Post on 29-Nov-2015
description
PEWARISAN GEN AUTOSOMAL(PADA MANUSIA)
Yaitu sifat keturunan yang ditentukan oleh gen autosom
Dibedakan atas pewarisan gen autosom dominan dan resesip
Pewarisan gen autosom dominan
Polidaktili (jari lebih)Kemampuan mengecap PTC (phenyl thio carbamide)ThalassemiaDentinogenesis imperfecta (gigi opalesen)AnonychiaRetinal aplasiaKatarakLekuk pipit, daguRambut tebal di tangan, dada
Kemampuan membengkokan ibu jari tanganDaun telinga yang bebasBentuk meruncing pertumbuhan rambut di dahi (widow’s peak)Warna hitam rambut
Polidaktili
Yaitu kelainan berupa jari lebih sehingga seseorang memiliki tambahan jari pada 1 atau ke-2 tangan dan atau kaki nya
Penambahan jari biasanya di dekat jari kelingking atau ibu jari
Diwariskan oleh gen autosomal dominant P
Polidaktili
POLIDAKTILI
SATU TANGAN
SATU TANGAN
KEDUA TANGAN
POLIDAKTILI
KEDUA KAKI
7 JARI KAKI KIRI & 6 JARI KAKI KANAN
SINDAKTILI (JARI BERSATU)
Diagram pewarisan polidaktili
P: Pp X pp
(polidaktili) (Normal)
F1: Pp = polidaktili (50%); pp = normal (50%)
SILSILAH POLIDAKTILI (WARNA MERAH)
KEMAMPUAN MENGECAP PHENYLTHIOCARBAMIDE (PTC)
Orang yg mampu mengecap rasa pahit (PTC) = taster Orang yg tdk mampu mengecap rasa pahit = non-taster Gen penentu taster = TT atau Tt
PHENYLTHIOCARBAMIDE (PTC)
NHC
S
NH2
Diagram pewarisan
P: TT X tt
(taster) (non-taster)
F1: Tt = taster
Diagram pewarisan
P: Tt X Tt
(taster) (taster) spermatozoa: T & t ovum: T & t
T t
T TT (tester) Tt (taster)
t Tt (taster) Tt (non-taster)
THALASSEMIA
Thalassemia adalah sekelompok penyakit keturunan yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan pembuatan salah satu dari keempat rantai asam amino penyusun hemoglobin
Hemoglobin merupakan protein yang terkandung di dalam sel darah merah (eritrosit).
Fungsi hemoglobin: memberikan warna merah pada eritrosit, mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan mengangkut karbondioksida dari jaringan kembali ke paru-paru.
Fungsi hemoglobin sangat berkaitan erat dengan respirasi aerob, sehingga memiliki peranan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup organisme.
HEMOGLOBIN
Struktur hemoglobin 4 molekul zat besi (heme)2 molekul rantai globin alpha2 molekul rantai globin beta
SINTESIS HEME
Heme: Gugus prostetik yang menyediakan tempat untuk pengikatan reversibel oksigen oleh hemoglobin.
SINTESIS GLOBIN
Globin: Protein yang mengelilingi dan melindungi heme pada hemoglobin.
SINTESIS HEMOGLOBIN
Sintesis globin dikode oleh dua buah gen yang berbeda, yaitu gen globin α (alpha) dan gen globin non-α (non-alpha).
Gen-gen pengkode protein globin pada manusia terdapat pada kromosom tubuh (autosom) nomor 11 dan 16.
SINTESIS GLOBIN
Setiap individu dewasa hanya memiliki 2 buah gen beta dan memiliki 4 buah gen alpha, akan tetapi jumlah rantai protein globin alpha dan beta di dalam tubuh harus tetap seimbang.
Untuk menjaga agar jumlah protein globin tetap seimbang pada hemoglobin maka terdapat mekanisme balance pada tubuh.
Mekanisme balance pada tubuh agar jumlah protein globin tetap seimbang pada hemoglobin
Jenis-jenis thalassemia
A. Berdasarkan rantai asam amino yang cacat:
1. Thalassemia α (alpha) rantai asam amino alpha tidak terbentuk.
2. Thalassemia β (beta) rantai asam amino beta tidak terbentuk.
B. Berdasarkan jumlah gen yang cacat:
1. Thalassemia minor (1 buah gen cacat)
2. Thalassemia mayor (2 buah gen cacat)
Individu normal memiliki 4 gen α pada sepasang kromosom, yaitu 2 gen pada kromosom paternal (berasal dari ayah) dan 2 gen berasal dari maternal (berasal dari ibu).
Thalassemia alpha terjadi karena seseorang tidak memiliki salah satu atau lebih gen alpha (terjadi delesi gen alpha) pada kromosom 16, sehingga produksi rantai globin alpha berkurang dan tidak seimbang dengan produksi rantai globin beta.
THALASSEMIA ALPHA
Banyaknya delesi gen α menentukan derajat keparahan keadaan pasien.
Terdapat pada orang kulit hitam (25% pembawa/carrier 1 gen)
Delesi terdapat pada 1 gen, 2 gen, 3 gen, atau 4 gen:
1. Delesi 1 gen α (disebut thalassemia 2) hanya berpengaruh sedikit terhadap kelainan fungsi darah (tidak menunjukkan gejala).
THALASSEMIA ALPHA
2. Delesi 2 gen α (disebut α thalassemia 1) berakibat anemia ringan.
3. Delesi 3 gen α (disebut “HbH disease”) berakibat anemia berat.4. Delesi 4 gen α berakibat fatal pada bayi.
Thalassemia beta (β) terjadi bukan karena delesi gen beta tetapi karena kurangnya produksi rantai globin beta atau tidak ada produksi rantai globin beta sama sekali.
Ditemukan pada penduduk daerah Mediterania dan Asia Tenggara
THALASSEMIA BETA
Thalassemia β dibedakan menjadi dua yaitu: Thalassemia βo (homozigotik): rantai β globin tidak
ditemukan sama sekali. Pada thalassemia βo kelainan yang terjadi adalah
kesalahan pemrosesan ARNd. Jumlah ARNd berkurang pada waktu dikeluarkan dari
nukleus menuju sitoplasma, disebabkan adanya kerusakan selama pemrosesan ARNd atau ARNd yang dibentuk tidak stabil
Thalassemia β+ (heterozigotik): rantai β globin disintesa dalam jumlah kecil.
THALASSEMIA BETA
Thalassemia minor: Apabila salah satu gen beta tidak dapat mensintesis protein beta globin.
Thalassemia mayor: Apabila kedua gen beta tidak dapat mensintesis protein beta globin.
THALASSEMIA BETA
THALASSEMIA-
ANAK PENDERITA THALASSEMIA MAYOR DASAR FISIOLOGIS -THALASSEMIA MAYOR
Cara penurunan penyakit thalassemia beta
THALASSEMIA BETA
Thalassemia minor: menimbulkan anemia ringan tanpa menimbulkan gejala.
Thalassemia mayor: menimbulkan anemia berat disertai gejala.
THALASSEMIA BETA
Semua jenis thalasemia memiliki gejala yang mirip, tetapi beratnya bervariasi. Sebagian besar penderita mengalami gejala pucat dan anemia ringan.
Kadar Hb rendah (<< 12 g/dl )
GEJALA-GEJALA THALASSEMIA
Pada penderita thalassemia beta mayor dan HbH disease (thalassemia alpha): Membesarnya limpa Gagal jantung, sakit kuning (jaundice), batu
empedu, luka terbuka di kulit (ulkus). Pengerasan hati (serosis) Perubahan bentuk tulang muka, tulang pipi
menonjol, penonjolan dahi, jarak antara kedua mata menjadi jauh, ( perubahan bentuk tulang pipih).
Pertumbuhan lambat dan masa pubertas lebih lama (pada anak-anak)
GEJALA-GEJALA THALASSEMIA
Diagnosis prenatal Pemeriksaan ibu dan ayah janin yang meliputi pemeriksaan
darah lengkap dan analisis hemoglobin. Pemeriksaan DNA untuk menentukan jenis kelainan pada
gen globin beta atau alpha. Pemeriksaan janin, diambil jaringan janin (villi choriales atau
jaringan ari-ari) pada saat janin berumur 10-12 minggu untuk diperiksa DNAnya.
Bila janin ternyata hanya membawa satu belah gen globin beta yang mengalami kelainan (gen thalassemia beta) atau sama sekali tidak membawa gen thalassemia beta maka kehamilan dapat diteruskan dengan aman.
Tetapi bila janin ternyata membawa kedua belah gen thalassemia yang artinya janin akan menderita thalassemia beta maka penghentian kehamilan dapat menjadi pilihan.
DIAGNOSIS THALASSEMIA
Diagnosis pada penderita dewasa
Hitung jenis darah komplit anemia Diagnosis berdasarkan pola hereditas
dan pemerikasaan hemoglobin khusus.
DIAGNOSIS THALASSEMIA
Kelahiran penderita thalassemia dapat dicegah dengan 2 cara:Mencegah perkawinan antara 2 orang
pembawa sifat thalassemia.Menghentikan kehamilan bila janin
dinyatakan sebagai penderita thalassemia (mendapat kedua gen thalassemia dari ayah dan ibunya)
PENCEGAHAN THALASSEMIA
Transfusi darah seumur hidup dan tambahan asam folat.
Pemberian obat kelasi besi atau pengikat zat besi (nama dagangnya Desferal) secara teratur dan terus menerus akan mengatasi masalah kelebihan zat besi.
Pencangkokan sumsum tulang belakang. Terapi genetik masih dalam proses
penelitian.
PENGOBATAN THALASSEMIA
DENTINOGENESIS IMPERFECTA (DI)
Yaitu kelainan gigi manusia dentin putih spt. Susu (opalesen)Penyebabnya: gen dominan D ; bila Dd DI, namun bila dd normalHasil foto Rontgen email normal, namun ruang-ruang pulpa & saluran akar gigi terhapus dg. dentin abnormalAda penambahan perbatasan pd. hubungan antara mahkota dg. Akar gigi molar
Dentinogenesis imperfecta
dentin putih spt. Susu (opalesen)
Hasil Rontgen Gigi
DENTINOGENESIS IMPERFECTA NORMAL
•Hasil foto Rontgen email normal, namun ruang-ruang pulpa & saluran akar gigi terhapus dg. dentin abnormal
ANONYCHIA
Yaitu kelainan kuku jari tangan &/kaki (beberapa) tidak ada/tidak baik pertumbuhannya
Biasanya kuku tidak ada pada jari telunjuk & jari tengah
Penyebabnya: gen dominant An (bila an an normal)
RETINAL APLASIA
Kelainan pd. Mata kebutaan (lahir)
Penyebabnya: gen dominan Ra
Ditemukan pertama kali di Swedia (1957)
±10% dari seluruh kasus kebutaan
KATARAK
Penyakit pada mata kebutaan
Penyebabnya: gen dominan K
Lekuk Pipi (t), Dagu (celah), ibu jari bengkok, rambut tebal di dada & tangan, rambut hitam, widows’s peak
Widow‘s peak
Widow’s peak
Daun telinga
Silsilah daun telinga
Warna hitam daun telinga melekat
Pewarisan gen autosom resesif
Yaitu sifat keturunan yg ditentukan oleh sebuah gen resesif pada autosom
Sifat tsb baru akan tampak bila suatu individu menerima gen dari kedua orang tua yg normal namun bersifat sbg carrier
Pewarisan gen autosom resesif
Mata biruCystic fibrosisPenyakit Tay-Sachs
Mata biru
Variasi Kontinyu (1)
Warna mata
Mata biru
PEWARISAN SIFAT WARNA MATA
Cystic fibrosis diseases
Kelainan metabolisme proteinSymptom:
oKerusakan organ-organ:Pankreas penyumbatan oleh lendir kental enzim pencernaan tidak dapat keluar protein & lemak (50%) serta karbohidrat (10%) hilang
keinginan makan bertambah pada anak-anakParu-paru (infeksi pernapasan kronis) lendir yg banyak paru-paru tersumbat sukar napas
Cystic fibrosis
kekurangan vitamin A, D, E, K
Ketidakseimbangan transport ion-ion ketidakseimbangan air pada jaringan
(pancreas, usus, kelenjar keringat, paru-paru) peluh menjadi tambah asin
Frekuensi 1: 1000-5000 kelahiran
CYSTIC FIBROSIS (CF)
Diagram pewarisanCystic fibrosis
CF cf
CF CF CF CF cf
cf CF cf cf cf
Penyebabnya: gen resesif cf cf
Diagram silsilahCYSTIC FIBROSIS (CF)
Analisis Molekular CYSTIC FIBROSIS (CF)
Tay Sachs diseases
Homozigotik resesif
Lokasi kromosom 15q produk gen hexosaminase A
Symptom:Kemunduran system (urat) syarafBaru terlihat pada usia 6 bulanKehilangan kemampuan intelektualBisa menjadi buta bila mengenai syaraf mata
Kebanyakan pada orang Yahudi Ashkenazy (1:6000 kelahiran), sedang pada non-Yahudi (1:500.000 kelahiran)
TaySachs diseases
Tay Sachs diseases
Tay Sachs pedigree