Penyelenggaraan Pengelolaan Persampahan

Post on 15-Aug-2015

905 views 0 download

Transcript of Penyelenggaraan Pengelolaan Persampahan

Penyelenggaraan Pengelolaan Sampah

Seri Belajar Bersama, Lestari Bersama (Bagian 3/7)

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga

nawasis.com

Penyelenggaraan Pengelolaan Sampah Umum

• Penyelenggaraan pengelolaan sampah meliputi: – pengurangan sampah; dan

– penanganan sampah.

• Setiap orang wajib melakukan – pengurangan sampah dan

– penanganan sampah.

PENGURANGAN SAMPAH

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga

nawasis.com

Pengurangan Sampah Cakupan

• Pembatasan timbulan sampah;

• Pendauran ulang sampah;

• Pemanfaatan kembali sampah.

Pengurangan Sampah Cara

• Menggunakan bahan yang dapat – diguna ulang,

– bahan yang dapat didaur ulang,

– bahan yang mudah diurai oleh proses alam;

• Mengumpulkan dan menyerahkan kembali sampah dari produk dan/atau kemasan yang sudahdigunakan.

Kewajiban Produsen Mendaur-ulang sampah

• Menyusun program pendauran ulang sampah sebagai bagian dari usaha dan/atau kegiatannya;

• Menggunakan bahan baku produksi yang dapat didaur ulang; dan/atau

• Menarik kembali sampah dari produk dan kemasan produk untuk didaur ulang.

Kewajiban Produsen Memanfaatkan kembali sampah

• Menyusun rencana dan/atau program pemanfaatan kembali sampah sebagai bagian dari usaha dan/atau kegiatannya sesuai dengan kebijakan dan strategi pengelolaan sampah;

• Menggunakan bahan baku produksi yang dapat diguna ulang; dan/atau

• Menarik kembali sampah dari produk dan kemasan produk untuk diguna ulang.

Penggunaan Bahan Baku Produksi Tahapan dan peta jalan

• Penggunaan bahan baku produksi dan kemasan yang dapat diurai oleh proses alam, yang menimbulkan sesedikit mungkin sampah, dan yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang dilakukan secara bertahap persepuluh tahun melalui peta jalan.

• Pentahapan sebagaimana dimaksud di atas diatur oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

PENANGANAN SAMPAH

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga

nawasis.com

Penanganan Sampah Cakupan Kegiatan

1. Pemilahan;

2. Pengumpulan;

3. Pengangkutan;

4. Pengolahan; dan

5. Pemrosesan akhir sampah.

1. Pemilahan Sampah Pelaku

• Setiap orang pada sumbernya;

• Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya; dan

• Pemerintah kabupaten/kota.

1. Pemilahan Sampah Pengelompokan sampah

• Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun serta limbah bahan berbahaya dan beracun;

• Sampah yang mudah terurai;

• Sampah yang dapat digunakan kembali;

• Sampah yang dapat didaur ulang; dan

• Sampah lainnya.

1. Pemilahan Sampah Penyedia sarana pemilahan sampah

• Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya dalam melakukan pemilahan sampah wajib menyediakan sarana pemilahan sampah skala kawasan.

• Pemerintah kabupaten/kota menyediakan sarana pemilahan sampah skala kabupaten/ kota.

1. Pemilahan Sampah Persyaratan sarana pemilahan sampah

• Pemilahan sampah harus menggunakan sarana yang memenuhi persyaratan: – jumlah sarana sesuai jenis pengelompokan sampah;

– diberi label atau tanda; dan

– bahan, bentuk, dan warna wadah.

2. Pengumpulan Sampah Pelaku

• Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya; dan

• Pemerintah kabupaten/kota.

2. Pengumpulan Sampah Penyediaan sarana

• Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya wajib menyediakan: – TPS; TPS 3R; dan/atau

– alat pengumpul untuk sampah terpilah.

• Pemerintah kabupaten/kota wajib menyediakan: – TPS dan/atau

– TPS 3R pada wilayah permukiman.

2. Pengumpulan Sampah Persyaratan TPS dan/atau TPS 3R

• Tersedia sarana untuk mengelompokkan sampah menjadi paling sedikit 5 (lima) jenis sampah;

• Luas lokasi dan kapasitas sesuai kebutuhan;

• Lokasinya mudah diakses;

• Tidak mencemari lingkungan; dan

• Memiliki jadwal pengumpulan dan pengangkutan.

3. Pengangkutan Sampah Pelaku

• Pengangkutan sampah dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota.

3. Pengangkutan Sampah Penyediaan alat angkut dan sarana

• Pemerintah kabupaten/kota dalam melakukan pengangkutan sampah : – menyediakan alat angkut sampah termasuk untuk sampah terpilah

yang tidak mencemari lingkungan; dan

– melakukan pengangkutan sampah dari TPS dan/atau TPS 3R ke TPA atau TPST.

• Dalam pengangkutan sampah, pemerintah kabupaten/kota dapat menyediakan stasiun peralihan antara (SPA).

3. Pengangkutan Sampah Kerjasama antar Kabupaten/Kota

• Dalam hal dua atau lebih kabupaten/kota melakukan pengolahan sampah bersama dan memerlukan pengangkutan sampah lintas kabupaten/kota, pemerintah kabupaten/kota dapat mengusulkan kepada pemerintah provinsi untuk menyediakan – stasiun peralihan antara dan

– alat angkut.

4. Pengolahan Sampah Lingkup kegiatan

• Pemadatan;

• Pengomposan;

• Daur ulang materi;

• Daur ulang energi.

4. Pengolahan Sampah Pelaku

• Setiap orang pada sumbernya;

• Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya; dan

• Pemerintah kabupaten/kota.

4. Pengolahan Sampah Penyediaan fasilitas pengolahan sampah

• Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya wajib menyediakan fasilitas pengolahan sampah skala kawasan yang berupa TPS 3R.

• Pemerintah kabupaten/kota menyediakan fasilitas pengolahan sampah pada wilayah permukiman berupa: – TPS 3R;

– stasiun peralihan antara;

– TPA; dan/atau

– TPST.

5. Pemrosesan Akhir Sampah Lingkup kegiatan

• Pemrosesan akhir sampah dilakukan dengan : – metode lahan urug terkendali;

– metode lahan urug saniter; dan/atau

– teknologi ramah lingkungan.

• Pemrosesan akhir sampah dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota.

5. Pemrosesan Akhir Sampah TPA

• Dalam melakukan pemrosesan akhir sampah, pemerintah kabupaten/kota wajib menyediakan dan mengoperasikan TPA.

• Dalam menyediakan TPA pemerintah kabupaten/kota: – melakukan pemilihan lokasi sesuai dengan rencana tata ruang

wilayah provinsi dan/atau kabupaten/kota;

– menyusun analisis biaya dan teknologi; dan

– menyusun rancangan teknis.

5. Pemrosesan Akhir Sampah Penentuan Lokasi TPA

Lokasi TPA paling sedikit memenuhi aspek:

• geologi;

• hidrogeologi;

• kemiringan zona;

• jarak dari lapangan terbang;

• jarak dari permukiman;

• tidak berada di kawasan lindung/cagar alam;

• bukan merupakan daerah banjir periode ulang 25 (dua puluh lima) tahun.

5. Pemrosesan Akhir Sampah Fasilitas TPA

TPA harus dilengkapi:

• Fasilitas dasar;

• Fasilitas perlindungan lingkungan;

• Fasilitas operasi; dan

• Fasilitas penunjang.

5. Pemrosesan Akhir Sampah Pengoperasian TPA

• Pengoperasian TPA harus memenuhi persyaratan teknis pengoperasian TPA yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum.

• Dalam hal TPA tidak dioperasikan sesuai dengan persyaratan teknis sebagaimana dimaksud di atas, harus dilakukan penutupan dan/atau rehabilitasi.

5. Pemrosesan Akhir Sampah Tahapan dan kegiatan pembangunan

• Kegiatan penyediaan fasilitas pengolahan dan pemrosesan akhir sampah dilakukan melalui tahapan: – perencanaan;

– pembangunan; dan

– pengoperasian dan pemeliharaan.

• Pembangunan meliputi kegiatan: – konstruksi;

– supervisi; dan

– uji coba.

Kelembagaan & Kemitraan

• Dalam melakukan kegiatan pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah, pemerintah kabupaten/kota dapat: – membentuk kelembagaan pengelola sampah;

– bermitra dengan badan usaha atau masyarakat; dan/atau

– bekerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota lain.

• Kemitraan dan kerjasama sebagaimana dimaksud di atas dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan.

• Dalam hal terdapat kondisi khusus, pemerintah provinsi dapat melakukan pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah.

Retribusi

• Dalam penyelenggaraan penanganan sampah, pemerintah kabupaten/kota memungut retribusi kepada setiap orang atas jasa pelayanan yang diberikan.

• Retribusi ditetapkan secara progresif berdasarkan jenis, karakteristik, dan volume sampah.

• Hasil retribusi digunakan untuk: – kegiatan layanan penanganan sampah;

– penyediaan fasilitas pengumpulan sampah;

– penanggulangan keadaan darurat;

– pemulihan lingkungan akibat kegiatan penanganan sampah;

– peningkatan kompetensi pengelola sampah.

Daftar Modul Pengelolaan Sampah

1. Pengantar Pengelolaan Sampah

2. Kebijakan Pengelolaan Sampah

3. Penyelenggaraan Pengelolaan Sampah

4. Kompensasi Pengelolaan Sampah

5. Penerapan Teknologi dan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah

6. Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah

7. Pembinaan dalam Pengelolaan Sampah

Dapatkan seluruh modulnya dan ikuti

pelatihannya di :

www.nawasis.com

nawasis.com

Referensi

Peraturan Remerintah RI No. 81 Tahun 2012

Tentang

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah

Sejenis Rumah Tangga

Contact: Joy Irmanputhra

Indonesian Institute for Infrastructure Studies

Email : joyirman@nawasis.com

nawasis.com

Page 34

Websites Pilihan Nawasis.Com

Sanitasi.Net, Sanitasi.Org PenataanRuang.Com