Post on 30-Mar-2019
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 1 dari 128
PUTUSAN
Nomor 377 / PDT / 2014 / PT MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan memutus perkara perdata
pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara
gugatan perlawanan antara:
I.PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II d/h PTP IX,berkedudukan dan berkantor di
Jalan Tembakau Deli No.4 Medan, dalam hal ini diwakili oleh Kuasa
Hukumnya bernama POSMAN NABABAN, SH, Penasehat Hukum yang
berkantor pada Kantor Direksi PTPN II (PERSERO) di Jalan Tanjung
Morawa Medan PO BOX No.4 Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tertanggal 5 Agustus 2009, No: II.0/SK 851/VIII/2009,selanjutnya disebut
Pembanding I semula Terlawan III/Termohon Eksekusi II;
II. NG EK SONG,berkedudukan Kompleks Kawasan Industri Medan(KIM) TahapII,
Kabupaten Deli Serdang, dalam hal ini diiwakili oleh PARLUHUTAN
SITUMORANG,SH Advokad / Pengacara pada LAW OFFICE “ LUHUT
SITUMORANG & PARTNERS” beralamat di Jalan Danau Tempe No. 13,
Kelapa Dua, Tanggerang, Banten 15810, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 25 Juni 2009, yang selanjutnya disebut sebagai
Pembanding II semula Pelawan;
III. PT. KAWASAN INDUSTRI MEDAN(Pesero), berkedudukan dan berkantor di
Jalan Pulau Batam No. 1, Komplek Kawasan Industri Medan 20242 Desa
Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Provinsi
Sumatera Utara, dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya RASUDIN
GULTOM,SH,Advokat dan Konsultan Hukum yang berkantor pada Kantor
Hukum GAN’ S LAW OFFICE beralamat diWisma I Nugra Santana 14 Floor
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 2 dari 128
Suite 1416 Jl. Jenderal Sudirman Kav.7-8 Jakarta 10220 Indonesia,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 30 Juli 2009, No:
90110/01/VII/2009,selanjutnya disebut sebagai Pembanding III semula
Terlawan II /Termohon eksekusi I;
LAWAN:
I. 1. Legiman, tempat tinggal di Pasar I, Mabar;
2. Maisarah, tempat tinggal di Pasar I, Mabar;
3. Sanding, tempat tinggal di Pasar I, Mabar;
4. Kasdi, tempat tinggal di Pasar I, Mabar;
5. Sugiono, tempat tinggal di Pasar I, Mabar;
6. Tumini, tempat tinggal di Pasar I, Mabar;
7. Mulaseh, tempat tinggal di Pasar I, Mabar;
8. Ngadimin, tempat tinggal di Pasar I, Mabar;
9. Supono, tempat tinggal di Pasar I, Mabar;
10. Samin, tempat tinggal di Pasar I, Mabar;
11. Painem, tempat tinggal di Pasar I, Mabar;
12. Temon, tempat tinggal di Pasar I, Mabar;
13. Poniem, tempat tinggal di Pasar I, Mabar;
14. Sudjono, tempat tinggal di Pasar VIII, Helvetia;
15. Amat, tempat tinggal di Pasar I, Mabar;
16. Pastri, tempat tinggal di Pasar I, Mabar;
17. Rajimin, tempat tinggal di Pasar I, Mabar;
18. Legiran, tempat tinggal di Pasar VIII, Helvetia;
19. Loso, tempat tinggal di Pasar I, Mabar;
20. Kasmin, tempat tinggal di Pasar I, Mabar;
21. Tukidi, tempat tinggal di Pasar I, Mabar;
22. Abdul Manaf, tempat tinggal di Pasar I, Mabar;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 3 dari 128
23. Kasta Radjo, tempat tinggal di Pasar I, LK. X, Kel. Mabar;
24. Tudjo, tempat tinggal di Pasar I, LK. X, Kel. Mabar;
25. Pairun, tempat tinggal di Pasar I, LK. X, Kel. Mabar;
26. Amin, tempat tinggal di Pasar I, LK. X, Kel. Mabar;
27. Ari, tempat tinggal di Pasar I, LK. X, Kel. Mabar;
28. Sumarman, tinggal di Pasar I, Lk. III, Gg. Amal, Kel. Mabar;
29. Kamidjam, tempat tinggal di Pasar I, LK. X, Kel. Mabar;
30. Ramahmat, tempat tinggal di Pasar VIII, Helvetia;
31. Senen, tempat tinggal di Pasar I, LK. III, Kel. Mabar;
32. Rasidi, tempat tinggal di Pasar III, Kel. Mabar Hilir;
33. Saiman, tempat tinggal di Pasar, LK. X, Kel. Mabar Hilir;
34. Bontrak, tempat tinggal di LK. X , Kel. Mabar Hilir;
35. Ngasimun, tempat tinggal di LK. VIII, Kel. Mabar;
36. Darto, tempat tinggal di Lr. Pahalawan Pasar II Mabar;
37. Homsiah, tempat tinggal di LK. X, Kel. Mabar Hilir;
38. Satem, tempat tinggal di LK. IV, Wonogiri, Kel. Mabar Hilir;
39. Suwono, tempat tinggal di LK. IV, Kel. Mabar Hilir;
40. Minem, tempat tinggal di LK IV Mabar Hilir;
41. Selamat, tempat tinggal di LK IV, Kel. Mabar;
42. Paimin, tempat tinggal di Yos Sudarso KM 11;
43. Senen Hadi, tempat tinggal di Glugur Kota Medan;
44. Sarijo, tempat tinggal di Tanjung Mulia Gg. Wakaf;
45. Mariman, tempat tinggal di Kp. Gunung Lintang Kutalimbaru;
46. Maridi, tempat tinggal di LK. IV, Kel. Mabar Hilir;
47. Tumi, tempat tinggal di LK. IV, Kel. Mabar Hilir;
48. Sami’an, tempat tinggal di Pasar III Banteman Mabar Hilir;
49. Subartono S, tempat tinggal di KM 10 K, Bangun;
50. Sutomario, tempat tinggal di LK. IV, Kel. Mabar Hilir;
51. Sakiman Sahib, tempat tinggal di LK. XV, Pondok Desa Mabar;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 4 dari 128
52. Paeran, tempat tinggal di LK. XV, Kel. Mabar;
53. Drs. Sri Mulyani, tempat tinggal di LK. VIII, Jl. R.P.H. Mabar;
54. Umar Said, tempat tinggal di LK . IV Kel. Mabar Hilir;
55. Sarino, tempat tinggal di Pasar I, Mabar;
56. Yahman, tempat tinggal di Pasar III, Mabar Hilir;
57. Abdul Karim, tempat tinggal di Pasar I, Mabar;
58. Tugimin, tempat tinggal di Pasar I, Mabar;
59. M. Musni, tempat tinggal di Pasar I, Mabar;
60. Wir, tempat tinggal di Pasar III, Mabar Hilir;
61. Terisno, tempat tinggal di Pasar IV, Mabar;
62. Kadio, tempat tinggal di Pasar III, Mabar Hilir;
63. Malem, tempat tinggal di Pasar III, Mabar Hilir;
64. Kadi, tempat tinggal di Pasar I, Lk. IV Mabar Hilir;
65. Simin, tempat tinggal di Pasar III, Mabar Hilir;
66. Irosumito, tempat tinggal di Pasar I, Lk. IV Mabar Hilir;
67. Kromo Sardi, tempat tinggal di Pasar I, Lk. IV Mabar Hilir;
68. Karso Sentono, tempat tinggal di Pasar I, Lk. IV Mabar Hilir;
69. Trimo, tempat tinggal di Pasar I, Lk. IV Mabar Hilir;
70. Karto, tempat tingal di Pasar III, Mabar Hilir;
Masing-masing dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya bernama Emmy
Sihombing, SH,dkk Advokat yang berkantor pada Kantor Advokat & Penasehat
Hukum “ EMMY SIHOMBING,SH & Associates beralamat di Jalan Perdana
No.48- L Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 21 Agustus 2009,
Selanjutnya disebut sebagai Terbanding semula Para Terlawan I;
DAN ;
II. KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
berkedudukan di Jalan SM.RAJA No.2 JAKARTA ,dalam hal ini diwakili
oleh Kuasa Hukumnya bernama MUHAMMAD IRZAN,SH,dkk Pegawai
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 5 dari 128
pada Kantor Pertanahan Deli Serdang berkantor di Jl. Karya Utama
Lubuk Pakam, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 21 Oktober
2009, No:132/SK/X/2009 selanjutnya disebut sebagai Turut Terbanding
I semula Turut Terlawan I;
III. KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN DELI SERDANG,
berkedudukan di Jalan Karya Utama Kompleks Pemda TK.II Kabupaten
Deli Serdang, dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya bernama
ANTONIUS PARULIAN SIDABUTAR,SH, dkk Pegawai pada Kantor
Pertanahan Deli Serdang berkantor di Jl. Karya Utama Lubuk Pakam,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 13 Agustus 200 , No:
570.3463/08/2010 selanjutnya disebut sebagai Turut Terbanding II
semula Turut Terlawan II;
Pengadilan Tinggi tersebut ;
Setelah membaca berkas perkara Nomor 377/PDT/2014/PT.MDN dan surat-
surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut;
Setelah membaca salinan resmi Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
Nomor 87/Pdt.PLW/2009/PN.LP tanggal 3 April 2013 dan surat-surat yang
bersangkutan dengan perkara tersebut;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Pelawan dengan surat Perlawanannya tanggal yang
diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dalam
Register Nomor 87/Pdt.Plw/2009/PN.LP, 25 Juni 2009 telah mengemukakan sebagai
berikut:
- Bahwa setelah membaca risalah Pemberitahuan pelaksanaan eksekusi
pengosongan (ontruiming) dalam perkara No. 06/Eks/2009/67/ Pdt.G/1999/PN.LP,
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 6 dari 128
tanggal 15 Juni 2009, yang ditandatangani oleh B.P. GINTING,SH.,MH selaku
Panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, yang intinya agar Medan
Mas Karimun (Pelawan tersita mengosongkan sendiri objek perkara untuk
nantinya dilaksanakan eksekusi atas Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah
Agung tanggal 03 Oktober 2007, Nomor: 94/PK/PDT/2004 mengenai 46,11 Ha
lahan yang digugat Legiman, Dkk (70 orang ) yang terletak di Pasar I, II III Desa
Mabar Kecamatan Percut Sei Tuan d/h Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang;
- Bahwa risalah pemberitahuan pelaksanaan Eksekusi pengosongan (Ontruiming)
tanggal 15 Juni 2009 dalam perkara No.06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN.LP,
berkaitan dengan Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung tanggal 03
Oktober 2007 No. 94/PK/Pdt/2004 Jo Putusan Mahkamah Agung tanggal 06
Desember 2001 jo Putusan Pengadilan Tinggi Medan tanggal 25 Agustus 2000,
No: 256/PDT/2000/PT.Mdn, Jo Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal
09 Maret 2000. No. 67/Pdt.G/1999/PN.LP, dalam perkara antara Legiman dkk (70
orang) selaku Penggugat melawan PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
sebagai Tergugat I dan PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) sebagai Tergugat
II ;
- Bahwa sesuai Risalah Pemberitahuan Pelaksanaan Eksekusi Pengosongan
(ontruiming) tanggal 15 Juni 2009 dalam perkara No.
06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN.LP, tersebut ternyata objek perkara a quo telah
ada diletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) yang turut dilampirkan yakni:
Penetapan sita jaminan dan berita acaranya, akan tetapi dalam hal ini Pelawan
tidak menerima lampirannya, hal ini membuat Pelawan sangat terkejut;
- Bahwa pada tanggal 22 Mei 2009 Jurusita Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
melaksanakan penunjukan dan pengukuran “konstatering” yang berita acara
konstatering dan Penetapannya diterima oleh Terlawan II/Termohon Eksekusi
I/PT. Kawasan Industri Medan (Persero) pada tanggal 01 Juni 2009;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 7 dari 128
Dalam hal ini Pelawan sebagai Pihak Ketiga sangat keberatan dan menyatakan
menolak dengan tegas terhadap:
Pemberitahuan Pelaksanaan Eksekusi Pengosongan (ontruiming) tanggal 15 Juni
2009 dalam perkara No. 06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN.LP;Pelaksanaan dan
Penetapan konstatering serta Berita Acara Konstratering;
Penetapan sita jaminan dan berita acara sita jaminan yang menurut Risalah
Pemberitahuan Pelaksanaan Eksekusi Pengosongan dalam perkara No.
06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN.LP, tangal 15 Juni 2009 yang diterima Pelawan
dan dalam Berita Acara Konstatering ada disebutkan yang dikutip : “Tembusan :
Berikut Berita Acara Sita Jaminan dan Penetapan Sita Jaminan, disampaikan
kepada” ……..;
Karena sangat merugikan hak-hak Pelawan;
Bahwa adapun dasar yang dijadikan alasan keberatan-keberatan adalah sebagai
berikut:
1. Bahwa Pelawan adalah pemilik sah atas tanah dengan bukti sertifikat hak
kepemilikan, Hak Guna Bangunan (HGB), yang terdiri dari: HGB No. 462, HGB
No. 463, HGB No. 464, HGB No. 466, HGB No. 467, HGB No. 468, HGB No.
469, HGB No. 470, HGB No. 471, HGB No. 472, HGB No. 477, HGB No. 480,
HGB No. 481, HGB No. 529, HGB No. 532, HGB No. 539, HGB No. 576, HGB
No. 577, HGB No. 582;
2. Bahwa Pelawan memperoleh atau membeli tanah atau lahan tersebut secarasah
dari Terlawan II sebagai penjual dan pengelola yang merupakan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) dibawah pimpinan Menteri Negara Badan Usaha Negara
Milik Negara, yang saham-sahamnya dimiliki oleh pemerintah Negara Indonesia,
Gubernur Sumatera Utara, dan Walikota Medan;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 8 dari 128
Bahwa tanah atau lahan tersebut diperoleh atau dibeli oleh Pelawan dari Terlawan II
sesuai “Surat Perjanjian Penggunaan Tanah Industri dalam Kawasan Industri
Medan”;
3. Bahwa sebelum Pelawan memperoleh Hak Guna Bangunan (HGB) sebagaimana
diterangkan pada poin 1 (satu) tanah tersebut adalah bagian dari Hak
Pengelolaan No. 3 yang dikuasai oleh Terlawan II/ Termohon Eksekusi I yang
kemudian dipecah menjadi 2 Hak Pengelolaan yakni HPL No. 4 dan HPL No. 5,
yang kemudian HPL No. 5 dimohonkan HGB No. 47;
4. Bahwa bukti hak penguasaan atas tanah milik dan yang dikuasai oleh Terlawan
II/Termohon Eksekusi I yang disebutkan pada poin 3 (tiga) diatas adalah sah
menurut hukum dan hingga saat ini, detik ini tidak ada suatu putusan Pengadilan
yang membatalkan atas hak yang dijadikan dasar menguasai tanah oleh
Terlawan II/Termohon Eksekusi I;
5. Bahwa anehnya sesuai peta situasi tanah objek perkara yang dibuat dan
ditandatangani oleh Oloan Sirait, SH selaku Jurusita Pengadilan Negerti Lubuk
Pakam dalam Berita Acara Pemeriksaan/Pengukuran (konstatering) tanggal 22
Mei 2009 bahwa areal yang dikuasai oleh Pelawan tersebut dimasukkan sebagai
tanah objek perkara, yang selanjutnya melalui surat pemberitahuan eksekusi
pengosongan tanggal 15 Juni 2009 dinyatakan oleh Pengadilan Negeri Lubuk
Pakamakan dieksekusi dalam waktu tidak terlalu lama ;
6. Bahwa pengukuran dan pemeriksaan konstatering yang dilakukan oleh Jurusita
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam berdasarkan penunjukan tanah objek perkara
oleh Terlawan I/Pemohon Ekseskusi tanpa didasarkan pada bukti yang
dipersyaratkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1954 yakni Kartu Ijin Menggarap,
Daftar Panjang dan Peta Klak (Kalkir);
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 9 dari 128
7.Bahwa penunjukan tanah objek perkara diatas hak atas tanah yang dikuasai oleh
pelawan telah dilakukan secara melawan hukum oleh Terlawan I/Pemohon
Eksekusi;
8. Bahwa tanah yang dikuasai oleh Pelawan bukan merupakan tanah objek perkara,
karena meruapakan bagian dari tanah yang termasuk dalam HPL no. 3 yang
mana HPL No. 3 dimaksud sesuai amar pertimbangan Putusan Peninjauan
Kembali No. 94/PK/PDT/2004 bukan merupakan objek perkara sengketa;
9. Bahwa Pelawan tidak ikut tersangkut bahkan tidak pernah tahu menahu mengenai
perkara antara Terlawan I/Pemohon Eksekusi I bersama dengan Terlawan II
/Termohon Eksekusi I bersama dengan Terlawan III/Termohon Eksekusi II;
10. Bahwa demikian juga mengenai sita jaminan yang disebutkan dalam Risalah
Pemberitahuan Eksekusi Pengosongan tanggal 15 Juni 2009 dan dalam Risalah
Pemberitahuan Berita Acara Konstatering dalam perkara No.
06/EKS/2009/67/Pdt.G/1999/PN.LP ternyata ada diletakkan sita jaminan
(conservatoir beslag) diatas tanah milik Pelawan sebagaimana disebutkan pada
poin 1, meskipun tertulis dalam kedua risalah tersebut bahwa penetapan dan
berita acara sita jaminan turut dilampirkan, akan tetapi hingga saat ini Pelawan
tidak pernah mengetahui dan bahkan tidak pernah menerima relas Penetapan
dan berita acara sita jaminan yang dimaksud;
11. Bahwa sesuai prinsip dan kaedah hukum yang berlaku, bahwa suatu
persengketaan antara Terlawan I/ Pemohon Eksekusi dengan Terlawan
II/Termohon Eksekusi I dan Terlawan III/Termohon Eksekusi II, adalah
merupakan persengketaan antara mereka sendiri dan tidak boleh membawa
akibat hukum yang menimbulkan kerugian kepada Pelawan/Tersita selaku pihak
ketiga;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 10 dari 128
12.Bahwa sesuai dengan hal-hal yang Pelawan uraikan diatas maka mohon kepada
Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Pakam untuk menyatakan Pelawan sebagai
pelawan yang benar;
13. Bahwa Pelawan mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dan atau
Ketua Majelis yang mengadili perkara a quo berkenan untuk menyatakan alasan
perlawanan adalah tepat dan beralasan (eksepsional dan tidak terbantahkan
kebenarannya);
14. Bahwa sesuai dengan hal-hal yang Pelawan uraikan diatas maka mohon kepada
Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Pakam untuk menyatakan Pelawan sebagai
pembeli yang beritiked baik;
15. Bahwa pelawan juga memohon agar ketua Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
berkenan mengangkat sita jaminan yang telah diletakkan diatas tanah yang
dikuasai oleh Pelawan;
Berdasarkan hal-hal yang diuraikan tersebut diatas, Pelawan memohon agar Ketua
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam cq. Ketua Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara a quo berkenan memutus perkara a quo dengan putusan sebagai
berikut:
DALAM PROVISI
1.Menangguhkan pelaksanaan Eksekusi atas Penetapan No.
06/EKS/2009/67/Pdt.G/1999/PN.LP terhadap tanah yang dikuasai oleh Pelawan;-
DALAM POKOK PERKARA
Primair:
1. Menyatakan Pelawan adalah sebagai pembeli yang benar;-
2. Menyatakan pelawan adalah sebagai pembeli yang beritikad baik;
3. Menyatakan Pelawan adalah Pemilik sah atas tanah dengan bukti sertifikat Hak
Kepemilikan Hak Guna Bangunan (HGB) yang terdiri dari : HGB No. 462, HGB No.
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 11 dari 128
463, HGB No. 464, HGB No. 466, HGB No. 467, HGB No. 468, HGB No. 469,
HGB No. 470, HGB No. 471, HGB No. 472, HGB No. 477, HGB No. 480, HGB No.
481, HGB No. 529, HGB No. 532, HGB No. 539, HGB No. 576, HGB No. 577, dan
HGB No. 582 yang terletak dan dikenal setempat di Komplek Kawasan Industri
Medan (KIM) Tahap II, Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang;
4. Membatalkan dan atau menanggguhkan Eksekusi atas Penetapan No.
06/Eks/2009//67/Pdt.G/1999/PN.LP sampai perkara perlawanan eksekusi ini
mempunyai keputusan hukum yang berkekuatan hukum tetap (inkracht van
gewisjde);
5. Mengangkat sitajaminan (conservatoir beslag) yang diletakan terhadap tanah milik
Pelawan;
6. Menghukum Para Terlawan I/Pemohon Eksekusi, Terlawan II/Termohon eksekusi
I, Terlawan III/Termohon Eksekusi II dan Turut Terlawan I serta Turut Terlawan II
untuk mematuhi dan melaksanakan putusan ini;
7. Menghukum Para Terlawan I/Pemohon Eksekusi, Terlawan II/Termohon eksekusi
I, Terlawan III/Termohon Eksekusi II dan Turut Terlawan I dan Turut Terlawan II
secara tanggung renteng untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara
ini;
8. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (uitvoorbaar bijvoorraad)
meskipun ada verzet atau banding;
Subsidair
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam berpendapat lain, maka
dalam peradilan yang baik mohon Putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono);
Menimbang, bahwa atas Perlawanan Pelawan tersebut, Kuasa Para Terlawan
I telah mengajukan jawabannya pada persidangan tanggal 21 Oktober 2009 yang
pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 12 dari 128
TENTANG EKSEPSI
a. Perlawanan Pelawan Tidak Dapat Diterima Secara Hukum Karena Diajukan
Terhadap Orang Yang telah meninggal dunia tanpa menyebut Ahli Warisnya ;
- Bahwa di dalam perlawanannya pelawan mengajukan perlawanan antara
lain terhadap :
1 Kasdi 10 Bontrak 19 Terisno
2 Samin 11 Satem 20 Malem
3 Painem 12 Saridjo 21 Simin
4 Sudjono 13 Subartono 22 Irro Sumito
5 Amat 14 Sutomario 23 Kromo Sardi
6 Kasmin 15 Sakiman Sahib 24 Karso Sentono
7 Kasta Redja 16 Yahman 25 Trimo
8 Amin 17 M. Musni
9 Ari 18 Wir
- Bahwa nama-nama tersebut telah meninggal dunia pada saat sebelum
perlawanan di daftarkan di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam sesuai dengan
fotocopy bukti surat keterangan kematian (terlampir),dan dengan
meninggalnya orang-orang tersebut diatas maka apabila Pelawan
mengajukan gugatan atau bantahan terhadap orang yang telah meninggal
dunia untuk itu harus ditujukan kepada ahli warisnya secara keseluruhan
sekaligus, hal mana mengingat para ahli waris adalah mewarisi segala hak
dan kewajiban dari pewaris yang telah meninggal dunia;
- Bahwa dengan demikian oleh karena Pelawan tidak mengajukan gugatan
pada ahli waris dari orang yang telah meninggal dunia maka Perlawanan
Pelawan harus ditolak untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya harus
dinyatakan tidak dapat diterima ;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 13 dari 128
- Bahwa berdasarkan alasan tersebut diatas maka kami mohon kepada
Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk mengambil putusan sela
dengan menolak verzet dalam perkara a quo karena tidak lengkapnya
identitas pihak Terlawan I yang menjadikan perlawanan Pelawan tidak
dapat dilanjutkan untuk memeriksa Pokok perkara sebelum terpenuhinya
kelengkapan identitas dari ahli waris Terlawan I yang telah meninggal
dunia ;
b. Perlawanan Pelawan tidak dapat diterima karena di tujukan terhadap PT
KIM (Persero) dan PTPN II selaku badan hukum tanpa ditujukan kepada
pimpinan dari kedua Perusahaan tersebut diatas ;
- Bahwa di dalam perlawanannya pelawan hanya mengajukan gugatan
terhadap “PT. KIM dan PTPN II/Ex. PTP IX” tanpa ditujukan kepada
Pimpinan Perusahaan. Bahwa dalam hal ini mengajukan gugatan terhadap
badan hukum maka seharusnya perlawanan ditujukan kepada pimpinan
Perusahaan tersebut maka dalam hal ini perlawanan harus ditujukan
terhadap Direktur Utama PT. KIM yang bertindak / mewakili PT. KIM dan
direktur utama PTPN II d/h PTP IX mewakili PTPN II d/h PTP IX ;
- Bahwa oleh karena pelawan tidak mengajukan perlawanan terhadap
direktur Utama PT. KIM dan Direktur Utama PTPN II maka perlawanan
pelawan menjadi tidak dapat diterima dan ditolak untuk seluruhnya ;
c. Tentang Pelawan Tidak berhak mengajukan perlawanan
- Bahwa menurut ayat (6) Pasal 195 HIR/206 RBG diajukan oleh pihak
ketiga yaitu pihak yang tidak terlibat dalam perkara yang diajukan
perlawanan dan pihak ketiga tersebut haruslah sebagai pemilik barang,
sedangkan dalam penetapan eksekusi nomor
06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN-LP yang menjadi dimohonkan verzet oleh
Pelawan objek barang tersebut adalah berupa tanah. Sedangkan menurut
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 14 dari 128
HGB Pelawan adalah Pemilik Bangunan dan bukan pemilik tanah sehingga
Pelawan tidak berhak mengajukan Derden Verzet terhadap ;
d. Perlawanan Pelawan Kabur (Obscuur Libel)
- Bahwa pada halaman 5 perlawanannya pelawan mendalilkan sebagai
pemilik yang sah atas tanah HGB No. 462,463,464, HGB No. 466, HGB
No. 467, HGB No. 468, HGB No. 469, HGB No. 470, 471, 472, 477, HGB
No. 480, 481, HGB No. 529, HGB No. 532, 539, 576, 577, 582. Namun
pelawan sama sekali tidak menyebutkan HGB tersebut dikeluarkan tahun
berapa dan batas-batas serta luas tanah tidak ada di sebutkan sehingga
dengan tidak menyebutkan tahun, batas dan luas HGB tersebut maka
menjadikan perlawanan pelawan tidak jelas dan kabur (obscuur libel). Oleh
karenanya sangat berdasar menurut hukum menyatakan perlawanan
pelawan untuk ditolak seluruhnya atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak
dapat diterima ;
I. TENTANG POKOK PERKARA
Bahwa hal-hal yang telah dikemukakan oleh Terlawan 1 dalam dalil eksepsinya
adalah merupakan satu kesatuan dengan pokok perkara sehingga secara mutatis,
mutandis dianggap tidak dimasukkan dan tidak perlu lagi diulang dalam pokok
perkara ;
1. Bahwa pada halaman 5 perlawanaannya pelawan menyatakan sebagai
pemilik atas tanah sertifikat HGB No. 462, 463, 464, 466, 467, 468, 469, 470,
471, 472, 477, 480, 481, 529, 539, 576, 577, dan 582 ;
2. Bahwa dalam keseluruhan HGB tersebut Pelawan tidak ada menyebutkan
tahun berapa penerbitannya dan atas tanah yang mana, berapa ukuran
tanahnya, berapa luasnya, sehingga oleh karena dalilnya tersebut harus
ditolak dengan tegas dan diingatkan perlawanan perkara tidak dapat diterima
secara hukum;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 15 dari 128
3. Bahwa benar Pengadilan Negeri Lubuk Pakam telah memberitahukan kepada
Pimpinan Perusahaan Medan Mas Karimun untuk mengosongkan objek
perkara sehubungan dengan putusan PK Reg. No. 94PK/Pdt/2004 tanggal 03
Oktober 2007 sesuai risalah pemberitahuan pelaksanaan eksekusi
pengosongan No. 06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN-LP tanggal 15 Juli 2009 ;
4. Bahwa terhadap objek tanah perkara tidak ada dilakukan sita jaminan hal
mana telah dijadikan secara langsung kepada pelawan melalui kuasanya
pada waktu rapat koordinasi pelaksanaan eksekusi di Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam tanggal 15 Juli 2009, sehingga dalil perlawan pelawan pada
hal 5 harus ditolak untuk seluruhnya ;
5. Bahwa dengan demikian dalil perlawanan pelawan pada hal 5 prihal sita
jaminan dalam hal ini harus ditolak dengan tegas karena tidak terbukti
menurut hukum;
6. Bahwa atas objek tanah terperkara Pengadilan Negeri Lubuk Pakam telah
melakukan konstatering (pencocokan objek tanah terperkara) yang
dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2009 ;
7. Bahwa setelah diadakan konstatering ternyata batas-batas tanah dalam
gugatan Terlawan I dengan hasil di Lapangan dan amar putusan PK No.
94PK/Pdt/2004 tanggal 03 Oktober 2007 adalah sama dan tepat menurut
hukum sesuai Berita Acara Konstatering Jo peta situasi pengukuran tanah
No. 06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN-LP tanggal 22 Mei 2009 sehingga berita
acara konstatering jo peta situasi pengukuran tanah tersebut adalah sah dan
berkekuatan hukum ;
8. Bahwa penunjukan tanah oleh Terlawan I telah tepat dan benar menurut
hukum karena batas-batas tanah dan ukuran tanah yang di hunjuk oleh
Terlawan I telah sesuai dengan gugatan dan amar putusan sehingga
penunjukan tanah tersebut tidak ada melawan hukum, sehingga dengan
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 16 dari 128
demikian dalil perlawanan pelawan yang ada pada point 6 dan 7 yang
menyatakan Terlawan I tanpa bukti menunjuk objek tanah terperkara dan
melawan hukum adalah tidak berdasar menurut hukum dan harus di tolak
untuk seluruhnya ;
9. Bahwa selanjutnya dalil perlawanan pelawan pada hal 6 point 2 menyatakan
pelawan memperoleh atau membeli tanah secara sah dari Terlawan II selaku
penjual dan pengelola BUMN di bawah pimpinan Menteri Negara Badan
Usaha milik Negara sesuai Surat Perjanjian Penggunaan Tanah industri
dalam kawasan industri Medan ;
10. Bahwa dalil tersebut harus di tolak dengan tegas sebab pelawan tidak
menyebutkan dengan jelas surat perjanjian, penggunaan tanah nomor
berapa dan kapan sehingga dalil tersebut tidak terbukti menurut hukum;
11. Bahwa demikian juga dengan dalil Pelawan pada point 3 hal 6 menyatakan
objek perkara berasal dari HPL No. 3 dipecah menjadi HPL No. 4 dan HPL
No. 5 dan selanjutnya di mohonkan HGB No. 47 adalah tidak beralasan
menurut hukum karena pelawan tidak menyebutkan dengan jelas HPL
tersebut, kapan dan tahun berapa dibuat atau diterbitkan sehingga dengan
dalil tersebut harus di tolak dengan tegas untuk seluruhnya ;
12. Bahwa demikian juga dengan dalil keberatan pelawan pada point 4 dan 8
harus ditolak dengan tegas oleh karena pelawan tidak dapat menunjukan
data kepemilikannya atas objek perkara karena tidak disebutkan dengan jelas
tanah yang mana dan tahun berapa alas haknya sehingga dengan tidak
kejelasannya tersebut keberatan pelawan harus dinyatakan tidak berdasar
menurut hukum dan ditolak untuk seluruhnya ;
13. Bahwa selanjutnya dalil pelawan pada point 9 hal 7 yang menyatakan pelawan
tidak tersangkut dan tidak tau menahu perkara Terlawan I dengan Terlawan II
dan III adalah benar, sebab selama proses perkara perdata Reg. No.
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 17 dari 128
67/Pdt.G/1999/PN-LP di gelar di tingkat Pengadilan Negeri Lubuk Pakam s/d
tingkat MA-RI, pelawan tidak dikenal dan tidak punya alas hak atas tanah
objek sengketa sehingga secara hukum tidak dapat dilibatkan dalam perkara
tersebut;
14. Bahwa pada kenyataannya saat ini setelah perkara diputus di MA-RI ternyata
di atas tanah objek perkara, setelah dilakukan Konstatering diketahui
Pelawan telah mendirikan bangunan yang dikenal dengan nama MEDAN
MAS KARIMUN, sehingga secara otomatis Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
pada waktu proses pra eksekusi telah dilakukan Aanmaning pada pihak
Terlawan II dan III untuk mematuhi putusan yang telah berkekuatan hukum
tetap serta memperingatkan pelawan untuk menyerahkan objek tanah
perkara kepada Terlawan I karena Pelawan memperoleh hak tersebut dari
Terlawan II secara melawan Hukum, sehingga pelawan harus menuruti dan
taat serta tunduk pada putusan tersebut karena Pelawan bukan Pelawan
yang baik dan bukan pembeli yang beritikad baik karena membeli tanah dari
Terlawan II pada saat objek sengketa dalam perkara di Pengadilan. Sehingga
dalil pelawan pada hal 7 point 10 s/d 14 harus ditolak untuk seluruhnya
dengan menyatakan pelawan bukan pelawan yang baik dan bukan pembeli
yang beritikad baik dan tidak pantas dilindungi secara hukum ;
15. Bahwa sesuai ketentuan hal yang berlaku oleh karena pelawan tidak beritikad
baik dan bukan pembeli yang beritikad baik maka pantas secara hukum
menyatakan perlawanan pelawan tidak tepat dan tidak beralasan menurut
hukum dan harus ditolak untuk keseluruhannya ;
16. Bahwa selanjutnya oleh karena terhadap objek tanah terperkara tidak ada
dilakukan sita jaminan maka permohon pelawan perihal pengangkatan sita
jaminan pada point 15 halaman 8 perlawanannya harus ditolak untuk
seluruhnya ;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 18 dari 128
17. Bahwa demikian juga permohonan pelawan dalam provisi yang memohon
untuk di tangguhkan pelaksanaan eksekusi atas penetapan No.
06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN-LP atas objek tanah terperkara adalah tidak
beralasan menurut hukum dan harus di tolak dengan tegas dengan
menyatakan eksekusi atas perkara perdata No. 06/Eks/2009/97/Pdt.G/
1999/PN-LP harus segera dilaksanakan sesuai ketentuan hukum yang
berlaku hal mana juga didukung dan sesuai ketentuan pasal 207 (3) HIR
menyatakan “Bantahan itu tidak dapat menahan orang yang mulai atau
meneruskan hal menjalankan putusan, kecuali jika Ketua telah memberi
perintah supaya hal tersebut di tangguhkan sampai jatuh putusan Pengadilan
Negeri ;
Berdasarkan uraian dan dalil-dalil hukum tersebut yang telah dikemukakan
Terlawan I tersebut diatas maka dalil eksepsi dan jawaban Terlawan I telah
terbukti untuk seluruhnya dan selanjutnya dalil perlawanan pelawan tidak
berdasar menurut hukum sehingga oleh karenanya mohon putusan majelis hakim
yang menyidangkan perkara ini oleh karenanya kiranya berkenan mengambil
keputusan yang amarnya :
I. Dalam Provisi :
1. Menolak penangguhan Eksekusi yang dimohonkan oleh Pelawan ;
2. Menyatakan eksekusi dalam perkara Nomor :
06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN-LP dapat segera dilaksanakan ;
II. Dalam Eksepsi :
1. Mengabulkan eksepsi Terlawan 1 untuk seluruhnya ;
2. Menolak Perlawanan pelawaan untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan perlawanan Pelawan tidak dapat diterima secara hukum
atau NO (niet onvankelijk Verklaard) ;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 19 dari 128
III. Dalam Pokok Perkara :
1. Menolak Perlawanan pelawan untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan pelawan bukan pelawan yang benar dan bukan Pembeli
yang beritikad baik ;
3. Menyatakan HGB Pelawan No.462, 463, 464,465, 466, 467, 468, 469,
470, 471, 472, 477, 480, 481, 529,532, 539, 576, 577, 582 tidak sah dan
tidak berkekuatan hukum ;
4. Menghukum Pelawan untuk membayar ongkos-ongkos yang timbul
dalam perkara ini ;
Menimbang, bahwa terhadap Perlawanan Pelawan tersebut, Kuasa Terlawan
II telah mengajukan jawaban pada persidangan tanggal 21 Oktober 2009 yang pada
pokoknya mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut:
Tentang Eksepsi.-
Mengenai Para Pihak:
1. Bahwa benar para pihak yang ditarik adalah para pihak yang mempunyai
hubungan hukum dalam perkara ini;
2. Bahwa Terlawan I/ Pemohon Eksekusi dan Terlawan II/ Termohon Eksekusi I serta
Terlawan III/ Termohon Eksekusi II adalah para pihak yang berperkara dalam
perkara No. 67/Pdt.G/1999/PN-LP Jo. No: 256/PDT/2000/ PT. MDN Jo.
No.3011/K/PDT/2001 Jo No. 94/PK/PDT/2004 Jo. No. 06/Eks/ 2009/67 /Pdt.G
/1999/PN.LP ;
3. Bahwa Turut Terlawan I adalah merupakan pihak yang menerbitkan atau yang
memberikan Hak Pengelolaan kepada Terlawan II/ Termohon Eksekusi I;
4. Bahwa Turut Terlawan II adalah merupakan Pihak yang memberikan/ menerbitkan
Hak Guna Bangunan kepada Pelawan;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 20 dari 128
Bahwa dengan demikian adalah benar Para pihak yang ditarik dalam perkara ini
adalah pihak-pihak yang mempunyai hubungan hukum (recht bestekking) dengan
perkara ini;
Tentang Perlawanan .
Bahwa dasar yang diajukan oleh Pelawan adalah Bahwa Pelawan sangat
keberatan terhadap Surat Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No.
W2.U4.900/Pdt/04.10/VI/2009 tanggal 15 Juni 2009 dengan itu pula Pelawan
sangat keberatan dengan :
a. Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No.
06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN.LP tanggal 10 Juni 2009;
b. Penetapan Ketua Pengadilan Lubuk Pakam No.
06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN.LP tanggal 20 April 2009;
c. Berita Acara Pemeriksaan/ Pengukuran (Konstatering) perkara
No.06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN.LP tanggal 22 Mei 2009;
d. Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI No. 94/PK/PDT/2004
tanggal 3 Oktober 2007;
e. Penetapan Sita jaminan dan Berita Acara Sita jaminan sebagaimana disebut
dalam Penetapan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
No.06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN.LP tanggal 10 Juni 2009;
Bahwa adapun dasar/ alasan keberatan yang diajukan adalah bahwa Pelawan
bukan merupakan pihak dalam perkara tersebut diatas sehingga sesuai dengan
Pasal 206 ayat 6 Rbg Jo. Pasal 195 ayat (6) HIR adalah merupakan hak dari
Pelawan sebagai Pemilik sah atas tanah dan bangunan diatasnya untuk
melakukan Perlawanan Pihak Ketiga (derden verzet), karena apabila Penetapan
tersebut benar akan dilaksanakan eksekusi, dipastikan akan mengakibatkan
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 21 dari 128
kerugian kepada Pelawan sebagai Pembeli dan yang wajib dilindungi oleh hukum
dan undang-undang ;
Bahwa dengan demikian adalah benar dan tidak obscuur dasar Perlawan yang
diajukan oleh Pelawan;
Tentang Pokok Perkara
Bahwa alasan Perlawanan yang diajukan oleh Pelawan sebagaimana berikut ini:
1. Bahwa Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dalam suratnya tanggal 15 Juni 2009
dengan nomor W2.U4.900/Pdt/04.10/VI/2009 telah memberitahukan kepada
Pelawan agar pelawan mengosongkan tanah dan bangunan milik Pelawan
oleh karena akan dilakukan eksekusi oleh Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
sehubungan dengan Penetapan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No.
06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN.LP tanggal 10 Juni 2009;
2. Bahwa Penetapan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor
06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN.LP tanggal 10 Juni 2009 tersebut ditetapkan
oleh Pengadilan Negeri Lubuk Pakam adalah sehubungan dengan Permohonan
dari Para Terlawan I guna memenuhi amar Putusan Peninjauan Kembali No. 94
PK / PDT/2004 tanggal 3 Oktober 2007;
3. Bahwa Pelawan sangat keberatan terhadap surat Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam tanggal 15 Juni 2009 dengan nomor W2.U4.900/Pdt/04. 10/VI/2009
dengan itu pula Pelawan sangat keberatan terhadap:
a.Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No.
06/Eks/2009/67/Pdt.G/ 1999/PN.LP tanggal 10 Juni 2009;
b.Penetapan Ketua Pengadilan Lubuk Pakam No. 06/Eks/2009/67/Pdt.G/
1999/PN.LP tanggal 20 April 2009;
c.Berita Acara Pemeriksaan/ Pengukuran (Konstatering) perkara No.
06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN.LP tanggal 22 Mei 2009;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 22 dari 128
d. Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI No. 94/PK/PDT/2004
tanggal 3 Oktober 2007;
e. Penetapan Sita jaminan dan Berita Acara Sita Jaminan sebagaimana
disebut dalam Penetapan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No.
06/Eks/2009/67/Pdt.G/ 1999/PN.LP tanggal 10 Juni 2009;
Bahwa adapun dasar/ alasan keberatan yang diajukan adalah bahwa Pelawan
bukan merupakan pihak dalam perkara tersebut diatas sehingga sesuai dengan
Pasal 206 ayat 6 Rbg Jo. Pasal 195 ayat (6) HIR adalah merupakan hak dari
Pelawan sebagai Pemilik sah atas tanah dan bangunan diatasnya untuk
melakukan Perlawanan Pihak Ketiga (derden verzet), karena apabila Penetapan
tersebut benar akan dilaksanakan eksekusi, dipastikan akan mengakibatkan
kerugian kepada Pelawan sebagai Pembeli dan yang wajib dilindungi oleh hukum
dan undang-undang ;
Bahwa dengan demikian adalah benar dan tidak obscuur dasar Perlawan yang
diajukan oleh Pelawan;
Tentang Pokok Perkara
Bahwa alasan Perlawanan yang diajukan oleh Pelawan sebagaimana berikut ini:
1. Bahwa Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dalam suratnya tanggal 15 Juni 2009
dengan nomor W2.U4.900/Pdt/04.10/VI/2009 telah memberitahukan kepada
Pelawan agar pelawan mengosongkan tanah dan bangunan milik Pelawan oleh
karena akan dilakukan eksekusi oleh Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
sehubungan dengan Penetapan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No.
06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN.LP tanggal 10 Juni 2009;
2. Bahwa Penetapan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor
06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN.LP tanggal 10 Juni 2009 tersebut ditetapkan oleh
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam adalah sehubungan dengan Permohonan dari
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 23 dari 128
Para Terlawan I guna memenuhi amar Putusan Peninjauan Kembali No. 94 PK /
PDT/2004 tanggal 3 Oktober 2007;
3. Bahwa Pelawan sangat keberatan terhadap surat Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
tanggal 15 Juni 2009 dengan nomor W2.U4.900/Pdt/04. 10/VI/2009 dengan itu
pula Pelawan sangat keberatan terhadap:
a. Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No. 06/Eks/2009/67/Pdt.G/
1999/PN.LP tanggal 10 Juni 2009;
b. Penetapan Ketua Pengadilan Lubuk Pakam No. 06/Eks/2009/67/Pdt.G/
1999/PN.LP tanggal 20 April 2009;
c. Berita Acara Pemeriksaan/ Pengukuran (Konstatening) perkara No.
06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN.LP tanggal 22 Mei 2009;
d. Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI No. 94/PK/PDT/2004 tanggal
3 Oktober 2007;
e. Penetapan Sitajaminan dan Berita Acara Sita Jaminan sebagaimana disebut
dalam Penetapan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No. 06/Eks/2009/67/Pdt.G/
1999/PN.LP tanggal 10 Juni 2009;
4. Bahwa yang menjadi alasan keberatan dari Pelawan adalah sebagai berikut:
- Bahwa Pelawan tidak pernah terlibat dan dilibatkan sebagai pihak dalam
perkara perdata Nomor No. 67/Pdt.G/ 1999/PN-LP Jo. No: 256/PDT/2000/PT.
MDN Jo. No.3011/K/PDT/2001 Jo. No. 94/PK/PDT/2004 antara Terlawan I,
Terlawan II dan Terlawan III;
- Bahwa Pelawan adalah menguasai dan menguasahai secara sah atas tanah
dan bangunan diatasnya di Kawasan Industri Medan yang dikelola oleh
Terlawan II berdasarkan prosedural yang benar dan tidak bertentangan
dengan ketentuan hukum yang berlaku dan undang-undang yang berlaku di
Negara Republik Indonesia, dimana semua tanah milik Pelawan telah
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 24 dari 128
diterbitkan/ diberikan status sertifikat hak guna bangunan oleh turut Terlawan II
dan diatas tanah tersebut telah dibangun bangunan setelah sesuai dan
berdasarkan ijin mendirikan (IMB)dari pemerintah Kabupaten Deli Serdang;
- Bahwa Pelawan tidak ada kenal dan tidak mempunyai hubungan hukum
dengan Terlawan I, serta tanah dan bangunan yang dikuasai dan diusahai oleh
Pelawan tidak pernah diletakkan sita jaminan baik atas permintaan para
Terlawan I maupun atas permintaan pihak lain;
- Bahwa terhadap alasan yang diajukan oleh Pelawan dalam keberatan ini
adalah benar dan berdasarkan atas hukum dan perundang-undangan yang
berlaku;
- Bahwa pengalihan tanah di Kawasan Industri Medan kepada Pelawan oleh
Terlawan II/Termohon Eksekusi adalah sesuai dengan core business yang
ditetapkan oleh pemerintah (para pemegang saham) kepada PT. Kawasan
Industri Medan (Persero);
5.Bahwa adapun landasan dan dasar hukum kepemilikan Pelawan atas tanah dan
bangunan kantor dan atau pergudangan yang terletak di Komplek Kawasan
Industri Medan (KIM) Tahap II, Desa Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang yang dijadikan sebagai objek eksekusi dapat diterangkan
sebagai berikut :
Bahwa benar Pelawan adalah Pemilik sah atas tanah dengan bukti Sertipikat Hak
Kepemilikan Hak Guna Bangunan (HGB) yang terdiri dari : HGB No. 462, HGB No.
463, HGB No. 464, HGB No. 466, HGB No. 467, HGB No.468, HGB No. 469,
HGB No. 470, HGB No. 471, HGB No.472, HGB No. 477, HGB No. 480, HGB No.
481, HGB No. 529, HGB No. 532, HGB No.539, HGB No.576, HGB No. 577, dan
HGB No.582 ;
Bahwa benar Pelawan memperoleh atau membeli tanah atau lahan tersebut
secara sah dari Terlawan II sebagai Penjual dan Pengelola yang merupakan
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 25 dari 128
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibawah pimpinan Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negara, yang saham-sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Negara
Republik Indonesia, Gubernur Sumatera Utara dan Walikota Medan, sebelumnya
dengan melakukan jual beli secara sah antara Pelawan dengan Terlawan II
dihadapan Erita Wage Sitohang, SH Notaris di Medan, sebagai berikut :
i. HGB No. 462, seluas 1.128 M2 dengan akte Jual beli No. 26/2006 tanggal 22
Februari 2006.
ii. HGB No. 463, seluas 1.128 M2 dengan akte Jual beli No. 27/2006 tanggal 22
Februari 2006.
iii. HGB No. 464, seluas 1.128 M2 dengan akte Jual beli No. 28/2006 tanggal 22
Februari 2006.
iv. HGB No. 466, seluas 1.348 M2 dengan akte Jual beli No. 29/2006 tanggal 22
Februari 2006.
v. HGB No. 467, seluas 1.128 M2 dengan akte Jual beli No. 263/2006 tanggal 7
November 2006.
vi. HGB No.468, seluas 1.128 M2 dengan akte Jual beli No. 88/2006 tanggal 11
Mei 2006.
vii. HGB No. 469, seluas 1.128 M2 dengan akte Jual beli No. 89/2006 tanggal 19
Mei 2006.
viii.HGB No. 470, seluas 1.128 M2 dengan akte Jual beli No. 90/2006 tanggal 19
Mei 2006.
ix. HGB No. 471, seluas 1.128 M2 dengan akte Jual beli No. 91/2006 tanggal 19
Mei 2006.
x. HGB No.472, seluas 1.128 M2 dengan akte Jual beli No. 92/2006 tanggal 19
Mei 2006.
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 26 dari 128
xi. HGB No. 477, seluas 900 M2 dengan akte Jual beli No. 418/2007 tanggal 23
November 2007.
xii. HGB No. 480, seluas 576 M2 dengan akte Jual beli No. 416/2007 tanggal 23
November 2007.
xiii. HGB No. 481, seluas 576 M2 dengan akte Jual beli No. 412/2007 tanggal 23
November 2007.
xiv HGB No. 529, seluas 576 M2 dengan akte Jual beli No. 67/2008 tanggal 23
Mei 2008.
xv. HGB No. 532, seluas 576 M2 dengan akte Jual beli No. 68/2008 tanggal 23
Mei 2008.
xvi. HGB No.539, seluas 4248 M2 dengan akte Jual beli No. 69/2008 tanggal 23
Mei 2008.
xvii. HGB No.576, seluas 780 M2 dengan akte Jual beli No. 164/2008 tanggal 12
September 2008 dibuat dihadapan Mariani Wati, SH, PPAT di Deli Serdang.
xviii. HGB No. 577, seluas 780 M2 dengan akte Jual beli No. 165/2008 tanggal 12
September 2008 dibuat dihadapan Mariani Wati, SH, PPAT di Deli Serdang.
xix. HGB No.582, seluas 4.412 M2 asal pemisahan HGB No. 47/ Saentis atas
nama PT. Kawasan Industri Medan (Persero) (belum dilakukan jual beli antara
Pelawan dengan Terlawan II).
- Bahwa menurut data dan keterangan yang disampaikan oleh Terlawan II
kepada Pelawan perolehan tanah a quo adalah dengan dasar Hak Pengelolaan
(HPL) No. 3 / Desa Saentis yang diberikan oleh Turut Terlawan I kepada
Terlawan II dengan luas 314,7525 Ha berdasarkan surat Keputusan Menteri
Agraria/ Kepala Badan Petanahan Nasional RI No. 159/HPL/BPN/96 tertanggal
24 Oktober 1996 yang semula merupakan Hak Guna Usaha (HGU) No. 10 /
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 27 dari 128
Desa Saentis (Seb) terdaftar atas nama PT. Perkebunan IX (sekarang PT.
Perkebunan Nusantara II) ic. Terlawan III/ Termohon Eksekusi II;
- Bahwa kemudian Hak Pengelolaan (HPL) No. 3/ Desa Saentis tersebut dipisah
secara sempurna menjadi Hak Pengelolaan (HPL) No. 4/ Desa Saentis dengan
luas 274,74 Ha dan Hak Pengelolaan No. 5/ Desa Saentis dengan luas 40,0122
Ha, selanjutnya terhadap Hak Pengelolaan (HPL) No. 5 / Desa Saentis ini
dilakukan pelepasan Hak atas tanah dan selanjutnya diterbitkan Hak Guna
Bangunan No: 47 / Desa Saentis pada tanggal 4 April 1997 ;
- Bahwa tanah dan bangunan Pelawan vide HGB No. 462, HGB No. 463, HGB
No. 464, HGB No. 466, HGB No. 467, HGB No.468, HGB No. 469, HGB No.
470, HGB No. 471, HGB No.472, HGB No. 477, HGB No. 480, HGB No. 481,
HGB No. 529, HGB No. 532, HGB No.539, HGB No.576, HGB No. 577, dan
HGB No.582/Desa Saentis tersebut adalah termasuk di dalam Kawasan Hak
Pengelolaan (HPL) No. 4 / Desa Saentis yang merupakan pemisahan dari HPL
No. 3 (atau Eks HPL No. 3) sebagaimana tertera dalam uraian sertipikat Hak
Guna Bangunan (HGB) No. 47/ Desa Saentis milik Terlawan II/ Termohon
Eksekusi I;
- Bahwa menurut data dan fakta serta keterangan yang disampaikan oleh
Terlawan II, areal yang menjadi objek perkara No.
06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN.LP adalah berada diluar dan bukan termasuk
tanah dan bangunan milik Pelawan sebagaimana disebut dalam Putusan
Peninjauan Kembali Mahakmah Agung RI No. 94/PK/PDT/2004 tangal 3
Oktober 2007 halaman 23 alinea kedua dan ketiga;
- Bahwa atas penguasaan dan pengusahaan tanah tersebut diatas Pelawan telah
membayar Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak
Bumi dan Bangunan terhadap penguasaan maupun pengusahaan tanah
tersebut maka Pelawan telah mendirikan bangunan kantor dan gudang milik
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 28 dari 128
Pelawan, oleh karena itu maka Pelawan jelas membangunnya sesuai dengan
prosedural dan peraturan yang berlaku yaitu dengan terlebih dahulu mendapat
ijin mendirikan bangunan (IMB) dari pemerintah Kabupaten Deli Serdang
sebagaimana disebut dalam Surat Ijin Mendirikan Bangunan yang diterbitkan
oleh Bupati Kabupaten Deli Serdang tertanggal Pelawan juga telah membayar
pajak bumi dan bangunan ;
- Bahwa terhadap alasan yang diajukan oleh Pelawan dalam keberatan ini adalah
benar dan berdasarkan atas hukum dan perundang-undangan yang berlaku
sebagaimana berikut ini :
1. Bahwa pengalihan tanah di Kawasan Industri Medan kepada Pelawan adalah
didasarkan kepada penguasaan Terlawan II atas tanah tersebut berdasarkan
Hak Pengelolaan (HPL) No. 3 / Desa Saentis sebagaimana diuraikan dalam
gambar situasi khusus No. 39/04/IV/1996 ;
2. Bahwa kemudian Hak Pengelolaan (HPL) No. 3 / Desa Saentis tersebut telah
dipisah secara sempurna menjadi Hak Pengelolaan (HPL) No. 4 / Desa
Saentis dengan luas 274,74 Ha dan Hak Pengelolaan No. 5 / Desa Saentis
dengan luas 40,0122 Ha, selanjutnya terhadap Hak Pengelolaan (HPL) No. 5
/ Desa Saentis ini dilakukan pelepasan Hak atas tanah dan selanjutnya
diterbitkan Hak Guna Bangunan No: 47 / Desa Saentis pada tanggal 4 April
1997;
3. Bahwa benar Hak Pengelolaan (HPL) No. 3 yang dikuasai oleh Pelawan dan
yang dikelola oleh Terlawan II adalah berada diluar dan bukan termasuk
tanah objek perkara sebagaimana disebut dalam pertimbangan hukum
Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI No. 94/PK/PDT/2004
tanggal 3 Oktober 2007 halaman 23 alinea ke-2 dan ke-3 ;
4. Bahwa dengan demikian adalah benar dan sah menurut hukum dan sesuai
dengan core business Terlawan II, bahwa Pelawan sesuai dengan akte jual
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 29 dari 128
beli yang yang dibuat antara Pelawan dengan Terlawan II sebagai Pembeli
yang beritiked baik yang memperoleh tanah dengan jumlah luas tanah
keseluruhannya adalah 24.924 M2, yang terdiri dari 19 (sembilan belas) Bukti
Sertipikat HGB oleh karena itu wajib dilindungi oleh hukum dan undang-
undang yang berlaku di Negara Republik Indonesia ini ;
6. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas maka jelaslah Pelawan membeli tanah
tersebut dengan itikad baik dan membelinya dari Terlawan II yang diketahui adalah
sebagai badan Hukum Milik Negara Republik Indonesia. Serta Pelawan tidak
pernah mendapat peringatan atau teguran dari pihak manapun dalam pembelian
tanah dari Terlawan II maupun ketika Pelawan menguasai dan mengusahai serta
membangun bangunan kantor dan bangunan gudang diatas tanah tersebut. Oleh
karena itu menurut hukum Pelawan dikualifisir sebagai Pembeli yang beritikad baik
yang menurut hukum wajib dilindungi oleh hukum dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia ;
-Bahwa terhadap alasan yang diajukan oleh Pelawan dalam keberatan ini adalah
benar dan berdasarkan atas hukum dan perundang-undangan yang berlaku dan
bahwa Terlawan II mengalihkan hak atas tanah kepada Pelawan tidak melanggar
suatu ketentuan hukum apapun dalam arti peralihan tersebut adalah sah menurut
hukum sehingga adalah benar Pelawan adalah Pembeli yang beritiked baik dan
Terlawan II bukanlah penjual yang beritiked buruk ;
-Bahwa dengan demikian adalah benar menurut hukum bahwa Pelawan telah
mengajukan Perlawanan yang benar dan sah oleh karena itu sesuai hukum
Perlawanan Pelawan yang demikian patut dikabulkan oleh Pengadilan ini ;
Bahwa adalah benar menurut hukum permohonan Pelawan agar majelis Hakim
yang memeriksa Perlawanan ini (derden verzet) berkenan untuk mengeluarkan
penetapan yang berisi Permohonan Non Eksekutabel atau setidaknya menunda
pelaksanaan eksekusi terhadap tanah/ bangunan yang dikuasai oleh Pelawan
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 30 dari 128
sebagaimana diuraikan dalam Sertipikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 462,
HGB No. 463, HGB No. 464, HGB No. 466, HGB No. 467, HGB No.468, HGB
No. 469, HGB No. 470, HGB No. 471, HGB No.472, HGB No. 477, HGB No.
480, HGB No. 481, HGB No. 529, HGB No. 532, HGB No.539, HGB No.576,
HGB No. 577, dan HGB No.582 berikut bangunan dan gudang yang ada
diatasnya milik Pelawan sampai Perlawanan ini mempunyai kekuatan hukum
yang tetap (inkracht van gewijsde) ;
Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan oleh Pelawan maupun dari Jawaban
yang diajukan oleh Terlawan II adalah cukup beralasan sesuai hukum bagi
Pelawan untuk memohon yang terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini agar berkenan memberikan putusan sebagai berikut :
Dalam Provisi :
-Menyatakan demi hukum menunda/menangguhkan pelaksanaan eksekusi
sebagaimana dimaksud dalam Penetapan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
No. 06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN.LP Jo. Surat Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam tanggal 15 Juni 2009 perihal : Pemberitahuan Pelaksanaan Eksekusi
dalam perkara No.06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN.LP sepanjang ditujukan
terhadap tanah dengan luas keseluruhannya 24.924 M2 dan bangunan kantor
serta bangunan gudang diatasnya milik Pelawan sebagaimana disebut dalam
Sertipikat HGB No. 462, HGB No. 463, HGB No. 464, HGB No. 466, HGB No.
467, HGB No.468, HGB No. 469, HGB No. 470, HGB No. 471, HGB No.472,
HGB No. 477, HGB No. 480, HGB No. 481, HGB No. 529, HGB No. 532, HGB
No.539, HGB No.576, HGB No. 577, dan HGB No.582 /Desa Saentes;
-Bahwa selanjutnya guna menjamin Perlawanan Pelawan ini dapat
dilaksanakan dengan baik serta oleh karena Perlawanan ini diajukan
berdasarkan bukti-bukti yang cukup dan otentik sehingga berdasarkan
ketentuan Pasal 191 Rbg/ 180 HIR Jo. Surat Edaran Mahkamah Agung RI
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 31 dari 128
(SEMA) No. 3/ tahun 2000 dan Surat Edaran Mahkamah Agung RI (SEMA)
No. 4 / tahun 2001 oleh karena itu sudah beralasan bagi Ketua Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam atau majelis yang memeriksa dan mengadili perkara ini
untuk menyatakan Putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu kendatipun ada
Perlawanan, Banding ataupun Kasasi dan atau Peninjauan Kembali (Uit
voorbaar bij voorraad) ;
Dalam Pokok Perkara.
Primair :
1. Menyatakan Pelawan adalah Pelawan yang benar ;
2.Menyatakan Pelawan adalah sebagai Pembeli yang beritikad baik;
3. Menyatakan Pelawan adalah Pemilik sah atas tanah dan bangunan
kantor serta gudang diatasnya dengan bukti Sertipikat Hak
Kepemilikan Hak Guna Bangunan (HGB) yang terdiri dari : HGB No.
462, HGB No. 463, HGB No. 464, HGB No. 466, HGB No. 467, HGB
No.468, HGB No. 469, HGB No. 470, HGB No. 471, HGB No.472,
HGB No. 477, HGB No. 480, HGB No. 481, HGB No. 529, HGB No.
532, HGB No.539, HGB No.576, HGB No. 577, dan HGB No.582
dengan luas keseluruhannya 24.924 M2 yang terletak dan dikenal
setempat di Komplek Kawasan Industri Medan (KIM) Tahap II, Desa
Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang;
4. Membatalkan dan atau menangguhkan Eksekusi atas Penetapan No.
06/EKS/2009/67/Pdt.G/1999/ PN.LP sampai perkara Perlawanan
eksekusi ini mempunyai keputusan hukum yang berkekuatan hukum
tetap (inkracht van gewisjde);Mengangkat sita jaminan (consevatoir
beslag) yang diletakkan terhadap tanah milik Pelawan;
5. Menghukum Terlawan I/Pemohon Eksekusi, Terlawan II/Termohon
Eksekusi I, Terlawan III/Termohon Eksekusi II dan Turut Terlawan I
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 32 dari 128
serta Turut Terlawan II untuk mematuhi dan melaksanakan putusan
ini;
6. Menghukum Terlawan I/Pemohon Eksekusi, Terlawan II/Termohon
Eksekusi I, Terlawan III/Termohon Eksekusi II dan Turut Terlawan I
dan Turut Terlawan II secara tanggung renteng untuk membayar
segala biaya yang timbul dalam perkara ini ;
7. Menyatakan Putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (uitvoerbar Bij
Voorraad) meskipun ada Verzet atau Banding;
Subsidair
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam berpendapat lain, maka
dalam peradilan yang baik- mohon Putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono);
Menimbang, bahwa terhadap Perlawanan Pelawan tersebut, Kuasa Terlawan
III telah mengajukan jawaban pada tanggal 21 Oktober 2009 yang pada pokoknya
mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut:
Bahwa dalil Perlawanan Pelawan pada hal.4 s/d 8 (Point 1 s/d 15) adalah dalil yang
tepat dan benar sepanjang diakui oleh Terlawan III dengan tegas dalam jawaban ini
dan adapun alasan-alasan yang dimajukan dari Terlawan III adalah sebagai berikut :
1. Bahwa TERLAWAN III adalah sebagai pemegang Hak Guna Usaha atas tanah
yang terletak di Desa Saentis dahulu Mabar, Kec.Percut Sei Tuan dahulu Labuhan
Deli, Kab.Deli Serdang, Prop.Sumatera Utara setempat dikenal sebagai
Perkebunan IX Mabar seluas 314,7525 Ha (tiga ratus empat belas koma tujuh ribu
lima ratus dua puluh lima hektar) sesuai dengan Sertifikat HGU No.10 yang
diterbitkan oleh Turut Terlawan II atas nama PT.Perkebunan IX Perkebunan Mabar
(dimana PTP IX telah Merger dengan PTP.II yang sekarang menjadi bernama
PT.Perkebunan Nusantara II (Persero) yaitu TERLAWAN III;
2. Bahwa Sertifikat HGU No.10 atas nama PTP.IX Perkebunan Mabar yang
diterbitkan oleh Turut Terlawan II tersebut diperoleh TERLAWAN III adalah
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 33 dari 128
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Agraria tanggal 10 Juni 1965
No.SK.24/HGU/1965 atas rekomendasi dari Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara, dengan demikian jelaslah bahwa
Sertifikat HGU No.10 tersebut telah diproses sesuai dengan hukum yang berlaku;
3. Bahwa TERLAWAN III ada melepaskan tanah kepada Terlawan II atas tanah
seluas 314,7525 Ha (tiga ratus empat belas koma tujuh ribu lima ratus dua puluh
lima hektar) yang terletak di Desa Saentis, Kec.Percut Sei Tuan, Kab.Deli
Serdang, Prop.Sumatera Utara sesuai dengan Pelepasan Hak Atas Tanah
No.630.1/920/IX/96 tertanggal 2 September 1996 antara Terlawan III dengan
Terlawan II yang diperbuat dihadapan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Propinsi Sumatera Utara di Medan dan disaksikan M.Napitupulu,SH
(Kepala Bidang Hak-Hak Atas Tanah Pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Propinsi Sumatera Utara), Drs.M.Saleh Manaf (Kepala Bidang
Pengukuran dan pendaftaran Tanah Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Propinsi Sumatera Utara), Drs.Benyamin T.Kaban (Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten Deli Serdang) Turut Terlawan II dan telah ditindaklanjuti dengan Akta
Perjanjian No.1 tanggal 2 September 1996 antara Terlawan III dengan Terlawan II
yang diperbuat dihadapan Hj.Siti Asni Pohan,SH Notaris di Medan;
Bahwa setelah Terlawan III melepaskan tanah seluas 314,7525 Ha (tiga ratus
empat belas koma tujuh ribu lima ratus dua puluh lima hektar) tersebut kepada
Terlawan II, Terlawan II telah mengajukan permohonan alas haknya atas tanah
tersebut kepada Turut Terlawan II, dan Turut Terlawan II telah menerbitkan alas
hak Terlawan II diatas tanah seluas 314,7525 Ha (tiga ratus empat belas koma
tujuh ribu lima ratus dua puluh lima hektar) tersebut sesuai dengan Sertifikat Hak
Pengelolaan No.4/Desa Saentis tertanggal 7 Maret 1997 atas nama Terlawan II
dengan luas 274,74 Ha (dua ratus tujuh puluh empat koma tujuh puluh empat
hektar) dimana hak pengelolaan No.4/Desa Saentis tertanggal 7 Maret 1997
adalah berasal dari hak pengelolaan No.3 atas nama Terlawan II, dan Sertifikat
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 34 dari 128
Hak Guna Bangunan No.47/Desa Saentis tertanggal 4 April 1997 atas nama
Terlawan II dengan luas 40,0122 Ha (empat puluh koma seratus dua puluh dua
hektar);
4. Bahwa dalam perkara No.67/Pdt.G/1999/PN-LP Para Terlawan I telah berperkara
dengan Terlawan III dan Terlawan II, dimana dalam perkara tersebut Para
Terlawan I adalah sebagai Penggugat-Penggugat, dan Terlawan III sebagai
Tergugat II, sedangkan Terlawan II adalah sebagai Tergugat I, dengan obyek
gugatan tanah seluas + 46,11 Ha (lebih kurang empat puluh enam koma sebelas
hektar) yang terletak di Desa Saentis Kec.Percut Sei Tuan, Kab.Deli Serdang,
Prop.Sumatera Utara, dengan batas-batas sebagai berikut:
- Sebelah Timur berbatas dengan Benteng Sungai ;
- Sebelah Selatan berbatas dengan Pasar/Pasar III;
- Sebelah Barat berbatas dengan Pasar Mendara ;
- Sebelah Utara berbatas dengan Pasar I ;
5. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kelas I-B Lubuk Pakam telah memutus
perkara perdata No.67/Pdt.G/1999/PN-LP tersebut pada tanggal 9 Maret 2000
yang amarnya dikutip sebagai berikut :
MENGADILI
DALAM EKSEPSI :
- Menolak Eksepsi Tergugat I dan Tergugat II untuk seluruhnya ;
DALAM POKOK PERKARA :
- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp.220.000.- (dua ratus dua puluh ribu rupiah)
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 35 dari 128
6. Bahwa atas Putusan Pengadilan Negeri Kelas I-B Lubuk Pakam
No.67/Pdt.G/1999/PN-LP tertanggal 9 Maret 2000 tersebut Pihak Penggugat-
Penggugat dalam perkara tersebut (dan sebagai Terlawan I dalam perkara ini)
telah menyatakan banding ke Pengadilan Tinggi Medan sesuai dengan Putusan
Pengadilan Tinggi Medan No.256/Pdt/2000/PT-MDN tertanggal 21 September
2000 tersebut yang amarnya dikutip sebagai berikut:
:MENGADILI:
- Menerima permohonan banding dari Para Penggugat/Pembanding;
- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal 9 Maret
2000 No.67/Pdt.G/1999/PN-LP, yang dimohonkan banding tersebut ;
- Menghukum Para Penggugat/Pembanding untuk membayar biaya
perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat
banding sebesar Rp.75.000.- (tujuh puluh lima ribu rupiah);
7. Bahwa atas Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.256/Pdt/2000/PT-MDN
tertanggal 21 September 2000 tersebut Pihak Penggugat-Penggugat dalam
perkara tersebut (dan dalam perkara ini disebut sebagai Terlawan I) telah
menyatakan Kasasi ke Mahkamah Agung RI sesuai dengan Putusan Kasasi
Mahkamah Agung RI No.3011.K/Pdt/2001 tertanggal 6 Desember 2001 tersebut
yang amarnya dikutip sebagai berikut:
MENGADILI:
- Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : 1.TUGIMIN,
2.MAISARAH, 3.SANDING, 4.KASDI, 5.SUGIONO, 6.TUMINI,
7.MULASEH, 8.NGADIMIN, 9.SUPONO, 10.SAMIN, 11.PAINEM,
12.TEMON, 13.PONIEM, 14.SUDJONO, 15.AMAT, 16.PARSI,
17.RAJIMIN, 18.LEGIRAN, 19.LOSO, 20.KASMIN, 21.TUKIDI, 22.ABDUL
MANAF, 23.KASTA RADJO, 24.TUDJO, 25.PAIRUN, 26.AMIN, 27.ARI,
28.SUMARMAN, 29.KAMIDJAN, 30.RAHMAT, 31.SENEN, 32.RASIDI,
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 36 dari 128
33.SAIMAN, 34.BONTRAK, 35.NGASIMUN, 36.DARTO, 37.HOMSIAH,
38.SATEM, 39.SUWONO, 40.MINEM, 41.SELAMET, 42.PAIMIN,
43.SENEN HADI, 44.SARIJO, 45.MARIMAN, 46.MARIDI, 47.TUMI,
48.SAMI’AN, 49.SUBARTONO S, 50.SUTOMARIO, 51.SAKIMAN SAHIB,
52.PAERAN, 53.Drs.SRI MULYANI, 54.UMAR SAID, 55.SARINO,
56.YAHMAN, 57.ABDUL KARIM, 58.LEGIMAN, 59.M.MUSNI, 60.WIR,
61.TERISNO, 62.KADIO, 63.MALEM, 64.KADI, 65.SIMIN,
66.IROSUMITO, 67.KROMO SARDI, 68.KARSO SENTONO, 69.TRIMO,
70.KARTO, semuanya dalam perkara ini diwakili oleh Kuasanya Emmy
Sihombing,SH & Associates tersebut ;
- Menghukum Para Pemohon Kasasi membayar biaya perkara dalam
tingkat Kasasi ini ditetapkan sebanyak Rp.100.000.- (seratus ribu rupiah);
8. Bahwa atas Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI No.3011.K/Pdt/2001
tertanggal 6 Desember 2001 tersebut Pihak Penggugat-Penggugat dalam
perkara tersebut (dan dalam perkara ini sebagai Terlawan I) telah
mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung dalam
perkara tersebut, sesuai dengan Putusan PK Mahkamah Agung RI No : 94
PK/PDT/2004 tertanggal 3 Oktober 2007 tersebut yang amarnya dikutip
sebagai berikut:
MENGADILI:
- Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Para Pemohon
Peninjauan Kembali :1.TUGIMIN, 2.MAISARAH, 3.SANDING, 4.KASDI,
5.SUGIONO, 6.TUMINI, 7.MULASEH, 8.NGADIMIN, 9.SUPONO,
10.SAMIN, 11.PAINEM, 12.TEMON, 13.PONIEM, 14.SUDJONO,
15.AMAT, 16.PARSI, 17.RAJIMIN, 18.LEGIRAN, 19.LOSO, 20.KASMIN,
21.TUKIDI, 22.ABDUL MANAF, 23.KASTA REDJO, 24.TUDJO,
25.PAIRUN, 26.AMIN, 27.ARI, 28.SUMARMAN, 29.KAMIDJAN,
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 37 dari 128
30.RAMAHMAT, 31.SENEN, 32.RASIDI, 33.SAIMAN, 34.BONTRAK,
35.NGASIMUN, 36.DARTO, 37.HOMSIAH, 38.SATEM, 39.SUWONO,
40.MINEM, 41.SELAMET, 42.PAIMIN, 43.SENEN HADI, 44.SARIJO,
45.MARIMAN, 46.MARIDI, 47.TUMI, 48.SAMI’AN, 49.SUBARTONO S,
50.SUTOMARIO, 51.SAKIMAN SAHIB, 52.PAERAN, 53.Drs.SRI
MULYANI, 54.UMAR SAID, 55.SARINO, 56.YAHMAN, 57.ABDUL
KARIM, 58.LEGIMAN, 59.M.MUSNI, 60.WIR, 61.TERISNO, 62.KADIO,
63.MALEM, 64.KADI, 65.SIMIN, 66.IROSUMITO, 67.KROMO SARDI,
68.KARSO SENTONO, 69.TRIMO, 70.KARTO tersebut;
- Membatalkan Putusan Mahkamah Agung No.3011.K/Pdt/2001 tanggal 6
Desember 2001 Jo Putusan Pengadilan Tinggi Medan
No.256/Pdt/2000/PT-MDN tanggal 21 September 2000 Jo Putusan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No.67/Pdt.G/1999/PN-LP tanggal 6
Maret 2000;
MENGADILI KEMBALI
DALAM EKSEPSI :
- Menolak eksepsi Tergugat I dan Tergugat II untuk seluruhnya ;
DALAM POKOK PERKARA :
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian ;
2. Menyatakan Para Penggugat adalah para penggarap yang sah dan
mantan buruh perkebunan TMA (Tembakau Maskapai Aresboro) ;-
3. Menyatakan tanah garapan para Penggugat (petani 70 KK) seluas +
46,11 Ha (+ 461.100 M2) yang terletak di Pasar I,II,III Desa Mabar,
dahulu Kecamatan Labuhan Deli, sekarang kecamatan Percut Sei
Tuan Kabupaten Deli Serdang adalah tanah bekas perkebunan TMA
yang dilindungi oleh Undang-Undang Darurat No.8 Tahun 1954 dan
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 38 dari 128
Peperti No.1 Tahun 1960 dan menyatakan tanah terperkara adalah
sah milik Para Penggugat ;
4. Menyatakan tindakan pentraktoran tanaman pertanian (tanaman
palawija dan lain-lain), pembongkaran rumah-rumah dan musholla dan
penyerobotan tanah, yang dilakukan Tergugat II Cq.PTP.IX adalah
perbuatan melawan hukum (Onrechtmatige daad) ;
1. Menyatakan peralihan hak yang diperbuat antara Tergugat II
dengan Tergugat I adalah batal menurut hukum (nietig) karena
telah nyata-nyata Tergugat-Tergugat melanggar Pasal 1335 dan
Pasal 1337 KUHPerdata (BW) dan tidak sah sehingga dapat
dibatalkan (Vernietig baar) dan merupakan perbuatan melawan
hukum (Onrechtmatige daad) yang juga telah melanggar Pasal
1335 KUHPerdata (BW) karena tanah tersebut masih dalam status
sengketa/persoalan ;
2. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk menyerahkan atau
mengembalikan areal tanah garapan seluas + 46,11 Ha (+
461.100 M2) tersebut kepada para Penggugat/Para Petani 70 KK
dalam keadaan baik dan tanpa dibebani suatu hak apapun ;
3. Menolak gugatan Para Penggugat untuk selebihnya;
Menghukum Para Termohon Peninjauan Kembali dahulu Para
Termohon Kasasi/Para Tergugat/Para Terbanding untuk
membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan yang
dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini sebesar Rp.2.500.000.-
(dua juta lima ratus ribu rupiah);
9. Bahwa Pihak Pengadilan Negeri Kelas I-B Lubuk Pakam telah mengeluarkan
Surat tertanggal 15 Mei 2009 No.W2. U4. 746/ PDT. 04.10/ V/2009 perihal
Pemberitahuan Pelaksanaan pengukuran (Konstatering) dalam perkara
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 39 dari 128
No.06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN-LP, yang ditujukan kepada Termohon
Eksekusi dalam perkara tersebut (dalam perkara ini disebut sebagai Terlawan
III), dimana dalam surat tersebut telah menjelaskan bahwa Pihak Pengadilan
Negeri Kelas I-B Lubuk Pakam akan melaksanakan pengukuran (Konstatering)
terhadap objek perkara yaitu terhadap satu bidang tanah seluas + 46,11 Ha
terletak di Pasar I, II dan III Mabar, dahulu Kecamatan Labuhan Deli, sekarang
Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang pada hari
Jumat tanggal 22 Mei 2009 pukul 10.00 Wib;
10. Bahwa Ketua Pengadilan Negeri Kelas I-B Lubuk Pakam telah mengeluarkan
atau menerbitkan penetapan pada tanggal 8 Mei 2009 yaitu Penetapan
perkara Nomor : 06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN-LP, dimana penetapan
tersebut telah menetapkan yang dikutip sebagai berikut:
MENETAPKAN
-Mengabulkan permohonan Pemohon Eksekusi tersebut diatas ;
-Memerintahkan kepada : PANITERA/JURUSITA pada Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam, apabila berhalangan dapat diganti oleh Wakilnya yang sah
untuk itu, dengan ditemani oleh 2 (dua) orang saksi yang dapat dipercaya,
untuk melakukan pemeriksaan lapangan/pengukuran, pencocokan
(Konstatering) terhadap tanah objek perkara yaitu :
- Sebidang tanah seluas + 46,11 Ha, yang terletak di Pasar I,II dan III Mabar,
dahulu Kecamatan Labuhan Deli, sekarang Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang, dengan batas-batas :
- Sebelah Utara : Pasar III .
- Sebelah Selatan : Pasar/Pasar I .
- Sebelah Timur : Benteng Sungai .
- Sebelah Barat : Jalan Mendara
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 40 dari 128
- Menyatakan bahwa penetapan ini dapat dilaksanakan pada sembarang
waktu termasuk Hari Minggu, dan Hari-Hari besar lainnya Yang
Dimuliakan, dan jika dipandang perlu dilaksanakan dengan meminta
bantuan Alat keamanan Negara (POLRI/TNI) ;
11. Bahwa pada tanggal 22 Mei 2009 Jurusita Pengadilan Negeri Kelas I-B Lubuk
Pakam telah melakukan pemeriksaan/pengukuran (Konstatering) atas obyek
perkara sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan/Pengukuran (Konstatering)
perkara Nomor:06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN-LP tertanggal 22 Mei 2009
yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Kelas I-B Lubuk Pakam, dimana
dalam berita acara tersebut telah menjelaskan dikutip sebagai berikut:
“ Setelah kepada mereka saya beritahukan tentang kedatangan kami,
seraya memperlihatkan dan membacakan surat Penetapan Ketua
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tersebut diatas, maka saya Jurusita
dengan ditemani oleh kedua orang saksi tersebut diatas dengan dibantu
oleh Tenaga Pekerja dan dikawal oleh Aparat Keamanan (Polri) dan TNI
yang dipersiapkan untuk itu melaksanakan pemeriksaan/pengukuran
(Konstatering) terhadap tanah obyek perkara yaitu :
- Sebidang tanah seluas + 46,11 Ha yang terletak di Pasar I,II dan III
Mabar, dahulu Kecamatan Labuhan Deli, sekarang Kecamatan Percut
Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, dengan batas-batas :
- Sebelah Utara : Pasar III
- Sebelah Selatan : Pasar/Pasar I .
- Sebelah Timur : Benteng Sungai sekarang Benteng sungai
tersebut telah diratakan oleh Tergugat I dan
Tergugat II ;
- Sebelah Barat : Jalan Mendara;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 41 dari 128
12. Bahwa Pengadilan Negeri Kelas I-B Lubuk Pakam tidak ada melaksanakan
sidang lapangan/pemeriksaan setempat dalam perkara No.67/Pdt.G/1999/PN-
LP tertanggal 9 Maret 2000, hal itu terbukti dari pertimbangan hukum (Yudex
Factie) pada hal.50 alinea 2 yang dikutip sebagai berikut:
“ Menimbang, bahwa telah dianjurkan oleh Majelis untuk pemeriksaan
setempat tanah terperkara tetapi setelah mendengar pendapat dari Kuasa
Penggugat bahwa pemeriksaan setempat tidak dapat dilaksanakan karena
mereka tidak dapat menanggung pembiayaannya” ;
13. Bahwa secara hukum Putusan Pengadilan Negeri Kelas I-B Lubuk Pakam
No.67/Pdt.G/1999/PN-LP tertanggal 9 Maret 2000 Jo Putusan Pengadilan
Tinggi Medan No.256/Pdt/2000/PT-MDN tanggal 21 September 2000 Jo
Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI No.3011 K/Pdt/2001 tertanggal 6
Desember 2001 Jo Putusan PK Mahkamah Agung RI No : 94 PK/PDT/2004
tertanggal 3 Oktober 2007 Jo Penetapan Perkara Nomor :
06/EKS/2009/67/Pdt.G/1999/PN-LP tertanggal 8 Mei 2009 dan Berita Acara
Pemeriksaan/Pengukuran (Konstatering) Perkara Nomor :
06/Eks/2009/67/PDT.G/1999/PN-LP tertanggal 22 Mei 2009, adalah Putusan
yang tidak dapat dieksekusi (Non Executable), karena selama proses
persidangan dalam perkara tersebut tidak pernah melaksanakan sidang
lapangan atau pemeriksaan setempat, dengan demikian proses sidang
perkara tersebut tidak memenuhi Pasal 180 RBG dan Surat Edaran
Mahkamah Agung RI No.5 Tahun 1999 Jo Surat Edaran Mahkamah Agung
RI No.7 tahun 2001, dimana selama proses perkara tersebut tidak pernah
dilakukan sidang pemeriksaan setempat untuk menentukan mana tanah
terperkara, batas-batasnya dan ukurannya, sedangkan menurut ketentuan
tersebut diatas pemeriksaan setempat tersebut adalah diharuskan, hal ini
penting apalagi nantinya untuk proses eksekusi setelah perkara berkekuatan
hukum tetap;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 42 dari 128
Bahwa adapun bunyi pasal 180 RBG adalah dikutip sebagai berikut :
“(1). Ketua jika dipandangnya perlu atau bermanfaat, dapat mengangkat satu
atau dua orang komisaris untuk, dengan dibantu oleh Panitera
mengadakan pemeriksaan ditempat agar mendapat tambahan
keterangan.
(2). Tentang apa yang dilakukan oleh Komisaris serta pendapatnya dibuat
berita acara atau pemberitaan oleh Panitera dan ditanda tangani oleh
Komisaris dan Panitera itu.”
Bahwa adapun bunyi Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor : 7 tahun 2001
tertanggal 15 Nopember 2001 tentang pemeriksaan setempat adalah sebagai
berikut:
Sehubungan dengan banyaknya laporan dari para pencari keadilan dan dari
pengamatan Mahkamah Agung, bahwa perkara-perkara perdata yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap tidak dapat dieksekusi (non Executable) karena
obyek perkara atas barang-barang tidak bergerak (misalnya : Sawah, Tanah
pekarangan dan sebagainya) tidak sesuai dengan dictum putusan, baik mengenai
letak, luas, batas-batas maupun situasi pada saat dieksekusi akan dilaksanakan,
sebelumnya tidak pernah dilakukan pemeriksaan setempat atas obyek perkara; -
Dengan ini Mahkamah Agung meminta perhatian Ketua Majelis Hakim yang
memeriksa perkara perdata tersebut:
1. Mengadakan pemeriksaan setempat atas obyek perkara yang perlu
dilakukan oleh karena Majelis Hakim dengan dibantu oleh Panitera
Pengganti baik atas inisiatif Hakim karena merasa perlu mendapat
penjelasan/keterangan yang lebih rinci atas obyek perkara maupun karena
diajukan eksepsi atau atas permintaan salah satu pihak yang berperkara;
2. Apabila dipandang perlu dan atas persetujuan para pihak yang berperkara
dapat pula dilakukan pengukuran dan pembuatan gambar situasi
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 43 dari 128
tanah/obyek perkara yang dilakukan oleh Kantor Badan Pertanahan
Nasional setempat dengan biaya yang disepakati oleh kedua belah pihak,
apakah akan ditanggung oleh Penggugat atau dibiayai bersama dengan
Tergugat;
3. Dalam melakukan pemeriksaan setempat agar diperhatikan ketentuan
pasal 150 HIR/180 RBG. Dan petunjuk Mahkamah Agung tentang biaya
pemeriksaan setempat (SEMA Nomor : 5 Tahun 1999 point 8) dan
pembuatan berita acara pemeriksaan setempat”;
14. Bahwa suatu perkara tanah tidak pernah dilaksanakan sidang lapangan, maka
putusan kasasi telah dibatalkan, hal ini sesuai dengan judex yuris Mahkamah
Agung RI dalam Putusan Peninjauan Kembali No.308 PK/PDT/2004
tertanggal 12 Mei 2005 Jo Putusan Kasasi Mahkamah Agung No.1611
K/PDT/2001 tertanggal 14 Januari 2004 Jo Putusan Pengadilan Tinggi
Sumatera Utara No.230/PDT/2000/PT-MDN tertanggal 28 Oktober 2000 Jo
Putusan Pengadilan Negeri Kelas I-B Lubuk Pakam No.61/PDT.G/1999/PN-
LP tertanggal 28 Pebruari 2000, hal ini sesuai dengan judex yurisnya pada
hal. 24 alinea 1 s/d 3, dan hal.25 alinea 1 yang bunyinya dikutip sebagai
berikut :
“Menimbang, bahwa dalam dalil gugatan Penggugat, dituntut luas tanah
seluas 1.370 Ha yang batas-batasnya disebut ;
- Kampung/Desa Tadukan Raga, Desa Tungkusan ;
- Desa Limau Mungkur, Dusun Sinembah;
- Desa Lau Barus Baru, Dusun Batuktak;
- Kampung Bekasah atau Kampung Bintang Bulan;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 44 dari 128
-Bahwa batas-batas tersebut tidak jelas dan pasti akan menimbulkan
kesulitan bila kelak harus ada eksekusi, apalagi Pengadilan Negeri tidak
pernah mengadakan pemeriksaan setempat (plaats onderzoek);
-Bahwa dalam dictum putusan Pengadilan Negeri yang dikuatkan oleh
Pengadilan Tinggi luas tanah yang dikabulkan adalah 922 Ha, dengan
batas-batas masih seperti tersebut diatas (yang luasnya 1.370 Ha);
-Padahal ada perbedaan luas yang cukup banyak yaitu 1.370 Ha – 922
Ha = 448 Ha, yang menurut logika hukum tidak mungkin luas yang tidak
sama akan mempunyai batas yang sama;
-Bahwa kondisi seperti tersebut diatas akan menyulitkan didalam
eksekusi seperti yang pernah terjadi di Pengadilan Negeri Bulukumba
antara PT.Lonsum melawan puluhan anggota masyarakat. Dalam
perkara No.17/Pdt.G/1982/PN-BLK putus tanggal 8 Maret 1983 Jo
No.2553 K/PDT/1987 putus tanggal 26 Juni 1994 Jo No.298
PK/PDT/1997 putus tanggal 16 Mei 1998 eksekusi atas perkara tersebut
sampai saat ini tidak dapat dilaksanakan dengan baik dan telah
menimbulkan konflik phisik. Hal ini terjadi karena persepsi yang berbeda
tentang luas tanah yang harus diserahkan kepada Masyarakat. Pihak
Penggugat (anggota Masyarakat) berpegang pada batas-batasnya yang
disebutkan dalam gugatannya (dalam gugatan dituntut 600 Ha)
sedangkan pihak Tergugat berpegang pada luas tanah yang dikabulkan
oleh hakim yaitu seluas 200 Ha pada waktu pemeriksaan di Pengadilan
Negeri juga tidak diadakan pemeriksaan setempat”;
15. Bahwa adapun amar Putusan PK Mahkamah Agung RI No.308
PK/PDT/2004tertanggal 12 Mei 2005 adalah berbunyi yang dikutip sebagai
berikut :
M E N G A D I L I:
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 45 dari 128
Mengabulkan Permohonan Peninjauan Kembali dari Pemohon
Peninjauan Kembali : DIREKSI PTP NUSANTARA II TANJUNG
MORAWA, Cq.Kepala Perkebunan PTP.II LIMAU MUNGKUR tersebut ;
Membatalkan Putusan Mahkamah Agung tanggal 14 Januari 2004
No.1611 K/PDT/2001 Jo Putusan Pengadilan Tinggi Medan tanggal 28
Oktober 2000 No.230/PDT/2000/PT-MDN Jo Putusan Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam tanggal 28 Pebruari 2000 No.61/PDT.G /1999/PN-LP ;
MENGADILI KEMBALI:
Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima ;
Menghukum Termohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya
perkara dalam semua tingkat peradilan yang dalam tingkat peninjauan
kembali ini ditetapkan sebesar Rp.2.500.000.-(dua juta lima ratus ribu
rupiah).
16. Bahwa prinsip konstatering adalah pencocokan dari sidang
lapangan/pemeriksaan setempat (plaats onderzoek) atau sita jaminan yang
sudah pernah dilaksanakan pada saat perkara diproses di Pengadilan Negeri
dan dicocokkan pada saat keadaan perkara telah berkekuatan hukum tetap,
maka berdasarkan Konstatering tersebut sebagai alasan dilaksanakan suatu
eksekusi atas putusan yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut;
17. Bahwa yang menjadi dasar Para Terlawan I untuk mengklaim tanah
terperkara seluas + 46,11 Ha (lebih kurang empat puluh enam koma sebelas
hektar) tersebut, adalah surat-surat sebagai berikut :
1. Photo-Copy Kartu Tanda Pendaftaran Pendudukan Tanah tanggal 20
Februari 1957, atas nama : NGADIMIN; diberi bertanda P.I;
2. Photo-Copy Kartu Tanda Pendaftaran Pendudukan Tanah tanggal 20
Februari 1957, atas nama : SUMARMAN; diberi bertanda P.II;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 46 dari 128
3. Photo-Copy Kartu Tanda Pendaftaran sebagai Pemakai Tanah
Perkebunan tanggal 16 Februari 1954, atas nama : TROSUMITO; diberi
bertanda P.3;
4. Photo-Copy Kartu Tanda Pendaftaran Pendudukan Tanah tanggal 31
Djanuari 1957, atas nama : KASIAN; diberi bertanda P.4;
Bahwa Photo-Copy surat-surat bukti tersebut diatas dapat diperlihatkan
aslinya dipersidangan dan telah pula dinazegelen serta dilegalisir di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam;
5. Photo-Copy Penjelasan UU Darurat No.8 Tahun 1954, tentang
penjelasan soal pemakaian tanah perkebunan oleh Rakyat, yang
dikeluarkan Kantor Kementerian Agraria Jakarta, tertanggal 25 Djanuari
1952; diberi bertanda P.5;
6. Photo-Copy Peta Reorgani Tanah Sumatera Timoer yang dikeluarkan
oleh Reorganisasi pemakaian tanah Soematera Timoer, Peta Pemakaian
Tanah dari Perkebunan Tembakau tertanggal 25 Djanuari 1952; diberi
bertanda P.6;
7. Photo-Copy Peta Ichtisar PT.Perkebunan IX, sebelum HGU No.SK.24
Tahun 1965, tertanggal 10-6-1965; diberi bertanda P.7;
8. Photo-Copy Surat Keputusan Menteri Agraria, tentang Pemberian HGU
kepada P.P.N Tembakau Deli Sumetra Utara, No 24/HGU/65, tanggal 10
Djuni 1965; diberi bertanda P.8;
9. Photo-Copy Surat Badan Pertimbangan dan Pengawasan dan
Pelaksanaan Landerform Kabupaten Deli Serdang,
No.79/BP3L/II/8/1969, tertanggal 14 Djuli 1969; diberi bertanda P.9;
10. Photo-Copy Surat Panitia Landderform Kabupaten Deli Serdang,
No.751/LR/II/8/1969, tanggal 1 Agustus 1969; diberi bertanda P.10;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 47 dari 128
11. Photo-Copy Peta Perkebunan Seintis II (Mabar), Lampiran Keputusan
Gubernur KDH.TK.I Sumatera Utara, tertanggal 13 Maret 1980, No.66
Tahun 1980; diberi bertanda P.11;
12. Photo-Copy Surat dari Pembantu Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Sumatera Utara Wilayah III Medan, No.1279/PG-III/BPN/81, tanggal 16
Desember 1981; diberi bertanda P.12;
13. Photo-Copy Surat dari Kantor Pembantu Gubernur Kepala Daerah TK.I
wilayah III Medan, No.305/PG-III/BPN/82, tanggal 24 Maret 1982; diberi
bertanda P.13;-
14. Photo-Copy Surat dari Komando Operasi Pelantikan Keamanan dan
Ketertiban Daerah Sumut, No.K/18/KAMDA/I/1982, tanggal 28 Januari
1982; diberi bertanda P.14;
15. Photo-Copy Surat dari Kepala Direktorat Sosial Politik NOTA DINAS,
yang ditujukan kepada Bapak Gubernur KDH.TK-I Sumut
No.593/1275/Sospol, tanggal 30-3-1983; diberi bertanda P.15;
16. Photo-copy Surat Tanda Terima Surat yang dikirimkan kepada Instansi
pada Tahun 1993; diberi bertanda P.16;
17. Photo-Copy Sertifikat, tanggal 13 Nopember 1996; diberi bertanda P.17;
18. Photo-Copy Surat dari PT.Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa
Medan, tanggal 20 Oktober 1997; diberi bertanda P.18;
19. Photo-Copy Surat Kronologis Areal PTPN-II, tanggal 14 Desember 1998;
diberi bertanda P.19;
20. Photo-Copy Surat/Notulen dari Kantor Bupati Deli Serdang tertanggal 16
Desember 1998; diberi bertanda P.20;
21. Photo-Copy Salinan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri
No.SK.44/DJA/1981, tanggal 16 April 1981; diberi bertanda P.21;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 48 dari 128
22. Photo-Copy Surat dari Kantor Menteri Negara Pendayagunaan
BUMN/Badan Pembina BUMN, No.S-79/DU4.3-BUMN/1999, tanggal 7
Juli 1999; diberi bertanda P.22;
23. Photo-Copy Surat dari Perusahaan Perseroan PT.Perkebunan IX
No.09.7/X/2759/76, tanggal 13 Agustus 1976; diberi bertanda P.23
Bahwa Photo-Copy surat-surat bukti diatas tidak dapat ditunjukkan
aslinya di persidangan, tetapi telah dinazegelen;
24. Photo-Copy Surat-Surat Keterangan atas nama TUGIMIN, dkk. Sebanyak
26 lembar; diberi bertanda P.24;
Bahwa Photo-Copy surat bukti tersebut diatas dapat diperlihatkan aslinya
di persidangan dan telah pula dinazegelen serta dilegalisir di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam;
25. Photo-Copy Surat Keterangan Pendaftaran Tanah, No.600-73/01/1994,
tanggal 26 Januari 1994; diberi bertanda P.25;
26. Photo-Copy Surat Seruan, No.P/I-645/7/1979, tanggal 18 Juli 1979, yang
dikeluarkan MAKO OPS.SADAR; diberi bertanda P.26;
27. Photo-Copy Surat dari Sekretaris Wilayah Daerah Tingkat-I Sumatera
Utara, No.593/18564, tanggal 27 Desember 1999; diberi bertanda P.27;
18. Bahwa secara hukum klaim Para Terlawan I terhadap tanah terperkara telah
diselesaikan oleh Pemerintah, maka dengan demikian surat-surat (bukti-bukti
surat) Para Terlawan I sebagaimana diuraikan diatas jelas tidak berlaku lagi,
karena tanah terperkara seluas + 46,11 Ha (lebih kurang empat puluh enam
koma sebelas hektar) tersebut, adalah merupakan bahagian dari areal HGU
Terlawan III sebagaimana diuraikan diatas, dimana tanah terperkara tersebut
adalah merupakan bahagian dari tanah seluas 314,7525 Ha (tiga ratus empat
belas koma tujuh ribu lima ratus dua puluh lima hektar) yang telah dilepas
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 49 dari 128
Terlawan III kepada Terlawan II, dengan demikian bukti-bukti surat yang
dimajukan oleh Para Terlawan I untuk mengklaim tanah terperkara seluas +
46,11 Ha (lebih kurang empat puluh enam koma sebelas hektar) tersebut, telah
diselesaikan oleh Pemerintah Republik Indonesia, hal ini sesuai dengan Surat
Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Propinsi Sumatera Utara tertanggal
21 April 2009 No.570-528 perihal mohon penjelasan yang ditujukan kepada
Terlawan III, dimana dalam surat tersebut telah menjelaskan sebagai berikut :
1. Bahwa areal perkebunan PTPN.II (Persero) dahulu PTP.IX semula
berada dibawa NV.Van Deli Maatschappij (Deli Planters Vereniging)
yang membentang antara Sei Wampu di Kabupaten Langkat sampai Sei
Ular di Kabupaten Deli Serdang seluas + 250.000 Ha sebagaimana
dituangkan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Agr.12/5/14
tanggal 28 Juni 1951 ;
2. Bahwa kemudian atas sebagian tanah seluas + 250.000 Ha tersebut
diatas diduduki atau digarap oleh Masyarakat atas penggarapan
tersebut berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri
No.Agr.12/5/14 tanggal 28 Juni 1951 menetapkan antara lain
penyerahan kembali kepada Negeri (ic.Pemerintah) seluas + 125.000
Ha yang kemudian ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Gubernur
Sumatera Utara No.36/K/Agr tanggal 28 September 1951 yang isinya
antara lain menunjuk penggunaan tanah untuk keperluan perusahaan
dan yang dikembalikan kepada Pemerintah (ic.dikeluarkan).
3. Bahwa tanah yang dikeluarkan seluas + 125.000 Ha sebagaimana
dimaksud dalam Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No.Agr.12/5/14
tanggal 28 Juni 1951 dan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara
No.36/K/Agr tanggal 28 September 1951 adalah tanah yang disebut
sebagai tanah suguhan.
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 50 dari 128
4. Bahwa untuk melaksanakan pembagian atas tanah yang dikembalikan
kepada Pemerintah seluas + 125.000 Ha sebagaimana dimaksud dalam
Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Agr.12/5/14 tanggal 28
Juni 1951 Jo. Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No.36/K/Agr
Tanggal 28 September 1951 tersebut diatas, pemerintah membentuk
Kantor Penyelenggara Pembagian Tanah (KPPT) dan berada dibawah
Pimpinan Residen Sumatera Timur.
5. Tata cara membagikan tanah-tanah seluas + 125.000 ha yang disebut
sebagai tanah suguhan kepada masyarakat dilaksanakan oleh
Gubernur/Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara Ub. Residen/Kepala
Kantor Penyelenggara Pembagian Tanah Ub. Bupati kepada Penggarap
yang nyata di areal tersebut dengan membuat peta pembagian tanah.
6. Kemudian untuk menyelesaikan masalah tanah garapan dan pada sisi
yang lain penggarapan diatas tanah areal konsesi terus berkembang
sehingga untuk mengatasi masalah tersebut Pemerintah menerbitkan
Undang-Undang Darurat No.8 Tahun 1954 tanggal 8 Juni 1954 tentang
penyelesaian soal pemakaian tanah perkebunan oleh Rakyat Jo UU
No.1 Tahun 1956 tentang perubahan dan tambahan Undang undang
Darurat No.8 Tahun 1954 yang di undangkan tanggal 2 Oktober 1956.
7. Bahwa dengan terbitnya Undang-Undang Darurat No.8 Tahun 1954 Jo
UU No.1 Tahun 1956 yang mulai berlaku pada tanggal 2 Oktober 1956
maka garapan yang terjadi diatas tanah perkebunan setelah tanggal
tersebut di atas tidak diikutsertakan dalam penyelesaiannya.
8. Bahwa untuk dapat diketahui keadaan pemakaian tanah perkebunan
maka diadakan inventarisasi terhadap keadaan kebun dan pemakai-
pemakai tanah perkebunan sesuai dengan Surat menteri Agraria
No.K.U.3/2/12 tanggal 19 Juni 1954 perihal pelaksanaan Undang-
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 51 dari 128
Undang Darurat No.8 Tahun 1954 tentang penyelesaian soal
pemakaian tanah perkebunan oleh Rakyat kemudian dengan Surat
menteri Agraria No.K.U.3/3/6 tanggal 24 Juli 1954 antara lain yaitu
memerintahkan untuk memberikan “Kartu Tanda Pendaftaran” kepada
petani penggarap yang telah terdaftar yang dikeluarkan oleh Camat.
9. Selanjutnya pemerintah melalui Menteri Agraria menerbitkan Surat
Keputusan No.SK.102/Ka/1955 dan No.SK.103/Ka/1955 masing-masing
tanggal 30 Juni 1955 yang merupakan tindak lanjut dari keputusan
bersama antara Menteri Agraria, Menteri Pertanian, Menteri
Perekonomian, Menteri Dalam Negeri dan Menteri kehakiman
No.1/1955 tanggal 30 Juni 1955 menetapkan antara lain :---
a. Membentuk Kantor Reorganisasi Pemakaian Tanah Sumatera
Timur (KRPT).
b. Menentukan tanah mana yang akan dilangsungkan menjadi tanah
perkebunan dan tanah mana yang akan dijadikan tanah pemerintah
(ic.dikeluarkan).
Bahwa dengan dibentuknya Kantor Reorganisasi Pemakaian Tanah
Sumatera Timur maka tugas-tugas yang selama ini dilaksanakan KPPT
yang bekerja dibawah Pimpinan Residen Sumatera Timur beralih
menjadi tugas Kantor tersebut diatas.
10. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agraria
No.24/HGU/65 tanggal 10 Juni 1965 kepada PPN Tembakau Deli
(PTPN.II Persero) diberikan HGU seluas 59.000 Ha namun tidak dapat
didaftarkan berhubung masih terdapat garapan dan batas areal HGU
yang belum definitif, untuk mengatasi hal tersebut Gubernur KDH TK I
Sumatera Utara membentuk Tim Penyelesaian Tanah Garapan dan
Areal PTP.IX (TPTGA-IX) berdasarkan Surat Keputusan No.197 Tahun
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 52 dari 128
1979 tanggal 4 September 1979 Jo No.18/T. Tahun 1980 tanggal 16
April 1980 yang tugasnya antara lain :
- Meneliti dan menentukan garapan yang dilindungi UU Darurat No.8
Tahun 1954 dan Peperti No.2 Tahun 1960 yang berada dalam
areal PTP.IX menurut SK Menteri Agraria tanggal 10-6-1965 No.SK-
24/HGU/1965.
- Meneliti dan mengusulkan areal yang difinitif untuk PTP.IX kepada
Gubernur Kepala Daerah TK.I Sumatera Utara/Menteri Dalam
Negeri.
Dengan demikian sertipikat-sertipikat HGU yang diterbitkan atas nama
PTPN.II (Persero) dahulu PTP.IX berdasarkan Surat keputusan
No.SK.24/HGU/1965 tanggal 10 Juni 1965 merupakan hasil
rekomendasi dari TPTGA-IX bersih dari garapan yang dilindungi
Undang-Undang sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Darurat No.8 Tahun 1954 Jo Undang-Undang No.1 Tahun 1956.
11. Pada Tahun 1997 PTPN.II mengajukan permohonan perpanjangan
HGU atas tanah yang terletak di Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten
Langkat dan Kota Binjai, karena banyaknya tuntutan/garapan Rakyat
atas areal perkebunan tersebut Gubernur Sumatera Utara menerbitkan
Keputusan Nomor : 593.4/065/K/Tahun 2000 tanggal 11 Februari 2000
Jo.Nomor : 593.4/2060/K/Tahun 2000 tanggal 17 Mei 2000 yang
membentuk Panitia Penyelesaian Perpanjangan HGU PTPN.II dan
penyelesaian masalah tuntutan/garapan Rakyat atas areal PTPN.II
yang disebut juga Panitia B.Plus. Adapun tugas Panitia B Plus antara
lain :
- Menginventarisasi semua masalah dan atau tuntutan rakyat
terhadap areal PT.Perkebunan Nusantara II sekaligus
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 53 dari 128
menilai/menganalisis kebenaran tuntutan rakyat atas tanah
tersebut.
- Memberikan pendapat dan pertimbangan atas permohonan
perpanjangan HGU dan penyelesaian tuntutan rakyat atas areal
PTPN.II yang dituangkan dalam Risalah pemeriksaan Tanah dan
atau Berita Acara lainnya.
Panitia B Plus tersebut merupakan penambahan tugas dan wewenang
Panitia B sebagaimana diatur dalam Keputusan Kepala Badan
Pertanahan Nasional No.12 Tahun 1992 yang mengatur tentang
Panitia Pemeriksaan Tanah (Panitia A untuk Hak Milik, HGB, Hak Pakai
dan Panitia B untuk HGU) dalam melaksanakan tugasnya Panitia B
Plus menempuh 2 (dua) tahap kegiatan yaitu tahap pertama,
melakukan proses perpanjangan HGU yang bersih dari
tuntutan/garapan dan telah diterbitkan HGU nya berdasarkan
Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional No.51/HGU/BPN/2000
tanggal 12 Oktober 2000, No.52/HGU/BPN/2000, tanggal 12 Oktober
2000, No. 53/HGU/BPN/2000 tanggal 24 Oktober 2000,
No.57/HGU/BPN/2000 tanggal 6 Desember 2000, No.58/
HGU/BPN/2000 tanggal 6 Desember 2000, tahap kedua melakukan
penelitian atas tuntutan/garapan Rakyat hasilnya ditindaklanjuti dengan
terbitnya Keputusan kepala Badan Pertanahan Nasional
No.42/HGU/BPN/2000, No.43/HGU/BPN/2000, dan No.44/HGU/BPN/
2000 masing-masing tanggal 22 Nopember 2002 serta
No.10/HGU/BPN/2004 tanggal 6 Pebruari 2004.
12. Bahwa untuk penyelesaian tuntutan/garapan masyarakat atas areal eks
HGU diserahkan pengaturan, penguasaan, pemilikan, pemanfaatan dan
penggunaannya kepada Gubernur Sumatera Utara setelah memperoleh
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 54 dari 128
pelepasan asset dari Menteri yang berwenang sebagaimana dimaksud
dalam Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional
No.42/HGU/BPN/2000, No.43/HGU/BPN/2000 dan No.44/HGU/BPN/
2000 masing-masing tanggal 22 Nopember 2002;
13. Berdasarkan uraian tersebut diatas serta memperhatikan Surat Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 540.1-1138 tanggal 10 Mei 2004
yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal U.p.Kepala Biro
Persidangan DPR RI di Jakarta perihal penjelasan masalah tanah eks
Consessie NV.Van Deli Maatschappij yang diredistribusikan kepada
Masyarakat petani penggarap dan posisi tanah PTPN.II (Persero)
bahwa tuntutan tanah suguhan maupun tuntutan yang mempergunakan
bukti-bukti garapan baik SKPT-SL,KTPPT, tidak ada lagi diatas tanah
HGU PTPN.II karena sudah diselesaikan oleh Pemerintah pada saat itu
19. Bahwa dalam yudex Yuris Majelis Hakim Mahkamah Agung untuk
Peninjauan Kembali dalam Putusannya No.94 PK/PDT/2004 tertanggal 3
Oktober 2007 pada hal.27 alinea 1 yang bersambung ke hal.28 telah
mempertimbangkan yang dikutip sebagai berikut:
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan Peninjauan Kembali tersebut
Mahkamah Agung berpendapat :
Mengenai alasan ke I :
Bahwa alasan-alasan tersebut dapat dibenarkan, oleh karena dalam putusan yang
dimohonkan Peninjauan Kembali in casu putusan Mahkamah Agung No.3011
K/Pdt/2001 tanggal 6 Desember 2001 Jo Putusan Pengadilan Tinggi Medan
No.256/Pdt/2000/PT-MDN tanggal 21 September 2000 Jo Putusan Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam No.67/Pdt.G/1999/PN-LP tanggal 6 Maret 2000 terdapat
kekhilafan hakim dan kekeliruan yang nyata dengan pertimbangan sebagai berikut;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 55 dari 128
- Bahwa terjadi pertimbangan yang kontradiktif dalam Putusan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam dimana disatu sisi dikatakan bahwa
obyek perkara a quo masih termasuk dalam HGU PTP.IX sekarang
PTP Nusantara II (Persero) Tanjung Morawa (Tergugat II), tetapi dilain
pihak dikatakan bahwa penerbitan HGU dalam obyek sengketa tersebut
disebabkan karena tanah tersebut tidak diusahai masyarakat atau tidak
terdapat perkampungan (Vide Putusan Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam halaman 56) ;
- Bahwa pertimbangan Judex Facti tersebut adalah keliru karena
berdasarkan bukti P.1 s/d P.4 telah terbukti bahwa Para Pemohon
Peninjauan Kembali (Para Penggugat) telah memiliki Kartu Tanda
Pendaftaran Pendudukan Tanah (KTPPT) yang diperoleh sejak Tahun
1954 s/d 1957 ;
- Bahwa telah ternyata Para Pemohon Peninjauan Kembali/Para
Penggugat adalah bekas para buruh Ex perkebunan Tembakau
Maskapai Aresboro (TMA) perusahaan swasta Belanda yang ketika
perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan, telah dibagi-bagi tanah-
tanah a quo, yang setelah digarap oleh para bekas buruh tersebut, yang
kemudian dimohonkan hak yaitu dengan diterbitkannya KTPPT tersebut
;
- Bahwa dengan demikian sebagaimana diterangkan dalam bukti P.17
yang dikuatkan keterangan saksi dari BPN Deli Serdang Hafizumsyah,
Hak Pengelolaan (HPL) No.3 dan HPL No.10 milik Termohon
Peninjauan Kembali berada di luar obyek sengketa;
Bahwa oleh karena itu tindakan pentraktoran tanaman pertanian,
pembongkaran rumah terhadap tanah garapan warga masyarakat Desa
Saentis/Mabar Kecamatan Percut Sei Tuan yang dilakukan oleh PTP.IX
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 56 dari 128
dan peralihan hak yang dilakukan oleh PT (Persero) Kawasan Industri
Medan kepada PTP.IX (Persero) sekarang PTP Nusantara II (Persero)
harus dinyatakan sebagai perbuatan melawan hukum;
20. Bahwa melalui Yudex Yuris Mahkamah Agung dalam putusannya No.94
PK/PDT/2004 tertanggal 3 Oktober 2007 yang dikutip tersebut diatas,
Mahkamah Agung untuk Peninjauan Kembali telah mempertimbangkan
bahwa tanah terperkara seluas + 46,11 Ha (Kurang lebih empat puluh enam
koma sebelas hektar) adalah berada diluar HPL No.3, HPL No.10 milik
Terlawan II sedangkan melihat bukti-bukti surat yang dimajukan oleh
Tergugat I dalam perkara tersebut (dalam perkara ini disebut Terlawan II)
yang diuraikan dalam Putusan Pengadilan Negeri Kelas I-B Lubuk Pakam
No.67/PDT.G/1999/PN-LP tertanggal 9 Maret 2000 pada hal.39, jelas
Terlawan II tidak ada mengajukan HPL No.10 tersebut sebagai alat bukti, dan
juga Penggugat-Penggugat dalam perkara tersebut (dalam perkara ini
disebut Para Terlawan I) yang diuraikan pada hal.34 s/d 36, maupun
Tergugat II dalam perkara tersebut (dalam perkara ini disebut Terlawan III)
yang diuraikan pada hal.40 dalam putusan No.67/Pdt.G/1999/PN-LP
tertanggal 9 Maret 2000 tidak ada mengajukan HPL No.10 tersebut sebagai
alat bukti, akan tetapi benar sebelumnya tanah terperkara adalah merupakan
areal HGU Terlawan III sesuai dengan Sertifikat HGU No.10, apakah
Sertifikat HGU No.10 tersebut yang dimaksud Mahkamah Agung dalam
putusannya tersebut? dan dasar Yudex Yuris tersebut adalah berdasarkan
bukti P.17 (Photo copy Sertifikat, tanggal 13 Nopember 1996) dan keterangan
saksi ahli BPN Deli Serdang (Hafizunsyah);
21. Bahwa saksi ahli dari BPN Deli Serdang (Hafizunsyah) dalam persidangan
telah menerangkan yang dikutip sebagai berikut :
“- Bahwa benar Asli dari Bukti P.17 ada di BPN Deli Serdang ;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 57 dari 128
- Bahwa HGU No.10 dijual oleh PTP Nusantara-II (Persero) kepada PT
(Persero) Kawasan Industri Medan ;
- Bahwa oleh PT (Persero) Kawasan Industri Medan dimohonkan, sehingga
terbit HPL No.1,2 dan 3 ;
- Bahwa HPL No.3 ini dipecah menjadi HPL No.4 dan HPL No.5 ;
- Bahwa HPL No.5 ini dimohonkan HGB, dan keluarlah HGB No.47 Tahun
1997 ;
- Bahwa HGB ini luasnya 40,0122 Ha “;
22. Bahwa melihat Yudex Yuris Mahkamah Agung tersebut diatas, tentang
keterangan saksi ahli dari BPN Deli Serdang (Hafizunsyah) jelaslah tanah
terperkara adalah berada diluar HPL No.3 atas nama Terlawan II dan HGU
No.10 atas nama Terlawan III, maka telah terbukti tanah terperkara adalah
berada diluar HPL No.3 dan HGU No.10, dimana HPL No.3 telah dipecah
menjadi HPL No.4 dan HPL No.5 sedangkan HPL No.5 telah dimohonkan
menjadi HGB yaitu Sertifikat HGB No.47/Desa Saentis tertanggal 4 April
1997, maka dengan demikian telah terbukti tanah terperkara seluas + 46,11
Ha (kurang lebih empat puluh enam koma sebelas hektar) bukanlah
merupakan bahagian dari tanah seluas 314,7525 Ha (tiga ratus empat belas
koma tujuh ribu lima ratus dua puluh lima hektar) yang telah dilepas oleh
Terlawan III kepada Terlawan II;
23. Bahwa sesuai dengan Yudex Yuris Mahkamah Agung untuk Peninjauan
Kembali tersebut jelas tanah terperkara bukanlah merupakan HPL No.3,
dimana HPL No.3 telah dipecah menjadi HPL No.4 dan HPL No.5 sedangkan
HPL No.5 telah dimohonkan menjadi HGB yaitu Sertifikat HGB No.47/Desa
Saentis tertanggal 4 April 1997, maka tindakan dan perbuatan Para
Terlawan I yang mengklaim tanah terperkara tersebut jelas adalah
merupakan perbuatan melawan hukum (Onrecht Matigedaad);
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 58 dari 128
24. Bahwa oleh karena tanah terperkara seluas + 46,11 Ha (kurang lebih empat
puluh enam koma sebelas hektar) adalah berada diluar HPL No.3 atas nama
Terlawan II, dimana HPL No.3 telah dipecah menjadi HPL No.4 dan HPL
No.5 sedangkan HPL No.5 telah dimohonkan menjadi HGB yaitu Sertifikat
HGB No.47/Desa Saentis tertanggal 4 April 1997, sebagaimana
dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Agung untuk Peninjauan Kembali, maka
tanah terperkara seluas + 46,11 Ha (kurang lebih empat puluh enam koma
sebelas hektar) yang terletak di Desa Saentis, Kec.Percut Sei Tuan, Kab.Deli
Serdang, Prop.Sumatera Utara (dahulu disebut Desa Mabar, Kec.Labuhan
Deli, Kab.Deli Serdang, Prop.Sumatera Utara), dengan batas-batas sebagai
berikut ;
- Sebelah Timur berbatas dengan Benteng Sungai ;
- Sebelah Selatan berbatas dengan Pasar/Pasar III;
- Sebelah Barat berbatas dengan Pasar Mandara ;
- Sebelah Utara berbatas dengan Pasar I ;
adalah sah berada diluar sertifikat HPL (Hak Pengelolaan) No.4/Desa Saentis
tertanggal 7 Maret 1997 dan Sertifikat HGB No.47/Desa Saentis tertanggal 4
April 1997 masing-masing atas nama Terlawan II.
25. Bahwa setelah Terlawan III melepaskan tanah seluas 314,7525 Ha (tiga
ratus empat belas koma tujuh ribu lima ratus dua puluh lima hektar) yang
terletak di Desa Saentis dahulu Mabar, Kec.Percut Sei Tuan dahulu Labuhan
Deli, Kab.Deli Serdang, Prop.Sumatera Utara setempat dikenal sebagai
Perkebunan IX Mabar kepada Terlawan II, kemudian Terlawan II telah
melepaskan sebahagian dari tanah tersebut kepada Pelawan, dimana tanah
yang dilepas oleh Terlawan II kepada Pelawan adalah merupakan bagian
dari tanah terperkara seluas + 46,11 Ha (lebih kurang empat puluh enam
koma sebelas hektar);
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 59 dari 128
26. Bahwa selanjutnya Pelawan telah mengajukan permohonan alas haknya
atas tanah tersebut kepada Turut Terlawan II, dan Turut Terlawan II telah
menerbitkan alas hak Pelawan sesuai dengan Sertifikat HGB No. 462
Sertifikat HGB No. 463 , Sertifikat HGB No. 464 , Sertifikat HGB No. 466 ,
Sertifikat HGB No. 467 , Sertifikat HGB No. 468 , Sertifikat HGB No. 469,
Sertifikat HGB No. 470 , Sertifikat HGB No. 471 , Sertifikat HGB No. 472,
Sertifikat HGB No. 477 Sertifikat HGB No. 480, Sertifikat HGB No. 481,
Sertifikat HGB No. 529, Sertifikat HGB No. 532, Sertifikat HGB No. 539,
Sertifikat HGB No. 576, Sertifikat HGB No. 577, dan Sertifikat HGB No. 582.
27. Bahwa Terlawan III menolak dengan tegas Petitum Perlawanan Pelawan
point 7 yang memohon kepada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam agar
Terlawan III membayar biaya yang timbul dalam perkara ini, karena Terlawan
III tidak pernah melakukan Perbuatan Melawan Hukum (onrecht matigedaad)
yang merugikan Pelawan dalam perkara ini, maka Petitum tersebut harus
ditolak secara hukum;
Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, mohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini agar sudi kiranya mengabulkan Petitum
Perlawanan Pelawan point 1,2,3,4,5,8;
Menimbang, bahwa terhadap Perlawanan Pelawan tersebut, Kuasa Turut
Terlawan I telah mengajukan jawaban pada persidangan tanggal 4 Nopember 2009
yang pada pokoknya mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut:
1. - Bahwa objek perkara adalah tanah yang dilekati Sertifikat Hak Guna
Bangunan No. 462, 463, 464, 466, 467, 468, 469, 470, 471, 472, 477, 480,
481, 529, 532, 539, 576, 577 dan 582/Desa Sei Tuan,yang kesemuanya atas
nama Pelawan yang diperoleh Pelawan dari Terlawan II / Termohon Eksekusi I
berdasarkan akta Jual beli ;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 60 dari 128
2. - Bahwa terhadap tanah terperkara pada angka “1” di atas dapat di kemukakan
riwayat tanahnya sebagai berikut :
a. Hak Guna Bangunan pada angka 1 di atas berasal dari pemisahan
sebagian Hak Guna Bangunan No. 47/Desa Saentis atas nama Terlawan
II/Termohon Eksekusi I, yang selanjutnya beralih kepada Pelawan ;
b. Tanah Hak Guna Bangunan No. 47/Desa Saentis atas nama Terlawan II /
Termohon Eksekusi I berasal dari Hak Pengelolaan No. 5/Desa Saentis
atas nama Terlawan II / Termohon Eksekusi I yang dilepaskan kepada
Negara dan dimohonkan haknya kembali oleh Terlawan II, yang
selanjutnya terbit Hak Guna Bangunan A quo ;
c. Hak pengelolaan No. 5/Desa Saentis berasal dari Pemisahan Hak
Pengelolaan No. 3/Desa Saentis, yang dipecah menjadi Hak Pengelolaan
No. 4 dan Hak Pengelolaan No. 5/Desa Saentis ;
3. - Bahwa Hak pengelolaan No. 3/Desa Saentis atas nama Terlawan II/Termohon
Eksekusi I, diterbitkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara
Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 159/HPL/BPN/96 tanggal 24
Oktober 1996 tentang Pemberian Hak Pengelolaan atas nama PT. (Persero)
Kawasan Industri Medan, atas Tanah di Kabupaten Deli Serdang ;
4. - Bahwa Hak Pengelolaan No. 3/Desa Saentis, berasal dari tanah HGU No. 10
atas nama Terlawan III/Termohon Eksekusi II seluas 314,7525 Ha yang
dilepaskan oleh Terlawan III/Termohon Eksekusi II kepada Terlawan
II/Termohon Eksekusi I sesuai dengan Pelepasan Ha katas tanah No.
630.1/920/IX/96 tanggal 2 September 1996 yang diperbuat dihadapan Kepala
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara dan
disaksikan Kepala Bidang Hak – Hak atas tanah, Kepala Bidang Pengukuran
dan pendaaftaran Tanah Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Sumatera Utara serta Turut Terlawan II yang telah ditindak lanjuti dengan Akta
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 61 dari 128
Perjanjian Nomor 1 tanggal 2 September 1996 antara Terlawan III dengan
Terlawan II yang diperbuat dihadapan Hj. Siti Asni Pohan, SH, Notaris di
Medan ;
5. - Bahwa tanah HGU No. 10 berasal dari pemisahan tanah HGU No. 4 atas
nama Terlawan II/Termohon Eksekusi I dan tanah HGU No. 4 didistribusikan
berdasarkan pemisahan HGU No. 1 atas nama Terlawan III/Termohon
Eksekusi II diterbitkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Agraria
tanggal 10 Juni 1965 No. SK.24/HGU/1965 tentang Pemberian Hak Guna
Usaha atas nama PPN Tembakau (sekarang PT. Perkebunan Nusantara II
Medan) seluas 59.000 Ha atas Tanah di Kabupaten Deli Serdang, namun
pada saat itu tidak bisa didaftarkan oleh Terlawan III berhubung masih
terdapatnya garapan dan batas areal HGU yang belum defenitif, yang
selanjutnya untuk mengatasi hal dimaksud Gubernur KDH TK. I Sumatera
Utara membentuk Tim Penyelesaian Tanah garapan dan Areal PTP IX
(TPTGA-IX) berdasarkan Surat Keputusan N0. 197 Tahun 1979 tanggal 4
September 1979 Jo. No. 18/Tahun 1980 tanggal 16 April 1980 yang tugasnya :
-Meneliti dan menentukan garapan yang dilindungi Undang-Undang darurat
No. 8 Tahun 1954 dan Peperti No. 2 Tahun 1960 yang berada dalam areal
PTP IX menurut SK. Menteri Agraria tanggal 10 Juni 1965 N0.
24/HGU/1965 ;
-Meneliti dan mengusulakan areal yang defenitif untuk PTPN IX kepada
Gubernur Kepala Daerah TK. I Sumatera Utara ;
Dan dari penelitian a quo Surat Keputusan A quo selanjutnya didaftarkan
dan terbit HGU No. 1, yang penerbitannya mendasarkan pada
rekomendasi dari Tim penyelesaian Tanah Garapan dan Areal PTP IX
(TPTGA-IX) beralih dari garapan yang dilindungi Undang-Undang Darurat
No. 8 Tahun 1954 Jo. Undang-Undang No. 1 Tahun 1956 ;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 62 dari 128
6. - Bahwa terhadap Peralihan Tanah HGU No. 10 dari Terlawan III/Termohon
Eksekusi II kepada Terlawan II/Termohon Eksekusi I dan Surat Keputusan
pada angka “3”: diatas, telah dinyataan tidak mempunyai kekuatan Hukum
tetap dengan Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No.
67/Pdt.G/1999/PN-LP tanggal 09 Maret 2000 Jo. Putusan Pengadilan Tinggi
Medan No. 256/Pdt/2000/PT.MDN tanggal 21 September 2000, Putusan
Mahkamah Agung RI No. 94PK/Pdt/2004 tanggal 03 Oktober 2007, antara
Tugimin, dkk (70 orang) selaku Penggugat melawan PT. (Persero) Kawasan
Industri Medan selaku Tergugat I dan PTP Nusantara II (Persero) selaku
Tergugat II dengan amar antara lain :
-Menyatakan para Penggugat adalah Para Penggugat yang sah dan
mantan buruh perkebunan TMA (TembakauMaskapai Aresbboro) ;
-Menyatakan Para Penggugat adalah Para Penggarap yang sah dan
mantan buruh perkebunan TMA (Tembakau Maskapai Areboro) ;
-Menyatakan tanah garapan para Penggugat (Petani 70 KK) seluas 46,11
Ha (±461.000 M2) yang terletak di Pasar I, II, III Desa Mabar dahulu
Kecamatan Deli, sekarang Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang adalah tanah bekas perkebunan TMA yang dilindungi oleh
Undang-Undang Darurat No. 8 Tahun 1954 dan peperti No. 1 Tahun 1960
dan menyatakan tanah terperkara adalah sah milik para Penggugat;
-Menyatakan tindakan pentraktoran tanaman pertanian (tanaman pelawija
dan lain-lain), pembongkaran rumah-rumah dan musholla dan
penyerobotan tanah, yang dilaksanakan Tergugat II Cq. PTP IX adalah
perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) ;
-Menyatakan peralihan hak yang diperbuat antara Tergugat II dengan
Tergugat I adalah batal menurut hukum (Nietig) karena telah nyata-nyata
Tergugat-Tergugat melanggar Pasal 1335 dan Pasal 1337 KUHPerdata
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 63 dari 128
(BW) dan tidak sah sehingga dapat dibatalkan (vernietig baar) dan
merupakan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) yang juga
telah melanggar Pasal 1335 KUHPerdata (BW) karena tanah tersebut
masih dalam status sengketa/Persoalan ;
-Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk menyerahkan atau
mengembalikan areal tanah garapan seluas ± 46,11 Ha (± 461.000 M2)
tersebut kepada Para Penggugat / Para Petani 70 KK dalam keadaan baik
dan tanpa dibebani suatu hak apapun ;
-Menolak gugatan Para Penggugat untuk selebihnya ;
-Menghukum Para Termohon Peninjauan kembali dahulu Para Termohon
Kasasi / Para Tergugat / Para Terbanding untuk membayar biaya perkara
dalam semua tingkat peradilan yang dalam pemeriksaan peninjauan
kembali ini sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) ;
7. - Bahwa berdasarkan kesaksian dari saksi ahli Kantor Pertanahan Kota Deli
Serdang sebagaimana dalam pertimbangan hukum pada Putusan Putusan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No. 67/Pdt.G/1999/PN-LP tanggal 09 Maret
2000, diterangkan :
-Bahwa HGU No. 10 dijual oleh Penggugat kepada Tergugat 72 ;
-Bahwa oleh Penggugat dimohonkan hak dan terbit HPL No. 1, 2 dan 3 ;
-Bahwa HPL No. 3 dipecah menjadi HPL No. 4 dan HPL No. 5 ;
-Bahwa HPL No. 5 dilepaskan dan dimohonkan Hak menjadi HGB No. 47;
-Bahwa HGB No. 47 ini luasnya di luar HPL No. 3 dan HGU No. 10 ;
-Tanah terpekara berada di luar HPL No.3 dan HGU No.10.
8. - Bahwa terhadap putusan sebagaimana pada angka “6” di atas, telah ada
Risalah pemberitahuan pelaksanaan Eksekusi Pengosongan dalam perkara
No. 06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN-LP tanggal 15 Juni 2009 yang ditujukan
kepada Pelawan dan sebelumnya Jurusita Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 64 dari 128
pada tanggal 22 Mei 2009 telah melaksanakan penunjukan dan pengukuran
“Konstatering” yang Berita Acaranya dan Penetapannya diterima oleh
Terlawan II / Termohon Eksekusi I pada tanggal 01 Juni 2009;
9. - Bahwa dalam bantahannya Pembantah mendalilkan sebagai Pemegang Hak
Guna Bangunan Bangunan No. 462, 463, 464, 466, 467, 468, 469, 470, 471,
472, 477, 480, 481, 529, 532, 539, 576, 577 dan 582/Desa Saentis, sehingga
merasa keberatan terhadap Risalah Pemberitahuan Pelaksanaan Eksekusi
Pengosongan terlebih pada saat proses perkara sampai dengan pengambilan
putusan sebagaimana Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No.
67/Pdt.G/1999/PN-LP tanggal 09 Maret 2000 Jo. Putusan Pengadilan Tinggi
Medan No. 256/Pdt/2000/PT.Mdn tanggal 21 September 2000, Putusan
Mahkamah Agung RI No. 3011K/Pdt/2004 tanggal 03 Oktober 2007,
Pembantah sebagai pemegang Hak atas Tanah Hak Guna Bangunan a quo
tidak pernah dijadikan sebagai pihak dalam perkara aquo, karena kedudukan
Pembantah sebagai pemegang hak atas tanah Hak Guna Bangunan a quo
yang yang diperoleh Pelawan dari Terlawan II/Termohon Eksekusi
berdasarkan Akta Jual Beli ;
10. Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas ternyata penerbitan :
a. Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 462, 463, 464, 466, 467, 468, 469,
470, 471, 472, 477, 480, 481, 529, 532, 539, 576, 577 dan 582/Desa
Saentis diperoleh dari Terlawan II/Termohon Eksekusi I berdasarkan Akta
Jual beli, dan merupakan pemisahan dari Hak Guna Bangunan No.
47/Desa Saentis, dan Hak Guna Bangunan penerbitannya telah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu :
-Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 ;
-Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 ;
-Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional No. 3 Tahun 1997 ;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 65 dari 128
-Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional No. 3 Tahun 1999 ;
-Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional No. 9 Tahun 1999 ;
-Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1996 ;
b. Sertifikat Hak Pengelolaan No. 3/Desa Saentis dan pecahannya atas
nama Terlawan II / Termohon Eksekusi I, yang diterbitkan berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan
Nasional No. 159/HPL/BPN/96 tanggal 24 Oktober 1996, dan
selanjutnya dipecah menjadi Hak Pengelolaan No. 4 dan 5/Desa
Saentis serta Hak Pengelolaan No. 5/Desa Saentis dilaporkan dan
dimohonkan hak dan terbit Hak Guna Bangunan No. 47/Desa Saentis,
dalam penerbitannya telah sesuai perundangan yang berlaku :
-Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 ;
-Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 ;
-Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1961 Jo. No. 8 Tahun 1953;
-Peraturan Menteri Negara Agraria No. 2 Tahun 1960 dan No. 9 Tahun
1965 Jo. No. 1 Tahun 1966 ;
-Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 6 Tahun 1972 ;
-Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 1973 ;
-Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 1977 ;
Berdasarkan hal tersebut diatas, bersama ini turut Terlawan II mohon kepada
Majelis Hakim yang terhormat agar berkenan memutus perkara ini dengan
menyatakan :
DALAM POKOK PERKARA :
-Menyatakan Surat Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional No. 159/HPL/BPN/96 tanggal 24 Oktober 1996 tentang
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 66 dari 128
Pemberian Hak Pengelolaan atas nama PT. (Persero) Kawasan Industri
Medan, atas Tanah di Kabupaten Deli Serdang adalah sah secara hukum ;
-Menyatakan sertifikat Hak Pengelolaan No. 3 dan No. 5 Desa Saentis adalah
sah secara hukum ;
-Menyetakan sertifikat Hak Guna Bangunan No. 47 / Desa Saentis adalah sah
secara hukum ;
-Menyatakan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. Bangunan No. 462, 463, 464,
466, 467, 468, 469, 470, 471, 472, 477, 480, 481, 529, 532, 539, 576, 577 dan
582 / Desa Saentis atas nama NG EK SONG adalah sah dan berlaku ;
-Menyatakan secara hukum Putusan sebagaimana Putusan Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam No. 67/Pdt.G/1999/PN-LP tanggal 9 Maret 2000 Jo. Putusan
Pengadilan Tinggi Medan No. 256/Pdt/2000/PT.MDN tanggal 21 September
2000, Putusan Mahkamah Agung RI No. 3011K/Pdt/2001 tanggal 06
Desember 2001, Putusan Mahkamah Agung RI No. 94PK/Pdt/2004 tanggal 03
Oktober 2007 tidak mempunyai kekuatan hukum / lumpuh dan tidak
mempunyai kekuatan eksekutorial ;
Menimbang, bahwa Kuasa Turut Terlawan II telah mengajukan jawaban
terhadap Perlawanan pelawan yang dibacakan pada persidangan tanggal 25
Nopember 2009 pada pokoknya sebagai berikut:
DALAM POKOK PERKARA :
-Menyatakan Surat Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional No. 159/HPL/BPN/96 tanggal 24 Oktober 1996 tentang
Pemberian Hak Pengelolaan atas nama PT. (Persero) Kawasan Industri
Medan, atas Tanah di Kabupaten Deli Serdang adalah sah secara hukum ;
-Menyatakan sertifikat Hak Pengelolaan No. 3 dan No. 5 Desa Saentis adalah
sah secara hukum ;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 67 dari 128
-Menyetakan sertifikat Hak Guna Bangunan No. 47 / Desa Saentis adalah sah
secara hukum ;
-Menyatakan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. Bangunan No. 462, 463, 464,
466, 467, 468, 469, 470, 471, 472, 477, 480, 481, 529, 532, 539, 576, 577 dan
582 / Desa Saentis atas nama NG EK SONG adalah sah dan berlaku ;
-Menyatakan secara hukum Putusan sebagaimana Putusan Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam No. 67/Pdt.G/1999/PN-LP tanggal 9 Maret 2000 Jo. Putusan
Pengadilan Tinggi Medan No. 256/Pdt/2000/PT.MDN tanggal 21 September
2000, Putusan Mahkamah Agung RI No. 3011K/Pdt/2001 tanggal 06
Desember 2001, Putusan Mahkamah Agung RI No. 94PK/Pdt/2004 tanggal 03
Oktober 2007 tidak mempunyai kekuatan hukum / lumpuh dan tidak
mempunyai kekuatan eksekutorial ;
Menimbang, bahwa Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang
sebagai Turut Terlawan II melalui kuasa hukumnya mengajukan jawaban atas
perlawanan PT. Kreasibeton Nusapersada (disingkat PT. Kraton) berkedudukan atau
beralamat di Jalan Pulau Karimun Kav. 392 Mabar, Desa Saentis, Kecamatan Percut
Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang dalam perkara Nomor : 87/Pdt.G/Plw/ 2009/PN-
LP, yang dibacakan pada persidangan tanggal 25 Nopember 2009 dengan jawaban
sebagai berikut:
1. Bahwa dalil perlawanan Pelawan adalah dalil yang tepat dan benar sepanjang
diakui dan tidak disanggah oleh Turut Terlawan II dalam jawaban ini;
2. Bahwa benar Turut Terlawan II telah menerbitkan Sertipikat Hak Guna
Bangunan Nomor 462, Nomor 463, Nomor 464, Nomor 466, Nomor 467, Nomor
468, Nomor 469, Nomor 470, Nomor 471, Nomor 472, Nomor 477, Nomor 480,
Nomor 481, Nomor 529, Nomor 532, Nomor 539, Nomor 576, Nomor 577 dan
Nomor 582/Desa Saentis, masing-masing semula terdaftar atas nama
Perseroan Terbatas (Persero). Kawasan Industri Medan berkedudukan di
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 68 dari 128
Medan, berkedudukan di Medan, sebagai bukti kepemilikan, penguasaan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah oleh Pelawan, atas tanah yang terletak di
Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi
Sumatera Utara, dengan letak, luas, ukuran panjang lebar dan batas-batas
tanahnya sebagaimana diuraikan dalam masing-masing Surat Ukur yang
menjadi lampiran sertipikat Hak Guna Bangunan dimaksud.
3. - Bahwa Hak Guna Bangunan Nomor 462/Desa Saentis diterbitkan pada
tanggal 13 Februari 2006 semula atas nama Perseroan Terbatas (Persero)
Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu Terlawan II),
berakhir haknya tanggal 24 September 2027, yang berasal dari pemisahan
Hak Guna Bangunan Nomor 47/Desa Saentis, terdaftar atas nama Perseroan
Terbatas (Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in
casu Terlawan II), dengan luas 1.128 M2, sesuai dengan Surat Ukur Nomor :
224/Saentis/2006 tanggal 7 Februari 2006.
- Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 26/2006 tanggal 22 Februari 2006
yang diperbuat dihadapan Erita Wage Wati Sitohang, Sarjana Hukum,
Pejabat Pembuat Akta Tanah Kabupaten Deli Serdang, tanah Hak Guna
Bangunan Nomor 462/Desa Saentis dialihkan kepada Ng Ek Song (in casu
Pelawan), yang didaftar pada tanggal 16 Maret 2006 dan saat ini dibebani
Hak Tanggungan pada Perseroan Terbatas P.T. Bank Central Asia Tbk
berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta.
4. - Bahwa Hak Guna Bangunan Nomor Nomor 463/Desa Saentis diterbitkan
pada tanggal 13 Februari 2006 semula atas nama Perseroan Terbatas
(Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu
Terlawan II), berakhir haknya tanggal 24 September 2027, yang berasal dari
pemisahan Hak Guna Bangunan Nomor 47/Desa Saentis, terdaftar atas
nama Perseroan Terbatas (Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 69 dari 128
di Medan (in casu Terlawan II), dengan luas 1.128 M2, sesuai dengan Surat
Ukur Nomor : 225/Saentis/2006 tanggal 7 Februari 2006.
- Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 27/2006 tanggal 22 Februari 2006
yang diperbuat dihadapan Erita Wage Wati Sitohang, Sarjana Hukum,
Pejabat Pembuat Akta Tanah Kabupaten Deli Serdang, tanah Hak Guna
Bangunan Nomor 463/Desa Saentis dialihkan kepada Ng Ek Song (in casu
Pelawan), yang didaftar pada tanggal 16 Maret 2006 dan saat ini dibebani
Hak Tanggungan pada Perseroan Terbatas P.T. Bank Central Asia Tbk
berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta.
5. - Bahwa Bahwa Hak Guna Bangunan Nomor Nomor 464/Desa Saentis
diterbitkan pada tanggal 13 Februari 2006 semula atas nama Perseroan
Terbatas (Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in
casu Terlawan II), berakhir haknya tanggal 24 September 2027, yang
berasal dari pemisahan Hak Guna Bangunan Nomor 47/Desa Saentis,
terdaftar atas nama Perseroan Terbatas (Persero) Kawasan Industri Medan
berkedudukan di Medan (in casu Terlawan II), dengan luas 1.128 M2, sesuai
dengan Surat Ukur Nomor : 226/Saentis/2006 tanggal 7 Februari 2006;
-Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 28/2006 tanggal 22 Februari 2006
yang diperbuat dihadapan Erita Wage Wati Sitohang, Sarjana Hukum,
Pejabat Pembuat Akta Tanah Kabupaten Deli Serdang, tanah Hak Guna
Bangunan Nomor 464/Desa Saentis dialihkan kepada Ng Ek Song (in casu
Pelawan), yang didaftar pada tanggal 16 Maret 2006 dan saat ini dibebani
Hak Tanggungan pada Perseroan Terbatas P.T. Bank Central Asia Tbk
berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta.
6. Bahwa Hak Guna Bangunan Nomor Nomor 466/Desa Saentis diterbitkan pada
tanggal 13 Februari 2006 semula atas nama Perseroan Terbatas (Persero)
Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu Terlawan II),
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 70 dari 128
berakhir haknya tanggal 24 September 2027, yang berasal dari pemisahan Hak
Guna Bangunan Nomor 47/Desa Saentis, terdaftar atas nama Perseroan
Terbatas (Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu
Terlawan II), dengan luas 1.348 M2, sesuai dengan Surat Ukur Nomor :
228/Saentis/2006 tanggal 7 Februari 2006.;
Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 29/2006 tanggal 22 Februari 2006
yang diperbuat dihadapan Erita Wage Wati Sitohang, Sarjana Hukum, Pejabat
Pembuat Akta Tanah Kabupaten Deli Serdang, tanah Hak Guna Bangunan
Nomor 466/Desa Saentis dialihkan kepada Ng Ek Song (in casu Pelawan),
yang didaftar pada tanggal 16 Maret 2006 dan saat ini dibebani Hak
Tanggungan pada Perseroan Terbatas P.T. Bank Central Asia Tbk
berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta.
7. - Bahwa Hak Guna Bangunan Nomor Nomor 467/Desa Saentis diterbitkan
pada tanggal 18 April 2006 semula atas nama Perseroan Terbatas (Persero)
Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in casuTerlawan II),
berakhir haknya tanggal 24 September 2027, yang berasal dari pemisahan
Hak Guna Bangunan Nomor 47/Desa Saentis, terdaftar atas nama Perseroan
Terbatas (Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in
casuTerlawan II), dengan luas 1.128 M2, sesuai dengan Surat Ukur Nomor :
230/Saentis/2006 tanggal 5 April 2006.
- Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 263/2006 tanggal 30 Nopember
2006 yang diperbuat dihadapan Erita Wage Wati Sitohang, Sarjana Hukum,
Pejabat Pembuat Akta Tanah Kabupaten Deli Serdang, tanah Hak Guna
Bangunan Nomor 467/Desa Saentis dialihkan kepada Ng Ek Song (in
casuPelawan), yang didaftar pada tanggal 30 Nopember 2006 dan saat ini
dibebani Hak Tanggungan pada Perseroan Terbatas P.T. Bank Central Asia
Tbk berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta.;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 71 dari 128
8. - Bahwa Hak Guna Bangunan Nomor Nomor 468/Desa Saentis diterbitkan
pada tanggal 18 April 2006 semula atas nama Perseroan Terbatas (Persero)
Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu Terlawan II),
berakhir haknya tanggal 24 September 2027, yang berasal dari pemisahan
Hak Guna Bangunan Nomor 47/Desa Saentis, terdaftar atas nama Perseroan
Terbatas (Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in
casu Terlawan II), dengan luas 1.128 M2, sesuai dengan Surat Ukur Nomor :
231/Saentis/2006 tanggal 5 April 2006.
- Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 88/2006 tanggal 19 Mei 2006 yang
diperbuat dihadapan Erita Wage Wati Sitohang, Sarjana Hukum, Pejabat
Pembuat Akta Tanah Kabupaten Deli Serdang, tanah Hak Guna Bangunan
Nomor 468/Desa Saentis dialihkan kepada Ng Ek Song (in casu Pelawan),
yang didaftar pada tanggal 8 Juni 2006 dan saat ini dibebani Hak
Tanggungan pada Perseroan Terbatas P.T. Bank Central Asia Tbk
berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta ;
9. - Bahwa Hak Guna Bangunan Nomor Nomor 468/Desa Saentis diterbitkan
pada tanggal 18 April 2006 semula atas nama Perseroan Terbatas (Persero)
Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu Terlawan II),
berakhir haknya tanggal 24 September 2027, yang berasal dari pemisahan
Hak Guna Bangunan Nomor 47/Desa Saentis, terdaftar atas nama Perseroan
Terbatas (Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in
casu Terlawan II), dengan luas 1.128 M2, sesuai dengan Surat Ukur Nomor :
231/Saentis/2006 tanggal 5 April 2006.;
- Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 88/2006 tanggal 19 Mei 2006 yang
diperbuat dihadapan Erita Wage Wati Sitohang, Sarjana Hukum, Pejabat
Pembuat Akta Tanah Kabupaten Deli Serdang, tanah Hak Guna Bangunan
Nomor 468/Desa Saentis dialihkan kepada Ng Ek Song (in casu Pelawan),
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 72 dari 128
yang didaftar pada tanggal 8 Juni 2006 dan saat ini dibebani Hak
Tanggungan pada Perseroan Terbatas P.T. Bank Central Asia Tbk
berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta.
10. - Bahwa Hak Guna Bangunan Nomor Nomor 469/Desa Saentis diterbitkan
pada tanggal 18 April 2006 semula atas nama Perseroan Terbatas (Persero)
Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu Terlawan II),
berakhir haknya tanggal 24 September 2027, yang berasal dari pemisahan
Hak Guna Bangunan Nomor 47/Desa Saentis, terdaftar atas nama Perseroan
Terbatas (Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in
casu Terlawan II), dengan luas 1.128 M2, sesuai dengan Surat Ukur Nomor :
232/Saentis/2006 tanggal 5 April 2006;
- Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 89/2006 tanggal 19 Mei 2006 yang
diperbuat dihadapan Erita Wage Wati Sitohang, Sarjana Hukum, Pejabat
Pembuat Akta Tanah Kabupaten Deli Serdang, tanah Hak Guna Bangunan
Nomor 469/Desa Saentis dialihkan kepada Ng Ek Song (in casu Pelawan),
yang didaftar pada tanggal 8 Juni 2006 dan saat ini dibebani Hak
Tanggungan pada Perseroan Terbatas P.T. Bank Central Asia Tbk
berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta;
11. - Bahwa Hak Guna Bangunan Nomor Nomor 470/Desa Saentis diterbitkan
pada tanggal 18 April 2006 semula atas nama Perseroan Terbatas (Persero)
Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu Terlawan II),
berakhir haknya tanggal 24 September 2027, yang berasal dari pemisahan
Hak Guna Bangunan Nomor 47/Desa Saentis, terdaftar atas nama Perseroan
Terbatas (Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in
casu Terlawan II), dengan luas 1.128 M2, sesuai dengan Surat Ukur Nomor :
233/Saentis/2006 tanggal 5 April 2006.
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 73 dari 128
- Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 90/2006 tanggal 19 Mei 2006 yang
diperbuat dihadapan Erita Wage Wati Sitohang, Sarjana Hukum, Pejabat
Pembuat Akta Tanah Kabupaten Deli Serdang, tanah Hak Guna Bangunan
Nomor 470 /Desa Saentis dialihkan kepada Ng Ek Song (in casu Pelawan),
yang didaftar pada tanggal 8 Juni 2006 dan saat ini dibebani Hak
Tanggungan pada Perseroan Terbatas P.T. Bank Central Asia Tbk
berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta.
12. - Bahwa Hak Guna Bangunan Nomor 471/Desa Saentis diterbitkan pada
tanggal 18 April 2006 semula atas nama Perseroan Terbatas (Persero)
Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu Terlawan II),
berakhir haknya tanggal 24 September 2027, yang berasal dari pemisahan
Hak Guna Bangunan Nomor 47/Desa Saentis, terdaftar atas nama Perseroan
Terbatas (Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in
casu Terlawan II), dengan luas 1.128 M2, sesuai dengan Surat Ukur Nomor :
234/Saentis/2006 tanggal 5 April 2006;
- Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 91/2006 tanggal 19 Mei 2006 yang
diperbuat dihadapan Erita Wage Wati Sitohang, Sarjana Hukum, Pejabat
Pembuat Akta Tanah Kabupaten Deli Serdang, tanah Hak Guna Bangunan
Nomor 471/Desa Saentis dialihkan kepada Ng Ek Song (in casu Pelawan),
yang didaftar pada tanggal 8 Juni 2006 dan saat ini dibebani Hak
Tanggungan pada Perseroan Terbatas P.T. Bank Central Asia Tbk
berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta.
13. - Bahwa Hak Guna Bangunan Nomor 472/Desa Saentis diterbitkan pada
tanggal 18 April 2006 semula atas nama Perseroan Terbatas (Persero)
Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu Terlawan II),
berakhir haknya tanggal 24 September 2027, yang berasal dari pemisahan
Hak Guna Bangunan Nomor 47/Desa Saentis, terdaftar atas nama Perseroan
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 74 dari 128
Terbatas (Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in
casu Terlawan II), dengan luas 1.128 M2, sesuai dengan Surat Ukur Nomor :
235/Saentis/2006 tanggal 5 April 2006.
- Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 92/2006 tanggal 19 Mei 2006 yang
diperbuat dihadapan Erita Wage Wati Sitohang, Sarjana Hukum, Pejabat
Pembuat Akta Tanah Kabupaten Deli Serdang, tanah Hak Guna Bangunan
Nomor 472/Desa Saentis dialihkan kepada Ng Ek Song (in casu Pelawan),
yang didaftar pada tanggal 8 Juni 2006 dan saat ini dibebani Hak
Tanggungan pada Perseroan Terbatas P.T. Bank Central Asia Tbk
berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta.
14. - Bahwa Hak Guna Bangunan Nomor 477/Desa Saentis diterbitkan pada
tanggal 1 September 2006 semula atas nama Perseroan Terbatas (Persero)
Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu Terlawan II),
berakhir haknya tanggal 24 September 2027, yang berasal dari pemisahan
Hak Guna Bangunan Nomor 47/Desa Saentis, terdaftar atas nama Perseroan
Terbatas (Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in
casu Terlawan II), dengan luas 576 M2, sesuai dengan Surat Ukur Nomor :
279/Saentis/2006 tanggal 31 Agustus 2006.
- Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 416/2008 tanggal 23 Nopember
2007, yang diperbuat dihadapan Erita Wage Wati Sitohang, Sarjana Hukum,
Pejabat Pembuat Akta Tanah Kabupaten Deli Serdang, tanah Hak Guna
Bangunan Nomor 477/Desa Saentis dialihkan kepada Ng Ek Song (in casu
Pelawan), yang didaftar pada tanggal 28 Januari 2008 dan saat ini dibebani
Hak Tanggungan pada Perseroan Terbatas P.T. Bank Central Asia Tbk
berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta.
15. - Bahwa Hak Guna Bangunan Nomor Nomor 480/Desa Saentis diterbitkan
pada tanggal 1 September 2006 semula atas nama Perseroan Terbatas
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 75 dari 128
(Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu
Terlawan II), berakhir haknya tanggal 24 September 2027, yang berasal dari
pemisahan Hak Guna Bangunan Nomor 47/Desa Saentis, terdaftar atas
nama Perseroan Terbatas (Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan
di Medan (in casu Terlawan II), dengan luas 576 M2, sesuai dengan Surat
Ukur Nomor : 279/Saentis/2006 tanggal 31 Agustus 2006.
- Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 416/2007 tanggal 23 Nopember
2007, yang diperbuat dihadapan Erita Wage Wati Sitohang, Sarjana Hukum,
Pejabat Pembuat Akta Tanah Kabupaten Deli Serdang, tanah Hak Guna
Bangunan Nomor 480/Desa Saentis dialihkan kepada Ng Ek Song (in casu
Pelawan), yang didaftar pada tanggal 28 Januari 2008 dan saat ini dibebani
Hak Tanggungan pada Perseroan Terbatas P.T. Bank Central Asia Tbk
berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta. -
16. - Bahwa Hak Guna Bangunan Nomor Nomor 481/Desa Saentis diterbitkan
pada tanggal 1 September 2006 semula atas nama Perseroan Terbatas
(Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu
Terlawan II), berakhir haknya tanggal 24 September 2027, yang berasal dari
pemisahan Hak Guna Bangunan Nomor 47/Desa Saentis, terdaftar atas
nama Perseroan Terbatas (Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan
di Medan (in casu Terlawan II), dengan luas 576 M2, sesuai dengan Surat
Ukur Nomor : 280/Saentis/2006 tanggal 31 Agustus 2006.
- Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 417/2007 tanggal 23 Nopember
2007, yang diperbuat dihadapan Erita Wage Wati Sitohang, Sarjana Hukum,
Pejabat Pembuat Akta Tanah Kabupaten Deli Serdang, tanah Hak Guna
Bangunan Nomor 481/Desa Saentis dialihkan kepada Ng Ek Song (in casu
Pelawan), yang didaftar pada tanggal 28 Januari 2008 dan saat ini dibebani
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 76 dari 128
Hak Tanggungan pada Perseroan Terbatas P.T. Bank Central Asia Tbk
berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta. -
17. - Bahwa Hak Guna Bangunan Nomor Nomor 529/Desa Saentis diterbitkan
pada tanggal 29 Mei 2007 atas nama Perseroan Terbatas (Persero) Kawasan
Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu Terlawan II), berakhir
haknya tanggal 24 September 2027, yang berasal dari pemisahan Hak Guna
Bangunan Nomor 47/Desa Saentis, terdaftar atas nama Perseroan Terbatas
(Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu
Terlawan II), dengan luas 576 M2, sesuai dengan Surat Ukur Nomor :
297/Saentis/2006 tanggal 24 Mei 2007.
- Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 67/2008 tanggal 23 Mei 2008, yang
diperbuat dihadapan Mariani Waty, Sarjana Hukum, Pejabat Pembuat Akta
Tanah Kabupaten Deli Serdang, tanah Hak Guna Bangunan Nomor
529/Desa Saentis dialihkan kepada Ng Ek Song (in casu Pelawan), yang
didaftar pada tanggal 20 September 2008 dan saat ini dibebani Hak
Tanggungan pada Perseroan Terbatas P.T. Bank Central Asia Tbk
berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta.
18. - Bahwa Hak Guna Bangunan Nomor 532/Desa Saentis diterbitkan pada
tanggal 29 Mei 2007 atas nama Perseroan Terbatas (Persero) Kawasan
Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu Terlawan II), berakhir
haknya tanggal 24 September 2027, yang berasal dari pemisahan Hak Guna
Bangunan Nomor 47/Desa Saentis, terdaftar atas nama Perseroan Terbatas
(Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu
Terlawan II), dengan luas 576 M2, sesuai dengan Surat Ukur Nomor :
300/Saentis/2006 tanggal 24 Mei 2007.
- Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 68/2008 tanggal 23 Mei 2008, yang
diperbuat dihadapan Mariani Waty, Sarjana Hukum, Pejabat Pembuat Akta
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 77 dari 128
Tanah Kabupaten Deli Serdang, tanah Hak Guna Bangunan Nomor
532/Desa Saentis dialihkan kepada Ng Ek Song (in casu Pelawan), yang
didaftar pada tanggal 20 September 2008 dan saat ini dibebani Hak
Tanggungan pada Perseroan Terbatas P.T. Bank Central Asia Tbk
berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta.
19. - Bahwa Hak Guna Bangunan Nomor 539/Desa Saentis diterbitkan pada
tanggal 30 Oktober 2007 atas nama Perseroan Terbatas (Persero) Kawasan
Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu Terlawan II), berakhir
haknya tanggal 24 September 2027, yang berasal dari pemisahan Hak Guna
Bangunan Nomor 47/Desa Saentis, terdaftar atas nama Perseroan Terbatas
(Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu
Terlawan II), dengan luas 4.248 M2, sesuai dengan Surat Ukur Nomor :
303/Saentis/2006 tanggal 25 Oktober 2007.
- Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 69/2008 tanggal 23 Mei 2008, yang
diperbuat dihadapan Mariani Waty, Sarjana Hukum, Pejabat Pembuat Akta
Tanah Kabupaten Deli Serdang, tanah Hak Guna Bangunan Nomor
539/Desa Saentis dialihkan kepada Ng Ek Song (in casu Pelawan), yang
didaftar pada tanggal 20 September 2008 dan saat ini dibebani Hak
Tanggungan pada Perseroan Terbatas P.T. Bank Central Asia Tbk
berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta.
20. - Bahwa Hak Guna Bangunan Nomor 576/Desa Saentis diterbitkan pada
tanggal 16 Mei 2008 atas nama Perseroan Terbatas (Persero) Kawasan
Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu Terlawan II), berakhir
haknya tanggal 24 September 2027, yang berasal dari pemisahan Hak Guna
Bangunan Nomor 47/Desa Saentis, terdaftar atas nama Perseroan Terbatas
(Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 78 dari 128
Terlawan II), dengan luas 780 M2, sesuai dengan Surat Ukur Nomor :
347/Saentis/2006 tanggal 16 Mei 2008.
- Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 164/2008 tanggal 12 September
2008, yang diperbuat dihadapan Mariani Waty, Sarjana Hukum, Pejabat
Pembuat Akta Tanah Kabupaten Deli Serdang, tanah Hak Guna Bangunan
Nomor 576/Desa Saentis dialihkan kepada Ng Ek Song (in casu Pelawan),
yang didaftar pada tanggal 20 September 2008 dan saat ini dibebani Hak
Tanggungan pada Perseroan Terbatas P.T. Bank Central Asia Tbk
berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta.
21. - Bahwa Hak Guna Bangunan Nomor 577/Desa Saentis diterbitkan pada
tanggal 16 Mei 2008 atas nama Perseroan Terbatas (Persero) Kawasan
Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu Terlawan II), berakhir
haknya tanggal 24 September 2027, yang berasal dari pemisahan Hak Guna
Bangunan Nomor 47/Desa Saentis, terdaftar atas nama Perseroan Terbatas
(Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu
Terlawan II), dengan luas 780 M2, sesuai dengan Surat Ukur Nomor :
348/Saentis/2008 tanggal 16 Mei 2008;
- Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 165/2008 tanggal 12 September
2008, yang diperbuat dihadapan Mariani Waty, Sarjana Hukum, Pejabat
Pembuat Akta Tanah Kabupaten Deli Serdang, tanah Hak Guna Bangunan
Nomor 577/Desa Saentis dialihkan kepada Ng Ek Song (in casu Pelawan),
yang didaftar pada tanggal 20 September 2008 dan saat ini dibebani Hak
Tanggungan pada Perseroan Terbatas P.T. Bank Central Asia Tbk
berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta.
22. - Bahwa Hak Pengelolaan Nomor 4/Desa Saentis diterbitkan tanggal 7 Maret
1997, atas nama PT. Kawasan Industri Medan (Persero) in casu Terlawan II,
dengan luas 274,74 Ha sesuai dengan Surat Ukur Nomor 1202/1997 tanggal
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 79 dari 128
4 Maret 1997, berasal dari pemisahan Hak Pengelolaan Nomor 3/ Desa
Saentis (yang kemudian dimatikan karena dipisah-pisah sampai habis
menjadi Hak Pengelolaan Nomor 4 dan Nomor 5/Desa Saentis, yang
diterbitkan sertipikatnya masing-masing pada tanggal 7 Maret 1997 atas
nama PT. (Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in
casu Terlawan II) Hak Pengelolaan Nomor 5/Desa Saentis luasnya 40,01 Ha,
sesuai dengan Surat Ukur Nomor 1202/1997 tanggal 4 Maret 1997 masing-
masing dikutip dari Peta Gambar Situasi Khusus No. 39/04/IV/1995 tanggal 1
Desember 1995.
23. Bahwa tanah Hak Pengelolaan Nomor 3/Desa Saentis, diterbitkan pada
tanggal 13 Nopember 1996, atas nama PT. Kawasan Industri Medan (Persero)
in casu Terlawan II/Termohon Eksekusi I, berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 159/HPL/BPN/96
tanggal 24 Oktober 1996, seluas 3.3147.525 M2 sesuai dengan Surat Ukur
Nomor :6463/1996 tanggal 7 Nopember 1996 yang dikutip dari Peta Gambar
Situasi Khusus No. 39/04/IV/1995 tanggal 1 Desember 1995, berasal dari tanah
yang dikuasai langsung oleh Negara bekas Hak Guna Usaha Nomor 10/Desa
Saentis seb, terdaftar atas nama Perseroan Terbatas Perkebunan IX
Perkebunan Saentis II (Mabar) in casu Terlawan III/Termohon Eksekusi II, yang
diperoleh Terlawan II/Termohon Eksekusi I dari Terlawan III/Termohon Eksekusi
II, berdasarkan Akta Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor : 630.1/920/IX/96
tanggal 2 September 1996, yang sebelumnya telah mendapat persetujuan dari
Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat tanggal 16 Februari 1996
Nomor S-94/MK.16/1996 dan dari Menteri Pertanian Republik Indonesia dengan
surat tanggal 6 Nopember 1993 Nomor KB.520/473/Mentan/XI/93.
24. Bahwa PT. (Persero) Kawasan Industri Medan (in casu Terlawan II/Termohon
Eksekusi I) sebagai badan hukum pemerintah, yang menguasai tanah seluas
3.147.525 M2, terletak di Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 80 dari 128
Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara sebagaimana diuraikan
dalam Peta Gambar Situasi Khusus No. 39/04/IV/1995 tanggal 1 Desember
1995, yang merupakan sebahagian dari Hak Guna Usaha No. 10 tertulis atas
nama PT. (Persero) Perkebunan IX Perkebunan Saentis II (Mabar),
berdasarkan Akta Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor : 630.1/920/IX/96 tanggal
2 September 1996, yang sebelumnya telah mendapat persetujuan dari Menteri
Keuangan Republik Indonesia tanggal 16 Februari 1996 Nomor S-
94/MK.16/1996 dan dari Menteri Pertanian Republik Indonesia tanggal 6
Nopember 1993 Nomor KB.520/473/Mentan/XI/93, dengan surat permohonan
tanggal 9 September 1996 beserta surat-surat yang berhubungan dengan itu,
mengajukan permohonan untuk memperoleh Hak Pengelolaan atas tanah
dimaksud kepada Turut Terlawan II yang akan dipergunakannya untuk
keperluan Kawasan Industri;
- Bahwa oleh karena permohonan Terlawan II telah memenuhi syarat-syarat
untuk memperoleh Hak Pengelolaan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku dan sesuai dengan asas-asas dan garis-garis
kebijaksanaan Pemerintah, maka permohonan Terlawan II/Termohon
Eksekusi I, diteruskan oleh Turut Terlawan II dengan Surat Pengantar
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang tanggal 16 September
1996 Nomor 560.7.7291/9/1996 kepada Kepala kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara yang kemudian setelah
permohonan tersebut diteliti maka dengan Surat Pengantar Kepala kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara tanggal 23
September 1996 Nomor 560.1.1668/9/1996 diteruskan kepada Turut
Terlawan I dan setelah dilakukan penelitian atas permohonan tersebut, maka
sesuai dengan kewenangan Turut Terlawan I permohonan Terlawan II
dikabulkan dan dengan Surat Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor : 159/HPL/BPN/96 tanggal 24 Oktober
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 81 dari 128
1996 Tentang Pemberian Hak Pengelolaan Atas nama PT. (Persero)
Kawasan Industri Medan Atas Tanah Di Kabupaten Deli Serdang diberikan
kepada PT. (Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in
casu Terlawan II) Hak Pengelolaan dan setelah semua kewajiban dan
persyaratan dipenuhi penerima hak sesuai dengan Surat Keputusan
dimaksud, maka Turut Terlawan II menerbitkan sertipikat Hak Pengelolaan
Nomor 3/Desa Saentis, pada tanggal 13 Nopember 1996, atas tanah seluas
3.147.525 M2 (tiga juta seratus empat puluh tujuh ribu lima ratus dua puluh
lima meter persegi), terletak di Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara sesuai dengan Surat Ukur
Nomor :6463/1996 tanggal 7 Nopember 1996 yang dikutip dari Peta Gambar
Situasi Khusus No. 39/04/IV/1995 tanggal 1 Desember 1995.
25. Bahwa sertipikat Hak Pengelolaan Nomor 3/ Desa Saentis kemudian dimatikan
karena dipisah-pisah sampai habis menjadi Hak Pengelolaan Nomor 4 dan
Nomor 5 Desa Saentis, yang diterbitkan sertipikatnya masing-masing pada
tanggal 7 Maret 1997 atas nama PT. (Persero) Kawasan Industri Medan
berkedudukan di Medan (in casu Terlawan II), dengan luas tanah Hak
Pengelolaan Nomor 4/Desa Saentis seluas 274,74 Ha sesuai dengan Surat
Ukur Nomor 1202/1997 tanggal 4 Maret 1997 dan Hak Pengelolaan Nomor
5/Desa Saentis dengan luas 40,01 Ha sesuai dengan Surat Ukur Nomor
1202/1997 tanggal 4 Maret 1997 masing-masing dikutip dari Peta Gambar
Situasi Khusus No. 39/04/IV/1995 tanggal 1 Desember 1995;
26. Bahwa berdasarkan Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor 3/PH/HHT/1997
Tanggal 10 Maret 1997, Drs. Papo Hermawan bertindak untuk dan atas nama
Perseroan Terbatas (Persero) Kawasan Industri Medan (in casu Terlawan II)
melepaskan haknya atas tanah Hak Pengelolaan Nomor 5/Saentis seluas 40,01
Ha, sehingga dengan demikian sejak tanggal dilepaskan hak atas tanah
tersebut tanggal 10 Maret 1997, tanahnya kembali menjadi tanah yang dikuasai
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 82 dari 128
langsung oleh Negara dan Terlawan II/Termohon Eksekusi I mengajukan
permohonan kepada Turut Terlawan II untuk memperoleh Hak Guna Bangunan
atas tanah yang dikuasai langsung oleh Negara bekas Hak Pengelolaan Nomor
5 Desa Saentis, terakhir terdaftar atas nama Perseroan Terbatas (Persero)
Kawasan Industri Medan (in casu Terlawan II) atas tanah seluas 40,01 Ha
(empat puluh koma nol satu hektare), yang dipergunakan pemohon untuk
kawasan industri;
27. Bahwa oleh karena permohonan Terlawan II setelah diteliti memenuhi syarat-
syarat untuk memperoleh Hak Guna Bangunan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan asas-asas dan garis-
garis kebijaksanaan Pemerintah, maka permohonan Terlawan II diteruskan oleh
Turut Terlawan II dengan Surat Pengantar Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten Deli Serdang tanggal 13 Maret 1997 Nomor 550.2.1599/3/1997
kepada Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera
Utara yang kemudian setelah permohonan tersebut diteliti, maka sesuai
dengan kewenangannya, permohonan Terlawan II/Termohon Eksekusi I
dikabulkan dan dengan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara Nomor : 2092/HGB/22.04/97
tanggal 20 Maret 1997 diberikan kepada PT. (Persero) Kawasan Industri
Medan berkedudukan di Medan (in casu Terlawan II) Hak Guna Bangunan
untuk jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun, yang berakhir haknya tanggal 24
September 2027 atas sebidang tanah seluas 40,0122 Ha, sebagaimana
diuraikan dalam Gambar Situasi Khusus No. 99/04/IV/1997 tanggal 13 Februari
1997, terletak di Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serdang, Propinsi Sumatera Utara;
28. Bahwa terhitung sejak tanggal Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor
3/PH/HHT/1997 Tanggal 10 Maret 1997, Hak Pengelolaan Nomor 5/Desa
Saentis hapus demi hukum dan tanahnya kembali menjadi tanah yang dikuasai
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 83 dari 128
langsung oleh Negara sebagaimana telah disetujui dengan Surat Keputusan
Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara
Nomor : 2092/HGB/22.04/97 tanggal 20 Maret 1997;
29. Bahwa dengan surat permohonan Direktur Utama PT. KIM yang diterima di
kantor Turut Terlawan II pada tanggal 3 April 1997, dimohonkan untuk
diberikan sertipikat atas tanah dimaksud Surat Keputusan Kepala Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara Nomor :
2092/HGB/22.04/97 tanggal 20 Maret 1997 dan oleh karena permohonan
Terlawan II/Termohon Eksekusi I telah memenuhi syarat-syarat sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, maka Turut Terlawan II
menerbitkan sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 47/Desa Saentis pada
tanggal 4 April 1997, atas nama PT. (Persero) Kawasan Industri Medan
berkedudukan di Medan (in casu Terlawan II ), atas tanah seluas 40,0122 Ha,
terletak di Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang,
Propinsi Sumatera Utara, sesuai dengan Surat Ukur Nomor 1979/1997 tanggal
3 April 1997;
30. Bahwa dari tanah sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 47/ Desa Saentís telah
dipisah-pisah yang sampai tanggal 11 Desember 2008 telah dipisah sebanyak
76 sertipikat Hak Guna Bangunan, masing-masing terdaftar atas nama atas
nama PT. (Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu
Terlawan II), yang kemudian dialihkannya kepada para investor yang
memerlukan tanah di Kawasan Industri Medan, sesuai dengan maksud dan
tujuan didirikannya perseroan tersebut, yaitu untuk melakukan usaha dibidang
penyediaan sarana, prasarana, pelaksanaan pembangunan serta pengurusan,
pengusahaan dan pengembangan serta melakukan kegiatan di bidang usaha
kawasan industri, untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan
mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional, diantaranya Hak
Guna Bangunan atas nama Dian Suryani Saritun, SE (in casu Pelawan);
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 84 dari 128
31. Demikian juga halnya di atas Hak Pengelolaan Nomor 4/Desa Saentis
berdasarkan perjanjian Terlawan II selaku pemegang Hak Pengelolaan dengan
pihak ketiga/investor juga telah diterbitkan Hak Guna Bangunan atas nama-
nama investor, baik investor dalam negeri maupun investor luar negeri;
32. Bahwa perolehan tanah dan penerbitan sertipikat tanah Hak Pengelolaan No.
3/ Desa Saentis yang kemudian dipisah menjadi Hak Pengelolaan Nomor 4 dan
Nomor 5/ Desa Saentis, dan selanjutnya Hak Pengelolaan Nomor 5/ Desa
Saentis dilepaskan haknya dan diberikan menjadi Hak Guna Bangunan Nomor
47/ Desa Saentis masing-masing terdaftar atas nama Terlawan I, demikian juga
penerbitan sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 436 dan Nomor 448/Desa
Saentis (in casu Pelawan) telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku yaitu Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria jo Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961
yang diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997
Tentang Pendaftaran Tanah jo Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun
1972 Tentang Pelimpahan Wewenang Pemberian Hak Atas Tanah jo Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1973 Tentang Ketentuan Mengenai Tata
Cara Pemberian Hak Atas Tanah jo Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah jo
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3
Tahun 1999 Tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Dan Pembatalan
Hak Atas Tanah jo Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 9 Tahun 1999 Tentang Tatacara Pemberian Dan Pembatalan
Hak Atas Tanah Negara Dan Hak Pengelolaan, sehingga sertipikat Hak
Pengelolaan Nomor 4 Desa/Saentís, Hak Guna Bangunan Nomor 47/Desa
Saentís masing-masing atas nama Terlawan II dan Hak Guna Bangunan Nomor
Hak Guna Bangunan Nomor 436 dan Nomor 448/Desa Saentis, atas nama
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 85 dari 128
Dian Suryani Saritun, SE (in casu Pelawan) adalah sah secara hukum dan
harus mendapat perlindungan hukum;
33. Demikian juga halnya dengan penerbitan Sertipikat Hak Guna Usaha No. 10
Saentis telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku yaitu Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria jo
Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah jo
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 1972 Tentang Pelimpahan
Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah jo Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 5 Tahun 1973 Tentang Tatacara Pemberian Hak Atas Tanah, maka
tindakan Terlawan III yang melepaskan/mengalihkan tanah kepada PT.
(Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan (in casu Terlawan
II) yaitu tanah seluas 314,7525 Ha, sebagaimana diuraikan dalam Peta Gambar
Situasi Khusus No. 39/04/IV/1995 tanggal 1 Desember 1995, yang merupakan
sebahagian dari Hak Guna Usaha No. 10 Desa Saentis, yang terletak di Desa
Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi
Sumatera Utara sesuai dengan Akta Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor :
630.1/920/IX/96 tanggal 2 September 1996 antara Terlawan III dengan
Terlawan II, yang diperbuat dihadapan Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara dengan disaksikan Kepala
Bidang Hak-Hak Atas Tanah, Kepala Bidang Pengukuran Pendaftaran Tanah
pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara dan
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang, yang kemudian ditindak
lanjuti dengan Akta Perjanjian Nomor 1 tanggal 2 September 1996 antara
Terlawan III dengan Terlawan II,, yang diperbuat dihadapan Hj. Siti Asni Pohan,
SH, Notaris di Medan adalah merupakan perbuatan yang sah secara hukum
dan harus mendapat perlindungan hukum;
34. Bahwa sertipikat Hak Guna Usaha Nomor 10/Desa Saentis, diterbitkan pada
tanggal 14 Juni 1994, atas tanah seluas 319,6823 Ha, sesuai dengan Surat
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 86 dari 128
Ukur Nomor : 749/05/1994 tanggal 7 Mei 1994, berasal dari pemisahan Hak
Guna Usaha No. 4 Desa Saentis dahulu Mabar, diterbitkan pada tanggal 15 Juli
1992, terdaftar atas nama Perseroan Terbatas Perkebunan IX Perkebunan
Saentis II (Mabar) atas tanah seluas 332,3874 Ha, terletak di Desa Saentis
dahulu Mabar, Kecamatan Percut Sei Tuan dahulu Kecamatan Labuhan Deli,
Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.;
35. Bahwa sertipikat Hak Guna Usaha No. 4/Desa Saentis dahulu Mabar, berasal
dari pemisahan Hak Guna Usaha Nomor 1/Mabar, terdaftar atas nama
Perseroan Terbatas Perkebunan IX Perkebunan Saentis II (Mabar), diterbitkan
pada tanggal 14 Januari 1985 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agraria
No.: SK.24/HGU/65 tanggal 10 Juni 1965, atas tanah seluas 378.5071 Ha,
terletak di Desa Mabar, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang,
Provinsi Sumatera Utara;
36. Bahwa penerbitan sertipikat Hak Guna Usaha Nomor 1/Desa Mabar, terdaftar
atas nama Perseroan Terbatas Perkebunan IX Perkebunan Saentis II (Mabar),
pada tanggal 14 Januari 1985 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agraria
No.: SK.24/HGU/65 tanggal 10 Juni 1965 Tentang Pemberian Hak Guna Usaha
Kepada P.P.N. Tembakau Deli Sumatera Timur, dilakukan setelah mendapat
rekomendasi dari Tim Penyelesaian Tanah Garapan Dan Areal PTP IX (TPTGA-
IX), bahwa areal kebun dimaksud bersih dari garapan yang dilindungi Undang
Undang Darurat Nomor 8 Tahun 1954 Tentang Penyelesaian Soal Pemakaian
Tanah Perkebunan Oleh Rakyat, yang diundangkan pada tanggal 8 Juni 1954
jo. Keputusan Penguasa Perang Tertinggi (Peperti) Nomor 2 tahun 1960 tanggal
13 Juli 1960;
37. Bahwa Tim Penyelesaian Tanah Garapan Dan Areal PTP IX (TPTGA-IX),
dibentuk Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara dengan Surat
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 87 dari 128
Keputusan No. 197 Tahun 1979 tanggal 4 September 1979 jo No. 18 T Tahun
1980 tanggal 16 April 1980 dengan sebagai berikut :
a. Meneliti dan menentukan garapan yang dilindungi Undang-Undang Darurat
Nomor 8 Tahun 1954 dan Peperti Nomor 2 Tahun 1960 yang berada
dalam areal PTP IX menurut SK Menteri Agraria tanggal 10 Juni 1964 No. :
SK.24/HGU/65.
b. Meneliti dan menentukan status tanah garapan yang tidak termasuk
katergori dilindungi Undang-Undang Darurat Nomor 8 Tahun 1954 dan
Peperti Nomor 2 Tahun 1960.
c. Meneliti dan mengusulkaan kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Sumatera Utara/Menteri Dalam Negeri areal Hak Guna Usaha PT.
Perkebunan IX yang depinitif.
d. Melakukan pengukuran, pengkaplingan dan memberikan Surat Idzin
Mengerjakan Tanah (SIM) kepada petani penggarap yang berhak atas
tanah yang menurut keputusan dikeluarkan dari areal perkebunan PTP IX.
Hasil kerja Tim Penyelesaian Tanah Garapan Dan Areal PTP IX (TPTGA-
IX),dituangkan dalam surat keputusan, yang kemudian ditindak lanjuti
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara dengan Surat Keputusan.;
38. Khusus terhadap Kebun Saentís II (Mabar) yang semula berasal dari konsesi
Mabar N.V.Tabak Mij Arendsburg berdasarkan Akte Van Concessie Mabar
Regno. 63 tanggal 24 Juli 1898, yang disahkan Residen Sumatera Timur pada
tanggal 28 Juli 1898 No. 137, dengan luas tanah 2.712,9 Ha dan lamanya
perjanjian 75 tahun. Kemudian dengan berlakunya Undang-Undang No. 86
Tahun 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan Perusahaan Milik Belanda jo
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1958 Tentang Penempatan Perusahaan
Perusahaan Perkebunan Pertanian Milik Belanda Dibawah Penguasaan
Pemerintah jo Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1959 tentang Pokok-
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 88 dari 128
Pokok Pelaksanaan Undang-Undang Nasionalisasi Perusahaan Belanda, maka
pengusahaan kebun Mabar yang dinasionalisasi tersebut diserahkan oleh
pemerintah kepada Perusahaan Perkebunan Negara Tembakau Deli Sumatera
Timur, yang kemudian berubah menjadi PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)
in casu Terlawan III;
-Bahwa di dalam konsiderans ”Menimbang” Surat Keputusan Menteri Agraria
No.: SK.24/HGU/65 tanggal 10 Juni 1965 Tentang Pemberian Hak Guna Usaha
Kepada P.P.N. Tembakau Deli Sumatera Timur, disebutkan bahwa kenyataan
menunjukkan P.P.N. Tembakau Deli Sumatera Timur Daerah Tingkat I
Sumatera Utara yang semula mempunyai areal keseluruhan seluas ±
250.000 Ha telah dipersempit menjadi ± 59.000 Ha, yang disebabkan antara lain
karena adanya pendudukan/penggarapan oleh rakyat atas areal tersebut,
sehingga tidak memungkinkan lagi untuk mengembangkan produksi tembakau
Deli., sehingga pada diktum PERTAMA surat keputusan dimaksud diberikan
Hak Guna Usaha kepada P.P.N. Tembakau Deli Sumatera Timur Daerah
Tingkat I Sumatera Utara atas areal tanah seluas ±59.000 Ha untuk keperluan
tembakau Deli dan menegaskan sisa tanah seluas ±191.000 Ha sebagai objek
landreform, dengan tidak mengurangi kepentingan P.P.N. Tembakau Deli
Sumatera Timur Daerah Tingkat I Sumatera Utara untuk merawat dan
mengganti parit-parit yang diperlukan oleh P.P.N. Tembakau Deli;
39. Pada diktum KETIGA Surat Keputusan Menteri Agraria No.: SK.24/HGU/65
tanggal 10 Juni 1965 disebutkan bahwa Hak Guna Usaha ini diberikan untuk
jangka waktu selama 35 (tiga puluh lima) Tahun terhitung sejak tanggal
didaftarkannya hak itu, yang dalam kenyataannya sertipikat Hak Guna Usaha
No. 1/Mabar diterbitkan pada tanggal 14 Januari 1985, atas nama Perseroan
Terbatas Perkebunan IX Perkebunan Saentis II (Mabar), dengan luas
378,5071 setelah ditetapkan batas-batas pasti dari areal Hak Guna Usaha yang
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 89 dari 128
diberikan dan bebas dari pemakaian/penggarapan tanah oleh rakyat
sebagaimana rekomendari dari Tim TPTGA-IX.
Bahwa berdasarkan rekomendasi dengan surat Tim Penyelesaian Tanah
Garapan Dan Areal PTP IX tanggal 5 Januari 1980 Nomor 10/TPTGA-
IX/KM/1980 Tentang penolakan tuntutan rakyat atas tanah seluas ±50,4 Ha,
terletak di pasar I,II, III Desa Mabar Perkebunan Saentis II PTP IX, Kecamatan
Medan Deli, Kotamadya Medan, telah diterbitkan Keputusan Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor : 66 Tahun 1980 Tentang Tanah
Seluas 50,4 Ha Terletak Di Pasar I, II, III Mabar, Perkebunan Saentis II,
Kecamatan Medan Deli, Kotamadya Medan, yang dalam konsiderans
”menimbang” disebutkan bahwa tanah seluas ± 50,4 Ha, terletak di Pasar I,II, III,
Desa Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kotamadya Medan, termasuk tanah yang
dipersengketakan rakyat dengan PTP IX dan menurut hasil penelitian yang
dilakukan Tim Penyelesaian Tanah Garapan Dan Areal PTP IX dan
berdasarkan bukti-bukti bahwa tanah-tanah tersebut tidak dilindungi oleh
sesuatu peraturan dan tanah tersebut telah dikuasai oleh PTP IX, sehingga
diputuskan menegaskan tanah seluas ± 50,4 Ha, terletak di Pasar I,II, III, Desa
Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kotamadya Medan, tidak dilindungi Undang-
undang Darurat Nomor 8 Tahun 1954 maupun Peperti Nomor 2 Tahun 1960.
40. Berbeda halnya dengan rekomendasi Tim Penyelesaian Tanah Garapan Dan
Areal PTP IX atas tanah seluas ± 50,4 Ha, terletak di Pasar I,II, III, Desa Mabar,
Kecamatan Medan Deli, Kotamadya Medan, maka terhadap
pemakaian/penguasaan tanah seluas 27,4483 Ha di Desa Saentis, Kecamatan
Percut Sei Tuan oleh Suwon Dkk (299 orang) direkomendasikan untuk
dikabulkan sehingga dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat
I Sumatera Utara Nomor 592.1.53/DS/I/1985 tanggal 5 Juli 1985, telah
diredistribusikan sebahagian tanah bekas perkebunan Saentis II Mabar kepada
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 90 dari 128
para petani yang benar-benar menguasai/menggarap tanah dimaksud yaitu atas
nama Suwon dkk;
41. Bahwa Turut Terlawan II pada tanggal 8 Juni 2009 menerima surat dari
Panitera/Sekretaris atas nama Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor :
W2.U4/825 Pdt/04.01/VI/2009 tanggal 1 Juni 2009 yang mengirimkan 1 (satu)
set salinan Berita Acara Pemeriksaan/Pengukuran (Konstatering) tertanggal 22
Mei 2009, Nomor : 06/Eks/2009/67 /Pdt.G/ 1999/PN-LP dan satu set salinan
Penetapan Ketua Pengadilan Negeli Lubuk Pakam tanggal 8 Mei 2009 Nomor
: 06 /Eks/2009/67/Pdt.G/ 1999/PN-LP dalam perkara antara Tugimin dkk
sebagai Penggugat/Pemohon Eksekusi dan PTPN. II Tanjung Morawa dkk
sebagai Tergugat/Termohon Eksekusi, untuk didaftarkan/dicatatkan dalam Buku
Register yang ada di Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang;
42. Bahwa setelah Turut Tergugat III mencermati surat tersebut pada angka 33
di atas beserta lampirannya, khususnya Peta Situasi Tanah Objek Perkara
Nomor : 06 /Eks/2009/67/Pdt.G/ 1999/PN-LP tanggal 22 Mei 2009, dijelaskan
bahwa objek perkara sebidang tanah terletak di Desa Saentís, Kecamatan
Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, seluas ±
467.835 M2 (46,7 Ha), akan tetapi tidak menjelaskan atau menyebutkan Nomor
sertipikat hak atas tanah yang terdapat di atas tanah objek perkara, yang oleh
putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap dinyatakan tidak sah atau
tidak berkekuatan hukum, sehingga Turut Terlawan II tidak atau belum dapat
mendaftarkan/mencatatkan objek perkara tersebut dalam daftar umum yang
terdapat di kantor Turut Terlawan II, oleh karena dalam pembuatan Peta
Situasi Tanah Objek Perkara Nomor : 06 /Eks/2009/67/Pdt.G/ 1999/PN-LP,
tanggal 22 Mei 2009 Turut Terlawan II tidak ikut serta sebagai pihak sehingga
tidak ada dasar hukum atau kewajiban hukum bagi Turut Terlawan II untuk
mencatatkan objek perkara tersebut, yang dikhawatirkan malah dapat
menciderai hak dan menyandera hak pihak lain jika Turut Terlawan II salah
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 91 dari 128
mendaftarkan/mencatatkannya pada daftar umum yang ada dikantor Turut
Terlawan II, karena tidak didukung data fisik/data lapangan yang akurat terlebih
menyangkut tanah yang sudah terdaftar/bersertipikat, karena pencatatan suatu
objek perkara atau objek sita dapat Turut Terlawan II lakukan pada daftar umum
ata upada Peta Pendaftaran apabila tanah objek perkara/objek sita dimaksud
disebutkan nomor haknya atau telah dilakukan pengukuran secara kadasteral
yang menjadi kewenangan Turut Terlawan II sesuai dengan Standar Standar
Operasional Prosedur Pelayanan sesuai dengan Keputusan Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2005 dan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di negara Indonesia tercinta ini dan tidak ada
kewenangan diberikan peraturan perundang-undangan kepada pihak atau
instansi manapun untuk melakukan pengukuran secara kadasteral, sehingga
diketahui status statu bidang tanah, apakah statusnaya tanah yang dikuasai
langsung oleh Negara, tanah Hak Milik, tanah Hak Guna Usaha, tanah Hak
Pengeleloaan, tanah Hak Guna Bangunan atau tanah Hak pakai, selalin kepada
instansi Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia atau yang
ditunjuk/ditugaskannya;
43. Bahwa Berita Acara Pengukuran dan Pemeriksaan Objek Perkara
(Konstatering) tertanggal 22 Mei 2009, Nomor : 06/Eks/2009/67/Pdt.G/
1999/PN-LP dan satu set salinan Penetapan Ketua Pengadilan Negeli Lubuk
Pakam tanggal 8 Mei 2009 Nomor : 06 /Eks/2009/67/ Pdt.G/1999/PN-LP
dalam perkara antara Tugimin dkk sebagai Penggugat/Pemohon Eksekusi dan
PTPN. II Tanjung Morawa dkk, berkaitan dengan Putusan Mahkamah Agung
Republik Indonesia Dalam Tingkat Peninjauan Kembali tanggal 3 Oktober 2007
Nomor : 94 PK/Pdt/2004 jo Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Dalam Tingkat Kasasi tanggal 6 Desember 2001 Nomor : 3011 K/Pdt/2001 jo
Putusan Pengadilan Tinggi Medan tanggal 21 September 2000 Nomor :
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 92 dari 128
256/Pdt/2000/PT.Mdn jo Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor
:67/Pdt.G/1999/PN-LP tanggal 9 Maret 2000;
44. Bahwa setelah Turut Terlawan II mengkaji dan mencermati Putusan
Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut di atas, maka Turut
Terlawan II menemukan kejanggalan, kekhilapan bahkan mungkin kenaifan
dalam dalil gugatan para Penggugat (in casu Terlawan I/Pemohon Eksekusi),
dalam pertimbangan hukum Majelis Hakim dan putusan Majelis Hakim dalam
Tingkat Peninjauan Kembali.(vide Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia Dalam Tingkat Peninjauan Kembali tanggal 3 Oktober 2007 Nomor :
94 PK/Pdt/2004);
45. Bahwa para Penggugat (incasu Terlawan I/Pemohon Eksekusi)) dalam perkara
Nomor :67/Pdt.G/1999/PN-LP, dalam gugatannya mendalilkan bahwa sejak
tahun 1952 Penggugat-Penggugat (selaku mantan buruh perkebunan tembakau
Maskapai Arsboro yang tutup akibat bangkrut) telah mengolah, menguasai,
mengerjakan tanah bekas perkebunan TMA yang terletak di Pasar I, II dan III
Mabar, dahulu Kecamatan Labuhan Deli, sekarang Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang, seluas 46,11 Ha, guna untuk menyambung hidup dan
mencukupi bahan pangan bagi para penggugat karena tidak bekerja lagi pada
perkebunanTMA tersebut dan setelah setelah para penggugat mengerjakan dan
mengolah tanah bekas perkebunan TMA Mabar tersebut menjadi lahan
produktif, maka masing-masing para penggugat mendapat Kartu Tanda
Pendaftaran Pendudukan Tanah dari Kantor Reorganisasi Pemakaian Tanah
Sumatera Timur pada tahun 1957 dan atau Kartu Tanda Pendaftaran Tanah
dari Asisten Wedana Kecamatan Labuhan Deli pada tahun 1955 masih tersisa,
bahwa dengan adanya Kartu-Kartu tersebut membuktikan bahwa areal /lahan
yang diusahai, dikerjakan para petani sebanyak 72 KK (diantaranya termasuk
para penggugat) itu dilindungi oleh Undang-Undang Darurat Nomor 8 Tahun
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 93 dari 128
1954. (vide halaman 6,7 Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor
:67/Pdt.G/1999/PN-LP tanggal 9 Maret 2000).
46. Bahwa para Penggugat (incasu Terlawan I/Pemohon Eksekusi)) dalam perkara
Nomor :67/Pdt.G/1999/PN-LP mengajukan alat bukti antara lain berupa photo
copy Kartu Tanda Pendaftaran Pendudukan Tanah tanggal 20 Februari 1957
atas nama Ngadimin diberi tanda P.I; photocopy Kartu Tanda Pendaftaran
Pendudukan Tanah tanggal 20 Februari 1957 atas nama Sumarman diberi
tanda P.II ; photo copy Kartu Tanda Pendaftaran Pendudukan Tanah tanggal 16
Februari 1954 atas nama Trosumito diberi tanda P.3; photo copy Kartu Tanda
Pendaftaran Pendudukan Tanah tanggal 31 Djanuari 1957 atas nama Kasian
diberi tanda P.4; Photo copy Peta Reorganisasi Tanah Sumatera Timoer, yang
dikeluarkan oleh Reorganisasi Tanah dari Perkebunan Tembakau tertanggal 25
Djanuari 1952 diberi bertanda P.6 ; Photo copy Peta Perkebunan Asentís II
(Mabar), Lampiran Keputusan Gubernur KDH Tk. I Sumatera Utara tertanggal
13 maret 1980, Nomor 66 Tahun 1980 diberi bertanda P.11 (vide halaman 34,
35 Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor :67/Pdt.G/1999/PN-LP
tanggal 9 Maret 2000), sebagai bukti untuk menguatkan dalil-dalil penggugat-
penggugat, sehingga para penggugat dalam gugatannya mohon putusan antara
lain Menyatakan tanah garapan para penggugat (petani 70 KK) seluas 46,11 Ha
(461.000 M2) yang terletak di Pasar I, II, III Desa Mabar, dahulu Kecamatan
Labuhan Deli, sekarang Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang
adalah tanah bekas perkebunan TMA yang dilindungi oleh Undang Undang
Darurat No. 8 Tahun 1854 dan Peperti No. 1 tahun 1960 dan menyatakan tanah
terperkara adalah syah milik para Penggugat (vide halaman 19 Putusan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor :67/Pdt.G/1999/PN-LP tanggal 9 Maret
2000).
47. Bahwa dalil dan mohon putusan para Penggugat tersebut angka 37 di atas
tidak benar dan tidak berdasar oleh karena fakta hukum yang ada bahwa
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 94 dari 128
perkebunan tembakau Maskapai Arsboro tidak ada memiliki tanah perkebunan
di Mabar, yang ada mempunyai tanah perkebunan/konsesi di Mabar adalah
N.V Tabak Mij Arendsburg, yang kemudian bergabung di bawah N.V. Van
Verenigde Deli Maatschappij (Deli Planter Vereniging) dan kemudian dengan
berlakunya Undang-Undang No. 86 Tahun 1958 tentang Nasionalisasi
Perusahaan Perusahaan Milik Belanda jo Peraturan Pemerintah Nomor 23
Tahun 1958 Tentang Penempatan Perusahaan Perusahaan Perkebunan
Pertanian Milik Belanda Dibawah Penguasaan Pemerintah jo Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 1959 tentang Pokok-Pokok Pelaksanaan Undang-
Undang Nasionalisasi Perusahaan Belanda, maka pengusahaan kebun Mabar
yang dinasionalisasi tersebut diserahkan oleh pemerintah kepada Perusahaan
Perkebunan Negara Tembakau Deli Sumatera Timur, yang kemudian berubah
menjadi PT. Perkebunan Nusantara II (Persero) in casu Terlawan III.
48. Bahwa Kantor Reorganisasi Pemakaian Tanah Sumatera Timur (KRPT)
dibentuk/didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agraria No.
Sk.102/Ka/1955 tanggal 30 Juni 1955, untuk menidak lanjuti Keputusan
Bersama antara Menteri Agraria, Menteri Pertanian, Menteri Perekonomian,
Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kehakiman No. 1/1955 tanggal 30 Juni 1955,
dengan tugas untuk menentukan tanah mana yang akan dilangsungkan menjadi
tanah perkebunan dan tanah mana yang akan menjadi tanah pemerintah (ic.
Dikeluarkan) yang dalam pelaksanan tugasnya diatur dengan Surat Keputusan
Menteri Agraria No. Sk.103/Ka/1955 tanggal 30 Juni 1955, sehingga adalah
suatu kenaifan dan nyata-nyata berlawanan dengan fakta hukum dalil gugatan
para penggugat (ic. Terlawan I/Pemohon Eksekusi) yang menyatakan tanah
seluas 46,11 Ha (461.000 M2) yang terletak di Pasar I, II, III Desa Mabar,
dahulu Kecamatan Labuhan Deli, Sekarang Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang adalah tanah bekas perkebunan TMA yang dilindungi
oleh Undang-undang Darurat No. 8 Tahun 1854 dan Peperti No. 1 Tahun 1960
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 95 dari 128
dan menyatakan tanah terperkara adalah syah milik para Penggugat (vide
halaman 19 Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor
:67/Pdt.G/1999/PN-LP tanggal 9 Maret 2000), dengan alat bukti antara lain
photo copy Kartu Tanda Pendaftaran Pendudukan Tanah tanggal 16 Februari
1954 atas nama Trosumito bukti P.3 dan Photo copy Peta Reorganisasi Tanah
Sumatera Timoer, yang dikeluarkan oleh Reorganisasi Tanah dari Perkebunan
Tembakau tertanggal 25 Djanuari 1952 diberi bertanda P.6 ; Photo copy Peta
Perkebunan Saentís II (Mabar), Lampiran Keputusan Gubernur KDH Tk. I
Sumatera Utara tertanggal 13 maret 1980, Nomor 66 Tahun 1980 diberi
bertanda P.11 (vide halaman 34, 35 Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
Nomor :67/Pdt.G/1999/PN-LP tanggal 9 Maret 2000), oleh karena telah
nyatalah tidak benar Kantor Reorganisasi Pemakaian Tanah Sumatera Timur
(KRPT) yang dibentuk/didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agraria
No. Sk.102/Ka/1955 tanggal 30 Juni 1955, mengeluarkan Kartu Tanda
Pendaftaran Pendudukan Tanah tanggal 16 Februari 1954 atas nama
Trosumito diberi tanda bukti P.3 demikian juga tidak benar mengeluarkan Peta
Reorganisasi Tanah Sumatera Timoer, yang dikeluarkan oleh Reorganisasi
Tanah dari Perkebunan Tembakau tertanggal 25 Djanuari 1952 diberi tanda P.6,
sehingga juga tidak benar garapan para penggugat dengan alat Bukti P. 3 dan
P.6 tersebut dilindungi Undang Undang Darurat Nomor 8 Tahun 1954, yang
baru diundangkan pada tanggal 12 Juni 1954.
49. Bahwa Demikian juga halnya dengan alat bukti para Penggugat (Ic.Para
Terlawan I) yaitu Photo copy Peta Perkebunan Saentís II (Mabar), Lampiran
Keputusan Gubernur KDH Tk. I Sumatera Utara tertanggal 13 maret 1980,
Nomor 66 Tahun 1980 diberi bertanda P.11, justru menguatkan bahwa tanah
garapannya tidak dilindungi Undang Undang Darurat Nomor 8 Tahun 1954
maupun Peperti Nomor 2 tahun 1960, karena berdasarkan Keputusan Gubernur
Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor : 66 Tahun 1980 Tentang
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 96 dari 128
Tanah Seluas 50,4 Ha Terletak Di Pasar I, II, III Mabar, Perkebunan Saentis II,
Kecamatan Medan Deli, Kotamadya Medan, yang dalam konsiderans
”menimbang” disebutkan bahwa tanah seluas ± 50,4 Ha, terletak di Pasar I,II, III,
Desa Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kotamadya Medan, termasuk tanah yang
dipersengketakan rakyat dengan PTP IX dan menurut hasil penelitian yang
dilakukan Tim Penyelesaian Tanah Garapan Dan Areal PTP IX dan
berdasarkan bukti-bukti bahwa tanah-tanah tersebut tidak dilindungi oleh
sesuatu peraturan dan tanah tersebut telah dikuasai oleh PTP IX, sehingga
diputuskan Menegaskan tanah seluas ± 50,4 Ha, terletak di pasar I,II, III, Desa
Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kotamadya Medan, tidak dilindungi Undang
Undang Darurat Nomor 8 Tahun 1954 maupun Peperti Nomor 2 tahun 1960.
50. Bahwa dengan demikian pertimbangan Majelis hakim dan putusan Majelis
Hakim dalam Tingkat Peninjauan Kembali yang menyatakan : ... bahwa
pertimbangan Judex Facti tersebut adalah keliru karena berdasarkan bukti P
1s/d P.4 telah terbukti bahwa para Pemohon Peninjauan Kembali (para
Penggugat) telah memiliki Kartu Tanda Pendaftaran Pendudukan Ranah
(KTPPT) yang diperoleh sejak tahun 1954 s/d 1957 (vide Putusan Mahkamah
Agung Republik Indonesia Dalam Tingkat Peninjauan Kembali tanggal 3
Oktober 2007 halaman 27) adalah pertimbangan yang keliru, karena Bukti P.3
yaitu photo copy Kartu Tanda Pendaftaran Pendudukan Tanah tanggal 16
Februari 1954 atas nama Trosumito tidak benar/tidak mungkin diterbitkan
Kantor Reorganisasi Pemakaian Tanah Sumatera Timur (KRPT) yang
dibentuk/didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agraria No.
Sk.102/Ka/1955 tanggal 30 Juni 1955;
51. Bahwa photo copy surat-surat bukti yang diajukan para penggugat (ic Para
Terlawan I) untuk mendukung dalil-dalilnya dalam perkara Nomor
:67/Pdt.G/1999/PN-LP patut diragukan kebenarannya selain dengan alasan
yang Turut Terlawan II kemukakan di atas juga oleh karena tidak dapat
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 97 dari 128
ditunjukkan aslinya dipersidangan (vide hal 36, 37 putusan aquo) sehingga
benarlah sesuai dengan ketentuan Pasal 301 RBG tidak dapat dipertimbangkan
sebagai alat bukti, karena kekuatan suatu surat bukti terletak dalam akta
aslinya.
52. Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim vide Putusan Mahkamah Agung
Republik Indonesia Dalam Tingkat Peninjauan Kembali tanggal 3 Oktober 2007
halaman 23 dan 20, yang menyatakan .. Oleh karena itu tanah terperkara yang
diklaim Pemohon Peninjauan Kembali sebagai tanah garapan nya yang
dilindungi Undang-Undang tidak bisa dipastikan secara validitas masuk areal
HGU No. 10 dan Hak Pengelolaan No.3 seperti yang dimaksudkan
pertimbangan hukum Majelis Hakim di atas ... sebab selama persidangan
perkara a quo Majelis hakim sama sekali tidak pernah mengadakan
pemeriksaan setempat (sidang lapangan) terhadap tanah terperkara seperti
yang diklaim Pemohon Peninjauan Kembali.... adalah pertimbangan yang keliru
karena pada halaman 48 dan halaman 50 Putusan Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam Nomor :67/Pdt.G/1999/PN-LP tanggal 9 Maret 2000, .. Menimbang
bahwa lampiran surat bukti P17 (ic. sertipikat Hak Pengelolaan Nomor 3
pemegang hak PT. (Persero) Kawasan Industri Medan berkedudukan di Medan)
adalah Peta Gambar Situasi Khusus No.39/04/IV/1995 Desa Saentis seluas
314.,7525 Ha. Penggugat memberi petunjuk yang ditandai dengan warna hijau
itulah objek tanah terperkara. Warna hijau tersebut adalah yang dibuat oleh para
penggugat sendiri... Menimbang bahwa telah dianjurkan oleh majelis Hakim
untuk pemeriksaan setempat tanah terperkara tetapi setelah mendengar
pendapat dari kuasa Penggugat bahwa pemeriksaan setempat tidak dapat
dilaksanakan karena mereka tidak dapat menanggung pembiayaannya.... dan
kekeliruan ini melahirkan putusan yang keliru yang antara lain: ” Menyatakan
tanah garapan para penggugat (70 KK) seluas 46,11 Ha (461.000 M2) yang
terletak di Pasar I, II, III Desa Mabar, dahulu Kecamatan Labuhan Deli,
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 98 dari 128
Sekarang Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang adalah tanah
bekas perkebunan TMA yang dilindungi oleh Undang Undang Darurat No. 8
Tahun 1854 dan Peperti No. 1 Tahun 1960 dan menyatakan tanah terperkara
adalah sah milik para Penggugat; Menyatakan peralihan hak yang diperbuat
antara Tergugat II dan Tergugat I adalah batal demi hukum ....karena tanah
tersebut masih dalam status sengketa/persoalan. (vide halaman 34 Putusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia Dalam Tingkat Peninjauan Kembali
tanggal 3 Oktober 2007 ), adalah pertimbangan yang sangat keliru, oleh karena
gugatan para penggugat didaftarkan di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada
tahun 1999 dengan Nomor No.67/Pdt.G/1999/PN-LP, sedangkan peralihan
tanah Hak Guna Usaha Nomor 10/Desa Saentis dari Tergugat II kepada
Tergugat I telah dilaksanakan pada tahun 1996 sebelum ada sengketa/perkara
dimaksud sesuai dengan Akta Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor :
630.1/920/IX/96 tanggal 2 September 1996, yang diperbuat dihadapan Kepala
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Sumatera Utara, yang
disaksikan Kepala Bidang Hak-Hak Atas Tanah, Kepala Bidang Pengukuran
Pendaftaran Tanah pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi
Sumatera Utara dan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang, yang
kemudian ditindak lanjuti dengan Akta Perjanjian Nomor 1 tanggal 2 September
1996, yang diperbuat dihadapan Hj. Siti Asni Pohan, SH, Notaris di Medan,
sehingga putusan Majelis Hakim dalam Tingkat Peninjauan Kembali telah
mengabulkan lebih dari yang seharusnya menurut hukum, dengan demikian
beralasan demi hukum Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Dalam
Tingkat Peninjauan Kembali tanggal 3 Oktober 2007 Nomor : 94 PK/Pdt/2004 jo
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Dalam Tingkat Kasasi tanggal
6 Desember 2001 Nomor : 3011 K/Pdt/2001 jo Putusan Pengadilan Tinggi
Medan tanggal 21 September 2000 Nomor : 256/Pdt/2000/PT.Mdn jo Putusan
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 99 dari 128
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor :67/Pdt.G/ 1999/PN-LP tanggal 9 Maret
2000, mohon dinyatakan tidak sah dan tidak berkekuatan hukum.
53. Bahwa benar Pelawan bukan pihak dalam perkara eksekusi yang didasarkan
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Dalam Tingkat Peninjauan
Kembali tanggal 3 Oktober 2007 Nomor : 94 PK/Pdt/2004 jo Putusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia Dalam Tingkat Kasasi tanggal 6
Desember 2001 Nomor : 3011 K/Pdt/2001 jo Putusan Pengadilan Tinggi Medan
tanggal 21 September 2000 Nomor : 256/Pdt/2000/PT.Mdn jo Putusan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor :67/Pdt.G/ 1999/PN-LP tanggal 9 Maret
2000, sehingga putusan maupun eksekusi tersebut tidak berlaku dan tidak
mengikat terhadap Pelawan.
Bahwa benar Pelawan memiliki, menguasai dan menggunakan tanah yang
dimasukkan pada Peta Situasi Tanah Objek Perkara Nomor : 06
/Eks/2009/67/Pdt.G/ 1999/PN-LP tanggal 22 Mei 2009 yang menjadi lampiran
Berita Acara Pengukuran dan Pemeriksaan Objek Perkara (Konstatering)
tertanggal 22 Mei 2009, Nomor : 06/Eks/2009/67/Pdt.G/ 1999/PN-LP, adalah
berdasarkan alas hak yang sah dan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku, yaitu berdasarkan sertipikat Hak Guna Bangunan
Nomor 307, Nomor 357, Nomor 397, Nomor 449, Nomor 590 dan Nomor
591/Desa Saentis, masing-masing atas nama Pelawan; berdasarkan Surat
Perjanjian Penggunaan Tanah Industri Dalam Kawasan Industri Medan; dan
berdasarkan Akta Jual Beli yang diperbuat dihadapan Pejabat Pembuat Akte
Tanah diantara Pelawan dengan Terlawan II/Termohon Eksekusi I, yang berasal
dari : pemisahan Hak Guna Bangunan Nomor 47/Desa Saentis (yang berasal
dari Hak Pengelolaan Nomor 5/Desa Saentis) dan yang berasal dari Hak
Pengelolaan Nomor 4/Desa Saentis, sebagai pemisahan sempurna dari Hak
Pengelolaan Nomor 3/Desa Saentis, masing-masing terdaftar atas nama
Terlawan II/Termohon Eksekusi I, yang berasal dari Hak Guna Usaha Nomor
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 100 dari 128
10/Desa Saentis seb, terdaftar atas nama Terlawan III/Termohon Eksekusi II,
dan terhadap sertipikat Hak Guna Bangunan atas nama Pelawan, sertipikat Hak
Guna Bangunan dan sertipikat Hak Pengelolaan atas nama Terlawan
II/Termohon Eksekusi I, maupun terhadap sertipikat Hak Guna Usaha atas
nama Terlawan III/Termohon Eksekusi II dimaksud, sampai saat ini belum
pernah dicabut atau dibatalkan oleh Pemerintah ataupun melalui putusan
pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, sehingga sesuai dengan ketentuan
Pasal 67 Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha
Negara bahwa gugatan tidak menunda atau menghalangi dilaksanakannya
keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang digugat (in casu
sertipikat Hak Guna Usaha, Hak Pengeleloaan dan Hak Guna Bangunan
tersebut di atas) hal mana sesuai dengan asas hukum yang berlaku yaitu asas
presumptio of justae causal atau praduga sah suatu keputusan tata usaha
negara sampai dinyatakan batal oleh yang berwenang. sebagaimana
terkandung dalam Penjelasan Pasal 67 Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, sehingga Pelawan sebagai pemilik
tanah dan pembeli yang beritikad baik, yang memperoleh tanahnya dengan
tidak melakukan perbuatan melawan hukum karena sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku, haruslah mendapat perlindungan hukum, demi tegaknya
keadilan dan terciptanya kepastian hukum. Hal mana juga sesuai dengan
Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 932 K/Sip/1973
tanggal 12 Nopember 1975 yang menyatakan : Jual beli yang dilakukan
dihadapan Pejabat Pembuat Akte Tanah sesuai dengan ketentuan Pasal 19
Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1961 (yang diperbaharui dengan
ketentuan Pasal 37 Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 Tentang
Pendaftaran Tanah), melahirkan kewajaran untuk memberikan perlindungan
hukum kepada pihak pembelinya, terlepas apakah pihak penjualnya berhak
untuk melakukan penjualan tanah yang bersangkutan. Apalagi dalam hal ini
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 101 dari 128
Pelawan memperoleh tanah yang dimiliki dan dikuasainya dari Terlawan
II/Termohon Eksekusi I, yang nyata-nyata berhak memiliki, menguasai,
menggunakan, memanfaatkan bahkan mengalihkan tanah tersebut sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
54. Bahwa apabila Peta Situasi Tanah Objek Perkara Nomor : 06
/Eks/2009/67/Pdt.G/ 1999/PN-LP tanggal 22 Mei 2009 yang menjadi lampiran
Berita Acara Pemeriksaan Pengukuran (Konstatering) tertanggal 22 Mei 2009,
Nomor : 06/Eks/2009/67/Pdt.G/ 1999/PN-LP dicermati dan dibandingkan
dengan Peta Gambar Situasi Khusus No. 39/04/IV/1995 tanggal 1 Desember
1995, yang dikutip menjadi Surat Ukur Nomor : 6463/1996, yangmenjadi
lampiran Sertipikat Hak Pengelolaan Nomor 3/Desa Saentis atas nama
Terlawan II/Termohon Eksekusi I, maka ternyatalah kedua Peta tersebut hampir
sama, dengan demikian terbuktilah secara hukum bahwa Juru Sita Pengadilan
Negeli Lubuk Pakam yang membuat Peta Situasi Tanah Objek Perkara Nomor :
06 /Eks/2009/67/Pdt.G/ 1999/PN-LP tanggal 22 Mei 2009 atas penunjukan
kuasa pemohon eksekusi dan juga Legiman (pemohon eksekusi in person),
telah salah objek (Error in Objecto) oleh karena pertimbangan Majelis Hakim
pada halaman 23 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Dalam Tingkat
Peninjauan Kembali tanggal 3 Oktober 2007 Nomor : 94 PK/Pdt/2004, secara
tegas menyatakan : ” ... Tanah yang diklaim Pemohon Peninjauan Kembali
sebagai tanah garapannya dalam gugatan perkara ini tidak termasuk dalam
areal Hak Guna Usaha Nomor 10/Hak Pengelolaan Nomor 3. Bahwa apabila
keadaan ini dihubungkan dengan Bukti PK-1 jo Bukti PK.2 maka jelas objek
tanah terperkara yang diklaim sebagai tanah garapan milik Pemohon
Peninjauan Kembali berada di luar areal HGU Termohon Peninjauan Kembali II,
hal mana telah sesuai dengan bukti Pemohon Peninjauan Kembali yang
diajukan dalam persidangan perkara a quo dengan Bukti P-17 jo Keterangan
Saksi Ahli dari BPN Deli Serdang yang bernama Hafizunsyah....”
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 102 dari 128
55. Bahwadalam Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Dalam Tingkat
Peninjauan Kembali tanggal 3 Oktober 2007 Nomor : 94 PK/Pdt/2004 angka 3
dinyatakan tanah garapan para Penggugat (Petani 70 KK) seluas ± 46,11 Ha (±
461.100 M2) yang terletak di Pasar I, II,I II Desa Mabar, dahulu Kecamatan
Labuhan Deli sekarang Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang,
dengan tidak menyebutkan secara jelas ukuran panjang lebar batas-batas tanah
objek perkara dan tidak ada pemeriksaan setempat/sidang lapangan oleh
Majelis Hakim yang memeriksa perkaranya, karena ketidaksediaan para
Penggugat, maka putusan tersebut menjadi kabur, sehingga kemudian Juru Sita
Pengadilan Negeli Lubuk Pakam yang membuat Peta Situasi Tanah Objek
Perkara Nomor : 06 /Eks/2009/67/Pdt.G/ 1999/PN-LP tanggal 22 Mei 2009 yang
menjadi lampiran Berita Acara Pemeriksaan/Pengukuran (Konstatering)
tertanggal 22 Mei 2009, Nomor : 06/Eks/2009/67/Pdt.G/ 1999/PN-LP, telah
melakukan pemeriksaan/pengukuran dengan objek yang salah karena justru
memeriksa dan mengukur tanah yang berasal dari HGU No. 10/Hak
Pengelolaan No.3, padahal pertimbangan Majelis Hakim pada halaman 23
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Dalam Tingkat Peninjauan
Kembali tanggal 3 Oktober 2007 Nomor : 94 PK/Pdt/2004, secara tegas
menyatakan : ” ... Tanah yang diklaim Pemohon Peninjauan Kembali sebagai
tanah garapannya dalam gugatan perkara ini tidak termasuk dalam areal Hak
Guna Usaha Nomor 10/Hak Pengelolaan Nomor 3. dan memasukkan tanah
milik Pelawan sebagai bagian dari objek perkara dan oleh karena itu sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku dan rasa keadilan yang hidup dalam
masyarakat, maka Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Dalam
Tingkat Peninjauan Kembali tanggal 3 Oktober 2007 Nomor : 94 PK/Pdt/2004 jo
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Dalam Tingkat Kasasi tanggal
6 Desember 2001 Nomor : 3011 K/Pdt/2001 jo Putusan Pengadilan Tinggi
Medan tanggal 21 September 2000 Nomor : 256/Pdt/2000/PT.Mdn jo Putusan
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 103 dari 128
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor :67/Pdt.G/1999/PN-LP tanggal 9 Maret
2000 jo Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal 8 Mei
2009 Nomor : 06 /Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN-LP jo Berita Acara
Pemeriksaan/Pengukuran (Konstatering) tertanggal 22 Mei 2009, Nomor :
06/Eks/2009/67/Pdt.G/ 1999/PN-LP dan Peta Situasi Tanah Objek Perkara
Nomor : 06 /Eks/2009/67/Pdt.G/ 1999/PN-LP tanggal 22 Mei 2009 mohon
dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum dan tidak dapat dieksekusi (Non
Executable);
Berdasarkan dalil dalil Turut Terlawan II tersebut di atas, dengan hormat dimohon
kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang memeriksa dan
mengadili perkara ini memberi putusan sebagai berikut:
1. Menerima dan mengabulkan jawaban Turut Terlawan II untuk seluruhnya.
2. Menerima dan mengabulkan petitum perlawanan Pelawan seluruhnya terkecuali
petitum angka 7.
Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Lubuk Pakam telah memutus perkara
tersebut Nomor 87/Pdt.Plw/2009/PN.LP tanggal 3 April 2013 dengan amar putusan
sebagai berikut:
M E N G A D I L I:
Dalam Provisi :
-Menyatakan Tuntutan Provisi dari Pelawan tidak dapat diterima ;
Dalam Eksepsi :
- Menyatakan Eksepsi Terlawan I dan Terlawan II tidak dapat diterima untuk
seluruhnya;
Dalam Pokok Perkara :
1. Menolak Perlawanan Pelawan seluruhnya ;
2. Menyatakan Pelawan adalah Pelawan yang tidak benar;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 104 dari 128
3. Menghukum Pelawan untuk membayar biaya perkarasebesar Rp.13.616.000
(tiga belas juta enam ratus enam belas ribu rupiah) ;
Menimbang:
1. Relaas pemberitahuan putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam kepada Kuasa
Terlawan I ( 1 s/d 70 ) yang dibuat oleh DINNER SINAGA,SH,Jurusita Pengganti
pada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal 17 Juni 2013;
2. Surat Pemberitauan Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam kepada Kuasa
Terlawan V yang dibuat SELVIANA VOKEBED M.Amd, Jurusita Pengganti pada
Pengadilan Negeri Lubuk pakam tanggal 16 Juli 2013;
3. Relaas Pemberitauan Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam kepada Kuasa
Turut Terlawan II yang dibuat oleh BISTOK A.SIANIPAR, Jurusita Pengganti
pada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal 17 Mei 2013;
4. Risalah Pernyataan Permohonan Banding Nomor 19/BDG/2013 tanggal 10 April
2013 yang dibuat oleh ILHAM PURBA,SH Panitera Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam yang menerangkan bahwa POSMAN NABABAN,SH sebagai Terlawan
III/Termohon Eksekusi II telah menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam Nomor 87/Pdt.G/PLW/2009/PN.LP tanggal 3 April 2013;
5. Relaas pemberitahuan pernyataan banding kepada Kuasa Pembanding II
semula Pelawan yang dibuat oleh DINNER SINAGA,SH, Jurusita Pengganti
Pengadilan Negeri Medan atas permintaan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
pada tanggal 19 Juli 2013;
6. Relaas pemberitahuan pernyataan banding kepada Kuasa Terbanding semula
Terlawan I/ Pemohon Eksekusi yang dibuat oleh DINNER SINAGA,SH, Jurusita
Pengganti Pengadilan Negeri Medan atas permintaan Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam pada tanggal 17 Juni 2013;
7. Relaas Pemberitahuan Pernyataan Banding kepada Kuasa Pembanding III
semula Terlawan II/ Termohon eksekusi I yang dibuat BISTOK ARNOLD
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 105 dari 128
SIANIPAR,SH.MM, Jurusita Pengganti pada Pengadilan negeri Lubuk Pakam
pada tanggal 12 Nopember 2013;
8. Surat Pemberitahuan Pernyataan Banding kepada Kuasa Turut terbanding I
semula Turut Terlawan I yang dibuat oleh SELVIANA YOKEBED M.A.Md,
Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas permintaan bantuan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal 16 Juli 2013;
9. Relaas Pemberitahuan Pernyataan banding kepada Kuasa Turut terbanding II
semula Turut Terlawan II yang dibuat oleh BISTOK ARNOLD SIANIPAR, Jurusita
Pengganti Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal 20 Mei 2013 ;
10. Risalah Pernyataan Permohonan Banding Nomor 23/BDG/2013 yang dibuat oleh
ILHAM PURBA,SH,Panitera Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang menerangkan
pada tanggal 11 April 2013 Kuasa Pelawan telah mengajukan banding terhadap
Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor 87/Pdt.G/PLW/2009/PN.LP
tanggal 3 April 2013;
11. Relaas Pemberitahuan Pernyataan banding kepada Terbanding semula Terlawan
I/Pemohon Eksekusi yang dibuat DINNER SINAGA,SH,Jurusita Pengganti pada
Pengadilan Negeri Medan atas permintaan bantuan dari Pengadilan Negeri lubuk
Pakam tanggal 17 Juni 2013;
12. Relaas Pemberitahuan Pernyataan banding kepada Pembanding III semula
Terlawan II/Termohon Eksekusi I yang dibuat BISTOK ARNOLD SIANIPAR,
Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 13
Nopember 2013;
13. Relaas Pemberitahuan Pernyataan Banding kepada Pembanding I semula
Terlawan III/ Termohon Eksekusi II yang dibuat BISTOK ARNOLD SIANIPAR,
Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 31
Oktober 2013;
14. Surat Pemberitahuan Pernyataan Banding kepada Turut Terbanding I semula
Turut Terlawan I yang dibuat SELVIANA YOKEBED M.A.Md, Jurusita Pengganti
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 106 dari 128
pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas permintaan bantuan Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 16 Juli 2013;
15. Relaas Pemberitahuan Pernyataan Banding kepada Turut Terbanding semula
Turut Terlawan II yang dibuat BISTOK ARNOLD SIANIPAR, Jurusita Pengganti
pada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 20 Mei 2013;
16. Risalah Pernyataan Permohonan Banding Nomor 24/BDG/2013 yang dibuat oleh
ILHAM PURBA,SH, Panitera Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang
menerangkan pada tanggal 11 April 2013 Kuasa Terlawan II telah mengajukan
banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor
87/Pdt.G/PLW/2009/PN.LP tanggal 3 April 2013;
17. Relaas Pemberitahuan Pernyataan Banding kepada Pembanding II semula
Pelawan yang dibuat DINNER SINAGA ,SH, Jurusita Pengganti pada Pengadilan
Negeri Medan atas permintaan bantuan dari Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
pada tanggal 19 Juli 2013;
18. Relaas Pemberitahuan Pernyataan Banding kepada Terbanding I semula
Terlawan I/ Pemohon Eksekusi yang dibuat DINNER SINAGA ,SH, Jurusita
Pengganti pada Pengadilan Negeri Medan atas permintaan bantuan dari
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 17 Juni 2013;
19. Relaas Pemberitahuan Pernyataan Banding kepada Pembanding I semula
Terlawan III/ Termohon Eksekusi II yang dibuat oleh BISTOK ARNOL SIANIPAR,
Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 31
Oktober 2013;
20. Surat Pemberitahuan Pernyataan Banding kepada Turut Terbanding I semula
Turut Terlawan I yang dibuat oleh SELVIANA YOKEBED M.A.Md ,Jurusita
Pengganti pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas permintaan bantuan
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 16 Juli 2013;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 107 dari 128
21. Relaas Pemberitahuan Pernyataan Banding kepada Turut Terbanding II semula
Turut Terlawan II yang dibuat oleh BISTOK ARNOL SIANIPAR, Jurusita
Pengganti pada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 30 Mei 2013;
22. Akta Tanda Terima Memori Banding yang dibuat BILLATER SITEPU,SH.MH,
Panitera Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang menerangkan pada tanggal 10
Juni 2013 Kuasa Pembanding I semula Terlawan III/ Termohon Eksekusi II telah
mengajukan memeori banding;
23. Relaas penyerahan memori banding kepada Pembanding II semula Pelawan
yang dibuat DINNER SINAGA,SH, Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri
Medan atas permintaan bantuan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada tanggal
26 Agustus 2013;
24. Relaas penyerahan memori banding kepada Kuasa Terbanding semula
Terlawan I/Pemohon Eksekusi yang dibuat DINNER SINAGA,SH, Jurusita
Pengganti pada Pengadilan Negeri Medan atas permintaan bantuan Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 12 Nopember 2013;
25. Relaas Pemberitahuan dan Penyerahan Memori Banding kepada Kuasa
Terbanding III semula Terlawan II/ Termohon Eksekusi I yang dibuat oleh
BISTOK ARNOLD SIANIPAR, Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam pada tanggal 13 Nopember 2013;
26. Surat Pemberitahuan dan Penyerahan Memori Banding kepada Turut Terbanding
I semula Turut Terlawan I yang dibuat MAHARANI A.Md, Jurusita Pengganti
pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas permintaan bantuan dari
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 19 September 2013;
27. Relaas Pemberitahuan dan Penyerahan Memori Banding kepada Kuasa Turut
Terbanding II semula Turut Terlawan II yang dibuat oleh BISTOK ARNOLD
SIANIPAR, Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada
tanggal 1 Agustus 2013;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 108 dari 128
28. Akte Tanda Terima Memori Banding yang dibuat oleh BILLIATER SITEPU,
SH.MH, Panitera Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang menerangkan pada
tanggal 1 April 2014 telah diterima memori banding dari Pembanding II semula
Pelawan;
29. Relaas Penyerahan Memori Banding kepada Terbanding semula Terlawan
I/Pemohon Eksekusi yang dibuat SYAHRIR HARAHAP,SH,Jurusita Pengganti
pada Pengadilan Negeri Medan atas permintaan bantuan Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam pada tanggal 1 September 2014;
30. Relaas Pemberitahuan dan Penyerahan Memori Banding dari Pembanding II
kepada Kuasa Pembanding III semula Terlawan II/ Termohon Eksekusi I yang
dibuat oleh BISTOK ARNOLD SIANIPAR, Jurusita Pengganti pada Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 26 Pebruari 2014;
31. Relaas Pemberitahuan dan Penyerahan Memori Banding dari Pembanding II
kepada Kuasa Pembanding I semula Terlawan III/ Termohon Eksekusi II yang
dibuat oleh BISTOK ARNOLD SIANIPAR, Jurusita Pengganti pada Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 15 April 2014;
32. Relaas Penyerahan Memori Banding dari pembanding II semula Pelawan kepada
Turut Terbanding I semula Turut Terlawan I yang dibuat oleh USEP SUTARMAN,
Jurusita Pengganti pada pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas permintaan
bantuan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 9 Mei 2014;
33. Relaas Pemberitahuan dan Penyerahan Memori Banding dari Pembanding II
semula Pelawan kepada Kuasa Turut Terbanding II semula Turut Terlawan II
yang dibuat oleh BISTOK ARNOLD SIANIPAR, Jurusita Pengganti pada
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 15 April 2014;
34. Akta Tanda terima Kontra Memori Banding yang dibuat oleh BILLIATER
SITEPU,SH.MH, Panitera Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang menerangkan
telah menerima Kontra Memori Banding dari Kuasa Terbanding semula Terlawan
I pada tanggal 14 Pebruari 2014;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 109 dari 128
35. Relaas penyerahan kontra memori banding dari Terbanding semula Terlawan
I/Pemohon Eksekusi kepada Kuasa Pembanding II semula Pelawan yang dibuat
BISTOK ARNOLD SIANIPAR, Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam pada tanggal 26 Pebruari 2014;
36. Relaas penyerahan kontra memori banding dari Terbanding semula Terlawan I /
Pemohon Eksekusi kepada Kuasa Pembanding I semula Terlawan III/ Termohon
Eksekusi II yang dibuat BISTOK ARNOLD SIANIPAR, Jurusita Pengganti
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 15 April 2014;
37. Relaas penyerahan kontra memori banding dari Terbanding semula Terlawan I /
Pemohon Eksekusi kepada Kuasa Pembanding III semula Terlawan Ii/Termohon
Eksekusi I yang dibuat BISTOK ARNOLD SIANIPAR, Jurusita Pengganti
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada tanggal 26 Pebruari 2014;
38. Relaas Penyerahan Kontra Memori Banding dari Terbanding semula Terlawan
I/Pemohon Eksekusi kepada Turut Terbanding I semula Turut Terlawan I yang
dibuat oleh USEP SUTARMAN,Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan atas permintaan bantuan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
tanggal 12 Maret 2014;
39. Relaas penyerahan kontra memori banding dari Terbanding semula Terlawan I /
Pemohon Eksekusi kepada Kuasa Turut Terbanding II semula Turut Terlawan II
yang dibuat BISTOK ARNOLD SIANIPAR, Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam pada tanggal 15 April 2014;
40. Relaas pemberitahuan memeriksa berkas perkara banding kepada Kuasa
Pembanding I semula Terlawan III/Termohon eksekusi II pada tanggal 31
Oktober 2014 dan kepada Kuasa Pembanding II semula Pelawan pada tanggal
18 September 2014, kepada Pembanding III semula Terlawan II/ Termohon
Eksekusi I pada tanggal 13 Nopember 2014, kepada Terbanding semula
Terlawan I/Pemohon Eksekusi pada tanggal 3 Pebruari 2014,kepada Turut
Terbanding I semula Turut Terlawan I pada Turut Terlawan II pada tanggal 1
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 110 dari 128
Agustus 2014 untuk diberi kesempatan mempelajari berkas perkara dalam
tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah diterimanya pemberitahuan ini
sebelum berkas perkara dikirimkan kepada Pengadilan Tinggi Medan;
Menimbang, bahwa memori banding dari Pembanding I semula Terlawan III/
Termohon Eksekusi II pada pokoknya sebagai berikut:
Bahwa Judex factie menyatakan eksepsi Terlawan I dan Terlawan II tidak
dapat diterima seluruhnya adalah amar putusan yang tepat dan telah sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku dan telah mencerminkan rasa keadilan
hukum, sedangkan Pembanding I menolak dan keberatan atas Putusan dalam
pokok perkara ,karena putusan tersebut tidak didasarkan alasan-alasan dan
pertimbangan-pertimbangan hukum serta bukti-bukti sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku;
Bahwa Jedex Factie yang dalam amarnya menolak perlawanan Pelawan untuk
seluruhnya dan menyatakan Pelawan adalah Pelawan yang tidak benar jelas
amar putusan yang keliru dan tidak mencerminkan rasa keadilan hukum
karena Pembanding II adalah Pelawan yang benar, maka seharusnya amar
putusan tersebut harus mengabulkan petitum Perlawanan Pelawan point
1,2,3,4,5 dan 8;
Bahwa Pelawan bukanlah pihak dalam perkara Perdata Nomor
67/Pdt.G/1999/PN.LP tanggal 09 Maret 2000 Jo. Nomor 256/PDT
/2000/PT.MDN tanggal 21 September 2000 Jo. 3011 K/PDT/2001 tanggal 6
Desember 2001 Jo. Nomor 94 PK/PDT/2004 tanggal 3 Oktober 2007, maka
secara hukum perlawanan yang dimajukan oleh Pelawan dalam perkara ini
tepat dan benar, hal tersebut telah didukung keterangan ahli M.Yahya
Harahap,SH ( Mantan Hakim Mahkamah Agung RI);
Bahwa pertimbangan Judex Factie yang pada pokoknya mempertimbangkan
ternyata terjadinya peralihan tanah dari Terlawan II kepada Pelawan pada saat
proses upaya hukum Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung sedang
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 111 dari 128
berjalan, oleh karena itu seharusnya Terlawan II sebagai penjual tidak menjual
/ mengalihkan tanah kepada Pelawan karena Terlawan II jelas mengetahui
bahwa tanah yang dijualnya kepada Pelawan masih
dipersengketakan,pertimbangan Judex factie tersebut keliru dan tidak benar
dengan alasan sebagai berikut:
a. Bahwa sesuai amar putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor
67/Pdt.G/1999/PN.LP tanggal 9 maret 2000 telah menolak gugatan Penggugat
dalam perkara tersebut untuk seluruhnya dan telah dikuatkan oleh amar
Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor 256/Pdt/2000/PT.MDN tanggal 21
september 2000 dan juga telah dibenarkan oleh amar Putusan Kasasi
Mahkamah Agung RI Nomor 311 K/Pdt/2001 tanggal 6 Desember 2001, maka
secara hukum pihak Tergugat I dan Tergugat II dalam perkara tersebut berada
di pihak yang dimenangkan;
b. Bahwa oleh karena Tergugat I dalam perkara Nomor 67/Pdt.G/1999/Pn.LP
tanggal 9 maret 2000 Jo.Nomor 256/Pdt/2000/PT.MDN tanggal 21 September
2000 Jo. Nomor 3011 K/Pdt/2001 tanggal 6 Desember 2001 tersebut berada
dipihak yang dimenangkan ,maka secara hukum Tergugat I berhak
melepaskan tanah terperkara kepada Pelawan yaitu tanah yang tercantum
dalam Sertifikat HGB Nomor 462, 463,464,466,467, 468,469,470,471,472,477,
480,481, 529,532,539,576, 577 dan 582 dan telah didukung keterangan ahli
M.Yahya Harahap,SH sebagaimana diuraikan dalam Putusan Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam;
Menimbang, bahwa Pembanding II semula Pelawan juga telah
mengajukan memori banding yang pada pokoknya sebagai berikut:
Bahwa pembanding II semula pelawan adalah pemilik sah yang
menguasai dan mengusahai tanh bersertifikat HGB No 462/Desa
Saentis,463,466,467,468,469,470,471,472,477,480,481,529,532,,539,5
76,577,582 yang keseluruhannya tidak/belum dibatalkan oleh
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 112 dari 128
Pengadilan maupun BPN sehingga berdasarkan Pasal 206 ayat (6)
Rbg berhak mengajukan derden verset karena pelawan adalah pelawan
yang baik dan benar serta berhak mengajukan perlawanan maka
eksekusi harus dibatalkan;
Bahwa tanah /lahan yang dimiliki Pembanding II semula Pelawan
bukanlah obyek perkara yang diputuskan dalam Putusan Peninjauan
Kembali /PK Nomor 94 PK/Pdt/2004 tanggal 3 Oktober 2007 vide bukti
P-1 halaman 28 Putusan PK No. 94 PK/Pdt/2004 tanggal 3 Oktober
2007 secara tegas menyatakan :” Bahwa dengan demikian
sebagaimana keterangan dalam bukti P-17 yang dikuatkan keterngan
saksi dari BPN Deli serdang Hafizumsyah Hak pengelolaan (HPL) No.3
dan HGU No.10 milik Termohon PK(Ic Terlawan II dan Terlawan III)
berada diluar obyek sengketa:
Bahwa bukti-bukti yang diajukan Terbanding I semula Terlawan I dalam
perkara aquo sama sekali tidak membuktikan adanya hak Terbanding I
semula Terlawan I diatas HPL No.3.Sedangkan bukti-bukti yang
diajukan Pembanding II semula Pelawan dalam perkara aquo sangat
kuat, autentik dan tidak terbantahkan kebenarannya;
Dalam eksepsi:
Menyetujui semua pertimbangan dan putusan Pengadilan Tingkat
Pertama dalam eksepsi;
Dalam Pokok Perkara:
Bahwa Pembanding semula Pelawan menolak dengan tegas
pertimbangan Judex factie yang menyatakan terhadap perlawanan
pelawan tersebut diajukan jawaban yang pada pokoknya membenarkan
adanya proses eksekusi yang dilakukan oleh Jurusita Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam atas permohonan dari Para Terbanding I semula
Para Terlawan I yang didasarkan pada putusan Pengadilan Tingkat
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 113 dari 128
Pertama, Putusan Tingkat Banding dan Putusan Pengadilan Tingkat
Kasasi serta putusan Tingkat Peninjauan Kembali oleh Mahkamah
Aging RI, sedangkan mengenai kepemilikan atas tanah obyek sengketa
diajukan bantahan oleh Para Terbanding I semula Para terlawan I
selaku pemohon eksekusi yang selengkapnya sebagaimana tersebut
dalam surat jawabannya, sedangkan Terlawan II,III dan Turut Terlawan
I dan II tidak membantahnya, karena eksekusi pengosongan tersebut
tidak pernah terlaksana atau eksekusi dapat digagalkan oleh Karyawan
Pembanding semula Pelawan, buktinya tanah dan bangunan diatas
sertifikat tersebut tetap dikuasai dan diusahai oleh Pembanding semula
Pelawan;
Bahwa demikian juga pengukuran dan konstatering juga tidak jadi
karena mendapat perlawananan dari Karyawan Pembanding semula
Pelawan;
Bahwa Eksekusi yang dimohonkan oleh para Terbanding I semula
Terlawan I harus dibatalkan, putusan PK Nomor 94 PK/PDT/2004 tidak
berkekuatan eksekutorial ata non eksekutabel;
Bahwa batas yang disebut dalam berita acara konstatering
No.06/Eks/2009/67/Pdt,G/1999/PN-LP tidak terdapat pada lahan HPL
No.3 dibuktikan dengan adanya rekonstruksi oleh Penyidik Poldasu
pada tanggal 3 Mei 2011 ( bukti TII-50) dan bahkan batas sebelah
Timur merupakan benteng sungai berada pada jarak kurang lebih 2 Km
dari lahan HPL No.3 dan tidak ada bukti diratakan oleh Terbanding
semula Tergugat I/ Terlawan II dan Tergugat II /Terlawan III
sebagaimana disampaikan Jurusita Lubuk Pakam;
Bahwa oleh karena Pembanding semula Pelawan memperoleh tanah
tersebut sesuai dengan titel yang sah dari Terlawan II pemilik Hak
Pengelolaan Nomor 3 dan pemahaman Terlawan I dalam jawabannya
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 114 dari 128
yang menyatakan perolehan hak atas tanah pembanding semula
Pelawan cacat hukum dan tidak sah adalah keliru dan harus ditolak;
Bahwa Para Terbanding I semula Para Terlawan I mendalilkan
peralihan hak atas tanah dari Terlawan II kepada Pelawan sebagai
cacat hukum dan tidak sah adalah merupakan dalil yang kelirudan
sangat menyesatkan serta menunjukkan Para Terbanding I semula
Para Terlawan I tidak mengakui dan mengesampingkan Hukum Agraria
yang berlaku di Indonesia;
Bahwa tidak pernah diletakkan sita jaminan diatas HPL No.3 ataupun di
blokir sehingga tidak ada larangan hukum untuk mengalihkan tanah-
tanah HPL no.3 tersebut;
Bahwa Pembanding semula Pelawan sebagai pihak ketiga tidak pernah
ikut perkara antara Para Terbanding semula Para Terlawan I melawan
Terlawan Ii dan III serta tidak disebutkan dalam Putusan PK
No.94/PK/PDT/2004sebagai pihak yang dihukum untuk menyerahkan
tanahnya, bahkan HPL No.3 dan atau HGB pembanding semula
Pelawan juga bukan merupakan tanah obyek perkara;
Bahwa Pembanding semula Pelawan menolak dengan tegas
pertimbangan Judex factie hal 148dan 149 putusan aquo karena obyek
yang dipersengketakan tidak termasuk tanah dari Pembanding semula
Pelawan sebagaimana dimaksud dalam putusan PK No 94
PK/PDT/2004 tanggal 3 Oktober 2007 terbukti jelas dari putusan PK
aquo;
Bahwa pertimbangan putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
merupakan pertimbangan yang tidak fair dan tidak mencerminkan rasa
keadilan dikarenakan baik putusan Pengadilan Negeri, Putusan
Pengadilan Tinggi maupun putusan kasasi tidak satupun dimenangkan
oleh Para Terbanding I semula Para Terlawan I dan yang dibenarkan
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 115 dari 128
adalah PT Kawasan Industri Medan Ic Terbanding II semula Terlawan
II.Ironisnya putusan PK yang dijadikan dasar mengajukan eksekusi,
obyek sengketa bukanlah berada dalam areal HPL No.3;
Bahwa Pembanding menolak dengan tegas pertimbangan Judex Factie
yang pada halaman 159 putusan yang menyatakan pada
intinya”Pembanding dahulu Pelawan telah membeli tanah yang
dialihkan oleh Terbanding II semula Terlawan II kepada Pembanding /
dahulu Pelawan masih ada/tersangkut masalah”, pertimbangan
tersebut jelas merupakan pertimbangan yang salah dan sangat keliru
dan tidak mencerminkan keadilan hukum dan sangat jauh dari
pertimbangan yang patut diterima;
Bahwa dalam pasal 214 Rbg ada larangan untuk memindahkan kepada
orang lain, memberatkan atau menyewakanbarang tetapnya yang
disita, sehingga dengan tidak adanya pemeriksaan setempat dan tidak
ada sita jaminan maka seuai dengan core businnesnya adalah tidak
melanggar hukum apabila pembanding semula Pelawan membeli lahan
HPL No.3dengan titel yang sah dari Terbanding II semula Terlawan II
sehingga dalil Terbanding I semula Terlawan I bahwa Pembanding
semula Pelawan adalah pembeli yang bukan beritiked baik dan tidak
dilindungi hukum adalah dalil yang menyesatkan sehingga harus
ditolak;
Bahwa pada hal 149 dan 150 Judex factie menjelaskan apa maksud
dab pengertian derden verset tetapi anehnya dalam amar putusan ,
tepatnya di halaman 168 dinyatakan pelawan adalah pelawan yang
tidak benar, sehingga merupakan amar yang salah karena merupakan
pertimbangan yang contradictive in terterminis;
Bahwa meskipun sudah nyata-nyata Putusan PK No.94 PK/PDT/2004
tersebut tidak berkaitan dengan pembanding semula Pelawan dan
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 116 dari 128
tanah yang diperoleh Pembanding semula Pelawan bersumber dari
tanah HPL No.3/HGU No.10 yang menurut putusan PK disebutkan
bukan sebagai obyek perkara atau berada diluar obyek sengketa,
anehnya putusan derden verset yang diajukan Pembanding semula
Pelawan dengan tidak fair, salah dan keliru “ menyatakan menolak
perlawanan pelawan dan “ Menyatakan Pelawan bukan pelawan yang
benar”;
Bahwa seandainya benar hak garap dari Penggugat 70 orang (ic.Para
Terbanding I semula Terlawan I/Pemohon eksekusi seharusnya yang
batal demi hukum adalah peralihan hak antara Tergugat II PTPN
kepada Tergugat I (PT KIM), sedangkan peralihan antara Terbanding II
semula Terlawan Ii ( PT KIM) dengan Pebanding semula Pelawan
adalah dapat dibatalkan dan bukan batal demi hukum;
Bahwa Pembanding semula Pelawan menolak dengan tegas atas
pertimbangan pada hal 82,83 dan 156,157 karena menyebutkan istilah
pada situasi tanah obyek perkara yang ditandatangani oleh OLOAN
SIRAIT,SH<selaku Jurusita Pengadilan Negeri Lubuk Pakam vide berita
acara pemeriksaan/pengukuran (Konstatering) No
6/Eks/2009/67/Pdt.G/PN.LP tanggal 22 Mei 2009, pertimbangan ini
keliru sebab yang berhak menerbitkan peta situasi tanah adalah hanya
pejabat pertanahan dan bukan Jurusita Pengadilan;
Bahwa eksekusi error in obyekto karena meskipun tanah yang
dimaksud telah terkonstatering tanggal 22 Mei 2009 akan tetapi
anehnya tanah tersebut merupaan error in obyekto dibenarkan dan
didukung juga oleh Para Pemohon eksekusi melalui suratnya yang
ditandatangai oleh Iwan Muliana Samosir selaku Kuasa Substitusi dari
Supono dan Legiman selaku Kuasa Utama dari 68 orang pemohon
eksekusi dimaksud;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 117 dari 128
Bahwa dalam bukti surat pemohon eksekusi tanggal 5 Maret 2014
ditujukan kepada dan telah diterima tanggal 5 Maret 2014 Ketua
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang pada intinya memohon agar
Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Pakam selaku pihak yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan eksekusi perkara ini untuk segera
melakukan eksekusi ulang perkara No 06/Eks/2009/67 /PDt.G
/1999/PN.LP Jo perkara No 94/PK/PDT/2004;
Bahwa Putusan perkara Perlawanan No.34/Pdt.G/PLW/2010/
PN.LP.No.86/Pdt.G/PLW/2009/PN.LP dan Putusan No 100/Pdt.G /PLW
/2009/PN.LP dengan sendirinya telah membatalkan Putusan No
87/Pdt.G/PLW/2009/PN.LP mohon menjadi pertimbangan dalam
membatalkan putusan tersebut;
Bahwa dalil pertimbangan Judex factie telah salah dan sangat keliru
karena Judex factie berpendapat sama dengan Para Terbanding I
semula Para Terlawan I dalam hal 6 point 1 duplik sebelumnya
menyatakan tidak ada keharusan bagi Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
melibatkan BPN;
Bahwa Terbanding II semula Terlawan II secara sah memperoleh HPL
No 3 dan penerbitan sertifikat HPL No.3 adalah sah menurut hukum
juga diakui oleh Terbanding III semula Terlawan III dalam jawaban yang
diberikan dan secara tegas juga diakui oleh Turut Terlawan I dalam
jawabannya serta diakui secara tegas oleh Turut Terlawan II dalam
jawabannya;
Bahwa HPL bukan merupakan hak atas tanah akan tetapi merupakan
pelimpahan(gempilan) hak menguasai negara dan hak menguasai
negara berdasarkan pasal 33 ayat (3) UUD 1945;
Bahwa benar dalaim Pembanding semula Pelawan yang menyatakan
tanah yang dikuasai oleh Pembanding semula Pelawan merupakan
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 118 dari 128
lahan HPL No.3 bukan merupakan tanah obyek perkara sebagaimana
dimuat dalam pertimbangan putusan PK No.94 PK/PDT/2004 hal 28
baris kelima sehingga penunjukan tanah pelawan sebagai obyek
perkara oleh Legiman adalah tidak benar menurut hukum;
Bahwa dalil Terbanding I semula Terlawan I tentang adanya praktek
rekayasa antara Terbanding III semula Terlawan III dan Terlawan II
serta BPN dan Instansi terkait lainnya adalah keliru dan harus ditolak;
Bahwa benar sesuai prinsip dan kaedah hukum yang berlaku suatu
persengetaan antara Terbanding I semula Terlawan I /Pemohon
eksekusi dengan Terbanding II semula Terlawan II/Termohon eksekusi I
dan Terbanding III semula Terlawan III /Termohon eksekusi II
merupakan persengketaan antara mereka sendiri dan tidak boleh
membawa akibat hukum yang menimbulkan kerugian pada
Pembanding semula Pelawan selaku pihak ketiga;
Bahwa berdasarkan bukti-bukti yang diajukan Pembanding semula
Pelawan, Terbanding II semula Terlawan II,Terlawan III,Turut
Terbanding I,II semula Turut Terlawan I,II maka terbukti tanah dengan
batas-batas tanah yang digugat Legiman dkk (70 orang) tidak terdapat
diatas HPL No.3 sehingga penetapan No.06/Eks /2009/67 /PDT.G /
PLW/1999/PN-LP Non eksekutabel diatas HPL No.3;
Bahwa berdasarkan dalil-dalil dan bukti-bukti serta didukung saksi-saksi
maka terbukti Pembanding semula Pelawan adalah Pembanding
semula Pelawan yang baik dan harus dilindungi;
Menimbang, bahwa Pembanding III semula Terlawan Ii/ Termohon Eksekusi I
telah mengajukan memori banding pada pokoknya sebagai berikut:
Bahwa Pembanding III semula Terlawan II /Termohon eksekusi I sangat
keberatan atas pertimbangan hukum yang diambil Judex factie dalam putusan
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 119 dari 128
No.87/PDT.G/PLW/2009/PN.LP pada hal 156 alinea(3) s/d hal 169, dengan
alasan sebagai berikut:
- Bahwa Judex factie telah mencederai hak dan kewajiban hukum dan hak
konstitusional Pemanding III semula Terlawan I karena menurut hukum
Peninjauan Kembali sebagai upaya hukum luar biasa tidak menunda
eksekusi, yang berarti dengan putusan Kasasi MA No.3011 K/PDT/2001
tanggal 6 Desember 2001 yang berkekuatan hukum tetap maka PT KIM
(Persero) berhak untuk melakukan perbuatan hukum apa saja terhadap
HPL No.3 yang dimilikinya dan patut dicatat selama proses perkara tidak
pernah diadakan pemeriksaan setempat sehingga tidak diketahui dimana
letak tanah obyek perkara;
- Bahwa dasar pertimbangan Judex factie sangat keliru, sembrono dan
tidak cermat dan tidak benar menurut hukum karena selama proses
perkara dalam tingkat Peninjauan Kembali No.94 PK/PDT/2004, tingkat
kasasi perkara No. 3011 K/Pdt/2001 ,tingkat banding perkara
No.256/Pdt/2000/PT.MDN maupun tingkat pertama di pengadilan Negeri
Lubuk Pakam perkara No.67/Pdt.G/1999/PN.LP tidak pernah diadakan
pemeriksaan setempat sebagaimana ditentukan oleh Undang-Undang
serta tidak pernah diletakkannya sita jaminan sehingga tidak bisa
diketahui letak tanah obyek perkara dan sesuai dengan berita acara
konstatering perkara No.06/Eks/2009/67/ Pdt.G/ 1999/PN.LP tanggal 22
Mei 2009 yang melakukan penunjukan tanah obyek perkara seluas 46,11
ha adalag seorang pemohon eksekusi in person bernama Legiman tanpa
mempergunakan alat bukti apapun dan tidak melibatkan pihak BPN yang
mempunyai kewenangan dalam bidang kadasteral;
- Bahwa dasar pertimbangan Judex Factie sangat keliru, sembrono, tidak
cermat dan tidak benar menurut hukum karena meskipun ada klaim
sengketa kepemilikan atas tanah seluas 46,11 Ha dari Terlawan I/
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 120 dari 128
Penggugat tetapi bukan terhadap hak pengelolaan atas tanah seluas 314
Ha yang dimiliki oleh PT KIM (Persero) Ic. Pembanding III/Terlawan II
akan tetapi sejak tahun 1999 pada saat dimajukannya gugatan oleh
Terlawan I/Penggugat dalam perkara No.67/Pdt.G/1999/PN.LP hingga
tanggal 22 Mei 2009 pada saat dilakukan pemeriksaan dan atau
pengukuran ( Konstatering) oleh Jurusita Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam maka menyangkut kedudukan, letak,luas maupun batas-batas
tanah obyek terperkara tidak diketahui secara pasti.Bahwa dengan
ditolaknya permohonan Kasasi Terbanding I semula Terlawan I/
Penggugat maka hak Pembanding III semula Terlawan II/ Tergugat I atas
obyek perkara sudah mempunyai kekuatan hukum tetap dan Peninjauan
Kembali adalah merupakan upaya hukum luar biasa, tidak menunda
eksekusi dan seandainya ada sita jaminan sekalipun maka dengan
adanya putusan kasasi yang menolak kasasi Pemohon
Kasasi/Penggugat maka sita tersebut harus diangkat;
- Bahwa jelas pertimbangan Judex factie tidak benar, sembrono, tidak
cermat serta tidak benar menurut hukum, karena yang dialihkan Terlawan
II kepada Pelawan adalah tanah HPL No.3, bukan tanah obyek perkara
sebagaimana dalam ( bukti P-1=bukti T1-15=bukti TII-16=bukti Tiii-6)
sehingga tidak ada cacat tersembunyi dalam peralihan hak atas tanah
dari Terlawan II/Pembanding III kepada Pelawan/Pembanding II dan
dengan putusan kasasi MA No.3011 K/PDT/2001 hak Pembanding III
semula Terlawan II sudah mempunyai kekuatan hukum tetap dan
Permohonan Peninjauan Kembali sebagai upaya hukum luar biasa tidak
menunda eksekusi sehingga tidak benar dan sangat tendensius,
sembrono, tidak cermat serta tidak benar menurut hukum apabila Judex
factie menyatakan ada cacat tersembunyi dalam hal ini;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 121 dari 128
- Bahwa Pembanding III semula Terlawan II sangat keberatan terhadap
pertimbangan hukum Judex factie karena nyata-nyata Judex factie telah
salah, tidak cermat serta tidak benar menurut hukum pertimbangan
hukum diatas baik dalam mempertimbangkan dalil-dalil maupun bukti-
bukti surat, termasuk bukti-bukti keterangan saksi yang tidak dibantah
oleh Terbanding I semula Terlawan I;
- Bahwa Pembanding III semula Terlawan II sangat keberatan terhadap
pertimbangan hukum Judex factie karena nyata-nyata telah salah, tidak
cermat serta tidak benar menurut hukum pertimbangan hukum baik
dalam mempertimbangkan dalil-dalil maupun bukti-bukti surat termasuk
bukti-bukti keterngan saksi yang tidak dibantah oleh Terbanding I semula
Terlawan I dan apabila Judex factie mempertimbangkan hal-hal
sebagaimana diuraikan diatas secara benar dan menurut hukum maka
Judex factie tidak akan sampai pada pertimbangan seperti diatas karena
sudah jelas dan tidak bisa dibantah;
- Bahwa Pembanding III semula Terlawan II sangat keberatan terhadap
pertimbangan hukum Judex factie karena nyata-nyata telah salah, tidak
cermat serta tidak benar menurut hukum. Pertimbangan hukum tidak
sama sekali mempertimbangkan dalil-dalil maupun bukti-bukti surat
termasuk bukti-bukti keterangan saksi yang tidak dibantah Terbanding I
semula Terlawan I;
- Bahwa Pembanding III semula Terlawan II sangat keberatan terhadap
pertimbangan hukum yang diambil oleh Judex factie yang menyatakan
pada pokoknya perjanjian pengalihan tanah/lahan antara Pelawan
dengan Terlawan II batal menurut hukum jelas-jelas menimbulkan
kerugian yang tidak sedikit mengingat Pelawan sebagai investor telah
menanamkan modal untuk pembelian tanah, pembangunan gudang dan
perkantoran serta Karyawan yang bekerja di Perusahaan Pelawan
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 122 dari 128
sehingga tidak tepat dan adil bila diabaikan begitu saja, maka yang
menjadi persoalan siapa yang bertanggung jawab atas kerugian yang
diderita Pelawan;
Menimbang, bahwa Terbanding semula Terlawan I telah mengajukan
kontra memori banding yang pada pokoknya mengemukakan sebagai berikut:
Bahwa Putusan yang dimohonkan eksekusi tidaklah non eksekutabel karena
tidak dilaksanakan pemeriksaan setempat sebab mengenai pemeriksaan
setempat ketentuan pasal 180 Rbg Jo SEMA No.5 Tahun 1999 Jo SEMA NO.7
tahun 2001 tidak mewajibkan pelaksanaan pemeriksaan setempat tersebut
berarti putusan Hakim atas suatu perkara tidak menjadi cacat hukum apabila
pemeriksaan setempat tidak dilakukan;
Bahwa dengan berita acara konstitering telah dapat diketahui fakta fisik obyek
perkara dilapangan telah benar cocok/sesuai demgan amar putusan Pengadilan
yang dimintakan eksekusinya;
Bahwa sepanjang perjalanan proses perkara yang dimintakan eksekusi tersebut
Pembanding semula Pelawan tidak pernah menyatakan dalamjawaban
gugatan,kontra memori banding, kontra memori kasasi dan kontra memori
peninjauan kembali bahwa gugatan error;
Bahwa status hukum keterangan ahli M.Yahya Harahap,SH bukanlah hukum
positif dan tidak mengikat para Hakim dan keterangan ahli tersebut yang dikutip
dalam memori banding telah menyatakan perlawanan pihak (Partij Verset) tidak
diatur dalam Rbg,HIR dan RV, ditambah lagi keterangan ahli tersebut tidak dapat
menyebutkan contoh kasus partij verset yang sudah menjadi Yurisprodensi dan
status hukum Yurisprodensipun bukan hukum positif dan tidak mengikat para
Hakim, incasu tidak mengikat majelis Hakim dalam perkara aquo;
Bahwa Terbanding semula Terlawan I menolak alasan memori banding
Pembanding semula Pelawan sebab pertimbangan Majelis hakim yang
menyatakan Pelawan bukan lagi sebagai pemilik obyek perkara adalah
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 123 dari 128
berdasarkan amar putusan PK, sedangkan pertimbangan Majelis hakim yang
menyatakan Pelawan tidak lagi memiliki kapasitas untuk mengjukan perkara
perlawanan ini adalah akibat hukum dari Pelawan bukan lagi sebagai pemilik
obyek perkara yang disebut dalam putusan PK;
Bahwa oleh karena memori banding Pembanding semula Pelawan tidak dapat
menunjukkan kesalahan pada pertimbangan majelis hakim yang menyatakan
Pelawan bukan lagi sebagai pemilik obyek perkara dan Pelawan tidak
berkapasitas mengajukan perkara perlawanan ini, maka pengajuan perlawanan
telah cacat formal, oleh karena itu masalah materi berupa bukti-bukti surat dan
keterangan saksi-saksi yang dikemukakan pembanding II semula Pelawan dalam
memori banding adalah salah arah dan tetap tidak dapat menunjukkan kesalahan
dalam pertimbangan Majelis hakim tersebut karena bukti-bukti surat dan
keterngan saksi-saksi tidak dapat menutupi dan melangkahi cacat formalnya
pengajuan perlawanan tersebut;
Bahwa disamoing secara formal pemeriksaan setempat tersebut tidak perlu lagi
dilakukan dalam perkara perlawanan aquo maka disisi lain tidak adanya
pemeriksaan setempat dalam perkara perlawanan aquo bukanlah kesalahan
Majelis melainkan kelemahan Pembanding semula Pelawan karena terhadap
permohonan pemeriksaan setempat tersebut sudah ada putusan sela/Penetapan
dari Majelis Hakim yang pada pokoknya menyatakan pemeriksaan setempat tidak
dapat dilaksanakan sebab adanya hambatan dilapangan yaitu kelemahan
keamanan.Kelemahan Pembanding semula pelawan tidak dapat dijadikan
menjadi kesalahan Majelis hakim dalam memeriksa, mempertimbangkan dan
mengadili perkara perlawanan aquo;
Menimbang, bahwa sebelum perkara banding Nomor 377/PDT/2014/PT.MDN
diputus, Pengadilan Negeri Lubuk Pakam telah mengirimkan pemberitahuan perkara
banding Nomor 87/Pdt.G/Plw/2009/PN.LP yang berisi pemberitahuan kepada
Pengadilan Tinggi Medan yang pada pokoknya terhadap obyek perkara tersebut
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 124 dari 128
telah dilaksanakan eksekusinya pada tanggal 22 Oktober 2014 dengan disertai
salinan Penetapan dan salinan berita acara eksekusi tersebut;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding I semula
Terlawan III/ Termohon eksekusi II, Pembanding II semula Pelawan dan Pembanding
III semula Terlawan II / Termohon eksekusi I telah diajukan dalam tenggang waktu
dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh
Undang-Undang oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat
diterima;
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi memeriksa dan mempelajari
dengan seksama berita acara sidang beserta surat-surat yang tersebut dalam berkas
perkara Nomor 377/PDT/2014/PT.MDN, turunan resmi putusan Pengadilan Negeri
Lubuk Pakam Nomor 87/Pdt.G/PLW/2009/PN.LP tanggal 03 April 2013 dan setelah
pula membaca dan memperhatikan memori banding serta kontra memori banding,
maka Pengadilan Tinggi berpendapat sebagai berikut dibawah ini;
DALAM PROVISI
Menimbang, dalam memori bandingnya Pembanding I semula Terlawan III/
Termohon eksekusi II, Pembanding II semula Pelawan dan Pembanding III semula
Terlawan II/ termohon eksekusi I tidak mengajukan keberatan terhadap pertimbangan
dan putusan Pengadilan Tingkat Pertama dalam provisi dan berdasarkan penelitian
yang seksama terhadap pertimbangan dalam provisi ini Pengadilan Tingkat Banding
juga sependapat dengan pertimbangan dan amar putusan, oleh karenanya segala
pertimbangan dan putusan dalam provisi diambil alih menjadi pertimbangan
Pengadilan Tingkat Banding dalam memutus dan mengadili perkara ini;
DALAM EKSEPSI
Menimbang, bahwa Pembanding I semula Terlawan III/Termohon Eksekusi II
dan Pembanding II semula Pelawan serta Pembanding III semula terlawan
II/Termohon eksekusi I pada pokoknya tidak keberatan dengan putusan Pengadilan
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 125 dari 128
Tingkat Pertama dalam eksepsi yang menyatakan pada pokoknya amar putusan
yang tepat dan telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan telah
mencerminkan rasa keadilan hukum, oleh karenanya segala pertimbangan dan
putusan dalam eksepsi diambil alih menjadi pertimbangan Pengadilan Tingkat
banding dalam memutus dan mengadili perkara ini;
DALAM POKOK PERKARA
Menimbang, bahwa terlepas dari perbedaan pendapat antara Pembanding I
semula Terlawan III/Termohon Eksekusi II dan Pembanding II semula Pelawan serta
Pembanding III semula Terlawan II/ Termohon eksekusi I dengan Terbanding semula
Terlawan I dalam memori banding dan kontra memori banding sebagaimana tersebut
diatas maka Pengadilan Tingkat Banding telah mendapatkan fakta baru yang sangat
penting berdasarkan Surat Pemberitahuan perkara banding Nomor
87/Pdt.G/PLW/2009/PN.LP beserta salinan Penetapan eksekusi Nomor
06/Eks/2009/67/Pdt.G/1999/PN.LP tanggal 17 Oktober 2014 dan salinan berita acara
pemulihan kembali seperti keadaan semula No.06/Eks/2009/ 67/ Pdt.G/1999/PN.LP
tanggal 22 Oktober 2014 Jo. Salinan berita acara eksekusi pengosongan (
Ontruiming) dan penyerahan tanggal 22 Oktober 2014 maka diperoleh fakta baru
Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI Nomor 94 PK/Pdt/2004 Jo.
Putusan Kasasi Mahkamah Agung RI Nomor 311 K/Pdt/2001 Jo.Putusan Pengadilan
Tinggi Medan Nomor 256/Pdt/2000/PT.MDN Jo. Putusan Pengadilan Negeri Lubuk
Pakam Nomor 67/Pdt.G/1999/PN.LP telah dilakukan eksekusi oleh Pengadilan
Negeri Lubuk Pakam;
Menimbang, bahwa menurut hukum acara perdata terhadap putusan Pengadilan
yang telah dilaksanakan eksekusinya maka pihak yang merasa berhak atas obyek
eksekusi tersebut dapat melakukan keberatan terhadap pelaksanaan eksekusi
tersebut melalui gugatan perdata biasa dan bukan lagi melalui gugatan perlawanan;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka perlawanan yang
dilakukan Pembanding II semula Pelawan terhadap penetapan eksekusi Ketua
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 126 dari 128
Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor 06/Eks/2009/67/ Pdt.G/1999/PN.LP tanggal
15 Juni 2009 harus dinyatakan tidak dapat diterima;
Menimbang, bahwa dengan pertimbangan sebagaimana tersebut diatas maka
seluruh keberatan dari Pembanding I semula Terlawan III/ Termohon eksekusi II dan
keberatan Pembanding II semula Pelawan serta keberatan Pembanding III semula
Terlawan II/ Termohon eksekusi I dalam memori bandingnya tidak beralasan
sehingga sepatutnya ditolak seluruhnya;
Menimbang, bahwa selanjutnya perihal Kontra memori banding dari
Terbanding semula Penggugat oleh karena isinya pada pokoknya mendukung
pertimbangan dan putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor
87/Pdt.Plw/2009/PN.LP tanggal 03 April 2013 maka tidak relevan lagi untuk
dipertimbangkan lebih lanjut;
Menimbang, bahwa dengan pertimbangan sebagaimana tersebut diatas
Majelis Hakim Tingkat Banding tidak sependapat dengan pertimbangan hukum dan
putusan Majelis Hakim Negeri Lubuk Pakam Nomor 87/Pdt.Plw/2009/PN-LP tanggal
03 April 2013 dalam pokok perkara, sehingga segala pertimbangan putusan tersebut
tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan dan selanjutnya Pengadilan Tingkat
banding mengadili sendiri dengan amar putusan sebagaimana tersebut;
Menimbang, bahwa oleh karena putusan Pengadilan Tingkat Pertama
dibatalkan dan Pengadilan Tingkat banding mengadili sendiri dengan amar pokoknya
menyatakan Perlawanan Pelawan dinyatakan tidak dapat diterima , maka
Pembanding I semula Terlawan III/Termohon Eksekusi II, Pembanding II semula
Pelawan dan Pembanding III semula Terlawan II berada dipihak yang kalah,
sehingga harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat
peradilan;
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 Tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum, RBG
dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 127 dari 128
MENGADILI :
- Menerima permohonan banding dari Pembanding I semula Terlawan
III/Termohon Eksekusi II, Pebanding II semula Pelawan dan Pembanding III
semula Terlawan II / Termohon Eksekusi I tersebut;
- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor 87
/Pdt.PLW/2009/ PN.LP, tanggal 03 April 2013 yang dimohonkan banding;
MENGADILI SENDIRI:
DALAM PROVISI
- Menyatakan tuntutan provisi dari Pelawan tidak dapat diterima;
DALAM EKSEPSI
- Menyatakan eksepsi Terlawan I dan Terlawan II tidak dapat diterima
seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA
- Menyatakan perlawanan Pelawan tidak dapat diterima;
- Menghukum Pembanding I semula Terlawan III / Termohon Eksekusi II ,
Pembanding II semula Pelawan dan Pembanding III semula Terlawan II /
Termohon Eksekusi I untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat
peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sejumlah Rp150.000,00 (seratus
lima puluh ribu rupiah).
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan, pada hari Kamis, tanggal 4 Juni 2015 oleh kami, DR.
ATH. PUDJIWAHONO,,SH, MHum, Ketua Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim
Ketua, , DR. H RIDWAN RAMLI,SH.MH dan HERU PRAMONO, S.H., M.Hum,
masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk berdasarkan Surat
Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor 377/PDT/2014/PT.MDN tanggal
26 Nopember 2014, yang kemudian dirubah Pebruari 2015 putusan tersebut pada
hari Jumat, tanggal 19 Juni 2015 diucapkan dalam persidangan terbuka untuk
Putusan No. 377/Pdt/2014/PT.Mdn Hal. 128 dari 128
umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut, dibantu
JOHORLAN DONGORAN, S.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh Para
Pembanding dan Para Terbanding serta Para Turut Terbanding atau Kuasanya.
HAKIM-HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA MAJELIS,
DR.H.RIDWAN RAMLI, ,SH.MH DR.ATH. PUDJIWAHONO,SH.MHum
HERU PRAMONO, S.H., MHum
PANITERA PENGGANTI,
JOHORLAN DONGORAN,SH
Perincian biaya:
1. Materai ……………… Rp6.000,00
2. Redaksi…….............. Rp5.000,00
3. Pemberkasan ……… Rp139.000,00
Jumlah …………….... Rp150.000,00
(seratus lima puluh ribu rupiah)