Post on 12-Apr-2016
description
Struktur, Fungsi, dan Perkembangan Genitalia Maskulina
Anita Angkawinata 102012142
• Identifikasi IstilahTidak Ada
• Rumusan Masalah Seorang anak laki-laki berumur 8 tahun yang
sudah tumbuh kumis dan jambang
Makro
Anak berumur 8 tahun sudah
tumbuh kumis dan jambang
Genitalia
Maskulina
Mikro
Hormon
Perkembangan Genital Pria
(Seks Sekunder)
• Hipotesis
Anak laki-laki berumur 8 tahun, sudah tumbuh kumis dan jambang
disebabkan oleh pengaruh hormon
Struktur Makroskopis Genitalia Maskulina
.
.
.
-
-
Ductus Deferens• Disebut juga Vas Deferens• Annulus inguinalis medialis
lateral A. epigastrica inferior lateral pelvis vesica urinaria
• Bagian yang melebar disebut Ampulla ductus deferens
Seminal Vesicle• Disebut juga glandula vesiculosa• Terdiri dari 2 lobus, panjang + 5
cm• Batas-batas :
- depan : dorsal vesica urinaria- belakang : rectum- medialnya : vas deferens
Prostate Gland• Merupakan kelenjar fibromuskular• Panjang + 3 cm• Dibedakan menjadi 2 bagian :
- Basis - Apex
• Terdapat 5 lobus :- Lobus Anterior - Lobus Posterior- Lobus Medius - Lobus
Lateral (2)
Penis• Dibedakan menjadi 3
bagian :- Radix penis- Corpus penis- Glans penis
Radix Penis• Bulbus penis• Crus penis
dextra• Crus penis
sinistra
Glans Penis• Orificium
uretra externa• Frenulum• Preputium
• Corona glandis
Scrotum• Suatu kantong yang
dibentuk oleh kulit dan fascia•Berisi testis dan epididymis
Testis• Berasal dari bahasa Yunani, orchis• Menghasilkan spermatozoa dan hormon
androgen• Dibedakan menjadi bagian-bagian :–extremitas superior - facies
medialis–extremitas inferior - margo
anterior– facies lateralis - margo
posterior
Epididymis• Panjang + 6 m, dibedakan
menjadi :- caput- corpus- cauda
Struktur Mikroskopis Genitalia Maskulina
Ductus Deferens
Seminal Vesicle
Glandula Prostat
Penis
Scrotum
Hormon• Luteinizing Hormone (LH) • Folicle Stimulating Hormone
(FSH) • Androgen • Estrogen
Perkembangan Seks Sekunder
• Berlangsung sekitar umur 9-14 tahun
• Hiperfungsi testis : - prekoks sejati- prekoks tidak sejati
KesimpulanBerdasarkan penjelasan yang sudah diuraikan diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa perkembangan seks sekunder yang lebih cepat pada anak laki-laki tersebut dapat dipengaruhi oleh kerja hormon, terutama testosteron yang memiliki fungsi dalam menstimulasi perkembangan seks sekunder pada laki-laki.