Post on 02-Jun-2018
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
1/28
REFERAT
FRAKTUR TERBUKA
PEMBIMBING:
dr. Eddy Marudut S, Sp.OT
DISUSUN OLEH:
Dest !u"a# Ha#daya# $%&'$&&$$(
Ar)# Irsya*+a $%&'$&&$
Ayu Su"u#- Narratr &$&'$&&$
Ma Fe/ra# Putr N &$&'$&&$00
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN BEDAH
RSUP DR. H. ABDOEL MOELEOK
PERIODE OKTOBER 1$& 2 DESEMBER 1$&
FAKULTAS KEDOKTERAN UNI3ERSITAS LAMPUNG
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
2/28
BAB I
PENDAHULUAN
Fraktur terbuka terjadi dalam banyak cara, dan lokasi serta tingkat keparahan cideranya
berhubungan langsung dengan lokasi dan besarnya gaya yang mengenai tubuh. Fraktur
terbuka dapat disebabkan oleh luka tembak, trauma kecelakaan lalu lintas, ataupun
kecelakaan kerja yang berhubungan dengan himpitan pada jaringan lunak dan devitalisasi.1
Fraktur terbuka merupakan suatu keadaan darurat yang memerlukan penanganan yangterstandar untuk mengurangi resiko infeksi. Selain mencegah infeksi juga diharapkan terjadi
penyembuhan fraktur dan restorasi fungsi anggota gerak. Beberapa hal yang penting untuk
dilakukan dalam penanggulangan fraktur terbuka yaitu operasi yang dilakukan dengan
segera, secara hati-hati, debridemen yang berulang-ulang, stabilisasi fraktur, penutupan kulit
dan bone graftingyang dini serta pemberian antibiotik yang adekuat. 2
Fraktur terbuka membutuhkan pembedahan segera untuk membersihkan area mengalami
cidera. arena diskontinuitas pada kulit, debris dan infeksi dapat masuk ke lokasi fraktur dan
mengakibatkan infeksi pada tulang. !nfeksi pada tulang dapat menjadi masalah yang sulit
ditangani. "ustilo dan #nderson melaporkan bah$a %&,' ( dari pasien mereka memiliki
hasil kultur yang positif pada luka mereka pada evaluasi a$al. Sementara )1( pasien yang
memiliki hasil kultur negatif pada a$alnya, menjadi positif pada saat penutupan definitf.
*leh karena itu, setiap upaya dilakukan untuk mencegah masalah potensial tersebut dengan
penanganan dini. 2,),%
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
3/28
BAB II
ANATOMI, HISTOLOGI, FISIOLOGI, DAN BIOKIMIA TULANG
II.&. ANATOMI TULANG
Secara garis besar tulang manusia terbagi atas +'
1. ulang panjang, yang temasuk adalah femur, tibia, fibula, humerus, ulna. ulang
panjang os longum terdiri dari ) bagian, yaitu epiphysis, diaphysis, dan
metaphysis.
/iaphysis atau batang, adalah bagian tengah tulang yang berbentuk silinder.
Bagian ini tersusun dari tulang kortikal yang memiliki kekuatan yang besar.
0etaphysis adalah bagian tulang yang melebar di dekat ujung akhir batang.
/aerah ini terutama disusun oleh trabekular atau sel spongiosa yang
mengandung sel-sel hematopoetik. 0etaphysis juga menopang sendi dan
menyediakan daerah yang cukup luas untuk perlekatan tendon dan ligamen
pada epiphysis.
piphysis langsung berbatasan dengan sendi tulang panjang.
2. ulang pendek, contohnya antara lain tulang vertebra dan tulang-tulang carpal
). ulang pipih, antara lain tulang iga, tulang skapula, tulang pelvis
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
4/28
II.1. HISTOLOGI TULANG
ulang terdiri atas bagian kompak pada bagian luar yang disebut korteks dan bagian
dalam yang bersifat spongiosa berbentuk trabekular dan di luarnya dilapisi oleh
periosteum. Berdasarkan histologisnya maka dikenal+
ulang imatur non-lamellar bone, $oven bone, fiber bone, tulang ini pertama-
tama terbentuk dari osifikasi endokondral pada perkembangan embrional dan
kemudian secara perlahan-lahan menjadi tulang yang matur dan pada umur 1 tahun
tulang imatur tidak terlihat lagi. ulang imatur ini mengandung jaringan kolagen
dengan substansi semen mineral lebih sedikit dibandingkan tulang matur.
ulang matur mature bone, lamellar bone
ulang kortikal cortical bone, dense bone, compacta bone
ulang trabekular cansellous bone, trabecular bone, spongiosa
Secara histologik, perbedaan tulang matur dan imatur terutama dalam jumlah sel,
jaringan kolagen, dan mukopolisakarida. ulang mature ditandai dengan sistem
3arversian atau osteon yang memberikan kemudahan sirkulasi darah melalui korteks
yang tebal. ulang matur kurang mengandung sel dan lebih banyak substansi semen
dan mineral dibanding dengan tulang imatur.
ulang terdiri atas bahan antar
sel dan sel tulang. Sel tulang
ada ), yaitu osteoblas, osteosit,
dan osteoklas. Sedang bahan
antar sel terdiri dari bahan
organik serabut kolagen, dll
dan bahan anorganik kalsium,
fosfor, dll. *steoblas
merupakan salah satu jenis sel
hasil diferensiasi sel mesenkim
yang sangat penting dalam proses osteogenesis dan osifikasi. Sebagai sel osteoblas
dapat memproduksi substansi organik intraseluler atau matriks, dimana kalsifikasi
terjadi di kemudian hari. 4aringan yang tidak mengandung kalsium disebut osteoid dan
apabila kalsifikasi terjadi pada matriks maka jaringan disebut tulang.
*steosit adalah bentuk de$asa dari osteoblas yang berfungsi dalam recycling garamkalsium dan berpartisipasi dalam reparasi tulang. *steoklas adalah sel makrofag yang
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
5/28
aktivitasnya meresorpsi jaringan tulang. alsium hanya dapat dikeluarkan dari tulang
melalui proses aktivitas osteoklasis yang mengilangkan matriks organik dan kalsium
secara bersamaan dan disebut deosifikasi. 4adi dalam tulang selalu terjadi perubahan
dan pembaharuan.5,6
ulang dapat dibentuk dengan dua cara+ melalui mineralisasi langsung pada matriks
yang disintesis osteoblas osifikasi intramembranosa atau melalui penimbunan matiks
tulang pada matriks tulang ra$an sebelumnya osifikasi endokondral.
II.. FISIOLOGI TULANG
ulang adalah jaringan yang terstruktur dengan baik dan mempunyai % fungsi utama,
yaitu+1. 0embentuk rangka badan
2. Sebagai tempat melekat otot
). Sebagai bagian dari tubuh untuk melindungi dan mempertahankan alat-alat dalam,
seperti otak, sumsum tulang belakang, jantung dan paru-paru
7. Sebagai tempat deposit kalsium, fosfor, magnesium, dan garam
%. Sebagai organ yang berfungsi sebagai jaringan hematopoetik untuk memproduksi
sel-sel darah merah, sel-sel darah putih dan trombosit 8
II.. BIOKIMIA TULANG
Struktur tulang berubah sangat lambat terutama setelah periode pertumbuhan tulang
berakhir. Setelah fase ini perubahan tulang lebih banyak terjadi dalam bentuk
perubahan mikroskopik akibat aktivitas fisiologis tulang sebagai suatu organ biokimia
utama tulang. omposisi tulang terdiri atas+ substansi organik )%(, substansi
anorganik 7%(, air 2&(. Substansi organik terdiri atas sel-sel tulang serta substansi
organik intraseluler atau matriks kolagen dan merupakan bagian terbesar dari matriks
6&(, sedangkan sisanya adalah asam hialuronat dan kondrotin asam sulfur. Substansi
anorganik terutama terdiri atas kalsium dan fosfor dan sisanya oleh magnesium,
sodium, hidroksil, karbonat, dan fluorida. n9im tulang adalah alkali fosfatase yang
diproduksi oleh osteoblas yang kemungkinan besar mempunyai peranan penting dalam
produksi organik matriks sebelum terjadi kalsifikasi.
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
6/28
II.. PEN4EMBUHAN FRAKTUR
:enyembuhan fraktur merupakan suatu proses biologis yang menakjubkan. idak
seperti jaringan lainnya, tulang yang mengalami fraktur dapat sembuh tanpa jaringan
parut. :engertian tentang reaksi tulang yang hidup dan periosteum pada penyembuhan
fraktur merupakan dasar untuk mengobati fragmen fraktur. :roses penyembuhan pada
fraktur mulai terjadi segera setelah tulang mengalami kerusakan apabila lingkungan
untuk penyembuhan memadai sampai terjadi konsolidasi. Faktor mekanis yang penting
seperti imobilisasi fragmen tulang secara fisik sangat penting dalam penyembuhan,
selain faktor biologis yang juga merupakan suatu faktor yang sangat esensial dalam
penyembuhan fraktur. :roses penyembuhan fraktur berbeda pada tulang kortikal pada
tulang panjang serta tulang kanselosa pada metafisis tulang panjang atau tulang-tulang
pendek, sehingga kedua jenis penyembuhan fraktur ini harus dibedakan.
Pr)ses Pe#ye+/u*a# Fra5tur
:roses penyembuhan fraktur pada tulang kortikal terdiri atas lima fase, yaitu+
1. Fase hematoma
#pabila terjadi fraktur pada tulang panjang, maka pembuluh darah kecil yang
mele$ati kanalikuli dalam sistem harvesian mengalami robekan pada daerah
fraktur dan akan membentuk hematoma di antara kedua sisi fraktur. 3ematoma
yang besar diliputi oleh periosteum. :eriosteum akan terdorong dan dapat
mengalami robekan akibat tekanan hematoma yang terjadi sehingga dapat terjadi
ekstravasasi darah ke dalam jaringan lunak.
*steosit dengan lakunanya yang terletak beberapa milimeter dari daerah fraktur
akan kehilangan darah dan mati, yang akan menimbulkan suatu daerah cincin
avaskuler tulang yang matipada sisi sisi fraktur segera setelah trauma. ;aktu
terjadinya proses ini dimulai saat fraktur terjadi sampai 2 < ) minggu.2. Fase proliferasi seluler subperiosteal dan endosteal
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
7/28
:ada saat ini terjadi reaksi jaringan lunak sekitar fraktur sebagai suatu reaksi
penyembuhan. :enyembuhan fraktur terjadi karena adanya sel-sel osteogenik yang
berproliferasi dari periosteum untuk membentuk suatu kalus eksterna serta pada
daerah endosteum membentuk kalus interna sebagai aktifitas seluler dalam kanalis
medularis. #pabila terjadi robekan yang hebat pada periosteum, maka penyembuhan
sel berasal dari diferensiasi sel-sel mesenkimal yang tidak berdiferensiasi ke dalam
jaringan lunak. :ada tahap a$al dari penyembuhan fraktur ini terjadi pertambahan
jumlah dari sel-sel osteogenik yang memberi pertumbuhan yang cepat pada jaringan
osteogenik. Setelah beberapa minggu, kalus dari fraktur akan membentuk suatu massa
yang meliputi jaringan osteogenik. :ada pemeriksaan radiologis kalus belum
mengandung tulang sehingga merupakan suatu daerah radiolusen. Fase ini dimulai
pada minggu ke 2 < ) setelah terjadinya fraktur dan berakhir pada minggu ke 7 < 5.
). Fase pembentukan kalus fase union secara klinis
Setelah pembentukan jaringan seluler yang bertumbuh dari setiap fragmen sel dasar
yang berasal dari osteoblas dan kemudian pada kondroblas membentuk tulang ra$an.
empat osteoblas diduduki oleh matriks interseluler kolagen dan perlekatan
polisakarida oleh garam-garam kalsium membentuk suatu tulang imatur. Bentuk
tulang ini disebut sebagai $oven bone. :ada pemeriksaan radiologis pertama terjadi
penyembuhan fraktur.
7. Fase konsolidasi fase union secara radiologik
;oven bone akan membentuk kalus primer dan secara perlahan-lahan diubah menjadi
tulang yang lebih matang oleh aktivitas osteoblas yang menjadi struktur lamelar dan
kelebihan kalus akan diresorpsi secara bertahap. :ada fase ) dan 7 dimulai pada
minggu ke 7 < 5 dan berakhir pada minggu ke 5 < 12 setelah terjadinya fraktur.
%. Fase remodelling
Bilamana union telah lengkap, maka tulang yang baru membentuk bagian yang
menyerupai bulbus yang meliputi tulang tetapi tanpa kanalis medularis. :ada fase
remodelling ini, perlahan-lahan akan terjadi resorbsi secara osteoklasik dan tetap
terjadi proses osteoblastik pada tulang dan kalus eksterna secara perlahan-lahan
menghilang. alus intermediat berubah menjadi tulang yang kompak dan berisi
sistem harvesian dan kalus bagian dalam akan mengalami peronggaan untuk
membentuk ruang sumsum. :ada fase terakhir ini, dimulai dari minggu ke 5 < 12 dan
berakhir sampai beberapa tahun dari terjadinya fraktur.
II.% !AKTU PEN4EMBUHAN FRAKTUR
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
8/28
;aktu penyembuhan fraktur bervariasi secara individual dan berhubungan dengan
beberapa factor penting pada penderita, antara lain+
&. U+ur pe#derta
;aktu penyembuhan tulang pada anak < anak jauh lebih cepat pada orng de$asa.
3al ini terutama disebabkan karena aktivitas proses osteogenesis pada daerah
periosteum dan endoestium dan juga berhubungan dengan proses remodeling
tulang pada bayi pada bayi sangat aktif dan makin berkurang apabila unur
bertambah
1. L)5a"sas da# 5)#6-uras 6ra5tur
=okalisasi fraktur memegang peranan sangat penting. Fraktur metafisis
penyembuhannya lebih cepat dari pada diafisis. /isamping itu konfigurasi fraktur
seperti fraktur tranversal lebih lambat penyembuhannya dibanding dengan fraktur
oblik karena kontak yang lebih banyak.
. Per-esera# a7a" 6ra5tur
:ada fraktur yang tidak bergeser dimana periosteum intak, maka penyembuhannya
dua kali lebih cepat dibandingkan pada fraktur yang bergeser. erjadinya
pergeseran fraktur yang lebih besar juga akan menyebabkan kerusakan periosteum
yang lebih hebat.
. 3as5u"arsas pada 5edua 6ra-+e#
#pabila kedua fragmen memiliki vaskularisasi yang baik, maka penyembuhan
biasanya tanpa komplikasi. Bila salah satu sisi fraktur vaskularisasinya jelek
sehingga mengalami kematian, maka akan menghambat terjadinya union atau
bahkan mungkin terjadi nonunion.
%. Redu5s da# I+)/"sas
>eposisi fraktur akan memberikan kemungkinan untuk vaskularisasi yang lebih
baik dalam bentuk asalnya. !mobilisasi yang sempurna akan mencegah pergerakan
dan kerusakan pembuluh darah yang akan mengganggu penyembuhan fraktur.
8. !a5tu +)/"sas
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
9/28
Bila imobilisasi tidak dilakukan sesuai $aktu penyembuhan sebelum terjadi union,
maka kemungkinan untuk terjadinya nonunion sangat besar.
0. Rua#-a# da#tara 5edua 6ra-+e# serta #terp)ss )"e* 9ar#-a# "e+a5.
Bila ditemukan interposisi jaringan baik berupa periosteal, maupun otot atau
jaringan fibrosa lainnya, maka akan menghambat vaskularisasi kedua ujung fraktur.
'. Ada#ya #6e5s
Bila terjadi infeksi didaerah fraktur, misalnya operasi terbuka pada fraktur tertutup
atau fraktur terbuka, maka akan mengganggu terjadinya proses penyembuhan.
(. ara# S#);a
:ada persendian dimana terdapat cairan sinovia merupakan hambatan dalam
penyembuhan fraktur.
&$. Gera5a# a5t6 da# pas6 a#--)ta -era5
"erakan pasif dan aktif pada anggota gerak akan meningkatkan vaskularisasi
daerah fraktur tapi gerakan yang dilakukan didaerah fraktur tanpa imobilisasi yang
baik juga akan mengganggu vaskularisasi.
:enyembuhan fraktur berkisar antara ) minggu < 7 bulan. ;aktu penyembuhan pada
anak secara kasar setengah $aktu penyembuhan daripada orang de$asa.
:erkiraan penyembuhan fraktur pada orang de$asa dapat di lihat pada table berikut +
=*#=!S#S! ;#? :@A0B?3#@ minggu
:halang metacarpal metatarsal kosta
/istal radius
/iafisis ulna dan radius3umerus
lavicula
:anggul
Femur
Condillus femur tibia
ibia fibula
Dertebra
) < 8
8
121& < 12
8
1& < 12
12 < 18
5 < 1&
12 < 18
12
II.8 PENILAIAN PE4EMBUHAN FRAKTUR
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
10/28
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
11/28
BAB III
FRAKTUR TERBUKA
III.& De6#s Fra5tur
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, tulang ra$an sendi serta epifise pada anak
umumnya disebabkan oleh tekanantenaga yang melebihi kekuatan tulang.
III.1 Pe#ye/a/ Fra5tur
0acam-macam penyebab Fraktura. Fraktur akibat peristi$a trauma
Fraktur yang disebabkan oleh kekuatan yang tiba-tiba berlebihan yang dapat berupa
pemukulan, penghancuran, pemuntiran, atau penarikan
b. Fraktur akibat peristi$a kelelahan
Fraktur yang terjadi akibat adanya penekanan yang berulang-ulang pada suatu daerah
tertentu
c. Fraktur patologik karena kelemahan tulang
Fraktur yang terjadi karena adanya suatu proses patologik pada tulang, sehingga tulang
menjadi rapuh
rauma yang menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma langsung dan trauma tidak
langsung.
a. rauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang dan terjadi fraktur pada
daerah tekanan.
b. rauma tidak langsung, apabila trauma dihantarkan dari daerah yang lebih jauh dari
daerah fraktur.
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
12/28
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
13/28
Epde+)")-
Frekuensi dari fraktur terbuka bervariasi tergantung dari faktor geografis dan sosioekonomis,
populasi penduduk, dan trauma yang terjadi. /ari data yang diambil dari ?niversitas "adjah
0ada didapatkan insidensi fraktur terbuka sebesar 7( dari seluruh fraktur dengan
perbandingan laki-laki dan perempuan ),87 + 1 dan kelompok umur mayoritas dekade dua
atau dekade tiga, dimana mobilitas dan aktifitas fisik tergolong tinggi. )7Sedangkan insiden
fraktur terbuka diEdinburgh Orthopaedic Trauma nitdi Skotlandia mendata sebanyak 21.)
kasus per 1&&.&&& dalam setahun. Fraktur diafisis menduduki peringkat terbanyak pada tibia
21,8(, disusul oleh femur 12,1(, radius dan ulna 6,)(, dan humerus %,'(. :ada
tulang panjang, fraktur terbuka diafiseal lebih sering terjadi dibanding metafiseal 1%.) (
versus 1.2(.11,12
=okasi 4umlah kasus fraktur Fraktur erbuka ( Fraktur erbuka
kstremitas atas 1%,7&8 %&) ).)
kstremitas ba$ah 1),&68 755 ).'
=ingkar bahu 1,775 ) &.2
:elvis 672 8 &.8
ulang Belakang 85) & &.&
otal )1,%'% 1,&&& ).1'
Tabel !"# $re%uensi &elatif dari $ra%tur Terbu%a di Edinburgh Orthopaedic
Trauma nit##,#'
K"as65as
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
14/28
Ga+/ar &. lasifikasi Fraktur erbuka Berdasarkan "ustilo dan #nderson
0enurut "ustilo dan #nderson, fraktur terbuka dibagi menjadi ) kelompok +
1. "rade ! + =uka kecil kurang dari 1cm panjangnya, biasanya karena luka tusukan dari
fragmen tulang yang menembus kulit. erdapat sedikit kerusakan jaringan dan tidak
terdapat tanda-tanda trauma yang hebat pada jaringan lunak. Fraktur yang terjadi biasanya
bersifat simple, transversal, oblik pendek atau sedikit komunitif.
2. "rade !! + =aserasi kulit melebihi 1cm tetapi tidak ada kerusakan jaringan yang hebat
atau avulsi kulit. erdapat kerusakan yang sedang dari jaringan dengan sedikit
kontaminasi fraktur.
). "rade !!! + erdapat kerusakan yang hebat dari jaringan lunak termasuk otot, kulit dan
struktur neurovaskuler dengan kontaminasi yang hebat.
ipe ini biasanya di sebabkan oleh karena trauma dengan kecepatan tinggi. ipe ) di bagi
dalam ) subtipe+
ipe !!!# + 4aringan lunak cukup menutup tulang yang patah $alaupun terdapat
laserasi yang hebat ataupun adanya flap. Fraktur bersifat segmental atau komunitif
yang hebat
ipe !!!B+ fraktur disertai dengan trauma yang hebat dengan kerusakan dan
kehilangan jaringan, terdapat pendorongan periost, tulang terbuka, kontaminasi yang
hebatserta fraktur komunitif yang hebat.
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
15/28
ipe !!!C+ fraktur terbuka yang disertai dengan kerusakan arteri yang memerlukan
perbaikan tanpa memperhatikan tingkat kerusakan jaringan lunak.1&
Et)")-
Fraktur terbuka disebabkan oleh energi tinggi trauma, paling sering dari pukulan langsung,
seperti dari jatuh atau tabrakan kendaraan bermotor. /apat juga disebabkan oleh luka tembak,
maupun kecelakaan kerja. ingkat keparahan cidera fraktur terbuka berhubungan langsung
dengan lokasi dan besarnya gaya yang mengenai tubuh. ?kuran luka bisa hanya beberapa
milimeter hingga terhitung diameter. ulang mungkin terlihat atau tidak terlihat pada luka.
Fraktur terbuka lainnya dapat mengekspos banyak tulang dan otot, dan dapat merusak saraf
dan pembuluh darah sekitarnya. Fraktur terbuka ini juga bisa terjadi secara tidak langsung,
seperti cidera tipe energi tinggi yang memutar.2, %
Da-#)ss
MES*S
Biasanya penderita datang dengan suatu trauma traumatik, fraktur, baik yang hebat maupun
trauma ringan dan diikuti dengan ketidakmampuan untuk menggunakan anggota gerak.
#namnesis harus dilakukan dengan cermat karena fraktur tidak selamanya terjadi di daerah
trauma dan mungkin fraktur terjadi pada daerah lain.
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
16/28
PEME&*+S $*S*+"
:ada pemeriksaan a$al penderita, perlu diperhatikan adanya+
1. Syok, anemia atau pendarahan
2. erusakan pada organ-organ lain, misalnya otak, sumsum tulang belakang atau organ-
organ dalam rongga toraks, panggul dan abdomen
). Faktor predisposisi, misalnya pada fraktur patologis.
:emeriksaan =okal
!nspeksi =ook :embengkakan, memar dan deformitas penonjolan yang
abnormal,angulasi, rotasi, pemendekan mungkin terlihat jelas, tetapi hal yang penting
adalah apakah kulit itu utuhE kalau kulit robek dan luka memiliki hubungan dengan
fraktur, cedera terbuka, keadaan vaskularisasi
.
:alpasi Feel :alpasi dilakukan secara hati-hati oleh karena penderita biasanya
mengeluh sangat nyeri. #danya cedera pembuluh darah adalah keadaan darurat
o emperatur setempat yang meningkat.
o @yeri tekanE nyeri tekan yang bersifat superfisial biasanya disebabkan oleh
kerusakan jaringan lunak yang dalam akibat fraktur pada tulang.
o repitasiE dapat diketahui dengan perabaan dan harus dilakukan secara hati-hati.o :emeriksaan vaskuler pada daerah distal trauma berupa palpasi arteri radialis,
arteri dorsalis pedis, arteri tibialis posterior sesuai dengan anggota gerak yang
terkena.
o &efilling pengisian arteri pada kuku, $arna kulit pada bagian distal daerah
trauma , temperatur kulit.
o :engukuran tungkai terutama pada tungkai ba$ah untuk mengetahui adanya
perbedaan panjang tungkai.
:ergerakan 0ovement. repitus dan gerakan abnormal dapat ditemukan, tetapi
lebih penting untuk menanyakan apakah pasien dapat menggerakan sendi < sendi di
bagian distal cedera. :ergerakan dengan mengajak penderita untuk menggerakkan
secara aktif dan pasif sendi proksimal dan distal dari daerah yang mengalami trauma.
:ada pederita dengan fraktur, setiap gerakan akan menyebabkan nyeri hebat sehingga
uji pergerakan tidak boleh dilakukan secara kasar, disamping itu juga dapat
menyebabkan kerusakan pada jaringan lunak seperti pembuluh darah dan saraf.
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
17/28
:emeriksaan @eurologis
:emeriksaan neurologis berupa pemeriksaan saraf secara sensoris dan motoris serta gradasi
kelelahan neurologis, yaitu neuropraksia, aksonotmesis atau neurotmesis. elaianan saraf
yang didapatkan harus dicatat dengan baik karena dapat menimbulkan masalah asuransi dan
tuntutan klaim penderita serta merupakan patokan untuk pengobatan selanjutnya.
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
18/28
PEME&*+S &*O-O.*S
0acam-macam pemeriksaan radiologi yang dapat dilakukan untuk menetapkan kelainan
tulang dan sendi +
o Foto :olos
/engan pemeriksaan klinik kita sudah dapat mencurigai adanya fraktur. ;alaupun
demikian pemeriksaan radiologis diperlukan untuk menentukan keadaan, lokasi serta
ekstensi fraktur. ?ntuk menghindarkan bidai yang bersifat radiolusen untuk imobilisasi
sementara sebelum dilakukan pemeriksaan radiologis. ujuan pemeriksaan radiologis +
?ntuk mempelajari gambaran normal tulang dan sendi
?ntuk konfirmasi adanya fraktur
?ntuk melihat sejauh mana pergerakan dan konfigurasi fragmenserta pergerakannya
?ntuk menentukan teknik pengobatan
?ntuk menentukan apakah fraktur itu baru atau tidak
?ntuk menentukan apakah fraktur intra-artikuler atau ekstra-artikuler
?ntuk melihat adanya keadaan patologis lain pada tulang
?ntuk melihat adanya benda asing, misalnya peluru.
:emeriksaan radiologi dilakukan dengan beberapa prinsip dua rule of 2+
dua posisi proyeksi minimal #: dan lateral
2 sendi pada anggota gerak dan tungkai harus difoto, diba$ah dan diatas sendi yang
mengalami fraktur
2 anggota gerak
2 trauma, pada trauma hebat sering menyebabkan fraktur pada 2 daerah tulang. 0isal+
fraktur kalkaneus dan femur, maka perlu dilakukan foto pada panggul dan tulang
belakang
2 kali dilakukan foto. :ada fraktur tertentu misalnya tulang skafoid foto pertama
biasanya tidak jelas sehingga biasanya diperlukan foto berikutnya 1&-17
harikemudian.
:emeriksaan radiologis lainnya+
o C-Scan. Suatu jenis pemeriksaan untuk melihat lebih detail mengenai bagian tulang atau
sendi, dengan membuat foto irisan lapis demi lapis.
o 0>!, dapat digunakan untuk memeriksa hampir seluruh tulang, sendi, dan jaringan lunak.
m>! dapat digunakan untuk mengidentifikasi cedera tendon,ligamen, otot, tulang ra$an
dan tulang.
Pe#ata"a5sa#aa#
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
19/28
asus fraktur biasanya terjadi akibat adanya trauma oleh karena itu sebelum dilakukan
pengobatan definitif suatu fraktur, maka perlu dilakukan penatalaksaan sesuai dengan prinsip
trauma, sebagai berikut+
:enilaian a$al primary survey survei a$al
Survei a$al bertujuan untuk menilai dan memberikan pengobatan sesuai dengan prioritas
berdasarkan trauma yang dialami. Fungsi-fungsi vital penderita harus dinilai secara tepat
dan efisien. :enanganan penderita harus terdiri atas evaluasi a$al yang cepat serta
resusitasi fungsi vital, penangan trauma dan identifikasi keadaan yang dapat
menyebabkan kematian.
#+ #i$ay saluran napas, penilaian terhadap patensi jalan napas. #pabila terdapat
obstruksi jalan napas, maka harus segera dibebaskan. #pabila dicurigai kelainan vertebraservikalis maka dilakukan pemasangan collar neck.
B+ Breathing pernapasan, perlu diperhatikan dan dilihat secara keseluruhan daerah
thorak untuk menilai ventilasi. 4alan napas yang bebas bukan berarti ventilasi cukup. Bila
ada gangguan atau instabilitas kardiovaskuler, respirasi, atau gangguan neurologis, kita
harus melakukan ventilasi dengan bantuan alat pernapasan berupa kantong yang
disambung dengan masker atau pipa endotrakeal.
C+ Circulation sirkulasi, sirkulasi adalah kontrol perdarahan meliputi 2 hal+ a Dolume
darah dan output jantungE b perdarahan baik perdarahan luar maupun perdarahan dalam,
perdarahan luar harus diatasi dengan balut tekan.
/+ /isability evaluasi neurologis, evaluasi neurologis secara cepat setelah satu survei
a$al, dengan menilai tingkat kesadaran, besar dan reaksi pupil. 0enggunakan metode
#D:?+ # alert sadar, D vokal adanya respon terhadap stimuli vokal, : painful,
danya respon terhadap rangsang nyeri, ? unresponsive tidak ada respon sama sekali.
3asinya dapat diketahui "CS glasgo$ coma scale.
+ posure kontrol lingkungan, untuk melakukan pemeriksaan secara teliti pakaian
penderita perlu dilepas pada pasien tidak sadarkan diri, selain itu perlu dihindari
terjadinya hipotermi.
:rinsip penatalaksanaan fraktur secara umum
#da enam prinsip umum pengobatan fraktur +
1. 4angan membuat keadaan lebih jelek
2. :engobatan berdasarkan diagnosis dan prognosis yang akurat
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
20/28
). Seleksi pengobatan dengan tujuan khusus
- 0enghilangkan nyeri
- 0emperoleh posisi yang baik dari fragmen
- 0engusahakan terjadinya penyambungan tulang
- 0engembalikan fungsi secara optimal
7. 0engingat hukum < hukum penyembuhan secara alami
%. Bersifat realistik dan praktis dalam memilih jenis pengobatan
8. Seleksi pengobatan sesuai dengan penderita secara individual
:rinsip pengobatan fraktur secara umum adalah 7>+
1. >ecognition diagnosis dan penilaian fraktur+ mengetahui dan menilai keadaan
fraktur dengan anamnesis, pemeriksaan klinik, dan radiologis. :erlu diperhatikan+
lokasi fraktur, bentuk fraktur, menentukan teknik yang sesuai untuk pengobatan,
komplikasi yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengobatan.
2. >eduction reduksi fraktu apabila perlu+ >estorasi fragmen fraktur dilakukan untuk
mendapatkan posisi yang dapat diterima. :osisi yang baik adalah alignment yang
sempurna dan aposisi yang sempurna. #ngulasi G %opada tulang panjang anggota
gerak ba$ah dan lengan atas dan angulasi sampai 1& opada humerus dapat diterima.
erdapat kontak sekurang-kurangnya %&(, dan over riding G &,% inchi pada fraktur
femur. #danya rotasi tida dapat diterima dimanapun lokasinya.
). >etention, imobilisasi fraktur
7. >ehabilitation, mengembalikan aktifitas fungsional semaksimal mungkin.
Beberapa prinsip dasar pengelolaan fraktur tebuka+1&
1. *bati fraktur terbuka sebagai satu kega$atan.
2. #dakan evaluasi a$al dan diagnosis akan adanya kelainan yang dapat menyebabkan
kematian.
). Berikan antibiotic dalam ruang ga$at darurat, di kamar operasi dan setelah operasi.
7. Segera dilakukan debrideman dan irigasi yang baik
%. ?langi debrideman 27-'2 jam berikutnya
8. Stabilisasi fraktur.
'. Biarkan luka tebuka antara %-' hari
5. =akukan bone graft autogenous secepatnya
6. >ehabilitasi anggota gerak yang terkena
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
21/28
ahap-ahap :engobatan Fraktur erbuka 7,%,1&
1. :embersihan luka
:embersihan luka dilakukan dengan cara irigasi dengan cairan nacl fisiologis secara
mekanis untuk mengeluarkan benda asing yang melekat.
2. ksisi jaringan yang mati dan tersangka mati debridemen
Semua jaringan yang kehilangan vaskularisasinya merupakan daerah tempat pembenihan
bakteri sehingga diperlukan eksisi secara operasi pada kulit, jaringan subkutaneus,
lemak, fascia, otot dan fragmen2 yang lepas. ebridement adalah pengangkatan jaringan
yang rusak dan mati sehingga luka menjadi bersih. ?ntuk melakukan debridement yang
adekuat, luka lama dapat diperluas, jika diperlukan dapat membentuk irisan yang
berbentuk elips untuk mengangkat kulit, fasia serta tendon ataupun jaringan yang sudah
mati. ebridement yang adekuat merupakan tahapan yang penting untuk pengelolaan.
ebridement harus dilakukan sistematis, komplit serta berulang. /iperlukan cairan yang
cukup untuk fraktur terbuka, menggunakan cairan normal saline.
). :engobatan fraktur itu sendiri
Fraktur dengan luka yang hebat memerlukan suatu traksi skeletal atau reduksi terbuka
dengan fiksasi eksterna tulang. Fraktur grade !! dan !!! sebaiknya difiksasi dengan fiksasi
eksterna.
7. :enutupan kulit
#pabila fraktur terbuka diobati dalam $aktu periode emas 8-' jam mulai dari terjadinya
kecelakaan, maka sebaiknya kulit ditutup. 3al ini dilakukan apabila penutupan membuat
kulit sangat tegang. /apat dilakukan split thickness skin-graft serta pemasangan drainase
isap untuk mencegah akumulasi darah dan serum pada luka yang dalam. =uka dapat
dibiarkan terbuka setelah beberapa hari tapi tidak lebih dari 1& hari. ulit dapat ditutup
kembali disebut delayed primary closure. Aang perlu mendapat perhatian adalah
penutupan kulit tidak dipaksakan yang mengakibatkan sehingga kulit menjadi tegang.
%. :emberian antibiotik
:emberian antibiotik bertujuan untuk mencegah infeksi. #ntibiotik diberikan dalam dosis
yang adekuat sebelum, pada saat dan sesuadah tindakan operasi. :emberian antibiotika
adalah efektif mencegah terjadinya infeksi pada pada fraktur terbuka. ?ntuk fraktur
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
22/28
terbuka antibiotika yang dianjurkan adalah golongan cephalosporin dan dikombinasi
dengan golongan aminoglikosida.
8. :encegahan tetanus
Semua penderita dengan fraktur terbuka perlu diberikan pencegahan tetanus. :ada
penderita yang telah mendapat imunisasi aktif cukup dengan pemberian toksoid tapi bagi
yang belum, dapat diberikan 2%& unit tetanus imunoglobulin manusia.
*perasi :embedahan
:rinsip debridement adalah untuk membersihkan kontaminasi yang terdapat di sekitar fraktur
dengan melakukan pengangkatan terhadap jaringan yang non viabel dan material asing,
seperti pasir yang melekat pada jaringan lunak. /ilakukan penilaian pada sekitar jaringan
sekitar tulang, cedera pembuluh darah, tendon, otot, saraf. /ebridement jaringan otot
dipertimbangkan jika otot terkontaminasi berat dan kehilangan kontraktilitas. /ebridement
pada tendon mempertimbangkan kontraktilitas tendon, sedangkan debridement pada kulit
dilakukan hingga timbul perdarahan. :ada fraktur terbuka grade !!!b dan !!!c dilakukan serial
debridement yang diulang dalarn selang $aktu 27-'2 jam untuk tercapainya debridement
definitif.
ehnik *perasi
Sebelum dilakukan debridement, diberikan antibiotik profilaks yang dilakukan di ruangan
emergency. Aang terbaik adalah golongan sefalosforin. Biasanya dipakai sefalosforin
golongan pertama. :ada fraktur terbuka "ustilo tape !!!, diberikan tambahan berupa golongan
aminoglikosida, seperti tobramicin atau gentamicin. "olongan sefalosforin golongan ketiga
dipertimbangkan di sini. Sedangkan pada fraktur yang dicurigai terkontaminasi kuman
clostridia, diberikan penicillin.
:eralatan proteksi diri yang dibutuhkan saat operasi adalah google, boot dan sarung tangan
tambahan. Sebelum dilakukan operasi, dilakukan pencucian dengan povine iodine, lalu
drapping area operasi. :enggunaan tidak dianjurkan, karena kita akan melakukan pengamatan
terhadap perdarahan jaringan. /ebridement dilakukan pertama kali pada daerah kulit.
emudian ra$at perdarahan di vena dengan melakuan koagulasi. Buka fascia untuk menilai
otot dan tendon. Diabilitas otot dinilai dengan 7C, HColor, Contractility, Circulation and
Consistency. =akukan pengangkatan kontaminasi canal medullary dengan sa$ atau rongeur.
Curettage canal medulary dihindarkan dengan alasan mencegah infeksi ke arah proksimal.!rigasi dilakukan dengan normal saline. :enggunaan normal saline adalah 8-1& liter untuk
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
23/28
fraktur terbuka grade !! dan !!!. ulang dipertahankan dengan reposisi. Bisa digunakan
ekternal fiksasi pada fraktur grade !!!.
:enutupan luka dilakukan jika memungkinkan. Berdasarkan jumlah jaringan lunak yang
hilang, luka-luka kompleks comple $ound dapat ditutupi dengan menggunakan metode
yang berbeda, yakni +
a" -o%al $lap
4aringan otot dari ekstremitas yang terlibat diputar untuk menutupi fraktur. emudian
diambil sebagian kulit dari daerah lain dari tubuh graft dan ditempatkan di atas luka.
b" $ree $lap
Beberapa luka mungkin memerlukan transfer lengkap jaringan. 4aringan ini sering
diambil dari bagian punggung atau perut. :rosedurfree flapmembutuhkan bantuan dari
seorang ahli bedah mikrovaskuler untuk memastikan pembuluh darah terhubung dan
sirkulasi tetap berjalan.%
:ada fraktur tipe !!! yang tidak bisa dilakukan penutupan luka, dilakukan ra$at luka terbuka,
hingga luka dapat ditutup sempurna.
omplikasi *perasi
omplikasi debridement hampir tidak ada. omplikasi terjadi berupa infeksi pada jaringan
lunak dan tulang hingga sepsis pasca operasi. 0ortalitas berhubungan dengan syok
hemoragik dan adanya fat embolism.
:era$atan :asca Bedah
#ntibiotika post operasi dilanjutkan hingga 2-) hari pasca debridement. ultur pus, jika ada
pus, lakukan kultur pus. :ada fraktur terbuka grade yang memerlukan debridement ulangan,
maka akan dilakukan debridement ulangan hingga jaringan cukup sehat dan terapi definitive
terhadap tulang bisa dimulai. :ada penutupan luka yang tertunda, dilakukan pemasangan split
thickness skin flap, vasculari9ed pedicle flaps seperti gastrocnemeus flap dan free flaps
seperti fasciocutaneus flaps atau myocutaneus flaps. /ilakukan penilaian terhadap kondisi
jaringan setiap hari dan pemberian antibiotika, hingga jaringan sehat dan terapi definitif
terhadap tulang bisa dimulai.
erapi /efinitif Fraktur erbuka
3al ini penting untuk menstabilkan patah tulang sesegera mungkin untuk mencegah
kerusakan jaringan yang lebih lunak. ulang patah dalam fraktur terbuka biasanya digunakanmetode fiksasi eksternal atau internal. 0etode ini memerlukan operasi.
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
24/28
a. Fiksasi !nternal
Selama operasi, fragmen tulang yang pertama direposisi dikurangi ke posisi normal
kemudian diikat dengan sekrup khusus atau dengan melampirkan pelat logam ke
permukaan luar tulang. Fragmen juga dapat diselenggarakan bersama-sama dengan
memasukkan batang ba$ah melalui ruang sumsum di tengah tulang. arena fraktur
terbuka mungkin termasuk kerusakan jaringan dan disertai dengan cedera tambahan,
mungkin diperlukan $aktu sebelum operasi fiksasi internal dapat dilakukan dengan
aman. 1)
b. Fiksasi ksternal
Fiksasi eksternal tergantung pada cedera yang terjadi. Fiksasi ini digunakan untuk
menahan tulang tetap dalam garis lurus. /alam fiksasi eksternal, pin atau sekrup
ditempatkan ke dalam tulang yang patah di atas dan di ba$ah tempat fraktur. emudian
fragmen tulang direposisi. :in atau sekrup dihubungkan ke sebuah lempengan logam di
luar kulit. :erangkat ini merupakan suatu kerangka stabilisasi yang menyangga tulang
dalam posisi yang tepat.1),17
A+putas &%
:ada beberapa kasus, amputasi menjadi pilihan terapi. *mmediate amputation biasanya
diindikasikan pada keadaan berikut+
Fraktur terbuka derajat !!!C dimana lesi tidak dapat diperbaiki dan iskemia sudah
terjadi I5 jam
#nggota gerak yang mengalami crushberat dan jaringan /iable yang tersisa untuk
revaskularisasi sangat minimal
erusakan neurologis dan soft tissueyang berat, dimana hasil akhir repair tidak
lebih baik dari penggunaan prosthesis.
Cedera multipel dimana amputasi dapat mengontrol perdarahan dan mengurangi
efek sistemiklife sa/ing asus dimana limb sal/age bersifat life0threatening dengan adanya penyakit
kronik yang berat, seperti diabetes mellitus dengan gangguan vaskular perifer
berat dan neuropati
ondisi bencana mass disaster
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
25/28
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
26/28
7. 0engembalikan fungsi secara optimal dengan cara mempertahankan fungsi otot dan
sendi, mencegah atrofi otot, adhesi dan kekakuan sendi, mencegah terjadinya komplikasi
seperti dekubitus, trombosis vena, infeksi saluran kencing serta pembentukan batu ginjal.
%. 0engembalikan fungsi secara maksimal merupakan tujuan akhir fraktur. Sejak a$al
penderita harus dituntun secara psikologis untuk membantu penyembuhan dan
pemberian fisioterapi untuk memperkuat otot-otot serta gerakan sendi baik secara
isometrik latihan aktif statik pada setiap otot yang berada pada lingkup fraktur serta
isotonik yaitu latihan aktif dinamik pada otot-otot tungkai dan punggung. /iperlukan
pula terapi okupasi.
BAB I3
PENUTUP
Kes+pu"a#
Fraktur terbuka merupakan suatu keadaan darurat. :enyebabnya bias berupa trauma
langsung dan tidak langsung. /iagnosis fraktur terbuka didapatkan dari hasil anamnesa,
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
27/28
pemeriksaan fisik serta penunjang berupa pemeriksaan rafiologis. ujuan dari tata laksana
fraktur terbuka adalah untuk mengurangi resiko infeksi, terjadi penyembuhan fraktur dan
restorasi fungsi anggota gerak.. Beberapa hal yang penting untuk dilakukan dalam
penanggulangan fraktur terbuka yaitu operasi yang dilakukan dengan segera, secara hati-hati,
debridemen yang berulang-ulang, stabilisasi fraktur, penutupan kulit dan bone graftingyang
dini serta pemberian antibiotik yang adekuat.
DAFTAR PUSTAKA
1. enneth 4.., 4oseph /.J. 3andbook of Fractures, )rddition. :ennsylvania. 2&&8.
2. homas 0. S., 4ason 3.C. *pen Fractures. 0escape >eference update 2&12, 0ay
21. #vailable from http+emedicine.medscape.comarticle1286272-overvie$
). 4onathan C. *pen Fracture. *rthopedics update 2&12, 0ay 2'. #vailable from
http+orthopedics.about.comcs brokenbonesgopenfracture.htm.
8/10/2019 print Fraktur-Terbuka edit.doc
28/28
7. Sugiarso. :ola uman :enderita Fraktur erbuka. ?niversitas Sumatera ?tara. 2&1&.
#vailable from http+repository.usu.ac.idbitstream12)7%8'562'8)&8Cover.pdf.
%. #merican #cademy of *rthopaedics Surgeons. 2&11. *pen Fractures. #vailable from
http+orthoinfo.aaos.orgtopic.cfmKtopicL#&&%52.
8. :rice dan ;ilson. 2&&8.Patofisiologi +onsep +linis Proses0Proses Penya%it. d+ e-
8. 4akarta+ "C.
'. >asjad C. :engantar !lmu Bedah *rtopedi+ Struktur dan Fungsi ulang, disi ke-).
4akarta+ : Aarsif ;atampone. 2&&5E 8-11.
5. Carlos 4unMueira, 4ose Carniero, >obert elley. 1665. 2istologi asar. 4akarta +
"C.
6. *tt S. Bone "ro$th and >emodelling. 2&&5. #vailable from+?>=+ depts.$ashington.
edubonebio#SB0>edgro$th.html.
1&. >asjad C. :engantar !lmu Bedah *rtopedi+ rauma, Fraktur erbuka, disi ke-).
4akarta+ : Aarsif ;atampone. 2&&5E )1'-7'5.
11. Brien :4* dan 0osheiff >.*pen Fractures-:rinciples. #vailable From+N?>=O+
http+$$$.aopublishing.org.
12. Court-Bro$n C0, Bre$ster @ 1668 pidemiology of open fractures. Court03rown
CM, Mc4ueen MM, 4uaba (eds), Management of open fractures"=ondon+ 0artin
/unit9, 2%-)%.
1). =akatos > dan 3erbenick 0#. "eneral :rinciples of !nternal Fiation. 2&&6Ncited
2&11 Feb 2O. #vailable from+?>=+http+emedicine.medscape.comarticle128665'-
overvie$.
17. #merican #cademy of *rthopaedic Surgeons. !nternal Fiation and ternal
Fiations for Fractures. #vailable from+?>=+ http+orthoinfo.aaos.orgtopic.cfmK
topicL#&&168.
1%. Chapman 0;. *pen Fractures in in ChapmanPs *
18. rthopaedic Surgery )rded Dol 1. 2&&1Nonline databaseO. =ippincott ;illiams
;ilkins.
http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?topic=A00582http://depts.washington.edu/bonebio/ASBMRed/growth.htmlhttp://depts.washington.edu/bonebio/ASBMRed/growth.htmlhttp://depts.washington.edu/bonebio/ASBMRed/growth.htmlhttp://emedicine.medscape.com/article/1269987-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1269987-overviewhttp://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?%20topic=A00196http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?%20topic=A00196http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?topic=A00582http://depts.washington.edu/bonebio/ASBMRed/growth.htmlhttp://depts.washington.edu/bonebio/ASBMRed/growth.htmlhttp://emedicine.medscape.com/article/1269987-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1269987-overviewhttp://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?%20topic=A00196http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?%20topic=A00196