Post on 20-Oct-2020
Prof. Candra Fajri Ananda, Ph.DStaf Khusus Kementerian Keuangan RI
PERAN DANA INSENTIF DAERAH DALAM RANGKA PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH
1
OUTLINE
Kondisi Perekonomian Terkini
Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Perekonomian Daerah
Peran Pemerintah Daerah dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi
Kondisi Perekonomian Terkini
4Sumber: Bloomberg, diolah
2,6 2,4 2,82,7 1,4 1,3
6,4
1,7
5,1 5,16,8
1,00,3
-3,3-5,4
-6,8
1,3
7,5
2,97 3,84,8
-2,2
-10
-5
0
5 2,9
10
AS Eropa Perancis Tiongkok Korsel Indonesia Vietnam Singapura
Pertumbuhan PDB Negara-Negara (%, yoy)
6,9
Q1-2019Q1-2018
Q2-2019
Q2-2018
Q3-2019
Q3-2018
Q4-2019
Q4-2018
Q1-2020
PEREKONOMIAN GLOBAL MENGALAMI KONTRAKSI SANGAT DALAMPertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q1-2020 (yoy) relatif masih lebih baik dibandingkan negara yang lain
UKGDP: -1,60% Jerman
China GDP: -2,30%GDP: -6,8% Jepang
GDP: -1,70%India US
GDP: 3,1% GDP: 0,3% PrancisGDP: -5,4%
IndonesiaItalia
GDP: 2,97% GDP: -5,45%
SingapuraGDP: -0,7%
Australia Brazil
GDP: 1,4% GDP: -0,25% Afsel
GDP:-0,40%
PROYEKSI PEREKONOMIAN DUNIA TAHUN 2020Proyeksi ekonomi dunia dipangkas signifikan dalam waktu singkat akibat pandemi COVID-19
5
-5.2 4.2
2021
2.5 2.6Januari Outlook
Juni Outlook
2.4 3.3Maret Outlook
Juni Outlook
2020 2021
IMF World Bank
2020
OECD
-4.9 5.4
2020 2021
3.3 3.4Januari Outlook
Juni Outlook
-7.6*s.d. -6.0
2.8* s.d5.2
Beberapa Risiko yg dapat mempengaruhi outlook ke
depan
• Second Wave COVID-19
• Tensi geopolitik internasional, termasuk AS-Tiongkok
• Tensi politik domestik & social unrest di AS
*) Double hit scenario OECD mengasumsikan terjadi second wave di tahun 2020
Sumber: IMF, OECD, World Bank
KESEHATAN SOSIAL EKONOMI KEUANGAN
Penyebaran COVID-19
yang mudah, cepat,
dan luas menciptakan
krisis kesehatan
dengan belum
ditemukannya vaksin,
obat, serta
keterbatasan alat dan
tenaga medis.
Langkah untuk flattening
the curve memiliki
konsekuensi pada:
berhentinya aktivitas
ekonomi yang menyerap
tenaga kerja di berbagai
sektor, tak terkecuali
sektor-sektor informal.
Kinerja ekonomi
menurun tajam:
konsumsi terganggu,
investasi terhambat,
ekspor-impor
terkontraksi.
Pertumbuhan ekonomi
melambat/menurun
tajam
Volatilitas sektor
keuangan muncul seiring
turunnya investor
confidence dan terjadinya
flight to quality
Sektor keuangan juga
terdampak karena
penurunan kinerja sektor
riil; NPL, profitabilitas dan
solvabilitas perusahaan
mengalami tekanan.
6
DAMPAK COVID-19 TERHADAP BEBERAPA ASPEK KEHIDUPAN
SEKTOR-SEKTOR UTAMA PENOPANG PEREKONOMIAN NASIONAL MELAMBAT
Sumber: BPS
10,67
9,81
1,27
1,6
2,9
3,91
2,06
0,02
6,944,69
7,23
9,06
5,45
5,21
5,91
4,48
3,85
2,320,43
1,82
Jasa Keuangan dan Asuransi
Jasa-jasa Lainnya
Perdagangan
Transport & Gudang
Infokom
Manufaktur
Listrik, Gas dan Air
Konstruksi
Pertanian
Pertambangan
Sektor Primer
0,18%yoy
Sektor Sekunder
2,38%yoy
Sektor Tersier
4,62%yoy
Q1 2020Q1 2019
Pertumbuhan Sektoral Q1-2020 (%, yoy) SektorPertanianstagnan, terutama disebabkan oleh
cuaca ekstrim di awal tahun dan
pergeseran masa panen pada tanaman
padi
SektorIndustriPengolahanmelambat, mengindikasikan pelemahan
permintaan dan penurunan output
produksi
SektorInfokomdanJasaKeuangandua sektor yang mencatat peningkatan
pertumbuhan, didorong oleh perubahan
pola aktivitas masyarakat yang
menghadapi pembatasan (physical
distancing)
BerbagaiSektorLainnyaturut mengalami perlambatan akibat
pembatasan sosial seperti sektor
konstruksi, perdagangan, serta
transportasi
7
8
Pertumbuhan
ekonomi
Pemutusan
hubungan kerja
& pengangguran
Masyarakat
Miskin
5,3%(APBN 2020)
Sebelum COVID-19
Sesudah COVID-19
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 a
Sumber: KEM PPKF 2021
• Eskalasi COVID-19 dan perlambatan ekonomi yang tajam harus dimitigasi dampaknya pada kesejahteraan masyarakat – melalui kebijakan extraordinary
• Dengan berbagai langkah extraordinary, Pemerintah berupaya menjaga agar pertumbuhan dan dampak kesejahteraan tidakmenuju skenario sangat berat
PEREKONOMIAN DOMESTIK MENGALAMI KONTRAKSI CUKUP DALAMAdanya potensi meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan
Potensi damp k sosial penurunan pertumbuhan
(juta orang)
Kemiskinan +3,02 s.d. +5,71
Pengangguran +4,03 s.d. +5,23-0,4% s.d. 1,0%
9
PROYEKSI BERBAGAI INSTITUSI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMIINDONESIA 2020-2021
-0,4 s.d 1,0
4,5 s.d 5,5
-0,3
6,1
0,0
4,8
-3,9 s.d -2,8
2,6 s.d. 5,2
-1,0
5,3
0,5
5,5
Kemenkeu IMF World Bank OECD ADBBloomberg
(Median)
2020
2021
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, update Juni (dalam %, yoy)
Sumber: WB Global Economic Prospect 2020, OECD Economic Outlook
2020, Asian Development Outlook 2020, World Economic Outlook IMF,
Bloomberg (diolah)
Dampak COVID-19 Terhadap Perekonomian Daerah
PERTUMBUHAN EKONOMI PER PULAUHampir seluruh wilayah di Indonesia mengalami perlambatan ekonomi
4,55%
5,66%
5,33%
4,64%
6,51%
3,25%
3,42%
2,49%
0,94%
3,83%
2,85%
-10,4%
Pertumbuhan Q1 2020 (YoY)
Pertumbuhan Q1 2019 (YoY)
Sum
ber: B
PS,2
02
0
• Hampir seluruh wilayah mengalami perlambatan pertumbuhan pada Q1 2020 kecuali Papua
• Penyebab utama perlambatan adalah menurunnya kinerja pengeluaran RT dan LNPRT di semua wilayah
• Penurunan kinerja investasi terutama berasal dari wilayah Jawa-Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Maluku, dan Papua
PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP EKONOMISemakin gelap warna, semakin parah pelemahan perekonomian di daerah
Sumber: CSIS, 2020
Tingkat keparahan ditentukan oleh:
1. Tingkat pandemic2. Faktor risiko bencana alam3. Karakteristik ekonomi4. Beban fiskal
berpotensilebihbaikjikaDaerah memiliki sistem pemutakhiran, ketepatan, dan integrasi data yang digunakan
Korban PHK
38,7%61,3%
Tingkat Pendidikan Korban PHK
Tamat SLTA/Sederajat
TamatPT (D4/S1)
52%
30%
11% Tamat Diploma
32%22%
15% 13% 9% 9%
Tenaga Usaha Jasa
Tenaga profesional,
teknisi dan yang sejenis
Tenaga tata usaha dan yang
sejenis
Tenaga produksi, Operator alat-alat angkutan dan pekerja
kasar
Tenaga Tenaga usaha kepemimpinan penjualan
dan ketatalaksanaan
Korban PHK Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Korban PHK Berdasarkan Lapangan Pekerjaan
24%Perdagangan, RumahMakan, Akomodasi
17%Jasa Kemasyarakatan
15%Indsutri Pengolahan
14%Transportasi, Komunikasi,pergudangan
DAMPAK COVID-19 TERHADAP TENAGA KERJAAkibat Pandemi COVID-19, ada 1,7 juta pekerja yang sudah tervalidasi mengalami PHK dan dirumahkan
Sumber: LIPI, 2020
POTRET KEMISKINAN PER PROVINSI MARET 2020Covid-19 cenderung akan meningkatkan kemiskinan di Indonesia
Provinsi Sep'19 Mar'20
Aceh 15.01 14.99
Sumatera Utara 8.63 8.75
Sumatera Barat 6.29 6.28
Riau 6.90 6.82
Jambi 7.51 7.58
Sumatera Selatan 12.56 12.66
Bengkulu 14.91 15.03
Lampung 12.30 12.34
Kep. Babel 4.50 4.53
Kep. Riau 5.80 5.92
DKI Jakarta 3.42 4.53
Jawa Barat 6.82 7.88
Jawa Tengah 10.58 11.41
DI Yogyakarta 11.44 12.28
Jawa Timur 10.20 11.09
Banten 4.94 5.92
Bali 3.61 3.78
Provinsi Sep'19 Mar'20
NTB 13.88 13.97
NTT 20.62 20.90
Kalimantan Barat 7.28 7.17
Kalimantan Tengah 4.81 4.82
Kalimantan Selatan 4.47 4.38
Kalimantan Timur 5.91 6.10
Kalimantan Utara 6.49 6.80
Sulawesi Utara 7.51 7.62
Sulawesi Tengah 13.18 12.92
Sulawesi Selatan 8.56 8.72
Sulawesi Tenggara 11.04 11.00
Gorontalo 15.31 15.22
Sulawesi Barat 10.95 10.87
Maluku 17.65 17.44
Maluku Utara 6.91 6.78
Papua Barat 21.51 21.37
Papua 26.55 26.64
Penurunan TertinggiKemiskinan di Sulawesi Tengah
turun 0,26 persen
Peningkatan Tertinggi Kemiskinan di DKI Jakarta naik 1,11 persen
• Peranan komoditi makanan (73,86%) terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (26,14%)
• Disparitas kemiskinan di perkotaan (7,38%) dan perdesaan (12,82%) masih tinggi
• Periode Maret 2020, secara rata-rata 1 rumah tangga miskin memiliki 4,66 anggota rumah tangga
Sumber: BPS, 2020
KETIMPANGAN ANTAR WILAYAH MARET 2020Ketimpangan meningkat akibat pengeluaran kelompok lapisan bawah turun lebih cepat terutama di masa pandemi
Penurunan TertinggiGini rasio di Kalimantan Timur
turun 0,007 poin
Peningkatan Tertinggi Gini rasio di DKI Jakarta naik 0,008 poin
• Ketimpangan di daerah perkotaan (0,393 poin) masih lebih tinggi dibandingkan dengan daerah perdesaan (0,317 poin)
• Meskipun daerah perkotaan dan perdesaan masih tergolong dalam katergori ketimpangan rendah (World Bank), perlu adanya antisipasi pemerintah agar daya beli masyarakat tidak semakin turun di masa pandemic terutama kelompok ekonomi 40% terbawah.
Provinsi Sep'19 Mar'20
Aceh 0.321 0.323
Sumatera Utara 0.315 0.316
Sumatera Barat 0.307 0.305
Riau 0.331 0.329
Jambi 0.324 0.320
Sumatera Selatan 0.339 0.339
Bengkulu 0.329 0.334
Lampung 0.331 0.327
Kep. Babel 0.262 0.262
Kep. Riau 0.337 0.339
DKI Jakarta 0.391 0.399
Jawa Barat 0.398 0.403
Jawa Tengah 0.358 0.362
DI Yogyakarta 0.428 0.434
Jawa Timur 0.364 0.366
Banten 0.361 0.363
Bali 0.370 0.369
Provinsi Sep'19 Mar'20
NTB 0.374 0.376
NTT 0.355 0.354
Kalimantan Barat 0.318 0.317
Kalimantan Tengah 0.335 0.329
Kalimantan Selatan 0.334 0.332
Kalimantan Timur 0.335 0.328
Kalimantan Utara 0.292 0.292
Sulawesi Utara 0.376 0.370
Sulawesi Tengah 0.330 0.326
Sulawesi Selatan 0.391 0.389
Sulawesi Tenggara 0.393 0.389
Gorontalo 0.410 0.408
Sulawesi Barat 0.365 0.364
Maluku 0.320 0.318
Maluku Utara 0.310 0.308
Papua Barat 0.381 0.382
Papua 0.391 0.392
Sumber: BPS, 2020
Peran Pemerintah Daerah dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi
17
MENINGKATKAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN DAERAH
Gini Ratio
Kemiskinan
Pendidikan (Lama Sekolah)
Indeks Pembangunan Manusia
Tertinggi: 0,423 (DI Yogyakarta) Terendah: 0,269 (Bangka Belitung) Rata-Rata Nasional: 0,350
Tertinggi: 26,55% (Papua) Terendah: 3,42% (DKI Jakarta) Rata-Rata Nasional: 10,23%
Tertinggi: 10,7 tahun (DKI Jakarta) Terendah: 5,99 tahun (Papua) Rata-Rata Nasional: 8,54 tahun
Tertinggi: 80,76 (DKI Jakarta) Terendah: 60,84 (Papua)Rata-Rata Nasional: 71,04
Tujuan
Pemerataan Kesejahteraan
Arah Kebijakan
Pemerataan Pembangunan
Sinergi Pusat -Daerah
Tantangan
Ketimpangan Antar Daerah
BIAYA PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL (PEN)Dana Insentif Daerah tambahan memiliki peran dalam membantu pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp 5 triliun
Demand Side
Rp205,20 T
Supply Side
Rp402,45 T
Rumah TanggaPKH
Sembako
Bansos Jabodetabek
Bansos Non-Jabodetabek
Pra Kerja
Diskon Listrik
Logistik/Pangan/Sembako
BLT Dana Desa
Insentif Perumahan Bagi MBR
Rp205,2T
Ultra Mikro dan UMKMSubsidi Bunga, Penempatan Dana untuk Restru UMKM,
Belanja IJP, Penjaminan untuk Modal Kerja (Stop Loss), PPh
Final UMKM DTP, Pembiayaan Investasi melalui LPDB KUMKM
123,46T
KorporasiPenempatan Dana untuk Restru Padat Karya, PMN dan Surat
Utang ke PPA, PPh 21 DTP, Pembebasan PPh 22 Impor,
Pengurangan Angsuran PPh 25, Pengembalian Pendahuluan
PPN, Penurunan Tarif PPh Badan, Stimulus Perpajakan
Lainnya, Cadangan DAK Fisik, Program Padat Karya K/L,
Insentif Tiket untuk 10 Destinasi Pariwisata, Hibah
Pariwisata, Kompensasi Pajak Hotel/Restoran
169,97T
BUMN**PMN dan Pinjaman
35,15T
Pemerintah DaerahDID Pemulihan Ekonomi, Pemberian Pinjaman ke Daerah
15,00T
Cadangan Perluasan 58,87
Biaya
Pemulihan Ekonomi Nasional
Rp607,65 T*
18
*finalisasi besaran pada revisi perpres 54/2020**tidak termasuk kompensasi BUMN sebagai sebagai konsekuensi kewajiban Pemerintah sebelumnya
19
DUKUNGAN APBN UNTUK PEMULIHAN EKONOMI DI DAERAH
Penyiapan tambahan dukungan berupa Dana Insentif Daerah (DID) untuk mendukung percepatan pemulihan perekonomian di daerah
Penyediaan fasilitas pinjaman kepada Pemerintah Daerah untuk mendukungpemulihan ekonomi di daerah
Penggunaan cadangan DAK fisik Rp8,7 T untuk program pembangunan fisik (antara lain untuk pemukiman dan perumahan, serta pertanian) dengan metode swakelola , padat karya, tenaga lokal, dan selesai dalam kurun waktu 3 s.d 4 bulan.
* Sudah dianggarkan di Perpres 54
20
Kondisi 2020
Selaian dampak kesehatan dan pelemahan ekonomi, Covid-19 berdampak signifikan dalam pelaksanaan APBD 2020:• Volume APBD turun signifikan,
dimana belanja APBD secara nasional turun hingga 30% (setara Rp383 T)
• Penanganan kesehatan dan peningkatan bansos untuk social safety net menyebabkan realokasi belanja daerah secara besar-besaran
• Program2 pembangunan fisik hampir 50% ditunda atau dibatalkan
Fokus Kebijakan• Upaya Pemulihan Ekonomi:
Pembangunan infra aksesibilitas & konektivitas kawasan sentrapertumbuhan ekonomi.
Pembangunan & perbaikan fasilitas layanan sektor tertentu dengan karakteristik penciptaan lapangan kerja,
Perbaikan sistem pelayanan investasi daerah. Melanjutkan beberapa program DAK Prioritas yg ditunda di 2020.
• Sinergi TKDD dan K/L dalam Human Capital Development (Pendidikan,Kesehatan): Pengetatan mandatory spending DTU utk Pendidikan dan
Kesehatan. Dukungan untuk program merdeka belajar. Peningkatan kemampuan pelayanan RS dan FKTP.
• Peningkatan Belanja Infrastruktur Daerah Pemanfaatan creative financing, seperti pinjaman daerah,
penerbitan Obligasi Daerah dan/atau KPBU. Pembangunan infrastruktur melalui mekanisme kerja sama antar
Daerah. Dukungan TKDD untuk pelaksanaan creative financing melalui
skema pendanaan terintegrasi (integrated funding).
ARAH PENANGANAN COVID-19 DI DAERAHUntuk menangani kesehatan, perlindungan sosial, dan dukungan UMKM, dunia usaha, dan Pemda
DANA ALOKASI UMUM
Pengalokasian pagu DAU nasional dalam APBN bersifat dinamis sesuai dengan kondisi keuangan negara.Refocusing mandatory spending yang semula sebesar 25% khususnya dari DAU digunakan untuk pendanaan belanja infrastruktur, sebesar15% untuk mendukung pendanaan program pemulihan ekonomi daerah antara lain dengan memberikan stimulus perekonomian daerah danupaya mempertahankan daya beli masyarakat diantaranya melalui kegiatan produktif yang menyerap tenaga kerja, dukungan terhadapUMKM, pemberdayaan ekonomi masyarakat, insentif fiskal dan kemudahan perijinan bagi pelaku usaha, social safety net, dan sebagainya.
DANA INSENTIF DAERAH
• Memperhitungkan dan mengaitkan langsung jumlah alokasi dana dengan kinerja keluaran, hasil dan dampak nyata yang dihasilkan dari kebijakan, inisiatif, inovasi, kreativitas, dan capaian keunggulan pemerintah daerah
• Penggunaan DID tambahan diarahkan untuk penguatan layanan kesehatan, jaminan sosial, dukungan terhadap UMKM dan pemulihan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja.
• Menyalurkan DBH berdasarkan realisasi penerimaan negara sesuai dengan kondisi keuangan negara,• Pemanfaatan DBH dalam mendukung optimalisasi penerimaan negara, pemeliharaan lingkungan, serta penanggulangan dampak Covid-
19.
PENGUATAN FUNGSI DANA TRANSFER UMUMDTU untuk meningkatkan layanan dasar public dan mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi
Dana Bagi Hasil
PENGUATAN FUNGSI DANA TRANSFER UMUM… (2)DTU untuk meningkatkan layanan dasar publik dan mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi
DANA DESA
DANA KEISTIMEWAAN DIY
• Memperkuat koordinasi, kerjasama dan kemitraan antara Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dan K/L dalam perencanaan, pengalokasian, penganggaran, penyaluran, pelaporan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi pemanfaatan dana;
• Penggunaan Dana Keistimewaan DIY diarahkan untuk untuk penguatan layanan kesehatan, jaminan sosial, dukungan terhadap UMKM dan pemulihan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja
OTONOMI KHUSUS DAN DANA TAMBAHAN INFRASTRUKTUR
• Peningkatan akuntabilitas melalui penyaluran berdasarkan kinerja penyerapan dana dan kinerja output pelaksanaan;
• Refocusing penggunaan Dana Otsus dan DTI untuk penguatan layanan kesehatan, jaminan sosial, serta dukungan terhadap UMKM masyarakat Papua, Papua Barat, dan Aceh
• Mengoptimalkan pemanfaatan dana desa untuk mendorong transformasi ekonomi desa/kampung terpadu melalui pengembangan desa wisata, desa digital, pengembangan produk unggulan desa, dan peningkatan kapasitas dan peran Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa)/ BUM Desa Bersama
PENGUATAN FUNGSI DANA TRANSFER KHUSUSSinergitas dan harmonisasi program dalam mendukung pemulihan ekonomi dan pembangunan SDM
Reformasi Pengelolaan Dana Transfer Khusus
• Berbasis program agar terjadi sinergi yang kuat antar bidang dan antara belanja K/L dengan DTK, utamanya untuk DAK yang besifat penugasan, misal program penguatan ketahanan pangan, program penanganan stunting, program penyediaan infrastruktur berkelanjutan.
• Penganggaran DTK berbasis medium term planning, agar sinergis dan berkelanjutan:
Berbasis kinerja capaian tahun n-1 menjadi salah satu dasar pengalokasian dan target yang tegas untuk setiap tahunnya;
Peningkatan monitoring.
• DTK (dan Hibah) dapat menjadi insentif bagi pelaksanaan creative financing (pinjaman, obligasi daerah, KPBU, kerjasama antardaerah) Integrated Funding
Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Pembangunan SDM
• Pembangunan dan/atau perbaikan jalan pada jalur penghubung utama arus distribusi logistik dan fasilitas pendukung pariwisata.
• Mendukung peningkatan investasi di daerah melalui dukungan operasionalisasi sistem pelayanan investasi di daerah.
• Mendukung konsep merdeka belajar, a.l reform pengelolaan BOS.
• Peningkatan kapasitas RS dan FKTP serta penguatan BOK dalam kemampuannya untuk menangani krisis kesehatan .
DANA INSENTIF DAERAH (UMUM)
DID digunakan untuk mendanai kegiatan sesuai dengan prioritas dan kebutuhan
daerah yang mendukung pencapaian kinerja atas kategori DID sesuai dengan
jumlah alokasi yang diterima.
Apabila Pendanaan kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja atas kategori
DID telah terpenuhi sesuai dengan alokasi yang diterima, Daerah dapat
menggunakan DID diluar dari kegiatan dimaksud dengan menyertakan Surat
Pernyataan Kepala Daerah yang menyatakan bahwa pendanaan kegiatan yang
mendukung pencapaian kinerja atas kategori DID sesuai dengan alokasi yang
diterima telah terpenuhi.
Alokasi DID tidak dapat digunakan untuk mendanai:
Honorarium, kecuali yang melekat pada kegiatan seperti narasumber dan
panitia kegiatan; dan
Perjalanan dinas, kecuali yang melekat pada kegiatan.
Persyaratan penyaluran DID disusun dan disampaikan melalui aplikasi Sistem
Informasi Keuangan Daerah.
Melanjutkan peran insentif untuk memperbaiki pengelolaanTKDD
Melanjutkan kebijakan yang mendukung pencapaian prioritasnasional
Melanjutkan peran insentif dalam meningkatkan kualitas pengelolaan
keuangan daerah
Melanjutkan refocusing dan penajaman indikator yang lebih
mencerminkan kinerja pemerintah daerah
Melanjutkan penguatan inovasi dalam pelayanan kepada masyarakat
Mendorong peningkatan investasi dan ekspor
Mendorong pemanfaatan pembiayaan kreatif
Mendorong peningkatan kualitas belanja melalui pemenuhan
mandatory spending
Mendorong penyampaian pelaporan tepat waktu.
TUJUAN PENGGUNAAN
DANA INSENTIF DAERAH TAMBAHAN
DID Tambahan digunakan untuk mendorong
pemulihan ekonomi di daerah seperti industri kecil,
Usaha Mikro Kecil dan Menengah, koperasi, dan pasar
bidangtradisional serta penanganan COVID-19
kesehatan dan bantuan sosial.
DID Tambahan tidak boleh digunakan untuk:
1. Honorarium; dan
2. Perjalanan Dinas.
Pemda yang dapat berkinerja baik didalam
penanganan epidemi Covid-19;
Pemda yang menciptakan Inovasi terbaik dalam
penyiapan dan pelaksanaan tatanan normal baru
produktif dan aman covid-19.
Memberikan insentif atas tata normal baru dengan
melihat pemda yg telah melakukan hal sbb:
1. Mengurangi jumlah paparan Covid-19 secara
nasional;
2. Berhasil memperbaiki posisinya dalam
melakukan pencegahan dan penanggulangan
Covid-19 yg efektif berdasarkan penentuan
kategori hijau dari BNPB;
3. Mendukung percepatan pemulihan ekonomi di
dearah; dan
4. Mendorong daerah untuk berinovasi dalam
penerapan protokol Covid-19.
SASARAN TUJUAN PENGGUNAAN
PENGGUNAAN DID: UMKMPreferensi pelaku umkm
Mencari Bahan Baku Lebih Murah
Efektivitas & Efisiensi Tenaga Kerja
Memohon Penundaan Pembayaran Beban Pembiayaan
Mencari Pembiayaan Murah
Memberi Potongan Harga
Mencari Pasar Baru
Penggunaan Teknologi sebagai Inovasi
EFISIENSI BIAYA PRODUKSI
OPTIMALISASI PENJUALAN
PENGGUNAAN DID: UMKM (2)Intervensi yang dapat dilakukan pemerintah dalam memperkuat peran UMKM dalam perekonomian
1.Stimulus sisi demand atas Output UMKM
2.Penghubung platform online dengan UMKM
3.Pemda memperkuat komponen local supply chain
4.Meningkatkan mutu dan daya saing output UMKM
5.Kredit murah bagi UMKM
1.Adaptive supply chain2.Mendorong sisi pembiayaan
dari non-perbankan3.Fasilitasi trading house dan
logistic4.Peningkatan dan
pemutakhiran database UMKM
JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH
1. Peningkatan akurasi data kesehatan2. Efisiensi dan Efektivitas Informasi
Kesehatan antar instansi3. Peningkatan infrastuktur di bidang
kesehatan (puskesmas, puskesdes, dsb) dan penunjang kesehatan (sanitasi dan air minum layak)
4. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
1. Pemutakhiran data sosio-ekonomi masyarakat terutama masyarakat miskin dan rentan miskin
2. Sinkronisasi dan akurasi data penerima Bantuan Langsung Tunai dengan Pemerintah Pusat
3. Pemberian dan Penyaluran Bantuan Langsung Tunai tepat sasaran dan tepat waktu sebagai upaya mempertahankan daya beli masyarakat
KESEHATAN SOSIAL
PENGGUNAAN DID: KESEHATAN DAN SOSIALIntervensi yang dapat dilakukan pemerintah
NEW NORMALDiperlukan perubahan kebiasaan pemerintah ketika menghadapi pandemi dan setelah pandemi Covid-19, terutama dalam halkualitas SDM, teknologi, dan efisiensi dan efektivitas kinerja.
Teknologi Penunjang Kinerja
Efisiensi dan Efektivitas Kinerja
Kualitas SDM
Peningkatan Pelayanan Publik
TERIMA KASIH
30
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA