Post on 24-Jul-2015
Pranata Keluarga Pranata Keluarga dalam Masyarakatdalam MasyarakatPranata Keluarga Pranata Keluarga
dalam Masyarakatdalam MasyarakatSiti Ruhaini DzuhayatinSiti Ruhaini Dzuhayatin
Fakultas SyariahFakultas Syariah20072007
Outline
• Kompetensi Dasar: – Para mahasiswa dapat mengetahui
pranata keluarga dalam masyarakat• Buku Rujukan:
– “Pranata Keluarga” Herwanto Menggolo dalam Suyanto, dkk, Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan (Surabaya:Penada Media, 2006)
Urgensi Keluarga• Keluarga: Kebutuhan primer individu
dan bersifat universal• Istilah dan pengertian kelurga:
– Suatu kelompok dengan nenek moyang yang sama
– Kelompok yang disatukan lewat darah, Ikatan hukum & perkawinan
– Pasangan perkawinan dengan atau tanpa anak
– Satu orang (duda/janda) dengan beberapa anak.
Pranata Keluarga• Pranata keluarga: suatu sistem
norma & tata cara yang diterima untuk menyelesaikan sejumlah tugas subtantif masyarakat.
• Beberapa pranata penting keluarga:– Sub- Pranata kencan– Sub-Pranata peminangan– Sub-Pranata pertunangan– Sub-Pranata Perkawinan
Bentuk keluarga
IndustriModern
Pre/awal industrialisasiTradisional
Patriarkhi/Matriarkhi
Bilateral-SetaraAndrogini
Bentuk Keluarga
?
?
Bentuk Masyarakat
Bentuk dan relasi Dalam Keluarga
Manifestasi Relasi
Teori
Tradisional agraris Vernacular-hirarkhiMatrilinial/patriarkhal.
Asimetris-hirarkhis
Nature
Industrial awal dan modernisasi
Patriarkhal/hirarkhis Asimetris-Hirarkhis
Fungsionalisme
Industrial-Modern Androgini-bilateral Setara Nurture
Keluarga & Sosialisasi Gender
• Keluarga tradisional– Hubungan hirarkhis & paternalistik– Peran gender yang stereotipi & biner– “Berpotensi” menimbulkan problem
• Keluarga Modern– Hubungan yang setara dan
“demokratis”– Peran gender yang komplementer– Minimalisir kekerasan
Pola relasi kesetaraan• Pola relasi sebagai sebuah
keniscayaan:– Masyarakat Indonesia yang relatif
“terbuka” relasi sosialnya – Konteks negara demokrasi– Prinsip-prinsip hak asasi manusia– Capaian pendidikan
Demokratisasi Negara• Pilihan bentuk negara pasca-kolonial
– Negara kesatuan dengan sistem demokrasi: UUD dan Pancasila: mengubah pola relasi sosial: • Rasial; sekterian, etnik chauninism,
Fuedalism, patriarkhi ?, Matriarkhi• Power sharing melalui PEMILU• Mekanisme “Trias Politica”
Pranata Perkawinan• Kencan (dating)
– ‘Perjanjan sosial’ yang dilakukan oleh dua orang berjenis kelamin berbeda untuk mendapatkan kesenangan
• Fungsi Kencan– Saling mengenal– Mengetahui kepribadian sebelum
perkawinan
• Eksistensi Kencan– Tidak semua masyarakat mengenal
pranata kencan dan bahkan ada masyarakat yang “melarang”
Kencan dalam berbagai budaya• Kencan dalam berbagai budaya:
– Tiwi: • Anak sejak lahir telah dijodohkan
– Beberapa komunitas tradisional• Kencan diperkenankan setelah adanya
pertunangan• Mereka boleh berkencan dalam perayaan2
– Masyarakat Modern• Kencan digunakan sebagai proses saling mengenal
sebelum menikah• Kencan dilakukan sebagai bentuk kesenangan
tanpa harus berkomitmen menikah– Islam
• Saudi Arabia: segregasi sosial tidak memungkinkan pranata kencan sebelum menikah
• Malaysia: Secara hukum dilarang dengan pasal “khalwat” pada hukum Hudud
• Indonesia: ?
Pertunangan/Peminangan
• Perkenalan antara dua orang yang berniat melangsungkan perkawinan
• Kelanjutan dari peminangan• Dikenal diberbagai negara Barat• Asia: hanya kelas menengah
Pranata Perkawinan
• Perkawinan:– Persatuan dari dua atau lebih
individu berlainan jenis dengan persetujuan masyarakat
– Horton & HuntPola sosial yang disetujui dengan cara mana dua orang atau lebih membentuk keluarga
Fungsi Dasar Perkawinan
• Sebagai perwujudan pengaturan hubungan seksual pd individu
• Menjamin kelamgsungan hidup kelompok
• Fungsi perlindungan & pemeliharaan manusia: perawatan, perlindungan dan pendidikan
Bentuk-bentuk Hubungan Keluarga
• Berdasarkan bentuk perkawinan:– Monogami & Poligami
• Berdasarkan tempat tinggal:– Patrilokal & matrilokal
• Berdasarkan garis keturunan:– Patrilinial– matrilinial
• Perdasarkan pengaruh dominan:– Patriarkhat– Matriakhat
Bentuk Perkawinan• Monogami
– Perkawinan antara satu orang laki-laki dan perempuan dalam suatu waktu tertentu
– Lazim dilakukan oleh masyarakat modern: Penguatan hak-hak individu da hak anak
• Poligami– Dilakukan masyarakat tradisional
dengan nilai-nilai kolektifitas “karismatik”
• Poligini– Perkawinan seorang laki-laki dengan
lebih dari satu orang perempuan dalam satu waktu
– Hal-hal yang menyebabkan poligini:• Faktor budaya: terkait dengan faktor
“prestige” • Masalah Sosial: Perang, wabah penyakit• Ingin mendapatkan keturunan
Tipe Keluarga• Keluarga batih (conjugal family)
– Ikatan perkawinan: suami, istri, anak-anak yang belum kawin, anak tiri dan anak angkat•(monogami & poligami)
• Keluarga Kerabat – Didasarkan pada pertalian
darah/keturunan– Bersifat stabil daripada keluarga batih– Bersifat unilateral: patrilinial dan matrilinial
Fungsi Keluarga • Afeksi & seksual
– Pemenuhan kebutuhan dorongans seksual yang terpolakan
• Pengaturan keturunan / reproduksi– Pengaturan kelangsungan hidup manusia– Pengaturan konsepsi dan kontrasepsi
• Pemeliharaan– Keselamatan dan kesehatan anggota
keluarga sebagai bentuk dari eksitensi: perawatan tumbuh kembang, gangguan fisik dan mental
• Perlindungan & proteksi– Protejksi yang bersifat fisi, psikis, sosial dan
seksual
• Afeksi– Pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang,
perhatian dan menghargaan• Sosialisasi & Pendidikan
– Penumbuhan kepribadian anak dan orang tua
– Pendidikan norma: agama & sosial– Pendidikan perilaku, status dan peran sosial
• Ekonomi & unit produksi– Mendukung kebutuhan materiil individu
• Single income family• Dual income family• Multi income family
• Penetuan Status– Ascribe Status– Assign Status
Masalah Keluarga• Keluaga bermasalah (Broken Home)
– Goyahnya struktur keluarga– Terganggunya fungsi-fungsi dasar
keluarga: kebutuhan seksual, fungsi pemeliharaan dan sosialisasi• Faktor pribadi: egoisme, intoleransi dan
tidak adanya kepercayaan• Faktor situasi khusus:
– Intervensi keluarga besar– Komunikasi tidak setara antara suami dan istri– Kualitas pertemuan yang rendah: suami, istri &
anak
• Perceraian– Putusnya ikatan perkawinan
• Karena disepakati• Ditinggalkan dengan sengaja• Pendapatkan Hukuman lebih dari lima
tahun• Pengalami penganiayaan
– Kematian• Karena meningglanya salah satu
pasangan