PNEUMATIK

28
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRO-PNEUMATIK Disusun untuk memenuhi Tugas Praktikum Elektro- Pneumatik Disusun Oleh : Imam Arif Pribadi Junaidi Afika M. Perdana Agung P. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

Transcript of PNEUMATIK

Page 1: PNEUMATIK

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTRO-PNEUMATIK

Disusun untuk memenuhi Tugas Praktikum Elektro-Pneumatik

Disusun Oleh :

Imam Arif Pribadi

Junaidi Afika

M. Perdana Agung P.

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

YOGYAKARTA

2013

Page 2: PNEUMATIK

I. RANGKAIAN ALAT STEMPEL

A. TEORI RINGKAS

Benda kerja distempel dengan alat stempel. Dengan menekan dua switch tombol

tekan bersama-sama, batang piston silinder bergerak keluar dan benda kerja distempel.

Batang piston kembali ke posisi semula jika tombol tekan dilepas.

B. TUGAS

1. Gambarkan rangkaian kontrolnya.

a. Tanpa relai

b. Dengan relai

2. Printout gambar rangkaian yang telah dibuat.

Diagram rangkaian

Rangkaian Pneumatik

Page 3: PNEUMATIK

Rangkaian Listrik Tanpa Relay

Rangkaian Listrik dengan Relay

Page 4: PNEUMATIK

C. PEMBAHASAN

Ketika 2 switch ditekan bersama-sama(S1 sebagai swith on/off system dan S2

sebagai swith untuk on/off alat stempel ) batang piston akan terdorong ke kanan dan

benda kerja di stempel, saat salah satu tombol dilepas (Switch 1 atau Switch 2),maka

piston akan kembali ke posisi awal.

Pada dasarnya prinsip kerja rangkaian denagn relay dan tanpa relay sama saja, yang

membedakan adalah jika pada Rangkaian dengan relay,ketika Switch 1 dan Switch 2

ditekan bersama-sama maka Relay (K1) akan mengaktifkan Valve Solenoid (Y1)

dan akan menggerakkan batang piston, tetapi jika pada Rangkaian tanpa relay,ketika

Switch 1 dan Switch 2 di aktifkan maka arus akan mengalir ke Valve Solenoid (Y1)

dan langsung mengggerakkan batang piston. Keuntungan mengggunakan system

Relay yaitu karena kemampuan kecapatan saklar tombol saat meng –ON kan

rangkaian sangat terbatas sehingga akan memunculkan loncatan api maka lebih

menguntungkan Rangkaian Alat Stempel ini mengggunakan Relay.

D. KESIMPULAN

Untuk Rangkaian Alat Stempel sebaiknya menggunakan rangkaian dengan relay.

Page 5: PNEUMATIK

II. PEMISAH LINTASAN

A. TEORI RINGKAS

Silinder kerja ganda digunakan untuk memisah lintasan dari jalur 1 ke jalur 2 atau

sebaliknya. Jika tombol S1 ditekan maka batang piston silinder akan keluar

menghubungkan jalur lintasan 1. Tombol S1 dilepas, batang piston silinder tetap pada

posisi lintasan jalur 1. Untuk memindahkan ke jalur 2 digunakan tombol S2. Bila

tombol S2 dilepas batang piston tetap menghubungkan lintasan 2.

B. TUGAS

1. Gambarkan rangkaian kontrolnya dengan katup solenoid tunggal dengan ketentuan

tambahan :

a. S1 dan S2 ditekan bersama-sama , batang piston silinder keluar

b. S1 dan S2 ditekan bersama-sama , batang piston silinder di dalam

2. Printout rangkaian ysng telah dibuat sebagai data laporan.

Rangkaian P neumati k

a) S1 dan S2 ditekan bersama-sama, batang piston silinder keluar

Page 6: PNEUMATIK

b) S1 dan S2 ditekan bersama-sama, batang piston silinder di dalam

C. PEMBAHASAN

1. S1 dan S2 Ditekan Bersama-sama, Batang Piston Silinder di Dalam

Ketika Switch (S1) dan Switch (S2) ditekan bersama-sama maka batang

piston akan bergerak ke dalam. Hal ini terjadi karena Switch (S1) saja yang

ditekan maka batang piston akan bergerak ke kanan. Hal ini disebabkan arus

yang mengalir ke Relay (K1). Relay (K1) kemudian mengunci switch (K1) dan

mengaktifkan Valve Solenoid (Y1) sehingga batang piston bergerak ke kanan.

Meskipun Switch (S1) dilepas, batang piston akan tetap di arah kanan karena

Relay (K1) akan mengaktifkan Switch (K1). Namun apabila Switch (S2) dilepas

maka arus yang masuk ke Valve Solenoid (Y1) akan terputus membuat batang

piston kembali ke kiri (posisi awal).

2. S1 dan S2 ditekan bersama-sama, Batang Piston Silinder Keluar

Ketika Switch (S1) dan Switch (S2) ditekan bersama-sama relay akan aktif

dan kemudian mengaktifkan Valve Solenoid (Y1) dan batang piston akan keluar.

Saat S1 saja yang ditekan, koil akan aktif dan piston maju, tetapi ketika S1

dilepas system mati. Jika S2 nya yang ditekan dan S1 tidak, system tidak bekerja.

Pada posisi S1 dan S2 ditekan bersama-sama, system hidup dan piston maju. Jika

Page 7: PNEUMATIK

S1 dilepas system akan tetap hidup begitu pula jika S2 dilepas dan S1 masih

ditekan. Untuk mematikannya lepaskan S1 dan S2 bersama-sama.

D. KESIMPULAN

- Pada rangkaian batang piston silinder ke dalam, yang berfungsi sebagai saklar

kontrol utama ialah saklar S1.

- Pada rangkaian batang piston silinder keluar, yang berfungsi sebagai saklar

kontrol utama ialah saklar S2.

Page 8: PNEUMATIK

III. ALAT PEMINDAH JALUR BAN BERJALAN

A. TEORI RINGKAS

Dengan menggunakan alat pemindah jalur ban berjalan, benda di atas

kerangka alat tersebut dipindah dari ban yang satu ke ban yang lain.

Kerangka pemindah dapat maju jika tombol switch ( S1 ) ditekan. Benda

pindah dari ban yang satu ke ban yang lain. Untuk mengembalikan kerangka

pemindah ke posisi semula harus menekan tombol yang lain ( S2 ). Jalur

lintasan terhubung sesuai perintah terakhir yang diberikan .

B. TUGAS

1. Gambarkan rangkaian kontrolnya

a. Tanpa relai dengan katup solenoid ganda

b. Dengan relai menggunakan katup solenoid ganda

2. Rangkailah sesuai gambar rangkaian.

a. Tanpa relai dengan katup solenoida ganda (ON) dan (OFF)

Page 9: PNEUMATIK

b. Dengan relai menggunakan katup solenoid ganda (ON) dan (OFF)

Page 10: PNEUMATIK

C. PEMBAHASAN

C.1. Rangkaian Listrik Dengan Relay

Ketika Push Botton (S1) ditekan maka arus akan mengalir ke relay (K1)

membuat Solenoid Valve (Y1) aktif sehingga silinder pneumatic (Piston) akan turun

(ke posisi kanan). Meskipun Push Botton (S1) dilepas, posisi Piston akan tetap

turun karena Valve Solenoid (Y2) belum hidup. Apabila arus sudah mengalir ke

Relay (K2) maka Valve solenoid (Y2) akan aktif sehingga posisi Piston akan

kembali naik (ke posisi kiri) membuat ban berpindah dari satu ban ke ban yang lain.

C.2. Rangkaian Listrik Tanpa Relay

Ketika Push Botton (S1) ditekan maka arus akan mengalir ke Valve Solenoid

(Y1) membuat Piston bergerak ke kanan. Apabila Push Botton (S1) dilepas maka

Piston akan tetap di kanan atau tidak berubah. Tetapi jika Push Botton (S2) ditekan

maka arus akan mengalir ke Valve Solenoid (Y2) sehingga Piston akan bergerak ke

kiri.

D. KESIMPULAN

- Menggunakan 2 koil untuk menggerakan katup.

- Guna keamanan rangkaian menggunakan relai pada rangkaian kontrolnya.

Page 11: PNEUMATIK

IV. PENGELUARAN BENDA KERJA

A. TEORI RINGKAS

Sebuah benda didorong keluar ke atas ban berjalan dengan menggunakan silinder kerja

ganda. Pekerjaan untuk mulai diberikan dengan menekan tombol. Apabila silinder

keluar sudah mencapai posisi maksimum , silinder kembali secara otomatis ke posisi

semula. Untuk menjamin bahwa benda benar-benar terletak diatas ban berjalan diperlukan

sebuah ssinyal.

B. TUGAS

1. Gambarkan rangkaian kontrolnya.

1.1 Dengan katup solenoid ganda

1.2 Dengan katup solenoid tunggal

2. Rangkailah sesuai gambar rangkaian.

a. D e n g a n k a t up s o l e no i d g a nda

Page 12: PNEUMATIK

b. D e n g a n k a t up s o l e no i d tung g a l

C. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini tentang pengeluaran benda kerja menggunakan sistem

pneumatik, rangkaian pertama dengan limit switch tuas rol, sehingga ketika saklar S1

diaktifkan menggerakkan koil Y1, ketika piston menyentuh limit S2, koil Y2

diaktifkan untuk memasukkan silinder.

Pada rangkaian kontrol dengan magnetik proximity switch, berfungsi sebagai

sensor magnet, ketika S1 diaktifkan K1 aktif kemudian koil Y1 bergerak, ketika

piston menyentuh B1, proximity aktif mengaktifkan K2 yang memutuskan K1

sehingga koil Y1 menjadi tidak aktif, dan silinder masuk kedalam lagi.

D. KESIMPULAN

- Rangkaian pertama menggunakan 2 koil untuk mengerakkan katup

- Rangkaian kedua menggunakan Proxima switch, untuk memutuskan koil dan di

balikan menggunakan pegas.

Page 13: PNEUMATIK

V. PENJEPIT DENGAN PENGUNGKIT TOGEL

A. TEORI RINGKAS

Penjepit dikontrol oleh salah satu dari dua buah tombol. Untuk melepas benda

tersebut dipergunakan satu tombol lain.

Kondisi lain yang harus dipenuhi :

• Menjepit hanya mungkin apabila benda ada di tempat.

• Benda tak dapat dilepas selama proses kerja ( pengeboran ).

B. TUGAS

1. Gambarkan rangkaian kontrolnya.

2. Rangkailah sesuai gambar rangkaian.

a. Dengan katup solenoid ganda

Page 14: PNEUMATIK

b. Dengan katup solenoid tunggal

Page 15: PNEUMATIK

c. Rangkaian Listrik

C. PEMBAHASAN

Pada praktikum ini, penjepit dengan pengungkit togel. Ketika benda diletakan

di depan penjepit dan S1 atau S2 ditekan, piston akan maju dikarenakan koil Y1 aktif

menggerakkan katup dan mengalirkan udara ke piston. Dan ketika S3 di tekan koil

Y2 aktif sehingga piston silinder masuk kedalam.

D. KESIMPULAN

- S1 dan S2, serta benda di letakan akan membuat piston maju, dan S3 sebagai

pembalik gerak katup.

Page 16: PNEUMATIK

VI. MESIN PRESS

A. TEORI RINGKAS :

Pada saat ini proses monitoring terhadap kerja mesin press masih dilakukan

secara manual, dimana operator dari mesin press tersebut yang membuat laporan

kerja hariannya. Namun dalam prakteknya operator mesin press dalam membuat

laporan kurang akurat dalam menuliskan data laporan harian, hal ini dimungkinkan

karena kondisi lingkungan kerja yang kurang kondusif. Karena kurang akurat data

dari operator ini manajemen quality control dari perusahaan kesulitan dalam

menentukan kapasitas produksi suatu mesin press padahal jika didapat kapasitas

maksimal produksi dari suatu mesin press maka perusahaan dapat memaksimalkan

sumber daya yang ada. Untuk menanggulangi hal tersebut maka dibuat sistem yang

dapat memonitoring kerja dari mesin press menggunakan PLC.

Proximity switch mendeteksi ada tidaknya plat yang diletakkan di atas

cetakan, Ketika push button ditekan solenoid valve akan aktif lalu silinder pneumatik

akan turun sehingga terjadi proses pengepressan plat yang dideteksi dengan reed

switch, setelah 5 detik maka silinder pneumatik akan naik secara otomatis. Semua

kegiatan atau proses dikendalikan dan disimpan pada memori oleh PLC dengan

ladder diagram. Data yang tersimpan diakses dengan OPC melalui PC sehingga

operator dapat mengambil data kerja dari mesin press. Hasil dari Tugas Akhir ini

yaitu mendeteksi proses terjadinya pengepresan plat alumunium dengan

menggunakan sensor, data yang tersimpan pada memori PLC diakses melalui OPC

lalu dtampilkan pada PC dengan Microsoft Office Excel sehingga sudah berbentuk

seperti laporan harian.

Kondisi Khusus :

i. Silinder harus kembali meskipun tombol tertekan.

ii. Proses berikutnya hanya dapat berjalan setelah melepaskan tombol dan

silinder mencapai posisi semula.

Page 17: PNEUMATIK

I. Gambar Rangkaian Pneumatik dan Rangkaian Listrik dengan Limit Switch

Tuas Roll

4 2

5

1

3

Y1 Y2

S1 S2+24V

KT1

Y1

0V

KT1 2 KT2 20 Y2

S2 KT2

2 1

3 S1

START

1 2 3 4

1 4

B. PEMBAHASAN

Ketika Push Button ditekan maka Break Switch (KT1) dan Make Switch (NO)

akan dialiri arus sehingga membuat Solenoid Valve akan aktif karena Break Switch

(KT1) akan mengaktifkan Relay (KT1) lalu silinder pneumatik akan turun sehingga

terjadi proses pengepressan plat. Pada prose ini terjadi Relay (KT2) setelah waktunya

diatur 20 detik maka silinder pneumatik akan naik secara otomatis. Hal ini sesuai

dengan kondisi khusus dari system ini yaitu :

i. Silinder harus kembali meskipun tombol tertekan.

ii. Proses berikutnya hanya dapat berjalan setelah melepaskan tombol dan

silinder mencapai posisi semula.

Page 18: PNEUMATIK

VII. ALAT PEREKAT PEMANAS

A. TEORI RINGKAS

Menggunakan tekanan panas, bahan pengepakan direkatkan melalui aplikasi

panas dan tekanan.

Rel pemanas bergerak keluar memanasi bahan pengepakan sepanjang

bidang bahan perekat, apabila benda ada di tempat dan sebuah tombol atau pedal kaki

ditekan. Setelah tekanan perekatan yang diinginkan tercapai maka rel pemanas

kembali ke posisi semula dan alat siap memulai tugas baru.

B. TUGAS

1. Gambarkan rangkaian kontrolnya.

2. Rangkailah sesuai gambar rangkaian.

a. Rangkaian Pneumatik

Page 19: PNEUMATIK

b. Rangkaian kontrol lengkap dengan symbol dan notasinya

C. PEMBAHASAN

Praktikum Alat perekat pemanas, pemanas bergerak keluar memanasi bahan

pengepakan sepanjang bidang bahan perekat, ketika S1 dan S2 di tekan, piston akan

maju dan mngaktifkan B1, dan ketika mencapai ujung, B2 aktif dan mengaktifkan

juga koil Y2, ketika Menyentuh B1 lagi piston akan maju lagi dan begitu seterusnya.

D. KESIMPULAN

- Rangkaian kontrol menggunakan proximity magnetic switch.

- Piston akan bergerak maju mundur selama saklar S1 dan S2 masih aktif.

Page 20: PNEUMATIK

VIII. MESIN PEMBUAT LUBANG

A. TEORI RINGKAS

Page 21: PNEUMATIK

Alat pembuat lubang bentuk segitiga di ujung papan, dapat dilakukan dari tiga sisi.

Pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah silinder. Papan dapat

ditempatkan ke dalam posisi kerja dari tiga tempat yang berlainan. Untuk mendeteksi posisi

papan dipergunakan tiga sensor a, b dan c. Jika dua dari tiga sensor memberikan sinyal

, maka silinder keluar membentuk segitiga pada ujung papan. Silinder kembali ke

posisi semula setelah papan dikeluarkan dari posisi kerja.

B. TUGAS

1. Gambarkan rangkaian kontrolnya.

2. Rangkailah sesuai gambar rangkaian.

Sensor

Silinder Keterangana b c

0 0 0 0 Batang piston silinder diam ( di dalam

)0 0 1 0 Batang piston silinder diam ( di dalam

)0 1 0 0 Batang piston silinder diam ( di dalam

)0 1 1 1 Batang piston silinder maju

1 0 0 0 Batang piston silinder diam ( di dalam

)1 0 1 1 Batang piston silinder maju

1 1 0 1 Batang piston silinder maju

1 1 1 0 Batang piston silinder diam ( di dalam

)

Page 22: PNEUMATIK

(a) Dan (b), silinder maju.

(a) Dan (c), silinder maju.

Page 23: PNEUMATIK

(b) Dan (c), silinder maju.

C. PEMBAHASAN

Pada praktikum sistem pembuat lubang dengan sistem pneumatik, berbentuk

segitiga yang memiliki tiga sisi pekerjaan setiapnya memiliki silinder. Setiap silinder

memiliki tiga sensor a, b dan c. Jika 2 dari tiga sensor memberikan sinyal maka

silinder keluar. Tetapi apabila ketiga sensor menyala piston tidak akan keluar.

Silinder di aktifkan dari koil Y1 yang menggerakkan katup. Y1 di aktifkan

oleh konektor K1, K2, dan K3 yang aktif bersamaan.

Silinder akan kembali dengan bantuan pegas

D. KESIMPULAN

- Silinder akan keluar 2 dari 3 sensor aktif, jika tidak silinder tidak keluar

- K1, K2 dan K3 aktif mengaktifkan koil.

- Silinder akan kembali dengan bantuan pegas.