Post on 09-Jun-2019
i
HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN
PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA PEROKOK DI
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh:
Maria Evangeli
069114022
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik. - Evelyn Underhill-
Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah harapan.
Karya sederhana ini kupersembahkan untuk :
Keluarga kecil ku yang sangat ku sayangi
Papa dan Mama
Yang telah mencurahkan segala kasih sayangnya untuk mempersiapkan
diriku masuk ke tahap yang lebih dewasa
Semoga ini bisa menjadi awal yang baik untuk langkah selanjutnya.
My lovely Brother
Orang yang selalu berceloteh dan memberikan dorongan untuk selalu kuat
dalam menghadapi kerasnya hidup
Semua orang-orang yang mengasihiku dan yang aku kasihi.
Kalian punya arti penting dan warna sendiri dalam hidupku
Terima kasih untuk semua kasih sayangnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang sudah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 18 Mei 2011
Penulis,
Maria Evangeli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU
MEROKOK PADA REMAJA PEROKOK DI YOGYAKARTA
Maria Evangeli
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara konformitas dengan perilaku merokok pada remaja di Yogyakarta. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara konformitas dengan perilaku merokok pada remaja di Yogyakarta. Subyek dalam penelitian ini adalah 100 orang remaja yang berdomisili di Yogyakarta dan memiliki kebiasaan merokok. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket perilaku merokok dan skala konformitas. Reliabilitas skala konformitas diuji dengan menggunakan metode koefisien realibilitas Alpha Cronbach dan diperoleh hasil sebesar 0.960. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan teknik korelasi product moment dari Pearson. Koefisien korelasi yang diperoleh 0.638 dengan probabilitas 0,000 (p<0.01). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima. Hal ini berarti ada hubungan positif yang signifikan antara konformitas dengan perilaku merokok pada remaja. Kata kunci : perilaku merokok, konformitas, remaja perokok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
THE RELATION BETWEEN CONFORMITY AND SMOOKING BEHAVIOUR – SMOOKER TEENAGER IN YOGYAKARTA
Maria Evangeli
ABSTRACT
This research aimed to determine the relation between conformity and smooking behaviour. The hypothesis proposed in this research there was a positive relation between conformity and smooking behavoiur. The subject of this research were 100 teenagers in Yogyakarta who had smooking habit. Collection of data used in this research was conformity scales and smooking questionnaire. Reliability of conformity scales tested by using reliability coefficient alpha cronbach and obtained results is 0.960.The research data were analyzed using Pearson product moment correlation techniques. The results showed the value of correlation coefficient (r) at 0.638 and significant value at 0.000 (p< 0,01). According to this results, the hypothesis was accepted. It meant there was a significant positive relation between conformity and smooking behaviour.
Keywords : smooking behavior, conformity, smoker teenager
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Maria Evangeli
Nomor Mahasiswa : 069114022
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Hubungan antara Konformitas dengan Perilaku Merokok Pada Remaja
Perokok Di Yogyakarta
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan
kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk penskalaan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 18 Mei 2011
Yang menyatakan,
(Maria Evangeli)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur dihaturkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang
selalu memberi kekuatan dan keyakinan sehingga penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik dan indah pada waktunya. Skripsi dengan judul
“Hubungan antara Konformitas dengan Perilaku Merokok Pada Remaja” ini
merupakan salah satu prasyarat dalam mencapai tingkat Strata Satu (S1) pada
Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Segala proses pengerjaan skripsi ini melibatkan bantuan dan dukungan
dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Christina Siwi Handayani selaku dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
2. Sylvia Carolina, MYM., S.Psi., M. Si selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini. Terima
kasih atas masukan ibu selama ini.
3. Bapak Prof. Supratiknya selaku dosen pembimbing akademik. Terima kasih
sudah memberi pengarahan dan bimbingannya sehingga bisa menyelesaikan
kuliah teori tepat waktu.
4. Segenap dosen Fakultas Psikologi yang telah mendidik dan mengajar penulis
selama menempuh bangku perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Para staff Fakultas Psikologi, Mas Gandung dan Mbak Nanik yang setia
melayani urusan adminstrasi mahasiswa, Mas Doni dan Mas Muji yang selalu
melayani mahasiswanya untuk segala urusan akademis dan terlebih khusus
untuk Pak Gi, yang selalu tulus memberikan senyum dan keramahannya
6. Seluruh karyawan yang telah memperlancar proses belajar-mengajar di
Fakultas Psikologi.
7. Rekan-rekan yang telah membantu penulis untuk menyebarkan dan bersedia
mengisi angket, terimakasih atas kesediaan kalian dalam membantu proses
pengambilan data.
8. Keluarga kecil ku yang kusayangi. Papa dan mama terima kasih atas semua
doa dan kasih sayang yang sudah diberikan. My big brother, terima kasih atas
segala dukungan untuk mempersiapkan aku menjadi seorang sarjana.
9. Teman satu atapku: rara dan arum. Terima kasih atas kebersamaan kalian
yang selalu menemani perjuangan hidup ku di Yogyakarta. I’ll be miss u all.
10. Teman-teman HMKK (Himpunan Mahasiswa Katolik Kalimantan) dan
keluarga OMI, terimakasih sudah menjadi pengisi waktuku sembari
mengerjakan karya kecil ini. Semoga komunitas ini bisa terus jaya di
masanya, so keep spirit gals.
11. Teman-teman seperjuangan ku : Cika, Devi, Viani, Mbee, Yuniar. Terima
kasih atas semangat dan dukungan selama aku berada di kota tercinta ini.
12. Keluarga besar P2TKP Universitas Sanata Dharma: Pak Heri, Pak Toni, Mba
Diana, Mba tya. Terima kasih atas kesempatan dan pengalaman berharga
yang telah diberikan. Serta seluruh asistan : Mba Ruri, Mba Jesi, Wulan, Nia,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Ika, Reni, dan yang lainnya. Senang bisa mengenal kalian dan berkarya
bersama kalian. Semoga kita bisa bekerja sama dilain waktu. Sukses buat
kalian semua.
13. Teman-teman angkatan 2006 dan yang lainnya, yang tidak bisa disebutkan
satu-persatu, terimakasih atas dukungannya dan bantuannya.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam
penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat berguna dan memberikan manfaat
bagi siapa saja yang membacanya.
Yogyakarta, 18 Mei 2011
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ………………………………………. iii
HALAMAN MOTTO …………………………………………………………... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………….. v
ABSTRAK ……………………………………………………………………… vi
ABSTRACT …………………………………………………………………… vii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH …………….. viii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. ix
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… xii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………... xv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………….. xvi
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………. 8
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………….. 8
D. Manfaat Penelitian ……………………………………………………… 8
BAB II. DASAR TEORI ……….……………………………………………… 9
A. Perilaku Merokok …….……………...…………………………………. 9
1. Pengertian Umum …………………………………………………... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2. Tipe-tipe Perokok …………………………………………………... 10
3. Penyebab Perilaku Merokok …………...……………...…………… 11
4. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok ……………………. 13
B. Remaja ………………………………………………………………….. 14
1. Pengertian …………………… …………………………………….. 14
2. Merokok Pada Remaja ……...……………………………………… 15
C. Konformitas …………………………………………………………….. 16
1. Pengertian …………………………………………………………... 16
2. Aspek Konformitas ………………………………………………… 17
3. Faktor yang Mempengaruhi Konformitas ………………………….. 20
D. Hubungan antara Konformitas dengan Perilaku Merokok .……………. 21
E. Hipotesa Penelitian ……………………………………………………... 24
F. Skema Penelitian ……………………………………………………….. 25
BAB III. METODE PENELITIAN ……...………………………………….. 26
A. Jenis Penelitian …………………………………………………………. 26
B. Variabel Penelitian …………....……………………………………….. 26
C. Definisi Operasional ……………………………………………………. 26
D. Subyek Penelitian …...………………………………………………….. 27
E. Metode Pengambilan Sampel …………………………………………... 28
F. Pelaksanaan Alat Pengumpulan Data ...………………………………… 30
G. Validitas dan Reliabilitas ………………………………………………. 31
1. Validitas ………………………………...………………………….. 31
2. Reliabilitas ………………………………………………………….. 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
H. Seleksi Item …………………………………………………………….. 32
I. Metode Analisis Data …………………………………………………... 34
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………………. 36
A. Pelaksanaan Penelitian …………………….…………………………… 36
B. Deskripsi Subjek Penelitian ……………………………………………. 37
C. Deskripsi Data Penelitian …………………………………………........ 38
D. Hasil Penelitian ………….……………………………………………... 38
1. Uji Asumsi …………………………………………………………. 38
a. Uji Normalitas …………………………………………………. 38
b. Uji Linearitas …………………………………………………... 39
2. Uji Hipotesis ………………………………………………………. 40
3. Kategorisasi Subyek Penelitian ……………………………………. 41
4. Data Deskriptif Perilaku Merokok ………………………………… 44
E. Pembahasan ……………………………………………………………. 45
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………... 49
A. Kesimpulan …………………………………………………………….. 49
B. Saran …………………………………………………………………… 49
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Blue Print Skala Konformitas Sebelum Uji Coba …………………… 29
Tabel 2. Distribusi Aitem Sahih dan Gugur Pada Skala Konformitas………… 33
Tabel 3. Blue Print Skala Konformitas Setelah Uji Coba …………………….. 33
Tabel 4. Distribusi Subyek Penelitian ………………………………………… 36
Tabel 5. Deskripsi Data Penelitian ……………………………………………. 37
Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Sebaran ………………………………………... 38
Tabel 7. Hasil Uji Linearitas Hubungan Antar Variabel ……………………… 39
Tabel 8. Hasil Uji Hipotesis …………………………………………………… 40
Tabel 9. Kategorisasi dan Distribusi Skor Skala Konformitas ………………... 43
Tabel 10. Kategori Konformitas Subyek ………………………………………. 43
Tabel 11. Fungsi Merokok Bagi Remaja ……………………………………… 44
Tabel 12. Frekuensi Merokok Bagi Remaja Pria ……………………………… 44
Tabel 13. Frekuensi Merokok Bagi Remaja Wanita ………………………….. 44
Tabel 14. Waktu yang Dihabiskan Remaja Merokok ………………………… 45
Tabel 15. Sumber Remaja Mendapatkan Rokok ……………………………… 45
Tabel 16. Perilaku Merokok termasuk perilaku yang diijinkan atau tidak? …. 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN A …………………………………………………………………. 55
1. Angket Variabel Perilaku Merokok ……………………………………. 56
2. Skala Variabel Konformitas …………………………………………… 57
LAMPIRAN B ………………………………………………………………… 62
1. Uji Reliabilitas Butir Skala Konformitas ……………………………… 63
LAMPIRAN C ………………………………………………………………… 71
1. Uji Normalitas ………………………………………………………… 72
LAMPIRAN D …………………………………………………………………. 73
1. Uji Linearitas …………………………………………………………… 74
LAMPIRAN E …………………………………………………………………. 76
1. Uji Hipotesis …………………………………………………………… 77
LAMPIRAN F………………………………………………………………….. 78
1. Data Deskriptif Perilaku Merokok …………………………………….. 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Indonesia merupakan salah satu negara konsumen tembakau terbesar
di dunia dan telah menempati urutan kelima diantara negara-negara dengan
tingkat agregat konsumsi tembakau tertinggi di dunia (Depkes RI, 2003). Data
menunjukkan bahwa jumlah perokok aktif di Indonesia telah mencapai sekitar
141,4 juta orang. Selain itu, juga ditemukan dari 70 juta anak Indonesia,
terdapat 37 persen atau 25,9 juta anak diantaranya memiliki kebiasaan
merokok (Yunus, 2009).
Kebiasaan merokok bukanlah suatu pemandangan yang asing saat ini,
karena didalam kehidupan sehari-hari seringkali ditemukan perokok-perokok
aktif di jalan raya, halte, warung kopi, kafe-kafe dan tempat-tempat umum
lainnya. Merokok diartikan sebagai suatu tindakan seseorang sejak mengambil
rokok, menyulut kemudian menghisapnya (Yuliani, 2005). Rokok merupakan
salah satu fenomena sosial yang cukup unik beberapa waktu belakangan ini.
Meskipun, rokok mengandung ancaman kesehatan tetapi jumlah perokok
bukan semakin menurun melainkan semakin meningkat (Yunus, 2009).
Data mengenai perokok aktif di Indonesia menunjukan peningkatan
tertinggi pada kelompok remaja umur 15-19 tahun yaitu 7,1 persen pada tahun
1995 menjadi 17,3 persen pada tahun 2004 atau naik 144 persen selama 9
tahun (Kompas.com, 2009). Salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
tingkat perokok diusia remaja yaitu faktor psikologis. Seseorang yang
memiliki kebiasaan merokok mengungkapkan bahwa merokok dapat
meningkatkan konsentrasi maupun menghilangkan rasa kantuk. Adanya
kepercayaan yang ditanamkan dalam diri mereka mengenai manfaat rokok
yang dapat mendukung keadaan dalam dirinya, maka banyak diantara mereka
memilih untuk merokok sebagai salah satu cara untuk membantu
meningkatkan kualitas pribadi mereka.
Disamping itu, banyak remaja perokok juga telah mengetahui adanya
nikotin yang terkandung dalam rokok. Akan tetapi, perokok tersebut tidak
dapat mengurangi kebiasaan merokok karena efek yang didapatkan setelah
merokok dapat memberi kenikmatan dan sesuatu hal yang menyenangkan bagi
mereka. Seorang remaja yang hanya mencoba merokok seharusanya
mendapatkan efek pusing, mual, dan mulut pahit. Akan tetapi, banyak remaja
mendapatkan efek yang menyenangkan setelah merokok sehingga mereka
merasa ketagihan akibat adanya nikotin yang terkandung di dalam rokok
(Dian dan Avin, 2000).
Dalam Penelitian K.Fisher (Sarlito, 2007) menyatakan bahwa
kebiasaan merokok pada remaja dikarenakan adanya pengaruh teman dan
iklan. Iklan merupakan media promosi yang sangat ampuh dalam membentuk
opini publik di bidang rokok. Banyaknya iklan rokok yang beredar di media
massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah
lambang kejantanan, sehingga remaja seringkali terpicu untuk mengikuti
perilaku yang sama seperti tayangan iklan tersebut (Widianti, 2007). Erikson
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
juga mengungkapkan bahwa seorang remaja sedang mengalami krisis identitas
dan pada tahap ini remaja mencari indentitas dengan meniru atau mengikuti
perilaku merokok model yang menjadi idolanya. Adanya serangan iklan dan
menampilkan identitas yang dicari remaja, maka remaja akan terpengaruh
iklan dan merasa lebih hebat dengan merokok (Amelia, 2009)
Berbagai macam faktor yang mempengaruhi perilaku merokok, ternyata
faktor lingkungan seperti orangtua yang merokok dan teman sebaya yang
merokok juga mempengaruhi seorang remaja untuk merokok atau tidak
merokok (Sarafino, 1994). Remaja yang orangtuanya merokok menjadi agen
imitasi yang baik bagi remaja untuk merokok. Hal ini didukung dengan
pendapat Prokop (Amelia, 2009) yang menyatakan bahwa remaja yang berasal
dari keluarga perokok dimana kedua orangtua dan saudara-saudaranya
merokok akan cenderung menjadi perokok 4 kali dibanding anak yang berasal
dari keluarga yang tidak merokok.
Penelitian Dian dan Avin (2000) mengungkapkan bahwa kondisi yang
paling banyak menentukan perilaku merokok pada remaja yaitu ketika subyek
dalam tekanan (stres) yaitu 40,86% dan ketika berkumpul dengan teman
sebaya (27,96%). Dari data yang didapatkan subyek menyatakan bahwa
konsumsi terbesar rokok ketika mereka sedang berkumpul dengan teman-
temannya misalnya nongkrong di mall, begadang atau hanya kumpul-kumpul.
Kebiasaan merokok muncul ketika melihat banyak orang yang merokok di
tempat-tempat umum seperti café, mall atau tempat anak muda berkumpul
lainnya. Apabila mereka tidak merokok di tempat seperti itu, maka mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dianggap tidak keren. Hal ini dikarenakan merokok sudah menjadi bagian dari
kebiasaan budaya anak remaja jaman sekarang.
Faktor lingkungan lain yang sangat mempengaruhi perilaku merokok
remaja yaitu pengaruh teman. Perkembangan hubungan sosial merupakan hal
yang sangat penting bagi remaja. Remaja mulai memperluas pergaulan
sosialnya dengan teman-teman sebaya sehingga lebih banyak menghabiskan
waktu di luar rumah bersama dengan teman-teman sebayanya. Pengaruh
teman-teman sebaya pada sikap, minat, penampilan dan perilaku remaja
sangat besar daripada pengaruh keluarga. Misalnya salah satu anggota
kelompok mencoba minum alkohol, obat-obatan terlarang atau rokok, maka
remaja cenderung mengikutinya tanpa memperdulikan akibat yang akan
dirasakan tubuh mereka (Hurlock, 1999). Penggabungan remaja dengan teman
sebaya akan membuat remaja cenderung mendengarkan atau melakukan apa
yang dibenarkan dalam kelompoknya sehingga remaja cenderung melawan
orang tua. Meskipun orangtua melarang merokok, namun remaja yang bergaul
dengan kelompok remaja yang merokok maka kemungkinan besar remaja
juga akan ikut memiliki kebiasaan merokok (Soamole, 2004).
Beberapa orang muda yang menggunakan zat-zat kimia, memiliki
perilaku berisiko dan aktivitas seksual merupakan usaha untuk melakukan
konformitas kepada kelompoknya dan menunjukkan komitmen dan loyalitas
kepada sesama anggota kelompok (Santor dkk, 2000). Morgan (1989)
menyatakan bahwa perkembangan konfomitas pada teman sebaya mulai
meningkat dari anak-anak menuju remaja dan akan berakhir pada remaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
akhir. Hal ini sejalan dengan pendapat Berundt, dkk (Steinberg, 2002) yang
mengungkapkan bahwa konformitas remaja dengan teman sebaya menguat
pada masa remaja awal (12-14 tahun) dan remaja tengah (15-17 tahun)
dibandingkan pada usia sebelum remaja dan remaja akhir.
Pada masa remaja, remaja akan lebih sering berkumpul dengan teman
sebayanya. Dalam kelompok teman sebayanya, remaja seringkali dihadapkan
pada nilai, aturan serta norma yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Oleh
karena itu, remaja secara tidak langsung akan berusaha untuk mengikuti aturan
yang berlaku dalam kelompoknya. Hal ini yang biasanya disebut dengan
konformitas yaitu kecendrungan untuk menyerah atau mengikuti opini,
pendapat, nilai kebiasaan, kegemaran atau keinginan orang lain atau sebaya
(Gunarsa, 2009). Banyak remaja cenderung melakukan konformitas untuk
mengikuti penilaian orang lain di tengah tekanan kelompok yang mereka
rasakan. Adanya tekanan kelompok akan membuat remaja berusaha mengikuti
perilaku yang diinginkan kelompoknya.
Dalam tahap ini, remaja selalu memperhatikan segala sesuatu yang
terjadi dalam kelompoknya dan menyesuaikan diri terhadap nilai, pendapat
dan perilaku yang diterima. Hal ini dilakukan agar remaja dapat menjaga
kekompakan dengan anggota lain dalam kelompoknya. Apabila anggota
kelompok tidak berusaha keras untuk menyesuaikan diri dalam kelompoknya
maka remaja tersebut dapat tersingkir dari keanggotaan kelompoknya (Sears,
1991).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Hal ini membuat remaja memiliki kecenderungan untuk melakukan
konformitas berakar pada keinginan untuk disukai dan diterima oleh orang
lain, maka masuk akal jika apa pun yang dapat meningkatkan rasa takut akan
penolakan oleh seseorang akan meningkatkan konformitas. Pada penelitian
Janes dan Olson juga menyatakan ketika seorang merasa takut akan penolakan
dari orang lain (kemungkinan tekanan dengan diolok-olok), mereka akan
menunjukkan kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan konformitas
(Baron dan Byrne, 2005).
Banyak remaja yang melakukan konformitas terhadap norma sosial.
Ketika remaja sudah konform dengan kelompoknya, maka mereka sudah
mampu menyesuaikan diri dalam kelompok dan pengaruh kelompok semakin
kuat terhadap kegiatan anggotanya, maka akan timbul perasaan saling
memiliki dan adanya kepercayaan antar anggota kelompok. Apabila hal
tersebut diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang positif, dimana norma dan
informasi yang dibawa baik sesuai dengan tuntutan masyarakat misalnya
kelompok belajar, kegiatan ekstrakulikuler, maka konformitas bersifat positif
yang berfungsi sebagai bantuan menemukan identitas dirinya (Monks dkk,
2001).
Pencarian identitas diri dimulai diusia remaja, tetapi ditahap ini remaja
juga dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kelompoknya.
Penyesuaian diri dengan kelompok bagi remaja dianggap sebagai hal yang
penting, namun terkadang remaja sudah mulai mendambakan identitas diri
dengan kata lain ingin menjadi pribadi yang berbeda dengan orang lain. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
ini dikarenakan remaja memiliki kebutuhan untuk menjadi unik, tampil beda
dengan orang lain serta memiliki keinginan untuk mempertahankan kontrol
terhadap hidupnya.
Akan tetapi, remaja cenderung melakukan konformitas ketika bersama
dengan teman sebayanya. Konformitas tidak selalu membawa pengaruh yang
positif. Identitas kelompok yang sangat kuat dapat menimbulkan sikap negatif
dalam diri remaja. Sikap konform terhadap kelompok dapat mengurangi
tanggung jawab individu serta menekan kebutuhan remaja untuk menjadi unik
bahkan membuat remaja kurang bisa mengontrol hidupnya. Apabila seseorang
memiliki konformitas yang tinggi namun berada dalam keadaan emosi yang
labil, maka remaja mudah terpengaruh untuk melakukan tindakan negatif
misalnya perkelahian pelajar. Perkelahian seperti ini sering terjadi karena
adanya hal-hal kecil, karena solidaritas yang tinggi diantara teman
sekelompoknya sebagai wujud dari konformitas. Hal ini dikarenakan
kecendrungan remaja yang berusaha untuk mengikuti norma kelompok karena
hal tersebut akan menghasilkan penerimaan, penghargaan, serta pengakuan.
Akhirnya sikap konform ini juga akan muncul ketika remaja dituntut untuk
melakukan perilaku negatif seperti perilaku merokok.
Dari uraian diatas, maka peneliti ingin melihat hubungan antara
konformitas dengan perilaku merokok pada remaja perokok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
B. Rumusan Masalah
Apakah terdapat hubungan antara konformitas dengan perilaku
merokok pada remaja perokok?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara konformitas dan perilaku merokok pada remaja
perokok.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian terutama dalam
bidang ilmu Psikologi Perkembangan khususnya dalam penjelasan
konformitas sebagai bagian dari perkembangan masa remaja dan Psikologi
Sosial dalam melihat perilaku merokok sebagai bagian dari permasalahan
sosial yang muncul saat ini.
2. Manfaat Praktis
Adanya penelitian ini dapat memberi informasi dan masukan
kepada orangtua dan sekolah dalam memberikan pendampingan serta
memberikan bimbingan dalam menyikapi tekanan teman sebaya para
remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Perilaku Merokok
1. Pengertian perilaku merokok
Dalam kamus psikologi (Henry, 1994) perilaku memiliki beberapa arti
yaitu:
a. Aktivitas organisme
b. Respon-respon individu atau kelompok sebagai akibat stimulus
c. Kegiatan atau aktivitas
Perilaku disini berarti suatu aktivitas organisme yang merupakan respon
indvidu terhadap suatu stimulus.
Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian di hisap asapnya,
baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa (Sitepoe, 2000).
Menurut Sutanto (Yuliani, 2005) merokok merupakan suatu tindakan
seseorang sejak mengambil rokok, menyulut kemudian menghisapnya.
Menurut Aritonang (1997) perilaku merokok terdiri dari beberapa aspek
yaitu :
a. Fungsi merokok
Merokok merupakan cara untuk menghilangkan perasaan negatif, menambah
perasaan yang positif, merokok yang sudah menjadi adiktif atau perasaan
ketagihan dan merokok memang merupakan suatu kebiasaan yang rutin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
b. Intensitas rokok
Seorang perokok dilihat dari berapa jumlah seseorang perokok
menghabiskan rokok dalam satu harinya, sehingga perokok dapat dibedakan
menjadi perokok berat, sedang dan ringan. Pada penelitian yang dilakukan
Kathtrn. A. Urberg (1992) mengukur perilaku merokok dengan menanyakan
berapa banyak rokok yang dikonsumsi pada akhir minggu.
c. Waktu merokok
Disini dilihat dari lamanya waktu seseorang dalam melakukan aktivitas
merokoknya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku merokok
merupakan aktivitas seseorang yang menghisap atau menghirup asap dan rokok,
yang diamati dari fungsi rokok bagi individu, banyaknya rokok yang dihabiskan
setiap hari dan lamanya seseorang telah merokok.
2. Tipe-Tipe Perokok
Menurut Smet (Kemala dan Hasnida,2005) ada tiga tipe perokok yang
dapat diklasifikasikan menurut banyaknya rokok yang dihisap. Tiga tipe perokok
tersebut adalah:
a. Perokok berat yang menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam sehari.
b. Perokok sedang yang menghisap 5-14 batang rokok dalam sehari.
c. Perokok ringan yang menghisap 1-4 batang rokok dalam sehari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Penyebab perilaku merokok
Menurut Avin dan Dian (2000) terdapat tiga penyebab perilaku merokok
pada remaja yaitu :
a. Kepuasan psikologis
Saat pertama kali mengkonsumsi rokok, gejala-gejala yang mungkin
terjadi adalah batuk-batuk, lidah tersa getir dan perut mual. Namun sebagian para
pemula mengabaikan perasaan tersebut sehingga biasanya berlanjut menjadi
kebiasaan dan akhirnya menjadi ketergantungan. Ketergantungan ini
dipersepsikan sebagai kenikmatan yang memberikan kepuasaan psikologis. Gejala
ini dapat dijelaskan dari konsep tobacco dependency (ketergantungan merokok).
Artinya perilaku merokok merupakan perilaku yang menyenangkan dan bergeser
menjadi aktivitas yang bersifat obsesif. Hal ini disebabkan sifat nikotin adalah
adiktif, jika diberhentikan secara tiba-tiba akan menimbulkan stres. Secara
manusiawi, orang cenderung untuk menghindari ketidakseimbangan dan lebih
senang mempertahankan apa yang selama ini dirasakan sebagai kenikmatan
sehingga dipahami jika para perokok sulit untuk berhenti merokok. Klinke dan
Meller (Dian dan Alvin,2000) juga menyatakan bahwa motif para perokok adalah
relaksasi karena dengan merokok dapat mengurangi ketegangan, memudahkan
berkonsentrasi, pengalaman yang menyenangkan dan relaksasi. Jadi kepuasaan
psikologis yang dimaksud disini adalah akibat atau efek yang diperoleh dari
merokok yang berupa keyakinan dan perasaaan yang menyenangkan yang
dirasakan oleh seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b. Pengaruh orangtua
Pada dasarnya perilaku merokok adalah perilaku yang dipelajari. Hal ini
berarti ada pihak-pihak yang berpengaruh besar dalam proses sosialisasi. Konsep
sosialisasi merupakan suatu proses transmisi nilai-nilai, sistem kepercayaan, sikap
atau apa pun perilaku dari generasi sebelumnya kepada generasi berikutnya.
Tujuan sosialisasi ini agar generasi berikutnya mempunyai sistem nilai yang
sesuai dengan tuntutan norma yang diinginkan oleh kelompok. Dalam kaitannya
dengan perilaku merokok pada dasarnya hampir tidak ada orang tua yang
menginginkan anaknya untuk menjadi perokok bahkan masyarakat tidak menuntut
anggota masyarakat untuk menjadi perokok. Akan tetapi merujuk pada konsep
transmisi perilaku dengan menggunakan penjelasan teori Bandura mengenai
social cognitive learning. Jika orangtua atau saudaranya merokok merupakan
agen imitasi yang baik. Akan tetapi, apabila keluarga mereka tidak ada yang
merokok, maka sikap permisif orangtua merupakan pengukuh positif atas perilaku
merokok.
c. Pengaruh teman
Teman sebaya memiliki peran yang sangat berarti bagi remaja, karena
masa tersebut masa remaja mulai memisahkan diri dari orangtua dan mulai
bergabung pada kelompok sebaya. Kebutuhan untuk diterima seringkali membuat
remaja berbuat apa saja agar dapat diterima kelompoknya dan terbebas dari
sebutan “pengecut” dan “banci”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
4. Faktor – Faktor yang mempengaruhi perilaku merokok
Sarafino (1994) menyebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku
merokok yaitu :
1. Faktor biologis
Banyak penelitian menunjukkan bahwa nikotin dalam rokok merupakan salah
satu bahan kimia yang berperan penting pada ketergantungan merokok.
Kebanyakan perokok memiliki nikotin dalam dalam darah yang cukup tinggi.
2. Faktor psikologis
Merokok dapat berfungsi untuk meningkatkan konsentrasi, menghalau rasa
kantuk, mengakrabkan suasana sehingga timbul rasa persaudaraan serta dapat
memberikan kesan modern dan berwibawa, sehingga bagi individu yang
sering bergaul dengan orang lain, perilaku merokok sulit untuk dihindari.
3. Faktor lingkungan sosial
Lingkungan sosial berpengaruh terhadap sikap, kepercayaan dan perhatian
individu pada perokok. Seseorang akan berperilaku merokok dengan
memperhatikan lingkungan sosialnya. Banyak remaja yang merokok karena
terpengaruh oleh teman-temannya dan juga memiliki sahabat yang perokok.
4. Faktor demogarafis
Faktor ini meliputi umur dan jenis kelamin. Orang yang merokok pada usia
dewasa semakin bertambah. Akan tetapi pengaruh jenis kelamin tidak terlalu
berperan penting karena banyak pria dan wanita sudah memiliki kebiasaan
merokok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
5. Faktor sosial cultural
Kebiasaaan budaya, kelas sosial, tingkat pendidikan, penghasilan, dan gengsi
pekerjaan akan mempengaruhi perilaku merokok pada individu
6. Faktor sosial politik
Merokok merupakan masalah yang semakin bertambah besar di Negara-
negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini menimbulkan kesadaran umum
yang berakibat pada langkah-langkah politik yang bersifat melindungi bagi
orang-orang yang tidak merokok dan usaha melancarkan kampanye-kampanye
promosi kesehatan untuk mengurangi perilaku merokok.
B. Remaja
1. Pengertian
Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescence (kata
Belanda, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Istilah remaja sesungguhnya memiliki arti yang luas, mencakup
kematangan mental, emosional, sosial dan fisik (Hurlock, 1999).
Piaget (Hurlock, 1999) menyatakan bahwa secara psikologis remaja
adalah suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah
tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama atau paling tidak sejajar.
Menurut Santrock (2003) remaja adalah seseorang yang berada pada usia
kira-kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 hingga 22 tahun, yang
sedang mengalami transisi antara masa anak-anak dengan masa dewasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa remaja merupakan periode
perkembangan dari transisi antara masa anak-anak dan dewasa yang diikuti oleh
perubahan biologis, kognitif dan sosioemosional yang berusia pada rentang 10
sampai 12 tahun dan berakhir diusia 18-21 tahun.
2. Merokok pada remaja
Menurut Sugeng (Samoloe,2000) remaja selalu ingin berpetualang,
mencoba sesuatu yang belum pernah dialaminya. Mereka ingin mencoba
melakukan apa yang sering dilakukan oleh orang dewasa. Secara sembunyi-
sembunyi remaja pria mencoba merokok karena seringkali mereka melihat orang
dewasa melakukannya, seolah-olah mereka ingin membuktikan bahwa mereka
mampu berbuat seperti orang dewasa.
Hurlock (1999) berpendapat bahwa usia remaja rokok dan minuman
alkohol digunakan sebagai lambang kematangan. Begitu banyaknya fenomena
sekarang ini yang dijumpai bahwa para remaja terlebih lagi remaja laki-laki sudah
melakukan aktivitas merokok atau menjadi perokok.
Banyak remaja khusunya remaja yang bersekolah di sekolah menengah
merokok menjadi hal biasa dan dapat dibanggakan bagi mereka, bahkan banyak di
antara mereka yang menjadi perokok aktif. Di Indonesia, anak-anak berusia muda
mulai merokok disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu karena
kemauan sendiri, melihat teman-temannya dan diajari atau dipaksa merokok oleh
teman-temannya (Siteopoe,2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Soamole (2004) berpendapat bahwa alasan utama remaja merokok adalah
ajakan atau pakasaan teman yang sukar ditolak. Selain itu, lingkungan yang dapat
mempengaruhi remaja merokok yaitu lingkungan pergaulan remaja. Lingkungan
ini sangat menentukan remaja, karena remaja cenderung mendengarkan atau
melakukan apa yang dibenarkan dalam kelompoknya, dan remaja cenderung
melawan pada orang tua. Meskipun orangtua melarang merokok, namun apabila
remaja bergaul dengan sekelompok remaja yang merokok maka kemungkinan
besar remaja itu juga akan ikut merokok.
C. Konformitas
1. Pengertian
Sarwono (2007) mendefinisikan konformitas sebagai usaha dari individu
untuk selalu selaras dengan norma-norma yang diharapkan oleh kelompok.
Cialdini & Goldstein (Taylor Shelley dkk,2009) menyatakan bahwa
konformitas adalah tendensi untuk mengubah keyakinan atau perilaku seseorang
agar sesuai dengan perilaku orang lain.
Sears (1991) berpendapat bahwa apabila seseorang menampilkan perilaku
tertentu dikarenakan orang lain menampilkan perilaku tersebut maka hal itu
disebut dengan konformitas.
Menurut Kiesler dan Kiesler (Rakhmat, 2008) konformitas adalah
perubahan perilaku atau kepercayaan menuju (norma) kelompok sebagai akibat
tekanan kelompok- yang real atau yang dibayangkan. Hal ini sejalan dengan
pendapat Myers (1999) yang mengemukakan bahwa konformitas merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
perubahan perilaku sebagai akibat dari tekanan kelompok. Ini terlihat dari
kecenderungan remaja untuk selalu menyamakan perilakunya dengan kolompok
acuan sehingga terhindar dari celaan maupun keterasingan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konformitas adalah
kecenderungan untuk mengubah keyakinan atau perilaku seseorang agar sesuai
dengan perilaku orang lain atau norma sebagai akibat dari tekanan kelompok.
2. Aspek Konformitas
Sears (1991) mengemukakan secara eksplisit bahwa munculnya
konformitas dilihat dari adanya dua hal yaitu :
a. Kekompakan kelompok
Kekompakan yang dimaksud di sini adalah jumlah total kekuatan yang
menyebabkan orang tertarik pada suatu kelompok dan yang membuat mereka
ingin tetap menjadi sebagai anggota. Semakin besar rasa suka anggota yang satu
terhadap anggota yang lain dan semakin besar harapan untuk memperoleh
manfaat dari keanggotaan kelompok serta semakin besar kesetiaan mereka maka
semakin kompak kelompok itu. Hal ini ditandai dengan adanya :
1) Penyesuaian diri
Kekompakan yang tinggi menimbulkan konformitas yang semakin tinggi.
Alasan utamanya adalah apabila orang merasa dekat dengan anggota
kelompok yang lain, akan semakin menyenangkan mereka untuk
mengakui anggota kelompok tersebut dan semakin menyakitkan bila
mereka mencela anggotanya tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
kemungkinan untuk menyesuaikan diri atau tidak menyesuaikan diri akan
semakin besar bila seseorang mempunyai keinginan yang kuat untuk
menjadi anggota kelompok tersebut. Menurut Taylor (2009), seseorang
yang berhadapan dengan mayoritas yang kompak akan cenderung untuk
ikut menyesuaikan diri dengan mayoritas. Tetapi jika kelompok itu tidak
kompak, maka ada penurunan konformitas.
2) Perhatian terhadap kelompok
Adanya peningkatan konformitas ini terjadi karena anggotanya enggan
disebut sebagai orang yang menyimpang. Seperti yang sudah banyak
diketahui bahwa penyimpangan menimbulkan resiko ditolak. Orang yang
terlalu sering menyimpang pada saat-saat yang penting diperlukan, tidak
menyenangkan, dan bahkan bisa dikeluarkan dari kelompok. Semakin
tinggi perhatian seseorang dalam kelompok semakin serius tingkat rasa
takutnya terhadap penolakan dan semakin kecil kemungkinan untuk tidak
menyetujui kelompok.
b. Kesepakatan kelompok
Hal penting yang menimbulkan konformitas adalah kesepakatan pendapat
kelompok. Orang yang dihadapkan pada keputusan kelompok yang sudah bulat
akan mendapat tekanan yang kuat untuk menyesuaikan pendapatnya. Namun
apabila kelompok tidak bersatu akan tampak adanya penurunan tingkat
konformitas. Munculnya kesepakatan ini di tandai karena adanya :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
1) Kepercayaan
Adanya penurunan tingkat konformitas yang drastis karena hancurnya
kesepakatan. Hal ini dapat disebabkan adanya tingkat kepercayaan
terhadap mayoritas akan menurun bila terjadi perbedaan pendapat,
meskipun orang yang berbeda pendapat itu sebenarnya kurang ahli bila
dibandingkan anggota lain yang membentuk mayoritas. Apabila seseorang
sudah tidak mempunyai kepercayaan terhadap pendapat kelompok, maka
hal ini akan mengurangi ketergantungan individu terhadap pendapat
kelompok sebagai sebuah kesepakatan dan dengan demikian akan
mengurangi konformitas.
2) Persamaan Pendapat
Konformitas akan menurun apabila dalam suatu kelompok terdapat satu
orang saja yang tidak sependapat dengan anggota kelompok lain.
Kehadiran orang yang tidak sependapat tersebut menunjukkan terjadinya
perbedaan yang dapat berakibat pada berkurangnya kesepakatan
kelompok. Jadi adanya persamaan pendapat antar anggota kelompok maka
konformitas akan semakin tinggi.
3) Penyimpangan terhadap pendapat kelompok
Apabila seseorang memiliki pendapat yang berbeda dengan orang lain dia
akan dikucilkan dan dipandang sebagai orang yang menyimpang, baik
dalam pandangannya sendiri maupun dalam pandangan orang lain. Bila
orang lain juga mempunyai pendapat yang berbeda, dia tidak akan
dianggap menyimpang dan tidak akan dikucilkan. Hal ini menandakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
bahwa orang yang menyimpang akan menyebabkan penurunan
kesepakatan merupakan aspek penting dalam melakukan konformitas.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa konformitas
terbentuk agar tetap kompak dengan kelompoknya dengan cara memperhatikan
segala sesuatu yang terjadi dalam kelompokanya dan berusaha untuk
menyesuaikan diri dengan nilai, pendapat dan aturan yang berlaku. Selain itu, juga
seseorang melakukan konformitas agar memiliki kesepakatan yang sama dengan
kelompoknya yang didasari dengan rasa percaya antar anggota kemudian
memiliki persamaan pendapat dengan anggota lainya. Akan tetapi, terkadang
individu tidak bisa lepas dari kebutuhan untuk memiliki perilaku yang
menyimpang dengan kelompoknya. Namun, individu tetap akan melakukan
konformitas agar tidak dianggap menyimpang dari anggota kelompoknya.
3. Faktor yang mempengaruhi konformitas
Menurut Myers (2005) faktor yang mempengaruhi konformitas adalah
sebagai berikut:
a. Ukuran Kelompok
Semakin banyak jumlah anggota kelompok, maka akan semakin besar
pengaruhnya terhadap individu
b. Kohesivitas
Kohesivitas merupakan perasaan yang dimiliki anggota kelompok dimana
mereka merasa ada ketertarikan dengan kelompok. Myers (2005) juga
menyatakan bahwa semakin besar kohesivitas yang dimiliki seseorang dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
kelompooknya maka semakin besar pula pengaruh dari kelompok pada
individu tersebut.
c. Status
Apabila seseorang memiliki status yang tinggi dalam kelompoknya cenderung
memiliki pengaruh yang lebih besar, sedangkan orang yang memiliki status
yang lebih rendah cenderung mengikuti pengaruh yang ada.
d. Respon umum
Ketika seseorang diminta untik menjawab secara langsung pertanyaan
dihadapan umum, individu cenderung akan lebih conform daripada individu
tersebut diminta untuk menjawab dalam bentuk tulisan.
e. Komitment
Seseorang yang sudah memutuskan untuk memiliki pendiriannya sendiri akan
cenderung mengubah pendiriannya di saat individu tersebut dipertunjukkan
pada adanya tekanan sosial.
D. Hubungan Antara Konformitas Dengan Perilaku Merokok
Perilaku merokok yang marak akhir-akhir ini dikalangan remaja banyak
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Smet (1994) menyatakan bahwa seseroang
merokok karena faktor-faktor socio cultural seperti kebiasaaan budaya, kelas
sosial, gengsi, dan tingkat pendidikan. Selain itu, menurut Lewin (Komasari &
Helmi) perilaku merokok merupakan fungsi dari lingkungan dan individu. Artnya,
perilaku merokok dapat disebabkan faktor dalam diri juga dapat disebabkan oleh
faktor lingkungan. Faktor lingkungan merupakan faktor penting yang sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mempengaruhi perilaku merokok pada remaja. Lingkungan yang dimaksud disini
yaitu lingkungan keluarga dan lingkungan pergaulan remaja. Penelitian Dian dan
Avin menyatakan bahwa orangtua dan saudara merupakan agen imitasi yang baik
karena pada dasarnya perilaku merokok adalah perilaku yang dipelajari. Jadi,
seseorang memilik perilaku merokok karena memiliki orangtua dan saudara yang
merokok.
Lingkungan merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi remaja
merokok yaitu lingkungan pergaulan remaja. Hal ini sangat menentukan perilaku
remaja dimana remaja cenderung mendengarkan atau melakukan apa yang
dibenarkan dalam kelompoknya, dan remaja cenderung melawan orang tua.
Meskipun orangtua melarang merokok, namun apabila remaja bergaul dengan
sekelompok remaja yang merokok maka kemungkinan besar remaja itu juga akan
ikut merokok. Teman sebaya memiliki peran yang sangat berarti bagi remaja,
karena remaja mulai memisahkan diri dari orangtua dan mulai bergabung pada
kelompok sebaya. Akan tetapi, banyak remaja yang mengenal rokok ketika
bersama teman sebayanya. Hal ini dikarenakan faktor lingkungan sosial bagi
remaja sangat berpengaruh terhadap sikap, kepercayaan dan perhatian individu
pada para perokok. Para remaja akan cenderung berperilaku merokok dengan
memperhatikan lingkungan sosialnya. Banyak remaja yang merokok karena
terpengaruh oleh teman-temannya dan juga memiliki sahabat yang perokok
(Sarafino, 1994).
Penggabungan diri remaja dalam kelompok teman sebayanya membuat
mereka harus menyesuaikan diri dengan anggota kelompok lainnya. Remaja akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
mencoba untuk membentuk dirinya agar sesuai dengan nilai-nilai yang dianut
kelompoknya dengan harapan dapat diterima dan diakui keberadaannya. Hal ini
membuat remaja mengejar pengakuan dan penerimaan dari teman-temannya
dengan cara merubah sikap dan perilakunya. Hal ini membuat remaja melakukan
konformitas, yaitu kecenderungan untuk mengubah keyakinan atau perilaku
seseorang agar sesuai dengan perilaku orang lain atau norma sebagai akibat dari
tekanan kelompok. Akan tetapi, terkadang seseorang melakukan konformitas
terhadap perilaku negatif seperti merokok.
Menurut Denscombe dkk (dalam Knox dkk, 2005) perilaku merokok tidak
hanya dipengaruhi adanya ketaatan oleh tekanan sosial tetapi juga di dasarkan
adanya konfomitas terhadap norma kelompok. Soamole (2004) juga menyatakan
bahwa alasan utama remaja merokok adalah ajakan atau pakasaan teman yang
sukar ditolak. Kebanyakan orang muda mengidentifikasikan dirinya dengan
berusaha untuk menjadi bagian dalam kelompoknya. Oleh karena itu, mereka
berusaha agar mereka tampak disukai oleh anggota kelompoknya dengan
menyesuaikan perilakunya dan memperhatikan segala jenis kegiatan dan berbagai
macam hal-hal yang anggota kelompok sukai misalnya merokok. Hal ini
dilakukan agar individu dapat memiliki kekompakan dengan kelompoknya (Sears,
1991)
Perubahan perilaku pada remaja juga dikarenakan tersedianya informasi
dari konsekuensi perilakunya dan informasi ini membuat remaja merubah
perilakunya. Hal ini bisa terjadi ketika pertukaran informasi dari perkataan antar
anggota kelompok. Contohnya ketika salah satu anggota kelompok menceritakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kemarahan yang terjadi dalam dirinya, namun dengan merokok dapat
membuatnya lebih tenang. Adanya kepercayaan antar anggota kelompok membuat
remaja merubah pendapat dan perilakunya untuk mengikuti kesepakatan
kelompoknya (Sears,1991).
Apabila remaja tidak mampu mengikuti nilai-nilai yang ada dalam
kelompoknya maka remaja tersebut akan terasing dari kelompoknya. Hal ini
dikarenakan adanya tekanan teman-teman sebayanya misalnya dalam merokok,
dimana remaja akan disebut “pengecut” kalau mereka tidak mencoba merokok.
Pada masa ini, remaja menunjukkan motivasi yang kuat untuk dapat bersama
dengan teman sebaya. Aspek terpenting dalam kehidupan remaja adalah
bagaimana mereka dipandang oleh teman sebaya dan mereka bersedia melakukan
apapun agar dapat dimasukkan sebagai anggota. Meskipun remaja telah
mengetahui bahwa merokok merupakan hal yang sangat merugikan kesehatan.
Hal ini dikarenakan, suatu hal yang penting bagi remaja menjaga kekompakan
dengan anggota kelompoknya dengan menyesuaikan diri dengan nilai, norma dan
pendapat teman lainnya agar tidak dianggap memiliki perilaku menyimpang serta
memperhatikan segala sesuatu yang terjadi dalam kelompoknya (Sears,1991).
Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin melihat apakah ada hubungan
antara konformitas dan perilaku merokok pada remaja.
E. Hipotesis
Dari uraian diatas maka dapat diasumsikan bahwa terdapat hubungan yang
positif antara konformitas dan perilaku merokok pada remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
F. Skema Penelitian
Remaja Dan Teman Sebaya
KONFORMITAS
Aspek konformitas: Kekompakan:
- Penyesuaian diri - Perhatian terhadap kelompok
Kesepakatan: - Kepercayaaan - Persamaan pendapat - Penyimpangan terhadap kelompok
Perilaku Positif
Ex: mengikuti ekskul yang sama dengan teman yang lain
Perilaku Negatif
Ex: perilaku merokok
PL Merokok Tinggi
PL Merokok Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yaitu penelitian yang
berbentuk hubungan antara dua variabel yang bertujuan untuk menyelidiki
variasi pada satu variabel berkaitan dengan variabel pada satu atau lebih
variabel lainnya (Azwar,2009). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel yaitu variabel konfomitas dan variabel perilaku
merokok.
B. Variabel Penelitian
Variabel didefinisikan sebagai suatu atribut (proporsi) obyek, yang
ada dalam diri sumber populasi dengan elemen-elemennya memiliki ukuran
(kualitas atau kuantitas) yang bervariasi (Siregar, 2004). Variabel yang
diukur dalam penelitian ini terdiri dari :
Variabel bebas : konformitas
Variabel tergantung : perilaku merokok
C. Definisi Operasional
Variabel yang diukur dalam penelitian ini memiliki definisi operasional
yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1. Perilaku Merokok
Perilaku merokok adalah aktivitas seseorang yang menghisap atau
menghirup asap dan rokok, yang diamati dari banyaknya rokok yang
dihabiskan setiap hari. Secara kuantitas, perhitungan variabel ini
didapatkan dengan melihat banyaknya rokok yang dikonsumsi seseorang.
Apabila subyek menjawab dengan dengan jumlah rokok yang banyak
maka subyek akan mendapat skor tinggi. Namun, apabila subyek
mengungkapkan jumlah rokok yang dikonsumsi sedikit maka subyek
akan mendapat skor rendah.
2. Konformitas
Konformitas adalah kecenderungan untuk mengubah keyakinan
atau perilaku seseorang agar sesuai dengan perilaku orang lain atau norma
sebagai akibat dari tekanan kelompok. Konformitas ini diukur melalui
skala konformitas yang disusun berdasarkan aspek kekompakan yang
ditandau dengan adanya : (1) penyesuaian diri, (2) perhatian terhadap
kelompok dan aspek kesepakatan yang memiliki indikator : (1)
kepercayaan, (2) persamaan pendapat, (3) Penyimpangan terhadap
pendapat kelompok (Sears, 1991).
D. Subyek Penelitian
Populasi adalah sejumlah individu yang paling sedikit memiliki sifat
yang sama (Hadi, 2000). Populasi dari penelitian ini adalah remaja. Populasi
remaja sedemikian besar sehingga tidak mungkin untuk diamati secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
keseluruhan, sehingga suatu subset dari keseluruhan populasi yang akan
diamati harus ditarik untuk diteliti.
Sampel merupakan subset atau bagian dari populasi yang akan
diamati, sehingga kesimpulan mengenai populasi diambil dari kesimpulan
yang diperoleh dari sampel (Hadi, 2000). Menurut Hadi (2000), sampling
merupakan pengambilan sebagian dari populasi atau semesta untuk mewakili
populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah remaja perokok. terkait
dengan permasalahan penelitian.
Metode pengambilan sampel untuk penelitian kuantitatif ini tergolong
dalam penarikan sampel non probabilitas (non probability sampling) dengan
metode purposif (purposive sampling). Penggunaan teknik purposive
sampling didasarkan pada adanya pertimbangan-pertimbangan tertentu dari
peneliti terkait dengan permasalahan penelitian (Idrus, 2009). Pertimbangan-
pertimbangan tersebut tampak dalam ciri-ciri atau karakteristik tertentu yang
dipandang memiliki sangkut paut yang erat dengan tujuan penelitian.
Karakteristik sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Subyek memilki rentang umur 15 – 18 tahun
2. Subyek mengkonsumsi rokok
E. Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan skala
yang stimulusnya berisi pernyataan-pernyataan yang tidak langsung
mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
perilaku dari atribut yang bersangkutan. Subyek dalam penelitian ini diminta
untuk mengisi pernyataan-pernyataan yang diajukan. Skala yang digunakan
dalam penelitian ini adalah skala konfomitas.
1. Skala Konformitas
Skala konformitas akan dipaparkan dengan menggunakan suatu
metode summated ratting yaitu suatu metode yang berisi pernyataan sikap
dengan menggunakan respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya
(Azwar,2009). Penelitian ini menggunakan skala Likert yang disusun dari
pernyataan-pernyataan yang bersifat favorable (mendukung). Masing-
masing item diberi empat alternatif jawaban dengan nilai untuk masing-
masing item yaitu terdiri dari SS (Sangat Setuju) = 4, S (Setuju) = 3, TS
(Tidak Setuju) = 2 dan STS (Sangat Tidak Setuju) = 1.
Blue Print dari skala konformitas dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 1 Blue Print Skala Konformitas Sebelum penelitian No Aspek Aitem Jumlah
No Aitem Favorable
No. Aitem Unfavorable
1. Kekompakan a. Penyesuian Diri b. Perhatian terhadap
kelompok
1,11,21,31,41,51,61,65,69 2,12,22,32,42,52,62,66,70
6,16,26,36,46,56,63,67,71 7,17,27,37,47,57,64,68,72
18
18
2. Kesepakatan a. Kepercayaan b. Persamaan Pendapat c. Penyimpangan
Terhadap pendapat kelompok
3,13,23,33,43,53 4,14,24,34,44,54 5,15,25,35,45,55
8,18,28,38,48,58 9,19,29,39,49,59 10,20,30,40,50,60
12 12 12
TOTAL 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Angket Perilaku Merokok
Untuk mengetahui frekuensi merokok maka digunakan angket.
Data yang diungkap oleh angket berupa faktual atau dianggap fakta dan
kebenarannya diketahui oleh subyek. Selain itu, didukung juga dengan
pertanyaan terbuka yang dirancang oleh penulis dengan mengacu pada
aspek-aspek perilaku merokok menurut Aritonang, yaitu fungsi rokok
bagi remaja, banyaknya rokok yang dikonsumsi dan lamanya remaja
merokok serta tambahan pertanyaan mengenai sumber remaja
mendapatkan rokok dan apakah kebiasaan mereka mendapat ijin dari
orangtuanya.
Angket Perilaku Merokok 1) Apa alasan anda merokok? 2) Berapa batang rokok yang anda habiskan dalam sehari? 3) Apakah orang tua anda mengijinkan anda merokok? 4) Darimana anda memperoleh uang untuk membeli rokok? 5) Berapa lama anda merokok?
F. Pelaksanaan Alat Pengumpulan Data
Penyebaran alat ukur dilaksanakan pada tanggal 27 September 2010
sampai 11 Oktober 2010 dengan sampel yang berjumlah 100 orang di daerah
Yogyakarta. Pengambilan sampel dipilih berdasarkan ciri-ciri yang sudah
ditetapkan yaitu subyek berjenis kelamin pria dan wanita dengan rentang usia
15-18 tahun, dan memiliki kebiasan merokok. Hal ini dilakukan agar peneliti
mendapatkan sampel yang sesuai dengan variabel penelitian yaitu perilaku
merokok dan konformitas. Akan tetapi, hal ini memungkinkan adanya social
desireability berkaitan dengan perilaku yang akan diukur dalam salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
variabel tersebut merupakan perilaku negatif. Oleh karena itu, penyebaran
alat ukur dilakukan dengan mendatangi responden kemudian menitipkan
pada responden penelitian untuk disebarkan kepada teman-temannya.
Peneliti menyebarkan 100 eksemplar alat ukur.
G. Validitas dan Realibitas
1. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya (Azwar,2007). Suatu tes atau instrument pengukur dapat
dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut
menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai
dengan maksud pengukuran tersebut (Azwar, 2007). Penelitian ini
menggunakan validitas isi yaitu validitas yang diestimasi lewat pengujian
terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional
judgement yang dilakukan oleh dosen pembimbing. Pertanyaan yang
dicari jawabannya dalam validitas ini adalah sejauh mana aitem-aitem
dalam tes yang mencakup keseluruhan isi objek yang hendak diukur atau
sejauhmana isi tes mencerminkan atribut yang hendak diukur
(Azwar,2007).
2. Realibilitas
Realibilitas adalah sejuh mana hasil pengukuran dapat dipercaya.
Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien realibilitas (R 𝑥𝑥𝑦𝑦) yang angkanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
berada direntang dari 0 sampai 1,00. Semakin tinggi koefisien
realibilitasnya mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi
realibilitasnya. Dalam penelitian ini, pengujian realibilitas dilakukan
dengan menggunakkan koefisien realibilitas alpha cronbach. Pendekatan
ini bertujuan untuk melihat konsistensi antar aitem melalui satu kali
penyajian dalam sekelompok individu sebagai subjek.
Dari pengukuran konformitas diperoleh nilai realibilitas sebesar
0,959. Namun, setelah proses seleksi aitem dimana aitem-aitem yang
tidak memenuhi standar nilai tertentu di singkirkan maka didapatkan nilai
realibilitas sebesar 0,961.
H. Seleksi Aitem
Seleksi aitem dalam penelitian ini menggunakan teknik koefisien
korelasi dengan mengkorelasikan keselarasan konsistensi antara fungsi aitem
dengan fungsi skala secara keseluruhan atau sering disebut dengan
konsistensi aitem total. Menurut Azwar (2007), prosedur pengujian
konsistensi aitem dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara
distribusi skor pada setiap aitem dengan distribusi skor total sebagai kriteria.
Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total (rix
Sebagai kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total,
digunakan batasan (r
) yang
umumnya dikenal dengan indeks daya beda aitem.
ix) ≥ 0,300. Semua aitem yang mencapai koefisien
minimal 0,300 dianggap memiliki daya beda yang memuaskan dan aitem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dapat digunakan. Sebaliknya, aitem yang memiliki koefisien korelasi kurang
dari 0,300 dinyatakan gugur (Azwar, 2004).
Distribusi aitem-aitem yang sahih dan gugur disajikan pada tabel berikut:
Tabel 2
Distribusi Aitem Sahih dan Gugur Pada Skala Konformitas
Aspek Nomor Aitem Gugur Jumlah Sahih Jumlah
1. Kekompakan a. Penyesuian Diri b. Perhatian terhadap
kelompok
41
2,12,62,70
1 4
1,6,11,16,21,26,31,36,4651,56,61,63,65,6971 7,17,22,27,32,37,42,47,52,57,64,66,68,72
17
14
2. Kesepakatan a. Kepercayaan b. Persamaan Pendapat c. Penyimpangan
Terhadap pendapat kelompok
3,23
14,54,19 60
2 3 1
8,13,28,33,38,43,48,53,58 4,9,24,29,34,44,49,59 5,10,20,25,30,40,45,50,55,60
10 9 11
TOTAL 11 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 3
Blue Print Skala Konfomitas (Setelah Uji Coba)
Aspek Aitem Jumlah No Aitem Favorable No. Aitem
Unfavorable 1. Kekompakan
a. Penyesuian Diri
b. Perhatian terhadap kelompok
2. Kesepakatan a. Kepercayaan
b. Persamaan Pendapat
c. Penyimpangan
Terhadap pendapat kelompok
1(1),11(11),21(21),31 (31),51(41),61(49),65 (54),69(57) 22(2),32(12),42(22),52(32),66(42) 13(3),33(13),43(23),53 (33) 4(4),24(14),34(24),44 (34) 5(5),15(15),25(25),35 (35),45(43),55(50)
6(6),16(16),26(26),36(36),46(44),56(49),63(51),67(55),71(58) 7(7),17(17),27(27),37(37),47(45),57(52),64(56),68(59),72(60) 8(8),18(18),28(28),38(38),48(46),58(53) 9(9),29(19),39(29),49(39),59(47) 10(10),20(20),30(30),40(40),50(48),
17
14
10 9
11
TOTAL 61 Catatan. Nomor aitem yang tidak di dalam kurung ( ) adalah nomor
aitem sebelum uji coba dan nomor aitem yang ada di dalam kurung ( ) adalah
nomor aitem setelah
uji coba yang akan digunkan dalam penelitian.
I. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Dalam pengujian normalitas skala konformitas menggunakan bantuan
SPSS for Windows versi 16.00 dengan menggunakan teknik
Kolmogorov-Smirnov test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
b. Uji Linearitas
Pengujian linearitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS
for Windows versi 16.00 dengan menggunakan teknik compare means.
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah hubungan
konformitas dan perilaku merokok remaja linear atau tidak linear.
2. Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan analisis korelasi product moment dengan
bantuan SPSS for Windows versi 16.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Peneliti melakukan uji coba alat penelitian yang dikenal dengan
sebutan try out setelah persiapan untuk menyusun alat ukur. Uji coba alat
dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat kesahihan dan realibilitas alat
ukur yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, try out yang
digunakan adalah try out terpakai. Try out atau uji coba terpakai merupakan
uji coba yang hasilnya sekaligus digunakan sebagai data penelitian yang
dianalisis (Hadi, 2005). Hal ini dilakukan karena penulis memiliki
keterbatasan waktu dalam proses pengambilan data. Menurut Hadi (2005), uji
coba terpakai ini membawa risiko mengenai jumlah butir aitem yang gugur.
Oleh karena itu, peneliti mengantisipasi dengan menyusun butir-butir aitem
sebanyak 72 butir.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada tanggal 27 September 2010
sampai dengan 11 Oktober 2010. Skala yang disebarkan berjumlah 100
eksemplar dimana terdiri dari skala konformitas dan angket perilaku merokok.
Pengambilan data penelitian dilakukan dengan membagikan skala kepada
responden penelitian sesuai dengan ciri-ciri yang telah ditetapkan sebelumnya.
Alat ukur ini kemudian diberikan kepada 100 orang remaja yang berdomisili
di Yogyakarta di SMU Bopkri II (40%), SMU Sang Timur (20%), SMU N 3
(20%), dan SMU Muhamadiyah I (20%). Penyebaran dilakukan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
mendatangi responden kemudian menitipkan pada responden penelitian untuk
disebarkan kepada teman-teman yang termasuk dalam kategori remaja.
B. Deskripsi Subyek Penelitian
Pengambilan data penelitian ini dilakukan dengan cara pemilihan
sekelompok subyek dengan kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Kriteria yang dimaksud adalah para remaja yang berjenis kelamin laki-laki
atau perempuan yang memiliki kebiasaan merokok dengan rentang usia 15 -
18 tahun.
Berdasarkan hasil penyebaran skala maka didapatkan data diri subyek
sebagai berikut:
Tabel 4 Distribusi Subyek Penelitian
Usia Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan
15 16 17 18
5 18 37 14
9 4 7 6
14 22 44 20
TOTAL 74 26 100
C. Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi data ini digunakan untuk mengetahui informasi yang
berkaitan dengan data penelitian yang nantinya akan menggambarkan
tanggapan subyek terhadap variabel penelitian. Dari hasil analisis deskriptif,
maka didapatkan mean teoritik dan mean empirik. Yang dimaksud dengan
mean teoritik yaitu rata-rata skor alat penelitian yang diperoleh dari angka
yang menjadi titik tengah alat ukur. Sedangkan mean empirik yaitu rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
skor data penelitian yang hasilnya diperoleh dari angka yang merupakan rata-
rata skor hasil penelitian.
Dibawah ini merupakan sajian dari hasil analisis data :
Tabel 5 Deskripsi Data Penelitian
Variabel N Mean Empiris
Std. Deviation
Min Max
Konformitas 100 205.46 26.922 144 252 Perilaku Merokok 100 12.81 5.631 1 24
Berikut ini adalah perhitungan mean teoritik konformitas :
Mean teoritik konformitas = titik tengah skor skala × jumlah aitem
= 2,5 × 72
= 180
D. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi
Sebelum melakukan analisis data untuk menguji hipotesis perlu
dilakukan uji normalitas dan linearitas terlebih dahulu.
a. Uji normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui data variabel
penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dilakukan
dengan menggunakan teknik Kolmogrov-Smirnov test dalam program
SPSS for windows versi 16.00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Hasil pengujiannya dapat dlihat dalam tabel berikut:
Tabel 6 Hasil Uji Normalitas Sebaran
Variabel Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Keterangan
Konformitas 1.025 0.244 Normal Perilaku Merokok 1.128 0.157 Normal
Sebaran data pada variabel konformitas dan frekuensi merokok
mempunyai nilai signifikansi atau probabilitas (p) lebih besar dari
0,157 (p >0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel konformitas dan
frekuensi merokok berdistribusi normal.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk menguji apakah hubungan antara
variabel bebas dengan variabel tergantung mempunyai hubungan yang
linear atau tidak. Uji linearitas ini dilakukan dengan menggunakan test
for linearity dalam program SPSS for Windows versi 16.00.
Berikut ini adalah hasil uji linearitas :
Tabel 7 Hasil Uji Linearitas Hubungan Antar Variabel
Uji Linearitas F Sig. Konformitas (Combined) 3.609 0.000 Perilaku merokok
Linearity
63.705
0.000 Deviation from Linearity 0.747 0.771
Berdasarkan hasil uji linearitas tersebut, diperoleh nilai F
hitung sebesar 63.705 dengan signifikansi atau probalilitas (p) sebesar
0,000. Nilai signifikasi yang kurang dari 0,050 (0,000 < 0,050) ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
menunjukkan bahwa hubungan antara konformitas dengan frekuensi
merokok adalah linear. Hal ini berarti setiap kenaikan pada variabel
konformitas juga diikuti oleh kenaikan variabel frekuensi merokok.
2. Uji Hipotesis
Setelah mengetahui bahwa data penelitian berdistribusi normal dan
berkorelasi linear, maka dapat dilakukan uji koefiesien korelasi product
moment. Hipotesisi dalam penelitian ini adalah adanya hubungan positif
antara perilaku merokok dan konformitas. Teknik uji hipotesis ini
dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS for Windows versi
16.00.
Berikut ini adalah tabel hasil pengujian hipotesis :
Tabel 8 Hasil Uji Hipotesis
Konformitas Perilaku Merokok
Konformitas Pearson Correlation
1 0.638**
Sig. (1-tailed) 0.000 N 100 100
Perilaku Merokok
Pearson Correlation
0.638 1
Sig. (1-tailed) 0.000 N 100 100
Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien korelasi untuk
variabel konformitas dan frekuensi merokok adalah 0,638 dengan taraf
signifikansi (p) = 0,000. Perhitungan ini dilakukan pada taraf signifikansi p
< 0,01 dan memakai uji satu ekor (1-tailed). Pemakaian uji satu ekor
dalam penelitian ini didasarkan karena hipotesis yang diajukan sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
memiliki arah yaitu adanya hubungan positif antara konformitas dengan
frekuensi merokok. Hasil analisis data yang diperoleh membuktikan
bahwa hipotesis penelitian ini diterima. Artinya semakin tinggi
konformitas, maka semakin tinggi pula frekuensi merokoknya.
Untuk dapat memberikan besar kecilnya penafsiran terhadap
koefisien korelasi yang ditemukan, maka dapat dilihat dalam analisis
korelasi dimana terdapat koefisien determinasi yang besarnya adalah
kuadrat dari koefisien korelasi (𝑟𝑟2). Sumbangan konformitas terhadap
frekuensi merokok dapat dilihat dari koefisien determinasinya, yaitu
sebesar 0,407. Hal ini berarti terdapat sumbangan efektif variabel
konformitas sebesar 40.7% terhadap frekuensi merokok pada remaja dan
59.3% dapat dipengaruhi variabel lain.
3. Kategorisasi Subyek Penelitian
Skala konformitas dan frekuensi merokok di kategorisasikan dalam
tiga kategori. Tujuan dari kategorisasi adalah menempatkan subyek-
subyek penelitian ke dalam kelompok-kelompok terpisah secara
berjenjang menurut kontinum berdasarkan atribut yang diukur. Kategori
ini didasarkan pada asumsi bahwa skor populasi terdistribusi normal.
Kriteria kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam
tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Kategorisasi ini dapat
diperoleh melalui uji signifikansi perbedaan antara mean skor empiris dan
mean teoretis (Azwar,2001).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
a. Kategorisasi frekuensi merokok
Kategorisasi skor pada variabel ini tidak dapat dilakukan
karena tidak diperolehnya nilai mean teoretis. Oleh karena itu,
dilakukan kategorisasi menurut Smet (dalam Kemala dan
Hasnida,2005) ada tiga tipe perokok yang dapat diklasifikasikan
menurut banyaknya rokok yang dihisap. Tiga tipe perokok tersebut
adalah:
1. Perokok berat yang menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam
sehari.
2. Perokok sedang yang menghisap 5-14 batang rokok dalam sehari.
3. Perokok ringan yang menghisap 1-4 batang rokok dalam sehari.
Hasil kategorisasi skor frekuensi merokok menunjukkan bahwa
subyek termasuk perokok perokok sedang sebanyak 50 orang (50%),
perokok berat sebanyak 39 orang (39%), dan perokok ringan sebanyak
11 orang (11%).
Selain itu juga, dapat diklasifikasikan mengenai frekuensi
subyek pria yang termasuk perokok berat sebanyak 26%, perokok
sedang sebanyak 39%, dan perokok ringan sebanyak 9%. Sedangkan
untuk subyek wanita terdapat 13% termasuk perokok sedang, 11%
wanita termasuk perokok berat, dan perokok ringan sebanyak 2%.
b. Kategorisasi konformitas
Skala konformitas terdiri dari 72 aitem dengan empat pilihan
jawaban yang bergerak dari skor 1 sampai 4. Nilai skor minimal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
diperoleh subyek pada skala ini adalah sebesar 72 (1 X 72), dan skor
maksimal 288 (4 X 72). Jarak sebaran teoritiknya adalah 288-72 = 216.
Perhitungan standar deviasi (SD), pada data yang berdistribusi normal
memiliki 6 satuan standar dengan 3 bagian di sebelah kiri dan 3 bagian
lainnya di sebelah kanan, maka didapatkan nila SD 216 : 6 = 36.
Ringkasan data penelitian tersebut kemudian digunakan untuk
mengkategorisasikan konformitas remaja dalam tingkatan-tingkatan
untuk kemudian disusun norma. Subyek dikategorikan menjadi tiga
kategori dengan rumus :
Rendah : X < Mean – 1 (SD)
Sedang : Mean – 1 (SD) ≤ X ≥ Mean + 1 (SD)
Tinggi : Mean + 1 (SD) ≤ X
Kategorisasi dan skor dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 9 Kategori dan distribusi skor skala konformitas Pedoman Skor Katego
ri Frek. (%)
X < Mean – 1 (SD) Mean – 1 (SD) ≤ X ≥ Mean + 1 (SD)
X<144 144 ≤ X ≥ 216
Rendah Sedang
0 57
0 57
Mean + 1 (SD) ≤ X 216 ≤ X Tinggi 43 43
Berikut data yang didapatkan mengenai kategori konformitas subyek :
Tabel 10 Kategori konformitas subyek
Kategori Jumlah Persentase Rendah 0 0 % Sedang 57 57 % Tinggi 43 43 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
4. Data Deskriptif Perilaku Merokok
Tabel 11 Fungsi merokok bagi remaja
PERNYATAAN PERSENTASE Ikut teman-teman 28% Rasanya enak 18% Ketagihan 12% Mencoba-coba 10% Mengisi waktu luang 4% Kebiasaan/kebutuhan 2% Menghabiskan uang 1% Lebih percaya diri 1% Ada warung rokok di rumah 1% TOTAL 100
Tabel 12 Frekuensi Merokok pada Pria
Tipe perokok Persentase Perokok ringan 9% Perokok sedang 39% Perokok berat 26%
Tabel 13 Frekuensi Merokok Pada Wanita
Tipe Perokok Persentase Perokok ringan 2% Perokok sedang 13% Perokok berat 11%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 14 Waktu yang dihabiskan remaja merokok
PERNYATAAN PERSENTASE 2 tahun 24% 1 tahun 17% 3 tahun 16% 5 tahun 12% 4 tahun 8% 11 tahun 7% 2.5 tahun 4% 6 tahun 3% 1 bulan 3% 5 bulan 2% 8 tahun 1% 0.5 tahun 1% 1.5 tahun 1% 3 bulan 1% TOTAL 100%
Tabel 15 Sumber remaja mendapatkan rokok
PERNYATAAN PERSENTASE Uang Jajan 81% Meminta kepada temannya 12% Meminta rokok kepada orangtuanya 7% TOTAL 100%
Tabel 16 Perilaku merokok termasuk perilaku yang diijinkan atau tidak?
PERNYATAAN PERSENTASE Tanpa ijin orangtua 81% Mendapatkan ijin daro orangtua 57% Tidak tahu 4% TOTAL 100%
E. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada-tidaknya hubungan
positif antara konformitas dengan perilaku merokok pada remaja. Berdasarkan
hasil analisis data diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0.638 dengan p <
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
0.01. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara frekuensi
merokok dengan konformitas. Artinya, semakin tinggi frekuensi merokok
maka semakin tinggi pula konformitas remaja.
Perilaku merokok pada remaja umumnya semakin lama akan semakin
meningkat sesuai dengan tahap perkembangan yang ditandai dengan
meningkatnya frekuensi dan intensitas merokok, dan sering mengakibatkan
mereka mengalami ketergantungan nikotin (Hasnida dkk, 2005). Dalam studi
longitudinal Brook, Whiteman, Czeisler, Shapiro & Cohen menemukan salah
satu prediktor terbaik perilaku merokok pada dewasa awal ketika mereka
pernah memiliki teman yang merokok saat mereka remaja. Perubahan perilaku
yang terjadi karena adanya konsekuensi sosial dari partisipasi seseorang dalam
kelompoknya. Dalam usahanya untuk dapat diterima kelompok, mereka harus
bertingkah laku dengan pola-pola dan harapan sesama kelompoknya. Oleh
karena itu, remaja harus memiliki perhatian yang tinggi dengan mengetahui
segala informasi dalam kelompoknya agar tidak dianggap menyimpang.
Remaja ingin merasa kehadirannya diterima dalam kelompoknya kemudian
merubah perilakunya yang merupakan bagian dari konformitas (Sears,1991).
Konformitas akan semakin kuat dengan adanya rasa kepercayaan yang
kuat antar teman sebaya. Salah satu contohnya adalah pertukaran perkataan
anggota kelompok remaja yang menceritakan kemarahan yang sedang terjadi
dalam dirinya namun dengan merokok dapat membuatnya lebih tenang
(Anthony dan Dhena,1998). Berdasarkan informasi yang didapatkannya,
remaja yang sangat percaya dengan informasi yang didapatkan dari teman-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
temannya akan memiliki persamaan pendapat dengan anggota kelompok
lainnya. Meskipun begitu, masa remaja yang merupakan masa pencarian
identitas diri membuat remaja memiliki keinginan, pandangan ataupun
pendapat yang berbeda dengan anggota kelompok lainnya. Hal ini akan
membuat remaja memiliki perilaku menyimpang. Namun, apabila orang lain
dapat memiliki pendapat yang sama dengannya, maka remaja tersebut tidak
dianggap menyimpang. Oleh karena itu, remaja akan merubah perilakunya
sesuai dengan kesepakatan yang terbentuk dalam kelompoknya agar tidak
dikucilkan teman-temannya (Sears,1991).
Hal ini dapat mendukung data penelitian yang menemukan bahwa
secara umum subyek memiliki konformitas pada kategori sedang (57 %).
Selain itu, juga ditemukan adanya sumbangan sebesar 59.3% yang dapat
mempengaruhi variabel frekuensi merokok. Meskipun terdapat sumbangan
efektif variabel konformitas sebesar 40.7% terhadap frekuensi merokok pada
remaja.
Dalam penelitian Dian dan Avin (2000) menunjukkan bahwa kondisi
yang paling banyak menentukan perilaku merokok pada remaja yaitu ketika
subyek dalam tekanan (stress) yaitu 40,86% dan ketika berkumpul dengan
teman sebaya (27,96%). Hal ini juga didukung oleh penelitian Komasari dan
Helmi (dalam Hasnida dkk, 2005) yang mengemukakan kepuasaan psikologis
merupakan faktor terbesar dalam perilaku remaja. Stres termasuk kondisi yang
paling banyak menyebabkan perilaku merokok pada remaja laki-laki.
Konsumsi rokok ketika stres merupakan upaya-upaya pengatasan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
yang bersifat emosional atau sebagai kompensatoris kecemasan yang
dialihkan terhadap perilaku merokok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara
konformitas dengan perilaku merokok pada remaja, dimana didapatkan nilai
koefisen korelasi sebesar 0.638 dengan p < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi semakin tinggi konformitas, maka semakin tinggi pula perilaku
merokoknya. Oleh karena itu, hipotesis dalam penelitian ini diterima.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka ada beberapa masukan seperti berikut :
1. Bagi orangtua
Orang tua diharapkan dapat memberikan pengarahan dan
pengawasan kepada anaknya ketika bersosialisasi dengan teman sebaya
agar anak tidak mengikuti perilaku negatif di lingkungannya. Sebaiknya
juga para orangtua tidak disarankan merokok dihadapan anak dan tidak
memberikan penguat positif apabila anak merokok.
2. Bagi guru dan sekolah
Hendaknya memberikan penyuluhan mengenai dampak merokok
serta memberikan alternatif kegiatan positif bagi remaja dan kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
sebayanya agar dapat mengembangkan minat dan kegiatan dalam
menyalurkan gejolak masa remaja.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti menyarankan agar peneliti dapat memperbaiki beberapa
keterbatasan penelitian misalnya menyederhanakan bahasa yang
digunakan dalam alat ukur agar lebih dapat dimengerti oleh pembacanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
DAFTAR PUSTAKA Ameli, Adisti. (2009). Gambaran Perilaku Merokok Pada Remaja Laki-Laki. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Medan: Fakultas Psikologi USU Antony D. Cox dan Dena. (1998). Beyond “Peer Presure” : a theoretical
framework for understanding the varieties of social influence in adolescence risk behavior, Social Marketing Quartely, Adolescent isuues.
Aritonang, MER. (1997). Fenomena Wanita Merokok. Skripsi. Tidak diterbitkan.
Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM Astuti, Kamsih. (2007). Mencari Prediktor Perilaku Merokok pada Remaja Awal.
Jurnal Riset Daerah Azwar, S. (2007). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baron, A. Robert dan Byrne Donn. (2005). Psikologi Sosial. Jakarta. Erlangga
Azwar, S. (2009). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dian Komalasari dan Avin Fadila Helmi. (2000). Faktor-faktor penyebab perilaku merokok pada remaja, Jurnal Psikologi tahun XXVIII nomor 1
Ekawati, N. KM, D. Yulianti dkk. (2008). Peningkatan pengetahuan, sikap dan
perilaku terhadap rokok pada siswa smu di kelurahan penatih. Denpasar
Gunarsa dan Gunarsa. (2009). Psikologi Remaja. Jakarta. BPK Gunung Mulia
Hadi,Sutrisno. (2005). Aplikasi Ilmu Statistika Di Fakultas Psikologi. Anima,
Indonesian Psychological Journal, Vol 20 No. 3, 203-229
Hasnida dan Indri Kemala. (2005). Hubungan antara Stres dan Perilaku Merokok pada Remaja Laki-laki, Psikologia, Volume 1 nomor 2 (92-97)
Hadi,Sutrisno. (2000). Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset
Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan ed. Ke-5. (Alih Bahasa: Dra.
Istiwidayanti dan Drs. Soedjarwo, M.Sc.). Jakarta: Erlangga. Henry, A.R.Sitanggang. (1994). Kamus Psikologi. Bandung: CV.Armico
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Indonesia Negara Perokok Terbesar Se-ASEAN. (2009, Oktober). Diakses dari http://kesehatan.kompas.com/read/2009/10/10/13355135/Indonesia.Negara.Perokok.Terbesar.Se.ASEAN
Kathryn A. Urberg. (1992). Locus of Peer Influence : Social Crowd and Best
Friend; Journal of youth and adolescence, academic research library Knox, Barbara J. Stewart, Sittlington Julie dkk. (2005). Smooking and peer
groups : results from a longitudinal qualitative study of young people in northern Ireland. The british journal psychology; Proquest Science Journals
Morgan Mark dan Grube, W. Joel. (1989). Adolescent cigarette smoking: A
developmental analysis of influences. British Journal of Development Psychology.
Myers, David G. (1999). Social Psychology. Mc Graw-Hill inc Rakhmat, Jalaludin. (2008). Psikologi Komunikasi. Bandung. PT. Remaja
Rosdakarya Santor, A.Darcy dkk. (2000). Measuring peer pressure, popularity and conformity
in adolescent boys and girl : predicting school performance, sexual attitudes, and substance abuse. Plenum publishing corporation
Santrock, J.W. (2003). Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangga. Sarwono, Sarlito. (2009). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta. Rajawali pers Sears, O. David dkk. (1991). Psikologi Sosial. Jakarta. Erlangga Siregar. (2004). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset Sitepoe. (2000). Kekhususan Rokok Indonesia. Jakarta. Gramedia Soamole,Iqbal. (2004). Hubungan Antara Sikap Terhadap Merokok dengan
Kebiasaan Merokok Pada Remaja. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Semarang. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang
Steinberg, Laurence. (2002). Adolescence (ed. Ke-6). New York: The McGraw-
Hill. Surya, F. A. (1999). Perbedaan Tingkat Konformitas ditinjau dari Gaya Hidup
pada Remaja. Psikologika. Vol 7, No 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Taylor, Shelley. (2009). Psikologi Sosial edisi kedua belas. Kencana. Jakarta Widianti,Efri. (2007). Makalah remaja dan permasalahannya : bahaya
merokok,penyimpangan seks pada remaja dan bahaya penyalahgunaan minuman keras/narkoba. Jatinagor,
Yuliani Elfi, Rochmah. (2005). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta. Teras Yunus, Muhamad. (2009). Kitab Rokok. Yogyakarta; Kutub
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
LAMPIRAN A
Angket Perilaku Merokok
dan
Skala Uji Coba
Variabel Konformitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Angket Frekuensi Merokok 1) Apa alasan anda merokok?
2) Berapa batang rokok yang anda habiskan dalam sehari?
3) Apakah orang tua anda mengijinkan anda merokok?
4) Darimana anda memperoleh uang untuk membeli rokok?
5) Berapa lama anda merokok?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir penulis, maka teman-teman diminta untuk mengisi skala ini. Informasi yang sudah diberikan teman-teman di sini akan dijamin kerahasiaannya. Bantuan yang diberikan dalam menjawab pernyataan ini akan sangat berarti dalam penelitian. Atas kerjasama dan kesediaannya, penulis ucapkan terimakasih.
Hormat saya,
Maria Evangeli
PETUNJUK PENGERJAAN !!!
Dibawah ini akan terdapat pernyataan dan teman-teman diminta untuk menjawab pernyataan sesuai dengan keadaan teman-teman. Teman-teman dapat memberikan tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban. Pilihan jawaban yang tersedia yaitu :
SS : Sangat Setuju ( jawaban sangat setuju berati semakin menggambarkan keadaan diri teman-teman)
S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju (Jawaban sangat tidak setuju berarti semakin tidak
menggambarkan keadaan diri teman-teman) Jawaban yang sudah teman-teman pilih tidak ada yang benar atau salah. Selain itu, jawaban setiap orang dapat memiliki jawaban yang berbeda. Oleh karena itu, pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri teman-teman.
Contoh :
No PERNYATAAN SS
S TS
STS
1 Saya senang memiliki barang yang sama seperti yang digunakan teman-teman yang lainnya
X
Jika teman-teman merasa pernyataan ini mengungkapkan keadaan diri teman-teman, maka jawablah (SS).
Selamat mengerjakan ^_^
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya suka mengkonsumsi merk rokok yang digemari teman – teman saya
2 Saya mengetahui tempat nongkrong favorit yang sering di gunakan untuk berkumpul bersama
3 Saya selalu menanyakan pendapat teman-teman sebelum mengambil keputusan
4 Saya senang merokok karena dapat meredakan ketegangan sesuai dengan apa yang dikatakan teman-teman
5 Saya akan mengutarakan pendapat di hadapan teman-teman meskipun saya tahu pendapat saya banyak ditentang oleh teman yang lain
6 Saya lebih suka mengkonsumsi merk rokok yang saya gemari meski merk rokok tersebut berbeda dari merk rokok yang di sukai oleh teman saya
7 Sedikit sekali informasi yang saya ketahui mengenai tempat nongkrong favorit yang biasa digunakan oleh teman-teman untuk berkumpul bersama
8 Teman bukanlah sumber informasi yang tepat untuk membantu saya dalam mengambil keputusan
9 Saya lebih senang melakukan hal lain untuk meredakan ketegangan daripada mengikuti kata teman untuk merokok
10 Saya takut mengutarakan pendapat yang nantinya akan ditentang oleh teman-teman
11 Saya akan merokok ketika melihat teman-teman saya merokok
12 Saya mengetahui dengan pasti jenis rokok kegemaran teman-teman saya
13 Saya selalu meyakini bahwa pendapat teman saya lebih benar daripada pendapat saya sendiri
14 Saya merasa nyaman ketika saya memiliki pendapat yang sama dengan teman-teman
15 Saya berani menolak permintaan teman untuk merokok meskipun nantinya saya dikatakan tidak gaul
16 Saya tidak akan merokok meskipun banyak teman-teman yang merokok
17 Saya kurang mengetahui jenis rokok yang menjadi kesukaan teman teman saya
18 Saya lebih mempercayai kebenaran pendapat saya sendiri daripada pendapat teman bermain saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
NO PERNYATAAN SS S TS STS
19 Saya merasa dikucilkan apabila saya tidak memiliki kesamaan pendapat dengan teman-teman
20 Saya takut menolak ajakan teman untuk merokok agar saya tetap dianggap gaul
21 Agar tampak keren dengan teman-teman yang lain, saya akan merokok ketika berada di tempat nongkrong
22 Saya pasti menyempatkan diri agar dapat mengikuti pertemuan dengan teman-teman
23 Adanya dukungan dari teman-teman banyak mempengaruhi saya dalam mengambi keputusan
24 Saya senang dengan pilihan tempat nongkrong dari teman-teman yang sering dijadikan tempat berkumpul bersama
25 Saya merasa bodoh apabila mengikuti pendapat teman yang jelas salah padahal saya mengetahui yang benar
26 Saya tidak akan ikut merokok meskipun hal itu terkesan sangat keren ketika berada di tempat nongkrong
27 Saya jarang mengikuti pertemuan rutin yang diadakan oleh teman-teman
28 Dukungan dari teman-teman tidak mempengaruhi keputusan saya
29 Saya lebih suka dengan pilihan tempat nongkrong saya sendiri untuk dijadikan tempat untuk berkumpul bersama daripada tempat biasanya
30 Saya lebih nyaman dengan mengikuti pendapat teman-teman meskipun pendapat itu salah
31 Saat berkumpul bersama teman-teman, saya akan merokok untuk mengikuti kebiasaaan teman yang lainnya
32 Saya akan berusaha mencari barang terbaru yang banyak dipakai oleh teman-teman yang lain
33 Saya percaya bahwa semua keputusan kelompok adalah yang terbaik untuk semua
34 Saya senang merokok di tempat umum karena banyak teman mengatakan itu sebagai hal yang keren
35 Saya melakukan apapun yang saya suka walaupun banyak teman-teman menentangnya
36 Saya lebih senang melakukan hal lain daripada harus mengikuti kebiasaan merokok teman-teman saat berkumpul bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
NO PERNYATAAN SS S TS STS
37 Diantara teman-teman yang lain, saya lebih suka menggunakan barang lama yang biasa di pakai sebelumnya tanpa berusaha untuk mencari barang terbaru yang sedang dipakai oleh teman-teman saat ini
38 Saya merasa keputusan kelompok belum tentu yang terbaik bagi semua
39 Merokok di tempat umum bukanlah hal keren bagi saya
40 Saya akan melakukan sesuatu yang disenangi oleh teman-teman saya yang lain
41 Saya akan bergaya sesuai dengan teman-teman yang lain seperti merokok agar tetap kompak dengan teman yang lainnya
42 Saya senang berbagi rokok dengan teman-teman ketika sedang berkumpul bersama
43 Pendapat teman-teman lebih mempengaruhi keputusan saya daripada pendapat orangtua
44 Saya merasa senang dengan segala keputusan ataupun aturan dalam kelompok
45 Saya tetap melakukan pilihan saya meskipun nantinya saya akan dikucilkan teman-teman saya
46 Saya kurang suka mengikuti gaya teman-teman seperti merokok meskipun merokok dapat menjaga kekompakan.
47 Saya kurang suka apabila harus meminta rokok dengan teman-teman saat berkumpul bersama
48 Keputusan saya banyak dipengaruhi pendapat dari orangtua/guru daripada pendapat teman
49 Saya merasa aturan yang dibuat oleh teman-teman kurang masuk akal
50 Saya tidak akan bertindak sesuai dengan pilihan yang tidak sesuai dengan pendapat teman-teman
51 Saya akan mematuhi aturan yang ada agar diterima oleh teman-teman
52 Saya pasti memperhatikan segala keinginan teman-teman saya
53 Saya merasa nyaman bertanya kepada teman-teman sebelum bertindak
54 Banyak kesamaan yang membuat saya merasa betah berkumpul bersama teman-teman
55 Saya akan menegur teman-teman yang melakukan kesalahan meskipun kesalahan itu didukung oleh teman-teman yang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
NO PERNYATAAN SS S TS STS
56 Saya tidak takut dikucilkan karena tidak mengikuti aturan yang dibuat oleh teman-teman
57 Saya tidak peduli dengan keinginan teman-teman saya
58 Saya merasa sangat bodoh apabila harus bertanya pada teman sebelum bertindak
59 Saya lebih suka menghabiskan waktu sendirian
60 Saya lebih baik diam ketika melihat sesuatu yang salah diantara teman-teman
61 Saya akan ikut nongkrong hampir setiap pulang sekolah
62 Saya senang berpartisipasi dalam acara yang diadakan oleh teman-teman
63 Saya lebih baik langsung pulang ke rumah daripada nongkrong sepulang sekolah
64 Saya jarang berpartisipasi dalam acara yang diadakan oleh teman-teman.
65 Saya akan mengenakan barang yang sama dengan teman-teman saya yang lain
66 Saya akan mendahulukan kepentingan kelompok daripada kepentingan saya sendiri
67 Saya kurang suka mengenakan barang yang sama dengan teman yang lain
68 Saya lebih baik mendahulukan kepentingan saya sendiri daripada kepentingan kelompok
69 Saya senang merokok bersama teman-teman sebelum masuk kelas meskipun jam pelajaran sudah mulai
70 Saya mengetahui banyak informasi mengenai kegiatan dan kabar terbaru yang berkaitan dengan teman -teman saya
71 Saya akan masuk kelas terlebih dahulu meskipun teman-teman yang lain masih ingin berkumpul untuk merokok
72 Saya kurang mengetahui informasi mengenai kegiatan dan kabar terbaru tentang teman kelompok saya
Terima Kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
LAMPIRAN B
Uji Reliabilitas Butir
Skala Konformitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Reliability [DataSet0] Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary
N % Cases Valid 100 100.0
Excluded(a) 0 .0
Total 100 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.959 72
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 205.46 724.776 26.922 72
Item Statistics Mean Std. Deviation N item1 2.92 .631 100 item2 3.43 .517 100 item3 3.08 .677 100 item4 3.03 .658 100 item5 2.70 .823 100 item6 2.55 1.009 100 item7 3.08 .692 100 item8 2.91 .740 100 item9 2.79 .715 100 item10 2.70 .948 100 item11 2.92 .774 100 item12 3.10 .560 100 item13 2.74 .928 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
item14 3.32 .566 100 item15 2.73 .827 100 item16 2.96 .710 100 item17 3.02 .568 100 item18 2.72 .877 100 item19 3.11 .601 100 item20 2.61 .827 100 item21 2.76 .793 100 item22 3.05 .672 100 item23 3.05 .520 100 item24 3.17 .493 100 item25 2.63 .950 100 item26 2.86 .667 100 item27 2.89 .737 100 item28 2.82 .716 100 item29 2.81 .775 100 item30 2.65 .880 100 item31 2.87 .720 100 item32 2.69 .813 100 item33 2.91 .712 100 item34 2.64 .732 100 item35 2.70 .772 100 item36 2.86 .752 100 item37 2.60 .910 100 item38 2.68 .737 100 item39 2.56 .783 100 item40 2.94 .679 100 item41 2.83 .853 100 item42 3.06 .565 100 item43 2.70 .870 100 item44 2.89 .695 100 item45 2.84 .721 100 item46 2.84 .677 100 item47 2.91 .740 100 item48 2.75 .770 100 item49 2.88 .671 100 item50 2.83 .711 100 item51 2.86 .697 100 item52 2.81 .647 100 item53 2.84 .647 100 item54 3.12 .608 100 item55 2.50 .893 100 item56 2.53 .834 100 item57 2.82 .730 100 item58 2.90 .745 100 item59 2.95 .783 100 item60 2.74 .836 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
item61 2.91 .805 100 item62 3.16 .564 100 item63 2.90 .732 100 item64 3.06 .708 100 item65 2.69 .720 100 item66 2.91 .683 100 item67 2.64 .811 100 item68 2.77 .737 100 item69 2.77 .908 100 item70 2.99 .643 100 item71 2.61 .777 100 item72 2.89 .650 100
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted item1 202.54 710.918 .400 .958 item2 202.03 721.504 .108 .959 item3 202.38 716.844 .206 .959 item4 202.43 709.015 .437 .958 item5 202.76 700.972 .531 .958 item6 202.91 686.931 .696 .957 item7 202.38 710.763 .367 .958 item8 202.55 708.230 .406 .958 item9 202.67 702.223 .582 .958 item10 202.76 695.114 .575 .958 item11 202.54 701.685 .548 .958 item12 202.36 716.253 .274 .958 item13 202.72 697.456 .540 .958 item14 202.14 718.829 .185 .959 item15 202.73 701.068 .526 .958 item16 202.50 706.051 .483 .958 item17 202.44 712.794 .384 .958 item18 202.74 696.821 .587 .958 item19 202.35 717.765 .206 .959 item20 202.85 697.179 .616 .958 item21 202.70 698.212 .619 .958 item22 202.41 704.850 .545 .958 item23 202.41 719.780 .169 .959 item24 202.29 714.349 .386 .958 item25 202.83 696.890 .538 .958 item26 202.60 708.869 .435 .958 item27 202.57 701.884 .572 .958 item28 202.64 700.415 .629 .958
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
item29 202.65 702.715 .523 .958 item30 202.81 694.802 .629 .957 item31 202.59 698.972 .664 .957 item32 202.77 699.835 .565 .958 item33 202.55 706.694 .464 .958 item34 202.82 701.927 .575 .958 item35 202.76 702.770 .523 .958 item36 202.60 702.949 .533 .958 item37 202.86 698.849 .522 .958 item38 202.78 698.153 .670 .957 item39 202.90 699.848 .587 .958 item40 202.52 709.181 .418 .958 item41 202.63 692.437 .704 .957 item42 202.40 716.364 .267 .959 item43 202.76 696.932 .589 .958 item44 202.57 705.116 .520 .958 item45 202.62 702.824 .561 .958 item46 202.62 701.147 .646 .958 item47 202.55 709.058 .385 .958 item48 202.71 700.269 .587 .958 item49 202.58 706.428 .502 .958 item50 202.63 706.256 .476 .958 item51 202.60 712.323 .322 .958 item52 202.65 704.816 .569 .958 item53 202.62 710.804 .393 .958 item54 202.34 717.661 .207 .959 item55 202.96 697.615 .559 .958 item56 202.93 694.389 .675 .957 item57 202.64 706.778 .450 .958 item58 202.56 708.471 .397 .958 item59 202.51 709.909 .341 .958 item60 202.72 712.123 .268 .959 item61 202.55 702.452 .508 .958 item62 202.30 717.929 .216 .959 item63 202.56 704.572 .506 .958 item64 202.40 705.535 .498 .958 item65 202.77 704.159 .526 .958 item66 202.55 712.068 .336 .958 item67 202.82 693.543 .716 .957 item68 202.69 705.994 .466 .958 item69 202.69 698.782 .524 .958 item70 202.47 715.524 .257 .959 item71 202.85 698.412 .627 .957 item72 202.57 712.995 .327 .958
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Case Processing Summary N % Cases Valid 100 100.0
Excluded(a) 0 .0
Total 100 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.961 61
Item Statistics Mean Std. Deviation N item1 2.92 .631 100 item5 2.70 .823 100 item6 2.55 1.009 100 item7 3.08 .692 100 item8 2.91 .740 100 item9 2.79 .715 100 item10 2.70 .948 100 item11 2.92 .774 100 item13 2.74 .928 100 item15 2.73 .827 100 item16 2.96 .710 100 item17 3.02 .568 100 item18 2.72 .877 100 item20 2.61 .827 100 item21 2.76 .793 100 item22 3.05 .672 100 item24 3.17 .493 100 item25 2.63 .950 100 item26 2.86 .667 100 item27 2.89 .737 100 item28 2.82 .716 100 item29 2.81 .775 100 item30 2.65 .880 100 item31 2.87 .720 100 item32 2.69 .813 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
item33 2.91 .712 100 item34 2.64 .732 100 item35 2.70 .772 100 item36 2.86 .752 100 item37 2.60 .910 100 item38 2.68 .737 100 item39 2.56 .783 100 item40 2.94 .679 100 item41 2.83 .853 100 item43 2.70 .870 100 item44 2.89 .695 100 item45 2.84 .721 100 item46 2.84 .677 100 item47 2.91 .740 100 item48 2.75 .770 100 item49 2.88 .671 100 item50 2.83 .711 100 item51 2.86 .697 100 item52 2.81 .647 100 item53 2.84 .647 100 item55 2.50 .893 100 item56 2.53 .834 100 item57 2.82 .730 100 item58 2.90 .745 100 item59 2.95 .783 100 item61 2.91 .805 100 item63 2.90 .732 100 item64 3.06 .708 100 item65 2.69 .720 100 item66 2.91 .683 100 item67 2.64 .811 100 item68 2.77 .737 100 item69 2.77 .908 100 item71 2.61 .777 100 item72 2.89 .650 100 item4 3.03 .658 100
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted item1 168.38 633.006 .392 .960 item5 168.60 623.131 .537 .960 item6 168.75 609.240 .715 .959
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
item7 168.22 632.678 .365 .960 item8 168.39 630.200 .407 .960 item9 168.51 624.273 .590 .960 item10 168.60 618.061 .570 .960 item11 168.38 623.915 .552 .960 item13 168.56 620.168 .537 .960 item15 168.57 624.025 .512 .960 item16 168.34 628.509 .473 .960 item17 168.28 635.355 .355 .960 item18 168.58 619.297 .591 .960 item20 168.69 619.691 .618 .960 item21 168.54 620.817 .618 .960 item22 168.25 627.078 .544 .960 item24 168.13 636.518 .365 .960 item25 168.67 619.233 .544 .960 item26 168.44 630.613 .442 .960 item27 168.41 624.224 .572 .960 item28 168.48 622.293 .645 .960 item29 168.49 624.535 .535 .960 item30 168.65 617.745 .624 .960 item31 168.43 621.439 .666 .960 item32 168.61 622.240 .566 .960 item33 168.39 629.412 .446 .960 item34 168.66 623.944 .584 .960 item35 168.60 624.424 .540 .960 item36 168.44 624.714 .547 .960 item37 168.70 620.778 .535 .960 item38 168.62 620.824 .667 .960 item39 168.74 621.730 .602 .960 item40 168.36 631.505 .407 .960 item41 168.47 615.504 .699 .959 item43 168.60 620.364 .570 .960 item44 168.41 627.901 .502 .960 item45 168.46 624.796 .570 .960 item46 168.46 623.281 .654 .960 item47 168.39 630.584 .396 .960 item48 168.55 622.452 .593 .960 item49 168.42 627.983 .518 .960 item50 168.47 629.039 .457 .960 item51 168.44 634.431 .312 .961 item52 168.49 626.778 .576 .960 item53 168.46 632.594 .394 .960 item55 168.80 620.566 .550 .960 item56 168.77 616.704 .687 .959 item57 168.48 628.717 .453 .960 item58 168.40 630.121 .405 .960 item59 168.35 631.725 .343 .961
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
item61 168.39 624.705 .509 .960 item63 168.40 626.667 .509 .960 item64 168.24 627.619 .500 .960 item65 168.61 626.240 .529 .960 item66 168.39 634.503 .316 .961 item67 168.66 616.004 .725 .959 item68 168.53 627.908 .471 .960 item69 168.53 621.686 .515 .960 item71 168.69 620.519 .639 .960 item72 168.41 634.487 .334 .961 item4 168.27 631.169 .431 .960
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 171.30 645.848 25.414 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
LAMPIRAN C
Uji Normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
NPar Tests
[DataSet0]
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
konformitas 100 144 252 205.46 26.922
PL_merokok 100 1 24 12.81 5.631
Valid N (listwise) 100
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
konformitas PL_merokok
N 100 100
Normal Parametersa Mean 205.46 12.81
Std. Deviation 26.922 5.631
Most Extreme Differences Absolute .102 .113
Positive .085 .087
Negative -.102 -.113
Kolmogorov-Smirnov Z 1.025 1.128
Asymp. Sig. (2-tailed) .244 .157
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
LAMPIRAN D
Uji Linearitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
konformitas * PL_merokok 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
Report
konformitas
PL_mer
okok Mean N Std. Deviation
1 166.00 1 .
2 160.00 3 14.422
3 165.80 5 7.791
4 180.00 2 4.243
5 172.00 1 .
6 176.00 2 5.657
7 184.33 3 30.616
8 186.25 4 12.580
9 194.50 2 13.435
10 207.62 8 16.995
11 213.00 2 32.527
12 209.10 20 22.407
13 203.00 5 36.871
14 194.67 3 26.502
15 219.12 8 15.950
16 220.60 10 25.444
17 209.00 3 9.539
18 225.00 2 19.799
19 188.00 1 .
20 225.75 4 19.259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
21 213.50 2 12.021
22 225.60 5 26.670
24 237.50 4 10.661
Total 205.46 100 26.922
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
konformitas *
PL_merokok
Between
Groups
(Combined) 36427.057 22 1655.775 3.609 .000
Linearity 29226.143 1 29226.143 63.705 .000
Deviation from Linearity 7200.914 21 342.901 .747 .771
Within Groups 35325.783 77 458.776
Total 71752.840 99
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
konformitas * PL_merokok .638 .407 .713 .508
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
LAMPIRAN E
Uji Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Correlations
konformitas PL_merokok
konformitas Pearson Correlation 1 .638**
Sig. (1-tailed) .000
N 100 100
PL_merokok Pearson Correlation .638** 1
Sig. (1-tailed) .000
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
LAMPIRAN F
Data Deskriptif Perilaku Merokok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Fungsi merokok bagi remaja PERNYATAAN PERSENTASE
Ikut teman-teman 28% Rasanya enak 18% Ketagihan 12% Mencoba-coba 10% Mengisi waktu luang 4% Kebiasaan/kebutuhan 2% Menghabiskan uang 1% Lebih percaya diri 1% Ada warung rokok di rumah 1% TOTAL 100
Frekuensi Merokok pada Pria
Tipe perokok Persentase Perokok ringan 9% Perokok sedang 39% Perokok berat 26%
Frekuensi Merokok Pada Wanita Tipe Perokok Persentase
Perokok ringan 2% Perokok sedang 13% Perokok berat 11%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Waktu yang dihabiskan remaja merokok PERNYATAAN PERSENTASE
2 tahun 24% 1 tahun 17% 3 tahun 16% 5 tahun 12% 4 tahun 8% 11 tahun 7% 2.5 tahun 4% 6 tahun 3% 1 bulan 3% 5 bulan 2% 8 tahun 1% 0.5 tahun 1% 1.5 tahun 1% 3 bulan 1% TOTAL 100%
Sumber remaja mendapatkan rokok PERNYATAAN PERSENTASE
Uang Jajan 81% Meminta kepada temannya 12% Meminta rokok kepada orangtuanya 7% TOTAL 100%
Perilaku merokok termasuk perilaku yang diijinkan atau tidak? PERNYATAAN PERSENTASE
Tanpa ijin orangtua 81% Mendapatkan ijin daro orangtua 57% Tidak tahu 4% TOTAL 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI