Post on 29-Jun-2019
Rancangan Kepmen
Nomenklatur Program Studi
dan Gelar Lulusan
1
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Bandung, 13 Juli 2017
Intan Ahmad
Forum Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum
Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia Misi Kemristekdikti: Meningkatkan akses, relevansi, dan
mutu Pendidikan Tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas
• Populasi Indonesia: ~255 juta orang• Disparitas Kualitas Pendidikan Tinggi:
- Dosen: ~270 ribu (~12% Doktor).- Mahasiswa: ~5,2 juta (Vokasi/Politeknik:
~855 ribu). Pengangguran, skills mismatch (relevansi).
- APK (2016): 31,61 % .- Ketimpangan mutu PT:
* Institusi terakreditasi BAN-PT, A: 1,2%, B: 8,3%, C: 17,6%, belum 72,9%.
* Prodi terakreditasi BAN-PT, A:9,9%, B: 39,3%, C: 29,6%, belum 21,1%.
* Langka prodi terakreditasi internasional- World Rank (QS): hanya 3 universitas (Top 500:
325-402).
Sumber: • FORLAP DIKTI, 12 Juli 2017, 17:10 WIB• https://banpt.or.id/ 2
1.097
13 252
3.125
11
Akademi Akademi Komunitas
Politeknik Universitas
PTN-BH
4.498 PT (Aktif)25.913 Prodi
10
19
3 3
19
54 373
790
3.281
-
500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
3.500
A B C Belum Terakreditasi
Akreditasi Institusi (BAN-PT, 12 Juli 2017)
3
4.498 PT (Nasional)
A2.574
B10.195
C7.668
Belum Terakreditasi
; 5.476
25.913 Prodi(Nasional)
Akreditasi Prodi (BAN-PT, 12 Juli 2017)
54 Institusi denganAIPT A
(12 Juli 2017)
4
Strategi
Indonesia
keluar dari
dari
“perangkap
pendapatan
menengah”
------------------Ekonomi
Indonesia:
SDA dan
tenaga murah,
belum
berbasis
pengetahuan
dan teknologi-
> untuk
inovasi
Indonesia$ 4,790
Innovation is the key
Global Innovation Index 2016World Intellectual Property Organization (WIPO)
5Sumber: • http://www.wipo.int/edocs/pubdocs/en/wipo_pub_gii_2016.pdf• http://www.wipo.int/econ_stat/en/infographics/global_innovation_leaders_2016/
Rank: 88/128
Singapore : 6/128Malaysia : 35/128Thailand : 52/128Vietnam : 59/128Philippines : 74/128
“Daya saing inovasi Indonesiamasih rendah”
643.268 617.639
281.434
172.058 172.658
80.760
466.822 491.566
237.523
127.445 128.316
60.321 80.653 80.349
37.871
2015 2016 2017
USA Germany
China Japan
South Korea
USA281.434
China237.523
Publikasi Internasional
Scopus, 2015-2017 (Scopus.com, diakses 7 Juli 2017, 14:22 WIB)
2.654 2.916 1.391
8.107
11.970
7.928
13.065
14.783
7.321
20.605 21.182
10.029
27.353
29.783
13.847
2015 2016 2017
Philippines Indonesia Thailand
Singapore Malaysia
Malaysia 13.847
Singapore10.029
Philippines1.391
Indonesia7.928
6
Korea37.871
Germany80.760
2017
Riset diperlukan untuk menghasilkan inovasi (national competitiveness)
Thailand 7.321
2017
Data 2017 s.d bulan JuliData 2017 s.d bulan Juli
Japan60.321
47.871
46.620
29.287
4.949
109.110
Asisten Ahli LektorLektor Kepala ProfesorTanpa Jabatan
Jumlah Dosen Perguruan Tinggi &
Hasil Publikasi versi Scopus PTNbh
7.791
7.232
4.876
3.157
2.537
1.871
1.549
1.305
1.234
814
734
743
819
567
391
429
462
205
157
162
220
269
- 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 9.000
ITB
UI
UGM
IPB
ITS
UNDIP
UNPAD
UNHAS
UNAIR
USU
UPI
Jumlah Publikasi Scopus Tahun 2017 Jumlah Total Publikasi Scopus
Sumber (diakses 12 Jul 2017):• http://forlap.dikti.go.id/• http://www.scopus.com
Jumlah Dosen Aktif (PT di bawah Kemristekdikti)Per-Feb 2017 = 237.837
7
Standar Nasional Pendidikan TinggiPermenristekdikti No. 44 Tahun 2015 (Berlaku Penuh Desember 2017)
Pasal 27(15) Syarat Pembimbing utama Doktor: Dalam lima tahun terakhir menghasilkan satu karya ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional bereputasi.
Pasal 28(3) Pembimbing utama paling banyak sepuluh mahasiswa (Sarjana, Magister, Doktor).
SYARAT PUBLIKASIMagister (~200 000): diterbitkan di jurnal ilmiah terakreditasi atau diterima di jurnal internasional. (Hasil quick survey: 14/94 PT sudah mewajibkan)
Doktor (~20.000): diterbitkan di jurnal internasional bereputasi. (Hasil quick survey: 37/94 PT sudah mewajibkan)
Hal utama yang di revisi1) Beban Belajar pada Program Magister dan doktor.2) Lama masa studi.3) Kewajiban publikasi bagi calon lulusan program magister dan doktor. 4) Persyaratan pembimbing program doktor.
No ProgramBeban BelajarMinimum (sks)
Masa Studi Paling Lama (tahun)
1 D1 36 2
2 D2 72 3
3 D3 108 5
4 D4/Sarjana 144 7
5 Profesi 24 3 (setelah menyelesaikan program D4/Sarjana)
6 Magister, Magister Terapan, dan Sp
36 4 (setelah menyelesaikan program D4/Sarjana)
7 S-3, S-3 Terapan, & Sub-Sp
42 7 (setelah menyelesaikan program Magister, Magister Terapan, Sp) 8
Kebijakan Penamaan Program Studi Pada Perguruan Tinggi
9
Mengapa diperlukan daftar nama program studi
yang lebih terkini
?Sebelum UU 12/2012 banyak bidang keilmuan yang pengelompokkannya berbeda-beda menurut BAN PT, BSNP, Perijinan Prodi Baru dan Sertifikasi dosen mempunyai jumlahbidang.
UU 12/2012 mengklasifikasikan secara lebih ringkas menjadi6 rumpun ilmu. 1. Ilmu Agama2. Ilmu Humaniora3. Ilmu Sosial4. Ilmu Alam5. Ilmu Formal6. Ilmu Terapan
Perlu merevisi daftar program studi yang dapatdiselenggarakan dari 524 prodi (SK Dirjen Dikti No. 163 tahun 2007) dan 722 prodi (Permendikbud 154 tahun 2014)menjadi lebih komprehensif
TUJUAN
• Memfasilitasi tumbuhnya keilmuan baru di Indonesia baik, khususnya berbagai disiplin keilmuan yang dibangun oleh riset yang menggunakan pendekatan inter, multi, dan transdisiplin.
• Memfasilitasi penyiapan tenaga kerja profesional pada bidang-bidang baru yang dibutuhkan oleh Indonesia dan masyarakat internasional melalui penyelenggaraanprogram studi akademik, vokasi, profesi, dan spesialis yang lebih beragam.
• International recognition
• Mempromosikan keilmuan khas Indonesia
Pasal 4 Pasal 5
(1) Kementerian melakukan penamaan Program Studi
(1) Penamaan Program Studi dinyatakan dalam bentuk daftar nama Program Studi
(2) Daftar nama ditetapkan oleh Menteri setelah mendapat pertimbangan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
(3) Menteri dapat menambah, mengurangi, dan/atau mengubah daftar nama Program studi secara berkala
11
Permenristekdikti No. 15 Tahun 2017
Pertambahan Jumlah Nomenklatur Prodi
2017
Akademik :
• S1 315
• S2 438
• S3 290
Vokasi :
• DIII 239
• DIV 175
Profesi 51
Spesialis 55
Total (Sementara)
1.563 prodi
12
2007
SK Dirjen Dikti No. 163 Tahun 2007 memfasilitasi 524 prodi
2014
Permendikbud No.154 Tahun
2014 memfasilitasi
722 prodi
2015
Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 0404/E3.2/2015 melakukan uji publik terhadap 1070 prodi
Mekanisme Perubahan Nama Prodi*
Perguruan Tinggi
Kelengkapan :a. Dokumen
kurikulumb. Capaian
pembelajaranc. Rujukan
pengembangan keilmuan
Mengajukan perubahan/ penambahan
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Melakukan Pengkajian
Memberikan Pertimbangan
Hasil Perubahan Daftar Nama Program Studi
(secara berkala)
Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi
Perguruan Tinggi
Melakukan penyesuaian paling lambat 1 tahun sejak daftar nama ditetapkan
13
*berdasarkan Permenristekdikti No.15 tahun 2017Perubahan nama program studi pada perguruan tinggi berdasarkan pada Keputusan Menteri ini tidak mengubah status akreditasi dan sanksi yang diberikan pada program studi.
Progres Nomenklatur Prodi 2017
Mei 2017
10 Mei : Uji Publik khusus PTNbh12 Mei :Uji Publik khusus PTN13 Mei :Uji Publik khusus Poltek & Institut Negeri27 Mei :Uji Publik khusus prodi Pendidikan (UPI)
April 2017
Uji Publik draft Lampiran Kepmenristekdikti tentang Nama Program Studi pada PT ke Kopertis Wilayah I-XIV oleh tim dari Ditjen Kelembagaan IPTEK-DIKTI
Juni 2017
• Pemasukan data dari form penyesuaian yang diterima.
• Perekapan usulan dari Kementerian lain dan Institusi
• Penganalisisan usulan yang diterima.
14
Data Hasil Uji Publik dari PTNBh:– Data UPI, UNPAD, ITS, UNAIR, UNDIP, dan sekolah Vokasi UGM sudah selesai.– UGM (non vokasi), IPB, USU, UNHAS belum memberikan masukkan atas program-program yang dijalankan.– Khusus UI dan ITB akan diberikan slot terpisah, karena UI dan ITB mengirimkan bahan nomenklatur dengan
alasan non akademik yang disampaikan sebagai berikut:• seperti keterbatasan resources,• terjemahan dalam bahasa Indonesia yang tidak tepat,• atau keluar dari kesepakatan nasional hasil HPEQ (contoh: S1 Kesehatan Lingkungan)
Gelar dan Penulisan Gelar di Perguruan Tinggi (Permenristekdikti 63/2016)
Jenjang Gelar
Ahli Pratama D1 A.P.
diikuti dengan inisial
rumpun IPTEK
Ahli Muda D2 A.M.
Ahli Madya D3 A.Md.
Sarjana S1 S.
Sarjana Terapan D4 S.Tr.
Magister S2 M.
Magister Terapan M.Tr.
Doktor S3S3
Dr.
Doktor Terapan Dr.Tr.
Spesialis Sp.
Profesi ditulis di depan atau di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan inisial sebutan
15
No Nama ProdiJenjang
GelarS1 S2 S3
1 Ilmu Komputer S. M. Dr. Kom.
2 Arsitektur S. M. Dr Ars.
Contoh:
No Nama ProdiJenjang
GelarD3 D4
1 Teknologi Informasi A.Md. - Kom.
2 Arsitektur Bangunan Gedung - S.Tr Ars.
Akademik
Vokasi
Jenjang Nama Prodi Gelar
Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi K.F.R.
Profesi Profesi Arsitek Ar.
1) Gelar diberikan kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan semua persyaratan yang dibebankan dalam mengikuti suatu program studi dan dinyatakanlulus.
2) Gelar yang diperoleh dari perguruan tinggi di Indonesia wajib menggunakan Bahasa Indonesia.