Presentasi bpom ri

Post on 11-Jun-2015

2.869 views 6 download

Transcript of Presentasi bpom ri

SuratmonoDirektur Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan

Badan POM RI

KEBIJAKAN NASIONAL PENGAWASAN DAN PEMBINAAAN

KEAMANAN PANGAN – IRTP

Disampaikan pada Lokakarya Pengembangan Makanan/Minuman Olahan dan Kulinari Khas Indonesia Jakarta, 25 Juni 2010

2

FAMILY TREE OF COCONUT INDUSTRY

Sumber : LIPI

Minyak goreng

VCO

CO

CO

NU

T

•Konsekuensi dari globalisasi suplai pangan:

• risiko masuknya masalah keamanan pangan baru (emerging pathogens)

• risiko masuknya masalah keamanan pangan yang sudah dapat dikendalikan sebelumnya (kolera)

• risiko menyebarnya pangan tercemar dalam area geografik yang lebih luas yang mungkin menimbulkkan penyakit dunia

Perdagangan global Cenderung Perdagangan global Cenderung meningkat karena:meningkat karena:• pendapatan penduduk

dunia yang terus meningkat

• jaringan transportasi yang lebih baik

• jumlah penduduk yang terus bertambah yang membutuhkan pangan bergizi dan aman dikonsumsi dalam jumlah lebih besar

FOKUS FOKUS PENGAWASAN PANGANPENGAWASAN PANGAN

Meningkatnya Meningkatnya volume & volume &

keanekaragamankeanekaragamanpangan dlm pangan dlm

perdaganganperdagangan

Permintaan Permintaan masyarakat thdp masyarakat thdp

proteksi kesehatan proteksi kesehatan meningkatmeningkat

Perubahan Perubahan agricultural practiceagricultural practice

& musim& musim

Perubahan tingkah Perubahan tingkah laku manusia dan laku manusia dan

ekologiekologi

Deteksi dan Deteksi dan managemen bahaya managemen bahaya

lebih canggihlebih canggih

FoodFood--borne riskborne risk

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan – Deputi III Badan POM

• Ratusan juta manusia menderita penyakit menular maupun tidak menular karena pangan yang tercemar (FAO/WHO, 1992)

• Deklarasi dunia: “memperoleh pangan yang cukup, bergizi dan aman dikonsumsi adalah hak setiap orang”

• Ratusan juta manusia menderita penyakit menular maupun tidak menular karena pangan yang tercemar (FAO/WHO, 1992)

• Deklarasi dunia: “memperoleh pangan yang cukup, bergizi dan aman dikonsumsi adalah hak setiap orang”

Keamanan Pangan telah menjadi Keprihatinan

Dunia

Keamanan Pangan telah menjadi Keprihatinan

Dunia

Mengapa keamanan pangan menjadi keprihatinan dunia dan keprihatinan kita?Mengapa keamanan pangan menjadi keprihatinan dunia dan keprihatinan kita?

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan – Deputi III Badan POM

6

PbPb

Potensi cemaran dari lahan pertanian sampai siap dikonsumsi (from farm to table)Potensi cemaran dari lahan pertanian sampai siap dikonsumsi (from farm to table)

Hg

Residu pestisida dan bahan kimia lainnya;Antibiotika sebagai aditif pakan

Residu pestisida dan bahan kimia lainnya;Antibiotika sebagai aditif pakan

Penggunaan bahan berbahaya (formalin, boraks, pewarna tekstil)Penggunaan BTP berlebih

Penggunaan bahan berbahaya (formalin, boraks, pewarna tekstil)Penggunaan BTP berlebih

• Cemaran mikroba

• Cemaran kimia & zat toksin dalam pangan

• Cemaran mikroba

• Cemaran kimia & zat toksin dalam pangan

KONDISI LINGKUNGAN

KONDISI LINGKUNGAN

Zat Gizi• Pencernaan• Penyerapan• Penggunaan

Zat Gizi• Pencernaan• Penyerapan• Penggunaan

PENYAKIT KARENA PANGAN• berpengaruh buruk terhadap kemampuan tubuh untuk

mencerna, menyerap atau mendayagunakan zat gizi• menginduksi perubahan metabolik, akut dan kronis

Cemaran

BAHAYA BIOLOGIS

BEBAS BAHAYA

Pangan yang aman adalah pangan yang “bebas bahaya”

Pangan yang aman adalah pangan yang “bebas bahaya”

BAHAYA KIMIA

BAHAYA FISIK

Mikroba:• Bakteri• Kapang• Khamir• Protozoa• Virus

Mikroba:• Bakteri• Kapang• Khamir• Protozoa• Virus

Kontaminan Kimia:• Residu Pestisida• Residu Obat Hewan• Logam Berat (Hg,

Pb, Cd)• Aflatoksin, dsb.Bahan BerbahayaBTP Berlebihan

Kontaminan Kimia:• Residu Pestisida• Residu Obat Hewan• Logam Berat (Hg,

Pb, Cd)• Aflatoksin, dsb.Bahan BerbahayaBTP Berlebihan

• Kerikil• Potongan

logam• Paku• Isi Stapler• dsb.

• Kerikil• Potongan

logam• Paku• Isi Stapler• dsb.

Pangan Menjadi Tidak Aman Karena :

Emerging Compliance Issue:Food Contact Materials

Komposisi kimia dasar pembentuk pangan

Kontaminan KimiaMungkin mencemari pangan pada mata rantai pangan from farm to table Pestisida, obat hewan, mikotoksin, logam berat, dsb.

Kontaminan KimiaMungkin mencemari pangan pada mata rantai pangan from farm to table Pestisida, obat hewan, mikotoksin, logam berat, dsb.

BTP (Bahan Tambahan Pangan)

Diperbolehkan untuk sengaja ditambahkan ke dalam pangan

Pengawet, pewarna, pemanis, antioksidan, pengemulsi, dsb.

BTP (Bahan Tambahan Pangan)

Diperbolehkan untuk sengaja ditambahkan ke dalam pangan

Pengawet, pewarna, pemanis, antioksidan, pengemulsi, dsb.

Senyawa Kimia yang mungkin terbentuk dalam PengolahanProduk Maillard dan citarasa, 3-mcpd, trans-fatty acid, ester, akrilamida, senyawa polar pada gorengan, dsb.

Senyawa Kimia yang mungkin terbentuk dalam PengolahanProduk Maillard dan citarasa, 3-mcpd, trans-fatty acid, ester, akrilamida, senyawa polar pada gorengan, dsb.

BB (Bahan Berbahaya)yang dilarang tapi mungkin disalahgunakan untuk pangan

BB (Bahan Berbahaya)yang dilarang tapi mungkin disalahgunakan untuk pangan

Vita

min

,M

iner

al,

Lain

nya

Vita

min

,M

iner

al,

Lain

nya

Emerging Compliance

Issue:Food

Contact Materials?

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI©2010

v Tidak Disengaja (Unintentional Contamination)Praktek yang salah (Bad Practices)Ketidaktahuan (Lack of Knowledge)Ketidakpedulian (Ignorance)

v Disengaja (Intentional Contamination)Sabotase, Bioterorisme

Pencemaran bahan biologis dan kimia yang berbahaya ke dalam pangan dapat terjadi karena :

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan PanganDeputi III-Badan POM RI©2010

How do we leave bad hygiene

practices?

12

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan – Deputi III Badan POM

Keracunan Pangan di Amerika (FDA 2004)

Restaurants - FAST FOOD Restaurants - FULL SERVICE

KLB KERACUNAN PANGAN TH 2001 - 2009

KLB KERACUNAN PANGAN TAHUN 2001-2009

Agent Penyebab KLB Keracunan PanganTahun 2009

N = 115

Gambaran KLB Keracunan Pangan di Indonesia Tahun 2009

Tempat

Asal pangan

Tempat Tinggal 56.52%Sekolah 26.09%Kantor/ Pabrik 5.22%Tempat Terbuka 4.35%Hotel/Restoran 1.74%Supermarket / Pasar 1.74%Panti Asuhan 1.74%Tempat Ibadah 0.87%Perayaan Umum 0.87%Pelatihan 0.87%

Pangan Jajanan 40.87%Pangan Olahan 24.35%Pangan Jasa Boga / Katering 15.65%Pangan Rumah Tangga 19.13%

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan – Deputi III Badan POM

Mengandung boraks atau formalin?

Pewarna dilarang? Rhodamin B, Metanil Yellow?

Masalah pangan disekitar kita

Mengandung pemanis melebihi batas

Masalah Utama Keamanan Pangan di Indonesia

• Cemaran Mikroba karena rendahnya kondisi higiene dan sanitasi

• Cemaran Kimia karena kondisi lingkungan yang tercemar limbah industri

• Penyalahgunaan Bahan Berbahaya yang dilarang untuk pangan(formalin, rhodamin B, boraks, methanil yellow)

• Penggunaan BTP melebihi batas maksimal yang diijinkan (pengawet, pemanis)

KONDISI IRTP DI INDONESIAKONDISI IRTP DI INDONESIA

1. Legislasi Pangan

2. Manajemen Pengawasan Pangan (Sistem Satu Lembaga, Sistem Multi Lembaga, Sistem Terpadu)

3. Kegiatan Inspeksi

4. Pelayanan Laboratorium

5. Informasi, Edukasi, Komunikasi dan Pelatihan

1. Legislasi Pangan

2. Manajemen Pengawasan Pangan (Sistem Satu Lembaga, Sistem Multi Lembaga, Sistem Terpadu)

3. Kegiatan Inspeksi

4. Pelayanan Laboratorium

5. Informasi, Edukasi, Komunikasi dan Pelatihan

• UU. Kesehatan No 36/2009• UU Pangan No. 7/ 1996 • UU No. 8/1999 P Konsumen• Peraturan Pemerintah:

- No. 69/1999 tentang Pelabelan dan Periklanan Pangan- No. 28/2004 tentang Keamanan, Mutu & Gizi Pangan

Sistem Keamanan Pangan Terpadu di Indonesia

Sistem Keamanan Pangan Terpadu di Indonesia

Inspeksi Sarana Pengolahan Pangan, Distributor, Peritel, Ekspor/Impor

Inspeksi Sarana Pengolahan Pangan, Distributor, Peritel, Ekspor/Impor

Laboratorium PPOMN Pusat didukung oleh Laboratorium Balai POM

Laboratorium PPOMN Pusat didukung oleh Laboratorium Balai POM

Pelatihan District Food Inspectors, Penyuluh Keamanan Pangan, Program Bintang, Kampanye Keamanan Pangan

Pelatihan District Food Inspectors, Penyuluh Keamanan Pangan, Program Bintang, Kampanye Keamanan Pangan

• Seluruh rantai produksi sampai beredar di masyarakat• Pendekatan Sistem Pengawasan Obat dan Makanan 3 LAPIS:

SISPOM

InspeksiInspeksi

PemerintahPemerintah

Produsen/Industri PanganProdusen/industri pangan bertanggung jawab atas pangan yang lebih aman dan berkualitas

Produsen/Industri PanganProdusen/industri pangan bertanggung jawab atas pangan yang lebih aman dan berkualitas

KonsumenKonsumen berhak atas pilihan

pangan yang amandan bermutu

KonsumenKonsumen berhak atas pilihan

pangan yang amandan bermutu

Pangan aman dan bermutuPangan aman dan bermutu

LaboratoriumLaboratoriumManajemen Pengawasan PanganManajemen Pengawasan PanganKomunikasi,

Informasi, Edukasi , dan

Pelatihan

Komunikasi, Informasi,

Edukasi , dan Pelatihan

Pemerintah melindungi konsumen dan menjamin pangan aman dan layak dikonsumsiPemerintah melindungi konsumen dan menjamin pangan aman dan layak dikonsumsi

Sistem Pengawasan Pangan Dikembangkan dan

Diimplementasikan Dengan Benar

Sistem Pengawasan Pangan Dikembangkan dan

Diimplementasikan Dengan Benar

Peraturan Perundang-undanganPeraturan Perundang-undangan

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan – Deputi III Badan POM

UNTUK MEMBANTU TERJAMINNYA KEAMANAN PANGAN DI SELURUH MATA RANTAI PANGAN,

PEMERINTAH MENETAPKAN PEDOMAN CARA YANG BAIK (GOOD PRACTICES)

UNTUK MEMBANTU TERJAMINNYA KEAMANAN PANGAN DI SELURUH MATA RANTAI PANGAN,

PEMERINTAH MENETAPKAN PEDOMAN CARA YANG BAIK (GOOD PRACTICES)

PANGAN SEGAR, PANGAN

OLAHAN DAN PANGAN SIAP

SAJI

PANGAN SIAP SAJI

CARA RITEL PANGAN

YANG BAIK

CARA PRODUKSI

PANGAN SIAP SAJI YANG

BAIK

CARA DISTRIBUSI PANGAN YANG

BAIK

KONSUMSENPeredaran

Peredaran

CARA BUDIDAYA YANG BAIK

CARA PRODUKSI PANGAN SEGAR

YANG BAIK

PANGAN SEGAR

DIKONSUMSI BAHAN BAKU LANGSUNG PENGOLAHAN

PANGAN OLAHAN

CARA PRODUKSI PANGAN

OLAHAN YANG BAIK

Kementerian PerindustrianKementerian Kelautan dan PerikananBadan POM

Kementerian PerindustrianKementerian Kelautan dan PerikananBadan POM

Kementerian PertanianKementerian Kelautan dan PerikananKementerian PertanianKementerian Kelautan dan Perikanan

Badan POMBadan POM

Badan POMBadan POM

Kementerian KesehatanKementerian Kesehatan

Pangan sebelum beredar Diproduksi di dlm &

luar negeri

Kriteria & Tata CaraPendaftaran

Surat PersetujuanPendaftaran

Keamanan, Mutu & Gizi Pangan

Bupati / Walikota

Sertifikat PIRT

Pedoman

- Jenis Pangan

- Tata Cara Penilaian

- Tata Cara Pemberian Sertifikat PIRT

< 7 Hari Dimasukan dalam jml kecil untuk :- Penelitian, Konsumsi sendiri, Permohonan SPP

PIRT

Bebas daftar dan SPIRT

BPOM

ALUR PENERBITAN P-IRT

PEMOHONPEMOHON

DINKESKAB/KOTA

DINKESKAB/KOTA

SERTIFIKATP-IRT

SERTIFIKATP-IRT

PEMOHONPEMOHONDINKES PROV.DINKES PROV.BALAI BESAR/

BALAI POM

BALAI BESAR/BALAI POM

PEM.SARANAPEM.SARANAPENYULUHANPENYULUHAN

Langsung Tembusan

132

4

5

SERTIFIKAT PENYULUHAN

SERTIFIKAT PENYULUHAN

2.1 3.1

PEMBERIAN SERTIFIKATOLEH PEMDA KABUPATEN/KOTA

Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan

Sertifikat Produksi Pangan IRT

Mengikuti acara Penyuluhan Keamanan Pangan

Hasil Post test Minimal 60

Diperiksa Sarana Produksinya

Berita Acara Pemeriksaan Minimal Bernilai Cukup

Diperoleh

SERTIFIKAT PENYULUHAN KEAMANAN PANGAN

Diperoleh

P-IRT

BPOM

Instansi yang bertanggung jawab dibidang

Pengujian

Sampling

PIRTPOTPangan OlahanPangan Segar

Pemda Kab./KotaBadan POM1. Perindustrian2. Badan POM

1. Pertanian2. Perikanan 3. Kehutanan

Tindak Lanjut

Ps. 45Ps. 45

PUSKESMAS DINKES KAB/KOTA LABORATORIUM

Keracunan

Konfirmasi

Hasil uji

Analisis bahaya

Uji laboratorium

Laporan sementara

Persiapan penyelidikan

KLB? TdkStopPenyelidikan awal,

penanggulangan korban, pengamanan sampel pangan, buat

laporan awal

Bisa ditangani? TdkSkenario 2 atau 3

Balai POM Lab lainnnya

Laporan lisanLaporan lisan

Laporan akhir

Ya

Bagian tak terpisahkan

Laporan akhirPenyelidikan lapangan

Analisis dan interpretasi data

Pengambilan sampel

PROTAP & MEKANISME KLB

KEWENANGAN PEMERIKSAAN DALAM HAL TERDAPAT DUGAAN TERJADINYA PELANGGARAN HUKUM DI BIDANG PANGAN

KEWENANGAN PEMERIKSAAN DALAM HAL TERDAPAT DUGAAN TERJADINYA PELANGGARAN HUKUM DI BIDANG PANGAN

PANGAN SEGAR, PANGAN

OLAHAN DAN PANGAN SIAP

SAJI

PANGAN SIAP SAJI

KONSUMSENPeredaran

Peredaran

CORNBEEF

Kepala Badan POM (pangan olahan MD, ML)

Bupati/Walikota(pangan olahan IRT)

Kepala Badan POM (pangan olahan MD, ML)

Bupati/Walikota(pangan olahan IRT)

Bupati/Walikota (pangan siap saji)Bupati/Walikota (pangan siap saji)

Gubernur dan atau Bupati/Walikota (pangan segar)PROGRAM IRTP

dan PSS

PANGAN SEGAR, PANGAN

OLAHAN DAN PANGAN SIAP

SAJI

PANGAN SIAP SAJI

CARA RITEL PANGAN

YANG BAIK

CARA PRODUKSI PANGAN SIAP SAJI

YANG BAIK

CARA DISTRIBUSI PANGAN YANG

BAIK

KONSUMSENPeredaran

Peredaran

CARA BUDIDAYA

YANG BAIK

CARA PRODUKSI PANGAN

SEGAR YANG BAIK

PANGAN SEGAR

DIKONSUMSI BAHAN BAKU LANGSUNG PENGOLAHAN

PANGAN OLAHAN

CARA PRODUKSI PANGAN

OLAHAN YANG BAIK

PEMBINAAN, Pasal 51PEMBINAAN, Pasal 51

Pemerintah Kab/Kota (pangan siap saji)Pemerintah Kab/Kota (pangan siap saji)

Kementerian PertanianKementerian Kelautan dan Perikanan

Kementerian PertanianKementerian Kelautan dan Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan,Kementerian Perindustrian, Badan POM(pangan olahan tertentu) dan Pemerintah Kab/Kota (pangan olahan IRT)

Kementerian Kelautan dan Perikanan,Kementerian Perindustrian, Badan POM(pangan olahan tertentu) dan Pemerintah Kab/Kota (pangan olahan IRT)

PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

Pemerintahan daerah provinsi dan kabupaten / kota wajib menyelenggarakan urusan pemerintahan yang terkait dengan bidang pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya

Pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan kepada pemerintah daerah untuk mendukung kemampuan pemerintahan daerah

Konsekuensi diberlakukannya terhadap Pengawasan Pangan di Daerah :

• Penyuluhan Keamanan Pangan dan Penerapan Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) di Kabupaten / Kota

• Pemberdayaan Pengawas Pangan Kabupaten / Kota untuk melakukan Pengawasan dan sampling Pangan produksi IRTP dan IPSS

• Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan Pangan

• Penyuluhan Keamanan Pangan dan Penerapan Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) di Kabupaten / Kota

• Pemberdayaan Pengawas Pangan Kabupaten / Kota untuk melakukan Pengawasan dan sampling Pangan produksi IRTP dan IPSS

• Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan Pangan

Pembinaan sistem manajemen laboratorium uji mutu dan keamanan pangan kabupaten kota.

• Pengawas Keamanan Pangan Kabupten / Kota

• Penyuluh Keamanan Pangan (PKP)

• Pengawas Keamanan Pangan Kabupten / Kota

• Penyuluh Keamanan Pangan (PKP)

• Pengawas Pangan Kabupaten / Kota

• Penyuluh Keamanan Pangan (PKP)

• Pengawas Pangan Kabupaten / Kota

• Penyuluh Keamanan Pangan (PKP)

• PKP dan Penerapan Sertifikasi PIRT di Kabupaten/Kota

• Pemberdayaan Pengawas Pangan Kabupaten / Kota untuk melakukan Pengawasan Pangan Produksi PIRT dan IPSS

• PKP dan Penerapan Sertifikasi PIRT di Kabupaten/Kota

• Pemberdayaan Pengawas Pangan Kabupaten / Kota untuk melakukan Pengawasan Pangan Produksi PIRT dan IPSS

KONSEKUENSIPP No. 38 thn 2007

KONSEKUENSIPP No. 38 thn 2007

PEMERINTAHAN DAERAH PROPINSI :

Pelatihan inspektur, fasilitator,Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Pengawas keamanan pangan .

Pembinaan sistem manajemen laboratorium uji mutu dan keamanan pangan provinsi.

PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA :

Pengawasan dan registrasi makanan minuman produksi rumah tangga.

Pelatihan inspektur, fasilitator, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) keamanan pangan wilayah kabupaten/kota.

Program Pengawasan Keamanan PanganProgram Pengawasan Keamanan Panganoleh oleh Pemerintah Kabupaten/KotaPemerintah Kabupaten/Kota

(berdasarkan PP No.28 tahun 2004 dan PP No.3(berdasarkan PP No.28 tahun 2004 dan PP No.388 tahun 2007)tahun 2007)

Pelatihan Pelatihan Petugas Pengawas Pangan Petugas Pengawas Pangan (District Food Inspector) dan Penyuluh (District Food Inspector) dan Penyuluh Keamanan Pangan (PKP) Keamanan Pangan (PKP)

Penanganan Kasus KLB Keracunan PanganPenanganan Kasus KLB Keracunan Pangan

PengawasanPengawasan dan Pembinaandan Pembinaanssarana arana pproduksi daroduksi dan sampling n sampling pproduk IRTProduk IRTP

Pembinaan dan registrasi pangan Pembinaan dan registrasi pangan industri rumah tangga (SPPindustri rumah tangga (SPP--IRT)IRT)

HAL-HAL YANG PERLU DIFOKUSKAN OLEH PEMDA

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan – Deputi III Badan POM

a. Penyuluhan : konsumen dan produsen panganb. Promosi : leaflet, poster, CD, buku/modul/komik, dll.

c. Bimtek Kantin Sehat Sekolah

CD

CD

CD

CD CD

Penyuluhan & Promosi Keamanan Pangan

Upaya-upaya

Pembinaan

Dedi Fardiaz 36

Participatory Multi Level Food Safety CampaignParticipatory Multi Level Food Safety Campaign

NADFCNADFC STAKEHOLDERSSTAKEHOLDERS

Poster for campaignPoster for campaign

Copy CDCopy CD

Distribute to StakeholdersDistribute to Stakeholders

Upaya-upaya

Pembinaan

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan – Deputi III Badan POM

Kampanye Keamanan PanganKampanye Keamanan Pangan

Media massa

Talkshow Anak sekolah

Bulletin

Televisi

Seminar

RadioPameran

KonsultasiUpaya

-upaya Pembinaan

v Piagam Bintang Keamanan Pangan dapat membantu Anda.

v Program ini membantu anda mengembangkan program keamanan pangan sesuai sistem Codex melalui 3 (tiga) tahap

v Materi disusun untuk semua tahap di sepanjang mata rantai pangan. Sejauh ini, materi telah disusun untuk :v Pangan Olahanv Pangan Siap Saji (termasuk Kantin

Sekolah)v Buah dan Sayuran

Bagaimana Saya Menunjukkan bahwa Pangan Saya Aman ?

PIAGAM BINTANG KEAMANAN PANGAN

1. Meningkatkan keamanan dan mutu pangan

2. Meningkatkan kesehatan masyarakat

3. Meningkatkan bisnis4. Mempromosikan Indonesia

sebagai penghasil pangan yang aman dan bermutu

TUJUAN PIAGAM BINTANG KEAMANAN PANGAN

1. Mendorong industri pangan menerapkan praktek keamanan pangan yang baik secara “konsisten”.

2. Memberi penghargaan kepada industri yang menerapkan praktek keamanan pangan yang baik secara “konsisten”.

Kenapa Ada Program Piagam Bintang Keamanan Pangan?

PENGHARGAAN :

Piagam Bintang Keamanan Pangan

Sistem Manajemen Mutu Terakreditasi Secara Internasional

Piagam Bintang Tiga – Sistem manajemen resiko berdasar prinsip HACCP

Piagam Bintang Dua – CPPSSB (GMP) telah diterapkan. Bangunan sesuai, prosedur diikuti, dan lembar kerja diisi dengan benar dan akurat.

Piagam Bintang Satu – Pelatihan Prinsip Dasar Keamanan Pangan bagi seluruh Karyawan yang mengolah pangan.

Anda harus memenuhi persyaratan Piagam Bintang Satu dan Piagam Bintang Dua sebelum memulai Piagam Bintang Tiga

PBKP Kantin Sekolah : 12 PB1KP : 666PB2KP : 40PB3KP : 7

PENUTUP

v Luas area dan variasi jenis pangan IRTP menuntut untuk dilakukan penguatan jejaring dalam SKPT, terutama pemerintah kabupaten/kota dengan :

v - BB/BPOM untuk pengawasan produk IRTPv - Dinas terkait lainnyav Kemitraan dan Networking yang erat antara Badan POM dengan

Pemerintah Propinsi/Kabupaten/Kota diperlukan dan sangat pentingdalam rangka pelaksanaan PP No 28 Tahun 2004 dan PP No. 38 Tahun 2007

v Peningkatan mutu produk pangan IRTP tidak bisa lepas dari peningkatan keamananan pangan, karena keamanan pangan merupakan salah satu karakteristik nilai yang menentukan mutu produk pangan

v Masalah keamanan pangan adalah masalah kita semua, oleh karena itu harus ditangani secara bersama-sama oleh produsen, pemerintah dan konsumen

43

Keterangan lebih lanjut?

Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan

Jl. Percetakan Negara 23, Jakarta PusatTelp.: 021-42803516 Fax 021-42878701

Email: surveilanpangan@pom.go.id

TERIMA KASIHTERIMA KASIH