Petrologi Karbonat 2012

Post on 28-Dec-2015

212 views 40 download

Transcript of Petrologi Karbonat 2012

BATUAN SEDIMEN KARBONAT

Oleh :Theodora Noely L2L 009 070Ainul Fatayaatis Salaamah L2L 009 049

LABORATORIUM PALEONTOLOGI, GEOLOGI FOTO, DAN GEOOPTIK

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGIFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

KERANGKA PRESENTASI

1. Pengertian Batuan Karbonat

2. Faktor yang mempengaruhi pembentukan batuan karbonat

3. Komponen penyusun Batuan Karbonat

4. Klasifikasi Penamaan batuan sedimen karbonat

5. Tempat pembentukan batuan sedimen karbonat

PENGERTIAN BATUAN SEDIMEN KARBONAT

Batuan sedimen karbonat adalah batuan sedimen yang mengandung unsur karbonat (CO3) lebih dari 50%.

Sedangkan batugamping (limestone) adalah batuan sedimen yang mengandung lebih dari 90% unsur karbonat.

MINERAL UTAMA PENYUSUN BATUAN KARBONAT

1. Aragonite (CaCO3)2. Calcite (CaCO3)3. Dolomite (CaMg(CO3)2)

Karena sifat Aragonit tidak stabil, maka akan mudah terubah (replacement) menjadi Kalsit. Kalsit sendiri jika mengalami diagenesis lanjut, akan terubah menjadi Dolomit.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN ENDAPAN KARBONAT

b. HangatKoral dan organisme lain bereproduksi pada suhu

sekitar 180C.

c. DangkalSemakin besar kedalaman laut, maka penetrsai

sinar matahari akan semakin berkurang, sehingga organisme pembentuk karbonat akan sulit hidup.

a. JernihBerhubungan dengan penetrasi sinar matahari,

dimana aktifitas metabolisme organisme sangat tergantung pada sinar matahari.

KOMPONEN PENYUSUN BATUAN SEDIMEN KARBONAT

Allochem (Grain)

Non Skeletal Grain

Skeletal Grain

Orthochem

Ooid/oolith

Pisoid

Pelloid/Pellet

Intraclast

Klastika Karbonat

Micrite

Sparite

ALLOCHEM

Allochem adalah partikel karbonat yang berukuran lebih dari atau sama dengan pasir. Grain (Allochem) dibagi dua, yaitu Non Skeletal Grain dan Skeletal Grain.

1. Non Skeletal Grain Merupakan grain yang bukan berasal dari cangkang atau rangka organisme karbonatan.

MACAM-MACAM NON SKELETAL GRAIN

a. Ooid atau Oolith Yaitu butiran yang berbentuk spheroidal, berukuran pasir (< 2 mm), tersusun oleh lapisan kalsit atau aragonit yang mengelilingi suatu inti (fragmen cangkang atau butiran kuarsa).

b. PisoidYaitu butiran karbonat seperti ooid tapi mempunyai ukuran > 2 mm.

c. PelloidYaitu butiran karbonat berbentuk spheroidal atau ellipsoidal, berukuran pasir, yang tersusun oleh microcrystalin carbonate, tetapi tanpa internal structure seperti yang ada pada Ooid. Pelloid dapat berasal dari fecal pellet, algae dan mud clast.

c. IntraclastYaitu fragmen dari batuan karbonat yang telah ada sebelumnya (berasal dari cekungan yang sama), yang kemudian mengalami proses rombakan dan terendapkan kembali sebagai GRAIN dalam batugamping yang lebih muda. Biasanya terbentuk akibat endapan turbidit

d. Klastika KarbonatYaitu butiran karbonat yang berasal dari proses erosi batugamping purba yang telah tersingkap di darat, atau berasal dari proses erosi endapan karbonat terkonsolidasi lemah pada cekungan pengendapan.

2. Skeletal Grain Merupakan fragmen karbonat yang berasal dari bagian keras organisme (cangkang) atau tubuh organisme (pelecypoda atau bivalve, moluska, echinoidea, ostracoda, foraminifera dll).

Foraminifera Bivalve

Bivalve (Pelecypoda)

ORTHOCHEM

Orthochem adalah komponen batuan karbonat yang mineralnya terkristalisasi langsung di tempat pengendapan, sehingga tidak mempunyai butiran-butiran bawaan.

1. MicriteMerupakan lumpur karbonat yang tersusun oleh interlocking anhedral calcite atau aragonit yang berukuran halus (lumpur).

Micrite

Secara umum, micrite ini membentuk matriks dalam batuan karbonat. Kehadiran micrite yang melimpah mencirikan lingkungan pengendapan yang berenergi rendah.

2. SpariteMerupakan semen karbonat yang umumnya mengisi ruang kosong pada batuan karbonat, berupa kristal-kristal kalsit. Kenampakannya lebih jernih, kristalin dan berukuran lebih kasar daripada micrite.

Sparite terbentuk akibat proses diagenesis, yaitu dari pelarutan karbonat yang kemudian mengkristal.

Sparite

Secara umum, jika kehadiran sparite melimpah, mencirikan lingkungan pengendapan berenergi tinggi.

KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN KARBONAT

Klasifikasi Grabau (1904)

Berdasarkan pada ukuran butir dan teksturnya

Kalsirudite

Kalkarenite

Kalsilitite

Kalsipulverit

Batugamping organik

Ukuran butirnya > 2 mm atau lebih besar dari ukuran pasir

Ukuran butirnya sama dengan ukuran pasir (1/16-2 mm)

Ukuran butirnya lebih kecil dari ukuran pasir (<1/16 mm)

Hasil presipitasi kimiawi, sifatnya kristalin

Hasil pertumbuhan organisme secara insitu, misalnya terumbu dan stromatolit.

Klasifikasi Folk (1959)

Folk (1959) mengklasifikasikan batuan karbonat berdasarkan tekstur pengendapan dan perbandingan fraksi komponen penyusunnya, yaitu butiran atau allochem, mikrit dan sparite.

Klasifikasi Dunham (1962)

Dunham (1962) membuat klasifikasi batuan karbonat berdasarkan tekstur pengendapannya, meliputi ukuran butir dan pemilahan atau sortasi.

Klasifikasi Dunham (1962)

Klasifikasi Embry & Klovan (1971)

Embry dan Klovan (1971) mengembangkan klasifikasi Dunham (1962) dengan membagi batugamping menjadi dua kelompok besar yaitu Autochnous Limestone dan Alloctonous Limestone berupa batugamping yang komponen-komponen penyusunnya tidak terikat secara organis selama proses deposisi

Klasifikasi Embry & Klovan (1971)

Klasifikasi Embry & Klovan (1971)

FASIES TERUMBU

Terumbu adalah suatu timbulan karbonat yang dibentuk oleh pertumbuhan organisme koloni yang insitu, mempunyai potensi untuk berdiri tegar membentuk struktur topografi yang tahan gelombang.

Fasies Inti Terumbu (reef core facies)

Facies depan terumbu (fore reef facies)

Fasies belakang terumbu (back reef facies)

Fasies Terumbu,

James (1979)

TYPICAL REEF ZONATION(JAMES, 1984)

Facies depan terumbu (fore reef facies)

Litologi berupa grainstone dan rudstone dan merupakan lingkungan yang mempunyai kedalaman > 30 m dengan lereng 45 – 60 derajad.

Fasies Inti Terumbu (reef core facies)

Sub-fasies puncak terumbu (reef crest)

Sub-fasies dataran terumbu (reef flat)

Sub-fasies terumbu depan (ree front)

Sub-fasies terumbu belakang (back reef)

Facies belakang terumbu (back reef facies)

Fasies ini sering disebut juga fasies lagoon dan meliputi zona laut dangkal (<30m) dan tidak berhubungan dengan laut terbuka. Kondisi airnya tenang, sirkulasi air terbatas, dan banyak biota penggali yang hidup di dasar. Litologi berupa packstone, wackstone, dan mudstone

LATIHAN

Deskripsi Megaskopis :Warna : Abu-abu putihTekstur : Sortasi buruk, kemas terbuka Ukuran Butir Pasir (1/16-2 mm), bentuk butir roundedStruktur : No structureKomposisi :

Allochem : Skeletal grainOrthochem : Micrit

 Deskripsi Komposisi : Allochem : Skeletal grain yang berupa organisme bivalve (> 2mm), komposisi 40% Orthochem :Micrit berupa butiran padat atau lumpur karbonat dengan ukuran butir kurang dari 1/125 mm, komposisi 60%

NAMA BATUAN..??

NAMA BATUAN..??

Biomicrite (Folk, 1959)

NAMA BATUAN..??

Biomicrite (Folk, 1959)

Wackstone (Dunham, 1962)

NAMA BATUAN..??

Biomicrite (Folk, 1959)

Wackstone (Dunham, 1962)

Kalkarenit (Grabau, 1904)

NAMA BATUAN..??

Biomicrite (Folk, 1959)

Wackstone (Dunham, 1962)

Kalkarenit (Grabau, 1904)

Floatstone (Embry & Klovan (1971)

TERIMA KASIH

POST TEST

DESKRIPSI BATUAN

Deskripsi Megaskopis : Warna : Tekstur : Ukuran Butir, sortasi, kemas Struktur : Track, trail, burrow, mold, cast Komposisi

Allochem :Orthochem :

 Deskripsi Komposisi :Allochem :Orthochem :

Petrogenesa : Energi arus Lingkungan pengendapan  

TUGAS

Buatlah paper tentang karakteristik dan ciri-ciri batuan yang terendapkan di masing-masing jenis terumbu beserta contoh nama batuannya dan gambarnya.

Tidal flat

CONTINENTAL SHELF

CO

NTIN

EN

TAL

SLO

PE

PLANKTON (Floaters)NEKTON (Swimmers)

BATHYAL ZONE

(600’ – 6000’)

ABYSSAL ZONE+ 6000’

BENTHOS

O P E N S E A

B

E

A

C

H

PELAGIC F

ORMS

(Swim

mers and F

loaters

in the open oce

an)

B E

N T

H O

S

NERITIC ZONE(Low tide 600’)

LITTORAL ZONE(Highest tide – Low tide)

B E

N T H

O S

600’

TYPICAL REEF ZONATION(JAMES, 1984)