Post on 28-Dec-2015
ALAT PEMADAT (COMPACTOR)KELOMPOK 2
AFIFAH (I0111004)ANDREAWAN SETYO (I0111009)DEDY ISMAIL HARTONO (I0111024)ISCHA WATI EKA PUTRI (I0111056)YUNIAR CATUR (I0111111)
PRESENTASI METODE KONSTRUKSI
Dosen : Ir. Ary Setyawan, MSc, PhD
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
PEMAMPATAN??????
Usaha untuk mengurangi rongga-rongga udara dan air
yang semula ada di antara butir-butir sehingga dihilangkan atau
dibatasi pada proporsi dan syarat-syarat yang ditentukan dalam percobaan-percobaan
laboratorium tanah.
KLASIFIKASI
ROLLER
Berdasar cara bergeraknya, ada yang bergerak sendiri (self propelled) dan ada yang ditarik traktor (towed).
Berdasar bahan roda-roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja (steel wheel) dan ada yang terbuat dari karet (pneumatic).
Dilihat dari bentuk permukaan roda, ada yang bentuk permukaannya halus (plain), segment, grid, sheepfoot (kaki domba) dan lain-lain.
Dilihat dari susunan roda-roda gilas, ada yang beroda tiga (three wheel), tandem roller (roda dua) dan three axle tandem roller.
Alat penggilas khusus, misalnya vibrating roller bekerja menggunakan getaran sebagai unsur utama dalam usaha pemampatan tanah.
PENGGILAS
Penggilas roda tiga (three wheel roller) merupakan alat
penggilas yang tertua dan sampai sekarang masih
digunakan dalam pekerjaan-pekerjaan pemampatan. Three
wheel roller ini digunakan untuk usaha-usaha
pemampatan lapisan yang terdiri dari bahan-bahan yang berbutir kasar, misalnya untuk
pembuatan jalan macadam (sering disebut sebagai
macadam roller).
RODA
TIGA
Tandem
Roller
two axle tandem rolle
r (dengan dua as)
three axle tandem rolle
r (tiga
as)
PENGGILASAN AKHIR
Three axle tandem roller digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang berat seperti mengerjakan landasan pesawat terbang dan
lain-lainnya. Konstruksi dari three axle tandem apabila ditambah satu roda depan (guide roll) yang dipasang pada perpanjangan
overhead frame disebut walking beam, yang dapat bergerak bebas naik turun mengikuti ketidakrataaan permukaan jalan, sehingga
satuan tekanan per satuan lebar rol dapat dipertahankan besamya. Walking beam dapat juga dikunci, sehingga dapat bergerak ke
atas saja apabila permukaan jalan tidak rata. Penguncian walking beam dapat dilakukan penuh, sehingga walking beam tidak dapat
bergerak sama sekali ke atas maupun ke bawah. Pengaruh penguncian walking beam ini dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
Vibration RollerVibration roller adalah termasuk tandem roller, yang cara pemampatannya menggunakan efek getaran, dan sangat cocok digunakan pada jenis
tanah pasir atau kerikil berpasir. Efisiensi pemampatan yang dihasilkan sangat baik, karena adanya gaya dinamis terhadap tanah. Butir-butir
tanah cenderung akan mengisi bagian-bagian yang kosong yang terdapat di antara butir-butirnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemampatan dengan vibration roller ialah
frekuensi getaran, amplitude dan gaya sentrifugal.
Pengaruh plain wheel roller, terhadap kemampatan yang dihasilkan adalah dari atas ke bawah, yang artinya bagian atas akan mencapai
kemampatan terlebih dahulu dan pada bagian bawah. Hal ini karena penampang melintang pengaruh tekanan roda gilas ke dalam lapisan tanah berbentuk trapesium (gambar di bawah),
sehingga tekanan per satuan luas di bagian atas lebih besar dari pada bagian bawah. Untuk usaha pemampatan tanah dengan butiran yang banyak mengandung butiran kasar lebih baik
digunakan meshgrid roller.
MESHGRID
ROLLER
Segment RollerUntuk tanah yang banyak mengandung
lempung (tanah liat), terutama tanah yang basah, grid roller kurang memberi hasil yang baik, karena tanah akan tertinggal di antara batang-batang besi anyaman roda. Untuk menghindari hal tersebut dapat digunakan segment roller yang rodanya tersusun dari
lempengan-lempengan baja kecil-kecil. yang akan memberi tekanan per satuan luas cukup
besar dan dapat masuk ke dalam tanah, sehingga terjadi pemampatan langsung dari
bawah.
Sheepfoot RollerSheepfoot roller ini termasuk adalah alat pampat yang melindas dari bawah. Bagian utama roller ini berupa drum yang sekelilingnya diberi kaki-kaki, sehingga tekanan roller dapat terpusat pada kepala kaki yang merupakan bidang-bidang kecil dan memberikan tekanan per satuan luas yang besar.
Sheepfoot roller ini merupakan alat pampat yang ditarik, dan pada waktu ditarik kaki-kaki domba akan masuk ke dalam lapisan tanah, dan dinding drum yang ada pada permukaan lapisan akan memberikan kemampatan sementara. Sehingga tebal lapisan yang efektif untuk pemampatan dengan sheepfoot roller ini antara 20 -25 sentimeter, dan bahan tanah yang cocok untuk sheepfoot roller ini adalah tanah yang banyak mengandung lempung.
Pneumatic Tired RollerRoller jenis ini mempunyai roda-roda dari
ban karet (pneumatic) dengan permukaan yang dibuat rata. Susunan rodanya dibuat
sedemikian rupa sehingga Jalur yang dilewati jatuh di antara jalur-jalur roda
belakang, dengan demikian gilasan dapat merata pada satu lintasan roller.
Tekanan roda pada permukaan tanah dapat diatur dengan tekanan udara dalam ban (inflation pressure), makin keras ban
dipompa, makin besar tekanan per satuan luas permukaan tanah. Penggilasan
dengan ban ini mempunyai ciri khusus dengan adanya kneading effect.
Portable Roller Dan Trench Roller
Portable roller adalah roller jenis kecil dengan berat hanya 4 sampai 6 ton saja yang dilengkapi dengan roda karet yang dapat dinaik-turunkan. Waktu bekerja roda karet digantung, sehingga yang menyentuh permukaan tanah adalah roda-roda bajanya, apabila ingin dipindahkan (dibawa), roda karet diturunkan kemudian roller ditarik dengan traktor atau truk.
Trench roller adalah penggilas khusus parit atau lubang galian, sehingga konstruksinya dibuat khusus sedemikian rupa agar sesuai untuk pekerjaan tersebut (gambar). Roda yang sebelah dibuat dan baja halus dengan diameter roda lebih besar, yang digunakan sebagai pemampat, sedang roda yang sebelahnya lagi dan juga roda kemudi (guide roll) dibuat dan ban karet dengan diameter roda lebih kecil. Kemampuan roller ini untuk memampatkan parit sedalam antara 16 sampai 23 inci.
Portable Roller dengan Tangan
CARA KERJA COMPACTOR
Pada kebanyakan roller, susunan roda adalah dengan guide roll berada di depan dan drive roll di belakang, sehingga operator menghadap ke
guide roll di depan, tetapi mudahnya kita anggap bahwa roller bergerak maju bila berjalan ke arah guide roll.
Untuk menjaga kemiringan pada potongan melintang badan jalan, maka pekerjaan dimulai dengan jalur-jalur tepi yang terendah. Hal ini karena
bahan yang digilas mempunyai kecenderungan untuk menggeser (melorot) ke tepi bawah. Dengan memampatkan lebih dahulu bagian bawah, penggeseran tanah akan tertahan oleh jalur-jalur yang sudah dipampatkan. Untuk berpindah jalur, sangat dianjurkan pada waktu roller berjalan maju, hal ini untuk menghindari agar guide roll tidak
tertarik menggeser ke arah jalannya drive roll dan merusak permukaan lapisan-lapisan yang sudah dibentuk permukaannya.
Pada gambar (A) di bawah seluruh lebar jalan dapat dijalani dalam 8 pass (lintasan), pass ke 9 roller
kembali menuju ke jalur yang pertama. Pengulangan ini dilakukan terus menerus sampai
jumlah pass yang diperlukan untuk mencapai pemampatan yang dikehendaki tiap jalur sudah terpenuhi. Overlap dalam arah memanjang (A) juga perlu diberikan, karena dalam arah belok,
roller ini jumlah pass yang diberikan lebih sedikit dan pada yang di bagian lurus, gambar
(b) di bawah adalah pola penggilasan pada tikungan jalan, pass pertama dimulai dan bagian bawah (bagian lintasan yang dalam) menuju ke
bagian atas (bagian lintasan luar). Untuk lintasan-lintasan berikutnya diulang mulai dan
lintasan pertama lagi.
PRODUKSI
Produksi compactor biasanya dinyatakan dalam luasan (m2) yang dapat dipampatkan oleh penggilas sampai kepampatan yang dikehendaki per satuan waktu. Untuk menghitung dapat digunakan rumus berikut:
COMPACTOR
dimana:F : luas permukaan lapisan yang dipadatkan (m2)L : lebar efektif roda gilas (m)V : kecepatan compactor (m/jam)JM : kondisi manajemen dan medan kerjaN : jumlah lintasan (pass) yang diperlukan untuk mencapai
kemampatan yang dikehendaki Yang dimaksud satu pass adalah satu lintasan dengan roda gilas
melewati satu jalur tertentu. Agar dicapai hasil penggilasan dengan permukaan yang rata, maka tiap pass dengan pass yang berikutnya harus saling menindih (overlap) antara 15-30 cm.
HITUNGAN :
Ketebalan per lapis 10 cm, maka
produksi compactor = 0.10 * 90 = 9 m3 jam (CM)
Contoh:
Sebuah compactor three wheel roller dengan berat 8 ton digunakan untuk memampatkan suatu lapisan makadam setebal 10 cm (sesudah jadi). Jumlah pass yang diperlukan 10 kali, lebar efektif compactor 60 cm, kecepatan operasi 2 km/jam. Kondisi manajemen baik dan kondisi medan baik. Berapakah produksi compactor per jamnya ?
Daftar PustakaWidi Hartono, S.T, 2008, Pemindahan Tanah Mekanik ( Alat-alat Berat),Surakarta, LPP
UNS dan UNS Press
Ir. Susy Fatena Rostiyanti, M.Sc.,2008,Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi, Rineka Cipta