Post on 11-Mar-2019
PERBEDAAN SIKAP TERHADAP TATA KRAMA JAWA
DALAM MENGHORMATI ORANG TUA
PADA REMAJA DESA DAN REMAJA KOTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh:
Rio Hartomo
NIM: 029114135
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERBEDAAN SIKAP TERHADAP TATA KRAMA JAWA
DALAM MENGHORMATI ORANG TUA
PADA REMAJA DESA DAN REMAJA KOTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh:
Rio Hartomo
NIM: 029114135
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR MOTTO
Aja sira wani marang wong tuwanira, jalaran sira bakal kena bendhu saka Kang Murbeng Dumadi. Wong kang ora weruh tatakrama udanagara (unggah-ungguh), iku padha karo ora bisa ngrasakake rasa nem warna (legi, kecut, asin, pedhes, sepet, lan pait). Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine dudu panutane putra wayah.
www.sekarjagad.org
“Witing trisno jalaran soko kulino” (Pembiasaan dan pengenalan secara baik adalah akar dari kecintaan
kasih yang harmonis)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini kupersembahkan untuk bapak ibuku tercinta, kakak
dan adikku, seseorang yang kukasihi, sahabat-sahabatku, ikan-ikan di
aquariumku, serta ilmu pengetahuan, demi kemajuan bersama.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 18 Januari 2008
Penulis,
Rio Hartomo
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
RIO HARTOMO (2008). Perbedaan Sikap Terhadap Tata Krama Jawa Dalam Menghormati Orang Tua Pada Remaja Desa dan Remaja Kota. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua pada remaja desa dan remaja kota. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua sebagai variabel tergantung, sedangkan remaja desa dan remaja kota sebagai variabel bebas.
Secara keseluruhan, jumlah subyek dalam penelitian ini terdiri dari 122 orang yang berada pada rentangan usia antara 15-18 tahun. Dengan rincian subjek sebagai berikut; 61 siswa SMK Diponegoro kelas satu, 2 dan 3, serta 61 siswa SMU Marsudi Luhur kelas satu, 2 dan 3, keduanya merupakan keturunan suku Jawa. Instrument penelitian ini adalah skala sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua yang terdiri dari 45 aitem dengan koefisien alpha sebesar 0.896. Melalui analisis data dengan uji-t diperoleh p>0.05 (p= 0,302), sehingga disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua pada remaja desa dan remaja kota.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT RIO HARTOMO (2008). The Difference Attitude About Javanese Manners Within Respecting Their Parents Between Adolescent Villager and Adolescent Townsman. Faculty of Psychology University of Sanata Dharma Yogyakarta.
The purpose of this research is to find out whether there is a difference in the attitude about Javanese manners within respecting their parents between adolescent villager and adolescent townsman. The variables as used in this research are attitude about Javanese manners within respecting their parents as dependent variable, whereas adolescent villager and adolescent townsman as an independent variable. Over all, the total subjects of this research are 122 people in the age range of 15-18 years old. In more detail the subjects of this research are; 61 SMK Diponegoro’s first, 2nd, 3rd degree students, and 61 SMU Marsudi Luhur’s first, 2nd, 3rd degree students. Both of them are Javanese. This research instrument is a measurement scale of the attitude about Javanese manners within respecting their parents which consist of 45 items with an alpha coefficient of 0.896. Through the analysis of the data using t-test, it was found that p> 0.05 (p= 0,302), thus it is inferential that there is no difference attitude about Javanese manners within respecting their parents between adolescent villager and adolescent townsman.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang
dilimpahkanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi dengan judul “perbedaan sikap terhadap tata krama Jawa dalam
menghormati orang tua pada remaja desa dan remaja kota” ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana di Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama proses pengerjaan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan,
dukungan dan dorongan dari berbagai pihak sehingga karya ini dapat terwujud.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
1. Bapak Edi Suhartanto, Selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta untuk segala bimbingan dan nasehat beliau
selama penulis menimba ilmu di Fakultas Psikologi ini.
2. Bapak Minta Istono, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktu di sela-sela kesibukannya untuk selalu mengingatkan penulis
dimanapun dan kapanpun.
3. Pihak-pihak yang terlibat sebagai responden dalam penelitian ini, kepala
sekolah, dan guru-guru yang bersedia meluangkan jam mengajarnya.
Terima kasih atas segala bantuan dan juga kerelaan membantu penulis
dalam penulisan skripsi ini.
4. Bapak Ibuku yang selalu mendoakan kelulusanku. Trimakasih atas
doanya, nasehatnya dan yang tidak kalah penting adalah kucuran dananya,
hehehe...
5. Bayu my brother, atas bantuannya mengetik beberapa halaman.
Setidaknya bisa ngetik 10 jari ada gunanya kan....
6. Mas Brian the big brother, yang selalu memotivasi tanpa kenal lelah
(kapan tesisnya selesai?).
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Teman-temanku. Joe yang bantuin cari sekolahan (fiuh..., it’s the hardest
part, thanks bro), Tanti, yang banyak memberi masukan (baik dalam
bentuk ilmu maupun logistik, sampaikan trimakasih buat mamahmu ya,
suguhanya enak, hehe..), dan Lisna yang menjadi motivasi (lulusnya
cepet), serta semua teman-teman angkatan ’02 (Pandji, Ohaq, Obet,
Vincen, Ciryl, Dedi, dan semua yang belum disebut), tnx yaa... yang sudah
lulus moga cepet dapet kerja, yang belum moga cepet lulus...
8. To my best part of me, Aril Halida. Kau membuat hidupku lebih bermakna
dengan rasa sayangmu, cintamu, perhatianmu, nasehatmu, dorongamu,
motivasimu, sampai ancamanmu, pokoknya u complete me deh...
9. Keluarga Aril. Mamah, papah, mas Neo, serta sepupu-sepupu dan
keponakan-keponakannya atas penerimaan yang tulus yang telah
menganggapku sebagai bagian dari keluarga, trimakasih banyak.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
dengan terbuka, saya menerima saran dan kritik demi perbaikan dan
kesempurnaan karya ini. Besar harapan saya agar skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang berkepentingan.
Penulis
Rio Hartomo
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………… iii
HALAMAN MOTO …………………………………………………. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………… v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………… vi
ABSTRAK……………………………………………………………. vii
ABSRACT…………………………………………………………….. viii
KATA PENGANTAR………………………………………………... ix
DAFTAR ISI …………………………………………………………. xi
DAFTAR TABEL…………………………………………………….. xiv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………….. xv
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… 1
A. Latar Belakang……………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………….. 7
C. Tujuan Penelitian..………………………………………….. 7
D. Manfaat Penelitian………………………………………….. 7
BAB II DASAR TEORI………………………………………………. 9
A. Sikap ………………………………………………………. 9
1. Pengertian Sikap…………………………………… 9
2. Struktur Sikap……………………………………… 12
3. Pembentukan Sikap………………………………… 15
4. Fungsi Sikap……………………………………….. 18
B. Tata Krama Jawa …………………………………………. 20
1. Pengertian Tata Krama Jawa………………………. 20
2. Tata Krama Jawa Dalam Menghormati
Orang Tua…………………………………………... 22
Aspek Tata Krama Jawa……………………………. 24
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Sikap Terhadap Tata Krama Jawa
Dalam Menghormati Orang Tua.......................................... 25
D. Remaja……………………………………………………. 27
1. Perkembangan Sosial Remaja…………………….. 29
E. Pengertian Kota dan Desa ................................................... 30
1. Pengertian Kota....................................................... 30
2. Pengertian Desa....................................................... 32
F. Perbedaan Remaja Desa dan Remaja Kota......................... 36
1. Karakter Remaja Desa............................................ 36
2. Karakter Remaja Kota............................................ 37
G. Perbedaan Sikap Remaja Kota Dan Remaja Desa
Terhadap Tata Krama Jawa
dalam Menghormati Orang Tua............................................ 40
H. Hipotesa Penelitian............................................................... 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................... 42
A. Jenis Penelitian..................................................................... 42
B. Identifikasi Variabel............................................................. 42
C. Definisi Operasional............................................................. 42
1. Remaja...................................................................... 42
2. Sikap Terhadap Tata Krama Jawa
Dalam Menghormati Orang Tua............................... 44
D. Subyek Penelitian ................................................................ 46
E. Prosedur penelitian................................................................ 47
F. Metode dan Pengumpulan Data…………………………… 47
1. Metode Penyusunan Skala……………………….... 48
G. Validitas dan Realibilitas Alat Ukur..................................... 49
1. Validitas.................................................................... 49
2. Uji Kesahihan Aitem................................................ 50
3. Realibilitas................................................................ 51
H. Analisis Data........................................................................ 52
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................... 53
A. Pelaksanaan Penelitian......................................................... 53
B. Hasil Penelitian.................................................................... 54
1. Uji validitas.............................................................. 54
2. daya diskriminasi aitem........................................... 54
3. Uji Reliabilitas......................................................... 55
4. Uji asumsi analisis data........................................... 56
5. uji Hipotesisi penelitian........................................... 57
6. Kategori Skor Penelitian......................................... 59
C. Pembahasan........................................................................ 60
BAB V PENUTUP 65
A. Kesimpulan................................................................. 65
B. Saran........................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA............................................................... 67
LAMPIRAN.............................................................................. 70
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
TABEL
1. Spesifikasi sikap terhadap Tata Krama Jawa.............................. 48
2. Pemberian Skor Terhadap Skala Sikap
Terhadap Tata Krama Jawa........................................................ 48
3. Distribusi Usia Kelompok Remaja Desa
dan Remaja Kota........................................................................ 53
4. Proporsi Sebaran Aitem Yang Gugur Setelah Uji
Coba.......................................................................................... 55
5. Ringkasan Uji-t (hipotesis)........................................................ 58
6. Ringkasan Uji-t (kategorisasi)................................................... 59
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
1. Data Penelitian Kelompok Remaja Desa dan Kelompok
Remaja Kota
LAMPIRAN B
1. Uji Reliabilitas Alpha Skala Penelitian
2. Uji Reliabilitas Alpha Aitem Sahih
LAMPIRAN C
1. Data Penelitian Sahih Kelompok Remaja Desa dan
Kelompok Remaja Kota
LAMPIRAN D
1. Analisa Statistik: Perbedaan Sikap Terhadap Tata Krama
Jawa Dalam Menghormati Orang Tua Pada Remaja Desa dan
Remaja Kota
LAMPIRAN E
1. Skala Penelitian
2. Surat Ijin Penelitian
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ciri masyarakat Indonesia saat ini adalah sebagai masyarakat transisi
yang sedang beranjak dari keadaanya yang tradisional menuju kepada kondisi
yang lebih modern (Sarwono, 1989). Masyarakat Indonesia dihadapkan pada
budaya asing yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan nilai-nilai dalam
budaya tradisional yang telah lama menjadi pedoman dalam berperilaku.
Budaya Jawa sebagai bagian dari budaya tradisonal Indonesia juga mengalami
hal yang sama. Seiring dengan laju perkembangan informasi dan komunikasi
yang begitu pesat, nilai-nilai tata krama, terutama bagi generasi muda sudah
semakin menipis. Perkembangan tersebut berpengaruh pada memudarnya
aturan-aturan tata krama Jawa.
Orang Jawa yang hidup di masa kini mulai meninggalkan beberapa
aturan dalam tata krama. Pada intinya, sudah ada pergeseran pandangan
terhadap nilai-nilai budaya Jawa. Misalnya saja masalah penggunaan bahasa,
dimana anak muda yang berkomunikasi dalam bahasa Jawa krama halus
kepada orang tuanya sudah jarang ditemui. Banyak pasangan-pasangan muda
Jawa yang justru hanya menggunakan bahasa Indonesia tanpa mengenalkan
atau membiasakan bahasa Jawa krama halus kepada anaknya, karena
menganggap bahasa Jawa tidak penting lagi atau bisa juga disebabkan karena
tuntutan masyarakat modern yang ingin serba praktis dan cepat sehingga
mereka merasa tidak ada waktu untuk mengajarkan hal itu. Padahal pengenalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
bahasa krama halus sejak dini sangat penting karena komunikasi orang Jawa
dalam pergaulan sangat memperhatikan unggah-ungguhing basa. Kepribadian
seseorang bisa dicitrakan dalam bentuk kemampuan berbahasa, penggunaan
yang tepat akan mendatangkan sikap hormat dan pilihan kata yang benar
menyebabkan urusan menjadi lancar (Purwadi, 2005).
Tata krama adalah aturan yang diajarkan secara turun-temurun yang
berguna dalam bergaul dengan orang lain. Tata krama Jawa mencakup aturan-
aturan dalam bersikap dan bergaul terhadap orang yang lebih tua atau muda,
makan, duduk, berpakaian dan bertuturkata. Tata krama ini menentukan
bagaimana seseorang harus bersikap terhadap orang lain, yang tujuannya
adalah untuk menjaga keselarasan dalam hidup bermasyarakat.
Tata krama yang merupakan bagian dari budaya Jawa pada dasarnya
diajarkan secara turun-temurun. Seseorang yang memiliki garis keturunan Jawa
cenderung mempelajari budaya Jawa dari orang tua dan lingkungannya.
Misalnya saja anak akan melihat, mengamati, dan mungkin mengaplikasikan
bagaimana orang tua bertutur kata ataupun bersikap terhadap orang lain. Orang
tua dapat mengajarkan bagaimana anak seharusnya berperilaku dilingkungan
sosialnya. Tidak jarang pula orang tua yang masih kental dengan didikan Jawa
cenderung akan memberikan suatu bentuk hukuman bilamana anak dianggap
telah bersikap tidak sopan terhadap orang tua. Hal ini dilakukan karena
menganggap perilaku anak tersebut dapat berpengaruh terhadap nama baik
keluarga dihadapan orang lain bilamana anak berperilaku serupa. Sanksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
terhadap pelanggaran tata krama juga berlaku ditingkat masyarakat, misalnya
saja menjadi bahan pergunjingan atau sindiran dari orang sekitarnya.
Melihat realita ini, dapat dikatakan bahwa orang Jawa sebenarnya sangat
menjunjung tinggi nilai tata krama kepada orang lain. Sikap tersebut umumnya
ditujukan terhadap orang yang lebih tua atau dituakan karena orang Jawa
sangat mementingkan adanya kerukunan dan keselarasan dalam hidup
bermasyarakat. Di dalam tata krama itu pula terdapat suatu pedoman
bagaimana cara seseorang menghargai keberadaan orang lain.
Tata krama bagi orang Jawa sangat penting artinya, karena tata krama
dapat mencerminkan peradaban suatu bangsa. Orang Jawa pada umumnya
beranggapan bahwa penampilan lahir pencerminan dari batin. Penampilan lahir
yang dimaksud antara lain adalah tata krama. Seseorang yang dapat bertata
krama dengan baik akan mendapat sanjungan, begitu sebaliknya, akan
dipandang rendah oleh orang lain. Jadi tata krama bagi orang Jawa merupakan
pedoman hidup dalam pergaulan bermasyarakat dan berbangsa, yang sudah
berlaku secara turun-temurun (Taryati dalam Ariani, dkk., 2002). Individu
yang bisa memahami tata krama dengan baik, dia akan dapat membedakan hal-
hal yang baik dan buruk dalam menghadapi budaya asing. Akan tetapi bagi
mereka yang tidak memahami tata krama dengan baik, akan sangat rentan bagi
mereka dalam menerima begitu saja budaya asing tanpa memilah baik
buruknya. Jadi, tata krama dapat berfungsi sebagai pedoman untuk memilah-
milah baik buruknya budaya asing yang masuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Terdapat kenyataan dimana terjadi kecenderungan pada masyarakat saat
ini terutama yang tinggal di kota besar untuk tidak terlalu mempedulikan
adanya tata krama atau bahkan sanksi sosial yang mungkin mereka terima.
Pengaruh budaya luar yang semakin gencar diera globalisasi ini membuat
semakin banyak aturan-aturan yang sebenarnya baik menjadi bergeser makna
dan penghayatannya, termasuk juga nilai tata krama dalam budaya Jawa.
Masyarakat Jawa terutama remaja memegang peranan penting sebagai
penerus tradisi dan budaya. Budaya modern yang masuk membawa pengaruh
yang baik dan buruk bagi remaja. Pengaruh yang buruk akan menjauhkan
remaja dari kesadaran akan adanya pandangan-pandangan budaya asli Jawa.
Masyarakat kota terdiri dari berbagai individu dengan latar belakang budaya
yang berbeda dan hal ini sekiranya yang membuat remaja Jawa di kota lebih
terbuka terhadap hal-hal baru, dan tidak terikat terhadap nilai-nilai yang dianut
orang tua. Ariani, dkk. (2002) dalam penelitiannya mengatakan, di lingkungan
keluarga ada beberapa tata krama yang mulai bergeser terutama tata krama
yang berkaitan dengan berbicara, tata cara mengeluarkan pendapat, dan tata
cara bertegur sapa. Dikalangan generasi muda dewasa ini sudah tidak lagi
digunakan bahasa Jawa krama halus dalam percakapan sehari-hari terhadap
orang tua. Adanya pergeseran kedudukan seperti itu mengakibatkan unggah-
ungguh, tata krama, etika anak muda kepada orang tua tidak terlihat. Remaja
Jawa terlihat mulai meninggalkan nilai-nilai yang terkandung dalam budaya
Jawa yang menjadi pedoman untuk mengatur perilaku mereka. Hal ini
berpengaruh juga pada bagaimana remaja Jawa berperilaku (bertata krama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kepada orang lain sehingga seringkali menimbulkan benturan dengan pihak
orang tua atau lingkungan yang menginginkan pembinaan tata krama yang
ketat.
Remaja kota mendapat pengaruh budaya asing yang terkadang
berlawanan dengan apa yang mereka dapatkan dari pembina mereka (orang
tua, guru, lingkungan, dan lain-lain). Remaja kota memiliki karakter yang
berbeda dengan remaja desa karena anak-anak muda di kota adalah kelompok
yang memiliki akses paling terbuka ke sumber informasi. Mereka memungut
informasi di mana saja, dari televisi, majalah, radio bahkan sobekan poster di
pinggir jalan (Swastika, 2003). Mereka punya kesempatan untuk
memanfaatkan waktu luang di pusat-pusat perbelanjaan, tempat hiburan dan
ruang-ruang publik yang memungkinkan mereka untuk melakukan interaksi
dan pertukaran informasi (Swastika, 2003). Remaja Jawa yang tidak mampu
mengintegrasikan gencarnya budaya modern yang sedang melanda dengan
eksistensi nilai-nilai budaya Jawa akan segera kehilangan kesadaran akan
adanya filosofi budaya Jawa yang mengandung nilai-nilai kearifan (Wijayanti,
2005). Remaja Jawa tersebut seringkali menimbulkan kesalahpahaman atau
benturan dengan pihak orang tua dalam pergaulan sehari-hari yang pada
akhirnya dapat menimbulkan pertentangan sosial yang mengganggu
ketentraman dan ketertiban masyarakat seperti ugal-ugalan, mabuk-mabukan,
kebut-kebutan, dan sebagainya (Soehardi dalam Ariani, dkk., 2005).
Lain daerah, tentu lain pula kondisi masyarakat yang terdapat di
dalamnya. Remaja di desa tidak dapat mengingkari bahwa dalam lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
mereka adat istiadat masih dipegang kuat (Denprita, 2005). Karakteristik
remaja desa di Indonesia adalah terikat pada nilai-nilai orang tua dan
masyarakat sehingga mereka memiliki cara berpikir yang serupa dengan orang
tua dan tergantung pada orang tua (Sugiyanto, 1981). Remaja desa biasanya
hidup dalam lingkungan yang masih mememegang teguh tata krama sehingga
sejak kecil remaja di desa dikenalkan dengan aturan-aturan oleh orang tuanya.
Telah disebutkan oleh Swastika (2003) bahwa remaja desa memiliki akses
yang terbatas ke sumber informasi bila dibandingkan dengan remaja kota.
Informasi disini dapat diartikan sebagai budaya asing yang dapat
mempengaruhi perilaku remaja di desa. Keterbatasan informasi tersebut
sekiranya adalah yang menimbulkan perbedaan sikap pada remaja desa
terhadap remaja kota dalam hal tata krama Jawa.
Uraian diatas belum memberikan gambaran yang pasti bagaimana
sebenarnya sikap remaja desa dan kota terhadap tata krama Jawa. Karena di
desa sendiri sudah banyak perubahan seperti yang disebutkan oleh Denprita
(2005) bahwa tingkat aktivitas hedonis remaja desa tergolong tinggi. Mereka
biasanya meniru teman mereka yang terpengaruh media maupun urbanisasi.
Karakter remaja desa yang mulai berubah pun dapat menyebabkan remaja desa
sekarang menjadi lebih terbuka untuk menerima hal-hal baru. Keadaan di kota
sendiri bisa terjadi sebaliknya yaitu tidak selalu jauh dari pembinaan yang baik
mengenai tata krama. Sebagai contoh, daerah Kelurahan Kadipaten Daerah
Istimewa Yogyakarta yang merupakan daerah perkotaan dan letaknya dekat
dengan Kraton, memiliki pembinaan tata krama yang terlihat menonjol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
(Taryati, dkk., 1995). Kesimpulannya adalah, penelitian ini menjadi penting
karena belum ada kepastian akan adanya perbedaan sikap antara remaja Jawa
di kota dan di desa terhadap tata krama Jawa.
Hal inilah yang menimbulkan rasa keingintahuan peneliti untuk
mengetahui apakah ada perbedaan sikap antara remaja desa dengan remaja kota
terhadap nilai tata krama budaya Jawa khususnya dalam menghormati orang
tua. Maksud dari sikap ini adalah bagaimana remaja desa maupun kota
mempersepsikan, memaknai, muatan-muatan emosi/perasaannya serta
kecenderungan untuk berperilaku terkait dengan budaya Jawa, khususnya
masalah tata krama Jawa atau sopan santun dalam menghormati orang tua.
B. Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan sikap antara remaja desa dengan remaja kota
terhadap tata krama budaya Jawa dalam menghormati orang tua?
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui apakah ada perbedaan sikap antara remaja desa dengan
remaja kota terhadap tata krama budaya Jawa dalam menghormati orang tua.
D. Manfaat Penelitian
a. Praktis
Sebagai sumber data yang dapat digunakan untuk menindak
lanjuti hasil penelitian ini. Misalnya kajian dalam penanaman nilai-nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
pelajaran muatan lokal di sekolah atau intervensi lain yang
diperuntukkan bagi remaja dalam meningkatkan apresiasi terhadap
budaya Jawa.
b. Teoretis
Menambah khazanah dan wawasan dalam ilmu Psikologi sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sikap
1. Pengertian Sikap
Sikap merupakan suatu hal yang cukup banyak dibicarakan dalam
dunia psikologi. Hal ini tampaknya disebabkan oleh sifat dari sikap itu
sendiri yang merupakan penghubung antara keadaan psikologis individu
dengan orientasi objek dalam dunia individu itu sendiri (Newcomb dalam
Jahoda & Warren, 1970). Sikap ialah suatu hal yang menentukan sifat,
hakekat, baik perbuatan sekarang maupun yang akan datang (Ahmadi,
1991).
Menurut Chaplin (2000) sikap merupakan satu predisposisi atau
kecenderunan yang relatif stabil dan berlangsung terus-menerus untuk
bertingkah laku atau untuk mereaksi dengan satu cara tertentu terhadap
pribadi lain, lembaga, atau persoalan tertentu. Sikap juga merupakan
kecenderungan untuk mereaksi terhadap orang, institusi atau kejadian, baik
secara positif maupun negatif.
Sikap adalah suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun
negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis (Thurstone
dalam Walgito, 1991). Afeksi yang positif yaitu afeksi senang, sedangkan
afeksi negatif adalah afeksi yang tidak menyenangkan.
Sikap sendiri melibatkan proses evaluasi, seperti yang diungkapkan
oleh Eagly & Chaiken, 1993 (www.sun.science.wayne.edu), sikap adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
tendensi psikologis yang diekspresikan dengan cara mengevaluasi sesuatu
dengan tingkatan seperti rasa suka dan tidak suka. Sikap adalah sesuatu
yang dipelajari dan bersifat relatif dan meliputi tendensi atau predisposisi
untuk mengevaluasi seseorang, peristiwa, atau situasi pada suatu waktu
dan untuk bertindak berdasarkan evaluasi tersebut (Zanden, 1984). Senada
dengan Zanden, Katz dan Stotland (dalam Lindgren, 1969) mereka
mendefinisikan sikap sebagai suatu tendensi individual atau predisposisi
untuk mengevaluasi suatu objek atau simbol dari objek tersebut pada suatu
waktu.
Newcomb (Jahoda & Warren, 1970) mendefinisikan sikap sebagai
suatu organisasi proses-proses psikologis individu yang diinferensikan dari
perilakunya yang ditujukan pada aspek-aspek diluar dirinya yang ia
peroleh dari aspek-aspek lainnya.
Gerungan (1988) mengungkapkan bahwa sikap terhadap objek
tertentu dapat merupakan sikap pandangan atau sikap perasaan, tetapi
sikap tersebut disertai oleh kecenderungan bertindak sesuai dengan sikap
terhadap objek itu.
Sikap juga merupakan organisasi pendapat, keyakinan seseorang
mengenai objek atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai adanya
perasaan tertentu, dan memberikan dasar kepada orang tersebut untuk
membuat respons atau berperilaku dalam cara yang tertentu yang
dipilihnya (Walgito, 1991).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Sikap seseorang terhadap objek adalah perasaan mendukung atau
memihak ataupun perasaan tidak mendukung objek tersebut. Sikap adalah
kesatuan komponen kognitif, afektif dan konatif yang saling berinteraksi
dalam diri individu yang kemudian menjadi kecenderungan dalam
merespon suatu objek yang dalam manifestasinya sikap dapat diungkap
berdasarkan penampilan suka atau tidak suka, maupun pernyataan positif
atau negatif terhadap suatu objek (Sears, 1991).
Sikap adalah kecenderungan yang dipelajari untuk merespon secara
kognitif, afektif, dan behavioral terhadap objek tertentu dengan cara
tertentu (Huffman, 2000).
Definisi diatas memberikan gambaran bahwa sikap merupakan
pandangan atau keyakinan yang terbentuk dari pengalaman seseorang
terhadap stimulus tertentu. Pandangan ini kemudian direfleksikan pada
suatu stimulus tertentu yang sama atau hampir sama dengan stimulus yang
pernah dihadapi dalam pengalaman sebelumnya. Hasil dari refleksi ini
adalah pandangan positif atau negatif individu terhadap stimulus tersebut,
baik itu dalam ranah perasaan, pemikiran, maupun pada tindakan individu
tersebut.
Bisa saja seseorang yang mengalami pengalaman tidak
menyenangkan terhadap suatu stimulus tetap melakukan atau merespon
positif terhadap stimulus tersebut secara konatif, walau sebenarnya secara
afektif atau kognisi ia tidak menerima. Hal ini, umpamanya, terjadi ketika
seseorang berada dalam suatu tekanan tertentu yang tidak bisa dilawannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Jadi, sikap seseorang merupakan suatu konstruk psikologis yang
kompleks. Sikap tidak bisa dipisahkan antara aspek afektif, kognitif,
maupun konasi. Sikap juga tidak bisa dipisahkan begitu saja dari
pengalaman atau keyakinan seseorang terhadap suatu hal.
2. Struktur Sikap
Dalam teori skema triadik disebutkan bahwa struktur sikap terdiri
atas tiga komponen yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan
dan berperilaku terhadap suatu objek, yaitu komponen kognitif
(kepercayaan atau believe), afektif (perasaan atau feelings) dan konatif
(perilaku atau behavior).
Para psikolog sosial pada umumnya setuju bahwa sikap memiliki tiga
komponen: kognitif, afektif dan behavioral. Komponen kognitif terdiri dari
pemikiran dan kepercayaan, komponen afektif terdiri dari perasaan, dan
komponen behavioral terdiri dari kecenderungan untuk bertindak dengan
cara-cara tertentu terhadap objek sikap (Huffman, 2000).
Menurut Ahmadi (1991) tiap-tiap sikap memiliki 3 aspek:
a. Aspek kognitif: yaitu yang berhubungan dengan gejala mengenal
fikiran. Ini berarti berwujud pengolahan, pengalaman dan keyakinan
serta harapan-harapan individu tentang objek atau kelompok objek
tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Aspek afektif: berwujud proses yang menyangkut perasaan-perasaan
tertentu seperti ketakutan, kedengkian, simpati antipati dan
sebagainya yang ditujukan kepada objek-objek tertentu.
c. Aspek konatif: berwujud proses tendensi/ kecenderungan untuk
berbuat sesuatu objek, misalnya: kecenderungan memberi
pertolongan, menjauhkan diri dan sebagainya.
Azwar (2005) menguraikan tiga komponen tersebut sebagai berikut:
a. Komponen Kognitif
Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang
berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap. Apa yang dipercayai
seseorang itu merupakan stereotipe atau sesuatu yang telah terpolakan
dalam pikirannya. Kepercayaan datang dari apa yang telah individu lihat
atau apa yang telah individu ketahui. Berdasarkan apa yang telah dilihat
tersebut kemudian terbentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat atau
karakteristik umum suatu objek. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk,
maka ia akan menjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai apa yang
dapat diharapkan dari objek tertentu.
Kepercayaan sebagai komponen kognitif tidak selalu akurat. Kadang
kepercayaan itu terbentuk justru dikarenakan kurang atau tiadanya
informasi yang benar mengenai objek yang dihadapi.
b. Komponen Afektif
Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif
seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum, komponen ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. Pada
umumnya, reaksi emosional yang merupakan komponen afektif ini banyak
dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang kita percayai sebagai benar
dan berlaku bagi objek termaksud.
c. Komponen Konatif
Komponen konatif dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana
perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri sesorang
berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya. Kaitan ini didasari oleh
asumsi bahwa kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku.
Maksudnya, bagaimana orang berperilaku dalam situasi tertentu dan
terhadap stimulus tertentu akan banyak ditentukan oleh bagaimana
kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus tersebut.
Berdasarkan uraian tentang struktur sikap diatas, dalam penelitian ini
peneliti bermaksud untuk memfokuskan pada ketiga komponen sikap itu
sendiri, yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan juga komponen
konatif individu terhadap objek sikap. Hal ini dikarenakan ketiga
komponen tersebut sangat tepat dalam menggambarkan sikap individu
(responden) terhadap objek yang diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3. Pembentukan Sikap
Setiap orang dalam kehidupannya pasti terlibat dalam interaksi sosial
dan dari interaksi inilah sikap terbentuk. Dalam interaksi tersebut, individu
bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek
psikologis yang dihadapinya (Azwar, 2005). Dari proses interaksi ini
muncullah faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap.
Ahmadi (1991) mengungkapkan bahwa faktor-faktor pembentukan
sikap terdiri dari:
a. Lingkungan yang terdekat dengan kehidupan sehari-hari
b. Keluarga yang terdiri dari orang tua dan saudara-saudara di rumah
c. Media masa
d. Kelompok sebaya
e. Kelompok yang meliputi lembaga sekolah, lembaga keagamaan,
organisasi kerja, dan sebagainya.
Azwar (2005) juga memberikan uraian mengenai faktor-faktor dalam
proses pembentukan sikap manusia. Faktor-faktor tersebut adalah:
a. Pengalaman Pribadi
Untuk menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi
haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu sikap akan lebih
mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam
situasi yang melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang
melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih
mendalam dan lebih lama berbekas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. Pengaruh Orang Lain yang Dianggap Penting
Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara
komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang
yang kita anggap penting, seseorang yang kita harapkan
persetujuannya bagi setiap gerak tingkah dan pendapat kita, seorang
yang tidak ingin kita kecewakan, atau seorang yang berarti khusus
bagi kita (significant others), akan banyak mempengaruhi
pembentukan sikap kita terhadap sesuatu. Di antara orang yang
biasanya dianggap penting bagi individu adalah orang tua, orang
yang status sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, guru,
teman kerja, istri atau suami, dan lain-lain.
c. Pengaruh Kebudayaan
Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila kita hidup
dalam budaya yang mempunyai norma longgar bagi pergaulan
heteroseksual, sangat mungkin kita akan mempunyai sikap yang
mendukung terhadap masalah kebebasan pergaulan heteroseksual.
Tanpa kita sadari, kebudayaan telah menanamkan garis
pengarah sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah
mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaan pulalah
yang menjadi corak pengalaman individu-individu yang menjadi
anggota kelompok masyarakat asuhannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
d. Media Massa
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa
seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dll. Mempunyai
pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang.
Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media
massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat
mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai
sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya
sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa oleh
informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif
dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
e. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem
mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan
keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri
individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara
sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan,diperoleh dari
pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.
f. Pengaruh Faktor Emosional
Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan
dan pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang suatu bentuk
sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi berfungsi
sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
mekanisme pertahanan ego. Sikap yang demikian dapat merupakan
sikap yang sementara dan segera berlalu begitu frustrasi telah hilang
akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan
bertahan lama.
Uraian tentang faktor pembentukan sikap diatas memberikan
gambaran bahwa sikap terhadap objek sikap dalam penelitian ini
dihasilkan dari proses interaksi sosial yang dialami individu. Dengan
kata lain sikap terhadap objek sikap dalam penelitian ini dipengaruhi
baik oleh faktor-faktor eksternal seperti lingkungan, budaya,
keluarga, media masa, kelompok sebaya, dan kelompok yang
meliputi lembaga-lembaga, maupun internal seperti pengalaman
pribadi dan faktor emosional.
4. Fungsi Sikap
Fungsi sikap bagi manusia telah dirumuskan oleh Katz (dalam
Azwar, 2005 dan Walgito, 1991) menjadi empat macam, yaitu:
a. Fungsi Instrumental, Fungsi Penyesuaian, atau Fungsi Manfaat
Sikap merupakan sarana untuk mencapai tujuan. Bila objek
sikap dapat membantu seseorang dalam mencapai tujuannya, maka
orang akan bersikap positif terhadap objek sikap tersebut, demikian
sebaliknya bila objek sikap menghambat dalam mencapai tujuan,
maka orang akan bersikap negatif terhadap objek sikap yang
bersangkutan. Fungsi ini menyatakan bahwa individu dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
sikapnya berusaha untuk memaksimalkan hal-hal yang diinginkan
dan meminimalkan hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan demikian,
individu akan membentuk sikap positif terhadap hal-hal yang
dirasakannya akan mendatangkan keuntungan dan membentuk sikap
negatif terhadap hal-hal yang dirasanya akan merugikan dirinya.
Karena itu fungsi ini disebut fungsi manfaat.
Dalam pergaulan sosial, sikap yang sesuai akan memungkinkan
seseorang untuk memperoleh persetujuan sosial dari orang di
sekitarnya. Pernyataan sikap tertentu akan dihargai oleh orang-orang
yang dianggap penting seperti orang tua, atasan, teman akrab, dll.
b. Fungsi Pertahanan Ego
Merupakan sikap yang diambil oleh seseorang demi
mempertahankan egonya. Sewaktu individu mengalami hal yang
tidak menyenangkan dan dirasa akan mengancam egonya atau
sewaktu ia mengetahui fakta dan kebenaran yang tidak mengenakkan
bagi dirinya maka sikapnya dapat berfungsi sebagai mekanisme
pertahanan ego yang akan melindunginya dari kepahitan kenyataan
tersebut. Sikap, dalam hal ini merefleksikan problem kepribadian
yang tidak terselesaikan.
c. Fungsi Pernyataan Nilai
Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi
individu untuk mengekspresikan nilai yang ada dalam dirinya.
Dengan fungsi ini seseorang seringkali mengembangkan sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
tertentu untuk memperoleh kepuasan dalam menyatakan nilai yang
dianutnya yang sesuai dengan penilaian pribadi dan konsep dirinya.
d. Fungsi Pengetahuan
Menurut fungsi ini menusia mempunyai dorongan dasar untuk
ingin tahu, untuk mencari penalaran, dan untuk mengorganisasikan
pengalamannya. Adanya unsur-unsur pengalaman yang semula tidak
konsisten dengan apa yang diketahui oleh individu akan disusun,
ditata kembali, atau diubah sedemikian rupa sehingga tercapai suatu
konsistensi. Jadi sikap berfungsi sebagai skema, yaitu suatu cara
strukturalisasi agar di dunia sekitar tampak logis dan masuk akal.
Sikap digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap fenomena luar
yang ada dan mengorganisasikannya. Bila seseorang mempunyai
sikap tertentu terhadap suatu objek, maka hal ini menunjukkan
tentang pengetahuan orang tersebut terhadap obek sikap yang
bersangkutan.
B. Tata krama Jawa
1. Pengertian
Tata krama berasal dari bahasa Jawa yang biasa diartikan dengan
adat sopan santun atau dalam bahasa Jawa disebut dengan unggah-ungguh
yaitu adat istiadat yang berkaitan dengan interaksi sosial antar sesama
manusia baik dalam keluarga ataupun lingkungan masyarakat (Darsono,
dalam Ariani, dkk, 2002). Sedangkan oleh Taryati, dkk (1995), disebutkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
bahwa tata krama atau sopan santun adalah suatu tata cara atau aturan yang
turun temurun telah berkembang dalam suatu budaya masyarakat, yang
berguna dalam bergaul dengan orang lain agar terjalin hubungan yang
akrab, saling pengertian hormat-menghormati menurut adat yang telah
ditentukan.
Menurut Supajar (dalam Ariani, dkk, 2002) tata krama antara
manusia dengan sesamanya dibedakan antara yang muda dengan yang
lebih tua (anak-bapak, adik-kakak, murid-guru); bawahan–atasan (anak
buah-pimpinan); suami - istri, teman akrab atau baru dan sebagainya.
Ariani,dkk (2002) mengatakan adanya pengelompokan tatanan dalam
berinteraksi tersebut mengharuskan orang Jawa untuk berperilaku atau
berbicara sebagaimana seharusnya diwujudkan ketika berinteraksi dengan
seseorang. Ketika berinteraksi dengan sesamanya tersebut orang Jawa
harus melihat posisi yang diajak berinteraksi. Hal itu sangat penting untuk
menentukan bagaimana seseorang harus bersikap. Sedangkan menurut
Sukari, dkk (1992) tata krama adalah peraturan tidak tertulis yang
merupakan tolok ukur tinggi rendahnya kesesusilaan seseorang dalam
pergaulan sesamanya.
Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa tata krama Jawa
adalah suatu tata cara atau aturan yang turun temurun telah berkembang
dalam suatu budaya dan adat istiadat yang berkaitan dengan interaksi
sosial antar sesama manusia baik dalam keluarga ataupun lingkungan
masyarakat, yang berguna dalam bergaul dengan orang lain agar terjalin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
hubungan yang akrab, saling pengertian hormat-menghormati menurut
adat istiadat Jawa.
2. Tata Krama Jawa Dalam Menghormati Orang Tua
Melihat cakupan dari konsep tata krama Jawa yang sangat luas,
peneliti memilih tata krama Jawa dalam menghormati orang tua sebagai
objek dalam penelitian ini agar penelitian ini menjadi lebih spesifik.
Berikut ini penjelasan mengenai objek tersebut.
Dalam keluarga, seorang anak mengalami proses penanaman nilai-
nilai dari orang tuanya. Bagi anak tidak ada pemberian yang lebih baik
dari orang tuanya, kecuali dengan pemberian pendidikan yang baik,
menanamkan budi pekerti yang luhur, juga bimbingan untuk belajar
mengucapkan kata-kata yang baik, dan diajarkan belajar untuk
menghormati orang lain (Taryati, dkk., 1995). Peran orang tua sangat
penting, karena di dalam keluarga anak dapat belajar bagaimana beretiket
atau bertatakrama baik kepada sesama anggota keluarga ataupun dengan
anggota masyarakat (Ariani, dkk., 2002).
Menurut Ariani, dkk (2002) tata krama menghormati orang tua di
dalam keluarga ternyata sangat dipengaruhi oleh masa sosialisasi
seseorang. Artinya, mereka mendapat tuntunan untuk menghormati orang
tua yang ada di dalam keluarganya, termasuk disini menghormati
kakek/nenek atau orang-orang yang dituakan dalam keluarga. Tata cara
orang muda menghormati kerabat yang lebih tua dalam budaya Jawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
didasarkan kepada alur atau silsilah kekerabatannya. Di dalam budaya
Jawa, sudah selayaknya bagi kerabat yang lebih muda untuk tetap dan
selalu menghormati kepada kerabat yang lebih tua atau yang dituakan.
Segala sikap hormat tersebut ditunjukan melalui bahasa yang
diucapkan dan bahasa tubuh. Dalam kehidupan sehari-hari rasa hormat dan
patuh dari anak-anak kepada tatanan, partama-tama harus dinyatakan
dengan tunduk, yaitu dengan cara yang terlihat mata mengangguk dan
tunduk pada keinginan orang tuanya (Mulder, 1985). Sedangkan
aktualisasi dalam menghormati orang tua juga ditunjukan melalui perilaku
menuruti perintahnya, mendahulukan segala keperluannya, selalu
menjalankan nasehatnya, selalu sopan dan tidak menyinggung perasaannya
(Ariani, dkk., 2002).
Alasan peneliti menggunakan tata krama Jawa dalam menghormati
orang tua adalah karena orang tua merupakan tempat pembelajaran nilai-
nilai yang pertama kali bagi seseorang. Dalam proses sosialisasi di
lingkungan keluarga peranan orang tua menjadi amat penting, sebab
melalui anak-anak mereka nilai-nilai budaya dan gagasan utama manjadi
perwujudan kebudayaan masyarakatnya (Taryati, Dkk., 1995). Maka dari
itu tata krama Jawa dalam menghormati orang tua merupakan awal
pembelajaran tata krama sehingga mendasari tata krama terhadap anggota
keluarga yang lain atau terhadap masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3. Aspek Tata Krama Jawa
Pendidikan Jawa yang ditanamkan pada anak-anak suku Jawa adalah
bahwa manusia harus berbudaya dan beradab. Mereka sadar sebagai
mahluk sosial mereka mengetahui tatanan dan memperhatikan tingkah
laku yang sopan, mengucapkan kata-kata yang pantas dan
mempertahankan tatanan yang ada di masyarakat (Mulder, 1985).
Pernyataan diatas menunjukkan bahwa tata krama suku bangsa Jawa
tidak hanya tampak pada tatanan bahasa yang digunakan, tetapi juga pada
gerakan tubuh atau badan. Dari isyarat gerakan tubuh maupun tatanan
bahasa yang digunakan tersebut dapat diketahui seseorang itu sedang
berhadapan dengan siapa (Ariani, dkk., 2002). Dari penjelasan diatas
nampak bahwa aspek tata krama terdiri dari dua macam, yaitu:
a) Tatanan Bahasa
Tatanan bahasa dalam kaitannya dengan tata krama Jawa (unggah
ungguhing basa) merupakan pernyataan rasa menghargai atau
menghormati orang yang diajak bicara. Unggah-ungguhing basa
merupakan alat untuk menciptakan jarak sosial, namun disisi lain
Unggah-ungguhing basa juga merupakan produk dari kehidupan sosial.
Bahasa yang mengenal Unggah-ungguhing basa merupakan pantulan
dari struktur masyarakat yang mengenal tingkatan-tingkatan sosial atau
stratifikasi sosial. Unggah-ungguhing basa pada dasarnya dibagi
menjadi tiga: Basa Krama, Basa Madya, Basa Ngoko (Purwadi, 2005).
Basa Krama merupakan bahasa yang paling halus digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
berbicara kepada orang yang sangat dihormati, basa madya tidak
sehalus basa krama dan biasanya digunakan oleh pedagang, sedangkan
basa ngoko adalah bahasa yang digunakan oleh orang-orang yang sudah
akrab sekali dalam pergaulan (Taryati, dkk.,1995).
b) Gerakan Tubuh atau Badan
Rasa penghormatan terhadap orang lain dalam tata krama Jawa
juga dapat dilihat pada gerakan tubuh. Misalnya anggukan kepala,
kedua tangan ditelungkupkan kedepan (ngapurancang) dan sebagainya.
Cara orang Jawa berjalan dengan membungkuk, gerak isyarat
penunjukkan arah dengan selalu menggunakan ibu jari yang
dibengkokkan, berbicara dengan suara yang pelan di hadapan orang
yang dihormati, menunjukkan rasa estetika yang halus. Sebaliknya
orang yang berjalan tegap (petentengan) di hadapan orang yang
dihormati dianggap sangat kasar (Ariani, dkk., 2002).
C. Sikap Terhadap Tata Krama Jawa Dalam Menghormati Orang Tua
Sikap merupakan salah satu topik dari ilmu psikologi yang dianggap
cukup menarik untuk diteliti. Hal ini dikarenakan manusia dari hari ke hari
selalu dihadapkan pada suatu situasi, objek, maupun orang lain dan karena
interaksi itulah akan memunculkan berbagai macam sikap. Sikap itu sendiri
bisa bernilai positif ataupun negatif (Gerungan, 1988). Maksud nilai positif ini
adalah orang yang bersangkutan menyetujui atau sependapat dengan objek,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
situasi atau orang lain dan sebaliknya bersifat negatif manakala orang menolak
atau tidak setuju dengan situasi, objek ataupun orang lain.
Sikap antara orang satu dengan yang lain dapat berbeda, meskipun objek,
situasi yang dihadapinya sama. Hal ini disebabkan karena sikap sendiri
merupakan suatu bentuk pandangan dan tiap-tiap individu mempunyai skema
tersendiri atas sesuatu. Begitu pula ketika dihadapkan pada objek tertentu. Jika
dikaitkan dengan penelitian ini objeknya adalah tata krama Jawa dalam
menghormati orang tua, maka sikap antara orang yang satu dengan lainnya
tentu akan berlainan.
Tata krama Jawa adalah suatu tata cara atau aturan yang turun temurun
telah berkembang dalam suatu budaya masyarakat Jawa, yang berguna dalam
bergaul dengan orang lain agar terjalin hubungan yang akrab, saling pengertian
hormat-menghormati menurut adat yang telah ditentukan. Sikap seseorang
terhadap objek dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Demikian pula dengan
sikap seseorang terhadap tata krama dalam menghormati orang tua dipengaruhi
oleh adanya faktor eksternal seperti lingkungan, budaya, keluarga, media masa,
kelompok sebaya, dan kelompok yang meliputi lembaga-lembaga, maupun
internal seperti pengalaman pribadi dan faktor emosional. Faktor-faktor
tersebut mempengaruhi bagaimana seseorang menentukan respon evaluatif ke
dalam bentuk memihak atau tidak memihak terhadap tata krama Jawa dalam
menghormati orang tua.
Sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua meiliki
tiga komponen yaitu kognisi, afeksi dan konasi. Aspek kognisi meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
pengetahuan dan keyakinan individu terhadap peran, nilai dan praktek tata
krama Jawa dalam menghormati orang tua. Aspek afeksi meliputi perasaan
individu terhadap peran, nilai dan praktek tata krama Jawa dalam menghormati
orang tua. Aspek konasi meliputi kecenderungan individu untuk melakukan
praktek yang berhubungan dengan tata krama Jawa dalam menghormati orang
tua.
Dengan demikian sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati
orang tua adalah respon evaluatif ke dalam bentuk memihak atau tidak
memihak pada tata cara atau aturan dalam pergaulan yang turun temurun telah
berkembang dalam suatu budaya masyarakat dan praktek yang berhubungan
dengan tata cara atau aturan tersebut.
D. Remaja
1. Pengertian Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolescere yang berarti tumbuh
menjadi dewasa (Hurlock, 1994). Remaja merupakan salah satu masa
perkembangan yang harus dilewati setiap individu. Di bawah ini adalah
definisi remaja yang dikemukakan oleh para ahli.
Remaja dimaksudkan sebagai periode transisi antara masa anak-anak
dan masa dewasa. Batasan usianya tidak ditentukan dengan jelas, tetapi
kira-kira berawal dari usia 12 sampai akhir usia belasan, saat pertumbuhan
fisik hampir lengkap. Selama periode ini, orang muda membentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
maturitas seksual dan menegakkan identitas sebagai individu yang terpisah
dari keluarga (Atkinson, dkk., 2001).
Menurut Monks (1999) remaja atau adolescent adalah masa
peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Masa remaja ini
berada diantara masa kanak-kanak dan masa dewasa bukan termasuk
golongan anak, tetapi juga bukan termasuk golongan dewasa. Masa remaja
menunjukkan dengan jelas sifat-sifat masa transisi atau peralihan karena
masa remaja belum memperoleh status dewasa tetapi tidak lagi memiliki
status anak-anak (Calon dalam Monks, 1999).
Menurut Gunarsa (1982) masa remaja adalah masa peralihan dari
masa anak kemasa dewasa yang ditandai oleh berbagai macam perubahan
psikis dan fisik. Ia menyebutkan usia 12-22 tahun sebagai masa remaja.
Monks (1999) mengungkapkan bahwa rentang umur pada remaja
dibagi lagi menjadi tiga yaitu: 12-15 tahun adalah masa remaja awal, usia
15-18 tahun adalah remaja pertegahan, sedangkan umur 18-21 adalah masa
remaja akhir.
Kesimpulannya adalah, masa remaja merupakan masa peralihan dari
masa kanak-kanak ke masa dewasa yang berkisar antara 12 sampai dengan
21 tahun. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja pertegahan yang
berumur 15-18 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2. Perkembangan Sosial Remaja
Masa remaja merupakan masa yang paling banyak mengalami
perubahan dalam segi sosial. Dalam perkembangan sosial remaja dapat
dilihat adanya dua macam gerak yaitu, pertama memisahkan diri dari
orang tua. Kedua menuju ke arah teman-teman sebaya. Kedua gerak
tersebut erat kaitannya karena apabila gerak pertama tanpa adanya gerak
kedua akan menyebabkan rasa kesepian. Kedua gerak ini merupakan suatu
reaksi terhadap status interim (posisi yang sebagian diberikan oleh orang
tua dan sebagian diperoleh dengan usaha sendiri) anak muda (Monks,
1999).
Remaja banyak bergaul dengan teman sebaya sebagai kelompok,
maka pengaruh teman sebaya sangat besar. Pengaruh tersebut meliputi
sikap, pembicaraan, minat, penampilan, sampai pada perilaku. Pengaruh
teman sebaya terhadap perilaku lebih besar daripada pengaruh yang
diberikan keluarga (Hurlock, 1994).
Disisi lain, remaja mudah dipengaruhi oleh lingkungan. Umumnya,
remaja lebih peka terhadap reaksi-reaksi lingkungan yang ada
disekitarnya. Baik itu dari media massa, televisi, film atau orang-orang
disekitarnya (Herdiyani, 2004). Informasi-informasi baru selalu menarik
perhatian remaja dan atau teman sebayanya.
Dari uraian diatas dapat dapat diketahui bahwa remaja sangat
dipengaruhi oleh teman sebayanya dan disisi lain remaja juga dipengaruhi
oleh lingkungannya. Maka dengan kata lain remaja dalam menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
sikapnya terhadap sesuatu dapat dipengaruhi oleh lingkungannya baik
secara langsung maupun tidak langsung yaitu melalui teman sebayanya.
E. Pengertian Kota dan Desa
Lingkungan tempat tinggal dapat mempengaruhi karakteristik
remaja. Dalam penelitian ini lingkungan yang digunakan adalah kota dan
desa. Di bawah ini merupakan uraian mengenai pengertian kedua
lingkungan tersebut.
1. Pengertian Kota
Menurut Prof. Drs. R. Bintarto kota adalah suatu sistem jaringan
kehidupan manusia dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial
ekonomi yang heterogen, dan corak kehidupan yang materialistik
(www.organisasi.org).
Max Weber (Nas, 1984) menjelaskan bahwa kota adalah suatu
tempat yang mempunyai sifat kosmopolitan. Di sana terdapat berbagai
struktur sosial yang menimbulkan bermacam-macam gaya hidup. Di kota
ada dorongan membentuk suatu kepribadian sosial dan mengadakan
perubahan, kota merupakan sarana untuk perubahan sosial.
Simmel (Nas, 1984) menganggap bahwa kehidupan dalam kota
membawa peningkatan rangsangan syaraf. Dalam kota metropolitan orang
mendapat bermacam-macam kesan yang tak terduga, dan orang harus
bereaksi dengan otaknya, bukan dengan hatinya seperti dalam masyarakat
pedesaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Kota merupakan pusat kegiatan yang beraneka ragam, seiring dengan
tuntutan kehidupan penduduknya yang semakin kompleks. Selain sebagai
tempat tinggal, kota juga berfungsi antara lain sebagai pusat pemerintahan,
perindustrian, perdagangan perbankan, transportasi, pendidikan,
kebudayaan, kesehatan, olahraga rekreasi dan hiburan (geografi untuk
SMU kelas II, 2001), dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Masyarakat yang heterogen
b. Bersifat individualistis dan materialistis
c. Mata pencaharian masyarakat kota non agraris
d. Hubungan kekerabatan mulai pudar
e. Adanya kesenjangan sosial antara golongan masyarakat kaya dan
miskin.
f. Norma-norma keagamaan tidak begitu ketat
g. Pandangan hidup lebih rasional
Daljoeni (1997) mengungkapkan ciri-ciri sosial kota sebagai berikut:
a. Heterogenitas sosial
Kota merupakan melting pot bagi aneka suku ataupun ras. Kepadatan
penduduk mendorong terjadinya persaingan dalam pemanfaatan ruang.
Orang dalam bertindak memilih-milih mana yang paling
menguntungkan baginya, sehingga akhirnya tercapai spesialisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
b. Hubungan sekunder
Jika hubungan antara penduduk di desa disebut primer, di kota disebut
sekunder. Pengenalan dengan orang lain serba terbatas pada bidang
hidup tertentu.
c. Kontrol (pengawasan) sekunder
Di kota orang tidak memperdulikan tingkah laku pribadi sesamanya.
Meski ada kontrol sosial ini sifatnya non pribadi; asal tidak merugikan
bagi umum, tindakan dapat ditoleransikan.
d. Toleransi sosial
Orang-orang kota secara fisik dapat berdekatan, tetapi secara sosial
berjauhan. dapat saja di sini orang berpesta dan pada saat yang sama
tetangga menangisi orang yang mati.
e. Mobilitas sosial
Yang dimaksudkan adalah perubahan status sosial seseorang. Orang
menginginkan kenaikan dalam jenjang kemasyarakatan (social
climbing). Dalam kehidupan kota segalanya di profesionalkan, dan
melalui profesinya orang dapat naik posisinya.
f. Ikatan sukarela
Secara sukarela orang menggabungkan diri ke dalam perkumpulan yang
disukainya, seperti sport, aneka grup musik, filateli, dan sebagainya.
g. Individualisasi
Orang dapat memutuskan apa saja secara pribadi, merencanakan
kariernya tanpa desakan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
h. Segregasi keruangan
Terjadi pemisahan berdasarkan ras atau kelompok tertentu. Misalnya
ada wilayah kaum cina, arab, orang patuh beragama, kaum elit, kaum
gelandangan, daerah operasi pelacuran, pencopetan, kegiatan olahraga,
hiburan, pertokoan dan pasar, kompleks kepegawaian tertentu dan
seterusnya.
Swalem (1987) mengatakan bahwa masyarakat kota adalah
masyarakat yang bersifat perorangan, dinamis dan kritis, kehidupan serba
tergesa-gesa, menyendiri, tegas, proses meniru sesuatu yang baru sangat
cepat, pengawasan masyarakat terhadap sesuatu hal adalah tidak besar dan
tidak terlalu berkesan, tingkat pendidikan masyarakat telah maju, lebih
mengetahui waktu dan ruang beserta perincian kedua-duanya, rasional.
Uraian diatas menunjukkan gambaran mengenai kota bahwa kota
merupakan pusat kegiatan yang beraneka ragam dengan penduduk yang
padat dan heterogen serta memiliki karakter masyarakat yang bersifat
individualistis, rasional, dinamis dan kritis.
2. Pengertian Desa
Pengertian desa memiliki sudut pandang yang berbeda-beda sesuai
dengan pendapat dari para ahli. Berdasarkan undang-undang no.5/1979
tentang pemerintahan desa (Marbun, 1988) desa adalah suatu wilayah yang
ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk
didalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi
pemerintah terendah langsung di bawah camat dan berhak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Pengertian desa menurut Bintarto (www.organisasi.org) adalah suatu
hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dengan
lingkungannya. Hasil perpaduan itu adalah suatu wujud atau kenampakan
di muka bumi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial,
ekonomi, politik, dan kultural yang saling berinteraksi dan juga dalam
hubungannya dengan daerah-daerah lain.
Desa dalam ensiklopedia nasional Indonesia (1997) dijelaskan
sebagai suatu unit sosial, yaitu sekelompok manusia yang hidup bermukim
secara menentap dalam wilayah tertentu, yang tidak selalu sama dengan
wilayah administrasi setempat dan mencakup tanah pertanian yang
kadang-kadang dikuasai secara bersama. Ciri-ciri desa secara umum
adalah sebagai berikut, terletak sangat dekat dengan pusat wilayah usaha
tani, pertanian merupakan kegiatan ekonomi yang dominan, faktor
penguasaan tanah menentukan corak kehidupan masyarakatnya, populasi
penduduk lebih bersifat “terganti dari dirinya sendiri”, kontrol sosial
bersifat personal atau pribadi dalam bentuk tatap muka, ikatan sosial relatif
lebih ketat daripada kota.
Bouman (Handayani, 2000) menjelaskan batasan desa sebagai suatu
pergaulan hidup yang meliputi beberapa ribu jiwa, saling mengenal, dan
terikat pada adat kebiasaan. Desa sering disebut sebagai face-to-face
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
group, karena orang desa hampir semuanya saling mengenal sekurang-
kurangnya mengenal muka.
Faisal (1981) menyatakan bahwa desa merupakan masyarakat
keluarga atau masyarakat paguyuban. Hal ini dikarenakan masyarakat desa
memiliki ciri-ciri saling mengenal dengan baik antara yang satu dengan
yang lainnya, memiliki keintiman yang tinggi di kalangan warganya,
memiliki rasa persaudaraan dan persekutuan yang tinggi, memiliki jalinan
emosional yang kuat di kalangan warganya dan saling bantu-membantu,
tolong-menolong atas dasar kekeluargaan.
Menurut Swalem (1987) masyarakat desa merupakan masyarakat
yang bersifat gotong-royong, statis, kehidupan tenang, proses meniru
sesuatu yang baru lambat, pengawasan masyarakat terhadap sesuatu adalah
cepat dan berkesan, tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat masih
tebelakang, cenderung irasional, magis dan mistis.
Kesimpulan dari beberapa penjelasan diatas tersebut yaitu desa
adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai
kesatuan masyarakat termasuk yang mempunyai organisasi pemerintahan
terendah langsung dibawah camat. Desa juga membentuk masyarakat
dengan komunitas kecil yang penduduknya terikat pada adat kebiasaan,
mayoritas penduduknya bertani, kontrol sosial yang ada bersifat personal,
memiliki ikatan kekeluargaan yang erat serta ikatan sosial lebih ketat
dibanding kota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
F. Perbedaan Remaja Desa dan Remaja Kota
Perbedaan remaja desa dan remaja kota dalam penelitian ini
ditujukan pada perbedaan karakter yang dipengaruhi oleh lingkungan
dimana remaja tersebut tinggal dan dibesarkan. Remaja desa dapat
diartikan sebagai remaja yang tinggal dan dibesarkan di desa, sedangkan
remaja kota diartikan sebagai remaja yang tinggal dan dibesarkan di kota.
Berikut ini perbedaan karakter remaja desa dan karakter remaja kota:
1. Karakter Remaja Desa
Karakter remaja desa dijelaskan oleh Susilawati (Handayani,
2000) adalah sebagai berikut, tidak suka menonjolkan diri, umumnya
sering menunjukkan perasaan malu, lebih dapat mengekang diri, ada
perasaan curiga terhadap orang lain, memiliki perasaan untuk
mengekspresikan dirinya.
Sugiyanto (1981) menjelaskan mengenai karakteristik remaja
desa yaitu mempunyai kesediaan untuk bekerjasama. Mau berkorban
untuk kepentingan orang lain, perhatian terutama ditunjukkan pada
kemanusiaan sehingga tindakannya banyak dikendalikan oleh
kecintaan terhadap manusia, memiliki dorongan untuk mendapat
bantuan dan simpati.
Karakteristik remaja desa di Indonesia adalah terikat pada nilai-
nilai orang tua dan masyarakat sehingga mereka memiliki cara
berpikir yang serupa dengan orang tua dan tergantung pada orang tua
(Sugiyanto, 1981).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Pemuda desa memilih cara berpikir seperti orang tuanya. Hal itu
dilakukan karena adanya sikap hormat kepada orang tua sehingga
untuk berbeda pendapat pun dianggap suatu sikap yang kurang sopan.
Oleh karena itu mereka memilih untuk bersikap sama dengan orang
tuanya. Adanya sikap yang seperti itu akan berakibat kurangnya daya
kritis pemuda padahal mereka merupakan tulang punggung
masyarakat (Fakhrurrozi, 2000).
Dari pernyataan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
karakter remaja desa adalah tidak suka menonjolkan diri, sering
menunjukkan perasaan malu, lebih dapat mengekang diri, dan terikat
pada nilai-nilai orang tua dan masyarakat. Dengan kata lain remaja
desa cenderung terikat pada nilai-nilai orang tua dan masyarakat
dalam menentukan sikapnya terhadap sesuatu.
2. Karakter Remaja Kota
Remaja kota memiliki karakter yang berbeda dengan remaja
desa karena anak-anak muda di kota adalah kelompok yang memiliki
akses paling terbuka ke sumber informasi. Mereka memungut
informasi di mana saja, dari televisi, majalah, radio bahkan sobekan
poster di pinggir jalan. Mereka punya kesempatan untuk
memanfaatkan waktu luang di pusat-pusat perbelanjaan, tempat
hiburan dan ruang-ruang publik yang memungkinkan mereka untuk
melakukan interaksi dan pertukaran informasi (Swastika, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Karakter yang menonjol dari remaja kota yaitu remaja kota
selalu mengikuti perkembangan jaman terutama mengenai gaya hidup
dan penampilan. Gaya hidup yang ditawarkan dalam majalah remaja
maupun dalam sinetron adalah gaya hidup hedonis sebagai remaja
kota besar yang tertular dari gaya hidup Barat (Herdiyani, 2004).
Penampilan yang dimaksud bukan saja apa yang melekat pada tubuh
semata, melainkan juga bagaimana keseluruhan "potensi" dalam
diri yang memungkinkan mereka untuk menampilkan citra diri
tertentu. Bahasa dianggap salah satu hal penting yang akan
memberikan ciri khusus pada remaja kota. Cara, logat dan pilihan kata
dalam berbicara, adalah salah satu dari usaha remaja kota untuk
membentuk citra tertentu melalui penampilannya (Swastika, 2003).
Menurut Daldjoeni (1997) ada beberapa karakter remaja kota
yaitu:
a. Berpikiran secara rasional dan menghindari perdebatan yang
berlatar belakang mistis. Adanya kebiasaan untuk mengembangkan
perbedaan dalam lingkungan keluarga telah menghasilkan pribadi-
pribadi yang kreatif, inovatif, dan kritis.
b. Lebih peka dalam menangkap gejala perubahan sosial serta ingin
terlibat aktif untuk menjadi pembaharu. Pengembangan aspek
kognitif remaja kota melalui pendidikan formal telah menjadikan
mereka sebagai remaja yang dinamis dan tidak menyukai keadaan
yang statis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
c. Cenderung untuk senantiasa mengikuti perubahan jaman serta
berusaha untuk dengan segera mengabulkan keinginan. Adanya
gengsi yang tinggi pada diri mereka mengakibatkan mereka
menjadi pribadi-pribadi yang mudah berubah pendirian asal mereka
bisa mengikuti perubahan jaman dan mengungguli teman
sebayanya. Remaja di kota selalu berusaha untuk terus
memperbaharui penampilannya.
d. Remaja kota terlihat ingin mandiri dan ingin segera memisahkan
diri dari tuanya. Karena sudah terbiasa berbeda dengan orang
tuanya telah menjadikan mereka cepat mandiri. Mereka akan
merasa bangga jika dengan cepat memisahkan diri dari orang
tuanya untuk menghidupi dirinya sendiri.
e. Sektor-sektor industri perdagangan lebih menarik perhatian bagi
mereka. Karena jauh dari lokasi pertanian dan kehidupan mereka
berhubungan dengan masalah untung rugi, maka orientasi mereka
pun lebih mengarah pada sektor-sektor yang bisa dengan cepat
mendatangkan penghasilan berlipat ganda.
Dari uraian diatas, secara garis besar karakter remaja kota
diantaranya adalah suka menonjolkan diri, peka terhadap perubahan,
dan tidak ingin tergantung pada orang tua atau ingin mandiri. Dengan
begitu remaja kota tidak tergantung pada orang tua, kritis, dan berpikir
rasional dalam menentukan sikapnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
G. Perbedaan Sikap Remaja Kota Dan Remaja Desa Terhadap Tata Krama
Jawa dalam menghormati Orang Tua
Perbedaan sikap remaja kota dan desa terhadap tata krama Jawa dalam
menghormati orang tua merupakan perbedaan penghayatan antara remaja
desa dan remaja kota terhadap tata krama Jawa terhadap orang tua yang
mengandung komponen kognitif, afektif dan konatif.
Sikap remaja desa dan kota terhadap tata krama Jawa dalam
menghormati orang tua dapat bersifat positif dan negatif. Kedua sifat ini akan
berpengaruh berbeda terhadap kelangsungan nilai-nilai budaya Jawa
khususnya tata krama dalam menghormati orang tua. Jika remaja bersikap
positif terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua berarti tata
krama tersebut masih di hayati dan di yakini sebagai pedoman dalam
pergaulan mereka, sementara sikap negatif dari remaja terhadap tata krama
Jawa dalam menghormati orang tua menandakan bahwa bagi remaja, tata
krama Jawa dalam menghormati orang tua tidak lagi relevan dengan
kehidupan mereka saat ini.
Remaja desa dan remaja kota memiliki karakter berbeda. Karakter
remaja desa umumnya tidak suka menonjolkan diri, sering menunjukkan
perasaan malu, lebih dapat mengekang diri, dan terikat pada nilai-nilai orang
tua dan masyarakat. Selain itu, remaja desa tinggal dalam lingkungan yang
masih kental dengan adat-istiadatnya. Sedangkan, karakter remaja kota
diantaranya adalah suka menonjolkan diri, peka terhadap perubahan, mudah
terpengaruh budaya asing dan memiliki keinginan untuk mandiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Perbedaan karakter remaja desa dan remaja kota disebabkan oleh
lingkungan mereka yang berbeda, salah satunya yaitu desa memiliki akses
yang lebih terbatas terhadap informasi daripada di kota (Swastika, 2003).
Perbedaan tersebut menentukan perbedaan remaja desa dan kota dalam
mengambil sikap terhadap sesuatu. Kebudayaan dimana kita hidup dan
dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita
(Azwar, 2005). Hal ini sejalan dengan pernyataan Sears (1991) bahwa orang
yang tinggal di kota besar jauh lebih mau menolong orang yang tidak
mematuhi norma sosial. Kalimat diatas dapat diartikan bahwa orang kota
lebih longgar terhadap sanksi pelanggaran dalam pelaksanaan norma sosial
khususnya terkait dengan penelitian ini yaitu tata krama. Berbeda dengan di
desa dimana pelaksanaan tata krama lebih ketat karena desa memiliki
pengawasan masyarakat atau kontrol sosial yang tinggi (Swalem, 1987).
H. Hipotesa Penelitian
Berdasarkan keterangan yang telah dijelaskan pada bagian kajian teoritis
di depan, peneliti mengajukan hipotesa sebagai berikut:
“Ada perbedaan sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua
pada remaja desa dan remaja kota”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian komparatif yang bertujuan untuk
mengetahui dan membandingkan apakah terdapat perbedaan sikap terhadap
tata krama Jawa dalam menghormati orang tua antara remaja desa dan remaja
kota.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel bebas : remaja desa dan remaja kota
Variabel tergantung : sikap terhadap tata krama Jawa dalam
menghormati orang tua
C. Definisi Operasional
Terdapat dua faktor yang didefinisikan secara operasional, yakni:
1. Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolescere yang berarti tumbuh
menjadi dewasa (Hurlock, 1994). Remaja merupakan salah satu masa
perkembangan yang harus dilewati setiap individu. Masa remaja
merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang
berkisar antara 12 sampai dengan 21 tahun. Monks (1999)
mengungkapkan bahwa rentang umur pada remaja dibagi lagi menjadi tiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
yaitu: 12-15 tahun adalah masa remaja awal, usia 15-18 tahun adalah
remaja pertegahan, sedangkan umur 18-21 adalah masa remaja akhir.
Subjek dalam penelitian ini adalah remaja pertegahan yang berumur 15-18
tahun.
Tipe remaja yang digunakan dalam penelitian ini yaitu remaja desa
dan remaja kota.
a. Remaja Desa
Remaja desa dapat diartikan sebagai remaja yang tinggal dan
dibesarkan di desa. Ciri dari desa adalah masyarakatnya yang bersifat
gotong-royong, statis, kehidupan tenang, proses meniru sesuatu yang
baru lambat, pengawasan masyarakat terhadap sesuatu adalah cepat
dan berkesan, tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat masih
terbelakang, cenderung irasional, magis dan mistis (Swalem, 1987).
Sedangkan remaja desa itu sendiri memiliki karakter tidak suka
menonjolkan diri, sering menunjukkan perasaan malu, lebih dapat
mengekang diri, dan terikat pada nilai-nilai orang tua dan masyarakat.
b. Remaja Kota
Remaja kota diartikan sebagai remaja yang tinggal dan dibesarkan di
kota. Ciri–ciri masyarakat kota adalah bersifat perorangan, dinamis
dan kritis, kehidupan serba tergesa-gesa, menyendiri, tegas, proses
meniru sesuatu yang baru sangat cepat, pengawasan masyarakat
terhadap sesuatu hal adalah tidak besar dan tidak terlalu berkesan,
tingkat pendidikan masyarakat telah maju, lebih mengetahui waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
dan ruang beserta perincian kedua-duanya dan cenderung rasional
(Swalem 1987). Sehingga dapat dikatakan bahwa karakter remaja kota
adalah suka menonjolkan diri, peka terhadap perubahan, dan tidak
ingin tergantung pada orang tua atau ingin mandiri.
2. Sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua
Sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua adalah
sikap memihak (favorable) atau sikap tidak memihak (unfavorable)
terhadap pentingnya tata krama Jawa termasuk praktek-praktek yang
berhubungan dengan tata krama tersebut. Secara operasional variabel
diungkap melalui skala. Skala sikap terhadap tata krama Jawa ini disusun
berdasarkan teori-teori yang telah diungkap peneliti pada bab sebelumnya.
Sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua
meliputi perasaan evaluasi ke dalam bentuk positif dan negatif terhadap
pentingnya tata krama Jawa. Skala yang tinggi pada skala sikap terhadap
tata krama Jawa dalam menghormati orang tua menunjukkan sikap yang
positif (mendukung) terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang
tua dan skala yang rendah pada skala sikap tata krama Jawa dalam
menghormati orang tua menunjukkan sikap yang negatif (menolak)
terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua.
Sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua
memiliki tiga komponen yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
a. Aspek kognisi (pengetahuan dan keyakinan individu terhadap peran,
nilai dan praktek tata krama Jawa dalam menghormati orang tua)
b. Aspek afeksi (perasaan individu terhadap peran, nilai dan praktek tata
krama Jawa dalam menghormati orang tua)
c. Aspek konasi (kecenderungan individu untuk melakukan praktek yang
berhubungan dengan tata krama Jawa dalam menghormati orang tua)
Sedangkan aspek tata krama Jawa itu sendiri terdiri dari dua macam
aspek, yaitu:
a) Tatanan Bahasa
Tatanan bahasa dalam kaitannya dengan tata krama Jawa (unggah
ungguhing basa) merupakan pernyataan rasa menghargai atau
menghormati orang yang diajak bicara. Unggah-ungguhing basa pada
dasarnya dibagi menjadi tiga: Basa Krama, Basa Madya, Basa Ngoko
(Purwadi, 2005). Basa Krama merupakan bahasa yang paling halus
digunakan untuk berbicara kepada orang yang sangat dihormati, basa
madya tidak sehalus basa krama dan biasanya digunakan oleh
pedagang, sedangkan basa ngoko adalah bahasa yang digunakan oleh
orang-orang yang sudah akrab sekali dalam pergaulan (Taryati,
dkk.,1995).
b) Gerakan Tubuh atau Badan
Rasa penghormatan terhadap orang lain dalam tata krama Jawa
juga dapat dilihat pada gerakan tubuh. Misalnya anggukan kepala,
kedua tangan ditelungkupkan kedepan (ngapurancang) dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Cara orang Jawa berjalan dengan membungkuk, gerak isyarat
penunjukkan arah dengan selalu menggunakan ibu jari yang
dibengkokkan, berbicara dengan suara yang pelan di hadapan orang
yang dihormati, menunjukkan rasa estetika yang halus. Sebaliknya
orang yang berjalan tegap (petentengan) di hadapan orang yang
dihormati dianggap sangat kasar (Ariani, dkk., 2002).
D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini akan dibedakan dalam dua kelompok yaitu
remaja desa dan remaja kota. Subjek yang digunakan dinilai sangat relevan
dengan penelitian ini karena subjek dalam penelitian ini adalah remaja
pertengahan yang berusia 15-18 tahun dimana biasanya remaja pada usia
tersebut masih tergantung pada orang tua tetapi rentan terhadap pengaruh
budaya asing. Subjek merupakan remaja yang tinggal di Yogyakarta dengan
ciri-ciri sebagai berikut.
Ciri-ciri subjek remaja desa:
1. Berusia antara 15-18th
2. Merupakan keturunan suku Jawa
3. Dibesarkan di lingkungan desa
Ciri-ciri subjek remaja kota:
1. Berusia antara 15-18th
2. Merupakan keturunan suku Jawa
3. Dibesarkan di lingkungan kota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
E. Prosedur Penelitian
1. Mempersiapkan skala sikap
2. Melakukan pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan alat ukur berupa
kuesioner yang berisi skala sikap terhadap tata krama Jawa dalam
menghormati orang tua.
3. Melakukan uji validitas dan reliabilitas
4. Analisis data
Data yang terkumpul di analisis dengan uji-t untuk mengetahui
perbedaan sikap antara remaja desa dan kota.
5. Hasil dan pembahasan
F. Metode Pengumpulan Data
Alat ukur yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
berupa skala. Skala berupa daftar pernyataan yang akan dikenakan pada
subjek penelitian. Aitem-aitem dalam skala berupa pernyataan favorable dan
unfavorable. Aitem favorable merupakan pernyataan yang mendukung,
memihak, atau menunjukkan ciri adanya atribut yang diukur. Sebaliknya,
aitem tak favorable berupa pernyataan tidak mendukung atau tidak
menggambarkan ciri atribut yang diukur. Metode penskalaan yang digunakan
sebagai dasar penelitian nilai skala adalah metode summated rating, yang
lebih dikenal dengan skala likert.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
1. Penyusunan aitem
Alat yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian ini
adalah skala sikap yang disusun berdasarkan teori-teori yang telah
diungkapkan dalam bab II meliputi sikap dengan aspek kognitif, afektif
dan konatif serta tata krama Jawa dalam menghormati orang tua
dengan aspeknya yaitu tatanan bahasa dan gerakan tubuh.
Untuk lebih jelasnya berikut disertakan tabel-tabel spesifikasi
sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua. Skala ini
terdiri dari pertanyaan yang favorable dan unfavorable dengan empat
pilihan Jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS),
dan sangat tidak setuju (STS).
Tabel.1 Spesifikasi sikap terhadap Tata Krama Jawa
Aspek sikap Kognitif Afektif Konatif
Aspek tata
krama favorable Unfavo- rabel
favorable Unfavo- rabel
favorable Unfavo rabel
Jum lah
Tatanan bahasa
1, 5, 18, 19, 30
40, 42, 44, 47,
50
2, 4, 12, 25, 29
60, 55, 51, 41,
33
7, 13, 17, 22, 28
54, 48, 43, 37,
34
30
Gerak tubuh
16, 20, 21, 23, 35
6, 9, 11, 14, 27
32, 24, 38, 39,
45
58, 57, 53, 49,
46
3, 8, 10, 15, 36
26,31, 52,56,
59
30
2. Pemberian skor skala sikap
Tabel.2 Pemberian skor terhadap skala sikap terhadap tata krama Jawa
Favorable Unfavorable Sangat setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2 Tidak setuju (TS) 2 3
Sangat tidak setuju (STS) 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
G. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi
apabila alat tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya, atau
memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud
dikenakannya tes tersebut. Suatu tes yang menghasilkan data yang tidak
relevan dengan tujuan diadakannya pengukuran dikatakan sebagai tes yang
memiliki validitas rendah (Azwar, 2004).
Validitas yang digunakan dalam alat ukur penelitian ini adalah
validitas isi yang menunjuk pada sejauh mana aitem-aitem dalam alat ukur
mencakup ke seluruh kawasan isi objek yang hendak diukur yang akan
diperoleh melalui analisis rasional dan profesional judgement (Azwar,
2004). Penentuan validitas skala penelitian ini dilakukan lewat pengujian
terhadap isi tes oleh dosen pembimbing skripsi melalui analisis rasional
atau profesional judgement seperti yang telah disebutkan diatas.
Lebih lanjut, validitas isi dibedakan menjadi dua tipe, yaitu face
validity (validitas muka) dan logical validity (validitas logik). Validitas
muka tes dilakukan peneliti dengan membuat format tampilan tes yang
disesuaikan dengan kondisi subjek yang memiliki tingkat pemahaman
berbeda-beda. Penyesuaian tersebut seperti instruksi yang jelas dan
singkat, pertanyaan dengan kalimat dan bahasa yang mudah dipahami,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
serta huruf yang relatif besar dan mudah dibaca. Dengan demikian
diharapkan dapat mencegah terjadinya kesalahan pengerjaan tes karena
subjek tidak memahami tes.
Sedangkan untuk memperoleh validitas logik yang tinggi suatu tes
harus dirancang sedemikian rupa sehingga benar-benar hanya berisi aitem
yang relevan dan perlu menjadi bagian tes secara keseluruhan (Azwar,
2004). Jadi tes haruslah dibatasi lebih dahulu kawasan perilakunya secara
seksama dan kongkret. Hal ini dapat dilakukan dengan menyusun blue
print (Tabel.1), karena dengan menyusun blue print akan diperoleh
gambaran mengenai isi skala, yang selanjutnya menjadi acuan serta
pedoman bagi penulis untuk tetap dalam lingkup ukur yang benar (Azwar,
2004).
2. Uji Kesahihan Aitem
Selanjutnya peneliti melakukan analisis dan seleksi aitem untuk
menemukan sejumlah aitem yang berkualitas serta patut digunakan.
Parameter yang paling penting dalam seleksi aitem adalah daya
diskriminasi aitem, yang menunjukan sejauh mana aitem mampu
membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan
yang tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2004). Oleh karena skala
dalam penelitian ini disusun untuk mengungkap sikap remaja terhadap tata
krama Jawa dalam menghormati orang tua, maka aitem yang berdaya beda
tinggi adalah aitem yang mampu menunjukan mana remaja yang memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua yang positif
dan mana sikap yang negatif.
Analisis aitem dilakukan dengan bantuan SPSS 13.0 dengan melihat
korelasi aitem-total (corrected item-total correlation) sebagai kriteria
pemilihan aitem biasanya dengan batasan rix≥ 0,30. semua aitem yang
mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 memiliki daya beda yang
memuaskan, sedangkan aitem yang memiliki nilai dibawah 0,30 dapat
diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah
(Azwar, 2005). Akan tetapi, apabila jumlah aitem yang lolos ternyata
masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, kita dapat
mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 sehingga
jumlah aitem yang diinginkan tercapai (Azwar, 2000).
3. Reliabilitas
Reliabilitas artinya adalah tingkat keterpercayaan hasil suatu
pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi, yaitu yang
mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai reliabel
(Azwar, 2004).
Reliabilitas hasil pengukuran dalam penelitian ini akan dilihat
dengan menggunakan pendekatan konsistensi internal, dimana hanya
memerlukan satu kali pengukuran (single trial administration) kepada
sekelompok subjek penelitian. Estimasi terhadap reliabilitas akan dihitung
menggunakan koefisien alpha (α). Penggunaan koefisien alpha dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
cronbach dengan alasan pendekatan alpha memiliki nilai praktis dan
efisiensi yang tinggi karena hanya dilakukan satu kali pengukuran pada
kelompok subjek (Azwar, 2004).
H. Analisis Data
Oleh karena penelitian ini mengkaji hipotesis tentang adanya perbedaan
sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua diantara remaja
desa dan remaja kota, maka dipergunakan analisis uji-t. Semua proses analisis
data penelitian ini menggunakan pertolongan program SPSS for Windows versi
13.0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian pada remaja desa dilakukan pada tanggal 7-10 November
2007 di SMK Diponegoro, kampung Sembego, desa Maguwoharjo, Depok,
Sleman, Yogyakarta. Subjek penelitian terdiri dari 61 orang siswa sekolah
tersebut dan telah mencakup siswa dan siswi kelas satu, dua dan tiga.
Sedangkan penelitian terhadap remaja kota dilakukan pada tanggal 23
November 2007 di SMA Marsudi Luhur di Jalan Bintaran Kidul 2, kelurahan
Bintaran Kidul, Yogyakarta yang terletak di pusat kota. Penentuan subjek
penelitian dari sekolah tersebut dilakukan dengan mengambil 61 siswa dan
siswi dari kelas satu, dua dan tiga. Skala terdiri dari 60 aitem yang disusun
berdasarkan blue print yang tertera pada tabel 1. Selain itu, deskripsi data
menyangkut distribusi subjek penelitian remaja desa dan remaja kota
tercantum dalam tabel berikut ini.
Tabel. 3 Distribusi usia kelompok remaja desa dan remaja kota
Kelompok subjek Usia Jumlah Persentase
15 13 10,65% 16 26 21,31% 17 18 14,75%
Remaja Desa
18 4 3,28% 15 13 10,65% 16 21 17,21% 17 20 16,39%
Remaja Kota
18 7 5,73% Total 122 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
B. Hasil Penelitian
1. Uji validitas
Penelitian ini menggunakan validitas isi, karena pengujian terhadap
isi penelitian tersebut dicapai dengan analisis rasional atau professional
judgement. Hal ini terutama dilakukan terutama dilakukan dengan cara
membandingkan antara isi aitem dengan indikator. Oleh karena itu peneliti
harus membuat skala berdasarkan blue print, yang selanjutnya
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.
2. Daya Diskriminasi Aitem
Aitem dalam skala yang tidak memperlihatkan kualitas yang baik
harus disingkirkan sebelum menjadi bagian dari skala. Suatu aitem
memiliki kualitas yang baik apabila memiliki koefisien korelasi aitem total
(rix) ≥ 0,30. Dari 60 aitem yang diujicobakan terdapat 22 aitem yang gugur
karena manggunakan rix < 0,30, sehingga jumlah aitem yang sahih menjadi
hanya 38 aitem. Hal ini tidak sesuai dengan harapan peneliti karena terlalu
banyak aitem yang gugur. Apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih
tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, kita dapat mempertimbangkan
untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 –menjadi 0,25 misalnya-
sehingga jumlah aitem yang diinginkan tercapai (Azwar, 2000).
Menurunkan batasan rix di bawah 0,20 sangat tidak disarankan, menurut
Thorndike, indeks kurang dari 0,20 dapat langsung dibuang, ahli lain, yaitu
Ebel menyatakan indeks kurang dari 0,20 termasuk jelek dan harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
dibuang (Supratiknya, 1999). Maka dari itu peneliti mengambil jalan
tengah dengan menurunkan batasan rix ≥ 0,30 menjadi rix ≥ 0,25 sehingga
terdapat 15 aitem yang gugur dan 45 aitem yang sahih dengan daya
diskriminasi aitem berkisar antara 0,028 sampai dengan 0,582.
Tabel.4 Proporsi sebaran aitem yang gugur setelah uji coba
Aspek sikap Kognitif Afektif Konatif
Aspek tata
krama favorable Unfavo- rabel
favorable Unfavo- rabel
favorable Unfavo- rabel
Jum lah
Tatanan bahasa
1, 5*, 18, 19, 30
40, 42, 44, 47,
50
2, 4, 12, 25, 29
60*, 55, 51, 41,
33*
7, 13, 17, 22, 28
54, 48, 43, 37,
34 9 8 10
27 Gerak tubuh
16, 20, 21, 23, 35*
6*, 9*, 11*, 14,
27
32, 24*, 38, 39*,
45*
58*, 57, 53, 49*,
46
3*, 8, 10, 15, 36*
26*,31, 52,56,
59 6 5 7
18
15 13 17 45
Keterangan :* = aitem gugur
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas data hasil uji coba skala terthadap kedua kelompok tersebut
dianalisis menggunakan program SPSS for windows versi 13.0 dengan
reliability analysis model alpha. Analisis reliabilitas tersebut menghasilkan
koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,890 untuk 60 aitem. Apabila skala
tersebut dikurangi skala yang gugur maka koefisien reliabilitas alpha menjadi
sebesar 0,896 untuk 45 aitem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
4. Uji asumsi analisis data
Sebelum dilakukan uji hipotesis dengan uji-t, terlebih dahulu dilakukan
uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Uji ini dilakukan
untuk mendapatkan kesimpulan yang tidak menyimpang dari penelitian.
a. Uji normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji normalitas One-
Sample Kolmogorov Smirnov Test. Apabila p > 0,05, maka tidak ada
perbedaan antara sebaran skor partisipan penelitian dengan sebaran skor
partisipan pada populasi, sehingga sebaran dikatakan normal. Sebaliknya
apabila p<0,05, maka sebaran dinyatakan tidak normal.
Untuk skor sikap terhadap tata karma Jawa dalam menghormati
orang tua pada remaja desa dan kota diperoleh p sebesar 0,818. Oleh
karena perolehan p > 0, 05 maka distribusi skor sikap terhadap tata krama
Jawa dalam menghormati orang tua pada remaja desa dan kota dapat
dinyatakan normal.
Uji normalitas terhadap skor sikap terhadap tata karma Jawa dalam
menghormati orang tua pada remaja desa menghasilkan p sebesar 0,331
sedangkan skor sikap terhadap tata karma Jawa dalam menghormati orang
tua pada remaja kota menghasilkan p sebesar 0,703. Perolehan skor kedua
kelompok tersebut menghasilkan p > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
distribusi skor sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang
tua pada masing-masing kelompok adalah normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
b. Uji homogenitas
Uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah varians dari sampel
yang akan diuji sama. Dari penghitungan dengan menggunakan levene’s
test for equality of variance diperoleh p sebesar 0,058 atau p > 0,05,
sehingga varians tersebut dikatakan homogen.
Uji normalitas dan homogenitas menunjukkan bahwa sebaran skor
pada penelitian ini adalah normal dan homogen, sehingga syarat untuk
melakukan uji-t terpenuhi.
5. Uji Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan
analisa compare means untuk Independent-sample T-test, dengan taraf
signifikansi 5% (two tailed) yang berarti adanya kepercayaan terhadap
kebenaran hipotesis penelitian ini sebesar 95%.
Uji-t adalah cara untuk menguji adanya perbedaan mean antara sifat
atau keadaan atau tingkah laku kedua kelompok yang diperbandingkan
pada penelitian ini, uji-t digunakan untuk mengukur apakah ada perbedaan
sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua antara
remaja desa dan kota. Alat bantu yang digunakan adalah program SPSS for
windows version 13.0.
Uji hipotesis ini dilakukan untuk membuktikan hipotesis penelitian
ini yang berbunyi “Ada perbedaan sikap terhadap tata krama Jawa dalam
menghormati orang tua pada remaja desa dan remaja kota”. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
perhitungan terhadap uji hipotesis dengan uji-t yang dapat dilihat pada
lampiran diringkas dalam tabel dibawah ini.
Tabel 5. Ringkasan uji-t
Perbedaan Sikap Terhadap Tata Krama Jawa dalam Menghormati Orang Tua Pada Remaja Desa dan Remaja Kota
Kelompok N Rerata SD db t p keterangan
Remaja desa
61 140,98 11,357
Remaja kota
61 138,52 14,616
120
1,038
0,302
Tidak
signifikan
Taraf signifikansi 5% (two tailed) Keterangan: N = jumlah subjek SD = Standar Deviasi Db = derajad kebebasan t = hasil perhitungan uji-t p = probabilitas Berdasarkan perhitungan uji-t yang dapat dilihat ringkasannya di
tabel 6, tampak bahwa nilai p> 0,05. Hal ini berarti H0 diterima, sehingga
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan sikap terhadap tata krama Jawa
dalam menghormati orang tua pada remaja desa dan remaja kota.
Meskipun rata-rata skor remaja desa dan remaja kota menunjukkan
perbedaan (140,98 untuk remaja desa dan 138,52 untuk remaja kota)
namun perbedaan tersebut tidak cukup signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
6. Kategori Skor Penelitian
Angket terdiri dari 45 aitem dengan skor jawaban 1-4, sehingga skor
tertinggi teoritik adalah 4x45 = 180 dan terendah teoritik 1x45 = 45. Mean
teoritik diperoleh sebesar 0,5x(180+45) = 112,5. Untuk mengetahui
signifikansi perbedaan antara mean empiris dengan teoritis digunakan one
sample t-test.
Tabel 6 Ringkasan Uji-t
Kelompok N Rerata Empiris
Rerata teoretis
t p Keterangan
Remaja desa 61 140,98 112,5 19,588 0,00 Signifikan Remaja kota 61 138,52 112,5 13,907 0,00 Signifikan
Total 122 139,75 112,5 22,993 0,00 Signifikan
Dari hasil analisis uji-t pada masing-masing kelompok remaja desa dan
kota terdapat hasil p=0.00 (p<0,05). Hal ini menunjukkan ada perbedaan
antara mean empiris dan teoritis. Dengan demikian dapat diketahui bahwa
mean empiris secara signifikan lebih besar dari mean teoritik, sehingga dapat
disimpulkan bahwa sikap kelompok remaja desa dan remaja kota terhadap
tata krama Jawa dalam menghormati orang tua cenderung positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
C. Pembahasan
Berdasarkan uji hipotesis menggunakan perhitungan uji-t diatas tampak
bahwa H0 diterima (p>0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
penelitian ini yang berbunyi “ada perbedaan sikap terhadap tata krama Jawa
dalam menghormati orang tua antara remaja desa dan remaja kota” tidak
terbukti secara signifikan, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan
sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua antara remaja
desa dan remaja kota.
Hipotesis penelitian ini menjadi tidak terbukti dapat disebabkan oleh
tingginya apresiasi masyarakat di Yogyakarta yang menjadi subjek penelitian
ini terhadap nilai-nilai budaya Jawa. Yogyakarta merupakan wilayah budaya
pedalaman dimana budaya Jawa pedalaman ini mempunyai adat dan tradisi
yang bersumber dari Kraton (Ariyani dkk., 2002). Selain itu, ada keunikan
dari kota Yogyakarta dimana pada masing-masing kabupaten pusat kotanya
tidak terletak pada pusat keramaian dan keramaiannya terpusat pada satu
wilayah yaitu mendekati kraton. Hal ini menyebabkan kesulitan bagi peneliti
dalam pembatasan wilayah desa dan kota pada penelitian ini.
Tidak terbuktinya hipotesis dalam penelitian ini didukung oleh penelitian
serupa yang dilakukan oleh Ariyani, dkk. (2002) terhadap siswa-siswi SMU
dan SMK yang terdapat di wilayah Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Penelitian tersebut menyebutkan hampir 90% responden penelitiannya
mengatakan bahwa tata krama masih sangat penting bagi kehidupan sekarang
dan seterusnya, dan tata krama sangat diperlukan sebagai pedoman, tuntunan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
dan dasar berpijak dalam perilaku. Remaja desa dan remaja kota
mendapatkan pembinaan mengenai tata krama Jawa dalam menghormati
orang tua dengan baik. Remaja kota mendapatkan pembinaan tata krama
Jawa dalam menghormati orang tua yang baik dikarenakan kedekatannya
dengan Kraton sebagai sumber adat dan tradisi sehingga menjadi tidak
berbeda dengan keadaan di desa.
Melalui signifikansi perbedaan antara mean empirik dan mean teoretik
pada kedua kelompok subjek, ditemukan bahwa mean empirik kedua subjek
(desa sebesar 140,98 dan kota sebesar 138,52) memiliki skor yang lebih
tinggi secara signifikan daripada mean empiris (112,5) dengan p<0,05
(p=0.00). Hal ini menunjukkan bahwa remaja Jawa baik yang di desa maupun
di kota memiliki sikap yang cenderung positif terhadap tata krama Jawa
dalam menghormati orang tua. Hal ini dapat diartikan bahwa remaja desa
maupun kota mampu mempersepsikan, memaknai, muatan-muatan
emosi/perasaannya serta kecenderungannya untuk berperilaku terhadap tata
krama Jawa dalam menghormati orang tua dengan baik.
Faktor lain yang menyebabkan remaja Jawa baik yang di desa maupun di
kota memiliki sikap yang cenderung positif terhadap tata krama Jawa dalam
menghormati orang tua adalah faktor kemandirian subjek terhadap orang
tuanya. Artinya, subjek dalam penelitian ini masih tergantung pada orang tua
untuk memenuhi berbagai kebutuhannya sehingga subjek belum memiliki
kemandirian untuk lepas dari orang tua. Disisi lain, apabila anak melakukan
hal-hal yang dianggap kurang sopan maka secara langsung akan mendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
teguran dari orang tua. Anak yang membantah atau membangkang terhadap
teguran atau perintah orang tua, dianggap anak yang tidak tahu adat atau
sopan-santun (Taryati dkk., 1995). Maka dari itu agar dapat terpenuhi
kebutuhannya akan penerimaan dari orang tua, sikap remaja desa dan remaja
kota cenderung positif terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang
tua. Hal ini dapat dijelaskan melalui bagian dari fungsi sikap yang diberikan
oleh Katz (dalam Azwar, 2005 dan Walgito, 1991) yang salah satunya adalah
fungsi manfaat. Individu akan membentuk sikap positif terhadap hal-hal yang
dirasakannya akan mendatangkan keuntungan dan membentuk sikap negatif
terhadap hal-hal yang dirasanya akan merugikan dirinya. Dalam pergaulan
sosial, sikap yang sesuai akan memungkinkan seseorang untuk memperoleh
persetujuan sosial dari orang di sekitarnya. Pernyataan sikap tertentu akan
dihargai oleh orang-orang yang dianggap penting seperti orang tua. Dengan
kata lain, sikap yang cenderung positif terhadap tata krama Jawa dalam
menghormati orang tua akan dihargai oleh orang tua dan membuat subjek
merasa diterima.
Sikap remaja desa dan remaja kota terhadap tata krama Jawa dalam
menghormati orang tua terbentuk atas beberapa faktor pembentukan sikap.
Uraian tentang faktor pembentukan sikap yang diungkapkan oleh Azwar
(2005) di bawah ini memberikan gambaran bahwa sikap terhadap tata krama
Jawa dalam menghormati orang tua sebagai objek sikap dalam penelitian ini
terbentuk atau dihasilkan dari proses interaksi sosial yang dialami individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Faktor pembentuk sikap yang pertama adalah pengaruh orang lain yang
dianggap penting. Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara
komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita
anggap penting, seseorang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap
gerak tingkah dan pendapat kita, seorang yang tidak ingin kita kecewakan,
atau seorang yang berarti khusus bagi kita (significant others), akan banyak
mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu. Dalam hal ini orang
yang dianggap penting bagi remaja adalah orang tua. Orang tua akan banyak
mempengaruhi pembentukan sikap terhadap tata krama Jawa dalam
menghormati orang tua pada remaja.
Faktor pembentuk sikap yang kedua adalah pengaruh kebudayaan.
Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar
terhadap pembentukan sikap kita. Apabila kita hidup dalam budaya yang
mempunyai norma ketat bagi tata krama Jawa, sangat mungkin kita akan
mempunyai sikap yang mendukung terhadap tata krama Jawa dalam
menghormati orang tua. Tanpa disadari, kebudayaan telah menanamkan garis
pengarah sikap remaja terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah
mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaan pulalah yang
menjadi corak pengalaman individu-individu yang menjadi anggota
kelompok masyarakat asuhannya.
Faktor yang ketiga adalah lembaga pendidikan dan lembaga agama.
Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai
pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
pengertian dan konsep moral serta tata krama dalam diri individu.
Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh
dan yang tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat
keagamaan serta ajaran-ajarannya termasuk ajaran-ajaran tentang tata krama
dalam menghormati orang tua.
Di dalam pembahasan ini peneliti juga perlu mengungkapkan mengenai
kelemahan yang mungkin dapat mempengaruhi hasil penelitian. Kelemahan
tersebut terletak pada kurangnya kontrol terhadap tempat tinggal subjek.
Peneliti tidak memiliki data mengenai alamat tempat tinggal pada masing-
masing subjek, sehingga tidak diketahui apakah subjek adalah benar-benar
remaja desa meskipun bersekolah di desa dan begitu pula sebaliknya, apakah
subjek adalah benar-benar remaja kota meskipun bersekolah di kota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pengujian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa:
Berdasarkan kategorisasi subjek menunjukkan secara keseluruhan remaja
desa dan remaja kota memiliki sikap yang positif terhadap tata krama Jawa
dalam menghormati orang tua. Berdasarkan uji hipotesis tidak terdapat
perbedaan sikap antara remaja desa dan remaja kota terhadap tata krama Jawa
dalam menghormati orang tua. Ditunjukkan berdasarkan besarnya nilai p dari
hasil uji-t (p= 0,302), dimana p> 0,05.
B. Saran
1. Penelitian selanjutnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata sikap remaja terhadap tata
krama dalam menghormati orang tua cenderung tinggi. Akan tetapi hasil ini
masih terbatas pada lingkup wilayah Yogyakarta. Dengan keterbatasan ini
diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya agar dapat
melakukan penelitian serupa pada daerah-daerah lain yang mungkin dapat
menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Selain itu, peneliti merasa penelitian
ini masih memiliki kelemahan terutama pada kurangnya kontrol terhadap
tempat tinggal subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
2. Bagi orang tua dan praktisi pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berharga
mengenai sikap remaja terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang
tua di Yogyakarta, sehingga dapat menjadi contoh nyata dalam penanaman
dan pembinaan nilai-nilai budaya Jawa khususnya dalam hal tata krama. Pola
asuh orang tua dalam hal tata krama di Yogyakarta dapat menjadi acuan
dalam penanaman dan pembinaan nilai-nilai tata krama budaya Jawa bagi
orang tua maupun praktisi pendidikan di daerah lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A., dkk. (1991). Psikologi Sosial. Jakarta. Rineka Cipta.
Anonim., (1997). Ensiklopedia Nasional Indonesia. Jakarta: PT. Delta Pamungkas.
Ariani, dkk. (2002). Tata krama Suku Bangsa Jawa di Kabupaten Sleman
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta.
Atkinson, dkk. (2001). Pengantar Psikologi: Edisi Kesebelas Jilid 1. Batam.
Interaksara. Azwar.( 2000). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar. (2004). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar. (2005). Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bintarto, R. www.organisasi.org. Diakses tanggal 22 Maret 2007. Chaplin. (2000). Kamus Lengkap Psikologi. (terj). Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. Daljoeni, N. (1997). Seluk Beluk Masyarakat Kota. Bandung: Alumni.
Denprita, Dite. (2005). Gaya Hidup Hedonis Remaja Desa Sebuah Studi Deskriptif di Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang. Skripsi (Tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Eagly & Chaiken. (1993). www.sun.science.wayne.edu. Diakses tanggal 9
Oktober 2003. Faisal, Sanapiah. (1981). Menggalang Gerakan Bangun Diri Masyarakat Desa.
Surabaya. Usaha Nasional. Gerungan, W. A., (1988). Psychologi-Sosial Suatu Ringkasan. Bandung: PT
Eresco. Gunarsa, Singgih. (1982). Psikologi Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Handayani, Rini. (2000). Hubungan Harga Diri dan Jenis Kelamin Dengan Perilaku Konformitas Pada Remaja Desa. Skripsi (Tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Herdiyani, Rena. (2004). www.jokosupriyanto.com. Diakses tanggal 6 Juni 2007.
Huffman, Karen.(2000). Psychology in Action: Fifth Edition. John Wiley & Sons, Inc. New York.
Hurlock. (1994). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga. Jahoda, Marie & Warren, Neil. (1970). Attitudes Selected Readings. England:
Penguin Books Ltd. Harmonds Worth, Middlesex. Khairudin, H. (1992). Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Liberty. Lindgren, Henry Clay. (1969). Social Psychology. Sydney: John Wiley and Sons,
Inc. Mar’at. Prof., Dr. (1981). “Sikap Manusia” Perubahan Serta Pengukurannya.
Bandung: Ghalia Indonesia. Marbun B.N. (1988). Proses Perkembangan Desa Menyongsong Tahun 2000
(edisi revisi), Jakarta: Penerbit Erlangga. Monks, F. J., Knoers. A. M. P., & Hadinoto, SR., (1999). Psikologi
Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Mulder, Niels. (1985). Pribadi dan Masyarakat di Jawa. Jakarta. Sinar Harapan. Nas, P.J.M. (1984). Kota di Dunia Ketiga:Pengantar Sosiologi Kota. Jakarta.
Bhratara Karya Aksara. Purwadi. (2005). Belajar Bahasa Jawa Krama Inggil. Yogyakarta: Hanan
Pustaka. Sarwono, Sarlito W., (1989). Psikologi Remaja, Jakarta: Rajawali Press. Sears. D.O. (1991). Psikologi sosial. Jakarta: Penerbit Erlangga. Setiawan, Edi, & Harmanto, G. (2001). Geografi Untuk SMU Kelas II: Edisi 3
cet. 7. Bandung: Grafindo Media Pratama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Sherif & Sherif. (1956). An Outline of Social Psychology. New York: Harper & Brothers.
Sugiyanto. (1981). Ciri Sifat Pemuda Desa di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tidak diterbitkan. Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Sukari, dkk., (1992). Dampak Masuknya Media Komunikasi Terhadap Kehidupan
Masyarakat Pedesaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Supratiknya. (1999). Reader: Konstruksi Tes. Tidak diterbitkan. Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma. Swalem, I Gusti Ketut. (1987). Pembangunan Desa. Semarang. Satya Wacana. Swastika. (2003). www.kunci.or.id/esai/12/anak_kota. Diakses tanggal 22 Maret
2007. Taryati, dkk. 1995. Pembinaan budaya dalam Lingkungan Keluarga Daerah
Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Walgito, Bimo. (1991). Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Yogyakarta. Andi
Offset. Wijayanti, Irmina. (2005). Sikap Remaja Jawa Terhadap Nilai Rukun dan Hormat
Dalam Tradisi Jawa. Skripsi (Tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Zanden, James W. Vander. (1984). Social Psychology. New York: Random
House.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN A Data Penelitian Kelompok Remaja Desa dan
Kelompok Remaja Kota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
subjek Aitem1 Aitm2 Aitm3 Aitm4 Aitm5 Aitm6 Aitm7 Aitm8 Aitm9 Aitm10 Aitm11 Aitm12 Aitm13 Aitm14 Aitm15 Aitm16 Aitm17 Aitm18 Aitm19 Aitm20 Aitm21 Aitm221 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 32 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 23 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 44 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 45 4 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 36 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 37 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 4 2 2 38 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 4 4 29 3 1 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 1 1 310 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 211 4 4 4 4 3 2 3 4 2 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 412 4 4 4 4 4 1 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 213 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 314 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 315 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 316 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 317 3 1 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 2 318 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 119 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 420 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 221 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 322 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 4 3 3 4 3 4 323 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 324 3 4 2 2 2 4 2 3 4 3 4 4 3 2 2 4 3 3 4 4 3 225 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 426 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 327 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 328 3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 2 2 429 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3 2 230 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 3 4 4 231 4 2 3 1 4 4 3 4 4 3 4 3 1 4 4 4 4 4 4 3 3 432 4 3 3 2 3 3 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 333 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 334 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 435 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 336 4 2 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 337 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 238 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 4 3 3 4 1 3 339 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 1 4 4 4 4 3 2 440 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 241 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 442 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 343 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 344 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3 2 1 3 3 3 245 2 3 3 3 3 3 1 3 4 4 4 3 2 4 1 3 2 3 3 3 4 246 3 1 1 3 2 2 3 3 2 2 3 2 4 2 1 4 4 4 4 1 1 347 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 348 4 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 349 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 2 1 3 3 3 4 4 350 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 351 3 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 252 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 353 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 454 4 4 4 4 4 1 3 4 3 3 3 3 3 1 3 4 4 4 4 1 1 355 4 4 4 3 4 3 4 1 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 2 2 356 4 4 4 4 4 1 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 357 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 358 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 359 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 2 4 2 3 3 2 1 260 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 361 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3
Data Kelompok Remaja Desa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Aitm23 Aitm24 Aitm25 Aitm26 Aitm27 Aitm28 Aitm29 Aitm30 Aitm31 Aitm32 Aitm33 Aitm34 Aitm35 Aitm36 Aitm37 Aitm38 Aitm39 Aitm40 Aitm41 Aitm42 Aitm434 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 1 4 3 3 3 4 3 2 2 23 3 2 4 4 3 4 1 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 34 2 1 3 3 4 4 4 4 1 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 44 1 3 4 1 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 43 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 1 4 4 3 44 3 3 4 4 4 4 4 3 1 2 4 2 3 2 3 3 3 3 2 34 4 3 2 3 2 2 2 4 1 2 2 4 4 2 3 4 3 2 2 24 4 4 3 4 4 2 4 3 4 2 4 4 3 3 3 3 4 3 2 34 3 2 4 3 4 3 4 1 4 3 4 1 3 3 1 2 4 3 2 33 3 2 2 2 4 3 3 3 4 2 4 2 3 2 3 2 2 1 1 24 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 3 3 4 3 4 2 1 14 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 14 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 33 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 34 3 3 2 4 4 3 3 4 4 2 2 4 3 3 4 3 4 2 1 23 1 2 4 3 4 4 4 3 3 2 3 1 4 3 3 3 4 3 3 33 3 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 3 4 3 3 4 3 1 24 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4 32 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 1 4 3 3 3 4 44 3 3 2 4 4 4 4 2 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 33 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 04 4 2 3 4 4 3 2 3 3 2 4 4 3 2 4 1 3 3 3 34 4 2 3 4 3 2 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 34 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 2 3 3 3 24 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 2 3 1 2 3 4 3 34 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 24 1 2 3 3 4 4 4 3 4 1 4 1 4 2 3 3 4 4 4 22 3 2 4 4 2 3 2 1 4 1 3 1 4 3 1 4 3 1 1 44 4 2 4 4 4 2 2 4 4 2 2 1 4 2 4 4 3 2 2 24 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 13 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 24 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 34 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 1 4 3 3 3 3 2 4 34 3 2 2 3 4 2 3 3 2 2 3 4 3 2 4 4 2 1 1 24 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 1 3 3 3 3 4 3 4 34 3 3 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 3 2 4 4 2 23 3 2 4 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 33 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 2 1 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 24 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 43 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 4 2 3 2 2 2 23 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 23 1 1 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 2 4 4 3 34 3 1 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 43 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 34 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 1 24 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 1 3 3 3 3 33 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 2 2 2 24 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 34 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 34 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 2 4 4 4 3 4 3 4 34 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 2 2 3 2 3 4 3 3 2 23 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 1 4 1 3 43 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 24 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 23 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 4 3 3 34 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Aitm44 Aitm45 Aitm46 Aitm47 Aitm48 Aitm49 Aitm50 Aitm51 Aitm52 Aitm53 Aitm54 Aitm55 Aitm56 Aitm57 Aitm58 Aitm59 Aitm60 total3 3 3 4 2 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 1912 3 3 4 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1802 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 1 1991 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 1 4 1 2073 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2003 4 2 3 3 2 3 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1772 4 3 4 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 1702 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 2 4 4 2 3 3 1873 2 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 1841 3 3 4 4 3 1 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 1572 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 1 3 4 1 3 2 1922 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2033 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 1913 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 1793 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1903 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 1 3 4 1 3 3 1963 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 1 1854 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 1 3 2 1953 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2142 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 1832 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 2 4 4 2 4 3 1942 4 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 1793 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1931 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1783 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 2 3 3 1933 1 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 2 3 4 3 4 1783 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1993 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1921 4 4 4 1 4 1 4 3 4 2 4 4 4 2 3 4 1652 4 4 3 2 4 2 3 4 4 2 3 4 4 2 4 3 1923 1 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 1993 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 1972 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 4 2 2 3 3 1953 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1902 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2163 4 4 4 4 4 2 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 2044 4 2 3 4 3 3 3 2 4 2 2 3 3 2 3 3 1723 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1882 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 1912 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 1962 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 1 1742 3 3 3 2 4 1 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 1742 1 4 3 2 3 3 3 3 4 3 2 4 3 2 4 3 1841 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 1561 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 1734 1 3 1 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 1773 2 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 2 3 4 2012 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 1832 4 4 4 4 4 2 4 3 3 2 2 3 3 2 4 3 1882 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 1952 2 3 4 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 3 2 1683 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 1953 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 1943 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2012 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1901 4 4 3 3 2 2 3 3 2 2 1 2 3 2 3 1 1763 2 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 4 3 2 3 3 1892 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1612 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 1612 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 1 2 3 1 1811 4 3 4 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 4 3 190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Subjek Aitm1 Aitm2 Aitm3 Aitm4 Aitm5 Aitm6 Aitm7 Aitm8 Aitm9 Aitm10 Aitm11 Aitm12 Aitm13 Aitm14 Aitm15 Aitm16 Aitm17 Aitm18 Aitm19 Aitm20 Aitm21 Aitm221 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 32 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 33 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 34 3 3 4 3 4 2 2 3 3 2 3 3 2 1 2 4 3 4 4 2 2 45 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 1 4 36 2 4 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 4 2 3 3 2 4 3 3 27 3 3 3 4 1 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 38 3 3 4 4 3 4 2 4 4 2 3 4 3 3 2 4 2 4 4 4 4 29 4 3 4 3 3 2 2 4 4 2 2 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 310 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 311 2 3 2 2 2 1 2 3 3 3 3 3 2 1 2 4 1 1 3 3 3 212 3 3 4 4 4 2 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 313 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 214 3 4 4 2 3 3 2 2 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 215 3 3 4 4 4 2 3 4 3 3 3 4 3 2 2 4 3 3 4 4 4 316 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 1 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 317 4 4 4 3 3 1 3 2 2 2 1 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 318 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 319 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 320 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 321 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 322 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 1 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 323 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 224 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 425 4 1 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 426 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 327 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 328 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 429 3 3 4 3 2 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 330 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 331 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 232 2 1 4 1 2 3 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 4 4 4 133 3 4 4 2 2 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 234 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 2 1 235 3 3 3 3 4 3 1 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 236 4 3 4 4 2 2 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 4 3 337 4 3 4 4 4 2 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 238 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 339 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 4 3 3 340 4 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 341 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 242 3 1 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 343 3 4 4 2 3 1 1 4 3 1 4 3 2 2 3 3 2 2 3 1 4 144 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 1 4 3 4 4 4 4 245 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 446 3 4 3 2 2 3 3 4 4 3 2 3 3 4 2 4 2 3 4 4 4 247 4 2 4 4 4 2 3 4 4 3 1 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 448 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 4 4 4 349 4 4 4 3 4 2 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 450 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 351 3 3 3 3 4 2 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 252 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 353 4 1 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 254 4 3 4 3 3 1 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 355 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 356 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 357 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 358 4 3 3 2 3 2 2 2 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 259 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 360 3 2 3 2 1 4 2 3 3 2 3 4 2 1 3 2 1 2 3 2 3 261 3 1 3 2 3 2 2 3 4 2 1 3 2 3 4 3 2 1 3 4 4 2
Data Kelompok Remaja Kota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Aitm23 Aitm24 Aitm25 Aitm26 Aitm27 Aitm28 Aitm29 Aitm30 Aitm31 Aitm32 Aitm33 Aitm34 Aitm35 Aitm36 Aitm37 Aitm38 Aitm39 Aitm40 Aitm41 Aitm42 Aitm434 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 34 2 2 3 3 4 3 2 4 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 34 3 3 4 4 4 3 3 3 1 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 34 4 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 1 2 23 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 43 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 24 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 34 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 23 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 44 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 32 3 4 4 4 1 3 4 4 3 4 1 4 2 1 3 3 1 4 1 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 2 23 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 2 2 2 24 3 3 3 4 4 3 3 1 3 2 4 4 4 3 3 2 3 3 2 33 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 1 3 2 3 3 2 2 2 24 3 4 4 1 3 4 3 1 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 34 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 1 4 2 2 2 3 3 3 2 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 24 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 43 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 23 3 3 3 4 4 3 4 2 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 33 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 23 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 43 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 23 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 24 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 33 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 33 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 43 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 24 3 4 1 4 2 4 4 3 4 3 1 4 4 2 4 4 3 4 1 24 4 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 1 4 4 3 4 2 23 3 2 3 4 4 2 2 3 2 3 4 1 3 3 3 2 2 2 3 24 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 1 24 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 34 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 1 14 3 3 2 3 4 4 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 2 23 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 4 2 3 3 3 33 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 23 2 2 3 3 2 3 2 3 4 2 2 3 4 2 3 3 2 2 2 33 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 33 4 3 4 3 1 2 3 4 3 2 2 3 4 2 4 4 3 2 1 14 4 4 3 1 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 34 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 1 3 3 4 4 3 2 34 3 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 34 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 1 4 3 3 3 4 4 4 43 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 34 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 1 43 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 33 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 23 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 34 3 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4 1 3 3 3 23 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 33 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 33 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43 2 2 4 4 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 33 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 4 4 2 2 4 2 2 2 34 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 22 3 3 3 2 2 4 2 2 1 3 2 2 4 2 2 3 2 2 1 22 4 2 3 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 2 2 2 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Aitm44 Aitm45 Aitm46 Aitm47 Aitm48 Aitm49 Aitm50 Aitm51 Aitm52 Aitm53 Aitm54 Aitm55 Aitm56 Aitm57 Aitm58 Aitm59 Aitm60 Total2 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 1 3 3 1801 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 1732 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 1981 3 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 3 3 2 3 2 1543 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 2041 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 1572 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2022 3 3 3 2 3 2 4 3 4 2 2 2 3 1 3 4 1813 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2094 4 4 4 4 1 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 1 2111 4 4 3 2 3 4 3 3 4 1 2 3 3 3 3 3 1583 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1851 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 1802 3 4 4 4 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1762 3 4 4 4 2 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1951 4 4 3 2 3 2 3 3 4 2 2 3 4 2 3 2 1772 3 3 4 3 2 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 1811 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 4 4 1902 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1763 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2293 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 1792 3 3 4 4 3 2 4 3 2 2 3 3 3 1 3 3 1912 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1762 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2163 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1872 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1722 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2102 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2072 3 4 4 2 4 2 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 2102 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 2152 3 3 4 3 3 2 4 2 2 2 2 2 3 2 4 3 1562 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 1842 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2011 3 3 4 2 1 3 3 1 3 3 2 4 2 3 3 1 1611 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2002 2 3 3 4 1 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 1963 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 1812 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 1763 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1812 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 1762 4 1 1 2 3 2 3 2 4 3 2 3 4 3 4 4 1652 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 3 3 2 4 4 1982 3 4 3 3 4 3 3 2 3 2 2 4 3 2 4 3 1642 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 1902 3 4 4 3 4 1 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 2022 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 1943 3 4 4 4 1 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2023 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 1871 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2102 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1752 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1663 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 1972 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1901 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1912 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 1811 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 1802 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1791 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 2 3 2 1722 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1751 3 3 4 2 3 1 4 3 3 2 2 3 4 2 3 4 1491 2 4 2 1 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN B
• Uji Reliabilitas Alpha Skala Penelitian
• Uji Reliabilitas Alpha Aitem Sahih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability Statistics
,890 60
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
182,86 227,245 ,467 ,887182,81 229,129 ,328 ,889183,16 230,634 ,172 ,891183,33 228,983 ,283 ,889183,03 229,784 ,236 ,890183,50 233,839 ,055 ,892183,50 227,988 ,349 ,888182,85 226,871 ,433 ,887182,80 230,407 ,280 ,889183,25 230,059 ,303 ,889183,08 232,175 ,134 ,891182,84 228,105 ,404 ,888183,28 224,732 ,490 ,887183,34 227,762 ,337 ,888183,39 227,513 ,331 ,889182,72 229,376 ,324 ,889183,19 224,320 ,551 ,886183,15 226,970 ,424 ,888182,83 227,978 ,475 ,887182,98 225,975 ,354 ,888183,04 227,296 ,332 ,889183,46 226,862 ,394 ,888182,81 228,336 ,400 ,888183,17 231,152 ,199 ,890183,55 229,936 ,251 ,889183,11 231,286 ,193 ,890182,86 228,749 ,308 ,889182,92 225,349 ,432 ,887183,07 228,532 ,352 ,888182,99 225,942 ,447 ,887183,15 227,664 ,338 ,888183,09 227,950 ,293 ,889183,53 230,796 ,226 ,890183,15 227,780 ,322 ,889183,16 227,240 ,271 ,890183,06 230,484 ,240 ,890183,43 229,587 ,268 ,889
aitem1aitem2aitem3aitem4aitem5aitem6aitem7aitem8aitem9aitem10aitem11aitem12aitem13aitem14aitem15aitem16aitem17aitem18aitem19aitem20aitem21aitem22aitem23aitem24aitem25aitem26aitem27aitem28aitem29aitem30aitem31aitem32aitem33aitem34aitem35aitem36aitem37
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Page 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
183,10 227,742 ,347 ,888183,24 230,150 ,222 ,890183,14 223,890 ,582 ,886183,47 224,813 ,436 ,887183,80 222,974 ,436 ,887183,61 226,321 ,380 ,888184,11 227,293 ,336 ,888183,25 234,518 ,028 ,892182,98 230,496 ,286 ,889182,83 229,532 ,299 ,889183,33 225,710 ,452 ,887183,16 229,984 ,234 ,890183,62 225,791 ,385 ,888182,94 229,658 ,337 ,889183,27 225,951 ,452 ,887182,97 228,197 ,419 ,888183,32 223,690 ,527 ,886183,45 226,812 ,359 ,888183,00 229,074 ,321 ,889183,02 230,024 ,290 ,889183,59 230,872 ,173 ,891182,95 229,865 ,336 ,889183,34 229,547 ,233 ,890
aitem38aitem39aitem40aitem41aitem42aitem43aitem44aitem45aitem46aitem47aitem48aitem49aitem50aitem51aitem52aitem53aitem54aitem55aitem56aitem57aitem58aitem59aitem60
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Page 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability Statistics
,896 45
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
136,73 163,951 ,486 ,893136,68 166,021 ,314 ,895137,20 165,432 ,295 ,895137,37 163,755 ,412 ,893136,72 164,335 ,405 ,893137,12 166,985 ,277 ,895136,70 165,367 ,376 ,894137,15 161,284 ,534 ,892137,20 164,974 ,318 ,895137,26 164,939 ,303 ,895136,59 166,211 ,312 ,895137,06 160,964 ,598 ,891137,02 163,272 ,468 ,893136,70 165,089 ,457 ,893136,84 164,562 ,284 ,895136,91 166,248 ,229 ,896137,33 162,586 ,467 ,893136,68 165,079 ,405 ,894137,42 167,022 ,220 ,896136,73 166,563 ,246 ,896136,79 161,376 ,496 ,892136,94 164,782 ,384 ,894136,86 162,303 ,493 ,892137,02 165,091 ,309 ,895136,96 165,329 ,265 ,896137,02 163,818 ,365 ,894137,30 165,287 ,320 ,895136,97 164,941 ,329 ,894137,01 160,653 ,626 ,891137,34 161,068 ,491 ,892137,66 159,365 ,488 ,892137,48 163,177 ,392 ,894137,98 163,206 ,389 ,894
aitem1aitem2aitem4aitem7aitem8aitem10aitem12aitem13aitem14aitem15aitem16aitem17aitem18aitem19aitem20aitem21aitem22aitem23aitem25aitem27aitem28aitem29aitem30aitem31aitem32aitem34aitem37aitem38aitem40aitem41aitem42aitem43aitem44
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Page 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
136,85 167,119 ,276 ,895136,70 166,858 ,255 ,895137,20 162,573 ,470 ,892137,49 162,731 ,395 ,894136,81 166,534 ,318 ,895137,14 163,047 ,456 ,893136,84 165,345 ,397 ,894137,19 160,220 ,580 ,891137,32 163,178 ,392 ,894136,87 165,867 ,314 ,895136,89 166,889 ,269 ,895136,82 167,009 ,296 ,895
aitem46aitem47aitem48aitem50aitem51aitem52aitem53aitem54aitem55aitem56aitem57aitem59
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Page 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN C
Data Penelitian Sahih Kelompok Remaja Desa
dan Kelompok Remaja Kota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Subjek aitem1 aitem2 aitem4 aitem7 aitem8 aitem10 aitem12 aitem13 aitem14 aitem15 aitem16 aitem17 aitem18 aitem19 aitem20 aitem21 aitem22 aitem23 aitem251 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 32 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 23 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 35 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 36 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 4 37 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 2 3 4 2 2 3 4 38 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 4 4 2 4 49 3 1 2 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 1 1 3 4 210 3 3 3 2 3 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 211 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 312 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 413 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 314 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 315 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 316 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 317 3 1 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 218 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 1 3 419 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 220 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 221 4 4 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 322 3 4 3 3 3 3 1 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 323 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 224 3 4 2 2 3 3 4 3 2 2 4 3 3 4 4 3 2 4 225 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 326 4 3 4 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 327 4 3 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 328 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 2 2 4 4 229 3 3 2 2 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3 2 2 2 230 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 2 3 4 4 2 4 231 4 2 1 3 4 3 3 1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 432 4 3 2 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 233 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 334 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 335 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 336 4 2 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 237 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 4 238 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 4 3 3 4 1 3 3 4 339 4 2 3 3 3 3 4 3 3 1 4 4 4 4 3 2 4 4 340 4 4 4 1 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 241 3 3 3 2 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 342 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 343 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 344 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 1 3 3 3 2 3 245 2 3 3 1 3 4 3 2 4 1 3 2 3 3 3 4 2 3 246 3 1 3 3 3 2 2 4 2 1 4 4 4 4 1 1 3 3 147 3 4 1 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 148 4 2 3 3 1 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 249 3 4 3 3 4 3 4 3 4 2 1 3 3 3 4 4 3 4 350 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 351 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 252 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 453 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 354 4 4 4 3 4 3 3 3 1 3 4 4 4 4 1 1 3 4 455 4 4 3 4 1 3 4 3 3 2 4 4 3 3 2 2 3 4 256 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 357 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 358 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 259 4 2 3 3 3 3 4 3 3 2 4 2 3 3 2 1 2 4 260 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 461 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3
Data Sahih Kelompok Remaja Desa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
aitem27 aitem28 aitem29 aitem30 aitem31 aitem32 aitem34 aitem37 aitem38 aitem40 aitem41 aitem42 aitem43 aitem44 aitem46 aitem47 aitem48 aitem50 aitem514 3 3 3 4 4 1 3 3 3 2 2 2 3 3 4 2 2 44 3 4 1 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 43 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 3 3 31 4 3 4 4 2 4 4 4 3 1 4 4 1 4 4 4 3 43 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 44 4 4 4 3 1 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 33 2 2 2 4 1 2 2 3 3 2 2 2 2 3 4 2 2 34 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 2 4 4 3 2 43 4 3 4 1 4 4 3 1 4 3 2 3 3 4 4 3 3 42 4 3 3 3 4 4 2 3 2 1 1 2 1 3 4 4 1 24 4 4 4 3 4 2 3 4 4 2 1 1 2 3 3 3 3 44 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 2 1 2 4 4 4 3 33 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 43 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 34 4 3 3 4 4 2 3 4 4 2 1 2 3 4 4 3 3 43 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 34 4 3 4 2 2 4 4 3 4 3 1 2 4 4 4 3 3 44 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 43 4 4 3 3 4 4 1 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 34 4 4 4 2 3 2 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 2 33 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3 2 3 34 4 3 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 34 3 2 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3 1 3 4 3 2 34 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 33 4 3 3 2 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 44 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 43 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 4 4 3 34 2 3 2 1 4 3 3 1 3 1 1 4 1 4 4 1 1 44 4 2 2 4 4 2 2 4 3 2 2 2 2 4 3 2 2 33 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 1 3 3 4 2 4 34 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 3 3 43 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 4 3 2 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 34 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 44 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 2 33 4 2 3 3 2 3 2 4 2 1 1 2 4 2 3 4 3 33 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 34 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 2 2 2 3 3 3 2 34 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 43 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 3 2 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 1 43 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 2 3 32 3 3 3 2 3 3 4 2 2 2 2 2 1 3 4 3 2 34 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 1 4 4 3 2 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 1 3 3 43 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 24 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 34 4 4 4 3 3 2 3 4 3 2 1 2 2 4 4 4 2 44 3 3 4 3 3 4 3 1 3 3 3 3 2 3 3 4 4 43 2 2 3 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 3 4 3 2 33 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 34 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 43 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 44 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3 2 2 1 4 3 3 2 34 3 3 3 3 4 4 4 4 4 1 3 4 3 3 3 3 2 33 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 33 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 33 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 34 4 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 2 1 3 4 3 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
aitem52 aitem53 aitem54 aitem55 aitem56 aitem57 aitem59 Total 3 3 3 2 3 4 4 1432 3 3 3 3 3 3 1323 4 4 4 3 3 4 1564 4 4 4 2 4 4 1603 3 3 3 3 3 3 1532 3 2 1 2 2 2 1323 3 2 2 3 3 4 1203 3 3 2 4 4 3 1414 3 3 4 4 4 4 1412 3 2 3 2 3 3 1163 3 3 1 3 4 3 1483 3 3 3 3 3 4 1523 3 4 3 3 4 3 1433 3 2 3 3 3 3 1343 3 3 3 3 3 3 1423 3 3 1 3 4 3 1503 3 4 3 3 4 4 1433 3 3 3 3 4 3 1493 4 4 4 3 3 3 1654 4 4 3 4 3 4 1393 3 2 2 4 4 4 1482 3 2 3 2 3 3 1374 4 4 3 4 4 3 1483 3 2 2 3 3 3 1293 3 3 3 4 1 3 1461 3 3 3 2 3 3 1353 3 3 3 4 3 3 1504 4 4 4 4 4 4 1543 4 2 4 4 4 3 1184 4 2 3 4 4 4 1413 4 4 3 4 4 4 1513 4 3 3 4 3 3 1483 3 2 3 4 2 3 1463 3 3 3 3 3 3 1424 4 4 4 4 4 4 1644 4 2 3 4 4 4 1512 4 2 2 3 3 3 1293 3 3 3 3 3 3 1403 3 3 3 4 4 4 1454 4 3 3 4 3 3 1453 3 3 2 3 3 3 1323 4 4 3 3 3 3 1303 4 3 2 4 3 4 1403 2 2 2 2 3 3 1143 3 4 2 3 3 4 1264 4 4 4 4 4 3 1423 3 4 4 4 4 3 1513 3 3 4 4 3 3 1413 3 2 2 3 3 4 1403 3 3 3 4 3 4 1471 3 3 3 3 3 3 1243 3 4 3 3 3 4 1473 4 3 3 3 3 3 1484 4 3 4 4 4 3 1554 4 4 3 4 4 4 1453 2 2 1 2 3 3 1341 3 3 3 4 3 3 1422 2 2 3 3 3 3 1193 3 3 3 2 3 3 1244 3 3 3 4 1 3 1363 3 2 4 3 3 4 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Subjek aitem1 aitem2 aitem4 aitem7 aitem8 aitem10 aitem12 aitem13 aitem14 aitem15 aitem16 aitem17 aitem18 aitem19 aitem20 aitem21 aitem22 aitem23 aitem251 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 22 3 4 2 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 23 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 34 3 3 3 2 3 2 3 2 1 2 4 3 4 4 2 2 4 4 25 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 1 4 3 3 36 2 4 2 2 3 3 3 2 4 2 3 3 2 4 3 3 2 3 27 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 38 3 3 4 2 4 2 4 3 3 2 4 2 4 4 4 4 2 4 39 4 3 3 2 4 2 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 410 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 311 2 3 2 2 3 3 3 2 1 2 4 1 1 3 3 3 2 2 412 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 313 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 2 3 314 3 4 2 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 215 3 3 4 3 4 3 4 3 2 2 4 3 3 4 4 4 3 4 316 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 317 4 4 3 3 2 2 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 418 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 319 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 320 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 321 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 322 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 323 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 324 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 425 4 1 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 326 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 327 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 328 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 329 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 330 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 331 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 232 2 1 1 1 4 3 3 4 3 4 4 2 2 4 4 4 1 4 433 3 4 2 3 4 3 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 334 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 1 2 3 235 3 3 3 1 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 336 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 337 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 2 4 338 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 339 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 440 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 241 4 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 242 3 1 2 3 4 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 343 3 4 2 1 4 1 3 2 2 3 3 2 2 3 1 4 1 3 344 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 4 3 4 4 4 4 2 4 445 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 346 3 4 2 3 4 3 3 3 4 2 4 2 3 4 4 4 2 4 247 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 348 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 349 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 250 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 251 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 252 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 353 4 1 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 254 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 355 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 256 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 357 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 258 4 3 2 2 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 259 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 360 3 2 2 2 3 2 4 2 1 3 2 1 2 3 2 3 2 2 361 3 1 2 2 3 2 3 2 3 4 3 2 1 3 4 4 2 2 2
Data Sahih Kelompok Remaja Kota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
aitem27 aitem28 aitem29 aitem30 aitem31 aitem32 aitem34 aitem37 aitem38 aitem40 aitem41 aitem42 aitem43 aitem44 aitem46 aitem47 aitem48 aitem50 aitem514 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 33 4 3 2 4 1 3 3 3 3 2 2 3 1 3 4 2 2 34 4 3 3 3 1 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 4 3 43 2 3 2 2 3 2 2 3 3 1 2 2 1 2 2 2 2 34 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 43 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 1 3 3 2 2 34 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 33 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 2 2 2 3 3 2 2 43 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 44 1 3 4 4 3 1 1 3 1 4 1 2 1 4 3 2 4 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 3 3 4 3 3 4 4 2 2 2 2 1 3 4 2 2 33 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 4 4 4 2 34 4 3 3 1 3 4 3 3 3 3 2 3 2 4 4 4 1 44 4 4 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 1 4 3 2 2 31 3 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 34 3 3 4 2 4 1 2 2 3 3 2 2 1 3 4 3 4 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 44 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 34 4 3 4 2 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 2 43 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 33 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 43 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 34 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 34 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 34 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 4 4 2 2 44 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 42 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 4 3 2 44 2 4 4 3 4 1 2 4 3 4 1 2 2 3 3 3 3 34 3 2 4 3 4 3 1 4 3 4 2 2 2 4 4 3 4 44 4 2 2 3 2 4 3 3 2 2 3 2 1 3 4 2 3 34 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 1 2 1 4 4 4 1 43 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 2 3 3 4 3 34 4 3 3 3 3 4 2 3 3 2 1 1 3 3 3 2 2 33 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 2 3 33 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 33 2 3 2 3 4 2 2 3 2 2 2 3 2 1 1 2 2 34 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 2 4 4 4 3 43 1 2 3 4 3 2 2 4 3 2 1 1 2 4 3 3 3 31 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 44 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 4 4 3 1 44 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 2 44 3 2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 44 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 34 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 1 4 1 4 4 3 4 43 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 33 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 34 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 44 4 4 3 4 3 3 2 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 34 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 1 4 4 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 4 3 2 34 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 4 3 34 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 2 34 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 1 3 3 3 2 34 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 22 2 4 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 3 4 2 1 44 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 1 2 1 4 2 1 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
aitem52 aitem53 aitem54 aitem55 aitem56 aitem57 aitem59 Total 3 3 3 2 4 3 3 1343 4 3 2 3 3 3 1313 4 3 3 3 3 4 1471 3 2 2 3 3 3 1123 4 4 3 3 4 4 1503 2 2 2 2 3 2 1144 4 4 3 3 3 3 1533 4 2 2 2 3 3 1354 4 4 3 3 4 4 1584 4 3 3 4 4 2 1613 4 1 2 3 3 3 1143 3 3 3 3 3 3 1373 4 3 2 3 3 3 1342 3 2 3 3 3 3 1273 4 4 4 4 4 4 1483 4 2 2 3 4 3 1343 4 2 3 2 3 3 1383 3 3 2 3 3 4 1412 3 2 3 3 3 3 1313 4 4 4 4 4 4 1733 3 4 4 4 3 3 1363 2 2 3 3 3 3 1483 3 3 3 3 3 3 1314 4 4 4 4 4 4 1663 3 3 3 3 3 3 1393 3 2 3 3 3 3 1304 4 3 4 4 4 3 1553 3 3 3 3 3 3 1544 4 3 3 3 4 3 1563 3 4 2 4 4 4 1612 2 2 2 2 3 4 1144 4 3 2 3 4 4 1344 4 3 3 4 3 4 1491 3 3 2 4 2 3 1223 4 3 3 4 3 4 1453 4 4 3 4 3 4 1513 3 3 2 3 4 3 1332 3 2 2 3 3 2 1333 3 3 3 4 3 3 1393 3 3 4 4 3 3 1312 4 3 2 3 4 4 1184 4 4 1 3 3 4 1472 3 2 2 4 3 4 1163 3 3 3 4 3 4 1433 3 4 3 3 3 4 1524 4 3 4 3 4 4 1463 4 4 4 4 3 4 1603 3 3 3 3 4 4 1403 4 4 3 4 4 4 1553 3 3 3 3 3 3 1333 3 3 3 3 3 3 1203 3 3 4 3 4 4 1473 3 3 3 3 3 3 1403 3 3 3 3 3 3 1453 3 3 3 4 2 3 1354 3 3 2 3 3 3 1363 3 3 4 3 3 3 1373 3 2 2 4 3 3 1253 3 3 3 3 3 3 1343 3 2 2 3 4 3 1053 3 3 2 4 3 3 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN D Analisa Statistik: Perbedaan Sikap Terhadap Tata
Krama Jawa Dalam Menghormati Orang Tua
Pada Remaja Desa dan Remaja Kota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
122139,7513,092
,057,049
-,057,633,818
NMeanStd. Deviation
Normal Parametersa,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
DesaKota
Test distribution is Normal.a. Calculated from data.b.
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
61140,9811,357
,121,058
-,121,947,331
NMeanStd. Deviation
Normal Parametersa,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
Desa
Test distribution is Normal.a. Calculated from data.b.
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
61138,5214,616
,090,050
-,090,705,703
NMeanStd. Deviation
Normal Parametersa,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
Kota
Test distribution is Normal.a. Calculated from data.b.
Page 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
T-Test
Group Statistics
61 140,98 11,357 1,45461 138,52 14,616 1,871
Daerahdesakota
DesaKotaN Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
Independent Samples Test
3,669 ,058 1,038 120 ,302 2,459 2,370 -2,233 7,151
1,038 113,098 ,302 2,459 2,370 -2,236 7,154
Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed
DesaKotaF Sig.
Levene's Test forEquality of Variances
t dfSig.
(2-tailed)Mean
DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper
95% ConfidenceInterval of the
Difference
t-test for Equality of Means
Page 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
T-Test
One-Sample Statistics
61 140.98 11.357 1.454DesaN Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
19.588 60 .000 28.484 25.57 31.39Desat df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% Confidence Intervalof the Difference
Test Value = 112.5
T-Test
One-Sample Statistics
61 138.52 14.616 1.871KotaN Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
13.907 60 .000 26.025 22.28 29.77Kotat df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% Confidence Intervalof the Difference
Test Value = 112.5
T-Test
One-Sample Statistics
122 139.75 13.092 1.185DesaKotaN Mean Std. Deviation
Std. ErrorMean
One-Sample Test
22.993 121 .000 27.254 24.91 29.60DesaKotat df Sig. (2-tailed)
MeanDifference Lower Upper
95% Confidence Intervalof the Difference
Test Value = 112.5
Page 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN E
• Skala Penelitian
• Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA SIKAP TERHADAP TATA KRAMA JAWA DALAM MENGHORMATI ORANG TUA
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Petunjuk Pengisian
Tuliskan identitas anda pada lembar petunjuk pengisian
Usia :
Suku : Jawa/ bukan Jawa (coret yang tidak perlu)
Berikut ini akan disajikan beberapa pernyataan. Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta
untuk mengemukakan apakah pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda untuk mengemukakan apakah pernyataan
tersebut sesuai dengan diri anda, dengan cara memberi tanda silang (X)atau centang ( ) pada alternatif jawaban yang
tersedia. Yaitu:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda dan tidak ada jawaban yang dianggap salah, karena itu
pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri anda.
Usahakan agar tidak ada satupun pernyataan yang terlewatkan.
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Aitem SS S TS STS
1 Dalam berbicara kepada orang tua harus menggunakan bahasa krama
2 Saya merasa bangga bisa berbahasa krama kepada orang tua
3 Saya berusaha untuk tidak berbicara dengan berdiri membelakangi orang tua
4 Saya merasa malu jika tidak bisa berbahasa krama kepada orang tua
5 Menurut saya orang tua harus dihormati dengan bahasa krama
6
Menurut saya berjalan tegap di depan orang tua tidak mengurangi rasa hormat terhadap orang
tua
7 Saya menggunakan bahasa krama kepada orang tua saat bercengkrama
8 Saya akan sedikit membungkuk ketika berjalan di hadapan orang tua
9
Menurut saya menghadap orang tua dengan berkacak pinggang (methenteng) merupakan
perbuatan yang sopan-sopan saja
10 Saya sering berbicara pelan di hadapan orang tua
11
Berbicara pada orang tua dengan berdiri membelakangi mereka merupakan sikap yang boleh
saya lakukan
12 Saya merasa beruntung sekali jika orang tua saya mengajarkan bahasa krama
13 Saya sering menggunakan unggah-ungguh dalam berbahasa jawa kepada orang tua
14
Menurut saya berbicara dengan suara yang pelan di hadapan orang tua tidak harus saya lakukan
untuk menghormati orang tua
15
Saya tidak pernah mengeluarkan suara kecap, sendawa, dentingan piring, dll, saat makan
bersama orang tua
16
Menurut saya sedikit membungkuk bila berjalan di depan orang tua merupakan sikap yang perlu
saya lakukan untuk menghormati orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Aitem SS S TS STS
17 Saya seringkali menjawab dengan bahasa krama ketika dipanggil orang tua
18 Menggunakan bahasa krama menunjukkan bahwa saya anak yang berbakti
19
Menurut saya bahasa krama sangat penting diajarkan dalam keluarga meskipun jaman sudah
modern
20
Menurut saya menghadap orang tua dengan berkacak pinggang (methenteng) merupakan
perbuatan yang tidak boleh saya lakukan
21
Menurut saya berbicara pada orang tua dengan berdiri membelakangi mereka merupakan sikap
yang tidak boleh saya lakukan
22 Saya menggunakan bahasa krama kepada orang tua saat mengutarakan pendapat
23
Menurut saya berbicara dengan suara yang pelan (hati-hati) di hadapan orang tua merupakan
sikap yang perlu saya lakukan untuk menghormati orang tua
24
Saya merasa malu jika mengeluarkan bunyi kecap, sendawa, dentigan piring, dll, saat makan
bersama orang tua
25 Saya merasa tidak nyaman jika menggunakan bahasa ngoko kepada orang tua
26 Saat berbicara kepada orang tua saya seringkali berdiri membelakangi mereka
27
Menurut saya mengeluarkan bunyi kecap, sendawa, dentigan piring, dll, saat makan bersama
orang tua merupakan perbuatan yang sopan-sopan saja
28 Saya selalu berbahasa krama kepada orang tua saat meminta doa restu di hari raya
29 Saya tetap merasa akrab dengan orang tua meski saya menggunakan bahasa krama
30
Menurut saya, saya bisa lebih menghormati orang tua dengan berbahasa krama daripada
berbahasa ngoko
31 Saya jarang membungkukkan badan ketika berjalan di hadapan orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Aitem SS S TS STS
32
Bangga rasanya jika saya bisa menunjukkan rasa hormat dengan tidak berbicara keras-keras
terhadap orang tua
33 Saya merasa kurang akrab dengan orang tua ketika menggunakan bahasa krama
34 Saya tidak menggunakan bahasa krama kepada orang tua saat meminta doa restu di hari raya
35
Menurut saya mengeluarkan bunyi kecap, sendawa, dentigan piring, dll, merupakan perbuatan
yang tidak boleh saya lakukan saat makan bersama orang tua
36 Saya tidak pernah berkacak pinggang (methenteng) saat menghadap orang tua
37 Saya tidak pernah berbahasa krama kepada orang tua saat mengutarakan pendapat
38
Saya tetap merasa nyaman saat harus membungkukkan badan ketika berjalan di depan orang
tua
39 Saya merasa sungkan bila berkacak pinggang (methenteng) ketika berhadapan dgn orang tua
40 Saya tidak perlu menggunakan bahasa krama kepada orang tua saya
41 Saya tetap merasa nyaman berbahasa ngoko kepada orang tua saya
42 Menghormati orang tua tidak harus menggunakan bahasa krama
43 Saya jarang sekali menjawab dengan bahasa krama ketika dipanggil orang tua
44
Seorang anak yang menggunakan bahasa krama pada orang tuanya belum tentu anak yang
berbakti
45 Kurang sreg (nyaman) rasanya jika membelakangi orang tua saat berbicara dengan mereka
46
Saya merasa nyaman-nyaman saja meski sering membelakangi orang tua saat berbicara dengan
mereka
47 Bahasa krama tidak perlu diajarkan dalam keluarga karena sudah ketinggalan jaman
48 Saya jarang menggunakan unggah-ungguh dalam berbahasa jawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No. Aitem SS S TS STS
49
Saya tidak merasa sungkan berkacak pinggang (methenteng) ketika berhadapan dengan orang
tua
50
Menurut saya menghormati orang tua tidak perlu dengan berbahasa krama dengan ngoko pun
bisa
51
Saya tidak merasa beruntung jika orang tua saya mengajarkan bahasa krama, karena sangat
merepotkan
52 Saya jarang berbicara pelan di hadapan orang tua
53 Saya merasa malas saat harus membungkukan badan ketika berjalan di depan orang tua
54 Saya hampir tidak pernah berbahasa krama kepada orang tua saat bercengkrama
55 Saya tidak merasa malu meski tidak bisa berbahasa krama kepada orang tua
56
Saya sering mengeluarkan suara kecap, sendawa, dentingan piring, dll, saat makan bersama
orang tua
57 Saya tidak merasa menyesal jika berbicara keras-keras terhadap orang tua
58
Saya tidak merasa bangga meski bisa menunjukkan rasa hormat dengan tidak berbicara keras-
keras terhadap orang tua
59 Saya sering berkacak pinggang (methenteng) saat menghadap orang tua
60 Bisa berbahasa krama kepada orang tua tidak membuat saya merasa bangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI