SABTU, 24 DESEMBER 2011 Potret FINISH Muram di Negeri ... · niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta...

1
11 8 K ALEIDOSK SABTU, 24 DESEMBER 2011 Potret Muram di Negeri Penuh Suap 23 25 24 START N ASIB pilu seperti tidak ada ha- bisnya dialami pahlawan devisa Indonesia di luar negeri. Kali ini menimpa Ruyati binti Satubi, 54, seorang tenaga kerja Indonesia yang menjalani hu- kuman pancung di Mekah, Arab Saudi. Yang lebih mengenaskan, TKI yang berasal dari Kampung Ceger, Kecamatan Sukatani, Bekasi, Jawa Barat, itu dipan- cung tanpa sepengetahuan pemerintah Indonesia. Eksekusi dilakukan setelah janda tiga anak itu divonis pengadilan Arab Saudi karena membunuh istri majikannya, Khoiriyah Omar Moh Omar Hilwani, di Mekah pada 12 Januari 2010. Pembunuh- an itu sebagai buntut pertengkaran karena keinginan Ruyati untuk pulang tidak dikabulkan. Keterangan pihak keluarga menyata- kan Ruyati sudah berulang kali meminta berhenti dari tempatnya bekerja. Anak almarhum, Irwan Setiawan, mengatakan ibunya tidak diberi upah kerja selama delapan bulan. Tragedi Ruyati menunjukkan perlin- dungan buruh migran oleh pemerintah hanya manis dalam pidato. Migrant Care menilai pidato Presiden Yudhoyono pada 14 Juni di ILO, Jenewa, Swiss, hanya buaian. Pemancungan itu juga mempertegas fakta lemahnya posisi Indonesia di mata Arab Saudi. Akibatnya, pemerintah Arab Saudi merasa tidak perlu memberitahukan ter- lebih dahulu jadwal dan proses eksekusi Ruyati kepada pemerintah Indonesia, sesuatu yang diharuskan hukum inter- nasional. Desakan publik agar pemerintah ber- tindak tegas dalam menerapkan perlin- dungan TKI akhirnya direspons dengan penerbitan moratorium atau penghentian pengiriman TKI ke Arab Saudi, Kuwait, dan Suriah. Kebijakan itu mulai berlaku 1 Agus- tus dan hanya akan dicabut setelah pemerintah Arab Saudi menyetujui sejumlah hal terkait dengan perlin- dungan TKI. Namun, sebelum moratorium berlaku efektif, pemerintah Arab Saudi mendahu- lui dengan menghentikan pemberian visa bagi TKI per 2 Juli. Pemerintah Arab Saudi juga menolak syarat-syarat perlindungan TKI yang diajukan pemerintah Indonesia. (Hde/E-1) 18 Juni Ruyati Dipancung PENGANTAR: Bulan Juni, yang identik dengan keceriaan musim liburan, mendadak muram oleh munculnya kabar bahwa seorang tenaga kerja Indonesia, Ruyati, dipancung. Di Libia, Khadafi bertahan di tengah keroyokan NATO. Dari dalam negeri, suap sedang menjadi tren. Nunun Daradjatun menjadi buron Interpol dalam kasus dugaan suap, disusul vonis bagi 10 politikus Golkar pada kasus yang sama. KPK menangkap seorang hakim juga karena kasus suap. Kemudian, pemesanan pesawat kepresidenan yang kontroversial. Satu peristiwa sedikit berbeda, yakni peti mati yang menghebohkan Jakarta. 13 10 1 12 J u n i 2011 MI/ANGGA YUNIAR 17 Juni 10 Politik Golkar Di MI/M IRFAN SEBANYAK 10 anggota DP Partai Golkar diganjar hukum 1 tahun 4 bulan. Mereka div suap dalam pemilihan Depu Indonesia (BI) pada 2004 ya Goeltom. Vonis dijatuhkan Pidana Korupsi Jakarta. Na tertera pada grak. Selain dijatuhi vonis 16 bu harus membayar denda Rp kurungan. Salah satu terpidana, Paska gan mempertanyakan posisi belum juga diproses secara h 6 Juni Peti Mati Bikin Heboh KEHEBOHAN melanda sejumlah kantor di Jakar- ta. Pengiriman peti mati menjadi penyebabnya. Hal itu di luar kelaziman karena belum pernah terjadi peti mati dikirimkan ke kantor. Sontak hal tersebut menimbulkan kepanikan. Apalagi masyarakat masih trauma dengan serangkaian teror bom buku. Salah satunya terjadi di halaman kantor PT Orang Tua. Karyawan yang menyaksikan heran dan cemas ketika mobil mirip ambulans menge- luarkan peti mati. Selain ke kantor perusahaan umum, peti mati serupa juga dikirim ke kantor sejumlah media massa. Peti mati berukuran 100x40 cm itu berisikan setangkai bunga mawar dengan serpihan bunga. Belakangan diketahui pengiriman peti mati itu merupakan metode pemasaran sebuah perusahaan baru. Sang pencetus ide, Sumardy, yang merupa- kan CEO of Buzz & Co, akhirnya ditangkap petu- gas di kantornya di kawasan Senayan. (Mts/E-1) MI/PANCA S

Transcript of SABTU, 24 DESEMBER 2011 Potret FINISH Muram di Negeri ... · niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta...

11

8 9KALEIDOSKOP 2011 SABTU, 24 DESEMBER 2011SSABTU, 24 DESEMBER 2011

Potret Muramdi NegeriPenuh Suap

30

19

29

20

28

21

27

2223

25

24

18171716

8

14

9

START

NASIB pilu seperti tidak ada ha-bisnya dialami pahlawan devisa Indonesia di luar negeri. Kali ini

menimpa Ruyati binti Satubi, 54, seorang tenaga kerja Indonesia yang menjalani hu-kuman pancung di Mekah, Arab Saudi.

Yang lebih mengenaskan, TKI yang berasal dari Kampung Ceger, Kecamatan Sukatani, Bekasi, Jawa Barat, itu dipan-cung tanpa sepengetahuan pemerintah Indonesia.

Eksekusi dilakukan setelah janda tiga anak itu divonis pengadilan Arab Saudi karena membunuh istri majikannya, Khoiriyah Omar Moh Omar Hilwani, di Mekah pada 12 Januari 2010. Pembunuh-an itu sebagai buntut pertengkaran ka rena keinginan Ruyati untuk pulang tidak dikabulkan.

Keterangan pihak keluarga menyata-kan Ruyati sudah berulang kali meminta berhenti dari tempatnya bekerja. Anak almarhum, Irwan Setiawan, mengatakan ibunya tidak diberi upah kerja selama delapan bulan.

Tragedi Ruyati menunjukkan perlin-dung an buruh migran oleh pemerintah hanya manis dalam pidato. Migrant Care menilai pidato Presiden Yudhoyono pada

14 Juni di ILO, Jenewa, Swiss, hanya buai an.

Pemancungan itu juga mempertegas fakta lemahnya posisi Indonesia di mata Arab Saudi.

Akibatnya, pemerintah Arab Saudi merasa tidak perlu memberitahukan ter-lebih dahulu jadwal dan proses eksekusi Ruyati kepada pemerintah Indonesia, sesuatu yang diharuskan hukum inter-nasional.

Desakan publik agar pemerintah ber-tindak tegas dalam menerapkan perlin-dungan TKI akhirnya direspons dengan penerbitan moratorium atau penghentian pengiriman TKI ke Arab Saudi, Kuwait, dan Suriah.

Kebijakan itu mulai berlaku 1 Agus-tus dan hanya akan dicabut setelah pemerintah Arab Saudi menyetujui sejumlah hal terkait dengan perlin-dungan TKI.

Namun, sebelum moratorium berlaku efektif, pemerintah Arab Saudi mendahu-lui dengan menghentikan pemberian visa bagi TKI per 2 Juli. Pemerintah Arab Saudi juga menolak syarat-syarat perlindungan TKI yang diajukan pemerintah Indonesia. (Hde/E-1)

18 Juni

Ruyati Dipancung

PENGANTAR:

Bulan Juni, yang identik dengan keceriaan musim liburan, mendadak muram oleh munculnya kabar bahwa seorang tenaga kerja Indonesia, Ruyati, dipancung. Di Libia, Khadafi bertahan di tengah keroyokan NATO.

Dari dalam negeri, suap sedang menjadi tren. Nunun Daradjatun menjadi buron Interpol dalam kasus dugaan suap, disusul vonis bagi 10 politikus Golkar pada kasus yang sama. KPK menangkap seorang hakim juga karena kasus suap. Kemudian, pemesanan pesawat kepresidenan yang kontroversial. Satu peristiwa sedikit berbeda, yakni peti mati yang menghebohkan Jakarta.

6

5

7

43

13

10

1

12

J

uni

2011

MI/ROMMY P

MI/PANCA S

MI/ANGGA YUNIAR

3

KOMISI Pemberantasan Korupsi menangkap Syarifuddin Umar, hakim niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Syarifuddin ditangkap di rumahnya, Jl Sunter Agung Tengah C 26, Sunter, Jakut, karena diduga menerima suap dari Puguh Wirawan, seorang kurator PT Skycamping In-donesia (SCI). Suap itu terkait pengurusan aset pailit SCI. Puguh ditangkap secara terpisah di jalan kawasan Pancoran, Jaksel.

Setelah menjalani pemeriksaan selama 12,5 jam, KPK menetapkan ke-duanya sebagai tersangka. Pada 20 Oktober Syarifuddin didakwa menerima suap dari kurator SCI terkait dengan pengurusan aset pailit perusahaan tersebut. Ia terancam hukuman pidana paling lama selama 20 tahun ku-rungan dan denda maksimal Rp1 miliar.

Wakil Koordinator ICW Emerson Yuntho mengatakan Syarifuddin ternyata sudah membebaskan 39 koruptor. Putusan bebas bagi para korup-tor itu tidak hanya diberikan di PN Jakarta Pusat, tetapi juga saat ia masih bersidang di PN Makassar. (*/E-1)

1 Juni

KPK Tangkap Hakim Syarifuddin

17 Juni

10 Politikus Golkar Divonis

MI/M IRFAN

SEBANYAK 10 anggota DPR periode 1999-2004 dari Partai Golkar diganjar hukuman pidana penjara selama 1 tahun 4 bulan. Mereka divonis dalam kasus dugaan suap dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) pada 2004 yang dimenangi Miranda S Goeltom. Vonis dijatuhkan oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Nama kesepuluh politikus tertera pada grafi k.

Selain dijatuhi vonis 16 bulan penjara, mereka juga harus membayar denda Rp50 juta subsider 3 bulan kurungan.

Salah satu terpidana, Paskah Suzetta, seusai persidan-gan mempertanyakan posisi Miranda S Goeltom yang belum juga diproses secara hukum. (*/E-1)

DOK. INTERPOL

14

99

NUNUN Nurbaeti, yang menjadi tersangka dalam dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) pada 2004, diburu aparat Inter-pol yang tersebar di 188 negara anggota. Sekretaris National Central Bureaus (NCB) Republik Indonesia Hasan Malik mengatakan pihaknya mengirimkan permintaan pada 9 Juni ke markas besar Interpol di Lyon, Prancis, agar Nunun dijadikan buron Interpol. Permohonan penahanan Nunun diajukan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Hasan mengatakan, pemerintah juga menetapkan istri mantan Wakapolri Komjen (Purn) Adang Darad-jatun itu sebagai buron pemerintah RI.

Dalam situs Interpol, nama Nunun telah masuk salah satu daftar red notice. Red notice menjamin peredaran surat penangkapan di seluruh dunia dengan permintaan agar sang buron ditangkap dan diekstradisi.

Di laman www.interpol.int tertulis Nunun Daradja-tun dicari dalam kasus penggelapan, penipuan, atau kecurangan. (*/E-1)

13 Juni

Nunun Terpampang di Laman Interpol

Khadafi Bertahan Dikeroyok NATOOPERASI Pakta Pertahanan Atlan-tik Utara (NATO) ke wilayah Libia memasuki hari ke-100 pada 27 Juni 2011. Sejumlah serangan udara te-lah dilancarkan untuk mendukung kota-kota yang dikuasai kelompok pemberontak.

Namun, pemimpin Libia Moamar Khadafi masih kukuh berkuasa. Tiga bulan berlalu, pesawat jet tempur

Prancis melancarkan misi mereka di atas wilayah timur Libia. Pasukan NATO juga terus menggempur se-luruh wilayah Libia yang dijadikan ajang pertempuran.

Akan tetapi, serangan NATO be-lum menunjukkan kemenangan. Pa-sukan oposisi yang didukung NATO memang mengklaim telah merebut sejumlah kota, tetapi pasukan pro-

Khadafi menyatakan hal serupa. Bahkan ibu kota Libia, Tripoli, masih tetap dalam kekuasaan pasukan pro-Khadafi .

Operasi yang diberi nama Op-erasi Gabungan Pelindung itu telah mendekati 5.000 serangan cepat. Bahkan pasukan NATO masih terus membombardir sekitar 50 target da-lam sehari. (Drd/E-1)

27 Juni

6 Juni

Peti Mati Bikin Heboh

54 5

MENJELANG akhir masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, antara lain, akan ditandai dengan kehadiran pesawat kepresidenan keluaran Boeing. Menurut Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dalam rapat kerja dengan Komisi II

DPR di Jakarta, pesawat senilai US$58 juta itu akan tiba di Tanah Air pada 2013.

Pengamat ekonomi Revrisond Baswir menganggap pembelian pesawat kepresi-denan belum perlu. Alasannya, saat ini utang negara menumpuk. (*/E-1)

8 Juni

Pesawat Tiba 2013

FINISH

REUTERS/GORAN TOMASEVIC

KEHEBOHAN melanda sejumlah kantor di Jakar-ta. Pengiriman peti mati menjadi penyebabnya. Hal itu di luar kelaziman karena belum pernah terjadi peti mati dikirimkan ke kantor. Sontak hal tersebut menimbulkan kepanikan. Apalagi masyarakat masih trauma dengan serangkaian teror bom buku.

Salah satunya terjadi di halaman kantor PT Orang Tua. Karyawan yang menyaksikan heran dan cemas ketika mobil mirip ambulans menge-

luarkan peti mati. Selain ke kantor perusahaan umum, peti mati serupa juga dikirim ke kantor sejumlah media massa.

Peti mati berukuran 100x40 cm itu berisikan setangkai bunga mawar dengan serpihan bunga. Belakangan diketahui pengiriman peti mati itu merupakan metode pemasaran sebuah perusahaan baru. Sang pencetus ide, Sumardy, yang merupa-kan CEO of Buzz & Co, akhirnya ditangkap petu-gas di kantornya di kawasan Senayan. (Mts/E-1)

MI/PANCA S