RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA

Post on 03-Jan-2016

220 views 30 download

description

RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA. Oleh: Alfyana Nadya R.,Mkep STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA. Tujuan. Tujuan Umum: Setelah mengikuti perkuliahan selama 2x50 menit diharapkan mahasiswa mengetahui respon tubuh terhadap cedera secara umum Tujuan Khusus : - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA

RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA

Oleh:Alfyana Nadya R.,Mkep

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

Tujuan Umum:Setelah mengikuti perkuliahan selama 2x50 menit

diharapkan mahasiswa mengetahui respon tubuh terhadap cedera secara umum

Tujuan Khusus:Mengetahui peran Leukosit dalam proses

peradanganMengetahui proses penyembuhan luka

Tujuan

Peradangan merupakan reaksi vaskular yang hasilnya merupakan pengiriman cairan, zat-zat terlarut dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstisial pada daerah cedera atau nekrosis

Reaksi Peradangan

Peradangan itu berdampak positif atau

negatif y???

Merupakan gejala yang menguntungkan bagi tubuh

Peradangan sebagai suatu pertahanan dimana hasil dari proses peradangan adalah netralisasi dan pembuangan agen penyerang, penghancuran jaringan nekrosis dan pembentukan keadan yang dibutuhkan untuk pemulihan

Peradangan

Tanda Pokok

Peradangan

Merupakan hal pertama yang yang terlihat didaerah peradangan

Saat reaksi peradangan, ateriol yang mensuplai daearah tsb melebar sehingga lebih banyak darah mengalir ke mikrosirkulasi lokal.

Kapiler yang sebelumnya kosong atau terisi sebagian dengan cepat akan terisi penuh dengan darah

Rubor (Kemerahan)

Daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya, karena darah yang disalurkan tubuh ke permukaan daerah yang mengalai peradangan lebih banyak daripada daerah yang normal.

Kalor ( Panas )

Dolor merupakan rasa sakit akibat dari proses peradangan

Rasa sakit disebabkan karena adanya perubahan konsentrasi lokal ion-ion yang merangsang ujung-ujung saraf. Penyebab lain yaitu pengeluaran zat kimia seperti histamin yang juga merangsang saraf-saraf.

Pembengkakan jaringan yang mengalami peradangan menyebabkan peningkatan tekanan lokal sehingga menimbulkan rasa sakit

Dolor ( Nyeri )

Pembengkakan timbul karena pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstisial

Campuran dari cairan dan sel yang tertimbun di daerah peradangan disebut eksudat

Tumor ( Pembengkakan )

Perubahan fungsi yang terjadi karena adanya pembengkakan, nyeri, sirkulasi abnormal dan lingkungan kimiawi lokal yang abnormal

Fungsio laesa ( Perubahan Fungsi)

Leukosit (WBC) adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik yang berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.

Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh

Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler/diapedesis.

Nilai normal untuk jumlah leukosit dalam individu dewasa 4000 -10000/mm3 sel darah putih.

Leukosit

Jumlah tiap jenis leukosit yang bersirkulasi dalam darah perifer dibatasi dengan ketat, tetapi diubah “sesuai kebutuhan” jika timbul peradangan.

Peran setiap jenis leukosit berbeda dalam proses peradangan

Peran Leukosit dalam Proses peradangan

Merupakan golongan leukosit yang terdiri atas netrofil, eosinofil dan basofil.

Sel pertama yang diproduksi dalam jumlah besar saat peradangan adalah netrofil

Netrofil mampu bergerak aktif dan mampu menelan berbagai zat dengan proses yang disebut fagositosis

Eosinofil berperan dalam membri respon terhadap rangsangan kemotaktik (zat toksik terhadap parasit), mencerna partikel dengan cara fagositosis, dan mematikan mikroorganisme

Basofil memberi respon terhadap sinyal kemotaktik yang dilepaskan dalam perjalanan reaksi imunologis. Basofil jumlahnya sangat sedikit dalam eksudat.

Granulosit

Fagositosis

Dalam aliran darah disebut manosit, dalam eksudat disebut makrofag

Fungsi makrofag sama dengan netrofil yaitu sel yang bergerak aktif, memberikan respon terhadap rangsangan kemotaksis, fagosit aktif, dan mampu mematikan serta mencerna berbagai agen

Manosit

Perbedaan Manosit & Netrofil

Manosit (Makrofag)• mampu bertahan > 1minggu dalam jaringan

•Mampu membelah dan mensintesis enzim intraseluler

Netrofil• berumur pendek < 1 minggu

•Tidak mampu melakukan pembelahan sel dan mensintesis enzim pencernaan

Terdapat dalam eksudat dalam jumlah yang sangat kecil tapi dalam waktu yang sangat lama (sampai kronik)

Fungsi limfosit berada dalam bidang imunologis

Limfosit

Proses Penyembuhan Luka

LUKA

luka adalah rusak atau terputusnya

kontinuitas jaringan tubuh

Penyembuhan luka merupakan suatu proses penggantian jaringan yang mati/rusak dengan jaringan baru dan sehat oleh tubuh dengan jalan regenerasi.

Luka dikatakan sembuh apabila permukaannya dapat bersatu kembali dan didapatkan kekuatan jaringan yang mencapai normal.

Proses Penyembuhan Luka

Merupakan jenis penyembuhan luka dimana pinggir luka saling didekatkan agar penyembuhan luka dapat terjadi

Misalnya pada luka insisi pembedahan Tepi luka dihubungkan oleh sedikit bekuan darah

yang fibrinnya bekerja sbg lem—terjadi peradangan akut pada tepi luka—makrofag memasuki bekuan darah dan mulai menghancurkan—terjadi pertumbuhan kedalam o/ jaringan granulasi didaerah yg ditempati bekuan darah—luka mjd jaringan parut—epitel regenerasi menebal dan matang shg menyerupai kulit didekatnya

Penyembuhan Luka Primer

Proses identik dg penyembuhan primer Perbedaan : lebih banyak granulasi yang

terbentuk,proses lebih lama dan jaringan parut yang lebih besar

Pada luka besar granulasi menutupi dasar luka sbg lapisan lembut dan mudah berdarah, atau keadaan lain yaitu granulasi tumbuh nyata dibawah keropeng dan terjadi regenerasi epitel dibawah keropeng.

Penyembuhan Luka Sekunder (disertai granulasi)

Faktor yang Mempengaruhi

Penyembuhan Luka &

Peradangan

Jika suplai darah kurang maka proses peradangan berjalan lambat, infeksi menetap dan proses penyembuhan yang tidak sempurna

Sirkulasi darah

Penderita penyakit keganasan mengalami gangguan dalam menghasilkan eksudat selular dalam sumsum tulang sehingga fungsi dan jumlah leukosit terganggu dan mudah terkena infeksi

Suplai Leukosit

Proses penyembuhan tergantung pada proliferasi sel dan aktivitas sintetik khususnya sensitif terhadap defisiensi suplai darah lokal dan peka terhadap keadaan gizi

penderita

Status Gizi

Aspek Sistemikpada Peradangan

Merupakan fenomena umum yang menyertai proses peradangan lokal

Penyebab demam yaitu dilepaskannya pirogen endogen dari netrofil dan makrofag. Zat ini mempengaruhi pusat pengatur suhu tubuh di hipotalamus dan menimbulkan demam.

Demam

Peradangan mempengaruhi proses maturasi dan pengeluaran leukosit dari sumsum tulang yang mengakibatkan kenaikan jumlah suatu jenis leukosit disebut leukositosis

Protein darah juga mengalami perubahan bersamaan dengan perubahan laju endap darah.

Perubahan Hematologis

Reaksi peradangan lokal sering diiringi berbagai gejala “konstitusional” berupa malaise, anoreksia dan kelemahan fisik

Perubahan Metabolisme dan Endokrin

TERIMAKASIH