Post on 25-May-2019
PERATURAN BUPATI SRAGEN
NOMOR 100 TAHUN 2016
TENTANG
TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SRAGEN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SRAGEN,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Peraturan
Daerah Kabupaten Sragen Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu
menetapkan Peraturan Bupati Sragen tentang Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten
Sragen;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Provinsi Jawa Tengah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
PembentukanPeraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telahdiubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
SALINAN
-2-
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
7. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembetukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Tahun 2015 Nomor 2036);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 5 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sragen Tahun
2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Sragen Nomor 3);
10. Peraturan Bupati Sragen Nomor 87 Tahun 2016
tentang Kedudukan dan Susunan Organisasi
Perangkat Daerah dan Staf Ahli Bupati (Berita Daerah
Kabupaten Sragen Tahun 2016 Nomor 87).
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUGAS DAN FUNGSI
SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN
SRAGEN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Sragen.
2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah
Kabupaten Sragen.
3. Bupati adalah Bupati Sragen.
-3-
4. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah
Kabupaten Sragen.
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah
Kabupaten Sragen.
6. Kepala Bagian adalah Kepala Bagian pada
Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen.
7. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang
menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan
hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam satuan
organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya
didasarkan pada keahlian dan atau ketrampilan
tertentu serta bersifat mandiri.
8. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kumpulan
jabatan fungsional yang terdiri dari sejumlah tenaga
ahli dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi
dalam berbagai kelompok sesuai keahliannya.
BAB II
TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Sekretariat Daerah
Pasal 2
Sekretariat Daerah mempunyai tugas membantu Bupati
dalam penyusunan kebijakan dan pengkoordinasian
administratif terhadap pelaksanaan tugas perangkat
daerah serta pelayanan administratif.
Pasal 3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2, Sekretariat Daerah mempunyai fungsi:
a. perumusan penyusunan kebijakan daerah;
b. pelaksanaan koordinasipenyusunan kebijakan daerah;
c. penyelenggaraan kebijakan daerah;
d. pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan kebijakan
daerah
e. pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas satuan
kerja perangkat daerah;
f. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan daerah;
-4-
g. pelayanan administratif dan pembinaan aparatur sipil
Negara; dan
h. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh
Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bagian Kedua
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
Pasal 4
(1) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
adalah unsur pembantu Sekretariat Daerah, yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris Daerah.
(2) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
dipimpin oleh seorang Asisten.
Pasal 5
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
mempunyai tugas membantu Sekretaris Daerah dalam
mengkoordinasikan perumusan, penyelenggaraan,
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan kebijakan daerah bidang pemerintahan dan
otonomi daerah, hukum dan kesejahteraan rakyat.
Pasal 6
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan
Rakyat mempunyai fungsi:
a. pengkoordinasian perumusan kebijakan pemerintah
daerah bidang pemerintahan dan otonomi daerah,
hukum dan kesejahteraan rakyat;
b. pengkoordinasian penyelenggaraan kebijakan
pemerintah daerah bidang pemerintahan dan otonomi
daerah, hukum dan kesejahteraan rakyat;
c. pengkoordinasian pembinaan dan fasilitasi
penyelenggaraan kebijakan daerah bidang
pemerintahan dan otonomi daerah, hukum dan
kesejahteraan rakyat;
-5-
d. pengkoordinasian penyelenggaraan dan pelayanan
administrasi dan teknis bidang pemerintahan dan
otonomi daerah, hukum dan kesejahteraan rakyat;
e. pengkoordinasian pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan pemerintah daerah bidang pemerintahan
dan otonomi daerah, hukum dan kesejahteraan
rakyat;dan
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pasal 7
(1) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, terdiri dari :
a. Bagian Pemerintahan;
b. Bagian Pemerintahan Desa;
c. Bagian Hukum; dan
d. Bagian Kesejahteraan Rakyat.
(2) Bagian-bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
masing-masing dipimpin oleh Kepala Bagian, yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat.
Paragraf 1
Bagian Pemerintahan
Pasal 8
Bagian Pemerintahan mempunyai tugas perencanaan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
pengkoordinasian, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan
pemerintah daerah bidang administrasi otonomi daerah,
tata pemerintahan dan penataan wilayah, serta
kerjasama.
Pasal 9
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8, Bagian Pemerintahan mempunyai fungsi:
a. perencanaan perumusan kebijakan pemerintah daerah
bidangadministrasi otonomi daerah, tata pemerintahan
dan penataan wilayah, serta kerjasama;
-6-
b. penyelenggaraan kebijakan pemerintah daerah bidang
administrasi otonomi daerah, tata pemerintahan dan
penataan wilayah, serta kerjasama;
c. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan pemerintah
daerah bidang administrasi otonomi daerah, tata
pemerintahan dan penataan wilayah, serta kerjasama;
d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan pemerintah daerah
bidang administrasi otonomi daerah, tata
pemerintahan dan penataan wilayah, serta kerjasama;
e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan
pemerintah bidang administrasi otonomi daerah, tata
pemerintahan dan penataan wilayah, serta kerjasama;
dan
f. pelaksanaan tugas kedinasanlain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
Pasal 10
(1) Bagian Pemerintahan terdiri dari:
a. Sub Bagian Administrasi Otonomi Daerah;
b. Sub Bagian Tata Pemerintahan dan Penataan
Wilayah; dan
c. Sub Bagian Kerjasama.
(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Pemerintahan.
Pasal 11
Sub Bagian Administrasi Otonomi Daerah mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan,
koordinasi, pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan
fasilitasi, pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi
penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (LPPD) dan Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun Anggaran serta
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
Akhir Masa Jabatan Bupati, evaluasi kinerja
penyelenggaraan pemerintah daerah, memori serah terima
jabatan Bupati, proses pelantikan anggota DPRD, Bupati
dan Wakil Bupati dan pergantian antar waktu anggota
-7-
DPRD serta desk pemilihan anggota legislatif dan
eksekutif tingkat kabupaten sampai dengan Pemerintah
Pusat, serta melakukan tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.
Pasal 12
Sub Bagian Tata Pemerintahan dan Penataan Wilayah
mempunyai tugas melakukan tugas penyiapan bahan
perumusan, koordinasi, pelaksanaan kebijakan,
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan evaluasi dan
pelaporan meliputi penyusunan Standar Pelayanan
Minimal (SPM), administrasi pelayanan publik kecamatan
dan kelurahan, penegasan batas wilayah antar
kabupaten/provinsi, pembuatan peta rupa bumi serta
pembuatan batas wilayah, fasilitasi administrasi bantuan
hibah/sosial lembaga kemasyarakatan yang ada di
kelurahan, serta melakukan tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.
Pasal 13
Sub Bagian Kerjasama mempunyai tugas melakukan
koordinasi dan penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,
pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi bidang
pembuatan kerjasama antar pemerintah daerah,
pemerintah daerah dengan pihak ketiga, pemerintah
daerah dengan luar negeri, pemerintah daerah dengan
pihak ketiga luar negeri serta mengurus perjalanan dinas
luar negeri, serta melakukan tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.
Paragraf 2
Bagian Pemerintahan Desa
Pasal 14
Bagian Pemerintahan Desa mempunyai tugas
perencanaan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
-8-
pengkoordinasian, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan
pemerintah daerah bidang tata pemerintahan umum
desa, keuangan dan asset desa serta aparatur
pemerintahan desa.
Pasal 15
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14, Bagian Pemerintahan Desa mempunyai
fungsi:
a. perencanaan perumusan kebijakan pemerintah daerah
bidang tata pemerintahan umum desa, keuangan dan
asset desa serta aparatur pemerintahan desa;
b. penyelenggaraan kebijakan pemerintah daerah bidang
tata pemerintahan umum desa, keuangan dan asset
desa serta aparatur pemerintahan desa;
c. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan pemerintah
daerah bidang tata pemerintahan umum desa,
keuangan dan asset desa serta aparatur pemerintahan
desa;
d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan pemerintah daerah
bidang tata pemerintahan umum desa, keuangan dan
asset desa serta aparatur pemerintahan desa;
e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan
pemerintah bidang tata pemerintahan umum desa,
keuangan dan asset desa serta aparatur pemerintahan
desa; dan
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
Pasal 16
(1) Bagian Pemerintahan Desa terdiri dari:
a. Sub Bagian Tata Pemerintahan Desa;
b. Sub Bagian Keuangan dan Aset Desa; dan
c. Sub Bagian Administrasi dan Aparatur Pemerintah
Desa.
(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Pemerintahan Desa.
Pasal 17
Sub Bagian Tata Pemerintahan mempunyai tugas
-9-
melakukan penyiapan bahan perumusan, koordinasi,
pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,
pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi administrasi
pemerintahan desa, produk hukum desa, Rencana
Pembangunan Jangka Menegah Desa (RPJMDes),
Rencana Kegiatan Pemerintahan Desa (RKPDes), Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPDes), Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Pemerintahan Desa
(LKPPDes), dan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa (IPPDes), serta melakukan tugas kedinasan lain
yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.
Pasal 18
Sub Bagian Keuangan dan Aset Desa mempunyai tugas
melakukan koordinasi dan penyiapan bahan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,
pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi pengelolaan
pendapatan dan kekayaan/aset desa, penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), sistem
keuangan desa, pengadaan barang dan jasa di desa,
penghasilan kepala desa dan perangkat desa, serta
pertanggungjawaban keuangan desa, serta melakukan
tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugasnya.
Pasal 19
Sub Bagian Administrasi dan Aparatur Pemerintah Desa
mempunyai tugas melakukan koordinasi dan penyiapan
bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan evaluasi dan
pelaporan meliputi proses pemilihan/pengangkatan
aparatur pemerintahan desa yang terdiri darikepala desa
dan perangkat desa, pengangkatan dan pemberhentian
pejabat/pelaksana tugas aparatur pemerintahan desa,
peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa dan
lembaga desa, serta pembinaan dan peningkatan disiplin
aparatur pemerintahan desa, serta melakukan tugas
kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugasnya.
Paragraf 3
Bagian Hukum
Pasal 20
Bagian Hukum mempunyai tugas perencanaan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
-10-
pengkoordinasian, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan
pemerintah daerah bidang peraturan perundang-
undangan, pengkajian dan dokumentasi hukum serta
bantuan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Pasal 21
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 20, Bagian Hukum mempunyai fungsi:
a. perencanaan perumusan kebijakan pemerintah daerah
bidang Peraturan perundang-undangan, pengkajian
dan dokumentasi hukum serta bantuan hukum dan
Hak Asasi Manusia (HAM);
b. penyelenggaraan kebijakan pemerintah daerah bidang
peraturan perundang-undangan, pengkajian dan
dokumentasi hukum serta bantuan hukum dan Hak
Asasi Manusia (HAM);
c. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan pemerintah
daerah bidangperaturan perundang-undangan,
pengkajian dan dokumentasi hukum serta bantuan
hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM);
d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan pemerintah daerah
bidang peraturan perundang-undangan, pengkajian
dan dokumentasi hukum serta bantuan hukum dan
Hak Asasi Manusia (HAM);
e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan
pemerintah bidang perundang-undangan, pengkajian
dan dokumentasi serta bantuan hukum dan Hak Asasi
Manusia (HAM); dan
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
Pasal 22
(1) Bagian Hukum terdiri dari:
a. Sub Bagian Peraturan Perundang-Undangan;
b. Sub Bagian Pengkajian dan Dokumentasi Hukum;
dan
c. Sub Bagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi
Manusia.
(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Hukum.
Pasal 23
Sub Bagian Peraturan Perundang-Undangan mempunyai
-11-
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan,
koordinasi, pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan
fasilitasi, pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi
penyusunan produk hukum daerah, harmonisasi produk
hukum daerah, serta pengajuan klarifikasi dan evaluasi
produk hukum daerah, serta melakukan tugas kedinasan
lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.
Pasal 24
Sub Bagian Pengkajian dan Dokumentasi Hukum
mempunyai tugas melakukan koordinasi dan penyiapan
bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan evaluasi dan
pelaporan meliputi pengkajian produk hukum daerah,
pengelolaan sistem jaringan dokumentasi dan informasi
produk hukum daerah, publikasi produk hukum dan
dokumentasi hukum, sosialisasi produk hukum dan
pelayanan informasi kepada perangkat daerah dan
masyarakat tentang produk hukum daerah, serta
melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan tugasnya.
Pasal 25
Sub Bagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia
mempunyai tugas melakukan koordinasi dan penyiapan
bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan evaluasi dan
pelaporan meliputi penyelesaian permasalahan hukum
bagi aparatur perangkat daerah dan perangkat desa,
mediasi penyelesaian sengketa hukum, pendampingan
penyelesaian kasus Tata Usaha Negara, penyuluhan
hukum dan penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) Tingkat
Kabupaten, serta melakukan tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.
Paragraf 4
Bagian Kesejahteraan Rakyat
Pasal 26
Bagian Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas
perencanaan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
pengkoordinasian, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan,
-12-
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan
pemerintah daerah bidang agama dan kerohanian,
kesejahteraan masyarakat serta pendidikan.
Pasal 27
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 28, Bagian Kesejahteraan Rakyat mempunyai
fungsi:
a. perencanaan perumusan kebijakan pemerintah
daerah bidang agama dan kerohanian, kesejahteraan
masyarakat serta pendidikan;
b. penyelenggaraan kebijakan pemerintah daerah bidang
agama dan kerohanian, kesejahteraan masyarakat
serta pendidikan;
c. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan pemerintah
daerah bidang agama dan kerohanian, kesejahteraan
masyarakat serta pendidikan;
d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan pemerintah daerah
bidang agama dan kerohanian, kesejahteraan
masyarakat serta pendidikan;
e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan
pemerintah bidang agama dan kerohanian,
kesejahteraan masyarakat serta pendidikan; dan
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
Pasal 28
(1) Bagian Kesejahteraan Rakyat terdiri dari:
a. Sub Bagian Agama dan Kerohanian;
b. Sub Bagian Kesejahteraan Masyarakat;
c. Sub Bagian Pendidikan.
(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat.
Pasal 29
Sub Bagian Agama dan Kerohanian mempunyai tugas
membantu Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat dalam
melakukan penyiapan bahan perumusan, koordinasi,
pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,
pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi kegiatan
-13-
peringatan hari besar keagamaan, penghimpunan Data
lembaga keagamaan formal dan non formal, Pembinaan
dan Pemberdayaan lembaga keagamaan formal dan non
formal, fasilitasi kegiatan keagamaan dan kerohanian
tingkat kabupaten meliputi Haji, MTQ, pembinaan
keagamaan dan kerohanian Aparatur Sipil Negara dan
masyarakat, fasilitasi administrasi kegiatan keagamaan,
serta melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan tugasnya.
Pasal 30
Sub Bagian Kesejahteraan Masyarakat mempunyai tugas
membantu Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat dalam
melakukan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, pembinaan, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan bidang kesejahteraan masyarakat
meliputi kesehatan, sosial, pemberdayaan masyarakat
dan fasilitasi administrasi kegiatan kepada lembaga sosial
kemasyarakatan, serta melakukan tugas kedinasan lain
yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.
Pasal 31
Sub Bagian Pendidikan mempunyai tugas melakukan
koordinasi dan penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,
pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi data
pendidikan lingkup kabupaten Sragen dan fasilitasi
administrasi beasiswa mahasiswa keluarga miskin, serta
melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan tugasnya.
Bagian Ketiga
Asisten Perekonomian dan Pembangunan
Pasal 32
(1) Asisten Perekonomian dan Pembangunan adalah
unsur pembantu Sekretariat Daerah, yang berada
-14-
dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris
Daerah.
(2) Asisten Perekonomian dan Pembangunan dipimpin
oleh seorang Asisten.
Pasal 33
Asisten Perekonomian dan Pembangunan mempunyai
tugas membantu Sekretaris Daerah dalam
mengkoordinasikan perumusan, penyelenggaraan,
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan kebijakan daerah bidang perekonomian,
administrasi pembangunan serta layanan pengadaan
barang dan jasa.
Pasal 34
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 33, Asisten Perekonomian dan Pembangunan
mempunyai fungsi:
a. pengkoordinasian perumusan kebijakan pemerintah
daerah bidang perekonomian, administrasi
pembangunan serta layanan pengadaan barang dan
jasa;
b. pengkoordinasian pembinaan dan fasilitasi
penyelenggaraan kebijakan daerah bidang
perekonomian, administrasi pembangunan serta
layanan pengadaan barang dan jasa;
c. pengkoordinasian penyelenggaraan dan pelayanan
administrasi dan teknis bidang perekonomian,
administrasi pembangunan serta layanan pengadaan
barang dan jasa;
d. pengkoordinasian pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan pemerintah daerah bidang perekonomian,
administrasi pembangunan serta layanan pengadaan
barang dan jasa; dan
e. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pasal 35
(1) Asisten Perekonomian dan Pembangunan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, terdiri dari :
a. Bagian Perekonomian;
-15-
b. Bagian Administrasi Pembangunan; dan
c. Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa.
(2) Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-
masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Asisten Perekonomian dan Pembangunan.
Paragraf 1
Bagian Perekonomian
Pasal 36
Bagian Perekonomian mempunyai tugas perencanaan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
pengkoordinasian, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan
pemerintah daerah bidang bina perekonomian, bina
produksi daerah serta bina perusahaan daerah.
Pasal 37
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 36, Bagian Perekonomian mempunyai fungsi:
a. perencanaan perumusan kebijakan pemerintah
daerah bidang bina perekonomian, bina produksi
daerah serta bina perusahaan daerah;
b. penyelenggaraan kebijakan pemerintah daerah bidang
bina perekonomian, bina produksi daerah serta bina
perusahaan daerah;
c. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan pemerintah
daerah bidang bina perekonomian, bina produksi
daerah serta bina perusahaan daerah;
d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan pemerintah daerah
bidang bina perekonomian, bina produksi daerah
serta bina perusahaan daerah;
e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan
pemerintah bidang bina perekonomian, bina produksi
daerah serta bina perusahaan daerah; dan
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
Pasal 38
(1) Bagian Perekonomian terdiri dari:
a. Sub Bagian Bina Perekonomian;
-16-
b. Sub Bagian Bina Produksi Daerah; dan
c. Sub Bagian Bina Perusahaan Daerah.
(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Perekonomian.
Pasal 39
Sub Bagian Bina Perekonomian mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan, koordinasi,
pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,
pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi prasarana
perekonomian rakyat, pengendalian harga kebutuhan
pokok rakyat, ekonomi keuangan, industri, dan
perdagangan, pengendalian inflasi daerah serta
pengembangan lembaga keuangan mikro, serta
melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan tugasnya.
Pasal 40
Sub Bagian Bina Produksi Daerah mempunyai tugas
melakukan koordinasi dan penyiapan bahan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,
pemantauan evaluasi dan pelaporanmeliputi bidang
pertanian, peternakan dan perikanan, energi,kelistrikan
daerah, air tanah daerah, data potensi sumber daya alam
dan kelembagaannya, serta pengembangan dan
pemanfaatan sumber daya alam, serta melakukan tugas
kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugasnya.
Pasal 41
Sub Bagian Bina Perusahaan Daerah mempunyai tugas
melakukan koordinasi dan penyiapan bahan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,
pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi rancangan
kebijakan tentang perusahaan daerah, pembinaan
-17-
perusahaan daerah, penguatan dan pengembangan
perusahaan daerah serta monitoring dan evaluasi
perusahaan daerah, serta melakukan tugas kedinasan
lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.
Paragraf 2
Bagian Administrasi Pembangunan
Pasal 42
Bagian Administrasi Pembangunan mempunyai tugas
perencanaan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
pengkoordinasian, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan
pemerintah daerah bidang bina program, pengendalian
serta pelaporan.
Pasal 43
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 42, Bagian Administrasi Pembangunan
mempunyai fungsi:
a. perencanaan perumusan kebijakan pemerintah
daerah bidang bina program, pengendalian serta
pelaporan;
b. penyelenggaraan kebijakan pemerintah daerah bidang
bina program, pengendalian serta pelaporan;
c. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan pemerintah
daerah bidang bina program, pengendalian serta
pelaporan;
d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan pemerintah daerah
bidang bina program, pengendalian serta pelaporan;
e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan
pemerintah bidang bina program, pengendalian serta
pelaporan; dan
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
Pasal 44
(1) Bagian Administrasi Pembangunan terdiri dari :
a. Sub Bagian Bina Program;
b. Sub Bagian Pengendalian; dan
c. Sub Bagian Pelaporan.
-18-
(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Adminsitrasi Pembangunan.
Pasal 45
Sub Bagian Bina Program mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan, koordinasi, pelaksanaan
kebijakan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan evaluasi
dan pelaporan meliputi penyusunan anggaran kegiatan,
penyusunan pedoman/petunjuk teknis pelaksanaan
kegiatan pembangunan Pemerintah Daerah, sinkronisasi
usulan kebijakan umum anggaran/plafon prioritas
anggaran sementara di Sekretariat Daerah,
ketatausahaan program bantuan pembangunan daerah
yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
atau dana pembangunan lainnya, serta memfasilitasi
rapat koordinasi penyusunan program pembangunan,
serta melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan tugasnya.
Pasal 46
Sub Bagian Pengendalian mempunyai tugas melakukan
koordinasi dan penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,
pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi
pengendalian, monitoring, dan evaluasi pembangunan
serta sinkronisasi pembangunan, serta melakukan tugas
kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugasnya.
Pasal 47
Sub Bagian Pelaporan mempunyai tugas melakukan
koordinasi dan penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,
pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi rapat
koordinasi dengan instansi lain tentang monitoring,
-19-
evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan daerah,
rapat pengendalian operasional kegiatan (POK),
pengumpulan bahan/data hasil pelaksanaan
pembangunan, penyempurnaan data hasil pembangunan,
serta menyusun konsep rancangan laporan keuangan
yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
atau dana pembangunan lainnya lingkup Pemerintah
Daerah, serta melakukan tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.
Paragraf 3
Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa
Pasal 48
Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa mempunyai
tugas perencanaan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, pengkoordinasian, pembinaan dan fasilitasi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan pemerintah daerah bidang perencanaan dan
pembinaan pengadaan, pengadaan barang dan jasa serta
layanan pengadaan secara elektronik.
Pasal 49
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 48, Bagian Layanan Pengadaan Barang dan
Jasa mempunyai fungsi :
a. perencanaan perumusan kebijakan pemerintah
daerah bidang perencanaan dan pembinaan
pengadaan, pengadaan barang dan jasa serta layanan
pengadaan secara elektronik;
b. penyelenggaraan kebijakan pemerintah daerah bidang
perencanaan dan pembinaan pengadaan, pengadaan
barang dan jasa serta layanan pengadaan secara
elektronik;
c. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan pemerintah
daerah bidang perencanaan dan pembinaan
pengadaan, pengadaan barang dan jasa serta layanan
pengadaan secara elektronik;
d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan pemerintah daerah
bidang perencanaan dan pembinaan pengadaan,
-20-
pengadaan barang dan jasa serta layanan pengadaan
secara elektronik;
e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan
pemerintah bidang perencanaan dan pembinaan
pengadaan, pengadaan barang dan jasa serta layanan
pengadaan secara elektronik; dan
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
Pasal 50
(1) Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasaterdiri
dari :
a. Sub Bagian Perencanaan dan Pembinaan Barang
dan Jasa;
b. Sub Bagian Pengadaan Barang danJasa; dan
c. Sub Bagian Layanan Pengadaan Secara Elektronik.
(2) Sub Bagian-sub bagian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), masing-masing dipimpin oleh Kepala Sub
Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Layanan Pengadaan Barang dan
Jasa.
Pasal 51
Sub Bagian Perencanaan dan Pembinaan Barang dan
Jasa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan, koordinasi, pelaksanaan kebijakan,
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan evaluasi dan
pelaporan meliputi penyusunan pedoman dan petunjuk
teknis pengadaan barang dan jasa, rencana pemilihan
penyedia barang dan jasa, penyusunan program kerja dan
anggaran Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa,
inventarisasi paket-paket yang akan dilelang, menyiapkan
dokumen pendukung dan informasi pengadaan barang
dan jasa serta pengembangan dan pembinaan Sumber
Daya Manusia pengadaan barang dan jasa, serta
melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan tugasnya.
Pasal 52
Sub Bagian Pengadaan Barang dan Jasa mempunyai
-21-
tugas melakukan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan,
pembinaan dan fasilitasi, evaluasi dan pelaporan meliputi
strategi pengadaan barang dan jasa, pelaksanaan
kegiatan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh
Layanan Pengadaan Barang dan Jasa, menyampaikan
hasil pemilihan penyedia barang dan jasa kepada
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna AnggaranPejabat
Pembuat Komitmen, serta mengelola dokumen pengadaan
barang dan jasa, serta melakukan tugas kedinasan lain
yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.
Pasal 53
Sub Bagian Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)
mempunyai tugas melakukan koordinasi, pelaksanaan
kebijakan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan evaluasi
dan pelaporan meliputi pengelolaan sistem informasi
manajemen pengadaan dan sistem pengadaan secara
elektronik, pelatihan, akses internet dan bantuan teknis
untuk operasional Sistem Pengadaan Secara Elektronik
(SPSE) kepada Pejabat Pembuat
Komitmen/panitia/petugas dan penyedia barang dan
jasa, melakukan pendaftaran dan verifikasi terhadap
Pejabat Pembuat Komitmen/panitia dan penyedia barang
dan jasa, serta melakukan tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.
Bagian Keempat
Asisten Administrasi Umum
Pasal 54
(1) Asisten Administrasi Umum adalah unsur pembantu
Sekretariat Daerah, yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah
(2) Asisten Administrasi Umum dipimpin oleh seorang
Asisten
-22-
Pasal 55
Asisten Administrasi Umum mempunyai tugas membantu
Sekretaris Daerah dalam mengkoordinasikan perumusan,
penyelenggaraan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan kebijakan daerah bidang
organisasi, umum dan keuangan serta hubungan
masyarakat (humas).
Pasal 56
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 55, Asisten Administrasi Umum mempunyai
fungsi:
a. pengkoordinasian perumusan kebijakan pemerintah
daerah bidang organisasi, umum dan keuangan serta
hubungan masyarakat (humas);
b. pengkoordinasian pembinaan dan fasilitasi
penyelenggaraan kebijakan daerah bidang organisasi,
umum dan keuangan serta hubungan masyarakat
(humas);
c. pengkoordinasian penyelenggaraan dan pelayanan
administrasi dan teknis bidang organisasi, umum dan
keuangan serta hubungan masyarakat (humas);
d. pengkoordinasian pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan pemerintah daerah bidang organisasi, umum
dan keuangan serta hubungan masyarakat (humas);
e. pengkoordinasian pelayanan administrasif dan
pembinaan aparatur sipil negara; dan
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pasal 57
(1) Asisten Administrasi Umum sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 55, terdiri dari:
a. Bagian Organisasi;
b. Bagian Umum dan Keuangan; dan
c. Bagian Humas.
(2) Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masing-
masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Asisten Administrasi Umum.
-23-
Paragraf 1
Bagian Organisasi
Pasal 58
Bagian Organisasi mempunyai tugas perencanaan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
pengkoordinasian, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan
pemerintah daerah bidang kelembagaan, ketatalaksanaan
serta kinerja dan aparatur.
Pasal 59
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 58, Bagian Organisasi mempunyai fungsi:
a. perencanaan perumusan kebijakan pemerintah
daerah bidang kelembagaan, ketatalaksanaan serta
kinerja dan aparatur;
b. penyelenggaraan kebijakan pemerintah daerah bidang
kelembagaan, ketatalaksanaan serta kinerja dan
aparatur;
c. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan pemerintah
daerah bidang kelembagaan, ketatalaksanaan serta
kinerja dan aparatur;
d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan pemerintah daerah
bidang kelembagaan, ketatalaksanaan serta kinerja
dan aparatur;
e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan
pemerintah bidang kelembagaan, ketatalaksanaan
serta kinerja dan aparatur; dan
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
Pasal 60
(1) Bagian Organisasi terdiri dari:
a. Sub Bagian Kelembagaan;
b. Sub Bagian Ketatalaksanaan; dan
c. Sub Bagian Kinerja dan Aparatur.
(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Organisasi.
-24-
Pasal 61
Sub Bagian Kelembagaan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan, koordinasi, pelaksanaan
kebijakan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan evaluasi
dan pelaporan meliputi konsep rancangan Kebijakan
kelembagaan, evaluasi kelembagaan, serta melakukan
tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugasnya.
Pasal 62
Sub Bagian Ketatalaksanaan mempunyai tugas
melakukan koordinasi dan penyiapan bahan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,
pemantauan evaluasi dan pelaporanmeliputi konsep
rancangan kebijakan ketatalaksanaan, standar pelayanan
publik, akreditasi pelayanan publik, survei kepuasan
masyarakat, pengelolaan Sistem Inovasi Pelayanan
Publik, pembinaan dan evaluasi pelayanan publik,
Standar Operasional Prosedur (SOP), Tata Naskah Dinas,
standarisasi pelayanan minimal, konsep rancangan
pakaian dinas, standarisasi sarana dan prasarana kantor,
stempel dinas, tata guna sarana dan prasarana kantor,
serta melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
atasan sesuai dengan tugasnya.
Pasal 63
Sub Bagian Kinerja dan Aparatur mempunyai tugas
melakukan koordinasi dan penyiapan bahan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,
pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi
peningkatan, pengembangan, dan pembinaan Sumber
Daya Manusia (SDM) aparatur, melaksanakan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dan pengelolaan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (e-SAKIP), pembinaan
dan evaluasi nilai budaya kerja, etika kerja, pencegahan
korupsi dan reformasi birokrasi, serta melakukan tugas
kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugasnya.
-25-
Paragraf 2
Bagian Umum dan Keuangan
Pasal 64
Bagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas
perencanaan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
pengkoordinasian, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan
pemerintah daerah bidang tata usaha dan kepegawaian,
rumah tangga serta keuangan dan perlengkapan.
Pasal 65
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 64, Bagian Umum dan Keuangan mempunyai
fungsi:
a. perencanaan perumusan kebijakan pemerintah
daerah bidang tata usaha dan kepegawaian, rumah
tangga serta keuangan dan perlengkapan;
b. penyelenggaraan kebijakan pemerintah daerah bidang
tata usaha dan kepegawaian, rumah tangga , serta
keuangan dan perlengkapan;
c. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan pemerintah
daerah bidang tata usaha dan kepegawaian, rumah
tangga, serta keuangan dan perlengkapan;
d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan pemerintah
daerah bidang tata usaha dan kepegawaian, rumah
tangga, serta keuangan dan perlengkapan;
e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan
pemerintah bidang tata usaha dan kepegawaian,
rumah tangga, serta keuangan dan perlengkapan; dan
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
Pasal 66
(1) Bagian Umum dan Keuangan terdiri dari:
a. Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Rumah Tangga; dan
c. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Umum dan Keuangan.
-26-
Pasal 67
Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan,
koordinasi, pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan
fasilitasi, pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi
tata usaha Bupati, Wakil Bupati, Sekda, Asisten, dan Staf
Ahli Bupati, pengelolaan administrasi surat masuk dan
surat keluar, pengelolaan dan penyimpanan surat, arsip
in aktif, mengekspedisi surat keluar baik secara langsung
kepada alamat maupun melalui jasa pos, pengelolaan
administrasi kepegawaian, pelaksanaan pengadaan dan
pendistribusian barang cetakan lingkup Sekretariat
Daerah, serta melakukan tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.
Pasal 68
Sub Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan
koordinasi dan penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan fasilitasi,
pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi penyiapan
tempat ruangan, akomodasi serta konsumsi untuk rapat
dinas, pengurusan rumah tangga Bupati, Wakil Bupati,
dan Sekretaris Daerah, pengelolaan kendaraan dinas,
pemeliharaan sarana prasarana lingkup Sekretariat
Daerah, pengurusan perjalanan dinas Aparatur Sipil
Negara lingkup Sekretariat Daerah, pelaksanaan
kebersihan, keamanan dan parkir kendaraan lingkup
Sekretariat Daerah, serta melakukan tugas kedinasan lain
yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.
Pasal 69
Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai
tugas melakukan koordinasi dan penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan
fasilitasi, pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi
pengelolaan anggaran, perbendaharaan dan akuntansi
-27-
Bupati, Wakil Bupati, dan lingkup Sekretariat Daerah,
verifikasi penatausahaan keuangan, pengadaan sarana
prasarana Rumah Dinas Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris
Daerah dan sarana prasarana lingkup Sekretariat Daerah
dan pelaksanaan pengadaan dan pendistribusian alat
tulis kantor lingkup Sekretariat Daerah, serta melakukan
tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugasnya.
Paragraf 3
Bagian Humas
Pasal 70
Bagian Humas mempunyai tugas melakukan
perencanaan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
pengkoordinasian, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan
pemerintah daerah di bidang informasi dan kehumasan
yang meliputi keprotokolan, pengelolaan opini dan
aspirasi publik serta pelayanan hubungan media.
Pasal 71
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 70, Bagian Humas mempunyai fungsi:
a. perencanaan perumusan kebijakan pemerintah daerah
bidang kehumasan;
b. penyelenggaraan kebijakan pemerintah daerah bidang
kehumasan;
c. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan pemerintah
daerah bidang kehumasan;
d. pembinaan dan fasilitasi kebijakan pemerintah daerah
bidang kehumasan;
e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan
pemerintah bidang kehumasan; dan
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
Pasal 72
(1) Bagian Humas terdiri dari:
a. Sub Bagian Protokol;
-28-
b. Sub Bagian Pengelolaan Opini dan Aspirasi Publik;
dan
c. Sub Bagian Pelayanan Hubungan Media.
(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian, yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bagian Humas.
Pasal 73
Sub Bagian Protokol mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan, koordinasi, pelaksanaan
kebijakan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan evaluasi
dan pelaporan meliputi pembinaan keprotokolan, fasilitasi
keprotokolan upacara, keprotokolan rapat/kegiatan dinas
serta penerimaan tamu daerah, serta melakukan tugas
kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugasnya.
Pasal 74
Sub Bagian Pengelolaan Opini dan Aspirasi Publik
mempunyai tugas melakukan koordinasi dan penyiapan
bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan yang meliputi pengumpulan, pengolahan dan
penyajian, penyimpanan dan perawatan data opini dan
aspirasi publik yang muncul di masyarakat maupun yang
termuat di media massa, melakukan analisa opini dan
aspirasi publik serta melakukan tugas kedinasan lain
yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.
Pasal 75
Sub Bagian Pelayanan Hubungan Media mempunyai
tugas melakukan koordinasi dan penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan
fasilitasi, pemantauan evaluasi dan pelaporan meliputi
penyiapan materi untuk siaran pers dan media massa,
pelaksanaan dokumentasi kegiatan unsur pimpinan
-29-
Pemerintah Daerah, penyelenggaraan kerja sama dengan
media massa, penyaringan informasi baik yang akan
dipublikasikan kepada masyarakat, maupun sebagai
bahan pengambilan keputusan, penyebarluasan informasi
dan sosialisasi kebijakan Pemerintah Daerah melalui
media massa, serta melakukan tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.
Bagian Kelima
Jabatan Fungsional
Pasal 76
Kelompok Jabatan Fungsional pada lingkungan
Sekretariat Daerah dapat ditetapkan menurut kebutuhan
yang mempunyai tugas untuk melakukan kegiatan sesuai
dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 77
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah
tenaga fungsional yang terbagi dalam kelompok sesuai
dengan bidang keahliannya.
(2) Jumlah jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja.
(3) Jenis dan jenjang jabatan Fungsional sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), diatur sesuai peraturan
perundang-undangan.
(4) Untuk memenuhi kebutuhan jabatan fungsional dapat
dilakukan dengan pengangkatan pertama,
perpindahan dan penyesuaian jabatan sesuai
peraturan perundang-undangan.
(5) Pelaksanaan tugas jabatan fungsional dikoordinasikan
oleh koordinator kelompok jabatan fungsional sesuai
dengan rumpun jabatan masing-masing.
(6) Pelaksanaan penilaian prestasi kerja jabatan fungsional
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
-30-
BAB III
TATA KERJA
Pasal 78
Sekretariat Daerah menyampaikan laporan kepada Bupati
mengenai hasil pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah
secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.
Pasal 79
Sekretariat Daerah menyusun analisis jabatan, peta
jabatan, analisis beban kerja, dan uraian tugas terhadap
seluruh jabatan di lingkungan Sekretariat Daerah.
Pasal 80
Sekretariat Daerah dalam melaksanakan tugasnya
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi
baik dalam lingkungan Sekretariat Daerah maupun dalam
hubungan antar instansi tingkat kabupaten, provinsi
maupun pusat.
Pasal 81
Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan dan unit
organisasi dan kelompok jabatan fungsional wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi
baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan
organisasi di lingkungan Sekretariat Daerah serta dengan
instansi lain diluar Sekretariat Daerah sesuai dengan
tugas masing-masing
Pasal 82
Setiap pimpinan unit organisasi pada Sekretariat Daerah
dalam melaksanakan tugasnya menerapkan prinsip
perencanaan, pengorganisasian, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan sesuai bidang tugasnya masing-masing.
Pasal 83
Setiap pimpinan unit organisasi padaSekretariat Daerah
menerapkan sistem pengendalian intern pemerintah di
-31-
lingkungan masing-masing untuk mewujudkan
terlaksananya mekanisme akuntabilitas publik melalui
penyusunan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan
kinerja yang terintegrasi.
Pasal 84
Setiap pimpinan unit organisasi bertanggung jawab
memimpin dan mengoordinasikan bawahan masing-
masing dan memberikan pengarahan serta petunjuk bagi
pelaksanaan tugas bawahan.
Pasal 85
Setiap pimpinan unit organisasi mengawasi pelaksanaan
tugas bawahannya masing-masing dan apabila terjadi
penyimpangan wajib mengambil langkah-langkah yang
diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 86
Setiap pimpinan unit organisasi harus mengikuti dan
mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab pada atasan
masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat
pada waktunya.
Pasal 87
Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan
organisasi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan
sebagai bahan petunjuk untukpenyusunan laporan lebih
lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.
Pasal 88
Dalam menyampaikan laporan kepada atasan tembusan
laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi
lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
Pasal 89
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan
organisasi dibantu oleh kepala satuan organisasi
-32-
dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan
kepada bawahan masing-masing wajib mengadakan rapat
berkala.
BAB IV
KETENTUAN LAIN LAIN
Pasal 90
(1) Dalam melaksanakan tugas pembantuan yang
diberikan kepada daerah, hubungan Perangkat Daerah
provinsi dan Perangkat Daerah kabupaten/kota
bersifat koordinatif dan fungsional untuk
mensinkronkan pelaksanaan tugas dan fungsi masing-
masing.
(2) Sinkronisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
meliputi :
a. sinkronisasi data;
b. sinkronisasi sasaran dan program; dan
c. sinkronisasi waktu dan tempat kegiatan.
(3) Dalam hal perangkat gubernur selaku wakil
Pemerintah Pusat belum terbentuk, pembinaan dan
pengawasan pelaksanaan kebijakan pemerintahan
yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten
dilakukan oleh Bupati dibantu oleh perangkat daerah.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 91
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka
Peraturan Bupati Nomor 21 Tahun 2016 tentang Tugas
dan Fungsi serta Tata Kerja Pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Sragen (Berita Daerah Kabupaten Tahun 2016
Nomor 21), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 92
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini,
sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih
lanjut oleh Bupati.
-33-
Pasal 93
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sragen.
Ditetapkan di Sragen
pada tanggal 30-12-2016
BUPATI SRAGEN,
TTD dan CAP
KUSDINAR UNTUNG YUNI SUKOWATI
Diundangkan di Sragen
pada tanggal 30-12-2016
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN SRAGEN
TTD dan CAP
TATAG PRABAWANTO B.
BERITA DAERAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2016 NOMOR 100
Salinan sesuai dengan aslinnya
Kepala Bagian Hukum
Setda Kabupaten Sragen
RIHANDAYANI,SH
Pembina Tingkat I (IV/b)
NIP. 19640425 198903 2 007