Post on 25-Jan-2017
Perencanaan Sektoral: Tinjauan terhadap Pendekatan ROCIPPI
Wijaya Kusumawardhana Direktorat Industri, IPTEK, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif
BAPPENAS
KERANGKA PAPARAN
2
3
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait pengunaan metode ROCCIPPI dalam melakukan pengujian terhadap pelaksanaan UU 25/2004 tentang SPPN. Diantaranya adalah:
① Harus jelas bahwa evaluasi pelaksanaan UU25/2004 terkait dengan persoalan hukum.
② Karena analisis akan terkait dengan persoalan hukum maka penggunaan pendekatan ROCCIPI diarahkan untuk menguji, apakah terdapat masalah hukum akibat norma hukum dalam UU 25/2004 yang tidak jelas (rule), atau ada kesempatan untuk melanggar UU itu (opportunity). Demikian pula, bila UU tersebut tidak efektif, apa dikarenakan tidak ada kapasitas (capacity) dari pelaku dalam melaksanakan hukum (K/L atau Pemda), kurangnya sosialisasi (communication), atau ada tata nilai (ideology) masyarakat yang tidak akomodatif terhadap hukum. Perlu diketahui pula dampak resiko atau manfaat bagi si pelaku (interest), serta prosedur dan mekanisme (process) untuk kesamaan pemahaman atas UU tersebut.
③ Diharapkan analisis ROCCIPI akan memudahkan identifikasi persoalan dan kebutuhan pembentukan hukumnya, sebelum dituangkan dalam naskah akademik.
PENDEKATAN ROCCIPI DALAM
ANALISIS UU 25/2004
ROCCIPI KRITERIA
RULE Keselarasan dengan peraturan perundangan-undangan lainnya
Rumusan substansi jelas dan dapat dimengerti
Tugas dan fungsi (kewenangan) para pihak diuraikan dgn jelas dan terukur
Para pihak terkait dicantum dengan lengkap dan jelas
Telah dilengkapi dgn peraturan perundangan-undangan "turunan" atau aplikasi bagi implementasi
OPPORTUNITY Munculnya eksternalisasi (prilaku dampak) positif
Munculnya eksternalisasi (prilaku dampak) negatif
CAPACITY Ketersediaan waktu
Ketersediaan SDM/kompetensi
Ketersediaan anggaran
Ketersediaan sarana dan prasarana
Mekanisme implementasi (mudah/sulit)
COMMUNICATION Sosialisasi regulasi (campaign, dll)
Internalisasi regulasi (fasilitasi, bintek)
Upaya pentaatan melalui komunikasi
Feedback for improvement
Recognition (penghargaan atas ketaatan)
INTEREST Keuntungan bila mentaati
Biaya atau kerugian bila tidak mentaati
Peluang yang diperoleh bila mentaati
Risiko bila tidak mentaati
PROCESS Kejelasan deskripsi para pihak terkait
Kejelasanan tugas fungsi para pihak
Kejelasan mekanisme/proses bisnis
Alat bantu/aplikasi bagi implementasi
Tatalaksana dalam implementasi
IDEOLOGY Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas implementasi
Social presure (bila tidak melaksanakan)
Sanksi formal bagi pelanggaran
KOMPONEN & KRITERIA ROCCIPI
6
Rule
DEFINISI
• Perencanaan suatu proses penyiapan seperangkat keputusan untuk dilaksanakan pada waktu yang akan datang yang diarahkan untuk pencapaian sasaran tertentu.
7
Berhubungan dengan Masa Depan
Mendesain Seperangkat Kegiatan secara Sistematis
Dirancang untuk mencapai Tujuan
*) Kunarjo, Perencanaan dan Pembiayaan Pembangunan, UI Press, 3ed, 1996
Syarat Perencanaan yang baik
1. Didasari dengan Tujuan yang Jelas
2. Mencerminkan Konsistensi dan Realistis
3. Melibatkan Pengawasan yang Kontinu
4. Mencakup aspek Fisik dan Pembiayaan
5. Memahami Ciri Hubungan antar-variabel Ekonomi
6. Memuat Hubungan Koordinasi.
8
PERENCANAAN : suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang
tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia
PEMANTAUAN : kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan rencana
pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin
EVALUASI : rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (input),
keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar
Meliputi perkembangan realisasi penyerapan dana, realisasi pencapaian target keluaran (output), dan kendala yang dihadapi
Pengertian Dasar
9
10
Process & Communication
• UU 25/2004 : SPPN – KERANGKA REGULASI
– KERANGKA PENDANAAN
• UU 17/2003 : KEUANGAN NEGARA – ANGGARAN TERPADU
– ANGGARAN BERBASIS KINERJA
– KERANGKA PENGELUARAN BERJANGKA MENENGAH (MTEF)
• PERATURAN PRESIDEN NO. 28/2008
– KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL
– PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL
– PENGEMBANGAN KOMPETENSI DAERAH
Beserta turunannya, seperti: PP 39/2006 dan PP 40/2006
Beserta turunannya, misal: PP 8/2006
ACUAN PERATURAN HUKUM YANG ADA….
11
Contoh Keselarasan Antar Peraturan di sektor industri
Mengkomunikasikan hal ini secara reguler kepada
seluruh level pelaksana program
Internalisasi regulasi
mendorong pemahaman
aturan yang lebih
menyeluruh
Tahapan Pembangunan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025
12
RPJM 1 (2005-2009)
RPJM 2 (2010-2014)
RPJM 3 (2014-2019)
RPJM 4 (2020-2024)
Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkat-kan kualitas SDM, membangun kemampuan iptek, memperkuat daya saing perekonomian
Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat kesejah-teraan yang lebih baik.
Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pem-bangunan keung-gulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang de-ngan struktur pere-konomian yang ko-koh berlandaskan keunggulan kompetitif.
Penyusunan Rencana di level Sektor harus
diawali dengan Pemahaman akan Substansi
Perencanaan Jangka Panjang dan Menengah
Memahami Mekanisme dan
Tahapan
Substansi Dalam Dokumen Perencanaan
MUATAN RPJP
Penjabaran Tujuan Nasional kedalam:
• Visi dan Penjabarannya;
• Misi;
• Arah Pembangunan Nasional
• Kewilayahan
• Sarana – Prasarana
• Bidang Kehidupan
MUATAN RPJM
Penjabaran visi, misi, program Presiden; Berpedoman pada RPJP Nasiona 1. Strategi Pemb. Nasional
2. Kebijakan Umum
3. Kerangka Ekonomi Makro
4. Program – program • Kementerian,
• Lintas kementerian,
• Kewilayahan, dan
• Lintas kewilayahan
yang memuat kegiatan pokok dalam:
Kerangka Regulasi
Kerangka Anggaran
Pendekatan Penyusunan Rencana Program & Kegiatan Pembangunan
Ran
can
gan
Aw
al R
PJM
Nas
ion
al
Penjabaran dari Visi-Misi-Program
Presiden:
1. Strategi Pembangunan Nasional,
2. Kebijakan Umum dan
3. Program Prioritas Presiden
4. Kerangka Ekonomi Makro
1. Strategi Pemb. Nasional
2. Kebijakan Umum
3. Kerangka Ekonomi Makro
4. Program – program
• Kementerian,
• Lintas kementerian,
• Kewilayahan, dan
• Lintas kewilayahan
memuat kegiatan pokok :
a) Kerangka Regulasi
b) Kerangka Anggaran Ran
can
gan
RP
JM N
asio
nal
Rancangan Renstra-KL
Format Penulisan
Diatur dalam PP 40/2006
Top
Down Bottom
Up
14
Penyusunan RPJP Nasional<Satu Tahun Sebelum Berakhir RPJP Yang Berlaku>
Pre
sid
en
Me
nte
ri P
PN
Pe
nye
len
gg
ara
Ne
ga
raM
asya
raka
tD
PR
Evaluasi
RPJP(-1)
Evaluasi
RPJP(-1)
Evaluasi
RPJP(-1)
Pemikiran
Visioner
Pemikiran
Visioner
Pemikiran
Visioner
Rancangan
Awal RPJPMusrenbang
Jangka Panjang
Rancangan Akhir
RPJP Nas
Diajukan
sebagai RUU
RPJP Inisiatif
Pemerintah
Ditetapkan
Dengan Undang-
Undang
RPJP Nasional
Dihimpun dan
Dikaji
Aspirasi
Pemangku
Kepentingan
Aspirasi
Pemangku
Kepentingan
Acuan bagi
RPJP Daerah
Penyusunan RPJM NasionalTahun Terakhir Presiden Dilantik 2 Bulan 3 Bulan
KE
ME
NT
ER
IAN
PP
N
KE
ME
NT
ER
IAN
PP
NK
EM
EN
TE
RIA
N /
LE
MB
AG
A
KE
ME
NT
ER
IAN
/
LE
MB
AG
AM
AS
YA
RA
KA
TM
AS
YA
RA
KA
TD
AE
RA
HD
AE
RA
HP
RE
SID
EN
PR
ES
IDE
N
Aspirasi
Masyara
kat yg
Teramati
Kinerja
Pembang
-unan
Daerah
Visi Misi
Program
CaPres
PEMILU
Visi Misi
Presiden
Terpilih
Rancangan
Awal RPJM
Nasional
Sidang
Kabinet
Rancangan
Renstra - KL
Rancangan
RPJM
Nasional
Musrenbang
Jangka
Menengah
Nasional
Rancangan
Akhir RPJM
Nasional
Sidang
Kabine
RPJP
Nasional
Perenc
Tekno
kratik
Perenc
Tekno
kratik
Ditetapkan
dgn
PerPres
Penyesu
aian
RPJM
Nasional
Renstra - KL
Penyesuaian
RPJM DaerahAspirasi
Daerah
Aspirasi
Pemangku
Kepentingan
Penelaahan
Renstra-KL
17
Opportunity dan Interest
Rencana Kerja Dan Anggaran (RKA-K/L) Kementerian Negara/Lembaga Departemen
Apakah RKA-K/L ????
Dokumen Perencanaan Dan Pengganggaran yang berisi:
Program dan Kegiatan K/L
yang merupakan Penjabaran Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
dan Rencana Strategis K/L dalam Satu Tahun Anggaran serta
Anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya…
18
Penyusunan Perencanaan Sektoral Tahunan
melibatkan faktor Anggaran dalam format
Program, Kegiatan dan Kinerja
Memahami Potensi Resiko dan Manfaat
Paradigma baru konsep program/kegiatan
Daftar Usulan - “Shopping List” • Sebanyak-banyaknya • Seindah-indahnya • Tidak terbatas
DULU SEKARANG
Rencana Kerja - “Working Plan” • Input (Rp., Naker, Fasilitas, dll.) • Kegiatan (Proses) • Output / Outcome
Sehingga Perencanaan Program/Kegiatan • Dimulai dengan informasi tentang ketersediaan sumberdaya
dan arah pembangunan nasional Critical point-nya adalah • Menyusun hubungan optimal antara input, proses, dan
output / outcomes
Karena: Ada Sanksi Pidana
Pasal 34 UU 17/2003 19
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran/RKA
mengandung Ancaman (UU 17/2003) namun TIDAK
dengan penyusunan RKP (UU 25/2004)
RKP
Penjabaran RPJM Nasional
1. Prioritas Pembangunan Nasional
2. Rancangan Kerangka Ekonomi
Makro
3. Arah Kebijakan Fiskal
4. Program – program
• Kementerian,
• Lintas kementerian,
• Kewilayahan, dan
• Lintas kewilayahan
yang memuat kegiatan dalam: Kerangka Regulasi
Kerangka Anggaran
Muatan RKP & Renja K/L
menurut UU 25/2004
Renja-KL
Penjabaran Renstra KL
1. Kebijakan KL
2. Program dan Kegiatan
Pembangunan • Dilaksanakan Pemerintah
• Mendorong Partisipasi Masyarakat
Proses Penyusunan RKP (Januari - April)<Medio Februari>
Me
ntr
i P
PN
Me
nte
ri
Ke
ua
ng
an
Pe
nye
len
gg
ara
Ne
ga
raD
ae
rah
Ka
bin
et
/
Pre
sid
en
Keuangan
Negara
Moneter - BI
Statistik - BPS
Data Sektoral
RPJM
Nasional DijabarkanRancangan
Awal RKP
SEB Men PPN
dan Men Keu
Pagu Indikatif
Rancangan
Renja-KL
Rancangan I
RKPMusrenbang
Pusat
Musrenbang
Provinsi
Musrenbang
Nasional
Rancangan
Akhir RKP
Sidang
Kabinet
Sidang
Kabinet
RKP
Ditetapkan
dgn
Perpres
Penyesuaian
Renja-KL
Renja-
KL
Rancangan
RKPD
Penyesuaian
Rancangan
RKPD
Renstra-
KL
RPJM
Daerah
DPR
Kabinet/
Presiden
Kement.NegaraPPN
Kement.Negara
Keuangan
Kement.Negara /
Lembaga
RPJM Nas
Januari - April September - Desember
Page 1
Diagram Proses Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
Mei - Agustus
Penyusunan
Rancangan AwalRKP
RancanganAkhir RKP
SEB Prioritas
Program dan
Indikasi Pagu
Kebijakan
Umum danPrioritas
Anggaran
Pembahasan
RKA-KL
PembahasanRAPBN
Penelaahan
Konsistensidengan RKP
PenelaahanKonsistensi
dengan PrioritasAnggaran
Kebijakan
Pemerintah
RENSTRAKL
A
RancanganRenja KL
SE PaguSementara
RKA-KL
LampiranRAPBN
(Himpunan RKA-KL)
Nota KeuanganRAPBN
danLampiran
UU
APBN
Keppres
tentangRKP
Kepprestentang
Rincian APBN
RancanganKeppres ttg
Rincian APBN
PembahasanPokok-pokok
Kebijakan Fiskal& RKP
Konsep DokumenPelaksanaan
Anggaran
DokumenPelaksanaan
Anggaran
Pengesahan
B D EDaerah C
(1)
(2) (6)
(7)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(17)
(18) (19)
(20a)
(21a)
(22)
(23)
(24)
(1a)
(3)
(14)
(15a)
(15b)
(16)
(19a)(12a)(6a)(5a)
23
Ideologi dan Capacity
Forum SKPD
Provinsi
Musrenbang
Kab/Kota
Musrenbang
Kecamatan
Musrenbang
Desa/Kelurahan
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI
PE
ME
RIN
TA
H P
US
AT
P
EM
ER
INT
AH
DA
ER
AH
Penyusunan
Renja SKPD Provinsi
Penyusunan
RKPD Kabupaten/Kota
Penyusunan Renja
SKPD Kabupaten/Kota
Penyusunan
RKPD Provinsi
B U L A N
RKPD
Penyusunan
RKP
Rakor
Pusat RKP
Musrenbang
Nasional RKP
Musrenbang
Provinsi RKPD Paska Musren
Provinsi
Forum SKPD
Kabupaten/Kota Renja
SKPD
Renja
SKPD
Renja
K/L
Paska Musrenbang
Kab/Kota
SEB MPPN/
Menkeu
Rapat Teknis
K/L-SKPD Renja
K/L
Keterkaitan Perencanaan Sektoral dan Daerah
melalui Mekanisme Musrenbang
Berpotensi terjadi Moral
Hazard Penetapan arah
kebijakan & prioritas
Rancangan awal RKP
Penelaahan Kesesuaian RKP
& Renja K/L
MUSRENBANG (Propinsi & Nasional)
Penyusunan kapasitas fiskal & Penyampaian pagu indikatif
Pembahasan Nota Keuangan
& RAPBN
Penelaahan RKA-KL
Penetapan alokasi belanja & pengesahan
dokumen anggaran
Pembahasan RUU APBN
SIKLUS DI BAPPENAS
SIKLUS DI KEMENKEU
Januari
Mei
Februari
November
Ketidak-sinergian Proses
Penyusunan Rencana & Penganggaran
Sinergi Perencanaan dan Penganggaran
belum tercermin dalam UU 25/2004
Perlu dukungan Ketersediaan
sumberdaya dan MonEv yang kuat di
semua lini
TERIMA KASIH
26
kusumawardhana@bappenas.go.id