PPh Badan - stie-igi.ac.id€¦ · spdn badan mulai : saat didirikan / berkedudukan di indonesia...

Post on 05-Aug-2020

10 views 0 download

Transcript of PPh Badan - stie-igi.ac.id€¦ · spdn badan mulai : saat didirikan / berkedudukan di indonesia...

Yusi Sukmayanda S.Pd M.Ak

PPh Badan

Dasar Hukum

SUBJEK PAJAK

PPh dikenakan terhadap….? (Pasal 1 UU PPh)

Subjek Pajak PenghasilanDiterima/Diperolehdalam Tahun Pajak

Subjek Pajak Pasal 2 (1) UU PPh

Orang Pribadi

Warisan yang yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan

yang berhak

Badan

Bentuk Usaha Tetap

Subjek Pajak Pasal 2 ayat (2) UU PPh

Subjek Pajak DalamNegeri (SPDN)

Subjek Pajak LuarNegeri (SPLN)

SUBJEK PAJAK

DALAM NEGERI

Pasal 2 ayat (3) UU PPh

YANG DIDIRIKAN ATAU

BERTEMPAT KEDUDUKAN DI

INDONESIA

BADAN YG TIDAK DIDIRIKAN DAN TIDAK BERTEMPAT

KEDUDUKAN DI INDONESIA

YANG MENJALANKAN

USAHA ATAU KEGIATAN

MELALUI

BUT DI INDONESIA

YANG MENERIMA ATAU MEMPEROLEH

PENGHASILAN DARI

INDONESIA BUKAN DARI MENJALANKAN

USAHA ATAU KEGIATAN MELALUI

BUT DI INDONESIA

SUBJEK PAJAK LUAR NEGERI

Pasal 2 ayat (4)

Puspenpa 2000 9

BENTUK USAHA YANG

DIPERGUNAKAN OLEH

ORANG PRIBADI

SEBAGAI

SUBJEK PAJAK LN

UNTUK MENJALANKAN

USAHA ATAU KEGIATAN

DI INDONESIA

BENTUK USAHA

TETAP

Pasal 2 ayat (5)

BADAN

SEBAGAI

SUBJEK PAJAK LN

BUT dapat berupa:

• Tempat kedudukan manajemen

• Cabang Perusahaan

• Kantor Perwakilan

• Gedung kantor

• Pabrik

• Bengkel

• Gudang

• Ruang untuk promosi dan penjualan

• Pertambangan dan penggalian sumber alam

• Wilayah kerja pertambangan migas

• Perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan atau kehutanan

• Proyek konstruksi, instalasi atau proyek perakitan

• Pemberian jasa oleh pegawai atau orang lain sepanjang dilakukan > 60 hari dlm jangka waktu 12 bulan

• Orang atau badan yang bertindak selaku agen yang kedudukannya tidak bebas

• Agen atau pegawai dari perusahaan asuransi yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Ina yang menerima premi asuransi atau menanggung risiko di Ina

• Komputer, agen elektronik atau peralatan otomatis yang dimiliki, disewa atau digunakan olehpenyelenggara transaksi elektronik untuk menjalankan kegiatan usaha melalui internet

BUT

Pengenaan 2 Tahap

– SPDN= pajak diterapkan dari laba neto BUT

– SPLN= pajak diterapkan dari sisa laba setelah pajak yang siap dikirim ke negara asal

12

SPDN

BADAN

MULAI :

SAAT DIDIRIKAN /

BERKEDUDUKAN

DI INDONESIA

BERAKHIR :

SAAT DIBUBARKAN ATAU

TIDAK LAGI

BERKEDUDUKAN DI

INDONESIA.

KEWAJIBAN PAJAK SUBJEKTIF

Pasal 2A ayat (1),(2),(3),(4) dan (5)

SPLN

BUT

MULAI :

SAAT MELAKUKAN

USAHA/KEGIATAN

MELALUI BUT DI

INDONESIA

BERAKHIR :

SAAT TDK LAGI MENJALANKAN

USAHA/KEGIATAN MELALUI BUT

DI INDONESIA.

Perbedaan WP DN dan WP LN

Dikenai PPh daripenghasilan di Ina dandari luar Ina

Dikenai berdasarkanpenghasilan neto

Dikenai tarif umum

Wajib menyampaikan SPT

WP DN Dikenai PPh dari

penghasilan dari Ina

Dikenai berdasarkanpenghasilan bruto

Dikenai tarif pajaksepadan

Tidak wajibmenyampaikan SPT

WP LN

PEMBUKUAN

Pembukuan menurut UU Pajak (Pasal 28 UU KUP)

• WP OP (kegiatan usaha/ pekerjaan bebas)

• WP BadanSiapa?

• WP OP Norma (peredaran < Rp 4,8 miliar)

• WP OP tidak melakukan kegiatanusaha/pekerjaan bebas

Pengecualian(Tetap Wajib Pencatatan)

Sanksi terkait Pembukuan

Sanksi Administratif (Pasal 13 ayat (3) UU KUP)

Sanksi Pidana (Pasal 39 ayat (1) UU KUP)

•Memperlihatkan pembukuan, pencatatan atau dokumen yang palsu/dipalsukan;• Tidak menyelenggarakan pembukuan di Indonesia/tidak meminjamkan buku, catatan atau dokumen; maka

dipidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 6 tahundan didenda paling sedikit 2 kali jumlah pajak tidak/kurang bayar dan paling banyak 4 kali kali jumlahpajak tidak/kurang bayar

Tidak memenuhi kewajiban terkait pembukuan sehingga tidak dapat diketahui besarnyapajak terutang:

atas SKPKB terbit, pokok pajak yang kurang ditambah sanksi kenaikan sebesar 50% untuk PPh dan 100% untuk PPh Potput, PPN & PPNBM dari pajak yang tidak/kurangdibayar/dipotong/ dipungut/disetor

Karakteristik Pembukuan menurut UU Pajak(Pasal 28 UU KUP)

Itikad baik dan mencerminkan keadaansebenarnya

Di Indonesia, huruf latin, angka Arab, matauang Rupiah, bahasa Indonesia

Stelsel Akrual atau Stelsel Kas

Catatan atas: harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya

Wajib disimpan selama 10 tahun di Indonesia

Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan, kecuali peraturan perpajakan menentukan lain

1

2

3

4

5

6

ALUR PENYUSUNAN SPT TAHUNAN PPh

BADAN

DokumenSumber

Jurnaltransaksi Buku Besar

LaporanKeuangan

(Laba Rugi)

RekonsiliasiFiskal

SPT TahunanPPh Badan

Neraca saldo

Koreksi Fiskal

Menambah PPh Terutang(koreksi positif) (koreksi negatif)

Mengurangi PPh Terutang

OBJEK PAJAK

SETIAP TAMBAHAN KEMAMPUAN EKONOMIS YANG :

- Diterima atau diperoleh WP

- Berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia,

- Dapat dipakai untuk konsumsi/menambah kekayaan WP

P E N G H A S I L A N

DENGAN NAMA DAN DALAM

BENTUK APAPUN

OBJEK PAJAK Pasal 4 ayat (1)

Klasifikasi Penghasilan

Penghasilan

1. Dikenai Tarif Umum Ps. 17

2. Dikenai PPh Bersifat Final

3. Dikecualikan dari Objek Pajak

Penghasilan(income/revenue)

Objek PPhPsl. 4 (1)

Dikecualikan Sbg Objek PphPsl. 4 (1) Huruf K

Objek PPh FinalPsl. 4 (2)

Bukan Objek PPhPsl. 4 (3)

Sesuai UU TidakSesuai UU

over under

Koreksi negatif Koreksi positif Koreksinegatif

Koreksinegatif

Koreksinegatif

PENGHASILAN MENURUT PAJAK DAN PELAPORANNYA

DALAM SPT TAHUNAN PPh

Penghasilan

Penghasilan

Penggantian /imbalan berkenaan dgn pekerjaan/jasa ygditerima/diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan,

honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, /imbalan dlm bentuk lainnya, kec. ditentukan lain dlm UU ini

Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan danpenghargaan

Laba usaha

Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihanharta

Penghasilan

Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telahdibebankan sebagai biaya dan pembayaran tambahan

pengembalian pajak

Bunga termasuk premium, diskonto dan imbalan karenajaminan pengembalian utang

Dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun termasukdividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis

dan pembagian SHU Koperasi

Royalti atau imbalan atas penggunaan hak

Penghasilan

Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaanharta

Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala

Keuntungan karena pembebasan hutang kecuali sampaidengan jumlah tertentu (Rp 350 juta dan termasuk kriteria

debitur kecil/PP130/2000) yang ditetapkan dengan PP

Keuntungan selisih kurs mata uang asing

Penghasilan

Premi asuransi

Iuran yang diterima/diperoleh perkumpulan darianggotanya yang terdiri dari WP yang menjalankan usaha

atau pekerjaan bebas

Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilanyang belum dikenakan pajak

Penghasilan

Penghasilan dari usaha berbasis syariah

Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam UU KUP

Surplus Bank Indonesia

Dikenai Pajak Bersifat Final

Konsekuensi Pengenaan PPh Final

penghasilan tidak dihitung kembali

pada saat penghitungan

pajak akhir tahun

pajak yang dibayar tidak

dapat dikreditkan

biaya-biaya terkait tidak

dapat menjadipengurang

Penghasilan Dikenai Pajak Bersifat Final (1)

No Jenis Penghasilan Tarif DPP Peraturan

1 Bunga deposito,

tabungan, &

diskonto SBI

20% Jumlah Bruto PP 131/2000

2 Hadiah Undian 25% Jumlah Bruto PP 132/2000

3 Bunga simpananKoperasi

•0% (s.d Rp 240.000)•10% (> Rp 240.000)

Jumlah Bruto PP 15/2009

4 Bunga Obligasi Bunga Obligasi•15% (WP DN dan BUT)•20%/tarif P3B (WP LN)

jumlah bruto bunga PP16/2009

diskonto dari Obligasi dengan kupon •15% (WP DN dan BUT)•20%/tarif P3B (WP LN)

selisih lebih harga jual/nilainominal di atas hargaperolehan (bunga)

diskonto dari Obligasi tanpa bunga•15% (WP DN dan BUT)•20%/tarif P3B (WP LN)

selisih lebih harga jual /nilainominal di atas hargaperolehan /

bunga dan/atau diskonto dari Obligasi yang diterimadan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal danLembaga Keuangan•0% 2009 – 2010•5% 2011 – 2013•15% 2014

Penghasilan Dikenai Pajak Bersifat Final (2)

No Jenis Penghasilan Tarif DPP Peraturan

5 Penjualan Saham di

Bursa Efek

0,1% Jumlah Bruto PP 14/1997

0,5% tambahan untuk saham pendiri Jumlah Bruto

6 Pengalihan Tanah dan ataubangunan bagiOP/yayasan dan organisasisejenisyang usahapokoknya melakukantransaksi pengalihan hakatas tanah dan/ataubangunan

2.5% Jumlah Bruto PP 34/2016

7 Persewaan Tanah atauBangunan

10% Jumlah Bruto PP 5/ 2002

8 Jasa Konstruksi •Pelaksana 2% (kualifikasi us. kecil)•Pelaksana 4% (tidak memiliki kualifikasi usaha)•Pelaksana 3% (untuk selain a dan b)•Perencana/Pengawas 4% (memiliki kualifikasiusaha)•Perencana/Pengawas 6% (tidak memilikikualifikasi usaha)

PP40/2009 jo PP 51/2008

Dikecualikan dari Objek Pajak

Dikecualikan dari Objek Pajak (1)

bantuan atau sumbangan, termasuk zakat

harta hibahan

warisan

harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badansebagai pengganti saham atau sebagai pengganti

penyertaan modal

Dikecualikan dari Objek Pajak (2)

Penggantian/imbalan sehubungan dengan pekerjaanatau jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuknatura dan/atau kenikmatan

pembayaran perusahaan asuransi kepada OP: asuransikesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi

dwiguna, dan asuransi bea siswa

dividen /bagian laba yang diterima /diperoleh PT sebagaiWPDN, koperasi, BUMN, atau BUMD, dari penyertaan

modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempatkedudukan di Indonesia dengan syarat:

•Dari R/E

•PT/BUMN/BUMD, kepemilikan saham paling rendah 25%

Dikecualikan dari Objek Pajak (3)

iuran yang diterima/diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan

penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun, dalam bidang-bidang tertentu yang ditetapkan dengan

Keputusan Menteri Keuangan

bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dariperseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atassaham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dankongsi, termasuk pemegang unit penyertaan kontrak

investasi kolektif

penghasilan yang diterima /diperoleh perusahaan modal venturaberupa bagian laba dari badan pasangan usaha yang didirikan dan

menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia, dengan syarat

•perusahaan mikro, kecil, menengah/ di sektor usaha tertentu

•sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia

Dikecualikan dari Objek Pajak (4)

beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan

Peraturan Menteri Keuangan

sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaganirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan dan/atau bidang

penelitian dan pengembangan, yang telah terdaftar padainstansi yang membidanginya, yang ditanamkan kembali dalam

bentuk sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/ataupenelitian dan pengembangan, dalam jangka waktu paling lama

4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut

bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh BadanPenyelenggara Jaminan Sosial kepada Wajib Pajak tertentu

Objek Pajak BUT

Objek Pajak BUT

Penghasilan dari usaha atau kegiatan BUT dan dari harta yang dimiliki/dikuasai

Penghasilan Ktr Pusat dari usaha atau kegiatan, penjualan barang atau pemberian jasa di Ina yang sejenis

dengan yang dijalankan atau dilakukan oleh BUT di Ina

Penghasilan sebagaimana dimaksud Psl 26 yang diterima ataudiperoleh kantor pusat sepanjang terdapat hubungan efektif

antara BUT dengan harta atau kegiatan yang memberikanpenghasilan dimaksud

Pengurang Penghasilan BUT

Biaya-biaya terkait 3 M dapat dikurangkan dari penghasilanBUT

Biaya admin Ktr Pusat yang diperbolehkan untuk dibebankanadalah biaya yang berkaitan dengan usaha atau kegiatan BUT yang besarnya ditetapkan oleh Dirjen Pajak (KEP-62/PJ./1995)

Pembayaran kpd Ktr Pusat yang tidak boleh dibebankansebagai biaya adalah: royalti, jasa manajemen/jasa lainnya dan

bunga kecuali yang berkenaan dengan usaha perbankan

Pembayaran sebagaimana dimaksud poin diatas tidak dianggapsebagai objek pajak kecuali bunga yang berkenaan dengan

usaha perbankan

Tidak dapat Dikurangkan dariPenghasilan BUT

Kerugian selisih kurs karena fluktuasi rupiah pada akun utang

kepada kantor pusat

Biaya dr transaksi dengan kantor pusat atau BUT lain dari

perusahaan yang sama yang tidak wajar dalam kelaziman usaha

OBJEK PAJAK - HADIAH

Jenis Objek Pajak Objek Tarif

a. Hadiah langsung Non OP -

b. Hadiah undian OP Final 25%

c. Hadiah/penghargaan sehub. dg pekerjaan, kegiatan, perlombaan ygditerima o/ WP OP

Objek PPhps 21

PPh ps17

d. Hadiah/penghargaan sehub. dg pekerjaan, kegiatan, perlombaan ygditerima o/ WP Badan

Objek PPhps 23

15%

e. Hadiah/penghargaan yg diterima o/ WPLN

Objek PPhps 26

20%

PENGURANG PENGHASILAN BRUTO

Rekonsiliasi Fiskal Biaya

Beban

(cost/expense)

Dapat Dikurangkan

Psl.6 (1)

Tidak dapat dikurangkan

Ps.9 (1)

Sesuai UU Tidak Sesuai UU

over under

Koreksipositif

Koreksinegatif

Koreksi positif