Pewarisan budaya pada masa aksara

Post on 30-Jun-2015

7.667 views 5 download

Transcript of Pewarisan budaya pada masa aksara

PEWARISAN TRADISI SEJARAH MASYARAKAT PADA MASA

AKSARA

Kelompok : 6Anggota :

Aghnia Purnama Ahmad Maulana

Argy Rizky Faras GhaziyaKawidian Putri Mochammad IsmailNadelia Rachma Sayyid Muhammad

PEWARISAN TRADISI SEJARAH MASYARAKAT PADA MASA AKSARA

TRADISIONAL

PASCA KEMERDEKAAN

KOLONIAL

PEWARISAN KEBUADAYAAN

PERKEMBANGAN TRADISI SEJARAH

PADA MASA AKSARA

PENULISAN SEJARAH

LISAN

TERTULISPERTUNJUKKAN WAYANG

PERTUNJUKKAN MAKYONG

PERTUNJUKKAN DIDONG

PERTUNJUKKAN TANGGOMOPR

ASAS

TI

LON

TAR

DAU

N N

IPAH

DLU

WAN

G

EMAS

& P

ERAK

BAM

BU

MEN

GG

UN

AKAN

BA

HAS

A S

ANSE

KERT

A

MEN

GG

UN

AKAN

BAH

ASA

M

ELAY

U K

UN

O

MEN

GG

UN

AKAN

BA

HAS

A JA

WA

KUN

O

MEN

GG

UN

AKAN

BAH

ASA

BALI

KU

NO

PERKEMBANGAN TRADISI SEJARAH

PADA MASA AKSARA

• Tradisi sejarah masyarakat Indonesia berkembang pada masa aksara, yaitu masa ketika masyarakat Indonesia sudah mengenal tulisan.

• Pada masa aksara, tradisi sejarah direkam melalui tulisan sehingga lahirlah rekaman tertulis.

• Tradisi sejarah ini diketahui dan disusun berdasarkan peninggalan tertulis dan peninggalan alat-alat penunjang kehidupan masyarakat.

• Karena masyarakat sudah mengenal tulisan, maka mereka mewariskan dan menggambarkan tradisi-tradisi sejarah mereka dalam bentuk tulisan, baik itu dalam prasasti, maupun kesusastraan.

• Rekaman tertulis ini merupakan bentuk kesadaran sejarah bahwa masa lalu perlu diingat, dicatat dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

PEWARISAN KEBUDAYAAN MELALUI

TUTUR / LISAN

Wayang

• Wayang adalah seni pertunjukkan asli Indonesia. Seni ini berkembang pesat di  Pulau Jawa dan Bali,

• Kebudayaan Jawa dan Hindu banyak mempengaruhi provinsi-provinsi lain secara cepat, maka hingga saat ini wayang berkembang pesat di   Sumatera dan Semenanjung Malaya

Pertunjukkan Wayang Beber

Wayang Beber  adalah seni wayang yang muncul dan berkembang di Jawa pada masa pra Islam dan masih berkembang di daerah daerah tertentu di Pulau Jawa.

Dinamakan wayang beber karena berupa lembaran lembaran yang dilukis menjadi tokoh tokoh dalam cerita wayang

Pertunjukkan Wayang Kulit

• Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa.

• Menceritakan tentang satu kisah / peristiwa yang menggunakan tokoh-tokoh tertentu yang ditunjukkan

Pertunjukkan Mak Yong

• Mak Yong adalah merupakan sejenis tarian tradisional masyarakat Melayu.

• Mak Yongmenggabungkan unsur-unsur ritual, lakonan dan tarian yang digayakan, musik vokal dan instrumental, lagu, cerita dan teks percakapan yang formal dan bersahaja.

• Berkembang di daerah Sumatra

• Menceritakan tentang realitas masyarakat masa lalu

Pertunjukkan Didong• Didong digunakan

sebagai sarana bagi penyebaran agama Islam melalui media syair.

• Pertunjukan didong sering berbentuk pertandingan antara dua kelompok yang saling berkelakar sambil membuat sajak improvisasi (syair) yang diberi nilai-nilai estetika, agar pendengarnya dapat memaknai hidup sesuai dengan realitas akan kehidupan para Nabi dan tokoh yang sesuai dengan Islam. 

Pertinjukkan Tanggomo

• Tanggomo merupakan bentuk puitis sastra lisan yang berasal dari Gorontalo, Sulawesi Utara.

• Berisikan syair-syair yang didalamnya mengkisahkan tentang peristiwa menarik setempat. Contohnya sejarah, mitos, legenda, dll

PEWARISAN KEBUADAYAAN

MELALUI TULISAN

Rekaman tertulis di Indonesia terbagi menjadi :

– Sumber tertulis sezaman dan setempat : – Co : Prasasti, pengumuman/proklamasi,

semacam perundang-undangan yang memuji raja, biasanya berbentuk puisi/bahasa puisi

– Sumber tertulis sezaman tetapi tidak setempat : Ditulis sezaman, tetapi ditulis di luar negeri, kebanyakan berasal dari Tiongkok, Arab, Spanyol, dan India

– Sumber tertulis setempat tapi tidak sezaman : Ditulis lama sesudah peristiwa terjadi

Prasasti• Piagam / dokumen yang

ditulis pada bahan keras dan tahan lama ( batu )

• Merupakan dokumen resmi yang dikeluarkan raja / pejabat tinggi kerajaan

Isi Prasasti

• Penghormatan pada dewa• Raja dan masa pemerintahannya• Kutukan / Sumpah Serapah• Angka tahun dan penanggalan• Penetapan daerah sima (daerah bebas

pajak) bagi orang yang telah menolong raja, orang penting atau menolong rakyat banyak.

• dll

Prasasti Menggunakan Bahasa Sansekerta

• Digunakan oleh kerjaan dariabad ke-5 sampai ke-9.

• Menggunakan tiga jenis huruf, yaitu:1) Huruf Pallawa.2) Huruf Pra – Nagari (Siddham)3) Huruf Jawa kuno (kawi)

Prasasti Menggunakan Bahasa Jawa Kuno

• Dipakai pada abad ke 10.

• Menggunakan dua jenis huruf, yaitu:1) Huruf Jawa kuno.2) Huruf Pra – Nagari (Siddham).

Prasasti Batu Tulis, Kerajaan Padjajaran

Prasasti Menggunakan Melayu Kuno

• Digunakan pada abad ke – 13

• Ciri-ciri:1) Banyak

menggunakan kata-kata pinjaman dari bahasa sansekerta

2) Menggunakan ottografi pallawa

Prasasti Talang TuwoKerajaan Sriwijaya

Prasasti Menggunakan Bahasa Bali Kuno

• Prasasti ini ada tahun 913 M

• Bertuliskan dua macam huruf:

a) Huruf Pra-Nagari dengan menggunakan bahasa Bali Kuno

b) Huruf Kawi dengan menggunakan bahasa Sansekerta

Prasasti BlanjongKerajaan Sriwijaya

Kitab KunoKarya Sastra para pujangga

pada masa lampau yang dapat dijadikan petunjuk untuk mengungkap suatu

peristiwa sejarah

Kitab Sutasoma oleh Mpu Tantular pada

masa Kerajaan Majapahit

Lontar• Lontar adalah media tulis

yang terbuat dari bambu, daun palem atau daun tal yang telah dikeringkan yang banyak digunakan selama berabad-abad lamanya sebagai alas tulis di Jawa, Bali, Lombok.

• Tulisan ditoreh di kedua sisi daun dengan menggunakan pisau tajam, lalu hurufnya dihitamkan dengan memakai jelaga.

Logam Mulia 

• Emas dan perak juga digunakan sebagai alat tulis untuk urusan yang bermakna penting secara simbolis. Peninggalan ini banyak diketemukan di tanah Melayu-Riau.

Daun nipah 

• Merupakan tradisi peninggalan abad ke – 14. Peulisan ditorehan dengan menggunakan tinta atau kuas.  

Dluwang 

• Merupakan alas tulis halus dengan penampilan seperti kayu dan terbuat dari kulit pohon murbei yang dipukuli.

• Dluwang kebanyakan digunakan di Jawa untuk menulis naskah-naskah berbahasa Arab dan Jawa seperti pawukon atau primbon.

PERKEMBANGAN PENULISAN SEJARAH

“Hostoriografi”

Historiografi adalah ilmu yang mempelajari praktik

ilmu sejarah .

Historiografi tradisional• Historiografi tradisional merupakan ekspresi

cultural dari usaha untuk merekam sejarah. Unsur yang tidak bisa lepas dari hal ini yaitu sebagai karya imajinatif dan sebagai karya mitologi.

• Ciri Historiografi Tradisional1) Religio sentris (dipusatkan pada raja atau

keluarga raja) 2) Religio magis ( dihubungkan dengan

kepercayaan dan hal-hal yang gaib)3) Bersifat regio-sentris (kedaerahan)• Contoh: Sejarah Melayu, Hikayat Raja-Raja Pasai,

Babad Tanah Jawi, dll

Historiografi Colonial

• Historiografi kolonial merupakan penulisan sejarah yang membahas masalah penjajahan Belanda atas bangsa Indonesia oleh Belanda.

• Contoh historigrafi kolonial, antara lain sebagai berikut.1) Indonesian Trade and Society karangan Y.C. Van Leur.2) Indonesian Sociological Studies karangan Schrieke3) Indonesian Society in Transition karangan Wertheim.

Historiografi Nasional• Sesudah bangsa Indonesia memperoleh kemerdekan pada

tahun 1945; maka sejak saat itu ada kegiatan untuk mengubah penulisan sejarah Indonesia sentris (menjadi fokus perhatian)

• Ciri-Ciri :1) Mengingat adanya character and nation-building.2) Indonesia sentris.3) Sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia.

• Contoh :1) Sejarah Nasional Indonesia, Jilid I sampai dengan VI, editor Sartono Kartodirdjo.2) Peranan Bangsa Indonesia dalam Sejarah Asia Tenggara, karya R. Moh. Ali.

ADA PERTANYAAN????

A T I A

STE

MRA

KI A I

H

A T A S

Y ANR NEP H

WASSALAMUALAIKUM WR.WB