library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat...

37
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Menurut I Komang Ardana (2012) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja atau selalu dalam keadaan selamat dan sehat sehingga setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien. Menurut Moekijat (2010) keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah keselamatan dan kesehatan yang terjadi dalam pekerjaan. Dalam keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terdapat tiga pokok masalah terjadinya kecelakaan kerja, yaitu peristiwa yang terjadi secara kebetulan, kondisi dan tindakan atau perbuatan yang membahayakan yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja. Menurut Titi Syartini, (2010) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara filosofi adalah suatu 8

Transcript of library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat...

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat Pelindung Diri 2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (APD)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut I Komang Ardana (2012) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat

kerja atau selalu dalam keadaan selamat dan sehat sehingga setiap sumber produksi

dapat digunakan secara aman dan efisien.

Menurut Moekijat (2010) keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bertujuan untuk

memberikan pengetahuan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah

keselamatan dan kesehatan yang terjadi dalam pekerjaan. Dalam keselamatan dan

kesehatan kerja (K3) terdapat tiga pokok masalah terjadinya kecelakaan kerja, yaitu

peristiwa yang terjadi secara kebetulan, kondisi dan tindakan atau perbuatan yang

membahayakan yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja.

Menurut Titi Syartini, (2010) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara

filosofi adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan

kesempatan baik jasmaniah maupun rohaniah karyawan pada khususnya dan manusia

pada umumnya.

Menurut Malthis dan Jackson, (2003) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

adalah suatu istilah yang sangat erat kaitannya. Kesehatan kerja mengacu pada

keadaan umum fisik, mental dan kesejahteraan emosional, setiap karyawan

diharuskan sehat dan bebas dari penyakit, cedera atau masalah mental dan emosional

yang mengganggu aktivitas, praktek manajemen keselamatan di organisasi dibentuk

untuk mempertahankan karyawan secara keseluruhan menjadi baik.

8

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat Pelindung Diri 2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (APD)

9

2.1.1.1 Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Mangkunegara (2002), tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja

(K3) adalah sebagai berikut :

1) Agar setiap karyawan mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja

baik secara fisik, sosial, dan psikologis.

2) Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya

seefektif mungkin.

3) Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.

4) Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi

pegawai.

5) Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.

6) Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan

atau kondisi kerja.

7) Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja

2.1.1.2 Kesehatan Kerja

Program kesehatan kerja merupakan suatu hal yang penting dan perlu

diperhatikan oleh pihak pengusaha. Karena dengan adanya program kesehatan yang

baik akan menguntungkan para karyawan secara material, karena karyawan akan

lebih jarang absen, bekerja dengan lingkungan yang lebih menyenangkan, sehingga

secara keseluruhan

Menurut Malthis dan Jackson (2003) masalah kesehatan kerja pada karyawan

yang beraneka jenis sangatlah susah untuk dihindari. Masalah-masalah tersebut dapat

berupa masalah kesehatan yang kecil sampai pada keadaan sakit yang parah /serius

yang berhubungan dengan pekerjaan yang mereka lakukan. Beberapa diantara

masalah tersebut seperti masalah pada kesehatan emosional sampai dengan karyawan

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat Pelindung Diri 2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (APD)

10

yang memiliki kecenderungan mengkonsumsi obat-obatan terlarang atau alkohol.

Kesehatan kerja itu sendiri berhubungan pada kondisi fisik, mental dan stabilitas

emosi secara umum dengan tujuan memelihara kesejahteraan individu secara

menyeluruh.

“Program kesehatan kerja menunjukan pada kondisi yang bebas dari gangguan

fisik, mental, emosi, atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko

kesehatan merupakan faktor–faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi

periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stress emosi atau

gangguan fisik.” (Mangkunegara,2002). Sedangkan menurut Sedarmayanti (2009),

menyebutkan bahwa kesehatan merupakan sebuah pemeliharaan dimana suatu

kondisi untuk menjaga kesejahteraan fisik dengan meningkatkan kondisi mental,

loyalitas dan kondisi fisik para pegawai agar mereka tetap ingin bekerja sampai

mereka pensiun.

Program kesehatan fisik yang dibuat oleh perusahaan sebaiknya terdiri dari

salah satu atau keseluruhan elemen–elemen (Ranupandojo dan Husnan,2002) berikut

ini :

a. Pemeriksaan kesehatan pada waktu karyawan pertama kali diterima bekerja.

b. Pemeriksaan keseluruhan para karyawan kunci ( key personal ) secara periodik.

c. pemeriksaan kesehatan secara suka rela untuk semua karyawan secara periodik.

d. tersedianya peralatan dan staff media yang cukup.

e. Pemberian perhatian yang sistematis dan preventif masalah ketegangan.

f. Pemeriksaan sistematis dan periodik terhadap persyaratan – persyaratan sanitasi

yang baik.

Selain melindungi karyawan dari kemungkinan terkena penyakit atau keracunan,

usaha menjaga kesehatan fisik juga perlu memperhatikan kemungkinan–

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat Pelindung Diri 2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (APD)

11

kemungkinan karyawan memperoleh ketegangan atau tekanan selama mereka

bekerja. Stress yang di derita oleh karyawan selama kerjanya, sumbernya bisa

dikelompokan menjadi empat sebab (Ranupandojo dan Husnan,2002) :

a. Yang bersifat kimia

b. Yang bersifat fisik

c. Yang bersifat biologis

d. Yang bersifat social

Ketegangan ini tidak hanya menyerang tubuh manusia tetapi juga pikiran

manusia. Kalau manusia tidak tahan terhadap ketegangan ini mereka akan menjadi

sakit. Karenanya usaha yang perlu dilakukan adalah untuk menghilangkan sumber

ketegangan. Usaha-usaha untuk mencegah dan mengendalikan tekanan didalam

tempat kerja dapat dijalankan dengan cara (Ranupandojo dan Husnan,2002) sebagai

berikut :

a. Mencari sumber dari tekanan.

b. mencari media yang menjadi alat penyebaran tekanan tersebut.

c. Memberi perawatan khusus pada karyawan yang menderita tekanan tersebut.

Usaha untuk menjaga kesehatan mental perlu juga dilakukan (Ranupandojo dan

husnan,2002) yaitu dengan cara :

a. Tersedianya psikolog untuk konsultasi

b. Kerjasama dengan dengan psikolog diluar perusahaan atau yang ada di lembaga –

lembaga konsultan.

c. Mendidik para karyawan perusahaan tentang arti pentingnya kesehatan mental.

d. mengembangkan dan memelihara program–program human relation yang baik.

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat Pelindung Diri 2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (APD)

12

Bekerja diperlukan usaha- usaha untuk meningkatkan kesehatan kerja. Adapun

usaha–usaha untuk meningkatkan kesehatan kerja (Mangkunegara,2002) adalah

sebagai berikut :

a. Mengatur suhu, kelembapan, kebersihan udara, penggunaan warna ruangan kerja,

penerangan yang cukup terang dan menyejukkan, dan mencegah kebisingan.

b. Mencegah dan memberikan perawatan terhadap timbulnya penyakit.

c. Memelihara kebersihan dan ketertiban, serta keserasian lingkungan kerja.

2.1.1.2.1 Faktor Kesehatan Kerja

Perusahaan memperhatikan kesehatan karyawan untuk memberikan kondisi

kerja yang lebih sehat, serta menjadi lebih tanggung jawab atas kegiatan–kegiatan

tersebut, terutama bagi organisasi–organisasi yang mempunyai tingkat

kecelakaanyang tinggi, di bawah ini dikemukakan beberapa sebab yang

memungkinkan terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan pegawai

(Mangkunegara,2002) yaitu :

a. Keadaan Tempat Lingkungan Kerja

1) Penyusunan dan penyimpanan barang–barang yang berbahaya kurang

diperhitungkan keamanannya.

2) Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.

3) Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak ada tempatnya.

4) Pengaturan udara

5) Pergantian udara diruang kerja yang tidak baik ( ruang kerja yang kotor,

berdebu, dan barbau tidak enak).

6) Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya.

b. Pengaturan Penerangan

1) Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat.

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat Pelindung Diri 2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (APD)

13

2) Ruang kerja yang kurang cahaya, remang – remang.

c. Pemakaian Peralatan Kerja

1) pengamanan peralatan kerja yang sudah using atau rusak.

2) Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik.

d. Kondisi Fisik dan Mental Pegawai

1) Kerusakan alat indera, stamina pegawai yang using atau rusak

2) Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian pegawai yang rapuh, cara

berfikir dan kemampuan persepsi yang lemah, motivasi kerja rendah, sikap

pegawai yang ceroboh, kurang cermat, dan kurang pengetahuan dalam

penggunaan fasilitas kerja terutama fasilitas kerja yang membawa resiko.

2.1.1.3 Keselamatan Kerja

Perlindungan tenaga kerja meliputi beberapa aspek dan salah satunya yaitu

perlindungan keselamatan. Perlindungan tersebut bermaksud agar tenaga kerja

secara aman melakukan kerjaannya sehari–hari untuk meningkatkan produksi dan

produktivitas. Tenaga kerja harus memperoleh perlindungan dari berbagai soal di

sekitarnya dan pada dirinya yang dapat menimpa atau menggangu dirinya serta

pelaksanaan pekerjaannya. Pengertian keselamatan kerja :

Menurut Mangkunegara, (2002) keselamatan kerja menunjuk pada kondisi

yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja.

sedangkan menurut Malthis dan Jackson (2003), keselamatan kerja mengarah kepada

perlindungan fisik yang bertujuan untuk menghindari cidera fisik dan kecelakaan

kerja. Seorang manajer harus menaruh perhatian besar terhadap keselamatan kerja

dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa hati-hati dalam bekerja untuk mengurangi

bahaya atau resiko-resiko yang akan terjadi.

USER, 10/29/12,
Pake Heading
Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat Pelindung Diri 2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (APD)

14

Moekijat (2010), berpendapat setidaknya sebagian dari keselamatan kerja dan

pencegahan terjadinya kecelakaan kerja adalah tanggung jawab seorang manajer,

karena seorang manajer mempunyai pengaruh dan perhatian yang besar terhadap

keselamatan kerja para karyawannya dengan tujuan agar karyawan dapat bekerja

secara hati-hati untuk mengurangi berbagai macam resiko dan mengurangi biaya.

Karena sebaik apapun tempat atau kondisi lingkungan kerja akan selalu terjadi

kecelakaan kerja, oleh karena itu supervisor atau manajer sangat berperan penting

dalam hal ini. Akan tetapi jika dengan adanya tanggung jawab oleh semua tingkatan

manajemen yang ada pada satu perusahaan untuk mengurangi tindakan yang

membahayakan para karyawan. Maka dalam hal ini supervisor sebagai pengawas

pada tingkat paling bawah yang mempunyai peranan penting karena sebagai mata

rantai yang sangat berpengaruh dalam manajemen.

Menurut Malthis dan Jackson (2006), manajemen yang efektif membutuhkan

sebuah komitmen organisasional pada kondisi kerja yang aman. Keselamatan kerja

juga berpengaruh terhadap jam kerja karyawan, dimana akan timbul rasa lelah karena

pekerjaan fisik yang dilakukan atau karena rasa bosan yang timbul akibat

mengerjakan pekerjaan yang sama pada periode yang lama atau kerja lembur. Jika

timbulnya rasa lelah maka akan mengurangnya motivasi kerja dan memungkinkan

untuk timbulnya kecelakaan kerja. Tetapi, jika program keselamatan yang dirancang

dan dikelola dengan baik dapat memberikan keuntungan yaitu mengurangi

kecelakaan dan biaya-biaya terkait, seperti kompensasi para pekerja dan denda.

2.1.1.3.1 Indikator Keselamatan Kerja

Menurut Mangkunegara (2002), bahwa indikator penyebab keselamatan kerja

adalah:

1) Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi:

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat Pelindung Diri 2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (APD)

15

Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang

diperhitungkan keamanannya.

Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak

Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.

2) Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi:

Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.

Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik Pengaturan

penerangan.

2.1.1.4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Depkes RI)

Menurut departemen kesehatan RI, tentang system manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan

berlaku tahun 2020 mendatang, keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah

satu prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan

jasa antar Negara yang harus dipenuhi oleh seluruh Negara anggota. Pelaksanaan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah salah satu bentuk upaya untuk

menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan,

sehingga dapat mengurangi dan bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat

kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian bagi

para apekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat menggangu proses produksi secara

menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya berdampak pada masyarakat

luas. Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan kecelakaan kerja dikalangan petugas

kesehatan dan non kesehatan di Indonesia belum terekan dengan baik. Jika kita

pelajari angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja di beberapa Negara maju

menunjukkan kecenderungan peningkatan pravalensi. Sebagai factor penyebab,

USER, 10/29/12,
Pake Heading
Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat Pelindung Diri 2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (APD)

16

sering terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas serta keterampilan

pekerja yang kurang memadai. Banyak pekerja yang meremehkan resiko kerja,

sehingga tidak menggunakan alat–alat pengaman walaupun sudah tersedia.

Akhir–akhir ini semakin dirasakan betapa perlunya pelayanan kesehatan kerja

lebih dikembangkan di perusahaan–perusahaan agar tujuan kesehatan kerja yaitu

terciptanya tenaga kerja yang sehat, selamat, sejahtera, dan produktif kian menjadi

nyata. Fakta menunjukkan bahwa telah banyak perusahaan khususnya perusahaan

besar yang telah mengembangkan pelayanan kesehatan kerja sebagaimana mestinya.

Disamping hal tersebut, masih sering ditemukan pelayanan kesehatan kerja yang

berbentuk klinik dengan fungsi pengobatan semata dan ruang lingkup aktivitasnya

belum mencerminkan sama sekali program kesehjateraan secara luas.

Memasyarakatkan kesehatan kerja dapat dilihat dari dua dimensi yaitu

memperluas pengertian dan penerapan kerja ke semua sector kegiatan ekonomi serta

memperluas pengertian dan penerapan kesehatan kerja kepada seluruh masyarakat

tenaga kerja. Memperluas jangkauan ke semua sektor kegiatan ekonomi yang

meliputi sektor–sektor: pertanian, pertambangan, industry, bangunan/konstruksi,

perdangan, angkutan, bank–bank atau jasa.

2.1.1.5 Kecelakaan Kerja

Menurut Dale S. Beach yang dikutip oleh Malthis dan Jackson (2006)

kecelakaan adalah kejadian yang tidak diharapkan yang menggangu jalannya

kegiatan. Menurut Moekijat (2010), beberapa kondisi yang membahayakan atau

faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja adalah :

1) Perlengkapan yang perawatannya kurang baik.

2) Perlengkapan kerja yang sudah rusak atau tidak layak pakai.

USER, 10/29/12,
Pake Heading
Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat Pelindung Diri 2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (APD)

17

3) Prosedur yang membahayakan pekerja pada mesin atau perlengkapan kerja

lainnya.

4) Tempat penyimpanan yang melebihi muatan.

5) Penerangan yang kurang memadai (terlalu redup atau menyilaukan).

6) Vertilasi atau saluran udara yang tidak baik.

Terdapat tiga faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan, yakni peristiwa-

peristiwa yang terjadi secara kebetulan, kondisi yang membahayakan dan tindakan

yang membahayakan. Akan tetapi kondisi fisik dan mental seseorang juga turut

menimbulkan kecelakaan kerja. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah

timbulnya kecelakaan kerja yaitu dengan menggunakan pendekatan dasar terhadap

pencegahaan kecelakaan kerja dimana bergantung pada tiga-E. Enginering dimana

suatu pekerjaan harus direncanakan terlebih dahulu, education karyawan diberikan

pendidikan untuk memahami bagaimana pentingnya keselamatan dalam bekerja,

enforcement dimana para karyawan menaati peraturan-peraturan yang ada .

Secara umum penyebab kecelakaan ada dua, yaitu unsafe action (faktor

manusia) dan unsafe condition (faktor lingkungan). Menurut penelitian bahwa 80%-

85% kecelakaan disebabkan oleh unsafe action.

1. Unsafe action

Unsafe action dapat disebabkan oleh berbagai hal berikut :

Ketidak seimbangan fisik tenaga kerja, yaitu :

Posisi tubuh yang menyebabkan mudah lelah

Cacat fisik

Cacat sementara

Kepekaan panca indera terhadap sesuatu

Kurang pendidikan

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat Pelindung Diri 2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (APD)

18

- Kurang pengalaman

- Salah pengertian terhadap suatu perintah

- Kurang terampil

- Salah mengartikan SOP (standart operational procedure) sehingga

mengakibatkan kesalahan pemakaian alat kerja.

Menjalankan pekerjaan tanpa mempunyai wewenang

Menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlianya

Pemakaian alat pelindung diri (APD) hanya berpura – pura

Mengangkut beban yang berlebihan

Bekerja berlebihan atau melebihi jam kerja

2. Unsafe Condition

Unsafe Condition dapat disebabkan oleh berbagai hal berikut :

Peralatan yang sudah tidak layak pakai

Ada api di tempat bahaya

Pengamanan gedung yang kurang standar

Terpapar bising

Terpapar radiasi

Pencahayaan dan ventilisasi yang kurang atau berlebihan

Kondisi suhu yang membahayakan

Dalam keadaaan pengamanan yang berlebihan

System peringatan yang berlebihan

Sifat pekerjaan yang mengandung potensi bahaya

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat Pelindung Diri 2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (APD)

19

2.1.1.5.1 Kerugian Akibat Kecelakaan

Setiap kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian yang besar, baik itu

kerugian material dan fisik. Kerugian yang disebabkan oleh kecelakaan kerja antara

lain adalah ;

1) Kerugian ekonomi yang meliputi :

Kerusakan alat/mesin, bahandan bangunan

Biaya pengobatan dan perawatan

Tunjangan kecelakaan

Jumlah produksi dan mutu berkurang

Kompensasi kecelakaan

Penggantian tenaga kerja yang mengalami kecelakaan

2) Kerugian non ekonomi yang meliputi :

Penderitaan korban dan keluarga

Hilangnya waktu selama sakit, baik korban maupun pihak keluarganya

Keterlambatan aktivitas akibat tenaga kerja lain berkerumun/berkumpul,

sehingga aktifitas terhenti sementara

Hilangnya waktu kerja

Semua kerugian yang ada di atas hanyalah sebagian kecil dari kecelakaan kerja.

Kerugian lainnya adalah :

1. Kerugian langsung

Pengobatan dan perawatan

Kompensasi

Kerusakan bangunan

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat Pelindung Diri 2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (APD)

20

Kerusakan perkakas dan peralatan

2. Kerugian tidak langsung

Tertundanya produksi sehingga produktivitas pekerja berkurang selama

beberapa waktu

Biaya untuk mendapatkan karyawan pengganti

Biaya training

Upah lembur

Waktu kerja dari pengawas tambahan

Hilangnya waktu kerja si korban

Hilangnya waktu kerja bagi keluarga yang dating menjenguk korban

Waktu untuk menyelesaikan urusan administrasi

Biaya untuk membayar karyawan pendamping

2.1.1.6 Alat Pelindung Diri

2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri

Alat pelindung diri (APD) adalah suatu kewajiban dimana biasanya para pekerja

atau buruh bangunan yang bekerja disebuah proyek atau pembangunan sebuah

gedung, diwajibkan mengunakannnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh

pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia. Alat-alat

demikian harus memenuhi persyaratan tidak menggangu kerja dan memberikan

perlindungan efektif terhadap jenis bahaya.

Alat pelindung diri (APD) berperan penting terhadap kesehatan dan keselamatan

kerja, dalam pembangunan nasional, tenaga kerja memiliki peranan dan kedudukan

yang penting sebagai pelaku pembangunan. Sebagai pelaku pembangunan, perlu

dilakukan upaya-upaya perlindungan baik dari aspek ekonomi, politik, social, teknis,

dan medis dalam mewujudkan kesejahteraan tenaga kerja. Terjadinya kecelakaan

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat Pelindung Diri 2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (APD)

21

kerja dapat mengakibatkan korban jiwa, cacat, kerusakan, peralatan, menurunnya

mutu dan hasil produksi, terhentinya proses produksi, kerusakan lingkungan, dan

akhirnya akan merugikan semua pihak serta berdampak kepada perekonomian

nasional.

Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban

kerja, dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa

membahayakan dirinya sendiri maupun sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas

kerja yang optimal

2.1.1.6.2 Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

APD yang disediakan oleh pengusaha dan dipakai oleh tenaga kerja harus

memenuhi syarat pembuatan, pengujian dan sertifikat. Tenaga kerja berhak menolak

untuk memakainya jika APD yang disediakan tidak memenuhi syarat.

Dari ketiga pemenuhan persyaratan tersebut, harus diperhatikan factor-faktor

pertimbangan di mana APD harus :

a) Enak dan nyaman dipakai

b) Tidak menggangu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak pekerja

c) Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahaya/potensi

bahaya

d) Memenuhi syarat estetika

e) Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f) Mudah dalam pemeliharaan, tepat ukuran, tepat penyediaan dan harga

terjangkau

Macam-macam alat perlindungan diri adalah sebagai berikut :

Masker

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat Pelindung Diri 2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (APD)

22

Pada tempat-tempat tertentu seringkali udaranya kotor yang diakibatkan oleh

bermacam-macam sebab antara lain :

(1) Debu-debu kasar dari penginderaan atau operasi-operasi jenis

(2) Racun dan debu halus yang dihasilkan dari pengecatan atau asap

(3) Uap racun atau gas beracun dari pabrik kimia

(4) Bukan gas beracun tetapi seperti CO2 yang menurunkan konsentrasi oksigen

di udara

Kacamata

Salah satu masalah tersulit dalam pencegahan kecelakaan adalah pencegahan

kecelakaan yang menimpa mata di mana jumlah kecelakaan demikian besar. Orang-

orang merasa enggan memakai kacamata karena ketidak nyamanan sehingga dengan

alasan tersebut pekerja merasa mengurangi kenikmatan kerja.

Kecelakaan mata berbeda-beda dan aneka jenis kacamata pelindung di

perlakukan. Sebagai misal, pekerjaan dengan kemungkinan adanya risiko dari

bagian-bagian yang melayang memerlukan kacamata dengan lensa yang kokoh,

sedangkan bagi pengelasan diperlukan lensa penyaringan sinar las yang tepat.

Sepatu pengaman

Sepatu pengaman harus dapat melindungi tenaga kerja terhadap kecelakaan-

kecelakaan yang disebabkan oleh beban berat yang menimpa kaki, paku-paku atau

benda tajam lain yang mungkin terinjak, logam pilar, asam-asam dan sebagainya.

Biasanya sepatu kulit yang buatannya kuat dan baik cukup memberikan

perlindungan, tetapi terhadap kemungkinan tertimpa benda-benda berat masih perlu

sepatu dengan ujung bertutup baja dan lapisan baja dalam sol sepatu. Lapis baja

didalam sol sepatu perlu untuk melindungi tenaga kerja dari tusukan benda runcing

dan tajam khususnya pada pekerjaan bangunan.

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat Pelindung Diri 2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (APD)

23

Kadang-kadang harus diberikan kepada tenaga kerja sepatu pengaman lain.

Misalnya, pekerja listrik harus memakai sepatu mengkonduktor, yaitu sepatu tanpa

paku logam, atau tenaga kerja di tempat yang mungkin menimbulkan peledakan

harus pakai sepatu yang tidak menimbulkan loncatan api.

Sarung tangan

Sarung tangan harus diberikan kepada tenaga kerja dengan pertimbangan akan

bahaya-bahaya dan persyaratan yang diperlukan. Antara lain syaratnya adalah

bebannya bergerak jari dan tangan. Macamnya tergantung pada jenis kecelakaan

yang akan dicegah yaitu tusukan, sayatan, terkena radiasi dan sebagainya.

Sarung tangan juga sangat membantu pada pengerjaan yang berkaitan dengan

benda kerja yang panas, panas ataupun benda kerja yang licin. Sarung tangan juga

dipergunakan sebagai isolator untuk pengerjaan listrik.

Topi pengaman

Topi pengaman (helmet) harus dipakai oleh tenaga kerja yang mungkin tertimpa

pada kepala oleh benda jatuh atau melayang atau benda-benda lain yang bergerak.

Topi demikian harus cukup keras dan kokoh, tetapi ringan. Bahan plastik dengan

lapisan kain terbukti sangat cocok untuk keperluan ini.

Perlindungan telinga

Jika perlu, telinga harus dilindungi terhadap loncatan api, percikan logam, pijar

atau partikel- partikel yang melayang. Perlindungan terhadap kebisingan dilakukan

dengan sumbat atau tutup telinga.

2.1.2 Asuransi

2.1.2.1 Pengerti Asuransi

Menurut Syahsono (2010) asuransi adalah Sarana/cara untuk memindahkan

risiko kerugian, dari satu pihak (yang seharusnya menanggung risiko tersebut),

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat Pelindung Diri 2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (APD)

24

kepada pihak lain (yang bersedia menerima pengalihan risiko tersebut), dengan

cara membayar premi asuransi, yaitu mengeluarkan biaya yang relatif kecil

namun mampu memberikan kepastian (guaranteed small loss), untuk mencegah

kerugian dalam jumlah besar atau bahkan luar biasa besar dikemudian hari.

Menurut Djojosoedarso (2003) asuransi atau pertanggungan merupakan “Suatu

perjanjian, dimana seorang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan

menerima suatu premi, untuk memberi penggantian kepadanya karena suatu

kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin

akan di deritanya karena suatu peristiwa yang tidak tertentu”.

Berdasarkan definsi tersebut, maka terdapat empat unsur dalam asuransi, yaitu:

a. Pihak tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi

kepada pihak tertanggung.

b. Pihak penanggung (insurer) yang berjanji akan mebayara sejumlah uang

(santunan) kepada pihak tertanggung, apabila terjadi sesuatu yang

mengandung unsur tidak tertentu.

c. Suatu peristiwa (accident) yang tidak tertentu (tidak diketahui sebelumnya).

d. Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena

peristiwa yang tak tertentu.

Sedangkan menurut Kertonegoro yang dikutip oleh Saputra (2003), unsur

asuransi dibagi menjadi 5:

a. Pihak yang berhak atas penggantian kerugian disebut tertanggung.

b. Pihak yang bersedia mengganti kerugian disebut penanggung.

c. Pembayaran yang diterima penanggung disebut premi.

d. Kontrak asuransi disebut polis.

e. Kerugian yang dihadapi disebut ekspor kerugian.

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat Pelindung Diri 2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (APD)

25

Menurut peraturan Depnaker No.3 tahun 1992 Jaminan sosial atau asuransi

memiliki ruang lingkup yaitu :

a. Jaminan kesehatan

b. Jaminan kecelakaan

c. Jaminan hari tua

2.1.2.2 Fungsi Asuransi

Menurut Nugraha (2008), fungsi asuransi di bagi menjadi tiga, yaitu fungsi

utama terdiri dari pemindahan risiko, pengumpulan dana, dan premi yang seimbang.

Yang kedua adalah fungsi sekunder; merangsang pertumbuhan usahanya,

pencegahan kerugian melalui identifikasi risiko-risiko potensional, pengendalian

kerugian untuk meminimalkan kerugian, manfaat social untuk mempercepat

pemulihan perekonomian, dan tabungan (investasi). Yang terakhir adalah fungsi

tambahan, terdiri dari investasi dana dari premi yang terkumpul dan invisible

earnings.

2.1.2.3 Jenis Asuransi

Menurut Nugraha (2008), ada beberapa jenis asuransi :

1. Asuransi Jiwa

Cakupannya yaitu asuransi jiwa individu, asuransi jiwa untuk group (kumpulan),

misal karyawan , asuransi pendidikan/beasiswa, asuransi hari tua/pension, asuransi

unit link (investasi), asuransi rawat inap dan rawat jalan (kesehatan), asuransi

penyakit-penyakit kritis, dan asuransi kecelakaan. Polis asuransi diterbitkan untuk

jangka waktu lama-beberapa tahun, atau bahkan seumur hidup, dan risiko yang

ditanggung adalah meninggal dunia, sakit, cacat, dan pendapatan tetap setelah

pensiun.

2. Asuransi Umum

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat Pelindung Diri 2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (APD)

26

Cakupannya antara lain, kebekaran, termasuk gangguan bisnis dan musibah,

transportasi laut dan udara-kargo dan lambung kapal, hutang, missal hutang pegawai,

hutang barang, dang anti kerugian, kecelakaan lainnya, termasuk kredit, kerugian

pinjaman, dan lainnya, kendaraan, mencakup kendaraan umum dan kendaraan

komersil, pencurian, termasuk perampokan, seluruh risiko, pengiriman barang dan

uang, asuransi perjalanan (luar negeri dan dalam negeri), asuransi satelit, dan

asuransi alat elektronik. Polis asuransi biasanya diterbitkan untuk jangka waktu 12

bulan atau lebih pendek lagi dan risiko yang ditanggung berupa kehilangan atau

kerusakan barang seperti kendaraan bermotor, kapal, bangunan, saham, dan lainnya,

serta hutang yang ditimbulkan akibat penjualan produk atau barang atau proses yang

menyertainya.

Sedangkan Syahyono (2010) berpendapat bahwa jenis asuransi dibagi menjadi

empat, yaitu :

1. Asuransi Jiwa (life insurance)

Yang dapat diasuransikan adalah kemampuan untukv mendapat penghasilan

setelah mengalami musibah memasuki masa pensiun; biaya rawat inap pengobatan,

biaya pendidikan di masa depan, dan biaya melunasi angsuran/kredit bank.

2. Asuransi Umum (general insurance)

Yang dapat diasuransikan adalah aset berupa bangunan berikut isi bangunan,

kegiatan konstruksi, kehilangan pekerjaan yang semestinya diperoleh jika tidak

terjadi musibah, kendaraan/alat transportasi, barang/mesin dalam perjalanan, barang

pribadi, uang. Biaya dokter/rumah sakit, tanaman/hewan/pesawat terbang.

3. Asuransi Sosial (social insurance)

Yang dapat diasuransikan adalah kemampuan untuk mendapat penghasilan setelah

mengalami musibah/memasuki masa pensiun, dan biaya rawat inap pengobatan.

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat Pelindung Diri 2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (APD)

27

4. Asuransi Kesehjateraan Sosial (social security insurance)

Asuransi ini khusus untuk orang tidak mampu dan tidak terjamin oleh sistem

asuransi sosial pada umumnya yang berbasis pada kontribusi peserta.

2.1.2.4 Manfaat Asuransi

Menurut Mathis, Jackson (2003). Dalam bukunya Human Resource

Management ada beberapa manfaat asuransi, antara lain :

a. Asuransi Jiwa

Adalah umum bagi majikan untuk memberikan asuransi jiwa untuk karyawan.

Asuransi jiwa dibeli sebagai kebijakan kelompok, dan majikan membayar semua

atau beberapa premi, namun tingkat cakupan biasanya rendah dan terikat pada dasar

karyawan membayar. Tingkat khas cakupan adalah satu dan setengah atau dua kali

karyawan tahunan gaji. Beberapa eksekutif mungkin mendapatkan cakupan yang

lebih tinggi sebagai bagian dari paket kompensasi eksekutif.

b. Cacat Asuransi

Manfaat asuransi lain yang sering dikaitkan dengan gaji karyawan tingkat

jangka pendek dan jangka panjang asuransi cacat. Jenis asuransi memberikan terus

penghasilan perlindungan bagi karyawan yang menjadi cacat dan tidak mampu untuk

bekerja. Jangka panjang asuransi cacat adalah jauh lebih umum karena banyak

perusahaan mencakup jangka pendek situasi kecacatan dengan memungkinkan

karyawan untuk bertambah yang diberikan cuti sakit setiap tahunnya. Semakin

banyak pengusaha mengintegrasikan kecacatan mereka program asuransi dengan

upaya untuk mengurangi klaim kompensasi pekerja.

c. Hukum Asuransi

Hukum ditawarkan sebagai manfaat melalui beberapa pengusaha, sering sebagai

bagian dari program imbalan kantin, yang membiarkan pekerja memilih dari banyak

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat Pelindung Diri 2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (APD)

28

manfaat yang berbeda. Rencana asuransi hukum beroperasi dalam banyak cara yang

sama kesehatan organisasi pemeliharaan lakukan. Karyawan (atau pengusaha)

membayar biaya tetap atau setiap bulan. Sebagai imbalannya, mereka memiliki hak

untuk menggunakan layanan jaringan pengacara untuk menangani masalah hukum

mereka.

2.1.3 Produktivitas kerja

2.1.3.1 Pengertian Produktivitas Kerja

Menurut Yuniarsih dan Suwatno (2008) produktivitas kerja karyawan adalah

hasil konkrit (produk) yang dihasilkan oleh individu atau kelompok, selama satuan

waktu tertentu dalam suatu proses kerja.

Menurut Greeberg yang dikutip oleh Yuniasih dan Suwatno (2008)

mendefinisikan produktivitas sebagai perbandingan antar totalitas pengeluaran pada

waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut.

Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa produktivitas kerja tidak semata- mata

ditujukan untuk mendapatkan hasil kerja yang banyak, melainkan kualitas untuk

kerja yang sangat penting diperhatikan.

Menurut Mulyadi (2012), dengan meningkatnya persaingan pasar maka akan

terjadi peningkatan dalam hal ketenagakerjaan dimana kualitas tidak lagi

diperhatikan. Sedangkan keunggulan suatu negara atau perusahaan ditentukan oleh

produktivitas, kualitas produk yang dihasilkan dan tingkat efisiensi yang dicapai

dalam berproduksi. Oleh karena itu sumber daya manusia yang baiklah yang akan

meningkatkan produktivitas.

2.1.3.2 Faktor- Faktor Produktivitas

Menurut Sinungan (2008), produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh

beberapa faktor baik yang berhubungan dengan tenaga maupun faktor – faktor lain

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat Pelindung Diri 2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (APD)

29

seperti:

1) Pendidikan dan keterampilan, karena pada dasarnya tingkat pendidikan dan

intensitas latihan meningkatkan keterampilan kerja.

2) Keterampilan fisik dipengaruhi oleh gizi dan kesehatan dimana faktor gizi dan

kesehatan dipengaruhi oleh tingkat penghasilan.

3) Penggunaan sarana – sarana produksi alat yang digunakan (manual, semi manual,

mesin) teknologi dan lingkungan kerja.

Kemampuan manajerial menggerakan dan mengarahkan tenaga kerja dan

sumber – sumber yang lain, serta kesempatan yang diberikan.

Menurut Simanjuntak (2005) menyatakan bahwa aktivitas perusahaan tidak

terjadi dalam isolasi. Segala sesuatu yang terjadi dalam perusahaan dipengaruhi oleh

hal-hal yang terjadi diluarnya, seperti sumber-sumber faktor produksi yang

digunakan, prospek pemasaran, perpajakan, perizinan, lingkungan hidup dan lain.

Adalagi faktor-faktor lain yang mempengaruhi produktivitas, antara lain adalah:

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat Pelindung Diri 2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (APD)

a. Sikap mental (motivasi dan disiplin)

b. Pendidikan/latihan

c. Keterampilan

d. Manajemen

e. Tingkat penghasilan

f. Gizi dan kesehatan kerja

g. Jaminan social

h. Lingkungan/iklim kerja

i. Saran dan teknologi

2.1.4 Penelitian Terdahulu

Ada 2 jurnal yang digunakan dalam penelitian ini sebagai referensi

1) Ms. Monika Marwaha & Dr. Parul Khanna dalam Asian Journal Of Research in

Social & Humanities vol. 2 (2 October,2011) menyatakan bahwa jika

perusahaan menjaga keselamatan dan kesehatan kerja mereka maka para

pekerja atau karyawan akan menjaga dan meningkatkan citra dan keuntungan

perusahaan dimana mereka bekerja.

2) Dalam Jurnal Alok Kumar yang berjudul Insurance, Productivity, and Wage

Dispersion (March,2003) menyatakan bahwa eksperimen kuantitatif

menunjukkan bahwa asuransi meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan dapat

meningkatkan output. Jadi dapat disimpulkan bahwa asuransi memiliki pengaruh

positif dalam meningkatkan produktifitas kerja dan output perusahaan.

2.2 Kerangka Pemikiran

8

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X1)

Keadaan tempat lingkungan kerja.

Pemakaian peralatan kerja

Pengaturan udara

Kondisi fisik pegawai

Pengaturan pencahayaan dan penerangan.

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web view2.1.1.6 Alat Pelindung Diri 2.1.1.6.1 Pengertian Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri (APD)

9

Gambar 2.1 Gambar Kerangka Pemikiran

2.3 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2007), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian. Dikatakan, sementara, karena jawaban yang

diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-

fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat

dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian.

Hipotesis dari penelitian ini berdasarkan rumusan masalah, yaitu:

1. H1 : Keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh secara

signifikan

terhadap produktivitas kerja karyawan

2. H2 : Asuransi berpengaruh secara signifikan terhadap

produktivitas kerja

karyawan

3. H3 : Keselamatan dan kesehatan kerja serta asuransi

berpengaruhsecara

signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan

Asuransi (X2)Jaminan pertanggungan kesehatan

Jaminan kecelakaan

Jaminan hari tua

Produktivits (Y)

Pendidikan dan keterampilan

Ketrampilan fisik

Penggunaan sarana produksi

Kemampuan manajerial.