Post on 17-May-2019
1Jembatan gantung Desa Sungai Banar, Kab. HSU
PERSIAPAN RAN PPDT 2020 &STRANAS PPDT 2020-2024
Kabupaten Alor
Disampaikan oleh :Direktorat Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Perdesaan
Kementerian PPN/Bappenas
Bogor, 6 Desember 2018
2
PENDAHULUAN
REPUBLIK INDONESIA
DASAR REGULASI DAERAH TERTINGGAL
3
❖ Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan DaerahTertinggal yang menyatakan bahwa Daerah Tertinggal merupakan suatu daerah dengankabupaten yang masyarakat dan wilayahnya relatif kurang berkembang dibandingkandaerah lain dalam skala nasional.
❖ Peraturan Presiden No. 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019 yang telah ditetapkan 122 kabupaten sebagai daerah tertinggal.
Sumber DayaManusia
Infrastruktur Kemampuan Keuangan Daerah
Ekonomi Aksesibilitas KarakterisikDaerah
Kriteria Ketertinggalan Daerah
REPUBLIK INDONESIA
4
EVALUASI CAPAIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DALAM RPJMN 2015-2019
Rata-rata pertumbuhan
ekonomi di daerah
tertinggal
5.572016*
6.9 - 7.1Target 2019
61.192017
62.78Target 2019
Rata-rata IPM di daerahtertinggal
18.042017
Persentasipendudukmiskin di daerah
tertinggal15.0 – 15.5Target 2019
Main Goals
Program/Kegiatan
Akses listrik
Akses telekomunikasi dan informasi
Perumahan
Penguatan Konektivitas
Perbaikan akses dan kualitas layanan kesehatan
Akses Air Bersih dan Sanitasi
Perbaikan akses dan kualitas layanan pendidikan
Pengembangan Ekonomi Lokal
2004 2009 2014 2019183 kab
+34 kab DOB
122 kab199 kab
+9 kab DOB
Terentaskan-50 kab
Terentaskan-70 kab
Target Terentaskan
80 kab
183-70+9
199-50+34 183-70+9
5
PROSES PENYUSUNAN PRIORITAS INTERVENSI KEGIATAN PPDT
REPUBLIK INDONESIA
6
Perumusan Menu Intervensi
kegiatan PPDT
Top Down
Bottom Up
Berdasarkan kerangka kerja logis
Berdasarkan Nomenklatur Renja K/L
Berdasarkan usulan pemerintah daerah
STRANAS PPDT
Rancangan RAN PPDT
❖ Penentuan Menu Intervensi kegiatan PPDT di daerah harus menggabungkan pendekatan Top Downdan Bottom Up agar intervensi kegiatan tepat sasaran dalam mengatasi permasalahan dan memenuhikebutuhan di daerah
PENENTUAN PRIORITAS INTERVENSI KEGIATAN
Renja K/L
Permasalahan/ Isu Strategis
REPUBLIK INDONESIA
7
Program Prioritas
Program Prioritas
Program Prioritas
Output Prioritas
Kegiatan Prioritas
Output Prioritas
Kegiatan Prioritas
Output Prioritas
Kegiatan Prioritas
Output Prioritas
Kegiatan Prioritas
Output Prioritas
Kegiatan Prioritas
Output Prioritas
Kegiatan Prioritas
Output Prioritas
Kegiatan Prioritas
Output Prioritas
Kegiatan Prioritas
Output Prioritas
Kegiatan Prioritas
RENJA K/L B RENJA K/L CRENJA K/L A
1. Proyek dan Kegiatan parsial dan tidak terpadu2. Proyek dan Kegiatan belum tentu mengatasi masalah
PENDEKATAN TOP DOWN DALAM MENENTUKAN PRIORITAS MENU KEGIATAN PPDT
Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di Papua dan Papua Barat
Peningkatan infrastruktur dasar, konektivitas, dan TIK di Papua dan Papua Barat
Peningkatan Tata Kelola dan Kelembagaan di Papua dan Papua Barat
Peningkatan dan Penyediaan Fasilitas Keselamatan Transportasi
Penyediaan dan Pengembangan Infrastruktur TIK
Pengembangan Pelabuhan Hub dan Feeder Jalur Utama Dan Subsidi Tol Laut
Pembangunan dan Pengembangan Transportasi Multimoda Dan Perkotaan
Pembangunan dan Pengembangan Bandara Pada Jalur Utama Transportasi
Pengembangan Sistem Logistik dan JaringanPasar Komoditas Perikanan dan Pertanian
Penguatan Industri Pendukung Sistem Logistik
Penyediaan Infrastruktur Energi, Sarana Angkut dan Transportasi Pendukung SistemLogistik
PN
PP
KP
PENGURANGAN
KESENJANGAN
ANTARWILAYAH
MELALUI
PENGUATAN
KONEKTIVITAS DAN
KEMARITIMAN
Peningkatan
Konektivitas
dan TIK
Percepatan
Pembangunan
Papua dan
Papua Barat
Percepatan
Pembangunan
Daerah
Tertinggal dan
Desa
Penanggulang
an Bencana
Peningkatan
Sistem
Logistik
2
1
34
5
1
2
34
5
Peningkatan akses dan kualitas pelayanan pendidikankontekstual Papua dan Papua Barat
Pengembangan komoditas unggulan dan pariwisatahulu-hilir di Papua dan Papua Barat
Penguatan Kapasitas Penanggulangan Bencana
Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebencanaan
Penanganan Darurat dan Pemulihan Pascabencana
Manajemen Kebencanaan
PRIORITAS NASIONAL 2 TAHUN 2019:PENGURANGAN KESENJANGAN ANTARWILAYAH MELALUI PENGUATAN KONEKTIVITAS DAN KEMARITIMAN
8
Pembangunan Daerah Tertinggal danPerbatasan
Pembangunan Kawasan Perdesaan dan Transmigrasi
Percepatan Pembangunan Desa
REPUBLIK INDONESIA
• KemenPUPR• Kemenhub• Kemendes• Kominfo• KemenESDM• Kemendikbud• Kemenkes• Kemendes PDTT
• Kemendagri• Kemenaker• Kementan• KemenKP• KemenKUKM• Kemendag• BNPP• KemenATR/BPN
• BUMN• Pemda
• Kemendesa PDTT• Kemendagri• Kemenko PMK• Kemenkeu• BPKP• KL sektor• Pemda dan
Pemdesa
• Kemendesa PDTT KemenPUPR
• Kemenko ATR/ BPN
• Kemendagri
• Kementan• KemenKKP• KemenKUKM• Kemendag
Pengelolaan Data, dan Sistem Informasi Desa
Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa
Pendampingan dan Pembinaan Desa
Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa
9
SINERGI K/L DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN DESAPERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN DESA TAHUN 2019
PN
PP
KP
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL
DAN DESA
Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Perbatasan
KawasanPerdesaan dan Transmigrasi
Percepatan Pembangunan
Desa
1
23
Peningkatan sarana dan prasarana
Peningkatan kapasitas SDM
Pengembangan ekonomi lokal
Penataan ruang kawasan perbatasan negara
Penguatan Manajemen Kawasan
Pengembangan Produk Unggulan Kawasan
Peningkatan Prasarana dan Sarana Kawasan
Perluasan Kemitraan, Kerjasama, dan Promosi Kawasan
3
CONTOH PEMBAHASAN TAHAP 1Komitmen output k/l untuk mendukung KP Pembangunan Daerah Tertinggal dan Perbatasan
ProyekPrioritas
Output Prioritas K/L K/L PelaksanaKeterangan(SBPI/ Usulan)
Lokasi
PeningkatanSarana danPrasarana
1 Jalan Strategis Yang Dibangun Kemendes PDTT SBPI2 Jalan Penghubung Perbatasan yang dibangun di daerah tertinggal Kemendes PDTT SBPI3 Kapal Barang Untuk Daerah Pulau Kecil dan Terluar Kemendes PDTT SBPI4 Kapal Penumpang Untuk Daerah Pulau Kecil dan Terluar Kemendes PDTT SBPI5 Pengembangan sarana prasarana di Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi
Madura (KKJSSM)BPWS SBPI
Pembangunan PLBN Terpadu di Sota, Rupat, Serasan, Jagoi Babang, Jasa, Sei Pancang, Napan, Maritaeng, Oepuli, Waris
Kemen PUPRSBPI
Pengembangan statistik
kewilayahan
1 PENYUSUNAN IRIO BPS SBPI2 Pendataan Pemutakhiran Data Perkembangan Desa Tahun 2019
BPS SBPI
Peningkatan SDM
1 tenaga kerja terampil yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja Kemendes PDTT SBPI2 wirausaha yang meningkat pendapatannya dalam rangka pengembangan
produk unggulan daerah tertinggalKemendes PDTT SBPI
1 Pengembangan Model dan Inkubasi Bisnis Perluasan Kesempatan Kerja Kemenaker Usulan RAN PPDT2 Sarana dan Prasarana Lembaga Pelatihan Kerja Kemenaker Usulan RAN PPDT1 Penguatan Kapasitas Kelembagaan Pengelola Perbatasan Negara BNPP SBPI
Penataan Ruang
Kawasan Perbatasan
Negar
1 RDTR kawasan perbatasan negara Kemen ATR/BPN SBPI
2 Penyusunan RTR KSN Laut Lepas Kemen ATR/BPN SBPI
1Peta dasar skala 1:5000 untuk Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Lokasi Prioritas (Lokpri) Kawasan Perbatasan
BIG SBPI
Pembahasan difokuskan untuk menyepakati Output Prioritas K/L yang dbutuhkanberdasarkan Usulan dalam Rencana aksi kawasan tetapi belum masuk dalam SBPI
ProyekPrioritas
Output Prioritas K/L K/L PelaksanaKeterangan
(SBPI/ Usulan)Lokasi
Pengembangan
EkonomiLokal
1 Bumdes/UMKM yang dibina dalam pengembangan Prukades Kemendes PDTT SBPI2 produk unggulan yang dipasarkan melalui e-commerce Kemendes PDTT SBPI3 pasar kecamatan yang dibangun dan fungsional Kemendes PDTT SBPI4 agrowisata yang dikembangakan Kemendes PDTT SBPI5 kabupaten tertinggal di perbatasan yang dikembangkan potensi sumberdayanya Kemendes PDTT SBPI6 kabupaten tertinggal yang memiliki pulau kecil terluar yang dikembangkan potensi
sumberdayanyaKemendes PDTT SBPI
1 Pesisir dan pulau-pulau kecil yang tersedia infrastruktur kelautan dan perikanan KKP SBPI2 SKPT KKP SBPI1 Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian dan Perkebunan Kementan Usulan RAN PPDT2 Bantuan Alsintan Kementan Usulan RAN PPDT1 Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Terhadap Ketentuan SNI, Manual Kartu Garansi,
dan Label di Perbatasan DaratKemendag
SBPI
2 Pasar Tradisional di daerah tertinggal dan PerbatasanKemendag
Usulan RAN PPDT & Renaksi Katas
1 Revitalisasi dan pendampingan pasar rakyat yang dikelola koperasi di daerahtertinggal, perbatasan, dan pasca bencana
Kemen KUKM SBPI
2 Sertifikasi Koperasi Baru Kemen KUKM Usulan RAN PPDT3 Pelatihan Kewirausahaan Kemen KUKM Usulan RAN PPDT1 Peningkatan Kualitas SDM Industri Kemenperin Usulan RAN PPDT2 Penumbuhan dan Pengembangan IKM Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan Kemenperin Usulan RAN PPDT3 Penumbuhan dan Pengembangan IKM Pangan, Barang Dari Kayu, dan Furnitur Kemenperin Usulan RAN PPDT4 Penumbuhan dan Pengembangan Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan Kemenperin Usulan RAN PPDT1 Bantuan Peningkatan Kesejahteraan KAT Kemensos Usulan RAN PPDT
REPUBLIK INDONESIA
Isu Strategis dan Prioritas
Pembangunan Wilayah JAWA-
BALI
Pembangunan Wilayah
NUSA TENGGARA
Isu Strategis dan Prioritas Pembanguna
n WilayahMALUKU
Isu Strategis dan Prioritas
Pembangunan WilayahPAPUA
(-)
12
Isu Strategis dan Prioritas
Pembangunan Wilayah
KALIMANTAN
Isu Strategis
dan Prioritas Pembangunan WilayahSULAWESI
Proyek Prioritas
Kegiatan Prioritas
Proyek Prioritas
Kegiatan Prioritas
Proyek Prioritas
Kegiatan Prioritas
Proyek Prioritas
Kegiatan Prioritas
Proyek Prioritas
Kegiatan Prioritas
Proyek Prioritas
Kegiatan Prioritas
Proyek Prioritas
Kegiatan Prioritas
Proyek Prioritas
Kegiatan Prioritas
Proyek Prioritas
Kegiatan Prioritas
RENJA K/L B RENJA K/L CRENJA K/L A
Program Prioritas
Program Prioritas
Program Prioritas
PENDEKATAN BOTTOM UPDALAM MENENTUKAN PRIORITAS MENU KEGIATAN PPDT
REPUBLIK INDONESIA
13
13
CONTOH : FAKTA PEMBANGUNAN KAB. LOMBOK TIMUR
o Rendahnya PRODUKTIVITAS, NILAI TAMBAH danPENDAPATAN karena terbatasnya BENIH/BIBIT,terbatasnya PENGETAHUAN dan KETERAMPILANTEKNOLOGI produksi, kurangnya TENAGAPENYULUH dan PENDAMPING, rendahnya hilirisasiPENGOLAHAN produk unggulan, terbatasnya aksesPASAR untuk sektor pertanian (48 %)
Isu Strategis1. Investasi: Belum optimalnya manfaat investasi karena belum memadainya investasi, alokasi belanja dan rendahnya
kualitas belanja. 2. Pendampingan: Belum efektifnya pendampingan karena kurang memperhatikan kondisi sosial budaya dan adat
masyarakat. 3. Prasarana: Terbatasnya akses pendidikan, kesehatan, air bersih, internet; dan terbatasnya akses transportasi dari
desa-desa ke pusat kegiatan ekonomi.4. Ekonomi: Terbatasnya pengembangan lembaga ekonomi seperti koperasi dan BUMDesa (mis. Rumput Laut)
Belanja Pegawai (DAU) = 48,89 %
(2016)
SDM
EKONOMI
KKD
IPM sudah melebihi target Dating (62,78)
=> Potensi Entas
REPUBLIK INDONESIA
CONTOH: PERKIRAAN KEBUTUHAN PENDANAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
SektorKebutuhan
dana (Milyar Rp)
Usulan Daerah* (Milyar Rp)
APBD Kabupaten/
Kota
APBD Provinsi
Kementerian/ Lembaga
DSPUsulanHibah
RRMasyarakat
DuniaUsaha
LainnyaSurplus/ Defisit
Permukiman6.753,31 47,97 0,00 1253,26 4959,07 137,61 0,00 0,00 356,00 0,59
Infrastruktur834,47 29,75 9,34 754,84 0,00 31,50 0,00 2,61 0,00 (6,43)
Sosial2.582,31 185,69 154,37 679,63 52,20 293,44 908,92 136,34 51,68 (120,03)
Ekonomi Produktif 680,77 30,90 34,02 102,22 20,95 68,44 420,14 34,45 0,00 30,34
Lintas Sektor589,73 40,21 66,86 136,30 0,00 337,78 5,52 3,20 0,00 0,14
Jumlah11.440,59 334,53 264,58 2926,24 5032,22 868,77 1334,57 176,60 407,68
*rincian usulan daerah perlu dilakukan verifikasi;
REPUBLIK INDONESIA
15
CONTOH: KAB. LOMBOK TIMUR – PROVINSI NTB
Penyebab ketertinggalan di Lombok Timur:1. SDM**)2. Prasarana dan Sarana Dasar*)3. Kemampuan Keuangan Daerah4. Ekonomi ***)
Sektor Dukungan KegiatanKebutuhan
Dana
Infrastruktur*) Dermaga, jalan, jembatan, pelabuhan (kayangan), sarpras air minum, MCK Komunal, Sumur/air baku
-
Sosial**) RS, Tempat Ibadah, Puskesmas, posyandu, TK/RA, SD, SMP, SMA/SMK, MAdrasah
-
EkonomiProduktif***)
Pasar, kandang, Bimtek/pelatihan/pendampingan, PPI/TPI, Gudang, Mesin pabrik es, ekowisata, modal usaha
-
Sumber: Rencana Aksi RR Kabupaten Lombok Timur Keputusan
Bupati Lombok Timur No. 188.45/553/PD/2018
16
PERSIAPAN RANCANGAN RAN PPDT 2020& STRANAS PPDT 2020-2024
REPUBLIK INDONESIA
17
Des Jun
Perpres RKP 2019 & Pagu Anggaran 2019
Nov
Alokasi Anggaran2019
Pembahasandengan DPR
Des
RancanganRAN 2020
KORELASI TIMELINE PENYUSUNAN RAN PPDT DENGAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PASCA PP 17/2017
Apr
Musrenbangnas 2019
Mei
Permen RKP 2019
Pemantauan 2018 & Rancangan RAD 2020
Penetapan RAD 2019
Pagu Anggaran2020
PenetapanRKP 2020
JunMei
Evaluasi 2017
RancangannRKP 2020
Jan
RancangannRKP 2019
Jan
RAD PPDT
2017 2018 2019
RAKORTEK & DAK
Mar
RKP
RAN PPDT
Evaluasi 2017 & Penyusunan
RancanganRAN 2019
PenetapanRAN 2019
Penetapan RAD 2020
PenetapanRAN 2020
Kemendes PDTT menyampaikan Rancangan
RAN PPDT 2020 pada Desember 2018
REPUBLIK INDONESIA
18
1. Rancangan RAN PPDT 2020 merupakan KEBUTUHAN untuk menjawab permasalahanpembangunan di daerah tertinggal.
2. Input dari Rancangan RAN PPDT 2020 berasal dari output Dana Dekon PPDT TA 2018 yangsalah satunya menghasilkan daftar kebutuhan kegiatan tahun 2020. Usulan kebutuhan daripemerintah daerah dianalisis lebih lanjut oleh Kemendes PDTT untuk menghasilkan prioritaskegiatan di daerah tertinggal
3. Rancangan RAN PPDT 2020 disampaikan pada Desember 2018 kepada:➢ Bappenas sebagai input dalam penyusunan Rancangan Awal RKP 2020 dan Rancangan RPJMN
2020-2024➢ K/L sebagai imput dalam penyusunan Rancangan Awal Renja dan Kortek K/L dengan pemda
4. Rancangan RAN PPDT tidak harus identik dengan nomenklatur Renja atau RKA K/L karena akanmenjadi masukan bagi K/L khususnya dalam menyusun rancangan Renja K/L 2020
5. Rancangan RAN PPDT 2020 akan diperbaharui menjadi RAN PPDT 2020 (sesuai dengannomenklatur Renja K/L) seiring dengan proses perencanaan pembangunan tahunan berkoordinasidengan Bappenas dan K/L terkait, dan akan ditetapkan menjadi Perpres RAN PPDT 2020 padaBulan Juni 2019
PERSIAPAN PENYUSUNAN RANCANGAN RAN PPDT TA 2020
Dana Dekon Provinsi:Rancangan RAD 2020
Analisis oleh Kemendes PDTT
Rancangan RAN PPDT 2020
REPUBLIK INDONESIA
19
Pusat/ Daerah
Output 2017 2018
Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
Daerah
Evaluasi RAD 2017 v
Pemantauan RAD 2018 v v v
Penetapan RAD PPDT 2019 v
Penyusunan Rancangan RAD 2020 v v
Pusat
Evaluasi RAN 2017 v
Pemantauan RAN 2018 v v v
Penyampaian Rancangan RAN 2019 sebagai masukan RKP 2019
v v
Penetapan RAN PPDT 2019 v
Penyusunan Rancangan RAN 2020 v v
Penyampaian Rancangan RAN 2020 sebagai masukan RKP 2020
V
OUTPUT DANA DEKON PPDT TA 2018
REPUBLIK INDONESIA
DANA DEKON 2018
ANALISIS MASALAH KETERTINGGALAN
1. Identifikasi aspek ketertinggalan prioritas2. Identifikasi akar masalah penyebab berbasis kriteria
ketertinggalan utama di daerah
ANALISIS ISU STRATEGIS
Analisis perumusan isu strategis berbasis akar masalah utamaketertinggalan
PENGUATAN SUBSTANSI DANA DEKON PPDT TA 2018
ANALISIS TEMATIK
Konsep dan sasaran rencana pembangunan berbasis THIS yangmenjawab permasalahan dan isu strategisContoh: Aspek Ekonomi→ Pengembangan kawasan Agropolitan “X”Sasaran : > Meningkatkan produktivitas hasil pertanian menjadi 5,4
ton/ha> Meningkatkan penerimaan tetap petani sebesar 15%
Menjadi acuan penyusunan isu strategis
Menjadi acuan penyusunan perencanaan berbasis THIS
REPUBLIK INDONESIA
TEMATIK WHATKomoditas unggulan apa yang akan dikembangkan(maksimal 3 komoditas per kabupaten) dan aspek
ketertinggalan apa yang akan diatasi?
INTEGRATIF WHO
Siapa saja stakeholder yang terkait? (menunjukkan integrasi lintas sektor, lintas aktor
termasuk usulan kebutuhan yang akan didanaioleh APBN, dan lintas sumber bendanaan)
SPATIAL WHEREDimana lokasi pelaksanaan yang mencerminkan
pendekatan kawasan? (contohnya: kawasanagrowisata, minapolitan, sentra perikanan, KSK, dll)
HOLISTIK HOW
Bagaimana mekanisme pelaksanaan secarahulu – hilir? (keterkaitan antar subsector meliputi peningkatan produktivitas, nilai
tambah dan berorientasi pasar)
PENYUSUNAN RANCANGAN RAN 2020 AGARMENCERMINKAN ASPEK T-H-I-S
22
DAK
DAKReguler
DAKAfirmasi
DAKPenugasan
PSO
AngkutanTol Laut
AngkutanPerkeretaapian
BUMN
Jalan Tol Pelabuhan Bandara KeretaApi
NavigasiUdara
SarprasTIK
DANA DESA
Pembangunan Desa
PemberdayaanMasyarakat
Desa
HIBAH
• Peningkatan kemampuan aparat dalam penanggulanganbencana,
• Peningkatan kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat, • Peningkatan kapasitas relawan bencana,• Pengembangan Sistem Peringatan Dini, • Penyediaan Logistik dan Peralatan Kebencanaan, • Pembangunan infrastruktur mitigasi bencana, • Peningkatan Kualitas Penanganan Darurat, • Peningkatan dan pemulihan daerah pascabencana, • Pengembangan data, informasi, pengetahuan, dan
teknologi kebencanaan, • Penguatan kebijakan dan regulasi berbasis kajian
penanggulangan bencana, • Penataan ruang di kawasan rawan dan pasca bencana.
K/L
INTEGRASI PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN DESA
TramwaySurabaya
SarprasTIK
BandaraLabuan Baju
Pelabuhan MargaGiri Ketapang
BRT/LRTMedan
KA Makassar –Pare-pare
KPBU
Bandara Kulon ProgoBandara Kertajati
Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Tol Trans-Sumateradan Trans-Jawa
PINA
Menggiring potensi pendanaan yang ada ke KTI dalam rangka mengurangi kesenjangan antarwilayah
PenyelenggaraanPemerintahan
Desa
PembinaanKemasyarakatan
Desa
PENUTUP
1. Pemerintah mempunyai KOMITMEN TINGGI untuk mendorong percepatanpembangunan daerah tertinggal yang dituangkan dalam berbagai kebijakan danprioritas nasional (RPJMN dan RKP).
2. Regulasi yang sudah ada dan dokumen perencanaan tentang PercepatanPembangunan Daerah Tertinggal dipandang sudah memadai, namundiperlukan regulasi yang mengikat komitmen pelaku pembangunan.
3. Langkah-langkah percepatan pembangunan daerah tertinggal:
1) Optimalisasi DAK dan belanja Pemda dengan prioritas kabupaten yangmemiliki kesenjangan SPM tinggi dan kapasitas fiskal rendah; denganmemperhitungkan kebutuhan biaya nyata di setiap daerah tertinggal
2) Penajaman Belanja K/L di daerah tertinggal untuk meningkatkan kualitasSDM, peningkatan akses dan konektivitas, dan pengembangan ekonomi lokal.
3) Perluasan kerjasama dan kemitraan investasi yang solid antaraKementerian/lembaga, Pemerintah Daerah, dan Badan Usaha.
REPUBLIK INDONESIA
24
TERIMA KASIH