teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon....

70
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu ukur tanah adalah ilmu, seni dan teknologi untuk menyajikan informasi bentuk permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur buatan manusia pada bidang yang dianggap datar.Ilmu ukur tanah sering disebut plan surveying. Ilmu ukur tanah bagian dari geodesi (geodetic surveying). Definisi sederhana dari ukur tanah adalah menentukan posisi atau letak titik di atas atau pada permukaan bumi. Definisi yang lebih berkembang adalah pekerjaan untuk menggambarkan keadaan fisik sebagian permukaan bumi menyerupai keadaan sebenarnya dilapangan. Produk yang sesuai dengan definisi terakhir adalah peta topografi, sedangkan jenis-jenis pekerjaan yang sederhana antara lain mengukur jarak antara dua titik, mengukur panjang dan lebar atau sisi-sisi sebidang lahan, mengukur lereng dan penggambaran bentuk sebidang lahan. Ilmu geodesi mempunyai dua maksud: 1. Maksud ilmiah yaitu yang mempelajari bentuk dan besar bulatan bumi. KERANGKA DASAR HORIZONTAL 1

Transcript of teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon....

Page 1: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu ukur tanah adalah ilmu, seni dan teknologi untuk menyajikan

informasi bentuk permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur buatan manusia

pada bidang yang dianggap datar.Ilmu ukur tanah sering disebut plan surveying.

Ilmu ukur tanah bagian dari geodesi (geodetic surveying).

Definisi sederhana dari ukur tanah adalah menentukan posisi atau letak

titik di atas atau pada permukaan bumi. Definisi yang lebih berkembang adalah

pekerjaan untuk menggambarkan keadaan fisik sebagian permukaan bumi

menyerupai keadaan sebenarnya dilapangan. Produk yang sesuai dengan definisi

terakhir adalah peta topografi, sedangkan jenis-jenis pekerjaan yang sederhana

antara lain mengukur jarak antara dua titik, mengukur panjang dan lebar atau sisi-

sisi sebidang lahan, mengukur lereng dan penggambaran bentuk sebidang lahan.

Ilmu geodesi mempunyai dua maksud:

1. Maksud ilmiah yaitu yang mempelajari bentuk dan besar bulatan bumi.

2. Maksud praktis yaitu ilmu yang mempelajari penggambaran

permukaan bumi yang dinamakan peta (gambar).

Batasan datar ilmu ukur tanah cakupan wilayahnya yang relatif sempit

yaitu berkisar antara 0,5 derajat x 0,5 derajat atau 55 km x 55 km. Yang

membedakan ilmu ukur dengan geodesi yaitu kalau ilmu ukur tanah tidak

memperhatikan kelengkungan bumi sedangkan geodesi sebaliknya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa tujuan dari pengukuran kerangka dasar horizontal atau pengukuran

poligon

2. Sebutkan jenis-jenis poligon

3. Sebutkan peralatan, bahan dan prosedur pengukuran poligon

4. Bagaimana pengolahan data poligon

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 1

Page 2: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

5. Bagaimana penggambaran data poligon manual

6. Bagaimana penggambaran data poligon digital

1.3 Tujuan

1. Mengetahui tujuan dari pengukuran kerangka dasar horizontal atau

pengukuran poligon.

2. Mengetahui jenis-jenis poligon.

3. Mengetahui peralatan, bahan dan prosedur pengukuran.

4. Memahami pengolahan data poligon.

5. Bisa menggambarkan data poligon manual.

6. Bisa menggambarkan data poligon digital.

1.4 Manfaat

Dengan adanya laporan ini diharapkan bisa memberi penjelasan tentang

pengukuran kerangka dasar horizontal, mengetahui peralatan yang digunakan

dalam pengukuran, serta mampu mengolah data dan menggambarkan hasil

pengolahan data baik secara manual maupun digital.

1.5 Metode Penulisan

Pencatatan data hasil pengukuran lapangan dan penyusunan laporan

praktikum ilmu ukur tanah ini menggunakan metode penulisan berdasarkan studi

lapangan yang digunakan untuk pengisian data pada tabel hasil pengamatan

praktikum poligon adalah dengan studi lapangan atau pengamatan langsung di

lapangan dan metode studi literatur yang digunakan untuk menghitung data hasil

pengamatan lapangan serta penyusunan laporan adalah dengan metode literatur

atau berdasarkan rumusan-rumusan yang didapat dari berbagai macam sumber

buku yang berhubungan dengan ilmu ukur tanah.

1.6 Prinsip Dasar Pengukuran

Untuk menghindari kesalahan – kesalahan yang mungkin terjadi, maka

tugas mengukur harus didasarkan pada prinsip pengukuran yaitu:

1. perlu adanya pengecekan yang terpisah

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 2

Page 3: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

2. tidak adanya kesalahan – kesalahan dalam pengukuran.

1.7 Volume Pekerjaan

Volume pengerjaan adalah urutan kegiatan saat praktikum dilaksanakan.

Berikut adalah hal-hal yang akan dilakukan selama praktikum di laksanakan:

1. persiapan peminjaman dan perlengkapan alat ukur

2. persiapan pengukuran

3. perhitungan kesalahan koreksi garis bidik

4. pengukuran kerangka dasar horizontal

5. perhitungan kesalahan (koreksi) dari data pengukuran.

1.8 Studi Lapangan

Metode penulisan yang digunakan untuk pengisian data pada tabel hasil

pengamatan praktikum kerangka dasar horizontal (theodolite) adalah dengan studi

lapangan atau pengamatan langsung di lapangan.

1.9 Studi Literatur

Metode penulisan yang digunakan untuk menghitung data hasil

pengamatan lapangan serta penyusunan laporan adalah dengan metode literatur

atau berdasarkan rumusan-rumusan yang didapat dari berbagai macam sumber

buku yang berhubungan dengan ilmu ukur tanah.

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 3

Page 4: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Poligon

Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode

pengukuran dan pemetaan. Kerangka dasar horizontal yang bertujuan untuk

memperoleh koordinat planimetris (x,y) titik-titik pengukuran.

Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal (KDH) :

1) Metode titik tunggal

2) Pengikatan kemuka

3) Pengikatan kebelakang

Pengikatan kebelakang di bagi dua metode:

1) Metode collins

2) Metode cassini

3) Metode titik banyak

Banyak titik di bagi lima metode :

Metode poligon

1) Metode triangulasi

2) Metode trilaterasi

3) Metode triangulterasi

4) Metode kuadrilateral

Pengukuran polygon sendiri mengandung arti salah satu metoda penentuan

titik diantara beberapa metoda penentuan titik yang lain. Berdasarkan bentuknya

polygon dapat dibagi dalam dua bagian, diantaranya:

1. Polygon berdasarkan visualnya, macamnya adalah :

A. Polygon tertutup

Pada poligon tertutup :

1) Garis-garis kembali ke titik awal, jadi membentuk segi banyak.

2) Berakhir di stasiun lain yang mempunyai ketelitian letak sama atau

lebih besar daripada ketelitian letak titik awal.

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 4

Page 5: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

3) Poligon tertutup memberikan pengecekan pada sudut-sudut dan

jarak tertentu, suatu pertimbangan yang sangat penting.

4) Titik sudut yang pertama = titik sudut yang terakhir.

Poligon tertutup biasanya dipergunakan untuk :

1) Pengukuran titik kontur.

2) Bangunan sipil terpusat.

3) Waduk.

4) Bendungan.

5) Kampus UPI.

6) Pemukiman.

7) Jembatan (karena diisolir dari 1 tempat).

8) Kepemilikan tanah.

9) Topografi kerangka.

B. Polygon terbuka

Secara geometris dan matematis terdiri atas serangkaian garis yang

berhubungan tetapi tidak kembali ke titik awal atau terikat pada sebuah

titik dengan ketelitian sama atau lebih tinggi ordenya. Titik pertama tidak

sama dengan titik terakhir.

Poligon terbuka biasanya digunakan untuk :

1. Jalur lintas / jalan raya.

2. Saluran irigasi.

3. Kabel listrik tegangan tinggi.

4. Kabel TELKOM.

5. Jalan kereta api.

C. Polygon bercabang

Dilihat dari geometris, poligon terbagi menjadi 3, yaitu:

1. Poligon terikat sempurna

Dikatakan poligon terikat sempurna, apabila :

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 5

Page 6: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

1).Sudut awal dan sudut akhir diketahui besarnya sehingga

terjadi hubungan antara sudut awal dengan sudut akhir.

2).Adanya absis dan ordinat titik awal atau akhir.

3).Koordinat awal dan koordinat akhir diketahui.

4).Poligon terikat sebagian.

Dikatakan poligon terikat sebagian, apabila :

1). Hanya diikat oleh koordinat saja atau sudut saja.

2).Terikat sudut dengan koordinat akhir tidak diketahui.

3).Poligon tidak terikat

Dikatakan poligon tidak terikat, apabila :

1).Hanya ada titik awal, azimuth awal, dan jarak. Sedangkan

tidak diketahui koordinatnya.

2).Tidak terikat koordinat dan tidak terikat sudut.

Dilihat dari geometris, poligon terbagi menjadi 3, yaitu:

a. Polygon terikat sempurna

b. Polygon terikat sebagian

c. Polygon tidak terikat

Untuk mendapatkan nilai sudut-sudut dalam atau sudut-sudut luar serta

jarak-jarak mendatar antara titik-titik polygon diperoleh atau diukur dari lapangan

menggunakan alat pengukur sudut dan pengukur jarak yang mempunyai tingkat

ketelitian tinggi.

Pengolahan data polygon dikontrol terhadap sudut-sudut dalam atau luar

polygon dan dikontrol terhadap koordinat baik absis maupun ordinat. Pengolahan

data polygon dimulai dengan menghitung sudut awal dan sudut akhir dari titik-

titik ikat polygon. kontrol sudut polygon diawali terlebih dahulu dilakukan yaitu

untuk memperoleh koreksi sudut polygon dengan cara mengontroljumlah sudut

polygon terhadap pengurangan sudut akhir dengan sudut awal polygon. Koreksi

sudut polygon yang diperoleh kemudian dibagi secara merata tanpa bobot

terhadap sudut-sudut polygon hasil pengukuran dan pengamatan di lapangan.

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 6

Page 7: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

c

awal

a

b

Syarat - syarat Polygon :

Syarat geometric:

|αakhir−αawal|=∑ β−(n−2 )180 °

|αcd−αab|=( Σβ+kβ )−(n−2 ). 1800

Rumus n – 2 didapat dari:

C

A B

Gambar 1. Perhitungan α

awal = akhir

Syarat absis :

X akhir−X awal=Σd sin α−

α−

=α+ kβn

XC−X A=Σd cos α−

XC−X A=Σd cos α+kx

Syarat ordinat :

Y akhir−Y awal=Σd cos α

Y C−Y A=Σd cosα +ky

kβ=− fβnβ n = jumlah sudut

2.2 Jenis-jenis Poligon

Berdasarkan bentuknya poligon dibagi dalam dua bagian, diantaranya :

1. Jenis Poligon secara Visual :

A. Poligon Tertutup

Polygon tertutup ialah poligon yang bermula dan berakhir pada

satu titik yang sama. Poligon tertutup sering disebut poligon kring (kring

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 7

Page 8: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

poligon). Ditinjau dari segi pengkatannya (azimut dan koordinat), terdapat

beberapa variasi seperti:

1) Tanpa ikatan

2) Terikat hanya azimut

3) Terikat hanya koordinat

4) Terikat azimut dan koordinat

Keuntungan dari poligon tertutup yaitu, walaupun tidak ada ikatan

sama sekali, namun koreksi sudut dapat dicari dengan adanya sifat poligon

tertutup yang jumlah sudut dalamnya sama dengan (n-2) 1000. Selain itu,

terdapat pula koreksi koordinat dengan adanya konsekuensi logis dari

bentuk geometrisnya bahwa jumlah selisih absis dan jumlah selisih ordinat

sama dengan nol.

Untuk memudahkan, marilah kita lihat suatu contoh polygon tertutup

seperti pada berikut ini :

βI : sudut-sudut ukuran

Si : jarak-jarak ukuran

Langkah-langkah hitungan pada polygon tipe ini adalah sebagai

berikut :

1. Jumlahkan semua sudut-sudut polygon (β )

Hitung jumlah koreksi sudut

2. (Vβ ) = (n-2). 1800 – (β )

Bagikan koreksi tersebut kepada semua sudut

3. Vβ =

1n

(V β )

Bila salah satu sisi polygon itu diketahui misalnya α

12 maka azimuth

sisi-sisi yang lain dapat dihitung sebagai berikut :

α23 =

α12 + β 2 + V2 - 1800

α34 =

α23 + β 3 + V3 - 1800

α45 =

α34 + β 4 + V4 - 1800

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 8

Page 9: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

α56 =

α45 + β 5 + V5 - 1800

α67 =

α56 + β 6 + V6 - 1800

Sebagai kontrol dihitung

α12 =

α67 + β 7 + V7 - 1800

yang harus sama dengan α

12 yang diketahui tadi.

Kelemahan poligon tertutup yaitu, bila ada kesalahan yang

proporsional dengan jarak (salah satu salah sistematis) tidak akan

ketahuan. Dengan kata lain, walaupun ada kesalahan, namun poligon

tertutup kelihatan baik juga. Jarak-jarak yang diukur secara elektronis

sangat mudah dihinggapi kesalahan seperti kesalahan frekuensi

gelombang.

Pada Poligon Tertutup :

1) Garis-garis kembali ke titik awal, jadi membentuk segi banyak.

Berakhir di stasiun lain yang mempunyai ketelitian letak sama atau

lebih besar daripada ketelitian letak titik awal.

Gambar 2.Poligon tertutup

B. Poligon Terbuka

Yang dimaksud dengan polygon terbuka ialah polygon yang titik

awal dan titik akhirnya merupakan titik yang berlainan (bukan satu titik

yang sama). Polygon terbuka ini dapat kita bagi lebih lanjut berdasarkan

peningkatan pada titik-titik (kedua titik ujungnya). Ada dua macam

peningkatan untuk polygon terbuka ini yaitu :

- Peningkatan azimut

- Peningkatan koordinat

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 9

Page 10: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

Macam- macam poligon tertutup:

1) Polygon terbuka tanpa ikatan

2) Polygon terbuka, satu ujung terikat azimut terikat azimut saja dan

ujung lain tanpa ikatan

3) Polygon terbuka, satu ujung terikat koordinat saja dan ujung lain tanpa

ikatan

4) Polygon terbuka, satu ujung terikat azimut dan koordinat, satu ujung

lagi tanpa ikatan

5) Polygon terbuka, pada kedua ujung-ujungnya terikat azimut

6) Polygon terbuka, satu ujungnya terikat azimut, sedangkan ujung yang

satu lagi terikat orientasi

7) Polygon terbuka, kedua ujungnya masing-masing terikat koordinat

8) Polygon terbuka, satu ujung terikat azimut dan koordinat, ujung yang

lain terikat azimut saja

9) Polygon terbuka, satu ujungnya terikat azimuth dan koordinat, ujung

yang lain terikat koordinat

10) Polygon terbuka, kedua ujungnya terikat azimuth maupun koordinat

C. Poligon Bercabang

Poligon bercabang mempunyai satu atau lebih titik simpul, yaitu

titik dimana cabang itu terjadi. Cabang-cabang itu biasanya terbuka, tetapi

dapat juga menutup kepada cabang yang lain.

Gambar 3 Poligon Bercabang

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 10

Page 11: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

Polygon bercabang dapat mempunyai satu atau lebih titik simpul,

yaitu titik dimana cabang itu terjadi. Cabang-cabang itu biasanya terbuka,

akan tetapi tentu saja cabang itu dapat saja menutup kepaca cabang yang

lain. Kalau hal ini terjadi maka polygon itu sebetulnya adalah kombinasi

antara polygon terbuka, tertutup dan bercabang.

Perhitungannya berjalan sebagai berikut :

Sudut jurusan α P1 P0 dihitung dari tg α P1 P0 =

XpO − Xp1

YpO − Yp1

Sudut jurusan α Q1 Q0 dihitung dari tg α Q1 Q0 =

XQO − XQ1

YQO − YQ 1

Sudut jurusan α R1 R0 dihitung dari tg α R1 R0 =

XRO − XR1

YRO − YR1

Polygon- polygon I, II, dan III dihitung sudut jurusan sisi-

sisinyadengan menggunakan α P1 P0, α Q1 Q0 dan α R1 R0 masing-masing

sebagai sudut jurusan permulaan, dan sudut-sudut polygon yang diukur.

Masing-masing polygon tersebut berakhir pada sisi atau jurusan SH

Jadi α

'SH = α P1 P0 + [p] n1 x 1800

α''SH = α Q1 Q0 + [t] n2 x 1800

Keterangan :α

'SH : sudut jurusan dari S ke H dihitung pada polygon I α

''SH : sudut jurusan dari S ke H dihitung pada polygon IIα

'''SH : sudut jurusan dari S ke H dihitung pada polygon III

[p] : Jumlah sudut-sudut polygon (ukuran) pada polygon I

[t] : Jumlah sudut-sudut polygon (ukuran) pada polygon II

n1 : jumlah sudut ukuran pada polygon I

n2 : jumlah sudut ukuran pada polygon II

Bila berat (gewitch) masing-masing cabang polygon tersebut

adalah a, b dan c maka sudut jurusan dari S ke H adalah :

αSH =

a α 'SH + b α '' SH +a + b +

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 11

Page 12: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

Untuk harga a, b dan c kita ambil masing-masing

1n1 dan

1n2

dimana n1 dan n2 banyak titik-titik sudut pada masing-masing cabang polygon

Setelah didapat α

SH dari hitungan ditas, kita hitung koreksi sudut-sudut

ukuran pada masing-masing cabang polygon tersebut, karena masing-masing

cabang polygon sekarang dapat dipandang sebagai polygon terbuka yang

terikat pada kedua ujungnya.

Dari masing-masing polygon dihitung koordinat titik S, dan didapat

:

x s'

= x p1 + {S sin α )I x s'

= y p1 + {S cosα )I

x s''

= x Q1 + {S sin α )II ys'

= yQ1 + {S cosα )II

x s'''

= x R1 + {S sin α )III ys'''

= yR1 + {S cosα )III

Bila Ax' Bx' Cx' dan Ay', By' Cy adalah berat koordinat

(koordianter gewitch), maka :

Xs =

Ax X s'

+ Bx X s''

+ Cx X s'''

Ax + Bx + Cx

Ys =

Ax Y s'

+ By Y s''

+ Cy Y s'''

Ay + By + Cy

Untuk berat-berat (gewitch) koordinat-koordinat diambil :

Ax= Ay =

1¿¿ ¿¿

Bx= By =

1¿¿ ¿¿

Dimana [S]I, [S)II,dan [S]III masing-masing adalah jumlah jarak sisi-

sisi pada cabang-cabang polygon I, II dan III. Setelah didapat koordinat titik

S dengan cara perhitungan diatas, kita menghitung koreksi-koreksi absis dan

koreksi ordinat pada masing-masing cabang polygon.

1. Jenis Poligon Secara Geometri

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 12

Page 13: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

1) Poligon Terikat Sempurna

Poligon terikat sempurna, yaitu poligon yang diketahui dua buah

titik awal pengukuran dan dua buah titik akhir pengukuran yang telah

memiliki koordinat dan sudut yang didapat dari hasil pengukuran

sebelumnya.

2) Poligon Terikat Sebagian

Poligon terikat sebagian, yaitu poligon yang hanya diketahui salah

satu titik, baik itu koordinat maupun sudut, diawal dan diakhir

pengukuran.

3) Poligon Tidak Terikat atau Poligon Bebas

Poligon tidak terikat atau poligon bebas, yaitu poligon yang tidak

diketahui sudut atau koordinatnya.

2.3 Pengukuran Luas

Luas adalah jumlah areal yang terproyeksi pada bidang horizontal dan

dikeliligi oleh garis-garis batas. Perhitungan dan informasi luas merupakan salah

satu informasi yang dibutuhkan perencana dari hasil pengukuran lapangan.

Pengukuran luas ini dipergunakan untuk berbagai macam kepentingan,

yaitu: hukum pertahanan, perubahan setatus hukum tanah, pajak bumi dan lain

sebagainya. Perhitungan luas dapat dilakukan dengan berbagai macam, yaitu:

1) Perhitungan luas secara numeris analog.

2) Mekanis planimetris dan.

3) Numeris digital.

Perhitungan luas secara numeris analaog menggunakan metode sarrus,

yaitu menggunakan koordinat-koordinat titik batas sebagai masukan untuk

perhitungan luas.

Bentuk daerah yang dihitung luas daerahnya dengan menggunakan metode sarrus

ini haruslah beraturan dengan segmen-segmen garis yang jelas.

(XD,YD) D C (XC,YC)

(0,5) (5,5)

(XA,YA) A B (XB,YB)

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 13

Page 14: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

(0,0) (5,0)

2 LABCD = | ΣX n .Y n+1|−| ΣY n−X n+1|

XA XB XC XD XA

YA YB YC YD YA

| X A .Y B+ XB .Y C+XC .Y D+X D .Y A|− | Y A . XB+Y B . XC+Y C . X D+Y D . X A|= 2 L

Perhitungan luas secara mekanis planimetris menggunakan alat serupa

panthograph (dibentuk dari 2 buah mistar penggaris) yang dinamakan alat

planimeter. Perhitungan luas dengan planimeter ini haruslah dilengkapi pula

dengan sekala peta beserta penetapan titik awal perhitungan luas. Bentuk daerah

yang akan dihitung luasnya dengan metode ini haruslah sudah disajikan dalam

bentuk peta dengan sekala tertentu dan bentruknya bisa tidak beraturan.

Perhitungan luas secara numeris digital menggunakan bantuan perangkat lunak

CAD (Computer Aided Design) dan perangkat keras computer. Daerah yang akan

dihitung luasnya haruslah sudah dimasukan kedalam bentuk digital melalui papan

ketik keyboard, digitizer (alay digitasi), atau scanner. Koordinat batas-batas

daerah akan masuk kedalam memori computer dan diolah secara digital.

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 14

Page 15: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

BAB III

TUJUAN DAN PROSEDUR PENGUKURAN POLIGON

3.1. Tujuan Pengukuran Poligon

1. Tujuan Instruksional Umum

Mahasiswa mampu memahami, mendeskripsikan dan mengaplikasikan

penentuan koordinat-koordinat beberapa titik dengan metode polygon pada

praktek pengukuran dan pemetaan Ilmu Ukur Tanah.

2. Tujuan Instruksional Khusus

1) Mengetahui pengertian dan fungsi alat theodolite

2) Mengetahui pengertian poligo

3) Mengetahui peralatan yang digunakan dalam peraktik KDH

4) Mengetahui prosedur praktik KDH

5) Mengetahui cara pengolahan data KDH

3.2. Alat-Alat Yang Digunakan

Dalam pengukuran Kerangka Dasar Horizontal metode polygon tertutup

ini kita membutuhkan alat-alat sebagai berikut:

1) Pesawat Theodolite (T.O. Wild)

2) Statif.

3) Unting-unting.

4) Rol meter.

5) Payung.

6) Patok (paku).

7) Cat dan kuas.

8) Catatan daftar pengukuran, alat tulis, dan papan dada.

3.3 Langkah Kerja Pengukuran

Adapun langkah kerja pada pengukuran polygon, antara lain:

1) Dengan menggunakan patok-patok yang telah ada yang digunakan pada

pengukuran sipat datar kerangka dasar vertical, didirikan alat Theodolite pada

titik ( patok) awal pengukuran. Pada pengukuran polygon, alat didirikan

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 15

Page 16: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

diatas patok, berbeda dengan pengukuran sipat datar kerangka dasar vertical

dengan alat yang berdiri diantara 2 buah titik (patok).

2) Target diletakkkan diatas patok-patok yang mengapit tempat alat sipat datar

berdiri. Gelembung nivo tabung diketengahkan dengan cara memutar dua

buah sekerup kaki kiap kearah dalam saja atau keluar saja serta memutar

sekerup kaki kiap kearah kanan atau kiri. Teropong diarahkan ke target

belakang dan dibaca sudut horizontalnya pada posisi biasa. Teropong

kemudian diputar kearah target muka dibaca pula sudut horizontalnya pada

posisi biasa.

3) Teropong diubah posisinya menjadi luar biasa dan diarahkan ketarget muka

serta dibaca sudut horizontalnya. Teropong di putar kearah target belakang

dan dibaca sudut horizontalnya.

4) Alat Theodolite dipindahkan ke patok selanjutnya dan dilakukan hal yang

sama seperti pada patok sebelumnya. Pengukuran dilanjutkan sampai seluruh

patok didirikan alat Theodolite.

5) Data diperoleh dari lapangan kemudian diolah secara manual atau tabelaris

dengan menggunakan bantuan teknologi digital computer. Pengolahan data

polygon dapat diselesaikan dengan metode Bowditch atau Transit. Pada

metode Bowditch, bobot koreksi absis dan ordinat diperoleh dari

perbandingan jarak resultante dengan total jarak pengukuran polygon,

sedangkan pada metode Transit bobot koreksi absis / ordinat diperoleh jarak

pada arah absis dibandingkan dengan total jarak pada arah absis / ordinat.

3.4 Pengolahan Data

Prosedur pengolahan data KDH adalah sebagai berikut:

1) Menghitung besar koreksi sudut (fβ), dengan rumus :

Syarat 1 = |αawal - αakhir |= Σβ – (n-2). 180⁰ + fβ

2) Menghitung besar sudut dalam koreksi , dengan rumus :

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 16

Page 17: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

β’ = βa + (fβ/n)

3) Menghitung besar sudut azimuth koreksi, dengan rumus :

α’ = αawal + β’ - 180⁰4) Menghitung besar koreksi sudut X (fx), dengan menggunakan

rumus :

Syarat 2 = |Xawal - Xakhir|= Σ(d sinα)+ fx

5) Menghitung besar koreksi sudut Y (fy), dengan menggunakan

rumus :

Syarat 3 = |Yawal - Yakhir|= Σ(d cosα)+ fy

6) Menghitung bobot :

Bowditch Bobot = d/Σd

Transit Bobot Δx = |d sinα|/(Σ|d sinα|)

Bobot Δy = |d cosα|/(Σ|d cosα|)

1) Menghitung koreksi Δx :

koreksi Δx = bobot x fx

2) Menghitung koreksi Δy :

koreksi Δy = bobot x fy

3) Menghitung setelah koreksi Δx :

Setelah koreksi Δx = d sin α + koreksi Δx

4) Menghitung setelah koreksi Δy :

Setelah koreksi Δy = d cos α + koreksi Δy

5) Menghitung koordinat :

Koordinat awal (786695,00 ; 9240756,00)

koordinat Xn = koordinat Xn-1 + Setelah koreksi Δx

koordinat Yn = koordinat Yn-1 + Setelah koreksi Δy

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 17

Page 18: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

3.5 Penggambaran

Pengggambaran polygon kerangka dasar horizontal dapat dilakukan secara

manual dan digital. Penggambaran secara manual harus memperhatikan ukuran

lembar yang digunakan dan skala gambar, sedangkan penggambaran secara digital

lebih menekankan kepada system koordinat yang digunakan serta satuan unit yang

akan dipakai dalam gambar digital, yang berhubungan dengan keluaran akhir.

Adapun prosedur penggambaran poligon secara manual yaitu :

1. Menghitung range absis pengukuran polygon kerangka dasar horizontal.

2. Menghitung range ordinat pengukuran polygon kerangka dasar horizontal.

3. Membandingkan nilai range abis dengan range ordinat pengukuran polygon

kerangka dasar horizontal. Nilai range yang lebih besar merupakan nilai

untuk menetapkan skala peta.

4. Menentukan ukuran kertas yang akan dipakai.

5. Membuat tata letak peta, meliputi muka peta dan ruang legenda.

6. Menghitung panjang dan lebar muka peta.

7. Menetapkan skala peta dengan membuat perbandingan panjang muka peta

dengan nilai range absis dan ordinat yang lebih besar dalam satuan yang

sama. Jika hasil perbandingan tidak menghailkan nilai yang bulat maka nilai

skala dibulatkan keatas dan memiliki nilai kelipatan tertentu.

8. Membuat sumbu mendatar dan tegak yang titik pusatnya memiliki jarak

tertentu terhadap batas muka peta, menggunakan pinsil.

9. Menggambarkan titik-titik yang merupakan posisi koordinat hail pengukuran

polygon kerangka dasar horizontal serta menghubungkan titik-titik terebut,

menggunakan pinsil.

10. Membuat keterangan-keterangan nilai tinggi dan jarak didalam muka peta

serta melengkapi informai legenda, membuat skala, orientasi pengukuran,

sumber peta, tim pengukuran, nama instansi dan simbolnya, menggunakan

pinsil.

Adapun prosedur penggambaran digital sebagai berikut

1. Buka program autocad

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 18

Page 19: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

2. Ketahuilah jarak total pengukuran dan selisih beda tinggi terbesar

3. Tentukan skala vertikal dan hirozontal ( skala horizontal kurang dari vertikal )

4. Ketik l-enter untuk membuat line

5. Buat sumbu x dan y

6. Ketahuilah tinggi titik maksimum dan minimum agar dapat mengetahui range

nilai dari sumbu y

7. Tentukan tinggi alat dilihat dari btbk dan btmk pada slag tersebut

8. Lengkapi gambar dengan legenda, tabel keterangan, dan skala gambar dalam

bentuk grafis

9. Ketik t-enter untuk membuat teks

10. Buat tulisan - tulisan keterangan dilegenda dan tabel keterangan

11. Buat judul, arah pengukuran dan etiket

12. Save dan print

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 19

Page 20: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

BAB IV

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

4.1 Lokasi Pengukuran

Wilayah gedung University Centre dan Koperasi Mahasiswa Universitas

Pendidikan Indonesia.

Gambar 4. Lokasi pengukuran

4.2 Waktu Pengukuran

1. Hari : Selasa

Tanggal : 23 Februari 2016

Kegiatan : Pengenalan alat KDH

Pukul : 14.00-selesai

Lokasi : Helipad FPTK

2. Hari : Minggu

Tanggal : 28 Februari 2016

Kegiatan : Pengukuran KDH

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 20

Page 21: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

Pukul : 08.00-selesai

Lokasi : Sekitar Gedung UC dan KOPMA

3. Hari : Selasa

Tanggal : 01 Maret 2016

Kegiatan : Pengukuran KDH

Pukul : 12.00-selesai

Lokasi : Sekitar Gedung UC dan KOPMA

4.3 Keselamatan Kerja

1. Hati-hati dalam membawa atau memindahkan theodolit

2. Setiap memindahkan theodolit, theodolit harus dibawa dalam

tempatnya

3. Lindungi theodolit dari terik matahari dan hujan

4. Hati-hati pada saat melakukan pengukuran, ada kemungkinan pada

lokasi pengukuran licin dan curam

5. Efektifkan waktu pengukuran.

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 21

Page 22: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

BAB V

PENGOLAHAN DATA

5.1 Data Dari Lapangan

Diketahui :Pengukuran kerangka dasar horizontal poligon tertutup A( 786546 ; 9240927 )αAB = 94º48’56,02’’contoh: 188+(34/60)+(0/3600)= 188,567 dengan cara yang sama maka di dapat nilai desimal:

Tabel 1. Pengolahan data biasaKIRI KANAN BIASA

DERAJAT MENIT

DETIK DESIMAL DERAJAT MENI

TDETI

K DESIMAL

188 34 0 188,567 274 49 20 274,822173 1 20 173,022 355 43 20 355,722179 48 0 179,8 359 11 0 359,183177 34 50 177,581 358 29 40 358,494180 22 20 180,372 357 28 47 357,48275 5 0 275,083 6 42 5 6,70139279 27 8 279,452 89 17 0 89,2833354 6 40 354,111 95 30 58 95,5161343 53 0 343,883 153 52 40 153,87815 10 30 15,175 199 44 20 199,7392 39 20 2,65556 184 0 40 184,0114 50 40 4,84444 185 7 0 185,1176 26 27 6,44083 187 45 5 187,75189 32 12 89,5367 182 18 17 182,30596 58 42 96,9783 277 36 43 277,61287 23 10 87,3861 268 37 38 268,627

Tabel 2 Pengolahan data luar biasaKIRI LUAR BIASA KANAN LUAR BIASA

◦ ‘ “ ◦ ◦ ‘ “ ◦8 34 40 188,578 94 50 20 274,839

353 1 20 173,022 175 42 40 355,711359 49 20 179,822 179 17 20 359,289357 37 15 177,621 178 30 10 358,503360 23 45 180,396 177 28 47 357,4895 5 0 275,083 186 41 40 6,6944499 26 8 279,436 269 14 40 89,2444174 4 0 354,067 275 32 19 95,5386

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 22

Page 23: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

163 48 40 343,811 333 47 20 153,789195 10 30 15,175 19 43 40 199,728182 38 0 2,633 59 59 20 239,989184 54 40 4,911 5 6 30 185,108186 20 25 6,34 7 48 30 187,808269 33 20 89,556 2 20 32 182,342277 6 32 97,109 97 36 43 277,612267 21 30 87,358 88 37 58 268,633

Tabel 3. Mencari sudut beta

α(◦) α(◦)188,572 274,831 86,25831173,022 355,717 182,6946179,811 359,236 179,4251177,601 358,499 180,8978180,384 357,48 177,0956275,083 6,69791 91,61461279,444 89,2639 169,82354,089 95,5274 101,4383343,847 153,833 169,986215,175 199,733 183,5582,64428 212 181,3814,87772 185,113 180,23486,39042 187,78 181,389489,5463 182,323 92,7771497,0437 277,612 180,568387,3721 268,63 181,2579

SUDUT β(◦)

∑β 2520,397

5.2 Perhitungan Data

Pengolahan Metode Polygon Dengan Metode Bowdith

A. Mencari nilai fβ (syarat 1)

ǀα awal – α akhirǀ = Σβ – (n-2)*180 + fβǀ188,572-188,572ǀ = 2520,397153 – (16-2)*180 + fβ

fβ = - 2520,397153 +(14)*180

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 23

Page 24: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

= - 0,397153

B. Mencari β (beta koreksi)

Beta koreksi = βn + fβ/n

β 1 = 86,2583145+(-0,39715345/16) = 86,23349241◦

β 2 = 86,23349241+(-0,39715345/16) = 182,6697429◦

β 3 = 182,6697429+(-0,39715345/16) = 179,4002879◦

β 4 = 179,4002879+(-0,39715345/16) = 180,8729879◦

β 5 = 180,8729879+(-0,39715345/16) =177,0707979 ◦

β 6 = 177,0707979+(-0,39715345/16) = 91,58979236◦

β 7 = 91,58979236+(-0,39715345/16) = 169,7951644◦

β 8 = 169,7951644+(-0,39715345/16) = 101,4134884◦

β 9 = 101,4134884+(-0,39715345/16) =169,9613629 ◦

β 10 = 169,9613629+(-0,39715345/16) = 183,533511◦

β 11 = 183,5335119+(-0,39715345/16) =181,355899 ◦

β 12 = 181,3558994+(-0,39715345/16) = 180,209957◦

β 13 =180,2099576+(-0,39715345/16) = 181,364623◦

β 14 = 181,3646231+(-0,39715345/16) = 92,7523140◦

β 15 = 92,75231401+(-0,39715345/16) = 180,543454◦

β 16 = 180,5434549+(-0,39715345/16) = 181,233121◦

C. α Koreksi

α1-2 = α awal = 188,572◦

α2-3 = 188,572- 182,670+180 =185,9022571◦

α3-4 =185,9022571 - 179,4002879+180 = 186,5019692◦

α4-5 = 186,5019692- 180,8729879+180 = 185,6289813◦

α5-6 = 185,6289813- 177,0707979+180 = 188,5581834◦

α6-7 = 188,5581834- 91,58979236+180 = 276,9683910◦

α7-8 = 276,968391- 169,7951644 +180 = 287,1732266◦

α8-9 = 287,1732266-101,4134884+180 -360= 5,759738◦

α9-10 = 5,759738184 - 169,9613629+180 = 15,79837530◦

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 24

Page 25: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

α10-11 =15,79837527 - 183,5335119 +180 = 12,26486◦

α11-12 = 12,26486337-181,3558994+180 = 10,908964◦

α12-13 = 10,90896396- 180,2099576 +180 =10,69901 ◦

α13-14 =10,69900635 181,3646231+180 = 9,3343832◦

α14-15 = 9,334383237- 92,75231401+180 = 96,58206◦

α15-16 = 96,58206923- 180,543 +180 = 96,038614◦

α15-16 = 96,03861432- 181,233 +180 = 94,805492◦

α1’ = 94,80549241- 86,233 +180 = 188,572◦

(Syarat 2)

D. Mencari Σ∆x dan Σ∆y

∆x = d sin α

∆x1 = 20,22sin 188,572 = -3,01383403

∆x2 = 20,17sin 185,90225 = -2,07411583

∆x3 = 40sin 186,5019692 = -4,529494459

∆x4 = 18,9 sin 185,6289813 = -1,8538309

∆x5 = 24 sin 188,5581834 = -3,57152812

∆x6 = 34,76 sin276,968391 = -34,503236

∆x7 = 33 sin 287,1732266 = -31,52874244

∆x8 = 28 sin 5,759738184 = 2,810000715

∆x9 = 20 sin 15,79837527 = 5,44505923

∆x10 = 16,36 sin 12,2648634 = 3,4753739

∆x11 = 16 sin 10,90896396 = 3,027985099

∆x12 = 16,78 sin 10,69901 = 3,115199858

∆x13 = 20 sin 9,334383237 = 3,243920096

∆x14 = 16 sin 96,58206923 = 15,89453899

∆x15 = 20 sin 96,03861432 = 19,88902446

∆x16 = 25 sin 94,80549241 = 24,91212083

Σ∆x = 0,738441476

∆y = d cos α

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 25

Page 26: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

∆y1 = 20,22 cos 188,572 = -19,99412925

∆y2 = 20,17cos 185,9023 = -20,06307413

∆y3 = 40 cos 186,5019692 = -39,74271858

∆y4 = 18,9 cos 185,6289813 = -18,80886256

∆y5 = 24 cos 188,5581834 = -23,7327661

∆y6 = 34,76 cos 276,968391 = 4,217144237

∆y7 = 33 cos 287,1732266 = 9,743633836

∆y8 = 28 cos 5,759738184 = 27,85864132

∆y9 = 20 cos 15,79837527 = 19,24451428

∆y10 = 16,36 cos 12,26486337 = 15,9865998

∆y11 = 16 cos 10,90896396 = 15,71086587

∆y12 = 16,78 cos 10,69900635 = 16,488296

∆y13 = 20 cos 9,334383237 = 19,7351712

∆y14 = 16 cos 96,58206923 = -1,83402028

∆y15 = 20 cos 96,03861432 = -2,103973891

∆y16 = 25 cos 94,80549241 = -2,094334184

Σ∆y = 0,610988387

Mencari Bobot

1. d1/ Σd = 20,2/ 369,19 = 0,054769

2. d2/ Σd = 20,2/ 369,19= 0,054633

3. d3/ Σd = 40/ 369,19= 0,108345

4. d4/ Σd = 18,9/ 369,19= 0,051193

5. d5/ Σd = 24/369,19 = 0,065007

6. d6/ Σd = 34,76/ 369,19 = 0,09415

7. d7/ Σd = 33/369,19 = 0,089385

8. d8/ Σd =28 /369,19 = 0,075842

9. d9/ Σd = 20 / 369,19 = 0,054173

10. d10/ Σd =16,36 / 369,19 = 0,0443

11. d11/ Σd =16 / 369,19 = 0,043338

12. d12/ Σd = 16,78/369,19 = 0,0455

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 26

Page 27: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

13. d13/ Σd = 20/ 369,19 = 0,054173

14. d14/ Σd = 16/369,19 = 0,043338

15. d15/ Σd = 20/ 369,19 = 0,054173

16. d16/ Σd = 25/ 369,19 = 0,067716

Σ bobot = 1

E. Mencari fx dan fy

Fx= - Σ∆x = -0,738441476

fy=- Σ∆y = -0,610988387

F. Mencari koreksi ∆x dan ∆y

∆x = bobot * fx

∆x1 = 0,054769 . -0,73844 = -0,040443367

∆x2 =0,054633 . -0,73844 = -0,040343359

∆x3 =0,108345 . -0,73844 = -0,080006661

∆x4 =0,051193 . -0,73844 = -0,037803147

∆x5 =0,065007 . -0,73844 = -0,048003996

∆x6 =0,094152 . -0,73844 = -0,069525788

∆x7 =0,089385 . -0,73844 -0,066005495

∆x8 =0,075842 . -0,73844 = -0,056004662

∆x9 =0,054173 . -0,73844 = -0,04000333

∆x10 =0,044313 . -0,73844 = -0,032722724

∆x11 =0,043338 . -0,73844 = -0,032002664

∆x12 =0,045451 . -0,73844 = -0,033562794

∆x13 =0,054173 . -0,73844 = -0,04000333

∆x14 =0,043338 . -0,73844 = -0,032002664

∆x15 =0,054173 . -0,73844 = -0,04000333

∆x16 =0,067716 . -0,73844 = -0,050004163

∆y = bobot * fy

∆y1 =0,054769 . -0,61099 = -0,033462946

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 27

Page 28: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

∆y2 =0,054633 . -0,61099 = -0,033380199

∆y3 =0,108345 . -0,61099 = -0,066197718

∆y4 =0,051193 . -0,61099 = -0,031278422

∆y5 =0,065007 . -0,61099 = -0,039718631

∆y6=0,094152 . -0,61099 = -0,057525817

∆y7 =0,089385 . -0,61099 = -0,054613117

∆y8 =0,075842 . -0,61099 = -0,046338403

∆y9 =0,054173 . -0,61099 = -0,033098859

∆y10 =0,044313 . -0,61099 = -0,027074867

∆y11 =0,043338 . -0,61099 = -0,026479087

∆y12 =0,045451 . -0,61099 =-0,027769943

∆y13 = 0,054173. -0,61099 = -0,033098859

∆y14 =0,043338 . -0,61099 = -0,026479087

∆y15 =0,054173 . -0,61099 =-0,033098859

∆y16 = 0,067716. -0,61099 = -0,041373574

G. Mencari ∆x setelah Koreksi ∆x

∆x = ∆x + koreksi ∆x

∆x1 = -3,01383403+ -0,040443367 = -3,0542774

∆x2 = -2,074115827+ -0,040343359 = -2,1144592

∆x3 = -4,529494459+ -0,080006661 = -4,6095011

∆x4 = -1,853830915+ -0,037803147 = -1,8916341

∆x5 = -3,571528121+ -0,048003996 = -3,6195321

∆x6 = -34,503236+-0,069525788 = -34,572762

∆x7 = -31,52874244+ -0,066005495 = -31,594748

∆x8 = 2,810000715+-0,056004662 = 2,75399605

∆x9 = 5,44505923+ -0,04000333 = 5,4050559

∆x10 = 3,475373992+ -0,032722724 = 3,44265127

∆x11 = 3,027985099+ -0,032002664 = 2,99598243

∆x12 = 3,115199858+-0,033562794 = 3,08163706

∆x13 = 3,243920096+ -0,04000333 = 3,20391677

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 28

Page 29: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

∆x14 =15,89453899 + -0,032002664 = 15,8625363

∆x15 = 19,88902446+ -0,04000333 = 19,8490211

∆x16 = 24,91212083+ -0,050004163 = 24,8621167

∆y = ∆y + koreksi ∆y

∆y1 = -19,99412925+ -0,033462946 = -20,0275922

∆y2 =-20,06307413 + -0,033380199 = -20,09645433

∆y3 = -39,74271858+ -0,066197718 = -39,8089163

∆y4 = -18,80886256+ -0,031278422 = -18,8401409

∆y5 = -23,7327661+ -0,039718631 = -23,77248473

∆y6 =4,217144237 + -0,057525817 = 4,15961842

∆y7 = 9,743633836+ -0,054613117 = 9,689020719

∆y8 = 27,85864132+ -0,046338403 = 27,81230291

∆y9 = 19,24451428+ -0,033098859 = 19,21141542

∆y10 = 15,98659988+ -0,027074867 = 15,95952501

∆y11= 15,71086587+ -0,026479087 = 15,68438678

∆y12 = 16,48829675+-0,027769943 = 16,46052681

∆y13 = 19,7351712+ -0,033098859 = 19,70207234

∆y14 = -1,834020286+ -0,026479087 = -1,86049937

∆y15 = -2,103973891+-0,033098859 = -2,13707275

∆y16 = -2,094334184+ -0,041373574 = -2,13570775

H. Mencari koordinat x dan y

1) Titik 1 = Xa= 786546m

Ya= 9240927m

2) Titik 2 = x2=x1+setelah koreksi

786546+-3,0542774 =786542,9457m

Y2= y1+setelah koreksi

9240927+ -20,0275922=9240906,972m

3) Titik 3 = x3= x2+ setelah koreksi

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 29

Page 30: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

786542,9457+ -2,1144592=786540,8313m

Y3=y2+ setelah koreksi

9240906,972+ -20,09645433=9240886,876m

4) Titik 4=x4=x3+ setelah koreksi

786540,8313+ -4,6095011=786536,2218

Y4=y3+ setelah koreksi

9240886,876+ -39,8089163=9240847,067m

5) Titik 5=x5=x4+ setelah koreksi

786536,2218+ -1,8916341=786534,3301m

Y5=y4+ setelah koreksi

9240847,067+-18,84014099 =9240828,227m

6) Titik 6=x6=x5+ setelah koreksi

786534,3301+-3,6195321 =786530,7106m

Y6=y5+ setelah koreksi

9240828,227+ -23,77248473=9240804,454m

7) Titik 7=x7=x6+ setelah koreksi

786530,7106+ -34,572762=786496,1378m

Y7=y6+ setelah koreksi

9240804,454+ 4,15961842=9240808,614m

8) Titik 8=x8=x7+ setelah koreksi

786496,1378+ -31,594748=786464,5431m

Y8=y7+ setelah koreksi

9240808,614+ 9,689020719=9240818,303m

9) Titik 9=x9=x8+ setelah koreksi

786464,5431+ 2,75399605=786467,2971m

Y9=y8+ setelah koreksi

9240818,303+ 27,81230291=9240846,115m

10) Titik 10 =x10=x9+ setelah koreksi

786467,2971+5,4050559=786472,7021m

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 30

Page 31: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

Y10=y9+ setelah koreksi

9240846,115+19,21141542=9240865,327m

11) Titik 11=x11=x10+ setelah koreksi

786472,70213,44265127=786476,1448m

Y11=y10+ setelah koreksi

9240865,327+15,95952501=9240881,286m

12) Titik 12=x12=x11+ setelah koreksi

786476,1448+2,99598243=786479,1408m

Y12=y11+ setelah koreksi

9240881,286+15,68438678=9240896,971m

13) Titik 13=x13=x12+ setelah koreksi

786479,1408+3,08163706=786482,2224m

Y13=y12+ setelah koreksi

9240896,97116,46052681=9240913,431m

14) Titik 14=x14=x13+ setelah koreksi

786482,2224+3,20391677=786485,4263m

Y14=y13+ setelah koreksi

9240913,431+19,70207234=9240933,133m

15) Titik 15=x15=x14+ setelah koreksi

786485,4263+15,8625363=786501,2889m

Y15=y14+ setelah koreksi

9240933,133+-1,860499373=9240931,273m

16) Titik 16=x16=x15+ setelah koreksi

786501,2889+19,8490211=786521,1379m

Y16=y15+ setelah koreksi

9240931,273+-2,13707275=9240929,136m

17) X =786521,1379+24,8621167=786546m

Y=9240929,136+-2,135707758=9240927m

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 31

Page 32: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

I. Mencari Luas dengan Metode Sarrus

Mencari nilai xn.yn+1

X1.y2= 786546*9240906,9724078 = 7268398415519,47

m2

X2.y3= 786542,945722603*9240886,87595348 = 7268354384501,79

m2

X3.y4= 786540,831263418*9240847,06703718 = 7268303533685,54

m2

X4.y5= 786536,221762299*9240828,22689619 = 726824611955,33

m2

X5.y6= 786534,330128236*9240804,45441146 = 726820994139,54

m2

X6.y7= 786530,710596119*9240808,61402988 = 726817976567,67

m2

X7.y8= 786496,137834331*9240818,3030506 = 72678679057788,1

m2

X8.y9= 786464,543086399*9240846,11535352 = 7267597817843,23

m2

X9.y10= 786467,297082451*9240865,32676894 = 726763837625,91

m2

X10.y11= 786472,702138351*9240881,28629395 = 72677008754,32 m2

X11.y12= 786476,144789619*9240896,97068073 = 72677450238,04 m2

X12.y13= 786479,140772053*9240913,43120754 = 7267785655,03 m2

X13.y14= 786482,222409117*9240933,13327988 = 7267829627796 m2

X14.y15= 786485,426325882*9240931,27278051 = 72678577717,96 m2

X15.y16= 786501,288862204*9240929,13570776 = 72680026755,45 m2

X16.y1= 786521,137883331*9240927 = 7268184419136 m2

ΣXn.Yn+1 =

116287902308952m2

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 32

Page 33: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

Mencari nilai yn.xn+1

1. Y1.x2=9240927 *786542,945722603 =7268385943787,540m2

2. Y2.x3=9240907 *786540,831263418 =7268350651705,550m2

3. Y3.x4=9240886,9 *786536,221762299 =7268292249145,260m2

4. Y4.x5=9240847,1 *786534,330128236 =7268243457689,570m2

5. Y5.x6=9240828,2 *786530,710596119 =7268195191797,34 m2

6. Y6.x7=9240804,5 *786496,137834331 =7267857013876,900m2

7. Y7.x8=9240808,6 *786464,543086399 =7267568324381,870m2

8. Y8.x9=9240818,3 *786467,297082451 =7267601393630,250m2

9. Y9.x10=9240846,1 *786472,702138351 =7267673214386,760m2

10. Y10.x11=9240865,3 *786476,144789619 =7267720136717,290m2

11. Y11.x12=9240881,3 *786479,140772053 =7267760374021,010m2

12. Y1x13=2.9240897 *786482,222409117 =7267801186554,650m2

13. Y13.x14=9240913,4 *786485,426325882 =7267843739583,830m2

14. Y14.x15=9240933,1 *786501,288862204 =7268005819614,080m2

15. Y15.x16=9240931,3 *786521,137883331 =7268187779768,990m2

16. Y16.x1=9240929,1 *786546 =7268415847974,400m2

Σyn.Xn+1 = 116287902324635 m2

LUAS = ǀ(xn.yn+1)-(yn.xn+1)ǀ

2

= ǀ 116287902308952,000 – 116287902324635,000 ǀ

2

LUAS = 7841,554688m2

Pengolahan Metode Polygon Dengan Metode Transit

A. Mencari nilai fβ (syarat 1)

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 33

Page 34: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

ǀα awal – α akhirǀ = Σβ – (n-2)*180 + fβǀ188,572-188,572ǀ = 2520,397153 – (16-2)*180 + fβ

fβ = - 2520,397153 +(14)*180= - 0,397153

B. Mencari β (beta koreksi)

Beta koreksi = βn + fβ/n

β 1 = 86,2583145+(-0,39715345/16) = 86,23349241◦

β 2 = 86,23349241+(-0,39715345/16) = 182,6697429◦

β 3 = 182,6697429+(-0,39715345/16) = 179,4002879◦

β 4 = 179,4002879+(-0,39715345/16) = 180,8729879◦

β 5 = 180,8729879+(-0,39715345/16) =177,0707979 ◦

β 6 = 177,0707979+(-0,39715345/16) = 91,58979236◦

β 7 = 91,58979236+(-0,39715345/16) = 169,7951644◦

β 8 = 169,7951644+(-0,39715345/16) = 101,4134884◦

β 9 = 101,4134884+(-0,39715345/16) =169,9613629 ◦

β 10 = 169,9613629+(-0,39715345/16) = 183,5335119◦

β 11 = 183,5335119+(-0,39715345/16) =181,3558994 ◦

β 12 = 181,3558994+(-0,39715345/16) = 180,2099576◦

β 13 =180,2099576+(-0,39715345/16) = 181,3646231◦

β 14 = 181,3646231+(-0,39715345/16) = 92,75231401◦

β 15 = 92,75231401+(-0,39715345/16) = 180,5434549◦

β 16 = 180,5434549+(-0,39715345/16) = 181,2331219◦

C. α Koreksi

α1-2 = α awal = 188,572◦

α2-3 = 188,572- 182,670+180 =185,9022571◦

α3-4 = 185,9022571 - 179,4002879+180 = 186,5019692◦

α4-5 = 186,5019692- 180,8729879+180 = 185,6289813◦

α5-6 = 185,6289813- 177,0707979+180 = 188,5581834◦

α6-7 = 188,5581834- 91,58979236+180 = 276,968391◦

α7-8 = 276,968391- 169,7951644 +180 = 287,1732266◦

α8-9 = 287,1732266-101,4134884+180 -360= 5,759738184◦

α9-10 = 5,759738184 - 169,9613629+180 = 15,79837527◦

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 34

Page 35: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

α10-11 = 15,79837527 - 183,5335119 +180 = 12,26486337◦

α11-12 = 12,26486337-181,3558994+180 = 10,90896396◦

α12-13 = 10,90896396- 180,2099576 +180 =10,69900635 ◦

α13-14 = 10,69900635 181,3646231+180 = 9,334383237◦

α14-15 = 9,334383237- 92,75231401+180 = 96,58206923◦

α15-16 = 96,58206923- 180,543 +180 = 96,03861432◦

α15-16 = 96,03861432- 181,233 +180 = 94,80549241◦

α1’ = 94,80549241- 86,233 +180 = 188,572◦

(Syarat 2)

D. Mencari Σ∆x dan Σ∆y

∆x = d sin α

∆x1 = 20,22sin 188,572 = -3,01383403

∆x2 = 20,17sin 185,90226 = -2,074115827

∆x3 = 40sin 186,5019692 = -4,529494459

∆x4 = 18,9 sin 185,6289813 = -1,85383091

∆x5 = 24 sin 188,5581834 = -3,571528121

∆x6 = 34,76 sin276,968391 = -34,503236

∆x7 = 33 sin 287,1732266 = -31,52874244

∆x8 = 28 sin 5,759738184 = 2,810000715

∆x9 = 20 sin 15,79837527 = 5,44505923

∆x10 = 16,36 sin 12,264864 = 3,47537399

∆x11 = 16 sin 10,90896396 = 3,027985099

∆x12 = 16,78 sin 10,699006 = 3,115199858

∆x13 = 20 sin 9,334383237 = 3,243920096

∆x14 = 16 sin 96,58206923 = 15,89453899

∆x15 = 20 sin 96,03861432 = 19,88902446

∆x16 = 25 sin 94,80549241 = 24,91212083

Σ∆x = 0,738441476

∆y = d cos α

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 35

Page 36: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

∆y1 = 20,22 cos 188,572 = -19,99412925

∆y2 = 20,17cos 185,90226 = -20,06307413

∆y3 = 40 cos 186,5019692 = -39,74271858

∆y4 = 18,9 cos 185,6289813 = -18,80886256

∆y5 = 24 cos 188,5581834 = -23,7327661

∆y6 = 34,76 cos 276,96839 = 4,217144237

∆y7 = 33 cos 287,1732266 = 9,743633836

∆y8 = 28 cos 5,759738184 = 27,85864132

∆y9 = 20 cos 15,79837527 = 19,24451428

∆y10 = 16,36 cos 12,26486337 = 15,986599

∆y11 = 16 cos 10,90896396 = 15,71086587

∆y12 = 16,78 cos 10,69900635 = 16,4882967

∆y13 = 20 cos 9,334383237 = 19,7351712

∆y14 = 16 cos 96,58206923 = -1,834020286

∆y15 = 20 cos 96,03861432 = -2,103973891

∆y16 = 25 cos 94,80549241 = -2,094334184

Σ∆y = 0,610988387

Mencari ǀd sin α ǀ

1 = ǀ20,22sin 188,572ǀ = 3,01383403

2 = ǀ20,17sin 185,9022571ǀ = 2,0741158

3 = ǀ40sin 186,5019692ǀ = 4,529494459

4 = ǀ18,9 sin 185,6289813ǀ = 1,853830915

5 = ǀ24 sin 188,5581834ǀ = 3,571528121

6 = ǀ34,76 sin276,968391ǀ = 34,503236

7 = ǀ33 sin 287,1732266ǀ = 31,52874244

8 = ǀ28 sin 5,759738184ǀ = 2,810000715

9 = ǀ20 sin 15,79837527ǀ = 5,44505923

10 =ǀ 16,36 sin 12,26486337ǀ = 3,475373992

11 = ǀ16 sin 10,90896396ǀ = 3,027985099

12 = ǀ16,78 sin 10,69900635ǀ = 3,115199858

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 36

Page 37: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

13 = ǀ20 sin 9,334383237 ǀ = 3,243920096

14 = ǀ16 sin 96,58206923 ǀ = 15,89453899

15 = ǀ20 sin 96,03861432ǀ = 19,88902446

16 =ǀ 25 sin 94,80549241 ǀ = 24,91212083

Σǀd sin α ǀ = 162,888

Mencari ǀd cos α ǀ

1 = ǀ20,22 cos 188,572ǀ = 19,99412925

2 = ǀ 20,17cos 185,9022571ǀ = 20,06307413

3 = ǀ40 cos 186,5019692 ǀ = 39,74271858

4 = ǀ18,9 cos 185,6289813ǀ =18,80886256

5 = ǀ24 cos 188,5581834ǀ = 23,7327661

6 = ǀ34,76 cos 276,968391ǀ = 4,217144237

7 = ǀ33 cos 287,1732266ǀ = 9,743633836

8 = ǀ28 cos 5,759738184ǀ = 27,85864132

9 = ǀ20 cos 15,79837527ǀ = 19,24451428

10 = ǀ16,36 cos 12,26486337ǀ = 15,98659988

11 = ǀ16 cos 10,90896396 ǀ = 15,71086587

12 = ǀ16,78 cos 10,69900635ǀ = 16,48829675

13 = ǀ20 cos 9,334383237 ǀ = 19,7351712

14 = ǀ 16 cos 96,58206923 ǀ = 1,834020286

15 =ǀ 20 cos 96,03861432 ǀ = 2,103973891

16 =ǀ 25 cos 94,80549241ǀ = 2,094334184

Σǀd cos α ǀ = 257,359

Mencari Bobot ∆x

Bobot = ǀd sin α ǀ/ Σ ǀd sin α ǀ

1 3,014 / 162,88 = 0,0185

2 2,074 / 162,88 = 0,0127

3 4,529 / 162,88 = 0,0278

4 1,854 / 162,88 = 0,0114

5 3,572 / 162,88 = 0,0219

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 37

Page 38: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

6 34,503 / 162,88 = 0,2118

7 31,529 / 162,88 = 0,1936

8 2,810 / 162,88 = 0,0173

9 5,445 / 162,88 = 0,0334

10 3,475 / 162,88 = 0,0213

11 3,028 / 162,88 = 0,0186

12 3,115 / 162,88 = 0,0191

13 3,244 / 162,88 = 0,0199

14 15,895 / 162,88 = 0,0976

15 19,889 / 162,88 = 0,1221

16 24,912 / 162,88 = 0,1529

Σbobot∆

x = 1

Mencari Bobot ∆y

Bobot = ǀd sin α ǀ / Σ ǀd sin α ǀ

1 19,994 / 257,359 = 0,0777

2 20,063 / 257,359 = 0,0780

3 39,743 / 257,359 = 0,1544

4 18,809 / 257,359 = 0,0731

5 23,733 / 257,359 = 0,0922

6 4,217 / 257,359 = 0,0164

7 9,744 / 257,359 = 0,0379

8 27,859 / 257,359 = 0,1082

9 19,245 / 257,359 = 0,0748

10 15,987 / 257,359 = 0,0621

11 15,711 / 257,359 = 0,0610

12 16,488 / 257,359 = 0,0641

13 19,735 / 257,359 = 0,0767

14 1,834 / 257,359 = 0,0071

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 38

Page 39: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

15 2,104 / 257,359 = 0,0082

16 2,094 / 257,359 = 0,0081

Σbobot∆

x = 1

E. Mencari fx dan fy

Fx= - Σ∆x = -0,738441476

fy=- Σ∆y = -0,610988387

F. Mencari koreksi ∆x dan ∆y

∆xn = bobot * fx

1 0,0185 * -0,738 = -0,014

2 0,0127 * -0,738 = -0,009

3 0,0278 * -0,738 = -0,021

4 0,0114 * -0,738 = -0,008

5 0,0219 * -0,738 = -0,016

6 0,2118 * -0,738 = -0,156

7 0,1936 * -0,738 = -0,143

8 0,0173 * -0,738 = -0,013

9 0,0334 * -0,738 = -0,025

10 0,0213 * -0,738 = -0,016

11 0,0186 * -0,738 = -0,014

12 0,0191 * -0,738 = -0,014

13 0,0199 * -0,738 = -0,015

14 0,0976 * -0,738 = -0,072

15 0,1221 * -0,738 = -0,090

16 0,1529 * -0,738 = -0,113

Σkoreksi

∆x = -0,738

∆y = bobot * fy

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 39

Page 40: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

1 0,0777 * -0,611 = -0,047

2 0,0780 * -0,611 = -0,048

3 0,1544 * -0,611 = -0,094

4 0,0731 * -0,611 = -0,045

5 0,0922 * -0,611 = -0,056

6 0,0164 * -0,611 = -0,010

7 0,0379 * -0,611 = -0,023

8 0,1082 * -0,611 = -0,066

9 0,0748 * -0,611 = -0,046

10 0,0621 * -0,611 = -0,038

11 0,0610 * -0,611 = -0,037

12 0,0641 * -0,611 = -0,039

13 0,0767 * -0,611 = -0,047

14 0,0071 * -0,611 = -0,004

15 0,0082 * -0,611 = -0,005

16 0,0081 * -0,611 = -0,005

Σkoreksi

∆y = -0,611

G. Mencari ∆x setelah Koreksi ∆x

∆xn = ∆x + koreksi ∆x

1 -0,0137 + -3,014 = -3,027

2 -0,0094 + -2,074 = -2,084

3 -0,0205 + -4,529 = -4,550

4 -0,0084 + -1,854 = -1,862

5 -0,0162 + -3,572 = -3,588

6 -0,1564 + -34,503 = -34,660

7 -0,1429 + -31,529 = -31,672

8 -0,0127 + 2,810 = 2,797

9 -0,0247 + 5,445 = 5,420

10 -0,0158 + 3,475 = 3,460

11 -0,0137 + 3,028 = 3,014

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 40

Page 41: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

12 -0,0141 + 3,115 = 3,101

13 -0,0147 + 3,244 = 3,229

14 -0,0721 + 15,895 = 15,822

15 -0,0902 + 19,889 = 19,799

16 -0,1129 + 24,912 = 24,799

Σ setelah koreksi ∆x = 0

∆y n= ∆y + koreksi ∆y

1 -0,0475 + -19,994 = -20,042

2 -0,0476 + -20,063 = -20,111

3 -0,0944 + -39,743 = -39,837

4 -0,0447 + -18,809 = -18,854

5 -0,0563 + -23,733 = -23,789

6 -0,0100 + 4,217 = 4,207

7 -0,0231 + 9,744 = 9,721

8 -0,0661 + 27,859 = 27,793

9 -0,0457 + 19,245 = 19,199

10 -0,0380 + 15,987 = 15,949

11 -0,0373 + 15,711 = 15,674

12 -0,0391 + 16,488 = 16,449

13 -0,0469 + 19,735 = 19,688

14 -0,0044 + -1,834 = -1,838

15 -0,0050 + -2,104 = -2,109

16 -0,0050 + -2,094 = -2,099

Σ setelah koreksi ∆y = 0

H. Mencari koordinat x dan y

Titik 1 = xa = 786546 m

Ya = 9240927 m

Titik n = xn = x sebelum + setelah koreksi

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 41

Page 42: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

1 786546m

2 786546 + -3,027 = 786542,973m

3

786542,972

5 + -2,084 = 786540,889m

4

786540,889

0 + -4,550 = 786536,339m

5

786536,339

0 + -1,862 = 786534,477m

6

786534,476

7 + -3,588 = 786530,889m

7

786530,889

0 + -34,660 = 786496,229m

8

786496,229

3 + -31,672 = 786464,558m

9

786464,557

7 + 2,797 = 786467,355m

10

786467,354

9 + 5,420 = 786472,775m

11

786472,775

3 + 3,460 = 786476,235m

12

786476,234

9 + 3,014 = 786479,249m

13

786479,249

2 + 3,101 = 786482,350m

14

786482,350

3 + 3,229 = 786485,579m

15

786485,579

5 + 15,822 = 786501,402m

16

786501,402

0 + 19,799 = 786521,201m

1 786521,201 + 24,799 = 786546m

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 42

Page 43: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

Yn = y sebelum + setelah koreksim

1 9240927m

2 9240927 +

-

20,042 =

9240906,958

m

3 9240906,9584 +

-

20,111 =

9240886,848

m

4 9240886,8477 +

-

39,837 =

9240847,011

m

5 9240847,0106 +

-

18,854 =

9240828,157

m

6 9240828,1571 +

-

23,789 =

9240804,368

m

7 9240804,3680 + 4,207 =

9240808,575

m

8 9240808,5751 + 9,721 =

9240818,296

m

9 9240818,2956 + 27,793 =

9240846,088

m

10 9240846,0881 + 19,199 =

9240865,287

m

11 9240865,2870 + 15,949 =

9240881,236

m

12 9240881,2356 + 15,674 =

9240896,909

m

13 9240896,9092 + 16,449 =

9240913,358

m

14 9240913,3583 + 19,688 =

9240933,047

m

15 9240933,0466 + -1,838 =

9240931,208

m

16 9240931,2083 + -2,109 = 9240929,099

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 43

Page 44: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

m

1 9240927 + -2,099 = 9240927m

I. Mencari Luas dengan Metode Sarrus

Mencari nilai xn.yn+1

1 786546,000 * 9240906,96 = 7268398404504m2

2 786542,973 * 9240886,85 = 7268354609752m2

3 786540,889 * 9240847,01 = 7268304022706 m2

4 786536,339 * 9240828,16 = 7268247147613 m2

5 786534,477 * 9240804,37 = 7268211228063 m2

6 786530,889 * 9240808,58 = 7268181383690 m2

7 786496,229 * 9240818,30 = 7267868745599 m2

8 786464,558 * 9240846,09 = 7267597931217 m2

9 786467,355 * 9240865,29 = 7267638879532 m2

10 786472,775 * 9240881,24 = 7267701511659 m2

11 786476,235 * 9240896,91 = 7267745808471 m2

12 786479,249 * 9240913,36 = 7267786599835 m2

13 786482,350 * 9240933,05 = 7267830741137 m2

14 786485,579 * 9240931,21 = 7267859136233 m2

15 786501,402 * 9240929,10 = 7268003691995 m2

16 786521,201 * 9240927,00 = 7268185000698 m2

ΣXn.Yn+1 =

116287914842704

m2

Mencari nilai yn.xn+1

1 9240927,000 * 786542,97 = 7268386191263 m2

2 9240906,958 * 786540,89 = 7268351174083 m2

3 9240886,848 * 786536,34 = 7268293309892 m2

4 9240847,011 * 786534,48 = 7268244767958 m2

5 9240828,157 * 786530,89 = 7268196785519 m2

6 9240804,368 * 786496,23 = 7267857791568 m2

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 44

Page 45: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

7 9240808,575 * 786464,56 = 7267568428568 m2

8 9240818,296 * 786467,35 = 7267601922386 m2

9 9240846,088 * 786472,78 = 7267673869128 m2

10 9240865,287 * 786476,23 = 7267720938352 m2

11 9240881,236 * 786479,25 = 7267761335983 m2

12 9240896,909 * 786482,35 = 7267802319654 m2

13 9240913,358 * 786485,58 = 7267845097509 m2

14 9240933,047 * 786501,40 = 7268006796586 m2

15 9240931,208 * 786521,20 = 7268188310596 m2

16 9240929,099 * 786546,00 = 7268415819343 m2

ΣYn.Xn+1 =

116287914858388

m2

LUAS = ǀ(xn.yn+1)-(yn.xn+1)ǀ

2

= ǀ 116287914842704 – 116287914858388 ǀ

2

LUAS = 7841,96875 m2

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 45

Page 46: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KesimpulanPengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode

pengukuran dan pemetaan. Kerangka dasar horizontal yang bertujuan untuk memperoleh koordinat planimetris (x,y) titik-titik pengukuran.

Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal (KDH) :

1) Metode titik tunggal

2) Pengikatan kemuka

3) Pengikatan kebelakang

Pengikatan kebelakang di bagi dua metode:

1) Metode collins

2) Metode cassini

3) Metode titik banyak

Banyak titik di bagi lima metode :

1) Metode poligon

2) Metode triangulasi

3) Metode trilaterasi

4) Metode triangulterasi

5) Metode kuadrilateral

Pengukuran polygon sendiri mengandung arti salah satu metoda penentuan

titik diantara beberapa metoda penentuan titik yang lain.

6.1 Saran1. Pastikan alat-alat seperti theodolite, statif, meteran, dan peralatan lainnya

sudah diperiksa serta layak pakai untuk kelancaran pengukuran.2. Lakukan tahapan-tahapan sesuai instruksi yang benar.

3. Lakukan pengukuran dengan teliti untuk menghindari kesalahan.

4. Gunakan waktu secara efektif

5. Jaga keselamatan dan kondisi tubuh masing-masing individu.

6. Jagalah peralatan agar tetap dalam kondisi baik.

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 46

Page 47: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

7. Saling berkoordinasi antar anggota kelompok untuk saling bekerjasama

dalam pelaksanaan pengukuran.

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 47

Page 48: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

DAFTAR PUSTAKA

Purwaamijaya, I.M. 2012. Petunjuk Praktikum Survei Dan Pemetaan Ilmu Ukur Tanah. Bandung: Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.

Purwaamijaya, I.M. 2008. Teknik Survei Dan Pemetaan Jilid 1 Untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejur

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 48

Page 49: teknikbangunan2014.files.wordpress.com€¦  · Web viewLANDASAN TEORI. Pengertian Poligon. Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka

KERANGKA DASAR HORIZONTAL 49