peranan preparasi kimia

Post on 01-Jul-2015

198 views 3 download

description

peranan preparasi kimia dalam Hidro-Elektrometalurgi

Transcript of peranan preparasi kimia

1

2

Outline

Pendahuluan Tujuan Preparasi Kimia Preparasi Kimia Peranannya Dalam Hidro-

Elektrometalurgi Kesimpulan Daftar Pustaka Penutup

3

Pendahuluan

Bijih yang didapat dari pertambangan, pada umumnya tidak memenuhi persyaratan untuk dapat diekstraksi secara Pirometalurgi, Hidrometalurgi, dan Elektrometalurgi.

Oleh karena itu diperlukan tahan preparasi bijih, yang meliputi preparasi fisik dan preparasi kimia.

4

Tujuan Preparasi Kimia

Tujuan preparasi kimia yaitu untuk mengubah persenyawaan kimia dari mineral yang terkandung dalam bijih agar mudah diproses dalam tahap ekstraksi.

5

Preparasi Kimia Roasting

Kalsinasi

Aglomerasi

6

Roasting (pemanggangan)

Proses pemanasan suatu bijih/konsentrat di bawah temperatur lelehnya, disertai penambahan reagen (biasanya gas) dengan tujuan untuk mengubah bentuk senyawa-senyawa yang tekandung sesuai untuk proses selanjutnya.

Jenis-jenis roasting : Roasting Oksidasi Roasting Reduksi Roasting Chlorinasi

7

Kalsinasi

Kalsinasi adalah dekomposisi panas material. Contohnya dekomposisi hydrate seperti ferric Hidroksida menjadi ferric oksida dan uap air atau dekomposisi kalsium karbonat menjadi kalsium oksida dan karbon diosida dan atau besi karbonat menjadi besi oksida..

8

Aglomerasi

Proses penggumpalan, membentuk partikel halus menjadi gumpalan (lump).

Berdasarkan produknya proses aglomerasi dapat diklasifikasikan menjadi :

• Briqueting• Nodulizing• Sintering• Pelletizing

9

Kondisi yang baik untuk hidrometalurgi

1.  Metal yang diinginkan harus mudah larut dalam reagen yang murah.

2.  Metal yang larut tersebut harus dapat “diambil” dari larutannya dengan mudah dan murah.

3.  Unsur atau metal lain yang ikut larut harus mudah dipisahkan pada proses berikutnya.

10

lanjutan

4.   Mineral-mineral pengganggu (gangue minerals) jangan terlalu banyak menyerap (bereaksi) dengan zat pelarut yang dipakai.

5.   Zat pelarutnya harus dapat “diperoleh kembali” untuk didaur ulang.

Zat yang diumpankan (yang dilarutkan) jangan banyak mengandung lempung (clay minerals), karena akan sulit memisahkannya.

11

lanjutan

6.   Zat yang diumpankan harus porous atau punya permukaan kontak yang luas agar mudah (cepat) bereaksi pada suhu rendah.

7.   Zat pelarutnya sebaiknya tidak korosif dan tidak beracun (non-corrosive and non-toxic), jadi tidak membahayakan alat dan operator.

12

Peranan Preparasi Kimia dalam Hidro-Elektrometalurgi

Mengubah mineral sulfida menjadi oksida.

Mengubah senyawa logam menjadi senyawa-senyawa klorida untuk menghasilkan senyawa logam klorida.

Mengubah bijih sulfida logam yang tidak larut dalam air, menjadi senyawa sulfat yang larut dalam air.

13

Mengubah mineral sulfida menjadi oksida.

Bijih yg terdapat di alam (kebanyakan) dalam bentuk sulfida an tidak larut dalam air,Dengan roasting oksidasi, bijih sulfida dapat diubah menjadi oksida

14

Mengubah senyawa logam menjadi senyawa-senyawa klorida untuk menghasilkan senyawa logam klorida.

Dalam roasting Kloridasi, bijih dipanggang dengan senyawa khlorida, NaCl atau dengan gas Cl2 .

Tujuannya adalah mengubah senyawa logam menjadi senyawa-senyawa klorida untuk menghasilkan senyawa logam klorida yang larut dalam air untuk bisa diproses dengan metoda hidrometalurgi.

15

Mengubah bijih sulfida logam yang tidak larut dalam air, menjadi senyawa sulfat yang larut dalam air.

Roasting sulfatasi dipakai untuk jalur ekstraksi hidrometalurgi

Adapun tujuan dari pemanggangan ini adalah mengubah bijih sulfida logam yang tidak larut dalam air menjadi senyawa sulfat yang larut dalam air.

Contoh : FeSO4 < 5500C

CuSO4 < 7000C

ZnSO4 < 7500C

16

Kesimpulan

Dalam proses ekstraksi metalurgi, bijih harus melalui tahapan-tahapan preparasi baik scara fisik maupun kimia sehingga bijih tersebut mudah diproses dalam tahap ekstraksi selanjutnya.

Preparasi kimia merupakan tahapan dalam ekstraksi metalurgi yang bertujuan mengubah persenyawaan kimia dari mineral yang terkandung dalam bijih agar mudah diproses dalam tahap ekstraksi.

17

Daftar Pustaka

• Rosenqvist, Terkel. 1983, Principles of Extractive Metallurgy, McGraw Hill Kogakusha Ltd., Tokyo.

• Pehlke, Robert D. 1984, Unit Processes of extractive Metallurgy, Elsevier Science Publishing Co.,Inc. New York.

• www.senyawa.com/ ekstraksi metalurgi

18

Terimakasih