Post on 21-Feb-2017
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN
ARENG BATOK KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR PEDANGAN MAKANAN
Disusun Oleh :
NAMA : IRWANSYAH BUDIMAN
NPM : 131100038
MATA KULIAH : KEWIRAHUSAAN
KELAS : SEMESTER 6 ( EKSTENSI )
PRODI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
JAKARTA
KATA PENGANTAR
Salah satu produk yang dibuat dari tempurung kelapa adalah pembuatan arang tempurung
yang merupakan bahan baku untuk pembuatan sate, ayam bakar dll yang sering digunakan oleh
penjual sate ayam, ayam bakar sebagai bahan bakarnya. Jadi arang tempurung merupakan bahan
baku untuk para pedagang yang orentasinya dengan pembakaran. Pembuatan arang tempurung
ini belum banyak yang membuatnya, padahal potensi penjualannya, dan potensi pasar cukup
besar, baik untuk konsumsi rumah tangga lokal maupun untuk pedangan makanan.
Dari aspek teknologi, pengolahan arang tempurung relatif masih sederhana dan dapat
dilaksanakan oleh usaha-usaha kecil. Keterbatasan modal, akses terhadap informasi pasar dan
pasar yang terbatas, merupakan kendala dan masalah dalam pengembangan usaha industri
pengolahan arang tempurung.
Dilihat dari hasil analisa ekonomi (aspek ekonomi dan finansial) memberikan gambaran
bahwa proyek tersebut layak untuk diambil menjadi salah satu alternatif investasi bagi investor.
Karena dengan hanya modal yang tidak cukup banyak sudah bisa menghasilkan keuntungan
yang lumayan.
BAB 1
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa yang utama di dunia. Luas areal
tanaman kelapa pada tahun 2000 mencapai 3,76 juta ha, dengan total produksi diperkirakan
sebanyak 14 milyar butir kelapa, yang sebagian besar (95%) merupakan perkebunan rakyat.
Kelapa mempunyai nilai dan peran yang penting baik ditinjau dari aspek ekonomi
maupun sosial budaya. Pemanfaatan buah kelapa umumnya hanya daging buahnya saja untuk
dijadikan kopra, minyak dan santan untuk keperluan rumah tangga, sedangkan hasil sampingan
lainnya seperti tempurung kelapa belum begitu banyak dimanfaatkan. Bobot tempurung
mencapai 12% dari bobot buah kelapa. Dengan demikian, apabila secara rata-rata produksi buah
kelapa per tahun adalah sebesar 5,6 juta ton, maka berarti terdapat sekitar 672 ribu ton
tempurung yang dihasilkan. Potensi produksi tempurung yang sedemikian besar belum
dimanfaatkan sepenuhnya untuk kegiatan produktif yang dapat meningkatkan nilai tambahnya.
Salah satu produk yang dibuat dari tempurung kelapa adalah pembuatan arang tempurung
yang pada proses selanjutnya akan dapat diolah menjadi arang aktif yang digunakan oleh para
pedagang sate ayam , ayam bakar dll.
1.1 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Memanfaatkan kulit kelapa sebagai bahan bakar yang bisa di manfaatkan oleh para
pedagang ayam bakar dan sate ayam.
1.2 MANFAAT :
1. Harga jauh lebih murah jika dibandingkan dengan areng kayu 2. menghasilkan panas yang tinggi dan continue sehingga sangat baik untuk pembakaran
yang lama3.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses Pembuatan Areng Kelapa
Alat dan bahan :
1) Tempurung kelapa
2) Tong besar / Drum
3) Timbangan besi
4) Sekop pasir
5) Tari plastic
1. Siapkan Drum bekas oli,usahakan yang dari pertamina dikarenakan lebih tebal dan awet
dari yang lain, pake tungku juga boleh. kalo pake drum bisa di pindah-pindah, banyaknya
drum disesuaikan dengan keinginan.
2. Drumnya dapat di lubangi sisi-sisinya diameter 5cm. tapi siapin juga penutup lubang
angin tersebut. tidak dikasi lubang pun tidak ada masalah. saya memilih tidak di lubangi,
karena berdasarkan pengalaman sedikit boros bahan baku, terlalu banyak oksigen di
dalam drum menyebabkan batok kelapa cepat terbakar menjadi abu.
3. Setelah tempat pembakaran di siapkan, buatlah STARTER untuk membakar batok,
caranya masukkan sampah ato plastik pada dasar drum, lalu bakar sampai api membesar
lalu masukkan setengah karung batok kelapa secara merata, lakukan penambahan batok
kelapa secara bertahap, skitar 30-1jam sekali. jangan sampai mengeluarkan API, yang
keluar hanya asap tebal. drum sambil di aduk, agar merata pembakarannya.
4.
Jika api sudah membesar dan sudah membakar seluruh batok kelapa hingga terlihat sudah
menjadi arang, maka siapakan air di ember untuk menyiram arengnya dengan secara
perlahan sampai apinya berkurang.
5. Siapkan karung goni basah, plat penutup drum,tali pengikat terbuat dari ban dalam
bekas,tutuplah semua sisi secara benar-benar rapat. jangan sampai ada sedikitpun celah
udara walaupun sebesar batang rokok.
6. Bukalah drum pada esok harinya, siapkan alas dari seng untuk mengangin-anginkan
arang yang sudah matang, sortir arang yang matang, pisahkan dengan yang belum
matang.pastikan arang tidak ada yang panas/ mengeluarkan asap, pastikan tidak ada bara
yang menyala. lalu di ayak pake kawat jaring-jaring ( yang biasa di pake oleh pekerja
penyaring kerikil), ayakan ini untuk memisahkan dari sampah dan debu sabut kelapa.
sehingga menghasilkan kualitas arang yang bagus.
7. Packing arang yang udah di ayak, pastikan kembali tidak ada arang yang membara.
setelah di masukkan dalam karung cek kembali dengan meraba sisi-sisi karung apabila
menemukan karung yang hangat, segera pisahkan dan bongkar karung tersebut. di
pastikan di dalam karung yang hangat itu ada arang yang membara. so ber hati-hatilah.
8. Yang terakhir jika arang yang sudah jadi selesai di masukkan ke karung kemudian tinggal
di timbang beratnya sesuai yang diinginkan maksimal 10 kg per karung. Setelah
ditimbang langkah terkhir tinggal di jahit menggunakan jarum karung.
9. Siap dipasarkan
B. Rencana Pembiayaan
Analisa Biaya
Modal awal : Rp. 2.000.000
Pembelian peralatan :
No Nama Barang Jumlah Harga Total1 Ayakan pasir 2 Rp 25.000 Rp 50.0002 Drum 10 Rp 100.000 Rp 1.000.0003 Timbangan 2 Rp 160.000 Rp 320.000
Total Rp 1.370.000
Asumsi penjualan :
Harga jual pasaran arang batok :
Areng per kg = Rp. 5.000Areng per karung /per 10 kg = Rp 50.000
Produksi arang batok 50 kg/hariProduksi di lahan pribadi tanpa biaya sewa
Mesin dan peralatan mengalami penyusutan sebagai berikut :
Drum digunakan selama 6 bulan :
1/6 bln x Rp 100.000 = Rp. 16.666
Ayakan pasir , timbangan digunakan selama 2 tahun :
1/24 bln x Rp. 370.000 = Rp. 30.833
Total penyusutan per bulan = Rp. 47.499
Biaya pengeluaran per bulan
Pembelian Bahan baku :
1 karung tempurung kelapa isi 20 kg.1 karung tempurung kelapa isi 20 kg = 5 kg arang batok
Harga tempurung kelapa per 20 kg = Rp. 20.000
Pembelian tempurung kelapa per hari :
10 Drum x Rp. 20.000 : Rp. 200.000
Per hari membakar batok kelapa :
20 kg x 10 Drum = 200 kg batok kelapa
Jadi tempurung kelapa untuk 200 kg adalah 50 kg arang batok sudah jadi.
Pengeluaran selama sebulan :
Gaji pegawai 2 orang x Rp 500.000 : Rp 1.000.000Biaya listrik, air : Rp 300.000Biaya transportasi : Rp 280.000Biaya penyusutan : Rp 47.499
Total operasional per bulan : Rp 1.627.499
Analisa Omset penjualan
Omset penjualan per hari :
Harga per karung arang / per 10 kg : Rp. 50.000
Penjualan per hari 5 karung x Rp. 50.000 : Rp.250.000
Omset penjualan per bulan :
Penjualan arang batok :Per hari : Rp. 250.000Per bulan Rp. 250.000 x 30 hari : Rp. 7.500.000
Laba bersih per bulan :
Rp. 7.500.000 - Rp 1.627.499 = Rp. 5.872.501KESIMPULAN
Upaya untuk meningkatkan pendapatan petani adalah memanfaatkan limbah kelapa
menjadi limbah yang memiliki nilai jual, salah satunya adalah dengan melakukan pembuatan
tempurung (batok) kelapa menjadi arang.
Pembuatan arang ini telah lama dikenal oleh masyarakat terutama dari segi manfaatnya, namun
di beberapa petani belum memasyarakat, melalui latihan ini diharapkan kegiatan pembuatan
arang tempurung akan menjadi kebiasaan yang dapat menghasilkan tambahan pendapatan
rumah tangga.
Pembuatan arang tempurung ini dapat dilakukan secara sederhana dengan cara menggunakan
lubang tanah dan dengan menggunakan drum bekas.