Profit planning - plan ahead

Post on 15-Nov-2014

283 views 2 download

description

 

Transcript of Profit planning - plan ahead

Oleh:Clotilda Detty Sari K

PROFIT PLANNING

Berbagai Sumber

BUDGETING

Budgeting: Tools to plan ahead Budgeting, planning and control:

BUDGET, PLANNING AND CONTROL

Keuntungan menggunakan Budgeting

Sistem Budgeting memberi beberapa keuntungan bagi perusahaan :1. Untuk perencanaan2. Sumber informasi dalam

pengambilan keputusan3. Menjadi standar evaluasi4. Meningkatkan komunkasi dan

koordinasi

MASTER BUDGET

Master Budget: comprehensive financial plan for the organization as a whole

Jangka waktu 1 tahun Master budget 1 tahun– dibreakdown :

Triwulan dan bulanan. Beberapa perusahaan menggunakan

Continuous budgeting philosophy (moving 12 months budget.

THE MASTER BUDGET AND ITS INTERRELATIONSHIPS

MASTER BUDGET.......

Penyiapan master budget : 4-5 bln terakhir Komite anggaran mereview budget,

menyiapkan kebijakan,meng-approve budget final dan memonitor kinerja organisasi.

Budget director, orang yang bertanggungjawab mengarahkan dan mengkoordinasikan keseluruhan proses budgeting secara keeluruhan.

MAJOR COMPONENTS OF MASTER BUDGET

Master Budget

Operating Budget: Income generating

activities

Financial Budget: inflows n outflows cash and overall financial position

OPERATING BUDGET

Budget Operasi terdiri dari : sales budget production budget direct materials purchases budget direct labor budget overhead budget selling and administrative expenses budget ending finished goods inventory budget cost of goods sold budget

SALES BUDGET

Sales Budget: Berisi ekspektasi Penjualan dalam unit dan Rupiah/dollar.

Merupakan budget utama dalam budget operasi – Harus seakurat mungkin.

Langkah pertama membuat sales budget adalah membuat sales Forecast.

Sales Forecast merupakan estimasi awal, biasanya dibuat oleh budget comitee dengan adjustment.

Cornerstone 9-1Preparing a Sales Budget

BUDGET PRODUKSI

Berisi jumlah unit yang harus diproduksi untuk memenuhi penjualan dan ending inventory.

Menghitung unit produksi (Data unit sales , beginning dan Ending Inventory diperlukan) :

Units to be produced = Expected unit

sales + Units in desired ending inventory (EI) – Units in beginning inventory (BI)

Cornerstone 9-2Preparing a Production

Budget

Cornerstone 9-2Preparing a Production Budget

(continued)

DIRECT MATERIALS PURCHASES BUDGET

Budget untuk DM, DL dan overhead bisa dibuat setelah budget produksi selesai dibuat..

Direct materials purchases budget berisi jumlah bahan mentah dan cost nya yang harus dibeli setiap periode..

Cara menghitung:

Cornerstone 9-3Preparing a Direct Materials

Purchases Budget

Cornerstone 9-3Preparing a Direct Materials

Purchases Budget (continued)

Cornerstone 9-3Preparing a Direct Materials Purchases

Budget (continued)

DIRECT LABOR BUDGET

Direct labor budget menunjukkan total jam kerja dan cost nya yang dibutuhkan untuk memproduksi unit dalam budget produksi.

Penentuan jam kerja berdasarkan jumlah jam kerja untuk memproduksi output (unit produksi)

Cornerstone 9-4Preparing a Direct Labor

Budget

OVERHEAD BUDGET Budget Overhead menunjukkan ekspektasi

biaya produksi selain DM dan DL. Jam tenaga kerja langsung sering

digunakan sebagai driver overhead. Cost Then costs that vary with direct labor

hours are pooled and called variable overhead.

The remaining overhead items are pooled into fixed overhead.

CORNERSTONE 9-5PREPARING AN OVERHEAD BUDGET

Information:Refer to the direct labor budget below. The variable overhead rate is $5 per direct labor hour. Fixed overhead is budgeted at $1,645 per quarter (this amount includes $540 per quarter for depreciation).

Required:Prepare an overhead budget.

Cornerstone 9-5Preparing an Overhead Budget

(continued)

Solution:

ENDING FINISHED GOODS INVENTORY BUDGET

Ending finished goods inventory budget menyediakan iformasi yang diperlukan dalam pembuatan neraca dan merupakan input dalam penyiapan budget Cost of gods Sold.

Sebelum membuat budget ini,, harus dihitung Cost product per unit berddasarkan data pada DM, DL dan Overhead budget.

© 2012 Cengage Learning. All Rights Reserved. May not be copied, scanned, or duplicated, in whole or in part, except for use as permitted in a license distributed with a certain product or service or otherwise on a password-protected website for

classroom use.

2Cornerstone 9-6

Preparing an Ending Finished Goods Inventory Budget

Information:Refer to the direct materials, direct labor, and overhead budgets prepared previously and shown here.

Cornerstone 9-6 Preparing an Ending

Finished Goods Inventory Budget (continued)

COST OF GOODS SOLD BUDGET

Diasumsikan nilai beginning Finish Goods inventory senilai $ 1,251, Budget COGS dapat kita ilustrasikan dengan informasi Cornerstones 9-3 s.d 9-6.

Cost of goods sold budget mengungkapkan Cost product yang diekspektasikan terjual.

Cornerstone 9-7Preparing a Cost of Goods Sold

Budget

SELLING AND ADMINISTRATIVE EXPENSES BUDGET Selling and administrative expenses

budget berisi pengeluaran yag bukan untuk proses produksi.

Biaya selling and administrative bisa diklasifikasikan ke dalam komponen variabel dan fixed.

Contoh biaya: komisi penjualan, biaya angkut.

Cornerstone 9-8Preparing a Selling and

Administrative Expenses BudgetInformation:Refer to the sales budget below. Variable expenses are $0.10 per unit sold. Salaries average $1,420 per quarter; utilities, $50 per quarter; and depreciation, $150 per quarter. Advertising for Quarters 1 through 4 is $100, $200, $800, and $500, respectively.

Required:Prepare a selling and administrative expenses budget.

Cornerstone 9-8Preparing a Selling and

Administrative Expenses Budget (continued)

BUDGETED INCOME STATEMENT

Setelah Operating budget selesai dibuat, perusahaan perlu mempersiapkan dan menghitung estimasi operating income Budgeted Income Statement).

Cornerstone 9-9Preparing a Budgeted Income

StatementInformation:Refer to Cornerstones 9-1, 9-7, 9-8, and 9-12 for the sales budget, the cost of goods sold budget, the selling and administrative expenses budget, and the cash budget. Assume that the tax rate is 40 percent.

Required:Prepare a budgeted income statement.

PREPARING THE FINANCIAL BUDGET Financial budget terdiri dari:

cash budget budgeted balance sheet budget for capital expenditures

CASH BUDGET Aliran kas adalah titik kritis dalam mengelola bisnis. Bisnis sukses berproduksi dan menjual produk tetapi

“gagal” karena masalah timing terkait kas masuk dan kas keluar.

Aliran kas sangat penting bagi perusahaan, karena itu budget kas sangat penting dalam master budget

Struktur dasar budget kas: penerimaan kas, disbursment, kelebihan atau kekurangan kas.

CASH BUDGET: CASH AVAILABLE Cash available ( kas tersedia) terdiri dari saldo awal kas

ditambah kas yag diekspektasikan diterima. Kas yang diekspektasikan diterima berasal dari semua sumber kas pada periode bersangkutan.

Sumber kas utama dari penjualan . Proporsi Penjualan terbesar adalah secara kredit,

orgnisasi harus menentukan pattern (pola) dari penagihan piutang.

Untuk perusahaan yang sudah lama, penentuan pattern of collection piutang untuk bulan berjalan dan bulan-bulan selanjutnya biasanya menggunakan pengalaman sebelumnya.

Pattern ini nantinya digunakan untuk membuat jadwal pengumpulan/penagihan piutang.

CORNERSTONE 9-10PREPARING A SCHEDULE FOR CASH COLLECTIONS ON ACCOUNTS RECEIVABLE

3

Information:From past experience, Texas Rex expects that, on average, 25 percent of total sales are cash and 75 percent of total sales are on credit. Of the credit sales, Texas Rex expects that 90 percent will be paid in cash during the quarter of sale, and the remaining 10 percent will be paid in the following quarter. Recall from Cornerstone 9-1 that Texas Rex expects the following total sales:

Quarter 1 $10,000Quarter 2 $12,000Quarter 3 $15,000Quarter 4 $20,000

The balance in accounts receivable as of the last quarter of 2011 was $1,350. This will be collected in cash during the first quarter of 2012.Required:1. Calculate cash sales expected in each quarter of 2012.2. Prepare a schedule showing cash receipts from sales expected in each quarter of 2012.

CORNERSTONE 9-10PREPARING A SCHEDULE FOR CASH COLLECTIONS ON ACCOUNTS RECEIVABLE (CONTINUED)

CASH BUDGET: CASH DISBURSEMENTS

Berisi semua rencana pengeluaran kas. Biaya-biaya yang tidak memerlukan cash tidak

termasuk dalam kategori ini. (ex Depresiasi). All expenses that do not require a cash outlay are excluded from the list (e.g., depreciation is never included in the disbursements section).

Perlu juga dibuatkan schedule pembayaran hutang.

CORNERSTONE 9-11DETERMINING CASH PAYMENTS ON ACCOUNTS PAYABLE

CORNERSTONE 9-11DETERMINING CASH PAYMENTS ON ACCOUNTS PAYABLE (CONTINUED)

CASH BUDGET: CASH EXCESS OR DEFICIENCY

Budget kas oleh beberapa perusahaan dikembangkan lagi dengan menambahkan bagian untuk menampilkn peminjaman atau pembayaran yang dibutuhkan untuk mencapau kas minimum yang diinginkan.

Hasil akhir buget ini menunjukkan kelebihan kas atau kekurangan kas.

Kelebihan atau kekuranngan kas ini akan dibandingkan dengan saldo kas minimum (jumlah minimum kas yang ditentukan dengan kebijakan perusahaan.)

Kekurangan kas – Perusahaan akan melakukan pinjaman jangka pendek.

Kelebihan Kas -- Perusahaan akan melakukan pembayaran pinjaman jika ada( termasuk bunga).

CASH BUDGET: BORROWINGS AND REPAYMENTS, ENDING CASH BALANCE

Saldo kas akhir: Dapat dilihat pada bagian paling akhir budget kas . Merupakan kas ditangan yang direncanakan pada akhir periode .

CORNERSTONE 9-12PREPARING A CASH BUDGET

CORNERSTONE 9-12PREPARING A CASH BUDGET (CONTINUED)

BUDGETED BALANCE SHEET Informasi yang ada pada budgeted

balance sheet tergantung dari data yang ada pada neraca saat ini dan budget lain dalam master budet.

Explanations for the budgeted figures are typically provided in the footnotes.

USING BUDGETS FOR PERFORMANCE EVALUATION

Budget digunakan untuk menilai kinerja manajer. Gaji, Bonus dan promosi dipengaruhi oleh

kemampuan manajer untuk mencapai target budget.

Positive behavior terjadi ketika tujuan tiap manajer sejalan dengan tujuan organisasi dan setiap manajer.

Keserasian tujuan manajer dengan perusahaan dikenal dengan istilah :goal congruence.

Dysfunctional behavior : perilaku idividu yang menyimpang dari tujuan perusahaan.

POSITIVE BEHAVIOR

Faktor kunci yang menunjang perilaku positif dari budget: Feedback kinerja yang dilakukan secara

sering Insentif moneter dan non mooneter participative budgeting Standar yang realistis Kos yang bisa dikendalikan Pengukuran yang beragam atas kinerja

FREQUENT FEEDBACK ON PERFORMANCE

Manajer perlu tahu bagaimana perkembangan kinerja mereka.

Laporan kinerja yang sering dilakukan akan memberi informasi bagi para manajer untuk tahu sejauh mana achievement mereka, dan untuk mengambil tindakan kkoreksi atau mengubah strategi merekan jika diperlukan untuk bisa mencapai target

MONETARY AND NONMONETARY INCENTIVES Insentif dimaksudkan untuk mempengaruhi manajer

agar berusaha mencapai tujuan organisasi. Teori organisasi tradisional mengasumsikn bahwa

karyawam umumnya termotivasi oleh hadiah moneter, menolak work, dan tidak efisien.

Monetary incentives digunakan untuk mengontrol kecenderungan manajer untuk melalaikan dan membuang buang sumber daya, menerapkan keterkaitan antara kinerja dengan kenaikan gaji, bonus dan promosi.

Nonmonetary incentives, including job enrichment, increased responsibility and autonomy, and recognition programs can be used to enhance a budgetary control system.

PARTICIPATIVE BUDGETING Daripada memaksanakan budget kepada manajer

dibawah,, lebih baik manajer dibawah membuat budget sendiri untuk kemudian disatukan.

Meningkatkan tanggungjawab dan tantangan tersendiri yang akan meningkatkan kinerja (nonmonetary incentive).

Partisipasi manajer sub-ordinate dalam pembuatan budget memiliki resiko: Menyetel standar terlalu longgar atau terlalu tinggi. Kesenjangan budget Partisipasi semu

STANDARD SETTING Standar terlalu rendah atau terlalu tinggi. Salah menentukan standar akan menyebabkan

penurunan kinerja. Standar yang baik = high but achievable.

© 2012 Cengage Learning. All Rights Reserved. May not be copied, scanned, or duplicated, in whole or in part, except for use as permitted in a license distributed with a certain product or service or otherwise on a password-protected website for

classroom use.

KESENJANGAN ANGGARAN (BUDGETARY SLACK)

Pendapatan di estimasi terlalu rendah dan biaya diestimasi terlalu tinggi, agar dapat dengan mudah dicapai dan mengurangi resiko yang dihadap manajer

Kondisi ini tidak dapat diterima dari sisi etika profesional. Ini berarti bahwa tidak ada komunikasi yang fair dannobyektif dan melanggar standar.

PSEUDOPARTICIPATION

Top manajemen mengasumsikan Total Control of budgeting process hanya pada manajer level bawah yang superficial.

Praktek Ini disebut partisipasi semu Top management dengan mudah

menerima budget dari manajer leverl bawah, tanpa melihat input aktualnya.

REALISTIC STANDARDS Busget harus mencerinkan operasi aktual:

Level aktivitas aktual: Anggaran flexible digunakan untuk memastikan bahwa budget bisa dibandingkan dengan level aktivitas aktual.

Seasonal Variations: Interim budgets harus mencerminkan efek dari musim-musim tertetu (Seasonal). Contoh perusahaan mainan pada musim natal akan meningkat salesnya.

Efisiensi: Budgetary cuts should be based on planned increases in efficiency and not simply arbitrary across-the-board reductions. Across-the-board cuts without any formal evaluation may impair the ability of some units to carry out their missions.

General Economic Trends: Kondisi umum perekonomian harus dipertimbangkan.

CONTROLLABILITY OF COSTS

Secara ideal, manajer hanya bertanggungjawab atas kos yang bisa mereka kkontrol.

Controllable costs adalah level kos yang bisa dipengaruhi oleh manajer pada level tersebut.

Jika noncontrollable costs dimasukkan dalam budget (harus turut meng-cover biaya), maka dalam budget harus jelas dipisahkan antara controllable dan nocontrollable cost.

MULTIPLE MEASURES OF PERFORMANCE

Budget bukan satu-satunya alat ukur kinerja manajemen.

Oleh perusahaan Budget sering dianggap alat ukur utama , sehingga bisa membentuk perilaku yang menyimpang yang dikenal dengan milking the firm or myopia.

Myopic behavior : Manajer melakukan tindakan untuk mendongkrak kinerja jangka pendek tetapi efek jangka panjang aksi tersebut akan membahayakan kinerja /citra perusahaan.