Post on 03-May-2021
Tanggal Efektif : 18 Maret 2021Masa Penawaran Umum : 19 – 23 Maret 2021Tanggal Penjatahan : 25 Maret 2021Tanggal Distribusi Saham : 26 Maret 2021Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 26 Maret 2021Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 29 Maret 2021
OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.
SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA.
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL TbkKegiatan Usaha Utama :
Bergerak di bidang industri perhotelan
Kantor Pusat dan Lokasi Hotel Jl. Danau Permai Raya Blok C1
Sunter, Jakarta Utara 14350Tel.: (021) 650 9969, 650 1010, 650 1515, 3119 2888
Fax : (021) 650 9970, 651 9889, 650 2255Website : www.sunlakehotel.com
Email : corpsec@sunlakehotel.com
PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM
Sebesar 150.000.000 (seratus lima puluh juta) saham baru yang merupakan saham biasa atas nama, atau sebesar 33,33% (tiga puluh tiga koma tiga tiga persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham (“Saham Yang Ditawarkan”), yang seluruhnya terdiri dari Saham Baru, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp150,- (seratus lima puluh Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan FPPS. Jumlah Penawaran Umum Perdana Saham adalah sebesar Rp22.500.000.000,- (dua puluh dua miliar lima ratus juta Rupiah).
Seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham biasa atas nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum di bawah ini menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap sisa Saham Yang Ditawarkan yang tidak dipesan dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK
PT Victoria Sekuritas Indonesia
RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PERSAINGAN USAHA. KETERANGAN SELENGKAPNYA MENGENAI RISIKO USAHA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI PROSPEKTUS INI.
RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI. MESKIPUN PERSEROAN AKAN MENCATATKAN SAHAMNYA DI BEI, NAMUN TIDAK ADA JAMINAN BAHWA SAHAM PERSEROAN YANG DIPERDAGANGKAN TERSEBUT AKAN AKTIF ATAU LIKUID KARENA TERDAPAT KEMUNGKINAN SAHAM PERSEROAN AKAN DIMILIKI SATU ATAU BEBERAPA PIHAK TERTENTU YANG TIDAK MEMPERDAGANGKAN SAHAMNYA DI PASAR SEKUNDER. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSIKAN APAKAH PASAR DARI SAHAM PERSEROAN AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA.
PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA.
Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 19 Maret 2021
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk (selanjutnya disebut sebagai “Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) di Jakarta dengan surat No. 190/KLR/Per-HDS/Nov/2020 tanggal 23 November 2020 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No.64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya (“UUPM”).
Saham Yang Ditawarkan akan dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sesuai dengan Persetujuan Prinsip yang dibuat antara Perseroan dengan BEI tanggal 16 Februari 2021 melalui surat No. S-01362/BEI.PP1/02.2021, apabila memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEI. Jika syarat-syarat pencatatan saham tersebut tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum Perdana Saham ini batal demi hukum dan uang pemesanan pembelian saham yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan UUPM dan Peraturan Nomor IX.A.2. Seluruh Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar modal yang disebut dalam Prospektus bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi dan kedudukannya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor pasar modal, dan kode etik, norma, serta standar profesi masing-masing.
Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham ini, semua pihak, termasuk setiap pihak terafiliasi dilarang memberikan keterangan dan/atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, sebagaimana dimaksud dalam UUPM.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam rangka Penawaran Umum ini bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan sesuai dengan definisi Afiliasi dalam UUPM. Selanjutnya penjelasan mengenai hubungan Afiliasi dapat dilihat pada Bab XIV tentang Penjaminan Emisi Efek.
PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN INI TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM INI, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN SAHAM INI TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SERTA KETENTUAN-KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA ATAU YURISDIKSI DI LUAR WILAYAH INDONESIA TERSEBUT.
PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI MATERIAL YANG WAJIB DIUNGKAPKAN KEPADA MASYARAKAT DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN YANG DAPAT MENYEBABKAN INFORMASI DALAM PROSPEKTUS INI MENJADI TIDAK BENAR ATAU MENYESATKAN.
i
DAFTAR ISI
RINGKASAN .......................................................................................................................................... x
I. PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM ................................................................................. 1
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM ..................................................................................................................... 4
III. PERNYATAAN UTANG ................................................................................................................ 6
IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ................................................................................. 11
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ............................................................ 14
VI. FAKTOR RISIKO ....................................................................................................................... 34
VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN PUBLIK ........................ 39
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN ................................................. 40
1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN .................................................................................. 402. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN ........................................... 423. DOKUMEN PERIZINAN PERSEROAN ........................................................................... 454. PERJANJIAN-PERJANJIAN DENGAN PIHAK LAIN ..................................................... 535. HARTA KEKAYAAN ........................................................................................................... 626. ASURANSI ......................................................................................................................... 647. KETERANGAN SINGKAT PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM ................................................................................................................ 658. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN ...................................................................... 679. STRUKTUR KEPEMILIKAN PERSEROAN..................................................................... 6710. PENGAWASAN DAN PENGURUSAN PERSEROAN .................................................... 6911. TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) ... 7112. SUMBER DAYA MANUSIA ............................................................................................... 7713. TANGGUNG JAWAB SOSIAL (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) ...................... 7814. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI PERSEROAN, DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PERSEROAN .............................................................................. 7915. KETERANGAN MENGENAI KEGIATAN USAHA PERSEROAN ................................... 7916. PROSPEK USAHA ............................................................................................................ 91
IX. EKUITAS .................................................................................................................................... 93
X. KEBIJAKAN DIVIDEN ............................................................................................................... 94
XI. PERPAJAKAN ........................................................................................................................... 95
XII. PENJAMINAN EMISI EFEK ...................................................................................................... 97
ii
XIII. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR DAN KETENTUAN PENTING LAINNYA TERKAIT PEMEGANG SAHAM ............................................................................... 98
XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ................................................... 107
XV. TATA CARA PEMESANAN SAHAM ....................................................................................... 110
XVI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMBELIAN EFEK ....................... 118
XVII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ............................................................................................ 119
XVIII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN ............. 129
iii
DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN
Kecuali ditentukan lain dalam Prospektus, istilah-istilah yang tercantum di bawah ini mempunyai arti sebagai berikut:
“Afiliasi” : berarti afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 1 UUPM yaitu:a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai
derajat kedua, baik secara horisontal maupun vertikal;b. Hubungan antara pihak dengan pegawai, Direktur, atau
Komisaris dari pihak tersebut;c. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu
atau lebih anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang sama;d. Hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung
maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut
e. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama; atau
f. Hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
“Bank Kustodian” : berarti bank umum yang memperoleh persetujuan dari OJK untuk memberikan jasa penitipan atau melakukan jasa kustodian sebagaimana dimaksud dalam UUPM.
”BAPEPAM” : berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) UUPM.
”BAPEPAM dan LK” : berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang merupakan penerus Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) UUPM, dengan struktur organisasi terakhir berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, yang bertalian dengan perubahan terakhir dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.01/2014 tanggal 17 Oktober 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, yang pada saat ini fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, beralih dan dilaksanakan oleh OJK berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 (dua ribu sebelas) tentang Otoritas Jasa Keuangan.
”Biro Administrasi Efek” atau “BAE”
: berarti Biro Administrasi Efek yaitu PT Bima Registra, berkedudukan di Jakarta.
“BNRI” : berarti Berita Negara Republik Indonesia.
“Bursa Efek” atau “BEI” : berarti Bursa Efek Indonesia, sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 4 UUPM, yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, suatu Perseroan Terbatas berkedudukan di Jakarta, tempat Saham Perseroan akan dicatatkan.
”Daftar Pemegang Saham” atau “DPS”
: berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Efek oleh Pemegang Efek dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.
iv
“Daftar Pemesanan Pembelian Saham” atau “DPPS”
: berarti Daftar Pemesanan Pembelian Saham yang berisi informasi mengenai para pemesan saham dan saham yang dipesan. Daftar ini diisi berdasarkan semua FPPS yang dikeluarkan oleh masing-masing Penjamin Emisi Efek.
“Efek” : berarti surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan, Kontrak Investasi Kolektif, Kontrak Berjangka atas Efek, dan setiap derivatif Efek.
”Efektif” : berarti efektifnya Pernyataan Pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor IX.A.2, yaitu: 1. Atas dasar lewatnya waktu, yakni:
a. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima OJK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum dan peraturan yang terkait dengan Penawaran Umum; atau
b. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampaikan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau
2. Atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan.
”Formulir Konfirmasi Penjatahan” atau “FKP”
: berarti formulir konfirmasi atas hasil penjatahan akhir atas nama pemesan sebagai bukti kepemilikan atas Saham Yang Ditawarkan pada pasar perdana.
“Formulir Pemesanan Pembelian Saham” atau “FPPS”
: berarti salinan asli dari formulir pemesanan untuk membeli Saham Yang Ditawarkan yang dibuat dalam 5 (lima) salinan dan masing-masing akan diisi, ditandatangani oleh pemesan dan diserahkan kepada Penjamin Emisi Efek pada saat memesan Saham Yang Ditawarkan.
“Harga Penawaran” : berarti harga untuk setiap Saham Yang Ditawarkan pada Penawaran Umum, harga tersebut akan ditentukan dan disetujui oleh Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan selanjutnya ditetapkan pada suatu Addendum Perjanjian Pelaksana Emisi Efek.
”Hari Bursa” : berarti setiap hari diselenggarakannya perdagangan efek di Bursa Efek, yaitu Senin sampai dengan Jumat kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.
”Hari Kalender” : berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan Gregorian Calender tanpa kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah.
”Hari Kerja” : berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
”KSEI” : berarti singkatan dari Kustodian Sentral Efek Indonesia, yang bertugas mengadministrasikan penyimpanan Efek berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek pada Penitipan Kolektif, yang diselenggarakan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, suatu Perseroan Terbatas berkedudukan di Jakarta.
v
“Konfirmasi Tertulis” : berarti surat konfirmasi yang dikeluarkan oleh KSEI dan/atau Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek untuk kepentingan Pemegang Rekening di Pasar Sekunder.
“Manajer Penjatahan” : berarti PT Victoria Sekuritas Indonesia yang bertanggung jawab atas penjatahan saham sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam Peraturan Nomor IX.A.7.
“Masa Penawaran” : berarti jangka waktu bagi masyarakat untuk dapat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham.
”Masyarakat” : berarti Perorangan baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing dan/atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia ataupun di luar negeri.
“Menkumham” : berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu dikenal dengan nama Menteri Kehakiman Republik Indonesia yang berubah nama Menteri Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia).
“Otoritas Jasa Keuangan” atau “OJK”
: berarti lembaga independen yang menjadi penerus BAPEPAM dan LK, dalam melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.
“Pasar Sekunder” : berarti perdagangan saham di Bursa Efek yang dilakukan pada dan setelah Tanggal Pencatatan.
”Pemegang Rekening” : berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan Peraturan KSEI.
“Penawaran Awal” : berarti ajakan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan Prospektus Awal yang antara lain bertujuan untuk mengetahui minat calon pembeli atas efek yang akan ditawarkan dan/atau perkiraan harga penawaran efek.
“Penawaran Umum Perdana Saham” atau “Penawaran Umum”
: berarti kegiatan penawaran Saham Yang Ditawarkan yang dilakukan oleh Perseroan untuk menjual saham kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya.
“Penitipan Kolektif” : berarti jasa penitipan kolektif atas sejumlah efek yang dimiliki oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh kustodian sebagaimana dimaksud dalam UUPM.
“Penjamin Emisi Efek” : berarti Pihak yang membuat kontrak dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum bagi kepentingan Perseroan dengan untuk membeli sisa Efek yang tidak terjual.
“Penjamin Pelaksana Emisi Efek”
: berarti pihak yang bertanggung jawab melaksanakan pengelolaan dan penyelenggaraan Penawaran Umum Perdana Saham yang dalam hal ini adalah PT Victoria Sekuritas Indonesia.
“Peraturan Nomor VIII.G.12” : berarti Peraturan BAPEPAM Nomor VIII.G.12, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM, No. KEP-17/PM/2004 tanggal 13 April 2004 tentang Pedoman Pemeriksaan oleh Akuntan atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus.
vi
“Peraturan Nomor IX.A.2” : berarti Peraturan No. IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK No.KEP-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.
“Peraturan Nomor IX.A.7” : berarti Peraturan No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK No.KEP-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.
“Peraturan Nomor IX.J.1” : berarti Peraturan No. IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam & LK Nomor Kep-179/BL/2008, tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.
“Perjanjian Pendaftaran Efek” : berarti Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI yang bermaterai cukup dan dibuat di bawah tangan oleh dan antara Perseroan dengan KSEI No. SP-075/SHM/KSEI/1020 tanggal 20 November 2020, berikut perubahan-perubahan dan/atau penambahan-penambahan dan/atau pembaharuan-pembaharuan yang dibuat oleh para pihak di kemudian hari.
“Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham atau PPAS”
: berarti Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Perseroan No. 09 tanggal 20 November 2020 yang telah diubah dengan Akta Addendum I Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham No. 04 tanggal 10 Maret 2021 yang telah yang dibuat oleh dan antara Biro Administrasi Efek dan Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum, yang dibuat di hadapan Rahayu Ningsih, SH, Notaris di Jakarta.
“Perjanjian Penjaminan Emisi Efek atau PPEE”
: berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan No. 08 tanggal 20 November 2020 yang telah diubah dengan Akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan No. 08 tanggal 17 Desember 2020 terakhir diubah dengan Akta Addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan No. 03 tanggal 10 Maret 2021 yang dibuat oleh dan antara pihak Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek dan Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum, yang dibuat di hadapan Rahayu Ningsih, SH, Notaris di Jakarta.
“Pernyataan Pendaftaran” : berarti dokumen yang wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum.
”Perseroan” : berarti PT Sunter Lakeside Hotel Tbk, suatu Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia dan berkedudukan di Sunter, Jakarta, Indonesia.
”Perusahaan Efek” : berarti Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek dan/atau manajer investasi sebagaimana yang ditentukan dalam UUPM.
“POJK No.17 Tahun 2020” : Berarti Peraturan OJK No. 17/POJK/04/2020 tanggal 21 April 2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha, yang merupakan peraturan pengganti dari Peraturan No. IX.E.2.
“POJK No. 7 Tahun 2017” : berarti Peraturan OJK No. 7/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, dan/atau Sukuk, yang merupakan peraturan pengganti dari Peraturan No. IX.C.1.
vii
“POJK No. 8 Tahun 2017” : berarti Peraturan OJK No. 8/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, yang merupakan peraturan pengganti dari Peraturan No. IX.C.2 dan IX.C.3.
“POJK No. 25 Tahun 2017” : berarti Peraturan OJK No. 25/POJK.04/2017 tanggal 21 Juni 2017 tentang Pembatasan atas Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum Perdana Saham, menggantikan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-06/PM/2001 dan Peraturan Bapepam-LK No. IX.A.6 yang merupakan lampirannya.
“POJK No. 30 Tahun 2015” : berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum tanggal 22 Desember 2015.
“POJK No. 33 Tahun 2014” : berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik tanggal 8 Desember 2014.
“POJK No. 34 Tahun 2014” : berarti Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik tanggal 8 Desember 2014.
“POJK No. 35 Tahun 2014“ : berarti Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik tanggal 8 Desember 2014.
“POJK No. 42 Tahun 2020” : berarti Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan tanggal 1 Juli 2020.
“POJK No. 55 Tahun 2014” : berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit tanggal 29 Desember 2015.
“POJK No. 56 Tahun 2014” : berarti Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal tanggal 29 Desember 2015.
”Prospektus” : berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham dengan tujuan agar Masyarakat membeli Saham Yang Ditawarkan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 26 UUPM, juncto POJK No. 8 Tahun 2017.
“Prospektus Awal” : berarti dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai nilai nominal saham, jumlah dan harga penawaran Efek, penjaminan emisi Efek atau hal lain yang berhubungan dengan persyaratan penawaran yang belum dapat ditentukan, sesuai dengan Peraturan OJK No. 8/ 2017 dan Peraturan OJK No. 23/2017.
“Prospektus Ringkas” : berarti ringkasan dari isi Prospektus Awal.
“PSAK” : berarti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, yang diterapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, dan berlaku umum di Indonesia.
“Rekening Efek” : berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik pemegang saham yang diadministrasikan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan kontrak pembukaan rekening efek yang ditandatangani pemegang saham dan perusahaan efek dan/atau Bank Kustodian.
viii
“Rekening IPO” : berarti rekening pada bank penerima atas nama Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang dalam hal ini adalah PT Victoria Sekuritas Indonesia khusus untuk menampung uang pembayaran atas pemesanan Saham Yang Ditawarkan .
“RUPS” : berarti Rapat Umum Pemegang Saham.
“RUPSLB” : berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
“Saham” : berarti seluruh saham-saham atas nama Perseroan baik yang telah dikeluarkan, dan akan dikeluarkan.
“Saham Baru” : berarti saham biasa atas nama yang akan diterbitkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham.
“Saham Yang Ditawarkan” : berarti saham biasa atas nama yang diterbitkan oleh Perseroan masing-masing dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) per lembar saham untuk ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Perdana Saham dan kemudian dicatatkan di Bursa Efek dalam jumlah sebesar 150.000.000 (seratus lima puluh juta) saham baru yang merupakan saham biasa atas nama, atau sebesar 33,33% (tiga puluh tiga koma tiga tiga persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham.
“Sertifikat Jumbo” : berarti sertifikat saham jumbo yang dikeluarkan Perseroan atas nama KSEI untuk kepentingan pemegang saham dengan memperhatikan ketentuan UUPM ketentuan KSEI.
“Surat Kolektif Saham” : berarti Surat Saham atau Surat Kolektif Saham sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan.
“Surat Konfirmasi Pencatatan Saham”
: berarti bukti konfirmasi pencatatan Saham yang dikeluarkan oleh Perseroan atas nama KSEI untuk kepentingan pemegang saham dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan ketentuan KSEI.
“Tanggal Pembayaran” : berarti tanggal pembayaran oleh Penjamin Emisi Efek melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek kepada Perseroan atas seluruh hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana Saham termasuk hasil Penawaran Umum Perdana Saham oleh para Pemesan Khusus, yang akan dilakukan bersamaan dengan Tanggal Distribusi yang tanggalnya sebagaimana ditentukan dalam Prospektus.
“Tanggal Pencatatan” : berarti tanggal pencatatan Saham untuk diperdagangkan pada Bursa Efek dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Penyerahan Efek.
“Tanggal Pengembalian” : berarti tanggal untuk pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Para Penjamin Emisi Efek, yang sebagian atau seluruh pesanannya tidak dapat dipenuhi karena adanya penjatahan yang dilakukan 1 (satu) hari kerja setelah tanggal penjatahan dan dalam hal Penawaran Umum Perdana Saham dibatalkan atau ditunda paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak keputusan pembatalan atau penundaan Penawaran Umum Perdana Saham.
ix
“Tanggal Penjatahan” : berarti tanggal dimana Manajer Penjatahan menetapkan penjatahan saham, yaitu pada tanggal yang sama dengan tanggal pembayaran atau selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal berakhirnya Masa Penawaran Umum Perdana Saham.
“Tanggal Penyerahan Efek” : berarti tanggal dilakukannya distribusi Saham Yang Ditawarkan ke Rekening Efek, yaitu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak Tanggal Penjatahan.
“Tanggal Penyerahan Formulir merupakan Konfirmasi Penjatahan”
: berarti tanggal penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham yang pula Tanggal Penyerahan efek.
“UUPM” : berarti Undang-undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Tambahan No. 3608 Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995.
“UUPT” : berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang dimuat dalam Tambahan No. 4756 Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 Tahun 2007.
x
RINGKASAN
Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terinci termasuk laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia.
• KETERANGANSINGKATMENGENAIPERSEROAN
Tahun 1992 (Akta Pendirian)
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Modal Dasar : Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar Rupiah) terbagi atas 10.000 (sepuluh ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah)
Modal Ditempatkan dan Disetor
: Rp9.000.000.000,- (sembilan miliar Rupiah) terbagi atas 9.000 (sembilan ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah)
KeteranganNilai Nominal Rp1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)Modal Dasar 10.000 10.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh1. PT. Sango Ceramics Indonesia 4.500 4.500.000.000 502. PT. Inax International Corporation 3.000 3.000.000.000 303. PT. First National Cooling Industry 1.500 1.500.000.000 20Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 9.000 9.000.000.000 100,00Jumlah Saham dalam Portepel 1.000 1.000.000.000
Modal yang telah ditempatkan tersebut seluruhnya telah disetor dengan uang tunai oleh para pemegang saham Perseroan ke Rekening Perseroan yaitu oleh: a. PT. Sango Ceramics Indonesia sebesar Rp. 4.500.000.000,- (empat miliar lima ratus juta Rupiah)
berdasarkan Kuitansi Setoran Modal tanggal 15 November 1991b. PT. Inax International Corporation sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga miliar Rupiah) berdasarkan
Kuitansi Setoran Modal tanggal 15 November 1991c. PT. First National Cooling Industry sebesar Rp. 1.500.000.000,- (satu miliar lima ratus juta Rupiah)
berdasarkan Kuitansi Setoran Modal tanggal 15 November 1991
• PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM
Berikut adalah ringkasan mengenai Penawaran Umum Perdana Saham:
a. Jumlah Saham Yang Ditawarkan : Sebesar 150.000.000 (seratus lima puluh juta) saham baru yang merupakan saham biasa atas nama
b. Persentase Saham Yang Ditawarkan : 33,33% (tiga puluh tiga koma tiga tiga persen)c. Nilai Nominal : Rp100,- (seratus Rupiah)d. Harga Penawaran : Rp150,- (seratus lima puluh Rupiah)e. Nilai Emisi : Rp22.500.000.000,- (dua puluh dua milar lima ratus
juta Rupiah)f. Masa Penawaran Umum : 19 – 23 Maret 2021g. Tanggal Pencatatan : 29 Maret 2021
xi
Seluruh Saham Yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum ini seluruhnya adalah Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan. Semua saham ini akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham biasa lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen dan hak untuk mengeluarkan suara.
Keterangan
Nilai Nominal Rp100,- per sahamSebelum Penawaran Umum
Perdana SahamSetelah Penawaran Umum
Perdana Saham
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) % Jumlah Saham Jumlah Nominal
(Rp) %
Modal Dasar 1.200.000.000 120.000.000.000 1.200.000.000 120.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh :1. Unilink Ventures Inc. 135.000.000 13.500.000.000 45,00 135.000.000 13.500.000.000 30,002. Sapto Utomo Hidajat 44.000.000 4.400.000.000 14,68 44.000.000 4.400.000.000 9,773. Leonard Hidayat 22.000.000 2.200.000.000 7,33 22.000.000 2.200.000.000 4,894. Daniel Hidayat 22.000.000 2.200.000.000 7,33 22.000.000 2.200.000.000 4,895. Cheng Wai Ming 19.800.000 1.980.000.000 6,60 19.800.000 1.980.000.000 4,406. Alexander Hidajat 15.300.000 1.530.000.000 5,10 15.300.000 1.530.000.000 3,407. Jason Hidajat 15.300.000 1.530.000.000 5,10 15.300.000 1.530.000.000 3,408. Elaine Hidajat 13.300.000 1.330.000.000 4,43 13.300.000 1.330.000.000 2,969. Isabel Hidajat 13.300.000 1.330.000.000 4,43 13.300.000 1.330.000.000 2,9610. Masyarakat - - - 150.000.000 15.000.000.000 33,33Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 300.000.000 30.000.000.000 100,00 450.000.000 45.000.000.000 100,00Jumlah Saham dalam Portepel 900.000.000 90.000.000.000 750.000.000 75.000.000.000
• RENCANAPENGGUNAANDANA
Seluruh dana yang diperoleh dari Hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, setelah dikurangi dengan biaya-biaya Emisi seluruhnya akan digunakan dalam rangka pengembangan hotel yang dilakukan secara bertahap sesuai strategi bisnis Perseroan.
Strategi bisnis untuk pengembangan hotel dilakukan melalui perbaikan serta pengembangan fasilitas utama dan fasilitas penunjang hotel dan juga melalui program renovasi long stay room yang akan dilaksanakan sejak tahun 2021.
Rincian mengenai rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini dapat dilihat pada Bab II dari Prospektus ini.
• STRUKTURPERMODALANDANSUSUNANPEMEGANGSAHAMTERAKHIR
Berdasarkan Akta No. 04/2020, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sampai dengan Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:
KeteranganNilai Nominal Rp100,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) %Modal Dasar 1.200.000.000 120.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh :1. Unilink Ventures Inc. 135.000.000 13.500.000.000 45,002. Sapto Utomo Hidajat 44.000.000 4.400.000.000 14,683. Leonard Hidayat 22.000.000 2.200.000.000 7,334. Daniel Hidayat 22.000.000 2.200.000.000 7,335. Cheng Wai Ming 19.800.000 1.980.000.000 6,606. Alexander Hidajat 15.300.000 1.530.000.000 5,107. Jason Hidajat 15.300.000 1.530.000.000 5,108. Elaine Hidajat 13.300.000 1.330.000.000 4,439. Isabel Hidajat 13.300.000 1.330.000.000 4,43Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 300.000.000 30.000.000.000 100,00Jumlah Saham dalam Portepel 900.000.000 90.000.000.000
xii
• IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2020, 31 Desember 2019 , 2018, dan 2017 berdasarkan laporan keuangan Perseroan.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2018 2017JUMLAH ASET 157.515 129.303 131.556 135.150JUMLAH LIABILITAS 6.301 6.927 7.929 10.758JUMLAH EKUITAS 151.214 122.376 123.627 124.392
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
30 September 31 Desember2020 2019 2019 2018 2017
Pendapatan 13.402 30.445 42.969 46.343 45.359Laba bruto 10.182 23.670 33.635 35.240 35.037Laba (rugi) sebelum pajak 27.439 (4.477) (2.295) (1.663) (3.552)Laba (rugi) tahun berjalan 25.262 (3.690) (1.245) (760) (3.492)Jumlah laba (rugi) komprehensif tahun berjalan 28.838 (3.695) (1.252) (765) (3.497)Laba (Rugi) per saham 4 (1) (1) (1) (1)
• FAKTOR RISIKO
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak diantisipasi dengan baik. Risiko-risiko yang diungkapkan dalam Prospektus berikut ini merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan. Sementara seluruh risiko ini disusun berdasarkan pembobotan risiko yang memberikan dampak paling besar hingga dampak paling kecil terhadap kinerja usaha dan kinerja keuangan Perseroan, setiap risiko yang tercantum dalam Prospektus ini dapat berdampak negatif dan material terhadap kegiatan usaha, arus kas, kinerja operasional, kinerja keuangan atau prospek usaha Perseroan. Berikut adalah risiko-risiko yang dihadapi Perseroan yang telah diurutkan berdasarkan peringkat risiko tertinggi sampai terendah:
A. Risiko yang Berkaitan Dengan Bisnis Perseroan
Risiko UtamaRisiko persaingan usaha
Risiko Usaha1. Risiko wabah penyakit2. Risiko pengadaan barang3. Risiko sumber daya manusia4. Risiko pengembangan bisnis
Risiko Umum1. Kondisi Perekonomian Global2. Kondisi Sosial dan Politik di Indonesia3. Gugatan Hukum4. Perubahan Kebijakan atau Peraturan Pemerintah
B. Risiko yang Berkaitan dengan Saham Perseroan 1. Kondisi pasar modal Indonesia yang dapat mempengaruhi harga dan likuiditas saham2. Risiko fluktuasi harga saham3. Risiko pembagian dividen
Penjelasan atas faktor risiko Perseroan dapat dilihat pada Bab VI Prospektus ini.
xiii
• KEGIATAN USAHA PERSEROAN
Perseroan didirikan dengan nama PT Sunter Lakeside Hotel berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas. Perseroan memiliki kegiatan usaha utama pada bidang industri perhotelan dimana Perseroan merupakan pemilik langsung dari Sunlake Hotel yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara. Dalam menjalankan usahanya, Perseroan memiliki visi yaitu “Satisfaction is our Commitment” yang berarti kepuasan tamu yang berkunjung merupakan komitmen Perseroan. Untuk mencapai visi tersebut, Perseroan memiliki misi yaitu dengan berkomitmen untuk berusaha memberikan layanan yang paling efisien, cepat dan ramah kepada tamu.
Sunlake Hotel merupakan hotel berbintang empat yang berlokasi di Jalan Danau Permai Raya, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Kota Jakarta Utara (“Hotel Perseroan”). Sunlake Hotel mulai beroperasi pada tahun 1995 dengan nama Clarion Sunlake Hotel yang kemudian diganti menjadi Hotel Danau Sunter atau lebih dikenal sebagai Sunlake Hotel. Hotel Perseroan memiliki delapan lantai dengan pemandangan panorama dari Danau Sunter serta memiliki berbagai macam fasilitas dengan kualitas servis berstandar internasional.
Penjelasan atas kegiatan usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab VIII Prospektus ini.
• PROSPEK USAHA PERSEROAN
Industri pariwisata di Indonesia memiliki perkembangan yang signifikan dengan potensi yang cukup besar. Hal ini didukung dengan kondisi negara Indonesia yang memiliki keragaman alam dan kekayaan budaya yang sangat besar yang dapat menjadi daya tarik dalam meningkatkan pariwisata di Indonesia serta menjadi modal bagi para pelaku bisnis di industri tersebut. Peningkatan industri pariwisata di Indonesia dapat dilihat dari kontribusi industri pariwisata dunia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) global pada tahun 2017 mencapai 9,8%.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada akhir tahun 2017, tingkat hunian kamar hotel bintang di DKI Jakarta adalah sebesar 66,4% dan di Indonesia sebesar 59,5%. Pada akhir tahun 2018, tingkat hunian tersebut meningkat menjadi 68,2% di DKI Jakarta dan 59,8% di Indonesia. Pada tahun 2019 terjadi sedikit penurunan tingkat hunian kamar hotel di DKI Jakarta menjadi 61,6% dan di Indonesia menjadi 59,4%. Meskipun terjadi penurunan pada tahun 2019, trend tingkat hunian kamar hotel bintang meningkat seiring dengan meningkatnya industri pariwisata.
Penjelasan atas prospek usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab VIII Prospektus ini.
• KEBIJAKAN DIVIDEN PERSEROAN
Seluruh saham biasa atas nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk saham biasa atas nama yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen.
Pembayaran dividen akan dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tetap memperhatikan tingkat kesehatan Perseroan dan kebutuhan dana yang diperlukan untuk investasi dalam rangka pengembangan usaha, tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Perseroan berencana untuk membayarkan dividen kas sebanyak-banyaknya 25% dari laba bersih Perseroan mulai dari tahun buku 2022 (audited), setelah melakukan pencadangan laba bersih sesuai ketentuan yang berlaku.
Keterangan selengkapnya mengenai Kebijakan Dividen Perseroan dapat dilihat pada Bab X dari Prospektus.
Halaman ini sengaja dikosongkan
1
I. PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM
Sebesar 150.000.000 (seratus lima puluh juta) saham baru yang merupakan saham biasa atas nama, atau sebesar 33,33% (tiga puluh tiga koma tiga tiga persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham (“Saham Yang Ditawarkan”), yang seluruhnya terdiri dari Saham Baru, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp150,- (seratus lima puluh Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan FPPS. Jumlah Penawaran Umum Perdana Saham adalah sebesar Rp22.500.000.000,- (dua puluh dua miliar lima ratus juta Rupiah).
Seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham biasa atas nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL TbkKegiatan Usaha Utama:
Bergerak di bidang industri perhotelan
Kantor Pusat dan Lokasi Hotel Jl. Danau Permai Raya Blok C1
Tel.: (021) 650 9969, 650 1010, 650 1515, 3119 2888Fax : (021) 650 9970, 651 9889, 650 2255
Website : www.sunlakehotel.com Email : corpsec@sunlakehotel.com
RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PERSAINGAN USAHA. KETERANGAN SELENGKAPNYA MENGENAI RISIKO USAHA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI PROSPEKTUS INI.
RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI. MESKIPUN PERSEROAN AKAN MENCATATKAN SAHAMNYA DI BEI, NAMUN TIDAK ADA JAMINAN BAHWA SAHAM PERSEROAN YANG DIPERDAGANGKAN TERSEBUT AKAN AKTIF ATAU LIKUID KARENA TERDAPAT KEMUNGKINAN SAHAM PERSEROAN AKAN DIMILIKI SATU ATAU BEBERAPA PIHAK TERTENTU YANG TIDAK MEMPERDAGANGKAN SAHAMNYA DI PASAR SEKUNDER. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSIKAN APAKAH PASAR DARI SAHAM PERSEROAN AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA.
PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA.
2
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum Penawaran Umum Perdana Saham
Berdasarkan Akta No. 04/2020 struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan terakhir pada tanggal Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut :
KeteranganNilai Nominal Rp100,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) %Modal Dasar 1.200.000.000 120.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh :1. Unilink Ventures Inc. 135.000.000 13.500.000.000 45,002. Sapto Utomo Hidajat 44.000.000 4.400.000.000 14,683. Leonard Hidayat 22.000.000 2.200.000.000 7,334. Daniel Hidayat 22.000.000 2.200.000.000 7,335. Cheng Wai Ming 19.800.000 1.980.000.000 6,606. Alexander Hidajat 15.300.000 1.530.000.000 5,107. Jason Hidajat 15.300.000 1.530.000.000 5,108. Elaine Hidajat 13.300.000 1.330.000.000 4,439. Isabel Hidajat 13.300.000 1.330.000.000 4,43Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 300.000.000 30.000.000.000 100,00Jumlah Saham dalam Portepel 900.000.000 90.000.000.000
Penawaran Umum Perdana Saham
Jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham adalah sebesar 150.000.000 (seratus lima puluh juta) saham baru yang merupakan saham biasa atas nama, dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah).
Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini, maka susunan permodalan saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum adalah sebagai berikut:
Keterangan
Nilai Nominal Rp100,- per sahamSebelum Penawaran Umum
Perdana SahamSetelah Penawaran Umum
Perdana Saham
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) % Jumlah Saham Jumlah Nominal
(Rp) %
Modal Dasar 1.200.000.000 120.000.000.000 1.200.000.000 120.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh :1. Unilink Ventures Inc. 135.000.000 13.500.000.000 45,00 135.000.000 13.500.000.000 30,002. Sapto Utomo Hidajat 44.000.000 4.400.000.000 14,68 44.000.000 4.400.000.000 9,773. Leonard Hidayat 22.000.000 2.200.000.000 7,33 22.000.000 2.200.000.000 4,894. Daniel Hidayat 22.000.000 2.200.000.000 7,33 22.000.000 2.200.000.000 4,895. Cheng Wai Ming 19.800.000 1.980.000.000 6,60 19.800.000 1.980.000.000 4,406. Alexander Hidajat 15.300.000 1.530.000.000 5,10 15.300.000 1.530.000.000 3,407. Jason Hidajat 15.300.000 1.530.000.000 5,10 15.300.000 1.530.000.000 3,408. Elaine Hidajat 13.300.000 1.330.000.000 4,43 13.300.000 1.330.000.000 2,969. Isabel Hidajat 13.300.000 1.330.000.000 4,43 13.300.000 1.330.000.000 2,9610. Masyarakat - - - 150.000.000 15.000.000.000 33,33Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 300.000.000 30.000.000.000 100,00 450.000.000 45.000.000.000 100,00Jumlah Saham dalam Portepel 900.000.000 90.000.000.000 750.000.000 75.000.000.000
Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Bersamaan dengan pencatatan sebesar 150.000.000 (seratus lima puluh juta) Saham Baru yang berasal dari portepel atau sebesar 33,33% (tiga puluh tiga koma tiga tiga persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham, maka Perseroan atas nama pemegang saham lama akan mencatatkan pula seluruh saham biasa atas nama pemegang saham sebelum Penawaran
3
Umum Perdana Saham sejumlah 300.000.000 (tiga ratus juta) saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham.
Dengan demikian jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di Bursa Efek Indonesia seluruhnya adalah sebesar 450.000.000 (empat ratus lima puluh juta) saham atau sebesar 100,00% (seratus persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sesudah Penawaran Umum Perdana Saham ini.
Pembatasan Atas Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum
Setiap pihak yang memperoleh saham dan/atau efek bersifat ekuitas lain dari Perseroan dengan harga dan/atau nilai konversi dan/atau harga pelaksanaan di bawah Harga Penawaran dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum penyampaian pernyataan pendaftaran kepada OJK, dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan atas efek bersifat ekuitas emiten tersebut sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah pernyataan pendaftaran menjadi efektif.
Sebagaimana diatur dalam POJK No. 25/2017, Unilink Ventures Inc., Sapto Utomo Hidajat, Leonard Hidayat, Daniel Hidayat, Cheng Wai Ming, Alexander Hidajat, Jason Hidajat, Elaine Hidajat dan Isabel Hidajat telah menyatakan untuk tidak mengalihkan seluruh kepemilikan saham Perseroan yang dimilikinya sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah pernyataan pendaftaran menjadi efektif yang disebabkan oleh penambahan modal yang dilakukan oleh Perseroan.
4
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM
Seluruh dana yang diperoleh dari Hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, setelah dikurangi seluruh biaya-biaya Emisi yang berhubungan dengan Penawaran Umum seluruhnya akan digunakan dalam rangka pengembangan hotel yang dilakukan secara bertahap sesuai strategi bisnis Perseroan.
Strategi bisnis untuk pengembangan hotel dilakukan melalui perbaikan serta pengembangan fasilitas utama dan fasilitas penunjang hotel dan juga melalui program renovasi long stay room yang akan dilaksanakan sejak tahun 2021.
Rencana pengembangan dapat kami uraikan dalam tabel berikut :
Tahun Pengembangan Fasilitas Utama dan Penunjang dan Long Stay Room (%)
Tahun 2021 32,22Tahun 2022 67,78
Total 100,00
Seluruh rencana penggunaan dana dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan sebagaimana disebutkan diatas bukan merupakan transaksi material sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 3 Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 tanggal 21 April 2020.
Dalam hal penggunaan dana merupakan Transaksi Afiliasi dan atau Transaksi Benturan Kepentingan maka Perseroan harus memenuhi kewajiban sesuai Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tanggal 2 Juli 2020.
Sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 22 Desember 2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Perseroan wajib menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana (LRPD) kepada OJK sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum telah direalisasikan. LRPD wajib dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan dengan tanggal laporan 30 Juni dan 31 Desember. LRPD untuk pertama kali wajib dibuat pada tanggal laporan terdekat antara tanggal laporan 30 Juni dan 31 Desember. LRPD tersebut wajib disampaikan kepada OJK paling lambat pada tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya setelah tanggal laporan sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum telah direalisasikan. Dalam hal Perseroan telah menggunakan seluruh dana hasil Penawaran Umum sebelum tanggal laporan, Perseroan dapat menyampaikan LRPD terakhir lebih awal dari batas waktu penyampaian laporan yang telah ditentukan tersebut. Dalam hal terdapat dana hasil Penawaran Umum yang belum direalisasikan, maka Perseroan wajib:a. menempatkan dana tersebut dalam instrumen keuangan yang aman dan likuid;b. mengungkapkan bentuk dan tempat dimana dana tersebut ditempatkan;c. mengungkapkan tingkat suku bunga atau imbal hasil yang diperoleh; dand. mengungkapkan ada atau tidaknya hubungan Afiliasi dan sifat hubungan Afiliasi antara Perseroan
dengan pihak dimana dana tersebut ditempatkan. Penempatan dana hasil Penawaran Umum yang belum direalisasikan dan ditempatkan dalam instrumen keuangan wajib dilakukan atas nama Perseroan. Dana hasil Penawaran Umum yang belum direalisasikan dilarang untuk dijadikan jaminan utang Apabila Perseroan berencana akan mengubah penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini, maka Perseroan wajib menyampaikan rencana dan alasan perubahan penggunaan dana hasil Penawaran Umum bersamaan dengan pemberitaan mata acara RUPS kepada OJK dan memperoleh persetujuan dari RUPS terlebih dahulu dan bila perubahan penggunaan dana yang dikategorikan sebagai transaksi afiliasi dan/atau transaksi material, maka Perseroan wajib untuk memperhatikan ketentuan dalam
5
Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 tanggal 21 April 2020 dan Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tanggal 2 Juli 2020.
Sesuai dengan POJK No. 8 Tahun 2017, perkiraan keseluruhan jumlah biaya yang akan dikeluarkan oleh Perseroan adalah sebesar 12,57% (dua belas koma lima tujuh persen) dari jumlah dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini yang meliputi:
1. Biaya pendaftaran ke Otoritas Jasa Keuangan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham sebesar 0,05% dari total nilai emisi;
2. Biaya jasa untuk Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebesar 4,67% (empat koma enam tujuh persen) yang terdiri dari biaya jasa penyelenggaraan (management fee) sebesar 4,17% % (empat koma satu tujuh persen), biaya jasa penjaminan (underwriting fee) sebesar 0,25 % (nol koma dua lima persen)%, dan biaya jasa penjualan (selling fee) sebesar 0,25% (nol koma dua lima persen).
3. Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal sebesar 5,62% (lima koma enam dua persen) yang terdiri dari biaya jasa akuntan publik sebesar 3,56% (tiga koma lima enam persen), biaya jasa konsultan hukum 1,47% (satu koma empat tujuh persen) dan biaya jasa notaris sebesar 0,60% (nol koma enam nol persen).
4. Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal sebesar 0,20% (nol koma dua nol persen) yaitu biaya jasa Biro Administrasi Efek.
5. Biaya lain-lain sebesar 2,03% (dua koma nol tiga persen) yang terdiri dari biaya pendaftaran BEI dan KSEI sebesar 1,22% (satu koma dua dua persen), penyelenggaraan Public Expose, biaya percetakan Prospektus, sertifikat dan formulir, biaya iklan Prospektus Ringkas dan biaya-biaya yang berhubungan dengan hal-hal tersebut sebesar 0,80% (nol koma delapan nol persen).
PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM AKAN MEMENUHI SELURUH KETENTUAN PERATURAN PASAR MODAL YANG BERLAKU.
6
III. PERNYATAAN UTANG
Pernyataan utang berikut diambil dari laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Leonard, Mulia dan Richard dengan Opini Wajar Tanpa Modifikasian berdasarkan laporan tanggal 12 Maret 2021 dengan Akuntan Publik Budiadi Widjaya. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Pada tanggal 30 September 2020, Perseroan mempunyai liabilitas yang seluruhnya berjumlah Rp6.301 juta, dengan perincian sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)Keterangan JumlahLIABILITAS JANGKA PENDEKLiabilitas sewa pembiayaan 7Utang usaha 474Utang pajak 115Utang lain-lain 723Pendapatan diterima dimuka 872Akrual 271Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 2.462
LIABILITAS JANGKA PANJANGLiabilitas sewa pembiayaan 74Liabilitas imbalan kerja karyawan 3.004Liabilitas pajak tangguhan 761Jumlah Liabilitas jangka Panjang 3.839JUMLAH LIABILITAS 6.301
Perincian lebih lanjut mengenai liabilitas tersebut adalah sebagai berikut:
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Sewa Pembiayaan – Jangka Pendek
Dibawah ini merupakan rincian liabilitas sewa pembiayaan yang jatuh tempo dalam 1 (satu) tahun
(dalam jutaan Rupiah)Keterangan JumlahPT Orix Indonesia Finance 7Jumlah 7
Utang Usaha Utang usaha Perseroan berdasarkan vendor:
(dalam jutaan Rupiah)Keterangan JumlahPihak ketigaUD Soka Jaya Indah Supplier 61PT Dwipatma Gasindo 60PT Sukanda Djaya 39PT Tirta Investama 26PT Sahabat Laut Sejahtera 17UD Sejahtera Supplier 17Lain-lain (di bawah Rp50) 254Jumlah 474
7
Utang usaha Perseroan berdasarkan umur:
(dalam jutaan Rupiah)Keterangan JumlahBelum jatuh tempo 170Lewat jatuh tempo: 31 – 60 hari 196 61 – 90 hari 41 Lebih dari 90 hari 67Jumlah 474
Seluruh utang usaha Perseroan adalah dalam Rupiah.
Seluruh utang usaha tidak dikenakan jaminan dan bunga.
Pada tanggal 30 September 2020, tidak ada jaminan yang diberikan oleh Perseroan atas utang usaha.
Utang Pajak
Di bawah ini merupakan rincian utang pajak Perseroan:
(dalam jutaan Rupiah)Keterangan JumlahPajak pembangunan 1 96PPh pasal 21 13PPh pasal 23 4Pajak pertambahan nilai keluaran 2Jumlah 115
Utang Lain-Lain
Di bawah ini merupakan rincian utang lain-lain Perseroan:
(dalam jutaan Rupiah)Keterangan JumlahPihak ketigaPT Teknologi Investasi Properti 330Utang deposit 200Utang jaminan sewa 150Utang titipan 12Lain-lain 31Jumlah 723
Seluruh utang lain-lain Perseroan adalah dalam Rupiah.
Seluruh utang lain-lain tidak dikenakan jaminan dan bunga.
Pada tanggal 30 September 2020, tidak ada bunga dan jaminan yang diberikan oleh Perseroan atas utang lain-lain.
8
Uang Muka Terima
Di bawah ini merupakan rincian uang muka terima Perseroan:
(dalam jutaan Rupiah)Keterangan JumlahKementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 145BCA KCU Sunter Wilayah IX 82PT Mitra Global Holiday 33Lain-lain (di bawah Rp50) 612Jumlah 872
Akrual
Di bawah ini merupakan akrual Perseroan:
(dalam jutaan Rupiah)Keterangan JumlahPLN 171Cadangan penggantian aset tetap 39Telepon 6Lain-lain 55Jumlah 271
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas Sewa Pembiayaan – Jangka Panjang
Di bawah ini merupakan rincian liabilitas sewa pembiayaan yang jatuh tempo lebih dari 1 (satu) tahun
(dalam jutaan Rupiah)Keterangan JumlahPT Orix Indonesia Finance 74Jumlah 74
Liabilitas sewa pembiayaan merupakan utang kepada PT Orix Indonesia Finance atas pembiayaan 2.unit mobil Toyota Avanza tahun 2017 untuk periode Mei 2017 s.d April 2021 dengan bunga sebesar 4,2% per tahun flat dengan hak opsi Rp74.320.000,-
Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan
Liabilitas imbalan kerja karyawan dan beban imbalan kerja karyawan tahun 2020 dihitung oleh aktuaris independen PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera. Aktuaris menggunakan metode Projected Unit Credit untuk perhitungan imbalan kerja karyawan.
Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)Keterangan JumlahTingkat diskonto 7,2%Tingkat kenaikan upah 5%Tingkat cacat 5% TMI IVTingkat mortalita TMI IV
9
Jumlah liabilitas imbalan kerja karyawan di laporan posisi keuangan ditentukan sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)Keterangan JumlahNilai kini liabilitas imbalan pasti 3.004Nilai wajar aset program -Status pendanaan – kekurangan 3.004Efek pembatasan aset -Liabilitas imbalan pasti neto 3.004
Beban imbalan kerja karyawan yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)Keterangan JumlahBiaya jasa kini 290Biaya bunga 146Jumlah 436
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja karyawan yang diakui di penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)Keterangan Jumlah(Keuntungan)/kerugian dari: Deviasi asumsi dengan realisasi 4 Perubahan asumsi 1Liabilitas imbalan pasti neto akhir 5
Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut :
(dalam jutaan Rupiah)Keterangan JumlahLiabilitas imbalan pasti neto awal 2.666Beban yang diakui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain 436Beban di penghasilan komprehensif lain 5Pembayaran imbalan (103)Jumlah 3.004
Analisa sensitivitas
Pada tanggal 30 September 2020, jika terjadi perubahan terhadap salah satu asumsi aktuaris dengan anggapan asumsi yang lain konstan, maka akan berdampak kepada liabilitas imbalan kerja karyawan seperti pada tabel di bawah:
(dalam jutaan Rupiah)Keterangan Kenaikan 1% Penurunan 1%Tingkat diskonto 2.956 3.057Tingkat kenaikan upah 3.061 2.952
Meskipun analisa di atas tidak mempertimbangkan distribusi arus kas seperti yang direncanakan, angka di atas menunjukkan sensitivitas dari asumsi tersebut.
10
Komitmen
Berdasarkan perjanjian pinjaman No.72/CLO/NOV/PP/XI/2019 tanggal 25 November 2019, Perseroan menerima fasilitas pinjaman rekening koran dari PT Bank OCBC NISP Tbk sebesar Rp 2.000.000.000. Pinjaman ini dijamin dengan deposito di bank yang sama, jatuh waktu pada tanggal 25 November 2020 dan dikenakan bunga sebesar bunga deposito ditambah 0,8%.
Sampai dengan 30 September 2020, Perseroan belum menggunakan fasilitas pinjaman tersebut.
SELURUH LIABILITAS, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PERSEROAN PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2020 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI. SAMPAI DENGAN TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI, PERSEROAN TELAH MELUNASI SELURUH KEWAJIBANNYA YANG TELAH JATUH TEMPO.
MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA PER TANGGAL 30 SEPTEMBER 2020, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS DAN IKATAN LAIN KECUALI YANG TELAH DINYATAKAN DI ATAS DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI.
SETELAH TANGGAL 30 SEPTEMBER 2020 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI KEWAJIBAN-KEWAJIBAN LAIN SELAIN UTANG USAHA DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA KEWAJIBAN-KEWAJIBAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN YANG MERUPAKAN BAGIAN YANG TIDAK TERPISAHKAN DARI PROSPEKTUS INI.
MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK MEMENUHI KEWAJIBAN-KEWAJIBANNYA YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI.
TIDAK TERDAPAT PELANGGARAN ATAS PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DILAKUKAN OLEH PERSEROAN YANG BERDAMPAK MATERIAL TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN. TERHADAP PINJAMAN-PINJAMAN YANG DIMILIKI PERSEROAN, TIDAK TERDAPAT KEADAAN LALAI ATAS PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA PINJAMAN SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN.
SEHUBUNGAN DENGAN LIABILITAS-LIABILITAS YANG TELAH DIUNGKAPKAN TERSEBUT DI ATAS, MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA TIDAK TERDAPAT NEGATIVE COVENANTS YANG DAPAT MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK.
11
IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Calon investor harus membaca informasi data finansial yang dihadirkan di bawah ini yang berhubungan dengan laporan keuangan Perseroan dan catatan yang menyertai laporan keuangan yang dihadirkan dalam Prospektus. Calon investor juga harus membaca Bab V Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen.
Berikut ini adalah ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang disusun berdasarkan laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, 2018 dan 2017. Data-data keuangan penting tersebut berdasarkan dari laporan keuangan Perseroan, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Leonard, Mulia dan Richard dengan Opini Wajar tanpa Modifikasian dengan laporan audit untuk periode yang berakhir 30 September 2020, 31 Desember 2019 dan 2018 yang ditandatangani oleh Akuntan Publik Budiadi Widjaya dengan Registrasi Akuntan Publik No. 0313, laporan audit untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017 ditandatangani oleh Akuntan Publik Bernard Edhi Hartono dengan Registrasi Akuntan Publik No. 0379.
DATA KEUANGAN 3 (TIGA) TAHUN BUKU TERAKHIR
Laporan Posisi Keuangan
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2018 2017ASETAset LancarKas dan setara kas 23.429 25.439 30.777 28.702Deposito 2.000 2.000 - -Piutang usaha
Pihak ketiga 118 489 686 1.191Piutang lain-lain
Pihak berelasi 863 6.873 284 55Pihak ketiga 83 - - -
Persediaan 475 644 909 659Biaya dibayar di muka 404 71 706 1.335Pajak dibayar di muka 1 - - -Jumlah Aset Lancar 27.373 35.516 33.362 31.942
Aset Tidak LancarAset tetap 72.533 72.689 78.083 83.829Aset hak-guna 209 - - -Properti investasi 57.196 18.469 18.534 18.599Jaminan 204 204 204 312Aset pajak tangguhan - 2.425 1.373 468Jumlah Aset Tidak Lancar 130.142 93.787 98.194 103.208JUMLAH ASET 157.515 129.303 131.556 135.150LIABILITAS JANGKA PENDEKLiabilitas sewa pembiayaan 7 25 71 130Utang usaha 474 1.589 1.701 1.673Utang pajak 115 512 502 500Utang lain-lain 723 646 1.782 4.506Pendapatan diterima dimuka 872 867 886 1.032Akrual 271 541 559 526Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 2.462 4.180 5.501 8.367
12
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2018 2017LIABILITAS JANGKA PANJANGLiabilitas sewa pembiayaan 74 81 107 286Liabilitas imbalan kerja karyawan 3.004 2.666 2.321 2.105Liabilitas pajak tangguhan 761 - - -Jumlah Liabilitas jangka Panjang 3.839 2.747 2.428 2.391JUMLAH LIABILITAS 6.301 6.927 7.929 10.758
EKUITASModal saham – nilai nominal Rp5.000.000 per saham Modal dasar 10.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 6.000 saham 30.000 30.000 30.000 30.000Tambahan modal disetor 18.676 18.676 18.676 18.676Surplus revaluasi aset tetap 74.991 71.410 71.410 71.410Saldo laba 27.547 2.290 3.541 4.306JUMLAH EKUITAS 151.214 122.376 123.627 124.392JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 157.515 129.303 131.556 135.150
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2019 2018 2017Pendapatan 13.402 30.445 42.969 46.343 45.359Beban pokok pendapatan (3.220) (6.775) (9.334) (11.103) (10.322)Laba bruto 10.182 23.670 33.635 35.240 35.037Beban usaha (18.117) (24.982) (32.313) (33.731) (35.397)Beban penyusutan aset tetap (4.412) (5.087) (5.956) (6.033) (6.000)Beban penyusutan aset hak-guna (34) - - - -Beban penyusutan properti investasi (49) (49) (65) (65) (65)Keuntungan atas selisih revaluasi properti investasi 38.776 - - - -Pendapatan bunga, bersih 778 1.095 1.466 1.277 1.448Pendapatan sewa dan service charge 381 780 1.010 1.215 1.221Laba (rugi) selisih kurs 10 (3) (7) 10 1Rugi penghapusan aset tetap (77) - - - -Lain-lain 1 99 (65) 424 203Laba (Rugi) sebelum pajak 27.439 (4.477) (2.295) (1.663) (3.552)
Beban (Manfaat) Pajak (2.177) 787 1.050 903 60
Laba (Rugi) tahun berjalan 25.262 (3.690) (1.245) (760) (3.492)
Penghasilan (rugi) komprehensif lain:Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali atas program imbalan pasti (5) (7) (9) (7) (6)
Pajak penghasilan terkait 1 2 2 2 1Surplus revaluasi aset tetap 4.591 - - - -
Pajak penghasilan terkait (1.010) - - - -Penghasilan komprehensif lain 3.577 (5) (7) (5) (5)Jumlah Laba (Rugi) komprehensif tahun berjalan 28.838 (3.695) (1.252) (765) (3.497)Laba (Rugi) per saham 4 (1) (1) (1) (1)
13
RASIO KEUANGAN
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2019 2018 2017Rasio Pertumbuhan (%)Pendapatan -55,98% - -7,28% 2,17% -Beban pokok pendapatan -52,47% - -15,93% 7,57% -Laba bruto -56,98% - -4,55% 0,58% -Beban usaha -27,48% - -4,20% -4,71% -Laba (rugi) tahun berjalan 784,57% - -63,81% 78,23% -Jumlah laba (rugi) komprehensif tahun berjalan 880,45% - -63,66% 78,12% -Jumlah aset 21,82% - -1,71% -2,66% -Jumlah liabilitas -9,04% - -12,62% -26,30% -Jumlah ekuitas 23,57% - -1,01% -0,61% -
Rasio Bisnis (%)Laba bruto/pendapatan 75,97% 77,75% 78,28% 76,04% 77,24%Jumlah laba komprehensif tahun berjalan /pendapatan 215,18% -12,14% -2,91% -1,65% -7,71%Laba bruto/aset 6,46% 18,31% 26,01% 26,79% 25,92%Jumlah laba (rugi) komprehensif tahun berjalan /aset 18,31% - -0,97% -0,58% -2,59%Laba bruto/ekuitas 6,73% - 27,48% 28,50% 28,17%Jumlah laba (rugi) komprehensif tahun berjalan/ekuitas 19,07% - -1,02% -0,62% -2,81%Laba (rugi) tahun berjalan/ekuitas 16,71% - -1,02% -0,61% -2,81%Laba (rugi) tahun berjalan/aset 16,04% - -0,96% -0,58% -2,58%Laba (rugi) tahun berjalan/pendapatan 188,50% - -2,90% -1,64% -7,70%
Rasio Likuiditas (x)Rasio lancar 11,12 - 8,50 6,06 3,82Solvabilitas ekuitas (debt to equity ratio) 0,04 - 0,06 0,06 0,09 Solvabilitas aset (debt to asset ratio) 0,04 - 0,05 0,06 0,08 Laba (rugi) sebelum pajak/aset 0,17 - (0,02) (0,01) (0,03)Laba (rugi) sebelum pajak/ekuitas 0,18 - (0,02) (0,01) (0,03)
14
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
Analisis dan pembahasan oleh manajemen di bawah ini berisi pembahasan mengenai posisi keuangan dan kinerja keuangan Perseroan periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, 2018, dan 2017 serta 30 September 2019 (tidak diaudit). Beserta pembahasan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan dan prospek di masa yang akan datang. Analisis dan pembahasan oleh manajemen ini harus dibaca bersama-sama dengan dan mengacu pada laporan keuangan auditan Perseroan pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, 2018, dan 2017 serta 30 September 2019 (tidak diaudit) yang terdapat di bagian lain dalam Prospektus ini.
1. UMUM
Perseroan didirikan sebagai perseroan terbatas pada tahun 1991 di Jakarta, Indonesia, dengan akta pendirian No.32 tanggal 15 November 1991 dari Notaris Tjoek Ratriawan, S.H., dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-3836.HT.01.01.Tahun 1992 tanggal 9 Mei 1992 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.5069 Tambahan No. 81 tanggal 9 Oktober 1992.
Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir mengenai perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha dan perubahan pemegang saham Entitas yang dinyatakan dengan akta No. 2 tanggal 1 Agustus 2019 dari Notaris Dani Ratih S.H., S.E., M.Kn. Perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Entitas yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.AHU-0053846.AH.01.02. Tahun 2019 tanggal 19 Agustus 2019 dan perubahan pemegang saham Entitas telah dilaporkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan telah mendapat jawaban dengan surat No.AHU-AH.01.03-0316122 tanggal 19 Agustus 2019.
Kegiatan utama Entitas adalah usaha perhotelan dengan nama Sunlake Hotel beserta kegiatan penunjang hotel dan berkedudukan di Jalan Danau Permai Raya Blok C 1, Sunter, Jakarta, dan memulai kegiatan komersialnya pada 1 November 1995. Entitas Induk terakhir Entitas adalah Unilink Ventures Inc yang didirikan dan berdomisili di British Virgin Island.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dan Dewan Standar Akuntansi Syariah Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan No. VIII G7 mengenai Peraturan Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Kebijakan akuntansi tersebut telah diterapkan secara konsisten untuk tahun yang berakhir 30 September 2020, 31 Desember 2019, 2018 dan 2017. Laporan keuangan dilaporkan dalam mata uang rupiah dan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu yang menggunakan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi untuk akun yang bersangkutan. Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual, kecuali laporan arus kas.
Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 1, “Penyajian Laporan Keuangan” dan Amandemen PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan tentang judul laporan keuangan” dan “Penyajian Laporan Keuangan tentang Definisi Material”.
15
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain disusun dengan metode beban fungsional yang mengklasifikasikan beban sesuai dengan fungsinya sebagai bagian dari beban pokok pendapatan dan kegiatan usaha. Perseroan menerapkan PSAK 2, “Laporan Arus Kas”.
Laporan arus kas disusun dengan metode langsung, dan menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Entitas. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 3.
b. Standar Akuntansi Baru
Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah mengeluarkan dan melakukan revisi atas beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) dan yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2020 sebagai berikut : - PSAK 1 (Penyesuaian) : Penyajian Laporan Keuangan,- PSAK 1 (Amandemen) : Penyajian Laporan Keuangan tentang judul laporan keuangan,- PSAK 1 (Amandemen) : Penyajian Laporan Keuangan dan PSAK 25 (Amandemen) :
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan tentang definisi material,- PSAK 15 (Amandemen) : Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang kepentingan
jangka panjang pada entitas sosiasi dan ventura bersama,- PSAK 62 (Amandemen) : Kontrak Asuransi - Menerapkan PSAK 71 : Instrumen Keuangan dengan
PSAK 62 : Kontrak Asuransi, - PSAK 71 : Instrumen Keuangan, - PSAK 71 (Amandemen) : Instrumen Keuangan tentang fitur percepatan pelunasan dengan
kompensasi negatif, - PSAK 55 (Amandemen) : Instrumen Keungan : Pengakuan dan Pengukuran, PSAK 60 (Amandemen) :
Instrumen Keuangan : Pengungkapan dan PSAK 71 (Amandemen) : Instrumen Keuangan tentang reformasi acuan suku bunga,
- SAK 72 : Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan,- PSAK 73 : Sewa,- PSAK 73 (Amandemen) : Sewa tentang konsesi sewa terkait Covid-19, - ISAK 35 : Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nirlaba.
Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020 adalah sebagai berikut :- PPSAK 13: Pencabutan PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba.
Perseroan telah menerapkan PSAK 1, PSAK 71, PSAK 72 dan PSAK 73 sebagai tindakan atas penerapan PSAK 73, Perseroan melakukan pengakuan dan penyajian aset hak-guna sebesar Rp 209.024.999 pada tanggal 30 September 2020.
3. ANALISA KEUANGAN
Tabel dibawah ini menyajikan penjualan, beban pokok pendapatan, laba bruto, laba sebelum pajak penghasilan, laba tahun berjalan dan laba komprehensif Perseroan pada tanggal 30 September 2020 serta 30 September 2019 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, 2018 dan 2017.
(dalam jutaan Rupiah)30 September 31 Desember
2020 2019 2019 2018 2017Pendapatan 13.402 30.445 42.969 46.343 45.359Laba bruto 10.182 23.670 33.635 35.240 35.037Laba (rugi) sebelum pajak 27.439 (4.477) (2.295) (1.663) (3.552)Laba (rugi) tahun berjalan 25.262 (3.690) (1.245) (760) (3.492)Jumlah laba (rugi) komprehensif tahun berjalan 28.838 (3.695) (1.252) (765) (3.497)
16
3.1. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
3.1.1. Pendapatan
Dibawah ini merupakan rincian pendapatan Perseroan:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2019 2018 2017Kamar 8.191 16.284 23.169 24.002 23.197Makanan dan minuman 4.730 12.334 17.448 20.498 20.148Kegiatan penunjang hotel 481 1.825 2.347 1.835 2.005Telepon dan faksimili 0 2 5 8 9Jumlah 13.402 30.445 42.969 46.343 45.359
Perbandingan pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dan 30 September 2019
Pada 30 September 2020 dan 30 September 2019, kontribusi pendapatan Perseroan paling besar berasal dari kamar yang disewakan. Pendapatan Perseroan pada periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 adalah sebesar Rp13.402 juta, mengalami penurunan sebesar Rp17.043 juta atau sebesar 55,98% dibandingkan dengan pendapatan Perseroan pada tanggal 30 September 2019 sebesar Rp30.445 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya penurunan pada pendapatan kamar pada tanggal 30 September 2020 sebesar Rp8.093 juta dibandingkan dengan pada tanggal 30 September 2019.
Perbandingan pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Pendapatan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp42.969 juta, mengalami penurunan sebesar Rp3.374 juta atau sebesar 7,28% dibandingkan dengan pendapatan pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp46.343 juta. Penurunan pada pendapatan Perseroan terutama disebabkan oleh penurunan pada pendapatan makanan dan minuman pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp3.050 juta dibandingkan dengan pendapatan makanan dan minuman pada tanggal 31 Desember 2018.
Perbandingan pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Pendapatan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp46.343 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp984 juta atau 2,17% dibandingkan dengan pendapatan pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp45.359 juta. Kenaikan pada pendapatan Perseroan disebabkan oleh peningkatan pendapatan kamar pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp805 juta dibandingkan dengan pendapatan kamar pada tanggal 31 Desember 2017.
17
3.1.2. Beban pokok pendapatan
Dibawah ini merupakan rincian beban pokok pendapatan Perseroan:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2019 2018 2017Makanan dan minuman 1.820 4.008 5.611 6.180 6.774Perlengkapan hotel dan restoran 846 1.700 2.296 2.763 2.277Air 301 529 707 777 695Beban penagihan kartu kredit 191 402 554 920 448Perlengkapan dekorasi 58 132 146 386 64Perlengkapan 4 - 16 42 40Musik dan hiburan - 4 4 35 24Jumlah (3.220) (6.775) (9.334) (11.103) (10.322)
Perbandingan beban pokok pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dan 30 September 2019
Beban pokok pendapatan Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah sebesar Rp3.220 juta, mengalami penurunan sebesar Rp3.555 juta atau sebesar 52,47% dibandingkan dengan beban pokok pendapatan pada tanggal 30 September 2019 sebesar Rp6.775 juta. Penurunan pada beban pokok pendapatan Perseroan terutama disebabkan oleh penurunan pada beban pembelian produk makanan dan minuman yang dilakukan Perseroan pada periode 30 September 2020 sebesar Rp2.188 juta dibandingkan dengan periode 30 September 2019.
Perbandingan beban pokok pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Beban pokok pendapatan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp9.334 juta, mengalami penurunan sebesar Rp1.769 juta atau sebesar 15,93% dibandingkan dengan beban pokok pendapatan pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp11.103 juta. Penurunan pada beban pokok pendapatan Perseroan terutama disebabkan oleh penurunan pada pendapatan makanan dan minuman yang dilakukan Perseroan pada periode 31 Desember 2019 sebesar Rp569 juta dibandingkan dengan periode 31 Desember 2018.
Perbandingan beban pokok pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Beban pokok pendapatan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp11.103 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp781 juta atau sebesar 7,57% dibandingkan dengan beban pokok pendapatan pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp10.322 juta. Peningkatan pada beban pokok pendapatan Perseroan terutama disebabkan oleh peningkatan pada beban penagihan kartu kredit Perseroan pada periode 31 Desember 2018 sebesar Rp472 juta.
3.1.3. Laba bruto
Perbandingan laba bruto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dan 30 September 2019
Laba bruto Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah sebesar Rp10.182 juta, mengalami penurunan sebesar Rp13.488 juta atau sebesar 56,98% dibandingkan dengan laba bruto pada tanggal 30 September 2019 sebesar Rp23.670 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penurunan pada pendapatan Perseroan dari tanggal 30 September 2019 dengan 30 September 2020 sebesar Rp17.043 juta. Meskipun beban pokok pendapatan menurun dari tanggal 30 September 2019 dengan 30 September 2020, penurunan beban pokok pendapatan hanya sebesar Rp3.555 juta. Nilai penurunan pendapatan Perseroan melebihi nilai penurunan beban pokok pendapatan sehingga laba bruto Perseroan mengalami penurunan yang signifikan.
18
Perbandingan laba bruto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Laba bruto Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp33.635 juta, mengalami penurunan sebesar Rp1.605 juta atau sebesar 4,55% dibandingkan dengan laba bruto pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp35.240 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penurunan pada pendapatan Perseroan dari tanggal 31 Desember 2018 dengan 31 Desember 2019 sebesar Rp3.374 juta. Meskipun beban pokok pendapatan menurun dari tanggal 31 Desember 2018 dengan 31 Desember 2019, penurunan beban pokok pendapatan hanya sebesar Rp1.769 juta. Nilai penurunan penjualan Perseroan melebihi nilai penurunan beban pokok pendapatan sehingga laba bruto Perseroan mengalami penurunan yang signifikan.
Perbandingan laba bruto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Laba bruto Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp35.240 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp203 juta atau sebesar 0,58% dibandingkan dengan laba bruto pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp35.037 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan pada pendapatan Perseroan dari tanggal 31 Desember 2017 dengan 31 Desember 2018 sebesar Rp984 juta. Meskipun beban pokok pendapatan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 mengalami peningkatan sebesar 781 juta, peningkatan pendapatan Perseroan pada periode tersebut masih lebih besar sehingga laba bruto Perseroan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
3.1.4. Beban Usaha
Dibawah ini merupakan rincian beban usaha Perseroan:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2019 2018 2017Gaji dan tunjangan 9.141 12.477 15.374 15.314 13.968Listrik 2.168 3.423 4.658 5.041 5.213Pajak bumi dan bangunan 1.672 1.672 1.672 1.609 1.488Astek 809 1.306 1.460 1.319 906Keamanan, outsourcing dan kebersihan 772 41 1.065 60 57Sewa 563 487 650 625 600Beban imbalan kerja karyawan 436 426 567 518 484Pemeliharaan aset tetap 299 452 667 716 737Kesejahteraan karyawan 292 602 775 843 1.045Beban gas 287 592 777 995 1.111Reparasi dan perawatan 285 378 565 1.383 764Pajak 283 405 505 449 2.026Bensin dan solar 273 825 985 990 896Percetakan dan perlengkapan 178 441 600 739 972Perlengkapan kantor 148 406 517 672 2.105Beban iklan 140 455 739 1.582 1.853Asuransi 134 186 240 283 319Telepon dan faksimili 76 105 138 184 200Izin 61 79 116 254 232Honorarium tenaga ahli 45 121 121 23 279Koran 15 31 40 43 44Sumbangan 13 49 54 62 56Transportasi tamu 4 7 7 1 3Pos, telegram dan materai 4 9 13 11 29Lain-lain 19 7 8 15 10Jumlah 18.117 24.982 32.313 33.731 35.397
19
Perbandingan beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dan 30 September 2019
Beban usaha Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah sebesar Rp18.117 juta, mengalami penurunan sebesar Rp6.865 juta atau sebesar 27,48% dibandingkan dengan beban usaha pada tanggal 30 September 2019 sebesar Rp24.982 juta. Penurunan pada beban usaha Perseroan terutama disebabkan oleh penurunan pada gaji dan tunjangan sebesar Rp3.336 juta serta beban yang dikeluarkan untuk pembayaran listrik sebesar Rp1.255 juta pada periode 30 September 2020.
Perbandingan beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Beban usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp32.313 juta, mengalami penurunan sebesar Rp1.418 juta atau sebesar 4,20% dibandingkan dengan beban usaha pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp33.731 juta. Penurunan pada beban usaha Perseroan terutama disebabkan oleh penurunan pada reparasi dan perawatan sebesar Rp818 juta serta beban yang dikeluarkan untuk iklan sebesar Rp843 juta pada periode 31 Desember 2019.
Perbandingan beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Beban usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp33.731 juta, mengalami penurunan sebesar Rp1.666 juta atau sebesar 4,71% dibandingkan dengan beban usaha pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp35.397 juta. Penurunan pada beban usaha Perseroan terutama disebabkan oleh penurunan pada beban pajak sebesar Rp1.577 juta serta penurunan pada beban perlengkapan kantor sebesar Rp1.433 juta.
3.1.5. Penghasilan Komprehensif Lain
Dibawah ini merupakan rincian penghasilan komprehensif lain Perseroan:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2019 2018 2017Penghasilan (rugi) komprehensif lain:Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali atas program imbalan pasti (5) (7) (9) (7) (6)Pajak penghasilan terkait 1 2 2 2 1Surplus revaluasi aset tetap 4.591 - - - - Pajak penghasilan terkait (1.010) - - - -Penghasilan komprehensif lain 3.577 (5) (7) (5) (5)
Perbandingan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dan 30 September 2019
Rugi komprehensif lain Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah sebesar Rp3.577 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp3.582 juta dibandingkan dengan rugi komprehensif lain pada tanggal 30 September 2019. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh surplus revaluasi aset tetap yang terjadi pada tanggal 30 September 2020 sebesar Rp4.591 juta.
Perbandingan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Rugi komprehensif lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp7 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp2 juta atau sebesar 40% dibandingkan dengan rugi komprehensif lain pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp5 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pada pengukuran kembali atas program imbalan pasti yang terjadi pada tanggal 30 Desember 2019 sebesar Rp2 juta.
20
Perbandingan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Rugi komprehensif lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp5 juta, tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan rugi komprehensif lain pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp5 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pengeluaran pada pengukuran kembali atas program imbalan pasti yang terjadi pada tanggal 30 Desember 2018 sebesar Rp1 juta.
3.1.6. Laba (Rugi) Sebelum Pajak
Perbandingan laba (rugi) sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dan 30 September 2019
Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah sebesar Rp27.439 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp31.916 juta atau sebesar 712,89% dibandingkan dengan rugi sebelum pajak penghasilan pada tanggal 30 September 2019 sebesar Rp4.477 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan keuntungan atas selisih revaluasi properti investasi pada tanggal 30 September 2020 sebesar Rp38.776 juta.
Perbandingan laba (rugi) sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Rugi sebelum pajak penghasilan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp2.295 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp632 juta atau sebesar 38,00% dibandingkan dengan rugi sebelum pajak penghasilan pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp1.663 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penurunan pendapatan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 dengan 31 Desember 2019 sebesar Rp3.374 juta.
Perbandingan laba (rugi) sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Rugi sebelum pajak penghasilan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp1.663 juta, mengalami penurunan sebesar Rp1.889 juta atau sebesar 53,18% dibandingkan dengan rugi sebelum pajak penghasilan pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp3.552 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan pendapatan pada tanggal 31 Desember 2017 dengan 31 Desember 2018 sebesar Rp984 juta. Selain itu, beban usaha Perseroan pada periode tersebut mengalami penurunan sebesar Rp1.666 juta sehingga menurunkan rugi sebelum pajak penghasilan Perseroan periode tersebut.
3.1.7. Laba (Rugi) Tahun Berjalan
Perbandingan laba (rugi) tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dan 30 September 2019
Laba tahun berjalan Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah sebesar Rp25.262 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp28.952 juta atau sebesar 784,61% dibandingkan dengan rugi tahun berjalan pada tanggal 30 September 2019 sebesar Rp3.690 juta. Kenaikan pada periode 30 September 2020 dibandingkan dengan periode 30 September 2019 tetap terjadi meskipun terdapat penurunan pada manfaat pajak Perseroan pada periode 30 September 2020 sebesar Rp2.964 juta.
Perbandingan laba (rugi) tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Rugi tahun berjalan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp1.245 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp485 juta atau sebesar 63,81% dibandingkan dengan rugi tahun berjalan pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp760 juta. Kenaikan pada periode 31 Desember
21
2019 dibandingkan dengan periode 31 Desember 2018 tetap terjadi meskipun terdapat peningkatan pada manfaat pajak Perseroan periode 31 Desember 2019 dibandingkan dengan periode 31 Desember 2018 dikarenakan peningkatan manfaat pada periode tersebut masih lebih kecil daripada peningkatan rugi Perseroan sebelum pajak penghasilan di periode tersebut.
Perbandingan laba (rugi) tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Rugi tahun berjalan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp760 juta, mengalami penurunan sebesar Rp2.732 juta atau sebesar 78,23% dibandingkan dengan rugi tahun berjalan pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp3.492 juta. Penurunan pada periode 31 Desember 2018 dibandingkan dengan periode 31 Desember 2017 tetap terjadi dengan tambahan manfaat pajak Perseroan periode 31 Desember 2018 dibandingkan dengan periode 31 Desember 2017 sebesar Rp843 juta.
3.2. Laporan Posisi Keuangan
Tabel berikut menggambarkan perkembangan jumlah aset, liabilitas, dan ekuitas Perseroan yang mengacu pada laporan keuangan periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dan untuk tahun-tahun pada tanggal 31 Desember 2019, 2018, dan 2017.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2018 2017Aset Lancar 27.373 35.516 33.362 31.942Aset Tidak Lancar 130.142 93.787 98.194 103.208Total Aset 157.515 129.303 131.556 135.150Liabilitas Jangka Pendek 2.462 4.180 5.501 8.367Liabilitas Jangka Panjang 3.839 2.747 2.428 2.391Total Liabilitas 6.301 6.927 7.929 10.758Ekuitas 151.214 122.376 123.627 124.392
3.2.1. Aset Lancar
Berikut merupakan rincian aset lancar perseroan:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2018 2017Aset LancarKas dan setara kas 23.429 25.439 30.777 28.702Deposito 2.000 2.000 - -Piutang Usaha 118 489 686 1.191Piutang lain-lain 946 6.873 284 55Persediaan 475 644 909 659Biaya dibayar dimuka 404 71 706 1.335Pajak dibayar dimuka 1 - - -Jumlah aset lancar 27.373 35.516 33.362 31.942
Perbandingan aset lancar pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019
Aset lancar Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah sebesar Rp27.373 juta, mengalami penurunan sebesar Rp8.143 juta atau sebesar 22,92% dibandingkan dengan aset lancar pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp35.516 juta. Penurunan aset lancar Perseroan pada periode tersebut disebabkan terutama oleh piutang lain-lain Perseroan dimana posisi piutang lain-lain Perseroan pada periode 30 September 2020 memiliki piutang lain-lain sebesar Rp946 juta dibandingkan dengan periode 31 Desember 2019 yaitu sebesar Rp6.873 juta.
22
Perbandingan aset lancar pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Aset lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp35.516 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp2.154 juta atau sebesar 6,46% dibandingkan dengan aset lancar pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp33.362 juta. Kenaikan aset lancar Perseroan pada periode tersebut disebabkan terutama oleh piutang lain-lain Perseroan dimana pada periode 31 Desember 2019 Perseroan memiliki piutang lain-lain sebesar Rp6.873 juta dibandingkan dengan periode 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp284 juta.
Perbandingan aset lancar pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Aset lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp33.362 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp1.420 juta atau sebesar 4,45% dibandingkan dengan aset lancar pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp31.942 juta. Kenaikan aset lancar Perseroan pada periode tersebut disebabkan terutama oleh peningkatan kas dan bank Perseroan sebesar Rp2.075 juta pada periode 31 Desember 2018.
3.2.2. Aset Tidak Lancar
Berikut merupakan rincian aset tidak lancar Perseroan :
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2018 2017Aset tidak lancarAset tetap 72.533 72.689 78.083 83.829Aset hak-guna 209 - - -Properti investasi 57.196 18.469 18.534 18.599Jaminan 204 204 204 312Aset pajak tangguhan - 2.425 1.373 468Jumlah aset tidak lancar 130.142 93.787 98.194 103.208
Perbandingan aset tidak lancar pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019
Aset tidak lancar Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah sebesar Rp130.142 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp36.356 juta atau sebesar 38,76% dibandingkan dengan aset tidak lancar pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp93.787 juta. Peningkatan aset tidak lancar Perseroan pada periode tersebut disebabkan terutama oleh peningkatan properti investasi Perseroan sebesar Rp38.727.
Perbandingan aset tidak lancar pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Aset tidak lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp93.787 juta, mengalami penurunan sebesar Rp4.407 juta atau sebesar 4,49% dibandingkan dengan aset tidak lancar pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp98.194 juta. Penurunan aset tidak lancar Perseroan pada periode tersebut disebabkan terutama oleh aset tetap Perseroan pada periode 31 Desember 2019 yang memiliki nilai penurunan sebesar Rp5.394 juta dari aset tetap pada periode 31 Desember 2018.
Perbandingan aset tidak lancar pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Aset tidak lancar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp98.194 juta, mengalami penurunan sebesar Rp5.014 juta atau sebesar 4,86% dibandingkan dengan aset tidak lancar pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp103.208 juta. Penurunan tersebut disebabkan terutama oleh penurunan pada aset tetap Perseroan periode 31 Desember 2018 dengan nilai penurunan sebesar Rp5.746 juta dibandingkan dengan periode 31 Desember 2017.
23
3.2.3. Total Aset
Perbandingan total aset pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019
Total aset Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah sebesar Rp157.515 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp28.212 juta atau sebesar 21,82% dibandingkan dengan total aset pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp129.303 juta. Peningkatan tersebut disebabkan terutama oleh peningkatan aset tidak lancar Perseroan pada periode 30 September 2020 dari periode 31 Desember 2019 sebesar Rp36.356 juta.
Perbandingan total aset pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Total aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp129.303 juta, mengalami penurunan sebesar Rp2.253 juta atau sebesar 1,71% dibandingkan dengan total aset pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp131.556 juta. Penurunan tersebut disebabkan terutama oleh penurunan aset tidak lancar Perseroan pada periode 31 Desember 2019 dari periode 31 Desember 2018 sebesar Rp4.407 juta.
Perbandingan total aset pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Total aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp131.556 juta, mengalami penurunan sebesar Rp3.594 juta atau sebesar 2,66% dibandingkan dengan total aset pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp135.150 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan pada aset tidak lancar Perseroan pada periode 31 Desember 2018 dari periode 31 Desember 2017 sebesar Rp5.014 juta.
3.2.4. Liabilitas Jangka Pendek
Dibawah ini merupakan rincian liabilitas jangka pendek Perseroan :
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2018 2017LIABILITAS JANGKA PENDEKLiabilitas sewa pembiayaan 7 25 71 130Utang usaha 474 1.589 1.701 1.673Utang pajak 115 512 502 500Utang lain-lain 723 646 1.782 4.506Uang muka terima 872 867 886 1.032Akrual 271 541 559 526Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 2.462 4.180 5.501 8.367
Perbandingan liabilitas jangka pendek pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019
Liabilitas jangka pendek Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah sebesar Rp2.462 juta, mengalami penurunan sebesar Rp1.718 juta atau sebesar 41,10% dibandingkan dengan liabilitas jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp4.180 juta. Penurunan tersebut disebabkan terutama oleh utang usaha Perseroan yang mengalami penurunan pada periode 30 September 2020 sebesar Rp1.115 juta atau sebesar 70,17% dibandingkan dengan utang usaha pada periode 31 Desember 2019.
Perbandingan liabilitas jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Liabilitas jangka pendek Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp4.180 juta, mengalami penurunan sebesar Rp1.321 juta atau sebesar 24,01% dibandingkan dengan liabilitas jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp5.501 juta. Penurunan tersebut disebabkan terutama oleh utang lain-lain Perseroan yang mengalami penurunan pada periode 31 Desember 2019
24
sebesar Rp1.136 juta atau sebesar 63,74% dibandingkan dengan utang lain-lain pada periode 31 Desember 2018.
Perbandingan liabilitas jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Liabilitas jangka pendek Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp5.501 juta, mengalami penurunan sebesar Rp2.866 juta atau sebesar 34,25% dibandingkan dengan liabilitas jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp8.367 juta. Penurunan tersebut disebabkan terutama oleh penurunan utang lain-lain Perseroan pada periode 31 Desember 2018 yang mengalami penurunan sebesar Rp2.724 juta atau sebesar 60,45% dibandingkan dengan utang lain-lain pada periode 31 Desember 2017.
3.2.5. Liabilitas Jangka Panjang
Dibawah ini merupakan rincian liabilitas jangka panjang Perseroan:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2018 2017LIABILITAS JANGKA PANJANGLiabilitas sewa pembiayaan 74 81 107 286Liabilitas imbalan kerja karyawan 3.004 2.666 2.321 2.105Liabilitas pajak tangguhan 761 - - -Jumlah Liabilitas jangka Panjang 3.839 2.747 2.428 2.391
Perbandingan liabilitas jangka panjang pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019
Liabilitas jangka panjang Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah sebesar Rp3.839 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp1.093 juta atau sebesar 39,73% dibandingkan dengan liabilitas jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp2.747 juta. Penyebab utama kenaikan tersebut adalah adanya peningkatan pada liabilitas pajak tangguhan sebesar Rp761juta pada periode 30 September 2020 dibandingkan dengan periode 31 Desember 2019.
Perbandingan liabilitas jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Liabilitas jangka panjang Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp2.747 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp319 juta atau sebesar 13,14% dibandingkan dengan liabilitas jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp2.428 juta. Penyebab utama kenaikan tersebut adalah adanya peningkatan pada liabilitas imbalan kerja karyawan sebesar Rp345 juta pada periode 31 Desember 2019 dibandingkan dengan periode 31 Desember 2018.
Perbandingan liabilitas jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Liabilitas jangka panjang Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp2.428 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp37 juta atau sebesar 1,55% dibandingkan dengan liabilitas jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp2.391 juta. Penyebab utama kenaikan tersebut adalah adanya peningkatan pada liabilitas imbalan kerja karyawan sebesar Rp216 juta pada periode 31 Desember 2018 dibandingkan dengan periode 31 Desember 2017.
3.2.6. Total Liabilitas
Perbandingan total liabilitas pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019
Total liabilitas Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah sebesar Rp6.301 juta, mengalami penurunan sebesar Rp626 juta atau sebesar 9,04% dibandingkan dengan total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp6.927 juta. Penurunan total liabilitas Perseroan pada periode 30 September 2020 disebabkan terutama oleh penurunan pada nilai liabilitas jangka pendek Perseroan sebesar Rp1.718 juta atau 41,10% dibandingkan dengan periode 31 Desember 2019.
25
Perbandingan total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Total liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp6.927 juta, mengalami penurunan sebesar Rp1.002 juta atau sebesar 12,64% dibandingkan dengan total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp7.929 juta. Penurunan total liabilitas Perseroan pada periode 31 Desember 2019 disebabkan terutama oleh penurunan pada nilai liabilitas jangka pendek Perseroan sebesar Rp1.321 juta atau 24,01% dibandingkan dengan periode 31 Desember 2018.
Perbandingan total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Total liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp7.929 juta, mengalami penurunan sebesar Rp2.829 juta atau sebesar 26,3% dibandingkan dengan total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp10.758 juta. Penurunan total liabilitas Perseroan pada periode 31 Desember 2018 disebabkan terutama oleh penurunan pada nilai liabilitas jangka pendek Perseroan sebesar Rp2.866 juta atau 34,25% dibandingkan dengan periode 31 Desember 2017.
3.2.7. Ekuitas
Dibawah ini merupakan rincian ekuitas Perseroan :
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2018 2017EKUITASModal saham – nilai nominal Rp5.000.000 per saham Modal dasar 10.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 6.000 saham 30.000 30.000 30.000 30.000Tambahan modal disetor 18.676 18.676 18.676 18.676Selisih revaluasi aset tetap 74.991 71.410 71.410 71.410Saldo laba 27.547 2.290 3.541 4.306JUMLAH EKUITAS 151.214 122.376 123.627 124.392
Perbandingan ekuitas pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019
Total ekuitas Perseroan pada tanggal 30 September 2020 adalah sebesar Rp151.214 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp28.838 juta atau sebesar 23,57% dibandingkan dengan total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp122.376 juta. Penyebab utama kenaikan tersebut adalah adanya peningkatan pada saldo laba Perseroan pada periode 30 September 2020 sebesar Rp27.547 juta dibandingkan dengan periode 31 Desember 2019.
Perbandingan ekuitas pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Total ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp122.376 juta, mengalami penurunan sebesar Rp1.251 juta atau sebesar 1,01% dibandingkan dengan total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp123.627 juta. Penyebab utama penurunan tersebut adalah adanya penurunan pada saldo laba Perseroan sebesar Rp1.251 juta dibandingkan dengan periode 31 Desember 2018.
Perbandingan ekuitas pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Total ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp123.627 juta, mengalami penurunan sebesar Rp765 juta atau sebesar 0,62% dibandingkan dengan total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp124.392 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan nilai saldo laba Perseroan pada periode 31 Desember 2018 sebesar Rp765 juta dibandingkan dengan pada periode 31 Desember 2017.
26
3.3. Arus Kas
Perseroan memiliki pola arus kas dengan karakteristik bisnis dan siklus bisnis emiten skala menengah yang terdiri dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
Laporan arus kas Perseroan per tanggal 30 September 2020 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2019 2018 2017Arus Kas bersih diperoleh dari (untuk) aktivitas operasi (8.008) (3.459) 4.884 5.330 2.027Arus Kas bersih (digunakan untuk) aktivitas investasi 14 (504) (562) (287) (2.251)Arus Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas
pendanaan 5.984 2.170 (9.660) (2.967) 3.680
3.3.1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2019 2018 2017ARUS KAS AKTIVITAS OPERASIPenerimaan dari pelanggan 13.777 27.551 43.147 46.702 43.953Penerimaan bunga 765 1.096 1.467 1.277 1.448Penerimaan (Pembayaran) untuk pihak ketiga (255) (364) 498 514 (4.015)Pembayaran kepada karyawan (9.140) (12.477) (15.374) (15.314) (13.968)Pembayaran untuk beban operasional (8.989) (11.429) (15.673) (16.524) (19.233)Pembayaran kepada pemasok (4.166) (7.836) (9.181) (11.325) (10.212)Arus Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (8.008) (3.459) 4.884 5.330 (2.027)
Perbandingan arus kas dari aktivitas operasi pada tanggal 30 September 2020 dan 30 September 2019
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi mencapai Rp8.008 juta pada periode yang berakhir pada 30 September 2020 mengalami peningkatan dari periode yang berakhir pada 30 September 2019 yang menggunakan kas bersih sebesar Rp3.459 juta. Pada kedua periode tersebut penggunaan kas terbesar berasal dari pembayaran kepada karyawan.
Perbandingan arus kas dari aktivitas operasi pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi mencapai Rp4.884 juta pada periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 mengalami penurunan dari periode yang berakhir pada 31 Desember 2018 yang memperoleh kas bersih sebesar Rp5.330 juta. Pada kedua periode tersebut penggunaan kas terbesar berasal dari pembayaran untuk beban operasional.
Perbandingan arus kas dari aktivitas operasi pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi mencapai Rp5.330 juta pada periode yang berakhir pada 31 Desember 2018 mengalami peningkatan dari periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 yang menggunakan kas bersih sebesar Rp2.027 juta. Pada kedua periode tersebut penggunaan kas terbesar berasal dari pembayaran untuk beban operasional diimbangi oleh penerimaan kas dari pelanggan.
27
3.3.2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2019 2018 2017ARUS KAS AKTIVITAS INVESTASIPenjualan aset tetap 70 - - - -Pembelian aset tetap (56) (504) (562) (287) (2.251)Arus Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi 14 (504) (562) (287) (2.251)
Perbandingan arus kas dari aktivitas investasi pada tanggal 30 September 2020 dan 30 September 2019
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi mencapai Rp14 juta pada periode yang berakhir pada 30 September 2020 mengalami peningkatan dari periode yang berakhir pada 30 September 2019 yang menggunakan kas bersih untuk aktivitas investasi sebesar Rp504 juta. pada kedua periode tersebut kas bersih diperoleh dari penjualan aset tetap dan digunakan untuk pembelian aset tetap.
Perbandingan arus kas dari aktivitas investasi pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi mencapai Rp562 juta pada periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 mengalami peningkatan dari periode yang berakhir pada 31 Desember 2018 yang menggunakan kas bersih untuk aktivitas investasi sebesar Rp287 juta. pada kedua periode tersebut kas bersih digunakan untuk pembelian aset tetap.
Perbandingan arus kas dari aktivitas investasi pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi mencapai Rp287 juta pada periode yang berakhir pada 31 Desember 2018 mengalami penurunan dari periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 yang menggunakan kas bersih untuk aktivitas investasi sebesar Rp2.251 juta. pada kedua periode tersebut kas bersih digunakan untuk pembelian aset tetap.
3.3.3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2019 2018 2017ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPenerimaan piutang lain-lain pihak berelasi 6.010 223 41 - -Pembayaran piutang lain-lain pihak berelasi - - (6.630) (229) (34)Penerimaan utang lain-lain pihak berelasi - - - - 3.500Pembayaran utang lain-lain pihak berelasi - - (1.000) (2.500) -Pencairan (penempatan) deposito - 2.000 (2.000) - -Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan (25) (53) (71) (238) 215
Arus Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan 5.985 2.170 (9.660) (2.967) 3.680
Perbandingan arus kas dari aktivitas pendanaan pada tanggal 30 September 2020 dan 30 September 2019
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan mencapai Rp5.985 juta pada periode yang berakhir pada 30 September 2020 mengalami peningkatan dari periode yang berakhir pada 30 September 2019 yang memperoleh kas bersih sebesar Rp2.170 juta dari aktivitas pendanaan. Pada periode yang berakhir pada 30 September 2020 terjadi peningkatan karena adanya penerimaan pembayaran piutang dibandingkan dengan periode 30 September 2019.
28
Perbandingan arus kas dari aktivitas pendanaan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan mencapai Rp9.660 juta pada periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 mengalami peningkatan dari periode yang berakhir pada 31 Desember 2018 yang menggunakan kas bersih sebesar Rp2.967 juta untuk aktivitas pendanaan. Pada periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 terdapat peningkatan karena adanya pembayaran piutang dan penempatan deposito.
Perbandingan arus kas dari aktivitas pendanaan pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan mencapai Rp2.967 juta pada periode yang berakhir pada 31 Desember 2018 mengalami peningkatan dari periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 yang memperoleh kas bersih sebesar Rp3.680 juta. Pada periode 31 Desember 2018 penggunaan kas berasal dari pembayaran liabilitas sewa pembiayaan.
3.4. Likuiditas dan Sumber Pendanaan
Likuiditas menggambarkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas keuangan jangka pendeknya. Kebutuhan likuiditas Perseroan terutama diperlukan untuk modal kerja. Sedangkan, sumber utama likuiditas Perseroan berasal dari penerimaan kas dari pelanggan.
Perseroan memiliki tingkat likuiditas keuangan yang cukup baik. Hal ini ditunjukan oleh peningkatan rasio lancar (total aset lancar/total liabilitas jangka pendek) Perseroan pada periode berakhir pada 30 September 2020 dan 31 Desember 2019 masing-masing sebesar 11,12x dan 8,50x.
Sumber likuiditas Perseroan dapat diperoleh secara internal maupun eksternal yang berasal dari aktivitas operasi, investasi maupun aktivitas pendanaan. Hingga saat ini, Perseroan tidak memiliki sumber likuiditas material yang belum digunakan. Perseroan yakin bahwa Perseroan akan memiliki sumber pendanaan yang cukup dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, aktivitas pendanaan dan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham. Pada tanggal 30 September 2020, Perseroan juga memiliki kas dan setara kas sebesar Rp23.429 juta.
Perseroan tidak melihat adanya kecenderungan yang diketahui, permintaan, perikatan atau komitmen, kejadian dan/atau ketidakpastian di luar rencana Penawaran Umum yang mungkin mengakibatkan terjadinya peningkatan atau penurunan yang material terhadap likuiditas Perseroan. Kedepannya, Perseroan akan terus mengandalkan arus kas dari aktivitas operasi dan investasi untuk terus mendanai kegiatan operasi dan belanja modal Perseroan. Selain itu, diharapkan pertumbuhan laba yang terus meningkat juga akan semakin meningkatkan tingkat likuiditas Perseroan.
3.5. Jumlah Pinjaman yang Masih Terutang
Pada tanggal 30 September 2020, jumlah pinjaman masih terutang Perseroan tercatat sebesar Rp81 juta. Dibawah ini merupakan rincian utang sewa pembiayaan Perseroan per tanggal 30 September 2020 yang jatuh tempo dalam satu tahun:
(dalam jutaan Rupiah)Keterangan JumlahPT Orix Indonesia Finance 7Jumlah 7
29
Dibawah ini merupakan rincian utang sewa pembiayaan Perseroan per tanggal 30 September 2020 yang jatuh tempo lebih dari satu tahun:
(dalam jutaan Rupiah)Keterangan JumlahPT Orix Indonesia Finance 74Jumlah 74
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
a) Manajemen risiko modal
Struktur permodalan utama Perseroan berasal dari modal saham.Tindakan yang dilakukan dalam mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan Perseroan adalah:- Menjaga kecukupan finansial yang kuat sesuai dengan risiko yang dihadapi untuk mendukung
pertumbuhan bisnis baru dan memenuhi persyaratan dari regulator dan pemangku kepentingan lainnya sehingga memberikan keyakinan kepada pelanggan dan pemegang saham terhadap kekuatan finansial Perseroan;
- Mempertahankan fleksibilitas keuangan dengan menjaga likuiditas yang kuat; - Membagikan dividen dengan mempertimbangkan faktor pertumbuhan arus kas dan kinerja
Perseroan. Manajemen Perseroan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perseroan. Sebagai bagian dari review ini, manajemen mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
b) Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
Tujuan dari kebijakan manajemen risiko keuangan Perseroan secara keseluruhan adalah memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko pasar (termasuk risiko mata uang asing dan risiko tingkat bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas.
1. Risiko pasarAktivitas Perseroan terekspos terutama untuk risiko keuangan atas perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga.a) Manajemen risiko mata uang asing
Perseroan terkena risiko mata uang asing sehubungan dengan eksposur mata uang asing. Fluktuasi yang timbul dari perubahan kurs mata uang asing umumnya dikelola dengan cara mencocokkan liabilitas dengan aset mata uang yang sama sehingga memastikan bahwa setiap eksposur terhadap mata uang asing luar negeri diminimalkan Risiko pengelolaan dana dilakukan melalui dua pendekatan, yang pertama adalah manajemen arus kas dengan mempersingkat waktu penagihan sehingga dana dapat lebih cepat diinvestasikan. Kedua untuk mengantisipasi perubahan ekonomi global dan lokal, perubahan situasi politik, perubahan peraturan dan faktor lain yang dapat mempengaruhi keamanan investasi.Risiko yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang diminimalkan dengan menjaga cadangan dalam mata uang asing sebesar liabilitas Perseroan dalam mata uang tersebut.
b) Manajemen risiko tingkat bunga dan risiko pasar lainnyaPerseroan memiliki eksposur atas dampak perubahan tingkat bunga dan risiko pasar lainnya sehubungan dengan investasi Perseroan seperti deposito dan efek utang. Untuk mengelola risiko-risiko ini, Perseroan mendiversifikasi portofolio investasi dan melaksanakan analisa sensitivitas.
30
Sensitivitas suku bungaAnalisa sensitivitas suku bunga digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan perubahan suku bunga terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai wajar dan arus kas untuk perubahan suku bunga pasar didasarkan pada volatilitas tingkat suku bunga historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan.
2. Manajemen risiko kreditRisiko kredit adalah risiko bahwa suatu pihak untuk suatu instrumen keuangan akan menyebabkan kerugian finansial bagi pihak lain karena gagal untuk melaksanakan kewajiban. Berikut ini adalah kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk mengurangi eksposur Perseroan terhadap risiko kredit :Kebijakan risiko kredit untuk keseluruhan Perseroan mendefinisikan apa yang merupakan risiko kredit bagi Perseroan. Kepatuhan terhadap kebijakan tersebut dipantau serta eksposur dan pelanggaran dilaporkan kepada Manajemen.Risiko kredit dari aset keuangan terutama yang melekat pada piutang usaha dan piutang lain-lain umumnya dicatat pada nilai tercatat, yaitu setelah dikurangi penyisihan. Batas bersih yang diperbolehkan ditetapkan untuk setiap counterparty atau kelompok counterparty dalam hubungannya dengan deposito tunai. Eksposur risiko kredit dihitung secara teratur dan dibandingkan dengan batas kredit resmi sebelum transaksi lebih lanjut dilakukan dengan counterparty masing-masing. Dalam mengelola risiko kredit, Perseroan bertransaksi antara Perseroan dengan counterparty menurut panduan ketat yang meliputi batas-batas dan syarat dan tidak mengharapkan counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat akan tidak dapat memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dalam hal piutang secara aktif dimonitor. Kontrol ketat diselenggarakan atas eksposur counterparty. Bisnis dilakukan dengan counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat dan konsentrasi risiko dihindari dengan batas kepatuhan terhadap batasan counterparty yang ditetapkan setiap tahun oleh manajemen secara teratur.
3. Manajemen risiko likuiditasPerseroan terus menerus memonitor arus kas aktual dan mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.Perseroan memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang berkelangsungan. Sesuai dengan kebijakan likuiditas Perseroan, persentase minimum dari jumlah kas dan bank selalu disediakan untuk memastikan bahwa ada dana cair yang cukup tersedia untuk memenuhi liabilitas dan investasi. Perseroan memiliki posisi likuiditas yang kuat.
5. KOMITMEN DAN PERISTIWA PENTING
a. Komitmen BankBerdasarkan perjanjian pinjaman No.72/CLO/NOV/PP/XI/2019 tanggal 25 November 2019, Perseroan menerima fasilitas pinjaman rekening koran dari PT Bank OCBC NISP Tbk sebesar Rp 2.000.000.000. Pinjaman ini dijamin dengan deposito di bank yang sama, jatuh waktu pada tanggal 25 November 2020 dan dikenakan bunga sebesar bunga deposito ditambah 0,8%.Sampai dengan 30 September 2020, Perseroan belum menggunakan fasilitas pinjaman tersebut dan pada saat jatuh tempo pinjaman tersebut tidak diperpanjang.
b. Ketidakpastian Kondisi EkonomiPada awal tahun 2020 terjadi penyebaran penyakit yang disebabkan virus corona Covid-19 sehingga mengakibatkan epidemi pada suatu negara, yang kemudian menyebar ke hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia, dan menjadi pandemi di dunia sampai dengan sekarang.Ekonomi global dan Indonesia mengalami penurunan dan ketidakpastian yang disebabkan oleh gangguan aktivitas bisnis, volatilitas mata uang asing dan nilai wajar instrumen keuangan, penurunan daya beli dan sebagainya.Dampak penurunan kondisi ekonomi ini terhadap Perseroan belum dapat ditentukan saat ini, dan sangat tergantung pada kebijakan Pemerintah untuk memitigasi dan mengatasinya.
31
c. Pajak TangguhanUntuk memitigasi penurunan kondisi ekonomi, Pemerintah Indonesia menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No.1 Tahun 2020 tertanggal 31 Maret 2020, yang antara lain menurunkan tarif Pajak Penghasilan Badan dari semula 25% menjadi 22% untuk tahun 2020 dan 2021, dan kemudian menjadi 20% untuk tahun 2022 dan selanjutnya (dengan pengecualian tarif khusus untuk entitas-entitas tertentu).Sehubungan dengan peraturan ini, Aset Pajak Tangguhan juga Liabilitas Pajak Tangguhan Perseroan akan terpengaruh pada tahun-tahun yang akan datang.
d. Komite AuditPerseroan telah membentuk Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan No. 228/KLR/Per-HDS/DES/2020 tanggal 15 Desember 2020, sebagai berikut:.Ketua : Ricardo Suhendra WirjawanAnggota : Sugito Wibowo Elkana Pandaja
6. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
a. Perubahan Anggaran Dasar PerseroanBerdasarkan Pernyataan Keputusan Sirkuler Direksi sebagai pengganti Rapat Direksi Perseroan tanggal 12 November 2020 sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 04 dari Notaris Rahayu Ningsih, S.H. yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0075955.AH.01.02.TAHUN 2020 tanggal 12 November 2020, yang merupakan kelanjutan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 9 November 2020 sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 02 dan notaris yang sama, maka Direksi yang telah diberikan kuasa untuk:1. Menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham-saham
Perseroan kepada masyarakat (“Penawaran Umum”) dan mencatatkan saham-saham tersebut pada Bursa Efek Indonesia serta mengubah status Perseroan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka.
2. Menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp50.000.000.000 menjadi Rp120.000.000.000. Menyetujui melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari sebesar Rp5.000.000 menjadi sebesar Rp100.
3. Menyetujui untuk mengeluarkan saham dalam simpanan/portepel dan menawarkan/menjual saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel tersebut melalui Penawaran Umum kepada masyarakat dalam jumlah sebanyak-banyaknya 150.000.000 saham baru dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp100, dengan memperhatikan peraturan yang berlaku termasuk peraturan pasar modal dan Bursa Efek Indonesia.
4. Menyetujui ini untuk mencatatkan seluruh saham Perseroan, setelah dilaksanakannya Penawaran Umum atas saham-saham yang ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui Pasar Modal, serta saham-saham yang dimiliki oleh pemegang saham (selain pemegang saham masyarakat) pada Bursa Efek Indonesia, serta menyetujui untuk mendaftarkan saham-saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif sesuai dengan Peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia.
5. Menyetujui perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, dengan memberhentikan seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang lama, dan mengangkat anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang baru. Sehingga susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris menjadi sebagai berikut :Direktur Utama : Tn. Sapto Utomo HidajatDirektur : Tn. Alexander HidajatDirektur : Tn. Daniel HidayatKomisaris Utama : Tn. Surjo Luhur HidajatKomisaris : Tn. Nicholas Thomas PelliccioneKomisaris Independen : Tn. Ricardo Suhendra Wirjawan
32
6. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, untuk melakukan semua Tindakan yang diperlukan sehubungan dengan Penawaran Umum, termasuk :- Membuat dan menandatangani Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Perjanjian Pengelolaan
Administrasi Saham Penawaran Umum,- Mencatatkan saham-saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada
Bursa Efek Indonesia,- Mendaftarkan saham-saham dalam Penitipan Kolektif sesuai dengan Peraturan Kustodian
Sentral Efek Indonesia.
b. Perjanjian Kerjasama Bagi HasilBerdasarkan perjanjian kerjasama bagi hasil tanggal 1 Agustus 2020, Perseroan sebagai pemilik sebidang tanah di Jl. HOS Cokroaminoto, Jakarta, melakukan kerjasama dengan pihak berelasi PT Dirga Surya (Perusahaan Pengendali) sebagai pengelola tanah tersebut untuk disewakan kepada pihak ketiga.PT Dirga Surya sebagai penyewa tanah dan bangunan yang dimiliki Perseroan telah melakukan renovasi atas bangunan tersebut dan kemudian PT Dirga Surya menyewakan bangunan tersebut kepada pihak ketiga. Bagi hasil tidak berdasarkan persentase tetapi berdasarkan nilai tertentu. Kerjasama tersebut berlaku sejak tanggal1 November 2020 sampai dengan 31 Oktober 2025 dengan sistem kerjasama bagi hasil di mana Entitas menerima sebagai berikut : - Tahun pertama sebesar Rp 536.250.000- Tahun kedua sebesar Rp 536.250.000- Tahun ketiga sebesar Rp 576.469.000- Tahun keempat sebesar Rp 619.704.000- Tahun kelima sebesar Rp 650.689.000 Rp2.919.362.00
Adapun syarat kondisi atas perjanjian tersebut adalah sebagai berikut :1. Perjanjian bagi hasil berlaku mulai tanggal 1 November 2020 sampai dengan 31 Oktober 20252. Nilai bagi hasil telah ditetapkan sebesar Rp 2.919.362.000 untuk 5 tahun yang akan dibayarkan
paling lambat setiap tanggal 23 Desember di mana nilai per tahun telah ditetapkan dalam perjanjian tersebut.
3. Perseroan menanggung pajak penghasilan atas bagi hasil tersebut 4. Perseroan menanggung pajak bumi dan bangunan atas obyek bagi hasil tersebut5. Perseroan menanggung asuransi atas obyek bagi hasil tersebut
Perseroan tidak menyewakan langsung ke pihak ketiga lain karena Perseroan ingin konsentrasi dan komitmen untuk pengembangan hotel yang dikelola.
Perseroan mengakui aset tesebut sebagai properti investasi sesuai dengan PSAK 13 : Properti Investasi. Hal ini disebabkan properti yang dikuasai Perseroan bertujuan menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa ataupun untuk dijual dalam kegiatan sehari-hari.
c. Perjanjian Sewa
Berdasarkan perjanjian sewa menyewa dengan pihak berelasi PT First National Cooling Industry (Entitas sepengendali) tanggal 1 November 2020, Entitas menyewa tanah di Sunter, Jakarta yang dipakai untuk bangunan hotel.
Perjanjian sewa menyewa tersebut berlaku 5 tahun sejak tanggal 1 Januari 2021 sampai dengan 31 Desember 2025 dengan nilai sebesar Rp 23.889.065.000. Perjanjian tersebut dapat diperpanjang 5 tahun berikutnya sejak tanggal 1 Januari 2026 sampai dengan 31 Desember 2030 dengan nilai sebesar Rp 31.403.427.000.
Berdasarkan Laporan Penilaian Sewa Pasar di Jl. Danau Permai Timur I Blok C-1, Jakarta No. 00386/2.0059-02/PI/03/0242/1/X/2020 tanggal 15 Oktober 2020 oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Suwendho Rinaldy dan Rekan), penilaian kembali aset dengan pendekatan pasar dan
33
pendekatan pendapatan, yang selanjutnya indikasi nilai yang diperoleh dari tiap-tiap pendekatan tersebut direkonsiliasi dengan melakukan pembobotan untuk memperoleh kesimpulan nilai sewa pasar aset sewa.
Berdasarkan Surat Pernyataan Bersama tanggal 10 Desember 2020 antara Entitas dengan pihak berelasi PT.First National Cooling Industry (Entitas sepengendali), kedua belah pihak sepakat dan memastikan untuk memperpanjang jangka waktu sewa setelah perjanjian sewa selesai, di mana nilai atau harga sewa baru akan disesuaikan atau diatur kembali dalam perpanjangan/addendum perjanjian sewa tersebut.
Dengan diterapkan PSAK 73 : Sewa sesuai Catatan 2b maka Entitas mulai mengakui aset hak-guna pada tanggal permulaan sewa sebagaimana dijelaskan di Catatan 2i. Sebagai dampaknya Entitas akan mengakui aset hak-guna sebesar Rp 45.805.563.519 dan liabilitas sewa sebesar Rp 45.805.563.519 (termasuk jangka pendek Rp 4.055.150.000) pada tanggal 23 Desember 2020 sesuai tanggal pembayaran sewa.
Liabilitas berdasarkan PSAK 73
Periode Jangkapendek
Jangkapanjang Jumlah Nilai Kontrak
Desember 2020 4.055.150.000 41.750.413.519 45.805.563.519 4.055.150.000Desember 2021 4.460.445.000 38.959.985.060 43.420.430.060 4.460.445.000Desember 2022 4.795.215.000 35.723.169.462 40.518.384.462 4.795.215.000Desember 2023 5.154.656.000 31.997.440.241 37.152.096.241 5.154.656.000Desember 2024 5.423.599.000 27.853.738.850 33.277.337.850 5.423.599.000Desember 2025 5.683.229.000 23.284.659.404 28.967.888.404 5.683.229.000Desember 2026 5.967.390.000 18.248.655.781 24.216.045.781 5.967.390.000Desember 2027 6.265.760.000 12.712.842.012 18.978.602.012 6.265.760.000Desember 2028 6.579.048.000 6.642.307.692 13.221.355.692 6.579.048.000Desember 2029 6.908.000.000 - 6.908.000.000 6.908.000.000
Adapun syarat kondisi atas perjanjian tersebut adalah sebagai berikut :1. Perjanjian sewa berlaku mulai tanggal 1 Januari 2021 sampai dengan 31 Desember 2025 dan
dapat diperpanjang untuk jangka waktu 5 tahun yang akan datang terhitung mulai 1 Januari 2026 sampai dengan 31 Desember 2030.
2. Apabila ingin memperpanjang perjanjian ini maka wajib memberitahukan secara tertulis selambat-lambatnya 90 hari sebelum jangka waktu perjanjian ini berakhir.
3. Perjanjian ini tidak berakhir walaupun terjadi peralihan kepada pihak ketiga.4. Perseroan diberikan prioritas utama untuk membeli jika tanah tersebut dikemudian hari akan
dijual.5. Nilai sewa telah ditetapkan sebesar Rp 23.889.065.000 belum termasuk PPN untuk 5 tahun
pertama dan sebesar Rp 31.403.427.000 belum termasuk PPN untuk 5 tahun kedua.6. Pembayaran sewa dilakukan setiap tanggal 23 Desember tiap tahunnya dan bukti transfer
berlaku sebagai tanda terima yang sah selama uang tersebut telah diterima/ tercatat dalam rekening PT First National Cooling Industry.
7. Perseroan membayar pajak pertambahan nilai dan memotong pajak penghasilan final atas penghasilan sewa.
8. Pajak-pajak lain yang timbul akibat perjanjian ini dibayar oleh masing-masing pihak.9. Entitas menanggung segala macam iuran, pungutan, perizinan, rekening listrik, air, telepon,
gas, keamanan, kebersihan, pajak bumi dan bangunan dan iuran wajib lainnya.10. Entitas wajib menyerahkan uang jaminan sebesar Rp 2.000.000.000 pada saat penanda-
tanganan perjanjian ini, dan wajib dikembalikan kepada Entitas pada saat perjanjian ini berakhir.
11. PT First National Cooling Industry menjamin tidak ada gangguan dan tuntutan dari pihak ketiga.12. Perseroan menanggung asuransi atas obyek sewa tersebut.13. Perseroan dilarang mengalihkan hak sewa kepada pihak manapun.14. Perseroan dilarang menggunakan tanah menyimpang dari yang ditentukan dalam perjanjian.
34
V. FAKTOR RISIKO
Investasi pada saham Perseroan mengandung berbagai risiko. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam Saham Yang Ditawarkan oleh Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, calon investor diperingatkan bahwa risiko ini mungkin melibatkan Perseroan, lingkungan dan negara di mana Perseroan beroperasi, serta saham Perseroan. Oleh karena itu, calon investor diharapkan untuk membaca, memahami, dan mempertimbangkan seluruh informasi yang disajikan dalam Prospektus ini, termasuk informasi yang berkaitan dengan risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya, sebelum membuat keputusan investasi yang menyangkut saham Perseroan. Seluruh risiko yang disajikan dalam Prospektus ini mungkin memiliki dampak negatif dan material terhadap kinerja Perseroan secara keseluruhan, termasuk kinerja operasional dan keuangan, dan mungkin memiliki dampak langsung terhadap harga perdagangan saham Perseroan, sehingga dapat mengakibatkan calon investor mungkin kehilangan seluruh atau sebagian dari investasinya. Risiko-risiko yang belum diketahui Perseroan atau yang dianggap tidak material dapat juga mempengaruhi kegiatan usaha, arus kas, kinerja operasi, kinerja keuangan, atau prospek usaha Perseroan.
Penjelasan mengenai risiko usaha ini berisi pernyataan perkiraan ke depan (“forward looking statements”) yang berhubungan dengan kejadian yang mengandung unsur kejadian dan kinerja keuangan di masa yang akan datang. Secara umum, investasi dalam efek-efek dari perusahaan-perusahaan di negara berkembang seperti Indonesia memiliki risiko-risiko yang umumnya tidak terkait dengan investasi pada efek-efek di perusahaan-perusahaan di negara lain dengan ekonomi yang lebih maju. Apabila terjadi perubahan kondisi perekonomian, sosial dan politik secara global, terdapat kemungkinan harga saham Perseroan di pasar modal dapat turun dan investor dapat menghadapi potensi kerugian investasi.
Risiko-risiko yang diungkapkan dalam Prospektus berikut ini merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan. Sementara seluruh risiko ini disusun berdasarkan pembobotan risiko yang memberikan dampak paling besar hingga dampak paling kecil terhadap kinerja usaha dan kinerja keuangan Perseroan, setiap risiko yang tercantum dalam Prospektus ini dapat berdampak negatif dan material terhadap kegiatan usaha, arus kas, kinerja operasional, kinerja keuangan atau prospek usaha Perseroan.
A. RISIKO UTAMA YANG MEMPUNYAI PENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN
Risiko Persaingan Usaha
Industri perhotelan berkaitan dengan industri pariwisata, dimana industri pariwisata termasuk industri yang selalu berkembang. Seiring dengan tumbuhnya industri pariwisata, industri perhotelan juga ikut berkembang untuk mengimbangi dalam mengakomodasi para pelanggan. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan, Perseroan tentu tidak lepas dari persaingan. Terdapat banyak hotel berbintang empat yang menawarkan fasilitas yang lengkap dan rate kamar yang kompetitif untuk menarik para pelanggan, termasuk Perseroan. Kualitas pelayanan, kelengkapan fasilitas, kenyamanan para tamu tentu menjadi tolak ukur pelanggan dalam memilih hotel yang akan disinggahi.
Perseroan dan kompetitor berlomba-lomba untuk mengambil hati pelanggan, mulai dari memberikan rate kamar spesial pada musim tertentu, memberikan promosi baru terhadap fasilitas atau restoran, penambahan fasilitas untuk menjangkau pangsa pasar lebih luas, dan lain sebagainya. Hal ini membuat Perseroan harus bisa mengimbangi kompetitornya untuk mempertahankan bahkan meningkatkan jumlah tamu yang singgah ataupun menggunakan fasilitas Perseroan. Jika Perseroan tidak dapat mengimbangi pergerakan pasar dan kompetitornya, terdapat risiko bahwa para pelanggan akan memilih hotel lain sebagai akomodasi dibandingkan dengan Hotel Perseroan. Hal ini dapat berdampak negatif pada kegiatan usaha dan kinerja keuangan Perseroan karena jika Perseroan tidak bisa mengimbangi pergerakan pasar atau kompetitornya, semakin sulit bagi Perseroan untuk menjangkau kembali pangsa pasar tersebut.
35
B. RISIKO USAHA YANG BERKAITAN DENGAN BISNIS PERSEROAN
Risiko-risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan antara lain:
1. Risiko Wabah Penyakit
Wabah penyakit dapat disebut sebagai epidemi atau pandemi. Epidemi terjadi ketika suatu penyakit telah menyebar dengan cepat ke wilayah atau negara tertentu dan mulai mempengaruhi populasi penduduk di wilayah atau negara tersebut. Pandemi adalah wabah penyakit yang terjadi secara luas di seluruh dunia. Pada saat ini, sedang terjadi pandemi COVID-19 yang mewabah di seluruh dunia yang memberikan dampak besar bagi industri pariwisata. Wabah COVID-19 ini menyebar melalui orang ke orang, baik kontak secara langsung maupun tidak langsung.
Wabah penyakit ini mengakibatkan terjadinya lockdown di beberapa daerah bahkan negara untuk mengantisipasi adanya kerumunan dan mengurangi tingkat penularan. Wabah COVID-19 ini sangat berdampak pada industri pariwisata karena pada saat lockdown dan karantina mandiri dilakukan, tempat hiburan seperti mall, restoran dan lain sebagainya sempat ditutup dan operasionalnya dibatasi karena tempat-tempat tersebut . Hal ini sangat berdampak kepada kegiatan usaha dan kinerja keuangan karena penutupan mall dan pemberlakuan hanya take away untuk restoran sangat menurunkan kinerja keuangan.
Hal ini juga berdampak pada industri perhotelan yang berkaitan erat dengan industri pariwisata. Terjadinya lock down dan kebijakan social distancing menyebabkan tamu yang berkunjung dan menggunakan fasilitas pada hotel-hotel mengalami penurunan yang cukup signifikan, sehingga para pelaku usaha termasuk Perseroan harus mampu beradaptasi dengan situasi dan mencari alternatif dalam mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja keuangannya agar dampak yang dirasakan Perseroan tidak semakin besar.
2. Risiko Pengadaan Barang
Perseroan tentu membutuhkan suplai barang dalam menjalankan kegiatan usahanya dan melancarkan operasional bisnis mulai dari inventori seperti kursi, meja, kasur, televisi hingga bahan makanan dan minuman untuk keperluan restoran hotel. Kerusakan atau ketidaktersediaan terhadap barang yang diperlukan dapat menghambat kegiatan operasional Perseroan sehingga Perseroan harus mencari alternatif atau pengganti terhadap barang yang diperlukan. Apabila Perseroan tidak mendapatkan pengganti tersebut dengan tepat waktu, rangkaian proses kegiatan usaha Perseroan dapat terpengaruhi sehingga dapat berdampak negatif terhadap kinerja keuangan Perseroan.
3. Risiko Sumber Daya Manusia
Pada bidang perhotelan, sumber daya manusia menjadi salah satu bagian yang sangat penting dalam keberlangsungan usaha. Sumber daya manusia yang dimiliki hotel akan merepresentasikan kualitas pelayanan hotel terhadap pengunjung yang datang, sehingga Perseroan harus memastikan bahwa seluruh sumber daya manusia memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar Perseroan. Apabila terdapat sumber daya manusia yang tidak memiliki kompetensi yang baik, maka akan meninggalkan impresi yang kurang baik terhadap pengunjung.
Selain itu Perseroan harus mengantisipasi apabila terjadinya kekurangan sumber daya manusia, karena jika sumber daya manusia yang dimiliki kurang cukup, waktu yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha akan terganggu terutama dalam hal melayani tamu yang datang. Risiko-risiko sumber daya manusia yang dapat muncul dalam menjalankan kegiatan usaha harus diperhatikan dan diantisipasi agar tidak mempengaruhi kegiatan usaha serta menurunkan kinerja keuangan Perseroan.
36
4. Risiko Pengembangan Bisnis
Dalam meningkatkan kegiatan usaha, Perseroan selalu melakukan assessment dalam rangka mengembangkan bisnis di masa yang akan datang. Perseroan memiliki strategi usaha untuk mengembangkan hotel dan fasilitas pendukung yang dimiliki pada Hotel Perseroan. Dalam proses mengembangkan bisnis Perseroan, terdapat risiko bahwa Perseroan mengalami kendala-kendala tidak terduga yang dapat memperlambat atau bahkan mengentikan proses pengembangan tersebut. Perseroan harus mencegah atau mengantisipasi agar kendala-kendala yang terjadi tidak mempengaruhi jalannya proses pengembangan bisnis Perseroan. Jika Perseroan tidak tanggap, maka waktu dan biaya yang diperlukan dalam proses pengembangan bisnis Perseroan meningkat dan dapat menganggu jalannya kegiatan usaha serta merugikan kinerja keuangan Perseroan.
C. RISIKO UMUM
1. Kondisi Perekonomian Global
Kondisi perlambatan perekonomian global mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan-perusahaan di Indonesia, termasuk bagi Perseroan. Penguatan ataupun pelemahan perekonomian di suatu negara, akan memberikan pengaruh langsung terhadap tingkat permintaan dan penawaran yang terjadi negara tersebut. Selain itu, secara tidak langsung akan berpengaruh pada negara yang mempunyai hubungan kerjasama dengan negara yang mengalami perubahan kondisi perekonomian tersebut. Kondisi perekonomian global juga dipengaruhi oleh kejadian-kejadian yang signifikan seperti kurangnya likuiditas di pasar kredit dan hipotek subprima Amerika Serikat pada semester kedua tahun 2007. Bencana seperti tsunami pada tahun 2011 di Jepang dan pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak awal bulan Maret 2020 juga merupakan hambatan dalam menstabilkan ekonomi global. Dalam hal ini, jika terjadi perubahan kondisi perekonomian secara global, kinerja Perseroan akan terpengaruhi karena Perseroan bekerjasama dengan prinsipal-prinsipal merek yang berasal dari luar negeri maupun dalam negeri. Pengaruh perubahan kondisi perekonomian negara asal prinsipal merek akan mempengaruhi kinerjanya dan akan mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan.
Melemahnya perekonomian global yang signifikan termasuk perekonomian Indonesia, akan mempengaruhi Perseroan baik dalam mendapatkan produk dari prinsipal merek maupun melakukan distribusi dan penjualan kepada konsumen. Tidak stabilnya perekonomian Indonesia akan mempengaruhi daya beli konsumen sehingga intensitas penjualan dan distribusi produk oleh Perseroan berubah. Daya beli konsumen yang menurun dapat berdampak merugikan terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan dan kinerja operasional Perseroan.
2. Kondisi Sosial dan Politik di Indonesia
Kinerja Perseroan juga dipengaruhi oleh kestabilan sosial politik dan perekonomian di Indonesia. Adanya perubahan, gejolak atau ketidakpastian kondisi sosial dan politik tersebut dapat menyebabkan penurunan pada berbagai kegiatan di berbagai sektor industri. Dalam hal ini ketidakstabilan kondisi sosial dan politik dapat disebabkan oleh:
- Jumlah partai politik yang relatif banyak di Indonesia, sehingga menciptakan banyaknya perbedaan kepentingan;
- Banyaknya demonstrasi yang dilakukan oleh kelompok masyarakat; maupun- Perubahan-perubahan atas kebijakan Pemerintah maupun lembaga daerah.
Apabila hal tersebut terjadi maka dapat berdampak pada terganggunya pekerjaan yang dilakukan Perseroan sehingga mengurangi perolehan pendapatan Perseroan.
37
3. Gugatan Hukum
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari adanya gugatan hukum. Gugatan hukum yang dihadapi antara lain pelanggaran kesepakatan dalam kontrak oleh salah satu pihak. Gugatan hukum dapat berasal dari pelanggan, pemasok, kreditur, pemegang saham Perseroan, instansi Pemerintah, maupun masyarakat sekitar lokasi hotel. Bila pelanggaran kontrak tersebut tidak dapat diselesaikan dengan hasil yang memuaskan setiap pihak yang terlibat dalam kontrak, maka salah satu pihak dapat mengajukan gugatan hukum kepada pihak lainnya dan hal ini dapat merugikan para pihak yang terlibat, termasuk Perseroan.
4. Perubahan Kebijakan atau Peraturan Pemerintah
Hukum dan peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Pemerintah dapat mempengaruhi Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Meskipun Perseroan memiliki keyakinan bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan telah mematuhi seluruh peraturan yang berlaku, pemenuhan kewajiban atas peraturan-peraturan baru atau perubahannya atau interpretasinya maupun pelaksanaannya, serta perubahan terhadap interpretasi atau pelaksanaan hukum dan peraturan perundang-undangan yang telah ada, dapat berdampak material terhadap kegiatan dan kinerja operasional Perseroan. Apabila Perseroan tidak mematuhi hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka Perseroan dapat dikenakan sanksi perdata, termasuk denda, hukuman serta sanksi-sanksi pidana lainnya. Selain itu perubahan hukum, peraturan ketenagakerjaan dan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai upah minimum dan kebebasan serikat pekerja juga dapat mengakibatkan meningkatnya permasalahan dalam hubungan industrial, sehingga dapat berdampak material pada kegiatan operasional Perseroan. Terjadinya perubahan mengenai upah minimum Perseroan tentu akan mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan, sehingga Perseroan harus beradaptasi untuk menyesuaikan kegiatan usahanya berdasarkan kinerja keuangan yang baru. Apabila Perseroan tidak bisa beradaptasi, Perseroan akan mengalami kerugian baik dari kegiatan usaha maupun kinerja keuangannya.
D. RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN SAHAM PERSEROAN
1. Kondisi Pasar Modal Indonesia yang Dapat Mempengaruhi Harga dan Likuiditas Saham
Pasar modal Indonesia tentu memiliki risiko yang dapat mempengaruhi harga dan likuiditas saham dan jika risiko-risiko terkait hal ini terjadi, hal ini berdampak juga pada saham Perseroan. Meskipun Perseroan akan mencatatkan sahamnya di BEI, tidak ada jaminan bahwa saham Perseroan yang diperdagangkan tersebut akan aktif atau likuid karena terdapat kemungkinan bahwa saham Perseroan akan dimiliki satu atau beberapa pihak tertentu yang tidak memperdagangkan sahamnya di pasar sekunder. Risiko spesifik yang dapat memiliki dampak negatif dan materiil kepada harga saham, kegiatan usaha, hasil operasi, arus kas dan kondisi keuangan Perseroan termasuk antara lain:
- kondisi politik, sosial dan ekonomi yang tidak stabil; - perang, aksi terorisme, dan konflik sipil; - intervensi pemerintah, termasuk dalam hal tarif, proteksi dan subsidi;- perubahan dalam peraturan, perpajakan dan struktur hukum; - kesulitan dan keterlambatan dalam memperoleh atau memperpanjang perizinan;- tindakan-tindakan yang diambil oleh Pemerintah; - kurangnya infrastruktur energi, transportasi dan lainnya; dan - penyitaan atau pengambilalihan aset.
38
2. Risiko Fluktuasi Harga Saham
Harga saham setelah Penawaran Umum Perdana Saham dapat berfluktuasi cukup besar dan dapat diperdagangkan pada harga yang cukup rendah di bawah Harga Penawaran, tergantung pada berbagai faktor, diantaranya:
- Perbedaan realisasi kinerja keuangan dan operasional aktual dengan yang diharapkan oleh para pembeli, pemodal, dan analis;
- Perubahan rekomendasi atau persepsi analis terhadap Perseroan atau Indonesia; - Perubahan pada kondisi ekonomi. politik atau kondisi pasar di Indonesia serta dampaknya
terhadap industri Perseroan; - Keterlibatan Perseroan dalam perkara litigasi; - Perubahan harga-harga saham perusahaan-perusahaan asing (terutama di Asia) dan di
negara-negara berkembang; - Fluktuasi harga saham yang terjadi secara global; - Perubahan peraturan Pemerintah; dan - Perubahan manajemen kunci.
Penjualan saham Perseroan dalam jumlah substansial di masa mendatang di pasar publik, atau persepsi bahwa penjualan tersebut dapat terjadi, dapat berdampak negatif terhadap harga pasar yang berlaku atas sahamnya atau terhadap kemampuannya untuk mengumpulkan modal melalui penawaran umum ekuitas tambahan atau efek yang terkait ekuitas.
Harga Penawaran dapat secara substansial lebih tinggi daripada nilai aset bersih per saham dari saham yang beredar yang diterbitkan ke para pemegang saham Perseroan yang telah ada, sehingga investor dapat mengalami penurunan nilai yang substansial.
3. Risiko Pembagian Dividen
Kemampuan Perseroan untuk mengumumkan pembagian dividen sehubungan dengan saham Perseroan yang ditawarkan akan bergantung pada kinerja keuangan Perseroan di masa depan yang juga bergantung pada keberhasilan implementasi strategi pertumbuhan Perseroan dan faktor-faktor lainnya yang berada di luar kendali Perseroan. Apabila Perseroan membukukan kerugian atas hasil kinerja operasionalnya dalam laporan keuangan Perseroan, maka Perseroan tidak dapat membagikan dividen. Selain itu, Perseroan dapat mencatatkan biaya atau kewajiban yang akan mengurangi atau meniadakan kas yang tersedia untuk pembagian dividen. Salah satu faktor ini dapat berdampak pada kemampuan Perseroan untuk membayar dividen kepada pemegang sahamnya. Oleh karena itu, Perseroan tidak dapat memberikan jaminan bahwa Perseroan akan dapat membagikan dividen atau Direksi Perseroan akan mengumumkan pembagian dividen.
MANAJEMEN PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA FAKTOR RISIKO USAHA DAN RISIKO UMUM TELAH DISUSUN OLEH PERSEROAN BERDASARKAN BOBOT DARI DAMPAK MASING-MASING RISIKO YANG DIHADAPI PERSEROAN.
39
VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN PUBLIK
Sampai dengan tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran, tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal laporan Auditor Independen tanggal 12 Maret 2021 terhadap laporan keuangan Perseroan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, 2018, dan 2017 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Leonard, Mulia dan Richard dengan opini wajar tanpa modifikasian. Laporan Audit untuk tahun yang berakhir 30 September 2020, 31 Desember 2019 dan 2018 ditandatangani oleh Akuntan Publik Budiadi Widjaya dengan Registrasi Akuntan Publik No. 0313, laporan audit untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017 ditandatangani oleh Akuntan Publik Bernard Edhi Hartono dengan Registrasi Akuntan Publik No. 0379.
40
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN
1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN
PT Sunter Lakeside Hotel Tbk. (“Perseroan”) berkedudukan di Jakarta Utara, didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Perseroan No. 32 tanggal 15 November 1991 yang telah diubah dengan Akta Perubahaan Anggaran Dasar PT. Sunter Lakeside Hotel No. 5 tanggal 11 April 1992, keduanya dibuat dihadapan Tjoek Ratriawan, SH, Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-3836.HT.01.01.TH’92 tanggal 9 Mei 1992, yang telah didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Barat dibawah No. 920/1992 pada tanggal 25 Agustus 1992, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 09 Oktober 1992, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 5069/1992 (“Akta Pendirian Perseroan”). Hingga saat ini Perseroan menjalankan kegiatan usahanya yaitu jasa akomodasi (hotel).
Tahun 1992 (Akta Pendirian)
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Modal Dasar : Rp10.000.000.000,- (sepuluh miliar Rupiah) terbagi atas 10.000 (sepuluh ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah)
Modal Ditempatkan dan Disetor
: Rp9.000.000.000,- (sembilan miliar Rupiah) terbagi atas 9.000 (sembilan ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah)
KeteranganNilai Nominal Rp1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)Modal Dasar 10.000 10.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh1. PT. Sango Ceramics Indonesia 4.500 4.500.000.000 50,002. PT. Inax International Corporation 3.000 3.000.000.000 30,003. PT. First National Cooling Industry 1.500 1.500.000.000 20,00Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 9.000 9.000.000.000 100,00Jumlah Saham dalam Portepel 1.000 1.000.000.000
Modal yang telah ditempatkan tersebut seluruhnya telah disetor dengan uang tunai oleh para pemegang saham Perseroan ke Rekening Perseroan yaitu oleh: a. PT. Sango Ceramics Indonesia sebesar Rp. 4.500.000.000,- (empat miliar lima ratus juta Rupiah)
berdasarkan Kuitansi Setoran Modal tanggal 15 November 1991b. PT. Inax International Corporation sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga miliar Rupiah) berdasarkan
Kuitansi Setoran Modal tanggal 15 November 1991c. PT. First National Cooling Industry sebesar Rp. 1.500.000.000,- (satu miliar lima ratus juta Rupiah)
berdasarkan Kuitansi Setoran Modal tanggal 15 November 1991
Sejak pendirian, Anggaran Dasar Perseroan mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan yang terakhir kali adalah sehubungan dengan perubahan status perseroan menjadi perusahaan terbuka sebagaimana terangkum dalam Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Direksi Sebagai Pengganti Rapat Direksi PT. Sunter Lakeside Hotel No. 04 tanggal 12 November 2020, dibuat dihadapan Rahayu Ningsih, SH, Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum
41
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0075955.AH.01.02.TAHUN 2020 tanggal 12 November 2020, perubahan anggaran dasar mana telah diberitahukan kepada dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-AH.01.03-0406996 tanggal 12 November 2020, perubahan data perseroan mana telah diberitahukan kepada dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. AHU-AH.01.03-0406997 tanggal 12 November 2020, kemudian didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0189742.AH.01.11.TAHUN 2020 pada tanggal 12 November 2020 (“Akta No. 04/2020”).
Berdasarkan Akta No. 04/2020, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut :
Modal Dasar : Rp120.000.000.000,- (seratus dua puluh miliar Rupiah) terbagi atas 1.200.000.000,- (satu milar dua ratus juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah)
Modal Ditempatkan dan Disetor
: Rp30.000.000.000,- (tiga puluh miliar Rupiah) terbagi atas 300.000.000,- (tiga ratus juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah)
KeteranganNilai Nominal Rp100,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) %Modal Dasar 1.200.000.000 120.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh :1. Unilink Ventures Inc. 135.000.000 13.500.000.000 45,002. Sapto Utomo Hidajat 44.000.000 4.400.000.000 14,683. Leonard Hidayat 22.000.000 2.200.000.000 7,334. Daniel Hidayat 22.000.000 2.200.000.000 7,335. Cheng Wai Ming 19.800.000 1.980.000.000 6,606. Alexander Hidajat 15.300.000 1.530.000.000 5,107. Jason Hidajat 15.300.000 1.530.000.000 5,108. Elaine Hidajat 13.300.000 1.330.000.000 4,439. Isabel Hidajat 13.300.000 1.330.000.000 4,43Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 300.000.000 30.000.000.000 100,00Jumlah Saham dalam Portepel 900.000.000 90.000.000.000
Berdasarkan Pasal 3 pada Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan adalah sebagai berikut :
Maksud dan tujuan dari Perseroan adalah bergerak dalam bidang;
Kegiatan Usaha Utamaa. Hotel Bintang Lima (55111).b. Hotel Bintang Empat (55112).c. Hotel Bintang Tiga (55113).
Kegiatan Usaha Penunjanga. Penyediaan Akomodasi Jangka Pendek Lainnya (55199). b. Vila (55194). c. Apartemen Hotel (55195). d. Restoran (56101). e. Jasa Boga Untuk Suatu Event Tertentu (Event Catering) (56210). f. BAR (56301). g. Kelab Malam atau Diskotik yang Utamanya Menyediakan Minuman (56302). h. Real Estat yang Dimiliki Sendiri atau Disewa (68110).i. Penyediaan Makanan Lainnya (56290). j. Perdagangan Besar Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga (46491).
42
k. Kawasan Pariwisata (68120).l. Aktivitas Binatu (96200). m. Konstruksi Gedung Penginapan (41017). n. Konstruksi Gedung Perkantoran (41012).o. Konstruksi Gedung Lainnya (41019). p. Aktivitas Pusat Kebugaran/ Fitness Center (93117). q. Aktivitas Spa (Sante Par Aqua) (96122). r. Karaoke (93292).
2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN
Riwayat perubahan struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan 3 (tiga) tahun terakhir sebelum penyampaian Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Tahun 2018
Susunan permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan Tahun 2018 adalah sama dengan susunan permodalan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 09 tanggal 03 April 2008, dibuat dihadapan Mutiara Hartanto, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-35402.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 23 Juni 2008, kemudian didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0051345.AH.01.09.Tahun 2008 pada tanggal 23 Juni 2008, dalam rapat pemegang saham mana antara lain diputuskan:1. Menegaskan dan mengukuhkan keputusan rapat yang dimuat dalam Akta Risalah Rapat No. 12
tanggal 16 September 2002 jo. Akta Risalah Rapat Perseroan No. 15 tanggal 16 September 2002, dibuat dihadapan Rosita Wibisono, SH, Notaris di Semarang, perubahan anggaran dasar mana telah diberitahukan kepada dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. C-06724 HT.01.04.TH.2003 tanggal 28 Maret 2003, yaitu:a. Jual beli saham yaitu penjualan 1.700 saham milik PT. Sango Ceramics Indonesia berdasarkan
Akta Jual Beli No. 13 tanggal 16 September 2002, dibuat dihadapan Rosita Wibisono, SH, Notaris di Semarang dan 1.000 saham milik PT. Inax International Corporation Akta Jual Beli No. 14 tanggal 16 September 2002, dibuat dihadapan Rosita Wibisono, SH, Notaris di Semarang dalam Perseroan kepada Unilink Ventures Inc.
b. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari Rp. 16.800.000.000,- (enam belas miliar delapan ratus juta Rupiah) terbagi atas 3.360 (tiga ribu tiga ratus enam puluh) saham menjadi Rp30.000.000.000,- (tiga puluh miliar Rupiah) terbagi atas 6.000 (enam ribu) saham, dimana peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp13.200.000.000,- (tiga belas miliar dua ratus juta Rupiah).
2. Menyetujui perubahan jenis Perseroan yang semula Perseroan jenis Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menjadi Penanaman Modal Asing (PMA), perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) No. 38/V/PMA/2002 tanggal 13 Juni 2002.
3. Menyetujui perubahaan seluruh anggaran dasar Perseroan guna disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Selanjutnya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 02 tanggal 01 April 2014, dibuat dihadapan Mutiara Hartanto, SH, Notaris di Jakarta, perubahan data Perseroan telah diberitahukan kepada dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-02260.40.22.2014 tanggal 14 April 2012, kemudian didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-02260.40.22.2014 pada tanggal 14 April 2012, dalam rapat pemegang saham mana diputuskan antara lain menyetujui jual beli saham dan hibah saham dalam Perseroan sebagai berikut:1. Hibah saham milik Luhur Wibowo Hidajat sebanyak 200 (dua ratus) saham dalam Perseroan
kepada Elaine Hidajat berdasarkan Akta Hibah No. 18 tanggal 25 Mei 2012, dibuat dihadapan Roekiyanto, SH, Notaris di Semarang.
43
2. Jual beli saham milik PT. First National Cooling Industry sebanyak 660 (enam ratus enam puluh) saham dalam Perseroan kepada Luhur Wibowo Hidajat berdasarkan Akta Jual Beli No. 20 tanggal 09 Juli 2012, dibuat dihadapan Roekiyanto, SH, Notaris di Semarang
3. Hibah saham milik Luhur Wibowo Hidajat sebanyak 240 (dua ratus empat puluh) saham dalam Perseroan kepada Jason Hidajat berdasarkan Akta Hibah No. 21 tanggal 09 Juli 2012, dibuat dihadapan Roekiyanto, SH, Notaris di Semarang
4. Jual beli saham milik Luhur Wibowo Hidajat sebanyak 240 (dua ratus empat puluh) saham dalam Perseroan kepada Alexander Hidajat berdasarkan Akta Jual Beli No. 22 tanggal 09 Juli 2012, dibuat dihadapan Roekiyanto, SH, Notaris di Semarang
5. Jual beli saham milik Luhur Wibowo Hidajat sebanyak 200 (dua ratus) saham dalam Perseroan kepada Isabel Hidajat berdasarkan Akta Jual Beli No. 23 tanggal 09 Juli 2012, dibuat dihadapan Roekiyanto, SH, Notaris di Semarang
6. Hibah saham milik Surjo Luhur Hidajat sebanyak 440 (empat ratus empat puluh) saham dalam Perseroan kepada Daniel Hidayat berdasarkan Akta Hibah No. 24 tanggal 09 Juli 2012, dibuat dihadapan Roekiyanto, SH, Notaris di Semarang.
Dengan demikian, susunan permodalan dan strukutur pemegang saham Perseroan pada tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Modal Dasar : Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah) terbagi atas 10.000 (sepuluh ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah)
Modal Ditempatkan dan Disetor
: Rp30.000.000.000,- (tiga puluh miliar Rupiah) terbagi atas 6.000 (enam ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah)
KeteranganNilai Nominal Rp5.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)Modal Dasar 10.000 50.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh1. Unilink Ventures Inc. 2.700 13. 500.000.000 45,002. Sapto Utomo Hidajat 880 4.400.000.000 14,683. Luhur Wibowo Hidajat 660 3.300.000.000 11,004. Surjo Luhur Hidajat 440 2.200.000.000 7,335. Daniel Hidayat 440 2.200.000.000 7,336. Jason Hidajat 240 1.200.000.000 4,007. Alexander Hidajat 240 1.200.000.000 4,008. Isabel Hidajat 200 1.000.000.000 3,339. Elaine Hidajat 200 1.000.000.000 3,33Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 6.000 30.000.000.000 100,00Jumlah Saham dalam Portepel 4.000 20.000.000.000
Tahun 2019
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 2 tanggal 1 Agustus 2019 yang dibuat di hadapan Dani Ratih, SH., SE., MKn., Notaris di Demak, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0053846.AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 19 Agustus 2019, perubahan data Perseroan telah diberitahukan kepada dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-AH.01.03-0316122 tanggal 19 Agustus 2019, kemudian didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0141995.AH.01.11.TAHUN 2019 pada tanggal 19 Agustus 2019, dengan keputusan sebagai berikut:1. Memberikan persetujuan kepada Surjo Luhur Hidajat untuk menghibahkan seluruh saham miliknya
dalam Perseroan sebanyak 440 (empat ratus empat puluh) saham senilai Rp2.200.000.000,- (dua miliar dua ratus juta Rupiah) kepada Leonard Hidayat
2. Mengesahkan pembagian saham milik Luhur Wibowo Hidajat dalam Perseroan sebanyak 660 (enam
44
ratus enam puluh) saham yang telah meninggal dunia kepada para ahli warisnya berdasarkan Surat Keterangan Hak Waris No. 01/KWH/IV/2019 tanggal 29 April 2019 dibuat oleh Sri Ratnaningsih Hardjomuljo, Notaris di Semarang untuk masing-masing ahli waris berdasarkan Akta Pernyataan Bersama dan Kuasa No. 2 tanggal 23 Juli 2019, dibuat oleh Dani Ratih, SH, SE, M.Kn., Notaris di Demak, dengan pembagian sebagai berikut:a. Sebanyak 396 (tiga ratus sembilan puluh enam) saham kepada Cheng Wai Ming;b. Sebanyak 66 (enam puluh enam) saham kepada Isabel Hidajat;c. Sebanyak 66 (enam puluh enam) saham kepada Alexander Hidajat;d. Sebanyak 66 (enam puluh enam) saham kepada Elaine Hidajat;e. Sebanyak 66 (enam puluh enam) saham kepada Jason Hidajat;
Dengan demikian, susunan permodalan dan strukutur pemegang saham Perseroan pada tahun 2019 adalah sebagai berikut :
Modal Dasar : Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah) terbagi atas 10.000 (sepuluh ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah)
Modal Ditempatkan dan Disetor
: Rp30.000.000.000,- (tiga puluh miliar Rupiah) terbagi atas 6.000 (enam ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah)
KeteranganNilai Nominal Rp5.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%)Modal Dasar 10.000 50.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh1. Unilink Ventures Inc 2.700 13. 500.000.000 45,002. Sapto Utomo Hidajat 880 4.400.000.000 14,683. Leonard Hidayat 440 2.200.000.000 7,334. Daniel Hidayat 440 2.200.000.000 7,335. Cheng Wai Ming 396 1.980.000.000 6,606. Alexander Hidajat 306 1.530.000.000 5,107. Jason Hidajat 306 1.530.000.000 5,108. Elaine Hidajat 266 1.330.000.000 4,439. Isabel Hidajat 266 1.330.000.000 4,43Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 6.000 30.000.000.000 100,00Jumlah Saham dalam Portepel 4.000 20.000.000.000
Tahun 2020
Berdasarkan Akta No. 04/2020, dalam rapat pemegang saham mana antara lain menyetujui a. Menyetujui peningkatan Modal Dasar Perseroan dari sebelumnya sebesar Rp50.000.000.000 (lima
puluh miliar Rupiah menjadi sebesar Rp120.000.000.000 (seratus dua puluh miliar Rupiah); b. Menyetujui untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham Perseroan (Stock Split) yang semula
Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) menjadi Rp100,- (seratus Rupiah) setiap sahamnya.
Maka susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan berubah menjadi sebagai berikut:
Modal Dasar : Rp120.000.000.000,- (seratus dua puluh miliar Rupiah) terbagi atas 1.200.000.000,- (satu milar dua ratus juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah)
Modal Ditempatkan dan Disetor
: Rp30.000.000.000,- (tiga puluh miliar Rupiah) terbagi atas 300.000.000,- (tiga ratus juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah)
45
KeteranganNilai Nominal Rp100,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) %Modal Dasar 1.200.000.000 120.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh :1. Unilink Ventures Inc. 135.000.000 13.500.000.000 45,002. Sapto Utomo Hidajat 44.000.000 4.400.000.000 14,683. Leonard Hidayat 22.000.000 2.200.000.000 7,334. Daniel Hidayat 22.000.000 2.200.000.000 7,335. Cheng Wai Ming 19.800.000 1.980.000.000 6,606. Alexander Hidajat 15.300.000 1.530.000.000 5,107. Jason Hidajat 15.300.000 1.530.000.000 5,108. Elaine Hidajat 13.300.000 1.330.000.000 4,439. Isabel Hidajat 13.300.000 1.330.000.000 4,43Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 300.000.000 30.000.000.000 100,00Jumlah Saham dalam Portepel 900.000.000 90.000.000.000
3. DOKUMEN PERIZINAN PERSEROAN
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah memiliki izin-izin dan persetujuan-persetujuan dari pihak berwenang/Pemerintah dan telah melaksanakan kewajiban-kewajibannya sebagaimana diuraikan berikut ini
Izin-izin/ Persetujuan
A. Izin Tetap Usaha Hotel
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 214/T/PARIWISATA/2004 tanggal 20 Juli 2004 diputuskan untuk memberikan lzin Tetap Usaha Hotel kepada Perseroan untuk melakukan kegiatan usaha hotel sebagai berikut:
Nama Hotel : Clarion Sunlake HotelKelas : Bintang 4Alamat : Jl. Danau Sunter Permai Raya Blok C1, Jakarta Utara 14350Produksi yang diizinkan : Hotel (KBLI 55112)Kapasitas : 144Jumlah investasi : Rp23.554.600.000,-Status : Penanaman Modal Asing yang bergerak dibidang jasa akomodasi
(hotel).Izin tetap usaha hotel mencakup
: izin penggunaan lift; izin penggunaan broiler; izin penggunaan bangunan; izin penyimpangan jam kerja; izin penyehatan makanan; izin penyimpanan minuman keras; izin penjualan minuman keras; izin siaran video di dalam bangunan sendiri; izin penggunaan antena parabola; izin penggunaan kolam renang; izin penyelenggaraan restoran dan bar; izin penyelenggaraan laundry & dry cleaning; izin penyelenggaraan sarana olahraga; izin penggunaan racun api; izin kegiataan promosi usaha sendiri; izin keramaian; izin penggunaan tenaga kerja asing; dan izin penyelenggaraan parkir di halaman sendiri.
Masa berlaku izin tetap usaha
: Juni 2002 – Mei 2032
46
B. Izin Mendirikan Bangunan
Bangunan hotel yang didirikan oleh Perseroan telah memperoleh Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sebagai berikut:1). Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 4615/IMB/1993 tanggal 13 Mei 1993,
diputuskan memberikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang berlokasi di Jl. Danau Permai Raya, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dibangun di atas tanah seluas: 14.688 m2;
2). Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 09328/IMB/1997 tanggal 05 November 1997, diputuskan memberikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yaitu menambah bangunan yang berlokasi di Jl. Danau Permai Raya Blok C1, Kel. Sunter Jaya, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara, dibangun di atas tanah seluas: 6.469,09 m2.
C. Nomor Induk Berusaha (NIB)
Sesuai ketentuan Pasal 24 ayat 1 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Eletronik, Pemerintah Indonesia c.q. Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS telah menerbitkan Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada Perseroan di bawah No. 9120002602324 tanggal 22 Juni 2019 dan dilakukan Perubahan ke-7 tanggal 21 November 2020, dengan keterangan sebagai berikut:
Alamat perusahaan : Jl. Danau Sunter Permai Blok C No. 1, Kel. Sunter Jaya, Kec. Tanjung Priok, Kota Adm. Jakarta Utara, Prov. DKI Jakarta
Nama KLBI : Hotel Bintang Empat (Kode KLBI : 55112), Hotel Bintang Lima (Kode KLBI : 55111) Penyediaan Makanan Lainnya (Kode KLBI : 56290)Status penanaman modal : PMA
NIB merupakan identitas pelaku usaha dalam rangka pelaksanaan kegiatan berusaha dan berlaku selama menjalankan kegiatan usaha sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. NIB adalah bukti Pendaftaran Penanaman Modal/Berusaha yang sekaligus merupakan pengesahan Tanda Daftar Perusahaan.
D. Izin Usaha (Tanda Daftar Usaha Pariwisata)
Sesuai ketentuan Pasal 19 ayat (2) dan 32 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, Pemerintah Indonesia c.q. Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS telah menerbitkan izin usaha berupa Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang dikeluarkan tanggal 22 Juni 2019 kepada Perseroan dengan keterangan sebagai berikut : Lokasi Usaha : Jl. Danau Permai Raya Blok C1, Kel. Sunter Jaya, Kec. Tanjung Priok,
Kota Jakarta Utara, Provinsi DKI JakartaKode KBLI : 56290Nama KBLI : Penyediaan Makanan LainnyaNo. Proyek : 201912-3009-2701-0246-937
E. Izin Lokasi
Sesuai ketentuan Pasal 32 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, Pemerintah Indonesia c.q. Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS telah menerbitkan izin lokasi yang dikeluarkan tanggal 22 Juni 2019 kepada Perseroan dengan keterangan sebagai berikut :
Nama Perusahaan : PT Sunter Lakeside HotelLokasi Yang Disetujui- Alamat : Jl. Danau Permai Raya Blok C1.
47
- Desa/Kelurahan : Sunter Jaya- Kecamatan : Tanjung Priok- Kabupaten/Kota : Kota Jakarta Utara- Provinsi : DKI Jakarta- Luas Lahan : 21.292 m2 - Rencana Kegiatan : Penyediaan Makanan Lainnya- Koordinat : -32.7698109,88.4713720
F. Izin Komersial/ Operasional
Sesuai ketentuan Pasal 39 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, Pemerintah Indonesia c.q. Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS telah menerbitkan izin komersial atau operasional yang dikeluarkan tanggal 22 Juni 2019 yang merupakan komitmen pelaku usaha untuk memenuhi standar, sertifikat, dan/atau lisensi dan/atau pendaftaran barang/jasa, sesuai dengan jenis produk dan/atau jasa yang dikomersialkan kepada Perseroan dengan keterangan sebagai berikut :
Nama Perusahaan : PT Sunter Lakeside Hotel TbkAlamat Perusahaan : Jalan Hayam Wuruk No. 99, Kel. Maphar, Kec. Taman Sari, Jakarta
Barat, DKI Jakarta.Nama KLBI : Penyedia Makanan LainnyaKode KLBI : 56290
Selanjutnya pada tanggal 23 Desember 2020, alamat Izin Komersial / Izin Operasional telah diubah menjadi : Jl. Danau Permai Raya Blok C1, Kel. Sunter Jaya, Kec. Tanjung Priok, Kota Adm. Jakarta Utara, Prov. DKI Jakarta. Adapun komitmen izin komersial atau operasional yang harus diperoleh oleh Persroan selaku pelaku usaha yaitu Izin Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio. Sehubungan dengan komitmen tersebut Perseroan telah memperoleh Izin Stasiun Radio (ISR) No. 02239116-000SU/0620202025 tanggal mulai izin 27 Januari 2020 yang dikeluarkan oleh Direktur Operasi Sumber Daya a.n. Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatik, Kementerian Informasi dan Informatika Republik Indonesia
G. Penetapan sebagai Hotel Bintang Empat
Bahwa Perseroan dengan kegiatan usaha Sunlake Hotel dengan alamat Jl. Danau Permai Raya Blok C1 Sunter, Jakarta Utara telah menerima Sertifikat Bintang Empat dari PT Sertifikasi Usaha Pariwisata Indonesia pada tanggal 28 Januari 2021 dengan Nomor Sertifikat : 252SUHBSUPII2021 dan berlaku sampai dengan 27 Januari 2024.
Catatan :
a. Berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata No. 12 Tahun 2019 tanggal 27 September 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. PM.15/HM.001/MPEK/2013 tentang Standar Usaha Hotel, dalam Pasal 7 ayat 1, 3 dan 4 diatur ketentuan antara lain:i. bahwa persyaratan dasar penilaian standar usaha hotel terdiri atas:
- Tanda Daftar Usaha Pariwisata bidang Usaha Penyediaan Akomodasi jenis Usaha Hotel;
- Keterangan laik sehat; dan - Kelaikan kualitas air.
ii. Persyaratan dasar tersebut dikeluarkan oleh instansi teknis pemerintah yang berwenang iii. Penilaian penggolongan kelas Hotel Bintang dan penetapan Hotel Nonbintang dilakukan
setelah seluruh Persyaratan Dasar terpenuhi
48
Bahwa sehubungan dengan penilaian penggolongan kelas Hotel Bintang yang dalam hal ini sedang dalam proses sertifikasi Hotel Bintang Empat, Perseroan telah memenuhi persyaratan dasar penilaian standar usaha hotel yaitu:i. Telah memiliki Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang dikeluarkan tanggal 22 Juni 2019
oleh Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS (LAMPIRAN PERSEROAN REV.II.II) sebagaimana telah diuraikan pada angka 4 Bab ini
ii. Telah memiliki Sertifikat Laik Sehat Usaha Hotel, Restoran dan Rumah Makan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Unit Pengelola Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kecamatan Tanjung Priok dibawah No. 5/B.57b/31.72.02.1002.04.025R.10/3/-1.779.3/2020 tanggal 2 Desember 2020 yang berlaku 1 Desember 2023 (LAMPIRAN PERSEROAN REV.II.II)
iii. Telah memiliki kelaikan kualitas air berdasarkan Hasil Pemeriksaan Kimia Air dan Mikrobiologi Air Minum baik untuk Office maupun kantin Sunlake Hotel yang dikeluarkan oleh Laboratorium Kesehatan daerah Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tanggal 10 Desember 2020 (LAMPIRAN PERSEROAN REV.II.II) diterangkan bahwa kualitas air dan air minum Sunlake Hotel telah memenuhi standar sesuai dengan PerMenkes RI No. 492 tahun 2010 tentang Kualitas Air Minum dan No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum.
H. Pemeriksaan Berkala Sarana dan Prasarana Hotel
Bahwa sarana dan prasarana dalam Gedung Sunter Lakeside Hotel berlokasi di Jl. Danau Permai Raya Blok C1, Jakarta Utara yang terdiri dari instalasi listrik ditempat kerja, motor diesel, elevator/lift penumpang dan instalasi penyalur petir telah dilakukan pemeriksaan oleh Ahli K3 dari PJK3 PT. Hikmah Bensonindo Karunia dan dinyatakan memenuhi syarat K3 dan layak dipergunakan dengan kewajiban untuk dilakukan pemeriksaan dan pengujian kembali selambat-lambatnya bulan Juli 2021 berdasarkan surat-surat evaluasi hasil pemeriksaan dan pengujian berkala yang dikeluarkan oleh Kepala Seksi Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Energi yang diketahui oleh Kepala Bidang Pengawasan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta sebagai berikut:
1). Surat Evaluasi Hasil Pemeriksaan dan Pengujian Berkala dengan jenis peralatan Instalasi Penyalur Petir sebanyak 2 unit masing-masing dengan No. Reg:(i). 452/IPP/Berkala/VIII/2020 tanggal 5 Agustus 2020; (ii). 453/IPP/Berkala/VIII/2020 tanggal 5 Agustus 2020;
2). Surat Evaluasi Hasil Pemeriksaan dan Pengujian Berkala dengan jenis peralatan Instalasi Listrik Di tempat Kerja dengan No. Reg: 439/IL/Berkala/VIII/2020 tertanggal 5 Agustus 2020;
3). Surat Evaluasi Hasil Pemeriksaan dan Pengujian Berkala dengan jenis peralatan Pesawat Tenaga dan Produksi (Motor Diesel) sebanyak 5 unit masing-masing dengan No. Reg:(i). 1110/PTP/Berkala/VIII/2020 tanggal 5 Agustus 2020; (ii). 1111/PTP/Berkala/VIII/2020 tanggal 5 Agustus 2020;(iii). 1112/PTP/Berkala/VIII/2020 tanggal 5 Agustus 2020;(iv). 1113/PTP/Berkala/VIII/2020 tanggal 5 Agustus 2020; dan(v). 1115/PTP/Berkala/VIII/2020 tanggal 5 Agustus 2020.
4). Surat Evaluasi Hasil Pemeriksaan dan Pengujian Berkala dengan jenis peralatan Elevator Penumpang sebanyak 4 unit masing-masing dibawah No. Reg : (i). 1941/ELV/Berkala/VIII/2020 tanggal 5 Agustus 2020;(ii). 1942/ELV/Berkala/VIII/2020 tanggal 5 Agustus 2020;(iii). 1943/ELV/Berkala/VIII/2020 tanggal 5 Agustus 2020; dan(iv). 1944/ELV/Berkala/VIII/2020 tanggal 5 Agustus 2020.
5). Surat Evaluasi Hasil Pemeriksaan dan Pengujian Berkala dengan jenis peralatan Instalasi Proteksi Kebakaran dibawah No. Reg : 1114/IPK/Berkala/VIII/2020 tertanggal 5 Agustus 2020.
49
I. Surat Keterangan Domisili Perusahaan
Surat Keterangan Domisili Perusahaan No. 740/27.1/31.72.02.1002/-071.562/2016 tanggal 16 September 2016 yang dikeluarkan oleh Kepala Seksi Satuan Pelaksana PTSP Kelurahan Sunter Jaya, yang menerangkan bahwa Perseroan memiliki usaha dengan jenis usaha Perhotelan, dengan alamat di Jl. Danau Permai Raya Blok C No. 1, Kel. Sunter Jaya, Kec. Tanjung Priok, Kota Adm. Jakarta Utara, Prov. DKI Jakarta, yang berlaku sampai dengan tanggal 16 September 2021.
J. Tanda Daftar Perusahaan
Sesuai dengan ketentuan UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, Perseroan telah terdaftar dalam Daftar Perusahaan pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat dengan No. TDP : 09.02.1.55.26339 tanggal 23 Agustus 2018 yang berlaku sampai dengan tanggal 14 Okotober 2023.
K. Pengesahan AMDAL Pembangunan Hotel
1). Berdasarkan Surat Ketua Bapedda DKI Jakarta selaku Ketua Komisi Amdal Daerah DKI Jakarta No. 55/1.777.6/IX/97 tanggal 17 September 1997 diberitahukan bahwa sesuai Berita Acara Sidang Komisi Amdal DKI Jakarta No. 589/Sek/Amdal/VII/97 tanggal 15 Juli 1997, maka Komisi Amdal DKI Jakarta dapat menyetujui dan mengesahkan Kerangka Acuan Amdal yang disampaikan oleh Perseroan sebagai Kerangka Acuan penyusunan Studi Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) Pembangunan Hotel Danau Sunter, selanjutnya diharapkan agar setiap perubahan rencana kegiatan yang dapat menyebabkan perubahan materi dan lingkup studi Amdal, hendaknya senantiasa dilaporkan/disampaikan kepada Komisi Amdal guna keperluan review/updating (kaji ulang/pemutakhiran) bagian-bagian/materi Kerangka Acuan Amdal.
2). Berdasarkan Surat Kepala Bapedalda DKI Jakarta selaku Ketua Komisi Amdal Daerah DKI Jakarta No. 01/-1.777.6 tanggal 15 Januari 1999 diberitahukan bahwa sesuai Berita Acara Sidang Komisi Amdal DKI Jakarta No. 18/Sek/Amdal/XI/98 dan No. 18A/Sek/Amdal/XI/98 tanggal 16 November 1998, maka Studi Analisis Dampak Lingkungan (Amdal), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pengembangan Pembangunan Hotel Danau Sunter Jalan Danau Permai Raya Blok C1, Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok tersebut dinyatakan cukup lengkap dan disetujui oleh Komisi Amdal DKI Jakarta.
Perseroan telah melakukan laporan berkala kepada Dinas Lingkungan Hidup Prov DKI Jakarta berdasarkan Surat tertanggal 18 Januari 2021 perihal : Penyampaian Laporan Implementasi Dokumen Lingkungan Hidup Sunlake Hotel Semester 2. Surat tersebut telah diterima oleh Sekretariat DLH Provinsi DKI Jakarta tanggal 18 Januari 2021.
L. Izin Pengelolaan Limbah
a. Bahwa Perseroan dengan jenis kegiataan Hotel (Sunlake Hotel) yang berlokasi di Jl. Danau Permai Raya Blok C1, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara telah diberikan izin untuk membuang air limbah di Sungai Sunter, dengan golongan limbah: D, jumlah maksimum air limbah: 70 m3/hari berdasarkan Izin Pembuangan Air Limbah (IPAL) tanggal 17 Desember 2019 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta, yang berlaku sampai dengan tanggal 17 Desember 2024
b. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta No. 11/K.5/31.72.02.1002.04.025.R.10/1/-1.774.15/2021 tanggal 29 Januari 2021, bahwa Perseroan dengan lokasi kegiatan di Jl. Danau Permai Raya Blok C1 RT/RW 002/014, Kel. Sunter Jaya, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara, jenis kegiatan: Hotel, jenis limbah: minyak pelumas bekas, lampu tl bekas, limbah elektronik, baterai bekas, kemasan bekas B3, telah diijinkan untuk melakukan penyimpanan sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) pada lokasi yang ditetapkan sesuai dengan ijin penyimpanan Limbah B3 tersebut, berlaku sampai dengan tanggal 29 Januari 2026
50
M. SertifikatLaikFungsi(SLF)
Perseroan saat ini telah menerima tanda bukti proses pengurusan Sertifikat Laik Fungsi (Sertifikat Laik Fungsi : Bangunan Non-Rumah Tinggal Jumlah Lantai 8 Lantai Kebawah; Rumah Tinggal, Pemugaran Cagar Budaya Golongan A) melalui online pada Kantor Walikota Jakarta Utara Jl. Yos Sudarso RT.8/ RW. 14 Kav. 27-29 dengan No. Permohonan : C393/210222DF15 tanggal 22 Februari 2021, Tipe Perizinan : Perusahaan/ Yayasan/ Pemerintah, Tipe Pengajuan : Permohonan Baru/ Jakevo.
Catatan:Bahwa konsekuensi yuridis atas belum terdapatnya SLF pada Perseroan memiliki sanksi Administrasi sesuai Pasal 3 ayat 1 dan Pasal 3 ayat 2 berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta No. 128 Tahun 2018 tanggal 28 Desember 2018 tentang Pengenaan Sanksi Pelanggaran Penyelenggaraan Bangunan Gedung.
Kewajiban-kewajiban Yang Harus Dipenuhi
A. Kewajiban Perpajakan
Perseroan telah memenuhi kewajibannya di bidang perpajakan sebagai berikut:a) Perseroan terdaftar sebagai wajib pajak pada Direktorat Jenderal Pajak dengan Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP) No. 01.560.752.6-038.000.
b) Sesuai dengan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak No. S-55PKP/WPJ.05/KP.0303/2019 tanggal 14 Februari 2019, disebutkan bahwa Perseroan telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak sejak tanggal 30 April 1996.
c) Perseroan telah melaporkan Pajak Penghasilan Pasal 21/26 dalam 3 (tiga) bulan terakhir melalui E-Filling sebagai berikut:i) Untuk masa Desember 2020 Pembetulan ke-1, status : Lebih Bayar sebesar Rp. 450.000,-
berdasarkan Bukti Penerimaan Elektronik Direktorat Jenderal Pajak No. 52526206461211001210 tanggal 01 Februari 2021.
ii) Untuk masa Januari 2021, status : Kurang Bayar sebesar Rp. 15.042.464,- berdasarkan Bukti Penerimaan Elektronik Direktorat Jenderal Pajak No. 92526206469211015721 tanggal 15 Februari 2021.
iii) Untuk masa Februari 2021, status : Kurang Bayar sebesar Rp. 25.179.924,- berdasarkan Bukti Penerimaan Elektronik Direktorat Jenderal Pajak No. 12526306414211012651 tanggal 12 Maret 2021
d) Perseroan telah melaporkan Pajak Pertambahan Nilai (PPn) dalam 3 (tiga) bulan terakhir melalui E-Filling sebagai berikut:i) Untuk masa Desember 2020, status : Nihil berdasarkan Bukti Penerimaan Elektronik Direktorat
Jenderal Pajak No. 62526106008210115315 tanggal 11 Januari 2021ii) Untuk masa Januari 2021, status : Kurang Bayar sebesar Rp. 9.148.743,- berdasarkan
Bukti Penerimaan Elektronik Direktorat Jenderal Pajak No. 83526206059210158311 tanggal 15 Februari 2021.
iii) Untuk masa Februari 2021, status : Kurang Bayar sebesar Rp. 9.414.644,- berdasarkan Bukti Penerimaan Elektronik Direktorat Jenderal Pajak No. 60526306066210129208 tanggal 12 Maret 2021.
e) Perseroan telah melaporkan Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 dalam 3 (tiga) bulan terakhir melalui E-Filling sebagai berikut:i) Untuk masa Desember 2020, status : Kurang Bayar sebesar Rp. 406.115.000,- berdasarkan
Bukti Penerimaan Elektronik Direktorat Jenderal Pajak No. 74526106437211011131 tanggal 11 Januari 2021.
ii) Untuk masa Januari 2021, status : Kurang Bayar sebesar Rp. 5.727.583,- berdasarkan Bukti Penerimaan Elektronik Direktorat Jenderal Pajak No. 43526206427211015321 tanggal 15 Februari 2021.
51
iii) Untuk masa Februari 2021, status : Kurang Bayar sebesar Rp. 5.100.000,- berdasarkan Bukti Penerimaan Elektronik Direktorat Jenderal Pajak No. 52526306447211012341 tanggal 12 Maret 2021.
f) Perseroan telah melaporkan Pajak Penghasilan Pasal 23/26 3 (tiga) bulan terakhir melalui E-Filling sebagai berikut:i) Untuk masa Desember 2020 berdasarkan Bukti Penerimaan Elektronik Direktorat Jenderal
Pajak No. 80526107165211114216 tanggal 11 Januari 2021.ii) Untuk masa Januari 2021 berdasarkan Bukti Penerimaan Elektronik Direktorat Jenderal Pajak
No. 01526207128211176517 tanggal 17 Februari 2021.iii) Untuk masa Februari 2021 berdasarkan Bukti Penerimaan Elektronik Direktorat Jenderal Pajak
No. 53526307182211129108 tanggal 12 Maret 2021.
g) Perseroan telah melaporkan Pajak Penghasilan Tahunan Badan dalam 3 (tiga) tahun terakhir melalui E-Filling sebagai berikut:i) Untuk Tahun 2017, status : Nihil berdasarkan Bukti Penerimaan Elektronik Direktorat Jenderal
Pajak No. 35526606415181028741 tanggal 28 Juni 2018ii) Untuk Tahun 2018, status : Nihil berdasarkan Bukti Penerimaan Elektronik Direktorat Jenderal
Pajak No. 84526606427191021111 tanggal 21 Juni 2019 iii) Untuk Tahun 2019, status : Nihil berdasarkan Bukti Penerimaan Elektronik Direktorat Jenderal
Pajak No. 22526406483201029521 tanggal 29 April 2020
h) Perseroan telah membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2020 sebagai berikut:i) No. NOP : 31.75.020.002.006-0001.0, atas obyek pajak: Hotel Danau Sunter, letak obyek
pajak: Jl. Danau Permai Timur C1, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara sebesar Rp1.669.515.675,- telah dibayar berdasarkan bukti setoran Bank DKI tanggal 28 September 2020
ii) No. NOP : 31.73.020.004.002-0166.0, letak obyek pajak: Jl. HOS Cokroaminoto 26 RT. 005 RW. 004, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat sebesar Rp107.992.275,- telah dibayar berdasarkan bukti setor e-banking Bank BCA tanggal 15 September 2020.
B. Kewajiban di bidang Ketenagakerjaan
Perseroan telah memenuhi kewajiban-kewajibannya di bidang ketenagakerjaan sebagai berikut:
a) Bahwa Perseroan memiliki Perjanjian Kerja Bersama yang ditandatangani oleh Direksi Perseroan dengan Serikat Pekerja Hotel Danau Sunter Periode Tahun 2019-2021 pada tanggal 29 April 2019 yang telah terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta No. 2822 Tahun 2019 tanggal 20 September 2019. Perjanjian Kerja Bersama ini berlaku terhitung sejak tanggal 29 April 2019 sampai dengan tanggal 28 April 2021.
b) Perseroan telah melaksanakan pembayaran gaji dan upah kepada seluruh tenaga kerja atau karyawan sesuai dengan Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta berdasarkan slip gaji karyawan periode Februari 2021 atas nama Sisprih Priyadi W, NIP: 00677, Departement : Security dengan gaji yang diterima bulan Februari 2021 sebesar Rp4.803.700,-. Adapun ketentuan UMP DKI Jakarta Tahun 2020 adalah berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 10 Tahun 2020 tanggal 30 Januari 2020 tentang Upah Minimum Sektoral Provinsi DKI Jakarta Tahun 2020 dimana khusus untuk Jasa Perhotelan dengan Kelas Bintang 3, 4 dan 5 adalah sebesar Rp. 4.490.168,-
c) Perseroan telah terdaftar sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan berdasarkan Sertifikat Kepesertaan No. 96AJ3001 tanggal 19 Oktober 2020 dengan Nomor Pendaftaran Perusahaan JJ030797, yang meliputi program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JKM) termasuk di dalamnya Program Jaminan Pensiun (PJP).
52
d) Perseroan telah terdaftar sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan berdasarkan Sertifikat Kepesertaan No. 149/SER/0905/1120 tanggal 9 November 2020 dengan Nomor Pendaftaran Perseroan : JJ030797.
e) Perseroan telah melaksanakan kewajibannya dalam membayar iuran BPJS Kesehatan dalam 3 (tiga) bulan terakhir yaitu untuk tenaga kerja Sunlake Hotel dan Grand City Restaurant sebagai berikut :i) untuk bulan Januari 2021 sebesar Rp. 24.147.372,- telah dilakukan pembayaran berdasarkan
Bukti Setor Bank BCA tanggal 08 Januari 2021 (Sunlake Hotel) dan sebesar Rp. 5.076.607,- telah dilakukan pembayaran berdasarkan Bukti Setor Bank BCA tanggal 08 Januari 2021 (Grand City Restaurant);
ii) untuk bulan Februari 2021 sebesar Rp. 20.835.237,- telah dilakukan pembayaran berdasarkan Bukti Setor Bank BCA tanggal 10 Februari 2021 (Sunlake Hotel) dan sebesar Rp. 5.076.607,- telah dilakukan pembayaran berdasarkan Bukti Setor Bank BCA tanggal 10 Februari 2021 (Grand City Restaurant);
iii) untuk bulan Maret 2021 sebesar Rp. 19.289.574,- telah dilakukan pembayaran berdasarkan Bukti Setor Bank BCA tanggal 08 Maret 2021 (Sunlake Hotel) dan sebesar Rp. 4.636.989,- telah dilakukan pembayaran berdasarkan Bukti Setor Bank BCA tanggal 08 Maret 2021 (Grand City Restaurant).
f) Perseroan telah melaksanakan kewajibannya membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan, dalam 3 (tiga) bulan terakhir yaitu untuk tenaga kerja Sunlake Hotel dan Grand City Restaurant sebagai berikut:i) untuk bulan Desember 2020 sebesar Rp. 18.391.641,- telah dilakukan pembayaran
berdasarkan Bukti Setor Bank BCA tanggal 18 Desember 2020 (Sunlake Hotel) dan sebesar Rp. 4.680.764,- telah dilakukan pembayaran berdasarkan Bukti Setor Bank BCA tanggal 18 Desember 2020 (Grand City Restaurant);
ii) untuk bulan Januari 2021 sebesar Rp. 16.309.135,- telah dilakukan pembayaran berdasarkan Bukti Setor Bank BCA tanggal 10 Februari 2021 (Sunlake Hotel) dan sebesar Rp. 3.656.656,- telah dilakukan pembayaran berdasarkan Bukti Setor Bank BCA tanggal 10 Februari 2021 (Grand City Restaurant);
iii) untuk bulan Februari 2021 sebesar Rp. 17.123.286,- telah dilakukan pembayaran berdasarkan Bukti Setor Bank BCA tanggal 15 Maret 2021 (Sunlake Hotel) dan sebesar Rp. 4.005.846,- telah dilakukan pembayaran berdasarkan Bukti Setor Bank BCA tanggal 15 Maret 2021 (Grand City Restaurant).
g) Perseroan telah melakukan laporan mengenai ketenagakerjaan secara online melalui situs Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia dengan No. Pelaporan 11160.20200409.0002, Kode Pendaftaran 14350.55112.20180403.0-013 tanggal 09 April 2020 dan wajib mendaftar kembali pada tanggal 09 April 2020. Jumlah tenaga kerja yang dilaporkan dalam Wajib Lapor Ketenagakerjaan adalah 211 orang seluruhnya Warga Negara Indonesia, terdiri dari 166 orang, Wanita : 45 orang
h) Perseroan telah memperoleh izin untuk mempekerjakan sebanyak 1 (satu) Tanaga Kerja Asing dari Direktur Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing, Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. KEP 042077/PPTK/PTA/NOTIF/2020 tanggal 22 Juni 2020 Tentang Notifikasi Penggunaan Tenaga Kerja Asing, telah memberikan persetujuan kepada Perseroan untuk mempekerjakan Tenaga Kerja Asing: Devendra Singh, Kewarganegaraan India, No. Passport: P4574170 untuk menduduki jabatan: Indian Cuisine Chef, yang berlaku terhitung tanggal 20 Juni 2020 sampai dengan tanggal 19 Juni 2021
53
C. Pendaftaran Merek dan Ciptaan
Berdasarkan Surat Direktur Merek dan Indikasi Geografis No. R0002534/2015 tanggal 5 Agustus 2015, Logo Perseroan telah tercatat dalam Daftar Umum Merek dengan rincian sebagai berikut :
No. Serifikat Merek : IDM000035113Kelas Jasa : 45Uraian Merek : Logo dari Hotel Danau Sunter (Sunlake Hotel) yang terdiri dari lukisan
pemandangan imajinasi dalam bentuk transparan berwarna coklat, hijau dan dasar putih.
Pemilik Merek PerseroanJangka Waktu Perlindungan
10 tahun terhitung sejak tanggal 21 Desember 2015
4. PERJANJIAN-PERJANJIAN DENGAN PIHAK LAIN
4.1 PERJANJIAN SEWA MENYEWA
Perjanjian Sewa Menyewa Ruangan Di Dalam Gedung PT. Sunter Lakeside Hotel (Hotel Danau Sunter) Jakarta tanggal 1 April 2020 antara Perseroan diwakili oleh Alexander Hidajat (Direktur Utama) selanjutnya disebut “Pemilik” dengan Ibu Cho Yee Sok bertempat tinggal di Jakarta Utara selanjutnya disebut “Penyewa” dengan syarat dan ketentuan antara lain sebagai berikut:
a. Pemilik setuju untuk menyewakan kepada Penyewa dan Penyewa setuju untuk menyewa pada Pemilik atas ruangan seluas 163 m2 terletak di dalam gedung Hotel Danau Sunter, Jl. Danau Permai Raya Blok C1, Sunter, Jakarta Utara, selanjutnya disebut “Ruangan Yang Disewakan”
b. Ruangan Yang Disewakan sudah termasuk interior serta dilengkapi dengan sarana antara lain listrik dan air, AC dengan AHU dan FCU tersendiri, Telepon 2 lines, extension 1 line, Fire Springkle & Head Detector, Lighting, ceiling & floring, selanjutnya disebut “Sarana Ruangan”. Selain Sarana Ruangan, Pemilik juga menyediakan Sarana Umum berupa penerangan umum, generator stand by, perlindungan kebakaran, fire springkle stand by 24 jam, parker, pembuangan sampah, penjagaan gedung hotel beserta areals ecara keseluruhan, pajak bumi dan bangunan secara keseluruhan, Sewage Treatment Plan secara keseluruhan yang kesemuanya tersebut berfungsi berdasarkan jadwal yang telah ditentukan oleh Pemilik
c. Penyewa hanya akan menggunakan Ruangan Yang Disewakan untuk keperluan usahanya yaitu sebagai Restoran Masakan Korea
d. Jangka waktu sewa dimulai sejak tanggal 1 April 2020 untuk jangka waktu selama 1 tahun dan karenanya akan berakhir pada tanggal 31 Maret 2021. Apabila Penyewa selama jangka waktu sewa tidak melakukan pelanggaran dan/atau kelalaian berupa apapun juga terhadap syarat dan ketentuan perjanjian sewa maka Penyewa dapat meminta perpanjangan jangka waktu sewa dengan mengajukan permohonan secara tertulis kepada Pemilik selambatnya 90 hari kerja sebelum berakhirnya jangka waktu sewa.
e. Uang sewa dan uang pemeliharaan :i. Uang sewa Ruangan Yang Disewakan adalah sebesar Rp. 10.000.000- per-bulan belum
termasuk PPN yang harus dibayar oleh Penyewa kepada Pemilik selambat-lambatnya tanggal 5 bulan berikutnya. Sedangkan untuk pendapatan kotor dari pesta-pesta yang diadakan di Function Room / Ball Room atau ruangan lain di Hotel Danau Sunter termasuk juga outside catering yang diproduksi dari dapur restoran penyewa maka menjadi hak Pemilik sebesar 25% dari hasil pendapatan kotor belum termasuk PPN
ii. Uang pemeliharaan (maintenance fee) sebesar Rp. 1.000.000,- perbulan belum termasuk PPN yang harus dibayarkan selambat-lambatnya tanggal 1 dimulai bulan April 2020. Pembayaran rekeining listrik, telepon, air setiap bulan dibayarkan selambat-lambatnya tanggal 1 bulan berikutnya
iii. Dalam hal Penyewa lalai untuk membayar uang sewa Ruangan Yang Disewakan, Uang pemeliaraan, biaya listrik dan lain-lain maka akan dikenakan denda sebesar 1/1000 dari setiap jumlah pembayaran yang jatuh waktu untuk setiap hari kalender keterlambatan. Apabila kelalaian Penyewa tersebut lebih dari 30 hari kalender terhitung sejak saat timbulnya kewajiban
54
maka Pemilik berhak untuk menghentikan perjanjian secara sepihak dengan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu kepada Penyewa
f. Pada saat serah terima Ruangan Yang Disewakan pada tanggal 1 April 2020, Penyewa telah menyerahkan kepada Pemilik uang jaminan sewa sebesar Rp. 50.000.000,- yang akan dikembalikan kepada Penyewa tanpa bunga setelah selambat-lambatnya 7 hari setelah berakhirnya jangka waktu sewa dengan syarat Penyewa telah mengembalikan Ruangan Yang Disewakan dalam keadaan baik dan dengan menunjukkan bukti pelunasan seluruh kewajibannya kepada Pemilik
g. Penyewa wajib untuk membuka usahanya setiap hari dan jam kerja yang ditetapkan mulai jam 08.00 sampai dengan jam 24.00. Jika terjadi perubahaan harus diberitahukan kepada Pemilik 14 hari sebelumnya
4.2 PERJANJIAN SEWA MENYEWA BERELASI
Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 02 Januari 2020 antara PT. First National Cooling Industry berkedudukan di Jakarta diwakili oleh Surjo Luhur Hidajat (Direktur Utama) selaku pihak yang menyewakan selanjutnya disebut “Pihak Pertama” dengan Perseroan diwakili oleh Alexander Hidajat (Direktur Utama) selanjutnya disebut “Pihak Kedua”, dengan syarat dan ketentuan antara lain sebagai berikut:
a. Pihak Pertama dengan ini menyewakan kepada Pihak Kedua 3 bidang tanah sebagai berikut:i. Sebidang tanah Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 925 tanggal 09 Mei 1990 dengan luas
+ 20.020 m2, terletak di Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Kota Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta;
ii. Sebidang tanah Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1425 tanggal 08 Oktober 1991 dengan luas + 2.640 m2 terletak di Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Kota Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta;
iii. Sebidang tanah Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1597 tanggal 06 Maret 1992 dengan luas + 455 m2 (empat ratus lima puluh lima meter persegi), terletak di Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Kota Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta;
semuanya tertulis atas nama PT. First National Cooling Industri, berkedudukan di Jakarta, selanjutnya disebut “Tanah”
b. Perjanjian sewa ini dilakukan selama 1 tahun yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2020 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Bilamana perjanjian sewa menyewa ini berakhir maka perjanjian sewa menyewa ini dapat diperpanjang dengan ketentuan-ketentuan yang akan diatur lebih lanjut dikemudian hari, untuk maksud tersebut Pihak Kedua harus memberitahukan kehendaknya kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya 3 bulan sebelum perjanjian sewa menyewa ini berakhir
c. Harga sewa untuk jangka waktu 1 Januari 2020 sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp. 750.000.000,- belum termausk PPh dan PPN
d. Pihak Kedua harus mengunakan apa yang disewanya itu dengan baik hanya untuk usaha hotel dan fasilitasnya
e. Ongkos perawatan, pemeliharaan, pembayaran restribusi, iuran-iuran, pajak bumi dan bangunan selama perjanjian sewa meyewa ini berjalan menjadi kewajiban dan ditanggung oleh Pihak Kedua
f. Pihak Pertama menjamin Pihak Kedua atas pemakaian Tanah yang disewanya tersebut agar tidak mendapat gangguan dari pihak ketiga berupa apapun. Pihak Pertama dilarang selama perjanjian sewa menyewa ini berjalan tidak dapat melakukan hal-hal yang dapat membatalkan dan meminta kembali apa yang disewanya itu, kecuali apabila hal tersebut disetujui oleh Pihak Kedua
g. Pada akhir persewaan ini maka Pihak Kedua wajib mengembalikan apa yang disewanya itu kepada Pihak Pertama dan apabila Pihak Kedua tidak memenuhi kewajibannya untuk menyerahkan kembali apa yang disewanya tersebut maka untuk kepentingan Pihak Pertama, maka Pihak Kedua dikenakan denda sebesar Rp. 25.000.000,- untuk tiap-tiap hari keterlambatan pengosongan tersebut.
55
Perjanjian tersebut telah diperbaharui dengan Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 01 November 2020 antara PT. First National Cooling Industry berkedudukan di Jakarta diwakili oleh Surjo Luhur Hidajat (Direktur Utama) selaku pihak yang menyewakan selanjutnya disebut “Pihak Pertama” dengan Perseroan diwakili oleh Alexander Hidajat (Direktur Utama) dan Sapto Utomo Hidajat (Direktur) selaku yang menyewa selanjutnya disebut “Pihak Kedua”, dengan syarat dan ketentuan antara lain sebagai berikut:
1. Pihak Pertama adalah pemilik 3 bidang tanah yaitu:- Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No:925, dengan luas kurang lebih 20.020 m2 terletak
di Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Periok, Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta, sebagaimana tersebut dalam sertifikat tanahnya tanggal 09-05-1990, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Jakarta Utara;
- Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No. 1425, dengan luas kurang lebih 2.640 m2, terletak di Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Periok, Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta, sebagaimana tersebut dalam sertifikat tanahnya tanggal 08-10-1991, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Jakarta Utara;
- Sebidang tanah Hak Guna Bangunan No. 1597, dengan luas kurang lebih 455 m2, terletak di Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Periok, Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta, sebagaimana tersebut dalam sertifikat tanahnya tanggal 06-03-1992, yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kotamadia Jakarta Utara;
Ketiga bidang tanah tersebut selanjutnya disebut sebagai “PERSIL”.
2. Bahwa Pihak Kedua adalah pemilik bangunan seluas + 21.292 m2 yang saat ini bernama “Hotel Danau Sunter” atau “Sunlake Hotel” yang berdiri di atas persil-persil PERSIL milik Pihak Pertama tersebut, sebagaimana ternyata dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB) No. 4615/IMB/1993 tanggal 13 Mei 1993 dan No. 09328/IMB/1997 tanggal 05 November 1997, untuk selanjutnya disebut “BANGUNAN”.
3. Pihak Pertama dengan ini sepakat untuk menyewakan kepada Pihak Kedua sebagaimana Pihak Kedua menyatakan sepakat untuk menyewanya dari Pihak Pertama atas bidang Persil milik Pihak Pertama
4. Jangka waktu:a. Perjanjian ini diadakan untuk jangka waktu 5 tahun terhitung mulai tanggal 01 Januari 2021
dan berkahir pada tanggal 31 Desember 2025 dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 5 tahun terhitung mulai tanggal 01 Januari 2026 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2030, atau akan berakhir jika diakhiri oleh para pihak berdasarkan kesepakatan tertulis para pihak yang akan dituangkan dalam suatu perjanjian pengakhiran.
b. Apabila Pihak Kedua ingin memperpanjang Perjanjian ini maka Pihak Kedua wajib memberitahukan secara tertulis kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya 90 hari sebelum jangka waktu Perjanjian ini berakhir.
c. Perjanjian ini tidak berakhir walaupun terjadi peralihan hak atas PERSIL milik Pihak Pertama tersebut kepada pihak ketiga. Dalam hal ini pihak ketiga yang menerima pengalihan hak atas PERSIL wajib dan tetap terikat pada ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjin ini
d. Pihak Pertama berjanji jika ternyata dikemudian hari Pihak Pertama akan menjual PERSIL miliknya tersebut maka Pihak Kedua akan diberikan prioritas utama untuk membelinya
5. Harga sewa dan cara pembayaran:a. Para pihak sepakat total harga sewa atas PERSIL tersebut adalah sebagai berikut:
i. Untuk jangka waktu pertama adalah sebesar Rp. 23.889.065.000,- belum termasuk PPnii. Untuk jangka waktu kedua adalah sebesar Rp. 31.403.427.000,- belum termasuk PPn
b. Pihak Kedua wajib membayar harga sewa PERSIL kepada Pihak Pertama untuk pembayaran 5 tahun pertama dengan cara sebagai berikut:i. Tahun pertama sebesar Rp. 4.055.150.000,-ii. Tahun kedua sebesar Rp. 4.460.445.000,-iii. Tahun ketiga sebesar Rp. 4.795.215.000,-iv. Tahun keempat sebesar Rp. 5.154.656.000,-v. Tahun kelima sebesar Rp. 5.423.599.000,-
56
c. Pihak Kedua wajib membayar harga sewa PERSIL kepada Pihak Pertama untuk pembayaran 5 tahun kedua dengan cara sebagai berikut:i. Tahun keenam sebesar Rp. 5.683.229.000,-ii. Tahun ketujuh sebesar Rp. 5.967.390.000,-iii. Tahun kedelapan sebesar Rp. 6.265.760.000,-iv. Tahun kesembilan sebesar Rp. 6.579.048.000,-v. Tahun kesepuluh sebesar Rp. 6.908.000.000,-
d. Pembayaran sewa tersebut oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya tanggal 23 pada bulan Desember tiap tahunnya
6. Pajak-pajak, biaya-biaya, asuransi, sanksi dan denda keterlambatana. Pihak Kedua wajib membayar Pajak Pertambahan Nilai sesuai dengan ketentuan perpajakan
yang berlaku. b. Selama jangka waktu Perjanjian berlangsung Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atas PERSIL
dan Bangunan menjadi beban dan harus dibayar oleh Pihak Kedua c. Pajak-pajak lain yang timbul akibat Perjanjian ini dibayar oleh masing-masing pihak sesuai
dengan Undang-Undang dan ketentuan hukum yang berlaku.d. Segala macam iuran, pungutan, perizinan, rekening listrik, air, telepon gas, keamanan,
kebersihan dan iuran wajib lainnya atas PERSIL selama jangka waktu Perjanjian berlangsung menjadi tanggungan dan harus dibayar oleh Pihak Kedua.
e. Pihak Kedua wajib menyerahkan uang jaminan sewa sebesar Rp. 2.000.000.000,- kepada Pihak Pertama pada saat penanda-tanganan Perjanjian ini yang dapat digunakan- oleh Pihak Pertama untuk membayar tunggakan PBB atau kewajiban Pihak Kedua yang belum dipenuhi berdasarkan Perjanjian ini. Pihak Pertama wajib mengembalikan uang jaminan tersebut, tanpa bunga kepada Pihak Kedua pada saat perjanjian ini berakhir setelah dikurangi dengan tunggakan-tunggakan dari Pihak Kedua.
f. Pihak Kedua atas biayanya sendiri selama Masa Sewa berkewajiban mengasuransikan PERSIL dan Bangunan, orang-orang yang bekerja padanya, barang-barang miliknya yang berada di atas PERSIL terhadap kehilangan, kecelakaan, kerusakan, kebakaran, pencurian, gempa bumi dan hal lain.
g. Pihak Kedua dikenakan denda keterlambatan sebesar 2% setiap bulan dari jumlah uang sewa atau kewajiban yang terhutang apabila terlambat melakukan pembayaran. Denda mana harus dibayar secara tunai dan sekaligus kepada Pihak Pertama. Pihak Kedua dikenakan denda sebesar dua kali harga sewa untuk setiap hari Pihak Kedua terlambat menyerahkan Ruang Sewa dalam keadaan baik dan kosong kepada Pihak Pertama pada saat perjanjian ini berakhir. Denda mana harus dibayarkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama secara sekaligus dan seketika.
7. Pihak Pertama menjamin kepada Pihak Kedua bahwa : a. Selama perjanjian ini berlangsung, Pihak Kedua tidak akan mendapat gangguan dan tuntutan
apapun dari pihak ketiga atau dari siapapun yang menyatakan mempunyai hak terlebih dahulu atau turut mempunyai hak atas PERSIL tersebut, dan oleh karena itu Pihak Kedua dengan ini dibebaskan oleh Pihak Pertama mengenai hal-hal tersebut.
b. PERSIL tersebut tidak atau sedang dalam pengikatan untuk disewakan, tidak sedang dijaminkan, tidak dipindah-tangankan dengan cara apapun, tidak sedang dalam sengketa, dan saat ini bebas dari segala sitaan.
c. Tidak akan menjual PERSIL kepada pihak lain selama berlangsungnya sewa menyewa antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua. Apabila Pihak Pertama akan menjual/mengalihkan PERSIL maka Pihak Pertama memberikan jaminan kepada Pihak Kedua akan menawarkan untuk pertama kali atau memberikan prioritas utama kepada Pihak Kedua untuk membeli PERSIL
d Tidak akan membatalkan Perjanjian ini secara sepihak sebelum berakhirnya jangka waktu sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Perjanjian ini kecuali terjadi keadaan atau kondisi sebagaimana tersebut pada pasal tentang pengakhiran
57
8. Pihak Kedua hanya dapat mempergunakan PERSIL khusus untuk Hotel dan harus memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pihak Kedua atas biaya sendiri harus mengurus dan harus memenuhi semua perizinan, syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang berlaku yang berhubungan dengan penggunaan PERSIL maupun operasional Hotel. Pihak Kedua atas biaya sendiri diwajibkan melakukan pemeliharaan PERSIL dengan sebaik-baiknya.
9. Pengalihan sewa:a. Pihak Kedua dilarang mengalihkan hak sewa baik untuk sebagian maupun seluruhnya kepada
pihak manapun juga tanpa terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari Pihak Pertama.
b. Pihak Kedua juga dilarang mempergunakan PERSIL menyimpang dari yang ditentukan dalam Perjanjian ini
c. Pelanggaran terhadap ketentuan tersebut menimbulkan hak bagi Pihak Pertama untuk secara sepihak mengakhiri Perjanjian ini sebelum masa sewa berakhir. Dalam hal demikian Pihak Kedua tidak dapat menuntut ganti rugi dalam bentuk dan alasan apapun terhadap Pihak Pertama, tidak terkecuali menuntut pengembalian uang sewa yang telah dibayar dan belum dijalaninya.
10.Pengakhiran perjanjiana. Perjanjian ini berakhir demi hukum dengan sendirinya pada saat jangka waktunya berakhir.
b. Pihak Pertama dapat secara sepihak mengakhiri Perjanjian ini sebelum jangka waktunya berakhir apabila:
i. Pihak Kedua melakukan pelanggaran, terlambat atau tidak memenuhi kewajibannya yang ditentukan dalam Perjanjian ini dengan ketentuan Pihak Pertama telah memberikan surat peringatan/somasi sampai sebanyaknya-banyak 3 (tiga) kali kepada Pihak Kedua namun dalam jangka waktu yang telah ditentukan dalam surat peringatan/somasi tersebut tetap tidak memperbaiki pelanggaran atau tidak memenuhi kewajibannya, atau;
ii. Apabila kegiatan usaha Pihak Kedua dihentikan oleh instansi yang berwenang atau izin usahanya dicabut oleh instansi yang berwenang.
iii. Dalam hal terjadinya keadaan tersebut maka Pihak Kedua tidak berhak menuntut pengembalian uang sewa yang sudah dibayar dan belum dijalaninya, atau menuntut ganti rugi kepada Pihak Pertama dengan alasan dan jumlah berapapun serta bertanggung jawab terhadap seluruh kerugian yang dialami oleh Pihak Pertama.
c. Pengakhiran Perjanjian tersebut akan menyebabkan berakhir pula hak dan kewajiban Para Pihak sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini dan Para Pihak setuju untuk mengesampingkan ketentuan pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
d. Apabila Pihak Kedua mengakhiri Perjanjian ini sebelum masa sewa berakhir maka Pihak Kedua tidak berhak menuntut pengembalian uang sewa yang belum dijalani atau ganti rugi dalam bentuk dan alasan apapun juga kepada Pihak Pertama.
e. Pada saat Perjanjian ini berakhir oleh sebab apapun juga maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari Pihak Kedua harus mengembalikan Ruang Sewa kepada Pihak Pertama dalam keadaan baik, serta dalam keadaan kosong baik dari barang-barang maupun orang-orang yang mendapat hak dari padanya.
Catatan:
Sehubungan dengan Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 01 November 2020 yang telah ditandatangani oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua tentang sewa menyewa 3 (tiga) bidang tanah milik Pihak Pertama yang diatasnya berdiri Hotel Danau Sunter atau Sunlake Hotel yang saat ini dikelola oleh Pihak Kedua, bersama ini para pihak menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam hal perjanjian sewa menyewa tersebut telah berakhir jangka waktunya para pihak sepakat dan memastikan untuk memperpanjang jangka waktu sewa menyewa, setelah perjanjian sewa menyewa selesai, dimana nilai atau harga baru akan disesuaikan atau diatur kembali dalam perpanjangan/addendum perjanjian sewa menyewa tersebut.
58
4.3 PERJANJIAN KERJASAMA BERELASI
Perjanjian Kerjasama Bagi Hasil tanggal 02 Januari 2016 antara PT. Dirga Surya diwakili oleh Surjo Luhur Hidajat (Direktur Utama) selanjutnya disebut “Pihak Pertama” dengan Perseroan diwakili oleh Alexander Hidajat (Direktur Utama) selanjutnya disebut “Pihak Kedua” dengan syarat dan ketentuan antara lain sebagai berikut:a. Pihak Pertama adalah perusahaan yang bermaksud untuk bekerjasama dengan Pihak Kedua atas
tanah berikut dengan segala macam yang terdapat diatasnya milik Pihak Kedua dalam usaha sewa menyewa. Tanah tersebut seluas 945 m2 terdapat dalam Sertifikat hak Guna Bangunan No. 1348, Kelurahan Gondangdia, Kecamatan Menteng, Jakarat Pusat tercatat atas nama Perseroan
b. Perjanjian ini berlaku mulai tanggal 02 Januari 2016 sampai seterusnya dan hanya berkahir apabila dibatalkan oleh salah satu pihak
c. Dalam kerjasama ini berlaku sistem kerjasama bagi hasil dimana Pihak Pertama wajib memberikan pembagian atas bagi hasil usahanya setiap tahun sekali kepada Pihak Kedua sebesar nilai Pajak Bumi dan Bangunan yang timbul atas tanah milik Pihak Kedua kepada Pihak Kedua.
Perjanjian tersebut telah diperbaharui dengan Perjanjian Kerjasama Bagi Hasil tanggal 1 Agustus 2020 antara Perseroan diwakili oleh Alexander Hidajat (Direktur Utama) dan Sapto Utomo Hidajat (Direktur) selanjutnya disebut “Pihak Pertama” dengan PT. Dirga Surya berkedudukan di Semarang diwakili oleh Surjo Luhur Hidajat (Direktur) selanjutnya disebut “Pihak Kedua”, dengan syarat dan ketentuan antara lain sebagai berikut:
1. Pihak Pertama adalah pemilik sah atas sebidang tanah Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1348 tanggal 31 Januari 2003 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kodya Jakarta Pusat, Surat Ukur No. 00001/2003 tanggal 03 Januari 2003 dengan luas + 945 m2, terletak di Jl. HOS Cokroaminoto No. 26, Kelurahan Gondangdia, Kecamatan Menteng, Kotamadya Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, terdaftar atas nama PT. Sunter Lakseside Hotel, dimana diatasnya berdiri bangunan seluas + 596 m2, selanjutnya disebut “Tanah dan Bangunan” dan Pihak Kedua adalah perusahaan yang bermaksud untuk bekerja sama dengan Pihak Pertama dan Pihak Pertama setuju untuk melakukan kerjasama dengan Pihak Kedua dalam usaha sewa menyewa Tanah dan Bangunan milik Pihak Pertama tersebut
2. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 01 November 2020 sampai dengan tanggal 31 Desember 2025 atau akan berakhir jika diakhiri oleh Para Pihak berdasarkan kesepakatan tertulis Para Pihak yang akan dituangkan dalam suatu perjanjian pengakhiran. Perjanjian ini tidak akan menjadi batal atau terhenti karena pergantian pengurus maupun manajemen disalah satu Pihak.
3. Bagi hasil pengelolaan:a. Dalam Perjanjian ini berlaku sistem kerjasama bagi hasil dimana Pihak Kedua wajib memberikan
pembagian atas hasil usahanya setiap tahun sekali kepada Pihak Pertama dengan ketentuan sebagai berikut:i. Tahun pertama sebesar Rp. 536.250.000,-ii. Tahun kedua sebesar Rp. 536.250.000,-iii. Tahun ketiga sebesar Rp. 576.469.000,-iv. Tahun keempat sebesar Rp. 619.704.000,-v. Tahun kelima sebesar Rp. 650.689.000,-
b. Pajak penghasilan yang timbul atas sewa, biaya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan biaya asuransi bangunan menjadi tanggung jawab Pihak Pertama
c. Pembayaran bagi hasil oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama akan dilakukan setiap tanggal 23 pada bulan Desember tiap tahunnya untuk penghasilan pada tahun sebelumnya
4. Jaminan para pihaka. Pihak Pertama menjamin Pihak Kedua:
i. Bahwa Tanah dan Bangunan obyek kerjasama ini adalah milik dan kepunyaannya.ii. Bahwa Tanah dan Bangunan obyek kerjasama ini tidak dalam keadaan sengketa, bebas
dari sitaan serta tidak dijaminkan terhadap suatu hutang dan karenanya Pihak Kedua tidak akan mendapat gangguan dan/atau tuntutan dari pihak lain yang menyatakan mempunyai hak terlebih dahulu atau turut mempunyai hak atasnya
59
b. Pihak Kedua menjamin Pihak Pertama bahwa tidak akan berusaha dengan cara dan/atau dengan bentuk apapun untuk melakukan penguasaan dan/atau kepemilikan atas Tanah dan Bangunan secara melawan hukum.
4.4 PERJANJIAN PEMBIAYAAN/ LEASING
Perseroan melakukan pengikatan perjanjian pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor sebagai berikut :
Perjanjian Sewa Pembiayaan Untuk Kendaraan Bermotor No. L17G00960A tanggal 29 April 2017 antara PT. Orix Indonesia Finance berkedudukan di Jakarta Pusat diwakili oleh Lukman Boenjamin (Wakil Direktur Utama) selanjutnya disebut “Lessor” dengan Perseroan diwakili oleh Alexander Hidajat (Direktur) selanjutnya disebut “Lessee” dengan syarat dan ketentuan antara lain sebagai berikut:a. Bahwa atas permintaan Lessee, Lessor bersedia menyewakan kendaraan secara sewa pembiayaan
(finance lease) dalam bentuk pembiayaan investasi atas 2 unit kendaraan yang telah diserahkan oleh Lessor kepada Lessee, dengan syarat dan ketentuan: i. Jenis kendaraan :
- Mobil Toyota Avanza G M/T, Tahun 2017, Harga Rp. 185.800.000,-, No. Rangka: MHKM5EA3JHK060071, No. Mesin: INRF255883, Nama Pemasok/Dealer: PT. Plaza Auto Prima, untuk lokasi: Sunter Lakeside Hotel
- Mobil Toyota Avanza G M/T, Tahun 2017, Harga Rp. 185.800.000,-, No. Rangka: MHKM5EA3JHK060902, No. Mesin: INRF259067, Nama Pemasok/Dealer: PT. Plaza Auto Prima, untuk lokasi: Sunter Lakeside Hotel
ii. Jangka waktu sewa guna usaha: 48 bulan terhitung sejak tanggal 10 Mei 2017 sampai dengan tanggal 10 April 2021
iii. Nilai Sewa Pembiayaan:- Harga Pembelian: Rp. 371.600.000,- (100%)- Simpanan Jaminan: Rp.74.320.000,- (20%) - Nilai Sewa Pembiayaan: Rp. 297.280.000,- (80%)- Siklus pembayaran : setiap bulan dan dibayar dimuka- Angsuran tiap bulan :
Angsuran ke 1 – 12 : @ Rp. 13.342.000,-Angsuran ke 13 – 24 : @ Rp. 9.171.000,-Angsuran ke 25 – 36 : @ Rp. 5.381.000,-Angsuran ke 37 – 48 : @ Rp. 1.051.000,-Total Angsuran : Rp. 347.340.000,-
- Suku bunga: 4,21% p.a. flat- Pelunasan lebih awal dikenakan penalti sebesar 5% dari jumlah sisa pokok hutang
iv. Biaya-biaya:- Biaya administrasi : Rp. 2.000.000,-
iv. Jaminan:- Dokumen kepemilikan peralatan lengkap (Invoice/Faktur asli, Kuitansi asli dan Surat
Jalan)- Jaminan Pribadi dari Rusmiati Wisala, Paulus Kurniawan Koseomoewidagdo, Bonaventura
Wimatama K, Y. Anie Indriastutib. Dalam hal terjadi penundaan pelaksanaan kewajiban pembayaran dari Lessee, Lessee akan
membayar denda sebesar 0,2% perhari dari total cicilan yang tertunggak. Jika dalam 7 hari berturut-turut setelah tanggal pemberitahuan ketiga ternyata Lessee tidak memenuhi kewajibannya, Lessor berhak menarik kendaraan tersebut dari Lessee.
c. Harga sewa guna usaha yang dibayarkan oleh Lessee tidak mencakup biaya-biaya:i. Biaya pemeliharaan dan perbaikan atau penggantian komponen atau bagian dari peralatanii. Unit pengganti selama tiap bagian dari peralatan dalam masa perbaikan dan/atau tidak dapat
beroperasi sebagaimana fungsinyad. Lessee akan mengasuransikan peralatan tersebut untuk segala resiko pada perusahaan asuransi
bereputasi baik selama jangka waktu sewa guna usaha dan biaya premi asuransi akan ditanggung Lessee
60
e. Lessee dilarang untuk menjual, mengalihkan, menjaminkan peralatan, menyewa-gunakan kembali, atau dengan cara lain memindah tangankan dari bangunan dan/atau gedung yang sudah ditetapkan dimana peralatan berada.
4.5 PERJANJIAN DENGAN PARA PEMASOK YANG MENDUKUNG KEGIATAN USAHA
1. Perjanjian Kerjasama Pekerjaan Pest & Rodent Control No. ISS-00819.01-E tanggal 08 Mei 2020 antara Perseroan diwakili oleh Handoyo Prapto (Resindent Manager) selanjutnya disebut “Pihak Pertama” dengan PT. ISS Indonesia berkedudukan di Tangerang Selatan diwakili oleh Ellisa Lumbantoruan (Presiden Direktur) dan Benny Julius Joesep (Direktur) selanjutnya disebut “Pihak Kedua”, dengan syarat dan ketentuan antara lain sebagai berikut a. Pihak Pertama sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan maka untuk mendukung
kegiatan usahanya membutuhkan jasa penunjang berupa jasa pest & rodent control dari Pihak Kedua, dimana Pihak Kedua diberi tugas untuk melakukan perawatan pest & rodent control yang berlokasi di Sunter Lakeside Hotel, Jl. Danau Sunter Permai Raya C-1 Sunter Jakarta Utara, dengan lingkup pekerjaan:i. Flying Insect yang meliputi : nyamuk (culex, aedes, anopheles) dan lalat (house fly, bottle
fly, flesh fly) ii. Crawling Insect yang meliputi : kecoa (American, German) dan semut (pharah, crazy)iii. Tikus (rodent) yang meliputi : house mouse, roof rat, Norway rat.
b. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 1 tahun terhitung sejak tanggal 1 Januari 2020 sampai dengan tanggal 31 Desember 2020
c. Biaya pekerjaan dengan ketentuan sebagai berikut:i. Periode 1 Januari – 31 Maret 2020 sebesar Rp. 15.850.000,- per-bulan belum termasuk
PPNii. Periode 1 April – 31 Desember 2020 sebesar Rp. 10.850.000,- per-bulan belum termasuk
PPN
2. Surat Perjanjian Kerjasama No. 05/SPK-SLH/II/2021 tanggal 4 Februari 2021 antara CV Pandawa Mandiri berkedudukan di Jakarta Selatan diwakili oleh Maton L. Sinaga (Direktur) selanjutnya disebut “Pihak Pertama” dengan Perseroan diwakili oleh Handoyo Prapto (Resindent Manager) selanjutnya disebut “Pihak Kedua”, dengan syarat dan ketentuan antara lain sebagai berikut: a. Pihak Pertama bersedia melakukan pekerjaan pengangkutan sampah baik sampah basah
maupun sampah kering termasuk juga sampah sapuan taman pangkasan bunga-bunga yang sudah di dalam polybag dan terikat rapi dari Sunlake Hotel ke tempat pembuangan akhir setiap hari termasuk hari minggu dan hari libur nasional pada jam 22.000 – 04.00 WIB
b. Atas pekerjaan tersebut Pihak Pertama bersedia membayar Rp. 4.500.000,- setiap bulan yang dibayar setiap akhir bulan dengan PPh ditanggung oleh Pihak Kedua
c. Perjanjian Kerja ini berlaku 1 tahun terhitung mulai tanggal 4 Februari 2021 sampai dengan 3 Februari 2022
3. Surat Perjanjian Perawatan Elevator No. MR/TO-109/SM/I/2019 tanggal 21 Januari 2019 antara Perseroan diwakili oleh Alexander Hidajat (Direktur) selanjutnya disebut “Pihak Pertama” dengan PT. Toshindo Elevator Utama berkedudukan di Jakarta Utara diwakili oleh Jason tan (Presiden Direktur) selanjutnya disebut “Pihak Kedua”, dengan syarat dan ketentuan antara lain sebagai berikut: a. Pihak Pertama memberikan tugas kepada Pihak Kedua dan Pihak kedua bersedia menerima
tugas dari Pihak Pertama untuk perawatan/pemeliharaan 4 unit lift merek Toshiba yang terpasang di Hotel Danau Sunter
b. Biaya perawatan/pemeliharaan 4 unit lift merek Toshiba tersebut sebesar Rp. 3.520.495,- perbulan atau sebesar Rp. 14.081.980,- per-tahun belum termasuk PPN, yang dibayarkan secara bulanan, untuk kunjungan 3 bulan 1 kali untuk setiap unit pada bulan Januari, April, Juli dan Oktober. Harga tersebut tidak termasuk biaya penggantian suku cadang. Biaya suku cadang yang rusak akan diajukan sendiri oleh Pihak Kedua sesuai dengan harga pasar yang wajar
c. Perjanjian berlaku untuk jangka waktu 24 bulan terhitung sejak tanggal 01 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2020 dan secara otomatis dapat diperpanjang dengan persyaratan dan
61
kondisi yang sama untuk tiap-tiap periode 24 bulan berikutnya tanpa perlu dibuatkan surat perjanjian baru terkecuali jika ada perubahaan harga dan/atau ketentuan-ketentuan lain yang disepakati bersama
4. Perjanjian Instalasi Head end dan layanan TV Premium No. 2019/08/01/REV:00 tanggal 01 Agustus 2019 antara Bursa Parabola berkedudukan di Jakarta Utara diwakili oleh Yayang Setiono selanjutnya disebut “Pihak Pertama” dengan Perseroan diwakili oleh Maya Ulaani (Regional General Manager) selanjutnya disebut “Pihak Kedua”, dengan syarat dan ketentuan antara lain sebagai berikut: a. Pihak Pertama memberikan/memasang peralatan Head End MATV dan melaksanakan
perawatan disemua outlet TV yang ada di Sunlake Hotel sesuai dengan penawaran Pihak Pertama kepada Pihak Kedua yang sudah disepakati
b. Garansi peralatan yang dipasang oleh Pihak Pertama selama 1 tahun lamanya, setelah 1 tahun jika ada kerusakan akan diservice atau diganti oleh Pihak Pertama dengan biaya ditanggung oleh Pihak Kedua
c. Perjanjian ini berlaku secara sah dan ekslusif selama 2 tahun terhitung tanggal 01 Agustus 2019 sampai dengan tanggal 01 Agustus 2021, dan akan diperbaharui setiap 1 tahun dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama kedua belah pihak
d. Pihak Kedua akan melakukan pembayaran kepada Pihak Pertama dengan ketentuan pembayaran atas siaran premium sebesar Rp. 16.000.000,- per-bulan tidak termasuk PPN dan PPh yang akan dilakukan pembayaran paling lambat tanggal 10 setiap bulannya
5. Perjanjian Berlangganan Dedicated Internet Access No. 005/MAG-SLK1/2019 tanggal 21 Januari
2019 antara PT. Mitra Akses Globalindo berkedudukan di Jakarta Barat diwakili oleh M Johana Mashari (Direktur) selanjutnya disebut “Pihak Pertama/Magnet” dengan Perseroan diwakili oleh Maya Ulaani (Regional General Manager) selanjutnya disebut “Pihak Kedua/Pelanggan”, dengan syarat dan ketentuan antara lain sebagai berikut: a. Pihak Pertama merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan jasa internet
dalam arti seluas-luasnya bersedia untuk memberikan pelayanan dan pemanfatan jaringan internet yang dikelola Pihak Pertama kepada Pihak Kedua hanya sebatas Hotel yang bernama Sunlake Hotel sesuai dengan penawaran Pihak Pertama kepada Pihak Kedua yang sudah disepakati dalam bentuk penyediaan fasilitas Dedicated Internet Access (“DIA”) yang dapat digunakan oleh Pihak Kedua yaitu 50 Mbps dengan menggunakan perangkat fiber optic dengan back up Wireless Access yang dapat digunakan oleh Pihak Kedua selama 24 jam/perhari, 7 hari seminggu
b. Kontrak berlangganan ini berlaku selama 2 tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Berita Acara Aktivasi dan akan diperpanjang secara otomatis selama 1 tahun berikutnya setelah habis masa berlakunya, kecuali Pihak Kedua ingin berhenti berlangganan pada akhir masa berlaku kontrak dengan mengajukan pemberitahuan tertulis kepada Pihak Pertama
c. Pihak Pertama memberikan jaminan kualitas layanan sebesar 99% d. Biaya berlangganan Dedicated kabel FO Internet adalah sebesar Rp11.000.000,- setiap bulan
yang dibayar setiap tanggal 1 pada bulan yang berjalan
6. Berdasarkan Surat Perseroan No. 27 Maret 2020 yang ditandatangani Handoto Prapto yang ditujukan kepada PT. Calmic Indonesia berkedudukan di Jakarta dan telah disetujui oleh pihak PT. Calmic Indonesia disampaikan bahwa dikarenakan kunjungan tamu ke hotel sangat menurun drastis sehubungan dengan pandemi Covid-19 maka Perseroan mengajukan perubahan frekwensi jadwal service untuk unit-unit ladybin/sanitary bin di Sunlake Hotel, yang semula jasa 9 unit sanitact discreet dan 10 unit FHU autolid, enxchange 4x/bulan dengan total nilai Rp7.600.000,- per-tahun plus PPN menjadi jasa 9 unit sanitact discreet dan 10 unit FHU autolid, enxchange 1x/bulan dengan total nilai Rp3.800.000,- per-tahun plus PPN
62
5. HARTA KEKAYAAN
1.1. Benda Tidak Bergerak
Perseroran memiliki/ menguasai secara sah harta kekayaan benda tidak bergerak berupa tanah dan/atau bangunan, yaitu sebagai berikut :
a. Sebidang tanah Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1348 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kodya Jakarta Pusat pada tanggal 31 Januari 2003, tanggal berakhirnya hak: 30 Januari 2033, Surat Ukur No. 00001/2003 tanggal 03 Januari 2003, dengan luas + 945 m2, terletak di Jl. HOS Cokroaminoto No. 26, Kelurahan Gondangdia, Kecamatan Menteng, Kotamadya Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, terdaftar atas nama Perseroan, NIB : 09.03.01.03.03976 terdaftar atas nama Perseroan.
Diatas bidang tanah tersebut berdiri bangunan berdasarkan Izin Mendirikan Bangunan No. 126/IB/HC tanggal 10 maret 1971 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Pekerdjaan Umum DCI Djakarta
Peruntukan bangunan tersebut saat ini sebagai obyek kerjasama dengan pihak terafiliasi PT. Dirga Surya.
b. Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun No. 2202 seluas 35,83 m2 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Utara pada tanggal 14 Desember 2015, Ijin Layak Huni No. 1674 tanggal 11 Juli 2014, NIB : 09.04.03.05.7.02202, sebagaimana diuraikan dalam Gambar Denah No. 920/2015 tanggal 16 November 2015 yang didirikan di atas sebidang tanah bersama yaitu tanah Hak Guna Bangunan No. 12531/Sunter Agung seluas 7.320 m2 sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No. 00062/Sunter Agung/2013 tanggal 18 Maret 2013, berakhirnya hak tanggal 22 Mei 2040, yang terletak di Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Kota Administrasi Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta, setempat dikenal sebagai Rumah Susun Komerisal Campuran Green Lake Sunter-Southern Lake Residence, Jalan Danau Sunter Selatan Lantai 01 No. SLR/01/BC Blok SLR, terdaftar atas nama Perseroan berikut hak-hak atas tanah bersama, benda bersama, bagian bersama, dimana satuan-satuan rumah susun tersebut didirikan dengan nilai perbandingan proporsional 0,1131%.
Peruntukan rumah susun tersebut sebagai mess karyawan.
c. Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun No. 2203 seluas 35,83 m2 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Utara pada tanggal 14 Desember 2015, Ijin Layak Huni No. 1674 tanggal 11 Juli 2014, NIB : 09.04.03.05.7.02203, sebagaimana diuraikan dalam Gambar Denah No. 922/2015 tanggal 26 November 2015 yang didirikan di atas sebidang tanah bersama yaitu tanah Hak Guna Bangunan No. 12531/Sunter Agung seluas 7.320 m2 sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No. 00062/Sunter Agung/2013 tanggal 18 Maret 2013, berakhirnya hak tanggal 22 Mei 2040, yang terletak di Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Kota Administrasi Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta, setempat dikenal sebagai Rumah Susun Komerisal Campuran Green Lake Sunter-Southern Lake Residence, Jalan Danau Sunter Selatan Lantai 01 No. SLR/01/BD Blok SLR, terdaftar atas nama Perseroan berikut hak-hak atas tanah bersama, benda bersama, bagian bersama, dimana satuan-satuan rumah susun tersebut didirikan dengan nilai perbandingan proporsional 0,1131%.
Peruntukan rumah susun tersebut sebagai mess karyawan.
63
1.2. Benda Bergerak
1.2.1. Kendaraan Bermotor
Perseroan memiliki 11 (sebelas) unit kendaraan bermotor, 2 (dua) unit diantaranya masih dalam proses leasing yaiu sebagai berikut:
a. Mobil Penumpang model Micro/Minibus merek Toyota Avanza 1.3 G / MT, No Polisi : B 2256 BOI, Warna: Hitam, Tahun: 2017, No. Rangka: MHKM5EA3JHK060902, No Mesin: 1NRF259067, No. BPKB: N01906760, terdaftar atas nama PERSEROAN.
b. Mobil Penumpang model Micro/Minibus merek Toyota Avanza 1.3 G / MT, No Polisi : B 2203 BOJ, Warna: Hitam, Tahun: 2017, No. Rangka: MHKM5EA3JHK060071, No Mesin: 1NRF255883, No. BPKB: N01906761, terdaftar atas nama PERSEROAN.
c. Mobil Penumpang model Minibus merek Nissan Evalia 1.5 MT, No Polisi : B 1542 BIZ, Warna: Hitam, Tahun: 2014, No. Rangka: MHBK1C61FEJ017134, No Mesin: HR15707686T, No. BPKB: L13870551, terdaftar atas nama PERSEROAN.
d. Mobil Penumpang model Minibus merek Nissan Evalia 1.5 MT, No Polisi : B 1972 BYN, Warna: Silver Metalik, Tahun: 2014, No. Rangka: MHBK1C61FEJ017172, No Mesin: HR15707690T, No. BPKB: K10672253, terdaftar atas nama PERSEROAN.
e. Mobil Penumpang model Minibus merek Toyota Avanza 1.3 G / MT, No Polisi : B 2048 BFT, Warna: Hitam Metalik, Tahun: 2015, No. Rangka: MHKM5EA3JFJ005632, No Mesin: 1NRF020014, No. BPKB: M02101956, terdaftar atas nama PERSEROAN.
f. Mobil Penumpang model Minibus merek KIA K 2700, No Polisi : B 7006 BDA, Warna: Silver Metalik, Tahun: 2010, No. Rangka: MJJSD2112AK004957, No Mesin: J2539006, No. BPKB: H03335341, terdaftar atas nama PERSEROAN.
g. Mobil Penumpang model Minibus merek KIA K 2700, No Polisi : B 7027 BDA, Warna: Silver Metalik, Tahun: 2010, No. Rangka: MJJSD2112AK005041, No Mesin: J2542627, No. BPKB: H06627001, terdaftar atas nama PERSEROAN.
h. Mobil Penumpang model Minibus merek Isuzu Panther TBR541LM25, No Polisi : B 2977 IF, Warna: Biru Tua Metalik, Tahun: 2006, No. Rangka: MHCTBR54F6K280157, No Mesin: E280157, No. BPKB: E1921735G, terdaftar atas nama PERSEROAN.
i. Mobil Penumpang model Minibus merek Isuzu Panther TBR541LM25, No Polisi : B 8241 XE, Warna: Biru Tua Metalik, Tahun: 2006, No. Rangka: MHCTBR54F6K277247, No Mesin: E277247, No. BPKB: E0467445G, terdaftar atas nama PERSEROAN.
j. Mobil Penumpang model Minibus merek Isuzu TBR 54F Turbo LM, No Polisi: B 1246 BFK, Warna: Silver Metalik, Tahun: 2009, No. Rangka: MHCTBR54F9K298776, No Mesin: E298776, No. BPKB: F7402781G, terdaftar atas nama PERSEROAN.
k. Sepeda motor model Solo merek Honda MCB, No Polisi : B 3379 WD, Warna: Hitam, Tahun: 2003, No. Rangka: MH1HBC103K010482, No Mesin: HABCE1010634, No. BPKB: C4841681G, terdaftar atas nama PERSEROAN.
64
1.2.2. Peralatan dan Perlengkapan
Perseroan memiliki dan/atau menguasai secara sah peralatan dan perlengkapan berdasarkan Daftar Perlengkapan dan Peralatan Perseroan Tahun 2020.
Catatan:Berdasarkan Pernyataan Perseroan tanggal 13 November 2020), dinyatakan bahwa saat ini tidak ada perkara hukum atas asset yang dimiliki atau dikuasai oleh Perseroan.
6. ASURANSI
Perseroan telah mengasuransikan harta kekayaan yang dimiliknya berdasarkan polis asuransi sebagai berikut:
1. Property All Risk Polis No. 121010321010000166 tanggal 11 Januari 2021, Penanggung: PT. Asuransi Central Asia, Tertanggung : PERSEROAN, Lokasi Resiko : Jl. Danau Permai Blok C-1 Sunter, Jakarta Utara 14350, Okupasi: 29412-Hotel, jangka waktu: mulai dari tanggal 30 Januari 2021 sampai dengan tanggal 30 Januari 2022, menanggung: segala gangguan berkaitan dengan kegiatan usaha (business interruption) dan segala kerusakan bangunan termasuk mesin-mesin dan isi bangunan yang ada didalamnya, Total Pertanggungan: USD. 17,537,755.00, Total Premi: USD. 12,421.91
2. Machinery Breakdown (Property) Polis No. 121011021010000017 tanggal 11 Januari 2021, Penanggung: PT. Asuransi Central Asia, Tertanggung : PERSEROAN, Lokasi Resiko : Jl. Danau Permai Blok C-1 Sunter, Jakarta Utara 14350, Okupasi: 29412-Hotel, jangka waktu: mulai dari tanggal 30 Januari 2021 sampai dengan tanggal 30 Januari 2022, menanggung: segala kerusakan mesin-mesin (machinery breakdown) yang dimiliki, Total Pertanggungan: USD. 5,137,360.00, Total Premi: USD. 1,335.71
3. Public Liability Polis No. 121100121010000028 tanggal 13 Januari 2021, Penanggung: PT. Asuransi Central Asia, Tertanggung : PERSEROAN, Lokasi Resiko : Jl. Danau Permai Blok C-1 Sunter, Jakarta Utara 14350, Okupasi: 29412-Hotel, jangka waktu: mulai dari tanggal 30 Januari 2021 sampai dengan tanggal 30 Januari 2022, menanggung: perlindungan atas public/pengunjung hotel (public liability), Total Pertanggungan: USD. 500,000.00, Total Premi: USD. 88.00
4. Polis Asuransi Kendaraan Bermotor No. 183020121030000378 tanggal 03 Maret 2021, Penanggung: PT. Asuransi Central Asia, Tertanggung : PERSEROAN, Obyek Pertanggungan : KIA Travelo Tahun 2010, No Polisi : B 7027 BDA, jangka waktu pertanggungan: mulai dari tanggal 15 Maret 2021 sampai dengan tanggal 15 Maret 2022, jenis pertanggungan: Gabungan, Total Pertanggungan: Kendaraan Bermotor: Rp. 70.000.000,-; Tanggung Jawab Pihak Ketiga: Rp. 10.000.000,-, Total Premi: Rp. 3.311.600,-
5. Polis Asuransi Kendaraan Bermotor No. 183020121030000595 tanggal 04 Maret 2021, Penanggung: PT. Asuransi Central Asia, Tertanggung : PERSEROAN, Obyek Pertanggungan : KIA Travelo Tahun 2010, No Polisi : B 7006 BDA, jangka waktu pertanggungan: mulai dari tanggal 15 Maret 2021 sampai dengan tanggal 15 Maret 2022, jenis pertanggungan: Gabungan, Total Pertanggungan: Kendaraan Bermotor: Rp. 70.000.000,-; Tanggung Jawab Pihak Ketiga: Rp. 10.000.000,-, Total Premi: Rp. 3.311.600,-
6. Polis Asuransi Kendaraan Bermotor No. 1JB02252005016 tanggal 31 Agustus 2020, Penanggung: PT. KSK Insurance Indonesia, Tertanggung : PERSEROAN, Obyek Pertanggungan : Isuzu Panther LM 25 Tahun 2006, No Polisi : B 8241 XE, jangka waktu pertanggungan: mulai dari tanggal 29 Agustus 2020 sampai dengan tanggal 29 Agustus 2021, jenis pertanggungan: Comprehensive, Total Pertanggungan: Kendaraan Bermotor: Rp. 53.000.000,-; Tanggung Jawab Pihak Ketiga: Rp. 10.000.000,-, Total Premi: Rp. 2.801.310,-
65
7. Polis Asuransi Kendaraan Bermotor No. 183020120040001927 tanggal 26 April 2020, Penanggung: PT. Asuransi Central Asia, Tertanggung : PERSEROAN, Obyek Pertanggungan : Nisan Evalia ST M/T Tahun 2014, No Polisi : B 1542 BIZ, jangka waktu pertanggungan: mulai dari tanggal 26 April 2020 sampai dengan tanggal 26 April 2021, jenis pertanggungan: Gabungan, Total Pertanggungan: Kendaraan Bermotor: Rp. 126.000.000,-; Tanggung Jawab Pihak Ketiga: Rp. 10.000.000,-, Total Premi: Rp. 3.782.810,-
8. Polis Asuransi Kendaraan Bermotor No. 183020121030000367 tanggal 03 Maret 2021, Penanggung: PT. Asuransi Central Asia, Tertanggung : PERSEROAN, Obyek Pertanggungan : Nisan Evalia 1.5 (4x2) M/T, Tahun 2014, No Polisi : B 1972 BYN, jangka waktu pertanggungan: mulai dari tanggal 21 Maret 2021 sampai dengan tanggal 21 Maret 2022, jenis pertanggungan: Gabungan, Total Pertanggungan: Kendaraan Bermotor: Rp. 90.000.000,-; Tanggung Jawab Pihak Ketiga: Rp. 10.000.000, Total Premi: Rp. 3.632.400,-
9. Polis Asuransi Kendaraan Bermotor No. 121020119110000186 tanggal 04 November 2019, Penanggung: PT. Asuransi Central Asia, Tertanggung : PERSEROAN, Obyek Pertanggungan : Toyota Avanza 1.3 M/T, Tahun 2015, No Polisi : B 2048 BFP, jangka waktu pertanggungan: mulai dari tanggal 05 November 2019 sampai dengan tanggal 05 November 2021, jenis pertanggungan: Gabungan, Total Pertanggungan: Kendaraan Bermotor: Rp. 126.000.000,-; Tanggung Jawab Pihak Ketiga: Rp. 10.000.000,-, Total Premi: Rp. 3.627.200,-
10. Polis Asuransi Kendaraan Bermotor No. 21-21-17-003082 tanggal 25 April 2017, Penanggung: PT. Asuransi Central Asia, Tertanggung : PT. Orix Indonesia Finance qq. PERSEROAN, Obyek Pertanggungan : 2 unit Toyota Avanza G M/T, Tahun 2017 dengan No. Polisi: B 2256 BOI dan B 2203 BOJ, jangka waktu pertanggungan: mulai dari tanggal 20 April 2017 sampai dengan 20 April 2021, jenis pertanggungan: Gabungan, Total Pertanggungan: Kendaraan Bermotor: Rp. 371.600.000,-, Total Premi: Rp. 24.873.547,-
11. Berdasarkan Surat Keterangan HRD Manager Sunlake Hotel tanggal 27 Oktober 2020 diterangkan bahwa kendaraan-kendaraan sebagai berikut:a. Panther LM 25, No. Polisi: B 2977 IF, tahun 2006b. Panther LM 25, No. Polisi: B 1246 BFK, tahun 2009c. MCB (motor Honda Win), No. Polisi: B 3379 WD, tahun 2003terhadap ke-3 kendaraan tersebut tidak diasuransikan karena terbuat di bawah 2010.
Catatan: 1) Berdasarkan Pernyataan Perseroan tanggal 13 November 2020, dinyatakan bahwa asset material yang dimiliki atau
dikuasai oleh Perseroan saat ini telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan yang memadai untuk menangung risiko yang ditanggung Perseroan.
2) Berdasarkan Pernyataan Perseroan tanggal 13 November 2020, dinyatakan bahwa Perseroan saat ini tidak mempunyai kepemilikan saham pada perusahaan lain.
7. KETERANGAN SINGKAT PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM
UNILINK VENTURES INC.
Riwayat Singkat
Unilink Ventures Inc. adalah Pemegang Saham Perseroan dengan jumlah sebesar 135.000.000 (seratus tiga puluh lima juta) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp13.500.000.000,- (tiga belas miliar lima ratus juta rupiah) atau dengan kepemilikan saham sebesar 45% (empat puluh lima persen) dari keseluruhan saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh dalam Perseroan.
Unilink Ventures Inc. merupakan suatu perusahaan berbadan hukum yang berasal dari British Virgin Island (Kepulauan Virgin Inggris), yang berkedudukan di Vistra Corporate Service Centre, Wickhams, Cay II, Road Town, Tortolla, VG 1110, British Virgin Island yang didirikan berdasarkan Memorandum and Articles of Association yang diregistrasikan pada The International Business Companies Act pada
66
2 April 2020 berdasarkan Certificate of Incorporation No. 489306, dan telah didaftarkan ulang dengan nama BVI Business Companies Act pada 1 Januari 2007.
Tujuan Pendirian Perusahaan
Berdasarkan Memorandum and Articles of Association yang diregistrasikan pada The International Business Companies Act pada tanggal 2 April 2020 berdasarkan Certificate of Incorporation No. 489306, maksud dan tujuan pendirian perusahaan adalah sebagai berikut:(a) Bergerak di bidang bisnis atau kegiatan yang tidak dilarang berdasarkan hukum yang saat ini berlaku di British Virgin Island.(b) Meminjam atau mengumpulkan uang dengan menerbitkan saham debenture, obligasi (terus menerus atau dapat diakhiri), hipotek atau surat berharga lainnya yang didirikan atau didasarkan pada semua atau sebagian aset atau properti perusahaan dan berdasarkan persyaratan seperti prioritas atau hal lainnya yang dianggap sesuai oleh perusahaan; dan (c) Melakukan semua hal lain yang kebetulan, atau mungkin dianggap kondusif oleh perusahaan untuk mengadakan, mempromosikan atau mencapai tujuan perusahaan.
Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham dan Pengurus
Berdasarkan Memorandum and Articles of Association yang telah teregistrasi pada The International Business Companies Act on 2 April 2020 berdasarkan Certificate of Incorporation No. 489306, yang telah didaftar ulang dengan nama BVI Business Companies Act on 1 January 2007, diperoleh informasi antara lain sebagai berikut:
a. Modal dasar Perseroan adalah USD. 50,000 terbagi atas 50.000 saham dengan nilai nominal USD. 1 per saham
b. Direktur saat ini : Bambang Waluyo Hidajat c. Pemegang saham saat ini adalah Bambang Waluyo Hidajat dengan kepemilikan sebanyak
1 saham
Certificate of Good Standing (Sertifikat Laik Usaha)
Berdasarkan Certificate of Good Standing (Sertifikat Laik Usaha) sesuai BVI Companies Act 2004 yang dikeluarkan oleh Register of Corporate Affairs BVI Financial Services Commission tanggal 15 Oktober 2020, dinyatakan bahwa perusahaan Unilink Ventures Inc., Nomor Perusahaan : 489306:
a. Ada dalam Daftar Perusahaanb. Telah membayar semua biaya dan denda yang jatuh tempo berdasarkan Undang-Undangc. Telah mengajukan kepada petugas pencatat pihak yang berwenang salinan daftar direksinya yang
lengkapd. Belum mengajukan anggaran dasar merger dan atau konsolidasi yang belum berakhire. Belum mengajukan anggaran dasar kesepakatan yang belum berlakuf. Tidak berada dalam likuidasi sukarelag. Tidak berada dalam likuidasi berdasarkan Undang-Undang Kepailitan Tahun 2003h. Tidak berada dalam pengawasan kurator berdasarkan Undang-Undang Kepailitan Tahun 2003i. Tidak berada dalam pengawasan curator administrasi; danj. Prosiding untuk menghapus nama Daftar Perusahaan belum mulai
67
8. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN
Struktur organisasi Perseroan adalah sebagai berikut:
Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholders
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Komite AuditAudit Committee
Anggota Komite Audit
Direktur UtamaPresident Director
Audit Internal
Direktur DirekturDirector
Komite Nominasi & RemunerasiNomination & Remuneration Committee
Anggota Komite Nominasi & Remunerasi
Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary
Director
9. STRUKTUR KEPEMILIKAN PERSEROAN
Berikut adalah struktur kepemilikan Perseroan:
Ultimate Beneficial Ownership Perseroan adalah Bapak Sapto Utomo Hidajat.
68
Hubungan Kepengurusan dan Pengawasan antara Perseroan dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan pemegang saham Perseroan Berbentuk Badan Hukum
Nama Perseroan Unilink Venture Inc.1. Unilink Ventures Inc. PS -2. Sapto Utomo Hidajat PS dan DU -3. Leonard Hidayat PS -4. Daniel Hidayat PS dan D -5. Cheng Wai Ming PS -6. Alexander Hidajat PS dan D -7. Jason Hidajat PS -8. Elaine Hidajat PS -9. Isabel Hidajat PS -10. Surjo Luhur Hidajat KU -11. Nicholas Thomas Pelliccione K -12. Ricardo Suhendra Wirjawan KI -13. Bambang Waluyo Hidajat - PS dan D
Catatan:PS : Pemegang Saham KI : Komisaris IndependenKU : Komisaris Utama DU : Direktur UtamaK : Komisaris D : Direktur
Hubungan kekeluargaan Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Perseroan :
Nama Jabatan di Perseroan Sifat Hubungan Kekeluargaan1. Unilink Ventures Inc. PS Pemegang Saham dan Direktur dari Unilink2. Sapto Utomo Hidajat PS dan DU Merupakan saudara dari Surjo Luhur Hidayat dan Bambang Waluyo
Hidayat3. Leonard Hidayat PS Merupakan anak dari Surjo Luhur Hidayat4. Daniel Hidayat PS dan D Merupakan anak dari Surjo Luhur Hidayat5. Cheng Wai Ming PS Merupakan ibu dari Alexander Hidajat dan Jason Hidajat6. Alexander Hidajat PS dan D Merupakan keponakan dari Sapto Utomo Hidajat dan Surjo Luhur
Hidajat7. Jason Hidajat PS Merupakan keponakan dari Sapto Utomo Hidajat dan Surjo Luhur
Hidajat8. Elaine Hidajat PS Merupakan keponakan dari Sapto Utomo Hidajat dan Surjo Luhur
Hidajat9. Isabel Hidajat PS Merupakan keponakan dari Sapto Utomo Hidajat dan Surjo Luhur
Hidajat.10. Surjo Luhur Hidajat KU Merupakan saudara dari Sapto Utomo Hidajat dan Bambang
Waluyo Hidajat11. Nicholas Thomas Pelliccione K Tidak terdapat hubungan kekeluargaan dengan Direksi, Komisaris
dan Pemegang Saham12. Ricardo Suhendra Wirjawan KI Tidak terdapat hubungan kekeluargaan dengan Direksi, Komisaris
dan Pemegang Saham13. Bambang Waluyo Hidajat - Merupakan Pemegang Saham dan Direktur dari Unilink Ventures
Inc serta saudara dari Sapto Utomo Hidajat dan Surjo Luhur Hidajat.Catatan:PS : Pemegang Saham KI : Komisaris IndependenKU : Komisaris Utama DU : Direktur UtamaK : Komisaris D : Direktur
69
10. PENGAWASAN DAN PENGURUSAN PERSEROAN
Dewan Komisaris dan Direksi Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan berdasarkan Akta No. 04/2020 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama : Surjo Luhur HidajatKomisaris : Nicholas Thomas PelliccioneKomisaris Independen : Ricardo Suhendra Wirjawan
Direksi:
Direktur Utama : Sapto Utomo HidajatDirektur : Alexander HidajatDirektur : Daniel Hidayat
Berikut ini keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan:
DEWAN KOMISARIS
Surjo Luhur HidajatKomisaris Utama
Warga Negara Indonesia, 68 tahun
Menyelesaikan pendidikan di Ngee An Poly Technic University Singapore pada tahun 1973.
Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2020 sampai saat ini.
Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Dirga Surya sejak 30 Desember 1975 sampai dengan sekarang.
Nicholas Thomas PelliccioneKomisaris
Warga Negara Amerika Serikat, 38 tahun
Menyelesaikan pendidikan di International Culinary Center – Culinary Arts and Restaurant Managemen pada tahun 2002.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2020 sampai saat ini.
Sebelum menjabat sebagai Komisaris Perseroan, jabatan lainnya termasuk diantaranya:
Juli 2018 – Mei 2019 : Director of Operations at Andaz 5th AvenueMei 2016 – Juli 2018 : Director of Operations at Hyatt Centric Times
SquareMei 2013 – Mei 2016 : Executive Chef/ Director of Food and Beverage
Operations at Hyatt Centric Times SquareSeptember 2012 – Mei 2013 : Executive Sous Chef at Giovanni Rana Pastificio
e CucinaJuni 2011 – September 2012 : Chef de Cuisine at The Bowery DinerMei 2010 – Juni 2011 Sous Chef at Peninsula New York Hotel
70
Ricardo Suhendra WirjawanKomisaris Independen
Warga Negara Indonesia, 54 tahun
Menyelesaikan pendidikan Magister Management di Universitas Trisakti pada tahun 1995.
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2020 sampai saat ini.
Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan, jabatan lainnya termasuk diantaranya:
2000 – sekarang : Menjadi Konsultan Keuangan Ricardo Indonesia 1999 : Menjadi General Manager Finance di PT CompNet Indonesia1997 : Bekerja sebagai Kepala Divisi Corporate Finance di Bank
Kesawan1995 : Bekerja sebagai Corporate Finance di PT Arab Malaysian
Merchant Bank Security House1992 : Accounting Firm Price Waterhous sebagai Auditor External1990 : Accounting Firm Arthur Andersen sebagai Auditor External1989 : Accounting Firm Johan Malonda sebagai Auditor External
DIREKSI
Sapto Utomo HidajatDirektur Utama
Warga Negara Indonesia, 66 tahun
Menyelesaikan pendidikan di Cornell University pada tahun 1976.
Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2020 sampai saat ini.
Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan, jabatan lainnya termasuk diantaranya:
1982 – sekarang : Direktur Utama PT Inax International1977 – sekarang : Direktur Utama PT Sango Ceramics Indonesia
Alexander HidajatDirektur
Warga Negara Indonesia, 40 tahun
Menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Economics and Finance di Macquarie University pada tahun 2004.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2020 sampai saat ini.
Sebelum menjabat sebagai Direktur Perseroan, pada tahun 2012 beliau menjabat sebagai Direktur PT Sango Ceramics Indonesia dan PT Inax International.
71
Daniel HidayatDirektur
Warga Negara Indonesia, 35 tahun
Menyelesaikan pendidikan Bachelor of Business (Tourism and Hospitality) di La Trobe University pada tahun 2008.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2020 sampai saat ini.
Sebelum menjabat sebagai Direktur Perseroan, jabatan lainnya termasuk diantaranya:
2015 – Februari 2020 : Direktur PT Sango Ceramics IndonesiaFebruari 2020 – sekarang : Komisaris PT Sango Ceramics Indonesia2015 – Februari 2020 : Direktur PT Inax InternationalFebruari 2020 – sekarang : Komisaris PT Inax International2014 – Mei 2017 : Direktur PT FNCIDesember 2013 – Desember 2014 : Komisaris Merlynn Park HotelFebruari 2015 – Februari 2017 : Direktur Merlynn Park HotelMei 2017 – sekarang : Direktur Merlynn Park HotelOktober 2013 – April 2014 : Komisaris PT Sunter Lakeside Hotel
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang ke-5 setelah pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang dimaksud, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya dan/atau mengangkatnya kembali sewaktu-waktu.
Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan III.1.9 Peraturan BEI Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.
11. TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan senantiasa dituntut untuk melaksanakannya dengan penuh amanah, beretika, sehingga perlu penyelarasan etika usaha dan etika kerja dengan Visi dan Misi Perseroan serta Panduan Pelaksanaan GCG.
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan memiliki komitmen yang tinggi dan senantiasa mengedepankan prinsip-prinsip tata kelola yang baik. Perseroan memandang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik atau GCG (Good Corporate Governance) sebagai hal yang penting, karena GCG berfungsi sebagai pedoman agar segenap keputusan yang diambil dilandasi nilai-nilai moral yang tinggi dan sangat berintegritas, patuh terhadap Peraturan Perundang-undangan dan kesadaran akan tanggung jawab sosial Perusahaan (CSR) terhadap pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder.)
Dalam penerapannya, prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian, disiplin, dan kewajaran dikedepankan, demi peningkatan dan citra Perusahaan. GCG dilengkapi code of conduct yang berisi etika usaha dan etika kerja bagi pimpinan, karyawan dan stakeholder lainnya.
Dewan Komisaris
Sementara itu berdasarkan ketentuan Pasal 24 POJK No. 33 Tahun 2014, anggota Dewan Komisaris dapat merangkap jabatan sebagai:a. Anggota Direksi paling banyak pada 2 (dua) Emiten atau Perusahaan Publik lain; dan b. Anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 2 (dua) Emiten atau Perusahaan Publik lain.
72
Dalam hal anggota Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dapat merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 4 (empat) Emiten atau Perusahaan Publik lain. Sementara itu anggota Dewan Komisaris dapat merangkap sebagai anggota komite paling banyak pada 5 (lima) komite di Emiten atau Perusahaan Publik dimana yang bersangkutan juga menjabat sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengadakan rapat dewan komisaris secara berkala sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidan Pasar Modal dan dapat dilakukan setiap waktu bilamana dipandang perlu. Sejak diangkat pada tahun 2020, Dewan Komisaris telah melaksanakan rapat sebanyak 1 (satu) kali yang seluruhnya dihadiri secara lengkap oleh Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas-tugasnya, mencakup pengadaan rapat terkait pembahasan persoalan yang berhubungan dengan manajemen Perseroan dan mengevaluasi kinerja Perseroan. Selain itu Dewan Komisaris merekomendasikan pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dengan baik, upaya untuk mencari peluang baru dalam perluasan usaha Perseroan, dan memanfaatkan kemajuan perkembangan teknologi.
Direksi
Sesuai dengan ketentuan Pasal 6 POJK No. 33 Tahun 2014, anggota Direksi hanya dapat merangkap jabatan sebagai: a. Anggota Direksi paling banyak pada 1 (satu) Emiten atau Perusahaan Publik lain;b. Anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 3 (tiga) Emiten atau Perusahaan Publik lain; dan/
atauc. Anggota komite paling banyak pada 5 (lima) komite di Emiten atau Perusahaan Publik dimana yang
bersangkutan juga menjabat sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris.
Sejak diangkat pada tahun 2020, Direksi telah melaksanakan rapat sebanyak 1 (satu) kali yang seluruhnya dihadiri secara lengkap oleh Direksi Perseroan.
Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yang ditetapkan dalam anggaran dasar. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS atau keputusan Direksi.Sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, Direksi wajib mengadakan Rapat Direksi secara berkala paling kurang satu kali dalam setiap bulan atau setiap waktu apabila dipandang perlu, dan rapat bersama Dewan Komisaris secara berkala paling kurang satu kali dalam empat bulan.
Remunerasi
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menerima gaji dan/atau tunjangan yang jumlah/besarnya ditetapkan oleh RUPS. Khusus untuk gaji dan/atau tunjangan yang diterima Direksi Perseroan, kewenangan tersebut dapat didelegasikan atau dilimpahkan oleh RUPS kepada Dewan Komisaris.
Remunerasi Dewan Komisaris pada 31 Januari 2020 sampai dengan 30 September 2020 sebesar Rp180.000.000,-
Remunerasi Direksi pada 31 Januari 2020 sampai dengan 30 September 2020 sebesar Rp630.000.000,-
Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten Atau Perusahaan, Direksi Perseroan telah menunjuk Lenny Triana sebagai Sekretaris Perusahaan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 194/KLR/Per-HDS/Nov/2020 tanggal 12 November 2020.
73
Berikut adalah keterangan singkat terkait profil Sekretaris Perusahaan Perseroan:
- Pada tahun 2020 menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan.- Pada tahun 2004 sampai dengan sekarang menjabat sebagai Staff Purchasing di PT Sango
Ceramics Indonesia
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan yang mengacu pada POJK No. 35/2014 dan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 194/KLR/Per-HDS/Nov/2020 tanggal 12 November 2020, Sekretaris Perusahaan mempunyai lingkup tugas sebagai berikut :
1. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan–ketentuan yang berlaku, termasuk tapi tidak terbatas Undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal serta peraturan-peraturan yang berlaku di Republik Indonesia dan sesuai dengan norma-norma corporate governance secara umum.
2. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;
3. Sebagai penghubung antara dengan Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia, stakeholder, dan masyarakat;
4. Memelihara hubungan yang baik antara Perseroan dengan media masa5. Memberikan pelayanan kepada masyarakat (pemodal) atas setiap Informasi yang dibutuhkan
pemodal berkaitan dengan kondisi Perseroan;6. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendukung kegiatan Perseroan tersebut di atas antara
lain Laporan Tahunan, Rapat Umum Pemegang Saham, Keterbukaan Informasi, dan lain-lain sebagainya
7. Mempersiapkan praktik Good Corporate Governance (GCG) di lingkungan Perseroan8. Menjaga dan mempersiapkan dokumentasi Perseroan, termasuk notulen dari Rapat Direksi dan
Rapat Dewan Komisaris serta hal-hal terkait.
Komite Audit
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Perseroan telah membentuk Komite Audit dengan masa tugas sampai dengan berakhirnya masa jabatan Dewan Komisaris yang saat ini menjabat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 228/KLR/Per-HDS/DES/2020 tanggal 15 Desember 2020, dengan susunan :
Ketua : Ricardo Suhendra Wirjawan
Riwayat hidup Ricardo Suherman Wirjawan dapat dilihat pada riwayat hidup Dewan Komisaris.
Anggota :
1. Sugito Wibowo
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 65 tahun.
Meraih gelar S2 Magister Management di Universitas Tarumanagara pada tahun 1998.
Beberapa jabatan yang pernah dipegang dan masih dipegang antara lain:- 2018 – sekarang : KAP Kanaka Puradiredja Suhartono sebagai Partner- 2005 – sekarang : KKP SK Konsulting sebagai Partner- 1997 – sekarang : Universitas Kristen Krida Wacana sebagai dosen tetap
74
2. Elkana Pandaja
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 52 tahun.
Meraih gelar S2 Magister Management di Universitas UNDIP pada tahun 2001.
Beberapa jabatan yang pernah dipegang dan masih dipegang antara lain:- 1999 – sekarang : Mardi Rahayu Hospital Kudus sebagai Direktur Keuangan- 2005 – 2010 : PT BPR Agung Sejahtera sebagai Komisaris
Perseroan telah menyusun Piagam Komite Audit tertanggal 16 November 2020. Piagam Komite Audit diterbitkan untuk memberi landasan pada pelaksanaan kegiatan Komite Audit.
Komite ini akan memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris Perseroan terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi Perseroan kepada Dewan Komisaris Perseroan serta mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris Perseroan. Adapun tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut:
a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan keuangan Perseroan;
b. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan;
c. Memberikan pendapat inependen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikan;
d. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee;
e. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;
f. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan Direksi, jika Perseroan tidak memiliki pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris;
g. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan;h. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan
epentingan; dani. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.
Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit memiliki wewenang sebagai berikut:a. Mengakses dokumen, data, dan informasi tentang karyawan, dana, asset, dan sumber daya
Perusahaan yang diperlukan;b. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi
audit internal, manajemen risiko, dan Akuntan terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit;c. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu
pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan); dand. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
Komite Audit Perseroan belum menyelenggarakan rapat dikarenakan pembentukan Audit baru dibentuk.
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, belum tersedia laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit, dikarenakan Komite Audit Perseroan baru dibentuk.
Unit Audit Internal
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Direksi Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal dengan mengangkat Toto Sandjaja sebagai Kepala Unit Audit Internal Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 198/KLR/Per-HDS/NOV/2020 tanggal 16 November 2020.
75
Perseroan telah menyusun Piagam Audit Internal tertanggal 16 November 2020 sebagai pedoman bagi auditor Perseroan supaya dapat melaksanakan tugasnya secara professional sehingga memperoleh hasil audit yang sesuai dengan standar mutu dan dapat diterima oleh berbagai pihak baik internal maupun eksternal.
Unit Audit Internal Perseroan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Menyusun dan melaksanakan program kerja audit internal tahunan;b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai
dengan kebijakan Perseroan;c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, proyek,
pemasaran, akuntansi, operasional dan sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya;
d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiattan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen;
e. Memantau, menganalisis serta melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan;
f. Bekerjasama dengan Komite Audit Perseroan;g. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Audit Internal yang dilakukan; danh. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan;
Dalam menjalankan tugasnya, Unit Audit Internal Perseroan memiliki wewenang sebagai berikut:
a. Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang Perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya;b. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit
serta anggota dari Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit;c. Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau
Komite Audit; dand. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal.
Komite Nominasi dan Remunerasi
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik, Perseroan telah membentuk Komite Nominasi dan Renumerasi dengan masa tugas sampai dengan berakhirnya masa jabatan Dewan Komisaris yang saat ini menjabat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 229/KLR/Per-HDS/DES/2020 tanggal 15 Desember 2020, dengan susunan :
Ketua : Ricardo Suherman Wirjawan
Riwayat hidup Ricardo Suherman Wirjawan dapat dilihat pada riwayat hidup Dewan Komisaris.
Anggota :
1. Surjo Luhur Hidajat
Riwayat hidup Surjo Luhur Hidajat dapat dilihat pada riwayat hidup Dewan Komisaris.
2. Ririn Setiawan
Warga Negara Indonesia. Saat ini berusia 39 tahun.
Meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang pada tahun 2004.
Beberapa jabatan yang pernah dipegang dan masih dipegang antara lain:- 2007 – sekarang : Perseroan sebagai Human Resources Manager- 2004 – 2007 : CV Istana Buah sebagai Accounting Staff
76
Dalam menjalankan fungsinya nanti, Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki tugas dan tanggung jawab serta wewenang antara lain sebagai berikut:
a. Tugas dan Tanggung Jawab
1) Terkait Fungsi Nominasi
a. Menyusun dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait penentuan:i. Komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris Perseroan;ii. Kebijakan dan kriteria yang diperlukan dalam proses nominasi anggota Direksi dan/
atau Dewan Komisaris Perseroan; daniii. Kebijakan, evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris
Perseroan; danb. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolak ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi.
c. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris
d. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan.
2) Terkait Fungsi Remunerasi
a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:i. Struktur Remunerasiii. Kebijakan atas struktur remunerasi; daniii. Besaran atas struktur remunerasi.
b. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.
b. Kewenangan
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Nominasi dan Remunerasi memiliki kewenangan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Mengakses catatan dan informasi mengenai Perseroan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya; dan
2) Memberikan rekomendasi mengenai remunerasi dan nominasi kepada Perseroan.
Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan belum menyelenggarakan rapat dikarenakan pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi baru dibentuk.
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, belum tersedia laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi, dikarenakan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan baru dibentuk.
Pengelolaan Risiko
Perseroan melaksanakan Manajemen Risiko dengan :
a. Pengawasan yang aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi atas seluruh kinerja dan aktivitas Perseroan.
b. Melakukan evaluasi, pembaharuan dan pengadaan kebijakan-kebijakan, peraturan dan Standard Operating Procedure (SOP).
c. Melakukan identifikasi, pengukuran serta pemantauan potensi-potensi risiko yang dihadapi oleh Perseroan
77
d. Penerapan sistem informasi manajemen dalam hal pengendalian internal yang menyeluruh. Perseroan dalam menerapkan pengendalian risikonya, ditujukan untuk memperoleh efektifitas dari kinerja.
12. SUMBER DAYA MANUSIA
Tabel-tabel berikut di bawah ini menggambarkan komposisi pegawai Perseroan berdasarkan masing-masing segmen per tanggal 30 September 2020 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, 2018 dan 2017.
Tabel Komposisi Pegawai Menurut Jenjang Manajemen
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2018 2017Manager 15 18 16 14Supervisor 29 35 33 35Staff 94 215 235 230Total 138 268 284 279
Tabel Komposisi Pegawai Menurut Usia
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2018 201730 tahun 9 104 121 11331 – 40 tahun 73 89 103 10641 – 49 tahun 51 61 47 49Diatas 51 tahun 5 14 13 11Total 138 268 284 279
Tabel Komposisi Pegawai Menurut Jenjang Pendidikan
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2018 2017< SLTA 88 178 191 193Diploma 36 68 69 63S1 14 22 24 23> S2 keatas - - - -Total 138 268 284 279
Tabel Komposisi Pegawai Menurut Status Kerja
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2018 2017Karyawan Tetap 123 132 140 148Karyawan Kontrak 15 136 144 131Total 138 268 284 279
78
Tabel Komposisi Pegawai Menurut Aktivitas Utama
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2018 2017Adm. & Umum 11 17 18 18Keuangan 7 15 15 15Pemasaran dan Penjualan 7 7 8 8Front Office 19 37 39 38HK 27 64 67 60Engineering 7 15 18 18F&B Kitchen 27 58 54 55F&B Service 21 43 51 53Security 12 12 14 14Total 138 268 284 279
Tabel Komposisi Pegawai Menurut Lokasi
Keterangan30 September 31 Desember
2020 2019 2018 2017Jakarta 98 198 224 214Luar Jakarta 40 61 60 65Total 138 268 284 279
Sarana Pendidikan dan Pelatihan serta Sarana Kesejahteraan
Perseroan mengadakan pelatihan yang dilakukan di internal perusahaan maupun yang diselenggarakan dan bekerjasama dengan pihak profesional independen dan asosiasi. Program KPI juga dilakukan sebagai tolok ukur pencapaian atas standard pelayanan dan performa karyawan dengan pemberlakuan reward dan punishment yang terukur. Hal ini dilakukan secara berkesinambungan. Perseroan telah pula mengikutsertakan karyawannya dalam program BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
13. TANGGUNG JAWAB SOSIAL (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)
Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) memberikan nilai tambah kepada masyarakat, baik nilai tambah lingkungan, sosial, dan pertumbuhan ekonomi. Perseroan berkomitmen untuk menjalankan berbagai kegiatan atau program dalam rangka menciptakan keseimbangan lingkungan serta wujud tanggung jawab sosial perusahaan. Selain itu, Perseroan menyadari akan pentingnya keseimbangan antara ruang publik, perusahaan, dan masyarakat lingkungan sekitar sebagai salah satu syarat terciptanya lingkungan yang sehat, bahagia lahir batin untuk seluruh masyarakat.
Adapun program CSR yang telah dilaksanakan oleh Perseroan antara lain mengadakan Acara Buka Bersama dengan Panti Asuhan, Acara Natal Bersama Panti Asuhan Karena Kasih, melakukan donasi ke lingkungan dan Organisasi Masyarakat sepert ke Palang Merah Indonesia maupun kepada kegiatan keagamaan.
79
Sumber : PerseroanGambar Kegiatan CSR sepanjang tahun 2019 – 2017
14. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI PERSEROAN, DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PERSEROAN
Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan serta Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tidak pernah atau tidak sedang terlibat dalam suatu perkara, pidana dan/atau perselisihan lain di lembaga peradilan dan/atau di lembaga arbitrase baik di Indonesia maupun di luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau perselisihan yang berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit atau tidak sedang menghadapi somasi yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan dan rencana Penawaran Umum Perdana Saham.
15. KETERANGAN MENGENAI KEGIATAN USAHA PERSEROAN
I. Umum
Perseroan didirikan dengan nama PT Sunter Lakeside Hotel berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas. Perseroan memiliki kegiatan usaha utama pada bidang industri perhotelan dimana Perseroan merupakan pemilik langsung dari Sunlake Hotel yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara. Dalam menjalankan usahanya, Perseroan memiliki visi yaitu “Satisfaction is our Commitment” yang berarti kepuasan tamu yang berkunjung merupakan komitmen Perseroan. Untuk mencapai visi tersebut, Perseroan memiliki misi yaitu dengan berkomitmen untuk berusaha memberikan layanan yang paling efisien, cepat dan ramah kepada tamu.
Sunlake Hotel merupakan hotel berbintang empat yang berlokasi di Jalan Danau Permai Raya, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Kota Jakarta Utara (“Hotel Perseroan”). Sunlake Hotel mulai beroperasi pada tahun 1995 dengan nama Clarion Sunlake Hotel yang kemudian diganti menjadi
80
Hotel Danau Sunter atau lebih dikenal sebagai Sunlake Hotel. Hotel Perseroan memiliki delapan lantai dengan pemandangan panorama dari Danau Sunter serta memiliki berbagai macam fasilitas dengan kualitas servis berstandar internasional.
II. Keunggulan Kompetitif
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan memiliki beberapa keunggulan kompetitif sebagai berikut:
Lokasi akomodasi hotel yang strategis
Hotel Perseroan terletak di Jakarta Utara dengan akses yang mudah dijangkau oleh pengunjung. Lokasi Hotel Perseroan memiliki radius yang dekat dengan Jakarta International Exhibition Ground, Mall of Indonesia, Mall Artha Gading, Mall Kelapa Gading, Pantai Ancol, dan cukup dekat dengan Bandara Internasional Soekarno Hatta. Hal ini menjadikan Hotel Perseroan sebagai pilihan untuk bersinggah bagi wisatawan lokal maupun internasional. Hotel Perseroan juga memiliki jarak yang dekat dengan perkantoran di Jakarta Utara sehingga cocok sebagai pilihan singgahan untuk para pekerja yang sedang dinas.
Fasilitas hotel yang lengkap dengan harga yang kompetitif
Hotel Perseroan memiliki fasilitas yang lengkap dimulai dari ukuran kamar seluas 54m2 hingga 74m2 dilengkapi dengan balkon yang menampilkan pemandangan panorama Danau Sunter. Hotel Perseroan menyediakan meeting rooms untuk para tamu yang akan mengadakan pertemuan, banquet ballroms yang dapat digunakan untuk berbagai jenis acara, gym & fitness center, semi olympic size swimming pool, private tennis courts, airport shuttle services dan berbagai fasilitas lainnya. Hotel Perseroan menawarkan harga yang kompetitif dengan pangsa pasar sehingga dapat menarik pasar berupa kunjungan bisnis dan keluarga dengan perbandingan harga yang ditawarkan dan fasilitas yang dimiliki.
Manajemen Perseroan yang berpengalaman dalam manajemen perhotelan
Manajemen Perseroan memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan kegiatan usaha Perseroan. Manajemen Perseroan yang memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun dalam mengelola perhotelan memahami seluk-beluk pangsa pasar di Indonesia. Manajemen Perseroan mengutamakan konsistensi dalam sistem manajemen yang efisien dan efektif dalam meningkatkan pertumbuhan hotel dan memastikan konsumen mendapatkan pelayanan yang terbaik selama berada di hotel Perseroan.
Desain hotel yang unik
Hotel Perseroan memiliki konsep desain hotel yang merupakan gabungan antara desain modern dan klasik. Desain ini memberikan nuansa yang nyaman kepada para tamu dan mempertahankan nilai budaya pada Hotel Perseroan. Pada tahun 2000, Perseroan melakukan ekspansi dengan membuat sayap gedung baru untuk meningkatkan kapasitas kamar dan ruangan MICE pada Hotel Perseroan. Sayap gedung baru tersebut menggabungkan desain klasik pada hotel Perseroan dengan beberapa pembaharuan yang memberikan desain modern.
Restoran pada hotel yang memiliki variasi yang luas
Hotel Perseroan memiliki beberapa restoran dengan variasi dan tema yang memiliki diversifikasi yang tinggi sehingga dapat menjadi daya tarik untuk para pengunjung. Salah satu restoran pada hotel Perseroan yang terkenal adalah Grand City Chinese Restaurant. Grand City Chinese Restaurant menyajikan menu makanan oriental yang variatif dengan harga yang berkompetitif yang sesuai dengan selera para pengunjung restoran. Selain Grand City Chinese Restaurant, terdapat restoran yang menyajikan masakan Indonesia dan masakan kontinental yaitu Silver Spoon Restaurant. Silver Spoon Restaurant menjadi pilihan untuk sarapan para tamu sebelum
81
mulai beraktivitas. Restoran ini memiliki jam operasional selama 24 jam, sehingga para tamu dapat memesan makanan pada Silver Spoon Restaurant kapanpun. Perseroan juga memiliki restoran yang menjual cake dan bakery yaitu Tirta Barista, Esquire Lounge dan Cocaf Coffee & Café untuk para tamu bersantai dan menikmati makanan ringan ditemani dengan berbagai variasi minuman. Perseroan juga bekerjasama dengan tenant yaitu Silla Korean Restaurant yang menyediakan berbagai macam jenis masakan korea dan jepang. Variasi pada restoran yang tersedia pada Hotel Perseroan dapat mengakomodasi keinginan dari para tamu dan dapat menjadi daya tarik untuk para tamu untuk singgah pada Hotel Perseroan sehingga akan meningkatkan kinerja keuangan Perseroan.
III. Strategi Usaha Perseroan
Dalam rangka mewujudkan potensi dan proyeksi, Perseroan telah mengimplementasikan beberapa strategi sebagai berikut:
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Perseroan akan selalu mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada seluruh tamu yang menggunakan jasa dan fasilitas hotel Perseroan mulai dari meeting rooms hingga akomodasi. Perseroan memastikan untuk selalu memberikan kinerja yang terbaik karena menurut Perseroan, kepuasan tamu merupakan hal yang menjadi prioritas utama Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Salah satu cara yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan adalah dengan meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam menjalankan kegiatan usaha berupa perhotelan sehingga Perseroan harus meningkatkan kompetensi dari karyawannya. Perseroan dapat mengadakan pelatihan dan evaluasi yang diadakan secara berkala untuk memastikan bahwa performa yang ditunjukkan oleh karyawan Perseroan kepada para tamu tidak menurun dan meninggalkan kesan yang kurang baik kepada para tamu.
Melakukan inovasi pada produk dan jasa yang ditawarkan
Perseroan terus melakukan inovasi dan kreasi dalam rangka meningkatkan kinerja keuangan Perseroan. Salah satunya adalah dengan mengadakan program long-stay yang ditujukan untuk para tamu yang bekerja atau dinas di daerah Jakarta Utara. Program long-stay adalah program dimana tamu dapat menyewa kamar hotel dengan jangka waktu yang cukup lama (contoh : 5 – 7 hari) dengan rate harga kamar yang lebih murah. Program ini diadakan untuk pekerja yang bekerja atau dinas di daerah Jakarta Utara dalam jangka waktu yang cukup lama dan memiliki tempat tinggal yang cukup jauh.
Selain program long-stay, Perseroan juga memberikan corporate rate khusus untuk perusahaan-perusahaan yang sering menyewa fasilitas pada Hotel Perseroan. Perseroan berharap dengan memberikan corporate rate khusus, perusahaan-perusahaan yang mengadakan acara dan menyewa fasilitas Hotel Perseroan semakin banyak sehingga kinerja keuangan Perseroan akan semakin meningkat.
Meningkatkan kualitas dalam fasilitas hotel
Hotel Perseroan menyediakan fasilitas Meeting, Incentives, Conferencing, Exhibitions (MICE) yang dapat digunakan untuk berbagai acara. Fasilitas MICE pada Hotel Perseroan sering disewa untuk acara yang diadakan oleh perusahaan yang memiliki lokasi kantor yang tidak jauh dari Hotel Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan akan terus memaksimalkan profitabilitas dari fasilitas MICE yang dimiliki dengan memastikan kualitas yang terdapat dalam fasilitas MICE serta manajemen waktu yang baik dan mengoptimalkan fasilitas serta pelayanan untuk kenyamanan tamu.
82
Mengadakan berbagai jenis promosi
Selain membuat inovasi baru dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan juga akan terus mengadakan berbagai jenis promosi yang dapat menarik minat pengunjung pada Hotel Perseroan. Beberapa diantaranya adalah dengan mengadakan Room Promo Discount atau diskon rate harga kamar untuk para tamu yang berkunjung pada waktu tertentu, Food and Beverage Promo Discount untuk para tamu yang mengunjungi restoran pada Hotel Perseroan dan promo delivery untuk para tamu yang memesan makanan untuk diantarkan, Work From Hotel Package untuk para pekerja dinas, dan jenis promosi lainnya. Promosi yang akan dilakukan oleh Perseroan juga menjadi salah satu cara untuk meningkatkan ketertarikan para tamu untuk mengunjungi Hotel Perseroan dikala pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung.
IV. Sejarah Perseroan Berikut di bawah ini kejadian-kejadian penting dalam evolusi bisnis Perseroan:
1991 •Perseroan didirikan
1995 •Perseroan membuka Clarion Sunlake Hotel yang kemudian diubah menjadi Hotel Danau Sunter
1997 •Perseroan memulai konstruksi gedung baru untuk pengembangan hotel
2002 •Gedung baru pada hotel mulai beroperasi, sehingga menambahkan sekitar 84 kamar baru dan 1 grand ballroom dan ruang meeting.
V. Kegiatan Usaha Perseroan
Perseroan bergerak di bidang perhotelan yang berfokus dalam mengoperasikan hotel modern dengan mengedepankan keramahan dan kenyamanan terhadap para tamu. Saat ini Perseroan memiliki 1 (satu) hotel bintang empat yang bernama Sunlake Hotel. Sunlake Hotel mulai beroperasi pada tahun 1995 dengan nama Clarion Sunlake Hotel yang kemudian diganti menjadi Hotel Danau Sunter. Sunlake hotel berlokasi di Jalan Danau Permai Raya, Suter Jaya, Tanjung Priok, Kota Jakarta Utara (“Hotel Perseroan”). Hotel Perseroan memiliki delapan lantai dengan pemandangan panorama dari Danau Sunter serta memiliki berbagai macam fasilitas dengan kualitas servis berstandar internasional. Pada awalnya Hotel Perseroan dibuka dengan nama Clarion Sunlake Hotel, yang beroperasi dari tahun 1995 hingga tahun 2020, yang akhirnya diubah menjadi Hotel Danau Sunter atau Sunlake Hotel. Berikut merupakan tampak depan dari Hotel Perseroan :
83
Kamar pada Hotel Perseroan memiliki jumlah sebesar 228 kamar, yang dibagi menjadi beberapa tipe kamar yaitu sebagai berikut :
Tipe Kamar Ukuran Kamar Jumlah KamarKing Room 54 m 48King Family 54 m 24
Queen Family 54 m 48Triple Room 54 m 24
Executive King 56 m 36Executive Triple 56 m 24Oriental Suite 58 m 6Royal Suite 62 m 6
Ambassador Suite 64 m 11Sunlake Suite 64 m 1
Dibawah ini merupakan jumlah tipe kamar per lantai pada Hotel Perseroan :
Old Wing New Wing Old Wing New WingLantai 3 Lantai 6
Deluxe King 8 Executive King 6 Deluxe King 8 Executive King 6Queen Family 8 Executive Triple 4 Queen Family 8 Executive Triple 4Deluxe Triple 4 Oriental Suite 1 Deluxe Triple 4 Oriental Suite 1King Family 4 Royal Suite 1 King Family 4 Royal Suite 1
Ambassador Suite 2 Ambassador Suite 2Lantai 4 Lantai 7
Deluxe King 8 Executive King 6 Deluxe King 8 Executive King 6Queen Family 8 Executive Triple 4 Queen Family 8 Executive Triple 4Deluxe Triple 4 Oriental Suite 1 Deluxe Triple 4 Oriental Suite 1King Family 4 Royal Suite 1 King Family 4 Royal Suite 1
Ambassador Suite 2 Ambassador Suite 2Lantai 5 Lantai 8
Deluxe King 8 Executive King 6 Deluxe King 8 Executive King 6Queen Family 8 Executive Triple 4 Queen Family 8 Executive Triple 4Deluxe Triple 4 Oriental Suite 1 Deluxe Triple 4 Oriental Suite 1King Family 4 Royal Suite 1 King Family 4 Royal Suite 1
Ambassador Suite 2 Sunlake Suite 1Ambassador Suite 1
84
Tipe-tipe kamar memiliki luas, fasilitas dan rate yang berbeda-beda. Seperti kamar tipe Deluxe yang memiliki variasi mulai dari King Suite hingga Queen Family Suite dapat menyesuaikan kebutuhan para tamu yang akan menginap di Hotel Perseroan dengan menawarkan rate kamar yang kompetitif. Berikut merupakan gambar beberapa kamar pada Hotel Perseroan :
Berikut adalah data pendapatan hotel selama 3 tahun terakhir berdasarkan segmen pendapatan dari hotel :
(dalam jutaan Rupiah)
September Desember
2020 2019 2019 2018 2017Kamar 8.190 16.284 23.169 24.001 23.197
Makanan dan minuman 4.730 12.334 17.448 20.498 20.148
Kegiatan penunjang hotel 480 1.825 2.347 1.835 2.005
Telepon dan faksimili 0 2 5 8 9
TOTAL 13.402 30.445 42.969 46.343 45.359
Berdasarkan tabel diatas total pendapatan hotel di tahun September 2020 ini mengalami penurunan sekitar 55,95% yang disebabkan adanya pandemi covid-19 yang berdampak secara global, dimana beberapa sektor mengalami tekanan, salah satunya perhotelan.
85
Data berikut merupakan tingkat penghunian kamar pendapatan hotel selama 3 tahun terakhir:
2020 2019 2018 2017Tingkat Hunian Kamar
% Tingkat Hunian Kamar
% Tingkat Hunian Kamar
% Tingkat Hunian Kamar
%
Deluxe King 6.343 9,12 13.769 16,55 15.328 18,42 20.183 24,25Triple 2.437 3,50 5.596 6,72 6.313 7,59 5.760 6,92King Family 2.599 3,68 5.879 7,06 6.287 7,55 1.066 1,28Queen Family 5.040 7,25 11.547 13,88 12.516 15,04 2.293 2,76Executive King 3.714 5,34 9.377 11,27 10.393 12,49 10.232 12,30Executive Triple 1.844 2,65 4.997 6,00 5.284 6,35 5.151 6,19Deluxe Twin 0 0,00 0 0,00 0 0,00 8.576 10,31Oriental Suite 319 0,46 1.132 1,36 1.255 1,51 1.350 1,62Royal Suite 416 0,60 1.128 1,35 1.321 1,59 1.207 1,45Ambassador Suite 614 0,88 1.579 1,90 2.251 2,70 2.329 2,80Sunlake Suite 34 0,05 86 0,10 110 0,13 128 0,15%TOTAL ROOM OCCUPIED 23.320 33,53 55.089 66,20 61.058 73,37 58.275 70,03TOTAL ROOM AVAILABLE 69.540 83.220 83.220 83.220
Hotel Perseroan juga memiliki fasilitas MICE yang lengkap dan dapat disesuaikan dengan acara yang akan dilangsungkan. Berikut merupakan daftar fasilitas MICE yang dimiliki Perseroan:
Function Room Size Lokasi KapasitasGrandlake Ballroom (25m x 13m) + (24m x 22m) Lantai 2 450 – 1000
Matahari Ballroom 22m x 37m Lantai 2 350 – 700
Matahari I 20m x 21m Lantai 2 100 – 200
Matahari II 10m x 14m Lantai 2 70 – 300
Matahari III 9m x 10m Lantai 2 30 – 150
Jimbaran Ballroom 10m x 16m Lantai 2 80 – 300
Jimbaran I 5m x 10m Lantai 2 25 - 50
Jimbaran II 5m x 10m Lantai 2 25 - 50
Jimbaran III 5m x 10m Lantai 2 25 - 50
Bali Room 5m x 10m Lantai 2 20
Asmat Room 6m x 10m Lantai 2 12
Denpasar Room 5m x 10m Lantai 2 15 – 40
Sanur Room 6m x 9m Lantai 2 25 – 60
Mulai dari acara pertemuan bisnis, training karyawan, gathering hingga pernikahan, dapat diakomodasikan oleh Hotel Perseroan. Dekorasi dan suasana elegan yang dari bangunan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung dan penyelenggara acara. Perseroan juga menyediakan fasilitas berupa paket katering dan dekorasi dengan harga yang kompetitif untuk pengguna fasilitas MICE yang mengadakan acara pernikahan. Hal ini ditujukan untuk memudahkan penyelenggara acara dalam melangsungkan acara pernikahan.
Berikut adalah data fasilitas MICE selama 3 tahun terakhir berdasarkan segmen pendapatan dari hotel :
(dalam jutaan Rupiah)
September Desember
2020 2019 2019 2018 2017MICE 1.466 4.271 6.361 7.416 8.761
86
Berikut merupakan beberapa gambar dari Fasilitas MICE pada Hotel Perseroan :
Selain kamar dan fasilitas MICE yang lengkap, Hotel Perseroan juga memiliki fasilitas rekreasional yang dapat digunakan untuk seluruh tamu yang berkunjung ke Hotel Perseroan. Perseroan memiliki berbagai fasilitas rekreasional seperti kolam renang anak dan kolam renang semi olympic dengan ukuran 15 meter x 25 meter, gymnasium, lapangan tenis, sauna, dan spa. Dibawah ini merupakan beberapa gambar dari fasilitas rekreasional Hotel Perseroan:
87
Pada Hotel Perseroan juga terdapat beberapa restoran dan lounge dengan berbagai jenis masakan sehingga dapat menyesuaikan dengan selera tamu yang berkunjung. Restoran dan lounge yang terdapat pada Hotel Perseroan adalah sebagai berikut :
Silver Spoon Restaurant
Silver Spoon Restaurant merupakan restoran yang dimiliki Perseroan yang menyediakan berbagai jenis masakan mulai dari masakan Indonesia hingga masakan kontinental. Selain kapasitas dine-in restoran yang cukup besar yaitu sebanyak 130 pax, restoran ini juga menyediakan 24 hour room service sehingga tamu dapat memesan makanan dari restoran ini kapanpun dan makanan yang dipesan akan diantarkan ke kamar. Restoran ini juga menyediakan sarapan pagi untuk para tamu yang ingin sarapan sebelum beraktivitas. Dibawah ini merupakan beberapa gambar dari Silver Spoon Restaurant :
Grand City Chinese Restaurant
Grand City Chinese Restaurant merupakan restoran yang dimiliki Perseroan yang menyajikan berbagai jenis masakan Cina. Menu makanan dan minuman yang ditawarkan juga variatif sehingga dapat menyesuaikan selera para tamu. Restoran ini juga menyediakan dua VIP Room atau ruangan pribadi yang dilengkapi dengan mesin karaoke yang memiliki kapasitas sebesar 10 – 20 orang per ruangan untuk para tamu yang mengadakan acara. Grand City Chinese Restaurant merupakan restoran yang paling diminati oleh para tamu dan memiliki kapasitas dine in yang paling besar yaitu sebanyak 240 pax. Berikut merupakan beberapa gambar dari Grand City Chinese Restaurant:
88
Selain 2 (dua) restoran yang telah disebutkan di atas, terdapat restoran lain pada Hotel Perseroan yang merupakan tenant dan bekerjasama dengan Perseroan yaitu :
Silla Korean Restaurant
Silla Korean Restaurant merupakan restoran yang menyajikan berbagai macam masakan khas Korea. Restoran ini merupakan salah satu tenant yang bekerjasama dengan Perseroan. Berikut merupakan beberapa gambar dari Silla Korean Restaurant :
89
Esquire Lounge
Esquire Lounge merupakan lounge dan bar yang dimiliki Hotel Perseroan yang dapat dikunjungi para tamu Hotel Perseroan untuk menghabiskan waktu, bekerja atau mengadakan pertemuan atau meeting skala kecil, sambil memesan makanan atau minuman yang tersedia pada menu. Menu Esquire Lounge berfokus pada berbagai macam minuman mulai dari minuman beralkohol dan non alkohol sesuai dengan selera para tamu. Esquire Lounge memiliki dekorasi dan desain yang elegan untuk meningkatkan ketenangan dan kenyamanan tamu yang berkunjung. Berikut merupakan beberapa gambar dari Esquire Lounge :
Tirta Barista
Tirta Barista merupakan salah satu restoran yang dimiliki Hotel Perseroan yang menyajikan berbagai macam pilihan kue, pastry, cocktails, dan pilihan makanan ringan untuk dinikmati oleh para tamu yang berada di kolam renang hotel. Restoran ini menjadi pilihan yang tepat untuk para tamu yang merasa lapar atau haus pada saat berenang atau bersantai di tepi kolam renang hotel. Berikut merupakan beberapa gambar dari Tirta Barista :
Selain pilihan restoran yang variatif, Hotel Perseroan juga memiliki lokasi yang strategis. Jarak antara Hotel Perseroan dengan tempat-tempat rekreasi seperti Mall of Indonesia, Mall Artha Gading, Ancol Sea Beach yang memiliki jarak tempuh sekitar 10 menit dan jarak menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta yang memiliki jarak tempuh sekitar 25 menit dengan menggunakan
90
mobil menjadikan Hotel Perseroan sebagai tempat bersinggah yang tepat untuk kunjungan keluarga maupun kunjungan bisnis.
CocafCoffeeCafé
Cocaf Coffee Café merupakan kafe yang dimiliki oleh Perseroan yang berlokasi di seberang Silla Korean Restaurant. Kafe ini berlokasi di teras bangunan hotel dan menyediakan berbagai macam makanan ringan dan minuman yang dapat dinikmati pengunjung. Lokasi kafe yang berada di luar bangunan atau outdoor menjadi tempat yang cocok bagi para pengunjung untuk menikmati hidangan dengan sejuknya udara di luar hotel. Kafe ini juga merupakan smoking area untuk para tamu yang ingin merokok. Berikut merupakan beberapa gambar dari Concaf Coffee Café:
Selain pilihan restoran yang variatif, Hotel Perseroan juga memiliki lokasi yang strategis dengan area yang berdekatan dengan Jalan EXPO Kemayoran. Jarak antara Hotel Perseroan dengan tempat-tempat rekreasi seperti Mall of Indonesia, Mall Artha Gading, Ancol Sea Beach yang memiliki jarak tempuh sekitar 10 - 15 menit dan jarak menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta yang memiliki jarak tempuh sekitar 40 menit dengan menggunakan mobil menjadikan Hotel Perseroan sebagai tempat bersinggah yang tepat untuk kunjungan keluarga maupun kunjungan bisnis.
VI. Pemasaran
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan konsisten melakukan kegiatan pemasaran untuk meningkatkan daya minat tamu untuk berkunjung dan menggunakan jasa serta fasilitas yang disediakan pada Hotel Perseroan. Beberapa kegiatan pemasaran yang dilakukan Perseroan adalah sebagai berikut :
Room Promo Discount
Salah satu promo yang dilakukan Perseroan untuk menarik minat pengunjung adalah dengan memberikan diskon pada rate kamar pada waktu tertentu. Diskon rate kamar diberikan kepada para tamu yang memesan kamar pada Hotel Perseroan di waktu tertentu dengan durasi menginap tertentu. Promo diskon rate kamar ini diharapkan dapat menarik lebih banyak pengunjung.
Food and Beverage Promo Discount
Perseroan juga memberikan promosi terhadap makanan dan minuman yang disediakan pada Hotel Perseroan. Selain promosi makanan dan minuman, Perseroan juga memberikan promosi terhadap biaya delivery makanan dan minuman bagi para pembeli yang memesan dari restoran hotel Perseroan untuk diantar. Promo makanan dan minuman ini dilakukan pada saat diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dimana seluruh restoran di DKI Jakarta tidak diperbolehkan untuk melaksanakan dine-in (makan dan minum di restoran), melainkan hanya diperbolehkan untuk take-away dan delivery. Dengan adanya promo makanan dan minuman serta promo delivery, hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan meningkatkan penjualan dari restoran Perseroan.
91
Work From Hotel Package
Perseroan juga mengadakan promo work from hotel package yang merupakan promosi untuk para pekerja yang dinas atau memiliki lokasi kantor yang cukup jauh dari tempat tinggalnya. Dikala pandemi COVID-19 dan PSBB yang sedang diberlakukan, tidak sedikit perusahaan yang menerapkan sistem kerja WFH atau work from home untuk mengurangi risiko penularan COVID-19 antar karyawan. Paket work from hotel ini menawarkan rate diskon kamar spesial dengan paket breakfast atau makan siang di restoran setiap harinya untuk para karyawan yang bekerja dengan sistem work from home namun harus tetap standby di daerah yang dekat dengan kantornya untuk mengantisipasi apabila karyawan tersebut diperlukan untuk datang ke kantor.
Special Corporate Rate
Fasilitas MICE yang dimiliki oleh Perseroan sering disewa dan digunakan oleh perusahaan yang memiliki kantor di daerah yang dekat dengan Hotel Perseroan. Untuk meningkatkan kinerja keuangan Perseroan melalui fasilitas MICE, Perseroan memberikan special corporate rate atau harga khusus kepada perusahaan secara tahunan. Sehingga perusahaan dapat menyewa dan menggunakan fasilitas MICE Perseroan dengan harga yang lebih rendah dalam jangka waktu tertentu. Corporate rate ini juga berlaku harga kamar Hotel Perseroan, sehingga para karyawan perusahaan yang mengadakan acara lebih dari satu hari di Hotel Perseroan dapat menginap di hotel dengan harga yang lebih rendah. Promosi ini diharapkan dapat menarik lebih banyak perusahaan untuk mengadakan acara di Perseroan.
VII. Persaingan Usaha
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan memiliki persaingan usaha dari perusahaan atau grup yang memiliki kegiatan yang sama dengan Perseroan yaitu industri perhotelan bintang empat, yang memiliki lokasi yang dekat dengan Perseroan seperti Hotel Mercure Kemayoran, Hotel Harris Kelapa Gading, El Royale Hotel Kelapa Gading, dan Hotel Holiday inn Sunter. Hotel-hotel kompetitor Perseroan ini memiliki fasilitas-fasilitas yang tidak jauh dari fasilitas yang dimiliki Perseroan. Namun hotel-hotel kompetitor Perseroan ini memiliki nuansa yang modern dan dari segi lokasi, Hotel Perseroan memiliki lokasi yang lebih strategis. Hotel Perseroan memiliki nuansa klasik yang memiliki pemandangan langsung ke Danau Sunter yang menjadi nilai jual untuk para tamu yang ingin menikmati wisata di Danau Sunter. Selain itu Hotel Perseroan juga memiliki lokasi yang strategis yang lebih dekat dengan gedung perkantoran dan dapat menjangkau lebih banyak tempat rekreasi sehingga menjadi pilihan utama bagi para tamu.
16. PROSPEK USAHA
Industri pariwisata di Indonesia memiliki perkembangan yang signifikan dengan potensi yang cukup besar. Hal ini didukung dengan kondisi negara Indonesia yang memiliki keragaman alam dan kekayaan budaya yang sangat besar yang dapat menjadi daya tarik dalam meningkatkan pariwisata di Indonesia serta menjadi modal bagi para pelaku bisnis di industri tersebut. Peningkatan industri pariwisata di Indonesia dapat dilihat dari kontribusi industri pariwisata dunia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) global pada tahun 2017 mencapai 9,8%.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada akhir tahun 2017, tingkat hunian kamar hotel bintang di DKI Jakarta adalah sebesar 66,4% dan di Indonesia sebesar 59,5%. Pada akhir tahun 2018, tingkat hunian tersebut meningkat menjadi 68,2% di DKI Jakarta dan 59,8% di Indonesia. Pada tahun 2019 terjadi sedikit penurunan tingkat hunian kamar hotel di DKI Jakarta menjadi 61,6% dan di Indonesia menjadi 59,4%. Meskipun terjadi penurunan pada tahun 2019, trend tingkat hunian kamar hotel bintang meningkat seiring dengan meningkatnya industri pariwisata. Berikut merupakan grafik tingkat hunian kamar hotel bintang di DKI Jakarta dan Indonesia dari tahun 2012 hingga tahun 2019 :
92
(Sumber : Badan Pusat Statistik)
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tingkat Hunian Kamar Hotel Bintang (%)
DKI JAKARTA
INDONESIA
Industri pariwisata berkaitan erat dengan industri perhotelan. Dengan meningkatnya industri pariwisata di Indonesia, Perseroan yakin bahwa industri perhotelan juga akan mengalami peningkatan yang signifikan. Perseroan berkeyakinan bahwa bisnis perhotelan akan terus berkembang sejalan dengan bertumbuhnya ekonomi Indonesia. Tingkat pertumbuhan pada bisnis perhotelan juga ditentukan oleh lokasi hotel, karena para pengunjung akan memilih tempat singgah nyaman dan yang dekat dengan lokasi yang dituju. Lokasi Hotel Perseroan yang strategis dan dekat dengan tempat hiburan keluarga seperti mall, gedung perkantoran serta jarak yang terjangkau dengan Bandara Internasional Soekarno Hatta, akan meningkatkan minat para pengunjung untuk singgah di Hotel Perseroan dan meningkatkan tingkat okupansi pada Hotel Perseroan.
Program Long Stay Room
Perseroan melihat peluang dari permintaan pengunjung hotel yang menginginkan tinggal lebih lama dengan tingkat kenyaman yang homey, namun dengan harga yang kompetitif serta ditunjang dengan fasilitas untuk Long Stay Room, maka Perseroran merencanakan untuk mengkonversikan sebanyak 100 kamar regular menjadi Long Stay Room yang akan di lakukan secara bertahap yang dimulai sejak tahun 2021, dimana atas hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan performa keuangan Perseroan dan menjaga kestabilan pendapatan Perseroan.
93
IX. EKUITAS
Tabel di bawah ini menunjukkan perkembangan posisi ekuitas Perseroan per tanggal 30 September 2020 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, 2018 dan 2017 berdasarkan laporan keuangan Perseroan.
(dalam jutaan Rupiah)
KeteranganSeptember Desember
2020 2019 2018 2017EKUITASModal saham – nilai nominal Rp5.000.000 per saham Modal dasar 10.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 6.000 saham 30.000 30.000 30.000 30.000Tambahan modal disetor 18.676 18.676 18.676 18.676Selisih revaluasi aset tetap 74.991 71.410 71.410 71.410Saldo laba 27.547 2.290 3.541 4.306JUMLAH EKUITAS 151.214 122.376 123.627 124.392
Tabel Proforma Ekuitas Pada Saat Pencatatan Saham di Bursa
Di bawah ini disajikan posisi ekuitas proforma Perseroan pada tanggal 30 September 2020 dan setelah memperhitungkan dampak dari dilakukannya Penawaran Umum ini setelah dikurangi biaya emisi adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah, kecuali untuk jumlah saham)
Uraian Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Tambahan Modal Disetor
Selisih revaluasi aset tetap Saldo Laba Jumlah
EkuitasPosisi Ekuitas menurut Laporan Keuangan pada tanggal 30 September 2020 30.000 18.676 74.991 27.547 151.214Perubahan Ekuitas setelah tanggal 30 September 2020
Penawaran Umum sebesar 150.000.000 (seratus lima puluh juta) saham dengan harga penawaran Rp150,- (seratus lima puluh Rupiah) per saham 15.000 4.514 - - 19.514
Proforma Ekuitas setelah Penawaran Umum 45.000 23.190 74.991 27.547 170.728
94
X. KEBIJAKAN DIVIDEN
Seluruh saham biasa atas nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk saham biasa atas nama yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini, mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen.
Direksi berdasarkan keputusan Rapat Direksi dan dengan persetujuan Dewan Komisaris dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku Perseroan berakhir jika keadaan atau kemampuan keuangan Perseroan memungkinkan dan dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan ketentuan bahwa dividen interim tersebut diperhitungkan dengan dividen yang akan dibagikan berdasarkan keputusan RUPS Tahunan berikutnya. Jika pada akhir tahun buku Perseroan mengalami kerugian, maka dividen interim yang telah dibagikan wajib dikembalikan oleh para pemegang saham kepada Perseroan. Dewan Komisaris dan Direksi akan bertanggung jawab secara tanggung renteng jika pemegang saham tidak dapat mengembalikan dividen interim tersebut.
Perseroan berencana untuk membagikan dividen tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Jumlah dividen yang dibagikan akan bergantung pada laba Perseroan di tahun berjalan dan dengan menimbang indikator-indikator finansial dan keputusan RUPS sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan yang berlaku.
Pembayaran dividen akan dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tetap memperhatikan tingkat kesehatan Perseroan dan kebutuhan dana yang diperlukan untuk investasi dalam rangka pengembangan usaha, tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
Perseroan berencana untuk membayarkan dividen kas sebanyak-banyaknya 25% dari laba bersih Perseroan mulai dari tahun buku 2022 (audited), setelah melakukan pencadangan laba bersih sesuai ketentuan yang berlaku.
Jadwal, jumlah dan jenis pembayaran dari pembagian dividen setiap tahunnya akan mengikuti rekomendasi dari Direksi, kecuali untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Keputusan untuk pembayaran dividen akan bergantung kepada persetujuan manajemen yang mendasarkan pertimbangannya pada beberapa faktor antara lain:
a. Pendapatan dan ketersediaan arus kas perseroan;b. Proyeksi keuangan dan kebutuhan modal kerja Perseroan;c. Prospek usaha perseroan;d. Belanja modal dan rencana investasi lainnya;e. Rencana investasi dan pendorong pertumbuhan lainnya;
Kebijakan dividen Perseroan merupakan pernyataan dari maksud saat ini dan tidak mengikat secara hukum karena kebijakan tersebut bergantung pada adanya perubahan persetujuan Pemegang Saham pada RUPS.
Para pemegang saham baru yang berasal dari Penawaran Umum ini akan memperoleh hak-hak yang sama dan sederajat dengan pemegang saham lama Perseroan, termasuk hak untuk menerima dividen.
95
XI. PERPAJAKAN
Perpajakan untuk Pemegang Saham
Pajak Penghasilan atas dividen yang berasal dari kepemilikan saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2008 (berlaku efektif 1 Januari 2009) mengenai perubahan keempat atas Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (“Undang-Undang Pajak Penghasilan”), dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, Koperasi, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat di bawah ini terpenuhi:
1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan2. Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang
menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari modal yang disetor.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Februari 1995, perihal Pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek (seri PPh Umum Nomor 3 juncto SE-06/Pj.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal: Pelaksanaan pemungutan PPh atas penghasilan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek), telah ditetapkan sebagai berikut:1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di
Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham;
2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar 0,50% dari nilai saham perusahaan pada saat Penawaran Umum Perdana Saham.
3. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak bermaksud untuk membayar tambahan pajak penghasilan final di atas, maka pemilik saham pendiri terutang pajak penghasilan atas capital gain pada saat penjualan saham pendiri. Penghitungan Pajak Penghasilan tersebut sesuai dengan tarif umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 Undang-Undang Pajak Penghasilan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 234/PMK.03/2009 tanggal 29 Desember 2009 tentang “Bidang-Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun Yang Dikecualikan Sebagai Objek Pajak Penghasilan”. Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, atas dividen yang diterimanya dari saham pada Perseroan terbatas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, dikecualikan dari Objek Pajak Penghasilan. Sesuai dengan Pasal 17 ayat 2 (c) Undang-Undang Pajak Penghasilan. tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang dibagikan kepada Wajib Pajak Pribadi Dalam Negeri adalah paling tinggi sebesar 10% dan bersifat final.
Dividen yang dibayarkan atau terutang kepada Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) akan dipotong Pajak Penghasilan sesuai dengan Pasal 26 Undang-Undang Pajak Penghasilan dengan tarif sebesar 20% (dua puluh persen) atau lebih rendah dari itu apabila dividen diterima oleh pemegang saham yang merupakan penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B), dengan Indonesia. Untuk dapat memperoleh fasilitas tarif yang lebih rendah, wajib pajak harus memenuhi ketentuan dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2009 tanggal 05 November 2009, juncto Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-24/PJ/2010 tanggal 30 SEPTEMBER 2010 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B), dengan ketentuan harus menyerahkan Surat Keterangan Domisili (SKD). Dokumen SKD adalah formulir
96
yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (Form DGT 2) yang wajib diisi dan ditandatangani oleh WPLN, serta telah disahkan dan ditandatangan oleh pejabat pajak yang berwenang di Negara mitra P3B.
Kewajiban Perpajakan Perseroan
Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), serta Pajak Bumi dan Bangunan (PPB). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Sampai dengan prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak. Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun terakhir adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.
CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI.
97
XII. PENJAMINAN EMISI EFEK
A. Keterangan tentang Penjaminan Emisi Efek
Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek yang namanya disebut di bawah ini, menyetujui sepenuhnya untuk menawarkan dan menjual Saham Yang Ditawarkan Perseroan kepada Masyarakat sesuai bagian penjaminannya dengan kesanggupan penuh (full commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli Saham Yang Ditawarkan yang tidak habis terjual pada tanggal penutupan Masa Penawaran Umum.
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini menghapuskan perikatan sejenis baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ada sebelumnya dan yang akan ada di kemudian hari antara Perseroan dengan Penjamin Emisi Efek.
Selanjutnya Penjamin Emisi Efek yang ikut serta dalam penjaminan emisi saham Perseroan telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan Nomor IX.A.7.
Pihak yang bertindak sebagai Manajer Penjatahan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah PT VIctoria Sekuritas Indonesia.
Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase penjaminan emisi efek dalam Penawaran Umum Perseroan adalah sebagai berikut:
No. Nama Penjamin Emisi EfekPorsi Penjaminan
Jumlah Saham Nilai (Rupiah) PersentasePenjamin Pelaksana Emisi Efek
1 PT Victoria Sekuritas Indonesia 150.000.0000 Rp22.500.000.000,- 100%TOTAL 150.000.0000 Rp22.500.000.000,- 100%
PT Victoria Sekuritas Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam UUPM.
B. Penentuan Harga Penawaran Saham
Harga penawaran untuk saham ini ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan mempertimbangkan hasil Penawaran Awal (Bookbuilding).Dengan mempertimbangkan hasil Bookbulding yang telah dilakukan oleh Penjamin Emisi Efek dengan melakukan kegiatan penjajakan kepada para investor, ditetapkan Harga Penawaran sebesar Rp150,- (seratus lima puluh Rupiah) per saham dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti berikut:- Kondisi pasar pada saat Bookbuilding dilakukan;- Permintaan dari calon investor;- Permintaan dari calon investor yang berkualitas atau Quality Institutional Buyer (QIB);- Kinerja Keuangan Perseroan;- Data dan informasi mengenai Perseroan, kinerja Perseroan, sejarah singkat, prospek usaha; - Penilaian terhadap direksi dan manajemen, operasi atau kinerja Perseroan, baik di masa lampau
maupun pada saat ini, serta prospek usaha dan prospek pendapatan di masa mendatang;- Status dari perkembangan terakhir Perseroan;- Faktor-faktor di atas dalam kaitannya dengan penentuan nilai pasar dan berbagai metode penilaian
untuk beberapa perusahaan yang bergerak di bidang yang sejenis dengan Perseroan; dan- Penilaian berdasarkan rasio perbandingan P/E dari beberapa perusahaan publik yang tercatat di
Bursa Efek regional yang dapat dijadikan perbandingan.
Harga Saham Perseroan setelah pencatatan di Bursa dapat mengalami kenaikan atau penurunan dibandingkan dengan harga penawaran yang telah ditetapkan tersebut. Fluktuasi harga tersebut dapat terjadi akibat mekanisme pasar.
98
XIII. KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR DAN KETENTUAN PENTING LAINNYA TERKAIT PEMEGANG SAHAM
Ketentuan penting dalam bab ini bersumber dari anggaran dasar Perseroan terakhir sebagaimana termaktub dalam Akta No. 04/2020.
KETENTUAN DAN MENGENAI MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA
1. Maksud dan tujuan dari Perseroan adalah bergerak dalam bidang;a. Hotel Bintang Lima (55111);b. Hotel Bintang Empat (55112);c. Hotel Bintang Tiga (55113);d. Penyediaan Akomodasi Jangka Pendek Lainnya (55199);e. Vila (55194);f. Apartemen Hotel (55195);g. Restoran (56101);h. Jasa Boga Untuk Suatu Event Tertentu (Event Catering) (56210); i. BAR (56301);j. Kelab Malam atau Diskotik yang Utamanya Menyediakan Minuman (56302);k. Real Estat yang Dimiliki Sendiri atau Disewa (68110);l. Penyediaan Makanan Lainnya (56290);m. Perdagangan Besar Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga (46491);n. Kawasan Pariwisata (68120);o. Aktivitas Binatu (96200);p. Konstruksi Gedung Penginapan (41017); q. Konstruksi Gedung Perkantoran (41012);r. Konstruksi Gedung Lainnya (41019);s. Aktivitas Pusat Kebugaran/ Fitness Center (93117);t. Aktivitas Spa (Sante Par Aqua) (96122);u. Karaoke (93292).
2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :
Kegiatan Usaha Utama: a. Hotel Bintang Lima (55111) Usaha penyediaan jasa pelayanan, penginapan, makan minum serta jasa lainnya bagi umum
dengan menggunakan sebagian atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang lima (termasuk lima berlian) yang ditetapkan dalam surat keputusan instansi yang membinanya.
b. Hotel Bintang Empat (55112) Usaha penyediaan jasa pelayanan, penginapan, makan minum serta jasa lainnya bagi umum
dengan menggunakan sebagian atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang empat yang ditetapkan dalam surat keputusan instansi yang membinanya.
c. Hotel Bintang Tiga (55113) Usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan, makan minum serta jasa lainnya bagi umum
dengan menggunakan sebagian atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang tiga yang ditetapkan dalam surat keputusan instansi yang membinanya.
99
Kegiatan Usaha Penunjang:
a. Penyediaan Akomodasi Jangka Pendek Lainnya (55199) Kelompok ini mencakup usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan yang belum termasuk dalam
subgolongan 5511 sampai dengan 5513, seperti usaha penyediaan akomodasi jangka pendek lainnya seperti bungalo, cottage dan lain-lain. Termasuk motel dan pondok tamu (guesthouse).
b. Vila (55194). Usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan bagi umum yang merupakan rumah-rumah pribadi
yang khusus disewakan kepada wisatawan berikut fasilitasnya dan dikelola sendiri oleh pemiliknya. c. Apartemen Hotel (55195) Usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan bagi umum yang mengelola dan menfungsikan
apartemen sebagai hotel untuk tempat tinggal sementara, dengan perhitungan pembayaran sesuai ketentuan. Misalnya apartemen hotel/kondominium hotel (apartel/kondotel).
d. Restoran (56101) Usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan permanen yang menjual
dan menyajikan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya, baik dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan untuk proses pembuatan dan penyimpanan maupun tidak dan telah mendapatkan surat keputusan sebagai restoran/rumah makan dari instansi yang membinanya.
e. Jasa Boga Untuk Suatu Event Tertentu (Event Catering) (56210) Kelompok ini mencakup penyediaan jasa makanan atas dasar kontrak perjanjian dengan pelanggan,
lokasi ditentukan oleh pelanggan untuk suatu even tertentu. Kelompok ini mencakup usaha jasa makanan jadi (siap dikonsumsi) yang terselenggara melalui pesanan-pesanan untuk kantor, perayaan, pesta, seminar, rapat dan sejenisnya. Biasanya makanan jadi yang dipesan diantar ke tempat kerja, pesta, seminar, rapat dan sejenisnya berikut pramusaji yang akan melayani tamu-tamu/peserta seminar atau rapat pada saat pesta/seminar berlangsung.
f. BAR (56301) Usaha yang kegiatannya menghidangkan minuman beralkohol dan nonalkohol serta makanan kecil
untuk umum di tempat usahanya dan telah mendapatkan ijin dari instansi yang membinanya. g. Kelab Malam atau Diskotik yang Utamanya Menyediakan Minuman (56302) Usaha penyediaan jasa pelayanan minum sebagai kegiatan utama di mana menyediakan juga
tempat dan fasilitas untuk menari dengan diiringi musik hidup, atraksi pertunjukkan lampu sebagai layanan tambahan serta pramuria.
h. Real Estat yang Dimiliki Sendiri atau Disewa (68110) Usaha pembelian, penjualan, persewaan dan pengoperasian real estat baik yang dimiliki sendiri
maupun disewa, seperti bangunan apartemen, bangunan tempat tinggal dan bangunan bukan tempat tinggal (seperti tempat pameran, fasilitas penyimpanan pribadi, mall, pusat perbelanjaan dan lainnya) serta penyediaan rumah dan flat atau apartemen dengan atau tanpa perabotan untuk digunakan secara permanen, baik dalam bulanan atau tahunan. Termasuk kegiatan penjualan tanah, pengembangan gedung untuk dioperasikan sendiri (untuk penyewaan ruang-ruang di gedung tersebut), pembagian real estat menjadi tanah kapling tanpa pengembangan lahan dan pengoperasian kawasan tempat tinggal untuk rumah yang bisa dipindah-pindah.
i. Penyediaan Makanan Lainnya (56290) Kelompok ini mencakup jasa katering yaitu jasa penyediaan makanan atas dasar kontrak perjanjian
dengan pelanggan, untuk periode waktu tertentu. Kegiatannya mencakup kontraktor jasa makanan (misalnya untuk perusahaan transportasi), jasa katering berdasarkan perjanjian di fasilitas olahraga dan fasilitas sejenis, kantin atau kafetaria (misalnya untuk pabrik, perkantoran, rumah sakit atau sekolah) atas dasar konsesi, jasa katering yang melayani rumah tangga. Termasuk dalam kelompok ini jasa katering yang melayani tempat pengeboran minyak dan lokasi penggergajian kayu. Misalnya Aerowisata.
j. Perdagangan Besar Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga (46491) Kelompok ini mencakup usaha perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah
tangga, seperti perabot rumah tangga (furniture), peralatan dapur dan memasak, lampu dan perlengkapannya, elektronik konsumen seperti radio, televisi, perekam dan pemutar CD dan DVD, perlengkapan stereo, konsol video game; alat penerangan, bermacam peralatan makan minum porselen dan gelas, peralatan sendok, pisau, garpu, peralatan dari kayu, barang dari anyaman dan barang dari gabus, wallpaper, karpet dan sebagainnya.
100
k. Kawasan Pariwisata (68120) Kelompok ini mencakup pengusahaan lahan dengan luas sekurang-kurangnya 100 hektar
dengan menata dan membagi lebih lanjut menjadi satuan-satuan simpul atau lingkungan tertentu, membangun atau menyewakan satuan-satuan simpul untuk pembangunan usaha sarana dan prasarana wisata yang diperlukan dengan persyaratan yang telah dipersiapkan sebelumnya, melaksanakan dan atau mengawasi pembangunan usaha pariwisata sesuai persyaratan yang ada serta membangun atau menyediakan tempat untuk keperluan administrasi usaha kawasan pariwisata. Misalnya Bali Tourism Development Corporation (BTDC), Tanjung Lesung, Lombok Tourism Development Corporation (LTDC).
l. Aktivitas Binatu (96200) Kelompok ini mencakup usaha jasa pelayanan pencucian dan dry cleaning, binatu, pencelupan
dan tisi barang-barang tekstil jadi (termasuk berbahan kulit bulu binatang) dan tekstil lainnya untuk keperluan rumah tangga maupun industri perorangan, dilakukan dengan peralatan mekanik, baik yang dioperasikan dengan tangan atau dengan koin, seperti taplak meja, seprei, karpet, termasuk juga pakaian dan barang tekstil jadi. Termasuk kegiatan pencucian (shampooing) carpet, dan rug serta curtain gorden; jasa pengumpulan binatu dan pengirimannya; jasa penyediaan linen, seragam kerja dan barang lain yang terkait oleh binatu; reparasi dan alterasi atau pengubahan kecil dari pakaian atau tekstil lain yang terkait dengan pencucian.
m. Konstruksi Gedung Penginapan (41017) Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk penginapan, seperti
hotel, hostel dan losmen. Termasuk kegiatan perubahan dan renovasi gedung penginapan.n. Konstruksi Gedung Perkantoran (41012) Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk perkantoran, seperti
kantor dan rumah kantor (rukan). Termasuk pembangunan gedung untuk perkantoran yang dikerjakan oleh perusahaan real estat dengan tujuan untuk dijual dan kegiatan perubahan dan renovasi gedung perkantoran.
o. Konstruksi Gedung Lainnya (41019) Kelompok ini mencakup usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk penggunaan selain
dalam Kelompok 41011 s.d. 41018, seperti tempat ibadah, terminal/stasiun, bangunan monumental, bangunan bandara, gudang dan lainnya. Termasuk kegiatan perubahan dan renovasi gedung lainnya.
p. Aktivitas Pusat Kebugaran/ Fitness Center (93117) Kelompok ini mencakup usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk fitness atau kebugaran
lainnya sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan dan minum. Penyelenggaraan sekolah/pendidikan kebugaran/fitness yang dikelola sendiri dicakup dalam kelompok ini.
q. Aktivitas Spa (Sante Par Aqua) (96122) Kelompok ini mencakup usaha jasa perawatan yang memberikan layanan dengan metode
kombinasi terapi air, terapi aroma pijat, rempah-rempah, layanan makan/minum sehat, dan olah aktivitas fisik dengan tujuan menyeimbangkan jiwa dan raga dengan tetap mempertahankan tradisi dan budaya bangsa.
r. Karaoke (93292) Kelompok ini mencakup suatu usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk karaoke sebagai
usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan dan minum
KETENTUAN YANG MENGATUR MENGENAI PERUBAHAN PERMODALAN
1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp120.000.000.000 (seratus dua puluh miliar Rupiah), terbagi atas 1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah).
2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sebesar 25% (dua puluh lima persen) atau sejumlah 300.000.000 (tiga ratus juta) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp30.000.000.000,- (tiga puluh miliar Rupiah) oleh masing-masing pemegang saham yang telah mengambil bagian saham dengan rincian serta nilai nominal saham dan rincian serta nilai nominal saham.
101
3. Penyetoran atas saham dapat dilakukan dalam bentuk uang dan bentuk lain. Penyetoran atas saham dalam bentuk lain selain uang baik berupa berwujud maupun tidak berwujud wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Benda yang akan dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada publik pada
saat pemanggilan RUPS mengenai penyetoran tersebut. b. Benda yang dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh penilai yang terdaftar di Otoritas
Jasa Keuangan dan tidak dijaminkan dengan cara apapun juga. c. Memperoleh persetujuan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dengan kuorum
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku
d. Dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal dilakukan dalam bentuk saham Perseroan yang dicatat di Bursa Efek, maka harganya harus ditetapkan berdasarkan nilai pasar yang wajar.
e. Dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau unsur modal sendiri, maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau unsur modal sendiri lainnya tersebut sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir yang telah diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
f. Dalam RUPS yang memutuskan untuk menyetujui Penawaran Umum, harus diputuskan mengenai jumlah maksimal saham yang akan dikeluarkan kepada masyarakat serta memberi kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menyatakan realisasi jumlah saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran Umum tersebut.
4. a. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (selanjutnya Rapat Umum Pemegang Saham disebut RUPS) dengan syarat dan harga tertentu yang ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris dan harga tersebut tidak di bawah nilai nominal, pengeluaran saham tersebut dengan mengindahkan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, serta peraturan Bursa Efek ditempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
b. Direksi harus mengumumkan keputusan serta pengeluaran saham tersebut dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia sesuai pertimbangan Direksi, yang berperedaran luas dalam wilayah Negara Republik Indonesia dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
c. Pengeluaran saham dengan cara penawaran umum terbatas saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek konversi lainnya yang sejenis tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari RUPS, telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dan dokumen pendukungnya kepada Otoritas Jasa Keuangan (selanjutnya disebut “OJK”), Pernyataan Pendaftaran dan dokumen pendukungnya kepada OJK tersebut telah menjadi efektif dengan persyaratan dan jangka waktu sesuai dengan ketentuan yang dimuat dalam Anggaran Dasar ini, dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di Indonesia di tempat dimana saham Perseroan dicatatkan.
5. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek bersifat Ekuitas (Efek Bersifat Ekuitas adalah Saham, Efek yang dapat ditukar dengan saham atau efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham dari Perseroan selaku penerbit) dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek bersifat Ekuitas yang dilakukan dengan
pemesanan, maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan Hak Memesan Efek terlebih dahulu (selanjutnya disebut “HMETD”) kepada pemegang saham yang namanya terdaftar dalam daftar pemegang saham Perseroan pada tanggal yang ditentukan RUPS yang menyetujui pengeluaran Efek bersifat Ekuitas dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah saham yang terdaftar dalam daftar pemegang saham Perseroan atas nama pemegang saham masing-masing pada tanggal tersebut, dengan penyetoran tunai dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan oleh atau berdasarkan keputusan RUPS yang menyetujui pengeluaran saham baru tersebut.
b. Pengeluaran efek bersifat Ekuitas tanpa memberikan HMETD kepada pemegang saham dapat dilakukan dalam hal penjual saham: 1) Ditujukan kepada karyawan Perseroan. 2) Ditujukan kepada pemegang obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham,
yang telah dikeluarkan dengan persetujuan RUPS.
102
3) Dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh RUPS dan/atau.
4) Dilakukan sesuai dengan peraturan di bidang Pasar Modal yang memperolehkan penambahan modal tanpa HMETD.
c. Direksi Perseroan dapat mengeluarkan saham baru tanpa memberikan HMETD sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari Modal Ditempatkan pada waktu diperolehnya persetujuan RUPS atau jumlah lain yang lebih besar sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku.
d. HMETD wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/POJK.04/2019 tertanggal tiga puluh April dua ribu sembilan belas (30-04-2019) tentang perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dan perubahan dan/atau penambahannya dikemudian hari.
e. Efek bersifat ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang HMETD harus dialokasikan kepada semua pemegang saham yang memesan tambahan Efek bersifat Ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah efek bersifat ekuitas yang dipesan melebihi jumlah efek bersifat ekuitas yang akan dikeluarkan, efek yang bersifat ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang memesan tambahan efek bersifat ekuitas.
f. Dalam hal masih terdapat sisa Efek bersifat ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam huruf e ayat ini, maka dalam hal terdapat pembeli siaga, Efek bersifat ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada Pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang sama.
g. Pelaksanaan pengeluaran saham dalam portepel untuk pemegang Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan oleh Direksi berdasarkan RUPS Perseroan terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut.
h. Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran, dan saham yang diterbitkan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
i. Dilakukan dengan mengindahkan jumlah dan jangka waktu sebagaimana diatur di dalam peraturan perundang undangan di bidang Pasar Modal atau diatur dengan pengecualian yang mungkin diterima Perseroan.
6. Penambahan Modal Dasar Perseroan. a. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS
Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka perubahan modal dasar harus disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. (i) Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi
kurang dari 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang: Telah memperoleh persetujuan RUPS untuk menambah modal dasar.
(ii) Telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
(iii) Penambahan modal ditempatkan dan disetor sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
(iv) Dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 6.b. (iii) Anggaran Dasar tidak dipenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali Anggaran Dasarnya, sehingga modal dasar dan modal disetor memenuhi ketentuan Pasal 33 ayat (1) dan ayat (2) UUPT, dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu dalam Pasal 4 ayat 6.b. (iii) Anggaran Dasar.--
(v) Persetujuan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 6.b.(i) Anggaran Dasar termasuk juga persetujuan untuk mengubah Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 6.b.(iv) Anggaran Dasar.
103
b. Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling kurang 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus persetujuan perubahan Anggaran Dasar dari Menteri atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut.
7. Perseroan dapat membeli kembali saham-saham yang telah dikeluarkan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya Peraturan Pasal Modal.
KETENTUAN YANG MENGATUR TENTANG PELAKSANAAN RUPS TAHUNAN DAN RUPSLB
1. RUPS Tahunan harus diadakan setiap tahun sekali, selambat-lambatnya dalam bulan Juni. 2. Dalam kondisi tertentu OJK dapat menetapkan batas waktu selain sebagaimana diatur pada ayat
(1) Pasal ini. 3. Dalam RUPS Tahunan tersebut:
a. Direksi mengajukan perhitungan tahunan yang telah diperiksa oleh Akuntan Publik dan Laporan Tahunan (mengenai keadaan dan jalannya Perseroan, hasil yang telah dicapai, perkiraan mengenai perkembangan Perseroan dimasa yang akan datang, kegiatan Utama Perseroan dan perubahannya selama tahun buku serta rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan Perseroan), dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan dibidang Pasar Modal.
b. Diputuskan penggunaan laba Perseroan.c. Dilakukan penunjukan akuntan publik atau memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris
dan/ atau Direksi untuk menunjuk akuntan publik. d. Bilamana perlu dapat dilakukan pengangkatan para anggota Direksi dan/atau para anggota
Dewan Komisaris dan penentuan Gaji dan tunjangan lainnya anggota Dewan Komisaris, Gaji, Uang Jasa dan tunjangan lainnya anggota Direksi (jika ada) ditetapkan oleh rapat umum pemegang saham dan wewenang tersebut oleh rapat umum pemegang saham dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
e. Dapat diputuskan hal-hal lain yang telah diajukan secara sebagaimana mestinya dalam Rapat, dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.
4. Dalam acara RUPS tahunan dapat juga dimasukan usul-usul yang diajukan oleh :a. Dewan Komisaris dan/atau seorang atau pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/20
(satu per dua puluh) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan dengan hak suara yang sah;
b. Usul-usul yang bersangkutan harus sudah diterima oleh Direksi 7 (tujuh) hari sebelum tanggal panggilan RUPS Tahunan.
5. Pengesahan Laporan Tahunan dan perhitungan tahunan oleh RUPS Tahunan, berarti memberikan pelunasan dan Pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam perhitungan tahunan, kecuali perbuatan penggelapan, penipuan dan tindakan pidana lainnya.
RUPS Luar Biasa dapat diadakan setiap waktu sesuai kebutuhan bilamana dianggap perlu oleh Direksi atau Dewan Komisaris, atau atas permintaan 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan dengan hak suara.
KETENTUAN YANG BERKAITAN DENGAN DIREKSI
1. Direksi wajib mengadakan rapat Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap bulan; dan Direksi juga wajib mengadakan rapat Direksi bersama Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.
2. Kehadiran anggota Direksi dalam rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib diungkapkan dalam laporan tahunan Perseroan.
104
3. Direksi harus menjadwalkan rapat sebagaimana dimaksud ayat (1) untuk tahun berikutnya sebelum berakhirnya tahun buku dengan ketentuan sebagai berikut: (i). Pada rapat yang telah dijadwalkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bahan rapat
disampaikan kepada peserta paling lambat 5 (lima) hari sebelum rapat diselenggarakan. (ii). Dalam hal terdapat rapat yang diselenggarakan di luar jadwal yang telah disusun sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), bahan rapat disampaikan kepada peserta rapat paling lambat sebelum rapat diselenggarakan.
4. Pemanggilan Rapat Direksi di luar jadwal dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi menurut ketentuan Pasal 11 Anggaran Dasar ini.
5. Pemanggilan untuk Rapat Direksi wajib diberikan secara tertulis (surat tercatat), dikirimkan langsung dengan mendapat tanda terima atau dengan telegram atau faksimile, yang ditegaskan dengan surat tercatat pemanggilan mana harus dikirimkan kepada para anggota Direksi selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kalender sebelum Rapat tersebut diadakan.
6. Pemanggilan tersebut harus mencantumkan acara Rapat, tanggal, waktu dan tempat Rapat. 7. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau ditempat kedudukan Bursa Efek
ditempat mana saham Perseroan dicatatkan asal saja dalam Wilayah Republik Indonesia. Apabila anggota Direksi hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
8. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama. Dalam hal Direktur Utama tidak ada atau berhalangan untuk menghadiri Rapat Direksi, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada Pihak ketiga, maka salah seorang anggota Direksi yang hadir dan dipilih dalam Rapat tersebut dapat mengetahui Rapat Direksi.
9. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh seorang anggota Direksi lain berdasarkan surat kuasa.
10. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat.
11. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling sedikit lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat tersebut.
12. Apabila suara yang tidak setuju dan suara yang setuju sama berimbang maka Ketua Rapat Direksi yang memutuskan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu)
suara untuk setiap anggota Direksi lainnya yang diwakilinya. b. Setiap anggota Direksi yang secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung maupun
secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak yang diusulkan, dalam suatu Rapat Direksi maka anggota Direksi tersebut tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan suara mengenai hal-hal tersebut, kecuali jika Rapat Direksi menentukan lain.
c. Pemungutan suara mengenai orang dilakukan dengan surat kuasa tertutup tanpa tandatangan sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali ketua rapat menentukan lain tanpa keberatan dari yang hadir.
13. Berita Acara Rapat (risalah rapat) Direksi harus ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi yang hadir dan disampaikan kepada seluruh anggota Direksi; sedangkan Berita Acara Rapat (risalah rapat) bersama antara Direksi dengan Dewan Komisaris harus ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir dan disampaikan kepada seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris. Dalam hal terdapat anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris yang tidak menanda-tangani hasil rapat maka yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada Berita Acara Rapat (risalah rapat).
14. Berita Acara Rapat (risalah rapat) Direksi yang dibuat sesuai dengan ketentuan ayat (13) Pasal ini merupakan bukti yang sah mengenai keputusan-keputusan yang diambil dalam Rapat Direksi yang bersangkutan, baik untuk para anggota Direksi maupun untuk Pihak ketiga.
15. Direksi dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan bahwa semua anggota Direksi telah diberitahukan secara tertulis tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menanda-tangani persetujuan tersebut. Keputusan yang
105
diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.
16. Rapat Direksi dapat diadakan melalui cara jarak jauh (seperti telekonferensi, video konferensi atau sarana media elektronik lainnya) apabila cara tersebut memungkinkan semua peserta saling mendengar atau melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam rapat. Persyaratan kuorum dan persyaratan pengambilan keputusan untuk rapat-rapat jarak jauh tersebut sama dengan persyaratan rapat biasa.
17. Ketentuan mengenai Rapat Direksi yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini mengacu pada Peraturan OJK di bidang Pasar Modal dan ketentuan serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
KETENTUAN YANG BERKAITAN DENGAN DEWAN KOMISARIS
1. Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 2 (dua) orang atau lebih anggota Dewan Komisaris dengan ketentuan sebagai berikut : (i). Dalam hal Dewan Komisaris terdiri dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, maka 1
(satu) diantara anggota Dewan Komisaris diangkat menjadi Komisaris Independen. (ii). Dalam hal Dewan Komisaris terdiri dari lebih dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris,
jumlah Komisaris Independen wajib paling kurang 30% (tiga puluh persen) dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris.
(iii). 1 (satu) diantara anggota Dewan Komisaris diangkat menjadi Komisaris Utama, satu dan lain dengan memperhatikan ketentuan UUPT, peraturan perundang-undangan yang berlaku dibidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lain yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan.
2. Ketentuan mengenai persyaratan dan pemenuhan persyaratan untuk menjadi anggota Direksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 mutatis mutandis berlaku bagi anggota Dewan Komisaris.
3. Selain memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini, Komisaris Independen wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan tersebut dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen Perseroan atau pada periode berikutnya.
b. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perseroan; c. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, anggota Dewan Komisaris, anggota
Direksi, atau Pemegang Saham Utama Perseroan, dan; d. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan
dengan kegiatan usaha Perseroan.4. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk melakukan penggantian anggota Dewan
Komisaris yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Anggota Dewan Komisaris dapat merangkap jabatan publik lain dengan ketentuan sebagai berikut: a. Anggota Direksi paling banyak 2 (dua) perusahaan publik lain; b. Anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 2 (dua) perusahaan publik lain; c. Dalam hal anggota Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota Direksi,
anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dapat merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris paling banyak 4 (empat) perusahaan publik lain; dan
d. Anggota komite paling banyak 5 (lima) komite di perusahaan publik dimana yang bersangkutan juga menjabat sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris.
6. Rangkap jabatan sebagaimana dimaksud ayat (5) di atas hanya dapat dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan lainnya.
7. Para anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, Anggota Dewan Komisaris diangkat untuk masa jabatan tertentu dan dapat diangkat kembali.
8. Anggota Dewan Komisaris setelah masa jabatannya berakhir dapat diangkat kembali sesuai dengan keputusan RUPS.
9. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris tersebut untuk 1 (satu) periode masa jabatan paling lama 5 (lima) tahun, pengangkatan tersebut berlaku sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS dimana
106
ia (mereka) diangkat dan berakhir pada saat ditutupnya RUPS Tahunan ke-5 (lima) setelah tanggal pengangkatannya (mereka), kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS.(i) Komisaris Independen yang telah menjabat selama 2 (dua) periode masa jabatan dapat
diangkat kembali pada periode selanjutnya sepanjang Komisaris Independen tersebut menyatakan dirinya tetap Independen kepada RUPS.
(ii) Pernyataan Independen Komisaris Independen sebagaimana dimaksud wajib diungkapkan dalam Laporan Tahunan.
(iii) Dalam hal Komisaris Independen menjabat pada komite Audit, Komisaris Independen yang bersangkutan hanya dapat diangkat kembali pada Komite Audit untuk 1 (satu) periode masa jabatan Komite Audit berikutnya.
10. Usulan pengangkatan, pemberhentian, dan/atau penggantian anggota Direksi kepada RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Anggaran Dasar ini berlaku bagi anggota Dewan Komisaris.
11. Ketentuan mengenai pengunduran diri anggota direksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Anggaran Dasar ini mutatis mutandis berlaku bagi anggota Dewan Komisaris.
12. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris dengan sendirinya berakhir, apabila anggota Dewan Komisaris tersebut: a. Meninggal dunia; b. Ditaruh di bawah pengampunan berdasarkan suatu putusan pengadilan; atau c. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku, dengan memperhatikan
peraturan di bidang pasar modal. 13. Gaji atau honorarium dan tunjangan lain dari anggota Dewan Komisaris ditetapkan dalam RUPS. 14. Bilamana jabatan seorang anggota Dewan Komisaris lowong sehingga mengakibatkan jumlah
anggota Dewan Komisaris kurang dari 2 (dua) orang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, maka RUPS harus diadakan dalam waktu selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender sesudah terjadinya lowongan tersebut, untuk mengisi lowongan tersebut dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
15. Apabila jabatan Komisaris Utama lowong dan selama penggantinya belum diangkat atau belum memangku jabatannya, maka salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat Dewan Komisaris akan menjalankan kewajiban Komisaris Utama dan mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang sama sebagai Komisaris Utama.
MANAJEMEN PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA KETENTUAN PENTING DALAM ANGGARAN DASAR YANG DIMUAT DALAM PROSPEKTUS INI DIAMBIL DARI ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG TERAKHIR.
107
XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berpartisipasi dalam rangka Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut:
1. Akuntan Publik : Kantor Akuntan Publik Leonard, Mulia dan Richard
Jl. Hayam Wuruk No. 3W - 3V, Kebon Kelapa, Gambir, RT.6/RW.2,Jakarta Pusat 10130
Telp. +62 21 345 8491Fax.
Laporan audit yang berakhir pada 30 September 2020 ditandatangani oleh Budiadi Widjaya dengan Registrasi Akuntan Publik No. 0313.
No. STTD : STTD.AP-441/PM.22/2018
Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat Perikatan Prosedur No. 71/AU-BHR/IX/2020 tertanggal 30 September 2020.
Tugas dan kewajiban pokok Akuntan Publik di dalam Penawaran Umum ini adalah untuk melaksanakan audit dengan berpedoman pada standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI. Menurut standar tersebut, Akuntan Publik diharuskan untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang materiil. Dalam hal ini, Akuntan Publik bertanggung jawab penuh atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diauditnya.
Audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan dan juga penilaian atas dasar standar akuntansi yang dipergunakan dan estimasi yang signifikan yang dibuat oleh manajemen tentang penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
108
2. Konsultan Hukum : LawOfficesANRA&Partners
Tempo Scan Tower Lt. 32Jl. HR. Rasuna Said Kav. 3-4Jakarta 12950
Telp : +62 21 29349589Fax : +62 21 29349301 Pendapat dari segi hukum ditandatangani oleh Prihatno Dosoyoedhanto,S.H. selaku rekan pada Anra & Partners Law.
No. STTD : STTD.KH.46/PM.22/2018HKHPM No. Anggota 200430
Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat No. 185/KLR/PER-HDS/IX/2020 tertanggal 28 September 2020.
Tugas dan kewajiban pokok Konsultan Hukum selaku profesi penunjang dalam rangka Penawaran Umum ini adalah melakukan pemeriksaan dan penelitian atas fakta yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berkaitan sebagaimana yang disampaikan oleh Perseroan ditinjau dari segi hukum. Hasil pemeriksaan dan penelitian hukum tersebut dimuat dalam Laporan Uji Tuntas yang menjadi dasar dari Pendapat dari Segi Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri serta guna meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum, dengan berpedoman pada kode etik, standar profesi dan peraturan pasar modal yang berlaku.
3. Notaris : Rahayu Ningsih, SH
Soho Pancoran South JakartaUnit Nobel Lantai 10 No 1015Jalan Letjen M.T. Haryono Kav. 2-3 Jakarta Selatan 12810
Telp. +62 21 50101750
No. STTD : STTD.N-39/PM.22/2018
Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat Penawaran No. 052/NT-IX/2020 tertanggal 22 September 2020.
Ruang lingkup tugas Notaris selaku profesi penunjang dalam rangka Penawaran Umum ini adalah untuk menyiapkan dan membuat akta-akta dalam rangka Penawaran Umum, antara lain perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan, Perjanjian Emisi Efek, Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham antara Perseroan dan Biro Administrasi Efek.
109
4. Biro Adminitrasi Efek : PT Bima Registra
Satrio Tower, Lt. 9Jakarta Selatan 12950 Telp. +62 21 2598 4818Fax. +62 21 2598 4819
No. Izin Usaha : KEP-36/D.04/2014
Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat Penawaran No. 483/BIMA/BID/IX/2020 tertanggal 16 September 2020.
Tugas dan tanggung jawab Biro Administrasi Efek dalam Penawaran Umum ini sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku, meliputi penerimaan dan pemesanan saham berupa DPPS dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana disyaratkan dalam pemesanan saham dan telah mendapat persetujuan dari Penjamin Emisi Efek sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham, dan melakukan administrasi pemesanan Saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE.
Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah saham yang ditawarkan, BAE melakukan proses penjatahan berdasarkan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek, mencetak konfirmasi penjatahan dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung jawab menerbitkan FKP atas nama pemesan yang mendapatkan penjatahan dan menyusun laporan Penawaran Umum dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan pasar modal yang berlaku.
PARA LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI MENYATAKAN DENGAN TEGAS TIDAK MEMPUNYAI HUBUNGAN AFILIASI DENGAN PERSEROAN SEBAGAIMANA DIDEFINISIKAN DALAM UUPM.
110
XV. TATA CARA PEMESANAN SAHAM
Sehubungan dengan anjuran pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi interaksi sosial, menjaga jarak aman (social distancing) dan menghindari keramaian guna meminimalisir penyebaran penularan virus Corona (Covid-19), maka Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi dan Biro Administrasi Efek membuat langkah-langkah antisipasi sehubungan dengan proses atau mekanisme pemesanan dan pembelian saham Perseroan selama masa penawaran umum sebagai berikut:
1. Pemesan Yang Berhak
a. Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah Perorangan dan/atau Lembaga/Badan Usaha sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Peraturan Nomor IX.A.7.
b. Setiap pemesan saham harus telah memiliki Rekening Efek pada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI.
2. Jumlah Pesanan
Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya 100 (seratus) saham dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 100 (seratus) saham.
3. Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham
Sesuai dengan anjuran Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bahwa untuk mengurangi interaksi sosial, menjaga jarak aman (social distancing) dan menghindari keramaian guna meminimalkan penyebaran virus Corona (Covid-19), maka mekanisme pemesanan dan pembelian saham Perseroan selama masa penawaran umum akan dilakukan secara online, dengan prosedur sebagai berikut:
I. Pemesanan saham hanya dapat dilakukan melalui website IPO BAE. Langkah pemesanan adalah sebagai berikut: a. Masuk ke halaman: www.bimaregistra.co.id/ipob. Ketik Nomer Sub Rekening Efek anda di kolom ID ACC dan klik Search untuk pencarian
namac. Kemudian akan tampil rincian data lengkap atas nama Sub Rekening yang dicari. Bila
informasi sesuai, lanjut mengisi kolom :i. Jumlah Pemesanan (dalam lembar)ii. Nomor Telepon (harus tersedia WA pada nomor tersebut)iii. Email Addressiv. Nomer Rekening untuk refund dana.
d. Setelah anda klik Submit akan muncul kode QR yang harus anda simpan dan informasi jumlah pemesanan, jumlah dana yang harus dibayarkan serta nomer Rekening Pembayaran IPO
e. Bila anda ragu apakah pemesanan anda telah tercatat atau belum, anda dapat mengulangi proses diawal
f. 1 (satu) pemesan hanya dapat melakukan 1 (satu) kali pemesanan.g. Operasional website pukul 09.00 - 12.00 WIB.
II. Pemesan mencetak FPPS, menandatangani, dan mencoret pilihan pada FPPS.III. Pemesanan akan ditolak jika:
1) nama pada nomor sub-rekening efek dengan KTP yang ditunjukkan berbeda; 2) informasi dalam sub-rekening efek berbeda dengan informasi dalam KTP.
IV. Pembayaran pemesanan saham tidak dapat dilakukan menggunakan Mobile Banking, ATM Transfer, dan Pembayaran Virtual Account.
111
V. Pemesan yang tidak mencantumkan No FPPS dan Nama Pemesan pada bukti pembayaran akan ditolak.
VI. Masa Penawaran dilakukan pada tanggal 19 – 23 Maret 2021.VII. Setelah melakukan pembayaran, menyiapkan fotocopy KTP/Paspor dan mengisi FPPS,
pemesan melakukan proses upload dokumen dengan langkah sebagai berikut :a. Masuk ke halaman: www.bimaregistra.co.id/ipob. Ketik Nomer Sub Rekening Efek anda di kolom ID ACC dan klik Searchc. Kemudian akan tampil kode QR yang pada bagian bawahnya ada tombol upload.d. Lakukan proses upload dokumen sesuai dengan kolomnya masing-masing (maksimal
besaran file 10MB)VIII. Setelah melakukan proses upload akan ada pemberitahuan melalui media WhatsApp mengenai
pemesanan, apakah sudah lengkap atau belum.IX. Jika belum lengkap, anda harus mengulangi proses upload.X. Kelengkapan data FPPS, Slip Pembayaran serta fotokopi KTP/Paspor ini agar dapat dilengkapi
dan diupload selambat-lambatnya pukul 16:00 WIBXI. Guna mengantisipasi risiko penyebaran virus Covid-19, pemesan hanya dapat menyampaikan
pertanyaan ataupun permintaan informasi secara online, baik melalui telpon maupun email. BAE tidak akan melayani pertanyaan ataupun permintaan informasi yang disampaikan secara langsung di kantor BAE.
XII. Ketentuan dan tata cara ini adalah final dan calon pemesan yang ingin berpartisipasi wajib mengikuti tata cara tersebut di atas.
4. Masa Penawaran Umum
Masa Penawaran Umum akan berlangsung selama 3 (tiga) Hari Kerja pada tanggal 19 – 23 Maret 2021.
5. Pembayaran
a. Seluruh uang pemesanan sudah tersedia dalam Rekening IPO (in good funds) selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah diterimanya Formulir Pemesanan Pembelian Saham dari pemesan kecuali pada hari penutupan Masa Penawaran dimana mereka harus menyerahkan selambat-lambatnya pada hari itu juga.
b. Penjamin Emisi Efek wajib membayar dan menyetor seluruh dana sesuai dengan pesanan yang masuk (in good funds) ke dalam Rekening IPO selambat-lambatnya pada tanggal terakhir Masa Penawaran.
c. Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, RTGS, pemindahbukuan (PB), cek atau wesel bank dalam mata uang Rupiah dan dibayarkan oleh pemesan yang bersangkutan (tidak dapat diwakilkan) dengan membawa tanda jati diri dan FPPS yang sudah diisi lengkap dan benar pada Penjamin Emisi Efek pada waktu FPPS diajukan dan semua setoran harus dimasukan ke dalam Rekening IPO pada:
PT Bank Victoria International TbkAtas nama PT Victoria Sekuritas Indonesia
No. Rek. 081.0001.968Cabang Graha BIP
d. Apabila pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik pihak yang mengajukan (menandatangani) FPPS (cek dari milik/atas nama pihak ketiga tidak dapat diterima sebagai pembayaran) dan sudah harus diterima secara efektif (in good funds) pada tanggal 23 Maret 2021. Apabila pembayaran tersebut tidak diterima pada tanggal dan rekening di atas, maka FPPS yang diajukan dianggap batal dan tidak berhak atas penjatahan. Pembayaran dengan menggunakan cek atau transfer atau pemindahbukuan bilyet giro hanya berlaku pada hari pertama.
e. Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab pemesan. Semua cek dan bilyet giro bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau bilyet giro ditolak oleh bank, maka pemesanan pembelian saham yang bersangkutan otomatis dianggap batal.
112
f. Pembayaran pemesanan oleh pemesan khusus akan dibayar ke Rekening IPO dalam jumlah dari Saham Yang Ditawarkan yang dipesan oleh pemesan khusus dikalikan Harga Penawaran selambat-lambatnya pada hari pertama dari Masa Penawaran.
g. Untuk pembayaran pemesanan pembelian saham secara khusus, pembayaran dilakukan langsung kepada Perseroan dan selanjutnya oleh Perseroan akan dibayar ke Rekening IPO. Untuk pembayaran yang dilakukan melalui transfer account dari bank lain, pemesan harus melampirkan fotokopi Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang bersangkutan dan menyebutkan nomor FPPS/DPPS-nya. Pembayaran melalui ATM tidak berlaku. Dalam 1 (satu) Slip Setoran tidak diperkenankan untuk diisi dengan campuran jenis pembayaran misalnya tunai tidak dapat digabung dengan bilyet giro.
6. Penjatahan
Tanggal akhir penjatahan di mana Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan menetapkan penjatahan saham untuk setiap pemesanan, yaitu tanggal 25 Maret 2021.
Pelaksanaan penjatahan saham akan dilakukan oleh PT Victoria Sekuritas Indonesia selaku Manajer Penjatahan sesuai dengan Peraturan IX.A.7.
Sejalan dengan Peraturan No.IX.A.7, dalam hal terjadi kelebihan pemesanan saham dan terbukti bahwa pihak tertentu mengajukan pemesanan saham melalui lebih dari 1 (satu) formulir pemesanan, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan manajer penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan.
Dalam hal terjadi kelebihan permintaan beli dalam PenawaranUmum, Penjamin Emisi Efek, Agen Penjualan Efek, Afiliasi dari Penjamin Emisi Efek atau Afiliasi dari Agen Penjualan Efek dilarang membeli atau memiliki saham untuk portofolio efek mereka sendiri.
Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Emisi Efek, Agen Penjualan Efek, Afiliasi dari Penjamin Emisi Efek atau Afiliasi dari Agen Penjualan Efek dilarang menjual saham yang telah dibeli atau akan dibelinya berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek sampai dengan saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek.
(i). Penjatahan Pasti (Fixed Allotment)
Penjatahan pasti maksimal 99% (sembilan puluh sembilan persen) dalam Penawaran Umum berupa saham hanya dapat dilakukan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:a. Manajer penjatahan dapat menentukan besarnya persentase dan pihak-pihak yang akan
mendapatkan penjatahan pasti dalam Penawaran Umum. Penentuan besarnya persentase penjatahan pasti wajib memperhatikan kepentingan pemesan perorangan;
b. Jumlah Penjatahan Pasti sebagaimana dimaksud pada poin a termasuk pula jatah bagi pegawai Perseroan yang melakukan pemesanan dalam Penawaran Umum dengan jumlah paling banyak 10% (sepuluh perseratus) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum; dan
c. Penjatahan pasti dilarang diberikan kepada pemesan saham dengan kriteria sebagai berikut:a) direktur, komisaris, pegawai atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih
saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan Efek sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham;
b) direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; danc) afiliasi dari pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf a) dan huruf b), yang bukan
merupakan pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga.
113
(ii). Penjatahan Terpusat (Pooling)
Dalam Penawaran Umum Perdana ini, jumlah Penjatahan Terpusat (Pooling) merupakan sisa dari Jumlah Penjatahan Pasti. Jika jumlah saham yang dipesan melebihi jumlah saham yang ditawarkan melalui Penawaran Umum, maka Manajer Penjatahan harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa saham setelah alokasi untuk Penjatahan Pasti sebagai berikut:1) dalam hal setelah mengecualikan pemesan saham sebagaimana dimaksud pada bagian (I)
huruf c) dan terdapat sisa saham yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan maka:
a. pemesan yang tidak dikecualikan akan menerima seluruh jumlah saham yang dipesan; dan
b. dalam hal para pemesan yang tidak dikecualikan telah menerima penjatahan sepenuhnya dan masih terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut dibagikan secara proporsional kepada para pemesan sebagaimana dimaksud dalam bagian (I) huruf c) menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.
2) dalam hal setelah mengecualikan pemesan saham sebagaimana dimaksud, dalam bagian (I) huruf c) dan terdapat sisa saham yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu akan dialokasikan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan di Bursa Efek, jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah saham yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan terbesar yang ditetapkan oleh Bursa Efek di mana saham tersebut akan tercatat; dan
b. apabila masih terdapat saham yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan kepada pemesan yang tidak dikecualikan, pengalokasian dilakukan secara proporsional, dalam satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.
7. Pengembalian Uang Pemesanan
a. Apabila terjadi kelebihan pemesanan, maka Penjamin Emisi Efek bertanggung jawab dan wajib mengembalikan uang pemesanan kepada para pemesan yang telah diterimanya sehubungan dengan pembelian sesegera mungkin namun bagaimanapun juga tidak boleh lebih lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan.
b. Dalam hal terjadi pembatalan atau penundaan Penawaran Umum maka uang pemesanan harus dikembalikan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan/atau Penjamin Emisi Efek kepada para pemesan, paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak keputusan pembatalan atau penundaan Penawaran Umum.
c. Pembayaran atau pengembalian uang dilakukan dengan uang tunai, cek atau sarana pembayaran lain atas nama pemesan Saham Yang Ditawarkan yang mengajukan FPPS dengan menunjukkan atau menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham Yang Ditawarkan dan tanda sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam FPPS dan untuk hal tersebut para pemesan tidak dikenakan biaya bank yang akan ditentukan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ataupun biaya pemindahan dana. Jika menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama pemesan yang mengajukan (menandatangani) FPPS.
114
d. Uang pengembalian pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan dikirim oleh Penjamin Emisi Efek atau diambil langsung oleh pemesan yang bersangkutan atau kuasanya, dengan menunjukkan atau menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham dan tanda jati diri dan/atau surat kuasa kepada Penjamin Emisi Efek yang menerima FPPS atau kepada Perseroan (dalam hal para pemesan khusus) atau dimasukkan ke dalam rekening pemodal, sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam FPPS.
e. Apabila Pencatatan saham di Bursa Efek tidak dapat dilakukan dalam waktu 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi karena persyaratan pencatatan tidak terpenuhi, maka Penawaran atas Saham Perseroan batal demi hukum dan pembayaran pesanan saham wajib dikembalikan kepada pemesan oleh Emiten dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan/atau Penjamin Emisi Efek paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak diumumkannya pembatalan tersebut.
f. Apabila terjadi keterlambatan, maka pengembalian uang pemesanan termasuk setiap denda atas keterlambatan pengembalian uang pemesanan sebesar 1% (satu persen) per tahun untuk setiap hari keterlambatan, sampai dengan pembayaran dilakukan, dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari (Suku Bunga) secara pro rata untuk setiap hari keterlambatan.
Tata cara pengembalian uang adalah sebagai berikut: alat pembayarannya dilakukan dalam bentuk pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan atau melalui instrumen pembayaran lainnya dalam bentuk cek atau bilyet giro yang dapat diambil langsung oleh pemesan yang bersangkutan pada Penjamin Emisi Efek, dimana pemesan diajukan dengan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan saham dan bukti tanda jati diri pada Penjamin Emisi Efek dimana Formulir Pemesanan Pembelian Saham diajukan oleh pemesan tersebut, sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam Formulir Pemesanan Pembelian Saham dan untuk hal tersebut para pemesan tidak dikenakan biaya bank ataupun biaya pemindahan dana. Jika pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama pemesan yang mengajukan (menandatangani) Formulir Pemesanan Pembelian Saham.
g. Apabila uang pengembalian pemesanan Saham Yang Ditawarkan sudah disediakan, akan tetapi pemesan tidak datang untuk mengambilnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal keputusan penundaan atau pembatalan Penawaran Umum tersebut atau berakhirnya Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan/atau Penjamin Emisi Efek tidak diwajibkan membayar bunga dan/atau denda kepada para pemesan Saham Yang Ditawarkan.
8. Pendaftaran Efek ke Dalam Penitipan Kolektif
Saham-saham yang ditawarkan ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas Pada Penitipan Kolektif yang ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI.
Dengan didaftarkannya saham tersebut di KSEI maka atas Saham yang ditawarkan berlaku ketentuan sebagai berikut:a. Perseroan tidak menerbitkan saham dalam bentuk Surat Kolektif Saham (SKS), tetapi
saham tersebut akan didistribusikan dalam bentuk elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif KSEI. Saham hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam rekening efek selambat-lambatnya pada tanggal 23 Maret 2021 setelah menerima konfirmasi registrasi saham tersebut atas nama KSEI dari Perseroan atau BAE.
b. Sebelum saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dicatatkan di Bursa Efek, pemesan akan memperoleh bukti kepemilikan saham dalam bentuk FKP.
c. KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada pemegang rekening sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan Saham. Konfirmasi Tertulis merupakan surat konfirmasi yang sah atas Saham yang tercatat dalam rekening efek.
d. Pengalihan kepemilikan Saham dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI.
115
e. Pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas dividen, bonus, hak memesan efek terlebih dahulu, dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lainnya yang melekat pada Saham.
f. Pembayaran dividen, bonus, dan perolehan atas hak memesan efek terlebih dahulu kepada Pemegang Saham dilaksanakan oleh Perseroan, atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan, melalui Rekening Efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (beneficial owner) yang menjadi pemegang rekening efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.
g. Setelah Penawaran Umum dan setelah saham Perseroan dicatatkan, Pemegang Saham yang menghendaki sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum didistribusikan ke dalam Rekening Efek Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang telah ditunjuk.
h. Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI melalui Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi Formulir Penarikan Efek.
i. Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Surat Kolektif Saham selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkan atas nama pemegang saham sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola saham.
j. Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas Saham Perseroan wajib menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI untuk mengadministrasikan Saham tersebut.
k. Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat Kolektif Sahamnya tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjut mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi di tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan.
9. Penundaan Masa Penawaran Umum atau Pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham Sesuai dengan ketentuan Pasal 18 Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, dalam jangka waktu sejak
tanggal Efektif sampai dengan berakhirnya Masa Penawaran Umum, Perseroan dapat: 1. menunda Masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak efektifnya
Pernyataan Pendaftaran; atau2. membatalkan Penawaran Umum dan karenanya mengakhiri Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek ini; dengan ketentuan: a. terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi:
(1) Indeks harga saham gabungan yang berlaku di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut;
(2) bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau
(3) peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh OJK berdasarkan Formulir Nomor IX.A.2-11; dan
b. Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: (1) mengumumkan penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum
dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu Hari Kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Di samping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya;
(2) menyampaikan informasi penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam huruf b.i. di atas
(3) menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam huruf b.i. di atas kepada OJK paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud; dan
(4) Perseroan yang menunda masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran Umum yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan Saham Yang Ditawarkan telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan Saham Yang Ditawarkan kepada
116
pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.
Perseroan yang melakukan penundaan sebagaimana dimaksud diatas dan akan memulai kembali masa Penawaran Umum berlaku ketentuan sebagai berikut:a. Dalam hal penundaan masa Penawaran Umum disebabkan oleh kondisi sebagaimana
dimaksud dalam poin a angka (1), maka Perseroan wajib memulai kembali masa Penawaran Umum paling lambat 8 (delapan) hari kerja setelah indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami peningkatan paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang menjadi dasar penundaan;
b. dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami penurunan kembali sebagaimana dimaksud dalam poin a angka (1), maka Perseroan dapat melakukan kembali penundaan masa Penawaran Umum;
c. wajib menyampaikan kepada OJK informasi mengenai jadwal Penawaran Umum dan informasi tambahan lainnya, termasuk informasi peristiwa material yang terjadi setelah penundaan masa Penawaran Umum (jika ada) dan mengumumkannya dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu hari kerja sebelum dimulainya lagi masa Penawaran Umum. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan dalam media massa lainnya; dan
d. wajib menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin c kepada OJK paling lambat satu hari kerja setelah pengumuman dimaksud.
10. PenyerahanFormulirKonfirmasiPenjatahandanSuratKonfirmasiPencatatanSaham
Distribusi saham ke masing-masing Rekening Efek di KSEI atas nama Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang ditunjuk oleh pemesan saham untuk kepentingan pemesan saham akan dilaksanakan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan. Formulir Konfirmasi Penjatahan atas pemesanan pembelian saham tersebut akan disampaikan oleh BAE melalui email kepada masing-masing pemesan.
11. Lain-lain
a. Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian Saham secara keseluruhan atau sebagian.
b. Sesuai dengan ketentuan dalam angka 2.c. Peraturan No. IX.A.7, dalam hal terjadi kelebihan pemesanan efek dan terbukti bahwa pihak tertentu mengajukan pemesanan efek melalui lebih dari 1 (satu) formulir pemesanan. Baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan efek yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan.
c. Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Penjamin Emisi Efek dan pihak terafiliasi dilarang untuk membeli atau memiliki saham untuk rekening sendiri apabila terjadi kelebihan permintaan beli. Pihak-pihak terafiliasi hanya diperkenankan untuk membeli dan memiliki saham apabila terdapat sisa saham yang tidak dipesan oleh pihak yang tidak terafiliasi baik asing maupun lokal.
d. Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum Perdana Saham, Penjamin Emisi Efek atau pihak-pihak terafiliasi dengannya dilarang menjual efek yang telah dibeli atau akan dibelinya berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.
e. Guna mengantisipasi risiko penyebaran virus Covid-19, calon pemesan hanya dapat menyampaikan pertanyaan ataupun permintaan informasi secara online, baik melalui telepon di nomor 021-25984818 maupun email di ipo@bmaregistra.co.id, PT BIMA REGISTRA selaku Biro Administrasi Efek (“BAE”) tidak akan melayani pertanyaan/permintaan informasi yang disampaikan secara langsung di kantor BAE.
Ketentuan maupun tata cara ini dibuat demi kepentingan bersama, guna melaksanakan himbauan pemerintah untuk mengurangi kerumunan di satu titik dengan tetap memperhatikan pelayanan terhadap calon investor. Ketentuan dan tata cara ini adalah final dan calon pemesan yang ingin berpartisipasi wajib mengikuti tata cara tersebut di atas. Penyelenggara berasumsi
117
bahwa setiap permintaan yang dikirimkan melalui email calon pemesan adalah benar dikirimkan oleh pengirim/calon pemesan dan tidak bertanggung jawab atas penyalahgunaan alamat email pemesan oleh pihak lain.
118
XVI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMBELIAN EFEK
Metode penyebarluasan Prospektus selama masa penawaran pada tanggal 19 – 23 Maret 2021 adalah melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek dibawah ini:
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK
PT VICTORIA SEKURITAS INDONESIAGedung Graha BIP Lantai 3A
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 23Jakarta Selatan 12930
Telepon: 021 – 5099 2980Faksimili: 021 – 5099 2981
Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) dapat diperoleh sesuai prosedur yang diatur dalam Bab Tata Cara Pemesanan Saham.
XVII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
Berikut ini adalah salinan Pendapat dari Segi Hukum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham melalui Prospektus ini yang telah disusun oleh Konsultan Hukum Anra & Partners Law Offices.
119
Halaman ini sengaja dikosongkan
1
LAW OFFICE ANRA & PARTNERS
Jakarta, 15 Maret 2021 Nomor : 011/ANRA.1/PSH/III/2021 Lampiran : 1 (satu) bundel Kepada Yth. : Direksi dan Pemegang Saham PT. SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk. Jl. Danau Permai Raya Blok C No. 1 Kel. Sunter Jaya, Kec. Tanjung Priok Kota Adm. Jakarta Utara, Prov. DKI Jakarta PERIHAL : PERUBAHAN PENDAPAT SEGI HUKUM ATAS PT. SUNTER LAKESIDE
HOTEL Tbk. DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM PERDANA (GO PUBLIK/IPO)
Dalam rangka PT. SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk. (selanjutnya disebut “PERSEROAN”), suatu Perseroan Terbatas yang didirikan dan menjalankan usahanya menurut serta berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta Utara, untuk melakukan Penawaran Umum Perdana (selanjutnya disebut “IPO”) dalam rangka menawarkan dan menjual saham-sahamnya melalui PT. Bursa Efek Indonesia (selanjutnya disebut “BEI”) sebesar 150.000.000 (seratus lima puluh juta) Saham Biasa Atas Nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel atau sebesar 33,33% (tiga puluh tiga koma tiga puluh tiga persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum yang merupakan Saham Baru dengan nilai nominal Rp. 100,- (seratus rupiah) setiap saham yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp. 150,- (seratus lima puluh rupiah) setiap Saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS), sehingga seluruhnya sebesar Rp. 22.500.000.000,- (dua puluh dua miliar lima ratus juta rupiah rupiah), maka untuk memenuhi persyaratan yang telah ditetapkanoleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”), maka kami, ANRA & PARTNERS Law Offices (selanjutnya disebut “ANRA”) yang berkantor di Tempo Scan Tower Lt. 32, Jl. H.R. Rasuna Said Kav 3-4 Jakarta 12950, selaku Konsultan Hukum yang telah terdaftar pada OJK sebagai Profesi Penunjang Pasar Modal dengan Nomor Pendaftaran : STTD.KH-46/PM.22/2018 tanggal 4 April 2018 dan terdaftar pada Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM) dengan Nomor Anggota: 200430 sesuai Surat HKHPM No. 106/HKHPM/SK/XII/2004 tanggal 8 Desember 2004, telah ditunjuk oleh PERSEROAN khusus untuk masalah ini berdasarkan Surat Penunjukan No.185/KLR/PER-HDS/IX/2020 tanggal 28 September 2020 untuk memberikan Laporan Uji Tuntas Dari Segi Hukum (LUT) dan Pendapat Segi Hukum atas PERSEROAN, dengan ini menyampaikan PERUBAHAN PENDAPAT SEGI HUKUM atas PERSEROAN sesuai surat ANRA kepada Direksi dan Pemegang Saham PERSEROAN di bawah No. 027/ANRA.1/PSH/XI/2020 tanggal 23 November 2020 sehubungan dengan Penelaan atas Aspek Hukum atas Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham PT. Sunter Lakeside Hotel Tahun 2020 berdasarkan surat Direktur Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil No. S-1374/PM.222/2020 tanggal 7 Desember 2020 dan No. S-177/PM.222/2020 tanggal 19 Januari 2021, dengan demikian PERUBAHAN PENDAPAT SEGI HUKUM ini merupakan pengganti dari PERUBAHAN PENDAPAT SEGI HUKUM No. 007/ANRA.1/PSH/II/2021 tanggal 22 Februari 2021.
121
LAW OFFICE ANRA & PARTNERS
PERUBAHAN PENDAPAT SEGI HUKUM ini kami buat berdasarkan hasil pemeriksaan atas aspek-aspek hukum terhadap semua dokumen asli yang diberikan atau diperlihatkan oleh PERSEROAN, dokumen-dokumen yang diberikan kepada ANRA dalam bentuk fotokopi atau salinan, pernyataan-pernyataan dan keterangan-keterangan yang diberikan oleh PERSEROAN kepada ANRA serta dari instansi terkait yang berwenang dan hasilnya dicantumkan dalam Laporan Uji Tuntas Dari Segi Hukum (LUT). Adapun PERUBAHAN PENDAPAT SEGI HUKUM adalah sebagai berikut :
I. Bahwa Pendirian PERSEROAN telah sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang
berlaku di Indonesia.
Perubahan Anggaran Dasar PERSEROAN adalah benar dan berkesinambungan. Anggaran Dasar PERSEROAN telah sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam & LK Nomor Kep-179/BL/2008 tanggal 14-05-2008, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten Atau Perusahaan Publik dan Peraturan OJK No. 14/POJK.04/2019 tertanggal 30 April 2019 tentang perubahan atas Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, serta ketentuan Pasal 30 ayat 1 Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Konsekuensi hukum atas belum/tidak dilakukannya pengumuman dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia atas akta pendirian dan akta perubahan Anggaran Dasar PERSEROAN. Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas yang baru yaitu Undang-Undang No. 40 tahun 2007, diatur ketentuan: a. Pasal 29 ayat 1: Pendaftaran Perseroan diselenggarkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia (“Menteri”) b. Pasal 30 ayat 1: Menteri mengumumkan dalam Tambahan Berita Negara atas:
• akta pendirian Perseroan beserta keputusan Menteri; • akta perubahan anggaran dasar Perseroan beserta keputusan Menteri; • akta perubahan anggaran dasar yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri; Dengan demikian konsekuensi hukum atas belum/tidak dilakukannya pengumuman dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia atas akta pendirian dan akta perubahan Anggaran Dasar PERSEROAN oleh Direksi tidak diatur karena yang bertugas mengumumkan dalam Tambahan Berita Negara adalah Menteri.
II. Bahwa kegiatan usaha yang di jalankan PERSEROAN telah sesuai dengan maksud dan tujuan
serta kegiatan usaha dalam anggaran dasarnya dan tidak ada usaha lain selain dari yang telah diatur dalam Anggaran Dasar. Bahwa maksud dan tujuan serta kegiatan usaha PERSEROAN dalam Anggaran Dasar telah sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) Tahun 2017, dan nantinya akan melakukan penyesuaian kembali berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) Tahun 2020.
122
LAW OFFICE ANRA & PARTNERS
III. Bahwa perubahan struktur permodalan dan susunan pemegang saham PERSEROAN dalam 3 (tiga) tahun terakhir adalah benar dan sah serta berkesinambungan, sesuai dengan Anggaran Dasar maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan di bidang pasar modal. Bahwa dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Presiden No. 13/2018 jo. Keputusan Menteri Hukum & HAM R.I. No. 15/2019, berdasarkan Surat Pernyataan dan Dukungan Kerjasama dari Unilink Ventures Inc. selaku pemegang saham mayoritas PERSEROAN dan Pernyataan PERSEROAN dinyatakan bahwa Pemilik Manfaat/Beneficial Owner dari PERSEROAN adalah Sapto Utomo Hidajat. Bahwa PERSEROAN telah melaksanakan kewajibannya membuat Daftar Pemegang Saham yang mencerminkan pemilik / pemegang saham PERSEROAN dan Daftar Khusus yang mencerminkan kepemilikan saham anggota Direksi, anggota Komisaris beserta keluarganya atas saham PERSEROAN dan Perseroan Terbatas lainnya sesuai ketentuan Pasal 100 ayat 1 huruf a Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dengan perincian yang memiliki penyertaan saham pada PERSEROAN dan perusahaan lain adalah Sapto Utomo Hidajat, Alexander Hidajat dan Daniel Hidayat, yang tidak memiliki penyertaan saham pada PERSEROAN namun memiliki saham pada perusahaan lain yaitu Surjo Luhur Hidajat, dan yang tidak memiliki penyertaan saham baik pada PERSEROAN maupun pada perusahaan lain yaitu Richardo Suhendra Wijawan dan Nicholas Thomas Pellicione.” Bahwa pemegang saham PERSEROAN masing-masing atas nama Unilink Ventures Inc, Cheng Wai Ming, Isabel Hidajat, Elaine Hidajat, Alexander Hidajat, Jason Hidajat, Sapto Utomo Hidajat, Daniel Hidayat dan Leonard Hidayat bahwa dalam rangka Penawaran Umum Perseroan, menyatakan tidak akan menjual saham-saham Perseroan yang dimilikinya dalam jangka waktu 8 (delapan) bulan terhitung setelah Pernyataan Pendaftaran Menjadi Efektif dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 2 Peraturan OJK No. 25/POJK.04/2017 tanggal 22 Juni 2017 tentang Pembatasan Atas Saham Yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum.
IV. Bahwa pengangkatan Direksi dan Komisaris yang menjabat saat ini, pengangkatanya telah sesuai dengan Pasal 11 dan Pasal 14 Anggaran Dasar PERSEROAN serta telah sesuai dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan telah memenuhi Ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik PERSEROAN telah mengangkat Ricardo Suhendra Wirjawan sebagai Komisaris Independen yang telah memenuhi persyaratan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik
Bahwa sampai dengan dibuatnya PERUBAHAN PENDAPAT SEGI HUKUM ini PERSEROAN telah membentuk Komite Audit, Komite Nominasi dan Numerasi, menunjuk Sekretaris Perusahaan serta telah membentuk Unit Audit Internal. Bahwa pembentukan Sekretaris Perusahaan, Komite Audit, Komite Nominasi dan Numerasi dan Unit Audit Internal, telah sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Numerasi Emiten atau Perusahaan Publik, POJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, POJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanan Kerja Komite Audit dan POJK No.
123
LAW OFFICE ANRA & PARTNERS
56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. V. Sampai dengan PERUBAHAN PENDAPAT SEGI HUKUM ini dikeluarkan perijinan yang
dimiliki PERSEROAN saat ini seluruhnya masih berlaku, kecuali Sertifikat Laik Fungsi (SLF). PERSEROAN saat ini telah menerima tanda bukti proses pengurusan Sertifikat Laik Fungsi (Sertifikat Laik Fungsi : Bangunan Non-Rumah Tinggal Jumlah Lantai 8 Lantai Kebawah ; Rumah Tinggal, Pemugaran Cagar Budaya Golongan A) melalui online pada Kantor Walikota Jakarta Utara Jl. Yos Sudarso, RT.8/RW.14 Kav 27-29 dengan No .Permohonan : C393/210222DF15 tanggal 22 Februari 2021, Tipe Perizinan : Perusahaan/ Yayasan/Pemerintah, Tipe Pengajuan : Permohonan Baru/Jakevo, Bahwa konsekuensi yuridis atas belum terdapatnya SLF berupa sanksi Administrasi sesuai Pasal 3 ayat 1 dan Pasal 3 ayat 2 berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta No.128 Tahun 2018 tanggal 28 Desember 2018 Tentang Pengenaan Sanksi Pelanggaran Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan sampai dengan PERUBAHAN PENDAPAT SEGI HUKUM ini dikeluarkan PERSEROAN tidak mendapat sanksi Administrasi atas belum memiliki SLF sehingga tidak mengganggu kegiatan usaha dan beroperasinya PERSEROAN, selanjutnya. PERSEROAN telah menerima Sertifikat Hotel Bintang Empat dari PT. Sertifikasi Usaha Pariwisata Indonesia dan telah memenuhi persyaratan dasar penilaian standar usaha hotel berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata No. 12 Tahun 2019 tanggal 27 September 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. PM.15/HM.001/MPEK/2013 tentang Standar Usaha Hotel.
PERSEROAN telah menyampaikan Laporan Berkala atas pelaksanaan Amdal dan pelaksanaan pengolahan limbah kepada Bapedalda DKI Jakarta.
Sehubungan dengan terjadinya penurunan kelas hotel dari Bintang Lima menjadi Bintang Empat tidak mempunyai dampak yang dapat merugikan kelangsungan usaha Perseroan dan kepentingan pemegang saham publik Perseroan atas penurunan kelas hotel dimaksud.
VI. Bahwa sampai dengan PERUBAHAN PENDAPAT SEGI HUKUM ini dikeluarkan, PERSEROAN telah melaksanakan kewajibannya dibidang perpajakan dan kewajibannya dibidang ketenagakerjaan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. PERSEROAN saat ini tidak memiliki perkara di Pengadilan Hubungan Industrial sehubungan dengan ketenagakerjaan dan Pengadilan Pajak sehubungan dengan perpajakan. Bahwa PERSEROAN saat ini mempekerjakan sebanyak 1 (satu) orang tenaga kerja asing yaitu Devendra Sign, warga negara India untuk menduduki jabatan sebagai Indian Cuisine Chef, dimana dalam mempekerjakan tenaga kerja asing tersebut PERSEROAN telah memperoleh Izin mempekerjakan tenaga kerja asing dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, dan tenaga kerja asing tersebut telah memperoleh Izin Tinggal Terbatas (Limited Stay) di Indonesia berdasarkan permit yang dikeluarkan oleh Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Utara.
VII. Pada saat PERUBAHAN PENDAPAT SEGI HUKUM ini dikeluarkan, PERSEROAN telah
memiliki Sertifikat Merek dengan uraian merek: Logo dari Hotel Danau Sunter (Sunlake Hotel) dengan demikian dalam kegiatan usahanya PERSEROAN telah memperoleh perlindungan merek sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
VIII. Pada saat PERUBAHAN PENDAPAT SEGI HUKUM ini dikeluarkan PERSEROAN memiliki
dan/atau menguasai secara sah harta kekayaan benda tidak bergerak berupa tanah dan bangunan maupun benda bergerak berupa kendaraan bermotor, peralatan dan perlengkapan dimana saat ini
124
LAW OFFICE ANRA & PARTNERS
tidak sedang tersangkut/terlibat dalam suatu sengketa/perkara atau perselisihan hukum dan tidak sedang dijadikan jaminan untuk kepentingan pihak lain. Bahwa harta kekayaan benda tidak bergerak dan benda bergerak PERSEROAN yang sifatnya material seluruhnya telah diasuransikan yang mencakup seluruh resiko-resiko penting yang berkaitan dengan kegiatan usahanya yang saat ini seluruhnya masih berlaku untuk menanggung risiko yang mungkin timbul atas harta kekayaan PERSEROAN. Bahwa PERSEROAN saat ini tidaknya mempunyai kepemilikan saham pada perusahaan lain
IX. Perjanjian-perjanjian yang telah ditandatangani oleh PERSEROAN dengan pihak ketiga dan dengan pihak afiliasi adalah sah dan mengikat serta tidak bertentangan atau melanggar ketentuan Anggaran Dasar PERSEROAN dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak ada hal-hal yang dapat membatasi rencana pelaksanaan Penawaran Umum Perdana (IPO) PERSEROAN. Bahwa tidak terdapat hal-hal yang dapat menghalangi rencana penggunaan dana Hasil Emisi dalam perjanjian dimana PERSEROAN terlibat di dalamnya. Bahwa hingga tanggal PERUBAHAN PENDAPAT SEGI HUKUM ini, PERSEROAN tidak memiliki perjanjian kredit dengan pihak perbankan Bahwa tidak terdapat hal-hal yang dapat merugikan kepentingan pemegang saham publik PERSEROAN dari perjanjian-perjanjian yang telah dibuat oleh PERSEROAN
X. Seluruh dana yang diperoleh dari Hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, setelah dikurangi seluruh biaya-biaya Emisi yang berhubungan dengan Penawaran Umum seluruhnya akan digunakan dalam rangka pengembangan hotel yang dilakukan secara bertahap sesuai strategi bisnis Perseroan.
Strategi bisnis untuk pengembangan hotel dilakukan melalui perbaikan serta pengembangan fasilitas utama dan fasilitas penunjang hotel dan juga melalui program renovasi long stay room yang akan dilaksanakan sejak tahun 2021.
Rencana pengembangan dapat kami uraikan dalam tabel berikut :
Tahun Pengembangan Fasilitas Utama dan Penunjang dan
Long Stay Room (%)
Tahun 2021 32,22 Tahun 2022 67,78 Total 100,00
Seluruh rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham PERSEROAN sebagaimana disebutkan diatas bukan merupakan transaksi material sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 3 Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 tanggal 21 April 2020.
Dalam hal penggunaan dana merupakan Transaksi Afiliasi dan atau Transaksi Benturan Kepentingan maka PERSEROAN harus memenuhi kewajiban sesuai Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tanggal 2 Juli 2020.
125
LAW OFFICE ANRA & PARTNERS
Sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 22 Desember 2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Perseroan wajib menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana (LRPD) kepada OJK sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum telah direalisasikan. LRPD wajib dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan dengan tanggal laporan 30 Juni dan 31 Desember. LRPD untuk pertama kali wajib dibuat pada tanggal laporan terdekat antara tanggal laporan 30 Juni dan 31 Desember. LRPD tersebut wajib disampaikan kepada OJK paling lambat pada tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya setelah tanggal laporan sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum telah direalisasikan. Dalam hal Perseroan telah menggunakan seluruh dana hasil Penawaran Umum sebelum tanggal laporan, Perseroan dapat menyampaikan LRPD terakhir lebih awal dari batas waktu penyampaian laporan yang telah ditentukan tersebut. Dalam hal terdapat dana hasil Penawaran Umum yang belum direalisasikan, maka Perseroan wajib: a. menempatkan dana tersebut dalam instrumen keuangan yang aman dan likuid; b. mengungkapkan bentuk dan tempat dimana dana tersebut ditempatkan; c. mengungkapkan tingkat suku bunga atau imbal hasil yang diperoleh; dan d. mengungkapkan ada atau tidaknya hubungan Afiliasi dan sifat hubungan Afiliasi antara
Perseroan dengan pihak dimana dana tersebut ditempatkan. Penempatan dana hasil Penawaran Umum yang belum direalisasikan dan ditempatkan dalam instrumen keuangan wajib dilakukan atas nama Perseroan. Dana hasil Penawaran Umum yang belum direalisasikan dilarang untuk dijadikan jaminan utang Apabila Perseroan berencana akan mengubah penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini, maka Perseroan wajib menyampaikan rencana dan alasan perubahan penggunaan dana hasil Penawaran Umum bersamaan dengan pemberitaan mata acara RUPS kepada OJK dan memperoleh persetujuan dari RUPS terlebih dahulu dan bila perubahan penggunaan dana yang dikategorikan sebagai transaksi afiliasi dan/atau transaksi material, maka Perseroan wajib untuk memperhatikan ketentuan dalam Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 tanggal 21 April 2020 dan Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tanggal 2 Juli 2020.
XI. PERSEROAN telah melakukan penandatanganan Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Dalam
Rangka Penawaran Umum Perdana Saham PT. Sunter Lakeside Hotel Tbk. No. 08 tanggal 20 November 2020, dibuat dihadapan Rahayu Ningsih, SH, Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, antara PERSEROAN dalam hal ini diwakili oleh Daniel Hidayat (Direktur) selaku kuasa dari Direksi yaitu Sapto Utomo Hidayat (Direktur Utama) dan Alexander Hidajat (Direktur) berdasarkan Surat Kuasa No. 195/KLR/Per-HDS/Nov/2020 tanggal 13 November 2020 yang dibuat dibawah tangan dengan PT. Victoria Sekuritas Indonesia berkedudukan di Jakarta Selatan dalam hal ini diwakili oleh Raden Agustinus Wisnu Widodo (Direktur) yang telah diubah dengan Akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham PT. Sunter Lakeside Hotel Tbk. No. 08 tanggal 17 Desember 2020, dibuat dihadapan Rahayu Ningsih, SH, Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, antara PERSEROAN dalam hal ini diwakili oleh Daniel Hidayat (Direktur) selaku kuasa dari Direksi yaitu Sapto Utomo Hidayat (Direktur Utama) dan Alexander Hidajat (Direktur) berdasarkan Surat Kuasa No.
126
LAW OFFICE ANRA & PARTNERS
195/KLR/Per-HDS/Nov/2020 tanggal 13 November 2020 yang dibuat dibawah tangan dengan PT. Victoria Sekuritas Indonesia berkedudukan di Jakarta Selatan dalam hal ini diwakili oleh Raden Agustinus Wisnu Widodo (Direktur) dan Akta Addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham PT. Sunter Lakeside Hotel Tbk. No. 03 tanggal 10 Maret 2021, dibuat dihadapan Rahayu Ningsih, SH, Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, antara PERSEROAN dalam hal ini diwakili oleh Daniel Hidayat (Direktur) selaku kuasa dari Direksi yaitu Sapto Utomo Hidayat (Direktur Utama) dan Alexander Hidajat (Direktur) berdasarkan Surat Kuasa No. 195/KLR/Per-HDS/Nov/2020 tanggal 13 November 2020 yang dibuat dibawah tangan dengan PT. Victoria Sekuritas Indonesia berkedudukan di Jakarta Selatan dalam hal ini diwakili oleh Raden Agustinus Wisnu Widodo (Direktur), Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham PT. Sunter Lakeside Hotel Tbk. No. 09 tanggal 20 November 2020, dibuat dihadapan Rahayu Ningsih, SH, Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, antara PERSEROAN dalam hal ini diwakili oleh Daniel Hidayat (Direktur) selaku kuasa dari Direksi yaitu Sapto Utomo Hidayat (Direktur Utama) dan Alexander Hidajat berdasarkan Surat Kuasa No. 195/KLR/Per-HDS/Nov/2020 tanggal 13 November 2020 yang dibuat dibawah tangan dengan dengan PT Bima Registra berkedudukan di Jakarta Selatan dalam hal ini diwakili oleh Rizky Yudithia (Direktur Utama) yang telah diubah dengan Akta Addendum I Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham PT. Sunter Lakeside Hotel Tbk. No. 04 tanggal 10 Maret 2021, dibuat dihadapan Rahayu Ningsih, SH, Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, antara PERSEROAN dalam hal ini diwakili oleh Daniel Hidayat (Direktur) selaku kuasa dari Direksi yaitu Sapto Utomo Hidayat (Direktur Utama) dan Alexander Hidajat berdasarkan Surat Kuasa No. 195/KLR/Per-HDS/Nov/2020 tanggal 13 November 2020 yang dibuat dibawah tangan dengan dengan PT Bima Registra berkedudukan di Jakarta Selatan dalam hal ini diwakili oleh Rizky Yudithia (Direktur Utama). PERSEROAN telah pula menandatangani Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia Nomor Pendaftaran : SP-075/SHM/KSEI/1020 tanggal 20 November 2020 antara PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia berkedudukan di Jakarta Selatan dalam hal ini diwakili oleh Uriep Budhi Prasetyo (Direktur Utama) dengan PERSEROAN dalam hal ini diwakili oleh Daniel Hidayat (Direktur). Permohonan Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas yang diajukan oleh PERSEROAN di Bursa Efek Indonesia secara prinsip dapat disetujui berdasarkan surat PT. Bursa Efek Indonesia No. S-01362/BEI.PP1/02-2021 tanggal 16 Februari 2021 yang ditandatangani oleh Inarno Djajadi (Direktur Utama) dan I Gede Nyoman Yetna (Direktur). Perjanjian-perjanjian dan surat penawaran umum yang telah ditandatangani oleh PERSEROAN dalam rangka untuk melakukan Penawaran Umum Perdana (selanjutnya disebut Go Publik/IPO) tersebut adalah sah dan mengikat serta tidak bertentangan atau melanggar ketentuan Anggaran Dasar PERSEROAN dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
XII. Bahwa atas rencana untuk melakukan Penawaran Umum Perdana (selanjutnya disebut Go
Publik/IPO) sahamnya melalui Bursa Efek Indonesia, PERSEROAN telah mengungkapkan semua informasi material dalam Prospektus dan informasi tersebut tidak menyesatkan. Bahwa pengungkapan aspek hukum dalam Prospektus adalah benar.
127
LAW OFFICE ANRA & PARTNERS
XIII. Bahwa sampai dengan tanggal pembuatan PERUBAHAN PENDAPAT SEGI HUKUM ini, PERSEROAN saat ini sedang tidak terlibat dalam Perselisihan Hubungan Industrial maupun Pemutusan Hubungan Kerja yang terdaftar di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI), tidak terlibat dalam sengketa di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), tidak terlibat dalam sengketa perpajakan di Pengadilan Pajak, tidak terlibat dalam perselisihan yang diselesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI), tidak terdaftar sebagai termohon maupun pemohon dalam perkara kepailitan dan/atau sebagai pemohon dalam Penundaaan Kewajiban Pembayaran Utang di Pengadilan Niaga dan tidak pernah dinyatakan pailit berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap, tidak tercatat sebagai debitur kredit macet di sektor perbankan, tidak pernah melakukan tindakan tercela di bidang perbankan, tidak pernah dihukum karena tindak pidana kejahatan dan tidak terlibat dalam suatu sengketa atau gugatan perdata dan/atau perkara pidana yang terdaftar di Pengadilan Negeri. Sedangkan para anggota Direksi dan Dewan Komisaris PERSEROAN, yang bersangkutan masing-masing sebagai anggota Direksi dan Dewan Komisaris PERSEROAN, saat ini sedang tidak terlibat dalam Perselisihan Hubungan Industrial maupun Pemutusan Hubungan Kerja yang terdaftar di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI), tidak terlibat dalam sengketa di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), tidak terlibat dalam sengketa perpajakan di Pengadilan Pajak, tidak terlibat dalam perselisihan yang diselesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI), tidak terdaftar sebagai termohon maupun pemohon dalam perkara kepailitan dan/atau sebagai pemohon dalam Penundaaan Kewajiban Pembayaran Utang di Pengadilan Niaga dan tidak pernah dinyatakan pailit berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap, tidak tercatat sebagai debitur kredit macet di sektor perbankan, tidak pernah melakukan tindakan tercela di bidang perbankan, tidak pernah dihukum karena tindak pidana kejahatan dan tidak terlibat dalam suatu sengketa atau gugatan perdata dan/atau perkara pidana yang terdaftar di Pengadilan Negeri
Demikian PERUBAHAN PENDAPAT SEGI HUKUM ini kami buat dengan sebenarnya dalam kapasitas kami selaku Konsultan Hukum yang independen dan tidak terafiliasi. Selanjutnya kami bertanggung jawab sepenuhnya atas materi PERUBAHAN PENDAPAT SEGI HUKUM ini. ANRA & PARTNERS PRIHATNO DOSOYOEDHANTO, S.H. STTD.KH-46/PM.22/2018 HKHPM No Anggota 200430 Tembusan : 1. Yth. : Ketua Executif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan. 2. Yth. : Ketua Bursa Efek Indonesia 3. A r s i p.
128
XVIII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN
Berikut ini adalah Laporan Keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, 2018 dan 2017 berdasarkan laporan keuangan Perseroan, yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Leonard, Mulia dan Richard dengan Opini Wajar tanpa Modifikasian Laporan Audit untuk tahun yang berakhir 30 September 2020, 31 Desember 2019 dan 2018 ditandatangani oleh Akuntan Publik Budiadi Widjaya dengan Registrasi Akuntan Publik No. 0313, laporan audit untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2017 ditandatangani oleh Akuntan Publik Bernard Edhi Hartono dengan Registrasi Akuntan Publik No. 0379.
129
Halaman ini sengaja dikosongkan
Halaman ini sengaja dikosongkan
133
134
1 Januari 2018/
Catatan 30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 4 23.429.388.351 25.439.166.272 30.776.581.123 28.701.555.329
Deposito 5 2.000.000.000 2.000.000.000 - -
Piutang usaha
Pihak ketiga 6 118.427.783 489.220.167 685.674.746 1.191.163.921
Piutang lain-lain
Pihak berelasi 7 862.790.310 6.872.772.161 284.054.477 54.948.002
Pihak ketiga 7 82.904.365 - - -
Persediaan 8 474.500.806 644.085.417 909.124.287 658.708.735
Biaya dibayar di muka 9 403.976.169 71.467.209 706.107.445 1.335.232.549
Pajak dibayar di muka 26 1.179.200 - - -
Jumlah Aset Lancar 27.373.166.984 35.516.711.226 33.361.542.078 31.941.608.536
ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap 10 72.533.000.000 72.688.645.150 78.083.020.679 83.828.649.014
Aset hak-guna 11 209.024.999 - - -
Properti investasi 12 57.196.000.000 18.468.587.376 18.533.951.889 18.599.316.402
Jaminan 13 204.190.000 204.190.000 204.190.000 312.555.000
Aset pajak tangguhan 26 - 2.425.142.118 1.373.335.252 468.153.700
Jumlah Aset Tidak Lancar 130.142.214.999 93.786.564.644 98.194.497.820 103.208.674.116
JUMLAH ASET 157.515.381.983 129.303.275.870 131.556.039.898 135.150.282.652
Catatan atas laporan keuangan terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
30 SEPTEMBER 2020, 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
LAPORAN POSISI KEUANGAN
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
135
1 Januari 2018/
Catatan 30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
LIABILITAS
LIABILITAS
JANGKA PENDEK
Liabilitas sewa pembiayaan 11 7.066.749 25.175.476 71.093.768 129.858.146
Utang usaha 14 473.834.689 1.589.268.371 1.701.393.220 1.672.692.830
Utang pajak 26 115.439.385 512.332.040 501.713.649 500.159.870
Utang lain-lain 15 722.806.477 645.589.760 1.782.250.210 4.506.059.011
Pendapatan diterima
di muka 16 872.014.737 867.332.661 885.426.807 1.031.787.456
Akrual 17 271.244.703 540.662.240 559.276.908 525.858.830
Jumlah Liabilitas
Jangka Pendek 2.462.406.740 4.180.360.548 5.501.154.562 8.366.416.143
LIABILITAS
JANGKA PANJANG
Liabilitas sewa pembiayaan 11 74.320.000 81.386.749 106.562.225 286.020.993
Liabilitas imbalan kerja
karyawan 18 3.003.606.517 2.665.915.699 2.321.039.554 2.105.295.748
Liabilitas pajak tangguhan 26 760.988.190 - - -
Jumlah Liabilitas
Jangka Panjang 3.838.914.707 2.747.302.448 2.427.601.779 2.391.316.741
JUMLAH LIABILITAS 6.301.321.447 6.927.662.996 7.928.756.341 10.757.732.884
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp 5.000.000 per saham
Modal dasar 10.000 saham
Ditempatkan dan disetor
penuh 6.000 saham 19 30.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000 30.000.000.000
Tambahan modal disetor 20 18.675.575.000 18.675.575.000 18.675.575.000 18.675.575.000
Surplus revaluasi aset tetap 21 74.991.042.063 71.410.117.877 71.410.117.877 71.410.117.877
Saldo laba 22 27.547.443.473 2.289.919.997 3.541.590.680 4.306.856.891
JUMLAH EKUITAS 151.214.060.536 122.375.612.874 123.627.283.557 124.392.549.768
JUMLAH LIABILITAS
DAN EKUITAS 157.515.381.983 129.303.275.870 131.556.039.898 135.150.282.652
Catatan atas laporan keuangan terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2020, 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
136
Catatan 30 September 2020 30 September 2019 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
PENDAPATAN 23 13.401.736.336 30.445.247.906 42.968.685.429 46.343.187.734 45.358.915.520
BEBAN POKOK
PENDAPATAN 24 (3.220.011.907) (6.775.089.408) (9.333.934.010) (11.103.574.277) (10.322.098.705)
LABA BRUTO 10.181.724.429 23.670.158.498 33.634.751.419 35.239.613.457 35.036.816.815
Beban usaha 25 (18.117.042.636) (24.982.564.397) (32.313.210.674) (33.730.637.012) (35.397.197.106)
Beban penyusutan aset tetap 10 (4.411.913.017) (5.087.509.006) (5.956.040.249) (6.033.198.740) (5.999.644.839)
Beban penyusutan aset hak-guna 11 (34.837.500) - - - -
Beban penyusutan properti
investasi 12 (49.023.384) (49.023.385) (65.364.513) (65.364.513) (65.364.513)
Keuntungan atas surplus revaluasi
properti investasi 21 38.776.436.008 - - - -
Pendapatan bunga, bersih 777.994.130 1.095.616.800 1.466.803.496 1.277.466.056 1.447.842.374
Pendapatan sewa dan service charge 381.184.328 780.000.146 1.010.361.730 1.214.951.799 1.221.029.656
Laba (rugi) selisih kurs 10.397.394 (3.552.366) (6.602.447) 9.981.592 602.117
Rugi penghapusan aset tetap (76.923.076) - - - -
Lain-lain, bersih 900.059 99.520.260 (65.360.881) 424.407.033 203.722.404
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 27.438.896.735 (4.477.353.450) (2.294.662.119) (1.662.780.328) (3.552.193.092)
BEBAN (MANFAAT) PAJAK 26 (2.177.280.438) 787.202.256 1.049.603.008 903.264.693 59.896.271
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 25.261.616.297 (3.690.151.194) (1.245.059.111) (759.515.635) (3.492.296.821)
Penghasilan komprehensif lain
Pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi :
Pengukuran kembali atas
program imbalan pasti 18 (5.247.207) (6.611.573) (8.815.430) (7.667.435) (6.067.640)
Pajak penghasilan terkait 26 1.154.386 1.652.894 2.203.858 1.916.859 1.516.910
Surplus revaluasi aset tetap 21 4.590.928.442 - - - -
Pajak penghasilan terkait 26 (1.010.004.256) - - - -
Penghasilan komprehensif lain 3.576.831.365 (4.958.679) (6.611.572) (5.750.576) (4.550.730)
JUMLAH LABA (RUGI)
KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN 28.838.447.662 (3.695.109.873) (1.251.670.683) (765.266.211) (3.496.847.551)
LABA (RUGI) PER
SAHAM - DASAR 32 4.210.269 (615.025) (207.510) (126.586) (582.049)
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
Catatan atas laporan keuangan terlampir
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
137
Modal
Ditempatkan Tambahan Surplus Revaluasi
dan Disetor Modal Disetor Aset Tetap Saldo Laba Jumlah
Saldo 31 Desember 2016 30.000.000.000 18.675.575.000 71.410.117.877 7.252.228.216 127.337.921.093
Perubahan
kebijakan akuntansi - - - 551.476.226 551.476.226
Saldo setelah penyajian
kembali 30.000.000.000 18.675.575.000 71.410.117.877 7.803.704.442 127.889.397.319
Rugi bersih tahun berjalan - - - (3.492.296.821) (3.492.296.821)
Rugi komprehensif lain - - - (4.550.730) (4.550.730)
Saldo 31 Desember 2017 30.000.000.000 18.675.575.000 71.410.117.877 4.306.856.891 124.392.549.768
Rugi bersih tahun berjalan - - - (759.515.635) (759.515.635)
Rugi komprehensif lain - - - (5.750.576) (5.750.576)
Saldo 31 Desember 2018 30.000.000.000 18.675.575.000 71.410.117.877 3.541.590.680 123.627.283.557
Rugi bersih tahun berjalan - - - (1.245.059.111) (1.245.059.111)
Rugi komprehensif lain - - - (6.611.572) (6.611.572)
Saldo 31 Desember 2019 30.000.000.000 18.675.575.000 71.410.117.877 2.289.919.997 122.375.612.874
Laba bersih periode
berjalan - - - 25.261.616.297 25.261.616.297
Laba (rugi) komprehensif lain - - 3.580.924.186 (4.092.821) 3.576.831.365
Saldo 30 September 2020 30.000.000.000 18.675.575.000 74.991.042.063 27.547.443.473 151.214.060.536
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
Catatan atas laporan keuangan terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
138
Catatan 30 September 2020 30 September 2019 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan dari pelanggan 13.777.210.796 27.551.506.692 43.147.045.862 46.702.316.260 43.953.595.317
Penerimaan bunga 764.964.765 1.095.616.800 1.466.803.496 1.277.466.056 1.447.842.374
Penerimaan (pembayaran) untuk
pihak ketiga (255.292.243) (364.422.512) 497.979.786 513.681.303 (4.014.802.359)
Pembayaran kepada karyawan (9.140.624.584) (12.476.810.370) (15.374.196.756) (15.314.479.190) (13.968.482.218)
Pembayaran untuk beban
operasional (8.988.857.052) (11.429.053.211) (15.672.551.078) (16.523.769.170) (19.233.150.408)
Pembayaran kepada pemasok (4.165.860.978) (7.836.027.249) (9.181.019.989) (11.325.289.439) (10.212.176.065)
Arus Kas Bersih Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas
Operasi (8.008.459.296) (3.459.189.850) 4.884.061.321 5.329.925.820 (2.027.173.359)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Penjualan aset tetap 10 69.875.000 - - - -
Pembelian aset tetap 10 (56.000.000) (503.944.720) (561.664.720) (287.570.405) (2.251.466.822)
Arus Kas Bersih Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas
Investasi 13.875.000 (503.944.720) (561.664.720) (287.570.405) (2.251.466.822)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Penerimaan piutang lain-lain
pihak berelasi 6.009.981.851 223.374.478 41.570.335 - -
Pembayaran piutang lain-lain
pihak berelasi - - (6.630.288.019) (229.106.475) (34.290.002)
Penerimaan utang lain-lain
pihak berelasi - - - - 3.500.000.000
Pembayaran utang lain-lain
pihak berelasi - - (1.000.000.000) (2.500.000.000) -
Pencairan (penempatan)
deposito 5 - 2.000.000.000 (2.000.000.000) - -
Pembayaran liabilitas sewa
pembiayaan 11 (25.175.476) (53.320.326) (71.093.768) (238.223.146) 214.571.451
Arus Kas Bersih Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas
Pendanaan 5.984.806.375 2.170.054.152 (9.659.811.452) (2.967.329.621) 3.680.281.449
KENAIKAN (PENURUNAN)
BERSIH KAS DAN SETARA KAS (2.009.777.921) (1.793.080.418) (5.337.414.851) 2.075.025.794 (598.358.732)
KAS DAN SETARA KAS PADA
AWAL TAHUN 25.439.166.272 30.776.581.123 30.776.581.123 28.701.555.329 29.299.914.061
KAS DAN SETARA KAS
PADA AKHIR TAHUN 23.429.388.351 28.983.500.705 25.439.166.272 30.776.581.123 28.701.555.329
Catatan atas laporan keuangan terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
139
1. UMUM
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut :
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Tn. Surjo Luhur Hidajat
Komisaris : Tn. Jason Hidajat
Komisaris : Nn. Pamela Hidajat
Dewan Direksi
Direktur Utama : Tn. Alexander Hidajat
Direktur : Tn. Daniel Hidayat
Direktur : Tn. Sapto Utomo Hidajat
Pada tanggal 30 September 2020, 31 Desember 2019, 2018 dan 2017 jumlah karyawan Entitas masing-
masing sebanyak 138, 268, 284 dan 279 karyawan (tidak diaudit).
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
PT Sunter Lakeside Hotel Tbk (Entitas) didirikan sebagai perseroan terbatas pada tahun 1991 di Jakarta,
Indonesia, dengan akta pendirian No.32 tanggal 15 November 1991 dari Notaris Tjoek Ratriawan, S.H., dan
telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. C2-3836.HT.01.01.TH'92 tanggal 9 Mei 1992 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No.5069 Tambahan No.81 tanggal 9 Oktober 1992.
Anggaran dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir mengenai perubahan maksud
dan tujuan serta kegiatan usaha dan perubahan pemegang saham Entitas yang dinyatakan dengan akta No.2
tanggal 1 Agustus 2019 dari Notaris Dani Ratih S.H., S.E., M.Kn.. Perubahan maksud dan tujuan serta
kegiatan usaha Entitas yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.AHU-0053846.AH.01.02. Tahun 2019 tanggal 19 Agustus
2019 dan perubahan pemegang saham Entitas telah dilaporkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dan telah mendapat jawaban dengan surat No.AHU-AH.01.03-0316122 tanggal
19.Agustus 2019.
Kegiatan utama Entitas adalah usaha perhotelan dengan nama Sunlake Hotel beserta kegiatan penunjang
hotel dan berkedudukan di Jalan Danau Permai Raya Blok C 1, Sunter, Jakarta, dan memulai kegiatan
komersialnya pada 1 November 1995. Entitas Induk terakhir Entitas adalah Unilink Ventures Inc yang
didirikan dan berdomisili di British Virgin Island.
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
140
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
a. DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Entitas menerapkan PSAK 2, "Laporan Arus Kas".
b. STANDAR AKUNTANSI BARU
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi di Indonesia mengharuskan
penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Entitas. Area yang kompleks atau
memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat
berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 3.
Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 1,
"Penyajian Laporan Keuangan" dan Amandemen PSAK 1, "Penyajian Laporan Keuangan tentang judul
laporan keuangan" dan "Penyajian Laporan Keuangan tentang Definisi Material".
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain disusun dengan metode beban fungsional yang
mengklasifikasikan beban sesuai dengan fungsinya sebagai bagian dari beban pokok pendapatan dan
kegiatan usaha.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah mengeluarkan dan
melakukan revisi atas beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi
Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) dan yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2020 sebagai
berikut :
Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
(SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dan Dewan
Standar Akuntansi Syariah Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan No. VIII G7 mengenai Peraturan
Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Kebijakan akuntansi
tersebut telah diterapkan secara konsisten untuk tahun yang berakhir 30 September 2020, 31 Desember
2019, 2018 dan 2017. Laporan keuangan dilaporkan dalam mata uang rupiah dan disusun berdasarkan
nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu yang menggunakan pengukuran lain sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi untuk akun yang bersangkutan. Laporan keuangan disusun dengan dasar
akrual, kecuali laporan arus kas.
Laporan arus kas disusun dengan metode langsung, dan menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas
dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
141
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
- PSAK 1 (Penyesuaian) : Penyajian Laporan Keuangan,
- PSAK 1 (Amandemen) : Penyajian Laporan Keuangan tentang judul laporan keuangan,
-
-
-
- PSAK 71 : Instrumen Keuangan,
-
-
- PSAK 72 : Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan,
-
- PSAK 73 (Amandemen) : Sewa tentang konsesi sewa terkait Covid-19,
- ISAK 35 : Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nirlaba.
- PPSAK 13 : Pencabutan PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba.
c. KAS DAN SETARA KAS
d. INSTRUMEN KEUANGAN
PSAK 73 : Sewa,
Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) yang berlaku untuk periode laporan
keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020 adalah sebagai berikut :
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas
yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai
wajar ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar
tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh
pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang
berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal
instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi.
Entitas telah menerapkan PSAK 1, PSAK 71, PSAK 72 dan PSAK 73 sebagai tindakan atas penerapan
PSAK 73, Entitas melakukan pengakuan dan penyajian aset hak-guna sebesar Rp 209.024.999 pada
tanggal 30 September 2020 (Catatan 11).
Kas dan setara kas meliputi kas, bank dan deposito yang jangka waktunya tidak melebihi 3 bulan dan
tidak dijaminkan pada pihak ketiga, serta tidak dibatasi penggunaannya.
PSAK 1 (Amandemen) : Penyajian Laporan Keuangan dan PSAK 25 (Amandemen) : Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan tentang definisi material,
PSAK 15 (Amandemen) : Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang kepentingan
jangka panjang pada entitas sosiasi dan ventura bersama,
PSAK 62 (Amandemen) : Kontrak Asuransi - Menerapkan PSAK 71 : Instrumen Keuangan dengan
PSAK 62 : Kontrak Asuransi,
PSAK 71 (Amandemen) : Instrumen Keuangan tentang fitur percepatan pelunasan dengan
kompensasi negatif,
PSAK 55 (Amandemen) : Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran, PSAK 60
(Amandemen) : Instrumen Keuangan : Pengungkapan dan PSAK 71 (Amandemen) : Instrumen
Keuangan tentang reformasi acuan suku bunga,
142
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
Biaya transaksi diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
d.1 Aset Keuangan
(1) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi.
(2) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
(3) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
Pada tanggal 30 September 2020, 31 Desember 2019, 2018 dan 2017, kategori ini meliputi kas dan
setara kas, deposito, piutang usaha, piutang lain-lain, dan jaminan yang dimiliki oleh Entitas.
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Entitas
mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki hingga jatuh tempo.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dicatat pada laporan posisi
keuangan pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga,
sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan
persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen
tersebut telah ditetapkan.
Entitas tidak memiliki kategori ini pada tanggal 30 September 2020, 31 Desember 2019, 2018 dan
2017.
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan
mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi meliputi aset keuangan yang
diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat (kelompok diperdagangkan).
Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali derivatif yang
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, yang selanjutnya diukur
pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai.
143
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
(4) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
d.2 Liabilitas Keuangan
Liabilitas Keuangan Lain-lain
Entitas tidak memiliki kategori ini pada tanggal 30 September 2020, 31 Desember 2019, 2018 dan
2017.
Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk
dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain, dan selanjutnya
diukur pada nilai wajar, dengan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui pada
bagian ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah
mengalami penurunan nilai, di mana pada saat itu akumulasi keuntungan atau kerugian
direklasifikasi ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Entitas tidak memiliki kategori ini pada tanggal 30 September 2020, 31 Desember 2019, 2018 dan
2017.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi,
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual
mengharuskan Entitas untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen
keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan
lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
Liabilitas keuangan lain-lain selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi berdasarkan suku
bunga efektif.
Pada tanggal 30 September 2020, 31 Desember 2019, 2018 dan 2017, kategori ini meliputi utang
usaha, utang lain-lain, dan akrual yang dimiliki oleh Entitas.
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat
pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Setelah pengakuan awal, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa
kerugian penurunan nilai terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai
tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian
kredit masa datang yang belum terjadi). Setiap perubahan nilai tercatat dari investasi, termasuk
kerugian penurunan nilai, diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
144
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
d.3 Saling Hapus Instrumen Keuangan
d.4 Penurunan Nilai Aset Keuangan
(1) Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai
secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara kolektif untuk
aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan
tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara
individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut
dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang
sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan
nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap
diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena
suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian
atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai
selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dengan ketentuan
nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan
diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian
tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa
depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat
aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun
penyisihan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain.
Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Entitas menelaah apakah suatu aset keuangan atau
kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan
posisi keuangan jika, dan hanya jika, Entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk
melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan
secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
145
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
(2) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan
(3) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
d.5 Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
(1) Aset Keuangan
a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
b. Entitas tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga
menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang
diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu
kesepakatan; atau
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas
yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai
wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur
berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas
masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset
keuangan serupa.
Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah
berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai
tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga.
Jika pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar
tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui
harus dipulihkan melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai
ditandai dengan penurunan nilai wajar di bawah biaya perolehannya yang signifikan dan
berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai
kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai
diakui di ekuitas.
Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika.:
146
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
c.
(2) Liabilitas Keuangan
d.6 Nilai Wajar Instrumen Keuangan
- Tingkat 1 - nilai wajar berdasarkan harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif;
-
-
e. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
1. Entitas di bawah pengendalian Entitas;
2. Entitas asosiasi;
3.
4. Entitas di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam poin (3) di atas; dan
5. Karyawan kunci dan anggota keluarganya.
Entitas telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah
mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara
substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset
keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Entitas menyajikan nilai wajar atas instrumen keuangan berdasarkan hirarki nilai wajar sebagai
berikut :
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir,
dibatalkan atau telah kadaluarsa.
Tingkat 3 - nilai wajar yang menggunakan input yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat
diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
Entitas melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana
didefinisikan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.7 "Pengungkapan Pihak-Pihak
Berelasi". Definisi pihak berelasi adalah antara lain :
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan
dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir tahun
pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar
ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian.
Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar
(arm’s-length market transactions ), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara
substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
Perorangan yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang
signifikan;
Tingkat 2 - nilai wajar yang menggunakan input selain harga kuotasian yang termasuk dalam
Tingkat 1 yang dapat diobservasi, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak
langsung (misalnya diperoleh dari harga); dan
147
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
1. Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut :
i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Entitas pelapor;
ii. Memiliki pengaruh signifikan atas Entitas pelapor; atau
iii. Merupakan personil manajemen kunci Entitas pelapor atau Entitas induk dari Entitas pelapor.
2. Suatu Entitas berelasi dengan Entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut :
i.
ii.
iii. Kedua Entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
iv.
v.
vi.
vii.
f. PIUTANG USAHA DAN PIUTANG LAIN-LAIN
Entitas dan Entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya Entitas
induk, Entitas anak, dan Entitas anak berikutnya saling berelasi dengan Entitas lainnya);
Satu Entitas adalah Entitas asosiasi atau ventura bersama dari Entitas lain (atau Entitas asosiasi
atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana Entitas lain
tersebut adalah anggotanya);
Satu Entitas adalah ventura bersama dari Entitas ketiga dan Entitas yang lain adalah Entitas
asosiasi dari Entitas ketiga;
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau Entitas yang terkait dengan Entitas yang menyiapkan laporan
keuangannya (dalam Pernyataan ini dirujuk sebagai “Entitas pelapor”).
Entitas tersebut adalah suatu program pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu Entitas
pelapor atau Entitas yang terkait dengan Entitas pelapor;
Jika Entitas pelapor adalah Entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka Entitas
sponsor juga berelasi dengan Entitas pelapor;
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam
angka (1);
Orang yang diidentifikasi dalam angka (1) (i) memiliki pengaruh signifikan atas Entitas atau
merupakan personil manajemen kunci Entitas (atau Entitas Induk dari Entitas).
Cadangan kerugian dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih.
Piutang yang mengalami penurunan nilai dihapusbukukan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak
tertagih.
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak
material, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam laporan keuangan.
Syarat dan kondisi transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi adalah sama dengan pihak ketiga.
148
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
g. PERSEDIAAN
h. ASET TETAP
Bangunan : 5 %
Inventaris dan perlengkapan operasi hotel : 12,5 %
Kendaraan : 12,5 %
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam konstruksi. Biaya
tersebut direklasifikasi ke aset tetap pada saat konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai
dibebankan pada saat aset tersebut siap digunakan.
Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis, kecuali
tanah tidak disusutkan, dari aset tetap bersangkutan sebagai berikut :
Persediaan diakui pada nilai terendah antara harga perolehan dan nilai realisasi neto. Nilai realisasi neto
adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan
estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.
Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset yang
terpisah, sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Entitas mendapat manfaat ekonomis di
masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai
tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke
dalam laba rugi selama periode di mana biaya-biaya tersebut terjadi.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya
dikeluarkan dari laporan keuangan, serta keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laba
rugi.
Penyisihan untuk persediaan usang dan tidak terpakai atau tidak laris ditentukan berdasarkan estimasi
penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
Pada tahun 2015, aset tetap pada saat perolehan diakui sebesar harga perolehan, kecuali bangunan,
inventaris dan perlengkapan operasi hotel serta kendaraan yang diperoleh sebelum 31 Desember 2015
telah dinilai kembali oleh penilai independen dan disajikan setelah dikurangi akumulasi penyusutan serta
akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Pada 30 September 2020, aset tetap pada saat perolehan diakui sebesar harga perolehan, kecuali
bangunan, inventaris dan perlengkapan operasi hotel serta kendaraan yang diperoleh sebelum
30 September 2020 telah dinilai kembali penilai independen dan disajikan setelah dikurangi akumulasi
penyusutan serta akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
149
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
i. SEWA
-
-
1. Entitas memiliki hak untuk mengoperasikan aset;
2.
Pembayaran sewa yang termasuk dalam pengukuran liabilitas sewa meliputi :
- Pembayaran tetap, termasuk pembayaran tetap secara-substansi;
-
- Jumlah yang diperkirakan akan dibayarkan dalam jaminan nilai residual; dan
-
Entitas memiliki hak untuk mendapatkan secara subtansial seluruh manfaat ekonomi dari
penggunaan aset identifikasian; dan
Entitas telah mendesain aset dengan cara menetapkan sebelumnya bagaimana dan untuk tujuan
apa aset akan digunakan selama periode penggunaan.
Pada tanggal insepsi atau pada saat penilaian kembali suatu kontrak yang mengandung suatu komponen
sewa, Entitas mengalokasikan imbalan dalam kontrak ke masing-masing komponen sewa berdasarkan
harga tersendiri relatif dari komponen sewa.
Pembayaran sewa variabel yang bergantung pada suatu indeks atau suku bunga, yang pada awalnya
diukur dengan menggunakan indeks atau suku bunga pada tanggal permulaan;
Pada tanggal permulaan kontrak, Entitas menilai apakah kontrak merupakan, atau mengandung, sewa.
Suatu kontrak merupakan atau mengandung sewa jika kontrak tersebut memberikan hak untuk
mengendalikan penggunaan aset identifikasian selama suatu jangka waktu untuk dipertukarkan dengan
imbalan.
Harga eksekusi opsi beli di mana Entitas cukup pasti untuk mengeksekusi opsi tersebut, pembayaran
sewa dalam periode perpanjangan opsional jika Entitas cukup pasti untuk mengeksekusi opsi
perpanjangan, dan penalti untuk penghentian dini dari sewa kecuali jika Entitas cukup pasti untuk
tidak mengakhiri lebih dini.
Untuk menilai apakah kontrak memberikan hak untuk mengendalikan penggunaan aset identifikasian,
Entitas harus menilai apakah :
Entitas memiliki hak untuk mengarahkan penggunaan aset identifikasian. Entitas memiliki hak ini
ketika Entitas memiliki hak untuk pengambilan keputusan yang relevan tentang bagaimana dan
untuk tujuan apa aset digunakan telah ditentukan sebelumnya dan :
Selisih penilaian kembali aset tetap dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset
tersebut dihentikan pengakuannya, meliputi pemindahan sekaligus selisih penilaian kembali pada saat
penghentian atau pelepasan aset tersebut.
Sesuai PSAK 16 dan Peraturan No. VIII.G.7, Entitas melakukan revaluasi setiap tahun (secara teratur)
jika terdapat perubahan signifikan/ material atas nilai wajar aset yang direvaluasi dan jika perubahannya
tidak signifikan (PSAK 16 par 34) maka Entitas diperkenankan melakukan revaluasi setiap tiga atau lima
tahun sekali.
150
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
Sewa Jangka-Pendek dan Sewa Aset Bernilai-Rendah
j. PROPERTI INVESTASI
Bangunan : 5 %
Entitas memilih untuk tidak mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa untuk sewa jangka-pendek yang
memiliki masa sewa 12 bulan atau kurang dan sewa atas aset bernilai-rendah. Entitas mengakui
pembayaran sewa terkait dengan sewa ini sebagai beban dengan dasar garis-lurus selama masa sewa.
Liabilitas sewa diukur pada nilai kini pembayaran sewa yang belum dibayar pada tanggal permulaan,
didiskontokan dengan menggunakan suku bunga implisit dalam sewa atau jika suku bunga tersebut tidak
dapat ditentukan, maka menggunakan suku bunga pinjaman inkremental. Pada umumnya, Entitas
menggunakan suku bunga pinjaman inkremental sebagai tingkat diskonto.
Properti investasi merupakan tanah atau bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai,
dan tidak digunakan maupun dijual dalam kegiatan operasi. Properti investasi juga termasuk properti
yang masih dalam proses konstruksi atau pembangunan untuk penggunaan di masa yang akan datang
sebagai properti investasi.
Entitas mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa pada tanggal dimulainya sewa. Aset hak-guna
awalnya diukur pada biaya perolehan, yang terdiri dari jumlah pengukuran awal dari liabilitas sewa
disesuaikan dengan pembayaran sewa yang dilakukan pada atau sebelum tanggal permulaan, ditambah
dengan biaya langsung awal yang dikeluarkan, dan estimasi biaya untuk membongkar dan
memindahkan aset pendasar atau untuk merestorasi aset pendasar atau tempat di mana aset berada,
dikurangi insentif sewa yang diterima.
Aset hak-guna kemudian disusutkan menggunakan metode garis lurus dari tanggal permulaan hingga
tanggal yang lebih awal antara akhir umur manfaat aset hak-guna atau akhir masa sewa.
Properti investasi dicatat sebesar nilai wajar yang mencerminkan kondisi pasar yang ditentukan oleh
penilai independen. Properti investasi dalam penyelesaian diukur sebesar biaya perolehan sampai nilai
wajarnya dapat diukur secara andal atau proses konstruksi selesai, mana yang lebih awal. Perubahan
dalam nilai wajar dicatat pada laba rugi.
Penyusutan properti investasi dihitung dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaat
ekonomis aset tetap bersangkutan. Persentase penyusutan properti investasi per tahun adalah sebagai
berikut :
Pada 30 September 2020, properti investasi pada saat perolehan diakui sebesar harga perolehan, kecuali
yang diperoleh sebelum 30 September 2020 telah dinilai kembali penilai independen dan disajikan setelah
dikurangi akumulasi penyusutan serta akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
151
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
k. UTANG USAHA
l. PROVISI
m. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan pensiun
Utang usaha pada awalnya diakui nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode bunga efektif.
Entitas mengakui provisi apabila memiliki liabilitas kini (baik secara hukum maupun konstruktif) sebagai
akibat peristiwa masa lalu apabila besar kemungkinan penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan
arus keluar sumber daya dan dapat diestimasi dengan andal. Provisi tidak diakui untuk kerugian operasi
masa depan.
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan. Imbalan kerja jangka pendek
termasuk upah, gaji, bonus dan insentif.
Liabilitas imbalan kerja yang diakui pada laporan posisi keuangan sehubungan dengan imbalan pensiun
merupakan nilai kini liabilitas imbalan akhir periode pelaporan tahunan. Liabilitas imbalan pensiun
dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan Metode Projected Unit Credit.
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan
dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah jangka panjang pada akhir periode pelaporan
tahunan dalam mata uang Rupiah, sesuai dengan mata uang dengan apa imbalan tersebut akan
dibayarkan, dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan liabilitas imbalan pensiun yang
bersangkutan.
Entitas diharuskan menyediakan program pensiun dengan minimal jumlah imbalan tertentu sesuai
dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 yang merupakan liabilitas imbalan pasti. Jika
imbalan pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan lebih tinggi daripada jumlah imbalan berdasarkan
program pensiun Entitas, selisih tersebut disajikan sebagai bagian dari liabilitas imbalan pensiun.
Sesuai Peraturan No. VIII.G.7 bahwa aset yang mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan dan
fluktuatif wajib direvaluasi secara tahunan, sedangkan aset yang tidak mengalami perubahan nilai wajar
secara signifikan wajib direvaluasi paling kurang setiap 3 (tiga) tahun. Sesuai PSAK 13 bahwa Entitas
dapat memilih apakah model nilai wajar atau model biaya untuk seluruh properti investasi dan
keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar properti investasi diakui dalam laba
rugi pada periode terjadinya.
152
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
n. PENURUNAN NILAI ASET NON KEUANGAN
o. PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN
Pengakuan pendapatan harus memenuhi 5 langkah analisa sebagai berikut :
1. Identifikasi kontrak dengan pelanggan.
2.
3.
4.
5.
Beban diakui pada saat terjadinya berdasarkan metode akrual.
Pengakuan pendapatan ketika kewajiban pelaksanaan telah dipenuhi dengan menyerahkan barang
yang dijanjikan ke pelanggan (ketika pelanggan telah memiliki kendali atas barang tersebut).
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laba rugi. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari
penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui
penghasilan komprehensif lainnya pada saat terjadinya.
Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Entitas menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset
mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau apa saat uji tahunan penurunan nilai
aset perlu dilakukan, maka Entitas membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
Identifikasi kewajiban pelaksanaan dalam kontrak. Kewajiban pelaksanaan merupakan janji-janji
dalam kontrak untuk menyerahkan barang yang memiliki karakteristik berbeda ke pelanggan.
Penetapan harga transaksi. Harga transaksi merupakan jumlah imbalan yang berhak diperoleh suatu
entitas sebagai kompensasi atas diserahkannya barang yang dijanjikan ke pelanggan. Jika imbalan
yang dijanjikan di kontrak mengandung suatu jumlah yang bersifat variabel, maka Entitas membuat
estimasi jumlah imbalan tersebut sebesar jumlah yang diharapkan berhak diterima atas
diserahkannya barang yang dijanjikan ke pelanggan.
Alokasi harga transaksi ke setiap kewajiban pelaksanaan dengan menggunakan dasar harga jual
berdiri sendiri relatif dari setiap barang berbeda yang dijanjikan di kontrak. Ketika tidak dapat
diamati secara langsung, harga jual berdiri sendiri relatif diperkirakan berdasarkan biaya yang
diharapkan ditambah marjin.
Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan
mengalami penurunan nilai dan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Dalam menghitung nilai
pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat
diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik
atas aset.
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat
indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada
lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Entitas mengestimasi jumlah
terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya akan
dipulihkan apabila nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto
setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada
tahun-tahun sebelumnya. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode
mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar
yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
153
p. PENJABARAN MATA UANG ASING
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Entitas.
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Dollar Amerika Serikat (US$) 14.918 13.901 14.481 13.548
q. PAJAK PENGHASILAN
Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak tersebut diakui dalam laba
rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui dalam ekuitas
atau dalam penghasilan komprehensif lain. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam
ekuitas atau penghasilan komprehensif lain.
Beban pajak penghasilan kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada akhir periode
pelaporan.
Pajak penghasilan tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas
aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya. Pajak penghasilan tangguhan diukur menggunakan tarif pajak
yang telah berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan dan yang diharapkan akan
diterapkan pada saat aset pajak tangguhan yang bersangkutan direalisasi atau pada saat liabilitas pajak
tangguhan diselesaikan.
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba kena pajak pada masa
mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak
tangguhan tersebut.
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
Keuntungan atau kerugian karena penyesuaian kurs pada tanggal laporan posisi keuangan dibukukan
pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
Pos-pos dalam laporan keuangan diukur dengan menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan
ekonomi utama di mana Entitas beroperasi ("mata uang fungsional").
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs yang
berlaku pada tanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam
mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan
dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laba rugi.
Kurs yang digunakan oleh Entitas sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada
tanggal pelaporan sebagai berikut (nilai Rupiah penuh) :
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
154
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
r. RUGI PER SAHAM
s. SEGMEN OPERASI
3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
Penurunan nilai piutang usaha
Aset pajak tangguhan yang direalisasi
Imbalan Kerja Karyawan
Entitas menelaah portofolio piutang usaha untuk mengevaluasi kerugian penurunan nilai setiap tanggal
pelaporan. Entitas menentukan kerugian penurunan nilai piutang usaha dengan mempertimbangkan
beberapa faktor, yaitu kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur, kemungkinan debitur mengalami
pailit, reorganisasi keuangan yang dilakukan oleh debitur, serta wanprestasi atau tunggakan pembayaran.
Penyisihan penurunan nilai dibuat berdasarkan estimasi jumlah yang tidak dapat terpulihkan yang
ditentukan dari rekam jejak tunggakan masa lalu.
Rugi per saham dihitung dengan membagi rugi tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham
biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada
pengambil keputusan operasi utama. Pengambil keputusan operasi utama, yang bertanggung jawab
mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi adalah Direksi.
Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan diturunkan apabila terdapat
kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang kemungkinan tidak memadai untuk
mengkompensasi seluruh bagian dari aset pajak tangguhan. Namun, jika tidak terdapat keyakinan bahwa
Entitas akan menghasilkan laba fiskal yang memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset
pajak tangguhan, aset tersebut tidak diakui di laporan posisi keuangan.
Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial
dan menggunakan asumsi termasuk tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji yang diharapkan. Perubahan
asumsi ini akan mempengaruhi nilai tercatat liabilitas imbalan kerja.
Estimasi dan pertimbangan dibuat dan dievaluasi berdasarkan data historis dan ekspektasi kondisi masa
mendatang. Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi dan asumsi yang memiliki
pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah ini.
155
Asumsi-asumsi penting lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini.
Penyusutan dan amortisasi
4. KAS DAN SETARA KAS
Kas dan setara kas terdiri dari :
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Kas 79.682.264 120.378.390 169.334.563 227.043.259
Bank
Rupiah
PT Bank Sinarmas Tbk 546.649.247 126.873.307 355.642.142 1.404.395
PT Bank Central Asia Tbk 374.421.621 3.080.193.163 4.696.318.560 3.396.809.229
PT Bank OCBC NISP Tbk 101.192.807 120.184.652 - -
PT Bank Mega Tbk 56.644.708 - - -
PT Bank CIMB Niaga Tbk 6.953.671 7.252.545 7.642.471 8.020.082
PT Bank Mandiri (Pesero) Tbk 2.514.665 704.064.937 912.816.279 632.856.252
PT Bank Multiarta Sentosa - 18.316.477 416.129.909 225.159.061
PT Bank Danamon Tbk - 11.080.982 60.902.376 60.659.294
PT Bank HSBC Indonesia - - - 1.340.000
1.088.376.719 4.067.966.063 6.449.451.737 4.326.248.313
Dollar Amerika Serikat
PT Bank Central Asia Tbk 161.329.368 150.821.819 157.794.823 148.263.757
1.249.706.087 4.218.787.882 6.607.246.560 4.474.512.070
Deposito (< 3 bulan)
PT Bank Sinarmas Tbk 18.700.000.000 18.000.000.000 24.000.000.000 -
PT Bank OCBC NISP Tbk 3.400.000.000 3.100.000.000 - -
PT Bank Multiarta Sentosa - - - 24.000.000.000
22.100.000.000 21.100.000.000 24.000.000.000 24.000.000.000
Jumlah 23.429.388.351 25.439.166.272 30.776.581.123 28.701.555.329
Untuk tingkat kenaikan gaji masa datang, Entitas mengumpulkan data historis mengenai perubahan gaji
dasar karyawan dan menyesuaikannya dengan perencanaan bisnis masa datang.
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
Entitas akan menyesuaikan beban penyusutan dan amortisasi jika masa manfaatnya berbeda dari estimasi
sebelumnya. Entitas akan menghapusbukukan atau melakukan penurunan nilai atas aset yang secara teknis
telah usang atau aset non-strategis yang dihentikan penggunaannya atau dijual.
Entitas menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir setiap periode pelaporan dengan menggunakan
tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan
estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban pensiun.
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
156
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
5. DEPOSITO
Deposito yang dibatasi penggunaannya terdiri dari :
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
PT Bank OCBC NISP Tbk 2.000.000.000 2.000.000.000 - -
6. PIUTANG USAHA
a. Berdasarkan pelanggan
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Pihak Ketiga
Entitas
PT Mahakarya Geo
Survey (dipindahkan) 54.078.990 - - -
Piutang usaha merupakan piutang yang timbul dari pendapatan usaha hotel yang merupakan usaha pokok
Entitas, dengan rincian sebagai berikut :
Deposito yang ditempatkan pada PT Bank Multiarta Sentosa dengan tingkat bunga sebesar 6,75% per tahun
(2017) jatuh tempo pada bulan Maret tahun berikutnya.
Deposito yang ditempatkan pada PT Bank Sinarmas Tbk dengan tingkat bunga sebesar 5,75% per tahun
(2020) jatuh tempo pada bulan Oktober tahun 2020, 6,25% - 7,5% per tahun (2019) jatuh tempo pada bulan
Januari dan Maret tahun berikutnya dan 7,5% per tahun (2018) jatuh tempo pada bulan Maret tahun
berikutnya.
Deposito yang ditempatkan pada PT Bank OCBC NISP Tbk dengan tingkat bunga sebesar 4,8% per tahun
(2020) jatuh tempo pada bulan Oktober tahun 2020 dan 6,4% per tahun (2019) jatuh tempo pada bulan
Januari tahun berikutnya.
Deposito yang ditempatkan pada PT Bank OCBC NISP Tbk dengan tingkat bunga sebesar 4,85% per tahun
(2020) jatuh tempo pada bulan Oktober tahun 2020 dan 6,4% per tahun (2019) jatuh tempo pada bulan
Januari tahun berikutnya.
Deposito pada PT Bank OCBC NISP Tbk sebesar Rp 2.000.000.000 digunakan sebagai jaminan pinjaman
(Catatan 33).
157
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Pindahan 54.078.990 - - -
Queens Tandoor Restaurant 6.608.810 60.051.532 78.110.348 74.550.996
Lembaga Pengembangan
dan Konsultasi Nasional - 182.695.620 19.778.000 30.777.044
PT Aecom - - 65.300.000 37.192.856
PT Wom Finance - - 63.606.000 -
Persatuan Basket Indonesia - - - 489.971.137
Lain-lain (di bawah
Rp 50.000.000) 24.776.608 103.637.720 212.071.621 152.471.189
85.464.408 346.384.872 438.865.969 784.963.222
Kartu kredit 32.963.375 142.835.295 246.808.777 406.200.699
Jumlah 118.427.783 489.220.167 685.674.746 1.191.163.921
b. Berdasarkan umur
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Belum jatuh tempo 116.512.511 474.239.176 609.698.076 666.716.724
Jatuh tempo :
31 s.d 60 hari 1.915.272 14.980.991 29.876.670 29.781.020
61 s.d 90 hari - - 46.100.000 4.695.040
> 90 hari - - - 489.971.137
Jumlah 118.427.783 489.220.167 685.674.746 1.191.163.921
Seluruh piutang usaha tidak dikenakan jaminan dan bunga.
7. PIUTANG LAIN-LAIN
Piutang lain-lain terdiri dari :
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Pihak Berelasi (Catatan 27) 862.790.310 6.872.772.161 284.054.477 54.948.002
(Dipindahkan)
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing debitur pada akhir periode dan dengan
mempertimbangkan sejarah kredit, manajemen Entitas berkeyakinan bahwa seluruh piutang akan dapat
tertagih, sehingga tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai piutang. Tidak terdapat piutang
yang dijaminkan.
Seluruh piutang usaha Entitas adalah dalam Rupiah. Piutang kartu kredit merupakan tagihan pada tamu
hotel yang menggunakan kartu kredit.
158
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Pindahan 862.790.310 6.872.772.161 284.054.477 54.948.002
Pihak Ketiga
Penjualan aset tetap 69.875.000 - - -
Bunga deposito 13.029.365 - - -
82.904.365 - - -
Jumlah 945.694.675 6.872.772.161 284.054.477 54.948.002
Rincian umur piutang lain-lain dikategorikan berdasarkan umur adalah sebagai berikut :
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Belum jatuh tempo 428.020.489 522.502.463 151.957.591 21.979.201
Jatuh tempo :
31 s.d 60 hari 517.674.186 750.269.698 132.096.886 32.968.801
61 s.d 90 hari - - - -
> 90 hari - 5.600.000.000 - -
Jumlah 945.694.675 6.872.772.161 284.054.477 54.948.002
Seluruh piutang lain-lain tidak dikenakan bunga dan tanpa jaminan.
Tidak ada piutang lain-lain yang dijaminkan pada tanggal-tanggal pelaporan.
8. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari :
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Perlengkapan 339.262.654 353.195.222 303.014.573 380.702.298
Makanan dan minuman 135.238.152 290.890.195 606.109.714 278.006.437
Jumlah 474.500.806 644.085.417 909.124.287 658.708.735
Piutang lain-lain yang telah jatuh tempo merupakan piutang pihak berelasi atas karyawan kunci operasional yang
akan dilunasi dengan cara pemotongan gaji dan tunjangan karyawan, sehingga tidak ada pencadangan kerugian
penurunan nilai atas piutang lain-lain karena manajemen berpendapat seluruh piutang lain-lain tersebut dapat
ditagih.
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
Penjualan aset tetap merupakan penjualan 2 buah mobil Isuzu Panther dengan perolehan tahun 2006 dan 2007
yang dilakukan di bulan September 2020. Atas penjualan tersebut Entitas belum menerima pembayaran sehingga
dicatat sebagai piutang lain-lain. Piutang tersebut telah dilunasi pada tanggal 22 Desember 2020.
Bunga deposito merupakan pendapatan bunga deposito PT Bank Sinarmas Tbk yang akan diterima sampai dengan
30 September 2020.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang lain-
lain.
159
9. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
Biaya dibayar di muka terdiri dari :
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Pihak Berelasi (Catatan 27) 187.500.000 - 650.000.000 1.275.000.000
Pihak Ketiga
Asuransi 216.476.169 71.467.209 56.107.445 60.232.549
Jumlah 403.976.169 71.467.209 706.107.445 1.335.232.549
Biaya sewa adalah biaya atas sewa tanah ke PT First National Cooling Industry (pihak berelasi).
Biaya asuransi adalah biaya atas asuransi untuk aset tetap bangunan beserta isinya dan kendaraan.
10. ASET TETAP
Aset tetap terdiri dari :
Surplus revaluasi
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi aset tetap Saldo akhir
Harga Perolehan
Pemilikan Langsung
Bangunan 81.796.597.312 - - - (17.149.597.312) 64.647.000.000
Inventaris dan
perlengkapan
operasi hotel 21.847.997.126 56.000.000 - - (14.404.997.126) 7.499.000.000
Kendaraan 911.700.000 - 172.000.000 - (352.700.000) 387.000.000
Aset tetap dalam
pembangunan 76.923.076 - 76.923.076 - - -
104.633.217.514 56.000.000 248.923.076 - (31.907.294.438) 72.533.000.000
Sewa Pembiayaan
Kendaraan 371.600.000 - - (371.600.000) * - -
Jumlah 105.004.817.514 56.000.000 248.923.076 (371.600.000) (31.907.294.438) 72.533.000.000
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan 16.415.192.690 3.067.372.403 - - (19.482.565.093) -
Inventaris dan
perlengkapan
operasi hotel 15.313.627.590 1.259.068.739 - - (16.572.696.329) -
Kendaraan 459.614.583 85.471.875 102.125.000 - (442.961.458) -
Dipindahkan 32.188.434.863 4.411.913.017 102.125.000 - (36.498.222.880) -
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
Berdasarkan hasil pengkajian ulang keadaan fisik persediaan pada 30 September 2020, 31 Desember 2019, 2018 dan 2017,
manajemen Entitas berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan dapat terpulihkan seluruhnya sehingga tidak diperlukan
penyisihan untuk penurunan nilai persediaan. Tidak terdapat persediaan yang dijaminkan.
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
Persediaan perlengkapan merupakan persediaan perlengkapan amenitis hotel yang habis dipakai seperti tisu, sabun,
shampoo, conditioner dan lain-lain.
2020
160
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
Surplus revaluasi
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi aset tetap Saldo akhir
Pindahan 105.004.817.514 56.000.000 248.923.076 (371.600.000) (31.907.294.438) 72.533.000.000
Pindahan 32.188.434.863 4.411.913.017 102.125.000 - (36.498.222.880) -
Sewa Pembiayaan
Kendaraan 127.737.501 - - (127.737.501) * - -
Jumlah 32.316.172.364 4.411.913.017 102.125.000 (127.737.501) (36.498.222.880) -
Nilai Buku 72.688.645.150 72.533.000.000
*
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir
Harga Perolehan
Pemilikan Langsung
Bangunan 81.415.357.312 381.240.000 - - 81.796.597.312
Inventaris dan
perlengkapan
operasi hotel 21.667.572.406 180.424.720 - - 21.847.997.126
Kendaraan 911.700.000 - - - 911.700.000
Aset tetap dalam
pembangunan 76.923.076 - - - 76.923.076
104.071.552.794 561.664.720 - - 104.633.217.514
Sewa Pembiayaan
Kendaraan 371.600.000 - - - 371.600.000
Jumlah 104.443.152.794 561.664.720 - - 105.004.817.514
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan 12.329.039.824 4.086.152.866 - - 16.415.192.690
Inventaris dan
perlengkapan
operasi hotel 13.604.152.707 1.709.474.883 - - 15.313.627.590
Kendaraan 345.652.083 113.962.500 - - 459.614.583
26.278.844.614 5.909.590.249 - - 32.188.434.863
Sewa Pembiayaan
Kendaraan 81.287.501 46.450.000 - - 127.737.501
Jumlah 26.360.132.115 5.956.040.249 - - 32.316.172.364
Nilai Buku 78.083.020.679 72.688.645.150
2019
Transaksi tersebut merupakan akibat penerapan PSAK 73 sehingga direklasifikasi pada tanggal 1 Januari 2020 ke aset hak-
guna (Catatan 11).
2020
161
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir
Harga Perolehan
Pemilikan Langsung
Bangunan 81.415.357.312 - - - 81.415.357.312
Inventaris dan
perlengkapan
operasi hotel 21.380.002.001 287.570.405 - - 21.667.572.406
Kendaraan 453.000.000 - - 458.700.000 911.700.000
Aset tetap dalam
pembangunan 76.923.076 - - - 76.923.076
103.325.282.389 287.570.405 - 458.700.000 104.071.552.794
Sewa Pembiayaan
Kendaraan 830.300.000 - - (458.700.000) 371.600.000
Jumlah 104.155.582.389 287.570.405 - - 104.443.152.794
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan 8.258.265.958 4.070.773.866 - - 12.329.039.824
Inventaris dan
perlengkapan
operasi hotel 11.802.140.334 1.802.012.373 - - 13.604.152.707
Kendaraan 113.249.999 56.625.001 - 175.777.083 345.652.083
20.173.656.291 5.929.411.240 - 175.777.083 26.278.844.614
Sewa Pembiayaan
Kendaraan 153.277.084 103.787.500 - (175.777.083) 81.287.501
Jumlah 20.326.933.375 6.033.198.740 - - 26.360.132.115
Nilai Buku 83.828.649.014 78.083.020.679
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir
Harga Perolehan
Pemilikan Langsung
Bangunan 81.222.830.224 192.527.088 - - 81.415.357.312
Inventaris dan
perlengkapan
operasi hotel 19.692.662.267 1.687.339.734 - - 21.380.002.001
Kendaraan 453.000.000 - - - 453.000.000
Aset tetap dalam
pembangunan 76.923.076 - - - 76.923.076
101.445.415.567 1.879.866.822 - - 103.325.282.389
Sewa Pembiayaan
Kendaraan 458.700.000 371.600.000 - - 830.300.000
Dipindahkan 101.904.115.567 2.251.466.822 - - 104.155.582.389
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
2018
2017
162
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir
Pindahan 101.904.115.567 2.251.466.822 - - 104.155.582.389
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan 4.190.247.891 4.068.018.067 - - 8.258.265.958
Inventaris dan
perlengkapan
operasi hotel 10.019.313.561 1.782.826.773 - - 11.802.140.334
Kendaraan 56.625.000 56.624.999 - - 113.249.999
14.266.186.452 5.907.469.839 - - 20.173.656.291
Sewa Pembiayaan
Kendaraan 61.102.084 92.175.000 - - 153.277.084
Jumlah 14.327.288.536 5.999.644.839 - - 20.326.933.375
Nilai Buku 87.576.827.031 83.828.649.014
Pada tahun 2020, Entitas membeli Pabx dari Indosat dan kanopi untuk perlengkapan operasi hotel serta menjual
2.buah mobil Isuzu Panther tahun perolehan 2006 dan 2007. Kendaraan tersebut dijual karena sering mengalami
kerusakan mesin dan sudah tidak efisien pada saat digunakan. Penambahan akumulasi penyusutan aset kendaraan
merupakan perhitungan penyusutan aset kendaraan sedangkan pengurangan akumulasi aset tetap terjadi karena
adanya aset tetap kendaraan yang dijual.
Pada tahun 2019, Entitas merenovasi ruang restoran dan ruang ganti untuk kolam renang, membeli karpet, pompa
dan mesin pencuci piring untuk perlengkapan operasi hotel.
Pada tahun 2018, Entitas membeli pompa, mesin heater dan peralatan fitness serta memindah 2 unit mobil Nissan
Evalia dan 1 unit mobil Toyota Avanza dari sewa pembiayaan yang telah lunas ke aset tetap kendaraan.
Pada tahun 2017, Entitas merenovasi ruang meeting, membeli karpet, pompa, pendingin AC dan LCD proyektor
untuk perlengkapan operasi hotel.
Pada tahun 2020, Entitas menjual aset tetap dengan total biaya perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku
masing-masing sebesar Rp 172.000.000, Rp 102.125.000, dan Rp 69.875.000. Dengan harga jual sebesar
Beban penyusutan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain berjumlah
Rp.4.411.913.017, Rp 5.956.040.249, Rp 6.033.198.740 dan Rp 5.999.644.839 masing-masing untuk tahun 2020,
2019, 2018 dan 2017.
Aset tetap dalam pembangunan merupakan pembayaran dari desain gambar untuk rencana perluasan ballroom.
Pembayaran tersebut merupakan persentase pembayaran 100 % dari total kontrak. Sesuai dengan PSAK 16, uang
muka pembuatan gambar perluasan ballroom tersebut dicatat dan diakui sebagai aset tetap dalam pembangunan.
Pada tanggal 30 September 2020, rencana perluasan tersebut dibatalkan karena ijin tidak diperoleh sehingga
dibebankan sebagai biaya di laba rugi periode berjalan.
2017
163
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
Surplus revaluasi
Nilai buku Nilai pasar aset tetap
Bangunan 62.314.032.220 64.647.000.000 2.332.967.780
Inventaris dan perlengkapan operasional hotel 5.331.300.796 7.499.000.000 2.167.699.204
Kendaraan 296.738.542 387.000.000 90.261.458
Jumlah 67.942.071.558 72.533.000.000 4.590.928.442
Surplus revaluasi
Nilai buku Nilai pasar aset tetap
Bangunan 11.479.519.540 79.505.580.000 68.026.060.460
Inventaris dan perlengkapan operasional hotel 3.447.903.278 8.713.120.000 5.265.216.722
Kendaraan 403.598.958 731.000.000 327.401.042
Jumlah 15.331.021.776 88.949.700.000 73.618.678.224
Tidak ada aset tetap yang dijaminkan pada tanggal-tanggal pelaporan.
Aset tetap telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinar Mas dan PT KSK Insurance
Indonesia terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan total pertanggungan masing-masing
sebesar US$ 23.175.115 dan Rp 961.600.000 (2020), US$ 23.175.115 dan Rp 957.600.000 (2019), US$ 30.293.993
dan Rp 1.127.600.000 (2018), dan US$ 25.156.633 dan Rp 701.600.000 (2017).
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi cukup memadai untuk menutup kemungkinan
kerugian atas risiko yang mungkin dialami.
Berdasarkan penelaahan aset tetap secara individu pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa tidak
diperlukan penyisihan penurunan nilai aset tetap.
Pada 30 September 2020, Entitas melakukan penilaian kembali aset/revaluasi terhadap seluruh aset tetap yaitu
bangunan, inventaris dan perlengkapan operasi, serta kendaraan. Penilaian tersebut dilakukan oleh Kantor Jasa
Penilai Publik (KJPP) Suwendho Rinaldy dan Rekan dengan laporan No.00016/2.0059-02/PI/05/0242/1/I/2021
tanggal 21 Januari 2021 dengan tanggal penilaian 30 September 2020 yang dilaksanakan untuk memenuhi
kebutuhan penyusunan laporan keuangan (Catatan 21).
Berikut adalah nilai buku, nilai pasar dan surplus revaluasi aset tetap atas penilaian kembali aset tetap pada
30.September 2020 :
Berikut adalah nilai buku, nilai pasar dan surplus revaluasi aset tetap atas penilaian kembali aset tetap pada tahun
2015 :
Surplus revaluasi aset tetap tersebut telah dicatat sebagai keuntungan pada penghasilan komprehensif lain di periode
berjalan 30 September 2020.
Surplus revaluasi aset tetap tersebut setelah dikurangi pajak final Rp 2.208.560.347 sehingga menjadi
Rp.71.410.117.877 telah dicatat sebagai surplus revaluasi aset tetap di komponen ekuitas.
164
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
11. ASET HAK-GUNA DAN LIABILITAS SEWA
Rekonsiliasi kelompok-kelompok utama aset hak-guna dan liabilitas sewa adalah sebagai berikut :
Saldo awal Penambahan Reklasifikasi Saldo akhir
Aset Hak-Guna
Kendaraan - - 371.600.000 371.600.000
Akumulasi Penyusutan
Kendaraan - 34.837.500 127.737.501 162.575.001
Nilai Buku - 209.024.999
Liabilitas sewa pembiayaan terdiri dari :
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Jumlah liabilitas sewa pembiayaan 7.066.749 32.242.225 103.335.993 233.194.139
Bagian jangka pendek (7.066.749) (25.175.476) (71.093.768) (129.858.146)
- 7.066.749 32.242.225 103.335.993
Jaminan sewa pembiayaan 74.320.000 74.320.000 74.320.000 182.685.000
Bagian Jangka Panjang 74.320.000 81.386.749 106.562.225 286.020.993
Jumlah diakui di laba rugi 30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Bunga atas liabilitas sewa 1.603.524 8.638.232 21.443.854 23.784.104
Beban penyusutan aset
hak-guna 34.837.500 - - -
Jumlah 36.441.024 8.638.232 21.443.854 23.784.104
Beberapa transaksi sewa kendaraan mengandung opsi perpanjangan yang dapat diambil oleh Entitas sebelum
masa berakhirnya kontrak yang tidak dapat dibatalkan. Opsi perpanjangan yang dimiliki hanya dapat diambil
oleh Entitas. Entitas mengevaluasi pada awal dimulainya masa sewa apakah besar kemungkinan akan
diambilnya opsi perpanjangan. Entitas mengevaluasi kembali penentuan ini apabila ada peristiwa signifikan atau
ada perubahan keadaan signifikan di dalam kendali Entitas.
Liabilitas sewa pembiayaan merupakan utang kepada PT Orix Indonesia Finance atas pembiayaan 2 unit mobil
Toyota Avanza tahun 2017 untuk periode Mei 2017 s.d April 2021 dengan bunga sebesar 4,2% per tahun flat
dengan hak opsi Rp 74.320.000.
Pada 1 Januari 2020, Entitas melakukan reklasifikasi 2 unit mobil Toyota Avanza dari aset tetap sewa pembiayaan
ke aset hak-guna yang merupakan hasil implementasi PSAK 73 : Sewa.
2020
165
Jadual pembayaran pokok adalah :
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
2018 - - - 129.858.146
2019 - - 71.093.768 71.093.768
2020 - 25.175.476 25.175.476 25.175.476
2021 7.066.749 7.066.749 7.066.749 7.066.749
12. PROPERTI INVESTASI
Properti investasi terdiri dari :
Surplus revaluasi
Saldo awal Penambahan properti investasi Saldo akhir
Harga Perolehan
Tanah 17.368.284.750 - 38.460.715.250 55.829.000.000
Bangunan 1.307.290.250 - 59.709.750 1.367.000.000
Jumlah 18.675.575.000 - 38.520.425.000 57.196.000.000
Akumulasi Penyusutan
Bangunan 206.987.624 49.023.384 (256.011.008) -
Nilai Buku 18.468.587.376 57.196.000.000
Saldo awal Penambahan Saldo akhir
Harga Perolehan
Tanah 17.368.284.750 - 17.368.284.750
Bangunan 1.307.290.250 - 1.307.290.250
Jumlah 18.675.575.000 - 18.675.575.000
Akumulasi Penyusutan
Bangunan 141.623.111 65.364.513 206.987.624
Nilai Buku 18.533.951.889 18.468.587.376
2020
2019
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
Jaminan sewa pembiayaan merupakan hak opsi untuk membeli aset sewa pembiayaan pada akhir masa
sewa pembiayaan.
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
166
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
Saldo awal Penambahan Saldo akhir
Harga Perolehan
Tanah 17.368.284.750 - 17.368.284.750
Bangunan 1.307.290.250 - 1.307.290.250
Jumlah 18.675.575.000 - 18.675.575.000
Akumulasi Penyusutan
Bangunan 76.258.598 65.364.513 141.623.111
Nilai Buku 18.599.316.402 18.533.951.889
Saldo awal Penambahan Saldo akhir
Harga Perolehan
Tanah 17.368.284.750 - 17.368.284.750
Bangunan 1.307.290.250 - 1.307.290.250
Jumlah 18.675.575.000 - 18.675.575.000
Akumulasi Penyusutan
Bangunan 10.894.085 65.364.513 76.258.598
Nilai Buku 18.664.680.915 18.599.316.402
2018
2017
Beban penyusutan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain berjumlah
Rp 49.023.384, Rp 65.364.513, Rp 65.364.513 dan Rp 65.364.513 masing-masing untuk tahun 2020, 2019,
2018 dan 2017.
Properti investasi merupakan tanah dan bangunan yang terletak di Jl. HOS Cokroaminoto, Jakarta dengan
luas 945 m2 yang digunakan untuk disewakan.
Berdasarkan perjanjian kerjasama bagi hasil tanggal 1 Agustus 2020, Entitas melakukan kerjasama dengan
pihak berelasi PT Dirga Surya sebagai pengelola tanah tersebut untuk disewakan kepada pihak ketiga
(Catatan 34b). Tanah dan bangunan tersebut diperuntukkan untuk kantor. Tanah dan bangunan telah
diserahkan ke penyewa pada tanggal 1 November 2020 dan Entitas telah menerima pembayaran bagi hasil
tahun pertama tanggal 10 Desember 2020.
Pada 30 September 2020, Entitas melakukan penilaian kembali aset/revaluasi terhadap seluruh properti
investasi yaitu tanah dan bangunan. Penilaian tersebut dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP)
Suwendho Rinaldy dan Rekan dengan laporan No.00017/2.0059-02/PI/05/0242/1/I/2021 tanggal
21.Januari 2021 dengan tanggal penilaian 30 September 2020 yang dilaksanakan untuk memenuhi
kebutuhan penyusunan laporan keuangan (Catatan 21).
167
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
Keuntungan atas
surplus revaluasi
Nilai buku Nilai pasar properti investasi
Tanah 17.368.284.750 55.829.000.000 38.460.715.250
Bangunan 1.051.279.242 1.367.000.000 315.720.758
Jumlah 18.419.563.992 57.196.000.000 38.776.436.008
13. JAMINAN
Jaminan terdiri dari :
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Jaminan PLN 129.870.000 129.870.000 129.870.000 129.870.000
Jaminan sewa pembiayaan 74.320.000 74.320.000 74.320.000 182.685.000
Jumlah 204.190.000 204.190.000 204.190.000 312.555.000
Jaminan PLN merupakan jaminan atas pemasangan instalasi listrik ke PLN.
Berikut nilai buku, nilai pasar dan surplus revaluasi properti investasi atas penilaian kembali properti
investasi pada 30 September 2020 :
Pada 30 September 2020, 31 Desember 2019 dan 2018 bangunan telah diasuransikan kepada PT Asuransi
Sinar Mas terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan total pertanggungan sebesar
Rp 20.000.000.000.
Jaminan sewa pembiayaan merupakan jaminan atas transaksi sewa pembiayaan 2 buah mobil (2020, 2019
dan 2018) dan 4 buah mobil (2017).
Entitas mengasuransikan properti investasi terhadap risiko kerugian karena kebakaran dan lainnya.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk melindungi Entitas terhadap
kemungkinan kerugian tersebut.
Surplus revaluasi properti investasi tersebut telah dicatat sebagai keuntungan pada laba rugi periode berjalan
30 September 2020.
168
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
14. UTANG USAHA
Utang usaha terdiri dari :
a. Berdasarkan vendor
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Pihak Ketiga
UD Soka Jaya Indah
Supplier 60.644.375 83.769.000 82.512.000 68.431.425
PT Dwipatma Gasindo 60.375.000 86.030.000 159.026.000 107.945.000
PT Sukanda Djaya 38.678.466 122.610.204 52.036.884 72.739.898
PT Tirta Investama 25.950.500 55.791.096 100.909.224 71.461.775
PT Sahabat Laut Sejahtera 16.920.000 45.440.000 63.720.000 62.984.000
UD Sejahtera Supplier 16.594.000 67.526.250 51.112.350 49.030.500
CV Saluyu - 97.896.250 80.048.150 90.388.750
PT AKR Corporindo - 66.934.080 - -
PT Budi Jaya - 26.309.030 37.062.850 55.851.070
PT Geovindo Edgar P. J. - 21.913.000 50.321.680 -
PT Indoguna Utama - - 66.005.136 -
Lain-lain (di bawah
Rp 50.000.000) 254.672.348 915.049.461 958.638.946 1.093.860.412
Jumlah 473.834.689 1.589.268.371 1.701.393.220 1.672.692.830
b. Berdasarkan umur
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Belum jatuh tempo 169.459.995 1.274.123.415 1.356.897.210 1.233.013.065
Jatuh tempo :
31 s.d 60 hari 196.095.371 254.757.836 254.334.694 385.461.481
61 s.d 90 hari 40.879.179 2.518.900 32.613.312 17.942.114
> 90 hari 67.400.144 57.868.220 57.548.004 36.276.170
Jumlah 473.834.689 1.589.268.371 1.701.393.220 1.672.692.830
Seluruh utang usaha Entitas adalah dalam Rupiah.
Seluruh utang usaha tidak dikenakan jaminan dan bunga.
Pada tanggal 30 September 2020, 31 Desember 2019, 2018 dan 2017, tidak ada jaminan yang diberikan
oleh Entitas atas utang usaha.
Realisasi pembayaran utang usaha > 90 hari sampai dengan tanggal pelaporan telah dilunasi sebesar
Rp 3.340.512.
169
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
15. UTANG LAIN-LAIN
Utang lain-lain terdiri dari :
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Pihak Berelasi (Catatan 27) - - 1.000.000.000 3.500.000.000
Pihak Ketiga
PT Teknologi Investasi
Properti 330.000.000 45.000.000 - -
Utang deposit 199.992.654 194.543.752 345.236.139 423.709.890
Utang jaminan sewa 150.000.000 150.000.000 150.000.000 150.000.000
Utang titipan 12.150.000 142.563.508 150.017.153 133.946.449
Utang service charge - - - 199.352.926
Lain-lain 30.663.823 113.482.500 136.996.918 99.049.746
722.806.477 645.589.760 782.250.210 1.006.059.011
Jumlah 722.806.477 645.589.760 1.782.250.210 4.506.059.011
Utang deposit merupakan deposit tamu untuk acara di hotel.
Rincian umur utang lain-lain dikategorikan berdasarkan umur adalah sebagai berikut :
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Belum jatuh tempo 242.806.477 450.589.760 632.250.210 856.059.011
Jatuh tempo :
31 s.d 60 hari - - - -
61 s.d 90 hari - - - -
> 90 hari 480.000.000 195.000.000 1.150.000.000 3.650.000.000
Jumlah 722.806.477 645.589.760 1.782.250.210 4.506.059.011
Seluruh utang lain-lain Entitas adalah dalam Rupiah.
Seluruh utang lain-lain tidak dikenakan jaminan dan bunga.
Utang jaminan sewa merupakan uang jaminan sewa yang dibayarkan oleh penyewa kepada hotel sebagai
security deposit.
Pada tanggal 30 September 2020, 31 Desember 2019, 2018 dan 2017, tidak ada bunga dan jaminan yang
diberikan oleh Entitas atas utang lain-lain.
Utang kepada PT Teknologi Investasi Properti merupakan utang atas kerjasama penyewaan ruangan tetapi
transaksi tersebut sudah dibatalkan dan dikembalikan dananya pada tanggal 12 Oktober 2020 sebesar
Rp.352.641.485 karena tidak tercapainya kesepakatan atas kerjasama penyewaan tersebut. Selisih sebesar
Rp.22.641.485 telah dikembalikan pada tanggal 13 Oktober 2020.
170
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
16. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA
Pendapatan diterima di muka terdiri dari :
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Pihak Ketiga
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik
Indonesia 145.500.000 145.500.000 145.500.000 -
BCA KCU Sunter wilayah IX 81.666.536 - - -
PT Mitra Global Holiday 32.582.400 56.129.488 79.075.200 -
PT Trinusa Travelindo - - - 560.146.957
Silver Spoon New - - - 96.153.326
PT Global Tiket Network - - - 63.306.797
PT Pijar Graha Cemerlang - - - 85.000.000
PT Rolimex Kimia Nusamas - - - 50.000.000
Uang muka pesta pernikahan - 125.000.000 211.000.000 -
PT Tri Sapta Jaya - 100.000.000 - -
Grand City Restaurant - 65.965.440 - -
Lain-lain (di bawah
Rp 50.000.000) 612.265.801 374.737.733 449.851.607 177.180.376
Jumlah 872.014.737 867.332.661 885.426.807 1.031.787.456
17. AKRUAL
Akrual terdiri dari :
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
PLN 171.235.516 422.829.990 424.518.527 443.330.530
Cadangan penggantian
aset tetap 38.510.015 - - -
Telepon 6.315.097 7.542.851 8.620.679 9.635.930
Air/ PAM - 58.397.120 69.127.370 72.892.370
Lain-lain 55.184.075 51.892.279 57.010.332 -
Jumlah 271.244.703 540.662.240 559.276.908 525.858.830
Pendapatan diterima di muka merupakan penerimaan pembayaran di muka atas penggunaan fasilitas yang
dimiliki oleh hotel.
Pendapatan diterima di muka dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
merupakan penerimaan pembayaran di muka atas penggunaan ruang meeting dan penyediaan makanan dan
minuman. Pendapatan diterima di muka atas BCA KCU Sunter wilayah IX merupakan penerimaan
pembayaran di muka atas penggunaan ruang meeting dan penyediaan makanan dan minuman.
171
Lain-lain merupakan fee transaksi dari pemesanan online yang baru dilunasi di bulan Oktober 2020.
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen adalah sebagai berikut :
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Tingkat diskonto 7,2% 7,3% 8,1% 6,8%
Tingkat kenaikan upah 5% 5% 5% 5%
Tingkat cacat 5% TMI IV 5% TMI IV 5% TMI III 5% TMI III
Tabel mortalita TMI IV TMI IV TMI III TMI III
Jumlah liabilitas imbalan kerja karyawan di laporan posisi keuangan ditentukan sebagai berikut :
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Nilai kini liabilitas imbalan pasti 3.003.606.517 2.665.915.699 2.321.039.554 2.105.295.748
Nilai wajar aset program - - - -
Status pendanaan
- Kekurangan 3.003.606.517 2.665.915.699 2.321.039.554 2.105.295.748
Efek pembatasan aset - - - -
Liabilitas imbalan pasti neto 3.003.606.517 2.665.915.699 2.321.039.554 2.105.295.748
Cadangan penggantian aset tetap merupakan persentase tertentu dari service charge yang diterima dari konsumen.
Pada akhir tahun Entitas akan mengevaluasi penggunaan cadangan tersebut dan cadangan penggantian aset
yang tidak digunakan akan dibagikan ke karyawan.
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
Liabilitas imbalan kerja karyawan dan beban imbalan kerja karyawan per 30 September 2020 dan 31.Desember
2019, 2018 dan 2017 dihitung oleh aktuaris independen PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera, yang laporannya
No. 02680/X/KPMS/2020/RPT (2020), 02679/X/KPMS/2020/RPT (2019), 02678/X/KPMS/2020/RPT
(2018) dan 02677/X/KPMS/2020/RPT (2017) tanggal 19 Oktober 2020. Aktuaris menggunakan metode
Projected Unit Credit untuk imbalan kerja karyawan.
Liabilitas imbalan kerja karyawan dihitung berdasarkan Undang-Undang No.13 tahun 2003 tanggal 25.Maret
2003, mengenai ketenagakerjaan, yang antara lain mengatur kembali uang pesangon dan uang penghargaan
masa kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima karyawan dalam hal terjadi pemutusan
hubungan kerja.
172
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Biaya jasa kini 289.807.032 379.336.511 375.332.156 337.206.152
Biaya bunga 145.958.885 188.004.204 143.160.111 147.171.270
Jumlah 435.765.917 567.340.715 518.492.267 484.377.422
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
(Keuntungan)/Kerugian dari:
- Deviasi asumsi dengan realisasi 3.989.439 6.702.349 6.045.142 4.640.378
- Perubahan asumsi 1.257.768 2.113.081 1.622.293 1.427.262
Jumlah 5.247.207 8.815.430 7.667.435 6.067.640
Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut :
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Liabilitas imbalan pasti neto
awal 2.665.915.699 2.321.039.554 2.105.295.748 1.839.640.874
Beban yang diakui laporan
laba rugi dan penghasilan
penghasilan komprehensif lain 435.765.917 567.340.715 518.492.267 484.377.422
Beban di penghasilan
komprehensif lain 5.247.207 8.815.430 7.667.435 6.067.640
Pembayaran imbalan (103.322.306) (231.280.000) (310.415.896) (224.790.188)
Liabilitas imbalan pasti neto
akhir 3.003.606.517 2.665.915.699 2.321.039.554 2.105.295.748
Analisa sensitivitas
Kenaikan 1% Penurunan 1%
Tingkat diskonto 2.955.885.909 3.057.488.128
Tingkat kenaikan upah 3.061.468.489 2.951.750.495
Pada tanggal 30 September 2020, perubahan terhadap salah satu asumsi aktuaris, dengan anggapan asumsi yang
lain konstan, akan berdampak kepada liabilitas imbalan kerja karyawan seperti pada tabel di bawah :
Meskipun analisa di atas tidak mempertimbangkan distribusi arus kas seperti yang direncanakan, angka di atas
menunjukkan sensitivitas dari asumsi tersebut.
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja karyawan yang diakui di penghasilan komprehensif lain adalah
sebagai berikut :
Beban imbalan kerja karyawan yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah
sebagai berikut:
173
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
19. MODAL SAHAM
Pada tanggal 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, modal ditempatkan dan disetor penuh, diambil oleh :
Saham Nilai Saham Persentase (%)
Unilink Ventures Inc 2.700 13.500.000.000 45,00
Tn. Sapto Utomo Hidajat 880 4.400.000.000 14,68
Tn. Leonard Hidayat 440 2.200.000.000 7,33
Tn. Daniel Hidayat 440 2.200.000.000 7,33
Nn. Cheng Wai Ming 396 1.980.000.000 6,60
Tn. Jason Hidajat 306 1.530.000.000 5,10
Tn. Alexander Hidajat 306 1.530.000.000 5,10
Nn. Elaine Hidajat 266 1.330.000.000 4,43
Nn. Isabel Hidajat 266 1.330.000.000 4,43
Jumlah 6.000 30.000.000.000 100,00
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, modal ditempatkan dan disetor penuh, diambil oleh :
Saham Nilai Saham Persentase (%)
Unilink Ventures Inc 2.700 13.500.000.000 45,00
Tn. Sapto Utomo Hidajat 880 4.400.000.000 14,68
Tn. Luhur Wibowo Hidajat 660 3.300.000.000 11,00
Tn. Surjo Luhur Hidajat 440 2.200.000.000 7,33
Tn. Daniel Hidayat 440 2.200.000.000 7,33
Tn. Jason Hidajat 240 1.200.000.000 4,00
Tn. Alexander Hidajat 240 1.200.000.000 4,00
Nn. Elaine Hidajat 200 1.000.000.000 3,33
Nn. Isabel Hidajat 200 1.000.000.000 3,33
Jumlah 6.000 30.000.000.000 100,00
1.
Berdasarkan akta No.2 tanggal 1 Agustus 2019 yang dibuat oleh Notaris Dani Ratih S.H., S.E., M.Kn., Entitas
mengubah susunan pemegang saham atas saham. Perubahan tersebut adalah :
Memberikan persetujuan kepada Tn. Surjo Luhur Hidajat sebagai pemilik 440 lembar saham Entitas atau
sebesar Rp 2.200.000.000 untuk dihibahkan seluruhnya kepada Tn. Leonard Hidayat.
Pemegang Saham
Pemegang Saham
Modal dasar Entitas berjumlah Rp 50.000.000.000, terbagi atas 10.000 saham dengan nilai nominal Rp 5.000.000
per saham, ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 6.000 saham sebesar Rp 30.000.000.000 sebagaimana
dinyatakan dengan akta No.2 tanggal 1 Agustus 2019 yang dibuat oleh Notaris Dani Ratih S.H., S.E., M.Kn.,
yang telah dilaporkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan telah mendapat
jawaban dengan surat No.AHU-AH.01.03-0316122 tanggal 19 Agustus 2019.
174
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
2.
- Sebanyak 396 lembar saham kepada Nn. Cheng Wai Ming
- Sebanyak 66 lembar saham kepada Nn. Isabel Hidajat.
- Sebanyak 66 lembar saham kepada Tn. Alexander Hidajat.
- Sebanyak 66 lembar saham kepada Nn. Elaine Hidajat.
- Sebanyak 66 lembar saham kepada Tn. Jason Hidajat.
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Perhitungan uang tebusan adalah sebagai berikut :
Rp
Harta
Bangunan kantor 18.675.575.000
Uang Tebusan 3% 560.267.250
21. SURPLUS REVALUASI ASET TETAP
Mengesahkan pembagian saham Entitas sebanyak 660 lembar saham milik almarhum Tn. Luhur Wibowo
Hidajat yang meninggal di Singapura dengan pembagian sebagai berikut :
Tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2017 dan tanggal 21 November 2016 sesuai dengan Surat
Keterangan Pengampunan Pajak adalah tanah dan bangunan yang terletak di Jl. HOS Cokroaminoto, Jakarta
seharga Rp 18.675.575.000.
Pada tanggal 14 November 2016, Entitas telah menyampaikan Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan
Pajak (Surat Pernyataan) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.11 Tahun 2016 kepada Kantor
Pelayanan Pajak Jakarta dan telah mendapat Surat Keterangan Pengampunan Pajak No. KET-
50151/PP/WPJ.05/2016 tertanggal 21 November 2016. Sesuai dengan PSAK 70, penyesuaian dan pengukuran
kembali atas aset pengampunan pajak tersebut dicatat dan diakui sebagai tambahan modal disetor (Catatan 26F).
Uang tebusan telah dibayarkan pada tanggal 3 November 2016 dan telah dibukukan sebagai beban di laba rugi
tahun 2016 sebesar Rp 560.267.250.
Pada tahun 2015, Entitas melakukan penilaian kembali aset/revaluasi terhadap seluruh aset tetap yaitu
bangunan, inventaris dan peralatan operasi hotel dan kendaraan yang diperoleh sebelum tanggal 31 Desember
2015 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 191/PMK.10/2015 tanggal 15 Oktober 2015, Peraturan No.
VIII G7, Peraturan No. VIII C4 dan PSAK 16. Penilaian kembali tersebut telah disetujui oleh Direktur Jenderal
Pajak dengan Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak No.KEP-687/WPJ.05/2016 tanggal 4 Februari 2016.
Penilaian tersebut dilakukan oleh penilai independen Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Felix Sutandar dan
Rekan dengan Surat Tanda Terdaftar No. STTD-PPB-31/PM.2/2018 tanggal 30 Agustus 2018 dengan laporan
No. FSR/PV-FS/120783/2015 tanggal 3 Desember 2015.
175
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
Penilaian kembali aset kendaraan menggunakan pendekatan pasar.
Surplus revaluasi
Nilai buku Nilai pasar aset tetap
Bangunan 11.479.519.540 79.505.580.000 68.026.060.460
Inventaris dan perlengkapan operasional hotel 3.447.903.278 8.713.120.000 5.265.216.722
Kendaraan 403.598.958 731.000.000 327.401.042
Jumlah 15.331.021.776 88.949.700.000 73.618.678.224
Pajak penghasilan final (2.208.560.347)
Jumlah bersih 71.410.117.877
Bangunan-bangunan yang termasuk dalam penilaian ini terletak di Jl. Danau Permai Raya Blok C-1, Jakarta
yang terdiri dari 12 buah bangunan, dengan luas bangunan keseluruhan kurang lebih 20.964 m2. Bangunan-
bangunan tersebut terdiri dari bangunan Sunlake Hotel (1993), bangunan Sunlake Hotel (1997), pos jaga I, pos
jaga II, pos jaga III, rumah genset, rumah ganti pakaian wanita, rumah ganti pakaian pria, gedung Kiddo Hall,
gedung fitness, pos jaga kolam renang dan tempat istirahat sopir.
Tujuan penilaian sesuai dengan surat kesepakatan penugasan yang telah disetujui oleh Entitas dengan KJPP
Felix Sutandar dan Rekan adalah untuk mengungkapkan pendapat atas nilai wajar dari aset-aset tersebut, yang
akan digunakan oleh Entitas untuk laporan keuangan dalam rangka revaluasi aset.
Penilaian kembali aset bangunan dan inventaris dan perlengkapan operasional hotel menggunakan pendekatan
biaya.
Dalam penilaian ini digunakan dasar penilaian nilai wajar. Nilai pasar didefinisikan sebagai estimasi sejumlah
uang yang dapat diperleh dari hasil penukaran suatu aset atau liabilitas pada tanggal penilaian, antara pembeli
yang berminat membeli dengan penjual yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang
pemasarannya dilakukan secara layak, di mana kedua pihak masing-masing bertindak atas dasar pemahaman
yang dimilikinya, kehati-hatian dan tanpa paksaan. Nilai wajar adalah estimasi harga yang akan diterima dari
penjualan aset atau dibayarkan untuk transfer liabilitas dalam transaksi yang teratur diantara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran. Penilaian ini berpedoman pada Kode Etik Penilai (KEPI) dan Standar Penilaian Indonesia
(SPI) yang dikeluarkan oleh Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI).
Surplus revaluasi aset tetap tersebut telah dicatat sebagai surplus revaluasi aset tetap di komponen ekuitas sebesar
Rp 71.410.117.877.
Berikut adalah nilai buku, nilai pasar dan surplus revaluasi aset tetap atas penilaian kembali aset tetap pada
tahun 2015 :
176
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
Surplus revaluasi
Nilai buku Nilai pasar aset tetap
Bangunan 62.314.032.220 64.647.000.000 2.332.967.780
Inventaris dan perlengkapan operasional hotel 5.331.300.796 7.499.000.000 2.167.699.204
Kendaraan 296.738.542 387.000.000 90.261.458
Jumlah 67.942.071.558 72.533.000.000 4.590.928.442
Surplus revaluasi aset tetap tersebut telah dicatat sebagai keuntungan pada penghasilan komprehensif lain di
periode berjalan 30 September 2020.
Pada 30 September 2020, Entitas melakukan penilaian kembali aset/revaluasi terhadap seluruh aset tetap yaitu
bangunan, inventaris dan perlengkapan operasi, serta kendaraan. Penilaian tersebut dilakukan oleh Kantor Jasa
Penilai Publik (KJPP) Suwendho Rinaldy dan Rekan dengan laporan No.00016/2.0059-
02/PI/05/0242/1/I/2021 tanggal 21 Januari 2021 dengan tanggal penilaian 30 September 2020 yang
dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan penyusunan laporan keuangan.
Berikut adalah nilai buku, nilai pasar dan surplus revaluasi aset tetap atas penilaian kembali aset tetap pada
30.September 2020 :
Penilaian kembali aset menggunakan pendekatan pendapatan dan pendekatan biaya, yang kemudian
direkonsiliasi dengan menggunakan rata-rata tertimbang (untuk bangunan, inventaris dan perlengkapan operasi)
dan pendekatan data pasar untuk kendaraan.
Inventaris dan perlengkapan operasional hotel yang termasuk dalam penilaian terdiri dari jaringan air bersih dan
air panas, pendingin ruangan, lift, jaringan hydrant, pembangkit tenaga listrik dan jaringan tenaga listrik. Pada
saat penilaian inventaris dan perlengkapan operasional hotel tersebut berada di Sunlake Hotel, terletak di
Jl.Danau Permai Raya Blok C-1, Jakarta.
Kendaraan yang termasuk dalam penilaian ini adalah 7 unit kendaraan roda empat. Pada saat penilaian
kendaraan tersebut berada di Sunlake Hotel, terletak di Jl. Danau Permai Raya Blok C-1, Jakarta.
Dalam PSAK 16 paragraf 34, Peraturan No. VIII.G.7 angka 27 huruf c, dan Peraturan No. VIII.C.4 yang
mengharuskan Entitas untuk melakukan revaluasi setiap tahun (secara teratur) jika terdapat perubahan
signifikan/ material atas nilai wajar aset yang direvaluasi dan jika perubahannya tidak signifikan (PSAK 16 par
34) maka Entitas diperkenankan melakukan revaluasi setiap tiga atau lima tahun sekali. Dengan demikian,
Entitas akan melaksanakan revaluasi berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut secara teratur.
177
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
Mutasi surplus revaluasi aset tetap adalah sebagai berikut :
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Saldo awal 71.410.117.877 71.410.117.877 71.410.117.877 71.410.117.877
Selisih penilaian kembali 4.590.928.442 - - -
Pajak penghasilan terkait
penghasilan komprehensif lain
atas selisih penilaian kembali
(Catatan 26) (1.010.004.256) - - -
3.580.924.186 - - -
Saldo akhir 74.991.042.063 71.410.117.877 71.410.117.877 71.410.117.877
Keuntungan atas
surplus revaluasi
Nilai buku Nilai pasar properti investasi
Tanah 17.368.284.750 55.829.000.000 38.460.715.250
Bangunan 1.051.279.242 1.367.000.000 315.720.758
Jumlah 18.419.563.992 57.196.000.000 38.776.436.008
Berikut nilai buku, nilai pasar dan surplus revaluasi properti investasi atas penilaian kembali properti investasi
pada 30 September 2020 :
Obyek yang dinilai dalam penilaian ini adalah Obyek Penilaian, yaitu properti atas nama Entitas yang berupa
kantor (tanah (945 m²) dan bangunan (592,63 m²)) yang terletak di Jl. HOS Cokroaminoto No. 26, Jakarta.
Obyek penilaian merupakan aset non operasional dari Entitas yang merupakan aset investasi. Berdasarkan
Peraturan VIII.C.4, aset operasional didefinisikan sebagai “aset yang digunakan dalam operasional Entitas yang
digunakan secara berkelanjutan” (Peraturan VIII.C.4–1.a.9), sedangkan aset non operasional didefinisikan
sebagai “aset yang terpisahkan dari operasional Entitas dan terdiri atas aset yang akan dipakai pada masa yang
akan datang (reserve asset), Aset Surplus, atau Aset Investasi” (Peraturan VIII.C.4–1.a.10).
Pada 30 September 2020, Entitas melakukan penilaian kembali aset/revaluasi terhadap seluruh properti investasi
yaitu tanah dan bangunan. Penilaian tersebut dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Suwendho
Rinaldy dan Rekan dengan laporan No.00017/2.0059-02/PI/05/0242/1/I/2021 tanggal 21 Januari 2021 dengan
tanggal penilaian 30 September 2020 yang dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan penyusunan laporan
keuangan.
178
22. SALDO LABA
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Saldo awal 2.289.919.997 3.541.590.680 4.306.856.891 7.252.228.216
Perubahan kebijakan akuntansi - - - 551.476.226
Laba (rugi) bersih periode dan tahun berjalan
- Dari operasional dan lain-lain (13.514.819.711) (1.245.059.111) (759.515.635) (3.492.296.821)
- Karena revaluasi 38.776.436.008 - - -
25.261.616.297 (1.245.059.111) (759.515.635) (3.492.296.821)
Penghasilan komprehensif lain (4.092.821) (6.611.572) (5.750.576) (4.550.730)
Saldo akhir 27.547.443.473 2.289.919.997 3.541.590.680 4.306.856.891
23. PENDAPATAN
Pendapatan terdiri dari :
30 September 2020 30 September 2019 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Kamar 8.190.541.895 16.284.342.209 23.168.748.767 24.001.075.845 23.196.965.252
Makanan dan minuman 4.730.165.943 12.334.001.983 17.448.084.777 20.498.185.802 20.147.828.179
Kegiatan penunjang hotel 480.556.184 1.825.229.800 2.346.534.943 1.835.448.401 2.005.449.774
Telepon dan faksimile 472.314 1.673.914 5.316.942 8.477.686 8.672.315
Jumlah 13.401.736.336 30.445.247.906 42.968.685.429 46.343.187.734 45.358.915.520
Tidak ada pendapatan dari pelanggan pihak ketiga yang melebihi 10% dari total pendapatan bersih.
24. BEBAN POKOK PENDAPATAN
Beban pokok pendapatan terdiri dari :
30 September 2020 30 September 2019 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Makanan dan minuman 1.820.362.703 4.007.777.864 5.611.306.906 6.179.895.795 6.774.360.835
Perlengkapan hotel dan
restoran 845.859.281 1.699.942.669 2.296.474.708 2.762.601.992 2.276.513.687
Air 300.823.080 528.855.980 706.500.790 777.332.756 694.825.157
Dipindahkan 2.967.045.064 6.236.576.513 8.614.282.404 9.719.830.543 9.745.699.679
Tidak ada penjualan ke pihak berelasi untuk periode yang berakhir 30 September 2020, 30 September 2019, 31 Desember
2019, 2018 dan 2017.
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
Surplus revaluasi properti investasi tersebut telah dicatat sebagai keuntungan pada laba rugi periode berjalan 30 September
2020.
Kegiatan penunjang hotel merupakan pendapatan dari kolam renang, sewa lapangan tenis, keanggotaan fitness center,
laundry, lobby center dan business center.
179
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
30 September 2020 30 September 2019 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Pindahan 2.967.045.064 6.236.576.513 8.614.282.404 9.719.830.543 9.745.699.679
Beban penagihan kartu
kredit 190.926.325 402.437.726 554.033.319 920.158.906 447.957.551
Perlengkapan dekorasi 57.841.350 132.383.439 145.506.307 386.384.888 63.892.758
Perlengkapan 4.199.168 - 16.102.600 41.941.640 40.334.501
Musik dan hiburan - 3.691.730 4.009.380 35.258.300 24.214.216
Jumlah 3.220.011.907 6.775.089.408 9.333.934.010 11.103.574.277 10.322.098.705
25. BEBAN USAHA
Beban usaha terdiri dari :
30 September 2020 30 September 2019 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Gaji dan tunjangan 9.140.624.584 12.476.810.370 15.374.196.756 15.314.479.190 13.968.482.218
Listrik 2.168.354.520 3.423.442.695 4.658.280.718 5.041.019.225 5.213.552.596
Pajak bumi dan bangunan 1.672.340.061 1.672.330.061 1.672.330.061 1.609.137.141 1.488.017.457
Astek 809.064.429 1.306.181.857 1.460.172.293 1.318.749.737 905.969.390
Keamanan, outsourcing
dan kebersihan 771.768.737 41.475.000 1.064.627.482 59.735.000 57.062.800
Sewa 562.500.000 487.500.003 650.000.004 625.000.000 600.000.000
Beban imbalan kerja
karyawan 435.765.917 425.505.536 567.340.715 518.492.267 484.377.422
Pemeliharaan aset tetap 298.562.131 452.115.381 666.506.054 716.151.447 736.949.919
Kesejahteraan karyawan 291.856.044 602.112.459 774.902.760 842.935.044 1.045.099.941
Beban gas 286.802.146 591.894.723 776.535.189 994.969.911 1.111.406.331
Reparasi dan perawatan 284.875.839 377.880.125 564.893.544 1.382.319.202 764.064.529
Pajak 283.328.271 404.939.723 505.076.250 448.801.790 2.026.430.543
Bensin dan solar 273.028.812 825.278.900 984.710.089 989.730.391 895.865.460
Percetakan dan
perlengkapan 178.492.412 440.497.824 600.449.062 739.186.217 972.441.900
Perlengkapan kantor 148.330.364 406.157.810 516.830.721 671.518.372 2.105.022.855
Beban iklan 139.511.287 454.859.470 739.054.026 1.582.389.579 1.852.767.098
Asuransi 134.463.613 185.580.481 239.672.023 282.659.578 319.471.216
Telepon dan faksimile 76.167.522 105.129.789 138.136.474 184.342.378 200.146.839
Izin 60.691.450 78.635.403 116.009.561 253.732.593 231.617.472
Honorarium tenaga ahli 45.100.000 121.230.000 121.230.000 22.950.000 278.404.190
Koran 15.043.700 30.649.500 40.326.400 43.320.900 43.444.200
Dipindahkan 18.076.671.839 24.910.207.110 32.231.280.182 33.641.619.962 35.300.594.376
Beban penagihan kartu kredit merupakan fee atas penggunaan kartu kredit pelanggan. Setiap bank penerbit kartu kredit
membayar/ melunasi tagihan, maka Entitas akan dikenakan fee yang persentasenya bervariasi tergantung dari bank penerbit
kartu kredit.
180
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
30 September 2020 30 September 2019 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Pindahan 18.076.671.839 24.910.207.110 32.231.280.182 33.641.619.962 35.300.594.376
Sumbangan 13.300.000 49.478.400 53.728.400 62.381.000 55.420.900
Transportasi tamu 4.500.000 7.254.000 7.320.000 520.000 2.779.600
Pos, telegram, dan materai 3.624.318 9.101.384 13.246.562 11.050.690 29.070.230
Lain-lain 18.946.479 6.523.503 7.635.530 15.065.360 9.332.000
Jumlah 18.117.042.636 24.982.564.397 32.313.210.674 33.730.637.012 35.397.197.106
26. PERPAJAKAN
A. Pajak dibayar di muka
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Pajak penghasilan pasal 23 1.179.200 - - -
B. Utang pajak
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Pajak pembangunan 1 96.407.642 461.247.290 452.291.995 468.242.045
Pajak penghasilan pasal 21 13.081.699 26.705.372 26.820.378 4.441.566
Pajak penghasilan pasal 23 3.545.429 3.221.658 1.617.202 3.267.286
Pajak pertambahan nilai keluaran 2.404.615 18.783.825 19.287.449 22.447.904
Pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 - 2.373.895 1.696.625 1.761.069
Jumlah 115.439.385 512.332.040 501.713.649 500.159.870
C. Beban (manfaat) pajak
Beban (manfaat) pajak untuk tahun 2020, 2019, 2018 dan 2017 adalah :
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Pajak kini - - - -
Beban (manfaat) pajak tangguhan (2.177.280.438) 1.049.603.008 903.264.693 59.896.271
Jumlah (2.177.280.438) 1.049.603.008 903.264.693 59.896.271
Utang pajak Entitas merupakan utang pajak pembangunan 1, utang pajak penghasilan pasal 21, utang pajak penghasilan
pasal 23, utang pajak pertambahan nilai keluaran dan utang pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 yang telah dilunasi pada
bulan Oktober 2020.
Rekonsiliasi antara rugi sebelum manfaat pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain dan rugi fiskal untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2020 dan untuk
tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019, 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut :
181
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Laba (rugi) sebelum pajak 27.438.896.735 (2.294.662.119) (1.662.780.328) (3.552.193.092)
Koreksi beda tetap :
Beban pajak 283.328.271 505.076.250 448.801.790 335.782.901
Beban sumbangan 13.300.000 53.728.400 62.381.000 55.420.900
Beban pengobatan 21.761.332 10.601.294 17.142.178 26.086.400
Musik dan hiburan - 4.009.380 35.258.300 24.214.216
Pendapatan sewa dan service charge (381.184.328) (1.010.361.730) (1.214.951.799) (1.221.029.656)
Pendapatan bunga (777.994.130) (1.466.803.496) (1.277.466.056) (1.447.842.374)
Lain-lain - - (21.443.851) (337.312.055)
Koreksi beda tetap, bersih (840.788.855) (1.903.749.902) (1.950.278.438) (2.564.679.668)
Koreksi beda temporer :
Revaluasi properti investasi (38.520.425.000) - - -
Perolehan kendaraan sewa pembiayaan - - - (297.280.000)
Penyusutan aset tetap 43.003.125 46.681.405 80.951.875 71.661.875
Penyusutan sewa pembiayaan 17.710.781 34.270.470 - -
Penyusutan properti investasi (206.987.624) 65.364.513 65.364.513 65.364.513
Cadangan penggantian aset tetap 38.510.015 - - -
Liabilitas sewa pembiayaan (25.175.476) (71.093.768) (129.858.146) 140.251.451
Imbalan kerja karyawan 332.443.611 336.060.715 208.076.371 259.587.234
Koreksi beda temporer, bersih (38.320.920.568) 411.283.335 224.534.613 239.585.073
Jumlah koreksi fiskal (39.161.709.423) (1.492.466.567) (1.725.743.825) (2.325.094.595)
Rugi Fiskal (11.722.812.688) (3.787.128.686) (3.388.524.153) (5.877.287.687)
Rugi Fiskal 2019 (3.787.128.686) - - -
Rugi Fiskal 2018 (3.388.524.153) (3.388.524.153) - -
Rugi Fiskal 2017 (5.877.287.687) (5.877.287.687) (5.877.287.687) -
Rugi Fiskal 2016 (12.146.895.734) (12.146.895.734) (12.146.895.734) (12.146.895.734)
Kumulatif Rugi Fiskal (36.922.648.948) (25.199.836.260) (21.412.707.574) (18.024.183.421)
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Laba (rugi) entitas sebelum pajak penghasilan 27.438.896.735 (2.294.662.119) (1.662.780.328) (3.552.193.092)
Pajak dihitung dengan tarif yang berlaku 6.036.557.282 (573.665.530) (415.695.082) (888.048.273)
Beban yang tidak dapat dikurangkan 70.045.712 143.353.829 140.895.816 110.376.104
Pendapatan kena pajak final (255.019.261) (619.291.307) (628.465.427) (751.546.024)
Rugi fiskal tahun berjalan - - - 1.469.321.922
Penyesuaian tarif (3.674.303.295) - - -
Beban (Manfaat) Pajak Tangguhan Bersih 2.177.280.438 (1.049.603.008) (903.264.693) (59.896.271)
Rugi kena pajak hasil rekonsiliasi menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan.
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dengan hasil perkalian rugi akuntansi sebelum pajak dengan tarif yang berlaku
untuk tahun 2020, 2019, 2018 dan 2017 adalah :
Pajak penghasilan badan untuk tahun 2020, 2019, 2018 dan 2017 tidak disisihkan karena hasil usaha untuk fiskal
menunjukkan negatif.
182
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
D. Aset dan liabilitas pajak tangguhan
Dibebankan ke
Dibebankan ke Penghasilan Penyesuaian
31 Desember 2019 Laba Rugi Komprehensif Lain Tarif Pajak 30 September 2020
Aset tetap (56.396.354) 9.460.688 (1.010.004.256) 6.767.562 (1.050.172.360)
Aset hak-guna * (38.661.132) 3.896.372 - 4.639.335 (30.125.425)
Properti investasi 51.746.908 (8.520.030.777) - (6.209.631) (8.474.493.500)
Cadangan penggantian
aset tetap - 8.472.203 - - 8.472.203
Liabilitas sewa 8.060.556 (5.538.605) - (967.266) 1.554.685
Imbalan kerja karyawan 666.478.929 73.137.595 1.154.386 (79.977.472) 660.793.438
Rugi fiskal 1.793.913.211 2.579.018.791 - 3.750.050.767 8.122.982.769
Jumlah Bersih 2.425.142.118 (5.851.583.733) (1.008.849.870) 3.674.303.295 (760.988.190)
* Reklasifikasi dari pajak tangguhan atas perolehan dan penyusutan kendaraan sewa pembiayaan.
Dikreditkan ke
Dikreditkan ke Penghasilan
31 Desember 2018 Laba Rugi Komprehensif Lain 31 Desember 2019
Perolehan kendaraan sewa pembiayaan (161.903.750) - - (161.903.750)
Aset tetap 46.608.295 11.670.351 - 58.278.646
Penyusutan sewa pembiayaan - 8.567.618 - 8.567.618
Properti investasi 35.405.779 16.341.129 - 51.746.908
Liabilitas sewa pembiayaan 25.833.998 (17.773.442) - 8.060.556
Imbalan kerja karyawan 580.259.891 84.015.180 2.203.858 666.478.929
Rugi fiskal 847.131.039 946.782.172 - 1.793.913.211
Jumlah Bersih 1.373.335.252 1.049.603.008 2.203.858 2.425.142.118
Dikreditkan ke
Dikreditkan ke Penghasilan
31 Desember 2017 Laba Rugi Komprehensif Lain 31 Desember 2018
Perolehan kendaraan sewa pembiayaan (161.903.750) - - (161.903.750)
Aset tetap 26.370.326 20.237.969 - 46.608.295
Properti investasi 19.064.650 16.341.129 - 35.405.779
Liabilitas sewa pembiayaan 58.298.535 (32.464.537) - 25.833.998
Imbalan kerja karyawan 526.323.939 52.019.093 1.916.859 580.259.891
Rugi fiskal - 847.131.039 - 847.131.039
Jumlah Bersih 468.153.700 903.264.693 1.916.859 1.373.335.252
183
Dikreditkan ke
Dikreditkan ke Penghasilan
31 Desember 2016 Laba Rugi Komprehensif Lain 31 Desember 2017
Perolehan kendaraan
sewa pembiayaan (87.583.750) (74.320.000) - (161.903.750)
Aset tetap 8.454.857 17.915.469 - 26.370.326
Properti investasi 2.723.521 16.341.129 - 19.064.650
Liabilitas sewa pembiayaan 23.235.672 35.062.863 - 58.298.535
Imbalan kerja karyawan 459.910.219 64.896.810 1.516.910 526.323.939
Jumlah Bersih 406.740.519 59.896.271 1.516.910 468.153.700
E. Administrasi
F. Pengampunan Pajak
G. Surat Ketetapan Pajak
Pada tahun 2020, Entitas menerima Surat Ketetapan Pajak sebagai berikut :
Jumlah PPh
Masa/ Yang Harus
Tanggal Jenis Pajak Tahun Pajak Dibayar
30 Juni 2020 PPh 21 April 2020
2.959
Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Entitas menyetorkan dan melaporkan pajak-pajaknya
berdasarkan sistem self-assesment. Fiskus dapat melakukan koreksi dan menetapkan pajak-pajak Entitas
tersebut dalam waktu 5 tahun sejak saat terutangnya pajak.
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
Berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak diterbitkan oleh Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. KET-50151/PP/WPJ.05/2016 tertanggal 21 November 2016, aset Entitas yang
dilaporkan sehubungan dengan pengampunan pajak adalah berupa bangunan senilai Rp 18.675.575.000.
Sesuai dengan PSAK 70, penyesuaian dan pengukuran kembali atas aset program pengampunan pajak
tersebut dicatat dan diakui sebagai tambahan modal disetor (Catatan 20).
00112/101/20/048/20
Surat Ketetapan Pajak
Berkaitan dengan diberlakukannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.03/2016 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2016 dan Peraturan Direktorat
Jenderal Pajak Nomor PER-18/PJ/2016 tentang Pengembalian Kelebihan Pembayaran Uang Tebusan
dalam Rangka Pengampunan Pajak, Entitas melakukan pengampunan pajak pada 2016.
184
27. INFORMASI MENGENAI PIHAK-PIHAK BERELASI
Pihak-pihak berelasi terdiri dari :
Nama Entitas Hubungan
PT Metro Hotel International Entitas sepengendali Piutang lain-lain
PT Merlynn Park Hotel Entitas sepengendali Piutang lain-lain, utang lain-lain
PT First National Cooling Industry Entitas sepengendali Biaya dibayar di muka
PT Flying Wheel Indonesia Entitas sepengendali Piutang lain-lain
Karyawan kunci operasional Perorangan karena hubungan Piutang lain-lain
kepengurusan
Transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut :
Rp % Rp % Rp % Rp %
Piutang lain-lain
Karyawan kunci
operasional 862.790.310 0,55 1.250.449.496 0,97 220.161.477 0,17 54.948.002 0,04
PT Flying Wheel
Indonesia - - 4.000.000.000 3,09 - - - -
PT Metro Hotel
International - - 1.600.000.000 1,24 11.801.000 0,01 - -
PT Merlynn Park
Hotel - - 22.322.665 0,02 52.092.000 0,04 - -
Jumlah 862.790.310 0,55 6.872.772.161 5,32 284.054.477 0,22 54.948.002 0,04
Rp % Rp % Rp % Rp %
Biaya dibayar di muka
PT First National
Cooling Industry 187.500.000 0,12 - - 650.000.000 0,49 1.275.000.000 0,94
(sebagai persentase
terhadap saldo aset)
Utang lain-lain
PT Merlynn Park
Hotel - - - - 1.000.000.000 12,61 3.500.000.000 32,53
(sebagai persentase
terhadap saldo liabilitas)
Kompensasi kepada personil manajemen kunci berjumlah Rp 810 juta (2020), Rp 270 juta (2019), Nil (2018) dan Nil (2017).
Transaksi pihak berelasi dilakukan dengan ketentuan yang setara dengan yang berlaku dalam transaksi yang wajar.
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
Jenis Transaksi
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
31 Desember 201731 Desember 201831 Desember 201930 September 2020
185
28. ASET MONETER DALAM MATA UANG ASING
Aset moneter dalam mata uang asing (disajikan dalam ekuivalen US Dollar) sebagai berikut :
US$ Ekuivalen Rp US$ Ekuivalen Rp
ASET
Bank 10.814 161.329.368 10.850 150.821.819
US$ Ekuivalen Rp US$ Ekuivalen Rp
ASET
Bank 10.897 157.794.823 10.944 148.263.757
29. INFORMASI SEGMEN USAHA
Akomodasi dan Pusat olahraga
Hotel penunjang dan rekreasi Jumlah
Pendapatan 12.921.180.152 69.337.082 411.219.102 13.401.736.336
Beban pokok pendapatan (3.169.823.629) (7.241.419) (42.946.859) (3.220.011.907)
Laba bruto 9.751.356.523 62.095.663 368.272.243 10.181.724.429
Beban usaha (17.663.395.060) (65.454.572) (388.193.004) (18.117.042.636)
Beban penyusutan aset tetap (4.411.913.017) - - (4.411.913.017)
Beban penyusutan aset hak-guna (34.837.500) - - (34.837.500)
Beban penyusutan properti investasi (49.023.384) - - (49.023.384)
Keuntungan atas selisih revaluasi
properti investasi 38.589.436.008 - - 38.589.436.008
Pendapatan bunga, bersih 777.994.130 - - 777.994.130
Pendapatan sewa dan service charge 381.184.328 - - 381.184.328
Laba selisih kurs 10.397.394 - - 10.397.394
Rugi penghapusan aset tetap (76.923.076) - - (76.923.076)
Lain-lain, bersih 900.059 - - 900.059
Rugi sebelum pajak 27.275.176.405 (3.358.909) (19.920.761) 27.251.896.735
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
30 September 2020
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
31 Desember 201930 September 2020
31 Desember 2018 31 Desember 2017
Segmen operasi yang dilaporkan sesuai dengan informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan
operasional dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi, Entitas saat ini
melakukan kegiatan usaha jasa perhotelan, jasa akomodasi dan penunjang dan jasa pusat olahraga dan
rekreasi.
Entitas memiliki saldo bank di PT Bank Central Asia Tbk dalam mata uang asing (US$) yang digunakan untuk
transaksi di masa lalu. Rekening Entitas tersebut sekarang sudah tidak aktif dan sudah ditutup pada tanggal
16.Desember 2020.
186
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
Akomodasi dan Pusat olahraga
Hotel penunjang dan rekreasi Jumlah
Pendapatan 40.622.150.486 464.948.984 1.881.585.959 42.968.685.429
Beban pokok pendapatan (8.824.204.607) (100.999.207) (408.730.196) (9.333.934.010)
Laba bruto 31.797.945.879 363.949.777 1.472.855.763 33.634.751.419
Beban usaha (30.993.619.938) (261.467.392) (1.058.123.344) (32.313.210.674)
Beban penyusutan aset tetap (5.956.040.249) - - (5.956.040.249)
Beban penyusutan properti investasi (65.364.513) - - (65.364.513)
Pendapatan bunga, bersih 1.466.803.496 - - 1.466.803.496
Pendapatan sewa dan service charge 1.010.361.730 - - 1.010.361.730
Rugi selisih kurs (6.602.447) - - (6.602.447)
Lain-lain, bersih (65.360.881) - - (65.360.881)
Rugi sebelum pajak (2.811.876.923) 102.482.385 414.732.419 (2.294.662.119)
Akomodasi dan Pusat olahraga
Hotel penunjang dan rekreasi Jumlah
Pendapatan 44.507.739.333 389.199.761 1.446.248.640 46.343.187.734
Beban pokok pendapatan (10.663.810.878) (93.250.135) (346.513.264) (11.103.574.277)
Laba bruto 33.843.928.455 295.949.626 1.099.735.376 35.239.613.457
Beban usaha (32.675.175.264) (223.806.597) (831.655.151) (33.730.637.012)
Beban penyusutan aset tetap (6.033.198.740) - - (6.033.198.740)
Beban penyusutan properti investasi (65.364.513) - - (65.364.513)
Pendapatan bunga, bersih 1.277.466.056 - - 1.277.466.056
Pendapatan sewa dan service charge 1.214.951.799 - - 1.214.951.799
Laba selisih kurs 9.981.592 - - 9.981.592
Lain-lain, bersih 424.407.033 - - 424.407.033
Rugi sebelum pajak (2.003.003.582) 72.143.029 268.080.225 (1.662.780.328)
Akomodasi dan Pusat olahraga
Hotel penunjang dan rekreasi Jumlah
Pendapatan 43.353.465.746 297.468.275 1.707.981.499 45.358.915.520
Beban pokok pendapatan (9.865.728.656) (67.693.348) (388.676.701) (10.322.098.705)
Laba bruto (dipindahkan) 33.487.737.090 229.774.927 1.319.304.798 35.036.816.815
31 Desember 2019
31 Desember 2018
31 Desember 2017
187
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
Akomodasi dan Pusat olahraga
Hotel penunjang dan rekreasi Jumlah
Pindahan 33.487.737.090 229.774.927 1.319.304.798 35.036.816.815
Beban usaha (34.194.462.697) (178.401.541) (1.024.332.868) (35.397.197.106)
Beban penyusutan aset tetap (5.999.644.839) - - (5.999.644.839)
Beban penyusutan properti investasi (65.364.513) - - (65.364.513)
Pendapatan bunga, bersih 1.447.842.374 - - 1.447.842.374
Pendapatan sewa dan service charge 1.221.029.656 - - 1.221.029.656
Laba selisih kurs 602.117 - - 602.117
Lain-lain, bersih 203.722.404 - - 203.722.404
Rugi sebelum pajak (3.898.538.408) 51.373.386 294.971.930 (3.552.193.092)
30. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar
Aset Keuangan
Kas dan setara kas 23.429.388.351 23.429.388.351 25.439.166.272 25.439.166.272
Deposito 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000
Piutang usaha 118.427.783 118.427.783 489.220.167 489.220.167
Piutang lain-lain 945.694.675 945.694.675 6.872.772.161 6.872.772.161
Jaminan 204.190.000 204.190.000 204.190.000 204.190.000
Jumlah Aset Keuangan 26.697.700.809 26.697.700.809 35.005.348.600 35.005.348.600
Liabilitas Keuangan
Utang usaha 473.834.689 473.834.689 1.589.268.371 1.589.268.371
Utang lain-lain 722.806.477 722.806.477 645.589.760 645.589.760
Akrual 271.244.703 271.244.703 540.662.240 540.662.240
Jumlah Liabilitas
Keuangan 1.467.885.869 1.467.885.869 2.775.520.371 2.775.520.371
30 September 2020 31 Desember 2019
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar dari masing-masing instrumen keuangan Entitas yang
tercatat pada laporan posisi keuangan pada tanggal 30 September 2020, 31 Desember 2019, 2018 dan 2017.
31 Desember 2017
188
Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar
Aset Keuangan
Kas dan setara kas 30.776.581.123 30.776.581.123 28.701.555.329 28.701.555.329
Piutang usaha 685.674.746 685.674.746 1.191.163.921 1.191.163.921
Piutang lain-lain 284.054.477 284.054.477 54.948.002 54.948.002
Jaminan 204.190.000 204.190.000 312.555.000 312.555.000
Jumlah Aset Keuangan 31.950.500.346 31.950.500.346 30.260.222.252 30.260.222.252
Liabilitas Keuangan
Utang usaha 1.701.393.220 1.701.393.220 1.672.692.830 1.672.692.830
Utang lain-lain 1.782.250.210 1.782.250.210 4.506.059.011 4.506.059.011
Akrual 559.276.908 559.276.908 525.858.830 525.858.830
Jumlah Liabilitas
Keuangan 4.042.920.338 4.042.920.338 6.704.610.671 6.704.610.671
31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
a. Manajemen risiko modal
Struktur permodalan utama Entitas berasal dari modal saham.
Tindakan yang dilakukan dalam mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan Entitas adalah :
-
- Mempertahankan fleksibilitas keuangan dengan menjaga likuiditas yang kuat;
- Membagikan dividen dengan mempertimbangkan faktor pertumbuhan arus kas dan kinerja Entitas.
b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
Menjaga kecukupan finansial yang kuat sesuai dengan risiko yang dihadapi untuk mendukung
pertumbuhan bisnis baru dan memenuhi persyaratan dari regulator dan pemangku kepentingan lainnya
sehingga memberikan keyakinan kepada pelanggan dan pemegang saham terhadap kekuatan finansial
Entitas;
Manajemen Entitas secara berkala melakukan reviu struktur permodalan Entitas. Sebagai bagian dari reviu
ini, manajemen mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
31 Desember 2018 31 Desember 2017
Tujuan dari kebijakan manajemen risiko keuangan Entitas secara keseluruhan adalah memastikan bahwa
sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk
mengelola risiko pasar (termasuk risiko mata uang asing dan risiko tingkat bunga), risiko kredit dan risiko
likuiditas.
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
189
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
1. Risiko pasar
a. Manajemen risiko mata uang asing
b. Manajemen risiko tingkat bunga dan risiko pasar lainnya
Sensitivitas suku bunga
2. Manajemen risiko kredit
Aktivitas Entitas terekspos terutama untuk risiko keuangan atas perubahan nilai tukar mata uang asing
dan suku bunga.
Entitas terkena risiko mata uang asing sehubungan dengan eksposur mata uang asing. Fluktuasi yang
timbul dari perubahan kurs mata uang asing umumnya dikelola dengan cara mencocokkan liabilitas
dengan aset mata uang yang sama sehingga memastikan bahwa setiap eksposur terhadap mata uang
asing luar negeri diminimalkan.
Risiko kredit adalah risiko bahwa suatu pihak untuk suatu instrumen keuangan akan menyebabkan
kerugian finansial bagi pihak lain karena gagal untuk melaksanakan kewajiban. Berikut ini adalah
kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk mengurangi eksposur Entitas terhadap risiko kredit :
Kebijakan risiko kredit untuk keseluruhan Entitas mendefinisikan apa yang merupakan risiko kredit bagi
Entitas. Kepatuhan terhadap kebijakan tersebut dipantau serta eksposur dan pelanggaran dilaporkan
kepada manajemen.
Risiko pengelolaan dana dilakukan melalui dua pendekatan, yang pertama adalah manajemen arus kas
dengan mempersingkat waktu penagihan sehingga dana dapat lebih cepat diinvestasikan. Kedua untuk
mengantisipasi perubahan ekonomi global dan lokal, perubahan situasi politik, perubahan peraturan
dan faktor lain yang dapat mempengaruhi keamanan investasi.
Risiko yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang diminimalkan dengan menjaga cadangan
dalam mata uang asing sebesar liabilitas Entitas dalam mata uang tersebut.
Entitas memiliki eksposur atas dampak perubahan tingkat bunga dan risiko pasar lainnya sehubungan
dengan investasi Entitas seperti deposito dan efek utang. Untuk mengelola risiko-risiko ini, Entitas
mendiversifikasi portofolio investasi dan melaksanakan analisa sensitivitas.
Analisa sensitivitas suku bunga digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan perubahan suku
bunga terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai wajar dan arus kas untuk
perubahan suku bunga pasar didasarkan pada volatilitas tingkat suku bunga historis dengan
mempertahankan variabel lainnya tetap konstan.
190
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo
atau tidak tetapi belum Telah jatuh tempo
mengalami mengalami dan mengalami
penurunan nilai penurunan nilai penurunan nilai Jumlah
Kas dan setara kas 23.429.388.351 - - 23.429.388.351
Deposito 2.000.000.000 - - 2.000.000.000
Piutang usaha 118.427.783 - - 118.427.783
Piutang lain-lain 945.694.675 - - 945.694.675
Jumlah 26.493.510.809 - - 26.493.510.809
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo
atau tidak tetapi belum Telah jatuh tempo
mengalami mengalami dan mengalami
penurunan nilai penurunan nilai penurunan nilai Jumlah
Kas dan setara kas 25.439.166.272 - - 25.439.166.272
Deposito 2.000.000.000 - - 2.000.000.000
Piutang usaha 489.220.167 - - 489.220.167
Piutang lain-lain 6.872.772.161 - - 6.872.772.161
Jumlah 34.801.158.600 - - 34.801.158.600
31 Desember 2019
Risiko kredit dari aset keuangan terutama yang melekat pada piutang usaha dan piutang lain-lain
umumnya dicatat pada nilai tercatat, yaitu setelah dikurangi penyisihan. Batas bersih yang diperbolehkan
ditetapkan untuk setiap counterparty atau kelompok counterparty dalam hubungannya dengan deposito
tunai. Eksposur risiko kredit dihitung secara teratur dan dibandingkan dengan batas kredit resmi sebelum
transaksi lebih lanjut dilakukan dengan counterparty masing-masing.
Dalam mengelola risiko kredit, Entitas bertransaksi antara Entitas dengan counterparty menurut panduan
ketat yang meliputi batas-batas dan syarat dan tidak mengharapkan counterparty yang memiliki peringkat
kredit yang kuat akan tidak dapat memenuhi kewajibannya.
Risiko kredit dalam hal piutang secara aktif dimonitor. Kontrol ketat diselenggarakan atas eksposur
counterparty . Bisnis dilakukan dengan counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat dan
konsentrasi risiko dihindari dengan batas kepatuhan terhadap batasan counterparty yang ditetapkan setiap
tahun oleh manajemen secara teratur.
Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur maksimum Entitas pada nilai tercatat tiap jenis aset
keuangan pada tanggal 30 September 2020, 31 Desember 2019, 2018 dan 2017 :
30 September 2020
191
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo
atau tidak tetapi belum Telah jatuh tempo
mengalami mengalami dan mengalami
penurunan nilai penurunan nilai penurunan nilai Jumlah
Kas dan setara kas 30.776.581.123 - - 30.776.581.123
Piutang usaha 685.674.746 - - 685.674.746
Piutang lain-lain 284.054.477 - - 284.054.477
Jumlah 31.746.310.346 - - 31.746.310.346
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo
atau tidak tetapi belum Telah jatuh tempo
mengalami mengalami dan mengalami
penurunan nilai penurunan nilai penurunan nilai Jumlah
Kas dan setara kas 28.701.555.329 - - 28.701.555.329
Piutang usaha 1.191.163.921 - - 1.191.163.921
Piutang lain-lain 54.948.002 - - 54.948.002
Jumlah 29.947.667.252 - - 29.947.667.252
3. Manajemen risiko likuiditas
Entitas memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang berkelangsungan.
< 1 tahun ≥ 1 tahun Jumlah
Liabilitas sewa pembiayaan 7.066.749 74.320.000 81.386.749
Utang usaha 473.834.689 - 473.834.689
Utang lain-lain 722.806.477 - 722.806.477
Akrual 271.244.703 - 271.244.703
Jumlah 1.474.952.618 74.320.000 1.549.272.618
31 Desember 2018
Tabel di bawah merupakan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Entitas berdasarkan pembayaran
kontraktual yang tidak terdiskonto pada tanggal 30 September 2020, 31 Desember 2019, 2018 dan 2017 :
30 September 2020
Sesuai dengan kebijakan likuiditas Entitas, persentase minimum dari jumlah kas dan bank selalu
disediakan untuk memastikan bahwa ada dana cair yang cukup tersedia untuk memenuhi liabilitas dan
investasi. Entitas memiliki posisi likuiditas yang kuat.
Entitas terus menerus memonitor arus kas aktual dan mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas
keuangan.
31 Desember 2017
192
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
< 1 tahun ≥ 1 tahun Jumlah
Liabilitas sewa pembiayaan 25.175.476 81.386.749 106.562.225
Utang usaha 1.589.268.371 - 1.589.268.371
Utang lain-lain 645.589.760 - 645.589.760
Akrual 540.662.240 - 540.662.240
Jumlah 2.800.695.847 81.386.749 2.882.082.596
< 1 tahun ≥ 1 tahun Jumlah
Liabilitas sewa pembiayaan 71.093.768 106.562.225 177.655.993
Utang usaha 1.701.393.220 - 1.701.393.220
Utang lain-lain 1.782.250.210 - 1.782.250.210
Akrual 559.276.908 - 559.276.908
Jumlah 4.114.014.106 106.562.225 4.220.576.331
< 1 tahun ≥ 1 tahun Jumlah
Liabilitas sewa pembiayaan 129.858.146 286.020.993 415.879.139
Utang usaha 1.672.692.830 - 1.672.692.830
Utang lain-lain 4.506.059.011 - 4.506.059.011
Akrual 525.858.830 - 525.858.830
Jumlah 6.834.468.817 286.020.993 7.120.489.810
32. LABA (RUGI) PER SAHAM - DASAR
30 September 2020 31 Desember 2019 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Laba (rugi) bersih 25.261.616.297 (1.245.059.111) (759.515.635) (3.492.296.821)
Jumlah saham biasa yang
beredar 6.000 saham 6.000 saham 6.000 saham 6.000 saham
Laba (Rugi) Per Saham - Dasar 4.210.269 (207.510) (126.586) (582.049)
31 Desember 2019
31 Desember 2018
31 Desember 2017
Laba (rugi) per saham dihitung berdasarkan PSAK 56 : Laba Per Saham paragraf 10 dengan membagi rugi
bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham biasa dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang
beredar pada tahun bersangkutan. Laba (rugi) per saham dasar disajikan dengan tujuan menyajikan informasi
laba (rugi) per saham Entitas sebagai hasil kinerja selama periode pelaporan.
193
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
33. KOMITMEN DAN PERISTIWA PENTING
a. Komitmen Bank
b. Ketidakpastian Kondisi Ekonomi
c. Pajak Tangguhan
d. Komite Audit
Ketua : Tn. Ricardo Suhendra Wirjawan
Anggota : Tn. Sugito Wibowo
Tn. Elkana Pandaja
Entitas telah membentuk Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan No.228/KLR/Per-HDS/DES/2020
tanggal 15 Desember 2020, sebagai berikut :
Sehubungan dengan peraturan ini, Aset Pajak Tangguhan juga Liabilitas Pajak Tangguhan Entitas akan
terpengaruh pada tahun-tahun yang akan datang.
Pada awal tahun 2020 terjadi penyebaran penyakit yang disebabkan virus corona Covid-19 sehingga
mengakibatkan epidemi pada suatu negara, yang kemudian menyebar ke hampir seluruh negara di dunia,
termasuk Indonesia, dan menjadi pandemi di dunia sampai dengan sekarang.
Ekonomi global dan Indonesia mengalami penurunan dan ketidakpastian yang disebabkan oleh gangguan
aktivitas bisnis, volatilitas mata uang asing dan nilai wajar instrumen keuangan, penurunan daya beli dan
sebagainya.
Dampak penurunan kondisi ekonomi ini terhadap Entitas belum dapat ditentukan saat ini, dan sangat
tergantung pada kebijakan Pemerintah untuk memitigasi dan mengatasinya.
Berdasarkan perjanjian pinjaman No.72/CLO/NOV/PP/XI/2019 tanggal 25 November 2019, Entitas
menerima fasilitas pinjaman rekening koran dari PT Bank OCBC NISP Tbk sebesar Rp 2.000.000.000.
Pinjaman ini dijamin dengan deposito di bank yang sama, jatuh waktu pada tanggal 25 November 2020 dan
dikenakan bunga sebesar bunga deposito ditambah 0,8%.
Untuk memitigasi penurunan kondisi ekonomi, Pemerintah Indonesia menerbitkan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang (Perppu) No.1 Tahun 2020 tertanggal 31 Maret 2020, yang antara lain
menurunkan tarif Pajak Penghasilan Badan dari semula 25% menjadi 22% untuk tahun 2020 dan 2021, dan
kemudian menjadi 20% untuk tahun 2022 dan selanjutnya (dengan pengecualian tarif khusus untuk entitas-
entitas tertentu).
Sampai dengan 30 September 2020, Entitas belum menggunakan fasilitas pinjaman tersebut dan pada saat
jatuh tempo pinjaman tersebut tidak diperpanjang.
194
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
34. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
a.
Perubahan anggaran dasar Entitas
1.
2.
3.
4.
5.
Direktur Utama : Tn. Sapto Utomo Hidajat
Direktur : Tn. Alexander Hidajat
Direktur : Tn. Daniel Hidayat
Komisaris Utama : Tn. Surjo Luhur Hidajat
Komisaris : Tn. Nicholas Thomas Pelliccione
Komisaris Independen : Tn. Ricardo Suhendra Wirjawan
6.
Menyetujui rencana Entitas untuk melakukan penawaran umum saham-saham perdana Entitas kepada
masyarakat (“Penawaran Umum”) dan mencatatkan saham-saham tersebut pada Bursa Efek Indonesia
serta mengubah status Entitas dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka.
Menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp 50.000.000.000 menjadi Rp 120.000.000.000. Menyetujui
melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split ) dari sebesar Rp 5.000.000 menjadi sebesar
Rp.100.
Menyetujui untuk mengeluarkan saham dalam simpanan/portepel dan menawarkan/menjual saham
baru yang akan dikeluarkan dari portepel tersebut melalui Penawaran Umum kepada masyarakat dalam
jumlah sebanyak-banyaknya 150.000.000 saham baru dengan nilai nominal masing-masing saham
sebesar Rp 100, dengan memperhatikan peraturan yang berlaku termasuk peraturan pasar modal dan
Bursa Efek Indonesia.
Menyetujui ini untuk mencatatkan seluruh saham Entitas, setelah dilaksanakannya Penawaran Umum
atas saham-saham yang ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui Pasar Modal, serta saham-
saham yang dimiliki oleh pemegang saham (selain pemegang saham masyarakat) pada Bursa Efek
Indonesia, serta menyetujui untuk mendaftarkan saham-saham Entitas dalam Penitipan Kolektif sesuai
dengan Peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia.
Menyetujui perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, dengan memberhentikan seluruh
anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang lama, dan mengangkat anggota Direksi dan Dewan
Komisaris yang baru. Sehingga susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris menjadi sebagai berikut :
Memberikan kuasa kepada Direksi Entitas, dengan hak substitusi, untuk melakukan semua tindakan
yang diperlukan sehubungan dengan Penawaran Umum, termasuk :
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Sirkuler Direksi sebagai Pengganti Rapat Direksi Entitas tanggal
12.November 2020 sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 4 dari Notaris Rahayu Ningsih, S.H., yang telah
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.
AHU-0075955.AH.01.02.TAHUN 2020 tangggal 12 November 2020, yang merupakan kelanjutan dari Rapat
Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa Entitas tanggal 9 November 2020 sebagaimana dinyatakan dalam
Akta No. 2 dari notaris yang sama, maka Direksi yang telah diberikan kuasa untuk :
195
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
-
-
-
b. Perjanjian kerjasama bagi hasil
Tahun pertama sebesar 536.250.000Rp
Tahun kedua sebesar 536.250.000Rp
Tahun ketiga sebesar 576.469.000Rp
Tahun keempat sebesar 619.704.000Rp
Tahun kelima sebesar 650.689.000Rp
2.919.362.000Rp
Adapun syarat kondisi atas perjanjian tersebut adalah sebagai berikut :
1. Perjanjian bagi hasil berlaku mulai tanggal 1 November 2020 sampai dengan 31 Oktober 2025.
2.
3. Entitas menanggung pajak penghasilan atas bagi hasil tersebut.
4. Entitas menanggung pajak bumi dan bangunan atas obyek bagi hasil tersebut.
5. Entitas menanggung asuransi atas obyek bagi hasil tersebut.
Entitas tidak menyewakan langsung ke pihak ketiga lain karena Entitas ingin konsentrasi dan komitmen
untuk pengembangan hotel yang dikelola.
PT Dirga Surya sebagai penyewa tanah dan bangunan yang dimiliki Entitas telah melakukan renovasi atas
bangunan kantor tersebut dan kemudian PT Dirga Surya menyewakan bangunan tersebut kepada pihak
ketiga. Bagi hasil tidak berdasarkan persentase tetapi berdasarkan nilai tertentu yang didasarkan Laporan
Penilaian Sewa Pasar di Jl. HOS Cokroaminoto No.26, Jakarta No. 00387/2.0059-
02/PI/03/0242/1/X/2020 tanggal 15 Oktober 2020 oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Suwendho
Rinaldy dan Rekan. Penilaian kembali aset menggunakan pendekatan pasar dan pendekatan pendapatan,
yang selanjutnya indikasi nilai yang diperoleh dari tiap-tiap pendekatan tersebut direkonsiliasi dengan
melakukan pembobotan untuk memperoleh kesimpulan nilai sewa pasar aset sewa.
Nilai bagi hasil telah ditetapkan sebesar Rp 2.919.362.000 untuk sewa 5 tahun yang akan dibayarkan
paling lambat setiap tanggal 23 Desember di mana nilai per tahun telah ditetapkan dalam perjanjian
Membuat dan menandatangani Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Perjanjian Pengelolaan
Administrasi Saham Penawaran Umum,
Mencatatkan saham-saham Entitas yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek
Indonesia,
Mendaftarkan saham-saham dalam Penitipan Kolektif sesuai dengan Peraturan Kustodian Sentral Efek
Indonesia.
Berdasarkan perjanjian kerjasama bagi hasil tanggal 1 Agustus 2020, Entitas sebagai pemilik sebidang tanah
di Jl. HOS Cokroaminoto, Jakarta, melakukan kerjasama dengan pihak berelasi PT Dirga Surya (Entitas
sepengendali) sebagai pengelola tanah tersebut untuk disewakan kepada pihak ketiga (Catatan 12).
Kerjasama tersebut berlaku sejak tanggal 1 November 2020 sampai dengan 31 Oktober 2025 dengan sistem
kerjasama bagi hasil di mana Entitas menerima sebagai berikut :
196
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
c. Perjanjian sewa
Jangka Jangka
pendek panjang Jumlah Nilai kontrak
4.055.150.000 41.750.413.519 45.805.563.519 4.055.150.000
4.460.445.000 38.959.985.060 43.420.430.060 4.460.445.000
4.795.215.000 35.723.169.462 40.518.384.462 4.795.215.000
5.154.656.000 31.997.440.241 37.152.096.241 5.154.656.000
5.423.599.000 27.853.738.850 33.277.337.850 5.423.599.000
5.683.229.000 23.284.659.404 28.967.888.404 5.683.229.000
5.967.390.000 18.248.655.781 24.216.045.781 5.967.390.000
6.265.760.000 12.712.842.012 18.978.602.012 6.265.760.000
6.579.048.000 6.642.307.692 13.221.355.692 6.579.048.000
6.908.000.000 - 6.908.000.000 6.908.000.000
Berdasarkan Surat Pernyataan Bersama tanggal 10 Desember 2020 antara Entitas dengan pihak berelasi
PT.First National Cooling Industry (Entitas sepengendali), kedua belah pihak sepakat dan memastikan untuk
memperpanjang jangka waktu sewa setelah perjanjian sewa selesai, di mana nilai atau harga sewa baru akan
disesuaikan atau diatur kembali dalam perpanjangan/addendum perjanjian sewa tersebut.
Berdasarkan Laporan Penilaian Sewa Pasar di Jl. Danau Permai Timur I Blok C-1, Jakarta
No. 00386/2.0059-02/PI/03/0242/1/X/2020 tanggal 15 Oktober 2020 oleh Kantor Jasa Penilai Publik
(KJPP) Suwendho Rinaldy dan Rekan), penilaian kembali aset dengan pendekatan pasar dan pendekatan
pendapatan, yang selanjutnya indikasi nilai yang diperoleh dari tiap-tiap pendekatan tersebut direkonsiliasi
dengan melakukan pembobotan untuk memperoleh kesimpulan nilai sewa pasar aset sewa.
Desember 2026
Desember 2027
Desember 2028
Desember 2029
Entitas mengakui aset tesebut sebagai properti investasi sesuai dengan PSAK 13 : Properti Investasi. Hal ini
disebabkan properti yang dikuasai Entitas bertujuan menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau
keduanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa ataupun untuk
dijual dalam kegiatan sehari-hari.
Desember 2025
Perjanjian sewa menyewa tersebut berlaku 5 tahun sejak tanggal 1 Januari 2021 sampai dengan 31 Desember
2025 dengan nilai sebesar Rp 23.889.065.000. Perjanjian tersebut dapat diperpanjang 5 tahun berikutnya
sejak tanggal 1 Januari 2026 sampai dengan 31 Desember 2030 dengan nilai sebesar Rp 31.403.427.000.
Dengan diterapkan PSAK 73 : Sewa sesuai Catatan 2b maka Entitas mulai mengakui aset hak-guna pada
tanggal permulaan sewa sebagaimana dijelaskan di Catatan 2i. Sebagai dampaknya Entitas akan mengakui
aset hak-guna sebesar Rp 45.805.563.519 dan liabilitas sewa sebesar Rp 45.805.563.519 (termasuk jangka
pendek Rp 4.055.150.000) pada tanggal 23 Desember 2020 sesuai tanggal pembayaran sewa.
Liabilitas berdasarkan PSAK 73
Periode
Desember 2020
Desember 2021
Desember 2022
Desember 2023
Desember 2024
Berdasarkan perjanjian sewa menyewa dengan pihak berelasi PT First National Cooling Industry (Entitas
sepengendali) tanggal 1 November 2020, Entitas menyewa tanah di Sunter, Jakarta yang dipakai untuk
bangunan hotel.
197
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
Adapun syarat kondisi atas perjanjian tersebut adalah sebagai berikut :
1.
2.
3. Perjanjian ini tidak berakhir walaupun terjadi peralihan kepada pihak ketiga.
4. Entitas diberikan prioritas utama untuk membeli jika tanah tersebut dikemudian hari akan dijual.
5.
6.
7.
8. Pajak-pajak lain yang timbul akibat perjanjian ini dibayar oleh masing-masing pihak.
9.
10.
11. PT First National Cooling Industry menjamin tidak ada gangguan dan tuntutan dari pihak ketiga.
12. Entitas menanggung asuransi atas obyek sewa tersebut.
13. Entitas dilarang mengalihkan hak sewa kepada pihak manapun.
14. Entitas dilarang menggunakan tanah menyimpang dari yang ditentukan dalam perjanjian.
35.
Entitas wajib menyerahkan uang jaminan sebesar Rp 2.000.000.000 pada saat penanda-tanganan
perjanjian ini, dan wajib dikembalikan kepada Entitas pada saat perjanjian ini berakhir.
Pemberlakuan retrospektif tersebut mempengaruhi laporan-laporan keuangan tahun 2019, 2018 dan 2017 yang
telah diterbitkan sebelumnya, sehingga perlu disajikan kembali dan diterbitkan kembali. Dampak penyajian
kembali tersebut terutama menimbulkan pajak tangguhan dan liabilitas/beban imbalan kerja yang didasarkan
pada laporan aktuaris serta penyesuaian-penyesuaian lain yang diperlukan.
Dampak dari perubahan kebijakan akuntansi dan penyesuaian-penyesuaian tersebut pada laporan keuangan per
31 Desember 2019, 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut :
Perjanjian sewa berlaku mulai tanggal 1 Januari 2021 sampai dengan 31 Desember 2025 dan dapat
diperpanjang untuk jangka waktu 5 tahun yang akan datang terhitung mulai 1 Januari 2026 sampai
dengan 31 Desember 2030.
Apabila ingin memperpanjang perjanjian ini maka wajib memberitahukan secara tertulis selambat-
lambatnya 90 hari sebelum jangka waktu perjanjian ini berakhir.
Entitas menanggung segala macam iuran, pungutan, perizinan, rekening listrik, air, telepon, gas,
keamanan, kebersihan, pajak bumi dan bangunan dan iuran wajib lainnya.
Entitas membayar pajak pertambahan nilai dan memotong pajak penghasilan final atas penghasilan
sewa.
Nilai sewa telah ditetapkan sebesar Rp 23.889.065.000 belum termasuk PPN untuk 5 tahun pertama dan
sebesar Rp 31.403.427.000 belum termasuk PPN untuk 5 tahun kedua.
Pembayaran sewa dilakukan setiap tanggal 23 Desember tiap tahunnya dan bukti transfer berlaku sebagai
tanda terima yang sah selama uang tersebut telah diterima/ tercatat dalam rekening PT First National
Cooling Industry.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
2019, 2018 DAN 2017
Efektif 1 Januari 2020, Entitas merubah penerapan standar akuntansinya dari Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik menjadi Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan diberlakukan
retrospektif.
198
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
Sebelum Penyajian Setelah
Penyajian Kembali Kembali Penyajian Kembali
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain
Beban usaha (31.977.149.959) (336.060.715) (32.313.210.674)
Sebelum Penyajian Setelah
Penyajian Kembali Kembali Penyajian Kembali
Beban penyusutan aset tetap (6.846.509.199) 890.468.950 (5.956.040.249)
Beban penyusutan properti investasi *) - (65.364.513) (65.364.513)
Manfaat pajak **) - 1.049.603.008 1.049.603.008
Penghasilan komprehensif lain
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi :
Pengukuran kembali atas program
imbalan pasti ***) - (8.815.430) (8.815.430)
Pajak penghasilan terkait ***) - 2.203.858 2.203.858
Sebelum Penyajian Setelah
Penyajian Kembali Kembali Penyajian Kembali
Laporan Posisi Keuangan
Aset
Aset lancar
Kas dan setara kas 20.439.166.272 5.000.000.000 25.439.166.272
Deposito 7.000.000.000 (5.000.000.000) 2.000.000.000
Piutang usaha 2.367.373.718 (1.878.153.551) 489.220.167
Piutang lain-lain 2.872.772.161 4.000.000.000 6.872.772.161
Investasi 4.000.000.000 (4.000.000.000) -
Aset tidak lancar
Aset tetap 87.851.445.008 (15.162.799.858) 72.688.645.150
Properti investasi *) - 18.468.587.376 18.468.587.376
Aset pajak tangguhan **) - 2.425.142.118 2.425.142.118
Jumlah aset 124.530.757.159 3.852.776.085 128.383.533.244
1 Januari 2019 - 31 Desember 2019
31 Desember 2019
1 Januari 2019 - 31 Desember 2019
199
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
Sebelum Penyajian Setelah
Penyajian Kembali Kembali Penyajian Kembali
Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek
Pendapatan diterima di muka - 867.332.661 867.332.661
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas imbalan kerja karyawan ***) - 2.665.915.699 2.665.915.699
Jumlah liabilitas - 3.533.248.360 3.533.248.360
Ekuitas
Saldo laba 1.970.392.272 319.527.725 2.289.919.997
Jumlah liabilitas dan ekuitas 1.970.392.272 3.852.776.085 5.823.168.357
Sebelum Penyajian Setelah
Penyajian Kembali Kembali Penyajian Kembali
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain
Beban usaha (33.522.560.641) (208.076.371) (33.730.637.012)
Beban penyusutan aset tetap (6.923.661.726) 890.462.986 (6.033.198.740)
Beban penyusutan properti investasi *) - (65.364.513) (65.364.513)
Manfaat pajak **) - 903.264.693 903.264.693
Sebelum Penyajian Setelah
Penyajian Kembali Kembali Penyajian Kembali
Penghasilan komprehensif lain
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi :
Pengukuran kembali atas program
imbalan pasti ***) - (7.667.435) (7.667.435)
Pajak penghasilan terkait ***) - 1.916.859 1.916.859
1 Januari 2018 - 31 Desember 2018
1 Januari 2018 - 31 Desember 2018
31 Desember 2019
200
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
Sebelum Penyajian Setelah
Penyajian Kembali Kembali Penyajian Kembali
Laporan Posisi Keuangan
Aset
Aset lancar
Kas dan setara kas 6.776.581.123 24.000.000.000 30.776.581.123
Deposito 24.000.000.000 (24.000.000.000) -
Piutang usaha 2.545.734.151 (1.860.059.405) 685.674.746
Piutang lain-lain 63.893.000 220.161.477 284.054.477
Aset tidak lancar
Aset tetap 94.136.289.487 (16.053.268.808) 78.083.020.679
Properti investasi *) - 18.533.951.889 18.533.951.889
Aset pajak tangguhan **) - 1.373.335.252 1.373.335.252
Jumlah aset 127.522.497.761 2.214.120.405 129.736.618.166
Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek
Utang lain-lain 1.562.088.733 220.161.477 1.782.250.210
Pendapatan diterima di muka - 885.426.807 885.426.807
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas imbalan kerja karyawan ***) - 2.321.039.554 2.321.039.554
Jumlah liabilitas 1.562.088.733 3.426.627.838 4.988.716.571
Sebelum Penyajian Setelah
Penyajian Kembali Kembali Penyajian Kembali
Ekuitas
Saldo laba 4.754.098.113 (1.212.507.433) 3.541.590.680
Jumlah liabilitas dan ekuitas 6.316.186.846 2.214.120.405 8.530.307.251
31 Desember 2018
31 Desember 2018
201
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
Sebelum Penyajian Setelah
Penyajian Kembali Kembali Penyajian Kembali
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain
Beban usaha (35.137.609.872) (259.587.234) (35.397.197.106)
Beban penyusutan aset tetap (6.890.113.789) 890.468.950 (5.999.644.839)
Beban penyusutan properti investasi *) - (65.364.513) (65.364.513)
Manfaat pajak **) - 59.896.271 59.896.271
Penghasilan komprehensif lain
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi :
Pengukuran kembali atas program
imbalan pasti ***) - (6.067.640) (6.067.640)
Pajak penghasilan terkait ***) - 1.516.910 1.516.910
Sebelum Penyajian Setelah
Penyajian Kembali Kembali Penyajian Kembali
Laporan Posisi Keuangan
Aset
Aset lancar
Piutang usaha 2.904.862.678 (1.713.698.757) 1.191.163.921
Aset tidak lancar
Aset tetap 100.772.386.772 (16.943.737.758) 83.828.649.014
Properti investasi *) - 18.599.316.402 18.599.316.402
Aset pajak tangguhan **) - 468.153.700 468.153.700
Jumlah aset 103.677.249.450 410.033.587 104.087.283.037
Liabilitas
Liabilitas Jangka Pendek
Pendapatan diterima di muka - 1.031.787.456 1.031.787.456
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas imbalan kerja karyawan ***) - 2.105.295.748 2.105.295.748
Jumlah liabilitas - 3.137.083.204 3.137.083.204
1 Januari 2017 - 31 Desember 2017
31 Desember 2017
202
PT SUNTER LAKESIDE HOTEL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2020 DAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2019, 2018 DAN 2017
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA 30 SEPTEMBER 2019 (TIDAK DIAUDIT)
(Tahun 2019, 2018 dan 2017 Disajikan Kembali, Catatan 35)
Sebelum Penyajian Setelah
Penyajian Kembali Kembali Penyajian Kembali
Ekuitas
Saldo laba 7.033.906.508 (2.727.049.617) 4.306.856.891
Jumlah liabilitas dan ekuitas 7.033.906.508 410.033.587 7.443.940.095
Penjelasan :
*)
**)
***) Penyesuaian karena dampak perubahan kebijakan akuntansi yang mengacu PSAK 24 : Imbalan Kerja.
36. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
37. STANDAR AKUNTANSI BARU YANG AKAN BERLAKU
- PSAK 22 (Amendemen) : Kombinasi Bisnis tentang Definisi Bisnis.
38. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan Entitas telah diselesaikan dan disetujui oleh Direksi pada tanggal 12 Maret 2021.
Sehubungan dengan rencana Entitas untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana, Entitas telah
menerbitkan kembali laporan keuangan tanggal 30 September 2020, 31 Desember 2019, 2018 dan 2017 dan
untuk periode sembilan bulan dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, disertai dengan
beberapa tambahan pengungkapan dan perubahan lainnya (pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi
dan Penghasilan Komprehensif Lain, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan 2a, 2b, 2d,
2e, 2i, 2j, 2m, 2n, 2p, 2q, 2r, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 16, 18, 22, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, dan 36 atas
Laporan Keuangan).
Penyesuaian karena dampak perubahan kebijakan akuntansi yang mengacu PSAK 13 : Properti Investasi.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) juga telah melakukan revisi atas
Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2021 sebagai berikut :
Entitas sedang mengevaluasi dampak dari penerapan standar yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.
31 Desember 2017
Penyesuaian karena dampak perubahan kebijakan akuntansi yang mengacu PSAK 46 : Pajak
Penghasilan.
203
Halaman ini sengaja dikosongkan