Quality control Methods for medicinal plants material

Post on 01-Jan-2016

188 views 3 download

description

determination of bitterness value, determination of haemolytic activity, determination of tannins

Transcript of Quality control Methods for medicinal plants material

QUALITY CONTROL METHOD FOR MEDICINAL PLANT MATERIAL

AMELIA ERISKA

1111012094

Penentuan Nilai Kepahitan

Tanaman obat yang memiliki rasa pahit yang sangat kuat secara terapi digunakan sebagai agen selera (appetizing agents).Rasa pahit ini merangsang sekresi cairan saluran cerna terutama cairan lambung.

Zat-zat pahit dapat ditentukan secara kimiawi. Namun, karena tanaman obat kebanyakan terdiri dari dua atau lebih konstituen dengan berbagai tingkat kepahitan, yang perlu di lakukan pertama kali adalah mengukur total kepahitan dari rasa.

Sifat pahit dari bahan tanaman ditentukan oleh : membandingkan ambang konsentrasi pahit dari ekstrak bahan dengan larutan encer kina hidroklorida R.

Nilai kepahitan dinyatakan dalam satuan setara dengan kepahitan dari larutan yang mengandung 1g kina hydrochloride R dalam 2000 ml.

Prosedur PenentuanPerhatian : Tes ini tidak boleh dilakukan hingga identitas bahan tanaman telah diketahui.Penyiapan larutan Larutkan 0,1 g quinine hydrochloride R dalam 100 ml aquadest. Lalu encerkan lagi 5 ml dari larutan ini kedalam 500 ml aquadest. Jadi lah larutan induk quinine hydrochloride 0,1 mg/ml. Lalu buat dalam 9 tabung reaksi seperti tabel 1

Pembuatan larutan induk dan pengenceran tanaman obat : Siapkan larutan dari tanaman obat dengan metode yang sesuai dengan tanaman obat yang akan diteliti, buat dalam 10 tabung raeksi seperti pada tabel 2.

Metode Setelah berkumur-kumur dengan air minum lalu cicipi 10 ml dari larutan yang paling encer kemudian putar hingga mengenai pangkal lidah. Lakukan selama 30 detik. Apabila rasa pahit tidak hilang di mulut setelah 30 detik, ludahkan dan tunggu 1 menit apakah ada reaksi kepekaan tertunda, kemudian kumur dengan air.Selanjutnya untuk konsentrasi larutan yang lebih tinggi apabila di lakukan dengan metode yang sama rasa pahit tidak akan terasa selama 10 menit.

Ambang konsentrasi pahit adalah konsentrasi terendah di mana bahan terus memberikan sensasi pahit setelah 30 detik. Setelah serial pertama tes, bilas mulut secara menyeluruh dengan air minum hingga tidak ada sensasi pahit. Tunggu lebih kurang 10 menit sebelum melaksanakan tes kedua.

Untuk menghemat waktu pada test kedua, disarankan untuk memastikan apakah untuk larutan pada tube no. 5 memberikan rasa pahit, jika masih pahit maka tentukan terlebih dahulu ambang konsentrasi kepahitan untuk tube 1-4. Jika tidak maka dapat dilakukan penentuan ambang konsentrasi kepahitan untuk tube 6-10.

Semua larutan uji dan aquadest harus pada temperatur kamar 20-25°C

Menghitung nilai kepahitan dalam unit per g menggunakan rumus berikut :

2000 x ca x b

a = konsentrasi dari larutan tanaman obat (ST) dalam mg/ml

b = volume dari ST dalam tube (ml)c = berat quinine hydrochloride (mg)

PENENTUAN AKTIVITAS HEMOLITIK Banyak bahan tanaman obat, terutama yang

berasal dari keluarga Caryophllaceae, Araliacea, Sapindacea, Primulaceae, dan Dioscoreaceae mengandung saponin. Ciri paling khas milik saponin adalah kemampuan mereka untuk menyebabkan hemolisis, ketika ditambahkan ke suspensi darah, saponin menghasilkan perubahan pada membran eritrosit, menyebabkan hemoglobin untuk berdifusi ke dalam medium sekitarnya.

Aktivitas hemolitik bahan tanaman, atau sediaan yang mengandung saponin, ditentukan oleh perbandingan dengan bahan referensi, saponin R, yang memiliki aktivitas hemolitik 1000 unit per g. Sebuah suspensi eritrosit dicampur dengan volume yang sama dari seri pengenceran dari ekstrak bahan tanaman. Konsentrasi terendah untuk efek hemolisis lengkap ditentukan setelah membiarkan campuran untuk berdiri untuk jangka waktu tertentu. Sebuah tes serupa dilakukan bersamaan dengan saponin R.

Untuk mendapatkan hasil yang dapat dinyatakan akurat, penting untuk melakukan standarisasi kondisi eksperimental, dan terutama untuk mengetahui aktivitas hemolitik dibandingkan dengan saponin R.

Recommended procedure

Untuk mempersiapkan suspensi eritrosit, isi sepersepuluh dari volume botol kaca bertutup dengan natrium sitrat (36,5 g / l) TS, kocok untuk memastikan bahwa bagian dalam termos telah sepenuhnya dibasahi. Perkenalkan sejumlah volume darah segar yang dikumpulkan dari sapi yang sehat dan kocok segera. Darah sitrat yg dipersiapkan dengan metode ini dapat disimpan selama sekitar 8 hari pada 2-4 derajat Celcius.

Masukkan 1 ml darah citrated dalam 50 – ml labu ukur dengan dapar fosfat pH 7,4 TS dan diencerkan dengan hati-hati. Suspensi darah yang diencerkan (larutan 2%) ini dapat digunakan selama cairan supernatan tetap jelas dan tidak berwarna, serta harus disimpan pada suhu dingin.

Untuk mempersiapkan larutan pembanding, masukkan 10 mg saponin R, ditimbang dengan akurat, ke labu volumetrik dan tambahkan dapar fosfat pH 7,4 TS secukupnya, hingga volume larutan 100 ml. Larutan ini harus disiapkan dalam keadaan segar.

Ekstrak bahan tanaman dan dilusi harus disiapkan sebagaimana ditentukan dalam prosedur pengujian untuk bahan tanaman yang bersangkutan, dengan menggunakan dapar fosfat pH 7,4 TS

Uji pendahuluan

Siapkan serial pengenceran ekstrak bahan tumbuhan dengan dapar fosfat pH 7,4 TS dan suspensi darah (larutan 2%) menggunakan empat tabung-tabung uji seperti ditunjukkan pada Tabel 3.

Begitu tabung telah disusun, dikocok dengan lembut agar semua bahan tercampur, dan hindari pembentukan busa. Kocok lagi setelah jeda 30 menit dan diamkan selama 6 jam pada suhu kamar. Periksa tabung dan catat pengenceran di mana total hemolisis telah terjadi, hal ini ditandai dengan larutan berwarna merah yang jelas tanpa deposit eritrosit.

Jika total hemolisis yang teramati hanya pada tabung no 4, gunakan ektrak tanaman yang asli untuk uji pokok.

Jika total hemolisis yang teramati pada tabung 3 dan 4, siapkan pengenceran dua kali lipat dari ekstrak asli bahan tanaman dengan dapar fosfat pH 7.4

Jika total hemolisis yang teramati pada tabung 2, 3, dan 4, siapkan pengenceran lima kali lipat dari ektrak asli bahan tanaman dengan dapar fosfat pH 7.4

Jika setelah 6 jam, Keempat tabung uji mengandung larutan berwarna merah yang jernih, siapkan pengenceran 10 kali lipat dari ekstrak asli bahan tanaman dan lakukan uji awal kembali seperti dijelaskan diatas

Main test

Siapkan beberapa seri pengenceran dari ektrak bahan tanaman, diencerkan atau tidak tergantung dari uji awal, dengan dapar fosfat pH 7.4 dan suspensi darah (2%0 menggunakan 13 tabung uji seperti pada tabel 4

Lakukan pengenceran dan evaluasi seperti pada uji awal namun amati hasilnya setelah 24 jam. Hitung jumlah bahan tanaman obat dalam g, atau sediaan dalm g taau ml yang menghasilkan total hemolisis

Untuk menghillangkan efek resistensi variasi individu dari suspensi eritrosit untuk larutan saponin, siapkan beberapa seri pengenceran dari saponin R dengan cara yang sama seperti djelaskan sebelumnya. Hitung jumlah saponin R dalm g yang menghasilkan total hemolisis.

Menghitung aktivitas hemolitik dari bahan tanaman obat dapat digunakan rumus berikut:

1000 x a/bDimana1000= aktivitas hemolitik saponin R yang

berkaitan dengan darah sapi a= jumlah saponin R yang menghasilkan total hemolisis (g), b= jumlah dari bahan tanaman yang menghasilkan total hemolisis.

Penentuan tannin

Secara kimiawi, tannin adalah zat-zat yang kompleks; biasanya terjadi sebagai campuran dari polyphenols yang sulit untuk memisah dan mengkristal. Mudah teroksidasi dan berpolimer dalam larutan; jika ini terjadi tanin kehilangan banyak zat, efek dan terapi yang dihasilkan kecil.

Prosedur yang disarankan Untuk mempersiapkan ekstrak tanaman, sebelumnya timbang dengan akurat bubuk bahan tanaman obat.Tambahkan 150ml air dan panaskan di water-bath selama 30 menit.Dinginkan, pindahkan campuran pada sebuah 250 ml tabung volumetri dan encerkan dengan air. Saring dengan kertas saring dengan ukuran diameter 12cm, buang filtrat sebanyak 50 ml.

Untuk menentukan jumlah bahan yang extractable ke dalam air, evaporator 50 ml bahan tanaman ekstrak, keringkan residu dalam oven pada 105°C selama 4 jam dan timbang (T1).Untuk menentukan jumlah bahan tanaman yang tidak terikat atau bahan yang tidak diketahui ambil 80 ml tanaman ekstrak bahan, tambahkan 6,0 g bubuk dan kocok dengan baik selama 60 menit. Saring dan uapkan 50 ml filtrat sampai kering.Keringkan residu dalam oven pada 105°C dan timbang (T2).

Untuk menentukan kelarutan bubuk yang tidak diketahui, ambil 6 g bubuk yang tidak diketahui , tambahkan 80.0 ml air dan kocok dengan baik selama 60 menit.

Saring dan uapkan 50.0 ml Filtrat sampai kering.

Keringkan residu dalam oven pada 105°C dan timbang (T0)

Hitung jumlah tanin sebagai persentase menggunakan rumus berikut:

dimana w adalah berat tanaman obat dalam gram.

Penentuan Indeks Pembengkakan

Banyak bahan tanaman obat memiliki kegunaan dibidang terapi maupun pharmaceutical secara spesifik karena adanya nilai pembengkakan, terutama pada gum seperti mucilago, pektin, aaupun hemiselulosa.

Nilai pembengkakan adalah jumlah volume (dalam mL) yang masuk kedalam 1 gram zat dalam kondisi tetentu.

Nilai pembengkakan ini dapat ditentukan berdasarkan penjumlahan air atau agen pembengkak spesifik melalui prosedur individual masing – masing tanaman.

Caranya : menggunakan gelas ukur stopperd silinder, dan aduk sampel selama 1 jam secara berulang dan biarkan sampel beberapa waktu. Dengan demikian volume pembengkakan akan terbaca.

Pencampuran bahan tanaman obat dengan agen pembengkak cukup mudah, namun dalam pemotongan dan membentuk serbuk diperlukan pengadukan yang kuat dengan interval tertentu untuk memastikan distribusi material agen pembengkakan.

PROSEDUR

Dalam pelaksanaan penentuan nilai pembengkakan ini, material yang digunakan tidak kurang dari tiga macam.

Sebelumnya harus diketahui jumlah material, kehalusan, berat material disesuai dengan alat yang digunakan (gelas ukur 25 ml stoppered silinder)

Diameter dalam material 16mm, dengan panjang 125mm. Tandai 0,2 ml dari 25 ml volume sesuai dengan ketentuan.

Selanjutnya, tambhakan 25 ml air dan aduk setiap 10 menit selama 1 – 3 jam dalam suhu ruangan.

Lalu, tentukanlah angka pembengkakan material dan lendir yang lengket dengan menghitung nilai rata- rata masing – masing material dalam 1 gram zat.

Penentuan Indeks Busa

Banyak material tanaman obat seperti saponin akan berbusa ketika dikocok dengan menggunakan air dekokta.

Kemampuan terbentuknya busa oleh dekok dari material tanaman dapat ditentukan.

PROSEDUR

Ubahlah 1 gram zat menjadi serbuk kasar dan letakkan kedalam botol 500 ml yang telah berisi 100 ml air.

Biarkan mendidih selama 30 menit Dinginkan dan saring kedalam botol ukur dan

tambahkan air secukupnya

Tuangkan kedalam alat dekok dengan pembagian 10 tube dengan volume masing – masing dan tambhakan air hingga 10 ml dan kocok selama 15 detik dengan ketentuan 2 kocokan dalam 1 detik.

Diamkan selama 15 menit, dan hituglah tinggi busa yang terbentuk.

PENENTUAN

Untuk menentukan tinggi busa yang terbentuk, langkahnya adalah :1. Jika tinggi busa tiap tube kurang dari 1 cm, maka nilai index busanya kurang dari 1002. Jika tinggi busa mencapai 1 cm pada tube mana saja, maka nilai index busa pada tube itu yang akan ditentukan. Jikaterdapat 2 atau lebih yang busanya melebihi 1 cm, maka dilakukan pengenceran dengan cara yang sama untuk menentukan hasil awal3. Jika busa yanng terbentuk melebihi 1 cm pada setiap tube, maka nilai index busanya lebih dari 1000.

MENGHITUNG

Untuk menentukan nilai index busa dapat digunakan rumus :

1000 / a

dimana :a = volume (ml) pada dekok yang digunakan dalam persiapan pengenceran tube dengan tinggi busa 1 cm.

TERIMAKASIH