Post on 31-Dec-2019
Rancangan Teknokratik RPJMN 2020-2024
Bidang Pendidikan Tinggi dan Iptek
Jakarta, 23 September 2019
Dr. Hadiat, MA
Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek, dan Kebudayaan
Kementerian PPN / BAPPENAS
Sistematika Pemaparan
2
Review RPJMN 2015-2019
Lingkungan dan Isu Strategis
RT RPJMN 2020-2024 Bidang Pendidikan Tinggi dan Iptek
Penyelarasan Visi Misi & Janji Presiden Bidang PT dan Iptek
REVIEW RPJMN 2015-2019
3
Agenda Pembangunan
Pendidikan Tinggi 2015-2019
Permasalahan:1) Akses ke layanan pendidikan tinggi belum
merata, baik secara ekonomi maupun
geografis.
2) Kualitas pendidikan tinggi masih relatif
rendah, baik dalam konteks institusi
(Perguruan Tinggi) maupun program studi.
3) Perguruan tinggi belum sepenuhnya mampu
mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek).
4) Relevansi dan daya saing pendidikan tinggi
masih rendah, serta ketidakselarasan antara
perguruan tinggi dan dunia kerja.
5) Kemitraan perguruan tinggi dengan dunia
industri dinilai masih lemah.
Sasaran:1) Meningkatnya angka partisipasi pendidikan tinggi,
2) Meningkatnya prodi PT yang terakreditasi minimal B.
3) Meningkatnya kualifikasi akademik dosen minimal S2/S3.
4) Meningkatnya aktivitas riset dan pengembangan ilmu
dasar dan ilmu terapan yang sesuai dengan kebutuhan
dunia usaha dan dunia industri, serta mendukung pusat-
pusat pertumbuhan ekonomi.
5) Meningkatnya lulusan-lulusan perguruan tinggi yang
berkualitas, menguasai teknologi, dan berketerampilan
sehingga lebih cepat masuk ke pasar kerja.
6) Meningkatnya tata kelola kelembagaan perguruan tinggi.
7) Meningkatnya ketersediaan dan kualitas hasil penelitian
kebijakan pendidikan sebagai landasan dalam perumusan
kebijakan pendidikan
4
Capaian Pembangunan Pendidikan Tinggi
2015-2019
Indikator KinerjaTarget RPJMN
2019
Capaian sd.
Tahun 2018
APK PT 36,7% 30,19*)
Jumlah program studi terakreditasi minimal B 68,4% 59,4% **)
Keterangan: *) Sumber: BPS, 2018**) Sumber: Kemristekdikti, 2019
Capaian Indikator Utama
Capaian Lainnya
Perguruan Tinggi Indonesia yang masuk dalamRangking Internasional
5
InstitusiQS 2016 QS 2017 QS 2018
Dunia Asia Dunia Asia Dunia Asia
UI 292 79 292 67 277 54
ITB 359 122 359 86 331 65
UGM 391 137 391 105 391 85
IPB 701-750 201-250 701-750 191 701-750 147
UNAIR 751-800 147 751-800 190 751-800 171
https://www.topuniversities.com/university-rankings
26
4965
8596
0
20
40
60
80
100
120
2015 2016 2017 2018 2019*
Jumlah PT Terakreditasi A (Unggul)Tahun 2015-2019
PT
Jumlah Publikasi Dosen di Jurnal Internasional 2015-2018
52,64%51,70%
57,35%
59,40%
61,90%
46,00%
48,00%
50,00%
52,00%
54,00%
56,00%
58,00%
60,00%
62,00%
64,00%
2015 2016 2017 2018 2019*
Jumlah Program Studi TerakreditasiMinimal B Tahun 2015-2019
Prodi
Sumber: Kemristekdikti, 2019 * Capaian 2019 TW ISumber: Kemristekdikti, 2019 * Capaian 2019 TW I
Sumber: Kemristekdikti, 2019 * Capaian 2019 TW I
Agenda Pembangunan Iptek 2015-2019
6
Permasalahan:1) sumbangan Iptek untuk perekonomian nasional
masih minim2) kekayaan sumber daya alam semakin berkurang3) era globalisasi menuntut pentingnya penguasaan
Iptek suatu negara
Sasaran:
1) meningkatnya hasil penyelenggaraan penelitian,
pengembangan, dan penerapan Iptek
2) meningkatnya dukungan bagi kegiatan Iptek
termasuk penyediaan SDM, sarana prasarana,
kelembagaan, jaringan
3) terbangunnya 100 Techno Park di kabupaten/kota
dan Science Park di setiap provinsi
Agenda pembangunan Iptek pada RPJMN 2015-2019
-
200
400
600
800
1.000
1.200
1.400
1.600
20
15
20
16
20
17
20
18
20
19
20
15
20
16
20
17
20
18
20
19
20
15
20
16
20
17
20
18
20
19
20
15
20
16
20
17
20
18
20
19
20
15
20
16
20
17
20
18
20
19
LIPI BPPT LAPAN BATAN BAPETEN
Mily
ar R
up
iah
Aktual RPJMN
Alokasi dan realisasi anggaran tahun 2015-2019 di LPNK Iptek
Capaian Pembangunan Iptek 2015-2019
7
Penguasaan teknologi strategis: perakitan satelit mikro LAPAN A-3, pesawat N-219, serta rudal dan roket;
Telah dibangun dan berfungsinya 5 Science TechnoPark sebagai simpul hilirisasi dan komersialisasi hasil litbang dan inovasi: LPIK-ITB, IPB-STP, Pusinov-LIPI, Puspitek-Kemenristekdikti, dan N-STP BATAN;
Peningkatan jumlah fungsional peneliti, dari 9,156 orang (2014) menjadi 10.099 orang (2017)
Fasilitas Iptek strategis: • Iradiator Gamma Merah Putih d& Laboratorium
Radioisotop Radiofarmaka (BATAN), • BSL-3 & Lab Metrologi (LIPI), • PLTSa& Balai Teknologi Hidrodinamika (BPPT), • RDMS (BAPETEN),• Antena S&X-Band Mission Control Center & Citra Satelit
Resolusi Sangat Tinggi (LAPAN)
Indikator KinerjaTarget RPJMN 2015-
2019
Capaian sd.
Tahun 2017
Jumlah Pusat Unggulan Iptek 40 106
Persentase SDM Litbang
berkualifikasi S36,80 13,08
Jumlah publikasi internasional 56.237 32.191
Jumlah HKI yang didaftarkan 2.400 4.018
Jumlah prototipe R&D 4.145 3.844
Jumlah prototipe industri 95 86
Jumlah produk inovasi 175 96
Capaian Indikator Utama Capaian Lainnya
LINGKUNGAN DAN ISU STRATEGIS
8
9
Analisis Situasi dan Isu Strategis
Pengembangan Pendidikan Tinggi
• Hanya sekitar 9,4% (11,3 juta) tenaga kerja berpendidikan S1/S2/S3 dan 2,7% (3,3 juta) yang merupakan lulusan Diploma.
• Tingkat pengangguran lulusan SMK 11,4% (1,6 juta orang) dan pendidikan tinggi 5,6% (0,86 juta orang)
• Prodi yang dikembangkan belum sepenuhnya menjawab potensi dan kebutuhan pasar kerja.
• Hanya 8,8% penduduk yang berpendidikan tinggi.
• Rasio APK 20 persen
penduduk termiskin
dibandingkan 20 persen
terkaya pada jenjang
pendidikan tinggi pada
tahun 2018 sebesar 0,16.
• Hanya 14,3% dari 272.754
dosen yang berkualifikasi
doktor/S-3.
9
Peningkatan partisipasidan pemerataan layanan
pendidikan tinggiberkualitas
Analisis Situasi
Peningkatan kualitas dan relevansi lulusan pendidikan tinggi
• Baru sebanyak 2.264 dari 4.705 PT di Indonesia yang terakreditasi, dan 43,15% di antaranya terakreditasi institusi minimal B.
• Baru 15.588 dari 28.710 prodi yang terdaftar dan terakreditasi; 75,20% di antaranya terakreditasi minimal B.
• Tata kelola pendidikan tinggi yang belum optimal seiring jumlah PT yang mencapai 4.650 lembaga.
• Belum terwujudnya diferensiasi misi PT (research university, teaching university, atau vocational university)
Penjaminan mutu danpeningkatan tata kelola
pendidikan tinggi
• Jumlah publikasi internasional meningkat signifikan.Namun, terjadi penurunan sitasi yang rata-rata mencapai 45 persen per tahun.
• Dari 9.352 paten yang didaftarkan, hanya 2.271 atau 24 persen yang merupakan hasil penemuan dari peneliti Indonesia.
Penguatan PT sebagai produseniptek-inovasi dan
pusat keunggulan.
Isu Strategis
10
Analisis Situasi dan Isu Strategis
Pengembangan Iptek-Inovasi
10
• Kontribusi Iptek terhadap pertumbuhan ekonomirendah, kontribusi TFP hanya sebesar 0,9 persen dari total pertumbuhan ekonomi.
• Ekspor Indonesia masih
didominasi produk dengan
kompleksitas rendah.
Pemanfaatan Iptek sebagai Penghela
Pertumbuhan Ekonomi
Analisis Situasi
• Hasil-hasil riset inovasi belum sepenuhnya dapat dikonversi menjadi produk komersial.
• Kemitraan Triple-Helix di STP masih perlu diperkuat
Penciptaan Ekosistem Inovasi
• Skor Global Innovation Index (GII) tahun 2018 adalah 29,8 (peringkat 85 dari 126 negara)
• Persentase SDM Iptek berkualifikasi S3 hanya 14,08 persen.
• Jumlah publikasi internasional yang dapat disitasi mencapai 72.146 (peringkat 52 dari 239 negara)
• Kapasitas infrastruktur Iptek juga masih belum memadai
Peningkatan Kapabilitas Adopsi
Teknologi dan Inovasi
PeningkatanEfektivitas
Pemanfaatan Dana Iptek-Inovasi
Isu Strategis
• Anggaran litbang (GERD) baru mencapai 30,78 Triliun Rupiah atau sekitar 0,25 persen dari PDB, dan tersebar di berbagai kementerian/lembaga.
• 81% anggaran litbang bersumber dari Pemerintah
Perubahan Kebutuhan Keahlian Pasar Kerja
di Masa Depan
Pemecahanmasalah
Berpikir kritis
Kreativitas
Manajemen SDM
Kemampuanberkoordinasi
Kemampuanemosional
Pengambilankeputusan
Service orientation
Negosiasi
Cognitive flexibility
Soft-skill
TeknologiInformasi dan Matematika
Arsitek
Insinyur
Dokter
Hard-skill*
Sumber: EMSI; Oxford Economic Forecasting; US Bureau of Labor
Statistics; McKinsey analysis, Future of Jobs Report, WEF
*Catatan: Hard-skill
ditujukan pada Ilmu
Science,
Technology,
Engineering,
Mathematics (STEM)
KEBUTUHAN MANUSIA DENGAN KEAHLIAN TINGGI DAN SPESIFIKBIDANG PROFESI MASA DEPAN
Kreatif/Seni Pengajar Tenaga Teknik
Tenaga MedisTeknologi Informasi
RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMN
BIDANG PENDIDIKAN TINGGI & IPTEK
12
TEMA, PRIORITAS, PENGARUSUTAMAAN, DAN KAIDAHRT RPJMN 2020-2024
TEMA RPJMN IV 2020-2024 PRIORITAS NASIONAL RPJMN IV2020-2024
“Indonesia Berpenghasilan Menengah-Tinggi yang Sejahtera, Adil, dan Berkesinambungan”
3. Meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya
saing
2. Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan
dan Menjamin Pemerataan
4. Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan
7. Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi
Pelayanan Publik
1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk
Pertumbuhan yang Berkualitas
6. Membangun Lingkunagn Hidup, Meningkatkan
Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim
5. Memperkuat Infrastruktur Mendukung Pengembangan
Ekonomi dan Pelayanan Dasar
PENGARUSUTAMAAN RPJMN IV 2020-2024
Pembangunan Berkelanjutan
Tata Kelola (Governance)
Kesetaraan Gender
Modal Sosial Budaya
Pembangunan Transformasi Digital
MembangunKemandirian
MenjaminKeadilan
MenjagaKeberlanjutan
KAIDAH PEMBANGUNAN RPJMN IV 2020-2024
14
RPJMN 2015-2019
Pertumbuhan penduduk seimbang
Pendidikan dan
Pelatihan Vokasi
Pendidikan
Tinggi
IPTEK-Inovasi
Prestasi
Olahraga
Sehat Cerdas Adaptif Kreatif Inovatif Terampil Bermartabat
Layanan Dasar &
Perlindungan SosialProduktivitas
Pembangunan
Karakter
Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing
Pendidikan
Kesehatan
Perlindungan
Sosial
Revolusi Mental dan
Pembinaan Ideologi Pancasila
Pemajuan dan
Pelestarian
KebudayaanKualitas Anak,
Perempuan Pemuda Memperkuat
Moderasi Beragama
Tata Kelola
Kependudukan
Budaya Literasi, Inovasi
dan Kreativitas
Bab IV Meningkatkan
SDM Berkualitas dan
Berdaya Saing
Bab V Revolusi
Mental dan
Pembangunan
Kebudayaan
KERANGKA PIKIR PEMBANGUNAN MANUSIA
Pengentasan Kemiskinan
Sasaran, Target, dan Indikator Pembangunan Manusia
Bidang Pendidikan Tinggi dan Iptek (1)
15
No. Indikator Baseline Target 2024
Pemenuhan Layanan Dasar
1 Angka Partisipasi Kasar (Persen) Pendidikan Tinggi (PT)
29,93% 1) 43,86%
2 Rasio Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi 20 Persen Termiskin dan 20 Persen Terkaya
0,16 0,50
3 Jumlah Perguruan Tinggi Terakreditasi A
91 235
Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing
1 Lulusan pendidikan dan pelatihan vokasi bersertifikat kompetensi (orang)
472.089 2) 2.000.000
2 Persentase Prodi per bidang ilmu
yang dikembangkan di PT
a. Sains keteknikan
b. Sosial humaniora
40,9%
59,1%
50%
50%
3 Persentase lulusan PT menurut
program studi
a. Sains keteknikan
b. Sosial humaniora
39,9%
60,1%
45%
55%
Catatan:1) Susenas 20172) BNSP, 20173) Kemristekdikti, 2017
No. Indikator Baseline Target 2024
4 Persentase lulusan PT yang
langsung bekerja
63 3) 80
5 Jumlah PT yang Masuk ke dalam
World Class University
a. Top 100
b. Top 300
c. Top 500
-
1
2
1
2
3
6 Jumlah publikasi ilmiah dan sitasi
di jurnal internasional
16.147 3) 36.500
7 Jumlah Prototipe dari Perguruan
Tinggi
94 3) 243
8 Jumlah HKI yang didaftarkan dari
hasil litbang Perguruan Tinggi
762 3) 1.849
Sasaran, Target, dan Indikator Pembangunan Manusia
Bidang Pendidikan Tinggi dan Iptek (2)
16
No. Indikator Baseline Target 2024
Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing (lanjutan)
9 Jumlah produk inovasi dari tenant Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) yang dibina
329 1) 3.500
10 Jumlah inovasi hasil penelitian dan
pegembangan yang dimanfaatkan
industri/ badan usaha
159 1) 500
11 a. Permohonan paten yang
memenuhi syarat administrasi
formalitas KI (domestik)
b. Jumlah Paten granted (domestik)
5.774
1.990 2)
7.000
2.500
12 Persentase SDM Iptek (dosen,
peneliti, perekayasa) Berkualifikasi S3
14.08% 3) 20%
13 Pusat Unggulan Iptek yang ditetapkan 81 1) 138
14 Jumlah pranata litbang yang
terakreditasi (aktif)
48 4) 75
15 Jumlah publikasi internasional yang
dapat disitasi
72.146 150.000Catatan:1) Kemristekdikti, 20182) Kemhukham, 2015-20183) Kemristekdikti, LIPI, BPPT4) KNAPP, 2018
No. Indikator Baseline Target 2024
16 Jumlah infrastruktur Iptek strategis
yang dikembangkan
6 10
17 STP yang ada yang dikembangkan:
a. Berbasis Perguruan Tinggi
b. Berbasis Non Perguruan Tinggi
45
17
28
8
5
3
18 Hasil inovasi Prioritas Riset Nasional N/A 45
19 Penerapan teknologi untuk
mendukung pembangunan yang
berkelanjutan:
a. Penerapan teknologi untuk
keberlanjutan pemanfaatan
sumber daya alam
b. Penerapan teknologi untuk
pencegahan dan mitigasi
pascabencana
12
35
24
35
20 Proporsi anggaran litbang terhadap
PDB
0,25 0,42
PN : Meningkatkan SDM yang Berkualitas dan Berdaya Saing
17
Percepatan cakupan
administrasi kependudukan
Integrasi sistem administrasi
kependudukan
Pemaduan dan Sinkronisasi Kebijakan
Pengendalian Pendudukn
Penguatan Pelaksanaan
Jaminan Sosial
Penguatan Pelaksanaan Penyaluran
Bantuan Sosial dan Subsidi epat
Sasaran
Perlindungan sosial adaptif
Peningkatan Kesejahteraan
Sosial
Peningkatan KIA, KB dan Kespro
Percepatan Perbaikan Gizi
Masyarakat
Peningkatan Pengendalian
Penyakit
Penguatan Germas
Penguatan Sistem Kesehatan dan
POM
Peningkatan Kualitas Pengajaran dan pembelajaran
Peningkatan Pemerataan Akses
Layanan Pendidikan dan Percepatan Wajib Belajar 12
Tahun
Peningkatan Profesionalisme,
Kualitas, Pengelolaan dan Penempatan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Penguatan Penjaminan Mutu pendidikan
Peningkatan Tata Kelola Pembangunan
Pendidikan
Perwujudan Indonesia Layak
Anak melalui Penguatan Sistem Perlidnungan Anak
Peningkatan Pemberdayaan dan
Perlindungan Perempuan
termasuk Pekerja Migran
Peningkatan Kualitas pemuda
Akselerasi Penguatan Ekonomi
Keluarga
Keperantaraan Usaha dan Dampak
Sosial
Reforma Agraria
Perhutanan Sosial
Pendidikan dan Pelatihan Vokasi
berbasis Kerjasama Industri
Penguatan Pendidikan Tinggi
Berkualitas
Peningkatan Kapabilitas Iptek dan Penciptaan
Inovasi
Pengembangan Budaya dan Peningkatan
Prestasi Olahraga
Pengendalian Pendudukan & Tata
Kelola Kependudukan
Penguatan Pelaksanaan Perlindungan Sosial
Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan
Kesehatan
Peningkatan Pemerataan Layanan
Pendidikan Berkualitas
Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan
Pemuda
Pengentasan Kemiskinan
Peningkatan Produktivitas dan
Daya Saing
PP
KP
Arah Kebijakan dan Strategi:
Pemerataan Layanan Pendidikan Tinggi Berkualitas
18
PEMERATAAN AKSES LAYANANPENDIDIKAN
1. pemberian bantuan pendidikan bagi anakkeluarga kurang mampu, dari daerahafirmasi, dan anak berprestasi.
2. perluasan daya tampung untuk bidang-bidang yang menunjang kemajuan ekonomi dan penguasaan sains dan teknologi.
PROFESIONALISME, KUALITAS, PENGELOLAAN, DAN PENEMPATAN PENDIDIK DAN TENAGAKEPENDIDIKAN
1. revitalisasi LPTK dan penguatan PPG.2. pemenuhan kualifikasi akademik minimal
dosen/peneliti (S2/S3)
TATA KELOLA PEMBANGUNANPENDIDIKAN, STRATEGI PEMBIAYAAN,
DAN PENINGKATAN EFEKTIVITASANGGARAN PENDIDIKAN
1. peningkatan validitas data pokokPendidikan.
2. penyederhanaan jumlah dan penggabungan perguruan tinggi.
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
1. pengendalian ijin pendirian satuan pendidikanbaru yang tidak sesuai kebutuhan dan standarmutu.
2. penguatan kapasitas dan akselerasi akreditasisatuan pendidikan dan program studi.
KUALITAS PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
1. peningkatan kompetensi dan profesionalismependidik
2. peningkatan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran(distance learning, dan sistem pembelajaran online).
3. integrasi softskill dalam pembelajaran.
Arah Kebijakan dan Strategi:
Penguatan Kualitas dan Daya Saing Pendidikan Tinggi
19
PENDIDIKANTINGGI
BERKUALITAS
Perguruan Tinggi sebagai produsen iptek-inovasidan pusat keunggulan
• Penguatan fokus bidang ilmu sesuai potensi daerah • peningkatan kerja sama konsorsium riset
Perwujudan diferensiasi misi • mendorong fokus perguruan tinggi dalam
mengemban tridharma perguruan tinggi, yakni sebagai research university, teaching
university, atau vocational university
Peningkatan Kualitas Lulusan Perguruan Tinggi
• Pengembangan prodi yang adaptif dan desainkurikulum pembelajaran yang sesuai dengankebutuhan industri dan pembangunan daerah (a.l. Pemanfaatan hasil studi pelacakan lulusan),
• Perluasan sertifikasi, • Program untuk percepatan masa tunggu bekerja• Penguatan keterampilan generik (generic skills)
maupun keterampilan sosial (social-soft skills)
Pengembangan dana abadi (endowment fund) di perguruan tinggi
• bersumber dari dana masyarakat, termasuksektor swasta dan filantropi untuk
pengembangan pendidikan danpembelajaran di perguruan tinggi
Peningkatan Kualitas dan Pemanfaatan Penelitian
• Peningkatkan interaksi perguruan tinggi dan industri
Kerja sama Perguruan Tinggi- Industri-Pemerintah
• Kerja sama PT-Industri untuk riset inovatif• Fasilitasi mobilitas peneliti antarperguruan
tinggi dengan pihak industri
Penguatan pembinaan perguruan tinggi swasta (PTS)
Arah Kebijakan dan Strategi:
Pendidikan Tinggi Vokasi Berbasis Kerja Sama Industri
20
PENDIDIKAN VOKASI
BERBASIS KERJA SAMA INDUSTRI
Tata kelola pendidikan dan pelatihan vokasi1. Pengendalian ijin pendirian satuan pendidikan
vokasi baru dan program studi yang tidak sesuaistandar dan kebutuhan;
2. Fleksibilitas pengelolaan keuangan pada unit produksi/teaching factory/teaching industry;
3. Pengembangan skema pendanaan peningkatankeahlian
Penyelarasan program studi/bidang keahliandan pola pembelajaran inovatif
Kualitas dan kompetensi pendidik/instrukturvokasi
1. Pelatihan kompetensi.2. Pelibatan instruktur/praktisi dari industri untuk
mengajar3. Pemagangan guru/instruktur di industri
Kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi
1. Revitalisasi sarpras pembelajaran dan praktik kerja.2. Peningkatan kualitas unit produksi, teaching factory,
dan teaching industry.3. Kerja sama pemanfaatan fasilitas praktik kerja di
industri.4. Peningkatan fasilitasi dan kualitas pemagangan.5. Penyusunan strategi penempatan lulusan.
Penilaian kualitas satuan pendidikan
Akreditasi program studi dan satuanpendidikan vokasi.
Sistem sertifikasi kompetensi vokasi1. Penguatan kelembagaan dan peningkatan
kapasitas pelaksanaan sertifikasi profesi.2. Sinkronisasi sistem sertifikasi yang ada di
berbagai sektor
1. Pengembangan prodi, standar kompetensi, dan penyelarasan kurikulum sesuai sektor unggulan dan kebutuhan industri.
2. Penyelarasan pola pembelajaran (bahasa asing dan dual TVET system).
3. Pengembangan insentif/regulasi untuk mendorong peran industri.
Arah Kebijakan dan Strategi:
Peningkatan Kapabilitas Iptek dan Penciptaan Inovasi
21
Pengembangan Research Power House
Peningkatan jumlah dan kualitas belanja litbang
Iptekin di bidang prioritas RIRN untukpembangunan yang berkelanjutan
Penciptaan Ekosistem Inovasi
• Flagship PRN• teknologi untuk keberlanjutan pemanfaatan SDA• teknologi untuk pencegahan & mitigasi bencana• teknologi tepat guna• teknologi Garda Depan• riset dan inovasi sosial
• Peningkatan kuantitas dan kapasitas(kualifikasi/kompetensi) SDM Iptek
• Infrastruktur litbang strategis• Penguatan Pusat Unggulan Iptek• Akreditasi pranata litbang• Pengelolaan data keanekaragaman hayati dan
kekayaan intelektual• Penguatan jaringan riset
• Penguatan kerja sama triple-helix• Perbaikan tata kelola paten/KI• Penguatan Science Techno Park (STP) utama• Perintisan fungsi Technology Commercialization
Office dalam kerangka Manajemen Inovasi di perguruan tinggi
• Perintisan Technology Transfer Office di STP atauLPNK Iptek
• Pembinaan Perusahaan Pemula BerbasisTeknologi (PPBT)
• Pembentukan Badan Riset Nasional (BRN) • Optimalisasi pemanfaatan Dana Abadi
Penelitian• Pengembangan pendanaan alternative• Kerja sama pendanaan litbang dengan
pihak di luar pemerintah
Pembangunan Pendidikan Tinggi dan Iptek
dalam Sustainable Development Goals (SDGs)(1)
22
Indikator 4.3.1.(b)APK PT
Target 4.3 Pada tahun 2030, menjamin akses yang sama bagi semuaperempuan dan laki-laki, terhadap pendidikan teknik, kejuruan danpendidikan tinggi, termasuk universitas, yang terjangkau danberkualitas.
Indikator 4.5.1* Rasio APK perempuan/laki-laki di Perguruan Tinggi.
Indikator 4.b.1* Jumlah bantuan resmi Pemrikepada Mahasiswa AsingPenerima Beasiswa KemitraanNegara Berkembang.
Target 4.5 Pada tahun 2030, menghilangkan disparitas gender dalampendidikan, dan menjamin akses yang sama untuk semua tingkatpendidikan dan pelatihan kejuruan, bagi masyarakat rentantermasuk penyandang cacat, masyarakat penduduk asli, dan anak-anak dalam kondisi rentan.
Target 4.b Pada tahun 2020, secara signifikan memperluas secara global, jumlah beasiswa bagi negara berkembang, khususnya negara kurang berkembang, negara berkembang pulau kecil, dan negara-negara Afrika, untuk mendaftar di pendidikan tinggi, termasuk pelatihan kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi, program teknik, program rekayasa dan ilmiah, di negara maju dan negara berkembang lainnya.
Pembangunan Pendidikan Tinggi dan Iptek
dalam Sustainable Development Goals (SDGs)(2)
23
Target 9.5 Memperkuat riset ilmiah, meningkatkankapabilitas teknologi sektor industri di semuanegara, terutama negara -negaraberkembang, termasuk pada tahun 2030, mendorong inovasi dan secara substansialmeningkatkan jumlah pekerja penelitian danpengembangan per 1 juta orang danmeningkatkan pembelanjaan publik danswasta untuk penelitian dan pengembangan.
Indikator 9.5.1* Proporsi anggaran riset pemerintah terhadap PDB.
Indikator 9.5.2 Jumlah peneliti (ekuivalen penuh waktu) per satujuta penduduk.
• Belum ada mekanisme pendataan jumlah peneliti di luar pemerintah (swasta/industri). • Sebagai gantinya, untuk mengukur kualitas
SDM Iptek dicantumkan indikator persentase SDM Iptek (dosen, peneliti, dan perekayasa) yang memiliki kualifikasi S3.
PENYELARASAN VISI MISI & JANJI PRESIDEN
BIDANG PENDIDIKAN TINGGI & IPTEK
24
Penyelerasan Visi Misi & Janji Presiden
Dalam Bidang Pendidikan Tinggi
25
Program Aksi 1
Mengembangkan Reformasi Sistem Pendidikan
Program Aksi 2
Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi
• Seluruh visi-misi dan janji telah diakomodasi pada narasi dan atau matrik
1. KIP Kuliah dan beasiswa afirmasi2. Daba Abadi Perguruan Tinggi3. Pemerataan sebaran, kualitas, dan kesejahteraan dosen dan
tenaga kependidikan.4. Pemerataan penyediaan sarpras pendidikan dan infrastruktur
pendukungnya• 1 Janji tidak diterjemahkan secara langsung: perluasan akses
mahasiswa mendapat pinjaman
Program Aksi 3
Menumbuhkan Kewirausahaan
1 Visi Misi
5 Janji
1 Visi Misi
7 Janji
1 Visi Misi
1 Janji
• Seluruh visi-misi dan janji telah diakomodasi pada narasi dan atau matrik
1. Revitalisasi pelatihan vokasi2. Kerjas sama dengan DUDI3. Revitallisasi Politeknik dan Akademi4. Insentif kepada DUDI5. Cyber University6. Revitalisasi pendidikan vokasi7. Akses buruh kepada beasiswa
• Seluruh visi-misi dan janji telah diakomodasi pada narasi dan atau matrik
1. Pendidikan dan pelatihan kewirausahaan
Penyelerasan Visi Misi & Janji Presiden
Dalam Bidang Iptek
26
5 Misi
7 Program Aksi
• Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia• Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing• Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan• Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan• Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga
Misi yang terkait Iptek
• Mengembangkan Reformasi Sistem Pendidikan Dana Abadi Penelitian• Menumbuhkan Kewirausahaan Start-up• Melanjutkan Revitalisasi Industri dan Infrastruktur Pendukungnya untuk
Menyongsong Revolusi Industri 4.0 Badan Riset Nasional; Peningkatan TKDN; Revitalisasi STP
• Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan Adopsi inovasi teknologi budi daya dan pascapanen pertanian
• Mitigasi Perubahan Iklim EBT• Penegakan Hukum dan Rehabilitasi Lingkungan Hidup Teknologi untuk
meningkatkan produktivitas nelayan• Melanjutkan Transformasi Sistem Pertahanan yang Modern dan TNI yang
Profesional adopsi dan inovasi teknologi alutsista
Dijabarkan dalam 7 Program Aksi:
TERIMA KASIH