Post on 05-Dec-2015
BAB IPENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah Pencemaran udara atau polusi udara kian hari semakin meningkat, ini sangat
memprihatinkan mengingat pencemaran adalah hal yang sangat membahayakan bagi
kelangsungan makhluk hidup dan lingkungannya. Di kota-kota besar, kontribusi gas
buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%.
Sedangkan kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15%,
sisanya berasal dari sumber pembakaran lain,misalnya dari rumah tangga, pembakaran
sampah, kebakaran hutan, dll. Sebenarnya banyak polutan udara yang perlu
diwaspadai, tetapi organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan beberapa jenis
polutan yang dianggap serius.
Polutan udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia, hewan,serta mudah
merusak harta benda adalah partikulat yang mengandung partikel aspa dan jelaga,
hidrokarbon, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida. Semuanya diemisikan oleh
kendaraan bermotor. WHO memperkirakan bahwa 70% penduduk kota di dunia pernah
menghirup udara kotor akibat emisi kendaraan bermotor, sedagkan 10% sisanya
menghirup udara yang bersifat marginal. Akibatnya fatal bagi bayi dan anak-anak.
Orang dewasa yang beresiko tinggi, misalnya wanita hamil, usia lanjut, serta orang
yang telah memiliki riwayat penyakit paru dan saluran pernapasan menahun.
Celakanya, para penderita maupun keluarganya tidak menyadari bahwa berbagai
akibat negatif tersebut berasal dari polusi udara akibat emisi kendaraan bermotor yang
semakin memprihatinkan.
Beberapa hasil penelitian tentang polusi udara dengan segala resikonya telah
dipublikasikan, termasuk resiko kanker darah. Namun, jarang disadari entah berapa
ribu warga kota yang meninggal setiap tahunnya karena infeksi saluran pernapasan,
asma, maupun kanker paru-paru akibat polusi udara kota. Meskipun sesekali telah
turun hujan langit di kota-kota besar di Indonesia tidak biru lagi. Udara kota telah
dipenuhi oleh jelaga dan gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Diperkirakan dalam sepuluh tahun mendatang terjadi peningkatan jumlah penderita
penyakit paru-paru dan saluran pernapasan. Bukan hanya infeksi saluran pernapasan
akut yang kini menempati urutan pertama dalam pola penyakit diberbagai wilayah di
Indonesia, tetapi juga meningkatnya jumlah penderita penyakit asma dan kanker paru-
paru.
Rumusan MasalahApakah yang dimaksud dengan pencemaran udara?
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di
dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan
normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu
serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama, akan dapat mengganggu
kehidupan manusia. Bila keadaan seperti itu terjadi maka udara dikatakan telah
tercemar. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 mengenai
Pengendalian Pencemaran udara, yang dimaksud dengan pencemaran udara adalah
masuknya atau dimaksuknya zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam udara
ambient oleh kegiatan manusia sehingga mutu udara ambient turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan udara ambient tidak memenuhi fungsinya.
Apa saja faktor pencemaran udara?
1. Kecepatan kendaraan
Arus lalu lintas kendaraan bermotor dengan kecepatan rata-rata rendah akan
menyebabkan peningkatan konsentrasi terutama partikel karbon dioksida (CO) dan
hidrokarbon (HC) yang lebih berbahaya mengganggu kesehatan daripada dengan
kecepatan tinggi, dimana juga akan memproduksi lebih banyak emisi gas buang yang
mengandung Nitrogen Oksid (NOx).
2. Usia kendaraan yang lama
Mesin kurang berfungsi/sempurna akibat pemeliharaan dan suku cadang
kendaraan yang terbatas/tidak diproduksi lagi.
3. Kondisi lalu lintas
Volume lalu lintas yang cenderung tinggi memberikan andil terbesar
pencemaran udara.
4. Kondisi atmosfir
Perubahan iklim atmosfir seperti menimbulkan panas global, efek rumah kaca,
dan lain-lain.
Tujuan Penelitian Pada dasarnya geografi mempelajari tentang alam dan sekitarnya untuk itu kita
tidak hanya harus menguasai teori-teori saja, namun juga harus mahir dalam
menganalisis persoalan lingkungan. Sehingga dalam kegiatan pembelajaran di butuh
kan penelitian.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana pencemaran udara yang
terjadi di bumi dan bagaimana cara kita mengurangi bahkan menanggulangi
pencemaran tersebut.
Penelitian ini juga bertujuan untuk menyelesaikan tugas bab 4 mengenai
lingkungan hidup yang materinya mencakup pencemaran air, tanah, dan udara.
Sebagaiman tugas kita sebagai seorang pelajar dapat melakukan perubahan bagi
lingkungan dan sekitar.
Diharapkan dengan penelitian ini kita bisa mempelajari bagaimana cara
menanggulangi pencemaran yang terjadi di bumi kita.
Tempat Penelitian Kota Depok adalah kota kecil di selatan Jakarta yang sudah mulai mengalami
polusi udara yang cukup memprihatinkan. Walaupun Depok bukan merupakan kota
metropolis, tetapi karena letak nya yang menghubungkan dengan ibukota Jakarta itulah
yang menyebabkan Kota Depok menjadi jalur stategis dan dilalui banyak kendaraan
bermotor. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kualitas udara di kota tersebut.
Kini udara di Kota Depok mulai tercemar dan itu sudah cukup parah.
Polusi udara lebih banyak di rasakan oleh orang orang yang sering berada di
sekitar jalan raya seperti pedagang kaki lima,pejalan kaki dan sebagainya. jika kita ingin
merasakan polusi udara, kita dapat pergi ke terminal bis ataupun di sepanjang jalan
raya. karena di tempat itulah terdapat banyak sekali kendaraan bermotor yang
mengeluarkan gas karbodioksida, dapat di bayangkan bagaimana keadaan udara di
daerah itu yang telah terkontaminasi dengan gas karbondioksida berlebih, maka udara
di sekitar daerah itu akan terasa lebih panas dari pada udara di tempat lainnya.bukan
hanya mengganggu aktifitas sehari hari tetapi dapat pula menyebabkan penyakit
gangguan pernapasan bagi orang yang tidak terbiasa menghirup udara itu.
Tingkat pencemaran udara di Kota Depok memang belum separah Kota Jakarta
tetapi kita harus mewaspadai dan berusaha untuk mengurangi tingkat pencemaran
tersebut. Kondisi itu akibat banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang lalu lalang di
beberapa ruas jalan utama di Depok, termasuk kendaraan angkutan umum yang
jumlahnya semakin hari semakin banyak saja. Jalan Margonda yang merupakan jalan
utama di Kota Depok mengalami tingkat pencemaran udara yang paling tinggi
dibandingkan dengan daerah lainnya.Tingginya tingkat pencemaran udara karena arus
lalu-lintas yang amat padat di daerah itu dibandingkan daerah lainnya,salah satu alasan
kepadatan arus lalu-lintas tersebut karena akses Margonda yang merupakan pusat
bisnis dan jalur yang menghubungkan langsung dengan ibukota Jakarta, sehingga
banyak kendaraan yang melintas di jalan yang selalu macet hampir setiap hari tersebut.
BAB IIDASAR TEORI
Definis udara menurut ahli :
ANAXIMENES
Menurutnya, udara merupakan zat yang terdapat di dalam semua hal, baik air, api,
manusia, maupun segala sesuatu. Karena itu, Anaximenes berpendapat bahwa udara
adalah prinsip dasar segala sesuatu. Udara adalah zat yang menyebabkan seluruh
benda muncul, telah muncul, atau akan muncul sebagai bentuk lain.
Pengertian umum udara
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara
bumi yang kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon
dioksida , dan gas-gas lain.
Definisi
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi
di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan
manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau
polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak
pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar
sekunder.
Pencemaran Primer
Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari
sumber pencemaran udara. [Karbon monoksida]adalah sebuah contoh dari pencemar
udara primer karena ia merupakan hasil daari pembakaran.
Pencemaran Sekunder
Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi
pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam [smog fotokimia]
adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Sumber Pencemaran Udara Telah disadari bersama, kualitas udara saat ini telah menjadi persoalan global,
karena udara telah tercemar akibat aktivitas manusia dan proses alam. Masuknya zat
pencemar ke dalam udara dapat secara alamiah, misalnya asap kebakaran hutan,
akibat gunung berapi, debu meteorit dan pancaran garam dari laut ; juga sebagian
besar disebabkan oleh kegiatan manusia, misalnya akibat aktivitas transportasi,
industri, pembuangan sampah, baik akibat proses dekomposisi ataupun pembakaran
serta kegiatan rumah tangga.
Terdapat 2 jenis pencemar yaitu sebagai berikut :
a) Zat pencemar primer, yaitu zat kimia yang langsung mengkontaminasi udara dalam
konsentrasi yang membahayakan. Zat tersebut bersal dari komponen udara alamiah
seperti karbon dioksida, yang meningkat diatas konsentrasi normal, atau sesuatu yang
tidak biasanya, ditemukan dalam udara, misalnya timbal.
b) Zat pencemar sekunder, yaitu zat kimia berbahaya yang terbentuk di atmosfer melalui
reaksi kimia antar komponen-komponen udara.
Sumber bahan pencemar primer dapat dibagi lagi menjadi dua golongan besar :
1) Sumber alamiah
Beberapa kegiatan alam yang bisa menyebabkan pencemaran udara adalah
kegiatan gunung berapi, kebakaran hutan, kegiatan mikroorganisme, dan lain-lain.
Bahan pencemar yang dihasilkan umumnya adalah asap, gas-gas, dan debu.
2) Sumber buatan manusia
Kegiatan manusia yang menghasilkan bahan-bahan pencemar bermacam-
macam antara lain adalah kegiatan-kegiatan berikut :
a) Pembakaran, seperti pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah
tangga, industri, kendaraan bermotor, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang
dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).
b) Proses peleburan, seperti proses peleburan baja, pembuatan soda,semen, keramik,
aspal. Sedangkan bahan pencemar yang dihasilkannya antara lain adalah debu, uap
dan gas-gas.
c) Pertambangan dan penggalian, seperti tambang mineral and logam. Bahan
pencemar yang dihasilkan terutama adalah debu.
d) Proses pengolahan dan pemanasan seperti pada proses pengolahan makanan,
daging, ikan, dan penyamakan. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama asap, debu,
dan bau.
e) Pembuangan limbah, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga.
Pencemarannya terutama adalah dari instalasi pengolahan air buangannya. Sedangkan
bahan pencemarnya yang teruatam adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk.
f) Proses kimia, seperti pada proses fertilisasi, proses pemurnian minyak bumi, proses
pengolahan mineral. Pembuatan keris, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang
dihasilkan antara lain adalah debu, uap dan gas-gas
g) Proses pembangunan seperti pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan
yang semacamnya. Bahan pencemarnya yang terutama adalah asap dan debu.
h) Proses percobaan atom atau nuklir. Bahan pencemarnya yang terutama adalah gas-
gas dan debu radioaktif.
Efek Negatif Pencemaran Udara Bagi Kesehatan Tubuh Tabel 1 menjelaskan tentang pengaruh pencemaran udara terhadap makhluk
hidup. Rentang nilai menunjukkan batasan kategori daerah sesuai tingkat kesehatan
untuk dihuni oleh manusia. Karbon monoksida, nitrogen, ozon, sulfur dioksida dan
partikulat matter adalah beberapa parameter polusi udara yang dominan dihasilkan oleh
sumber pencemar. Dari pantauan lain diketahui bahwa dari beberapa kota yang
diketahui masuk dalam kategori tidak sehat berdasarkan ISPU (Indeks Standar
Pencemar Udara) adalah Jakarta (26 titik), Semarang (1 titik), Surabaya (3 titik),
Bandung (1 titik), Medan (6 titik), Pontianak (16 titik), Palangkaraya (4 titik), dan Pekan
Baru (14 titik). Satu lokasi di Jakarta yang diketahui merupakan daerah kategori sangat
tidak sehat berdasarkan pantauan lapangan [1].
Tabel 1. Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)
Kategor
i
Renta
ng
Karbon
monoksid
a (CO)
Nitrogen
(NO2)Ozon (O3)
Sulfur
dioksida
(SO2)
Partikulat
Baik 0-50Tidak ada
efek
Sedikit
berbau
Luka pada
Beberapa
spesies
tumbuhan
akibat
kombinasi
dengan
SO2
(Selama 4
Jam)
Luka
pada
Beberapa
spesies
tumbuhan
akibat
kombinasi
dengan
O3
(Selama 4
Jam)
Tidak ada
efek
Sedang51 –
100
Perubaha
n kimia
darah tapi
tidak
terdeteksi
Berbau
Luka pada
Beberapa
spesies
tumbuhan
Luka
pada
Beberapa
spesies
tumbuhan
Terjadi
penuruna
n pada
jarak
pandang
Tidak
Sehat
101 –
199
Peningkat
an pada
kardiovas
kular pada
Bau dan
kehilanga
n warna.
Peningkat
Penurunan
kemampua
n pada atlit
yang
Bau,
Meningka
tnya
kerusaka
Jarak
pandang
turun dan
terjadi
perokok
yang sakit
jantung
an
reaktivitas
pembuluh
tenggorok
an pada
penderita
asma
berlatih
keras
n
tanaman
pengotora
n debu di
mana-
mana
Sangat
Tidak
Sehat
200-
299
Meningkat
nya
kardiovas
kular pada
orang
bukan
perokok
yang
berpenyak
it Jantung,
dan akan
tampak
beberapa
kelemaha
n yang
terlihat
secara
nyata
Meningka
tnya
sensitivita
s pasien
yang
berpenya
kit asma
dan
bronchitis
Olah raga
ringan
mengakiba
tkan
pengaruh
parnafasan
pada
pasien
yang
berpenyakl
t paru-paru
kronis
Meningka
tnya
sensitivita
s pada
pasien
berpenya
kit asma
dan
bronchitis
Meningka
tnya
sensitivita
s pada
pasien
berpenya
kit asma
dan
bronchitis
Berbah
aya
300 –
lebih
Tingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang
terpapar
Sumber: Bapedal [1]
Tabel 2. Sumber dan Standar Kesehatan Emisi Gas Buang
Pencemar Sumber Keterangan
Karbon
monoksida
(CO)
Buangan kendaraan
bermotor; beberapa
proses industri
Standar kesehatan: 10
mg/m3 (9 ppm)
Sulfur dioksida
(S02)
Panas dan fasilitas
pembangkit listrik
Standar kesehatan: 80
ug/m3 (0.03 ppm)
Partikulat
Matter
Buangan kendaraan
bermotor; beberapa
Standar kesehatan: 50
ug/m3 selama 1 tahun;
proses industri 150 ug/m3
Nitrogen
dioksida (N02)
Buangan kendaraan
bermotor; panas dan
fasilitas
Standar kesehatan: 100
pg/m3 (0.05 ppm) selama
1 jam
Ozon (03) Terbentuk di atmosfir
Standar kesehatan: 235
ug/m3 (0.12 ppm) selama
1 jam
Sumber: Bapedal [2]
Tabel 2 memperlihatkan sumber emisi dan standar kesehatan yang ditetapkan
oleh pemerintah melalui keputusan Bapedal. BPLHD Propinsi DKI Jakarta pun
mencatat bahwa adanya penurunan yang signifikan jumlah hari dalam kategori baik
untuk dihirup dari tahun ke tahun sangat mengkhawatirkan. Dimana pada tahun 2000
kategori udara yang baik sekitar 32% (117 hari dalam satu tahun) dan di tahun 2003
turun menjadi hanya 6.85% (25 hari dalam satu tahun) [3]. Hal ini menandakan
Indonesia sudah seharusnya memperketat peraturan tentang pengurangan emisi baik
sektor industri maupun sektor transportasi darat/laut. Selain itu tentunya penemuan-
penemuan teknologi baru pengurangan emisi dilanjutkan dengan pengaplikasiannya di
masyarakat menjadi suatu prioritas utama bagi pengendalian polusi udara di Indonesia.
Zat-zat yang menyebabkan pencemaran udara
Karbon Monoksida
Karbon monoksida, rumus kimia C O , adalah gas yang tak berwarna, tak berbau,
dan tak berasa. Ia terdiri dari satu atomkarbon yang secara kovalen berikatan dengan
satu atom oksigen. Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen dan satuikatan
kovalen koordinasi antara atom karbon dan oksigen. Karbon monoksida dihasilkan
dari pembakaran tak sempurna dari senyawa karbon, sering terjadi pada mesin
pembakaran dalam. Karbon monoksida terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen
dalam proses pembakaran. Karbon dioksida mudah terbakar dan menghasilkan lidah
api berwarna biru, menghasilkan karbon dioksida. Walaupun ia bersifat racun, CO
memainkan peran yang penting dalam teknologi modern, yakni merupakan prekursor
banyak senyawa karbon.
Karbon monoksida, walaupun dianggap sebagai polutan, telah lama ada di atmosfer
sebagai hasil produk dari aktivitas gunung berapi. Ia larut dalam lahar gunung berapi
pada tekanan yang tinggi di dalam mantel bumi. Kandungan karbon monoksida dalam
gas gunung berapi bervariasi dari kurang dari 0,01% sampai sebanyak 2% bergantung
pada gunung berapi tersebut. Oleh karena sumber alami karbon monoksida bervariasi
dari tahun ke tahun, sangatlah sulit untuk secara akurat menghitung emisi alami gas
tersebut.
Karbon monoksida memiliki efek radiative forcing secara tidak langsung dengan
menaikkan konsentrasi metana dan ozon troposfer melalui reaksi kimia dengan
konstituen atmosfer lainnya (misalnya radikal hidroksil OH-) yang sebenarnya akan
melenyapkan metana dan ozon. Dengan proses alami di atmosfer, karbon monoksida
pada akhirnya akan teroksidasi menjadi karbon dioksida. Konsentrasi karbon
monoksida memiliki jangka waktu pendek di atmosfer. CO antropogenik dari emisi
automobil dan industri memberikan kontribusi pada efek rumah kaca dan pemanasan
global. Di daerah perkotaan, karbon monoksida, bersama dengan aldehida, bereaksi
secara fotokimia, meghasilkan radikal peroksi. Radikal peroksi bereaksi
dengan nitrogen oksida dan meningkatkan rasio NO2 terhadap NO, sehingga
mengurangi jumlah NO yang tersedia untuk bereaksi dengan ozon. Karbon monoksida
juga merupakan konstituen dari asap rokok.
Oksida Nitrogen
Nitrogen oksida sering disebut dengan NOx, karena oksida nitrogen mempunyai
2 macam bentuk yang sifatnya berbeda, yaitu gas NO2 dan gas NO. Sifat gas
NO2 adalah berwarna dan berbau, sedangkan gas NO tidak berwarna dan tidak
berbau. Warna gas NO2 adalah merah kecoklatan dan berbau tajam menyengat
hidung.
Dari seluruh jumlah NOx yang dibebaskan ke atmosfer, jumlah yang terbanyak adalah
dalam bentuk NO yang diproduksi oleh aktivitas bakteri. Akan tetapi poluasi NO dari
sumber alami ini tidak merupakan masalah karena tersebar secara merata sehingga
jumlahnya menjadi kecil. Yang menjadi masalah adalah polusi NO yang diproduksi oleh
kegiatan manusia karena jumlahnya akan meningkat hanya pada tempat-tempat
tertentu.
Konsentrasi NOx di udara di daeraah perkotaan biasanya 10-100 kali lebih
tinggi daripada di udara daerah pedesaan. Konsentrasi NOx di udara daerah perkotaan
dapat mencapai 0,5 ppm (500 ppb). Seperti halnya CO, emisi nitrogen oksida
dipengaruhi oleh kepadatan penduduk karena sumber utama NOx yang diproduksi
manusia adalah dari pembakaran, dan kebanyakan pembakaran disebabkan oleh
kendaraan, produksi energi dan pembuangan sampah. Sebagian besar emisi NOx yang
dibuat manusia berasal dari pembakaran arang, minyak, gas alam dan bensin.
Udara terdiri dari sekitar 80% volume nitrogen dan 20% volume oksigen. Pada
suhu kamar kedua gas ini hanya sedikit mempunyai kecenderungan untuk bereaksi
satu sama lain. Pada suhu yang lebih tinggi (di atas 1210oC) keduanya dapat bereaksi
membentuk nitric oksida dalam jumlah tinggi sehingga mengakibatkan polusi udara.
Dalam proses pembakaran, suhu yang digunakan biasanya mencapai 1210-1765oC
dengan adanya udara, oleh karena itu reaksi ini merupakan sumber NO yang penting.
Jadi reaksi pembentukan NO merupakan hasil samping dalam proses pembakaran.
Pembentukan NO dirangsang hanya pada suhu tinggi, oleh karena itu NO di
dalam campuran ekuilibrium pada suhu tinggi akan terdisosiasi kembali menjadi N2 dan
O2 jika suhu campuran tersebut diturunkan perlahan-lahan untuk memberikan waktu
yang cukup bagi NO untuk terdisosiasi. Akan tetapi jika campuran ekuilibrium tersebut
didinginkan secara mendadak, akan banyak NO yang masih terdapat pada campuran
suhu rendah tersebut. Pendinginan cepat tersebut sering terjadi pada proses
pembakaran.
Oksida Sulfur
Gas belerang oksida atau sering ditulis dengan SOx, terdiri dari gas SO2 dan
gas SO3 yang keduanya mempunyai sifat berbeda. Gas SO2 berbau sangat tajam dan
tidak mudah terbakar, sedangkan gas SO3 bersifat sangat reaktif. Gas SO3mudah
bereaksi dengan uap air yang ada di udara untuk membentuk asam sulfas atau H2SO4.
Asam sulfat ini sangat reaktif, mudah bereaksi (memakan) benda-benda lain yang
mengakibatkan kerusakan, seperti proses pengkaratan (korosi) dan proses kimiawi
lainnya. Konsentrasi gas SO2 di udara akan mulai terdeteksi oleh indera manusia
(tercium baunya) manakala konsentrasinya berkisar antara 0,3 – 1 ppm.
Hanya sepertiga dari jumlah sulfur yang terdapat di atmosfer merupakan hasil
dari aktivitas manusia, dan kebanyakan dalam bentuk SO2 . Sebanyak dua pertiga dari
jumlah sulfur di atmosfer berasal dari sumber-sumber alam seperti volcano, dan
terdapat dalam bentuk H2S dan oksida. Masalah yang ditimbulkan oleh polutan yang
dibuat manusia adalah dalam hal distribusinya yang tidak merata sehingga
terkonsentrasi pada daerah tertentu, bukan dari jumlah keseluruhannya, sedangkan
polusi dari sumber alam biasanya lebih tersebar merata. Transportasi bukan
merupakan sumber utama polutan SOx tetapi pembakaran bahan bakar pada
sumbernya merupakan sumber utama polutan SOx, misalnya pembakaran batu arang,
minyak bakar, gas, kayu dan sebagainya.
Pembakaran bahan-bahan yang mengandung sulfur akan menghasilkan kedua
bentuk sulfur oksida, tetapi jumlah relatif masing-masing tidak dipengaruhi oleh jumlah
oksigen yang tersedia. Meskipun udara tersedia dalam jumlah cukup, SO2selalu
terbentuk dalam jumlah terbesar. Jumlah SO2 yang terbentuk dipengaruhi oleh kondisi
reaksi, terutama suhu dan bervariasi dari 1 sampai 10% dari total SOx.
CFC
CFC merupakan kepanjangan dari (Chloro Fluoro Carbon) atau yang disebut
sebagai Freon, CFC ini menyerang Ozon, akibatnya kandungan Ozon di angkasa
menipis dan mengakibatkan lubang di kutub utara dan selatan, sehingga UV
(ultraviolet) mampu menerobos masuk ke atmosfer dan menyebabkan terjadinya
radiasi. Radiasi dari UV ini akan mengakibatkan kanker kulit jika terkena langsung kulit
manusia dalam waktu yang cukup lama, apalagi bagi manusia yang mempunyai hobi
berjemur. Jika lapisan ozon semakin menipis dan berlobang, maka bumi ini seakan
telanjang dan tidak ada lagi pelindung dari radiasi UV. CFC ini dua ribu kali lebih efektif
memperangkap radiasi gelombang panjang daripada karbon. Menurut CFC ini dapat
bertahan di atmosfer selama beberapa dekade, sedangkan satu molekul karbon
dioksida dapat bertahan sampai 100 tahun, satu molekul nitrous oksida selama 170
tahun, dan satu molekul metana selama 10 tahun.
Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C)
dan hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen
yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai
pengertian dari hidrokarbon alifatik. Sebagai contoh, metana (gas rawa) adalah
hidrokarbon dengan satu atom karbon dan empat atom hidrogen: CH4. Etana adalah
hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana) yang terdiri dari dua atom karbon bersatu
dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga atom karbon:
C2H6. Propana memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2·n+2).
VOC
VOC adalah volatile organic compounds atau senyawa organik yang mudah
menguap. Sesuai dengan namanya, senyawa ini mudah menguap di udara bebas.
Dengan sifatnya ini, maka orang-orang yang dalam kesehariannya berkutat dengan zat
kimia ini memiliki risiko keterpajanan yang sangat tinggi. Apalagi zat pelarut yang
digunakan sebagai pelarut dalam banyak industri manufaktur sebagian besar
menggunakan VOC, misalnya benzena dan toluena, yang oleh Environmental
Protection Agency (EPA) dalam golongan 2B (possible human carcinogenic).
Ozon (O3)
Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor,
oksigen dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah kecil
tetapi lapisan ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-
B). Ozon terbentuk di udara pada ketinggian 30km dimana radiasi UV matahari dengan
panjang gelombang 242 nm secara perlahan memecah molekul oksigen (O2) menjadi
atom oksigen, tergantung dari jumlah molekul O2 atom-atom oksigen secara cepat
membentuk ozon. Ozon menyerap radiasi sinar matahari dengan kuat di daerah
panjang gelombang 240-320 nm.
Khlorin (Cl2)
Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat.
Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida
yang toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada
perang dunia ke-1.Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi
pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru
dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang bersifat
sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan. Gas khlorin juga dapat
mengalami proses oksidasi dan membebaskan oksigen seperti pada proses yang
terjadi di bawah ini.
Partikulat Debu (TSP)
Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikulat
udara yang dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli.
Keadaan ini bukan berarti bahwa ukuran partikulat yang lebih besar dari 5 mikron tidak
berbahaya, karena partikulat yang lebih besar dapat mengganggu saluran pernafasan
bagian atas dan menyebabkan iritasi.
Timah Hitam (Pb)
Gangguan kesehatan adalah akibat bereaksinya Pb dengan gugusan sulfhidril
dari protein yang menyebabkan pengendapan protein dan menghambat pembuatan
haemoglobin, Gejala keracunan akut didapati bila tertelan dalam jumlah besar yang
dapat menimbulkan sakit perut muntah atau diare akut. Gejala keracunan kronis bisa
menyebabkan hilang nafsu makan, konstipasi lelah sakit kepala, anemia, kelumpuhan
anggota badan, kejang dan gangguan penglihatan.
Parameter Kualitas Udara
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah melakukan
pemantauan terhadap beberapa parameter kualitas udara yang berdampak negatif
terhadap keselamatan dan kesehatan masyarakat. Pendirian jaringan pemantauan
kualitas udara di Indonesia berkaitan erat dengan program-program Badan Meteorologi
Se Dunia (WMO) antara lain Program Global Ozone Observing System (GO3OS) di
tahun 1950-an, Program Background Air Pollution Monitoring Network (BAPMoN) di
tahun 1960-an, Program Global Atmosphere Watch (GAW) tahun 1989 dan Program
GAW Urban Research Meteorological and Environment (GURME) tahun 1999. Sampai
saat ini stasiun pemantau terdiri atas 26 stasiun pemantau kimia air hujan(KAH) serta
37 stasiun pemantau konsentrasi debu (SPM).
Sampai saat ini BMKG memiliki 43 jaringan stasiun pemantau kualitas udara.
Dari 43 Stasiun/ Unit Kerja Pemantau Kualitas Udara, melakukan pengamatan
parameter kualitas udara sebagai berikut: Sebanyak 41 Stasiun melakukan
pengamatan SPM (Suspended Particle Matter), dan 29 stasiun diantaranya selain SPM
juga melakukan pengamatan komposisi kimia atmosfer/tingkat keasaman/kimia air
hujan.
Lima (5) stasiun berada di wilayah DKI Jakarta, dan khususnya di kantor Pusat
BMKG Jakarta selain melakukan pengukuran SPM dan komposisi kimia air hujan, juga
melakukan pengukuran SO2, NO2, aerosol dan ozon permukaan. Sedangkan di
Stasiun Global Atmosphere Watch (GAW Station) yang berlokasi di Bukit Kototabang-
Sumatera Barat yang terletak pada posisi 00o 12′ 17″ LS dan 100o 19″ 15″ BT pada
ketinggian 864.5 meter di atas permukaan laut, dilakukan pemantauan parameter
kualitas udara yang lebih komprehensif, meliputi : Aerosol
PM10,PM2,5,NO2,SO2,CO,O3,Gas Rumah Kaca (CH4, CO2,N20,SF6) dan radiasi UV-
B
Fungsi stasiun GAW adalah untuk mengkoordinasikan pengamatan dan penelitian
perubahan komposisi atmosfer dengan tujuan : – Memahami peranan kimia atmosfer
kaitannya dengan perubahan iklim regional-global. – Mengevaluasi pengaruh kimia
atmosfer terhadap lingkungan. Potensi yang dimiliki oleh Laboratorium Kualitas Udara
Badan Meteorologi dan Geofisika dalam mendukung pemantauan kualitas udara,
ditampilkan pada tabel di bawah ini.
METODA SAMPLING DAN PERALATAN LABORATORIUM YANG DIGUNAKAN
BAB IIICARA KERJA PENELITIAN
Alat dan bahan penelitian Alat dan bahan yang saya gunakan sangat sederhana. Saya hanya melakukan
penelitian di kawasan jalan raya Margonda dan terminal Depok karena di kawasan
itulah pusat dimana banyak kendaraan bermotor.
Selain itu saya sebagai warga depok sendiri bisa merasakan bagaimana udara
di kawasan kota depok walaupun udara di kota depok belum seperti udara di kota
jakarta tetapi itu sangat menghawatirkan karena berpengaruh terhadap kesehatan
warganya.
Saya juga melakukan penelitian dengan browsing melalui internet, di internet kita bisa
mengetahui segala hal yang kita cari, saya juga membaca beberapa surat kabar kota
depok mengenai pencemaran udara di kota depok yang semakin hari semakin parah.
Langkah kerja praktikum Melalui surat kabar yang saya baca dan berdasarkan penelitian saya. Tingkat
polisi udara di Kota Depok diperkirakan sangat signifikan, berdasrkan hasil kajian yang
dilakukan pihak BLH ditiga ruas jalan utama yakni, Jalan Margonda, Jalan Raya Cinere,
dan Jalan Raya Bogor. Tingkat polusinya sudah diatas rata-rata angka 50 persen.
Tingginya tingkat pencemaran udara disebabkan dua faktor, pertama, meningkatnya
jumlah penduduk yang berkolerasi dengan bertambahnya volume kendaraan.Kedua,
banyaknya bengkel yang tidak memiliki alat uji emisi.
Untuk mengatasi masalah ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas
Perhubungan (Dishub) untuk melakukan uji emisi terhadap seluruh kendaraan di Kota
Depok baik itu kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.
Serta melakukan pelbagai upaya menekan tingkat polusi, termasuk dengan membuat
ruang terbuka hijau (RTH) dan penanaman pohon trembesi di sepanjang Jalan
Margonda dan Jalan Juanda.
Sementara Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Depok Ulis
Sumardi mengungapkan, pihaknya membantu mengurangi polusi udara adalah dengan
cara melakukan penanaman pohon trembesi di sepanjang Jalan Margonda dan Jalan
Juanada. Sebab, pohon trembesi mampu menyerap karobonmonoksida yang
dikeluarkan kendaraan bermotor. Jalan Margonda akan menjadi paru-paru Kota Depok.
Berdasarkan Undang-undang no 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruangan, ujar Ulis,
warga dan pemerintah diwajibkan membuat RTH. “Warga hanya diwajibkan
menyediakan 10 persen lahan hijau di kediamannya, sedangkan kewajiban pemerintah
adalah 20 persen. Jika perda tentang RTH nanti disyahkan maka setiap orang wajib
menjaga keasrian lingkungan sehingga tidak dapat sembarangan menebang atau
memangkas pohon yang telah ada.
Selain kawasan jalan Margonda dan terminal depok ada satu lagi kawasan di depok
yang termasuk rawan pencemaran udara yaitu kawasan cimanggis yang
menghubungkan ke daerah bogor. Disana adalah kawasan industri oleh karena itu
banyak pabrik-pabrik yang berdiri.
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian Setelah melakukan penelitia, kualitas udara Kota Depok bertambah buruk
karena semakin tingginya jumlah penduduk dankendaraan bermotor di kota itu. Kondisi
itu diperburuk dengan banyaknya daerah terbuka yang beralih fungsi menjadi kawasan
perbelanjaan atau niaga dan perkantoran. Berjubelnya jumlah kendaraan bermotor dan
bertambahnya penduduk penyebab buruknya kualitas udara di Kota Depok Dari uji
sampel Oktober 2010, kualitas udara terburuk ditemukan di Jalan Margonda Raya.
Rusaknya udara di pusat pemerintahan, pusat perdagangan dan perbelanjaan terbesar
di Kota Depok itu karena tingginya mobilitas kendaraan bermotor.
Selain Jalan Margonda Raya, kondisi udara di Jalan Siliwangi, Jalan Raden
Ajeng Kartini, Jalan Dewi Sartika, Jalan Nusantara juga sangat buruk. Namun tidak
seburuk di.Jalan Margonda Raya. Kualitas udara pada empat kawasan ini belumdi
ambang batas. Di Jalan Margonda banyak ditemukan partikel-partikel debu serta balian
kimia seperti asap dari knalpot kendaraan. Hal itu bisa berpengaruh pada kesehatan
pernapasan. Pendengaran juga bisa terganggu akibat dari suara bising kendaraan.
Kota Depok memang memiliki kawasan hutan yang berada di Universitas
Indonesia hutan tersebut memiliki peran penting untuk keseimbangan alam di kawasan
kota depok. Kawasan Hutan Kota yang dikelola UI mencirikan ekosistem hutan tropis
dengan tiga bentuk ekosistem unggulan yaitu:
Ekosistem pepohonan yang bersumber dari Indonesia Bagian Timur,
Ekosistem pepohonan wilayah Indonesia Bagian Barat
Komplek vegetasi asli JABODETABEK yang dipadu serasi dengan zoning Hutan Jati
Mas yang tumbuh hijau menghampar diantara gedung Rektorat UI dan FASILKOM
serta FISIP UI.
PembahasanDampak pencemaran udara bagi kesehatan
Pencemaran udara merupakan masalah global. Sumber pencemaran udara adalah
terutama pembakaran bahan bakar fosil untuk mendapatkan energi untuk industri dan
transportasi.
Pencemaran udara pada dasarnya berbentuk partikel (debu, gas, timah hitam) dan gas
(Karbon Monoksida (CO),Nitrogen Oksida (NO x) , Sulfur Oksida (SOx), Hidrogen Sulfida
(H2S), hidrokarbon). Udara yang tercemar dengan partikel dan gas ini dapat
menyebabkan gangguan kesehatan yang berbeda tingkatan dan jenisnya tergantung
dari macam, ukuran dan komposisi kimiawinya.
Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan dapat
menyebabkan terjadinya:
1) Iritasi pada saluran pernafasan. Hal ini dapat menyebabkan pergerakan silia menjadi
lambat, bahkan dapat terhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan.
2) Peningkatan produksi lendir akibat iritasi oleh bahan pencemar.
3) Produksi lendir dapat menyebabkan penyempitan saluran pernafasan.
4) Rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan.
5) Pembengkakan saluran pernafasan dan merangsang pertumbuhan sel, sehingga
saluran pernafasan menjadi menyempit.
6) Lepasnya silia dan lapisan sel selaput lendir.
Akibat dari hal tersebut di atas, akan menyebabkan terjadinya kesulitan
bernafas sehingga benda asing termasuk bakteri/mikroorganisme lain tidak dapat
dikeluarkan dari saluran pernafasan dan hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi
saluran pernafasan.
Tabel 1. Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)
Tabel 2. Sumber dan Standar Kesehatan Emisi Gas Buang
Sumber: Bapedal [2]
Dampak pencemaran udara bagi lingkungan
Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat
terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis,
dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat
proses fotosintesis.
Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti
SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air
hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain: Mempengaruhi kualitas air permukaan,
Merusak tanaman, Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan dan Bersifat korosif sehingga
merusak material dan bangunan
Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
Pencairan es di kutub
Perubahan iklim regional dan global
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung
alami bumi yang berfungsi memfilterradiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan
dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC
yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian
molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-
lubang pada
lapisan ozon
Upaya untuk mengurangi dampak polusi udara
Mengurangi jumlah mobil lalu lalang. Misalnya dengan jalan kaki, naik sepeda,
kendaraan umum, atau naik satu kendaraan pribadi bersama teman-teman (car
pooling).
Selalu merawat mobil dengan seksama agar tidak boros bahan bakar dan asapnya
tidak
mengotori udara
Meminimalkan pemakaian AC. Pilihlah AC non-CFC dan hemat energi.
Mematuhi batas kecepatan dan jangan membawa beban terlalu berat di mobil agar
pemakaian bensin lebih efektif.
Meminimalkan penggunaan bahan kimia.Menghiasi rumah dan lingkungan dengan
tanaman asli.
Kalau toilet menggunakan pengharum ruangan, pilih yang tidak mengandung aerosol.
Jangan membuang sampah sembarangan, terutama di sungai, selokan dan laut.
Menggunakan lebih banyak barang-barang yang terbuat dari kaca/keramik, bukan
plastik atau styrofoam.
Sebisa mungkin menghindari menggunakan barang/produk dengan kemasan kecil
(sachet) karena akan menambah jumlah sampah.
Membiasakan menggosok gigi dengan menggunakan gelas, bukan menyalakan keran
terus-menerus. Jangan sia-siakan air bersih.
Sebisa mungkin menggunakan lap atau sapu tangan untuk menggantikan tisu yang
terbuat dari kertas.
Mengurangi belanja yang tidak perlu agar tidak menimbulkan sampah di kemudian hari.
Membeli bensin yang bebas timbal (unleaded fuel).
Memilih produk yang ramah lingkungan. Misalnya parfum non-CFC.
Memakai plastik berulang kali. Sampah plastik sulit diurai dan kalau dibakar
menimbulkan zat beracun.
Tidak merokok.
Memilah antara sampah basah dan sampah kering dan menyediakan tempat untuk
keduanya.
Memfotokopi secara bolak-balik atau memakai kertas yang sisinya masih kosong.
Menghemat kertas berarti mengurangi penggundulan hutan. Bumi yang hijau dapat
menyerap polusi lingkungan lebih baik.
Menggunakan lampu dengan kapasitas yang tepat.
Bila kita menggunakan kamar kecil, jangan lupa mematikan air setelah kita pakai. Ingat,
semakin banyak air terbuang percuma berarti kita turut memboroskan sumber daya
alam.
BAB VPENUTUP
Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah pencemaran udara selain disebabkan
oleh faktor alam, pencemaran udara lebih banyak disebabkan oleh manusia, misalnya
dari kendaraan bermotor, kegiatan industri dan sebagainya. selain dapat
membahayakan lingkungan, pencemaran udara juga dapat membahayakan kesehatan
manusia.
Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan juga berpengaruh
terhadap kualitas lingkungan sendiri, apalagi di jaman globalisasi ini pembangunana
dimana mana. Termasuk pembangunan pabrik yang kalau tidak di perhatikan dapat
membahayakan lingkungan.
Pencemaran udara dapat memberikan dampak yang sangat berbahaya bagi
kesehatan manusia dan lingkungan hidup kurangnya perhatian dari pemerintah juaga
memengaruhi perkembangan pencemaran yang kian hari kian meningkat.
Saran Menurut saya masyarakat kurang memiliki kesadaran terhadap pentingnya
menjaga lingkungan, untuk itu perlu di adakannya sosialisasi mengenai lingkungan.
Sebagai pelajar kita juga memiliki peran, kita bisa memulai dari hal hal kecil seperti
menggunakan barang barang yang ramah lingkungan, mengadakan kegiatan positif
seperti penanaman seribu pohon.
Pemerintah adalah pihak yang memiliki peran paling penting dan seharusnya
pemerintah menindak tegas para pelaku perusakan lingkungan , apalagi para pemilik
pabrik yang limbahnya berbahaya bagi kesehatan manusia, undang undang yang telah
di buat seharusnya ditegakkan agar tetap tidak terjadi pelanggaran.
Oleh karena itu kita sebagai pelajar mulai dari sekarang harus memiliki
kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbanga lingkungan dan kita juda bisa
mempelajari bagaimana cara mengurangi dan mengatasi pencemaran di bumi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Zat – zat Pencemar Udara
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Pengertian Pencemaran Udara
arhidayat.staff.uii.ac.id/2008/08/08/sumber-pencemaran-udara/
putraprabu.wordpress - pencemaran-udara/
putraprabu.wordpress - nitrogen-oksida-nox/
bmg.go.id - kualitas-udara.bmg
tegarrezavie.multiply.com
megagamega.wordpress – Pencemaran udara
www.radaronline.co.id/berita/read/9991/2011/mozile pembantu rector bid. Kemahasiswaan
Prof. Dr. Masrakh, M.Pd
195506181981031002
Nuni widiarti, spd ,msi
0028107804
085741233155