Post on 04-Dec-2014
description
3. FILUM PLATYHELMINTHES
Oleh
Regina Yulistia Caroline
Kelas
X-1
SMA NEGERI 7 KEDIRI
PLATYHELMINTHES (Yunani)
• platys = pipih dan helmint = cacing• Termasuk dalam kelompok cacing (vermes)
A. CIRI-CIRI DAN STRUKTUR TUBUH
• Ciri tubuh : pipih , memanjang , tidak bersegmen , bersimetri bilateral dan tidak memiliki leher.
• Organisme paling sederhana• Tersusun atas tiga lapisan jaringan ( triploblastik ), yaitu :
o) Ektoderm ( lapisan luar )
o) Mesoderm ( lapisan tengah )
o) Endoderm ( lapisan dalam )• Sistem pencernaan cacing pipih disebut gastrovakuler , yaitu ususnya digunakan untuk
mencerna makanan dan mengedarkan zat-zat makanan keseluruh tubuh• Transportasi oksigen dilakukan secara difusi melalui permukaan tubuhnya• Alat ekskresi cacing pipih disebut protonefridia berakhir dengan sekumpulan sel api.• Cara berkembang biak cacing pipih dapat berlangsung aseksual melalui fragmentasi atau
secara generatif melalui pertemuan sperma dan sel telur.• Sistem sarafnya masih sederhana dan disebut sistem saraf tangga tali. Dua jaringan saraf
di daerah kepala membentuk sekumpulan saraf yang berfungsi sebagai otak yang disebut ganglia ( tunggal : ganglion ).
• Cacing pipih hidup bebas di air tawar , air laut , dan di tanah lembab , adapula yang parasit di organisme lain
B. KLASIFIKASI
• Platyhelminthes dikelompokkan menjadi tiga kelas , yaitu :
o) Kelas Turbellaria
o) Kelas Trematoda
o) Kelas Cestoda
1. KELAS TURBELLARIA
• Anggota : cacing pipih yang memiliki silia pada sel-sel epidermis• Anggota Turbellaria , terutama genus Planaria memiliki daya regenerasi
tinggi , yaitu mampu membentuk atau menumbuhkan kembali bagian tubuhnya yang hilang.
• Dalam ekosistme air , cacing kelompok ini berperan sebagai konsumen . Kurang menguntungkan bagi manusia
Planaria (Dugesia sp)
Memiliki silia sebagai alat bantu bergerak• Merupakan cacing pipih yang hidup secara bebas/tidak parasit.• Habitat di air tawar (kolam, danau atau sungai yang bersih)• Pemakan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati• Bernafas melalui difusi pada permukaan tubuhnya• Hermaprodit• Reproduksi melalui :
1. Seksual2. Aseksual (fragmentasi)
Struktur Tubuh Planaria
Faring : menyedot makanan Mulut : tempat masuknya makanan, terletak di bagian ventral
Rongga gastrovakuler yang bercabang :mencerna makanan
Ganglia : sekumpulan saraf yang berfungsi sebagai otakSerabut saraf
Bintik mata : alat indera digunakan untuk mendeteksi cahaya (planaria menyukai gelap)
2. KELAS TREMATODA• Anggota Trematoda merupakan parasit.• Sel-sel epidermis dilindungi oleh kutikula yang tebal dan tidak bersilia.• Ciri khas : memiliki dua alat isap dilengkapi dengan gigi kitin , satu terletak
disekitar mulut dan satu lagi terletak di permukaan ventral tubuhnya.• Contoh kelas Trematoda :
– Cacing hati ( Fasciola hepatica )– Cholonorchis sinensis– Schistosoma ( cacing darah )
• Cacing hati ( Fasciola hepatica ) Bentuk tubuh : pendek dan pipih. Merupakan cacing parasit (parasit internal); cacing hati dapat menginfeksi
manusia. Memiliki alat penghisap pada bagian mulutnya, berfungsi menempelkan cacing
hati pada inangnya untuk mendapatkan makanan. Bersifat hermaprodit; tubuh dilengkapi organ reproduksi yang dapat
menghasilkan 2 macam gamet
STRUKTUR TUBUH CACING HATI
testis
Reseptakel seminalovari
uterus
Lubang genital
mulutAlat isap oral faring
Alat isap ventralusus
Kelenjar kuning telur
Sistem nefridia
Kantung kemih
Lubang eksresi
DAUR HIDUP CACING HATI
1. Telur dilepaskan bersamaan dengan kotoran dari penderita
2. Telur akan berkembang menjadi larva mirasidium dan masuk ke inang perantara 1, biasanya adalah siput
3. Di tubuh siput, larva myrasidium akan bermetamorfosis menjadi sporosit
4. Sporosit ini mengandung banyak kantung embrio, yang akan tumbuh menjadi Redia
5. Redia akan tumbuh dan mengandung embrio yang akan berkembang menjadi Sercaria
6. Sercaria yang dihasilkan akan berpindah menempel pada tumbuhan air membentuk kista metasercaria
7. Tumbuhan yang mengandung kista di makan oleh domba, maka kista akan berkembang menjadi cacing hati dewasa.
Zygot – Larva Myrasidium – Sporosit – Redia – Sercaria – Metacercaria – Cacing Dewasa
• Cholonorchis sinensis Parasit hati manusia. Daur hidup hampir sama dengan Fasciola hepatica, tetapi inang
perantaranya adalah ikatan air tawar. Infeksi dapat terjadi dengan memakan daging ikan mentah yang
mengandung metaserkaria. Negara - - > Jepang , Cina , dan Korea• Schistosoma ( cacing darah ) Hidup didalam darah manusia Menimbulkan skistomiasis atau Bilharzia , yaitu penyakit dengan tanda-
tanda disentri dan anemia
3. KELAS CESTODA
• Contohnya cacing pita (Taenia solium)• Merupakan cacing pipih parasit (parasit internal); pada babi, ikan, dan sapi
dapat menginfeksi manusia.• Tubuh pipih panjang terdiri atas kepala (scolex) dilengkapi dengan pengait
dan penghisap, berguna untuk melekat pada usus inangnya.• Selain scolex, tubuh disusun oleh rantai panjang yang disebut proglotid,
dimana masing-masing proglotid memiliki 2 macam alat kelamin (hermaprodit).
• Proglotid paling ujung, mengandung telur yang matang yang siap dikeluarkan dari inang bersama feses untuk kemudian menginfeksi lagi.
STRUKTUR TUBUH TAENIA SP
A. Kait dalam kepalaB. Mulut penghisapC. Segmen tubuh mudaD. Lubang genitalE. Saluran ekskresiF. Saluran sarafG. Testes
H. Saluran spermaI. VaginaJ. Uterus ( rahim )K. Ovari ( ovarium )L. Kelenjar cangkangM. Kelenjar kuning telur
SIKLUS HIDUP TAENIA SP
a Larva, yang dilengkapi dengan scolex akan berkembang menjadi kista pada jaringan tubuh inang, misal pada otot
b Manusia yang memakan daging yang terinfeksi, akan menyebabkan kista berkembang menjadi cacing pita dewasa
proglottids scolex
c Cacing pita dewasa terdiri dari scolex dan proglotid.Proglotid pada bagian ujung mengandung telur yang telah dibuahi yang siap dikeluarkan bersama feses untuk menginfeksi kembali
d Di dalam telur yang telah dibuahi, embrio berkembang menjadi larva. Sapi mungkin akan memakan telur bersama rumput dan akan menjadi inang sementara bagi cacing pita
PERAN PLATYHELMINTHES BAGI KEHIDUPAN
• Platyhelminthes kurang menguntungkan bagi manusia karena sebagian besar merupakan parasit pada manusia dan hewan
TERIMA KASIH