Post on 17-Jul-2016
description
1 | laporan/IUT/Fitra Ramadhanti/1206398
LAPORAN
ILMU UKUR TAMBANG
PENGUKURAN POLIGON TERBUKA
FITRA RAMADHANTI
1206398/2012
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
2 | laporan/IUT/Fitra Ramadhanti/1206398
PENGUKURAN POLIGON TERBUKA
A. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menerangkan syarat-syarat poligon terbuka
2. Melakukan pengukuran poligon terbuka
3. Menghitung hasil pengukuran
4. Terampil menggukan alat Theodolite
B. Landasan Teori
Kerangka Kontrol Horisontal (KKH) merupakan kerangka dasar pemetaan
yang memperlihatkan posisi horisontal (X,Y) antara satu titik relatif terhadap titik
yang lain di permukaan bumi pada bidang datar. Untuk mendapatkan posisi
horisontal dari KKH dapat digunakan banyak metode, salah satu metode
penentuan posisi horisontal yang sering digunakan adalah metode poligon.
Metode poligon digunakan untuk penentuan posisi horisontal banyak titik dimana
titik yang satu dan lainnya dihubungkan dengan jarak dan sudut sehingga
membentuk suatu rangkaian sudut titik-titik (polygon). Pada penentuan posisi
horisontal dengan metode ini, posisi titik yang belum diketahui koordinatnya
ditentukan dari titik yang sudah diketahui koordinatnya dengan mengukur semua
jarak dan sudut dalam poligon.
Berdasarkan bentuknya poligon dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu :
1. poligon terbuka,
2. tertututup,
3. bercabang dan
3 | laporan/IUT/Fitra Ramadhanti/1206398
4. kombinasi.
Di dalam laporan ini kita membahas tentang poligon terbuka dimana Poligon
terbuka adalah poligon yang titik awal dan titik akhirnya merupakan titik yang
berlainan (tidak bertemu pada satu titik).
Macamnya :
Polygon terbuka bebas ( tidak terikat )
Polygon terbuka terikat sebagian
- Polygon terbuka terikat azimuth sebagian
- Polygon terbuka terikat koordinat sebagian
Polygon terbuka terikat sebagian
- Polygon terbuka terikat azimuth
- Polygon terbuka terikat koordinat
C. Alat-alat
1. Theodolit digital : 1 set
2. Yalon : 1 buah
3. Pita ukur : 1 buah
4. Trifoot : 1 buah
5. Bak ukur : 1 buah
6. Payung : 1 buah
4 | laporan/IUT/Fitra Ramadhanti/1206398
D. Langkah Kerja
Cara Pengukuran Polygon Terbuka Bebas :
Siapkan catatan , daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan
diukur.
Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik
Dirikan pesawat di atas titik P1 dan lakukan penyetelan alat sampai
didapat kedataran.
Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan
kunci kembali dengan memutar skrup piringan bawah.
Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat
sudut azimuth. (Bacaan ini merupakan bacaan biasa untuk bacaan muka.)
Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah
jarum jam, kemudian putar teropong 180° arah vertikal dan arahkan
teropong ke titik P2.
Lakukan pembacaan sudut horisontal.(Bacaan ini merupakan bacaan luar
biasa untuk bacaan muka.)
Pindah pesawat ke titik P2 dan lakukan penyetelan alat.
Arahkan pesawat ke titik P3, baca dan catat sudut horisontalnya (bacaan
biasa untuk bacaan muka).
Lakukan pembacaan sudut luar biasa pada titik P2.
Putar teropong pesawat searah jarum jam dan arahkan ke titi P1. Baca dan
catat sudut horisontalnya, baik bacan biasa maupun luar biasa.(Bacaan ini
merupakan bacaan belakang.)
5 | laporan/IUT/Fitra Ramadhanti/1206398
Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polygon berikutnya
sampai P akhir.
Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
Lakukan perhitungan sudut pengambilan , sudut azimuth dan koordinat
masing-masing titik.
Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.
6 | laporan/IUT/Fitra Ramadhanti/1206398
E. Data Hasil Percobaan dan Hasil Perhitungan
titik tinggi
alat
bacaan benang (m) sudut sudut jurusan jarak
(m) d sin α d cos α x y
Ba Bt Bb ° ' '' total ° ' '' total
B 1,42 100 100
2,31 2,19 2,1 287 41 0 287,6833333 21 -20,0077 6,378875
A 1,36 213 9 20 213,4833 79,99225 106,3789
1,69 1,5 1,52 321 10 0 321,1666667 17 -10,66 13,24255
1 1,4 180 48 40 181,4667 69,33228 119,6214
1,9 1,6 1,44 322 38 0 322,6333333 46 -27,918 36,55932
2 1,4 180 8 0 180,1333 41,41426 156,1807
1,63 1,48 1,34 322 46 0 322,7666667 29 -17,5468 23,08916
3 1,43 241 27 0 241,45 23,86745 179,2699
1,51 1,32 1,125 384 13 0 384,2166667 39 15,79225 35,11203
4 1,53 194 42 40 195,3667 39,6597 214,3819
1,285 1,147 1,008 399 35 0 399,5833333 28 17,65044 21,34835
5 1,46 173 10 0 173,1667 57,31013 235,7303
2,04 1,872 1,49 392 45 0 392,75 55 29,7536 46,25715
6 1,48 141 13 40 141,8833 87,06373 281,9874
1,34 1,215 1,085 354 37 0 354,6333333 26 -2,38499 25,38822
7 84,67874 307,3757
7 | laporan/IUT/Fitra Ramadhanti/1206398
F. Gambar Hasil Percobaan
G. Cara Pembahasan
Jarak
D = ( Ba – Bb) x 100
Menghitung Azimuth
αb-a = αa-b + β1’ - 180°
Menghitung koordinat
Koordinat X= koordinat X sebelumnya ± d Sin α
Koordinat Y= Koordinat Y sebelumnya ± d Cos α
H. Kesimpulan
1. Titik awal dan akhir pada poligon terbuka tidak bersatu satu sama lain
0
50
100
150
200
250
300
350
0 20 40 60 80 100 120
Series1