Post on 28-Jul-2015
PENINGKATAN PERFORMANSI PRODUKSI RADIO KAYU DENGAN STRATEGI EKO-EFISIENSI PADA CV. PIRANTI WORKS
Haryo Santoso, Dewa Kusuma Wijaya
Program Studi Teknik Industri, Universitas DiponegoroJl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang - Semarang
Telp. +62 24 7460052, Fax. +62 24 7460055haryokrmt@gmail.com, dwapresial@gmail.com
Abstrak
Analisis mengenai eko-efisiensi pada CV. Piranti Works yang merupakan industri hijau, adalah
berbasis analisa daur hidup dari proses produksinya. Analisa LCA digunakan untuk mengevaluasi dampak
lingkungan dari produk radio kayu serta meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya dan menurunkan
pertanggungan terhadap lingkungan. Selain LCA sebagai parameter lingkungan juga terdapat analisa secara
parameter ekonomi dengan menggunakan analisa biaya manfaat dan analisa pasar. Penelitian ini selain
mengintegrasikan parameter ekonomi dan lingkungan yang membentuk eko-efisiensi juga mengintegrasikan
parameter sosial, dimana integrasi tiga parameter ini mengarah pada analisa sustainabilitas produk radio kayu.
Hasil dari penelitian ini akan menunjukkan bahwa eko-efisiensi dapat memperlihatkan kelayakan suatu
produksi secara ekonomi maupun lingkungan, dan penerapan dari strategi eko-efisiensi dapat memberikan
nilai tambah baik secara ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Kata Kunci : eko-efisiensi, analisa daur hidup, analisa biaya manfaat, analisa pasar, sustainabilitas produk
Abstract
Analysis of the eco-efficiency in CV. Piranti Works where this is a green industry, is based of life
cycle analysis of the production. LCA analysis is used to evaluate the environmental impacts of wooden radio
product also improve of resource usage efficiency and reduce coverage on the environment. In addition to
LCA as environmental parameters are also contained an analysis of economic parameters by using cost
benefit analysis and market analysis. In addition this research is to integrating economic and environmental
parameters that form the eco-efficiency also integrate social parameters, where the integration of these three
parameters lead to the sustainability analysis of wooden radio product. The results of this study will proof
that the eco-efficiency of production can show the feasibility of an economically and environmentally, and
implementation of eco-efficiency strategies can add value both economically, socially, and environmentally.
Keyword : eco-efficiency, life cycle analysis, cost benefit analysis, market analysis, product sustainability
PENDAHULUAN
Piranti Works adalah nama sebuah industri kreatif yang bergerak pada sektor bidang kerajinan kayu. Industri kecil ini didirikan dengan membangun prinsip hijau, dimana produksinya berwawasan ekonomi lingkungan. Produk utama industri ini adalah radio kayu, yaitu radio yang terbuat dari kayu sebagai bahan utama. Produk radio kayu ini memiliki brand yang kuat di luar negeri terutama di Jepang, Jerman, dan Amerika dengan nama “Magno Wooden Radio” dan telah memperoleh banyak penghargaan tertinggi dalam desain produk dari berbagai negara seperti The Brit Insurance Design Awards 2009 di London, Good Desain Awards di Jepang untuk kategori Innovation/Pioneering & Experimental Design, Grand Awards di Hongkong untuk Design for Asia.
Dari penghargaan yang diterima di atas terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh industri kecil Piranti Works sejauh ini belum diketahui tingkat eko-efisiensi dari proses produksinya, walaupun secara langsung telah diketahui produksinya telah berbasis green. Pengukuran eko-efisiensi yang dilakukan adalah berbasis Life Cycle Assessment (LCA) dari kelayakan proses produksi radio kayunya.
Pengukuran tingkat eko-efisiensi dari produk radio kayu ini meliputi penggunaan dari sumber daya bahan baku kayu dan energi listrik yang digunakan di dalam proses produksi radio kayu, serta outputnya berupa keluaran produk yang memenuhi kualitas dan keluaran bukan produk yang berupa limbah serta emisi yang dihasilkan dari proses produksi dan dampak dari hasil proses tersebut bagi lingkungan serta eco-costs yang dihasilkan. Gambar 1 berikut menunjukkan besarnya keluaran bukan produk dari CV. Piranti Works.
Gambar 1. Keluaran NPO Non Product Output Proses Produksi Per Order Radio Kayu Feb 2010 (a) Waste Kayu
(b) Emisi Karbon (CO2 eq) Energi Listrik
TINJAUAN PUSTAKA
Eko-EfisiensiEko-efisiensi merupakan suatu
filosofi manajemen dimana mendorong suatu bisnis untuk mencari improvement terhadap lingkungan yang dapat memberikan hasil suatu manfaat ekonomi yang bersifat paralel. Seperti yang diartikan oleh World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) bahwa eko-efisiensi dapat dicapai dengan mengantarkan suatu harga produk yang kompetitif dan pelayanan yang memuaskan untuk kebutuhan manusia dan memberikan kualitas dari hidup, mengurangi dampaknya terhadap lingkungan dan intensitas keluaran dari sumber daya yang digunakan serta level dari life cycle dengan estimasi dari kapasitas yang dapat diterima oleh lingkungan. Singkatnya adalah hal ini lebih berfokus pada membuat suatu nilai dengan dampak yang minimal “doing more value with less impact” (WBCSD, 1996).
LCA (Life Cycle Assessment)Life Cycle Assessment atau biasa
disebut atau juga dikenal sebagai life cycle analysis, ecobalance, atau analisis cradle-to-grave adalah penyelidikan dan evaluasi
dampak lingkungan dari suatu produk atau jasa yang disebabkan oleh keberadaan produk atau jasa itu sendiri serta meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya dan menurunkan pertanggungan (liabilities) terhadap lingkungan. LCA merupakan evaluasi dari dampak teknologi, ekonomi dan lingkungan yang relevan dari proses, produk atau sektor perekonomian sepanjang siklus hidup (Schempf, 1999 dan Curran, 1996).Fase LCA sesuai dengan ISO 14040 (Marriot, 2007):1. Goal and Scope
Bertujuan untuk merumuskan dan menggambarkan tujuan, sistem yang dievaluasi, batasan, dan asumsi yang berhubungan dengan dampak di sepanjang siklus hidup dari sistem yang dievaluasi.
2. LCI (Life Cycle Inventory)Merupakan ekstraksi inventori dan emisi, mencakup pengumpulan data dan perhitungan input dan output ke lingkungan dari sistem yang sedang dievaluasi. Fase ini menginventarisasi penggunaan sumber daya, penggunaan energi dan pelepasan ke lingkungan terkait dengan sistem yang dievaluasi.
3. LCIA (Life Cycle Impact Assessment)Merupakan penanganan dari dampak terhadap lingkungan, semua dampak penggunaan dari sumberdaya dan emisi yang dihasilkan dikelompokkan dan dikuantifikasi kedalam jumlah tertentu kategori dampak yang kemudian diberi bobot sesuai dengan tingkat kepentingannya. Classification and Characterization Normalization Weighting Single Score
4. Interpretation Merupakan integrasi dari hasil life-cycle inventory dan life-cycle impact assessment yang kemudian digunakan untuk mengkaji, menarik kesimpulan dan rekomendasi yang konsisten dengan tujuan dan lingkup yang telah diformulasikan.
EVR (Eco-Costs Per Value Ratio)EVR digunakan untuk menghitung
nilai dari eco-efficiency ratio (EER), sehingga dari perhitungan ini dapat diketahui hasil tingkat efisiensi dari suatu proses pembuatan suatu produk. EVR sendiri berparameter ekonomi maupun ekologi sehingga hasil eco-efficiency ratio berdasarkan besarnya nilai dari kedua parameter tersebut. Gambar 2 berikut ini menunjukkan deskripsi dari EVR.
Gambar 2. Dekomposisi Virtual Eco-Costs, Value, dan Costs
(Sumber : Joost G Vogtlander, Han C Brezet, Charles F Hendriks)
Nilai dari EVR ini diperoleh dari membagi net value dengan eko-costs, dari sini hasil kalkulasi antara net value yang diperoleh dari net benefit dikurangi dengan biaya prosesnya dibagi dengan eko-costs yang diperoleh dari interpretasi dari analisis LCA, sehingga akan dihasilkan suatu nilai yang disebut eco-efficiency ratio (EER). Dengan ini suatu perusahaan dapat menentukan nilai EER yang dimiliki perusahaan tersebut atas suatu proses produksi terhadap produk-produk yang dihasilkan dari perusahaan tersebut.
where
value Total
= costs+Taxes+ Profits
METODOLOGI PENELITIAN
Model Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif diawali dengan identifikasi fenomena yang terjadi pada CV. Piranti Works yang mengerucut pada tujuan penelitian yaitu mengetahui tingkat eko-efisiensi dari aspek ekonomi lingkungan termasuk dampak positif maupun negatif yang dihasilkan dari proses produksi produk radio kayu CV. Piranti Works untuk kemudian menentukan strategi di dalam upaya peningkatan performansi optimasi produksi. Pada gambar 3 berikut menunjukkan model struktur pengolahan data pada penelitian ini, dimana pengolahan menggunakan beberapa metode dan data primer dari hasil observasi langsung.
Gambar 3. Struktur Model Pengolahan
SimaProSimaPro merupakan sebuah software
yang digunakan untuk menghitung atau
melakukan analisis LCA. SimaPro merupakan suatu alat yang profesional yang dapat membantu di dalam suatu proses untuk menganalisa aspek-aspek yang berkaitan dengan lingkungan dari suatu produk yang diproduksi atau jasa.
Software SimaPro yang digunakan di dalam analisis LCA ini adalah SimaPro versi 7.1.8. Software SimaPro dengan versi terbaru ini memiliki update dari database-database dari standar-standar di dalam analisis ekologi, dan pada versi terbaru ini memiliki database LCA atau database eko-inventori yang terbaru. Pada penelitian ini digunakan database dari eko-costs 2007 di dalam analisis LCA.
`Skenario PasarPada penelitian ini, peneliti
melakukan skenario pasar atas produk radio kayu “Magno” terhadap potensi pasar di Indonesia. Dalam penelitian mengenai potensi pasar tersebut peneliti menggunakan metode WTP (Willingness to Pay). WTP ini merupakan suatu metode yang menganalisa kesediaan seseorang di dalam membayar suatu produk atas kualitasnya. Pada penelitian ini, metode WTP digunakan untuk menganalisa kesediaan masyarakat Indonesia atas produk radio kayu “Magno”.
Kuisioner dari WTP ini dibuat berdasarkan atas persepsi masyarakat pada produk radio kayu “Magno” dalam hal ini adalah kesediaan masyarakat di dalam membeli produk ramah lingkungan “green”. Kuesioner dari WTP ini disebarkan secara online dengan menggunakan media internet. Para pengguna internet ini merupakan responden yang berasal dari relasi, forum komunitas desain produk, forum komunitas green, dan forum-forum lainnya yang bersifat responsif atas suatu produk yang sudah beredar maupun yang akan beredar di pasaran.
HASIL PENELITIAN
LCA (Life Cycle Assessment)
Data
LCALife Cycle Assessment
Parameter Sosial
CBACosts Benefit Analysis
EEIEco-Efficiency Index
EVREco-Costs Per Value Ratio
EEREco-Efficiency Ratio Rate
Analisa Sustainabilitas Produk
Eco-Costs
Skenario Pasar :- WTP Willingness to Pay- Eco-Compass WTP
- Analisa- Interpretasi- Strategi
STRU
KTUR
PEN
GOL
AHA
N
Pada pengolahan LCA diketahui LCI (Life Cycle Inventory) produksi radio kayu CV. Piranti Works pada tabel 1 berikut,
Tabel 1. LCI Produksi Radio Kayu
Tipe Radio
WR 01 A
WR 03 Cube
WR 03 rect
WR 04
Bahan Baku Kayu (kg)
Pinus 0.405 0.835 1.15 0.2
Sonokeling 0.474 0.001 0.001 0.139
Mahoni 0.01 0.007 0.008 -
Jati 0.001 0.002 0.001 0.001
MDF - 0.225 0.25 -
Total Kayu (kg) 0.89 1.07 1.41 0.34
Waktu Proses (Mnt) 210.85 229.41 250 187.18
Energi Listrik (KwH)
3.0017 3.3659 3.729 2.6595
Waste (Chip, Scrap, Pulp) (kg)
0.18 0.13 0.15 0.115
Fase selanjutnya penghitungan nilai dampak atau LCIA (Life Cycle Impact
Assessment), fase ini terdapat 4 tahapan yaitu karakterisasi, normalisasi, pembobotan, dan single score. Hasil pembobotan LCIA menggunakan eco-costs yang merupakan biaya virtual dari besarnya dampak lingkungan yang ditimbulkan dari produksi radio kayu. Tabel 2 berikut adalah hasil perhitungan LCIA dengan pembobotan eco-costs 07.
Tabel 2. Pembobotan LCIA Radio Kayu
Tipe Radio Eco-Indicator (Pt)
Eco-Costs (Rp)
WR 01 A 1.39E-01 6.287,50
WR 03 Cube 1.55E-01 6.937,50
WR 03 Rect 1.72E-01 7.700,00
WR 04 1.23E-01 5.500,00
Kemudian pada fase LCIA, tahapan yang terakhir adalah single score eco-costs dari besarnya dampak lingkungan yang ditunjukkan pada gambar 4 berikut ini,
Comparing 1 p 'WR 01A', 1 p 'WR 03 Cube', 1 p 'WR 03 Rect' and 1 p 'WR 04'; Method: Ecocosts 2007 V1.00 / eco-costs 2007 / single score
Global Warming Potential IPCC Acidification Eutrophication Summer Smog Fine Dust (PM 2,5) Aquatic EcotoxicityCarcinogens Metals Depletion Oil&Gas Depletion excl energy Waste Depletion of natural forests
WR 01A WR 03 Cube WR 03 Rect WR 04
Euro
0.6
0.55
0.5
0.45
0.4
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
Gambar 4. Single Score Eco-Costs LCIA Radio Kayu
Dari analisa di atas dapat dikatakan bahwa besar dampak lingkungan yang dihasilkan dari proses produksi radio kayu adalah kecil yaitu dengan dibuktikannya dengan nilai eco-costs hasil perhitungan LCA
adalah kecil. Dari sini diketahui bahwa secara parameter lingkungan dari proses produksi radio kayu dapat dikatakan layak.
EER (Eco-Efficiency Ratio) Rate
Pengukuran eko-efisiensi dari proses produksi radio kayu diketahui bahwa nilai net value atas produk radio kayu yang diperoleh dari perhitungan CBA (Costs Benefit analysis) dan nilai dari EEI (Eco-Effciency Index) adalah pada tabel 3 berikut ini,
Tabel 3. Net Value & EEI Radio Kayu
Tipe Radio
Costs (Rp)
Benefit (Rp)
Net Value (Rp)
Eco-Costs (Rp)
EEI
WR 01 A
468.000,00 99.434,84 368.565,20 6.287,50 3,49
WR 03 Cube
567.000,00 103.606,85 463.393,20 6.937,50 4,19
WR 03 Rect
616.500,00 109.682,50 506.817,50 7.700,00 4,32
WR 04
310.500,00 92.825,62 217.674,40 5.500,00 2,21
EEI> 1 Affordable, Sustainable
= 0 - 1 Affordable, Not Sustainable
< 0 Not Affordable, Not Sustainable
Sedangkan untuk perhitungan EVR (Eco-Costs per Value Ratio dan EER Rate dari Radio kayu ditunjukkan pada tabel 4 berikut ini,
Tabel 4. EVR & EER Radio Kayu
Tipe Radio
Net Value (Rp)
Eco-Costs (Rp)
EVR EER Rate
WR 01 A
368.565,20 6.287,50 1,71E-02 9,829E-01 98.29%
WR 03 Cube
463.393,20 6.937,50 1,50E-02 9,850E-01 98.50%
WR 03 Rect
506.817,50 7.700,00 1,52E-02 9,848E-01 98.48%
WR 04
217.674,40 5.500,00 2,53E-02 9,747E-01 97.47%
Dari analisa mengenai parameter ekonomi (net value) disimpulkan bahwa perusahaan memiliki potensi kuat atas produk yang dihasilkan. Dan analisa mengenai EEI disimpulkan bahwa perusahaan dapat dikatakan affordable dan sustainable baik secara ekonomi maupun lingkungan.
Hasil perhitungan EVR menentukan tingkat EER keseluruhan atas produksi produk radio kayu. Tingkat EER radio kayu diketahui tinggi, sehingga disimpulkan bahwa produksinya sudah layak baik secara ekonomi maupun lingkungan dan dapat mengarah kepada sustainable development.
EER Energi Per Unit ProsesAnalisa EER Energi pada proses
produksi radio kayu juga dilakukan per unit prosesnya. Unit proses radio kayu dibagi menjadi tiga (pembahanan, pembentukan, dan perakitan). Tiap unit proses memiliki spesifikasi proses berbeda dan berpengaruh terhadap EER yang dihasilkan, tabel 5 berikut adalah EER per unit proses produksi radio kayu
Tabel 5. EER Per Unit Proses Radio Kayu
Tipe Radio Unit Proses
Pembahanan Pembentukan Perakitan
WR 01 A 84.16% 58.02% 96.84%
WR 03 Cube 85.08% 56.05% 96.97%
WR 03 Rect 87.18% 59.86% 97.62%
WR 04 80.98% 54.36% 95.79%
Dari hasil perhitungan di atas dapat dilihat bahwa EER terendah adalah pada unit proses pembentukan, hal ini dikarenakan pada unit proses ini memiliki nilai eco-costs yang tinggi dan tercermin pada dampak lingkungan yang dihasilkan oleh karena pemanfaatan atas energi dan jumlah waste yang juga tinggi.
Sustainabilitas ProdukSustainabilitas produk diukur dari
tiga parameter yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial. Pada analisa ini parameter ekonomi dan lingkungan sudah diketahui dari hasil analisa LCA dan CBA, sedangkan parameter sosial didapat dari program aktivitas perusahaan atas sosial-lingkungan yang sudah dilakukan. Hasil integrasi ketiga parameter tersebut dapat digambarkan pada gambar 5 diagram triangle berikut ini,
Gambar 5. Diagram Triangle Sustainabilitas
WTP (Willingness To Pay) Pasar Analisa WTP disini adalah pada
pasar di Indonesia, WTP digunakan untuk mengetahui potensi pasar di Indonesia atas produk radio kayu. WTP menggunakan kuisioner sebagai media untuk memperoleh informasi mengenai respon masyarakat terhadap produk radio kayu “Magno”. Link: www.kwiksurveys.com?s=HKHEKM_4efbd4e0. Kuisioner disebarkan melalui media internet dan total responden yang menjawab adalah sebanyak 68 orang. Pada gambar 6 berikut ini adalah hasil dari analisa WTP, meliputi kesediaan membeli, dan kesediaan membayar dari produk radio kayu “Magno”.
Gambar 6. (a) Kesediaan Membeli (b) Kesediaan Membayar Produk Radio Magno
Dari diagram di atas mengenai analisa WTP atas pasar di Indonesia, dapat disimpulkan bahwa potensi pasar di Indonesia adalah sangat rendah oleh karena daya beli masyarakat yang rendah atas produk radio kayu “Magno” ini. Dari analisa WTP di atas dijabarkan lebih lanjut dengan eco-compass dan ditunjukkan hasil pada gambar 7 berikut ini,
Gambar 7. Eco Compass Green Concern WTP (a) Sustainability (b) Produk
Dari eco-compass di atas dapat diketahui bahwa daya beli masyarakat kurang oleh karena masyarakat terlalu concern dengan harga radio kayu dan mengesampingkan nilai green ramah lingkngan, kualitas, kemampuan, seni, sosial, dan nilai unggul lainnya.
0 %
10 %
20 %
30 %
40 %
50 %
60 %
70 %
80 %
90 %
100 %
0 %
10 %
20 %
30 %
40 %
50 %
60 %
70 %
80 %
90 %
100 % 0 %
10 %
20 %
30%
40 %
50 %
60 %
70 %
80 %
90 %
100
%
Social
Eco
nom
ic
Environm
ent
WR 01 A WR 03 Cube WR 03 Rect WR 04
INTERPRETASI
Interpretasi merujuk pada arah improvement atas peningkatan perfomansi produksi radio kayu, dari sini upaya yang dilakukan adalah berkaitan dengan strategi peningkatan perfomansi produksi tersebut. Strategi yang dilakukan adalah mengenai strategi peningkatan eko-efisiensi dan
Untuk strategi eko-efisensi dititikberatkan pada permasalahan yang timbul seperti peningkatan efisiensi dari
energi listri unit proses pembentukan, efisiensi dari penggunaan bahan baku kayu, SOP, peningkatan kemampuan mesin produksi dan strategi EoL (End of Life) yang mana merupakan strategi penanganan dari NPO (Non Product Output).
Pada Strategi EoL keluaran bukan produk atau bisa dikatakan dengan limbah diolah dengan menggunakan prinsip 3R (Recycle, Reuse, dan Reduce). Gambar 8 berikut menggambarkan model dari daur hidup dan EoL atas produksi radio kayu.
Nilai Tambah Lingkungan
Abu Kayu Re-Use (Limbah Chips >3cm Material)
Disposal (Limbah Chip, Scrap)
Sekam Bakar
Pestisida Alami
Recycle Limbah PulpPupuk Organik
End of Life (EoL) Strategi
LIMBAH KAYU (kg)WR 01 0.18 kg
WR 03 Cube 0.13 kgWR 03 Rect 0.15 kg
WR 04 0.115 kg
PROSES PEMBAHANAN (EE)WR 01 84.16%WR 03 Cube 85.08%WR 03 Rect 87.18%WR 04 80.98%
PROSES PEMBENTUKAN (EE)WR 01 58.02%WR 03 Cube 56.05%WR 03 Rect 59.86%WR 04 54.36%
PROSES PERAKITAN (EE)WR 01 96.84%WR 03 Cube 96.97%WR 03 Rect 97.62%WR 04 95.79%
BAHAN BAKU KAYU (kg)WR 01 0.89 kgWR 03 Cube 1.07 kgWR 03 Rect 1.41 kgWR 04 0.34 kg
KELUARAN PRODUK (PO) (EER Rate)WR 01 98.29%WR 03 Cube 98.50%WR 03 Rect 98.48%WR 04 97.47%
Pinus JatiMDF
Sonokeling Mahoni
Mesin Drill
Mesin TurningMesin Router
Mesin Amplas Belt H
Mesin Amplas Belt V
Mesin Amplas Disc
Mesin Dust Collector
Mesin Belah
Mesin Potong
Mesin Ketam
Mesin Dowel
Mesin Solder Mesin Mini Drill
WR 01 A WR 03 Cube
WR 03 Rect WR 04
Limbah Scrap (kg)
Limbah Chip (kg)
Limbah Pulp (kg)
Emisi Karbon (kg CO2)
Dampak Lingkungan Indikator LCA
Keluaran Bukan Produk (NPO)
ENERGI LISTRIK (kWh)WR 01 3.0017 kWh
WR 03 Cube 3.3659 kWhWR 03 Rect 3.7290 kWh
WR 04 2.6595 kWh
Energi Listrik(kWh)
Gambar 8. Model LCA dan EoL Produksi Radio Kayu
DAFTAR PUSTAKA
A.M.M Ansems, T.N Ligthart (2002) LCA Sensitivity and Eco-Efficiency Analyses of Beverage Packaging Systems. TNO Energy and Process Inovation, Belanda.
Bouwer M, de Jong K, Jonk M, Berman T, Bersani R, Lusser H, Nissinen A, Parikka K and Szuppinger P (2005) Green Public Procurement in Europe 2005 - Status overview. Virage Milieu & Management bv, Korte Spaarne 31, 2011 AJ Haarlem, Belanda.
Budisulistiorini, Sri Hapsari (2009) Life Cycle Assessment of Paper Towel and Electric Dryer as Hand Drying Method in the University of Melbourne.
Cheah Cing Mun (2009) A Study On Consumer’s Green Purchasing Intention. Universiti Utara Malaysia.
Deloitte and GMA (The Grocery Manufactures Association) (2009) Finding The Green In Today’s Shoppers Sustainability Trends and New Shopper Insights.
Hoffmann, F (2009) Fact Sheet Eco-efficiency Ecobalance. LaRoche, Perancis.
J.G, Vogtlander (2009) LCA-based Assessment of Sustainability : The Eco-costs/Value Ratio (EVR). Delft University of Technology, Belanda.
J.G, Vogtlander (2002) The Virtual Eco-costs ’99 A Single LCA-based Indicator for Sustainability and The eco-costs-value ratio (EVR) Model for Economic Allocation, Journal of Cleaner Production, pp 57-67.
J.G, Vogtlander (2009) www.ecocostsvalue.com website. Delft University of Technology, Belanda.
Kaspar Muller, Andreas Sturm (2001) Standardized Eco-efficiency Indicators. Ellipson, Basel Swiss.
Lyrstedt, Fredrik (2005) Measuring Eco-efficiency by A LCC/LCA Ratio An Evaluation of Its Applicability, A Case Study At ABB. Chalmers University of Technology, Goteborg Swedia.
Moses L. Singgih , Evanindya Hennytasari (2009) Pemilihan Alternatif Perbaikan Kinerja Lingkungan Sektor Industri Potensial di Jawa Timur dengan Metode Economic Input-Output Life-Cycle Assessment (EIO-LCA) dan Analytical Network Process (ANP). Seminar Nasional Perencanaan Wilayah dan Kota ITS, Surabaya.
Murniwati, Tati (2006) Analisis Williness To Pay Pengelolaan Sampah Pasar Tradisional Kota Bogor. Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Purwanto, Andie Tri (2005) Perangkat Manajemen Lingkungan. Universitas Diponegoro.http://andietri.tripod.com/jurnal/book-1.htm
Roel Vaes, Mieke De Schoenmakere, Wouter Ulburghs, Willy Sarlee (2009) Eco-Efficiency Analysis of 4 Types of Drinking Cups Used at Events. OVAM, Belgia.
Tak Hur, Song Tack Lim, Hye Jin Lee (2003) A Study on The Eco-efficiencies for Recycling Methods of Plastics Wastes. Dept of Material Chemistry & Engineering Konkuk University, Seoul Korea.
WBCSD (World Business Council for Sustainable Development) (2000) Eco-efficiency Creating More With Less Impact.
WBCSD (World Business Council for Sustainable Development) (2000) Measuring Eco-efficiency A Guide to Reporting Company Performance.
Yusoff, Yuhainis BT Mohd (2004) Attitude and Willingness To Pay For Green Products. Universiti Utara Malaysia.