Post on 04-Jan-2016
LAPORAN PRAKTIKUM
ELEKTRO-PNEUMATIK
Disusun untuk memenuhi Tugas Praktikum Elektro-Pneumatik
Disusun Oleh :
Imam Arif Pribadi
Junaidi Afika
M. Perdana Agung P.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
YOGYAKARTA
2013
I. RANGKAIAN ALAT STEMPEL
A. TEORI RINGKAS
Benda kerja distempel dengan alat stempel. Dengan menekan dua switch tombol
tekan bersama-sama, batang piston silinder bergerak keluar dan benda kerja distempel.
Batang piston kembali ke posisi semula jika tombol tekan dilepas.
B. TUGAS
1. Gambarkan rangkaian kontrolnya.
a. Tanpa relai
b. Dengan relai
2. Printout gambar rangkaian yang telah dibuat.
Diagram rangkaian
Rangkaian Pneumatik
Rangkaian Listrik Tanpa Relay
Rangkaian Listrik dengan Relay
C. PEMBAHASAN
Ketika 2 switch ditekan bersama-sama(S1 sebagai swith on/off system dan S2
sebagai swith untuk on/off alat stempel ) batang piston akan terdorong ke kanan dan
benda kerja di stempel, saat salah satu tombol dilepas (Switch 1 atau Switch 2),maka
piston akan kembali ke posisi awal.
Pada dasarnya prinsip kerja rangkaian denagn relay dan tanpa relay sama saja, yang
membedakan adalah jika pada Rangkaian dengan relay,ketika Switch 1 dan Switch 2
ditekan bersama-sama maka Relay (K1) akan mengaktifkan Valve Solenoid (Y1)
dan akan menggerakkan batang piston, tetapi jika pada Rangkaian tanpa relay,ketika
Switch 1 dan Switch 2 di aktifkan maka arus akan mengalir ke Valve Solenoid (Y1)
dan langsung mengggerakkan batang piston. Keuntungan mengggunakan system
Relay yaitu karena kemampuan kecapatan saklar tombol saat meng –ON kan
rangkaian sangat terbatas sehingga akan memunculkan loncatan api maka lebih
menguntungkan Rangkaian Alat Stempel ini mengggunakan Relay.
D. KESIMPULAN
Untuk Rangkaian Alat Stempel sebaiknya menggunakan rangkaian dengan relay.
II. PEMISAH LINTASAN
A. TEORI RINGKAS
Silinder kerja ganda digunakan untuk memisah lintasan dari jalur 1 ke jalur 2 atau
sebaliknya. Jika tombol S1 ditekan maka batang piston silinder akan keluar
menghubungkan jalur lintasan 1. Tombol S1 dilepas, batang piston silinder tetap pada
posisi lintasan jalur 1. Untuk memindahkan ke jalur 2 digunakan tombol S2. Bila
tombol S2 dilepas batang piston tetap menghubungkan lintasan 2.
B. TUGAS
1. Gambarkan rangkaian kontrolnya dengan katup solenoid tunggal dengan ketentuan
tambahan :
a. S1 dan S2 ditekan bersama-sama , batang piston silinder keluar
b. S1 dan S2 ditekan bersama-sama , batang piston silinder di dalam
2. Printout rangkaian ysng telah dibuat sebagai data laporan.
Rangkaian P neumati k
a) S1 dan S2 ditekan bersama-sama, batang piston silinder keluar
b) S1 dan S2 ditekan bersama-sama, batang piston silinder di dalam
C. PEMBAHASAN
1. S1 dan S2 Ditekan Bersama-sama, Batang Piston Silinder di Dalam
Ketika Switch (S1) dan Switch (S2) ditekan bersama-sama maka batang
piston akan bergerak ke dalam. Hal ini terjadi karena Switch (S1) saja yang
ditekan maka batang piston akan bergerak ke kanan. Hal ini disebabkan arus
yang mengalir ke Relay (K1). Relay (K1) kemudian mengunci switch (K1) dan
mengaktifkan Valve Solenoid (Y1) sehingga batang piston bergerak ke kanan.
Meskipun Switch (S1) dilepas, batang piston akan tetap di arah kanan karena
Relay (K1) akan mengaktifkan Switch (K1). Namun apabila Switch (S2) dilepas
maka arus yang masuk ke Valve Solenoid (Y1) akan terputus membuat batang
piston kembali ke kiri (posisi awal).
2. S1 dan S2 ditekan bersama-sama, Batang Piston Silinder Keluar
Ketika Switch (S1) dan Switch (S2) ditekan bersama-sama relay akan aktif
dan kemudian mengaktifkan Valve Solenoid (Y1) dan batang piston akan keluar.
Saat S1 saja yang ditekan, koil akan aktif dan piston maju, tetapi ketika S1
dilepas system mati. Jika S2 nya yang ditekan dan S1 tidak, system tidak bekerja.
Pada posisi S1 dan S2 ditekan bersama-sama, system hidup dan piston maju. Jika
S1 dilepas system akan tetap hidup begitu pula jika S2 dilepas dan S1 masih
ditekan. Untuk mematikannya lepaskan S1 dan S2 bersama-sama.
D. KESIMPULAN
- Pada rangkaian batang piston silinder ke dalam, yang berfungsi sebagai saklar
kontrol utama ialah saklar S1.
- Pada rangkaian batang piston silinder keluar, yang berfungsi sebagai saklar
kontrol utama ialah saklar S2.
III. ALAT PEMINDAH JALUR BAN BERJALAN
A. TEORI RINGKAS
Dengan menggunakan alat pemindah jalur ban berjalan, benda di atas
kerangka alat tersebut dipindah dari ban yang satu ke ban yang lain.
Kerangka pemindah dapat maju jika tombol switch ( S1 ) ditekan. Benda
pindah dari ban yang satu ke ban yang lain. Untuk mengembalikan kerangka
pemindah ke posisi semula harus menekan tombol yang lain ( S2 ). Jalur
lintasan terhubung sesuai perintah terakhir yang diberikan .
B. TUGAS
1. Gambarkan rangkaian kontrolnya
a. Tanpa relai dengan katup solenoid ganda
b. Dengan relai menggunakan katup solenoid ganda
2. Rangkailah sesuai gambar rangkaian.
a. Tanpa relai dengan katup solenoida ganda (ON) dan (OFF)
b. Dengan relai menggunakan katup solenoid ganda (ON) dan (OFF)
C. PEMBAHASAN
C.1. Rangkaian Listrik Dengan Relay
Ketika Push Botton (S1) ditekan maka arus akan mengalir ke relay (K1)
membuat Solenoid Valve (Y1) aktif sehingga silinder pneumatic (Piston) akan turun
(ke posisi kanan). Meskipun Push Botton (S1) dilepas, posisi Piston akan tetap
turun karena Valve Solenoid (Y2) belum hidup. Apabila arus sudah mengalir ke
Relay (K2) maka Valve solenoid (Y2) akan aktif sehingga posisi Piston akan
kembali naik (ke posisi kiri) membuat ban berpindah dari satu ban ke ban yang lain.
C.2. Rangkaian Listrik Tanpa Relay
Ketika Push Botton (S1) ditekan maka arus akan mengalir ke Valve Solenoid
(Y1) membuat Piston bergerak ke kanan. Apabila Push Botton (S1) dilepas maka
Piston akan tetap di kanan atau tidak berubah. Tetapi jika Push Botton (S2) ditekan
maka arus akan mengalir ke Valve Solenoid (Y2) sehingga Piston akan bergerak ke
kiri.
D. KESIMPULAN
- Menggunakan 2 koil untuk menggerakan katup.
- Guna keamanan rangkaian menggunakan relai pada rangkaian kontrolnya.
IV. PENGELUARAN BENDA KERJA
A. TEORI RINGKAS
Sebuah benda didorong keluar ke atas ban berjalan dengan menggunakan silinder kerja
ganda. Pekerjaan untuk mulai diberikan dengan menekan tombol. Apabila silinder
keluar sudah mencapai posisi maksimum , silinder kembali secara otomatis ke posisi
semula. Untuk menjamin bahwa benda benar-benar terletak diatas ban berjalan diperlukan
sebuah ssinyal.
B. TUGAS
1. Gambarkan rangkaian kontrolnya.
1.1 Dengan katup solenoid ganda
1.2 Dengan katup solenoid tunggal
2. Rangkailah sesuai gambar rangkaian.
a. D e n g a n k a t up s o l e no i d g a nda
b. D e n g a n k a t up s o l e no i d tung g a l
C. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini tentang pengeluaran benda kerja menggunakan sistem
pneumatik, rangkaian pertama dengan limit switch tuas rol, sehingga ketika saklar S1
diaktifkan menggerakkan koil Y1, ketika piston menyentuh limit S2, koil Y2
diaktifkan untuk memasukkan silinder.
Pada rangkaian kontrol dengan magnetik proximity switch, berfungsi sebagai
sensor magnet, ketika S1 diaktifkan K1 aktif kemudian koil Y1 bergerak, ketika
piston menyentuh B1, proximity aktif mengaktifkan K2 yang memutuskan K1
sehingga koil Y1 menjadi tidak aktif, dan silinder masuk kedalam lagi.
D. KESIMPULAN
- Rangkaian pertama menggunakan 2 koil untuk mengerakkan katup
- Rangkaian kedua menggunakan Proxima switch, untuk memutuskan koil dan di
balikan menggunakan pegas.
V. PENJEPIT DENGAN PENGUNGKIT TOGEL
A. TEORI RINGKAS
Penjepit dikontrol oleh salah satu dari dua buah tombol. Untuk melepas benda
tersebut dipergunakan satu tombol lain.
Kondisi lain yang harus dipenuhi :
• Menjepit hanya mungkin apabila benda ada di tempat.
• Benda tak dapat dilepas selama proses kerja ( pengeboran ).
B. TUGAS
1. Gambarkan rangkaian kontrolnya.
2. Rangkailah sesuai gambar rangkaian.
a. Dengan katup solenoid ganda
b. Dengan katup solenoid tunggal
c. Rangkaian Listrik
C. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini, penjepit dengan pengungkit togel. Ketika benda diletakan
di depan penjepit dan S1 atau S2 ditekan, piston akan maju dikarenakan koil Y1 aktif
menggerakkan katup dan mengalirkan udara ke piston. Dan ketika S3 di tekan koil
Y2 aktif sehingga piston silinder masuk kedalam.
D. KESIMPULAN
- S1 dan S2, serta benda di letakan akan membuat piston maju, dan S3 sebagai
pembalik gerak katup.
VI. MESIN PRESS
A. TEORI RINGKAS :
Pada saat ini proses monitoring terhadap kerja mesin press masih dilakukan
secara manual, dimana operator dari mesin press tersebut yang membuat laporan
kerja hariannya. Namun dalam prakteknya operator mesin press dalam membuat
laporan kurang akurat dalam menuliskan data laporan harian, hal ini dimungkinkan
karena kondisi lingkungan kerja yang kurang kondusif. Karena kurang akurat data
dari operator ini manajemen quality control dari perusahaan kesulitan dalam
menentukan kapasitas produksi suatu mesin press padahal jika didapat kapasitas
maksimal produksi dari suatu mesin press maka perusahaan dapat memaksimalkan
sumber daya yang ada. Untuk menanggulangi hal tersebut maka dibuat sistem yang
dapat memonitoring kerja dari mesin press menggunakan PLC.
Proximity switch mendeteksi ada tidaknya plat yang diletakkan di atas
cetakan, Ketika push button ditekan solenoid valve akan aktif lalu silinder pneumatik
akan turun sehingga terjadi proses pengepressan plat yang dideteksi dengan reed
switch, setelah 5 detik maka silinder pneumatik akan naik secara otomatis. Semua
kegiatan atau proses dikendalikan dan disimpan pada memori oleh PLC dengan
ladder diagram. Data yang tersimpan diakses dengan OPC melalui PC sehingga
operator dapat mengambil data kerja dari mesin press. Hasil dari Tugas Akhir ini
yaitu mendeteksi proses terjadinya pengepresan plat alumunium dengan
menggunakan sensor, data yang tersimpan pada memori PLC diakses melalui OPC
lalu dtampilkan pada PC dengan Microsoft Office Excel sehingga sudah berbentuk
seperti laporan harian.
Kondisi Khusus :
i. Silinder harus kembali meskipun tombol tertekan.
ii. Proses berikutnya hanya dapat berjalan setelah melepaskan tombol dan
silinder mencapai posisi semula.
I. Gambar Rangkaian Pneumatik dan Rangkaian Listrik dengan Limit Switch
Tuas Roll
4 2
5
1
3
Y1 Y2
S1 S2+24V
KT1
Y1
0V
KT1 2 KT2 20 Y2
S2 KT2
2 1
3 S1
START
1 2 3 4
1 4
B. PEMBAHASAN
Ketika Push Button ditekan maka Break Switch (KT1) dan Make Switch (NO)
akan dialiri arus sehingga membuat Solenoid Valve akan aktif karena Break Switch
(KT1) akan mengaktifkan Relay (KT1) lalu silinder pneumatik akan turun sehingga
terjadi proses pengepressan plat. Pada prose ini terjadi Relay (KT2) setelah waktunya
diatur 20 detik maka silinder pneumatik akan naik secara otomatis. Hal ini sesuai
dengan kondisi khusus dari system ini yaitu :
i. Silinder harus kembali meskipun tombol tertekan.
ii. Proses berikutnya hanya dapat berjalan setelah melepaskan tombol dan
silinder mencapai posisi semula.
VII. ALAT PEREKAT PEMANAS
A. TEORI RINGKAS
Menggunakan tekanan panas, bahan pengepakan direkatkan melalui aplikasi
panas dan tekanan.
Rel pemanas bergerak keluar memanasi bahan pengepakan sepanjang
bidang bahan perekat, apabila benda ada di tempat dan sebuah tombol atau pedal kaki
ditekan. Setelah tekanan perekatan yang diinginkan tercapai maka rel pemanas
kembali ke posisi semula dan alat siap memulai tugas baru.
B. TUGAS
1. Gambarkan rangkaian kontrolnya.
2. Rangkailah sesuai gambar rangkaian.
a. Rangkaian Pneumatik
b. Rangkaian kontrol lengkap dengan symbol dan notasinya
C. PEMBAHASAN
Praktikum Alat perekat pemanas, pemanas bergerak keluar memanasi bahan
pengepakan sepanjang bidang bahan perekat, ketika S1 dan S2 di tekan, piston akan
maju dan mngaktifkan B1, dan ketika mencapai ujung, B2 aktif dan mengaktifkan
juga koil Y2, ketika Menyentuh B1 lagi piston akan maju lagi dan begitu seterusnya.
D. KESIMPULAN
- Rangkaian kontrol menggunakan proximity magnetic switch.
- Piston akan bergerak maju mundur selama saklar S1 dan S2 masih aktif.
VIII. MESIN PEMBUAT LUBANG
A. TEORI RINGKAS
Alat pembuat lubang bentuk segitiga di ujung papan, dapat dilakukan dari tiga sisi.
Pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah silinder. Papan dapat
ditempatkan ke dalam posisi kerja dari tiga tempat yang berlainan. Untuk mendeteksi posisi
papan dipergunakan tiga sensor a, b dan c. Jika dua dari tiga sensor memberikan sinyal
, maka silinder keluar membentuk segitiga pada ujung papan. Silinder kembali ke
posisi semula setelah papan dikeluarkan dari posisi kerja.
B. TUGAS
1. Gambarkan rangkaian kontrolnya.
2. Rangkailah sesuai gambar rangkaian.
Sensor
Silinder Keterangana b c
0 0 0 0 Batang piston silinder diam ( di dalam
)0 0 1 0 Batang piston silinder diam ( di dalam
)0 1 0 0 Batang piston silinder diam ( di dalam
)0 1 1 1 Batang piston silinder maju
1 0 0 0 Batang piston silinder diam ( di dalam
)1 0 1 1 Batang piston silinder maju
1 1 0 1 Batang piston silinder maju
1 1 1 0 Batang piston silinder diam ( di dalam
)
(a) Dan (b), silinder maju.
(a) Dan (c), silinder maju.
(b) Dan (c), silinder maju.
C. PEMBAHASAN
Pada praktikum sistem pembuat lubang dengan sistem pneumatik, berbentuk
segitiga yang memiliki tiga sisi pekerjaan setiapnya memiliki silinder. Setiap silinder
memiliki tiga sensor a, b dan c. Jika 2 dari tiga sensor memberikan sinyal maka
silinder keluar. Tetapi apabila ketiga sensor menyala piston tidak akan keluar.
Silinder di aktifkan dari koil Y1 yang menggerakkan katup. Y1 di aktifkan
oleh konektor K1, K2, dan K3 yang aktif bersamaan.
Silinder akan kembali dengan bantuan pegas
D. KESIMPULAN
- Silinder akan keluar 2 dari 3 sensor aktif, jika tidak silinder tidak keluar
- K1, K2 dan K3 aktif mengaktifkan koil.
- Silinder akan kembali dengan bantuan pegas.