Post on 07-Mar-2019
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATANPEMERINTAH KOTA CILEGON
TAHUN 2010
TAHUN 2009
i
KATA PENGANTAR
Profil Kesehatan Kota Cilegon merupakan sarana penyaji data dan informasi
kesehatan . Dengan tersedianya data kesehatan diharapkan dapat mengidentifikasi
ada-tidaknya serta besaran kesenjangan mengenai kondisi , kebutuhan,dan persoalan
yang dihadapi terkait dengan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dalam
pembangunan bidang kesehatan.
Profil kesehatan ini juga dapat menggambarkan “potret” status kesehatan
masyarakat dan faktor -faktor yang mempengaruhi, dari suatu wilayah, dalam satu
kurun waktu tertentu. Data profil kesehatan dibuat dengan berbagai bentuk: tercetak
dan digital. Profil kesehatan sebagai “potret” lebih dinilai sebagai alat evaluasi daripada
sebagai alat pemantauan. Jika digunakan sebagai pemantau maka profil merupakan
pemantauan rencana jangka panjang, misal: Rencana lima tahun pembangunan
kesehatan.Sebagai bentuk penyajian, data diupayakan lengkap, baik jenis dan
cakupannya. Jenis data adalah data “facility based” dan data “community based”.
Penyusunan Data Profil Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2010 ini, berasal dari
profil puskesmas di Kota Cilegon, dan pemegang program di Dinas kesehatan Kota
Cilegon, Badan Pusat Statistik Kota Cilegon, Rumah Sakit yang ada di Kota Cilegon,
dan instansi terkait lainnya, juga data yang berasal dari program Sistem Informasi dan
Edukasi Kesehatan yang ada di seksi penelitian dan pengembangan
kesehatan.sebagai koordinator Penyusunan Profil Kesehatan Kota Cilegon bersama-
sama dengan seluruh program terkait di Dinas Kesehatan berupaya menyusun
bersama-sama, baik narasi maupun lampiran.
Profil kesehatan Tahun 2010 ini diupayakan disusun dengan tampilan yang lebih
menarik, dan “eye-catching” yang bertujuan memudahkan para pembaca dalam
menggunakannya. Dalam Profil Kesehatan Kota Cilegon ini menggambarkan secara
umum tentang kondisi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan,
dan faktor-faktor terkait lainnya, dimana analisis/narasi menggunakan model/kerangka
teori yaitu teori blum/teori host-environment-agent/teori lain.
Analisis diupayakan semaksimal mungkin, tidak hanya deskriptif, tetapi juga
analisis komparatif, analisis kecenderungan, analisis hubungan . Profil kesehatan harus
ii
menarik, narasi dikombinasi dengan bentuk-bentuk penyajian lain, seperti tabel, grafik –
histogram/bar chart, frekuensi poligon, line diagram, bardiagram, pie diagram, scater
diagram, pictogram, dan peta.
Data dan Informasi dalam “Profil Kesehatan Kota Cilegon 2010” merupakan
salah satu wujud akuntabilitas dari kinerja Dinas Kesehatan yang mencerminkan
Pembangunan Kesehatan secara menyeluruh. Tahun yang terdapat dalam judul profil
kesehatan, disamakan dengan tahun dari data dan informasi yang disajikan.Profil
Kesehatan Kota Cilegon 2010” ini selain memuat data dan informasi kesehatan dan
faktor-faktor lain yang terkait, seperti profil kesehatan sebelumnya, juga memuat
kejadian-kejadian penting yang terjadi pada tahun 2010.
Penyajian “Profil Kesehatan Kota Cilegon 2010” ini masih terdapat keterbatasan,
saran dan kritik yang membangun serta peran aktif dari pemegang program sangat
kami harapkan untuk meningkatkan mutu / kualitas buku Profil Kesehatan Kota Cilegon
dimasa yang akan datang.
Penyusun.
iii
SAMBUTAN
Puji Syukur kita Panjatkan kehadirat Allah SWT , atas limpahan rahmat dan karuniaNya
sehingga buku profil kesehatan Kota Cilegon Tahun 2010 Yang merupakan Profil
Kesehatan yang ke-tujuh ini dapat tersusun.
Buku Profil Kesehatan Kota Cilegon ini diharapkan akan menjadi acuan bagi pemegang
program kesehatan di sarana pelayanan kesehatan baik di Puskesmas dan jaringannya
maupun para pemegang program di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Cilegon.
Ada beberapa program yang sudah mencapai target, adapula yang belum tercapai,
dimana tahun anggaran berikutnya akan menjadi target prioritas agar tujuan
pembangunan kesehatan yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi –
tingginya dapat terwujud.
Ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kami sampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan profil kesehatan ini, semoga
data – data yang tersaji dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Kepala Dinas KesehatanKota Cilegon
Hj Suminar.SE
iv
NO INDIKATOR No. Lampiran
A. GAMBARAN UMUM1 Luas Wilayah 175.50 Km2 Tabel 12 Jumlah Desa/Kelurahan 43.00 Desa/Kel Tabel 13 Jumlah Penduduk 373440 Jiwa Tabel 14 Kepadatan Penduduk /Km 2 2127.74 Jiwa/Km2 Tabel 15 Jumlah Penduduk Laki-laki 169283 Jiwa Tabel 26 Jumlah Penduduk Perempuan 177968 Jiwa Tabel 27 Rasio Beban Tanggungan 54.74 Tabel 28 Rasio Jenis Kelamin 105.00 Tabel 29 Pddk 10 th keatas Melek Huruf 100 % Tabel 5
10 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Laki-laki) 100 % Tabel 511 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Perempuan) 100 % Tabel 5
B. DERAJAT KESEHATANB.1 Angka Kematian12 Jumlah Lahir Hidup 7413 Bayi Tabel 613 Jumlah Bayi Mati 43 Bayi Tabel 614 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 2 Tabel 615 Jumlah Balita Mati 39 Balita Tabel 616 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 5 Tabel 617 Jumlah Kematian Ibu Maternal 9 Ibu Tabel 718 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 8 Tabel 7
B.2 Angka Kesakitan19 AFP Rate < 15 th Tabel 920 TB Paru Sembuh 89.63 % Tabel 921 Pneumonia Balita Ditangani 100 % Tabel 922 HIV/AIDS ditangani 100 % Tabel 1023 Infeksi Menular Seksual ditangani 100 % Tabel 1024 Angka Kesakitan DBD 90 Tabel 1025 DBD ditangani 100 % Tabel 1026 Angka Kesakitan Diare 16332 Tabel 1027 Diare pada Balita ditangani 72 % Tabel 1028 Angka Kesakitan Malaria 0.00 Tabel 1129 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (PB) 83 % Tabel 1230 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (MB) 57.14 % Tabel 1231 Kasus Penyakit Filariasis ditangani 0.00 % Tabel 1332 Jumlah Kasus Difteri 0.00 Kasus Tabel 1433 Jumlah Kasus Pertusis 0.00 Kasus Tabel 1434 Jumlah Kasus Tetanus 0.00 Kasus Tabel 1435 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 Kasus Tabel 1436 Jumlah Kasus Campak 59 Kasus Tabel 1437 Jumlah Kasus Polio 0 Kasus Tabel 1438 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 Kasus Tabel 14
B.3 Status Gizi39 Kunjungan Neonatus (KN2) 92.26 % Tabel 1540 Kunjungan Bayi 94.98 % Tabel 1541 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 0.91 % Tabel 1542 BBLR ditangani 100.00 % Tabel 1543 Balita ditimbang 58.79 % Tabel 1644 Balita BB Naik 55.66 % Tabel 1645 BGM 3.27 % Tabel 16
RESUME PROFIL KESEHATANCILEGONKABUPATEN/KOTA
2010TAHUN
ANGKA/NILAI
v
46 Balita Gizi Buruk 0.57 % Tabel 16
C. UPAYA KESEHATANC.1 Pelayanan Kesehatan47 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 105.63 % Tabel 1748 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 83.52 % Tabel 1749 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 87.77 % Tabel 1750 Deteksi Dini Tumbang Anak Balita 0.00 % Tabel 1851 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI 37.65 % Tabel 1852 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SMP/SMU #DIV/0! % Tabel 1853 Peserta KB Baru 16.48 % Tabel 1954 Peserta KB Aktif 76.11 % Tabel 1955 Peserta KB Aktif (MKJP + Non MKJP) 100 % Tabel 2056 Peserta KB Baru (MKJP + Non MKJP) 100.00 % Tabel 2157 Desa/Kelurahan UCI 100.00 % Tabel 2258 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 0.00 % Tabel 2359 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 6.30 % Tabel 2360 MP-ASI Bayi BGM 102.80 % Tabel 2461 Anak Balita Mendapat Vit.A 2x 74.49 % Tabel 2462 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 98.58 % Tabel 2463 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe1 101.58 % Tabel 2564 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 84.05 % Tabel 2565 WUS dg imunisasi TT5 20.60 % Tabel 2666 Ketersediaan darah Bumil yg dirujuk 0.00 % Tabel 2767 Ketersediaan darah Neonatus yg dirujuk 0.00 % Tabel 2768 Bumil Risti/Komplikasi 19.26 % Tabel 2869 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 83.26 % Tabel 2870 Neonatal Risti dirujuk 13.23 % Tabel 2871 Neonatal Risti dirujuk dan ditangani 15.84 % Tabel 2872 Sarkes dg Kemampuan Yan. Gadar 100.00 % Tabel 2973 Desa/Kel. Terkena KLB ditangani < 24 jam 0.00 % Tabel 3074 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 17.80 % Tabel 3275 Desa/Kel. Dg Garam Beryodium yg baik 35.71 % Tabel 3376 Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap 0.20 % Tabel 3477 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 57.78 % Tabel 3478 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) % Tabel 3479 Peserta Jaminan Kesehatan Pra Bayar 100.00 % Tabel 3680 Penduduk Miskin dicakup JPKM 100.00 % Tabel 3781 Penduduk Miskin Mendapat Yankes 100.00 % Tabel 3782 Bayi Gakin BGM Mendapat MP-ASI 100.00 % Tabel 3783 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila 31.76 % Tabel 3984 WUS yang diberi Kapsul Yodium 0.00 % Tabel 40
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan85 Sarkes yang memiliki Labkes 100.00 % Tabel 43
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat86 Rumah Tangga ber-PHBS 80.14 % Tabel 4587 Posyandu Aktif 40.58 % Tabel 46
C.4 Keadaan Lingkungan88 Rumah yang diperiksa kesehatannya 97.09 % Tabel 4789 Rumah Sehat 71.27 % Tabel 4790 Keluarga yang diperiksa air bersihnya 100 % Tabel 4891 Keluarga yang memiliki akses air bersih 92 % Tabel 4892 KK memiliki Jamban 59.69 % Tabel 4993 KK memiliki Jamban Sehat 100 % Tabel 4994 KK memiliki Tempat Sampah 64.75 % Tabel 49
vi
95 KK memiliki Tempat Sampah Sehat 91.54 % Tabel 4996 KK memiliki Pengelolaan Air Limbah 61.48 % Tabel 4997 KK memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 94.73 % Tabel 4998 TUPM Sehat 100.00 % Tabel 5099 Institusi dibina Keslingnya 52.79 % Tabel 51
100 Rmh/Bangn diperiksa Jentik Nyamuk Aedes 100 % Tabel 52101 Rmh/Bangn bebas Jentik Nyamuk Aedes 87.69 % Tabel 52
D. SUMBERDAYA KESEHATAND.1 Tenaga Kesehatan102 Jumlah Tenaga Medis 462 Orang Tabel 53103 Jumlah Tenaga Perawat dan Bidan 820 Orang Tabel 53104 Jumlah Tenaga Farmasi 72 Orang Tabel 53105 Jumlah Tenaga Gizi 35 Orang Tabel 53106 Jumlah Tenaga Tehnisi Medis 53 Orang Tabel 53107 Jumlah Tenaga Sanitasi 15 Orang Tabel 53108 Jumlah Tenaga Kesmas 37 Orang Tabel 53109 Jumlah Tenaga Kesehatan 1587 Orang Tabel 53110 Jumlah Tenaga Dokter Spesialis 76 Orang Tabel 55111 Jumlah Tenaga Dokter Umum 102 Orang Tabel 55112 Jumlah Tenaga Dokter Gigi 33 Orang Tabel 55
D.2 Pembiayaan Kesehatan113 Total Anggaran Kesehatan 80325112360.00 Rp. Tabel 60114 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 0.00 % Tabel 60115 Anggaran Kesehatan Perkapita 23.16 % Tabel 60
D.3 Sarana Kesehatan116 Jumlah Desa Siaga 43 Desa Tabel 62117 Jumlah Polindes 7 Polindes Tabel 62118 Jumlah Posyandu 345 Psyd Tabel 62
11.21
vii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR iSAMBUTAN iiiRESUME ivDAFTAR ISI viiDAFTAR LAMPIRAN ixLAMBANG KESEHATAN xiiiPETA WILAYAH xivVISI MISI DINAS KESEHATAN KOTA CILEGON xv
BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK 7
2.1 Keadaan Penduduk 7
2.2 Lingkungan Sosial Ekonomi 10
2.3 Keadaan Pendidikan 14
2.4 Keadaan Lingkungan 16
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
3.1 Mortalitas 26
3.2 Morbiditas 31
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
4.1 Pelayanan Kesehatan Dasar 46
4.2 Pelayanan Kesehatan Rujukan 63
4.3 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 66
viii
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
5.1 Sarana Kesehatan 75
5.2 Tenaga Kesehatan 78
5.3 Pembiayaan Kesehatan 80
BAB VI PENUTUP 82
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran .1 Luas Wilayah,Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, JumlahRumah Tangga dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
Lampiran .2 Jumlah Penduduk menurut Jenis kelamin, Kelompok umur, Rasiobeban tanggungan, Rasio beban tanggungan , Rasio jenis kelamindan kecamatan
Lampiran .3 Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur
Lampiran .4 Persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas dirinci menuruttingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan kecamatan.
Lampiran .5 Persentase penduduk laki-laki dan perempuan berusia 10 tahun keatas yang melek huruf .
Lampiran.6 Jumlah kelahiran dan kematian bayi dan balita menurut kecamatan
Lampiran.7 Jumlah kematian ibu maternal menurut kecamatan
Lampiran.8 Jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas dan rasio korban luka danmeninggal terhadap jumlah penduduk diperinci menurut kecamatan
Lampiran .9 AFP Rate, Persentase TB Paru sembuh, dan pneumonia balitaditangani
Lampiran.10 HIV/AIDS, Infeksi Menular Seksual, DBD dan diare pada balitaditangani
Lampiran .11 Persentase penderita malaria diobati
Lampiran .12 Persentase penderita kusta selesai berobat
Lampiran.13 Kasus filarial ditangani
Lampiran .14 Jumlah kasus dan angka kesakitan penyakit menular yang dapatdicegah dengan imunisasi ( PD3I )
x
Lampiran .15 Cakupan kunjungan neonatus, bayi dan bayi BBLR yang ditangani
Lampiran .16 Status gizi balita dan jumlah kecamatan rawan gizi
Lampiran .17 Cakupan kunjungan ibu hamil ( K4 ) dan persalinan ditolong tenagakesehatan
Lampiran.18 Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita
Lampiran 19 Jumlah PUS, Peserta KB, Peserta KB baru, dan KB Aktif menurutkecamatan dan puskesmas
Lampiran 20 Jumlah Peserta KB Aktif menurut jenis kontrasepsi
Lampiran 21 Pelayanan KB baru menurut kecamatan
Lampiran 22 Persentase cakupan desa/kelurahan UCI menurut kecamatan
Lampiran 23 Persentase cakupan imunisasi bayi menurut kecamatan
Lampiran 24 Cakupan bayi, balita yang mendapat pelayanan kesehatan menurutkecamatan dan puskesmas
Lampiran 25 Jumlah ibu hamil yang mendapat tablet Fe1 dan Fe 3 menurutkecamatan dan puskesmas
Lampiran 26 Jumlah Wanita Usia Subur yang mendapatkan imunisasi TTmenurut kecamatan dan puskesmas
Lampiran 27 Persentase akses ketersediaan darah untuk bumil dan neonatusyang dirujuk
Lampiran 28 Jumlah dan persentase ibu hamil dan neonatal risiko tinggi /komplikasi ditangani menurut kecamatan dan puskesmas
Lampiran 29 Persentase sarana kesehatan dengan pelayanan kemampuangawat darurat ( GADAR )
xi
Lampiran 30 jumlah dan persentase desa / kelurahan terkena KLB yangditangani < 24 jam menurut kecamatan dan puskesmas
Lampiran 31 Jumlah penderita dan serta jumlah kecamatan dan jumlah desayang terserang KLB
Lampiran 32 Jumlah bayi yg diberi ASI Eksklusif
Lampiran 33 Persentase desa/kelurahan dengan garam beryodium yang baikmenurut kecamatan
Lampiran 34 Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas
Lampiran 35 Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan
Lampiran 36 Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar
Lampiran 37 Cakupan pelayanan kesehatan masyarakat miskin
Lampiran 38 Persentase pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal
Lampiran 39 Cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila
Lampiran 40 Cakupan Wanita Usia Subur mendapat kapsul yodium
Lampiran 41 Persentase donor darah diskrining terhadap terhadap HIV-AIDS
Lampiran 42 jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap, pelayanan gangguanjiwa disarana pelayanan kesehatan
Lampiran 43 Jumlah sarana pelayanan kesehatan menurut kemampuan labkesdan memiliki 4 spesialis dasar
Lampiran 44 Ketersediaan obat sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatandasar
Lampiran 45 Persentase rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat
Lampiran 46 Jumlah dan persentase posyandu menurut strata dan kecamatan
xii
Lampiran 47 Persentase rumah tangga sehat menurut kecamatan
Lampiran 48 Persentase keluarga memiliki akses air bersih
Lampiran 49 Keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar menurutkecamatan
Lampiran 50 Persentase tempat umum dan pengelolaan makanan ( TUPM )sehat menurut kecamatan
Lampiran 51 Persentase institusi dibina kesehatan lingkungannya
Lampiran 52 Persentase rumah / bangunan yang diperiksa dan bebas jentiknyamuk aedes menurut kecamatan dan puskesmas
Lampiran 53 Persebaran tenaga kesehatan menurut unit kerja
Lampiran 54 Jumlah tenaga kesehatan di sarana pelayanan kesehatan
Lampiran 55 Jumlah tenaga medis di sarana kesehatan
Lampiran 56 Jumlah tenaga kefarmasian dan gizi di sarana kesehatan
Lampiran 57 Jumlah tenaga keperawatan di sarana kesehatan
Lampiran 58 Jumlah tenaga kesehatan masyarakat dan sanitasi di saranakesehatan dan kepadatan penduduk menurut kecamatan
Lampiran 59 Jumlah tenaga tekhnisi medis di sarana kesehatan
Lampiran 60 Anggaran kesehatan Kabupaten/Kota
Lampiran 61 Jumlah sarana pelayanan kesehatan
Lampiran 62 Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat ( UKBM )
Lampiran 63 Indikator Pelayanan Rumah Sakit
xiii
LAMBANG KESEHATAN
Keterangan :
1. Lambang hijau terletak di dalam bunga wijaya kusuma dengan lima daunmahkota makna pancakarsa husada yang melambangkan tujuanpembangunan kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional
2. Bunga Wijaya Kusuma ditopang oleh lima daun berwarna hijaumelambangkan pancakarsa husada pada hakikatnya adalah penjabaranmakna Pembangunan kesehatan
3. Bunga Wijaya kusuma dengan lima daun mahkota berwarna putih dankelopak daun berwarna hijau mempunyai makna melambangkanpengabdian luhur
4. Palang Hijau melambangkan Pelayanan Kesehatan5. Logo yang bertuliskan “ Bakti Husada” adalah pengabdian dalam
upaya kesehatan Paripurna6. Bentuk garis bulat telur melambangkan kebulatan tekad, keterpaduan
dengan berbagai unsur dalam masyarakat
xiv
PETA WILAYAH KOTA CILEGON
BATAS UTARA : Kec. Bojonegara Kab.SerangBATAS SELATAN : Kec. Mancak dan Anyer Kab. SerangBATAS BARAT : Selat SundaBATAS TIMUR : Kec.Kramat Watu Kab. Seran
xv
VISI & MISI DINAS KESEHATAN KOTA CILEGON
VISI :“Masyarakat Cilegon sehat, peduli, Mandiri dan
Berkeadilan”
MISI :1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
melalui pemberdayaan masyarakat, termasukswasta dan madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat denganmenjamin tersedianya upaya kesehatan paripurna,merata, bermutu, berkeadilan.
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan.
1
BAB IPENDAHULUAN
BAB IPENDAHULUAN
2
BAB I PENDAHULUAN
Kita sadari bahwa sistem informasi kesehatan yang ada saat ini
masih jauh dari kondisi ideal, yaitu belum mampu menyediakan data dan
informasi kesehatan yang evidence based sehingga belum mampu menjadi
alat manajemen kesehatan yang efektif. Berbagai masalah klasik masih
dihadapi dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan. Di
antaranya adalah kegiatan pengelolaan data dan informasi belum
terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu mekanisme kerjasama yang baik.
Adanya "overlapping" kegiatan dalam pengumpulan dan pengolahan data, di
mana masing-masing Puskesmas mengumpulkan datanya sendiri-sendiri
dengan berbagai instrumennya baik di puskesmas maupun di Rumah Sakit.
Penyelenggaraan sistem informasi kesehatan itu sendiri masih belum
dilakukan secara efisien, masih terjadi redundant data, duplikasi
kegiatan, dan tidak efisiennya penggunaan sumber daya. Hal ini sebagai
akibat dari adanya sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih
terfragmentasi.
Situasi demikian menimbulkan tersendatnya pendistribusian informasi
terutama dari sumber data di Puskesmas maupun di Rumah Sakit yang
mengakibatkan terjadinya krisis informasi . Di samping itu, adalah
terhambatnya aliran komunikasi data baik dari sumber data di daerah ke
pengguna di pusat atau sebaliknya, serta terhambatnya aliran komunikasi data
antar pengguna atau bahkan tertutupnya sumber informasi untuk diakses oleh
pengguna lain sehingga menyebabkan sulitnya memperoleh informasi yang
memadai (lack of informations). Situasi yang demikian pada akhirnya menyulitkan
dalam pengambilan keputusan berdasarkan evidence based.
Satu-satunya alat yang dimiliki Dinas Kesehatan adalah adanya
Profil Kesehatan Kota Cilegon, yang berisi data tahunan dari hasil pembangunan
kesehatan. Sedangkan pembangunan kesehatan adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
3
Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator, yang
meliputi indikator angka harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan, dan
status gizi masyarakat.
Penyajian Profil Kesehatan Kota Cilegon 2010, yang berasal dari profil
kesehatan puskesmas ini selain sebagai alat ukur sampai dimana
capaian indikator pembangunan kesehatan setiap Kecamatan dibanding
target nasional bahkan target MDG (Millenium Development Goal), juga
disajikan dalam bentuk peringkat dari tiap indikator, sehingga puskesmas
dapat mengetahui dimana posisinya dalam setiap indikator pembangunan
kesehatan dibandingkan puskesmas lainnya. Dalam penyajiannya, diusahakan
untuk ditampilkan berbagai data dan informasi yang menjawab Visi dan Misi
serta berbagai data dan informasi yang menjelaskan tentang reformasi
Birokrasi, dengan menggunakan indikator yang sesuai, dimana Dinas
Kesehatan Kota Cilegon memiliki Visi adalah Masyarakat Cilegon sehat,
peduli, Mandiri dan berkeadilan dengan Misinya adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan paripurna, merata, bermutu, berkeadilan.
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan.
Reformasi Pembangunan Kesehatan tahun 2010-2014:
1. Revitalisasi pelayanan kesehatan.
2. Ketersediaan, distribusi, retensi dan mutu SDM.
3. Ketersediaan, distribusi, keamanan, mutu, efektivitas, keterjangkauan
obat, vaksin, dan alat kesehatan.
4. Jaminan kesehatan masyarakat.
5. Keberpihakan pada DTPK (Daerah Tertinggal Perbatasan dan
Kepulauan) serta DBK (Daerah Bermasalah Kesehatan).
6. Reformasi birokrasi.
7. World class health care.
4
Lima nilai Dinas Kesehatan adalah:
1. Pro Rakyat (pro poor).
2. Inklusif (inclusive).
3. Responsif (responsive).
4. Efektif, efisien (effective, efficient).
5. Bersih (clean).
Untuk kelancaran proses Penyusunan Profil Kesehatan Kota Cilegon
yang merupakan salah satu produk dari berhasilnya sistem informasi
kesehatan yang terintegrasi, di masa mendatang maka, strategi pertama yang
perlu dilakukan adalah penguatan kebijakan dan perencanaan di bidang
sistem informasi kesehatan. Penguatan kebijakan sistem informasi kesehatan
dilakukan dengan menyusun aturan-aturan yang menjamin sistem
informasi kesehatan dapat diselenggarakan dengan baik. Pada pasal 168
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan telah diamanatkan
bahwa penyelenggaraan sistem informasi kesehatan diatur dalam peraturan
pemerintah. Untuk ini, Program Peningkatan Sistem Informasi dan Edukasi
Kesehatan bersama dengan instansi terkait sedang menyiapkan bahan
rancangan peraturan pemerintah (RPP) tentang sistem informasi kesehatan.
Demikian pula aturan-aturan di bawahnya, seperti pedoman dan petunjuk teknis,
sedang dalam proses penyusunan. Dalam penguatan perencanaan sistem
informasi kesehatan, juga Program Peningkatan Sistem Informasi dan Edukasi
Kesehatan bersama unit-unit pengelola program dan lintas sektor terkait sedang
menyusun Rencana Strategis Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan.
Profil Kesehatan Indonesia 2010 ini terdiri atas 5(Lima) bab, yaitu:
Bab I - Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang latar belakang
diterbitkannya Profil Kesehatan Indonesia 2010 ini serta sistimatika
penyajiannya.
Bab II - Situasi Umum dan Perilaku Penduduk. Dengan telah selesai dan
dipublikasikannya hasil sensus penduduk 2010 yang diselenggarakan oleh BPS,
maka juga kami masukkan data jumlah penduduk tahun 2010. Bab ini juga
menyajikan tentang gambaran umum, yang meliputi: kependudukan,
5
perekonomian, pendidikan, dan lingkungan fisik; serta perilaku penduduk yang
terkait dengan kesehatan.
Bab III - Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang hasil-hasil
pembangunan kesehatan sampai dengan tahun 2010 yang mencakup tentang
angka kematian, umur harapan hidup kesakitan, dan status gizi masyarakat.
Bab IV - Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang upaya-upaya
kesehatan yang telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan sampai tahun
2010, untuk tercapainya dan berhasilnya program-program pembangunan di
bidang kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan yang telah
dilakukan itu meliputi pencapaian pelayanan kesehatan dasar, pencapaian
pelayanan kesehatan rujukan, pencapaian upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit, dan upaya perbaikan gizi masyarakat.
Bab V - Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan
tentangsumber daya pembangunan bidang kesehatan sampai tahun 2010.
Gambaran tentang keadaan sumber daya mencakup tentang keadaan tenaga,
sarana kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.
6
PERILAKU
BAB II GAMBARAN UMUMDAN PERILAKU
7
BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU
2.1.Keadaan Penduduk2.1.1. Situasi Wilayah dan Batas – batas
Kota Cilegon berada disebelah barat Provinsi Banten, mempunyai luas wilayah
175.5 km2/ 17.550.00 Ha. Dengan batas-batas wilayah:
• Sebelah Utara berbatasan dengan Kec.Bojonegara Kab.Serang.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Mancak dan Kec. Anyar
Kabupaten Serang
• Sebelah Barat berbatasan dengan selat sunda
• Sebelah Timur berbatasan dengan Kec.Kramatwatu Kab.Serang
Secara umum keadaan morfologi Kota Cilegon terbagi atas tiga kelompok
besar yaitu:
1. Morfologi Mendatar
2. Morfologi Perbukitan
3. Morfologi Perbukitan Terjal
Morfologi dataran pada umumnya terdapat diwilayah timur Kota dan
wilayah pantai barat Kota. Morfologi perbukitan landai sedang terdapat di wilayah
tengah kota. Sedangkan morfologi perbukitan terjal terdapat di sebagian wilayah
utara dan sebagian kecil wilayah selatan Kota.
Wilayah dataran merupakan wilayah yang mempunyai ketinggian kurang
dari 500 meter di atas permukaan laut sampai wilayah pantai yang mempunyai
ketinggian 0 - 1,0 meter diatas permukaan laut. Wilayah perbukitan terletak pada
wilayah yang mempunyai ketinggian minimum 50 meter di atas permukaan laut.
Dibagian utara Kecamatan Pulomerak, wilayah puncak Gunung Gede memiliki
ketinggian maksimum 551 meter.
8
TABEL.1Luas Wilayah Berdasarkan Klasifikasi
Ketinggian Kota Cilegon
NOINTERVAL
KETINGGIANLUAS WILAYAH
(Ha)%
1 0 – 25 M 8.175 Ha 46.582 26 – 100 M 6.357 Ha 36.223 101 – 575 M 3.018 Ha 17.20
2.1.2 Wilayah AdministrasiSecara administrasi Pemerintah Kota Cilegon terdiri dari 8 wilayah
Kecamatan, dan 43 wilayah Desa / Kelurahan. Meliputi :
Kecamatan Cilegon memiliki 5 desa
Kecamatan Jombang memiliki 5 desa
Kecamatan Cibeber memiliki 6 desa
Kecamatan Citangkil memiliki 7 desa
Kecamatan Ciwandan memiliki 6 desa
Kecamatan Pulomerak memiliki 4 desa
Kecamatan Grogol memiliki 4 desa
Kecamatan Purwakarta memiliki 6 desa
2.1.3 Kependudukan
A.Jumlah dan Distribusi Penduduk
Berdasarkan hasil Estimasi penduduk Dinas Kesehatan Kota Cilegon
tahun 2010, jumlah penduduk Kota Cilegon sebesar 347.251 orang, yang
terdiri dari 169.283 laki-laki dan 177.968 perempuan dengan rasio jemis kelamin
95.12. ( Lampiran 2 ) Secara nasional, rasio jenis kelamin penduduk Indonesia
tahun 2009 sebesar 101, yang artinya jumlah penduduk laki-laki satu
persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan, Sedangkan
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kota Cilegon
sebesar 373.440 orang, yang terdiri dari 191.229 laki-laki dan 182.211
perempuan . Rasio jenis kelamin penduduk kota cilegon berdasarkan data dari
Badan Pusat Statistik Kota Cilegon sebesar 105 yang artinya jumlah penduduk
Sumber : Cilegon Dalam Angka 2010 (Bappeda)
9
perempuan lima persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki- laki
atau setiap 100 laki – laki terdapat 105 perempuan
TABEL. 2Jumlah Menurut Jenis Kelamin & Kelompok Umur
Kota Cilegon Tahun 2010
NO KELOMPOKUMUR (TAHUN)
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1 0 - 4 19,434 17,970 37,4042 5 - 9 18,857 17,596 36,4533 10 - 14 18,558 17,819 36,3774 15 - 19 17,749 17,513 35,2625 20 - 24 18,502 18,180 36,6826 25 - 29 18,911 18,656 37,5677 30 - 34 17,303 17,121 34,4248 35 - 39 16,127 15,213 31,3409 40 - 44 14,080 13,032 27,112
10 45 - 49 11,075 9,802 20,87711 50 - 54 8,284 7,080 15,36412 55 - 59 5,523 4,236 9,75913 60 - 64 3,064 3,085 6,14914 65 - 69 1,930 2,141 4,07115 70 - 74 1,023 1,480 2,50316 75+ 809 1,287 2,096
JUMLAH 191,229 182,211 373,440
Dari table 2 di atas terlihat bahwa ciri penduduk Kota Cilegon bersifat
ekspansive karena sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur
muda. Jumlah penduduk laki-laki dan wanita di tiap golongan umur hampir
sama. Penduduk laki-laki Kota Cilegon paling banyak berada di kelompok
umur 15-19 tahun sedangkan wanita paling banyak berada pada golongan
umur 20-24 tahun sedangkan jumlah penduduk paling sedikit berada pada
golongan umur 75 + tahun baik penduduk laki-laki maupun wanita.
Sumber : Data estimasi sasaran program DINKES Cilegon 2010
Cilegon
10
TABEL. 3Luas Wilayah, Kepadatan Penduduk dan Sex Ratio Menurut
KecamatanTahun 2010
NO KECAMATAN LUAS WILAYAH(KM2)
KEPADATAN(JIWA/KM2) SEX RATIO
1 Pulomerak 19.86 1933 104
2 Grogol 23.38 1540 105
3 Purwakarta 15.29 2303 107
4 Jombang 11.55 4718 105
5 Cibeber 21.49 1803 102
6 Cilegon 9,15 4167 104
7 Citangkil 22.98 2736 105
8 Ciwandan 51.81 773 107
JUMLAH 175,51 1975 105
Sumber : BPS, 2010
Penduduk Kota Cilegon berdasarkan data dari BPS Kota Cilegon memiliki
jumlah penduduk sebesar 373.440 jiwa yang tersebar di 8 kecamatan dengan luas
wilayah 175,51 km2 dan kepadatan penduduk sebesar 1975 Jiwa per km2. Dari
tabel 3 nampak bahwa Kecamatan Citangkil menempati urutan pertama dalam
jumlah penduduk terbesar namun berada di posisi ketiga untuk luas wilayah,
sedangkan Ciwandan menempati urutan pertama yang memiliki luas wilayah
terbesar namun berada di urutan kelima untuk jumlah penduduk terbesar.
Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk yang paling besar berdasarkan
Data dari Badan Pusat Statistik Kota Cilegon adalah kecamatan Jombang yakni
sebesar 4718 Jiwa per km2 sedangkan yang paling rendah berada di kecamatan
Ciwandan yang hanya sebesar 773 Jiwa per km2.
2.2 LINGKUNGAN SOSIAL EKONOMIKemiskinan menjadi isu yang cukup menyita perhatian bebagai kalangan
termasuk kesehatan.Keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
terkait dengan daya beli ekonomi. Kemiskinan juga menjadi hambatan besar
dalam pemenuhan kebutuhan tehadap makanan yang sehat sehingga dapat
melemahkan daya tahan tubuh yang dapat berdampak pada kerentanan untuk
terserang penyakit – penyakit tertentu
Untuk mengetahui tingkat pengangguran, dilakukan Survei Angkatan Kerja
11
Nasional (Sakernas). Sakernas merumuskan konsep pengangguran sebelum
tahun 2001 sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja/tidak mempunyai
pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan. Sejak tahun 2001 konsep
pengangguran menjadi angkatan kerja yang tidak bekerja/tidak mempunyai
pekerjaan, yang mencakup angkatan kerja yang sedang mencari pekerjaan,
mempersiapkan usaha, tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak
mungkin mendapatkan pekerjaan/putus asa (sebelumnya dikategorikan
sebagai Bukan Angkatan Kerja) dan yang punya pekerjaan tetapi belum mulai
bekerja (sebelumnya dikategorikan sebagai Bekerja).
Persentase pengangguran terbuka adalah perbandingan antara jumlah
pencari kerja dengan jumlah angkatan kerja. Pengangguran terbuka disini
didefinisikan sebagai orang yang sedang mencari pekerjaan atau yang
sedang mempersiapkan usaha atau juga yang tidak mencari pekerjaan
karena merasa tidak mungkin lagi mendapatkan pekerjaan, termasuk juga
mereka yang baru mendapat kerja tetapi belum mulai bekerja. Pengangguran
terbuka tidak termasuk orang yang masih sekolah atau mengurus rumah
tangga.
Menurut Sakernas, definisi operasional Angkatan Kerja adalah penduduk
usia kerja yang bekerja atau punya pekerjaan namun sementara tidak
bekerja, dan penganggur. Sementara Bekerja menurut definisi Sakernas adalah
kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan maksud memperoleh atau
membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit satu jam
(tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan itu termasuk juga kegiatan
pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha atau kegiatan ekonomi.
Dari komposisi data penduduk Indonesia saat ini sudah mencapai 230,37 juta
jiwa, terdapat usia kerja sebanyak 168.264.448 (73%), kemudian yang termasuk
angkatan kerja sebanyak 113.744.408 (49%), dengan jumlah penduduk yang
bekerja sebanyak 104,485.444 (45%), untuk pekerja formal 39.641.104 (38%),
sedangkan pekerja informal 64.844.340 (62%).
Sedangkan Kota Cilegon dengan data komposisi penduduk sebanyak
(349.164 jiwa), dengan jumlah angkatan kerja sebanyak (252.623 jiwa).
Kota Cilegon memiliki perusahaan formal dengan jumlah yang cukup
banyak yaitu sejumlah 583 perusahaan/industri, yang terdiri dari industri kimia,
12
industri baja, industri pengolahan, juga termasuk Bank-Bank yang terdapat di
wilayah Kota Cilegon.
Untuk jumlah pekerja sektor Formal sebanyak (49.633 jiwa), pekerja laki-laki
(44.754 jiwa), pekerja perempuan sebanyak (4.725 jiwa), selain itu terdapat pula
jumlah pekerja asing sebanyak (154 jiwa).
Berdasarkan Data Sakernas BPS Tahun 2008 – 2010 ada penurunan
angka pengangguran. Hal ini disebabkan bertambahnya lapangan kerja pada
sektor kemasyarakatan seperti jasa pertukangan, Persentase target, realisasi
dan proyeksi ekonomi makro daerah kota cilegon tahun 2010 - 2012 dapat dilihat
pada table berikut ini :
Tabel 4.Persentase target, realisasi,dan proyeksi ekonomi makro daerah kota
cilegon tahun 2010 – 2012
No Indikator2010 2011 2012
Target Realisasi Proyeksi Proyeksi
1 Laju pertumbuhanekonomi ( % )
5.15 5.69 5.26 5.44
2 PDRB ADHK ( juta ) 12.20 12.23 12.8 13.5
3 Investasi (Rp.Trilyun)
4.9 5 5 6
4 Laju inflasi tahunan (% )
5 7.13 3.1 3.1
5 Jumlah RumahTangga Sasaran
15.961 15.961 14.368 12.779
6 Indeks PembangunanManusia
74.99 75.05 75.6 75.9
7 TingkatPembangunanTerbuka ( TPT ) ( % )
18.26 19.84 16.4 14.9
Pada Tahun 2010, Jumlah penduduk miskin sebanyak 91.867, tidak terjadi
perubahan dari tahun sebelumnya Presentase Penduduk miskin tahun 2010 di
sajikan pada gambar 3 berikut ini .
13
Gambar 1.Jumlah penduduk miskin Kota Cilegon Tahun 2010
Pembangunan ekonomi diupayakan mampu mendorong kemajuan baik
fisik, sosial, mental dan spiritual diseluruh wilayah kota cilegon. Kemiskinan
menjadi isu yang cukup menyita berbagai kalangan termasuk kesehatan.
Kemiskinan juga menjadi hambatan besar dalam pemenuhan kebutuhan terhadap
makanan yang sehat sehingga dapat melemahkan daya taha tubuh yang dapat
berdampak pada kerentanan untuk terserang penyakit tertentu.
Mengkaji kondisi perekonomian tentu saja tidak terlepas dari tingkat inflasi,
inflasi dan pertumbuhan perekonomian saling berkaitan , Apabila tingkat inflasi
tinggi sudah dipastikan akan mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi,
berdasarkan data BPS Kota Cilegon pada tahun 2010 mencapai 7.13 % dengan
target pertumbuhan perekonomian diperkirakan sebesar 5 % dengan
pertumbuhan ekonomi sebesar 7.13 % maka nilai Produk Domestik Bruto
( PDB ) 2010 naik.
Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio)Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) diartikan sebagai
perbandingan antara jumlah penduduk yang tidak produktif ( Usia kurang dari 15
tahun dan Usia ›65 tahun keatas) yaitu sekitar 125.145 orang, dengan jumlah
penduduk usia produktif (15 s/d 64 tahun) yaitu 231.757 orang.
0
50
100
Pulo
mer
ak
Grog
ol
Purw
akar
ta
Jom
bang
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngki
l
Ciw
anda
n
Kota
14
2.3 .Keadaan Pendidikan
Kondisi Pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaah
Dalam mengukur tingkat Pembangunan Manusia Suatu Negara. Melalui
Pengetahuan , Pendidikan berkontribusi terhadap perubahan Perilaku Kesehatan.
Pengetahuan yang dipengaruhi oleh Tingkat Pendidikan merupakan salah satu
factor pencetus yang berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk
berperilaku sehat
Tabel 5.Jumlah Tingkat Pendidikan Penduduk
Kota Cilegon Tahun 2010
No Tingkat Pendidikan Jumlah1 2 31234567
Tidak/belum sekolahBelum tamat SD
SD/MISMP/MTS
SMA/SMK/MAAK/Diploma
D4/S1
34.30450.36947.76554.569
101.885157489151
Total 313.791
Dari tabel 5 terlihat mayoritas penduduk Kota Cilegon menyelesaikan
pendidikan sampai dengan Sekolah Menengah Atas, secara garis besar
perkembangan pendidikan di Kota Cilegon menunjukan adanya peningkatan. Hal
ini nampak dari semakin baiknya tingkat pendidikan masyarakat yang di tandai
dengan semakin meningkatnya pendapatan perkapita penduduk Kota Cilegon,
maupun penambahan sarana dan prasarana pendidikan yang menyebar di
seluruh kecamatan.
Tabel 6.Jumlah Sekolah Negeri & Swasta
Di Kota Cilegon Tahun 2010
PAUD TK/RA SD/MI SMP/MTS SMA/MAN PT
29 70/41 171/11 38/42 30/17 6
Sumber Data : Bidang Bina Yankes Dinkes Kota Cilegon
Sumber : SUSENAS 2009, BPS Kota Cilegon
15
Berdasarkan tabel 6 diatas, terlihat bahwa jumlah sekolah dasar adalah
yang terbanyak di Kota Cilegon. Hal ini berbanding lurus dengan jumlah siswa
usia sekolah dasar yang juga menjadi terbanyak jumlahnya. Untuk sekolah
lanjutan, baik tingkat pertama ataupun yang atas jumlahnya masih belum banyak,
karena sebagian warga Cilegon memilih melanjutkan pendidikannya diluar kota
seperti Serang dan Tangerang.
2.3.1 Indeks Pembangunan Manusia ( IPM )Sebagai Indikator Pembangunan Manusia, UNDP telah mengembangkan
Human Development Indeks ( HDI ) yang mencakup 3 komponen dasar yang
secara Operasional dapat menghasilkan suatu ukuran untuk merefleksikan upaya
Pembangunan manusia disuatu wilayah , yaitu :
1. Peluang Hidup ( Longevity ) yang diukur berdasarkan rata – rata
harapan hidup
2. Akses terhadap pengetahuan ( knowledge ) yang diukur berdasarkan
prosentase kemampuan baca tulis orang dewasa dan tingkat sekolah
dasar hingga sekolah Lanjutan Atas.
3. Standard hidup yang layak ( decent Living ) yang diukur berdasarkan
Pendapatan perkapita dalam Paritas Daya beli dalam Dollar AS.
Tabel 7.Indeks Pembangunan ManusiaKota Cilegon Tahun 2006 -2009
TahunAngka Harapan Rata - rata Angka Melek Pengeluaran
IPM PeringkatHidup Lama sekolah Huruf Riil Kapita ( % )
2006 68.4 9.64 98.7 631.6 74.1 59
2007 68.45 9.64 98.7 635.4 74.43 62
2008 68.49 9.64 98.7 641.75 74.49 64
2009 68.53 9.66 98.7 641.88 74.99 73Sumber Data : PUSDATIN Depkes RI
Dari Tabel 7 diatas tampak bahwa Pendapatan perkapita KotaCilegon
setiap tahunnya semakin meningkat. Untuk meningkatkan Indikator Pendidikan
16
dan Indikator Kesehatan Pemerintah Kota Cilegon telah Memprioritaskan dan
melaksanakan program Pendidikan dan kesehatan yang murah ( bahkan gratis ).
Dalam Bidang kesehatan, Pemerintah Kota Cilegon telah berusaha meningkatkan
pelayanan kesehatan dengan Meningkatkan Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat ( Jamkesmas )dan Jaminan Kesehatan Daerah ( Jamkesda ), selain
program kesehatan yang bersifat kuratif, Pengembangan yang bersifat Preventif
perlu diberdayakan, agar masyarakat semakin memahami pola hidup sehat yang
pada gilirannya akan meningkatkan kualitas kesehatan Masyarakat.
2.4. Keadaan LingkunganLingkungan merupakan salah satu Variabel yang kerap mendapat
perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan Masyarakat. Bersama dengan
factor perilaku , Pelayanan Kesehatan dan Genetik,Lingkungan menentukan baik
buruknya status Derajat Kesehatan Masyarakat. Sanitasi lingkungan adalah status
kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran,
Penyediaan air bersih dan sebagainya ( Notoadmojo,2003 )
Untuk menggambarkan keadaan Lingkungan akan disajikan Indikator –
Indikator Seperti Persentase Rumah Sehat,Persentase Rumah Tangga memiliki
Akses Air Bersih,Persentase Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi
Dasar.
1.Rumah SehatRumah adalah tempat tinggal bagi suatu keluarga yang berfungsi sebagai
tempat perlindungan untuk member keamanan , tempat istirahat, tempat menjalin
hubungan antar anggota keluarga,tempat pengembangan anak, penyediaan
makanan keluarga termasuk mandi, mencuci dan sebagainya.
Rumah sehat merupakan rumah yang dapat memberikan rasa nyaman
bagi penghuninya, sehingga mereka dapat hidup dan beraktifitas secara optimal.
Ciri – ciri rumah sehat anatara lain ;
- Lantai tidak tembus air dan bersih
- Memiliki jendela dan lubang angin permanen
- Halaman bersih dan rapi
- Memiliki sarana air bersih, jamban, saluran limbah, tempat sampah
17
- Memiliki pohon pelindung atau peneduh.
Berdasarkan laporan dari seksi kesehatan lingkungan persentase rumah
sehat kota Cilegon disajikan pada Gambar Berikut :
Gambar 2Persentase Rumah Sehat menurut Kecamatan Kota Cilegon Tahun 2010
65.574.5 78.2
64.8 60.6 66.274.1
84.571.3
0102030405060708090
Pulo
mer
ak
Grog
ol
Purw
akar
ta
Jom
bang
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngkil
Ciw
anda
n
kota
Gambar diatas dapat dilihat persentase rumah sehat Kota Cilegon sebesar
71.3% dari jumlah rumah yang diperiksa sebanyak 74.558, terjadi peningkatan
dari tahun sebelumnya sebesar 70.40 % dari jumlah Rumah Tangga 72.352 yang
diperiksa.
2.Pemakaian Air Bersih
Air bersih adalah air yang jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada
rasa, tetapi tidak boleh diminum sebelum disterilisasi agar kuman didalamnya
mati.
Jumlah Pemakaian Air Bersih Rumah tangga perkapita sangat terkait
dengan resiko Kesehatan Masyarakat yang terkait dengan Hygiene. Resiko
Kesehatan masyarakat pada Kelompok yang akses terhadap air bersih rendah
dikategorikan sebagai mempunyai resiko tinggi
Berdasarkan data dari Seksi Kesehatan Lingkungan Bidang P2PL Dinas
Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2010, Persentase Keluarga yang mempunyai
Akses Air bersih disajikan pada Tabel 9 berikut ini.
65.574.5 78.2
64.8 60.6 66.274.1
84.571.3
0102030405060708090
Pulo
mer
ak
Grog
ol
Purw
akar
ta
Jom
bang
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngki
l
Ciw
anda
n
kota
18
Tabel 9Persentase Keluarga Memiliki Akses Air bersih
No Kecamatan% Akses Air Bersih
Ledeng SPT SGL Lainnya Jumlah
1 Pulomerak 28.2 3.86 34.02 19.35 85.40
2 Grogol 18.3 1.47 37.72 37.12 94.57
3 Purwakarta 7.2 2.21 60.63 25.75 95.76
4 Jombang 18.0 0.93 31.74 35.62 85.90
5 Cibeber 19.0 1.35 26.42 41.89 88.28
6 Cilegon 25.2 0.06 36.58 32.99 94.84
7 Citangkil 2.8 0.79 71.18 23.81 98.58
8 Ciwandan 2.4 1.23 61.22 33.82 98.63
Total 14.4 1.42 45.53 31.03 92.36Sumber Data : Bidang P2PL Dinkes Kota Cilegon Tahun 2009
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 95.711 Keluarga yang diperiksa
92.36% yang memiliki akses air bersih .
3.Persentase Sumber Air minum terlindung yang digunakan
Saat ini sudah banyak berita tentang keringnya sumber air diberbagai
daerah karena musim kemarau yang masih panjang. Kita tau bahwa air
merupakan unsur kehidupan yang sangat dibutuhkan tubuh manusia. Air yang
sehat dan aman yang masuk di dalam tubuh akan membuat tubuh juga sehat.
Indonesia dikarunia sumber daya alam yang melimpah termasuk air, tetapi
kita sering terlena dengan cara menggunakan air termasuk mengelolanya. Tetapi
jaman sudah berubah, polusi air tanah makin banyak terjadi, musim kemarau dan
penghujan yang tidak teratur dan pengelolaan air tanah yang makin buruk
menyebabkan sumber air aman berkurang.
Kondisi ini kemungkinan akan lebih parah lagi karena hampir 58% rumahtangga di
Indonesia menggunakan air minum dari sumur, baik sumur bor/pompa, terlindung,
atau tak-terlindung (Susenas, 2007). Juga masih ada sekitar 6% rumahtangga
memanfaatkan air sungai atau danau untuk sumber airnya. Jika terjadi polusi air
19
atau polusi lainnya yang menyebabkan tidak sehatnya sumber air minum maka
bisa dibayangkan kondisi kesehatan masyarakat kedepan.
Pengelolaan air tanah oleh masyarakat juga merupakan salah satu
penyebab pencemaran air minum. Mungkin saja masyarakat tahu bahwa sumber
air minum harus jauh dari tempat pembuangan tinja, tetapi sebagian besar
rumahtangga hanya mempunyai luas tanah yang sempit sehingga persyaratan air
minum aman diabaikan. Berdasarkan statistik sumber air minum aman dari
Susenas BPS, sejak 2001 umumnya ada peningkatan penggunaan air aman
untuk kelompok rumahtangga berdasar kesejahteraannya. Air minum aman disini
antara lain: air kemasan, air leding/PDAM (meteran/eceran), sumur bor, sumur &
mata air terlindung yang jarak terhadap pembuangan tinja lebih dari 10 meter.
Baru separo rumahtangga di Indonesia menggunakan air minum aman ini.
Peningkatan yang cukup signifikan terjadi di 20% rumahtangga kelompok terkaya,
dimana pada 2007 sudah 74.4% rumahtangga menggunakan air minum aman.
Jadi akhirnya hampir setengah rumah tangga sangat rentan dengan penggunaan
air minum yang tidak sehat.
Akhirnya pengelolaan sumber air minum merupakan tanggung jawab
semua pihak, pemerintah dan swasta yang mempunyai sumber modal harus
membuat kebijakan yang lebih bersifat massal, sedangkan masyarakat harus
menjaga lingkungan minimal di sekitar rumah untuk menyelamatkan sumber air
yang aman.
20
Gambar 3SUMBER AIR MINUM TERLINDUNG
65.9 77
.1
62.8
55.5 61.4
83
66.4
63.4
65.3
0102030405060708090
Pulo
mer
ak
Grog
ol
Purw
akar
ta
Jom
bang
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngki
l
Ciwa
ndan
Kota
Berdasarkan Gambar 3 diatas dapat dilihat persentase keluarga yang
sudah menggunakan sumber air minum terlindung sebanyak 65.3 % dari jumlah
95.711 yang diperiksa sumber air minumnya.
4.Persentase Rumah Tangga dengan Kepemilikan Sanitasi Dasar.
a. Jamban Keluarga
Hingga saat ini belum dijumpai adanya definisi jamban di tingkat peraturan
pemerintah dalam sistem perundangan di Indonesia. Dengan demikian tidak ada
pula istilah itu dalam tatanan undang-undang. Bisa jadi dengan akan
dirampungkannya rencana undang-undang (RUU) tentang Air Limbah
Permukiman maka definisi jamban, kakus, WC, toilet, atau apapun nama lainnya
akan terwadahi secara formal dalam sistem regulasi di Indonesia.
Di dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 16/2008 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Permukiman tidak disebutkan adanya istilah jamban. Namun di dalam Keputusan
Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah nomor 534/2001 tentang Pedoman
Standar Pelayanan Minimal disebutkan adanya sarana sanitasi individual dan
komunal berupa jamban beserta MCK-nya. Lebih jauh lagi di dalam buku
Keputusan Menteri Kesehatan nomor 852/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi
65.9 77
.1
62.8
55.5 61.4
83
66.4
63.4 65.3
0102030405060708090
Pulo
mer
ak
Grog
ol
Purw
akar
ta
Jom
bang
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngki
l
Ciwa
ndan
Kota
21
Total Berbasis Masyarakat disebutkan bahwa jamban sehat adalah fasilitas
pembuangan tinja yang efektif untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit.
Cukup menarik karena disebutkan di dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 24/2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah
disebutkan adanya fasilitas jamban yang harus disediakan sekolah sebagai
tempat untuk buang air besar dan/atau air kecil. Jamban harus mempunyai
dinding, atap, dst yang disediakan untuk peserta didik pria, wanita, dan guru.
Lebih menarik lagi adalah Standar Toilet Umum Indonesia dari Kementerian
Negara Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2004 yang justru tidak menyebutkan
sama sekali istilah jamban dan menggantinya dengan ruang buang air besar (WC)
dan ruang buang air kecil (urinal). Toilet dalam hal ini mencakup pembuangan dan
pengolahan limbahnya, baik secara setempat (on-site) ataupun terpusat (off-site).
Tidak kalah menariknya adalah istilah tempat buang air besar (bukan jamban)
yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik di dalam Survei Sosial Ekonomi
Nasional (SUSENAS) guna mendapatkan informasi tentang kepemilikan dan
kualitas fasilitas BAB tersebut.
Adanya ketidaksamaan istilah tentang jamban ini tentu saja tidak akan
mengganggu proses masyarakat untuk membuang hajatnya. Namun
ketidakseragaman istilah ini sangat menggambarkan ketidakseriusan penanganan
sanitasi di lapangan. Buruknya pelayanan publik tentang sanitasi ini dapat dilihat
dari hasil SUSENAS itu sendiri. Kepemilikan tempat buang air besar secara
nasional menurut SUSENAS 2007 baru 59,86%. Dari 59,86% itupun yang
mempunya kloset tipe leher angsa-pun baru 71,5%. Di dalam laporan tersebut
tidak disebutkan bagaimana sebenarnya kualitas dari tempat buang air besar
yang ada di lapangan. Dari 59,86% itupun baru 49,13% yang memiliki tangki
septik. Lagi-lagi tidak disebutkan bagaimana pula sebenarnya kualitas dari tangki
septik yang ada di lapangan.
Berdasarkan data dari Sie Kesling Bidang P2PL Dinkes Cilegon
Persentase Rumah Tangga yang memiliki jamban sendiri di Kota Cilegon sebesar
59.7 % dan dinyatakan 100% sehat untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar 4 dibawah ini :
22
Gambar 4Persentase Rumah Tangga dengan Kepemilikan Jamban Sehat
di Kota Cilegon Tahun 2010
b. Tempat Sampah
Sampah telah menjadi masalah yang serius, apalagi dengan demam
Global Warming yang sangat hyper, setiap orang mulai berlomba lomba
mengurangi sampah--terutama sampah plastik yang sulit untuk diuraikan.
Kebiasaan untuk membuang sampah pada tempatnya perlahan lahan menjadi
budaya baru, sekitar beberapa tahun yang lalu kita masih sering melihat orang
membuang sampah seenaknya ke jalan dari dalam mobil, ataupun dengan
bebasnya membuang sampah ke got tanpa ada perasaan bersalah. Tapi kini,
orang orang sudah sadar betul akan arti sampah, dan banyak dari orang orang
tersebut yang rela menyimpan sampah di dalam tas ataupun memegang
sampahnya sampai mereka menemukan tempat sampah.
Kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan memang bagus
dan layak diikuti demi menjaga kelestarian kota . Tetapi tanpa disadari, sampah
yang kita simpan sementara perlahan menjadi "permanen", coba dichek tasnya,
apakah ada bungkus permen atau bungkus rokok, atau "sampah kecil" lainnya
yang lupa dibuang ke tempat sampah? Belum lagi tempat sampah kecil yang
eksis di dalam mobil ataupun di kamar, apakah rutin dibuang?atau malah sudah
menumpuk sampai menyulitkan kita untuk membuang sampah baru kesitu dan
akhirnya berceceran disekitarnya. Kebiasaan menumpuk sampah bisa berbahaya
bagi kesehatan karena akan mengundang kuman, virus penyakit beserta
100
100
100
100
100
100
100
100
PULOMERAKGROGOLPurwakartaJombangCibeberCilegonCitangkilCiwandan
23
koleganya. Jangan sampai tujuan baik anda untuk menjaga kebersihan malah
merugikan kesehatan anda, mari kita membuang sampah pada tempatnya dan
secara rutin membersihkan tempat sampahnya.
Persentase Rumah Tangga yang memiliki Tempat sampah di Kota Cilegon
sebesar 91.5 % untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 5 dibawah ini :
Gambar 5Persentase Rumah Tangga dengan Kepemilikan Tempat sampah
di Kota Cilegon Tahun 2010
c. Pengelolaan air limbahAir limbah adalah air bekas dari kamar mandi, tempat cuci dan dapur, tidak
termasuk air dari jamban / WC. Air limbah juga mengandung kuman yang
diantaranya kuman – kuman tersebut dapat menyebabkan penyakit sehingga air
limbah menjadi sumber penularan penyakit.
Sarana pembuangan air limbah yang sehat yaitu yang dapat mengalirkan
air dari sumbernya ( dapur, kamar mandi ) ketempat penampungan air limbah
dengan lancar tanpa mencemari lingkungan dan tidak dapat dijangkau serangga
dan tikus. Rumah yang membuang air limbahnya diatas tanah terbuka tanpa
adanya saluran pembuangan air limbah akan membuat kondisi lingkungan
disekitar rumah menjadi tidak sehat. Akibatnya menjadi kotor, becek,
menyebarkan bau tidak sedap dan dapat menjadi tempat berkembang biak
serangga terutama nyamuk.
100 100 88.5 100
40.7
100 100 88.8
0
50
100
Pulo
mer
ak
Grogo
lPu
rwak
arta
Jom
bang
Cibe
ber
Cileg
on
Cita
ngkil
Ciwan
dan
24
Persentase Rumah Tangga yang memiliki Pengelolaan air limbah di Kota
Cilegon sebesar 94.7 %, terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar
71.58 % untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 6 dibawah ini :
Gambar 6Persentase Rumah Tangga dengan Pengelolaan air limbah
di Kota Cilegon Tahun 2010
86.7100 100 100
76.1
100 100 96.2
020
4060
8010
0Pu
lom
erak
Grog
olPu
rwak
arta
Jom
bang
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngki
lCi
wan
dan
25
BAB. IIISITUASI DERAJAT KESEHATAN
BAB IIISITUASI DERAJAT KESEHATAN
26
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN
3.1.Derajat KesehatanDerajat Kesehatan Masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor –
faktor tersebut tidak hanya berasal dari sector kesehatan seperti pelayanan
kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga
dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan , lingkungan social, keturunan dan
faktor lainnya.
Situasi derajat kesehatan masyarakat dapat tercermin melalui angka
morbiditas, mortalitas, dan status gizi. Pada bab ini situasi derajat kesehatan di
Kota Cilegon digambarkan melalui Angka Kematian Bayi ( AKB ), Angka Kematian
Balita ( AKABA ), Angka Kematian Ibu ( AKI ), dan angka morbiditas beberapa
penyakit.
A. MORTALITASMortalitas adalah Angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan
tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu. Berikut ini adalah angka
kematian pada Bayi, Balita,ibu,angka kematian kasar, dan Umur Harapan Hidup.
1. Angka Kematian Bayi ( AKB )Infant Mortality Rate atau Angka Kematian Bayi ( AKB ) Adalah banyaknya
bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam
1000 Kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka Kematian Bayi merupakan
salah satu indikator yang paling sensitif untuk menentukan derajat kesehatan
suatu daerah. Dari laporan jumlah kematian bayi yang disampaikan dari masing-
masing Puskesmas, dapat diperkirakan bersumber dari fasilitas pelayanan
kesehatan (facility based) dan dari laporan masyarakat atau kader (community
based).
Pada tahun 2010 AKB Kota Cilegon Menempati 0.012 % dari jumlah
penduduk dengan jumlah kematian sebanyak 43 bayi atau 5.80 per 1000
27
KLH.terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya sebanyak 2.31 per 1000 KLH atau
17 kasus kematian bayi
Tabel 10.Angka Kematian Bayi
Kota CilegonKOTA 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
CILEGON 34,33 33,1 25,0 18,00 7,52 2.31 5.80
Tabel 11.Perbandingan Estimasi Angka Kematian Bayi (IMR)
Tahun 2002 s/d 2017
WILAYAH 2002 2007 2012 2017
BANT EN 59,5 56,59 54,96 54,05
INDONESIA 43,52 41,01 39,47 38,52
Dari jumlah kematian seluruh bayi tersebut dengan penyebab kematian
paling banyak di Kecamatan Cilegon dengan jumlah 12 Bayi terdiri dari 7 bayi
Laki – laki dan 5 Bayi perempuan dan penyakit yang menyebabkan kematian bayi
adalah Bronkopneumoni, DSS , Sepsis dan Diare.
Dari Hasil Pelaporan dari 8 Puskesmas se Kota Cilegon dan hasil
Pelacakan di 4 Rumah Sakit ternyata semua kematian Neonatus, Bayi dan Balita
di Kota Cilegon Meninggal di Rumah sakit.
Berdasarkan Data dari Seksi Kesehatan Khusus dan Rujukan Bidang
Pelayanan Kesehatan, Persentase Kematian bayi disajikan Pada Gambar 7
berikut ini.
Gambar 7.Persentase Kematian Bayi di Kota Cilegon Tahun 2010
Sumber : BPS Propinsi Banten
Sumber : Bidang Bina YanKes Dinkes Kota Cilegon
2009
11
13
35
12
17
Pulomerak
Grogol
Purwakarta
Jombang
Cibeber
Cilegon
Citangkil
Ciwandan
28
2.Angka Kematian Balita (AKABA)Angka Kematian Anak Balita (0-4 th) adalah jumlah anak yang meninggal
sebelum mencapai umur 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1000
kelahiran hidup. Angka kematian anak balita merepresentasikan peluang
terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun
Millenium Development Goals ( MDGs ) menetapkan nilai normative
AKABA yaitu sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan nilai 71-140, sedang
dengan nilai 20-70 dan rendah dengan nilai < 20.
AKABA di Kota Cilegon tahun 2010 sebesar 5.58 per 1000 KLH atau 39
kasus kematian, terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 0,28 per
1000 KLH dengan kasus kematian berjumlah 2 kasus, angka ini didapat
berdasarkan data kematian balita yang dilaporkan.
Gambaran Persentase Kematian Neontal, Bayi dan Balita di sajikan pada
gambar 8 berikut ini.
Gambar 8.Jumlah Kematian Bayi, Anak Balita dan Balita di Kota Cilegon Tahun 2010
3.Kematian Ibu Bersalin (AKI)Angka Kematian Ibu ( AKI ) juga menjadi salah satu indicator penting dalam
menentukan derajat kesehatan masyarakat . AKI menggambarkan jumlah wanita
yang meninggal dari suatu sebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan
atau penanganannya ( tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil ) selama
43
9
39 BAYIANAK BALITABALITA
29
kehamilan , melahirkan dan dalam masa nifas ( 42 hari setelah melahirkan ) tanpa
memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan
kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan
dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitifitas AKI terhadap
perbaikan pelayanan kesehatan menjadikan indicator keberhasilan pembangunan
sector kesehatan.
Pertolongan persalinan salah satu indikator dari pemanfaatan pelayanan
kesehatan adalah pertolongan persalinan jadi indikator ini sangat penting dalam
menilai persalinan yang aman di daerah pedesaan pada umumnya pertolongan
persalinan ditolong oleh dukun terlatih.
Kematian ibu hamil bias disebabkaban oleh kekurangan gizi, melahirkan,
keguguran bias juga disebabkan oleh Suspect Ruptura Uteri, Perdarahan, Partus
lama, Resiko Tinggi akibat umur, eklamasi, serta Post Sectio.
Rasio kematian ibu melahirkan di Kota Cilegon tidak dapat dilakukan
perhitungannya karena angka kelahiran di Kota Cilegon kurang dari 100.000
kelahiran hidup, namun demikian bila diasumsikan maka angka AKI Kota Cilegon
tahun 2010 adalah 121 atau 9 kasus kematian dari 7413 KLH , terjadi
peningkatan dari tahun 2009 adalah 114 per 100.000 kelahiran hidup atau 8
kasus kematian dari 7016 KLH. Bila dilihat dari AKI yang ditargetkan untuk 2010
yaitu 150 per 100.000 KLH , Maka AKI Tahun 2010 mengalami Penurunan
dibandingkan dengan AKI Tahun 2008 sebesar 206.5 per 100.000 KLH atau 14
kasus kematian dari 6780 KLH.
Gambaran AKI per 100.000 KLH di Kota Cilegon Tahun 2008 - 2010
disajikan pada Gambar 9 berikut ini
Gambar 9AKI / 100.000 KLH Kota Cilegon
206.5
114 121
0
50
100
150
200
250
2008 2009 2010
30
4. Umur harapan hidup waktu lahirAngka Harapan Hidup Waktu lahir adalah salah satu indikator derajat
kesehatan yang digunakan secara luas. Di kota Cilegon, angka ini diperoleh
secara tidak langsung melalui estimasi yang dilakukan oleh BPS. Angka Harapan
Hidup waktu lahir mencerminkan umur seorang bayi baru lahir yang diharapkan
hidup. Tinggi rendahnya umur harapan hidup menggambarkan taraf hidup suatu
Negara. Dengan melihat angka UHH dan angka kematian bayi, maka derajat
ditentukan indeks mutu hidup atau indeks pembangunan manusia suatu daerah
secara lengkap.
Tabel 12.Estimasi Angka Harapan Hidup menurut Provinsi, 2000-2025
Propinsi
Periode2000-2005
(2002)
2005-2010
(2007)
2010-2015
(2012)
2015-2020
(2017)
2020-2025(2022)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
BANTEN 64.6 67.3 69.4 70.9 71.9
Upaya untuk meningkatkan UHH menjadi 70 tahun merupakan hal penting
yang perlu dicermati melalui upaya-upaya peningkatan kegiatan program yang
berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat seperti penurunan resiko
kesakitan, pada keluarga rentan, trend penyakit degeneratif dan tidak menular,
serta peningkatan kesehatan pra usila yang dapat hidup produktif dan mandiri.
Umur Harapan Hidup (UHH) dipengaruhi oleh masih tingginya Angka
Kematian Ibu (AKI) serta Angka Kematian Bayi (AKB). Semakin tinggi jumlah
kematian bayi maka makin rendah Umur Harapan Hidup.
Berdasarkan data dari BPS Kota Cilegon UHH Kota Cilegon dapat dilihat
pada table 13 berkut ini.
Sumber : www.datastatistik-indonesia.com\
31
Tabel 13
UHH Kota Cilegon
Kota Periode2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Cilegon 68.53 68.58 68.62 68.67 68.71 68.76 68.80 68.84
Sumber Data: BPS Kota Cilegon
3.2.MORBIDITAS
1. Pola 10 Penyakit terbanyakAngka kesakitan penduduk diperoleh dari data yang berasal dari
masyarakat (community based data) yang diperoleh melalui studi morbiditas, dan
hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kota Cilegon serta dari sarana
pelayanan kesehatan (facility based data) yang diperoleh melalui sistem
pencatatan dan pelaporan.
Pola 10 Penyakit Terbanyak pada pasien Rawat Jalan di Puskesmas
Tahun 2010 menunjukkan pasien yang paling banyak berkunjung adalah Pasien
dengan penyebab gangguan system pernafasan.
Tabel 12
10 Besar Penyakit di Puskesmas 2010NO KODE PENYAKIT JENIS PENYAKIT JUMLAH
1 2 3 41 J06 Infeksi Saluran Nafas Akut 83,0992 L30 Dermatitis Lainnya 29,1533 J02 Faringitis Akut 21,3234 K29 Gastritis & Duodenitis 20,3515 J00 Nasofaringitis Akut 20,1096 R05 Batuk 19,3007 R51 Sakit Kepala 16,5228 A091 Diare & Gastroenteritis 13,3069 M13 Artritis Lainnya 11,577
10 M791 Myalgia 11,469J U M L A H T O T A L 246,209
32
Gambar 10Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kota Cilegon
2. Penyakit menulara. Malaria
Malaria adalah penyakit Infeksi yang disebabkan oleh parasit
( Plasmodium ) yang ditularkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi ( vector-born-
disease ) . Pada tubuh manusia parasit membelah diri dan bertambah banyak di
dalam hati dan kemudian menginfeksi sel darah merah.
Malaria merupakan salah satu penyakit yang Upaya pengendalian dan
penurunan kasusnya merupakan komitmen Internasional dalam Millenium
Development Goals ( MDGs ).
Penyakit Malaria menyebar cukup merata diseluruh kawasan Indonesia,
namun paling banyak dijumpai di luar wilayah Jawa-Bali, bahkan di beberapa
tempat dapat dikatakan sebagai daerah endemis malaria. Menurut hasil
pemantauan program diperkirakan sebesar 35% penduduk Indonesia tinggal di
daerah endemis Malaria.
Jumlah penderita klinis malaria di Kota Cilegon tahun 2010 tidak
ditemukan. Adapun bentuk peran serta masyarakat yang diharapkan dalam upaya
pencegahan malaria antara lain melalui : (1) kepatuhan minum obat anti malaria
agar setiap penderita dapat minum obat secara tuntas, (2) pencegahan gigitan
nyamuk melalui pemakaian kelambu, pemasangan kasat kasa di rumah,
pemakaian obat gosok penolak nyamuk (repellent), pemakaian baju tebal dan (3)
pencegahan terjadinya sarang nyamuk malaria melalui pembersihan lumut di
tempat-tempat/bagian rumah yang lembab, pencegahan terbentuknya genangan
83099
291532132320351
20109
19300
1652213306 11577 1169
J06
L30
J02
K29
J00
R05
R51
A091
M13
M791`
33
air, memelihara ikan pemakan jentik di genangan air serta pencegahan
terbentuknya sarang nyamuk.
b. TB Paru
WHO memperkirakan pada saat ini, Indonesia merupakan negara
penyumbang kasus TB terbesar ke-3 di dunia, yang setiap tahunnya diperkirakan
terdapat penderita baru TB menular sebanyak 262.000 orang (44,9% dari 583.000
penderita baru TB) dan 140.000 orang diperkirakan meninggal karena penyakit
TBC. Angka tersebut diyakini, apalagi bila dikaitkan dengan kondisi lingkungan
perumahan, sosial ekonomi masyarakat, serta kecenderungan peningkatan
penderita HIV/AIDS di Indonesia saat ini.
Di Kota Cilegon sendiri, menurut laporan Puskesmas, jumlah penderita
klinis sebanyak 169 orang. Menurut laporan tersebut penderita yang dinyatakan
positif menderita TB Paru tercatat sebanyak 365 orang dan keseluruhan penderita
tersebut sudah diobati dan mencapai Angka kesembuhan sebanyak 95.42% dari
semua kasus BTA Positif yang diobati.Wilayah kerja Puskesmas yang terbanyak
penderitanya adalah Puskesmas Cibeber yakni sebesar 36 penderita klinis dan 19
penderita yang sudah dinyatakan positif.
Berdasarkan Laporan dari Seksi Pemberantas dan Pengendalian Penyakit
Tahun 2010, jumlah Kasus TB Paru dengan BTA (+ ) disajikan pada Gambar 11,
berikut ini :
Gambar 11Jumlah Kasus TB Paru BTA (+) di Kota Cilegon Tahun 2010
0
200
400
KLINIS 35 5 15 5 36 19 19 35 169
BTA + 70 27 29 35 19 58 62 65 365
KESEMBUHAN 64 21 14 44 19 48 38 32 280
Pulom
Grogol
Purwak
Jomban
Cibebe
Cilegon
Citangk
Ciwand
kota
34
c. HIV & AIDS
HIV ( Human Immune Deficiency Syndrome ) adalah virus ( retrovirus )
yang menginfeksi sel-sel system immunologi sehingga merusak system kekebalan
manusia. HIV dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak
dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi HIV, misalnya melalui hubungan
seksual, tranfusi darah, penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi, dan
penularan dariibu ke anak yang dilahirkan atau disusui.
Peningkatan kasus HIV terjadi setiap tahunnya. Sampai dengan Desember
2010. Pengidap HIV 16 kasus dan AIDS sebanyak 3 kasus, kasus terbanyak
terjadi di kecamatan Pulomerak dan dari keseluruhan jumlah kasus AIDS tersebut
1 orang tertangani dan 2 dinyatakan meninggal.
Pada gambar 12Jumlah kasus HV/AIDS Kota Cilegon Tahun 2010
d. Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA )
Penyakit ISPA merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang salah
satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung
( saluran atas ) hingga Alveoli ( saluran bawah ) termasuk jaringan Adneksanya,
seperti sinus,rongga telinga tengah dan pleura ( selaput paru ). Penyakit ISPA
yang menjadi focus program kesehatan adalah Pneumonia,karena penyakit ini
16
3
56
HIVAIDSIMS
35
merupakan salah satu penyebab kematian anak. Pneumonia adalah proses
Infeksi Akut yang mengenai jaringan paru ( alveoli ). Infeksi dapat disebabkan
oleh bakteri, Virus maupun jamur. Populasi yang rentan terserang pneumonia
adalah anak- anak usia kurang dari 2 tahun.Usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau
yang memiliki masalah kesehatan ( malnutrisi, Gangguan Immunologi ).
Jumlah kasus pneumonia pada balita di Kota Cilegon Tahun 2010 sebanyak 274
kasus. Terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya sebanyak 196 kasus. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 13Jumlah Kasus Pneumonia Balita Kota Cilegon Tahun 2010
24
69
3
245
27
2
120
0
20
40
60
80
100
120
Pulom
erak
Grogo
lPu
rwak
arta
Jomba
ngCib
eber
Cileg
onCit
angk
ilCiw
anda
n
e. Kusta
Kusta atau Lepra adalah Penyakit Infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium Leprae.Bila tidak ditangani dengan baik ,Kusta menjadi progresif,
menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, syaraf, Anggota gerak dan mata.
Jika ditinjau dari situasi global, Indonesia merupakan negara penyumbang
jumlah penderita kusta ketiga terbanyak setelah India dan Brazil. Masalah ini
diperberat dengan masih tingginya stigma di kalangan masyarakat dan sebagian
petugas. Akibat dari kondisi ini, sebagian besar penderita dan mantan penderita
24
69
3
245
27
2
120
0
20
40
60
80
100
120
Pulom
erak
Grogo
lPu
rwak
arta
Jom
bang
Cibeb
erCil
egon
Citan
gkil
Ciwan
dan
36
kusta dikucilkan sehingga tidak mendapatkan akses pelayanan kesehatan serta
pekerjaan yang berakibat pada meningkatnya angka kemiskinan.
Tahun 2010 jumlah penderita kusta sebanyak 58 orang dengan penderita
MB sebanyak 49 orang dan penderita PB sebanyak 9 orang, terjadi penurunan
dari Tahun 2009 yaitu jumlah penderita Kusta sebanyak 62 orang, dengan
persentasi RFT PB sebesar 100% dan RFT MB sebesar 46.57%. Penderita Kusta
yang paling banyak tercatat berada di wilayah Puskesmas Pulomerak sebanyak
10 penderita. Jumlah kasus kusta di Kota Cilegon pada tahun 2010 dapat dilihat
pada gambar 14 berikut ini.
Gambar 14Jumlah kasus kusta tahun 2008 – 2010.
010203040506070
2008 2009 2010
f. Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
Difteri, Pertusis, Tetanus, campak, polio dan hepatitis B merupakan
penyakit menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Penyakit-panyakit
ini timbul karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
imunisasi. Di Kota Cilegon pada tahun 2010 data yang diterima dari laporan
bulanan puskesmas tentang penyakit menular yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I) hanya terdapat penyakit tetanus dan campak Tetanus adalah
penyakit akut yang disebabkan bacillus Clostridium tetani,yang masuk ke tubuh
melalui luka. Tetanus Neonatorum ( Tetanus pada bayi baru lahir ) merupakan
penyakit tetanus yang masih terjadi di Negara berkembang yang disebabkan oleh
pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Menurut laporan dari sie
Surveilans bidang P2PL angka kejadian Tetanus Neonatorum tidak ada kasus.
0
10
20
30
40
50
60
70
2008 2009 2010
37
Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan kejadian
luar biasa (KLB). Sepanjang tahun 2010 di Cilegon, jumlah kasus campak
sebanyak 59 kasus. Angka ini mengalami sedikit kenaikan bila dibandingkan
dengan tahun 2009 sebanyak 56 kasus, kasus yang paling banyak terjadi di
wilayah kerja Puskesmas Cilegon dengan jumlah kasus sebanyak 16 kasus.
g. Penyakit Potensi KLB / Wabah
Ada beberapa penyakit yang berpotensi KLB/Wabah yang sering terjadi di
Indonesia. Diantaranya adalah Demam Berdarah ( DBD ), Diare dan
Chikungunya. DBD dapat mengakibatkan kematian, demikian juga diare.
1) Demam Berdarah Dengue
Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan
oleh nyamuk Aedes Aegepty. . umumnya menyerang anak dibawah 15 Tahun
.akan tetapi dapat juga menyerang orang dewasa
Tingginya mobilitas penduduk, kurang efektifnya Fogging Fokus dengan
Fogging sebelum penularan, belum memasyarakatnya Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) serta masih rendahnya angka bebas jentik (ABJ) merupakan
kondisi yang menyebabkan DBD masih merupakan masalah di Kota Cilegon.
Pada tahun 2010 Angka kesakitan penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD) sebesar 281 per 100.000 penduduk. Angka ini mengalami kenaikan yang
signifikan dari tahun lalu yang sebesar 146.63 per 100.000 penduduk. Kasus DBD
pada tahun 2010 ini paling banyak terjadi di wilayah kerja Puskesmas Jombang
sebanyak 182 Penderita.
38
Gambar 15Jumlah Kasus DBD Kota Cilegon Tahun 2010
Gambar 16Jumlah kasus DBD /100.000 Penduduk dari Tahun 2008 – 2010
114 101154 182
106162
10946
974
0
200
400
600
800
1000
Pulo
mer
akGr
ogol
Purw
akar
taJo
mba
ngCi
bebe
rCi
lego
nCi
tang
kil
Ciw
anda
n
Kota
0
50
100
150
200
250
300
2008 2009 2010
39
2). Diare
Diare dapat didefinisikan sebagai perubahan konsistensi faeces selain dari
frekuensi buang air besar. Dikatakan diare apabila faeces lebih berair dari
biasanya. Diare dapat juga didefinisikan sebagai bila buang air besar tiga kali atau
lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24
jam.sementara diare yang berdarah dinamakan disentri.
Gambar 17Jumlah Kasus Diare Kota Cilegon
Sumber : Data Bidang P2PL Dinkes Kota Cilegon
Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa perkembangan penderita penyakit
Diare di Kota Cilegon mengalami siklus turun naik periode tahun 2006 - 2010.
Pada tahun 2010 jumlah kasus diare di Kota Cilegon berdasarkan Data yang ada
di Bidang P2PL Dinkes Kota Cilegon sebanyak 14667 penderita dan 75 %
tertangani .
3.Penyakit Tidak menular
Penyakit Tidak Menular adalah penyakit kronik atau bersifat kronik
menahun atau berlangsung lama, tapi ada juga yg kelangsungannya mendadak
(misalnya saja keracunan), sementara yang berlangsung lama misalnya penyakit
kanker, tubuh yang terpapar unsur kimia dan lain-lain Penyakit tidak menular
adalah Penyakit non-Infeksi karena penyebabnya bukan mikroorganisme, namun
tidak berarti tidak ada peranan mikroorganime dalam terjadinya penyakit tidak
menular misalnya luka karena tidak diperhatikan bisa terjadi infeksi.. Penyakit
15166
17353
16196 16332
14667
1300013500140001450015000155001600016500170001750018000
2006 2007 2008 2009 2010
40
tidak menular adalah Penyakit degeneratif karena berhubungan dengan proses
degenerasi (ketuaan). Dan Penyakit Tidak Menular adalah New comminicable
disease karena dianggap dapat menular melalui gaya hidup, gaya hidup dapat
menyangkut pola makan, kehidupan seksual dan komunikasi global. Pengertian-
pengertian dasar ini harus difahami dengan baik. Intinya atau subtansinya dalam
epidemiologi penyakit tidak menular adalah ditemukannya penyebab dalam hal ini
atau yang dipakai adalah istilah ditemukannya FAKTOR RESIKO sebagai faktor
penyebab.
Berdasarkan Data dari Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kota Cilegon Tahun
2010, Jumlah Kasus Penyakit Tidak Menular dapat dilihat pada Tabel 13, Berikut
ini :
Tabel 13Jumlah Penyakit Tidak Menular Di Kota Cilegon Tahun 2010
No Nama PenyakitTotal
Laki-laki Perempuan Total1 Hipertensi 1465 2321 37862 Penyakit jantung koroner 27 31 583 Stroke 34 23 574 Diabetes Melitus 538 763 13015 Kanker leher rahim 1 14 156 Kanker Payudara 0 31 317 PPOK 45 33 788 Ashma 250 321 5719 Osteoporosis 26 34 60
10 Gagal ginjal kronik 34 25 5911 Kecelakaan lalu lintas darat 6 0 6
Sumber Data : Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2010.
41
3.3. STATUS GIZI
Masalah gizi di Indonesia sampai saat ini masih memperhatinkan.karena
tingginya angka kematian ibu, bayi dan balita serta rendahnya tingkat kecerdasan
yang berakibat pada rendahnya produktifitas, pengangguran, kemiskinan dan
akan menghambat pertumbuhan ekonomi.hal ini mendasari masalah gizi menjadi
salah satu factor penting penentu Mellinium Development Goals .
Banyak faktor yang menyebabkan masalah gizi kurang antara lain faktor
ketersediaan pangan dalam rumah tangga, asupan gizi keluarga dan akses
keluarga terhadap pelayanan kesehatan. Perbaikan gizi masyarakat merupakan
salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
ditandai dengan menurunnya prevalensi gizi kurang menjadi setinggi – tingginya
20 %,tidak ada kasus kretin baru dan tidak ada kasus xeroftalmia pada
balita.Upaya perbaikan gizi diarahkan pada pencapaian sasaran yaitu seluruh
keluarga Sadar Gizi ( Kadarzi ).
Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan
kesehatan secara umum, karena disamping merupakan faktor predisposisi yang
dapat memperparah penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan
terjadinya gangguan kesehatan individual. Bahkan status gizi janin yang masih
berada dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusui sangat dipengaruhi
oleh status gizi ibu hamil atau ibu menyusui.
Berikut ini akan disajikan gambaran mengenai status gizi masyarakat
antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, ASI
Ekslusif, Kecamatan Bebas Rawan Gizi dan Garam Beryodium sebagaimana
diuraikan berikut ini :
1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu
faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR
dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena prematur (usia kandungan kurang
dari 37 minggu) atau BBLR karena Intra Uterine Growth Retardation (IUGR), yaitu
bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badannya kurang. Di negara berkembang,
banyak BBLR dengan IUGR karena ibu berstatus gizi buruk, anemia, malaria dan
42
menderita penyakit menular seksual (PMS) sebelum konsepsi atau pada saat
hamil.
Di Kota Cilegon, tercatat bahwa jumlah bayi dengan berat badan lahir
rendah sebanyak 62 orang ( 1,09 % dari total bayi lahir hidup ) terjadi penurunan
dari tahun 2009 sebanyak 96 orang (1,37% dari total bayi lahir hidup) .
Gambar 18Persentase BBLR Kota Cilegon Tahun 2010
2. Status Gizi Balita
Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan
tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi pada
Balita adalah dengan anthropometri yang diukur melalui indeks Berat Badan
menurut umur (BB/U) atau berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB). Kategori
yang digunakan adalah : gizi lebih (zscore>+2 SD); gizi baik (z-score-2 SD sampai
+2 SD); gizi kurang (z-score<-2 SD sampai -3 SD) dan gizi buruk (z-score<-3 SD).
Di Kota Cilegon, untuk menanggulangi masalah gizi atau untuk
memperoleh gambaran perubahan tingkat konsumsi gizi di tingkat rumah tangga
dan status gizi masyarakat dilaksanakan beberapa kegiatan seperti Pemantauan
814
514
0 5 6 10
62
010203040506070
Pulomerak
Grogo
l
Purwaka
rta
Jombang
Cibeber
Cilegon
Citangkil
Ciwandan
Kota
43
Konsumsi Gizi (PKG) dan Pemantauan Status Gizi (PSG) di seluruh kecamatan.
Hasil laporan Sie. Gizi pada tahun 2010 dari 28517 Balita yang ditimbang
didapatkan 1.46 % anak dinyatakan gizi lebih, 88.26 % gizi baik, 8.67 % gizi
kurang dan 1 % Gizi buruk.
Gambar 19Persentase status gizi BALITA di kota cilegon tahun 2010
3.ASI Ekslusif
Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6
bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan
hidup bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. ASI memberi semua energi
dan gizi (nutrisi) yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama hidupnya.
Pemberian ASI eksklusif mengurangi tingkat kematian bayi yang disebabkan
berbagai penyakit yang umum menimpa anak-anak seperti diare dan radang paru,
serta mempercepat pemulihan bila sakit dan membantu menjarangkan kelahiran.
Capaian ASI Ekslusif di Kota Cilegon pada Tahun 2010 sebesar 17.8 %
terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 4.82% berdasarkan laporan
dari Sie Pelayanan Kesehatan Dasar Bidang Bina Pelayanan Kesehatan Dinkes
Kota Cilegon. Data ini memiliki catatan kemungkinan bias, hal ini disebabkan
karena data yang didapat adalah potret keadaan pada saat pengumpulan data
saat itu dan yang lalu saja. Ada kemungkinan bayi-bayi tersebut diberi makanan
pendamping setelah pengumpulan data.
1.46
88.26
8.67
1
Gizi lebihGizi baikGizi kurangGizi buruk
44
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 20 berikut ini :
Gambar 20Jumlah capaian ASI eksklusif dikota cilegon tahun 2010
4. Kecamatan Bebas Rawan Gizi
Kota Cilegon berdasarkan laporan Sie. Perbaikan Gizi bidang Bina
Pelayanan Kesehatan untuk tahun 2010 dari 43 kecamatan yang ada
seluruhnya sudah termasuk kecamatan bebas rawan gizi.
252 133 8 57
434125 65 173
1247
0200400600800
100012001400
Pulo
mer
ak
Grog
olPu
rwak
arta
Jom
bang
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngki
lCi
wan
dan
Kota
45
BAB IVSITUASI UPAYA KESEHATAN
46
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN
Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan
masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mancegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat.
Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya – upaya promosi kesehatan,
pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian
penyakit tidak menular, Penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar,
perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan minuman,
pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya, serta
penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan masyarakat serta swasta,untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya – upaya
promosi kesehatan,pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan
rawat inap,pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan kepada
perorangan.
4.1. Pelayanan Kesehatan Dasar
Upaya kesehatan dasar merupakan langkah penting dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pelayanan kesehatan dasar
secara tepat dan cepat, diharapakan sebagian besar masalah kesehatan
masyarakat dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
47
A.Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Seorang ibu mempunyai peranan yang sangat besar didalam pertumbuhan
bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang di alami seorang ibu
yang sedang hamil mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungannya hingga
kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya.
Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus
berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan dan perawatan bayi baru
lahir yang diberikan disemua jenis fasilitas pelayanan kesehatan , dari posyandu
sampai rumah sakit pemerintah maupun fasilitas pelayanan kesehatan swasta.
Dalam rangka pelayanan kesehatan ibu dan anak dilakukan (1) pelayanan
ANC/pemeriksaan ibu hamil, (2) imunisasi, (3) pertolongan persalinan, (4)
penanggulangan penyakit-penyakit penyebab kematian, (5) deteksi dini dan
stimulasi tumbuh kembang anak, dan (6) usaha kesehatan sekolah.
a). Pelayanan kesehatan ibu hamil ( K1 & K4 )
Pelayanan antenatal merupakan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk
ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan
antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan ( SPK ).
Sedangkan tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan
antenatal yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil
antara lain dokter spesialis, kebidanan, bidan dan perawat.
Pelayanan antenatal yang sesuai standar meliputi timbang berat badan,
pengukuran tinggi badan, tekanan darah, nilai status gizi ( ukur lingkar lengan atas
), tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dengan denyut jantung janin
( DJJ ), skrining status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi tetanus
toksoid ( TT ) bila diperlukan, pemberian tablet zat besi, test laboratorium ( rutin
dan khusus ), tatalakksana kasus, serta temu wicara ( konseling ) , termasuk
perencanaan persalinan pencegahan komplikasi ( P4K ) , serta KB pasca
persalinan.
Cakupan pelayanan Antenatal Care (ANC) disebut lengkap apabila
dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut. dapat
48
dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1) untuk melihat akses
dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar paling sedikit empat kali (K4)
dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali pada triwulan dua, dan dua
kali pada triwulan ketiga.
. Cakupan pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1) di Kota Cilegon pada
tahun 2010 berdasarkan rekapan PWS-KIA Dinas Kesehatan Kota Cilegon
sebesar 105.6%. Angka capaian ini belum merupakan K1 murni melainkan jumlah
kunjungan pertama ibu hamil (kontak pertama). Untuk meningkatkan cakupan K1,
perlu adanya sosialisasi terutama bagi ibu hamil untuk memeriksakan diri ke
Puskesmas.
Cakupan K4 berdasarkan rekapan PWS-KIA Dinas Kesehatan Kota
Cilegon pada tahun 2010 adalah 83.5 %. Berdasarkan data dari Seksi Pelayanan
Kesehatan Dasar Bidang Pelayanan Kesehatan K1 Murni, Akses K1 dan K4 dapat
dilihat pada gambar 25 berikut ini :
Gambar 21
Persentase K1 & K4 Murni Kota Cilegon Tahun 2010
Selain mengupayakan Peningkatan cakupan K4,harus diupayakan pula
peningkatan kualitas K4 yang sesuai sesuai standar. Salah satu yang di gunakan
antenatal yang menjadi standar kualitas adalah pemberian zat besi (Fe) 90 Tablet
dan Imunisasi TT (Tetanus Toksoid ). Pemberian Tablet Besi pada ibu hamil di
Kota Cilegon pada tahun 2010 sebesar 101.8% untuk Fe1 dan 84.05% untuk Fe3.
118.9
68.9
106.3
87.5
105.7
83.7
101.6
71.1
104.5
76.3
103.995
105.798.1 99.8
80.7
0
20
40
60
80
100
120
Pulo
mer
ak
Grog
ol
Purw
akar
ta
Jom
bang
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngki
l
Ciw
anda
n
K1
K4
49
Bila membandingkan antara cakupan Fe3 dengan K4 terdapat selisih sebesar
0.55%.
Gambar 22
Bumil mendapat 30 & 90 Tablet Fe
Perkiraan jumlah ibu hamil yang risiko tinggi di suatu wilayah adalah
sebesar 20%, semakin besar cakupan berarti semua ibu hamil yang berisiko
dapat diketahui sehingga dapat diambil langkah-langkah antisipasi kemungkinan
terjadinya kematian. Tetapi apabila cakupan kurang dari 20% berarti ada ibu hamil
yang berisiko tinggi dalam kehamilannya tidak terdeteksi dan kemungkinan
menjadi penyebab kematian ibu maternal.
Dalam pelayanan ANC ibu hamil akan diberikan imunisasi TT sebagai
upaya perlindungan ibu dan bayinya dari kemungkinan terjadinya Tetanus pada
waktu persalinan. Oleh karena itu pemberian imunisasi TT merupakan suatu
keharusan pada setiap ibu hamil.
Pemberian Imunisasi TT pada Ibu Hamil di Kota Cilegon pada tahun 2010
sebesar 29.2% untuk TT1 dan 29.3% untuk TT2. cakupan TT1 sama dengan
cakupan TT2, hanya ada 0.1. untuk lebih jelasnya untuk cakupan persentase TT
dapat dilihat pada gambar 23 berikut ini :
0
50
100
150
Fe 1 106.4 106.3 102.5 97.45 104 103.2 94.54 104
Fe 2 70.49 85.28 85.06 72.89 93.49 95.1 90.87 80.93
Pulo Grogo Purw Jomb Cibeb Cilego Citang Ciwan
50
Gambar 23Cakupan pemberian imunisasi TT Tahun 2010
TT 115%
TT 215%
TT310%TT4
7%TT511%
TT2+42%
b). Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi
Kebidanan
Periode persalinan merupakan salah satu periode yang berkontribusi besar
terhadap kematian ibu di Indonesia. Kematian saat bersalin dari 1 minggu
pertama diperkirakan 60 % dari seluruh kematian ibu . Sedangkan dalam target
MDG’S, salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
ibu adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992
( SKRT ) , serta meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
menjadi 90 % pada tahun 2015 dari 40.7 % pada tahun 1992 ( BPS ). Pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan.
Tenaga yang dapat memberikan pertolongan persalinan dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum,
dan bidan) dan dukun bayi (dukun bayi terlatih dan tidak terlatih). Dari data Seksi
Pelayanan Kesehatan Dasar Bidang Bina Pelayanan Kesehatan didapat dari total
7785 ibu melahirkan pada tahun 2010 ini hanya ada 87.8% atau 6833 orang yang
dicatat ditolong oleh tenaga kesehatan.
Sumber : Sie. Pelayanan Kesehatan Dasar Bidang Bina Pelayanan Kesehatan
51
Gambar 24 di bawah ini memperlihatkan cakupan persalinan yang ditolong
oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan.
Gambar 24
Linakes Kota Cilegon Tahun 2008 – 2010
c). Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Pelayanan Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu
mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk
deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan
terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali
dengan distribusi waktu 1)kunjungan nifas pertama ( KF1 ) pada 6 jam setelah
persalinan sampai 3 hari; 2)kunjungan nifas ke-2 ( KF2 ) dilakukan minggu ke-2
setelah persalinan; dan 3)Kunjungan nifas ke-3 ( KF3 ) dilakukan setelah minggu
ke-6 setelah persalinan. Diupayakan kunjungan nifas ini dilakukan pada saat
dilaksanakannya kegiatan di posyandu dan dilakukan bersamaan pada kunjungan
bayi.
Pelayanan kesehatan pada ibu nifas yang diberikan meliputi : 1)
pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu; 2) pemeriksaan lokhia dan
pengeluaran pervaginam lainnya ;3) pemeriksaan payudara dan anjuran ASI
eksklusif 6 bulan ; 4) pemberian kapsul vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali
( 2x24 jam ) ; dan 5) pelayanan KB pasca persalinan.
0
50
100
2008 63.6 85.6 71.5 86.2 75.9 92.7 80.5 56.8 76.4
2009 65.1 90.9 98 84 92.2 87.8 94.4 65.6 84.4
2010 82.6 90.4 82.9 94.5 78 96.3 86.9 89.2 87.8
Pulom
Grogol
Purwak
Jomban
Cibebe
Cilegon
Citangki
Ciwand
Kota
`
52
Gambar berikut ini menyajikan persentase ibu nifas yang mendapat
pelayanan kesehatan pada tahun 2010 sebesar 83.1%.
Gambar 25
Pelayanan Kesehatan pada Ibu Nifas Tahun 2010
d). Penanganan komplikasi obstetric dan neonatal
Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan
puskesmas , ibu hamil yang memiliki resiko tinggi ( resti ) dan memerlukan
pelayanan kesehatan , karena terbatasnya kemampuan dalam memberikan
pelayanan , maka kasus tersebut perlu dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan
kesehatan yang memadai
Resti / komplikasi adalah keadaan penyimpamgan dari normal, yang
secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi.
Resti/komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8gr%, tekanan darah tinggi
( Sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg), oedema nyata, eklampsia,
perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan >
32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis , dan
persalinan premature.
73.5
93.282.5 79.4 81.4 76.3
87.3 91.183.1
0102030405060708090
100Pu
lom
erak
Grog
olPu
rwak
arta
Jom
bang
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngki
lCi
wan
dan
Kota
53
Gambar 26 memperlihatkan cakupan komplikasi kebidanan menurut
kecamatan pada tahun 2010. Kota Cilegon sudah mencapai cakupan kebidanan
80 % kecuali kecamatan purwakarta, kecamatan citangkil dan kecamatan Cilegon.
Gambar 26
Cakupan komplikasi kebidanan menurut kecamatan
e). Kunjungan Neonatal
Bayi sampai umur kurang satu bulan ( 28 hari ) merupakan golongan umur
yang memiliki resiko gangguan kesehatan yang paling tinggi. Upaya kesehatan
yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada
Neonatus ( 0-28 hari ) minimal tiga kali, yaitu pada 6 jam – 48 jam setelah lahir;
pada hari ke 3-7 hari, dan hari ke 8- 28 hari.
Dalam melaksanakan pelayanan neonatal , petugas kesehatan disamping
melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan
bayi dan ibu . Pelayanan tersebut meliputi kesehatan neonatal dasar ( tindakan
resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan
infeksi berupa perawatan mata,tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi );
pemberian vitamin K ; Manajemen Terpadu Balita Muda ( MTBM ) ; dan
penyuluhan perawatan neonatus dirumah menggunakan buku KIA.
87.7
140.
6
25.3
130
110.
5
18.8
65.7 92
.4
80.2
020406080
100120140160
Pulomerak
Grogol
Purwakarta
Jombang
Cibeber
Cilego
n
Citangk
il
Ciwandan
Kota
54
Pencapaian target pelayanan kesehatan bayi berdasarkan laporan rutin
tahun 2010 yaitu cakupan kunjungan neonatal pertama ( KN 1) sudah
mencapai target yang diharapkan sebesar 98 % dan kunjungan neonatal 3 kali
( KN lengkap ) sebesar 95.5 %. Gambar 27 memperlihatkan cakupan kunjungan
neonatal pertama ( KN1 ) dan kunjungan neonatal lengkap ( KN 4 )
menurut kecamatan di kota cilegon tahun 2010
Gambar 27
Cakupan KN1 DAN KN Lengkap Tahun 2010
f). Pelayanan kesehatan pada bayi
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 29 hari – 11
bulan disarana pelayanan kesehatan (polindes, pustu, puskesmas, rumah bersalin
dan rumah sakit) maupun di rumah, posyandu, tempat penitipan anak, panti
asuhan dan sebagainya melalui kunjungan petugas kesehatan. Setiap bayi
memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali dalam setahun, yaitu satu kali
pada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9
bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan kesehatan yang diberikan
meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, dan Campak),
stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi, dan penyuluhan
perawatan kesehatan bayi. Indikator ini mengukur kemampuan manajemen
Pulomerak
Grogol
Purwakarta
Jomban
g
Cibeber
Cilegon
Citangkil
Ciwandan
KOTA
CILEGON
KN1 91.3 98.4 100. 97.9 100 100. 96.2 100. 98KN lengkap 93.1 95 100. 93.8 98.3 87.8 96.2 100. 95.5TARGET 90 90 90 90 90 90 90 90 90
55
program KIA dalam melindungi bayi sehingga kesehatannya terjamin melalui
penyediaan pelayanan kesehatan.
Pada tahun 2010 cakupan pelayanan kesehatan bayi sebesar 95%, sementara
target SPM Kesehatan yang harus dicapai pada tahun 2010 sebesar 90%. Jadi
pelayanan kesehatan bayi dikota cilegon sudah mencapai target . Cakupan
pelayanan kesehatan pada bayi pada tahun 2010 dapat dilihat pada gambar 28
berikut ini :
Gambar 28
Cakupan pelayanan kesehatan bayi tahun 2010
g). Pelayanan kesehatan pada Balita
Pada tahun 2010 cakupan pelayanan kesehatan anak balita (1 - 4 tahun)
sebesar 74.49 %, dan target yang harus dicapai sebesar 70% jadi pelayanan anak
balita dikota cilegon sudah mencapai target. Cakupan pelayanan kesehatan anak
balita dapat dilihat pada gambar 29 berikut ini :
72.6 91.8
194.3
99.6 100 83.7 90 86.5 95
0
50
100
150
200
Pulo
mer
ak
Grog
ol
Purw
akar
ta
Jom
bang
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngki
l
Ciw
anda
n
Kota
56
Gambar 29
Pelayanan Kesehatan Balita tahun 2010
h). Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan setingkat
Berbagai data menunjukkan bahwa masalah kesehatan anak usia sekolah
semakin kompleks. Pada anak usia sekolah dasar biasanya berkaitan dengan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan
benar, mencuci tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah kesehatan yang
sering dialami anak usia sekolah adalah karies gigi, kecacingan, kelainan
refraksi/ketajaman penglihatan dan masalah gizi. Gambar 30 memperlihatkan
persentase murid SD kelas satu yang mendapat pelayanan kesehatan di kota
cilegon sebesar 37.6 %.
Gambar 30
Persentase murid SD Kelas 1 SD Setingkat mendapat yankes
98.2471.32
110.7768.23
42.9
99.764.79
91.59 74.49
020406080
100120
Pulm
erak
Grog
ol
Purw
akar
ta
Jom
bang
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngki
l
Ciw
anda
n
Kota
60.5
100
75.994.68.2
14.2
100
100 Pulomerak
Grogol
Purwakarta
Jombang
Cibeber
Cilegon
Citangkil
Ciwandan
57
B.Pelayanan Keluarga Berencana ( KB )
Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara 15 -
49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan
kelahiran,wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat/cara
KB. Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat dilihat dari cakupan
peserta KB yang menggunakan alat kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan
jeniskontrasepsi yang digunakan akseptor. Proporsi wanita umur 15-49 tahun
berstatus menikah (pasangan usia subur/PUS) yang aktif menggunakan/memakai
alat KB dapat dilihat pada gambar 30 berikut ini :
Gambar 30
Proporsi peserta KB Aktif menurut jenis kontrasepsi
Berdasarkan metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan menurut
kecamatan adalah alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR/IUD) sebesar 5.9 % ,
paling banyak digunakan di kecamatan cilegon dengan persentase 11 % .
sementara untuk persentase terendah pemakaian IUD adalah 2.3% di kecamatan
grogol.
Sedangkan Proporsi peserta KB baru tahun 2010 dapat dilihat pada
gambar 31 berikut ini :
0
20
40
60
80
100
120
Non MKJP 81.9 96.3 81.7 89.1 90.7 77.9 89.6 83.7
MKJP 18 3.7 18.4 10.8 9.3 17.2 10.4 16.3
Pulomera
Grogol
Purwakart
Jombang
Cibeber
Cilegon
Citangkil
Ciwandan
58
Gambar 31Proporsi peserta KB baru ( MKJP ) tahun 2010
7
0.41.1
8.3
0
2
4
6
8
10
IUD MOP MOW Implan
Gambar 34
Gambar 32Proporsi peserta KB baru ( Non MKJP ) tahun 2010
Dari keseluruhan peserta KB baru selama tahun 2010, penggunaan
kontrasepsi yang tertinggi adalah suntik. Kontrasepsi ini memang cukup menjadi
primadona masyarakat karena selain praktis juga cepat dalam mendapatkan
pelayanan, sedangkan kontrasepsi untuk pria yaitu MOP dan Kondom adalah
kontrasepsi yang paling sedikit digunakan. Hal ini disebabkan kebanyakan pria
(bapak) masih beranggapan bahwa urusan KB adalah urusan ibu-ibu. Untuk jenis
kontrasepsi obat vaginal pencapaiannya memang tidak signifikan, karena
kontrasepsi ini tidak masuk dalam kontrasepsi program Keluarga Berencana.
7
0.41.1
8.3
0123456789
IUD MOP MOW Implan
46.722.8
13.8
SuntikPilKondom
59
C.Pelayanan Imunisasi
Bayi dan anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit
menular yang dapat mematikan, seperti: Difteri, Tetanus, Hepatitis B, Typhus,
radang selaput otak, radang paru-paru, dan masih banyak penyakit lainnya. Untuk
itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko ini
terlindungi adalah melalui imunisasi.Pada saat pertama kali kuman (antigen)
masuk ke dalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti
yang disebut dengan antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh untuk
membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai
"pengalaman." Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah
mempunyai memori untuk mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan
antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih
banyak. Itulah sebabnya, pada beberapa jenis penyakit yang dianggap
berbahaya, dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan
sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut, atau
seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan akibat yang fatal. Imunisasi ada
dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi aktif adalah pemberian
kuman atau kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk
merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri. Contohnya adalah imunisasi
Polio atau Campak. Sedangkan imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah
antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya adalah
penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang mengalami luka
kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi yang baru lahir dimana
bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui darah plasenta
selama masa kandungan, misalnya antibodi terhadap Tetanus dan Campak.
1. Imunisasi Dasar pada Bayi
Program imunisasi dasar lengkap (LIL/Lima Imunisasi dasar Lengkap)
pada bayi meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B,
dan 1 dosis Campak. Di antara penyakit pada balita yang dapat dicegah dengan
imunisasi, campak adalah penyebab utama kematian pada balita. Oleh karena itu
60
pencegahan campak merupakan factor penting dalam mengurangi angka
kematian balita. Dari beberapa tujuan yang disepakati dalam pertemuan dunia
mengenai anak, salah satunya adalah mempertahankan cakupan imunisasi
campak sebesar 90%. Target tersebut sejalan dengan target Renstra Kemenkes
RI yang menetapkan target cakupan imunisasi campak 90% pada tahun 2014. Di
seluruh negaraASEAN dan SEARO, imunisasi Campak diberikan pada bayi umur
9-11 bulan dan merupakan imunisasi terakhir yang diberikan kepada bayi di
antara imunisasi wajib lainnya. Pada tahun 2010, di kota cilegon telah mencapai
cakupan imunisasi campak sebesar 102.04 %. Dengan demikian Kota cilegon
telah mampu mencapai target imunisasi campak yang telah ditetapkan oleh WHO
dan target Renstra Kementerian Kesehatan RI tahun 2014. Cakupan imunisasi
campak dapat dilihat pada gambar 33 berikut ini :
Gambar 33Cakupan imunisasi campak tahun 2010
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan
proksi terhadap cakupan atas imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0 -11
bulan). Desa UCI merupakan gambaran desa/kelurahan dengan ≥ 80% jumlah
bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap
100.8 98.4103.1 101.4 101.2
91.5
112104.8 102.4
0
20
40
60
80
100
120
Pulo
mer
akGr
ogol
Jom
bang
Purw
akar
taCi
bebe
rCi
lego
nCi
tang
kil
Ciw
anda
nko
ta
61
dalam waktu satu tahun. Target UCI tahun 2010 adalah 98%. Sedangkan standar
pelayanan minimal menetapkan target 100% desa/kelurahan UCI pada tahun
2010 untuk setiap kabupaten/kota. persentase desa/kelurahan UCI di kota
cilegon tahun 2010 sudah mencapai 100 %.
Idealnya, seorang anak mendapatkan seluruh imunisasi dasar sesuai
umurnya, sehingga kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi dapat optimal. Namun kenyataannya, sebagian anak
tidak mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap. Anak-anak inilah yang
disebut dengan drop out imunisasi. Imunisasi DPT1- Hb adalah jenis imunisasi
yang pertama kali diberikan pada bayi. Sebaliknya, imunisasi campak adalah
imunisasi dasar yang terakhir diberikan pada bayi. Diasumsikan bayi yang
mendapat imunisasi campak telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Untuk
itu maka angka drop out imunisasi bayi dapat diketahui dengan perhitungan yang
didasarkan atas persentase penurunan cakupan imunisasi campak terhadap
cakupan imunisasi DPT1-Hb. Selama enam tahun terakhir, angka drop out
nasional paling rendah terjadi pada tahun 2005 yaitu 1,4%. Angka drop out di
Kota cilegon tahun 2010 sebesar 6,3 %, kecamatan dengan angka drop out
terendah adalah kecamatan purwakarta dan yang tertinggi adalah kecamatan
cibeber. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 34. Rincian tentang angka drop
out menurut kecamatan.
Gambar 34DO rate pada bayi tahun 2010
2.50.8 0.5 1.3
19.9
10.9
6.7
2.2
6.3
0
5
10
15
20
Pulo
mer
akG
rogo
lJo
mba
ngPu
rwak
arta
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngki
lCi
wan
dan
Kota
62
2.Imunisasi pada ibu hamil
Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yang disebut
Clostridium tetani. Tetanus juga bisa menyerang pada bayi baru lahir (Tetanus
Neonatorum) pada saat persalinan dan perawatan tali pusat. Tetanus merupakan
salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia.
Akan tetapi masih banyak calon ibu di masyarakat terutama yang tinggal di
daerah terpencil berada dalam kondisi yang bisa disebut masih "jauh" dari kondisi
steril saat persalinan. Hal inilah yang bisa menimbulkan risiko ibu maupun bayinya
terkena tetanus. Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan
program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur termasuk ibu
hamil. Strategi yang dilakukan untuk mengeliminasi tetanus neonatorum dan
maternal adalah 1) pertolongan persalinan yang aman dan bersih; 2) cakupan
imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata; dan 3) penyelenggaraan surveilans.
Beberapa permasalahan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada wanita usia subur
yaitu pelaksanaan skrining yang belum optimal, pencatatan yang dimulai dari
kohort WUS (baik
kohort ibu maupun WUS tidak hamil) belum seragam, dan cakupan imunisasi TT2
hampir sama dengan cakupan K4. Dari Gambar 35 terlihat keadaan cakupan
imunisasi TT pada ibu hamil tahun 2010
.
GAMBAR 35CAKUPAN TT pada ibu hamil tahun 2010
29.2
29.3
19.513.821.3
83.9
TT1TT2TT3TT4TT5TT2+
63
C.Pelayanan kesehatan rujukan
Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan adalah
peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk
miskin di kelas III di rumah sakit , cakupan pelayanan gawat darurat, dan lain –
lain.
1.Indikator pelayana kesehatan di rumah sakit
Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat
dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana , mutu dan tingkat efisiensi
pelayanan . Beberapa indicator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di
rumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur ( Bed Occupancy
Rate / BOR ), rata – rata lama hari perawatan ( Length of Stay / LOS ), rata – rata
tempat tidur dipakai ( Bed Turn Over / BTO ) , rata – rata selang waktu pemakain
tempat tidur ( Turn of Interval / TOI ), persentase pasien keluar yang meninggal
( Gross Death Rate / GDR ) dan persentase pasien keluar pasien keluar yang
meninggal ≥ 48 jam perawatan ( Net Death Rate/ NDR ).
Berdasarkan pelaporan dari rumah sakit , tingkat pemanfaatan tempat tidur
( BOR ) di rumah sakit umum daerah kota cilegon cenderung meningkat setiap
tahunnya, BOR RSUD kota cilegon tahun 2010 sebeasar 78 %, dan angka
tersebut sudah mencapai angka ideal yang diharapkan ( 60 % - 85 % ).
BTO adalah pemakaian tempat tidur pada satu periode ( biasanya satu
tahun ) berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu.
Idealnya dalam satu tempat tidur dipakai rata – rata 40 – 50 kali. Sedangkan LOS
adalah rata – rata lama rawat ( hari ) seorang pasien. Indikator ini disamping
memberikan tingkat efisiensi, juga dapat menggambarkan mutu pelayanan,
apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dapat dijadikan hal yang perlu
pengamatan lebih lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal adalah 6-9 hari. Nilai
LOS di RSUD Kota Cilegon tahu 2010 adalah 5.1 hari dan angka ini belum
mencapai angka ideal.
64
Indikator pelayanan rumah sakit yang lain adalah TOI. TOI adalah rata –
rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah digunakan sampai saat
digunakan sampai saat digunakan kembali ( rata – rata lama tempat tidur kosong
antar pasien satu dengan pasien berikutnya ). Idealnya tempat tidur kosong tidak
terisi pada kisaran 1-3 hari. TOI RSUD Kota Cilegon Tahun 2010 mencapai 1.4
hari , angka tersebut sudah mencapai ideal.
GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar dari
rumah sakit . Pada GDR, tidak melihat berapa lama pasien berada dirumah sakit
dari masuk sampai meninggal. Nilai ideal GDR adalah < 45 per 1000 pasien
keluar. P ada tahun 2010 angka GDR mencapai 3.2 kematian per 1000 pasien
keluar.
NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat ≥ 48 jam per 1000
pasien keluar . Indikator ini memeberikan gambaran mutu pelayanan di rumah
sakit. Asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam
berarti ada faktor pelayanan rumah sakit yang terlibat dengan kondisi
meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal kurang dari 48 jam masa
perawatan , di anggap faktor keterlambatan pasien datang ke rumah sakit yang
menjadi penyebab utama pasien meninggal. Nilai NDR yang ideal adalah < 25 per
1000 pasien keluar. NDR RSUD Kota Cilegon tahun 2010 mencapai 1.8 per 1000
pasien keluar.
Tabel 14 berikut ini menggambarkan capaian indicator RSUD & RSKM
Kota Cilegon tahun 2010.
Rumah SakitINDIKATOR
BOR LOS TOI GDR NDR
RSUD 78 5.1 1.4 3.2 1.8
RSKM 59 4.4 2.4 9.9 4.5Sumber:RSUD&RSKM Kota Cilegon
65
2.Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat
Tujuan penyelenggaraan jaminan kesehatan masyarakat ( Jamkesmas )
yaitu untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh
masyarakat miskin dan hamper miskin agar tercapai derajat kesehatan yang
optimal secara efektif dan efisien. Melalui Jaminan Pemeliharaan kesehatan
Masyarakat diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu, menurunkan
angka kematian bayi dan balita serta menurunkan angka kelahiran disamping
dapat terlayaninya kasus – kasus kesehatan bagi masyarakat miskin umumnya.
Program ini telah berjalan lima tahun , dan telah memberikan banyak manfaat
bagi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan hamper
miskin dipuskesmas dan jaringannya serta pelayanan di rumah sakit.
Sejak tahun 2008 sampai dengan tahun ini jumlah sasaran Jamkesmas
dikota cilegon sebanyak 91.867 jiwa. Gambar berikut ini menyajikan cakupan
pelayanan rawat jalan masyarakat miskin tahun 2010.
Gambar 36
Cakupan kunjungan rawat jalan masyarakat miskin tahun 2010
0
20000
40000
60000
80000
100000
MASKIN 11938 8985 6669 14761 8102 9103 16412 15897 91867
RAWAT JALAN 15521 9987 11446 10852 3435 17545 19991 9570 98347
Pulomera
k
Grogol
Purwakart
a
Jombang
Cibeber
Cilegon
Citangkil
Ciwandan
Kota
66
Pemberi Pelayanan Kesehatan ( PPK ) jamkesmas terdiri dari pelayanan
kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan tingkat lanjut. Pemberi Pelayanan
Kesehatan dasar jamkesmas adalah seluruh puskesmas dan jaringannya ( Pustu,
Polindes/Poskesdes, Pusling ) yang berjumlah 8 Puskesmas terdiri dari 5
puskesmas non perawatan dan 3 puskesmas perawatan. Sedangkan pemberi
pelayanan kesehatan jamkesmas tingkat lanjut hanya ada 1 unit yaitu di Rumah
Sakit Umum Daeah Kota Cilegon dengan jumlah kunjungan rawat jalan sebesar
8443 orang dan kunjungan rawat inap sebanyak 4763 orang.
3.Pencegahan dan pemberantasan penyakit
A.Pencegahan penyakit polio
Pada tahun 1988, siding ke-41 WHA ( Word Health Assembly ) telah
menetapkan program eradikasi polio secara global ( global polio eradication
intiative ) yang ditujukan untuk mengeradikasi penyakit polio pada tahun 2000 .
Kesepakatan ini diperkuat oleh siding Word Summit For Children pada tahun
1989, di mana Indonesia turut menandatangani kesepakatan tersebut. Eradikasi
dalam hal ini bukan sekedar mencegah terjadinya penyakit polio , melainkan
mempunyai arti yang lebih luas lagi , yaitu menghentikan terjadinya transmisi
virus polio liar di seluruh dunia.
Pengertian Eradikasi polio adalah apabila tidak ditemukan virus polio liar
indigenous selama 3 tahun berturut – turut disuatu region yang dibuktikan dengan
surveilans AFP yang sesuai standar sertifikasi . Dasar pemikiran eradikasi polio
adalah :
1. Manusia satu – satunya reservoir dan tidak ada longterm carrier pada
manusia
2. Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup di lingkungan
3. Tersedianya vaksin yang mempunyai efektifitas > 90 % dan mudah dalam
pemberian
4. Layak dilaksanakan secara operasional.
67
Di kota cilegon pada tahun 2010 tidak ditemukan kasus AFP yang
disebabkan virus polio liar. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit
polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio . Upaya ini juga ditindak
lanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus –
kasus Acute Flaccid Paralysis ( AFP ) Kelompok umur < 15 tahun dalam kurun
waktu tertentu , untuk mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang
berkembang dimasyarakat dengan pemeriksaan specimen tinja dari kasus
AFP yang dijumpai. Berdasarkan kegiatan surveilans di kota cilegon, kasus
AFP pada penduduk < 15 tahun tahun 2010 diperoleh gambaran seper
gambar 36 berikut ini
Gambar 36
Kasus AFP di Kota Cilegon tahun 2010
B.Pengendalian TB Paru
Tujuan utama pengendalian TB paru adalah : 1) menurunkan insidens TB
paru pada tahun 2015 ; 2) menurunkan prevalensi TB Paru dan angka kematian
akibat TB paru menjadi setengahnya pada tahun 2015 di bandingkan tahun 1990 ;
3) sedikitnya 70 % kasus TB paru BTA + terdeteksi dan di obati melalui program
DOTS ( Directly Observed Treatment Shortcource Chemotherapy ) atau
pengobatan TB – Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan
Obat ( PMO ) ; dan 4 ) sedikitnya 85 % tercapai SUCCES RATE
0 0
1
0
1
0 0
1
3
00.5
11.5
22.5
33.5
Pulom
erak
Grog
ol
Purw
akar
ta
Jom
bang
Cibe
ber
Cileg
on
Cita
ngkil
Ciwan
dan
Kota
68
DOTS adalah strategi penyembuhan TB paru jangka pendek dengan
pengawasan secara langsung . Dengan menggunakan stratego DOTS , maka
proses penyembuhan TB Paru dapat berlangsung secara cepat. DOTS
menekankan pentingnya pengawasan terhadap penderita TB Paru agar menelan
obatnya secara teratur sesuai ketentuan sampai dinyatakan sembuh. Strategi
DOTS memberikan angka kesembuhan yang tinggi , dapat mencapai angka 95 %
. Strategi DOTS direkomendasikan oleh WHO secara global untuk menanggulangi
TB Paru.
Upaya pemerintah dalam menanggulangi TB Paru dalam menanggulangi
TB Paru setiap tahunnya semakin menunjukkan kemajuan . Hal ini dapat terlihat
dari meningkatnya jumlah penderita yang ditemukan dan disembuhkan setiap
tahun.
Gambar 37 memperlihatkan persentase TB Paru BTA + dan angka success
rate pada tahun 2010
C.Pengendalian penyakit ISPA
Program Pemberantasan Penyakit ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2
golongan yaitu pneumonia dan yang bukan pneumonia . Pneumonia dibagi atas
0
200
400
BTA + diobati 61 24 20 51 28 48 41 33 306
Kesembuhan 64 21 14 44 19 48 38 32 280
Pegobatan lengkap(%) 0 0 30 1.96 17.86 0 0 0 3.9
Succes Rate 104.9 87.5 100 88.24 85.71 100 92.68 96.97 95.42
Pulomera
k
Grogol
Purwakart
a
Jombang
Cibeber
Cilegon
Citangkil
Ciwandan Kota
69
dasar derajat beratnya penyakit yaitu Pneumonia berat dan Pneumonia tidak
berat. Penyakit batuk pilek seperti rhinitis, faringitis, tonsillitis dan penyakit jalan
nafas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari
sebagian besar penyakit jalan nafas bagian atas ini ialah virus dan tidak
dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang ditemukan
pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan demikian angka penemuan
kasus pneumonia juga menggambarkan penatalaksanaan kasus ISPA.
Angka penemuan penderita pneumonia pada balita yang ditangani di kota
cilegon hingga saat ini belum mencapai target, seperti pada gambar 38 berikut ini:
Gambar 38
Persentase Pneumonia balita dikota cilegon yang ditangani
Cakupan penemuan dan penanganan penderita pneumonia masih rendah,
hambatan yang ditemui dalam meningkatkan cakupan pneumnonia balita di
puskesmas yaitu :
1. Tenaga terlatih tidak melaksanakan MTBS /Tatalaksana Standar ISPA
dipuskesmas
2. Pembiayaan ( Logistik dan operasional ) terbatas
3. Pembinaan ( bimbingan tekhnis, monitoring dan evaluasi ) secara
berjenjang masih sangat kurang.
5.4
15.2
0.44.2
0
5.6
0.3
27.3
6.2
0
5
10
15
20
25
30
Pulo
mer
ak
Grog
ol
Purw
akar
ta
Jom
bang
Cibe
ber
Cile
gon
Cita
ngki
l
Ciw
anda
n
Kota
70
4. ISPA merupakan pandemic yang dilupakan / tidak prioritas sedangkan
masalah ISPA marupakan maslah yang multisektoral.
5. Gejala Pneumonia sukar dikenali oleh orang awam maupun tenaga
kesehatan yang tidak telatih.
D.Penanggulangan Penyakit HIV / AIDS dan PMS
Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan penyakit HIV/
AIDS disamping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga
diarahkan pada upayapencegahan melalui penemuan penderita secara dini yang
dilanjutkan dengan kegiatan konseling.
Upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV/AIDS terhadap
donor darah , pemantauan pada kelompok beresiko penderita Penyakit Menular
Seksual ( PMS ) seperti Wanita Penjaja Seks
( WPS ) , penyalah guna obat dengan suntikan ( IDUs) , penghuni Lapas (
Lembaga Pemasyarakatan ) atau sekali dilakukan penelitian pada kelompok
beresiko rendah seperti ibu rumah tangga dan sebagainya. Hasil pelaksanaan
surveilans HIV/AIDS menurut kecamatan terlihat pada tabel 15 berikut ini :
Tabel 15
Cakupan penemuan penderita HIV/AIDS dikota Cilegon
NO KECAMATAN
JUMLAH KASUS BARU JUMLAHKEMATIAN
AKIBATAIDS
H I V A I D S
INFEKSIMENULARSEKSUALLAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 PULOMERAK 3 6 9 0 0 0 29 1 30 0 1 1
2 GROGOL 1 1 2 2 0 2 6 4 10 0 0 0
3 PURWAKARTA 2 1 3 0 0 0 3 0 3 0 0 0
4 JOMBANG 2 0 2 1 0 1 8 1 9 1 0 1
5 CIBEBER 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
71
6 CILEGON 0 0 0 0 0 0 2 2 4 0 0 0
7 CITANGKIL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 CIWANDAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 8 8 16 3 0 3 48 8 56 1 1 2
E.Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD )
Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) merupakan salah satu penyakit
yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam
waktu singkat . Penyakit ini merupakan penyakit menular yang sering
menimbulkan kejadian luar biasa ( KLB ) di Indonesia.
Upaya pemberantasan demam berdarah terdiri dari 3 hal yaitu : 1)
Peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vector; 2) diagnosis dini
dan pengobatan dini ; dan 3) peningkatan upaya peningkatan pemberantasan
vector penular penyakit DBD . Upaya pemberantasan vector ini yaitu dengan
pemberantasan sarang nyamuk ( PSN ) dan pemberantasan jentik berkala .
Keberhasilan kegiatan PSN antara lain dapat di ukur dengan Angka Bebas Jentik
( ABJ ) . Apabila ABJ lebih atau sama dengan 95 % diharapkan penularan DBD
dapat dicegah atau dikurangi.
Metode yang tepat guna untuk mencegah DBD adalah Pemberantasan
Sarang Nyamuk ( PSN ) melalui 3M plus ( Menguras, Menutup dan Mengubur )
plus menabur larvasida , penyebaran ikan pada tempat penampungan air serta
kegiatan – kegiatan lainnya yang dapat mencegah / memberantas nyamuk Aedes
berkembang biak.
Angka Bebas Jentik sebagai tolak ukur upaya pemberantasan vektor
melalui PSN-3M menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat dalam mencegah
DBD . Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD yang berwawasan
kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternative pendekatan baru.
Surveilans vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh
petugas kesehatan maupun juru / kader pemantau jentik ( Jumantik / Kamantik ) .
72
Pengembangan system surveilans vector secara berkala perlu terus dilakukan
terutama dalam kaitannya perubahan iklim dan pola penyebaran kasus. Gambar
39 berikut ini
Gambar 39
Persentase rumah / bangunan bebas jentik nyamuk aedes menurut kecamatandikota cilegon tahun 2010
F.Pengendalian penyakit malaria
Di Indonesia meningkatnya jumlah penderita malaria dan terjadinya
kejadian luar biasa malaria sangat berkaitan erat dengan beberapa hal sebagai
berikut : 1) Adanya perubahan lingkungan yang berakibat meluasnya tempat
perindukan nyamuk penular malaria; 2) Mobilitas penduduk yang cukup tinggi ; 3)
Perubahan iklim yang menyebabkan musim hujan lebih panjang dari musim
kemarau; 4) Krisis ekonomi yang berkepanjangan memberikan dampak pada
daerah – daerah tertentu dengan adanya masyarakat yang mengalami gizi buruk
sehingga lebih rentan untuk terserang malaria; 5) Tidak efektifnya pengobatan
karena terjadinya Plasmodium falciparum resisten klorokuin dan meluasnya derah
0
200
400
600
800
1000
% 88.38 92.04 94.61 88.17 65.86 92.78 90.52 92.22 87.69
Jumlah 48.338 69.582 71.525 777.57 62.13 78.254 118.59 118.59 67.055
Pulomerak
GrogolPurwakarta
Jombang
Cibeber
Cilegon
Citangkil
Ciwandan
Kota
73
resisten, serta 6) Menurunnya perhatian dan kepedulian masyarakat terhadap
upaya penanggulangan malaria secara terpadu.
Pengendalian malaria digalakkan melalui gerakan masyarakat yang dikenal
dengan Gerakan Berantas Kembali Malaria atau “ Gebrak Malaria “ telah
dicetuskan pada tahun 2000 . Gerakan ini merupakan embrio pengendalian
malaria yang berbasis kemitraan dengan berbagai sektor dengan slogan “ Ayo
Berantas Malaria “
g.Pengendalian Penyakit Kusta
Untuk menilai kinerja petugas dalam penemuan kasus penyakit kusta ,
digunakan angka proporsi cacat tingkat II ( cacat akibat kerusakan syaraf dan
cacat terlihat ) . Tingginya proporsi cacat tingkat II menunjukkan keterlambatan
dalam penemuan kasus atau dengan kata lain kinerja petugas yang rendah dalam
menemukan kasus serta pengetahuan masyarakat yang rendah.
Penderita cacat tingkat II pada tahun 2010 sebanyak 18.52 % seperti yang
terlihat pada gambar 40 berikut ini :
Gambar 40
Persentase kusta cacat tingkat 2 di kota cilegon tahun 2010
0 0 0
5030
100
0 018.52
0
50
100
Pulomerak Grogol Purwakarta Jombang Cibeber Cilegon Citangkil Ciwandan Kota
East
h.Pengendalian Penyakit Filariasis
Kegiatan tatalaksana kasus klinis filariasis harus dilakukan pada semua
penderita . Tatalaksana ini bertujuan untuk mencegah atau mengurangi kecacatan
74
dan agar penderita mandiri merawat diri . Setiap penderita mempunyai status
rekam medis di puskesmas dan mempunyai kunjungan dari petugas kesehatan
minimal 6 kali setahun.
BAB V SITUASI SUMBER DAYAKESEHATAN
75
BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN
Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam
penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang diharapkan dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pada bab ini, Sumber daya
kesehatan dibahas dengan menyajikan gambaran keadaan sarana kesehatan,
tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
5.1.SARANA KESEHATAN
Sarana kesehatan yang disajikan dalam bab ini meliputi : puskesmas,
rumah sakit, sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat ( UKBM ),
serta instansi pendidikan tenaga kesehatan.
1.Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa disebut Puskesmas
merupakan salah satu unit pelaksana tekhnis Dinas Kabupaten / Kota.
Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan terdepan
dalam sistem pelayanan kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan wajib
( basic six ) dan beberapa upaya kesehatan pilihan yang disesuaikan dengan
kondisi , kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi serta kebijakan pemerintah
daerah setempat. Puskesmas memiliki fungsi sebagai : 1) pusat pembangunan
berwawasan kesehatan; 2) pusat pemberdayaan masyarakat; 3 ) pusat pelayanan
kesehatan masyarakat primer; dan 4) pusat pelayanan kesehatan perorangan
primer.
Jumlah puskesmas di Kota Cilegon sebanyak 8 unit, dengan rincian jumlah
puskesmas perawatan sebanyak 3 unit dan puskesmas non perawatan 5 unit.
Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui keterjangkauan penduduk
terhadap puskesmas adalah rasio puskesmas
per 100.000 penduduk. Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan puskesmas
terhadap masyarakat di wilayah kerjanya , puskesmas didukung oleh sarana
76
pelayanan kesehatan berupa puskesmas pembantu ( pustu ) . Jumlah pustu tahun
2010 sebanyak 9 unit.
2.Rumah Sakit
Ruang lingkup pembangunan kesehatan selain upaya promotif dan
preventif, di dalamnya juga terdapat pembangunan kesehatan bersifat kuratif dan
rehabilitative. Rumah Sakit juga berfungsi sebagai pelayanan kesehatan rujukan.
Pada tahun 2010 jumlah rumah sakit di Kota Cilegon sebanyak 5 unit,
yang terdiri atas rumah sakit umum berjumlah 1 unit dan rumah sakit khusus
( RSK ) sebanyak 3 unit, dan rumah sakit yang dikelola oleh swasta sebanyak 1
unit.
3.Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang dilakukan dengan
menerapkan berbagai pendekatan , termasuk di dalamnya dengan melibatkan
potensi masyarakat. Langkah tersebut tercermin dalam pengembangan sarana
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat ( UKBM ) . UKBM di antaranya
terdiri dari Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu ), Pos Kesehatan Desa
( Poskedes ) di Desa Siaga, Tanaman Obat Keluarga ( Toga ), dan Pos Obat
Desa
Salah satu jenis UKBM yang telah sejak lama dikembangkan dan
mengakar dimasyarakat adalah posyandu. Dalam menjalankan fungsinya,
posyandu diharapkan dapat melaksanakan 5 program prioritas yaitu kesehatan
ibu dan anak, Keluarga Berencana, perbaiakan gizi, imunisasi dan
penanggulangan diare. Dalam rangka menilai kinerja dan perkembangannya ,
posyandu diklasifikasikan menjadi 4 strata, yaitu posyandu pratama, Posyandu
Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu mandiri. Pada tahun 2010 terdapat
345 posyandu , dengan demikian maka rasio posyandu terhadap jumlah balita
0.97 per 100 balita. Informasi jumlah posyandu menurut kecamatan di Kota
Cilegon tahun 2010 dapat dilihat pada gambar 41 berikut ini :
77
Gambar 41
Jumlah Posyandu menurut kecamatan di Kota Cilegon tahun 2010
Poskesdes merupakan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang
dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan penyediaan pelayanan kesehatan
dasar bagi masyarakat desa, dengan kata lain salah satu wujud upaya untuk
mempermudah akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan . Kegiatan
utama poskesdes yaitu pengamatan dan kewaspadaan dini ( Surveilans perilaku
beresiko, lingkungan dan maslah kesehatan lainnya), penanganan
kegawatdaruratan kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana serta
pelayanan kesehatan . Pelayanan yang diberikan poskesdes juga mencakup
tempat pertolongan persalinan dan pelayanan KIA . Poskesdes merupakan salah
satu indikator sebuah desa disebut desa siaga. Rasio poskesdes/desa siaga
terhadap desa di kota cilegon pada tahun 2010 sebesar 0.41. Berikut ini
menyajikan jumlah poskesdes menurut kecamatan di Kota Cilegon tahun 2010.
0
100
200
Pratama 0 0 0 1 0 7 0 2 10
Madya 25 35 0 27 42 19 40 7 195
Purnama 26 0 36 10 2 5 14 28 121
Mandiri 5 0 1 5 0 6 2 0 19
Pulomer
Grogol
Purwak
Jomban
Cibeber
Cilegon
Citangki
Ciwand
Kota
78
Gambar 42
Jumlah Poskesdes menurut kecamatan di kota cilegon tahun 2010
5.2.TENAGA KESEHATAN
Data Sumber Daya Masyarakat Kesehatan ( SDM Kesehatan ) yang
terkumpul dari 8 Puskesmas belum sepenuhnya menggambarkan SDM
Kesehatan secara lengkap, di karenakan :
1. Belum semua puskesmas mendapatkan data SDM Kesehatan dari semua
desa / kelurahan yang ada diwilayahnya
2. Dinas Kesehatan Kota Cilegon belum memiliki data SDM Kesehatan
secara lengkap, terutama data dari rumah sakit khusus dan klinik
kesehatan swasta yang ada di Kota Cilegon
3. Belum ada sitem yang handal yang mengatur manajemen pengumpulan
data SDM di Dinas Kesehatan Kota Cilegon.
A.Tenaga kesehatan di Puskesmas
Puskesmas yang merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan
masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan sumber daya manusia
yang dimiliki , terutama ketersediaan tenaga kesehatan. Pada Tahun 2010 jumlah
tenaga kesehatan sebanyak 367 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel 16 berikut ini :
1 2 3 31 1 2 2
15
02468
10121416
Pulo
mer
akGr
ogol
Purw
akar
taJo
mba
ngCi
bebe
rCi
lego
nCi
tang
kil
Ciw
anda
n
Kota
79
Tabel 16
Keadaan pegawai dinkes kota cilegon tahun 2010
No Profesi Jumlah1 Dokter umum 292 Dokter Gigi 223 SKM 224 Apoteker 55 Bidan 1026 Perawat 1287 Perawat gigi 138 Sanitarian 119 Nutrisionist 1610 Assisten Apoteker 911 Analis 812 Rekam medis 2
Total 367
B.Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Pemerintah Kota Cilegon
Rumah Sakit yang merupakan merupakan unit pelayanan kesehatan
rujukan yang dikelola oleh pemerintah Kota Cilegon hanya ada 1 unit yaitu Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Cilegon. Kinerjanya juga sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan sumber daya manusia yang dimiliki. Jumlah tenaga kesehatan pada
tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 17 berikut ini:
Tabel 17
Jumlah Tenaga Kesehatan RSUD Kota Cilegon Tahun 2010
No Profesi Jumlah1 Dokter Spesialis 172 Dokter Umum 323 Dokter Gigi 34 Bidan 265 Perawat 1906 Apoteker 87 Ass. Apoteker 158 Sanitarian 119 Nutrisionist 410 SKM 411 Analis 1712 Penata Rontgen 813 Anasthesi 2
80
14 Fisiotherapis 4Total 341
5.2.PEMBIAYAAN KESEHATAN
Salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam menjalankan
pembangunan kesehatan adalah pembiayaan kesehatan . Pembiayaan kesehatan
bersumber dari pemerintah dan pembiayaan kesehatan bersumber dari
masyarakat. Berikut ini uraian anggaran kesehatan yang dialokasikan untuk Dinas
Kesehatan Kota Cilegon pada tahun 2010.
TABEL 18
Anggaran Kesehatan Kota Cilegon Tahun 2010
NO SUMBER BIAYA
ALOKASIANGGARANKESEHATAN
Rupiah %1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:1 APBD KAB/KOTA 80.325.112.3602 APBD PROVINSI3 APBN :
- Dana Dekonsentrasi 872,539,767- Dana Alokasi Khusus (DAK) -- JAMKESMAS 1,102,404,000- BOK 144,000,000
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI(PHLN) -
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 80,325,112,360 100.0TOTAL APBD KAB/KOTA 716,545,288,238% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 11,21ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 23.16
81
BAB VIPENUTUP
82
BAB VI PENUTUP
6.1.KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pimpinan dan
organisasi dalam pelaksanaan manajemen, sehingga penyediaan data dan
informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam
pengambilan keputusan.
Kami sadari, sistem informasi kesehatan yang ada pada saat ini masih belum
dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal,
sehingga kualitas data dan informasi yang disajikan dalam Profil Kesehatan
Indonesia Tahun 2010 belum sesuai dengan harapan.
Untuk perbaikan ke depan terhadap substansi penyajian dari Profil Kesehatan
Kota Cilegon Tahun 2010 ini dibutuhkan adanya komitmen bersama, keseriusan
dan dukungan dari segala pihak khususnya unit-unit di lingkungan yang ada di
wilayah Kota Cilegon penyajian Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Cilegon
ini baik substansi penyajian menjadi lebih baik dan lebih cepat dari tahun-tahun
sebelumnya, sehingga tujuan agar Profil Kesehatan dapat menjadi salah satu
sumber data dan informasi dapat tercapai.
Betapapun, Profil Kesehatan Kota Cilegon ini belum mendapat apresiasi yang
memadai karena belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan
harapan, namun paket sajian ini merupakan satu-satunya publikasi data dan
informasi di jajaran kesehatan yang relatif paling lengkap sehingga kehadirannya
selalu ditunggu.
83
B.SARAN
1. Dari hasil-hasil tersebut di atas, dapat dilihat bahwa masih ada
pelaksanaan program yang belum mencapai hasil yang optimal. Hal
tersebut menunjukkan masih perlunya perhatian dan penanganan yang
lebih serius karena pembangunan kesehatan tetap merupakan kebutuhan
masyarakat yang perlu ditingkatkan secara terus menerus sesuai dengan
perkembangan pembangunan nasional.
2. Penyusunan buku Profil kesehatan Kota Cilegon tahun 2010 telah
diupayakan untuk lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, baik dari segi
kualitas data maupum analisisnya. Namun disadari pula dalam
penyusunan buku Profil kesehatan ini masih ditemui banyak hambatan
terutama dikarenakan pada tahun 2010 Profil kesehatan disusun dengan
menggunakan format data yang responsive gender, berbeda dengan
tahun-tahun sebelumnya sehingga banyak tabel-tabel yang belum terisi
dengan pemilahan gender. Oleh karena itu untuk penyusunan Profil
Kesehatan di tahun-tahun mendatang diharapkan format tidak selalu
berubah tetapi tetap mengakomodir kebutuhan data dan informasi guna
evaluasi dan perencanaan tahunan kegiatan pembangunan kesehatan.
3. Perlu peningkatan kemampuan/ketrampilan pengelola data dan
pemegang program dalam mencermati data guna peningkatan validitas
data dan tidak selalu terulang adanya data-data yang tidak akurat atau
“aneh”.
4. Perlu dilaksanakan kegiatan rapid survey untuk mendukung validitas
serta keakuratan data Profil kesehatan.
5. Perlu dibuat suatu software data base untuk keperluan penyusunan profil
kesehatan
Semoga Buku Profil Kesehatan Tahun 2010 ini dapat bermanfaat. Kritik
dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan Buku Profil Kesehatan
pada tahun-tahun mendatang.
84
LAMPIRAN
TABEL 1
CILEGON2010
LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATANWILAYAH PENDUDUK RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA /km
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 PULOMERAK 19,86 0 4 4 42.899 10.629 4,04 2160
2 GROGOL 23,38 0 4 4 38.538 9.605 4,01 1648
3 PURWAKARTA 15,29 0 6 6 38.238 9.746 3,92 2501
4 JOMBANG 11,55 0 5 5 60.347 14.792 4,08 5225
5 CIBEBER 21,49 0 6 6 46.608 10.918 5,00 2169
6 CILEGON 9,15 0 5 5 39.465 9.609 4,11 4313
7 CITANGKIL 22,98 0 7 7 64.948 15.354 4,23 2826
8 CIWANDAN 51,81 0 6 6 42.397 9.087 4,67 818
JUMLAH (KAB/KOTA) 175,51 0 43 43 373.440 89.740 4,16 2.128
Sumber : BPS Kota Cilegon
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN/KOTATAHUN
NO KECAMATANJUMLAH
DESA KELURAHAN DESA+KEL.
TABEL 2
CILEGON2010
LAKI-LAKI PEREMPUAN0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JML 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JML
1 2 3 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 16 17 18 191 PULOMERAK 42.899 1.549 4.638 6.597 4.090 484 17.358 2.324 5.459 8.397 4.135 727 21.042 65,38 104
2 GROGOL 38.538 1.807 3.227 8.511 3.525 443 17.513 1.678 3.631 8.861 3.857 488 18.515 45,54 105
3 PURWAKARTA 38.238 2.216 3.805 5.990 1.802 995 14.808 2.219 3.810 10.200 2.697 1.499 20.425 70,30 107
4 JOMBANG 60.347 3.023 6.212 13.811 4.375 558 27.979 2.881 6.295 15.239 4.361 569 29.345 51,71 105
5 CIBEBER 46.608 2.830 4.694 11.266 1.747 386 20.923 2.380 2.703 10.796 1.984 377 18.240 51,84 102
6 CILEGON 39.465 2.593 4.690 8.882 2.307 412 18.884 3.013 4.641 8.916 2.265 415 19.250 70,47 104
7 CITANGKIL 64.948 3.006 5.659 15.243 6.175 1.060 31.143 3.270 5.332 15.400 6.475 1.273 31.750 45,27 105
8 CIWANDAN 42.397 447 3.470 6.530 6.870 3.358 20.675 442 2.218 6.437 6.670 3.634 19.401 51,19 107
JUMLAH (KOTA) 373.440 17.471 36.395 76.830 30.891 7.696 169.283 18.207 34.089 84.246 32.444 8.982 177.968 54,74 105
Sumber: Dinas Kependudukan
;[
1 CIWANDAN 39668 0,10865 0,1684 0,500161 0,18472 0,0163 1 0,0923 0,14303 0,577231 0,15518 0,0139 12 CITANGKIL 57111 0,08969 0,1391 0,632213 0,10764 0,0135 1 0,1132 0,17532 0,536142 0,13579 0,017 13 PULOMERAK 42766 0,09996 0,1551 0,564929 0,14704 0,013 1 0,1 0,10538 0,604702 0,11994 0,05 14 PURWAKARTA 37190 0,11075 0,1717 0,545806 0,13293 0,0166 1 0,0911 0,14124 0,567185 0,15489 0,0274 15 GROGOL 33501 0,11267 0,1748 0,481412 0,19171 0,0169 1 0,0898 0,13908 0,587174 0,15254 0,0135 16 CILEGON 37680 0,11097 0,1719 0,489487 0,18853 0,0169 1 0,0909 0,14087 0,582061 0,15459 0,0134 17 JOMBANG 55093 0,0938 0,1454 0,568481 0,15946 0,0141 1 0,1071 0,16607 0,507195 0,18218 0,016 18 CIBEBER 40590 0,09282 0,144 0,57269 0,15789 0,014 1 0,1085 0,16789 0,501531 0,18428 0,0162 1
JUMLAHPENDUDUK
RASIOBEBANTANG
GUNGAN
RASIOJENIS
KELAMIN
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTATAHUN
NO KECAMATAN
TABEL 3
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN1 2 3 4 5
1 0 - 4 19.434 17.970 37.4042 5 - 9 18.857 17.596 36.4533 10 - 14 18.558 17.819 36.3774 15 - 19 17.749 17.513 35.2625 20 - 24 18.502 18.180 36.6826 25 - 29 18.911 18.656 37.5677 30 - 34 17.303 17.121 34.4248 35 - 39 16.127 15.213 31.3409 40 - 44 14.080 13.032 27.112
10 45 - 49 11.075 9.802 20.87711 50 - 54 8.284 7.080 15.36412 55 - 59 5.523 4.236 9.75913 60 - 64 3.064 3.085 6.14914 65 - 69 1.930 2.141 4.07115 70 - 74 1.023 1.480 2.50316 75+ 809 1.287 2.096
Sumber: Badan Pusat Statistik
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURKABUPATEN/KOTA CILEGON
TAHUN 2009
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH (KAB/KOTA) 191.229 182.211 373.440
TABEL 4
CILEGON2010
TIDAK/BELUM
PERNAHSEKOLAH
TIDAK/BELUMTAMAT
SD
SD/MI SLTP/MTs SLTA/ MA
AK/DIPLO
MA
UNIVERSITAS JUMLAH
TIDAK/BELUM
PERNAHSEKOLAH
TIDAK/BELUMTAMAT
SD
SD/MI SLTP/MTs SLTA/ MA
AK/DIPLO
MA
UNIVERSITAS JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 PULOMERAK 238 706 3.634 3.023 4.021 1.344 1.366 14.332 540 2.647 4.135 4.265 4.849 1.766 964 19.166
2 GROGOL 872 800 864 1.445 2.040 312 243 6.576 950 525 712 1.135 1.812 586 189 5.909
3 PURWAKARTA 1.070 1.120 1.880 1.940 2.040 250 280 8.580 1.070 1.070 1.900 1.920 2.060 280 270 8.570
4 JOMBANG 4.379 3.789 4.980 4.792 8.071 934 1.034 27.979 4.492 3.887 5.125 5.117 8.626 999 1.099 29.345
5 CIBEBER 180 100 3.133 4.378 5.756 1.366 768 15.681 141 140 3.400 4.123 5.200 1.938 443 15.385
6 CILEGON 4.379 3.789 4.980 4.792 8.071 934 1.034 27.979 4.492 3.887 5.125 5.117 8.626 999 1.099 29.345
7 CITANGKIL 5.924 4.677 3.929 6.762 10.656 1.952 70 33.970 5.577 4.842 3.567 5.359 10.119 1.937 57 31.458
8 CIWANDAN 0 9.001 221 200 10.900 82 111 20.515 0 9.389 180 201 9.038 69 124 19.001
JUMLAH (KOTA) 17.042 23.982 23.621 27.332 51.555 7.174 4.906 155.612 17.262 26.387 24.144 27.237 50.330 8.574 4.245 158.179
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota
PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS DIRINCI MENURUTTINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN
KABUPATEN/KOTATAHUN
NO KECAMATAN
LAKI-LAKI PEREMPUAN
CILEGON2010
JUMLAH MELEKHURUF % JUMLAH MELEK
HURUF % JUMLAH MELEK HURUF %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 PULOMERAK 13.399 3.636 27,14 20.099 5.454 27,14 33.498 9.090 27,14
2 GROGOL 14.598 13.422 91,94 17.066 12.598 73,82 31.664 26.020 82,18
3 PURWAKARTA 11.573 10.617 91,74 16.302 14.156 86,84 27.875 24.773 88,87
4 JOMBANG 27.979 24.671 88,18 29.345 23.488 80,04 57.324 48.159 84,01
5 CIBEBER 15.681 15.401 98,21 15.385 15.109 98,21 31.066 30.510 98,21
6 CILEGON 219 219 100,00 556 556 100,00 775 775 100,00
7 CITANGKIL 31.754 28.187 88,77 30.376 24.089 79,30 62.130 52.276 84,14
8 CIWANDAN 18.867 18.867 100,00 17.618 17.618 100,00 36.485 36.485 100,00
120.671 111.384 92,30 126.648 107.614 84,97 247.319 218.998 88,55
JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATASLAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Cilegon
TABEL 5
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUFKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN
TABEL 6
CILEGON2010
LAHIRHIDUP+ % LAHIR MATI
LAHIR MATI1 2 3 4 5 6 7 8 10
1 PULOMERAK PULOMERAK 887 11 898 12,40 11 4459 13
2 GROGOL GROGOL 753 6 759 7,97 1 4536 2
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 736 2 738 2,72 3 7342 3
4 JOMBANG JOMBANG 1.139 7 1.146 6,15 3 5723 1
5 CIBEBER CIBEBER 867 7 874 8,07 5 5210 5
6 CILEGON CILEGON 797 2 799 2,51 12 4801 5
7 CITANGKIL CITANGKIL 1314 1 1.315 0,76 1 7537 3
8 CIWANDAN CIWANDAN 920 9 929 9,78 7 4400 7
JUMLAH (KAB/KOTA) 7413 45 7.458 6,96 43 44.008 39
Sumber: Sie Keskhus & Rujukan Bidang Bina Yankes
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KECAMATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAHJUMLAH BAYI
MATIJUMLAHBALITA
JUMLAHBALITA MATILAHIR HIDUP LAHIR MATI
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
TABEL 7
CILEGON2010
KEMATIAN KEMATIAN KEMATIAN JUMLAHIBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS
1 2 3 4 5 6 7 81 PULOMERAK PULOMERAK 887 1 - - 1
2 GROGOL GROGOL 753 - - 1 1
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 736 1 - - 1
4 JOMBANG JOMBANG 1.139 1 - 2 3
5 CIBEBER CIBEBER 867 - - - -
6 CILEGON CILEGON 797 - - 1 1
7 CITANGKIL CITANGKIL 1314 - - - -
8 CIWANDAN CIWANDAN 920 - 1 1 2
7413 3 1 5 9ANGKA KEMATIAN IBU MATERNAL (DILAPORKAN) 121
Sumber: Sie YanKesDas Bidang Bina YankesKeterangan:
- Jumlah kematian ibu maternal = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas- Angka Kematian Ibu Maternal (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KECAMATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH LAHIRHIDUP
JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL
TABEL 8
2010
MATI LUKA BERAT LUKA RINGAN JML % THD TOTALKORBAN MATI LUKA BERAT LUKA RINGAN JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 CILEGON
2 CIBEBER
3 JOMBANG
4 PURWAKARTA
5 GEROGOL
6 PULOMERAK
7 CITANGKIL
8 CIWANDAN
JUMLAH (KAB/KOTA) - - -
Sumber: Sie Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit
KECAMATANJUMLAH
KEJADIANKECELAKAAN
JUMLAH KORBAN % KORBAN RASIO KORBANPER KEJADIANKECELAKAAN
RASIO PER 100.000 PENDUDUK
JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTASDAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK
DIRINCI MENURUT KECAMATANTAHUN
NO
TABEL 9
CILEGON2010
KLINIS BTA (+) BTA (+)DIOBATI SEMBUH %
SEMBUHJML
PENDERITAJML PEND
BALITABALITA
DITANGANI% BALITA
DITANGANI1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 PULOMERAK PULOMERAK 0 35 70 41 36 87,80 446 446 24 5,38
2 GROGOL GROGOL 0 5 27 32 30 93,80 454 454 69 15,20
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 1 15 29 23 16 69,60 734 734 3 0,41
4 JOMBANG JOMBANG 0 5 35 34 34 100,00 572 572 24 4,20
5 CIBEBER CIBEBER 1 36 19 50 43 86,00 566 566 5 0,88
6 CILEGON CILEGON 0 19 58 21 13 61,90 480 480 27 5,63
7 CITANGKIL CITANGKIL 0 19 62 26 25 96,20 754 754 2 0,27
8 CIWANDAN CIWANDAN 1 35 65 52 48 92,30 440 440 120 27,27
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 169 365 279 245 85,95 4.446 4.446 274 6,2ANGKA KESAKITAN
Sumber: Sie Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit Bidang P2PLKeterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS
PUSKESMAS AFP <15 TH
TB PARU PNEUMONIACAKUPAN TAHUN INI CAKUPAN TAHUN LALU
AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANIKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN
TABEL 10
CILEGON2010
JMLKASUS DITANGANI %
DITANGANIJML
KASUS DITANGANI %DITANGANI
JMLKASUS DITANGANI %
DITANGANIJML
KASUS
JMLDIAREPADA
BALITA
DIAREPADA
BALITADITANGANI
%DITANGANI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15 161 PULOMERAK PULOMERAK 9/0 9/0 100 30 30 100 114 114 100 1624 1624 3043 187,38
2 GROGOL GROGOL 2/2 2/2 100 10 10 100 101 101 100 1524 1524 1381 90,62
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 3/0 3/0 100 3 3 100 154 154 100 1490 1490 1540 103,36
4 JOMBANG JOMBANG 2/1 2/1 100 9 9 100 182 182 100 2305 2305 1063 46,12
5 CIBEBER CIBEBER 0/0 0/0 100 0 0 100 106 106 100 1754 1754 585 33,35
6 CILEGON CILEGON 0/0 0/0 100 4 4 100 162 162 100 1613 1613 938 58,15
7 CITANGKIL CITANGKIL 0/0 0/0 100 0 0 100 109 109 100 2660 2660 1565 58,83
8 CIWANDAN CIWANDAN 0/0 0/0 100 0 0 100 46 46 100 1696 1696 372 21,93
JUMLAH (KAB/KOTA) 16/3 16/3 100 56 56 100 974 974 100 14667 14667 10487 71,5ANGKA KESAKITAN
Sumber: Sie Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit Bidang P2PLKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS
HIV/AIDS, INFEKSI MENULAR SEKSUAL, DBD DAN DIARE PADA BALITA DITANGANIKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
HIV/AIDS IMS DBD DIARE
TABEL 11
CILEGON2010
KLINIS POSITIF % POSTIF DIOBATI % DIOBATI1 2 3 4 5 6 7 8
NI HI L
JUMLAH (KAB/KOTA) - - -ANGKA KESAKITAN (API/AMI) PER 1000 PDDK
Sumber: Sie Pemberantas dan Pengendalian Penyakit Bidang P2PL
Ket : API untuk wilayah Jawa dan Bali (Malaria positif per 1000 penduduk)AMI untuk wilayah luar Jawa dan Bali (Malaria klinis per 1000 penduduk)
PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATIKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS MALARIA
TABEL 12
CILEGON2010
PEND PB RFT PB % RFT PB PEND MB RFT MB % RFT MB1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 PULOMERAK PULOMERAK 6 3 50 4 1 25,00
2 GROGOL GROGOL - - 4 2 50,00
3 PURWAKARTA PURWAKARTA - - 11 5 45,45
4 JOMBANG JOMBANG 1 1 100 6 2 33,33
5 CIBEBER CIBEBER - - - 6 5 83,33
6 CILEGON CILEGON - - - 1 1 100,00
7 CITANGKIL CITANGKIL 2 2 100 2 1 50,00
8 CIWANDAN CIWANDAN - - - 15 11 73,33
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 6 83 49 28 57,14
Sumber: Sie Pemberantas dan Pengendalian Penyakit Bidang P2PL
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBATKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS KUSTA
TABEL 13
CILEGON2010
JUMLAH DITANGANI % DITANGANI1 2 3 4 5 6
NI HI L
JUMLAH (KAB/KOTA) - -
Sumber: Sie Pemantauan Dan Pencegahan Penyakit Bidang P2PL
KASUS PENYAKIT FILARIASIS DITANGANIKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMASPENDERITA PENY. FILARIASIS
TABEL 14
CILEGON2010
DIFTERI PERTUSIS TETANUS TETANUSNEONATORUM CAMPAK POLIO HEPATITIS B
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 PULOMERAK PULOMERAK - - - - - - -
2 GROGOL GROGOL - - - - 4 - -
3 PURWAKARTA PURWAKARTA - - - - 7 - -
4 JOMBANG JOMBANG - - - - 10 - -
5 CIBEBER CIBEBER - - - - 11 - -
6 CILEGON CILEGON - - - - 17 - -
7 CITANGKIL CITANGKIL - - - - 5 - -
8 CIWANDAN CIWANDAN - - - - 5 - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - 59 - -
Sumber: Sie Pemantauan dan Pengendalian Penyakit Bidang P2PL
JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)KABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KASUS PD3I
TABEL 15
CILEGON2010
JUMLAH KN2 % JML BAYI KUNJ % JML LAHIRHIDUP DITIMBANG %
DITIMBANG BBLR % BBLR BBLRDITANGANI
% BBLRDITANGANI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 161 PULOMERAK PULOMERAK 887 749 84,44 887 644 72,60 707 718 101,6 8 1,13 8 100
2 GROGOL GROGOL 753 698 92,70 753 691 91,77 730 1043 142,9 14 1,92 14 100
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 736 632 85,87 366 711 194,26 645 645 100,0 5 0,78 5 100
4 JOMBANG JOMBANG 1.139 1.087 95,43 1.139 1.134 99,56 1.125 1.125 100,0 14 1,24 14 100
5 CIBEBER CIBEBER 867 735 84,78 866 866 100,00 748 748 100,0 - - - -
6 CILEGON CILEGON 797 817 102,51 821 687 83,68 821 445 54,2 5 0,61 5 100
7 CITANGKIL CITANGKIL 1314 1231 93,68 1314 1182 89,95 1182 1182 100,0 6 0,51 6 100
8 CIWANDAN CIWANDAN 920 890 96,74 920 796 86,52 892 892 100,0 10 1,12 10 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 7413 6839 92,26 7066 6711 94,98 6.850 6.798 99,2 62 0,91 62 100
Sumber: Sie Kesehatan Khusus dan Rujukan Bidang Bina Yankes
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANIKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
NEONATUS BAYI BAYI LAHIR
TABEL 16
CILEGON2010
BALITAYANGADA
DITIMBANG BB NAIK BGM GiziBuruk DITIMBANG BB NAIK BGM Gizi
Buruk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 PULOMERAK PULOMERAK 4048 3850 1372 65 20 95,11 35,64 1,69 0,52
2 GROGOL GROGOL 4536 2104 1110 269 37 46,38 52,76 12,79 1,76
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 7342 1707 1232 46 30 23,25 72,17 2,69 1,76
4 JOMBANG JOMBANG 5723 4050 1742 100 30 70,77 43,01 2,47 0,74
5 CIBEBER CIBEBER 4602 3390 3287 45 45 73,66 96,96 1,33 1,33
6 CILEGON CILEGON 4801 2506 1397 52 32 52,20 55,75 2,08 1,28
7 CITANGKIL CITANGKIL 7537 4989 2756 572 49 66,19 55,24 11,47 0,98
8 CIWANDAN CIWANDAN 46814 27616 15051 493 42 58,99 54,50 1,79 0,15
JUMLAH (KAB/KOTA) 85.403 50.212 27.947 1.642 285 58,79 55,66 3,27 0,57
Sumber: Sie Perbaikan Gizi Bidang Bina yankes
KECBEBASRAWAN
GIZI
STATUS GIZI BALITA DAN JUMLAH KECAMATAN RAWAN GIZIKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BALITA % BALITA
TABEL 17
CILEGON2010
JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH DITOLONGNAKES % JUMLAH MENDAPAT
YAN.NIFAS %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 PULOMERAK PULOMERAK 976 1160 119 723 74 933 771 83 933 686 73,53
2 GROGOL GROGOL 829 881 106 725 87 791 715 90 791 686 86,73
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 810 856 106 678 84 773 641 83 773 638 82,54
4 JOMBANG JOMBANG 1254 1274 102 891 71 1.196 1.130 94 1.196 950 79,43
5 CIBEBER CIBEBER 953 996 105 727 76 909 709 78 909 740 81,41
6 CILEGON CILEGON 877 911 104 833 95 837 806 96 837 639 76,34
7 CITANGKIL CITANGKIL 1446 1528 106 1.419 98 1.380 1.199 87 1.380 1205 87,32
8 CIWANDAN CIWANDAN 1012 1010 100 817 81 966 862 89 966 880 91,10
JUMLAH (KAB/KOTA) 8157 8616 106 6813 84 7785 6.833 88 7785 6.424 82,52
Sumber: Sie Pelayanan Kesehatan Dasar Bidang Bina Yankes
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K1, K4), PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN DAN IBU NIFASKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS
TABEL 18
CILEGON2010
JUMLAH DIDETEKSI % JUMLAH DIPERIKSA % JUMLAH DIPERIKSA %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 PULOMERAK PULOMERAK 3066 964 583 60,48
2 GROGOL GROGOL 4536 603 603 100,00
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 2191 976 741 75,92
4 JOMBANG JOMBANG 5723 1.272 1.203 94,58
5 CIBEBER CIBEBER 4352 6.931 567 8,18
6 CILEGON CILEGON 2370 4.292 608 14,17
7 CITANGKIL CITANGKIL 7537 1.227 1.227 100,00
8 CIWANDAN CIWANDAN 2853 948 948 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 32.628 17.213 6.480 37,65 - #DIV/0!
CAKUPAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA SD/SMP/SMUKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMASANAK BALITA (PRA SEKOLAH) SISWA SD/MI SISWA SMP/SMU
TABEL 19
CILEGON2010
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8
1 PULOMERAK PULOMERAK 8244 1808 21,93 6411 77,77
2 GROGOL GROGOL 7663 114 1,49 5072 66,19
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 6541 1446 22,11 4965 75,91
4 JOMBANG JOMBANG 10037 1424 14,19 8096 80,66
5 CIBEBER CIBEBER 8052 1673 20,78 6811 84,59
6 CILEGON CILEGON 7082 1379 19,47 5463 77,14
7 CITANGKIL CITANGKIL 11596 1725 14,88 9077 78,28
8 CIWANDAN CIWANDAN 8821 1642 18,61 5887 66,74
JUMLAH (KAB/KOTA) 68.036 11.211 16,48 51.782 76,11
Sumber: Sie Yankesdas Bidang Bina Yankes
JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PUSPESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF
TABEL 20
CILEGON2010
IUD MOP MOW IMPLANT
SUNTIK PIL KONDOM OBAT
VAGINALAINNYA IUD MOP MOW IMP
LANT SUNTIK PIL KONDOM OBATVAGINA
LAINNYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 16 17 18 19 201 PULOMERAK 140 1 11 174 326 669 557 255 - - 1.481 1807 7,75 0,10 0,60 9,60 18,05 37,00 30,80 14,10 - 81,90 100
2 GROGOL 125 - 70 11 206 3718 985 244 - - 4.947 5153 2,43 - 1,30 0,20 3,93 67,40 17,90 4,40 - 89,70 94
3 PURWAKARTA 460 10 159 283 912 3459 497 97 - - 4.053 4965 9,26 0,20 3,20 5,70 18,36 69,70 10,00 2,00 - 81,70 100
4 JOMBANG 415 - 149 316 880 6141 739 336 - - 7.216 8096 5,13 - 1,80 3,90 10,83 75,90 9,10 4,20 - 89,20 100
5 CIBEBER 377 7 73 179 636 3935 1985 255 - - 6.175 6811 5,54 0,10 1,10 2,60 9,34 57,80 29,10 3,70 - 90,60 100
6 CILEGON 603 17 281 39 940 3588 558 107 - - 4.253 5193 11,61 0,30 5,10 0,75 17,76 65,70 10,20 2,00 - 77,90 96
7 CITANGKIL 311 42 131 461 945 6865 1105 153 - - 8.123 9068 3,43 0,50 1,40 5,10 10,43 75,70 12,20 1,70 - 89,60 100
8 CIWANDAN 360 50 71 431 912 3527 1163 10 - - 4.700 5612 6,41 0,90 1,30 7,70 16,31 62,80 20,70 0,20 - 83,70 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 2791 127 945 1894 5.757 31902 7589 1.457 40.948 46705 5,98 0,30 2,00 4,00 12,28 67,80 16,10 1,40 - 85,30 100
Sumber: Sie Yankesdas Bidang Bina Yankes
Cat : Jumlah Peserta KB Aktif = Jumlah Peserta KB Aktif Tabel 19
JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSIKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN
JUMLAH PESERTA KB AKTIF % PESERTA KB AKTIFMKJP NON MKJP MKJP +
NONMKJP
MKJP NON MKJP MKJP +NONMKJP
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
TABEL 21
CILEGON2010
IUD MOP MOW IMPLANT
SUNTIK PIL KOND
OMOBAT
VAGINALAINNYA IUD MOP MOW IMP LANT SUN TIK PIL KONDOM OBAT
VAGINALAINNYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 PULO MERAK 140 2 11 174 669 557 255 - - - 7,70 0,10 0,60 9,60 37,00 30,80 14,10 - - 100
2 GROGOL 21 - 3 24 27 12 27 - - - 18,40 0,00 2,60 21,10 23,30 10,50 23,70 - - 100
3 PURWAKARTA 203 1 17 92 463 212 174 - - - 17,50 0,10 1,50 7,90 39,80 18,20 15,00 - - 100
4 JOMBANG 73 - 43 122 719 165 302 - - - 5,10 0,00 3,00 8,60 50,50 11,60 21,20 - - 100
5 CIBEBER 59 1 16 110 880 451 156 - - - 3,50 0,10 1,00 6,60 52,60 27,00 9,30 - - 100
6 CILEGON 87 21 - 62 677 341 191 - - - 6,30 1,50 0,00 4,50 49,10 24,70 13,90 - - 100
7 CITANGKIL 78 5 16 149 914 387 176 - - - 4,50 0,30 0,90 8,60 53,00 22,40 10,20 - - 100
8 CIWANDAN 100 10 14 174 755 361 228 - - - 6,10 0,60 0,90 10,60 46,00 22,00 13,90 - - 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 761 40 120 907 5104 2486 1509 - - - 7,00 0,40 1,10 8,30 46,70 22,80 13,80 0 0 100
Sumber: ……………….. (sebutkan)Sie Yankesdas Bidang Bina Yankes
Cat : Jumlah Peserta KB Baru = Jumlah Peserta KB Baru Tabel 19
PELAYANAN KB BARU MENURUT KECAMATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN
JUMLAH PESERTA KB BARU % PESERTA KB BARUMKJP NON MKJP MKJP
+ NONMKJP
MKJP NON MKJP MKJP +NONMKJP
TABEL 22
CILEGON2010
1 2 3 4 5 61 PULO MERAK PULO MERAK 4 4 100
2 GROGOL GROGOL 4 4 100
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 6 6 1 00
4 JOMBANG JOMBANG 5 5 100
5 CIBEBER CIBEBER 6 6 100
6 CILEGON CILEGON 5 5 100
7 CITANGKIL CITANGKIL 7 7 100
8 CIWANDAN CIWANDAN 6 6 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 43 43 100
Sumber: Sie Pemantauan dan Pencegahan Penyakit Bidang P2PL
PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI
TABEL 23
CILEGON2010
JUMLAH DONO KECAMATAN PUSKESMAS BAYI (%)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 PULO MERAK PULO MERAK 887 935 105,41 948 106,88 921 103,83 941 106,09 894 100,79 2,5
2 GROGOL GROGOL 753 725 96,28 747 99,20 716 95,09 742 98,54 741 98,41 0,8
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 736 731 99,32 763 103,67 718 97,55 753 102,31 759 103,13 0,5
4 JOMBANG JOMBANG 1.139 1175 103,16 1170 102,72 1.103 96,84 1.112 97,63 1.155 101,40 1,3
5 CIBEBER CIBEBER 867 873 100,69 1095 126,30 849 97,92 914 105,42 877 101,15 19,90
6 CILEGON CILEGON 797 786 98,62 818 102,63 789 99,00 728 91,34 729 91,47 10,9
7 CITANGKIL CITANGKIL 1314 1522 115,83 1578 120,09 1571 119,56 1622 123,44 1472 112,02 6,7
8 CIWANDAN CIWANDAN 920 989 107,50 986 107,17 996 108,26 969 105,33 964 104,78 2,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 7413 7736 104,36 8105 109,33 7663 103,37 7781 104,96 7591 101,60 6,3% BAYI DIIMUNISASI LENGKAP
Sumber: Sie Pemantauan dan Pencegahan Penyakit Bidang P2PL
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYI MENURUT KECAMATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN
IMUNISASIBCG DPT1+HB1 DPT3+HB3 POLIO3 CAMPAK
TABEL 24
CiLEGON2010
JUMLAH MP ASI % JUMLAHMENDAPAT
VIT A 2X % JUMLAHMENDAPAT
PERAWATAN %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 PULO MERAK PULO MERAK 18 37 205,56 3066 3012 98,24 20 20 100,00
2 GROGOL GROGOL 83 14 16,87 4536 3235 71,32 37 37 100,00
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 22 22 100,00 2191 2427 110,77 26 22 84,62
4 JOMBANG JOMBANG 12 12 100,00 5723 3905 68,23 30 30 100,00
5 CIBEBER CIBEBER 45 45 100,00 4352 1867 42,90 45 45 100,00
6 CILEGON CILEGON 32 32 100,00 2370 2363 99,70 32 32 100,00
7 CITANGKIL CITANGKIL 25 25 100,00 7537 4883 64,79 49 49 100,00
8 CIWANDAN CIWANDAN 8 8 100,00 2853 2613 91,59 42 42 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 245 195 102,80 32.628 24.305 74,49 281 277 98,58
Sumber: ……………… (sebutkan)Sie Perbaikan Gizi Bidang Bina Yankes
CAKUPAN BAYI, BALITA YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK BGM 6-24 BLN ANAK BALITA (1-4TAHUN) BALITA GIZI BURUK
TABEL 25
CILEGON2010
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8
1 PULO MERAK PULO MERAK 976 1038 106,35 688 70,49
2 GROGOL GROGOL 829 881 106,27 707 85,28
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 810 830 102,47 689 85,06
4 JOMBANG JOMBANG 1254 1222 97,45 914 72,89
5 CIBEBER CIBEBER 953 991 103,99 891 93,49
6 CILEGON CILEGON 877 905 103,19 834 95,10
7 CITANGKIL CITANGKIL 1446 1367 94,54 1314 90,87
8 CIWANDAN CIWANDAN 1012 1052 103,95 819 80,93
JUMLAH (KAB/KOTA) 8.157 8.286 101,58 6.856 84,05
Sumber: Sie Perbaikan Gizi Bidang Bina Yankes
KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHIBU HAMIL
Fe1 Fe3
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET Fe1, Fe3MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTATAHUN
NO
TABEL 26
CILEGON2010
JML % JML % JML % JML % JML %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 PULO MERAK PULO MERAK 976 458 46,93 403 41,291 298 30,53 212 21,70 145 14,90
2 GROGOL GROGOL 828 41 4,95 188 22,705 141 17,03 75 9,10 303 36,60
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 810 332 40,99 356 43,951 163 20,12 112 13,80 69 8,50
4 JOMBANG JOMBANG 1253 263 20,99 215 17,159 149 11,89 127 10,10 571 45,60
5 CIBEBER CIBEBER 953 367 38,51 336 35,257 191 20,04 117 12,30 220 23,10
6 CILEGON CILEGON 877 31 3,53 67 7,6397 224 25,54 184 21,00 95 10,80
7 CITANGKIL CITANGKIL 1446 325 22,48 265 18,326 239 16,53 176 12,20 259 17,90
8 CIWANDAN CIWANDAN 1012 562 55,53 559 55,237 186 18,38 119 11,80 76 7,50
JUMLAH (KAB/KOTA) 8155 2.379 29,17 2389 29,295 1591 20,00 1.122 13,80 1.738 20,60
Sumber: Sie Pemantauan & Pencegahan Penyakit
TT 3 TT 4 TT 5
JUMLAH IBU HAMIL DENGAN STATUS IMUNISASI TTMENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTATAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS BUMILTT 1 TT 2
TABEL 27
CILEGON2010
MEMERLUKANDARAH
MENDAPATDARAH % MEMERLUKAN
DARAHMENDAPAT
DARAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 RUMAH SAKIT
2 PUSKESMAS
JUMLAH (KAB/KOTA) - - - -
SUMBER DATA DARI = AUDIT MATERNAL PERINATAL ( AMP )
PERSENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUKKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO SARANA PELAYANAN KESEHATANJUMLAH IBU HAMIL YANG DIRUJUK JUMLAH NEONATUS YANG DIRUJUK
TABEL 28
CILEGON2010
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 PULO MERAK PULO MERAK 976 195 20 171 87,69 887 108 12,18 42 38,89
2 GROGOL GROGOL 829 106 13 149 140,57 753 110 14,61 18 16,36
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 810 162 20 41 25,31 736 58 7,88 17 29,31
4 JOMBANG JOMBANG 1.254 251 20 326 129,88 1.139 169 14,84 8 4,73
5 CIBEBER CIBEBER 953 191 20 211 110,47 867 112 12,92 24 21,43
6 CILEGON CILEGON 877 175 20 33 18,86 797 123 15,43 35 28,46
7 CITANGKIL CITANGKIL 1.446 289 20 190 65,74 1314 177 13,47 5 2,82
8 CIWANDAN CIWANDAN 1.012 202 20 187 92,57 920 134 14,57 8 5,97
JUMLAH (KAB/KOTA) 8.157 1.571 19 1.308 83,26 7.413 991 13,23 157 15,84
Sumber: Sie Yankesdas Bidang Bina Yankes
JUMLAHNEONATAL
NEONATALRISTI/KOMPLIKASI
NEONATALRISTI/KOMPLIKASI
DITANGANI
JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANIMENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHIBU HAMIL
BUMIL RISTI/KOMPLIKASI
BUMIL RISTI/KOMPLIKASIDITANGANI
TABEL 29
CILEGON2010
JUMLAH %1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100,00
2 RUMAH SAKIT JIWA - - -
3 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 3 100,00
4 PUSKESMAS 8 8 100,00
5 SARANA YANKES.LAINNYA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 12 12 100,00
Sumber: Sie KesKhus Bidang Bina Yankes
PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR)KABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANAMEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR
TABEL 30
CILEGON2010
JUMLAH DITANGANI<24 JAM %
1 2 3 4 5 6 71 PULO MERAK PULO MERAK 4 - - -
2 GROGOL GROGOL 4 - - -
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 6 - - -
4 JOMBANG JOMBANG 5 - - -
5 CIBEBER CIBEBER 6 - - -
6 CILEGON CILEGON 5 - - -
7 CITANGKIL CITANGKIL 7 - - -
8 CIWANDAN CIWANDAN 6 - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 43 - - -
Sumber: Sie Pemantauan dan Pencegahan Penyakit Bidang P2PL
JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAMMENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTATAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KELDESA/KEL TERKENA KLB
TABEL 31
CILEGON2010
JUMLAH KEC JUMLAH DESA1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sumber: Sie Pemantauan dan Pencegahan Penyakit Bidang P2PL
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN SERTA JUMLAH KECAMATAN DAN DESA YANG TERSERANG KLB
KABUPATEN/KOTATAHUN
NO JENIS KEJADIAN LUARBIASA
YANG TERSERANG JUMLAHPENDUDUKTERANCAM
JUMLAHPENDERITA
JUMLAHKEMATIAN
ATTACKRATE (%) CFR (%)
TABEL 32
CILEGON2010
JUMLAH %1 2 3 4 5 6
1 PULO MERAK PULO MERAK 887 252 28,41
2 GROGOL GROGOL 349 133 38,11
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 736 8 1,09
4 JOMBANG JOMBANG 1.139 57 5,00
5 CIBEBER CIBEBER 866 434 50,12
6 CILEGON CILEGON 797 125 15,68
7 CITANGKIL CITANGKIL 1.314 65 4,95
8 CIWANDAN CIWANDAN 919 173 18,82
JUMLAH (KAB/KOTA) 7.007 1.247 17,80
Sumber: Sie Perbaikan Gizi Bidang Bina Yankes
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYIJUMLAH BAYI YANG DIBERI
ASI EKSKLUSIF
TABEL 33
CILEGON2010
1 2 3 4 5 61 PULO MERAK PULO MERAK 4 2 50,00
2 GROGOL GROGOL 4 2 50,00
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 6 1 16,67
4 JOMBANG JOMBANG 4 2 50,00
5 CIBEBER CIBEBER 6 3 50,00
6 CILEGON CILEGON 5 3 60,00
7 CITANGKIL CITANGKIL 7 2 28,57
8 CIWANDAN CIWANDAN 6 0 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 42 15 35,71
Sumber: Sie Perbaikan Gizi Bidang Bina Yankes
PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KECAMATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
DESA/KELDISURVEI
JUMLAH DESA/KELDG GARAM
BERYODIUM YGBAIK
% DESA/KEL DG GARAMBERYODIUM YG BAIK
TABEL 34
CILEGON2010
JUMLAH % PERLUPERAWATAN
JUMLAHMENDAPAT
PERAWATAN
%MENDAPAT
PERAWATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 PULOMERAK PULOMERAK 370 6981 7.351 0,10 7.251 3.572 49,26 3.477 696 20,02
2 GROGOL GROGOL 6 86 92 0,10 3.624 3.323 91,69 1.488 254 17,07
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 4 276 280 - 976 741 75,92 741 - -
4 JOMBANG JOMBANG 81 490 571 0,20 10.875 8.861 81,48 7.975 - -
5 CIBEBER CIBEBER 563 340 903 1,70 6.931 2.636 38,03 567 62 10,93
6 CILEGON CILEGON 478 343 821 1,40 4.476 1.265 28,26 672 240 35,71
7 CITANGKIL CITANGKIL 125 252 377 0,50 2.544 2.326 91,43 2.061 1.375 66,72
8 CIWANDAN CIWANDAN 69 479 548 0,10 5.698 1.760 30,89 1.204 196 16,28
JUMLAH (KAB/ KOTA) 1.696 9247 12074 0,2 42.375 24.484 57,78 18.185 2.823 15,52
Sumber: Sie Keskhus & Rujukan Bidang Yankes
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMASKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PELAYANAN DASAR GIGI UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF)
TUMPATANGIGI TETAP
PENCABUTANGIGI TETAP JUMLAH
RASIOTAMBAL/CABUT
JUMLAHMURID SD
MURID SD/MI DIPERIKSA MURID SD/MI
TABEL 35
CILEGON2010
JUMLAH SELURUHKEGIATAN
PENYULUHANKELOMPOK
JUMLAHKEGIATAN
PENYULUHANMASSA
JUMLAH
1 2 3 4 5 61 PULOMERAK PULOMERAK 772 - 772
2 GROGOL GROGOL 140 48 188
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 258 28 286
4 JOMBANG JOMBANG 144 86 230
5 CIBEBER CIBEBER 260 11 271
6 CILEGON CILEGON 757 325 1.082
7 CITANGKIL CITANGKIL 981 90 1.071
8 CIWANDAN CIWANDAN 60 22 82
SUB JUMLAH I 3.372 610 39821 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota2 Rumah Sakit
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.372 610 3982
Sumber: Sie Promkes Bidang BMK
JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PENYULUHAN KESEHATAN
TABEL 36
CILEGON2010
ASKES JAMSOSTEK JAMKESMAS LAINNYA JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 PULOMERAK PULOMERAK 42.899 1.703 - 11.938 13.641 31,80
2 GROGOL GROGOL 38.538 - - 8.985 8.985 23,31
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 38.238 3.259 480 6.669 10.408 27,22
4 JOMBANG JOMBANG 60.347 2.423 - 14.761 3.818 21.002 34,80-
5 CIBEBER CIBEBER 46.608 - - 8.102 -
6 CILEGON CILEGON 39.465 - - 9.102 9.102 23,06
7 CITANGKIL CITANGKIL 64.948 3.384 - 16.412 19.796 30,48
8 CIWANDAN CIWANDAN 42.397 - - 15.897 15.897 37,50
JUMLAH (KAB/KOTA) 373.440 10.769 480 91.867 3.818 106.934 28,63PERSENTASE 2,88 0,13 24,60 1,02 28,63
Sumber: Sie Promkes dan Pembiayaan Kesehatan Bidang BMK
Catatan : * = Jumlah penduduk menurut puskesmas harus sama dengan jumlah penduduk menurut kecamatan
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYARKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHPENDUDUK*
JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR
TABEL 37
CILEGON2010
JUMLAH % RawatJalan % Rawat
Inap % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 PULOMERAK PULOMERAK 11.938 15.521 130,01 15521 100 2.020 13,01 37 37 100,00
2 GROGOL GROGOL 8.985 9.987 111,15 9987 100 1.409 14,11 14 14 100,00
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 6.669 11.446 171,63 10605 93 2.044 17,86 22 22 100,00
4 JOMBANG JOMBANG 14.761 10.852 73,52 10168 94 3.400 31,33 12 12 100,00
5 CIBEBER CIBEBER 8.102 3.435 42,40 9708 283 1.176 34,24 45 45 100,00
6 CILEGON CILEGON 9.103 17.545 192,74 19383 110 2.067 11,78 32 32 100,00
7 CITANGKIL CITANGKIL 16.412 19.991 121,81 10899 55 3.334 16,68 25 25 100,00
8 CIWANDAN CIWANDAN 15.897 9.570 60,20 13278 139 1.654 17,28 8 8 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 91.867 98.347 107,05 99.549 101 17.104 17,39 195 195 100,00
Sumber: ……………….. (sebutkan)Sie Promkes dan Pembiayaan kesehatan Bidang BMKdan Sie Perbaiakan Gizi Bidang Bina Yankes
DICAKUPJAMKESMAS MENDAPAT YANKES JUMLAH BAYI
MASY.MISKINBGM
BAYI MASY.MISKIN BGMMENDAPAT MP-ASI
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKINKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
MASYARAKAT MISKIN PELAYANAN BAYI MASY.MISKIN
JUMLAHYANG ADA
CILEGON2010
JUMLAH PEKERJAFORMAL
JUMLAH YANGDILAYANI %
1 2 3 4 5 6
JUMLAH (KAB/KOTA) 49.633 49.633 100,00
Sumber: ……………….. (sebutkan)
TABEL 38
PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMALKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
TABEL 39
CILEGON2010
JUMLAH DILAYANIKES % JUMLAH DILAYANI
KES % JUMLAH DILAYANIKES %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 PULOMERAK PULOMERAK 5423 3649 67,29 2225 1555 69,89 7.648 5.204 68,04
2 GROGOL GROGOL 4601 600 13,04 1888 804 42,58 6.489 1.404 21,64
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 4499 335 7,45 1846 450 24,38 6.345 785 12,37
4 JOMBANG JOMBANG 6959 1526 21,93 2856 903 31,62 9.815 2.429 24,75
5 CIBEBER CIBEBER 5296 1332 25,15 2173 1057 48,64 7.469 2.389 31,99
6 CILEGON CILEGON 4870 832 17,08 1998 834 41,74 6.868 1.666 24,26
7 CITANGKIL CITANGKIL 8031 2928 36,46 3296 1522 46,18 11.327 4.450 39,29
8 CIWANDAN CIWANDAN 5619 1175 20,91 2306 788 34,17 7.925 1.963 24,77
JUMLAH (KAB/KOTA) 45298 12377 27,32 18588 7913 42,57 63.886 20.290 31,76
Sumber: Sie KesKhus Bidang Bina Yankes
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN USILAKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMASPRA USILA (45-59 TH) USILA (60TH+) PRA USILA DAN USILA
TABEL 40
CILEGON2010
JUMLAH WUSJUMLAH YANGDIBERI KAPSUL
YODIUM
% YANG DIBERIKAPSUL YODIUM
1 2 3 4 5 6 71 PULOMERAK PULOMERAK
2 GROGOL GROGOL
3 PURWAKARTA PURWAKARTA
4 JOMBANG JOMBANG
5 CIBEBER CIBEBER
6 CILEGON CILEGON
7 CITANGKIL CITANGKIL
8 CIWANDAN CIWANDAN
JUMLAH (KAB/KOTA) - - -
Sumber: …………….. (sebutkan)
NIHIL
CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSUL YODIUMKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
DESA/KELENDEMIS
WUS DI DESA/KEL. ENDEMIS SEDANG & BERAT
TABEL 41
CILEGON2010
JUMLAHPENDONOR
JML SAMPELDARAH
DIPERIKSA
JML POSTIFHIV/AIDS
% POSITIF HIV-AIDS
1 2 3 4 5 61 UTDC PMI CILEGON 4.126 4.126 6 0,15
JUMLAH 4.126 4.126 6 0,15
Sumber: Sie Pemberantas dan Pengendalian Penyakit Bidang P2PL
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDSKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
TABEL 42
CILEGON2010
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 71 Puskesmas
Pulomerak 71.608 26 71.634 44 0,06Grogol 44.149 - 44.149 50 0,11Purwakarta 87.166 - 87.166 12 0,01Jombang 53.226 - 53.226 22 0,04Cibeber 77.471 5 77.476 9 0,01Cilegon 70.163 - 70.163 69 0,10Citangkil 72.941 - 72.941 146 0,20Ciwandan 52.838 94 52.932 22 0,04
SUB JUMLAH I 529.562 125 529.687 374 0,071 RS …. -
RSUD Cilegon 54.089 12.146 66.235 -RSKM Cilegon 183.671 1.603 185.274 2.581 1,41RSIA Kurnia 37.650 4.820 42.470 -RSIA Kasih Insani 1.290 706 1.996 -RSIA Mutiara Bunda
SUB JUMLAH II 276.700 19.275 295.975 2.581 0,87
JUMLAH (KAB/KOTA) 806.262 19.400 825.662 2.955 1JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 373.440JUMLAH PELAYANANCAKUPAN KUNJUNGAN (%) 215,9013496 5,194944302
Sumber: ……………… (sebutkan)
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO SARANA PELAYANAN KESEHATANJUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
TABEL 43
CILEGON2010
LABKES 4 (EMPAT)SPESIALIS DASAR LABKES 4 (EMPAT)
SPESIALIS DASAR1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 1 100,00 100,00
2 RUMAH SAKIT JIWA - -
3 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 3 100,00
4 PUSKESMAS 8 8 - 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 12 12 1 100,00
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASARKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO SARANA KESEHATAN JUMLAHJUMLAH YANG MEMILIKI % YANG MEMILIKI
TABEL 43
CILEGON2010
LABKES 4 (EMPAT)SPESIALIS DASAR LABKES 4 (EMPAT)
SPESIALIS DASAR1 2 3 4 5 6 7
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 1 100,00 100,00
2 RUMAH SAKIT JIWA - -
3 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 3 100,00
4 PUSKESMAS 8 8 - 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 12 12 1 100,00
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASARKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO SARANA KESEHATAN JUMLAHJUMLAH YANG MEMILIKI % YANG MEMILIKI
TABEL 44
CILEGON2010
JUMLAH %1 2 3 4 5
1 Analgesik, Antipiretik, Antiinflamasi 6 6 100,0NonSteroid, Antipirai
2 Anastetik 5 2 40,03 Antialergi & Obat untuk Anafilaksis 4 4 100,04 AntiDot & Obat lain untuk Keracunan 4 3 75,05 Antiepilepsi - Antikonvulsi 2 1 50,06 Antiinfeksi 24 20 83,37 Antimigren 1 - 0,08 Antiparkinson 2 - 0,09 Darah, Obat Yang mempengaruhi 3 3 100,0
10 Diagnostik 2 1 50,011 Desinfektan dan Antiseptik 6 4 66,712 Gigi dan mulut , obat dan bahan 10 8 80,013 Diuretik 1 1 100,014 Hormon, Obat Endokrin lain 6 4 66,715 Kardiovaskuler 10 6 60,016 Kulit, Obat Topikal 7 5 71,417 Larutan Elektrolit, Nutrisi dan Lain-lain 6 6 100,018 Mata 5 2 40,019 Oksitosik dan Relaksan Uterus 2 2 100,020 Psikofarmaka 5 2 40,021 Saluran Cerna 8 5 62,522 Saluran Nafas 8 8 100,023 Sistem Imun 12 7 58,324 Vitamin dan Mineral 6 6 100,0
Sumber: Gudang Farmasi Dinkes Kota CilegonKet :
* Jenis obat : jenis obat yang harus tersedia untuk pelayanan kesehatan dasar
KETERSEDIAAN OBAT SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN DASARKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO JENIS OBAT* KEBUTUHAN KETERSEDIAAN
CILEGON2010
JUMLAHDIPANTAU BER PHBS * %
1 2 3 4 5 61 PULOMERAK PULOMERAK 800 632 79,00
2 GROGOL GROGOL 800 664 83,00
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 2.077 1.199 57,73
4 JOMBANG JOMBANG 975 518 53,13
5 CIBEBER CIBEBER 1.200 659 54,92
6 CILEGON CILEGON 8.012 7.814 97,53
7 CITANGKIL CITANGKIL 1.503 293 19,49
8 CIWANDAN CIWANDAN 11.470 9.728 84,81
JUMLAH (KAB/KOTA) 26.837 21.507 80,14
*) DO lihat ……
Sumber ……
TABEL 45
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH SEHATKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMASRUMAH TANGGA
TABEL 46
CILEGON2010
%
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAHPOSYANDU
AKTIF1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 PULOMERAK PULOMERAK - 25 26 5 56 - 44,64 46,43 8,93 100 55,36
2 GROGOL GROGOL - 35 - - 35 - 100,00 - - 100 -
3 PURWAKARTA PURWAKARTA - - 36 1 37 - - 97,30 2,70 100 100,00
4 JOMBANG JOMBANG 1 27 10 5 43 2,33 62,79 23,26 11,63 100 34,88
5 CIBEBER CIBEBER - 42 2 - 44 - 95,45 4,55 - 100 4,55
6 CILEGON CILEGON 7 19 5 6 37 18,92 51,35 13,51 16,22 100 29,73
7 CITANGKIL CITANGKIL - 40 14 2 56 - 71,43 25,00 3,57 100 28,57
8 CIWANDAN CIWANDAN 2 7 28 - 37 5,41 18,92 75,68 - 100 75,68
10 195 121 19 345 2,90 56,52 35,07 5,51 100 40,58
Sumber: Sie Promkes dan Pembiayaan Bidang BMK
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA DAN KECAMATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH POSYANDU PERSENTASE POSYANDU
TABEL 47
CILEGON2010
JUMLAH JUMLAH % JUMLAH %SELURUHNYA DIPERIKSA DIPERIKSA SEHAT SEHAT
1 2 3 4 5 6 7 81 PULOMERAK PULOMERAK 9130 9130 100,00 5980 65,50
2 GROGOL GROGOL 7655 7655 100,00 5704 74,51
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 6804 5622 82,63 4396 78,19
4 JOMBANG JOMBANG 10846 10846 100,00 7026 64,78
5 CIBEBER CIBEBER 7750 7750 100,00 4697 60,61
6 CILEGON CILEGON 8006 7814 97,60 5174 66,21
7 CITANGKIL CITANGKIL 13332 12535 94,02 9288 74,10
8 CIWANDAN CIWANDAN 11035 11035 100,00 9325 84,50
JUMLAH (KAB/KOTA) 74558 72387 97,09 51590 71,27
Sumber: Sie Kesehatan Lingkungan Bidang P2PL
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMASRUMAH
TABEL 48
CILEGON2010
SGL
SPT
PL PMA
PAH
LED
ENG
LAIN
NYA
JUM
LAH
SGL
SPT
PL PMA
PAH
LED
ENG
LAIN
NYA
JUM
LAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 221 PULOMERAK PULOMERAK 11354 11354 100,00 2544 289 0 0 0 3.198 1447 7.478 34,02 3,86 0,00 0 0 28,17 19,35 85,40
-2 GROGOL GROGOL 8586 8586 100,00 2497 97 0 0 0 1.568 2457 6.619 37,725 1,47 0,00 0 0 18,26 37,12 94,57
-3 PURWAKARTA PURWAKARTA 9726 9726 100,00 3706 135 0 0 0 697 1574 6.112 60,635 2,21 0,00 0 0 7,17 25,75 95,76
-4 JOMBANG JOMBANG 19096 19096 100,00 3365 99 0 0 0 3.361 3776 10.601 31,742 0,93 0,00 0 0 17,60 35,62 85,90
-5 CIBEBER CIBEBER 11064 11064 100,00 1794 92 0 0 0 2.060 2844 6.790 26,421 1,35 0,00 0 0 18,62 41,89 88,28
-6 CILEGON CILEGON 8593 8593 100,00 2609 4 0 0 0 2.167 2353 7.133 36,576 0,06 0,00 0 0 25,22 32,99 94,84
-7 CITANGKIL CITANGKIL 16008 16008 100,00 7568 84 0 0 0 449 2531 10.632 71,181 0,79 0,00 0 0 2,80 23,81 98,58
-8 CIWANDAN CIWANDAN 11284 11284 100,00 4380 88 0 0 0 267 2420 7.155 61,216 1,23 0,00 0 0 2,37 33,82 98,63
--
JUMLAH (KAB/KOTA) 95711 95711 100,00 28463 888 - - 13.767 19402 62.520 45,526 1,42 0,00 0 0 14,38 31,03 92,36
Sumber: Sie Kesehatan Lingkungan Bidang P2PL
PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIHKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
KELUARGAYANG ADA
JUMLAHKELUARGADIPERIKSA
%KELUARGADIPERIKSA
AKSES AIR BERSIH % AKSES AIR BERSIH
TABEL 49
CILEGON2010
JUM
LAH
KKD
IPER
IKSA
JUM
LAH
KKM
EMIL
IKI
JUM
LAH
SEH
AT
% K
KM
EMIL
IKI
% S
EHAT
JUM
LAH
KKD
IPER
IKSA
JUM
LAH
KKM
EMIL
IKI
JUM
LAH
SEH
AT
% K
KM
EMIL
IKI
% S
EHAT
JUM
LAH
KKD
IPER
IKSA
JUM
LAH
KKM
EMIL
IKI
JUM
LAH
SEH
AT
% K
KM
EMIL
IKI
% S
EHAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 191 PULOMERAK PULOMERAK 11354 11354 6.964 6.964 61,335 100 10.214 7.624 7.624 74,64 100,00 10.124 7.702 6.674 76,08 86,65
2 GROGOL GROGOL 8586 8586 6.234 6.234 72,607 100 7.655 6.275 6.275 81,97 100,00 7.655 5.723 5.723 74,76 100,00
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 9726 9726 5.431 5.431 55,84 100 6.344 6.344 5.612 100,00 88,46 5.214 4.965 4.965 95,22 100,00
4 JOMBANG JOMBANG 19096 19096 9.344 9.344 48,932 100 19.069 7.218 7.218 37,85 100,00 19.096 7.686 7.686 40,25 100,00
5 CIBEBER CIBEBER 11064 11064 5.255 5.255 47,496 100 11.064 5.618 2.288 50,78 40,73 11.064 6.336 4.823 57,27 76,12
6 CILEGON CILEGON 8593 8593 6.807 6.807 79,216 100 8.593 5.330 5.330 62,03 100,00 8.593 6.084 6.084 70,80 100,00-
7 CITANGKIL CITANGKIL 16008 16008 9.994 9.994 62,431 100 16.008 11.194 11.194 69,93 100,00 16.008 8.240 8.240 51,47 100,00-
8 CIWANDAN CIWANDAN 11284 11284 7.102 7.102 62,939 100 5.172 4.860 4.317 93,97 88,83 6.782 5.235 5.038 77,19 96,24
JUMLAH (KAB/KOTA) 95.711 95.711 57.131 57.131 59,691 100 84.119 54.463 49.858 64,75 91,54 84.536 51.971 49.233 61,48 94,73
Sumber: Sie Kesehatan Lingkungan Bidang P2PL
KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KK
JAMBAN TEMPAT SAMPAH PENGELOLAAN AIR LIMBAH
TABEL 50
CILEGON2010
JUM
LAH
YG
ADA
JUM
LAH
DIP
ERIK
SA
JUM
LAH
SEH
AT
% S
EHAT
JUM
LAH
YG
ADA
JUM
LAH
DIP
ERIK
SA
JUM
LAH
SEH
AT
% S
EHAT
JUM
LAH
YG
ADA
JUM
LAH
DIP
ERIK
SA
JUM
LAH
SEH
AT
% S
EHAT
JUM
LAH
YG
ADA
JUM
LAH
DIP
ERIK
SA
JUM
LAH
SEH
AT
% S
EHAT
JUM
LAH
YG
ADA
JUM
LAH
DIP
ERIK
SA
JUM
LAH
SEH
AT
% S
EHAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 241 PULOMERAK PULOMERAK 15 8 8 100,00 19 5 - - 1 1 1 100,00 14 14 14 100,00 16 1 1 100
2 GROGOL GROGOL 2 2 2 100,00 40 15 2 13,33 - - - - - - - - 2 - - -
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 3 2 2 - 11 3 2 66,67 1 1 1 100,00 - - - - 3 1 1 100
4 JOMBANG JOMBANG 6 4 4 100,00 18 18 3 16,67 2 2 2 100,00 - - - - 9 2 2 100
5 CIBEBER CIBEBER 1 1 1 100,00 16 - - - - - - - - - - - - - - -
6 CILEGON CILEGON - - - #DIV/0! 2 - - - 1 1 1 100,00 - - - - 1 1 1 100
7 CITANGKIL CITANGKIL - - - #DIV/0! 22 5 5 100,00 - - - - 2 2 2 100,00 - - - -
8 CIWANDAN CIWANDAN 1 1 1 100,00 15 5 3 60,00 2 2 2 - - - - - 3 2 2 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 28 18 18 100,00 143 51 15 29,41 7 7 7 100,00 16 16 16 100,00 34 7 7 100
Sumber: Sie Pengawasan obat , makanan dan minuman
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
HOTEL RESTORAN/R-MAKAN PASAR TUPM LAINNYA JUMLAH TUPM
CILEGON2010
JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 211 PULOMERAK PULOMERAK 21 21 100 30 30 100 83 - 0 43 1 2,3 - - - 177 52 29,38
2 GROGOL GROGOL 20 20 100 44 44 100 89 17 19 26 7 26,9 - - - 179 88 49,16
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 9 9 100 50 39 78 33 14 42 16 10 62,5 - - - 108 72 66,67
4 JOMBANG JOMBANG 95 95 100 82 74 90 99 32 32 36 11 30,6 - - - 312 212 67,95
5 CIBEBER CIBEBER 18 18 100 61 48 79 102 - 0 15 5 33,3 - - - 196 71 36,22
6 CILEGON CILEGON 5 4 80 44 44 100 57 57 100 12 3 25,0 - - - 118 108 91,53
7 CITANGKIL CITANGKIL 26 26 100 85 85 100 118 15 13 10 10 100,0 - - - 239 136 56,90
8 CIWANDAN CIWANDAN 9 2 22,2 46 32 70 84 10 12 36 11 30,6 - - - 175 55 31,43
JUMLAH (KAB/KOTA) 203 195 96,059 442 396 90 665 145 22 194 58 29,9 - - 0,00 1.504 794 52,79
JUMLAH
Sumber: Sie Kesehatan Lingkungan Bidang
TABEL 51PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA
KABUPATEN/KOTATAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMASSARANA KESEHATAN SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH PERKANTORAN SARANA LAIN
TABEL 52
CILEGON2010
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8
1 PULOMERAK PULOMERAK 9.130 54.694 100,00 48.338 88,38- -
2 GROGOL GROGOL 7.068 75.600 100,00 69.582 92,04- -
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 6.969 75.600 100,00 71.525 94,61- -
4 JOMBANG JOMBANG 10.846 88.190 100,00 77.757 88,17- -
5 CIBEBER CIBEBER 9.187 94.336 100,00 62.130 65,86- -
6 CILEGON CILEGON 8.458 84.344 100,00 78.254 92,78- -
7 CITANGKIL CITANGKIL 13.312 131.004 100,00 118.585 90,52
8 CIWANDAN CIWANDAN 8.543 72.712 100,00 67.055 92,22
JUMLAH ( KAB/KOTA) 73.513 676.480 100,00 593.226 87,69
Sumber: Sie Pemberantas dan Pengendalian Penyakit Bidang BMK
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA DAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTATAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
RUMAH/BANGUNANYANG ADA
RUMAH/BANGUNANDIPERIKSA
RUMAH/BANGUNANBEBAS JENTIK
TABEL 53
CILEGON2010
JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML %1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 50 22,94 210 25,15 7 9,73 16 45,71 - - 7 46,66 6 16,21 296 64,60
2
- RSUD CILEGON 52 23,85 247 30,31 23 32,00 11 31,43 - - 4 26,60 4 10,81 341 79,07
- RSKM CILEGON 89 40,83 296 36,32 27 37,50 3 8,72 - - - - 9 24,32 364 94,06
- RSIA KURNIA 15 6,88 40 4,91 6 8,34 2 5,71 - - - - 1 2,72 60 15,50
- RS BEDAH KASIH INSANI 4 1,83 7 0,85 2 2,77 1 2,86 - - - - 1 2,72 14 3,62
- RSIA MUTIARA BUNDA - - - - - - - - - - - - - - -
3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES
4 SARANA KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - - -
5 DINKES KAB/KOTA 8 3,67 20 2,45 7 9,73 2 5,71 - - 4 26,60 16 43,24 57 13,69
JUMLAH 218 16,67 820 16,66 72 16,67 35 16,69 53 13,70 15 33,29 37 16,67 1587 410
Sumber: Subbag Umum dan Kepegawaian Dinkes dan RSUD Kota CilegonKeterangan:
Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Medis : Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, FisioterapiPerawat & bidan : termasuk lulusan DIII dan S1 Sanitasi : Lulusan SPPH, APK, dan DIII Kesehatan LingkunganFarmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Kesmas : SKM, MPH, dllGizi : Lulusan DI, DIII Gizi (SPAG dan AKZI) dan DIV
%
2
PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJAKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO
TENAGA KESEHATAN
UNIT KERJA MEDIS PERAWAT &BIDAN
PUSKESMAS (termasuk PUSTU danPOLINDES/POSKESDES)
RUMAH SAKIT
TEKNISI MEDIS SANITASI KESMASJUMLAH
FARMASI GIZI
TABEL 54
CILEGON2010
MEDIS PERAWAT& BIDAN FARMASI GIZI TEKNISI
MEDIS SANITASI KESMAS JUMLAH
1 3 4 5 6 7 8 9 10I PUSKESMAS ……… 50 210 7 16 - 7 6 296
DINAS KESEHATAN 8 20 7 2 - 4 16 57--
58 230 14 18 - 11 22 353II RUMAH SAKIT …..
RSUD CILEGON 52 247 23 11 - 4 4 341RSKM CILEGON 89 296 27 3 - - 9 350RSIA KURNIA 15 40 6 2 - - 1 64RS BEDAH KASIH INSANI 4 7 2 1 - - 1 15RSIA MUTIARA BUNDA - - - - - - - -
160 590 58 17 - 4 15 844218 820 72 35 15 37 1.197
Sumber: Subbag Umum dan Kepegawaian Dinkes & RSUD Kota CilegonKeterangan:
Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Teknisi Medis : Analis, TEM & Penata Rontgen, Penata Anestesi, dan FisioterapiPerawat : termasuk lulusan DIII dan S1 Sanitasi : Lulusan SPPH, APK dan DIII Kesehatan LingkunganFarmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Kesmas : SKM, MPH, dllGizi : Lulusan D1 dan DIII Gizi (SPAG dan AKZI)
KOTA CILEGON
2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO UNIT KERJATENAGA KESEHATAN
TABEL 55
CILEGON2010
DR SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI JUMLAH DOKTERKELUARGA
1 2 3 4 5 6 7I . PUSKESMAS - 23 18 41
UPTD P2KP - 1 - 1UPTD JPKM - 1 - 1
-------
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 25 18 43II. RS
- RSUD CILEGON 17 32 3 52- RSKM CILEGON 49 33 7 89- RSIA KURNIA 7 7 1 15- RSIA MUTIARA BUNDA - - - -- RS BEDAH KASIH INSANI 3 1 - 4
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 76 73 11 160INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT -SARANA KESEHATAN LAINDINAS KESEHATAN KAB/KOTA - 4 4 8JUMLAH (KAB/KOTA) 76 102 33 211
RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 56,5
Sumber: Subbag Umum dan Kepegawaian Dinkes & RSUD Kota Cilegon
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO UNIT KERJAJUMLAH TENAGA MEDIS
TABEL 56
CILEGON2010
APOTEKER S1 FARMASI D-III FARMASI ASS APOTEKER JUMLAH D-IV/S1 GIZI D-III GIZI D-I GIZI JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas ……… - - 7 - 7 2 14 - 16
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - 7 - 7 2 14 - 16II RS …………
- RSUD CILEGON 8 15 23 3 8 11- RSKM CILEGON 6 27 33- RSIA KURNIA 1 5 6 1 1 2- RS BEDAH KASIH INSANI 1 1 2 1 1- RSIA MUTIARA BUNDA
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 16 48 64 4 10 - 14INSTITUSI DIKNAKES/DIKLATSARANA KESEHATAN LAINDINAS KESEHATAN KAB/KOTA 5 2 7 1 1 - 2JUMLAH (KAB/KOTA) 21 30 78 7 25 32RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 20,88 1,87 6,69 8,56
Sumber: Subbag Umum dan Kepegawaian Dinkes & RSUD Kota Cilegon
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO UNIT KERJATENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI
TABEL 57
CILEGON2010
SARJANA KEPW DIII PERAWAT LULUSAN SPK JUMLAH DIII BIDAN BIDAN JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Puskesmas ……… 5 107 112 81 17 98
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 5 107 112 81 17 981 RS …………
- RSUD CILEGON 16 175 191 20 6 26- RSKM CILEGON 6 339 345 16 16- RSIA KURNIA 1 24 25 15 15- RS BEDAH KASIH INSANI 5 5 7 7- RSIA MUTIARA BUNDA
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 23 543 566 58 6 64INSTITUSI DIKNAKES/DIKLATSARANA KESEHATAN LAINDINAS KESEHATAN KAB/KOTA 3 13 16 4 - 4JUMLAH (KAB/KOTA) 31 663 694 143 23 166RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 185,83 44,45
Sumber: Subbag Umum Dan Kepegawaian Dinkes & RSUD Kota Cilegon
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO UNIT KERJATENAGA KEPERAWATAN
PERAWAT BIDAN
TABEL 58
CILEGON2010
SARJANA KESMAS[a] D-III KESMAS JUMLAH DIII SANITASI DI SANITASI JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8
1 Puskesmas ……… 6 - 6 7 7- - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 6 - 6 7 71 RS …………
- RSUD CILEGON 4 0 4 4 4- RSKM CILEGON 2 7 9 - -- RSIA KURNIA 1 1 - -- RS BEDAH KASIH INSANI - - - -- RSIA MUTIARA BUNDA - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 7 7 14 4 4INSTITUSI DIKNAKES/DIKLATSARANA KESEHATAN LAINDINAS KESEHATAN KAB/KOTA 16 4JUMLAH (KAB/KOTA) 29 20 15 11RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 7,76 1,87 5,35 4,01 2,95
Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian Dinkes dan RSUD Kota CilegonKeterangan:
[a] Termasuk S2 dan S3
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO UNIT KERJATENAGA KESMAS TENAGA SANITASI
TABEL 59
CILEGON2010
ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI FISIOTERAPIS JUMLAH1 2 3 4 5 6 7
1 Puskesmas ……… 6 6
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 6 61 RS …………
- RSUD CILEGON 17 8 2 4 31- RSKM CILEGON 19 8 - 7 34- RSIA KURNIA 6 1 2 2 11- RS BEDAH KASIH INSANI -- RSIA MUTIARA BUNDA
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 42 17 4 13 76INSTITUSI DIKNAKES/DIKLATSARANA KESEHATAN LAINDINAS KESEHATAN KAB/KOTA 2 - - 2JUMLAH (KAB/KOTA) 84RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 22,49
Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian Dinkes & RSUD Kota Cilegon
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO UNIT KERJATENAGA TEKNISI MEDIS
TABEL 60
CILEGON2010
Rupiah %1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 0
2 APBD PROVINSI 0
3 APBN :
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 0
- ASKESKIN 0
- Lain-lain (sebutkan) 0
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0
80.325.112.360 100
716.545.288.238
11,21 -
23,16
Sumber: Sie Subbag Keuangan Dinkes Kota Cilegon
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTAKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO SUMBER BIAYAALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
TABEL 61
CILEGON2010
PEM.PUSAT PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 12 RUMAH SAKIT JIWA -3 RUMAH SAKIT BERSALIN4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 4 45 PUSKESMAS PERAWATAN 3 36 PUSKESMAS NON PERAWATAN 5 57 PUSKESMAS KELILING 8 88 PUSKESMAS PEMBANTU 9 99 RUMAH BERSALIN 46 46
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 9 911 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 11 1112 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 40 4013 PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL 7 714 POLINDES -15 POSKESDES 1 14 1516 POSYANDU 342 34217 APOTEK 1 49 5018 TOKO OBAT 6 619 GFK -20 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -21 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL -22 POS OBAT DESA 4
Sumber: Sie Pendayagunaan Tenaga & Sarana Kesehatan
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATANKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO FASILITAS KESEHATANPEMILIKAN/PENGELOLA
TABEL 62
CILEGON2010
1 2 3 4 5 6 71 PULOMERAK PULOMERAK 4 1 0 56
2 GROGOL GROGOL 4 2 1 35
3 PURWAKARTA PURWAKARTA 6 3 0 37
4 JOMBANG JOMBANG 5 3 0 43
5 CIBEBER CIBEBER 6 1 1 44
6 CILEGON CILEGON 5 1 2 37
7 CITANGKIL CITANGKIL 7 2 2 56
8 CIWANDAN CIWANDAN 6 2 1 37
JUMLAH (KAB/KOTA) - 43 15 7 345
Sumber: Sie Promkes dan Pembiayaan Kesehatan Bidang BMK
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)KABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO KECAMATAN
JUMLAH
PUSKESMAS DESA SIAGA POSKESDES POLINDES POSYANDU
TABEL 63
CILEGON2010
JENIS PELAYANAN
UMUM/KHUSUS KELUAR (HIDUP+ MATI)
MATISELURUHNYA
MATI >= 48 JAMDIRAWAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 RSUD KOTA CILEGON 217 12.146 385 215 4664 78,0 5,1 1,4 3,2 1,8
2 RSKM KOTA CILEGON 232 14.445 142 59 50187 59,0 4,4 2,4 9,9 4,5
Sumber: Sie Pencataan & Pelaporan Medrec RSUD Kota CilegonKeterangan: [a] termasuk rumah sakit swasta
TOI GDR NDR
INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKITKABUPATEN/KOTA
TAHUN
NO NAMA RUMAH SAKIT[a] JUMLAHTEMPATTIDUR
JUMLAH PASIEN JUMLAH HARIPERAWATAN BOR LOS