Post on 21-Jun-2015
description
POTRET BURAM HUTAN RIAUOleh
ZULFAHMIKOORDINATOR JIKALAHARI
www.jikalahari.org
PEKANBARU , 19 FEBRUARI 2007
15:52:44
Abstrak
• Degradasi hutan di Indonesia
• Tingkat degradasi hutan Riau
• Penyebab Utama Degradasi Hutan Riau
• Tekanan terhadap hutan alam yang tersisa.
• Dampak
• solusi
Hutan Indonesia• Luas Hutan Indonesia hutan seluas 162 juta ha ditahun
1950-an
• kurun waktu 50 tahun 40% dinyatakan dalam kondisi rusak/kritis, dan tersisa 98 juta hektar ( Forest watch Indonesia 2001)
• Tingkat deforestasi di Indonesia – tahun 1980-an hutan di Indonesia rusak hampir 1 juta ha/th– Tahun 1990-an yang rusak 1,7 juta ha/tahun. – Tahun 1996 yang rusak 2 juta hektar/th – Tahun 2005 yang brusak 2,8 juta ha per tahun
(Departemen Kehutanan 2006).
Degradasi Hutan Di Riau
Luas hutan Riau
476,233
5,623,601
6,415,655
4,159,823
3,413,937
2,743,173
2,944,065
3,216,374
-
1,000,000
2,000,000
3,000,000
4,000,000
5,000,000
6,000,000
7,000,000
1982 1988 1996 2000 2002 2004 2005 2015
Faktor Penyebab Degradasi Hutan Riau
Praktek pengelolaan hutan yang buruk
Situasi HPH/IUPHHK Di Riau
Tahun Unit Luas (juta Ha)
1996 54 4.50
1997 49 4.10
1998 44 3.40
2006 14 0.70
Dephut 2006
Peta HPH
Pertumbuhan Perkebunan Sawit di Propinsi Riau
-
200,000.00
400,000.00
600,000.00
800,000.00
1,000,000.00
1,200,000.00
1,400,000.00
1,600,000.00
1,800,000.00
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2004 2005
Ekspansi Perkebunan Sawit Skala Besar
Ekspansi Perkebunan Kayu Skala Besar
Peruntukan kawasan untuk sektor swasta di Riau
Peta overlay ijin HPH, Perkebunan dan HTI di Riau
Pembalakan Haram Pembalakan haram telah
sama tuanya dengan pembalakan komersial itu sendiri. Bahwa saat ini pembalakan haram menjadi perhatian utama lebih dikarenakan skala dan intensitasnya yang sedemikian besar seiring dengan meningkatnya kebutuhan industri perkayuan yang berbanding terbalik dengan kesehatan hutan tersebut (Ginting, 2002).
Keadaan Industri Primer hasil Hutan Propinsi Riau s.d. 2005.
NO
Jenis Industri Jumlah (Unit)
Kapsitas terpasang Kebutuhan bahan baku
BBS Pertukangan
1 Pulp & Paper 2 3.910.000 Ton/thn
17.595.000
2 Chip mill 2 296.000 Ton/thn
325.600
3 Plywood 9 542.650 M3/thn 904.417
4 Sawn Timber
- Ijin Perindag 456 1.592.184 M3/thn 3.184.368
- Ijin Kab/Kota 103 261.500 M3/thn 523.000
5 Arang bakau 4 33.970 M3/thn 152.865
Jumlah 576 17.920.600 4.764.650
Total Kebutuhan bahan baku 22.685.250 Sumber; Dinas kehutanan Propinsi Riau 2006
Kemampuan Pasokan Bahan Baku Hutan Produksi Propinsi Riau s.d. 2005
NoSumber Bahan Baku Jenis bahan baku (M3)
BBS Pertukangan
1 IUPHHK-HA (Hutan alam) 678.267,40
2 Penyiapan lahan IUPHHK-HT/HTI (hutan alam)
10,420.153,76 220.173,91
3 Produksi Hutan Tanaman (HTI) 3.520.488,00
4 Produksi Hutan Tanaman Rakyat (HTR)
5.019,38
Jumlah 13.945.661,10 898.441.31
Total kemampuan pasokan kayu 14,844,102.41
Sumber; Dinas kehutanan Propinsi Riau 2006.
Dampak
• Banjir dan kekeringan Banjir yang terjadi di Riau pada tahun 2003-2004 yang
melanda 7 kabupaten/kota di propinsi Riau telah menimbulkan kerugian mencapai 800 milyar rupiah atau setara dengan 60% dari APBD 7 kabupaten/kota yang dilanda banjir pada tahun 2003 (Walhi Riau dan Greenomic 2004).
Kebakaran Hutan dan LahanKebakaran tahun 1997-1998 terjadi di 23 dari 27 provinsi di Indonesia saat itu menbabkan sekitar 10 juta ha hutan di Indonesia mengalami kerusakan dengan jumblah kerugian mencapai 10 miliar US dolar. diperkirakan emisi karbon akibat kebakaran mencapai 13-40% dari emisi karbon yang ditimbulkan akibat pembakaran bahan-bahan fosil dari seluruh dunia.Sumber: National Development Planning Agency (BAPPENAS), 1999. Final Report, Annex I: Causes, Extent, Impact and Costs of1997/98 Fires and Drought. Asian Development Bank Technical Assistance Grant TA 2999-INO, Planning for Fire Prevention andDrought Management Project.[2] Sumber: National Development Planning Agency (BAPPENAS), 1999. Final Report, Annex I: Causes, Extent, Impact and Costs of1997/98 Fires and Drought. Asian Development Bank Technical Assistance Grant TA 2999-INO, Planning for
Fire Prevention andDrought Management Project.
Kerugian negara yang diakibatkan oleh aktivitas illegal loging mencapai 34 triliun rupiah per tahun
Akibat Illegal Loging
Konflik Satwa Dan Manusia
Konflik Sosial
Tumpang tindih perijinan
Dampak dari proses pengeluaran izin yang kurang baik selama ini mengakibatkan terjadinya tumpang tindih perizinan, setidaknya terdapat:
• 53 kasus tumpang tindih antara HPH dengan HTI, • 150 kasus antara HTI Dengan Perkebunan, • 33 kasus tumpang tindi izin HPH dengan Perkebunan dan • 8 kasus tumpang tindi izin antara perkebunan, HPH dan HTI.
Total luasan kawasan yang izinnya tumpang tindih mencapai 414,6 ribu ha.
Peta ….
Hutan Alam Riau Tersisa
Hutan alam tersisa terancam dikonversi
Solusi
Menghentikan
Konversi Hutan Alam
TERIMAKASIH
Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau
(Jikalahari)
Jl. Angsa II no. 3A, Sukajadi Pekanbaru
Email: sekretariat@jikalahari.org
Web : www.jikalahari.org
Phon : 0761-27875