PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI … · •Tujuan : memiliki pengalaman menyusun pakan....

Post on 09-Mar-2019

235 views 0 download

Transcript of PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI … · •Tujuan : memiliki pengalaman menyusun pakan....

SELAMAT DATANG DI PRAKTIKUM KELAS KE-1

PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU

NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2018

PETUNJUK PRAKTIKUM MATA KULIAH ILMU NUTRISI TERNAK NON RUMINANSIA

Materi :

Formulasi Pakan

FAKULTAS PETERNAKAN, UNIVERSITAS BRAWIJAYA, MALANG

MENYUSUN FORMULA PAKAN

BERBAGAI METODE MENYUSUN PAKAN

SYARAT NILAI NUTRISI PAKAN

KEBUTUHAN DAN DEFISIENSI PAKAN

RUMINANSIA

NON RUMINANSIA

NILAI NUTRISI DAN PENGGUNAAN BAHAN PAKAN

KLASIFIKASI BAHAN PAKAN TERNAK

PERANAN PAKAN DAN NUTRISI

ORGANISASI MATERI

PAKAN

• Pakan jadi yang siap diberikan pada ternak sekali atau beberapa kali selama 24 jam yang disusun dari berbagai jenis bahan pakan yang sudah dihitung (dikalkulasi) sebelumnya berdasarkan kebutuhan nutrisi dan energi yang diperlukan.

• Tujuan : memiliki pengalaman menyusun pakan.

• Prinsip : menyusun pakan sesuai dengan kriteria yang disyaratkan dan memiliki harga serendah mungkin.

PAKAN

• Mengandung nilai nutrisi tinggi.

• Mudah diperoleh.

• Mudah diolah.

• Tidak mengandung racun (antinutrisi).

• Harga murah dan terjangkau.

• Diusahakan bukan bahan makanan pokok manusia, dan

• Butirannya halus atau bisa dihaluskan.

PAKAN

TAHAPAN SELF MIXING

• Mengetahui kandungan bahan baku pakan dan standar

kebutuhan nutrisi pakan.

• Mendata bahan baku yang ada.

• Melakukan formulasi pakan.

METODE PENYUSUNAN PAKAN

Pearson Square

Trial and Error

Persamaan Aljabar

Linear Programing

1. PERSON SQUARE

• Metode ini digunakan untuk mengetahui perbandinagn 2 buah/group bahan pakan untuk mendapatkan level zat makanan yang telah dikehendaki dari campuran kedua bahan/group tersebut.

1. PEARSON SQUARE

• Prinsipnya :

A.Menentukan dahulu standar pakan jadi yang ingin dibuat (hanya 1 zat makanan saja, misalnya proteinnya 20%).

B.Mencari 2 bahan pakan dengan ketentuan bahan pertama memiliki protein diatas 20% (misalnya bungkil kedelai dengan protein 45%) dan bahan kedua dibawah 20% (misalnya jagung dengan protein 9%)

1. PERSON SQUARE

1. PERSON SQUARE

Langkah 2

1. PERSON SQUARE

1. PERSON SQUARE Langkah 3

1. PERSON SQUARE

2. TRIAL AND ERROR

• Cara ini relatif mudah bila bahan pakan yang digunakan tidak banyak jenisnya .

• Ketepatan penyusunan pakan, dengan spesifikasi atau batasan yang banyak, dan pertimbangan harga minimum sulit dilakukan.

• Memerlukan Tabel komposisi zat makanan , Tabel kebutuhan zat makanan, Tabel batasan penggunaan bahan pakan.

2. TRIAL AND ERROR

• Contoh : Untuk menyusun pakan ayam buras petelur dengan kadar protein 14%, kita menggunakan bekatul, jagung, menir, tepung ikan dan bungkil inti sawit. Berdasarkan pengalaman, pakan ayam buras bisa terdiri dari 50°% bekatul, 20°% jagung dan 10% menir.

2. TRIAL AND ERROR

Dengan demikian, jumlah protein dari ketiga bahan tersebut adalah:

1 . Bekatul 50% = 50 x 11,2°% = 5,6°%

2. Jagung 20% = 20 x 8,5% = 1,7%

3. Menir 10% = 10 x 10,2°% = 1,0%

Jumlah 80% = 8,3 °%

2. TRIAL AND ERROR

Kekurangan protein yang harus dicukupi dalam pakan dari tepung ikan (protein 55°%) dan bungkil inti sawit (protein 22%) adalah 14°%-8,3% = 5,7°%. Oleh karena jumlah campuran yang mengandung tepung ikan dan bungkil inti sawit adalah 100% - 80% = 20°%, maka campuran tepung ikan dan bungkil inti sawit harus mempunyai kandungan protein sebesar 5,7 : 0,2 (atau 20%) = 28,5%.

3. PERSAMAAN ALJABAR

• Penggunaan metode aljabar yaitu penghitungan secara matematika bila mengetahui 1 bahan pakan kemudian akan dicampur apa agar bisa memenuhi kandungan nutrisi tersebut. Contoh sebagai berikut :

3. PERSAMAAN ALJABAR

3. PERSAMAAN ALJABAR

4. LINIER PROGRAMMING

• Linear programming menggunakan model matematis untuk menjelaskan persoalan yang dihadapi.

• Linear programming memiliki karakteristik diantaranya :

1. Certainty (kepastian).

2. Proportionality (proporsionalitas).

3. Additivity (penambahan).

4. Divisibility (bisa dibagi-bagi).

5. Non-negative variable (variabel tidak negatif).

4. LINIER PROGRAMMING

1. Formulasi lebih cepat dihasilkan.

2. Harga yang muncul (diprogram) adalah harga pakan terendah.

3. Formulasi yang digunakan telah terbukti memberikan hasil yang memuaskan.

4. Dapat meramu berbagai macam bahan baku.

5. Mengatur jumlah bahan baku secara proposional dan seimbang.

6. Formulasi yang dihasilkan dapat memberikan informasi analisis komponen pakan lain berdasarkan perhitungan komputer.

MANFAAT

4. LINIER PROGRAMMING

TAHAPAN 1. Menentukan variabel keputusan

contoh : X1 = jagung kuning

X2 = dedak padi

X3 = bungkil kedelai

X4 = bungkil kelapa

X5 = tepung daging dan tulang

X6 = dedak gandum

X7 = bungkil kacang tanah

X8 = tepung daun katuk

4. LINIER PROGRAMMING

TAHAPAN

2. Membuat Fungsi Tujuan

contoh :

2200X1 + 1500X2 + 5000X3 + 2200X4 + 10000X5 + 2550X6 + 2500X7 + 8000X8

4. LINIER PROGRAMMING

TAHAPAN 3. Menentukan kendala

contoh :

a. Bahan kering

86.46X1 + 87.82X2 + 88.1X3 + 88.6X4 + 95.5X5 + 87.32X6 + 90.2X7 + 82.41X8 ≥ 88.58

b. Protein Kasar

10.56X1 + 11.4X2 + 46.9X3 + 21.3X4 + 56.8X5 + 11.4X6 + 45.1X7 + 33.11X8 ≥ 22.57

4. LINIER PROGRAMMING

TAHAPAN Syarat penggunaan bahan pakan yang ditetapkan

berdasarkan standar penyusunan pakan adalah

• Jagung kuning X1 ≥ 20, atau X1 ≤ 50

• dedak padi X2 ≤ 20

• bungkil kedelai X3 ≤ 20

• dedak gandum X6 ≤ 20

• Dimana nilai X1, X, X3, X4, X5, X6, X7,X8 ≥ 0

4. LINIER PROGRAMMING

TAHAPAN

Analisis sensitivitas

Analisis sensitivitas (analisa kepekaan) dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana perubahan dapat dilakukan terhadap parameter-parameter linier programming sehingga solusi optimum dapat dirubah.

SEKIAN SELESAI

TERIMAKASIH