Post on 18-Jul-2016
TUGAS INDIVIDUMAKALAH GIZI KERJA
PIRAMIDA GIZI
DI SUSUN
OLEH
FATMAWATI AZIS
K211 12 011
PROGRAM STUDI ILMU GIZIFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr.Wb
Pertama-tama, marilah kita senantiasa memanjatkan puja dan puji
syukur kita atas kehadirat ALLAH SWT yang masih memberikan kita
kesempatan untuk tetap bernafas sampai sekarang, masih memberikan
kesempatan untuk tetap istiqomah di jalan-Nya dan kesempatan untuk bisa
menyempatkan diri menyelesaikan makalah ini walaupun masih jauh dari
kata kesempurnaan.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan atas junjungan
Baginda RASULULLAH SAW, keluarga dan para sahabatnya yang telah
menyampaikan kepada umat manusia akan nikmatnya islam hingga
kenikmatannya masih bisa dirasakan sampai sekarang.
Taklupa pula rasa terima kasih kami selaku tim penyusun makalah
ini kepada dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dalam
membagi ilmunya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu
dan sasaran.
Ucapan terima kasih kami haturkan pula kepada semua teman-
teman yang telah memberikan sumbangsih tenaga, pikiran dan materi
dalam penyusunan makalah ini.
Kami sadar bahwa makalah yang telah kami susun ini masih
banyak kekurangan jadi kami harapkan kepada pembaca akan memberikan
masukan, saran maupun kritik yang membangun untuk penyusunan
makalah ke depannya agar bias lebih baik lagi.
Wassalamu AlaikumWr.Wb
Makassar, 10 November 2014
Fatmawati Azis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………….................……………….........
DAFTAR ISI …………………………………….................…………….......
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ………………....……………...............………….
I.2 Rumusan Masalah ……………………………...............…………
I.3 Tujuan Penulisan .............................................................................
I.4 Manfaat Penulisan ...........................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Piramida Gizi..................................................................
II.2 Sejarah Piramida Gizi.......................................................................
II.3 Prinsip Makanan Sehat ....................................................................
II.3 Konsep Piramida Gizi....................................................................... BAB III PENUTUP
III.1 Simpulan ……………........……………………...............…...….
III.2 Saran .............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ………………………........………................……......
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Gizi berasal dari bahasa Arab “al gizai” yang artinya makanan dan
manfaatnya untuk kesehatan. Dapat juga diartikan sari makanan yang
bermanfaat untuk kesehatan. Manusia dalam proses pertumbuhan dan
perkembangannya, dimulai dari saat pembuahan, berlangsung sepanjang masa
hidupnya hingga dewasa sampai masa tua, memerlukan zat gizi yang
terkandung dalam makanan. Jadi manusia mendapat zat gizi atau nutrien
dalam bentuk makanan yang berasal dari hewan (hewani) dan tumbuh-
tumbuhan (nabati).
Masalah gizi utama di Indonesia masih tetap didominasi oleh masalah gii
kurang yaitu Kurang Energi Protein (KEP), Kurang Vitamin A (KVA),
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI), dan anemia zat besi.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi maslah gizi
kurang adalah dengan menyediakan bahan makanan yang kaya akan zat gizi
tertentu sesuai dengan masalah gizi yang di alami.
Masalah gizi kurang yang terjadi di Indonesia yaitu kurang energi protein
(KEP). KEP merupakan masalah gizi kurang akibat konsumsi pangan tidak
cukup mengandung energi dan protein serta karena gangguan ke-sehatan.
Manifestasi KEP ditentukan dengan pengukuran status gizi (Rimbawan &
Baliwati, 2004). Berdasarkan pengukuran status gizi ter-dapat kategori status
gizi balita KEP yaitu un-derweight (BB/U), wasted atau kekurusan (BB/TB),
dan stunted atau pendek (TB/U). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2007, sebanyak 19 provinsi mempunyai prevalensi
underweight di atas prevalensi nasi-onal. Prevalensi balita stunted, masih
ditemu-kan di 17 provinsi di Indonesia yang memiliki prevalensi di atas
prevalensi nasional yaitu 36.8%. Sebanyak 25 provinsi mempunyai preva-
lensi wasted di atas prevalensi nasional.
I.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini yaitu, sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan piramida gizi?
2. Bagaimana sejarah piramida gizi ?
3. Bagaimana konsep piramida gizi ?
4. Bagaimana prinsip makanan sehat gizi ?
I.3 Tujuan Penulisan
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini yaitu, sebagai
berikut:
1. Mengetahui pengertian dari piramida gizi
2. Mengidentifikasi sejarah piramida gizi
3. Mengidentifikasi konsep piramida gizi
4. Mengidentifikasi prinsip makanan sehat gizi
I.4 Manfaat Penulisan
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini yaitu, sebagai
berikut:
1. Pembaca diharapkan dapat mengetahui pengertian piramida gizi
2. Pembaca diharapkan dapat mengetahui sejarah piramida gizi
3. Pembaca diharapkan dapat mengetahui prinsip makanan sehat gizi
4. Pembaca diharapkan dapat mengetahui konsep piramida gizi
BAB II
ISI
II.1 Pengertian Piramida Gizi
Sumber : http://www.pnccenter.co.id/index.php/id/read/29/piramida-makanan.html
Zat gizi digolongkan ke dalam 6 kelompok utama, yaitu karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Zat gizi tersebut digolongkan
menjadi 2, yaitu zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) dan zat gizi
mikro (vitamin dan mineral). Tubuh manusia membutuhkan aneka ragam
makanan untuk memenuhi semua zat gizi tersebut. Kekurangan atau
kelebihan salah satu unsur zat gizi akan menyebabkan kelainan atau penyakit.
Oleh karena itu, perlu diterapkan kebiasaan makanan yang seimbang sejak
usia dini dengan jumlah yang sesuai kebutuhan masing-masing individu agar
tercapai kondisi kesehatan yang prima.
Selama ini kita sudah mengetahui prinsip makanan 4 sehat 5 sempurna .
Hal tersebut diajarkan sejak kita di SD. Namun tahukah bahwa sebenarnya
prinsip tersebut sudah tidak berlaku lagi. Sejak 1995 departemen kesehatan
sudah memakai standar sistim piramida makanan yang dibuat oleh para ahli
gizi di Amerika. Di Indonesia kadang dikenal dengan istilah Tumpeng Gizi
Seimbang.
Sebenarnya apa itu piramida makanan? Piramida makanan menjelaskan
secara lebih baik jumlah / proporsi / perbandingan dari masing masing
kelompok makanan yang sebaiknya di makan setiap hari. Piramida makanan
membagi makanan berdasarkan secara kelompok dan berapa jumahnya yang
harus dikonsumsi setiap hari. Sementara pada 4 sehat 5 sempurna hanya
menjelaskan kelompok makanan yang harus dimakan tapi tidak dijelaskan
berapa jumlahnya masing masing kelompok makanan yang mesti di makan
setiap hari.
Hidangan “gizi seimbang” adalah makanan yang mengandung zat tenaga,
zat pembangun dan zat pengatur. Zat tenaga atau kalori diperlukan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari yang sebagian besar dibutuhkan dari bahan
makanan sumber karbohidrat dan lemak serta sedikit protein. Zat pembangun
atau protein ini penting untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel rusak yang
didapatkan dari bahan makanan hewani atau tumbuh-tumbuhan (nabati).
Sedangkan zat pengatur atau vitamin dan mineral berperan untuk proses
metabolisme atau bekerjanya fungsi organ tubuh.
Piramida makanan merupakan perencanaan pola makan dengan gizi
seimbang yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Prinsip penyajian
makanan berdasarkan piramida makanan memenuhi beberapa prinsip, yaitu
gizi seimbang sesuai dengan umur, aktifitas, dan jenis kelamin, variatif, dan
tidak berlebihan
Pada piramida bagian bawah tentunya menunjukan bagian yang paling
luas/ banyak. Semakin ke atas/ ke puncak maka jumlah/ luasnya semakin
sedikit.
II.2 Sejarah Piramida Gizi
Gizi terjemahan dari bahasa Inggris "Nutrition" dan “nutrition science”.
Meskipun belum resmi ditetapkan oleh Lembaga Bahasa Indonesia, istilah
Gizi dan Ilmu Gizi telah dipakai oleh Prof.Djuned Pusponegoro, dalam pidato
pengukuhannya sebagai guru besar ilmu penyakit anak di Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia tahun 1952. Tahun 1955, Ilmu Gizi resmi
menjadi mata kuliah di Fakultas Kedokteran UI, dan tahun 1958 secara resmi
dipakai dalam pidato pengukuhan Prof.Poerwo Soedarmo sebagai Guru Besar
Ilmu Gizi pertama di Indonesia, di Fakultas Kedokteran UI. Sejak itu sampai
sekarang banyak Fakultas Kedokteran, Fakultas Pertanian, Fakultas
Teknologi Pangan, Fakultas Kesehatan Masyarakat telah mendirikan Bagian
atau Departemen Ilmu Gizi. Tahun 1965 di Jakarta diresmikan Akademi Gizi
dari Departemen Kesehatan, yang sampai sekarang tersebar di hampir semua
propinsi di Indonesia sebagai Pendidikan Politeknis Kesehatan Jurusan Gizi .
Pengesahan kata Gizi sebagai terjemahan resmi dari Nutrition dan Nutrition
Science, diperoleh pada akhir tahun 50an dari Prof DR. Haryati Soebadio
seorang dosen, ahli bahasa, dan sebagai direktur Lembaga Bahasa Indonesia
Fakultas Sastra UI. Prof.DR.Soebadio, menjelaskan tentang akar bahasa
Indonesia kebanyakan dari bahasa Arab dan Sanksekerta. Kata Inggris
Nutrition dalam bahasa Arab di sebut GHIZAI, dan dalam bahasa
Sanksekerta SVASTAHARENA. Keduanya artinya sama, makanan yang
menyehatkan. Atas petunjuk tersebut Prof.Poerwo Soedarmo, ketika itu
masih menjabat sebagai Kepala Lembaga Makanan Rakyat Kementerian
Kesehatan dan Direktur Akademi Gizi Kementerian Kesehatan, bapak gizi
Indonesia memilih kata GIZI sebagai terjemahan resmi kata nutrition, yang
sejak tahun 1952 kata GIZI itu sudah dipakai dikalangan ilmu kedokteran dan
kesehatan masyarakat. Sedang kata SVASTAHARENA di pakai dalam
lambang organisasi PERSAGI, sampai sekarang.
Ilmu Gizi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari "
Proses Makanan sejak masuk mulut sampai dicerna oleh organ-organ
pencernakan, dan diolah dalam suatu sistem metabolisme menjadi zat-zat
kehidupan (zat gizi dan zat non gizi) dalam darah dan dalam sel-sel tubuh
membentuk jaringan tubuh dan organ-organ tubuh dengan fungsinya masing-
masing dalam suatu sistem, sehingga menghasilkan pertumbuhan (fisik) dan
perkembangan (mental) , kecerdasan, dan produktivitas sebagai syarat
dicapainya tingkat kehidupan sehat, bugar dan sejahtera."
Secara pendek dan populer ilmu gizi sering diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari hubungan makanan dengan kesehatan. Sementara itu pada saat
yang bersamaan fakultas kedokteran hewan IPB menterjemahkan Animal
Nutrition sebagai nutrisi makanan ternak. Dengan demikian nutrisi lebih
banyak di pakai untuk makanan ternak sedangkan gizi resmi di pakai di
fakultas kedokteran dan semua lembaga gizi.
Dulu kita mengenal pedoman makan berslogan “4 Sehat 5 Sempurna”
(4S5S) yang dipopulerkan oleh Prof. Poerwo Soedarmo, pada tahun 1950-an.
Namun, sejak tahun 1990-an, pedoman tersebut dianggap tak lagi sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi. Hal ini juga
sesuai dengan adanya perubahan pedoman “Basic Four” di Amerika Serikat
yang merupakan acuan awal 4S5S pada masa itu menjadi “Nutrition Guide
for Balance Diet”. Di Indonesia, “Nutrition Guide for Balance Diet”
diterjemahkan menjadi “ Pedoman Gizi Seimbang” (PGS). Pada konferensi
pangan sedunia tahun 1992 di Roma dan Genewa, yang diadakan oleh FAO,
dalam rangka menghadapi beban ganda masalah gizi di negara berkembang,
antara lain ditetapkan agar semua negara berkembang yang semula
menggunakan pedoman sejenis “Basic Four” memperbaiki menjadi
“Nutrition Guide for Balance Diet”. Indonesia menerapkan keputusan FAO
tersebut dalam kebijakan Repelita V tahun 1995 sebagai PGS dan menjadi
bagian dari program perbaikan gizi. Namun, PGS kurang disosialisasikan
sehingga terjadi pemahaman yang salah dan masyarakat cenderung tetap
menggunakan 4S5S. Baru pada tahun 2009 secara resmi PGS diterima oleh
masyarakat, sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009
yang menyebutkan secara eksplisit “Gizi Seimbang” dalam program
perbaikan gizi.
II.3 Prinsip Makanan Sehat
Piramida makanan memenuhi prinsip-prinsip dasar dari makanan sehat,
yaitu variatif, seimbang, dan terbatas.
√ Variatif :
Tidak ada satupun jenis makanan yang dapat memenuhi semua zat gizi
yang dibutuhkan. Diet bervariasi yang mengandung beberapa jenis makanan
berbeda dari lima kelompok makanan utama pada Piramida dapat memenuhi
semua zat gizi yang dibutuhkan.
√ Seimbang :
Diet dengan gizi seimbang dalam jumlah yang cukup dari kelima jenis
makanan, dapat memenuhi kebutuhan kalori dan zat gizi. Kebutuhan setiap
orang berbeda tergantung dari umur, jenis kelamin dan aktifitas fisik yang
dilakukan.
√ Tidak berlebihan :
Memilih makanan dan minuman secara hati-hati akan membantu anda
mengontrol kalori dan jumlah lemak total, lemak jenuh, kolesterol, garam,
gula dan minuman beralkohol. Sistem ini juga fleksibel sehingga anda dapat
memilih dan menikmati jenis makanan yang tersedia.
II.4 Konsep Piramida Gizi
Piramida makanan ini terdiri dari 4 susun. Lapisan bawah adalah yang
dimakan paling banyak dalam sehari yaitu kelompok karbohidrat. Kelompok
karbohidrat sebagai sumber energi utama dimakan dengan rasio 3-8 porsi
dibanding kelompok lain. Sumber karbohidrat contoh adalah bubur , beras,
roti sereal, pasta, umbi, kentang terigu, mie.
Lapis ke 2 terdiri dari 2 kelompok. kelompok sayur dan kelompok buah.
kelompok sayur dan buah dimakan dengan rasio 3-5 porsi dibanding
kelompok lain. Di Indonesia , buah jarang dimakan harian, malah sering kita
lupa makan buah. Banyak sekali orang yang dalam kesehariannya bahkan
tidak menyertakan buah dalam sehari. padahal buah bukan hanya sekedar ada
dalam menu, namun jumlahnya juga harus sering/ lebih banyak. Malah porsi
buah harus lebih banyak dan lebih sering dari kelompok protein seperti
daging atau telur atau tahu tempe.
Lapis ke 3 terdiri dari 2 kelompok . Yaitu kelompok protein nabati dan
protein hewani. Protein hanya dimakan dengan rasio 2-3 porsi dibanding
porsi kelompok lain. Protein hewani sumbernya dari hewan seperti daging,
ikan , telur, susu dan hasil olahannya. Protein nabati sumbernya dari kacang
kacangan dan biji bijian seperti kacang hijau, kacang tanah, susu kacang
kedelai, tahu, tempe dan segala jeni kacag dan produk olahan kacang.
Lapis ke 4 adalah kelompok tambahan. Seperti minyak, lemak, mentega,
margarin, manisan. Jenis makanan di kelompok ini hanya dimakan kadang
kadang atau porsi sangat sedikit dibanding porsi kelompok lain.
Sesuai bentuk piramida, makin ke atas maka kebutuhan jenis makanan
tersebut makin sedikit. Tentu yang tidak boleh dilupakan adalah minum air
putih kurang lebih 8 gelas perhari, menjaga kebersihan, rutin berolahraga dan
memantau berat badan.
BAB IIIPENUTUP
III.1 Simpulan Aturlah pola makan yang sehat dan cerdas, yaitu pemilihan makanan
yang bervariasi dengan gizi seimbang dan dalam jumlah tidak berlebihan.
Gunakan pola makan ini sepanjang hidup anda, tidak hanya untuk
sementara, dan mulailah menciptakan piramida pribadi sekarang juga.
1. Makanlah 3 kali sehari secara teratur (makan pagi/sarapan, makan
siang, dan makan malam). Jangan menunda waktu makan atau
menghilangkan salah satu makan utama anda.
2. Benahi pilihan makanan anda secara bertahap. Hal ini akan lebih mudah
dibandingkan anda harus merubah drastis semuanya dalam satu waktu.
3. Pilihlah makanan dari kelima jenis makanan setiap hari. Buatlah
piramida anda mulai dari bagian dasar, yaitu makanan pokok, kemudian
sayur dan buah-buahan.
4. Aturlah piring makan anda. Bagi piring makan menjadi 4 bagian. Isi
ketiga bagian masing-masing dengan makanan pokok, sayuran dan buah-
buahan,sedangkan yang keempat diisi dengan kelompok daging rendah
lemak. Kemudian tambahkan menu kelima, yaitu segelas susu
rendah/bebas lemak.
5. Buatlah porsi secukupnya. Kurangi makanan yang mengandung lemak
dan gula. Dan sesuaikan waktu penyajian antara makan utama dan cemilan
(snack).
6. Buatlah makanan anda bervariasi. Cobalah bereksperimen dengan
mencoba makanan-makanan baru. Disamping mendapat keuntungan dari
segi gizi, juga dapat menambah minat terhadap makanan dan cemilan yang
sehat.
7. Pertimbangkanlah gaya hidup anda, berapa kalori yang anda butuhkan
setiap hari. Pilihlah jenis makanan yang dibutuhkan dari setiap kelompok
makanan dengan porsi yang cukup, setidaknya memenuhi kebutuhan
minimum perhari, guna mendapatkan atau menjaga berat badan anda tetap
sehat.
III.2 Saran Setelah menyusun piramida makanan bagi anda sendiri, langkah
selanjutnya adalah melakukan pencatatan terhadap semua yang anda makan.
Untuk membantu pencatatan, biasanya orang membuat semacam agenda
(diary). Hal ini akan membantu kedisiplinan anda dalam menjalankan
program yang telah ditetapkan. Walaupun disiplin diri merupakan hal yang
paling sulit, namun hal ini merupakan kunci keberhasilan menuju sukses.
Makan teratur sesuai dengan jadwal akan menghindarkan anda dari rasa
lapar, jangan menunda waktu makan, karena pada akhirnya anda malah akan
makan secara berlebihan di waktu makan berikutnya. Berikut ini contoh
tabel untuk membantu anda mengatur jadwal dengan benar, anda dapat
memodifikasi jadwal tersebut sesuai dengan kebutuhan anda.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pnccenter.co.id/index.php/id/read/29/piramida-makanan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Gizi_seimbang
https://www.ibudanbalita.com/diskusi/Gizi-Seimbang-Dengan-Piramida-Makanan
http://www.klinikpelitasehat.com/