Transcript of PRAKTIKUM PENTANAHAN
- 1. LATAR BELAKANG Pentanahan (grounding) adalah merupakan suatu
mekanisme dimana daya listrik dihubungkan langsung dengan tanah
(bumi). Seperti kita ketahui bersama bahwa arus listrik terjadi
jika ada perbedaan potensial diantara 2 (dua) buah titik (node).
Arus listrik selalu mengalir dari titik yang mempunyai energi
potensial (Ep) yang lebih tinggi ke titik yang mempunyai energi
potensial lebih rendah. Hal ini terjadi sebaliknya dengan arah
aliran elektron yang mengalir dari titik dengan Ep yang lebih
rendah ke titik yang mempunyai Ep yang lebih tinggi, mengapa dapat
terjadi demikian?, ilmu elektronika yang akan menjawabnya, yakni
suatu cabang ilmu fisika yang secara khusus mempelajari aliran
elektron.
- 2. TUJUAN Berdasarkan rumusan masalah diatas, yang menjadi
tujuan masalah adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui besar tahanan
pentanahan pada suatu lokasi. 2. Mengetahui besar tahanan
pentanahan setiap jenis tanah (rawa, lembab, kering). 3.
Menjelaskan penggunaan alat ukur tahanan tanah.
- 3. Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi rumusan
masalah adalah sebagai berikut: 1. Menjelaskan besar tahanan
pentanahan pada suatu lokasi. 2. Menjelaskan besar tahanan
pentanahan setiap jenis tanah (rawa, lembab, dan kering). 3.
Menjelaskan penggunaan alat ukur tahanan tanah.
- 4. 2.1 TAHANAN PENTANAHAN Sambungan ke tanah diperlukan untuk
melindungi peralatan-peralatan komunikasi dan personal terhadap
bahaya petir atau kesalahan pada power sistem dan juga dapat
berfungsi sebagai servis pada suatu sistem. Untuk merencanakan
suatu sistem pentanahan ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan, antara lain Tahanan Jenis Tanah, Struktur tanah,
keadaan lingkungan, biaya, ukuran dan bentuk sistemnya.
- 5. Pentanahan peralatan adalah penghubungan bagian bagian
peralatan listrik yang pada keadaan normal tidak dialiri arus.
Tujuannya adalah untuk membatasi tegangan antara bagian bagian
peralatan yang tidak dialiri arus dan antara bagian bagian ini
dengan tanah sampai pada suatu harga yang aman untuk semua kondisi
operasi baik kondisi normal maupun saat terjadi gangguan. Sistem
pentanahan ini berguna untuk memperoleh potensial yang merata dalam
suatu bagian struktur dan peralatan serta untuk memperoleh
impedansi yang rendah sebagai jalan balik arus hubung singkat ke
tanah. Bila arus hubung singkat ke tanah dipaksakan mengalir
melalui tanah dengan tahanan yang tinggi akan menimbulkan perbedaan
tegangan yang besar dan berbahaya.
- 6. Dari rumus untuk menentukan tahanan tanah dari statu
elektroda yang hemispherical R = /2r terlihat bahwa tahanan
pentanahan berbanding lurus dengan besarnya .
- 7. sifat geologi tanah Komposisi zat kimia dalam tanah
Kandungan air tanah Temperatur tanah Selain itu faktor perubahan
musim juga mempengaruhinya.
- 8. Jenis Tanah Resistans jenis tanah r dalam ohm-m Tanah rawa
10.....40 Tanah liat dan tanah ladang 20.....100 Pasir basah
50.....200 Kerikil basah 200....3000 Pasir/kerikil kering <
10000 Tanah berbatu 2000....3000 Air laut dan air tawar 10.....100
NILAI RESISTANSI TIAP JENIS TANAH SIFAT GEOLOGI TANAH
- 9. Kandungan zat-zat kimia dalam tanah terutama sejumlah zat
organik maupun anorganik yang dapat larut perlu untuk diperhatikan
pula. Di daerah yang mempunyai tingkat curah hujan tinggi biasanya
mempunyai tahanan jenis tanah yang tinggi disebabkan garam yang
terkandung pada lapisan atas larut. Pada daerah yang demikian ini
untuk memperoleh pentanahan yang efektif yaitu dengan menanam
elektroda pada kedalaman yang lebih dalam dimana larutan garam
masih terdapat.
- 10. Kandungan air tanah sangat berpengaruh terhadap perubahan
tahanan jenis tanah ( ) terutama kandungan air tanah sampai dengan
20%.
- 11. Temperatur bumi pada kedalaman 5 feet (= 1,5 m) biasanya
stabil terhadap perubahan temperatur permukaan. Bagi Indonesia
daerah tropic perbedaan temperatur selama setahun tidak banyak,
sehingga faktor temperatur boleh dikata tidak ada pengaruhnya.
- 12. Elektroda yang ditanam dalam tanah harus : Bahan Konduktor
yang baik Tahan Korosi Cukup Kuat
- 13. 1.Elektroda Batang 2.Elektroda Pelat 3.Elektroda Pita
- 14. Bentuk elektroda pelat biasanya empat persegu atau empat
persegi panjang yang tebuat dari tembaga, timah atau pelat baja
yang ditanam didalam tanah. Cara penanaman biasanya secara
vertical, sebab dengan menanam secara horizontal hasilnya tidak
berbeda jauh dengan vertical. Penanaman secara vertical adalah
lebih praktis dan ekonomis.
- 15. V A E R P Sumber bolak balik
- 16. Satu elektrode ukur, panjang 1 m ditanamkan tegak lurus
dalam lapisan tanah. Dengan alat ukur jembatan-tahanan, diukur
tahanan jenis tanah dalam daerah antara permukaan lapisan tanah dan
dalamnya pemasukan elektrode tersebut.
- 17. Dalam gambar diatas dapat dilihat cara mengukur resistans
jenis tanah dengan digunakan 4-batang acuan yang dimasukkan dalam
tanah dengan jarak a sepanjang satu garis lurus yang sama dan
dihubungkan ke alat ukur resistans pembumian. Pada ujung-ujung luar
batang elektrode 1 dan 4 dialirkan arus dan pada bagian dalam dari
batang elektrode 2 dan 3 diukur susut tegangan dalam lapisan
tanah.
- 18. BAB III earth 5-10 m 5-10 m EC P C1 P1 E1 Kuning Hijau
Merah 3.1 Diagram rangkaian
- 19. Alat ukur pentanahan dan kelengkapannya (earth tester)
Meteran. Martril. Pipa sebagai lubang untuk kabel listrik.
- 20. Siapkan peralatan yang digunakan secara keseluruhan.
Lakukan pengecekan keadaan baterai alat ukur. (bila menggunakan
earth tester analog, seperti terlihat pada gambar 1.3 (a) pada job
sheet). Kalibreasi alat ukur dengan cara menghubungkan ke tiga
terminal-terminal kabel kemudian menekan tombol test, setelah
sebelumnya mengubah posisi kolektor dari posisi off ke posisi skala
yang diinginkan. (bila menggunakan earth tester digital. Seperti
terlihat pada gambar 1.3 (b) pada job sheet). Ukurlah besar nilai
pentanahan pada suatu tempat/ lokasi dan membandingkanya dengan
pentanahan pada keadaan kedalaman dan kondisi tanah yang berbeda-
beda. Catatlah nilai yang terukur pada alat ukur. 3.3 Prosedur
percobaan Percobaan pengukuran pentanahan di lokasi Teknik
Mesin.
- 21. Siapkan peralatan yang digunakan secara keeluruhan. Lakukan
pengecekan keadaan baterai alat ukur. (bila menggunakan earth
tester analog, seperti terlihat pada gambar 1.3 (a) pada job
sheet). Kalibreasi alat ukur dengan cara menghubungkan ke tiga
terminal-terminal kabel kemudian menekan tombol test, setelah
sebelumnya mengubah posisi kolektor dari posisi off ke posisi skala
yang diinginkan. (bila menggunakan earth tester digital. Seperti
terlihat pada gambar 1.3 (b) pada job sheet). Ukurlah besar nilai
pentanahan pada suatu jenis tanah yang terdiri dari tanah rawa,
lembab, dan kering di setiap tempa/ lokasi dan membandingkannya
dengan pentanahan pada keadaan kedalaman elektroda dengan jarak 10
cm, 20 cm, 30 cm, 40 cm, dan 50 cm. Catatlah nilai yang terukur
pada alat ukur.
- 22. 4.1 KESIMPULAN Besar tahana pentanahan pada suatu lokasi
sangat bergantung pada jenis tanah tempat kita melakukan percobaan.
Berdasarkan refrensi yang kami dapatkan besar tahanan pentanahan
jenis tanah rawa = 30 ohmM, jenis tanah lembab (tanah liat &
ladang) = 100 ohmM, dan untuk tanah kering = 1000 ohmM. Dalam
pengukuran tahanan pentanahan ada lima metode yang kami dapatkan
berdasarkan refrensi tiga diantaranya sama dengan yang ada pada job
sheet dan selebihnya itu adalah pengukuran dengan elektrode tetap
dan metode von Werner atau cara 4-batang acuan. Dalam setiap
penggunaan alat ukur tahanan pentanahan haruslah tetap
hati-hati.
- 23. Kami megakui bahwa dalam penyusunan presentase ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami berharap adanya
partisipasi dari teman-teman serta dosen pembimbing dalam
memberikan kritik dan saran-saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan presentase ini. Terimakasih.
- 24. Tim Penyusun, Job Sheet Praktikum Distribusi dan Proteksi,
Makassar, Teknik Konversi Energi. http://www.elektroindonesia.com
Pentanahan (Grounding) Melky Salmon Aiboys Weblog.html.
www.ledaelektronics.com.au/ kyoritsu _4105_digitalearth tester.
www.elektroindonesia.com/elektro/ener24b.h tml.