Post on 09-Apr-2019
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN
MELALUI IMPLEMENTASI STRATEGI DAN
METODE PEMBELAJARAN YANG MENGAKTIFKAN
SISWA
SUNARYO SOENARTO
Mengajar, membantu siswa memperoleh
informasi, ide, keterampilan, nilai, cara
berfikir, sarana untuk mengekspresikan
dirinya, dan cara-cara belajar bagaimana
belajar (Joyce dan Well, 1986).
Pembelajaran, upaya untuk
membelajarkan siswa (Degeng, 1993).
Pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.
Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada.
Pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (disain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa.
Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi juga diharapkan dapat berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar .
Pembelajaran menaruh perhatian pada “bagaimana membelajarkan siswa”, dan bukan pada “apa yang dipelajari siswa”.
Bagaimana cara mengorganisasi
pembelajaran,
Bagaimana cara menyampaikan isi /materi
pembelajaran, dan
Bagaimana menata interaksi antara sumber-
sumber belajar
MENGAJAR TEACHER CENTER
PEMBELAJARAN STUDENT CENTER
• Merancang proses siswa belajar (belajar untuk
memahami, belajar untuk menghayati, belajar
untuk berkarya, dan melakukan kegiatan nyata)
secara maksimal.
• Isi pembelajaran didesain agar relevan dengan
karakteristik siswa (proses konstruksi,
dekonstruksi dan rekonstruksi pengetahuan,
sikap, dan ketrampilan).
• Menyediakan media dan sumber belajar, agar
siswa memperoleh pengalaman belajar secara
kongkrit, luas, dan mendalam,
• Penilaian hasil belajar siswa dilakukan secara
formatif berkelanjutan
STRATEGI PEMBELAJARAN (1) ?
Suatu cara bagaimana bahan ajar
disajikan pada lingkungan
pembelajaran. Cara yang dimaksud
meliputi sifat, cakupan dan prosedur
kegiatan yang memberikan
pengalaman belajar (Gerlach and
Ely,1980).
Menyampaikan materi atau isi pelajaran
secara sistematis, sehingga
kemampuan yang diharapkan dapat
dikuasai oleh siswa secara efektif dan
efisien (Suparman, 1993).
Perincian untuk memilih dan
mengurutkan kejadian dan kegiatan
dalam pembelajaran (Seels dan Richey,
1996).
STRATEGI PEMBELAJARAN (2) ?
KOMPONEN
STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Kegiatan prainstruksional,
2. Penyampaian informasi & pesan,
3. Partisipasi siswa,
4. Tes, dan
5. Tindak lanjut.
TAHAPAN PENDAHULUAN
1. Membangkitkan minat (daya tarik) siswa
2. Memfokuskan perhatian siswa pada
pembelajaran
3. Mengutarakan kompetensi dasar dan
relevansi (pentingnya) kompetensi dasar
4. Menghubungkan materi ajar yang lalu
dengan materi ajar yang akan disampaikan
5. Mempersiapkan pikiran, perhatian dan
psikologi siswa
TAHAPAN PENYAJIAN
Menyampaikan pesan dan informasi secara menarik, logis,
bertujuan dengan metode yang bervariasi
Membangkitkan/menumbuhkan siswa untuk belajar
Mendorong siswa melakukan proses berpikir
Membangkitkan siswa agar memberikan informasi dari
pengalamannya
Menghindarkan setting klas yang pasif
Memberikan pengalaman belajar yang mengaktifkan siswa
Membuat situasi belajar yang memadai
Setiap penyajian materi ajar, sebaiknya diikuti contoh
/aplikasinya.
FAKTOR PEMILIHAN METODE
PEMBELAJARAN
1. Jumlah siswa,
2. Jumlah guru,
3. Gaya mengajar guru,
4. Keterampilan dan kebiasaan guru
mengajar,
5. Karakteristik mata kuliah, dan
6. Kompetensi yang akan diajarkan
METODE CERAMAH
KELEMAHAN
Mengurangi partisipasi siswa
Kegiatan pembelajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
Tidak banyak guru yang dapat menjadi pembicara yang baik
guru harus menguasai subtansi materi secara baik
Membatasi daya ingat
Biasanya hanya satu indera yang dipakai
Kurang menarik dan bila terlalu lama membosankan.
Tidak semua materi cocok untuk diceramahkan.
Meminimalis Kelemahan
Metode ceramah dibantu media
presentasi
guru menyiapkan bahan ajar cetak
Metode ceramah diintegrasikan dengan
metode lain
Jumlah siswa dibatasi (kurang lebih 40
mhs)
Metode Demonstrasi
ASPEK YANG HARUS DIPERSIAPKAN
Menyusun lembar kerja siswa (job sheet, lab. sheet, information sheet atau operation sheet), serta lembar penilaian (rubrik pengamatan, check list dslb.)
Mempersiapkan alat, peralatan atau mesin yang diperlukan
Mempersiapkan kemampuan dan ketrampilan untuk memperagakan peralatan secara benar dan efisien
Merumuskan tujuan demonstrasi
Kelebihan Metode Demonstrasi
Pembelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit
Siswa lebih mudah mengerti
Pembelajaran menjadi lebih menarik
Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan
Perhatian siswa dapat dipusatkan
Dapat mengurangi kesalahan yang dilakukan siswa
Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada diri siswa dapat dijawab waktu mengamati proses demonstrasi.
Kelemahan Metode Demonstrasi
Memerlukan keahlian dan keterampilan guru
secara baik
Memerlukan kesiapan dan perencanaan yang
matang dan waktu
Daya tangkap siswa beragam, guru harus
mengulang-ulang nya
Waktu yang diperlukan untuk pembelajaran akan
lebih lama
Peralatan/alat yang diperagakan kecil,
Demonstrasi menjadi tidak efektif bila tidak diikuti
dengan kegiatan praktik langsung
Bila peralatan/alat yang didemonstrasikan berbeda
dengan yang dieksperimenkan siswa.
Metode Diskusi
Suatu proses dialog yang melibatkan
dua atau lebih individu yang
berinteraksi secara verbal dan saling
bertatap muka mempunyai tujuan
atau sasaran yang sudah tertentu
melalui cara tukar menukar
informasi, mempertahankan
pendapat atau pemecahan masalah.
Kelebihan Metode Diskusi
Menyadarkan siswa bahwa masalah dapat
dipecahkan dengan berbagai argumentasi
dan bukan satu jalan (satu jawaban saja).
Menyadarkan siswa bahwa dengan
berdiskusi mereka saling mengemukakan
pendapat secara konstruktif sehingga dapat
diperoleh keputusan yang lebih baik.
Membiasakan siswa untuk mendengarkan
pendapat orang lain
Kekurangan Metode Diskusi
Tidak dapat dipakai pada kelompok yang
besar
Peserta diskusi mendapat informasi yang
terbatas
Interaksi komunikasi seringkali didominasi
oleh siswa yang senang berbicara.
Mengutamakan adanya kerjasama antara siswa dalam kelompok untuk mencapai kompetensi belajar (Johnson & Johnson, 1987).
Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari subtansi materi ajar yang telah ditentukan.
STRATEGI PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
• Saling Ketergantungan Positif
• Tanggung Jawab Perseorangan
• Tatap Muka
• Komunikasi Antar Anggota
• Evaluasi Proses Kelompok
UNSUR PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
TUJUAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Meningkatkan Pemahaman Konsep
Pengakuan adanya keragaman
Pengembangan keterampilan sosial
CIRI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
1. Belajar dengan teman,
2. Mendengarkan diantara anggota,
3. Belajar dari teman sendiri dalam kelompok,
4. Belajar dalam kelompok kecil,
5. Produktif berbicara atau mengemukakan pendapat,
6. siswa membuat keputusan, dan
7. Siswa aktif (Stahl,1994).
• Menyampaikan tujuan dan memotivasi
siswa
• Menyajikan informasi
• Mengorganisasikan siswa dalam kel.
belajar
• Membimbing kelompok bekerja dan
belajar
• Evaluasi
• Memberi penghargaan
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Tujuan Strategi Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk
meningkatkan kinerja siswa dalam tugas
akademik
Pembelajaran kooperatif bertujuan agar
siswa dapat menerima keberagaman
tingkat sosial.
Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan sosial
siswa.
Kegiatan Pembelajaran
1. Guru menyampaikan kompetensi dan memotivasi siswa belajar.
2. Guru menyajikan informasi dengan metode ceramah, demonstrasi atau penugasan memahami bahan referensi.
3. Guru mengarahkan pembentukan kelompok belajar
4. Guru membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas.
5. Guru mengevaluasi hasil belajar dan kelompok mempresentasikan hasil belajarnya.
6. Guru memberi reward atas hasil belajar individu maupun kelompok.
TEORI BELAJAR SKINNER
1) Memilahkan kesatuan subtansi materi
(content) menjadi penggalan-penggalan
materi yang lebih pendek/kecil,
2) Memberi ganjaran (reward) secepatnya
terhadap response siswa, dan
3) Mengajarkan konsep secara kongkrit.
Pendekatan Cognitive
• Memberikan tekanan pada
“bagaimana siswa untuk mengetahui”
daripada “bagaimana siswa
merespon”,
• Menganalisis bagaimana
merencanakan dan mengatur strategi
berpikir, mengingat, memahami dan
mengkomunikasikannya.
Program Komputer Pembelajaran
Informasi & pesan harus disajikan
secara menarik,
siswa harus diberi arahan/bimbingan
secara klasikal dan individual,
siswa diberi latihan-latihan, dan
Kemajuan hasil belajar siswa harus
dinilai (Alessi,1985)
KONSEP CBI (1)
• Komputer dapat berfungsi sebagai tutor, alat, dan tutee (Taylor, 1980).
• Peran komputer sebagai tutor identik dengan penggunaan (CAI) dan (CAL)
• CAI mengaplikasikan pendekatan belajar terprogram. Dalam mencapai kompetensi, dilakukan kegiatan belajar melalui tahapan pembelajaran tertentu (Simoson dan Thompson, 1990).
• Multimedia interaktif mempunyai
potensi untuk digunakan dalam
pembelajaran dengan berbagai
strategi pembelajaran, khususnya
sebagai alat bantu pembelajaran
untuk tutorial interaktif dan pedoman
elektronik (Phillips, 1997).
KONSEP CBI (2)
PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA (PBM)
• Pembelajaran menggunakan komputer
dalam mempresentasikan bahan ajar
interaktif dengan mengendalikan
lingkungan belajar secara individual
(Speinberg & Stirzaker,’84)
• Penerapan komputer utk pembelajaran
yang memiliki aspek individual, interaktif
dan bimbingan (Steinberg,’91)
PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (PBW)
• WEB-BASED LEARNING
• e-LEARNING
• COMPUTER SUPPORTED LEARNING
RESOURCES
ASPEK PBW
• Merancang skenario belajar
• Penyajian bahan ajar
• Penilaian
• Sumber belajar internet
• Fasilitas pendukung pembelajaran
• Dukungan teknis (Jollife dkk.,2001)
KARAKTERISTIK PBM
• Menggunakan fasilitas komputer
• Dikembangkan berdasarkan kompetensi
• Strategi pembelajaran meliputi: tutorial, praktik dan drill, pemecahan masalah, permainan, atau simulasi.
• Dikembangkan berdasarkan karakteristik siswa
• Mengoptimalkan interaksi belajar siswa
• Memiliki fleksibilitas dalam mengatur kegiatan belajar
• Efektif untuk mempertahankan minat belajar
• Menyediakan aneka umpan balik dan cepat
• Cocok digunakan untuk berbagai lingkungan belajar
• Menilai kompetensi siswa secara komprehensif dan mendokumentasikan nilai dengan baik (Hanaffin dan Peck ,1988)
KARAKTERISTIK PBW
• Materi pembelajaran (teks, grafik, dll) disajikan secara hyperlink
• Komunikasi dilakukan secara serempak dan tak serempak
• Belajar di dunia maya (virtual learning)
• Menggunakan berbagai elemen belajar berbasis CD-ROM
• Materi ajar relatif mudah diperbaharui
• Meningkatkan interaksi langsung dgn sumber belajar
TAHAPAN PBM
• Menyiapkan perangkat lunak dan perangkat keras
• Meningkatkan perhatian siswa
• Menyampaikan kompetensi hasil belajar
• Memberi petunjuk belajar
• Memfasilitasi terjadinya interaksi siswa-materi ajar
• Memberi bimbingan
• Memperoleh informasi pencapaian hasil belajar
• Memberi umpan balik
• Penugasan
TAHAPAN PBW
• Menyiapkan dokumen informasi kegiatan Web
• Mengembangkan profil dan sub-profil siswa
• Mengembangkan kompetensi belajar siswa
• Menentukan pedoman penilaian
• Menentukan metode penyampaian materi ajar
• Menentukan strategi pembelajaran
• Menentukan materi ajar
• Mengkaji dan memilih sumber-sumber belajar
• Menempatkan semua materi ajar pada situs tertentu
• Mengkomunikasikan materi ajar dan tugas
• Memberikan evaluasi formatif
• Mengidentifikasi dan mengkaji tugas siswa
• Memberikan umpan balik pencapaian kompetensi hasil belajar