Post on 26-Dec-2015
1
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Tanah longsor merupakan pergerakan permukaan tanah atau perpindahan
permukaan tanah di daerah yang memiliki kemiringan tertentu. Pergerakan
tanah diikuti oleh material material yang ada diatasnya. Longsor lahan
merupakan bencana alam geologi yang diakibatkan oleh gejala alami geologi
maupun tindakan manusia dalam mengelola lahan atau ruang hidupnya.
Dampak dari bencana ini sangat merugikan, baik dari segi lingkungan
maupun sosial ekonomi. Dan dampak dari bencana tanah longsor ini dapat
berakibat secara langsung maupun tidak langsung (Sukresno dan Rahardyan N.
Adi, 2003).
Itulah sebabnya penting bagi kita untuk menanggulanginya dengan
menghindari penyebab timbulnya tanah longsor. Caranya dengan tidak
menebangi hutan, menanam tumbuhan berakar kuat seperti lamtoro, bambu,
akar wangi, dan tumbuhan lainnya pada lereng yang gundul, membuat saluran
air hujan, memeriksa keadaan tanah secara rutin dan berkala, membangun
tembok penahan di lereng yang terjal, juga mengukur tingkat kederasan air
hujan. Dengan mengolah lahan diatas bidang gelincir untuk ditanami tanaman
jenis rumput maka akar rumput tersebut dapat mengikat tanah yang berada
diatas bidang gelincir.
Dengan mengetahui bidang gelincir yang memungkinkan terjadinya
tanah longsor dimana salah satu akibatnya adanya jebakan air tanah yang
memugkinkan tanah dipermukaan terjadi longsor. Model bidang gelincir dapat
berbentuk horisontal ada pula yang memiliki kemiringan yang besar sehingga
potensi terjadinya longsor lebih besar. Dengan mengetahui model bidang
gelincir dapat digunakan sebagai identifikasi pencegahan lokalisasi bencana
awal terhadap area longsor. Tindakan pencegahan dapat dengan mengetahui
struktur batuan dasar suatu daerah sehingga dapat memprediksi bencana tanah
longsor. Jadi dapat mengurangi kerugian yang diakibatkan dari bencana tanah
longsor. Untuk mengetahui atau mengidentifikasi struktur batuan dasar suatu
daerah adalah dengan metode seismik refraksi.
Desa Plumbon, Tawangmangu, Karanganyar merupakan daerah yang
terletak di lereng Gunung Lawu, sehingga rawan bencana tanah longsor apalagi
2
di musim hujan. Sebagai tindakan pencegahan bencana atau sering disebut
dengan mitigasi bencana. Dengan adanya penelitian tentang identifikasi bidang
gelincir yang berada didaerah tersebut maka masyarakat akan mengetahui
daerah titik rawan longsor. Sehingga meminimalkan terjadinya kerugian saat
terjadinya tanah longsor serta memberikan solusi dalam mengatasi terjadinya
tanah longsor. Serta memberikan batasan zona aman kepada masyarakat
terhadap lokasi rawan longsor.
B. PERUMUSAN MASALAH
Adapun perumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas yaitu
sebagai berikut :
1. Bagaimana mengidentifikasi batuan dasar dengan metode seismik
refraksi di Desa Plumbon, Tawangmangu, Karanganyar?
2. Bagaimana mengidentifikasi batuan penyusun serta adanya bidang
gelincir yang dapat mengakibatkan tanah longsor?
3. Bagaimana mengantisipasi terjadinya tanah longsor untuk
meminimalkan kerugian saat terjadinya bencana tanah longsor?
C. TUJUAN
Tujuan adanya penelitian identifikasi bidang gelincir didaerah Plumbon
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengidentifikasi bidang gelincir dengan metode seismik
refraksi di Desa Plumbon, Tawangmangu, Karanganyar.
2. Untuk mengetahui bidang gelincir yang berada di bawah permukaan
tanah dan mengetahui titik rawan longsor.
3. Memberikan peringatan dini kepada masyarakat serta bentuk
tanggap bencana apabila terjadi bencana tanah longsor.
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini berupa artikel ilmiah yang
dipublikasikan di jurnal ilmiah atau sumber informasi yang menjelaskan
3
tentang pemanfaatan metode seismik untuk mitigasi bencana tanah longsor di
Desa Plumbon, Tawangmangu, Karanganyar.
E. KEGUNAAN
Kegunaan dari penelitian ini yaitu sebagai sumber informasi mitigasi
bencana tanah longsor di Desa Plumbon, Tawangmangu, Karanganyar. Serta
masyarakat dapat mengetahui cara mengatisipasi apabila terjadi bencana tanah
longsor.
F. TINJAUAN PUSTAKA
1. Tanah Longsor
Umumnya, timbulnya tanah longsor dipicu oleh hujan lebat. Lereng
gunung yang gundul dan rapuhnya bebatuan dan kondisi tanah yang tidak
stabil membuat tanah-tanah ini tidak mampu menahan air di saat terjadi hujan
lebat. Akan tetapi, tanah longsor juga bisa ditimbulkan oleh aktivitas gunung
berapi atau gempa.
Lereng-lereng yang lemah yang mendapat tekanan dari getaran gempa
tentu saja membuat tanah yang terkena tekanan tadi menjadi longsor. Aktivitas
gunung berapi yang menimbulkan hujan deras, simpanan debu yang lengang
dan alirannya pun juga dapat menimbulkan tanah longsor.
Penambangan tanah, batu, atau pasir yang tidak terkendali juga bisa
menjadi pemicu bencana ini. Manusia seharusnya tidak menggunduli hutan,
menambang tanah atau pasir atau bebatuan dalam jumlah besar yang akan
mengganggu kestabilan tanah dan memicu terjadinya longsor.
Selain faktor di atas, faktor lain yang memicu terjadinya tanah longsor
adalah erosi akibat sungai dan gelombang laut menciptakan lereng yang curam.
Bahkan petir, getaran mesin, dan penggunaan bahan peledak juga dapat
menimbulkan tanah longsor.
Jenis-jenis tanah longsor (Zufialdi Zakaria, 2000, ) :
a. Longsoran Translasi Longsoran translasi adalah
bergeraknya massa tanah dan
batuan pada bidang gelincir
4
berbentuk rata atau menggelom-
bang landai.
b. Longsoran Rotasi Longsoran rotasi adalah
bergeraknya massa tanah dan
batuan pada bidang gelincir
berbentuk cekung.
c. Pergerakan Blok Pergerakan blok adalah
perpindahan batuan yang bergerak
pada bidang gelincir berbentuk rata.
Longsoran ini disebut juga
longsoran translasi blok batu.
d. Runtuhan Batu Runtuhan batu terjadi ketika
sejumlah besar batuan atau material
lain bergerak ke bawah dengan cara
jatuh bebas. Umumnya terjadi pada
lereng yang terjal hingga
menggantung, terutama di daerah
pantai. Batu-batu besar yang jatuh
dapat menyebabkan kerusakan yang
parah.
e. Rayapan Tanah Rayapan tanah adalah jenis tanah
longsor yang bergerak lambat. Jenis
tanahnya berupa butiran kasar dan
halus. Jenis tanah longsor ini
hampir tidak dapat dikenali. Setelah
5
waktu yang cukup lama, longsor
jenis rayapan ini bisa menyebab-
kan tiang-tiang telepon, pohon, atau
rumah miring ke bawah.
f. Aliran Bahan Rombakan Jenis tanah longsor ini terjadi ketika
massa tanah bergerak didorong oleh
air. Kecepatan aliran tergantung
pada kemiringan lereng, volume
dan tekanan air, dan jenis
materialnya. Gerakannya terjadi di
sepanjang lembah dan mampu
mencapai ratusan meter jauhnya. Di
beberapa tempat bisa sampai ribuan
meter, seperti di daerah aliran
sungai di sekitar gunungapi. Aliran
tanah ini dapat menelan korban
cukup banyak.
2. Seismik
Metode seismik merupakan salah satu metode yang sangat penting dan
banyak dipakai di dalam teknik geofisika. Hal ini disebabkan metode seismik
mempunyai ketepatan serta resolusi yang tinggi di dalam memodelkan struktur
geologi di bawah permukaan bumi. Dalam menentukan struktur geologi,
metode seismik dikategorikan ke dalam dua bagian yang besar yaitu seismik
bias dangkal (head wave or refrected seismic) dan seismik refleksi (reflected
seismic). Seismik refraksi efektif digunakan untuk penentuan struktur geologi
yang dangkal sedang seismik refleksi untuk struktur geologi yang dalam.
Dasar teknik seismik dapat digambarkan sebagai berikut. Suatu sumber
gelombang dibangkitkan di permukaan bumi. Karena material bumi bersifat
elastik maka gelombang seismik yang terjadi akan dijalarkan ke dalam bumi
dalam berbagai arah. Pada bidang batas antar lapisan, gelombang ini sebagian
6
dipantulkan dan sebagian lain dibiaskan untuk diteruskan ke permukaan bumi.
Dipermukaan bumi gelombang tersebut diterima oleh serangkaian detektor
(geophone) yang umumnya disusun membentuk garis lurus dengan sumber
ledakan (profil line), kemudian dicatat/direkam oleh suatu alat seismogram.
Dengan mengetahui waktu tempuh gelombang dan jarak antar geophone dan
sumber ledakan, struktur lapisan geologi di bawah permukaan bumi dapat
diperkirakan berdasarkan besar kecepatannya (Susilawati, 2004).
3. Seismik Refraksi
Bila gelombnag elastik yang menjalar dalam medium bumi menemui
bidang batas perlapisan dengan elastisitas dan densitas yang berbeda, maka
akan terjadi pemantulan dan pembiasan gelombang tersebut. Bila kasusnya
adalah gelombang kompresi (gelombang P) maka terjadi empat gelombang
yang berbeda yaitu, gelombang P-refleksi (PP1), gelombang S-refleksi (PS1),
gelombang P-refraksi (PP2), gelombang S-refraksi (PS2). Dari hukum Snellius
yang diterapkan pada kasus tersebut diperoleh :
V P1
sin i=
V p 1
sin θP
=V s 1
sin θS
=V P2
sin rP
=V S 2
sin rS
di mana :
VP1 = Kecepatan gelombang-P di medium 1
VP2 = Kecepatan gelombang-P di medium 2
VS1 = Kecepatan gelombang-S di medium 1
VS2 = Kecepatan gelombang-S di medium 2
Gambar G.1. Pemantulan dan Pembiasan Gelombang
7
Perinsip utama metode refraksi adalah penerapan waktu tiba pertama
gelombang baik langsung maupun gelombang refraksi. Mengingat kecepatan
gelombang P lebih besar daripada gelombang S maka kita hanya
memperhatikan gelombang P. Dengan demikian antara sudut datang dan sudut
bias menjadi :
sin isin r
=V 1
V 2
Pada pembiasan kritis sudut r = 90o sehingga persamaan menjadi :
sin i=¿V 1
V 2
¿
Hubungan ini dipakai untuk menjelaskan metode pembiasan dengan
sudut datang kritis. Gambar I.2 memperlihatkan gelombang dari sumber S
menjalar pada medium V1, dibiaskan kritis pada titik A sehingga menjalar
pada bidang batas lapisan. Dengan memakai perinsip Huygens pada bidang
batas lapisan, gelombang ini dibiaskan ke atas setiap titik pada bidang batas itu
sehingga sampai ke detektor P yang ada di permukaan.
Gambar G.2. Pembiasan dengan Sudut Datang Kritis
Jadi gelombang yang dibiaskan di bidang batas yang datang pertama kali
di titik P pada bidang batas diatasnya adalah gelombang yang dibiaskan dengan
sudut datang kritis (Susilawati, 2004).
G. METODE PELAKSANAAN
1. Alat yang digunakan
Alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel H.1. Alat yang Digunakan untuk Penelitian
No.
Nama Alat Jumlah
1 Seismograph 12 Akumulator (catu daya ) 1
8
3 Handy Talky 44 Kabel secukupnya5 GPS 16 Geophone 24
2. Pengambilan data
Dalam survei seismik refraksi pada umumnya dilakukan prosedur
sebagai berikut :
1. Menyusun konfigurasi peralatan (sesuai kondisi lapangan), pada umumnya
geophone dan sumber gelombang dipasang dalam satu garis lurus (line
seismic). Jarak pisah antara geophone adalah jarak horizontal dan ditentukan
oleh kondisi lapangan.
2. Penempatan sumber gelombang dilakukan untuk mendapatkan sumber
informasi struktur bawah permukaan bumi secara detail. Sumber gelombang
yang berada di tengah spread (satu rangkaian geophone) diharapkan dapat
mendeteksi lapisan paling atas, dan sumber gelombang yang berada di luar
spread diharapkan dapat mendeteksi lapisan paling bawah yang dapat
dicapai (lapisan bed rock).
3. Data yang diperoleh dari survei seismik refraksi adalah waktu tempuh jalar
gelombang dari sumber ke tiap geophone yang disebut travel time.
3. Waktu pelaksanaan
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 bulan di Laboratorium
Komputasi Fisika FMIPA UNS dan di Desa Plumbon, Tawangmangu,
Karanganyar.
Analisa data
Persiapan alat dan bahan
Pengambilan data
Travel time
Pengolahan data
Interpretasi
9
Gambar H.1. Peta Geologi Desa Plumbon, Tawangmangu, Karanganyar.
4. Bagan prosedur penelitian
Gambar H.1. Bagan Prosedur Penelitian
H. JADWAL PELAKSANAAN
Tabel I.1 Jadwal PenelitianNo. Kegiatan Bulan ke- Tempat
I II III IV V1. Persiapan Alat
dan BahanLaboratorium Geofisik MIPA UNS.
2. Survey Lokasi Desa Plumbon, Tawangmangu, Karanganyar.
3. Pengambilan Data
Desa Plumbon, Tawangmangu, Karanganyar.
4. Analisa dan Pembahasan
Laboratorium Komputasi Fisika MIPA UNS
5. Pembuatan Laporan
Laboratorium Komputasi Fisika MIPA UNS
Kesimpulan
10
I. RANCANGAN BIAYA
Tabel J.1. Rekapitulasi Pengeluaran UangNo. Pengeluaran dana Jumlah (Rp.)
1 Biaya penunjang 8.250.000,002 Biaya transportasi 1.800.000,003 Biaya pendukung 2.450.000,00
Total pengeluaran 12.500.000,00Rincian Pengeluaran
Tabel J.2. Biaya PenunjangNo. Jenis Penggunaan Volume Satuan (Rp.) Jumlah (Rp.)1 Sewa Alat Seismograph 6 hari 500.000,00 3.000.000,002 Sewa GPS 1 buahx6hr 200.000,00 1.200.000,003 Sewa Handy Talky 4 buahx6hr 25.000,00 600.000,004 Sewa Accu 2 buahx6hr 50.000,00 600.000,005 Martil 2 buah 175.000,00 350.000,006 Tolls kid 1 sett 500.000,00 500.000,007 Tenda lapangan 1 buah 800.000,00 800.000,008 Perkap lapangan 1 set 350.000,00 350.000,007 Sarung tangan 10 buah 10.000,00 100.000,009 Earphone 4 buah 75.000,00 300.000,0010 Kursi keci 4 buah 25.000,00 100.000,0011 Papan baca 3 buah 50.000,00 150.000,0012 Kalkulaktor 2 buah 100.000,00 200.000,00
Total Pengeluaran 8.250.000,00
Tabel J.3. Biaya TransportasiNo. Jenis Penggunaan Volume Satuan (Rp.) Jumlah (Rp.)1 Sewa Mobil 6 hari 300.000,00 1.800.000,00
Total Pengeluaran 1.800.000,00
Tabel J.4. Biaya PendukungNo. Jenis Penggunaan Volume Satuan (Rp.) Jumlah (Rp.)1 Dokumentasi Penelitian 1 set 250.000,00 250.000,002 Penyusunan Laporan 5 buah 25.000,00 125.000,003 Penggandaan Laporan 5 buah 25.000,00 125.000,004 Konsumsi (8 orang) 3 x 6 hari 8.000,00 1.152.000,005 Log Book 3 buah 10.000,00 30.000,006 Internet 3orangx3bln 50.000,00 450.000,007 Flashdisk 3 buah 100.000.00 300.000.008 Lain-lain - 18.000,00 18.000,00
Total Pengeluaran 2.450.000,00
11
J. DAFTAR PUSTAKA
Susilawati. 2004. Seismik Refraksi (Dasar Teori dan Akuisisi Data). USU
Digital Library.
Sukresno dan Rahardyan N. Adi. 2003. Upaya Mitigasi Bencana Tanah
Longsor melalui Uji Coba Teknik Pengendalian yang Sesuai.
Prosiding Lokakarya Nasional.Fakultas Geografi UGM.
Yogyakarta.
Zufialdi Zakaria. 2000. Peran Identifikasi Longsoran dalam Studi
Pendahuluan Permodelan Sistem STARLET Untuk Mitigasi
Bencana Longsor, YEAR BOOK MITIGASI BENCANA 1999,
Januari 2000, Direktorat Teknologi Pengelolaan Sumerdaya Lahan
dan Kawasan, Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya
Alam, BPPT, hal. I.105 - I.123
12
K. LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Biodata Ketua Pelaksana Program
Nama Lengkap : Naila Hilmiyana Syifa
NIM : K2311054
Tempat, Tanggal Lahir : Kudus, 01 Februari 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat rumah : Hadiwano RT : 02 / RW : 01 Mejobo
Kudus
No. Telepon : 085643697592
Riwayat Pendidikan :
SD : MI NU Imaduddin Hadiwarno
SMP : MTs N Kudus
SMA : SMA N 1 Kudus
PT : Pendidikan Fisika FKIP UNS
Riwayat Organisasi :
- Staff Pendidikan BEM FKIP UNS (2012)
Ketua Pelaksana Kegiatan,
Naila Hilmiyana Syifa
K2311054
13
Biodata Anggota Pelaksana Program
(a) Nama Lengkap : Bariqul Amalia Nisa
NIM : K2311011
Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 21 Juli 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat rumah : Balamoa RT : 03 / RW : 01 Pangkah Tegal
No. Telepon : 085729103891
Riwayat Pendidikan :
SD : SD N 3 Balamoa
SMP : SMP N 1 Adiwerna
SMA : SMA N 1 Slawi
PT : Pendidikan Fisika FKIP UNS
Riwayat Organisasi :
- Staff Kemuslimahan SKI FKIP UNS (2012-2013)
Anggota Pelaksana,
Bariqul Amalia Nisa
NIM. K2311011
(b) Nama Lengkap : Agus Tri Suranto
NIM : M0208020
Tempat, Tanggal Lahir : Wonogiri, 18 Agustus 1989
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat rumah : Mudal RT02,RW01,Gebangharjo,
Pracimantoro,Wonogiri
No. Telepon : 085643929524
Riwayat Pendidikan :
SD : SD N 2 Gebanharjo
SMP : SMP N 1 Pracimantoro
SMA : SMA N 1 Pracimantoro
PT : Fisika FMIPA UNS
14
Riwayat Organisasi :
- Staf Media Informasi Himpunan Mahasiswa Fisika
FMIPA UNS
Prestasi :
- Ketua PKMP dengan Judul “Identifikasi aliran air bawah tanah pada
batuan kapur di daerah Pracimatoro” – Dikti 2011
-
Anggota Pelaksana,
Agus Tri Suranto
NIM. M0208020
(c) Nama Lengkap : Gilang Garendi
NIM : M0211031
Tempat,TanggalLahir : Bekasi, 10 Oktober 1993
Jenis Kelamin : Laki laki
Alamat rumah : Jatiyoso 01/03 Ringin Putih, Karangdowo,
Bekasi
No. Telepon : 08562814251
Riwayat Pendidikan :
SD : SD N 2 Ringin Putih
SMP : SMP N 1 Karangdowo
SMA : SMA N 1 Karangdowo
PT : Fisika FMIPA UNS
Riwayat Organisasi :
- Staf Akademik Keilmiahan Himpunan Mahasiswa Fisika
FMIPA UNS
- Staff Litbang Lembaga Pers Mahasiswa (SCIENTA)
FMIPA UNS
Anggota Pelaksana,
Gilang Garendi
15
M0211031
2. Nama dan Biodata Dosen Pendamping
1. Nama Lengkap dan gelar : Elvin Yuslina Ekawati, S.Pd., M.Pd
2. Golongan / Pangkat : IIIa / Penata Muda
3. NIP : 19770717 200501 2 002
4. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
5. Jabatan Struktural : -
6. Fakultas/Program Studi : KIP/Pendidikan Fisika
7. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret Surakarta
8. Bidang Keahlian :
9. Alamat Rumah dan No. HP : Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta
Hp. 085 292544 999
Dosen Pendamping,
Elvin Yuslina Ekawati, S.Pd., M.Pd
NIDN : 0017077708