presentasi sirosis hepatis

Post on 07-Dec-2015

52 views 3 download

description

laporan kasus sirosis hepatis

Transcript of presentasi sirosis hepatis

    

Puskesmas Bantaran Kabupaten Probolinggo September 2015 

Laporan Kasus dan PortofolioSirosis Hepatis

 

Fadlan Adima Adrianta

 

PENDAHULUAN

Kasus ini adalah asli Alasan : Kasus ini sering ditemui Fokus pembicaraan : diagnosa dan

manajemen sirosis hepatis Masalah pada kasus ini : Menentukan

diagnosa sirosis hepatis, komplikasinya serta penanganan awal pasien sirosis hepatis

Tujuan : dapat melakukan diagnosa dan manajemen sirosis hepatis

Pendahuluan

LAPORAN KASUS

Nama : Tn. B Umur : 65 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Alamat : Ds Kropak Kecamatan Bantaran

Kabupaten Probolinggo Pekerjaan : Petani Pendidikan : SLTP Status : Menikah Suku : Madura Agama : Islam Tanggal Dirawat : 1 Agustus 2015

Data Pasien

Keluhan utama : Badan Lemas Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang ke UGD puskesmas Bantaran dengan keluhan lemas dan pusing sejak 5 hari yang lalu. Lemas sudah dirasakan sejak 3 bulan yang lalu namun semakin memberat hingga sekarang. Pasien juga mengeluhkan adanya benjolan pada lubang anus yang tidak dapat dimasukkan kembali sejak 1 minggu ini dan dirasakan semakin memberat hingga sekarang. Selain itu pasien mengeluh nyeri perut ringan disertai mual dan perut terasa kembung sejak 5 hari yang lalu.

Riwayat penyakit dahulu (Autoanamnesa):Pasien memiliki riwayat sakit kuning sejak 9 bulan yang lalu. Pasien mengaku hanya berobat ke mantri di dekat rumah dan diberi obat suntikan. Pasien juga mengatakan sering BAB darah kadang bewarna hitam sejak satu minggu yang lalu dan berhenti sejak 3 hari yang lalu. Pasien serigkali merasa lemas dan nafsu makan menurun disertai penurunan berat badan sejak 3 bulan yang lalu. Pasien juga pernah MRS di rsud tongas karena KLL. Riwayat hipertensi dan DM disangkal, riwayat konsumsi alcohol pemakaian obat suntik juga disangkal.

Data Klinis Anamnesa

◦ Keadaan umum Tampak sakit : Berat Gizi : Kurang Pasien terlihat lemah

◦ Tanda vital Kesadaran : compos mentis, GCS

456 Tekanan darah : 100/60 mmHg Nadi : 92x/menit, regular, kuat Pernafasan : 28 x/menit, regular, simetris Temperatur aksilla : 36,5°C

Pemeriksaan Fisik

Kulit : Tekstur dan turgor normal, tampak ikterik Kepala & Leher :

bentuk kepala normal, simetris, pembengkakan KGB leher (-), bruit (-), JVP R + 0 cm H2O (300C)

Mata : conjunctiva anemis (+/+), sclera icteric (+/+), massa (-), perdarahan (-), pupul bulat isokor 3mm/3mm

Pemeriksaan Fisik

Thoraks Cor : Ictus invisible, palpable at ICS VI 2

cm MCL S, thrill (-) RHM ~ SL D

LHM ~ ictus, cardiac waist (+)S1S2 single reguler, murmur (-)

Pulmo : Statis D=S, Dinamis D=S, SF D=S

Sonor at all area of lung D/S Rh (-) Wh (-)

Pemeriksaan Fisik

AbdomenSoefl Flat, liver span 10 cm, traube space dull, shifting dullness (+), nyeri tekan hipokondrium kanan, spleen teraba schufner 3, BU (+) normal Ekstremitas

akral hangat (+)genu D/S : edema (-/-), hiperemi (-/-)

Rektum Terdapat benjolan di sekitar anus

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang (1 Agustus 2015)

Lab Nilai

Eritrosit 3,60 (N= 4,0-5,5)

Leukosit 9900 (N= 4300-10300)

Hemoglobin 3,40 (N= 12,5-16,0)

Trombosit 145000 (N=150000-

390000)

Foto Klinis

Pemeriksaan lain yg perlu dilakukan:◦ SGOT/SGPT, HbsAg, Anti-Hbv, Ur/Cr, Endoskopi,

USG abdomen Harus dirujuk

Pemeriksaan Penunjang

Sirosis Hepatis Dekompensata e.c Susp Hepatitis B Infection dd Hepatitis C infection dengan komplikasi Hipertensi Portal

Diagnosis

Klinis : Pro rujuk RS tp pasien menolak - Inf NS 1000 cc/24 jam - Ranitidin 2x1 amp - Vit K 1x1 amp - p.o dulcolax 2 tab - p.o antasida 3xc1 Planning Monitoring : - Vital Sign, GCS - Perdarahan saluran cerna Planning Edukasi :Edukasi kondisi dan keadaan pasien kepada keluarga

Strategi Penanganan Masalah

Sosial :

menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai sakit yang diderita, penanganan, terapi, serta kemungkinan kekambuhannya

Memberi support kepada pasien agar tidak terlalu memikirkan hal yang tidak perlu

Kie keluarga pasien agar lebih memperhatikan pasien

Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien apa yg harus dilakukan setelah keluar dari rumah sakit

Strategi Penanganan Masalah

LAPORAN PORTOFOLIO

SIROSIS HEPATIS Sirosis hepatis adalah suatu penyakit

dimana sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah besar dan seluruh sistem arsitektur hepar mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi penambahan jaringan ikat (fibrosis) disekitar parenkim hati yang mengalami regenerasi.

Etiologi

1. Alcoholic liver disease2. Hepatitis C Kronis3. Hepatitis B Kronis4. Non-alcoholic steatohepatitis (NASH)5. Sirosis bilier primer6. Kolangitis sklerosis primer7. Autoimmune hepatitis8. Gagal jantung9. Penyakit keturunan dan metabolik :

Defisiensi alpha1-antitripsin Hemakhomatosis herediter

10. Infeksi parasit yang berat (Skistosomiasis)

Klasifikasi Mikronodular

Makronodular

Campuran

Morfologi

Sirosis kompensata

Sirosis dekompensata

Fungsional

Patofisiologi

Diagnosa dan Manifestasi Klinis

Gejala non-spesifik yang biasanya muncul pada tahap awal penyakit / compensated ->◦ Malaise◦ Fatigue◦ Right upper quadrant pain ◦ Nausea Vomiting

Gejala umum

Gejala sirosis

Hepatomegali Splenomegali Asites Foetor Hepatikum Ikterus Atrofi testis hipogonadisme Ginekomastia Perubahan kuku-kuku Muchrche Kontraktur Dupuytren Eritema Palmaris spider telangiektasis

Pemeriksaan fisik

Aspartat aminotransferase (AST) atau serum glumatil oksaloasetat transaminase (SGOT) dan alanin aminotransferase (ALT) atau serum glutamil piruvat transaminase (SGPT) meningkat

Alkali fosfatase, meningkat kurang dari 2 sampai 3 kali batas normal atas

Bilirubin, konsentrasinya bisa normal pada sirosis hati kompensata, tapi bisa meningkat pada sirosis yang lanjut

Hipoalbuminemia terjadi sesuai dengan perburukan sirosis

Prothrombin time meningkat

Pemeriksaan penunjang

Natrium serum menurun terutama pada sirosis dengan asites

Anemia dengan trombositopenia, leukopenia, dan neutropenia akibat splenomegali kongestif

USG abdomen untuk menilai sudut hati, permukaan hati, ukuran, homogenitas, dan adanya massa. Pada sirosis lanjut, hati mengecil dan noduler, permukaan irreguler, dan ada peningkatan ekogenitas parenkim hati

USG juga bisa menilai asites, splenomegali, thrombosis vena porta, pelebaran vena porta, dan skrining karsinoma hati pada pasien sirosis

Pemeriksaan penunjang

HIPERTENSI PORTAL◦ Peningkatan gradien tekanan vena hepar

>5mmHg◦ Disebabkan oleh kombinasi dua proses

hemodinamik 1. Meningkatnya resistensi intrahepatic

terhadap aliran darah menuju hepar akibat adanya sirosis dan nodul regeneratif

2. Meningkatnya aliran darah splanchic secara tidak langsung akibat vasodilatasi pembuluh darah splanchic

Komplikasi

SBP (spontaneus bacterial peritonitis) Translokasi flora normal usus

Hepatorenal Syndrome ditandai dengan menurunnya fungsi ginjal tanpa adanya kelianan patologis pada ginjal, biasanya sering dijumpai pada pasien dengan refractory ascites

Hepatic carcinoma

Komplikasi con’td

Menghilangkan etiologi◦ Hepatitis B interferon alfa dan lamivudin (100

mg po selama 1 bulan)◦ Hepatitis C kombinasi interferon (5 MIU tiga kali

seminggu IM) dengan ribavirin (ribavirin 800-1000 mg/ hari selama 6 bulan)

Mengatasi komplikasi

Penatalaksanaan

Ascites ringan Diet rendah garam <2g/hari

Ascites sedang DRG dikombinasikan dgn spironolakton dosis tunggal 100-200 mg sehari, bisa ditambah furosemide 40-80 mg/hari dosis bisa ditambah spiro 400-600 mg/hr dan furosemid 120-160 mg/hari

Refractory ascites Large volume paracentesis atau TIPS (Tranjugular intrahepatic portosystemic shunt)

Ascites

Profilaksis primer Screening pasien sirosis dengan melakukan endoskopi, bila ditemukan varises dpt diberikan non selective beta-bloker (propranolol/nadolol) atau ligasi

Pencegahan terjadinya perdarahan ulang ligasi berulang sampai varises menghilang bisa diberikan beta blocker sebagai tambahan

Penanganan akut Somatostatin/octreotide (50-100 ug/jam continuous infusion), sclerotheraphy, ligasi

Perdarahan Varises

Pertahankan cairan dan koreksi elektrolit Diet rendah protein 0,5 gr/kgbb/hari Lactulosa asidifikasi colon Mengeliminasi

produk nitrogen pada usus◦ Target pemberian laktulosa untuk memicu BAB

halus 2-3x/hari Neomisin bisa digunakan untuk mengurangi

bakteri usus penghasil ammonia

Hepatic Enchepalopathy

Cefotaxim merupakan pilihan utama amoksilin, atau aminoglikosida bisa

digunakan sebagai alternatif

Spontaneous Bacterial Peritonitis

Prognosis