Post on 16-Oct-2021
PENGGUNAAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI (APD) DALAM MENGHADAPI
WABAH COVID-19
Gortap sitohang., Ns SKep, MPHPOKJA PPI Kemenkes/RSCM –FKUI
MATERI WABINAR
JAKARTA MEI 2020
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Peserta memahami konsep pemutusan rantai infeksi COVID -19
• Peserta mampu mempraktekan cara melakukan kebersihan tangan sesuai WHO
• Peserta mampu mempraktekkan cara menggunakan dan melepaskan Alat Pelindung Diri (APD)
Latar Belakang
Usia kematian bukan saja pada lansia tetapi pada umur 25 tahun
Kematian sebenarnya bisa di cegah jika PPI di jalankan, dan
Penggunaan APD di jalankan dengan benar terutama
penggunaan masker, pelindung wajah dan gaun/apron , sarung
tangan di laksanakan dengan benar
Penularan antar petugas adalah mereka yang tidak ada tanda
dan gejala dari pertemuan berulang di ruangan yang tertutup
Jumlah petugas dan pasien yang tidak seimbang
Karena yang sakit tidak dapat bekerja sementara peratawan
pasien terus berlanjut Sters Meningkat
Dr Rajeev Jayadevan 29.4.20 :sebagian penyebab kematian • 1.731 orang petugas kesehatan dokter dan perawat yang meninggal dunia
• Indonesia kurang lebih 50 orang dokter dan perawat meninggal dunia
Terjadi penimbunan dan penyalah gunaan APD yang berakibat
kesulitan memperoleh APD dan terjadi cros kontaminasi terhadap
petugas
Penggunaan APD di beberapa tempat masih kurang tepat
WHO: estimasi 89 juta masker medis/masker bedah dibutuhkan, 1,6
juta, sarung tangan 76 juta dan kacamata 1,6 juta/bulan
Latar Belakang
METODE PENULARAN COVID 19
DROPLET atau
PERCIKAN
Bicara 1000 ribu
Saat bersih 4000 ribu
Putuskan rantai infeksi virus 19 dengan pasien dan petugasmenerapkan kewaspadaantransmisi dropletEtika batukmenggunakan masker bedah,faceshild, googleJaga jarak minimal 1 -2 (satu) meterCohord pasienTata udara seimbang
Saat bersih 3000 ribu
6
METODE PENULARAN COVID 19
KONTAK
Kontak langsung terjadimelalui sentuhan; seseorangdapat mentransmisikanmikroorganisme kepada oranglain melalui sentuhan kulitpasien atau denganpermukaan lingkungan danperalatan
Kontak tidak langsung : Transmisi tidak langsungberarti perpindahan ageninfeksi dari reservoir /tempatke pejamu/ manusia
Putuskan rantai Penularan ransmisiCOVID 19 Terapkan kewaspadaantransmisi kontak dan kewasapaanstandart :1. Kebersihan tangan sesuai WHO2. Gunakan APD : sarung tangan,
apron ketika berkontaklangsung dengan sumber infeksi
3. Skrining awal : Poli demam, Sentralisasi poliklinik, perawatanSistim Zonasi4. . Desinfeksi dan sterilisasi DTR, DTT dan sterilisasi, 5. Pembersihan permukaanlingkungan area pasien secara rutindengan air, deterjen, alkohol 70% atau clorine 0,05%
Pentingnya pembersihan
lingkungan setiap shif
dengan clorine 0,05%
Literatur lain menyebutkan dalam Kertas bisa bertahan sampai 5 hari
METODE PENULARAN COVID 19
AerosolAtau Transmisi Lewat udara
Putuskan rantai infeksivirus 19 denganmenerapkankewaspadaan transmisiAirborne/udaramenggunakan masker N 95Ruangan bertekanannegative dengan Hepa, atau Exhaus fan
Transmisi lewat udara ketika adatindakan aerosol agen infeksi : COVID 19 terbawa atau melayang di udaraketika tindakan seperti intubasi, inhalasi, resutitasi jantung paru, suctioning, bronoskopi, Endoscopy,pengambilan swab, saatpembersihan atau tindakan di gigimulut dan pemeriksaan hidung dantenggorokan
Rantai Penularan
• Agar infeksi dapat menyebar, setiap mata rantai harus tersambung
• Memutuskan sambungan mana pun akan menghentikan penularan!
Hidung , mulut danpermukaanlingkungan ataualat yang tercemar
Mukosa Hidungmukosa mulutMukosa Anus
Virus COVID 19
Kontak ,Droplet ,Airborne ketikatindakan aerosol
Pasien denganKomorbidUsia lanjut, DM, Penyakit jantung dll
Mukosa Hidungmukosa mulutMukosa anus
REKOMENDASI WHO/CDC:
STRATEGI MEMUTUSKAN
RANTAI INFEKSI COVID 19 ?
PENERAPAN KEWASPADAAN ISOLASI
Penerapan Kewaspadaan Isolasi
2 lapis
□ Standard Precautions /Kewaspadaan Standar
diterapkan terhadap semua pasien , setiap waktu dan di semua fasyankes
□ Transmission-based precautions/ Kewaspadaan berbasis transmisi
sebagai tambahan Kewaspadaan Standar diterapkan setelah diduga infeksi tertentu,diterapkan sesuai cara transmisi infeksi
2-13
Kewaspadaan standar
1. Kebersihan tangan
2. Pengguaan Alat Pelindung Diri (APD)
3. Peralatan perawatan pasien
4. Pengendalian lingkungan
5. Penatalaksanaan linen
6. Perlindungan & kesehatan karyawan, Limbah
7. Penempatan pasien
8. Hygiene respirasi/Etika batuk
9. Praktek menyuntik yang aman
10. Praktek pencegahan infeksi unt prosedur lumbal pungsi
• Cara terbaik mencegah penyebaran kuman di tempat layanan kesehatan dan di tengah masyarakat
• Tangan adalah alat utama bagi pekerjaan tenaga kesehatan – dan tangan menjadi mata rantai kunci dalam rantai penularan
KEBERSIHAN TANGAN PEMUTUS RANTAI INFEKSI UTAMA
Jabat tangan
Pemberi perawatan
Peralatan
Ponsel
Medication
Gagang pintu
Kybord komputer
Lemari
Permukaan yang sering disentuh banyak orang
APA YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBERSIHKAN AREA PERMUKAAN LINGKUNGAN /PERALATAN DI RS?
NO AREA DESINFEKTAN
1 Area Risiko Rendah : kantor, selasar Polidan ruang tunggu, Poli dan Kamarperawatan termasuk permukaanlingkungan
Sabun deterjen ditambah dengan air, Clorine 1 : 500 (100 ppm) 2 cc
2 Area Risiko Tinggi : Kamar Operasi, ICU, Ruang Tindakan, Hemodialisa, klinikgigi, Permukaan lingkungan,alatrongent, alat USG, alat CT Scan
Clorine 1 : 100 (500 ppm) atau 10 ccIsoprofil alkohol 70%, komponen fenol, Iodofor, komponen ammonium quarternary
3 Area Risiko sangat tinggi : Ruangisolasi, Laboratorium, ruang endemisClostridium difficile, tumpahan dan permukaan lingkungan
Clorine 1 : 10 (5000 ppm) Catatan :Pengenceran disinfektan komersial : disesuaikan dengan petunjuk dari masing-masing merk cairan disinfektan
PCI 7.2
REKOMENDASI WHO
Terdapat beberapa rekomendasi untuk mengoptimalkan penggunaan APD, yaitu : Meminimalkan kebutuhan APD Beberapa intervensi yang dapat dilakukan guna melindungi petugas kesehatan dari paparan COVID-19 antara lain adalah :
Menggunakan telemedicine untuk melakukan evaluasi perkembangan klinis pasien terduga infeksi COVID-19
Rekam Medik Elektronik (RME) dapat meminimalisasi resiko infeksi perangkat komputer lebih mudah di bersihkan dengan desinfectan di bandingkan dengan kertas
Menggunakan barier fisik seperti kaca atau jendela plastik. Intervensi ini dapat dilakukan pada tempat dimana pasien pertama kali diterima. Misal di ruang triase, ruang pendaftaran di UGD atau di jendela ruang farmasi sebagai tempat pengambilan obat.
• Membatasi petugas yang masuk ke ruang perawatan pasien COVID-19 : 1 (satu) Dokter, perawat, CS/hari
REKOMENDASI WHO Terdapat beberapa rekomendasi untuk mengoptimalkan penggunaan APD, yaitu : Meminimalkan kebutuhan APD Beberapa intervensi yang dapat dilakukan guna melindungi petugas kesehatan dari paparan COVID-19 antara lain adalah :
• Minimalisasi pengunjung/tidak sama sekali untuk ruang isolasi
• Memastikan bahwa APD telah digunakan secara tepat dan rasional.
• APD yang digunakan harus didasarkan pada risiko paparan virus (misalnya kontak atau droplet atau aerosol).
• Penggunaan APD yang berlebihan akan semakin mempersulit kecukupan ketersediaan APD.
• Pengaturan shift jaga : pengguaan intercome, CCTV, Penggunaan Handy Talky petugas yang berkontak dengan pasien yang yang menulis dalam rekam medis kertas berbeda
MINIMALISASI PENGGUAAN APD
• penetapan zonasi perawatan pasien di RS yang mempertimbangkan risiko terpapar dan dinamika transmisi terkait dengan sebaran pasien di RSCM saat ini
1. Zona Merah Area pelayananpasien, PDP, dan PositifCOVID-19
2. Zona kuning Area PelayananUmum yang masih mungkinditemukan PDP
3. Zona Hijau :Area Pelayanan UmumZona Merah : RSCM KiaraRuang Isolasi PINERE, IGD Lt. 1 dan OK Covid lt. 4Perinatologi Covid IGD LT 3ICU IGD dan HD CovidKlinik Eksekutif 24 jam RSCM Kencana, Ruang Transisi PDP di Unit Rawat Inap Gedung A (Lantai 2 : 203, 202, 201)Ruang Transisi RSCM Kencana lantai 4, poli Lung di RSCM kencana
Rekam Medis pasien berada di nurse station kecuali di ruang isolasi ICU PinerePetugas melakukan kebersihan tanganatau menggunakan sarung tangan bersihsaat menulis setiap selesai tindakanseharusnya rekanm medis menimalterkontaminasi
PENGGUNAAN APD MEMERLUKAN 5 UNSUR YANG HARUS DIPATUHI
1. Tetapkan indikasi penggunaan dengan mempertimbangkan:
• Risiko terpapar
• Dinamika transmisi:• Transmisi penularan Covid 19 ini adalah droplet dan kontak: Gaun, sarung tangan, masker
bedah, penutup kepala, goggles, sepatu pelindung
• Transmisi airborne bisa terjadi pada tindakan yang memicu terjadi nya aerosol : Gaun, sarung tangan, masker N 95, penutup kepala, goggles, sepatu pelindung dan face shield
2. Cara "memakai" dengan BENAR
3. Cara "melepas" dengan BENAR
4. Cara mengumpulkan ("disposal") setelah dipakai.
5. Gunakan di dekat pasien dan segera lepaskan jika telah selesai tindakan dia area perawatan
Prinsip yang harus dipenuhi dalam pemilihan (APD) antara lain :
1. Harus dapat memberikan perlindungan terhadap bahaya yang spesifik atau bahaya-bahaya yang
dihadapi (Percikan,kontak langsung maupun tidak langsung).
2. Berat alat hendaknya seringan mungkin, dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa ketidaknyamanan
yang berlebihan.
3. Dapat dipakai secara fleksibel (reuse maupun dispossible)
4. Tidak menimbulkan bahaya tambahan.
5. Tidak mudak rusak.
6. Memenuhi ketentuan dari standar yang ada.
7. Pemeliharaan mudah.
8. Tidak membatasi gerak.
Jenis APD yang digunakan pada kasus COVID-19, berdasarkan tempat layanan kesehatan, profesi dan aktivitas petugas menurut WHOa
Lokasi Target petugasatau pasien
Jenis aktivitas Jenis APD
Fasilitas Kesehatan
Fasilitas Rawat Inap, IGD dan Penunjang
Ruang perawatanpasien , IGD, Kamar operasitermasuk perugasradiografer
Petugaskesehatan
Merawat secara langsung pasienCOVID-19 tanpa tindakan aerosol
Masker bedah (WHO)Gaun/ GownSarung tanganPelindung mata (goggles) atauPelindung wajah (face shield)Pelindung kepalaSepatu pelindung
Tindakan yang menghasilkan aerosol (seperti intubasi trakea, ventilasi non invasive, trakeostomi, resusitasijantung paru, ventilasi manual sebelum intubasi, nebulasi ,bronskopi, pengambilan swab, pemeriksaanhidung dan tenggorokan dll)
Masker N95.Gaun/gownSarung tanganPelindung mata (goggles) atauPelindung wajah (face shield)Pelindung kepalaCelemek (apron)Sepatu pelindung
Lokasi Target petugasatau pasien
Jenis aktivitas Jenis APD
Fasilitas Kesehatan
Bagian Penunjang
CSSD Petugas di ruangdekontaminasi
Petugas yang melakukanpencucian alat instrument bedah
Pelindung kepala /topiGaun/gownSarung tangan panjangPelindung mata (goggles) atau Pelindungwajah (face shield )Pelindung kepalaCelemek (apron)Sepatu pelindung
Bagianadmisi
Bagian pendaftaran pelayanan, petugas kasir, rekam medis
Masker bedahSelalu melakukan kebersihan tangan setelahmenyentuh rekam medis
REKOMENDASIJENIS ALAT PELINDUNG DIRI REKAM MEDIS
Masker Bedah
Masker bedah -> loose – fitting dan mampu memblokir percikan dan tetesan
partikel besar : melindungi mulut dan hidung
Penggunaan masker
Beberapa hal berikut terkait masker medis yang harus dipertimbangkan:
• jumlah lapisan kain/tisu
• kemudahan bernapas yang diberikan bagi pengguna dari bahan masker
• sifat kedap air/hidrofobik
• bentuk masker
• kesesuaian ukuran masker
Tatalaksana penggunaan masker menurut WHO
• Penggunaan dan pembuangan masker terlepas dari jenisnya penting untuk dilakukan dengan benar untuk memastikan masker tersebut efektif dan untuk menghindari peningkatan penularan.
• Tempatkan masker dengan hati-hati, pastikan masker menutup mulut dan hidung, dan kaitkan dengan kuat untuk meminimalisasi jarak antara wajah dan masker
• hindari menyentuh masker saat digunakan
• lepas masker dengan teknik yang benar: jangan menyentuh bagian depan masker, melainkan lepaskan masker dari belakang
Tatalaksana penggunaan masker menurut WHO
• setelah melepas atau setiap kali tidak sengaja menyentuh masker yang terpakai, bersihkan tangan dengan cairan antiseptik berbahan dasar alkohol atau sabun dan air mengalir jika tangan terlihat kotor
• Segera ganti masker saat masker menjadi lembap dengan masker baru yang bersih dan kering
• Jangan gunakan kembali masker sekali pakai
• Buang masker sekali pakai setelah digunakan dan segera buang setelah dilepas.
HAL YANG TIDAK BOLEH DI LAKUKAN SELAMA MENGGUNAKAN APD
Menyentuh mata, hidung dan mulut saat menggunakan APD
Menyentuh bagian depan masker
Meletakkan masker bekas dimeja,kursi , dikantong, atau tas
Mengalungkan masker di leher
Menggunakan sarung tangan saat menulis, memegang rekam medik pasien, memegang handle pintu, memegang HP
Membuang APD dilantai
Melakukan kebersihan tangan saat masih menggunakan sarung tangan
GAB DALAM PENGGUAAN APD DI LAYANAN PASIEN Hal ini kemungkinan penyebab petugas terkontaminasi COVID 19 dan penyebab
meninggal
Menyentuh mata, hidung dan mulut saat menggunakan APD
Menyentuh bagian depan masker tanpa di sertai kebersihan tangan
Menggantung APD di ruangan kemudian mengunakan kembali
Menggunakan sarung tangan double
Menggunakan sarung tangan terus menerus tanpa indikasi :sehinga 5 indikasi HH tidak di lakukan
Menggunakan sarung tangan saat menulis, memegang rekam medik pasien, memegang handle pintu, memegang HP
Mengalungkan masker di leher
Membuang APD dilantai
Meletakkan masker diatas meja
Menggunakan APD keluar dari area perawatan
Melakukan kebersihan tangan saat masih menggunakan sarung tangan
Kesimpulan
• Pemutusan rantai infeksi COVID 19 untuk petugas rekam medis yang peling penting adalah pengguaan APD: masker Bedah dan kebersihan tangan
• Kedisiplinan petugas dalam pengguan masker bedah dapat mencegah cros kontaminasi
• Selalu melakukan kebersihan tangan setiap selesai menyentuh rekam medis pasien
Laman Coronavirus Utama WHO
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019
Semua dokumen panduan teknis coronavirus (COVID-19)
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-
2019/technical-guidance
Buku Petunjuk Tehnis penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Era
COVID 19 April 2020.
Dokumen PPI
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-
2019/technical-guidance/infection-prevention-and-control
https://www.who.int/infection-prevention/publications/en/
Pertanyaan dan Jawaban
https://www.who.int/news-room/q-a-detail/q-a-coronaviruses
Referensi