Post on 01-Sep-2018
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
LAPAS NARKOBA
UNTUK MENUNJANG PENGUNGKAPAN
KASUS NARKOBA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN
PADA PUSLITBANG DAN INFO
BADAN NARKOTIKA NASIONAL
DISUSUN OLEH
NAMA : AMAN BUDI MANDURO, S.Kom.
NIM : 92208084
TESIS
Untuk memenuhi salah satu syarat guna
Memperoleh gelar Magister Manajemen
Program Pasca Sarjana
Universitas Gunadarma
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2010
ii
LEMBAR PENGESAHAN TESIS
Judul Thesis : Pengembangan Sistem Informasi Lapas Narkoba Untuk Menunjang
Pengungkapan Kasus Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Pada
Puslitbang Dan Info Badan Narkotika Nasional
Nama Mahasiswa : Aman Budi Manduro, S.kom
NIM/NIRM : 92208084
Tanggal Lulus : 6 April 2011
Menyetujui,
Dosen Pembimbing selaku Ketua
(Dr. Asep Juarna, SSi, Mkom)
Anggota
(Prof. Dr. Yuhara Sukra , M.Sc)
Direktur Program Pasca Sarjana Magister Teknologi dan Rekayasa
(Prof. Dr. Ir. Bambang Suryawan, MT)
iii
ABSTRAKSI
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI LAPAS NARKOBA
UNTUK MENUNJANG PENGUNGKAPAN KASUS NARKOBA
DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN PADA PUSLITBANG DAN INFO
BADAN NARKOTIKA NASIONAL
Aman Budi Manduro, S.Kom
:
Jl. Mandiri No 79, Harjamukti – Cimanggis, Depok 16954
email : aman@ham.go.id , amanbudi@yahoo.com
Tesis. Sistem Informasi Bisnis.
Di dalam menunjang visi Badan Narkotika Nasional yaitu Indonesia bebas
narkoba tahun 2015 maka kegiatan yang paling krusial adalah pengungkapan kasus –
kasus narkoba yang sudah meresahkan masyarakat Indonesia dan juga sudah
meresahkan masyarakat dunia. Pengembangan sistem informasi lapas narkoba yang
diharapkan dapat membantu Badan Narkotika Nasional beserta instansi penegak hukum
lainnya dalam mengungkap kejahatan – kejahatan narkoba yang bersifat internasional
dan lokal.
Di dalam penulisan tesis ini bertujuan untuk membantu pendataan para
narapidana maupun tahanan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan dan juga Rumah
iv
Tahanan yang data – data tersebut bisa digunakan oleh semua pihak yang terkait dengan
pengungkapan kasus – kasus narkoba.
Kasus narkoba bukanlah masalah yang harus diselesaikan oleh Badan Narkotika
Nasional saja, banyak instansi – instansi lain yang berhubungan dengan masalah
narkoba harus dilibatkan sehingga diperlukan sebuah sistem informasi yang dapat
mempermudah kordinasi antara satu sama lain. Selain sumber daya manusia, penerapan
sistem informasi lapas narkoba juga harus diikuti dengan SOP (Standard Operating
Procedure) yang baik sehingga sistem secara keseluruhan dapat terintegrasi dengan baik
dan dapat dikembangkan dengan data – data narapidana di seluruh dunia, dikarenakan
beberapa kejahatan narkoba dikendalikan oleh sindikat internasional. Sistem ini juga
dapat diintegrasikan dengan data exportir maupun importir prekursor yang berada di
database National Single Window (NSW).
Pengembangan sistem ini menggunakan metodologi berorientasi objek dengan
UML (Unified Modelling Language) sebagai metode permodelan standar dengan alat
bantu Rational Rose Enterprise versi 7.0.0.
Kata Kunci : lapas, narkoba, sistem, admin, user, petugas, use case, collaboration
diagram, sequence diagram, class diagram, activity diagram, database,
php.
v
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis dilahirkan pada tanggal 23 februari 1980 di Jakarta dari pasangan orang
tua Drs.Budi Setyawan, M.Sc dan Drg.Arwita Mulyawati, M.Kes. Penulis memiliki
seorang kakak laki-laki bernama Indra Budi Sumantoro, S.Pd, MM dan seorang adik
perempuan bernama Tri Budi Ambarwati. Status penulis saat ini sudah menikah dengan
satu istri bernama Riska Rininta Puspita, SE dan telah dikaruniai seorang putra Brady
Budi Dharma dan seorang putri Michi Budi Visakha.
Pendidikan formal penulis dimulai dari Taman Kanak-kanak Bhayangkari 23
Jakarta pada tahun 1984. Dilanjutkan dengan Sekolah Dasar Budi Waluyo Jakarta pada
tahun 1986, Kemudian Sekolah Menengah Pertama Negeri 56 Jakarta tahun 1992 dan
Sekolah Menengah Atas Silaparamita Jakarta pada tahun 1995-1998. Penulis
melanjutkan jenjang pendidikan di Universitas Bina Nusantara pada tahun 1998 dengan
jurusan Sistem Informasi dengan jenjang Strata Satu dan lulus pada tahun 2003.
Program Pascasarjana dimulai pada tahun 2004 dengan bidang peminatan Sistem
Informasi Bisnis.
Sejak 1 November tahun 2003 sampai Februari 2010 penulis adalah Pegawai
Negeri Sipil di Badan Narkotika Nasional pada Pusat Penelitian Pengembangan dan
Informatika di bidang Teknologi Informasi dan sejak 1 Maret 2010 pindah antar instansi
ke Kementerian Hukum dan HAM di Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia,
Direktorat Informasi HAM pada Sub Direktorat Pengembangan dan Pemberdayaan
Informasi HAM.
vi
KATA PENGANTAR
Namo Buddhaya, puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
Sang Triratna, karena hanya dengan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan penulisan tesis dengan judul “Pengembangan Sistem Informasi Lapas
Narkoba Untuk Menunjang Pengungkapan Kasus Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan
Pada Puslitbang dan Info Badan Narkotika Nasional”, sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Magister Manajemen Sistem Informasi Program Pascasarjana
Universitas Gunadarma.
Pada kesempaatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak
– pihak yang telah membantu mewujudkan penulisan tesis ini :
1. Ibu Prof. E. S. Margianti, SE., MM., selaku Rektor Universitas Gunadarma
2. Bapak Prof. Dr. Yuhara Sukra, MSc., selaku Koordinator Program Pascasarjana
Universitas Gunadarma.
3. Bapak Dr. Asep Juarna, SSi, Mkom., selaku Dosen Pembimbing atas segala
petunjuk, saran dan bimbingan.
4. Segenap Dosen dan Staff Pengajar Program Pascasarjana Universitas
Gunadarma, yang telah memberikan ilmu kepada penulis.
5. Bapak Komjen. Pol. Drs.Gories Mere, selaku Kepala Badan Narkotika Nasional.
6. Seluruh pejabat dan staf Puslitbang dan Info Badan Narkotika Nasional yang
telah membantu dalam mewujudkan tesis ini.
vii
7. Seluruh pejabat dan staf Ditektorat Jenderal Hak Asasi Manusia Kementerian
Hukum dan HAM.
8. Bapak Drs.Budi Setiawan,M.Sc. dan Drg.Ibu Arwita Mulyawati, M.Kes, selaku
orang tua dari penulis serta kakak Indra Budi Sumantoro, S.Pd, MM beserta
keluarga dan adik penulis Tri Budi Ambarwati beserta keluarga yang selalu
menyemangati penulis.
9. Riska Rininta Puspita, SE selaku istri tercinta yang selalu memberikan dukungan
kepada penulis dan putra tercinta Brady Budi Dharma serta putri tercinta Michi
Budi Visakha yang selalu menjadi semangat bagi penulis.
Diharapkan hasil dari penulisan tesis ini bisa dapat jauh lebih dikembangkan
sehingga tesis ini bisa digunakan sebagai penambah wawasan didalam pengungkapan
kasus – kasus kejahatan lainnya.
Jakarta, Desember 2010
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman Halaman Judul ………………………………………………………………… i
Halaman Pengesahan ………………………………………………………….. ii
Abstraksi ………………………………………………………………………. iii
Riwayat Hidup ………………………………………………………………… v
Kata Pengantar ………………………………………………………………… vi
Daftar Isi ………………………………………………………………………. viii
Daftar Gambar ………………………………………………………………… xvii
Daftar Tabel …………………………………………………………………… xxv
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………... 4
1.3. Batasan Masalah ……………………………………………………. 6
1.4. Tujuan Penulisan …………………………………………………… 7
1.5. Manfaat Penulisan ……………………………….…………………. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………….. 10
2.1. Pengertian Sistem …………………………………………………... 10
2.2. Pengertian Sistem Informasi ……………………………………….. 10
2.3. Data, Informasi dan Basis Data ……………………………………. 11
2.4. Unified Modelling Language ………………………………………. 12
ix
2.4.1. Sejarah Singkat UML ……………………………………… 12
2.4.2. Pendahuluan Unified Modelling Language ………………... 13
2.4.3. Diagram Unified Modelling Language …………………….. 14
2.4.3.1. Kebutuhan Sistem …………………………………. 16
2.4.3.2. Identifikasi Kelas …………………………………... 17
2.4.3.3. Use Case Modelling ……………………………….. 20
2.4.3.4. Identifikasi Actor …………………………………... 21
2.4.3.5. Menemukan Use Case ……………………………... 21
2.4.3.6. Penamaan Use Case ……………………………….. 22
2.5. Rational Rose ………………………………………………………. 22
2.5.1. View Dalam Rational Rose ………………………………… 23
2.5.2. Use Case Model ……………………………………………. 24
2.5.3. Use Case Diagram …………………………………………. 24
2.5.4. Class Diagram ……………………………………………… 28
2.5.5. Collaboration Diagram …………………………………….. 32
2.5.6. Sequence Diagram …………………………………………. 33
2.5.7. Activity Diagram …………………………………………... 35
2.5.8. Statechart Diagram ………………………………………… 37
2.5.9. Component Diagram ……………………………………….. 38
2.5.10. Deployment Diagram ……………………………………... 39
2.5.11. Model Analisis ……………………………………………. 40
2.6. Perangkat Teknologi Yang Digunakan …………………………….. 42
2.7. Sistem Jaringan Sistem Informasi Lapas Narkoba …………………. 43
2.8. Pengertian Firewall ………………………………………………… 44
x
2.9. Pengertian Remote Access VPN …………………………………… 45
2.10. Pengertian Web Server ……………………………………………. 46
2.11. Pengertian PHP …………………………………………………… 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………………... 48
3.1. Sistem Yang Selama Ini Berjalan Dari Laporan Data Narapidana
Narkotika Di Lembaga Pemasyarakatan …………………...……….
48
3.2. Metode Penyusunan Sistem ………………………………………... 51
3.3. Profile Organisasi …………………………………………………... 52
3.3.1. Strukur Organisasi …………………………………………. 52
3.3.2. Tugas Dan Fungsi Puslitbang dan Info Badan Narkotika
Nasional ……………………………………………………..
53
3.4. Tahapan Pengembangan Sistem ……………………………………. 58
3.5. Metodologi Pengembangan Sistem ………………………………… 65
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………….. 68
4.1. Spesifikasi Kebutuhan Sistem ……………………………………… 68
4.1.1. Pernyataan Permasalahan ……………………………………. 68
4.2. Analisis Sistem Berjalan …………………………………………… 69
4.2.1. Analisis Prosedur …………………………………………... 70
4.2.2. Analisis Basis Data ………………………………………… 70
4.3. Desain Sistem Rancangan ………………………………………….. 70
4.3.1. Use Case View ……………………………………………... 71
4.3.2. Business Use Case Model ………………………………….. 72
4.3.3. Use Case Model ……………………………………………. 73
4.3.3.1. Actor ……………………………………………….. 73
xi
4.3.3.2. Use Case Sistem Informasi Lapas Narkoba ……….. 76
4.3.3.2.1. Paket Sistem Login ………………………. 76
4.3.3.2.2. Paket Sistem Admin ……………………... 76
4.3.3.2.2.1. Paket User Admin …………... 77
4.3.3.2.2.2. Paket Sistem Input Data …….. 78
4.3.3.2.2.3. Paket Sistem Edit Data ……… 78
4.3.3.2.2.3.1. Edit Data ……... 78
4.3.3.2.2.3.2. Hapus Data …… 79
4.3.3.2.2.4. Paket Sistem Cari Data ……... 79
4.3.3.2.2.5. Paket Sistem Data Statistik …. 80
4.3.3.2.3. Paket Sistem User ………………………... 80
4.3.3.2.3.1. Paket Sistem Input Data …….. 81
4.3.3.2.3.2. Paket Sistem Edit Data ……… 82
4.3.3.2.3.2.1. Edit Data Napi… 82
4.3.3.2.3.2.2. Hapus Data …... 83
4.3.3.2.3.3. Paket Data Statistik …………. 84
4.3.3.2.3.4. Paket Cari Data ……………... 84
4.3.3.2.4. Paket Sistem Petugas …………………….. 84
4.3.3.2.4.1. Paket Data Statistik …………. 85
4.3.3.2.4.2. Paket Cari Data ……………... 85
4.3.3.3. Use Case Diagram …………………………………. 86
4.3.3.3.1. Use Case Paket Sistem Login ……………. 86
4.3.3.3.2. Use Case Paket Sistem Admin …………... 87
4.3.3.3.2.1. Use Case Paket Input Data ….. 88
xii
4.3.3.3.2.2. Use Case Paket Edit Data …... 88
4.3.3.3.2.2.1. Edit Data Napi ... 88
4.3.3.3.2.2.2. Hapus Data Napi 89
4.3.3.3.2.3. Use Case Sistem Cari Data …. 89
4.3.3.3.2.4. Use Case Data Statistik ……... 90
4.3.3.3.2.5. Use Case User Admin ………. 90
4.3.3.3.3. Use Case Paket Sistem User ……………... 91
4.3.3.3.3.1. Use Case Paket Input Data ….. 91
4.3.3.3.3.2. Use Case Paket Edit Data …... 92
4.3.3.3.3.2.1. Edit Data Napi ... 92
4.3.3.3.3.2.2. Hapus Data Napi 93
4.3.3.3.3.3. Use Case Cari Data …………. 93
4.3.3.3.3.4. Use Case Data Statistik ……... 94
4.3.3.3.4. Use Case Paket Sistem Petugas ………….. 94
4.3.3.3.4.1. Use Case Cari Data …………. 95
4.3.3.3.4.2. Use Case Data Statistik ……... 95
4.4. Logical View ……………………………………………………….. 95
4.4.1. Paket Identifikasi Class Entity ……………………………... 96
4.4.2. Paket Realisasi Sistem Informasi Lapas Narkoba …………. 96
4.4.3. Collaboration Diagram …………………………………….. 97
4.4.3.1. Realisasi Use Case Login ………………………….. 97
4.4.3.2. Realisasi Use Case Sistem Admin ………………… 98
4.4.3.2.1. Realisasi Input Data Napi ………………... 99
4.4.3.2.2. Realisasi Edit Data Napi …………………. 99
xiii
4.4.3.2.2.1. Edit Data Napi ………………. 100
4.4.3.2.2.2. Hapus Data Napi ……………. 101
4.4.3.2.3. Realisasi Cari Data ………………………. 102
4.4.3.2.4. Realisasi Data Statistik …………………... 103
4.4.3.2.5. Realisasi User Admin ……………………. 104
4.4.3.3. Realisasi Use Case User …………………………… 105
4.4.3.3.1. Input Data Napi ………………………….. 106
4.4.3.3.2. Edit Data Napi …………………………… 107
4.4.3.3.2.1. Edit Data ……………………. 107
4.4.3.3.2.2. Hapus Data ………………….. 107
4.4.3.3.3. Realisasi Cari Data ………………………. 109
4.4.3.3.4. Realisasi Data Statistik …………………... 110
4.4.3.4. Realisasi Use Case Petugas ………………………... 111
4.4.3.4.1. Realisasi Cari Data ………………………. 112
4.4.3.4.2. Realisasi Data Statistik …………………... 113
4.4.4. Sequence Diagram …………………………………………. 114
4.4.4.1. Realisasi Sistem Login …………………………….. 114
4.4.4.2. Realisasi Sistem Admin …………………………… 115
4.4.4.2.1. Input Data Napi ………………………….. 115
4.4.4.2.2. Edit Data Napi …………………………… 116
4.4.4.2.2.1. Edit Data ……………………… 116
4.4.4.2.2.2. Hapus Data …………………… 117
4.4.4.2.3. Cari Data …………………………………. 118
4.4.4.2.4. Data Statistik …………………………….. 119
xiv
4.4.4.2.5. User Admin ……………………………… 120
4.4.4.3. Realisasi Sistem User ……………………………… 121
4.4.4.3.1. Input Data Napi ………………………….. 121
4.4.4.3.2. Edit Data Napi …………………………… 122
4.4.4.3.2.1. Edit Data ……………………. 122
4.4.4.3.2.2. Hapus Data Napi ……………. 123
4.4.4.3.3. Cari Data …………………………………. 124
4.4.4.3.4. Data Statistik …………………………….. 125
4.4.4.4. Realisasi Sistem Petugas …………………………... 126
4.4.4.4.1. Cari Data …………………………………. 126
4.4.4.4.2. Data Statistik ……………………………. 127
4.4.5. Perancangan Class Diagram ……………………………….. 128
4.4.5.1. Paket Sistem Login ………………………………… 128
4.4.5.2. Paket Sistem Admin ……………………………….. 129
4.4.5.2.1. Input Data Napi ………………………….. 129
4.4.5.2.2. Edit Data Napi …………………………… 130
4.4.5.2.2.1. Edit Data ……………………. 130
4.4.5.2.2.2. Hapus Data Napi ……………. 131
4.4.5.2.3. Cari Data Napi …………………………… 132
4.4.5.3. Paket Sistem User ………………………………….. 133
4.4.5.3.1. Input Data Napi ………………………….. 133
4.4.5.3.2. Edit Data Napi …………………………… 134
4.4.5.3.2.1. Edit Data ……………………. 134
4.4.5.3.2.2. Hapus Data Napi ……………. 135
xv
4.4.5.3.3. Cari Data Napi …………………………… 136
4.4.5.4. Paket Sistem Petugas ………………………………. 137
4.4.5.4.1. Cari Data Napi …………………………… 137
4.4.6. Activity Diagram …………………………………………... 138
4.4.6.1. Activity Diagram Login …………………………… 138
4.4.6.2. Activity Diagram Sistem Admin …………………... 139
4.4.6.2.1. Input Data Napi ………………………….. 139
4.4.6.2.2. Edit Data Napi …………………………… 140
4.4.6.2.2.1. Edit Data ……………………. 140
4.4.6.2.2.2. Hapus Data ………………….. 141
4.4.6.2.3. Cari Data Napi …………………………… 142
4.4.6.2.4. Data Statistik …………………………….. 143
4.4.6.2.5. User Admin ……………………………… 144
4.4.6.3. Activity Diagram Sistem User …………………….. 145
4.4.6.3.1. Input Data Napi ………………………….. 145
4.4.6.3.2. Edit Data Napi …………………………… 146
4.4.6.3.2.1. Edit Data ……………………. 146
4.4.6.3.2.2. Hapus Data ………………….. 147
4.4.6.3.3. Cari Data Napi …………………………… 148
4.4.6.3.4. Data Statistik …………………………….. 149
4.4.6.4. Activity Diagram Sistem Petugas …………………. 150
4.4.6.4.1. Cari Data Napi …………………………… 150
4.4.6.4.2. Data Statistik …………………………….. 151
4.5. Rancangan Database ……………………………………………….. 152
xvi
4.6. Rancangan Tampilan Aplikasi Sistem Informasi Lapas Narkoba …. 166
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………….. 186
5.1. Kesimpulan …………………………………………………………. 186
5.2. Saran ………………………………………………………………... 187
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 188
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Lima Komponen Sistem Informasi ………………………….......... 11
Gambar 2.2. Simbol Actor ……………………………………………………… 25
Gambar 2.3. Simbol Use Case …………………………………………….......... 26
Gambar 2.4. Simbol Package …………………………………………………… 27
Gambar 2.5. Simbol Uses Relationship ………………………………….……... 27
Gambar 2.6. Simbol Association Undecided Directional ………………………. 29
Gambar 2.7. Simbol Association Uni-Directional ……………………………… 30
Gambar 2.8. Simbol Association Bi-Directional ………………………….......... 30
Gambar 2.9. Simbol Multiplicity Optional ……………………………………... 30
Gambar 2.10. Simbol M : Mandatory …………………………………………... 30
Gambar 2.11. Simbol M : Many (Zero or More) ………………………….......... 30
Gambar 2.12. Simbol Class (No Detail) ………………………………………... 31
Gambar 2.13. Simbol Class ………………………………………………........... 31
Gambar 2.14. Simbol Aggregation ……………………………………………... 31
Gambar 2.15. Simbol Note ……………………………………………………... 32
Gambar 2.16. Simbol Actor ……………………………………………….......... 32
Gambar 2.17. Simbol Class Object ……………………………………………... 33
Gambar 2.18. Simbol Association Role ………………………………………… 33
xviii
Gambar 2.19. Simbol Synchronous Message …………………………………... 33
Gambar 2.20. Simbol Activation ………………………………………….......... 34
Gambar 2.21. Simbol Life Line ………………………………………………… 34
Gambar 2.22. Simbol Object …………………………………………………… 34
Gambar 2.23. Simbol Synchronous Message …………………………………... 35
Gambar 2.24. Simbol Activity …………………………………………….......... 36
Gambar 2.25. Simbol Decision, Branching ……………………………….......... 36
Gambar 2.26. Simbol Synchronization Bar ……………………………….......... 36
Gambar 2.27. Simbol Action Flow ……………………………………………... 36
Gambar 2.28. Simbol Initial State, Start ………………………………………... 37
Gambar 2.29. Simbol Final State, End ………………………………………….. 37
Gambar 2.30. Simbol State ……………………………………………………... 37
Gambar 2.31. Simbol State Transition ………………………………………….. 38
Gambar 2.32. Simbol Start State ………………………………………………... 38
Gambar 2.33. Simbol End State ………………………………………………… 38
Gambar 2.34. Simbol Component ………………………………………………. 39
Gambar 2.35. Simbol Processor ………………………………………………… 40
Gambar 2.36. Simbol Device …………………………………………………… 40
Gambar 2.37. Simbol Connection ………………………………………………. 40
Gambar 2.38. Skema Jaringan Sistem Informasi Lapas Narkoba ………………. 43
Gambar 2.39. Perangkat Teknologi Yang Digunakan ………………………….. 44
Gambar 2.40. Proses Kerja Firewall ……………………………………………. 45
Gambar 2.41. Proses Remote Access VPN ……………………………………... 46
Gambar 2.42. Proses Web Server ………………………………………………. 46
xix
Gambar 3.1. Sistem Peradilan Yang Selama Ini Berjalan ……………………… 50
Gambar 3.2. Struktur Organisasi ………………………………………………... 52
Gambar 3.3. Struktur Sistem ……………………………………………………. 60
Gambar 3.4. Struktur Sistem Modul Data Napi ………………………………… 60
Gambar 3.5. Struktur Sistem Modul Ciri Fisik …………………………………. 61
Gambar 3.6. Struktur Sistem Modul Keluarga …………………………………. 61
Gambar 3.7. Struktur Sistem Modul Registrasi ………………………………… 62
Gambar 3.8. Struktur Sistem Modul Pengunjung ………………………………. 62
Gambar 3.9. Struktur Sistem Modul Catatan LP ……………………………….. 63
Gambar 3.10. Struktur Sistem Modul Remisi …………………..………………. 63
Gambar 3.11. Struktur Sistem Modul Dokumen ……………………………….. 64
Gambar 3.12. Struktur Sistem Modul Administrasi Pengguna …………………. 64
Gambar 3.13. Struktur Sistem Data Statistik Napi ……………………………... 65
Gambar 4.1. Flowchart Administrasi Data Narapidana ………………………… 69
Gambar 4.2. Standard Operating Procedure Narapidana Baru …………………. 71
Gambar 4.3. Diagram Utama Dari Use-Case View …………………………….. 72
Gambar 4.4. Bagian Utama Dari Use-Case Model ……………………………... 73
Gambar 4.5. Actor Dalam Sistem ………………………………………………. 75
Gambar 4.6. Paket Use-Case Dalam Sisfo Lapas Narkoba …………………….. 76
Gambar 4.7. Paket Use-Case Login …………………………………………….. 76
Gambar 4.8. Paket Use-Case Sistem Admin ……………………………………. 77
Gambar 4.9. Paket Use Case Sistem User Admin ……………………………… 77
Gambar 4.10. Paket Use Case Sistem Input Data Untuk Admin ………………. 78
Gambar 4.11. Paket Use Case Sistem Edit Data Untuk Admin ………………... 79
xx
Gambar 4.12. Paket Use Case Sistem Hapus Data Napi Untuk Admin ……….. 79
Gambar 4.13. Paket Use Case Cari Data Untuk Admin ……………………….. 80
Gambar 4.14. Paket Use Case Data Statistik Untuk Admin …………………… 80
Gambar 4.15. Paket Use Case Sistem User …………………………………….. 81
Gambar 4.16. Paket Use Case Sistem Input Data Napi Untuk Sistem User …..... 82
Gambar 4.17. Paket Use Case Sistem Edit Data Napi Untuk Sistem User …...… 83
Gambar 4.18. Paket Use Case Sistem Hapus Data Napi Untuk Sistem User ..…. 83
Gambar 4.19. Paket Use Case Data Statistik Untuk Sistem User ………..……... 84
Gambar 4.20. Paket Use Case Cari Data Untuk Sistem User …………………... 84
Gambar 4.21. Paket Use Case Sistem Petugas ………………………………….. 85
Gambar 4.22. Paket Use Case Data Statistik Untuk Sistem Petugas …………… 85
Gambar 4.23. Paket Use Case Cari Data Untuk Sistem Petugas ……………….. 86
Gambar 4.24. Use Case Login Admin ………………………………………….. 86
Gambar 4.25. Use Case Login User …………………………………………….. 87
Gambar 4.26. Use Case Login Petugas …………………………………………. 87
Gambar 4.27. Use Case Input Data Untuk Admin ……………………………… 88
Gambar 4.28. Use Case Edit Data Untuk Admin ………………………………. 89
Gambar 4.29. Use Case Hapus Data Untuk Admin …………………………….. 89
Gambar 4.30. Use Case Cari Data Untuk Admin ………………………………. 90
Gambar 4.31. Use Case Data Statistik Untuk Admin …………………………... 90
Gambar 4.32. Use Case User Admin Untuk Admin ……………………………. 91
Gambar 4.33. Use Case Input Data Untuk User ………………………………... 92
Gambar 4.34. Use Case Edit Data Untuk User …………………………………. 93
Gambar 4.35. Use Case Hapus Data Untuk User ………………………………. 93
xxi
Gambar 4.36. Use Case Cari Data Untuk User …………………………………. 94
Gambar 4.37. Use Case Data Statistik Untuk User ……………………………... 94
Gambar 4.38. Use Case Cari Data Untuk Petugas ……………………………… 95
Gambar 4.39. Data Statistik Untuk Petugas …………………………………….. 95
Gambar 4.40. Logical View …………………………………………………….. 96
Gambar 4.41. Identifikasi Class Entity …………………………………………. 96
Gambar 4.42. Paket Realisasi Sistem Informasi Lapas Narkoba ……………….. 96
Gambar 4.43. Paket Realisasi Use Case Login …………………………………. 97
Gambar 4.44. Paket Realisasi Login ……………………………………………. 97
Gambar 4.45. Paket Realisasi Use Case Sistem Admin ………………………... 98
Gambar 4.46. Paket Realisasi Input Data Napi Untuk Admin ………………….. 99
Gambar 4.47. Paket Realisasi Edit Data Napi Untuk Admin …………………... 100
Gambar 4.48. Paket Realisasi Hapus Data Napi Untuk Admin ………………… 101
Gambar 4.49. Paket Realisasi Cari Data Untuk Admin …………………............ 102
Gambar 4.50. Paket Realisasi Data Statistik Untuk Admin …………………….. 103
Gambar 4.51. Paket Realisasi User Admin Untuk Admin ……………………… 104
Gambar 4.52. Paket Realisasi Use Case User …………………………………... 105
Gambar 4.53. Paket Realisasi Input Data Untuk User ………………………….. 106
Gambar 4.54. Paket Realisasi Edit Data Untuk User …………………………… 107
Gambar 4.55. Paket Realisasi Hapus Data Napi Untuk User …………………... 108
Gambar 4.56. Paket Realisasi Cari Data Untuk User …………………………... 109
Gambar 4.57. Paket Realisasi Data Statistik Untuk User ………………………. 110
Gambar 4.58. Paket Realisasi Use Case Petugas ……………………………….. 111
Gambar 4.59. Paket Realisasi Cari Data Untuk Petugas ………………………... 112
xxii
Gambar 4.60. Paket Realisasi Data Statistik Untuk Petugas ………………….... 113
Gambar 4.61. Sequence Diagram Realisasi Sistem Login …..……………….... 114
Gambar 4.62. Sequence Diagram Realisasi Use Case Input Data Napi Untuk
Admin ……………………………………………………………………………
115
Gambar 4.63. Sequence Diagram Realisasi Use Case Edit Data Napi Untuk
Admin ……………………………………………………………………………
116
Gambar 4.64. Sequence Diagram Realisasi Use Case Hapus Data Napi Untuk
Admin ……………………………………………………………………………
117
Gambar 4.65. Sequence Diagram Realisasi Cari Data Untuk Admin ………….. 118
Gambar 4.66. Sequence Diagram Realisasi Data Statistik Untuk Admin ……… 119
Gambar 4.67. Sequence Diagram Realisasi User Admin Untuk Admin ……….. 120
Gambar 4.68. Sequence Diagram Realisasi Input Data Napi Untuk User ……… 121
Gambar 4.69. Sequence Diagram Realisasi Edit Data Napi Untuk User ………. 122
Gambar 4.70. Sequence Diagram Realisasi Hapus Data Napi Untuk User …….. 123
Gambar 4.71. Sequence Diagram Realisasi Cari Data Untuk User …………….. 124
Gambar 4.72. Sequence Diagram Realisasi Data Statistik Untuk User ………… 125
Gambar 4.73. Sequence Diagram Realisasi Cari Data Untuk Petugas …………. 126
Gambar 4.74. Sequence Diagram Realisasi Data Statistik Untuk Petugas ……... 127
Gambar 4.75. Class Diagram Realisasi Sistem Login ………………………….. 128
Gambar 4.76. Class Diagram Realisasi Input Data Untuk Admin ……………… 129
Gambar 4.77. Class Diagram Realisasi Edit Data Untuk Admin ………………. 130
Gambar 4.78. Class Diagram Realisasi Hapus Data Untuk Admin …………….. 131
Gambar 4.79. Class Diagram Realisasi Cari Data Untuk Admin ………………. 132
Gambar 4.80. Class Diagram Realisasi Input Data Untuk User ………………... 133
xxiii
Gambar 4.81. Class Diagram Realisasi Edit Data Untuk User …………………. 134
Gambar 4.82. Class Diagram Realisasi Hapus Data Untuk User ………………. 135
Gambar 4.83. Class Diagram Realisasi Cari Data Untuk User …………………. 136
Gambar 4.84. Class Diagram Realisasi Cari Data Untuk Petugas ……………… 137
Gambar 4.85. Activity Diagram User Admin …………………………………... 138
Gambar 4.86. Activity Diagram Input Data Untuk Admin ……………………... 139
Gambar 4.87. Activity Diagram Edit Data Untuk Admin ……………………… 140
Gambar 4.88. Activity Diagram Hapus Data Untuk Admin ……………………. 141
Gambar 4.89. Activity Diagram Cari Data Untuk Admin ……………………… 142
Gambar 4.90. Activity Diagram Data Statistik Untuk Admin ………………….. 143
Gambar 4.91. Activity Diagram User Admin Untuk Admin …………………… 144
Gambar 4.92. Activity Diagram Input Data Untuk User ……………………….. 145
Gambar 4.93. Activity Diagram Edit Data Untuk User ………………………… 146
Gambar 4.94. Activity Diagram Hapus Data Untuk User ……………………… 147
Gambar 4.95. Activity Diagram Cari Data Untuk User ………………………… 148
Gambar 4.96. Activity Diagram Data Statistik Untuk User ……………………. 149
Gambar 4.97. Activity Diagram Cari Data Untuk Petugas ……………………... 150
Gambar 4.98. Activity Diagram Data Statistik Untuk User ……………………. 151
Gambar 4.99. Tampilan Login ………………………………………………….. 166
Gambar 4.100. Tampilan Layar Utama Admin ………………………………… 167
Gambar 4.101. Tampilan Layar Utama User …………………………………… 167
Gambar 4.102. Tampilan Layar Utama Petugas ………………………………... 168
Gambar 4.103. Tampilan Input Data Napi Untuk Napi ………………………… 169
Gambar 4.104. Tampilan Input Data Untuk Ciri Fisik …………………………. 171
xxiv
Gambar 4.105. Tampilan Input Data Untuk Keluarga ………………………….. 172
Gambar 4.106. Tampilan Input Data Untuk Hubungan Internasional ………….. 173
Gambar 4.107. Tampilan Input Data Untuk Registrasi ………………………… 174
Gambar 4.108. Tampilan Input Data Untuk Pengunjung ………………………. 175
Gambar 4.109. Tampilan Input Data Untuk Remisi ……………………………. 176
Gambar 4.110. Tampilan Input Data Untuk Dokumen …………………………. 177
Gambar 4.111. Tampilan Input Data Untuk Catatan LP ………………………... 178
Gambar 4.112. Tampilan Edit Data …………………………………………….. 179
Gambar 4.113. Tampilan Cari Data Untuk Cari Data Napi …………………….. 179
Gambar 4.114. Tampilan Cari Data Pengunjung Untuk Cari Data Napi ……….. 180
Gambar 4.115. Tampilan Mutasi Untuk Cari Data Napi ……………………….. 180
Gambar 4.116. Tampilan Hasil Query Cari Data Napi, Pengunjung dan Mutasi.. 182
Gambar 4.117. Tampilan Hasil Output Data Pengunjung ……………………… 183
Gambar 4.118. Tampilan Hasil Output Data Mutasi …………………………… 183
Gambar 4.119. Tampilan Data Statistik ………………………………………… 184
Gambar 4.120. Tampilan User Admin ………………………………………….. 185
xxv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1. Struktur Data Tabel Napi …………………………………………... 152
Tabel 4.2. Struktur Data Tabel Fisik Napi …………………………………….. 153
Tabel 4.3. Struktur Data Tabel Keluarga Napi ………………………………... 155
Tabel 4.4. Struktur Data Tabel Hubungan Internasional Napi ………………... 156
Tabel 4.5. Struktur Data Tabel Pidana ………………………………………… 156
Tabel 4.6. Struktur Data Tabel Remisi Napi ………………………………….. 158
Tabel 4.7. Struktur Data Tabel Pengunjung Napi ……………………………... 159
Tabel 4.8. Struktur Data Tabel Dokumen Napi ……………………………….. 160
Tabel 4.9. Struktur Data Tabel Catatan Napi …………………………………. 160
Tabel 4.10. Struktur Data Tabel Agama ………………………………………. 161
Tabel 4.11. Struktur Data Tabel Pidana ……………………………………….. 162
Tabel 4.12. Struktur Data Tabel Kota …………………………………………. 162
Tabel 4.13. Struktur Data Tabel Lapas ………………………………………... 163
Tabel 4.14. Struktur Data Tabel Login ………………………………………... 163
Tabel 4.15. Struktur Data Tabel Negara ………………………………………. 164
Tabel 4.16. Struktur Data Tabel Pasal ………………………………………… 164
Tabel 4.17. Struktur Data Tabel Pasal User …………………………………... 165
Tabel 4.18. Struktur Data Tabel Pekerjaan ……………………………………. 165
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu kejahatan yang paling diperhatikan di dunia saat ini adalah kejahatan
terorisme dan narkoba karena dua kejahatan ini mempunyai keterikatan satu sama lain.
Narkoba yang dalam hal ini adalah salah satu “tulang punggung” dari dana yang
digunakan untuk membiayai aksi terorisme. Peredaran narkoba di Indonesia sekarang
sudah sangat mengkhawatirkan, karena saat ini Indonesia yang dahulu hanya sebagai
negara transit narkoba sekarang sudah berubah statusnya menjadi produsen narkoba
dengan ditemukannya beberapa pabrik narkoba yang antara lain terbesar ketiga di dunia
di daerah Jasinga, Bogor. Kejahatan narkoba adalah kejahatan yang dikendalikan oleh
sindikat lokal maupun internasional dan untuk menangani ini diperlukan koordinasi
antar penegak hukum seperti Kepolisian, Kementerian Hukum dan Ham, BNN, Bea dan
Cukai, Kejaksaan, Mahkamah Agung dan lain – lain. Selain kordinasi penegak hukum
di dalam negeri diperlukan juga kordinasi penegak hukum antar negara melalui Interpol.
Untuk bertukar informasi ini maka diperlukan pertukaran data mengenai data – data
para narapidana yang selama ini belum pernah ada. Sindikat internasional ini di seluruh
dunia sebagian besar dikendalikan oleh para narapidana dari dalam penjara seperti
anggota geng mara salvatrucha atau yang lebih dikenal dengan MS-13 di Amerika
serikat dan El Salvador, semua kejahatan narkoba yang dilakukan oleh MS-13
2
dikendalikan dari dalam penjara – penjara di El Salvador oleh para bos – bos narkoba
yang telah ditangkap. Selain di Benua Amerika, di Benua Eropa juga dikendalikan oleh
para mafia dari Itali dan Rusia. Di Itali dan Rusia pun diindikasikan juga dikendalikan
dari dalam penjara oleh bos – bos narkoba yang telah dipenjara.
Permasalahan kordinasi ini yang paling penting saat ini, kordinasi yang
dilakukan selama ini hanya menggunakan data – data yang minim sekali diantara
penegak hukum di Indonesia. Jika kita bandingkan dengan negara tetangga maka negara
kita sangat jauh tertinggal mengenai data – data para narapidana, baik itu yang
menyangkut kejahatan narkoba dan juga kejahatan lainnya. Kalau kita melihat apa yang
ada di negara tetangga, mereka sudah jauh melangkah di dalam penggunaan teknologi
informasi untuk saling bertukar informasi antar penegak hukum dalam melakukan
pengungkapan suatu kasus baik itu di dalam negeri mereka sendiri maupun kordinasi
dengan penegak hukum negara lainnya dan juga sudah ditunjang dengan perjanjian
ekstradisi jika ingin menangkap tersangka yang berada di negara lain.
Lembaga Pemasyarakatan yang dalam hal ini sebagai tempat para narapidana
pun telah terindikasi sebagai tempat tumbuhnya narkoba dengan pernah ditemukannya
pabrik ekstasi di dalam penjara serta informasi yang didapat di masyarakat kalau
peredaran gelap narkoba di dalam Lapas dengan gampangnya beredar di dalam penjara.
Lembaga pemasyarakatan juga selama ini justru menjadikan seorang napi yang hanya
kelas teri menjadi kelas kakap karena pergaulan sesama napi di dalam penjara.
Penulis telah melakukan beberapa kali kunjungan ke Lapas di antaranya adalah
Lapas Besi Nusakambangan pada tanggal 14 desember 2008 tercatat terdapat 133
narapidana yang terdiri dari 131 adalah narapidana kasus narkoba dan hanya 2 yang
bukan kasus narkoba. Selain itu di Lapas Pasir Putih Nusakambangan yang berisikan
3
narapidana kelas kakap dan sebagian besar mempunyai vonis mati maupun seumur
hidup, hampir semua adalah narapidana narkoba. Selain Nusakambangan penulis juga
pernah mengunjungi Lapas Medaeng Surabaya, Lapas Madiun, Lapas Cirebon, Lapas
Kerobokan Bali, Lapas Tanjung Gusta Medan dan juga Lapas Palembang, semua Lapas
tersebut didominasi oleh kasus narkoba.
Selain itu terdapat juga kerjasama antar negara dalam memerangi narkoba yang
dibina oleh PBB dibawah naungan UNODC (United Nations Office on Drugs and
Crime). Setiap tahun setiap negara wajib melaporkan apa yang terjadi di negara masing
– masing terkait kejahatan narkoba oleh lembaga atau badan yang dibuat khusus untuk
mengawasi peredaran narkoba, seperti Amerika Serikat dengan Drugs Enforcement
Administration (DEA), Malaysia dengan Agen Dadah Kebangsaan (ADK) dan
Indonesia dengan Badan Narkotika Nasional (BNN). Setiap Negara diwajibkan mengisi
form Annual Report Questionnaire (ARQ) setiap tahunnya dan juga Biennial Report
Questionnaire (BRQ) setiap dua tahun untuk melaporkan perkembangan kejahatan
narkoba di negara masing – masing.
Data – data napi narkoba selama ini juga tidak pernah diintegrasikan dengan
database importir dan exportir prekursor yang ada di dalam sistem NSW (National
Single Window). Prekursor adalah zat – zat kimia yang biasa digunakan oleh umum
seperti pseudo ephedrine yang digunakan dalam obat batuk, tetapi juga digunakan di
dalam pembuatan ekstasi. Zat – zat kimia ini berjumlah 23 macam dan diijinkan untuk
diekspor maupun diimport tetapi dengan pengawasan dan izin yang ketat dari Bea
Cukai, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perdagangan, Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) dan juga Direktorat IV Bareskrim Mabes Polri beserta Badan
Narkotika Nasional. Selama ini tidak ada pengawasan terhadap para importir maupun
4
eksportir apakah dia pernah berhubungan dengan para narapidana terkait kasus narkoba.
Jika seorang importir pmaupun eksportir pernah berhubungan langsung seperti
mengunjungi seseorang narapidana di dalam lapas maka diindikasikan dia sebelumnya
juga pernah berhubungan dalam penjualan prekursor kepada napi tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam upaya memberantas maraknya kasus narkoba yang terjadi di negara kita
selama ini, baik di masyarakat maupun yang terjadi di dalam Lembaga Pemasyarakatan
membuktikan bahwa masih lemahnya penanganan narkoba di Indonesia antara lain bisa
dilihat dari pengawasan terhadap peredaran gelap narkoba selain itu juga minimnya data
– data tentang kejahatan narkoba, baik itu si pelaku maupun pengguna narkoba itu
sendiri.
Lemahnya kualitas dan mentalitas sumber daya manusia aparat penegak hukum
di Indonesia adalah salah satu faktor utama kenapa penanganan kasus narkoba masih
kurang optimal. Penyebab dari kualitas dan mentalitas yang lemah selama ini
didasarkan pada faktor penghasilan berupa gaji yang dirasakan masih sangat kecil
sekali, karena gaji yang kecil maka beberapa oknum penegak hukum „berbisnis‟ dengan
para narapidana tersebut.
Dalam upaya meningkatkan kinerja aparat penegak hukum dalam memutus jalur
peredaran gelap narkoba terutama yang terjadi di dalam Lembaga Pemasyarakatan
(Lapas), maka diperlukan berbagai upaya antara lain adalah dengan cara
mengaplikasikan suatu sistem yang terintegrasi dengan menerapkan Teknologi
Informasi sebagai sarana mendukung kinerja aparat penegak hukum dalam
memecahkan kasus narkoba yang ditangani oleh Badan Narkotika Nasional.
5
Badan Narkotika Nasional bekerja sama dengan Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM selalu berupaya untuk mengawasi jalur
peredaran gelap narkoba yang terjadi di Lapas. Setelah dilakukan beberapa kali operasi
yang telah dilakukan oleh BNN dan Ditjenpas ditemukan bahwa selama ini terdapat
jalur peredaran gelap narkoba yang terjadi di masyarakat yang dikendalikan oleh para
narapidana dari dalam penjara.
Untuk memantau para narapidana yang ada di Lapas maka Badan Narkotika
Nasional memerlukan suatu sistem yang berisikan tentang data – data diri dari masing –
masing narapidana kasus narkoba yang ada di Lapas tersebut, data – data ini diperlukan
ketika terjadi suatu pengungkapan kasus narkoba di masyarakat dan ternyata ada
kaitannya dengan seseorang narapidana yang berada di Lapas. Data – data ini juga bisa
digunakan untuk rekomendasi import dan eksport prekursor yang ada di departemen
perdagangan, prekursor adalah zat – zat kimia yang umum digunakan di kalangan
umum tetapi juga sebagai bahan dasar pembuat narkoba, contohnya adalah pseudo
ephedrine yang digunakan di dalam obat batuk tetapi juga digunakan dalam pembuatan
ekstasi.
Selain digunakan untuk menampilkan data diri dari masing – masing narapidana
kasus narkoba diharapkan dapat juga untuk menampilkan data – data pengunjung dari
narapidana maupun tahanan tersebut. Data dari para pengunjung sangat diperlukan
karena selama dilakukan operasi di dalam Lapas ternyata narkoba yang ada di dalam
penjara didapat oleh para narapidana dari pengunjung yang memasukkan secara
sembunyi – sembunyi maupun menyuap aparat yang ada di dalam Lapas tersebut.
Selama ini data diri para narapidana maupun tahanan narkoba yang dilaporkan
dari Lapas yang dilaporkan kepada Badan Narkotika Nasional dan Ditjenpas hanya
6
berupa narasi saja dan tidak lengkap seperti tidak adanya foto maupun rumus sidik jari
dan hanya beberapa data saja seperti nama, alamat dan vonis saja. Data pengunjung
selama ini juga tidak pernah dilaporkan kepada Badan Narkotika Nasional maupun
Ditjenpas dari Lapas tersebut.
Penggunaan sistem berbasis komputer sangat diperlukan untuk menampung data
– data detail dari narapidana maupun tahanan secara lengkap dan akurat serta juga
menyimpan data – data dari para pengunjung narapidana tersebut sehingga bisa
membantu kinerja Badan Narkotika Nasional dalam memecahkan kasus narkoba dan
bahkan bisa juga digunakan instansi lainnya dalam memecahkan kasus – kasus lainnya
seperti terorisme.
Dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) melalui penggunaan Sistem
Informasi yang berbasiskan komputer sebagai media pembantu dalam mendatakan para
narapidana yang ada di Lapas akan sangat membantu dalam memecahkan masalah
narkoba. Selain itu penggunaan teknologi informasi ini bisa diintegrasikan dengan
sistem dari negara lain yang terhubung dengan Interpol sehingga jaringan – jaringan
kejahatan narkoba di seluruh dunia dapat dengan mudah diungkap.
Selain itu menyimpan data dari para narapidana narkoba, sistem ini diharapkan
akan sangat membantu dalam koordinasi antar aparat penegak hukum sehingga
pekerjaan dalam mengungkap kasus – kasus narkoba maupun kejahatan lainnya dapat
lebih mudah dikerjakan.
1.3 Batasan Masalah
Dalam melakukan pengembangan sistem informasi narapidana narkotika, ada
beberapa tahap yang harus dilakukan oleh perancang sistem. Di dalam penulisan ini,
penulis telah melakukan survey langsung di lapangan, penelitian, wawancara dengan
7
para petugas Lapas hingga tahap implementasi sistem dengan menggunakan data
registrasi napi, laporan data napi dari Lapas ke Ditjenpas serta surat keputusan
pengadilan yang dikeluarkan oleh Kejaksaan. Aplikasi menggunakan sistem berbasis
web menggunakan Hypertext Preprocessor (PHP) dan Mysql sebagai database-nya
serta menggunakan apache sebagai web servernya. Sedangkan untuk sistem operasi
menggunakan linux ubuntu versi 9.10 dengan menggunakan control panel ISPConfig
untuk memudahkan administrator sistem dalam mengelola web server nya. Untuk
memudahkan administrasi database menggunakan PHPMyAdmin karena sangat mudah
digunakan dan berbasis web. Pemodelan sistem menggunakan Unified Modelling
Language (UML) dengan Rational Rose Enterprise versi 7.0 sebagai alat bantu software
dan juga Microsoft Office Visio 2003 dalam pembuatan skema jaringan dan flowchart.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan tesis ini adalah melakukan pengembangan sistem
informasi lapas narkoba yang diharapkan dapat membantu Badan Narkotika Nasional
beserta instansi penegak hukum lainnya dalam mengungkap kejahatan – kejahatan
narkoba yang bersifat internasional dan lokal sehingga para penegak hukum bisa dapat
saling berbagi informasi mengenai para tersangka yang selama ini telah ditangkap dan
dipenjara, selain para penegak hukum yang berada di dalam negeri, sistem ini juga
digunakan untuk para penegak hukum yang tergabung dalam Interpol untuk saling
bertukar informasi. Karena sebagian besar saat ini narkoba dikendalikan dari dalam
penjara.
Selain tujuan penulisan diatas, tujuan lainnya adalah pembuatan database
narapidana yang tidak hanya sistem ini digunakan untuk menangani kejahatan narkoba
saja, tetapi juga digunakan untuk kejahatan – kejahatan lainnya yang berhubungan
8
dengan transaksi narkoba seperti money laundering atau pencucian uang dan juga
terorisme.
Sistem ini tidak hanya diharapkan untuk mengungkap kasus – kasus saja, tetapi
juga berguna untuk membantu membantu dalam pembuatan laporan Annual Report
Questionnaire (ARQ) yang harus diisi setiap tahun dan Biennial Report Questionaire
(BRQ) yang harus diisi setiap dua tahun sekali yang diberikan oleh UNODC (United
Nations Office on Drugs and Crime) kepada setiap badan yang mengawasi narkoba
ditiap negara nya masing-masing, yang dalam hal ini BNN mewakili Indonesia. Serta
sistem ini juga dapat mempermudah di dalam pelaporan kepada presiden dan
masyarakat Indonesia dalam bentuk LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah) setiap tahunnya. Di setiap LAKIP juga disertakan berapa jumlah anggaran
yang digunakan dalam suatu kegiatan, anggaran – anggaran ini bersumber dari pajak
masyarakat Indonesia sehingga setiap uang yang dikeluarkan harus dipertanggung
jawabkan, apakah dana yang digunakan telah benar – benar digunakan untuk menangani
permasalahan narkoba di Indonesia.
1.5 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan Tesis ini terdiri dari lima bab, agar mudah dipahami isi dari
masing – masing bab, maka dibuat sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab pendahuluan adalah pembukaan dari penulisan tesis yang
berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian serta sistematika penulisan.
9
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka menggambarkan segala hal yang berhubungan
dengan sistem informasi, Unified Modelling Language, Rational
Rose, dan bahasa interpreter Hypertext Preprocessor (PHP) juga
skema jaringan system, serta teori – teori lain yang mendukung
penulisan.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian membahas tentang metodologi penelitian yang
digunakan serta informasi yang berkaitan dengan tempat yang
diteliti untuk menunjang penulisan tesis, dan tahapan
pengembangan sistem.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab hasil dan pembahasan diuraikan mengenai
permasalahan, menerangkan tentang pembuatan sistem yang
merupakan solusi dari permasalahan dengan menggunakan teori-
teori yang telah diuraikan pada bab sebelumnya serta
perencanaan database dan tahapan perancangan aplikasi.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab penutup mengemukakan tentang kesimpulan beserta saran
dari penulisan tesis ini.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Sistem
Sistem merupakan satu kesatuan yang terbagi atas komponen atau elemen yang
dihubungkan satu sama lain untuk menjalankan aliran informasi, materi atau energi.
Pengertian lain sistem adalah kesatuan bagian – bagian yang saling berhubungan yang
berada di dalam suatu wilayah serta memiliki komponen – komponen penggerak.
Pengertian yang paling umum dari sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang
memiliki hubungan di antara mereka.
Sistem terdiri dari empat elemen, yaitu :
1. Objek, yaitu berupa bagian, elemen, ataupun variabel.
2. Atribut, dalam hal ini menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan
objeknya.
3. Hubungan internal, di dalam objek-objek di dalamnya.
4. Lingkungan, lokasi dari sistem itu berada.
2.2. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan sekumpulan komponen pembentuk sistem yang
mempunyai keterkaitan satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan
menghasilkan suatu informasi dalam bidang tertentu. Di dalam sistem informasi
diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini dikarenakan keanekaragaman
11
kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi
antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.
Definisi sistem informasi pada abad ke-21 telah bergeser menjadi teknologi
sistem informasi yang mempunyai lima komponen yaitu hardware, programs, data,
procedure dan people. Hubungan kelima komponen sistem infomasi bisa dilihat pada
gambar-1 sebagai berikut :
Machine Human
Hardware Programs Data Procedures People
Instructions
Actors
Gambar 2.1. Lima komponen sistem informasi
2.3. Data, Informasi dan Basis Data
Data adalah sekumpulan fakta yang menggambarkan keadaan di dalam
organisasi maupun lingkungan yang dilihat secara fisik. Data adalah bentuk jamak dari
bentuk tunggal data-item. Data adalah bentuk belum bias dilihat manfaatnya secara
langsung bagi si penerimanya dan diperlukan proses untuk dapat mengolahnya menjadi
informasi.
Informasi adalah kumpulan data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk yang
berguna dan berarti bagi si penerimanya selain itu informasi juga didefinisikan sebagai
pengetahuan yang didapat dari pembelajaran, pengalaman, dan atau instruksi. Namun
semua ini bisa dilihat dari konteksnya.
Bridge
12
Basis data atau database ialah kumpulan dari informasi yang berbasiskan
komputer sehingga pengelolaan data maupun informasi bisa dilakukan secara sistematik
dan cepat. Perangkat lunak yang digunakan di dalam basis data berbasiskan komputer
adalah Database Management System (DBMS).
2.4. Unified Modelling Language
Pemodelan (modeling) ialah suatu proses di dalam merancang suatu perangkat
lunak sebelum dilakukannya pengkodean (coding). Melakukan pembuatan sebuah
model dari sebuah sistem yang kompleks sangatlah penting karena kita tidak dapat
memahami sistem secara menyeluruh. Semakin kompleksnya sebuah sistem maka
semakin pentingnya teknik pemodelan yang digunakan dalam merancang sistem
tersebut.
Unified Modelling Language (UML) adalah sistem arsitektur yang
menggunakan Object Oriented Analysis Design dengan menggunakan satu bahasa yang
konsisten untuk menspesifisikan, memvisualisasikan, membangun, dan
mendokumentasikan obyek – obyek dari sebuah sistem software untuk memodelkan
bisnis dan komponennya. Dengan menggunakan UML dapat membantu tim dari sebuah
proyek untuk berkomunikasi, memeriksa potensi rancangannya dan menyetujui
arsitektur rancangan dari proyek software tersebut.
2.4.1. Sejarah Singkat UML
Pertama kali UML dikembangkan ialah pada akhir tahun 1994 sewaktu Grady
Booch dan Jim Rumbaugh dari Rational Software Corporation memulai pekerjaan
mereka di dalam menyatukan The Booch dan Metode OMT (Object Modelling
13
Technique). Pada musim gugur tahun 1995, Ivar Jacobson dan perusahaan yang pernah
menolaknya untuk bergabung dengan Rational dan usaha penggabungan ini
menghasilkan metode OOSE (Object Oriented Software Engineering). Usaha dari
Booch, Rumbaugh dan Jacobson berhasil dengan dikeluarkannya UML versi 0.9 dan
versi 0.91 pada Juni dan Oktober 1996.
Selama kurun waktu tahun 1996, jelas bahwa beberapa organisasi melihat UML
sebagai strategi untuk perusahaan. Pada Januari tahun 1997 beberapa perusahaan seperti
IBM, Object Time, Platinum Technologu, Ptech, Taskon, Reich Technologies dan
Softeam menggabungkan partner UML untuk bersama-sama membuat tanggapan UML
versi 1.1 yang sudah dilakukan revisi. UML versi 1.1 telah diresmikan oleh Object
Management Group (OMG) pada bulan November 1997, sedangkan UML versi 1.3
dikeluarkan pada kuartal kedua tahun 1999. Saat ini versi terbaru UML adalah 1.5 yang
dirilis bulan Maret 2003.
2.4.2. Pendahuluan Unified Modeling Language
Semantic (makna istilah) untuk semua notasi UML dalam model structural dan
model behavioral. Model structural (model statis) menekankan struktur obyek dalam
sebuah sistem, menyangkut kelas-kelas, interface, attribute dan hubungan antar
komponen. Model behavioral (model dinamis) menekankan perilaku obyek dalam
sebuah sistem, termasuk metode, interaksi, kolaborasi dan state history.
Unified Modeling Language mempunyai beberapa tujuan, yaitu :
1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif
untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan
dimengerti secara umum.
14
2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman
dan proses rekayasa.
3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam permodelan.
2.4.3. Diagram Unified Modeling Language
UML memiliki diagram grafis untuk membuat suatu model, yaitu :
1. Use Case Diagram
2. Class Diagram
3. Behavior Diagram :
Statechart Diagram
Activity Diagram
Interaction Diagram :
1. Sequence Diagram
2. Collaboration Diagram
4. Implementation Diagram :
Component Diagram
Deployment Diagram
Use Case Diagram menjelaskan manfaat sistem jika dilihat menurut
pandangan orang yang berada di luar system (actor). Diagram ini menggambarkan
fungsionalitas yang diharapkan dari suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem
berinteraksi dengan dunia luar. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat
sistem, dan bukan “bagaimana”.
Class Diagram membantu dalam visualisasi struktur kelas-kelas dari
suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Class
15
Diagram memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas
di dalam perancangan model dari suatu sistem.
Statechart Diagram digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis satu
kelas atau obyek. Statechart Diagram memperlihatkan urutan keadaan sesaat (state)
yang dilalui sebuah obyek, kejadian yang menyebabkan sebuah transisi dari satu
state atau aktivitas kepada yang lainnya dan aksi yang menyebabkan perubahan
state atau aktivitas.
Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem,
bagaimana masing-masing alur berawal, keputusan yang mungkin terjadi, dan
bagaimana mereka berakhir. Activity Diagram dapat memodelkan alur kerja dari
satu aktivitas ke aktivitas lainnya atau dari satu aktivitas ke dalam keadaan sesaat
(state). Juga sangat berguna ketika ingin menggambarkan perilaku parallel atau
menjelaskan bagaimana perilaku dalam berbagai use case berinteraksi.
Sequence Diagram menjelaskan interaksi antar obyek di dalam dan di
sekitar sistem yang disusun dalam suatu urutun waktu, secara khusus berhubungan
dengan use case. Usecase Diagram memperlihatkan tahap demi tahap apa yang
seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu di dalam use case.
Collaboration Diagram melihat pada interaksi dan hubungan terstruktur
antar obyek, dan lebih menekankan pada peranan masing-masing obyek.
Collaboration Diagram digunakan sebagai alat untuk menggambarkan interaksi
yang mengungkapkan keputusan mengenai perilaku sistem.
Component Diagram menggambarkan alokasi semua kelas dan obyek ke
dalam komponen-komponen dalam rancangan fisik sistem software. Diagram ini
16
memperlihatkan pengaturan dan ketergantungan antara komponen-komponen
software seperti source code, binary code dan komponen tereksekusi.
Deployment/Physical Diagram menggambarkan detil bagaimana
komponen dimasukkan dalam infrastruktur sistem, dimana komponen akan terletak
(pada mesin, server atau perangkat keras lainnya), bagaimana kemampuan jaringan
pada lokasi tersebut, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.
2.4.3.1. Kebutuhan Sistem
Kebutuhan adalah kondisi atau kemampuan yang harus dipenuhi oleh
software aplikasi yang akan dibuat. Kebutuhan untuk software aplikasi dibagi ke dalam
dua kelompok, yaitu functional requirement dan non-functional requirement.
Functional requirement
Functional Requirement menentukan tindakan yang dapat dimainkan sebuah
software aplikasi. Kebutuhan ini sering dimodelkan dalam bentuk use case
dalam use case model. Functional requirement juga menentukan masukan dan
keluaran dari sebuah software aplikasi. Functional requirement mencakup
kelebihan, kemampuan dan faktor keamanan software.
Non-Functional Requirement
Non-functional requirement menggambarkan atribut dari software aplikasi dan
lingkungannya. Kebutuhan ini biasanya masuk di dalam use case dan tercakup
dalam sifat use case tersebut.
Non-functional requirement dibagi menjadi :
17
o Usability requirement; mencakup faktor manusia (user), segi estetika,
konsistensi dalam user interface, help, wizard, materi pelatihan dan
sebagainya.
o Reliability requirement; mencakup frekuensi kesalahan, segi akurasi,
rata-rata selang waktu antar kesalahan dan sebagainya.
o Performance requirement; menentukan kondisi dalan functional
requirement. Sebagai contoh, untuk suatu aksi tertentu maka harus
ditentukan parameter untuk menentukan kecepatan, efisiensi, akurasi,
waktu respon dan sebagainya.
o Supportability requirement; mencakup kemampuan untuk melakukan
testing, perluasan cakupan, adaptasi, perawatan, perbaikan dan
sebagainya.
2.4.3.2. Identifikasi Kelas
Dalam melakukan identifikasi kelas, ada beberapa pendekatan yang dapat
digunakan adalah pendekatan dengan menggunakan pendekatan kata benda yang
diambil dari pernyataan permasalahan.
Pendekatan identifikasi kelas menggunakan kata benda dikemukakan oleh
Rebecca Wirfs Brock, Brian Wilker-Son dan Lauren Weiner. Dalam metode ini,
kebutuhan atau use case dilihat dari kata benda. Semua yang jamak diganti tunggal, kata
benda didaftar dan dipisahkan menjadi tiga kategori yaitu kelas yang berhubungan,
kelas yang tidak jelas dan kelas yang tidak berhubungan.
Sangat aman untuk menyeleksi kandidat kelas berdasarkan dua kategori yaitu
kelas yang berhubungan dan yang tidak berhubungan. Ingat selalu bahwa identifikasi
18
kelas dan diagram UML hanyalah suatu aktivitas pengulangan proses, maka beberapa
kelas mungkin perlu ditambahkan atau dipindahkan dari model, itu adalah kelebihannya
yang bersifat fleksibel. Setiap kandidat kelas harus dapat memformulasikan penyataan
tujuan, jika tidak maka hilangkan saja. Hati-hati dalam memilih dan mengidentifikasi
nama kelas.
Mengikuti pedoman sangat membantu dalam melakukan seleksi kandidat kelas
dari kategori kelas yang berhubungan dan yang tidak berhubungan dengan pernyataan
permasalahan.
Kerangkapan Kelas
Jangan menyimpan dua kelas yang mengandung informasi yang sama. Jika lebih
dari satu yang digunakan untuk menerangkan ide yang sama, maka pilih satu
yang paling sesuai dengan konteks dari sistem. Pilih kosakata secara hati-hati,
gunakan kata yang dapat dimengerti oleh pengguna sistem.
Perlu melihat ulang daftar kandidat kelas untuk melihat kelas mana yang
mempunyai kerangkapan. Jika kata berbeda digunakan untuk menjelaskan ide
yang sama, harus dipilih satu yang memenuhi pengertian dari konteks sistem dan
hilangkan yang lain.
Sifat Kelas
Berhati-hati menggunakan kata sifat. Sekali lagi, lihat ulang daftar kandidat
kelas dengan memperhatikan kata sifat. Pertanyaan utama adalah, apakah obyek
yang direpresentasikan dengan kata benda menunjukkan perbedaan ketika kata
sifat yang digunakan ?, Jika kata sifat kelas mempunyai kegunaan yang banyak
berbeda, atau kelas yang direpresentasikan dengan kata benda mempunyai
perbedaan apabila kata sifat yang digunakan, maka dibutuhkan kelas baru.
19
Sebagai contoh, anggota dewasa mempunyai perbedaan dari anggota muda,
maka keduanya harus diklarifikasikan sebagai kelas yang berbeda.
Atribut Kelas
Perhatian utama melihat daftar ulang kandidat kelas adalah mengidentifikasikan
kata benda yang merupakan atribut. Dia adalah kata benda yang bukan kelas,
digunakan hanya sebagai isi yang seharusnya diulang sebagai atribut. Proses ini
juga akan membantu mengidentifikasi atribut dari kelas dalam sistem. Sebagai
contoh, status klien dan demografis klien adalah bukan kelas tetapi atribut dari
kelas klien.
Kelas yang Tidak Berhubungan
Setiap kelas harus mempunyai tujuan dan setiap kelas harus diputuskan memang
dibutuhkan. Harus diformulasikan pernyataan dari tujuan untuk setiap kandidat
kelas. Jika tidak sesuai dengan pernyataan tujuan, sederhanakan dengan
menghilangkannya dari kandidat kelas.
Identifikasi kelas-kelas yang memainkan aturan dalam mencapai tujuan dan
kebutuhan sistem adalah sebagian besar aktivitas dari analisis berbasis obyek. Setiap
kelas harus jelas mendefinisikan dan dibutuhkan dalam konteks mencapai tujuan sistem.
Sudah tentu, beberapa kelas akan dihilangkan dari daftar atau ditemukan
kemudian. Tidak ada satu hal pun yang membernarkan pembentukan kelas. Proses
mengidentifikasi kelas dapat secara bertahap meningkatkan penyelesaian proses.
Masalah utama dengan pendekatan kata benda bergantung pada kelengkapan
dan kebenaran dari dokumen yang ada, hal ini sangat jarang dalam kehidupan nyata.
Dokumentasi sistem mungkin mengakibatkan terlalu banyak kandidat kelas dan
20
pendekatan ini akan sangat mendidik dan berguna sekali jika digabungkan dengan
pendekatan-pendekatan lain.
2.4.3.3. Use Case Modeling
Use case modeling adalah teknik paling sederhana dan paling efektif untuk
memodelkan kebutuhan sistem berdasarkan pandangan user. Use case modeling
digunakan untuk memodelkan bagaimana sistem atau kerja nyata dari sistem atau
bagaimana user ingin sistem itu bekerja. Use case pada dasarnya adalah langkah awal
dari analisis berdasarkan obyek dengan UML.
Use case model terdiri dari actor dan use case. Actor merepresentasikan user
dan sistem lain yang berinteraksi dengan sistem. Use case model sesungguhnya
merepresentasikan tipe dari user, bukan suatu hal dari user. Use case merepresentasikan
karakteristik sistem, skenario dari tujuan sistem ke dalam reaksi untuk menggerakkan
actor. Digmbarkan dengan elips.
Use case adalah skenario untuk memahami kebutuhan sistem. Use case model
dapat menjadi kerangka dalam proyek pengembangan, perencanaan dan dokumentasi
dari kebutuhan sistem. Use case adalah interaksi antara user dan sistem,
menggambarkan tujuan dari user dan tanggapan dari sistem untuk user. Use case model
mencoba untuk mensistematiskan identifikasi dari kegunaan sistem dan tanggapan dari
sistem. Use case model juga dapat mencakup kelas-kelas hubungan yang dimiliki oleh
sub-sistem dari sistem.
Setiap use case atau scenario merepresentasikan apa yang user ingin lakukan.
Setiap use case harus mempunyai nama dan deskripsi teks pendek, hanya sedikit
paragraph.
21
2.4.3.4. Identifikasi Actor
Mengidentifikasi jenis actor adalah sama panjangnya dengan
mengidentifikasikan kelas, struktur, hubungan, atribut dan karakteristik. Actor
merepresentasikan aturan user yang memainkan dengan timbal-balik dari sistem. Ketika
menentukan actor, sangat penting untuk berfikir mengenai aturan rata-rata dari orang
atau jenis pekerjaan. User mungkin memainkan lebih dari satu aturan. Actor harus
merepresentasikan user tunggal.
Harus mengidentifikasi actor dan mengerti bagaimana mereka akan berguna
dan berinteraksi dengan sistem. Kandidat untuk actor dapat ditemukan dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
Siapa yang akan menggunakan sistem tersebut ?
Kelompok mana yang paling membutuhkan bantuan dari sistem untuk
melakukan suatu pekerjaan. ?
Kelompok pengguna mana yang membutuhkan bantuan penampilan fungsi
sistem ?
Fungsi ini dapat merupakan fungsi utama dan fungsi sekunder, seperti
administrasi.
Apa masalah dari penyelesaian aplikasi (untuk siapa) ?
Bagaimana user menggunakan sistem (use case) ?
Apa yang mereka lakukan dengan sistem ?
2.4.3.5. Menemukan Use case
Langkah-langkah untuk menemukan use case adalah sebagai berikut :
22
1. Untuk setiap actor, temukan tugas dan fungsi yang actor harus dapat
lakukan atau yang sistem butuhkan dari actor untuk melakukan. Use case
harus merepresentasikan kegiatan dari kejadian untuk menghasilkan tujuan.
2. Beri nama untuk setiap use case.
3. Deskripsikan masing-masing use case.
2.4.3.6. Penamaan Use Case
Penamaan use case harus menguntungkan deskripsi global dari fungsi use case.
Nama harus mengekspresikan apa yang terjadi ketika bagian dari kinerja use case
bekerja, Jacobson merekomendasikan penamaan dalam kata kerja atau kata kerja dan
kata benda. Penamaan harus dilakukan dengan hati-hati, deskripsi dari use case harus
merupakan gambaran dan tetap.
Use case adalah alat utama dalam menggambarkan kebutuhan. Menggambarkan
use case adalah salah satu langkah pertama yang penting untuk melakukan sesuai
dengan kebutuhan. Setiap use case adalah kebutuhan yang berpotensi. Setiap use case
atau scenario merepresentasikan apa yang user ingin lakukan.
2.5. Rational Rose
Dalam melakukan suatu rancangan sistem berbasis computer, langkah awal yang
penting dilakukan adalah membuat analisis sistem berupa diagram. Hal ini bertujuan
agar si programmer nantinya tidak mengalami kesulitan. Simbol-simbol diagram UML
yang digunakan dalam penulisan tesis ini dibuat dengan menggunakan Software
Rational Rose Enterprise Versi 7
23
2.5.1. View dalam Rational Rose
Saat membuat suatu model untuk membangun software atau sistem, terdapat
berbagai cara pandang (view). Dalam Rational Rose terbagi menjadi :
Use Case View
Use case view membantu untuk memahami dan menggunakan sistem yang kita
modelkan. View ini melihat pada bagaimana actor dan use case berinteraksi.
Terdapat beberapa diagram yang digunakan dalan use case view, yaitu :
o Use case diagram
o Sequence diagram
o Collaboration diagram
o Activity diagram
Logical view
Logical view mengarah pada persyaratan (requirements) functional system.
View ini melihat pada kelas-kelas dan hubungan antar kelas-kelas tersebut.
Diagram dalam view ini adalah :
o Class diagram
o Sequence diagram
o Collaboration diagram
o Statechart diagram
Component view
Component view diagram mengarah pada pengaturan software. View ini
mengandung informasi mengenai komponen-komponen software, komponen
tereksekusi (executable) dan library untuk sistem yang dimodelkan. Hanya ada
satu jenis diagram yang digunakan pada view ini, yaitu component diagram.
24
Deployment view
Deployment view memperlihatkan pemetaan setiap proses ke dalam hardware.
View ini paling bermanfaat ketika kita membuat model suatu sistem yang
diterapkan dalam lingkungan arsitektur yang terdistribusi dalam menerapkan
aplikasi dan server pada lokasi yang berbeda. View ini hanya memiliki satu
diagram, yaitu deployment diagram.
2.5.2. Use Case Model
Use case model adalah model yang menggambarkan kebutuhan software dalam
bentuk use case – use case. Use case model dibuat untuk mengidentifikasi kegunaan
yang penting secara konseptual dari software yang akan dibuat dan lingkungannya.
Dalam suatu proyek rekayasa software, ketika mendapat persetujuan dari
pemohon mengenai use case model yang ditawarkan, ini berarti bahwa aplikasi yang
akan dibangun sesuai dengan apa yang dikehendaki pemohon. Use case model
digunakan untuk mendiskusikan aplikasi yang sedang dibangun dengan pemohon
selama proses pembuatan. Dalam hal ini use case model berperan sebagai “perjanjian”
bersama tentang aplikasi yang akan dibuat antara pihak pemohon dengan pengembang.
2.5.3. Use Case Diagram
Use case diagram merupakan diagram yang menampilkan hubungan (interaksi)
antara actor dengan use case. Use case digunakan untuk menunjukkan relationship
(hubungan) antara actor sebagai pengguna sistem dengan use case yang digunakan. Use
case dilakukan setidaknya oleh satu actor yang direpresentasikan dengan simbol orang
yang dihubungkan dengan garis yang menunjukkan hubungan komunikasi.
25
Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap
kebutuhan sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama
tahap perancangan, use case diagram menetapkan perilaku (behavior) sistem saat
diimplementasikan. Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau beberapa use case
diagram.
Use case diagram menggambarkan secara grafis perilaku software aplikasi.
Diagram tersebut memberikan gambaran mengenai software aplikasi menurut sudut
pandang pengguna dari software aplikasi tersebut. Sebuah use case diagram
mengandung :
Actor
Actor menggambarkan pengguna software aplikasi. Actor membantu
memberikan suatu gambaran jelas tentang apa yang harus dikerjakan software
aplikasi. Sebagai contoh : sebuah actor dapat memberikan masukan ke dalam
dan menerima informasi dari software aplikasi. Perlu dicatat bahwa sebuah actor
berinteraksi use case, tetapi tidak memiliki kontrol atas use case. Sebuah actor
mungkin seorang manusia, satu device hardware atau sistem informasi lain.
Actor
Gambar 2.2. Simbol Actor
26
Use case
Use case menggambarkan perilaku software aplikasi, termasuk di dalamnya
interaksi antara actor dengan software aplikasi tersebut.
Secara umum, use case adalah :
Pola perilaku software aplikasi.
Urutan transaksi yang berhubungan yang dilakukan oleh satu actor
dengan software aplikasi.
Sistem atau “benda” yang memberikan sesuatu yang bernilai kepada
actor.
Use case dibuat berdasarkan keperluan actor. Use case harus merupakan “apa”
yang dikerjakan software aplikasi, bukan “bagaimana” software aplikasi
mengerjakannya.
Setiap use case harus diberi nama yang menyatakan apa hal yang dicapai dari
hasil interaksinya dengan actor. Nama use case boleh terdiri dari beberapa kata
dan tidak boleh ada dua use case yang memiliki nama yang sama. Dapat
memberikan deskripsi tentang suatu use case dalam jendela dokumentasi untuk
memperjelas maksud use case tersebut.
Use Case
Gambar 2.3. Simbol Use case
Kadang-kadang tidak dapat mencakup semua keperluan suatu software aplikasi
dalam satu use case. Oleh karena itu biasanya, menempatkan dan mengatur
27
sebuah koleksi dari beberapa use case dalam berbagai paket use case (use case
package).
Package
Gambar 2.4. Simbol Package
Uses relationship
Uses relationship digambarkan dengan simbol panah, menggembarkan
hubungan antara actor dengan use case.
«uses»
Gambar 2.5. Simbol Uses Relationship
Interaksi antara actor dan use case
Untuk menggambarkannya dalam use case model biasanya digunakan
association relationship yaitu :
<<Uses>>
Hubungan <<uses>> menunjukkan bahwa prosedur dari use case
merupakan bagian dari prosedur yang menggunakan use case. Tanda
panah menunjukkan keadaan tidak mengakibatkan pemanggilan prosedur
dalam menggunakan use case. Relasi uses antara use case ditunjukkan
28
dengan panah generalisasi dari use case. Use case yang dilakukan secara
berulang, digunakan untuk meminimalkan pekerjaan.
<<Extends>>
Hubungan extend antar use case berarti bahwa suatu use case merupakan
tambahan dari use case yang lain jika kondisi atau syarat tertentu
dipenuhi. Jika prosedur dari use case merupakan alternatif untuk
menjelaskan use case lain. Use case akan dikerjakan apabila salah satu
syarat terpenuhi. Hubungan generalisasi antar use case menunjukkan
bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.
<<Include>>
Hubungan include menggambarkan suatu use case seluruhnya meliputi
kegunaan dari use case lainnya. Sebuah use case dapat melakukan
include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam
dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang melakukan
include akan dipanggil setiap kali use case yang melakukan include
dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat melakukan include oleh
lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat
dihindari.
2.5.4. Class Diagram
Class diagram membantu kita dalam visualisasi struktur kelas-kelas dari suatu
sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Class diagram
memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas di dalam
perancangan model (dalam logical view) dari suatu sistem.
29
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan obyek
dan merupakan inti dari pengembangan dan rancangan berorientasi obyek. Class
menggambarkan keadaan (atribut atau properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan
layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode atau fungsi).
Selama proses analisis, class diagram memperlihatkan aturan-aturan dan
tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem. Selama tahap perancangan,
class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang membentuk
arsitektur sistem yang dibuat.
Class diagram memberikan gambaran umum dari sistem dengan menunjukkan
kelasnya dan relationship (hubungan) di antara mereka. Class diagram bersifat static
(tidak berubah) yang akan menunjukkkan apa itu interaksi tetapi tidak menjelaskan apa
yang terjadi ketika mereka melakukan interaksi.
Class diagram juga merupakan landasan untuk component diagram dan
deployment diagram. Dalam sebuah model mungkin terdapat beberapa diagram kelas
dengan spesifikasi tersendiri.
Simbol-simbol yang digunakan untuk membentuk class diagram dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Symbol association undecided directional adalah simbol yang menggambarkan
relationship (hubungan) antar kelas dimana arah tujuannya tidak terbatas (undecided
directional).
Gambar 2.6. symbol association undecided directional
30
Symbol association uni-directional adalah simbol yang menggambarkan
relationship (hubungan) antar kelas dimana hanya satu arah tujuannya (uni directional).
Gambar 2.7. symbol association uni-directional
Symbol association bi-directional adalah simbol yang menggambarkan
relationship (hubungan) antar kelas di mana terdapat dua arah tujuan (bi-directional)
Gambar 2.8. Symbol association bi-directional
Symbol multiplicity optional adalah simbol yang menggambarkan 0 atau 1
permintaan (zero or one). Symbol n . . m mengidentifikasikan “n” ke “m” permintaan.
0 . . 1
Gambar 2.9. Symbol multiplicity optional
Symbol M : Mandatory adalah symbol yang menggambarkan hanya tepat satu
permintaan (exactly one). Dilambangkan dengan angka 1 (satu).
1
Gambar 2.10. symbol M : Mandatory
Symbol M : Many (zero or more) adalah symbol yang menggambarkan tidak
ada batas pada setiap nomor permintaan (termasuk tidak ada permintaan).
0 . . * or *
Gambar 2.11. symbol M : Many (Zero or More)
31
Symbol class (no details) adalah symbol yang menggambarkan nama kelas tetapi
tidak memperinci jenis atribut atau operasi yang dilakukan oleh kelas tersebut.
Gambar 2.12. Simbol Class (No Details)
Simbol class adalah simbol yang menggambarkan nama kelas, atribut
(komponen atribut meliputi : tipe, nilai standar, parameter, tipe parameter dan lain-lain)
serta operasi yang dilakukan oleh class tersebut.
Gambar 2.13. Simbol Class
Simbol aggreagation adalah simbol yang digambarkan dengan sebuah garis
yang dihubungkan dengan simbol „diamond‟ yang digunakan sebagai garis penghubung
antar kelas yang menunjukkan relasi dari kelas yang merepresentasikan keseluruhan
dari kelas.
Gambar 2.14. Simbol Aggregation
32
Simbol note adalah simbol yang menggambarkan catatan-catatan penting misal
untuk komentar maupun aturan-aturan (constraint).
Gambar 2.15. Simbol Note
2.5.5. Collaboration Diagram
Collaboration diagram melihat pada interaksi dan hubungan terstruktur antar
obyek. Tipe diagram ini menekankan pada hubungan (relationship) antar obyek,
sedangkan sequence diagram menekankan pada urutan kejadian. Dalam satu
collaboration diagram terdapat beberapa object, link dan message. Collaboration
diagram digunakan sebagai alat untuk menggambarkan interaksi yang mengungkapkan
keputusan mengenai perilaku sistem.
Collaboration diagram juga merupakan diagram interaksi (seperti sequence
diagram). Diagram ini akan memberitahukan informasi yang sama seperti pada
sequence diagram. Bedanya, pada collaboration diagram adalah hanya memfokuskan
pada pengganti tugas atau obyek setiap waktu setiap pesan dikirimkan.
Simbol-simbol yang digunakan Rational Rose dalam membentuk suatu
collaboration diagram :
Simbol actor adalah simbol yang menggambarkan seorang pemakai yang
bertugas menampilkan beberapa tindakan (action).
Gambar 2.16. Simbol Actor
33
Simbol class object adalah menggambarkan obyek dari kelas yang menerima
pesan. Tanda titik dua (:) harus ada untuk menandakan nama dari sebuah obyek.
Gambar 2.17. Simbol Class Object
Simbol association role adalah simbol yang menggambarkan relationship
(hubungan) antar obyek.
Gambar 2.18. Simbol Association Role
Simbol synchronous message adalah simbol yang menggambarkan siklus dari
obyek.
Gambar 2.19. Simbol Synchronous Message
2.5.6. Sequence Diagram
Sequence diagram menjelaskan interaksi obyek yang disusun dalam suatu urutan
waktu. Diagram ini secara khusus berhubungan dengan use case. Sequence diagram
memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan
sesuatu di dalam use case. Tipe diagram ini sebaiknya digunakan di awal tahap
perancangan atau analisa karena kesederhanaannya dan mudah untuk dimengerti.
34
Sequence diagram merupakan diagram yang menampilkan tingkah laku dari
obyek dalam use case dengan mendeskripsikan obyek dan pesan yang mereka lalui.
Diagram dibaca dari kiri ke kanan dan menurun.
Beberapa simbol yang digunakan dalam pembuatan sequence diagram :
Simbol activation adalah simbol yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan
oleh obyek.
Gambar 2.20. Simbol Activation
Simbol life line adalah symbol yang menggambarkan ketika suatu obyek
dihilangkan.
Gambar 2.21. Simbol Life Line
Simbol object adalah simbol yang menggambarkan obyek dari kelas yang
menerima pesan. Tanda titik dia (:) harus ada untuk menandakan nama dari sebuah
obyek.
Gambar 2.22. Simbol Object
35
Simbol synchronous message adalah simbol yang menggambarkan siklus dari
obyek.
Gambar 2.23. Simbol Synchronous Message
2.5.7. Activity Diagram
Activity diagram memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses bisnis dan
urutan aktivitas dalam suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan sebuah flowchart
karena dapat memodelkan sebuah alur kerja dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya atau
dari satu aktivitas ke dalam keadaan sesaat (state). Seringkali bermanfaat bila membuat
sebuah activity diagram terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk
membantu memahami proses secara keseluruhan. Activity diagram juga sangat berguna
ketika menggambarkan perilaku parallel atau menjelaskan bagaimana perilaku dalam
berbagai use case berinteraksi.
Diagram ini berguna untuk melakukan suatu analisa terhadap use case dengan
menjelaskan tindakan (action) mana yang harus diambil dan kapan harus dilakukan,
menjelaskan urutan dari algoritma yang cukup kompleks, serta membuat model dan
aplikasi dengan proses yang berurutan. Diagram ini menunjukkan alur dari kegiatan
yang ada pada sistem tetapi tidak memberikan perincian mengenai bagaimana suatu
obyek berperilaku atau bagaimana suatu obyek bekerja sama dengan obyek lainnya.
Diagram ini dibaca dari atas ke bawah dan memiliki cabang dan percabangan yang
menunjukkan suatu kondisi.
Activity diagram dibuat jika memang harus menjelaskan proses bisnisnya secara
mendetail dan kompleks sekali. Untuk beberapa kasus tidak perlu dibuat bila sistem
36
tidak sekompleks yang dibayangkan karena hanya menjelaskan alur kegiatan saja, tidak
sepenting membuat use case diagram.
Simbol-simbol yang digunakan dalam activity diagram adalah :
Simbol activity adalah simbol yang menggambarkan proses aktivitas berupa
pengolahan data pada sistem.
Gambar 2.24. Simbol Activity
Simbol decision, branching adalah simbol yang menggambarkan percabangan
yang didasarkan pada sejumlah kondisi dalam pengambilan keputusan.
Gambar 2.25. Simbol Decision, Branching
Simbol synchronization bar adalah simbol yang menggambarkan pembagian
aktivitas menjadi dua ataupun menggabungkan dua buah aktivitas (join).
Gambar 2.26. Simbol Synchronization Bar
Simbol action flow adalah simbol yang menggambarkan aliran atau arus dari
proses yang sedang berjalan.
Gambar 2.27. Simbol Action Flow
37
Simbol initial state, start adalah simbol yang menggambarkan awal dari proses
(start).
Gambar 2.28. Simbol Initial State, Start
Simbol final state, end adalah simbol yang menggambarkan akhir dari proses
(end).
Gambar 2.29. Simbol Final State, End
2.5.8. Statechart Diagram
Statechart diagram digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis satu kelas
atau obyek. Statechart diagram memperlihatkan urutan keadaan sesaat (state) yang
dilalui sebuah obyek, kejadian yang menyebabkan sebuah transisi dari satu state atau
aktivitas kepada yang lainnya dan aksi yang menyebabkan perubahan satu state atau
aktivitas. Statechart diagram khusunya digunakan untuk memodelkan tahap-tahap
tertentu dari sebuah siklus obyek, sedangkan activity diagram paling cocok digunakan
untuk memodelkan urutan aktivitas dalam suatu proses.
Simbol-simbol yang digunakan dalam statechart diagram adalah :
Simbol state adalah simbol yang menggambarkan proses aktivitas berupa
pengolahan data pada sistem.
Gambar 2.30. Simbol State
38
Simbol state tansation adalah simbol yang menggambarkan aliran atau arus dari
proses yang sedang berjalan.
Gambar 2.31. Simbol State Transation
Simbol start state adalah simbol yang menggambarkan awal dari proses (start).
Gambar 2.32. Simbol Start State
Simbol end state adalah simbol yang menggambarkan akhir dari proses (end).
Gambar 2.33. Simbol End State
2.5.9. Component Diagram
Component diagram menggambarkan alokasi semua kelas dan obyek ke dalam
komponen-komponen dalam perancangan fisik sistem software. Satu atau lebih
component diagram dapat dibuat untuk menggambarkan komponen dan paket atau
menerangkan isi dari tiap-tiap komponen.
Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen
piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. Komponen piranti
lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik
library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run
39
time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan atau package, tapi dapat
juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa
interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen
lain.
Simbol component menggambarkan sepotong bagian fisik dari implementasi
suatu sistem, mencakup kode software.
Gambar 2.34. Simbol Component
2.5.10. Deployment Diagram
Setiap model hanya memiliki satu diagram deployment. Diagram ini
memperlihatkan pemetaan software kepada hardware. Deployment/ Physical diagram
menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem,
dimana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras lainnya),
bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server dan hal lain
yang bersifat fisikal.
Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lainnya yang
digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar
node dan requirement dapat didefinisikan dalam diagram ini.
Simbol processor menggambarkan processor apa saja yang digunakan dalam
mengalokasikan proses-proses yang terjadi dalam sistem.
40
Gambar 2.35. Simbol Processor
Simbol device menggambarkan peralatan apa saja yang digunakan dalam
mengalokasikan proses-proses yang terjadi dalam sistem.
Gambar 2.36. Simbol Device
Simbol connection menggambarkan hubungan yang terjadi antara processor
dengan peralatan yang digunakan dalam sistem.
Gambar 2.37. Simbol Connection
2.5.11. Model Analisis
Elemen model yang terdapat dalam model analisis disebut kelas analisis. Kelas
analisis adalah kelas ber-stereotype “boundary”,”control” atau “entity” yang
menggambarkan sebuah konsep awal mengenai “benda” dalam sistem aplikasi yang
memiliki tanggung jawab dan perilaku.
41
Boundary
Kelas boundary adalah kelas yang memodelkan interaksi antara satu atau lebih
actor dengan sistem. Kelas boundary memodelkan bagian dari sistem yang
bergantung pada pihak lain disekitarnya dan merupakan pembatas sistem dengan
dunia luar. Kelas boundary dapat berupa :
User interface yang merupakan sarana komunikasi antara sistem dengan
user, misalnya jendela (window) dalam GUI.
System interface yang merupakan sarana komunikasi antara sistem
dengan sistem informasi lainnya, misalnya communication protocol.
Device interface yang merupakan sarana komunikasi antara sistem
dengan device (alat), seperti printer, sensor dan sebagainya.
Control
Kelas control digunakan untuk memodelkan “perilaku mengatur”, khusus untuk
satu atau beberapa use case saja. Control object biasanya mengontrol obyek lain.
Control object mengkoordinasikan perilaku sistem dan menggambarkan
dinamika dari suatu sistem, menangani tugas utama dan mengontrol alut kerja
suatu sistem.
Perilaku sebuah control object erat hubungannya dengan realisasi suatu use case
tertentu. Control object “menjalankan” realisasi dari use case tersebut. Tidak
semua use case memerlukan control object.
42
Kelas control tidak dipengaruhi perubahan disekelilingnya. Kelas ini
menggunakan atau membuat isi dari kelas entity dan biasanya memasngkan
kelas boundary dengan kelas entity.
Entity
Kelas entitas memodelkan informasi yang harus disimpan oleh sistem. Kelas
entitas memperlihatkan struktur data dari sebuah sistem. Oleh karena itu, kelas
ini membantu untuk memahami apa yang kira-kira akan ditawarkan oleh sistem
kepada user.
Obyek entitas biasanya bersifat pasif dan tetap (tidak berubah-ubah). Tanggung
jawab utama obyek ini adalah untuk menyimpan dan mengatur informasi dalam
sistem.
2.6. Perangkat Teknologi yang Digunakan
Untuk membangun aplikasi Sistem Informasi Lapas Narkoba yang berbasiskan
web diperlukan beberapa sumber daya yang salah satu diantaranya adalah perangkat
dari teknologi itu sendiri. Untuk membangun Sistem Informasi Lapas Narkoba,
teknologi aplikasi yang digunakan berbasiskan open source untuk mendukung gerakan
IGOS (Indonesia Goes Open Source) yang dicanangkan pemerintah. Adapun perangkat
teknologi yang digunakan dalam pembangunan aplikasi Sistem Informasi Lapas
Narkoba berbasis web ini dapat dilihat pada gambar berikut.
43
Skema jaringan
Sistem Informasi Lapas Narkoba
Modem
ADSL
( Speedy )
INTERNET DAN VPN IP
`
Terinstal
Aplikasi
OpenVPN
OpenVPN Remote Access
VPN server
Server Aplikasi
Lapas
Seluruh
Indonesia
Modem
VPN IP
`
Terinstal
Aplikasi
OpenVPN
Kepolisian
Modem
VPN IP
`
Terinstal
Aplikasi
OpenVPN
Kejaksaan
Pimpinan
Ditjen
Pemasyarakatan
Jaringan
Wifi
Mall / Gedung DPR /
lainnya
Firewall
BNN
Modem VPN IP
`
Terinstal
Aplikasi
OpenVPN
Pengadilan
Modem VPN IP
`
Terinstal
Aplikasi
OpenVPN
Ditjen
Pemasyarakatan
Gambar 2.38. Skema Jaringan Sistem Informasi Lapas Narkoba
2.7. Sistem Jaringan Sistem Informasi Lapas Narkoba
Di dalam jaringan computer system informasi lapas narkoba untuk setiap
Kementerian atau Lembaga terhubung menggunakan teknologi VPN IP yang
menggunakan metode site to site VPN sehingga kecepatan menjadi prioritas utama.
Sedangkan untuk hubungan dari Lapas – Lapas ke server pusat hanya menggunakan
ADSL saja dan menggunakan metode remote access VPN, penggunaan ini lebih murah
dari segi biaya tetapi kecepatan akses lebih sedikit.
44
INTERNET
Remote Access
VPN Key
Remote Access
VPN ServerFirewall
Web Server Database
Server
Security System Application System
Gambar 2.39. Perangkat Teknologi yang Digunakan
2.8. Pengertian Firewall
Firewall adalah teknologi pengamanan yang digunakan saat ini untuk
“menyaring” aktifitas yang masuk atau keluar ke dalam sistem. Firewall dibagi kedalam
dua macam yaitu yang bekerja di network layer dan yang bekerja di application layer.
Untuk firewall yang bekerja di network layer, proses firewall adalah membuka atau
menutup port dan juga membuat DMZ (Demiliterized Zone) sehingga sistem yang
digunakan di dalam firewall bisa menggunakan IP local untuk bisa melakukan transaksi
di internet, sedangkan IP public nya diletakkan di dalam firewall untuk mengelabui para
cracker jika sewaktu-waktu sistem itu diserang. Teknologi firewall yang digunakan
adalah iptables dan sudah termasuk di dalam sistem operasi linux. Sedangkan untuk
firewall yang bekerja di application layer menggunakan mod_security modul yang ada
di apache web server.
45
INTERNET
Remote Access
VPN Key
FirewallPort 80 accept
Port 5050 reject
Port 80 transaction
Port 80 transaction
Gambar 2.40. Proses Kerja Firewall
2.9. Pengertian Remote Access VPN
Remote access VPN adalah proses autentifikasi Virtual Private Network (VPN)
dengan menggunakan kunci digital yang diletakkan di dalam komputer / PC dan kunci
digital itu dibuat oleh remote access VPN server. Untuk melakukan otentifikasi setiap
kali sebuah client melakukan transaksi, kunci digital akan dicocokkan oleh server
apakah dia boleh masuk ke dalam jaringan di dalam atau tidak. Teknologi remote access
VPN yang digunakan adalah menggunakan OpenVPN.
46
INTERNET
Remote Access
VPN Key
Remote Access
VPN Server
Firewall
Port 80
Port 80
Security System
Otentifikasi VPN
Gambar 2.41. Proses Remote Access VPN
2.10. Pengertian Web Server
Web Server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima
permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke
dalam format HTML. Terdapat beberapa format selain HTML yaitu PHP atau ASP,
tetapi format – format tersebut hanyalah berfungsi untuk menghubungkan HTML
dengan database. Web server saat ini di dominasi oleh Apache yang berbasiskan open
source dan sudah sangat mudah untuk diinstall. Banyak aplikasi yang sudah
menggabungkan Apache dengan modul – modul lain seperti PHP dan Mysql, baik itu
yang berbasiskan Windows maupun Linux. Aplikasi gabungan itu antara lain adalah
XAMPP.
INTERNET
Port 80
Port 80
Gambar 2.42. Proses Web Server
47
2.11. Pengertian PHP
PHP adalah singkatan dari Hypertext PreProcessors, PHP saat ini adalah bahasa
pemrograman interpreter yang paling banyak digunakan saat ini dikarenakan bersifat
open source dan juga paling banyak didukung oleh banyak web server. PHP dapat
digunakan oleh banyak sistem operasi dari Windows, Linux maupun BSD. PHP
umumnya diintegrasikan dengan aplikasi database yang juga open source seperti
MySQL maupun PostgreSql, tapi bisa juga diintegrasikan dengan Microsoft SQL,
Access maupun Oracle.
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Sistem yang selama ini berjalan dari laporan data narapidana narkotika di
Lembaga Pemasyarakatan.
Sistem pelaporan selama ini dari Lembaga Pemasyarakatan ke Direktorat
Pembinaan Khusus Narkotika adalah menggunakan form yang sudah standar, tetapi di
dalam form tersebut data – data tidak bisa dipakai untuk proses penyelidikan lebih
lanjut, contoh data yang sangat dibutuhkan untuk penyelidikan lebih lanjut adalah foto
dan sidik jari yang selama ini dibuat di dalam laporan polisi hanyalah berupa rumus saja
dan bukan berbentuk image, selain itu juga data – data pengunjung yang datang. Kenapa
data pengunjung sangat penting, karena selama ini diindikasikan narkoba paling „aman‟
dikendalikan dari dalam penjara itu sendiri.
Data – data yang ada selama ini dari tiap – tiap narapidana adalah SP21 ( Surat
Penyidikan Sudah Lengkap) dari kepolisian yang sudah disetujui kejaksaan. SP21 itu ini
berisi antara lain : surat perintah penangkapan, berita acara penangkapan, surat perintah
penahanan, berita acara penahanan, surat panggil saksi, surat perintah penyitaan, berita
acara penyitaan, form model B, surat perintah tugas, surat perintah penyidikan dan
SP21.
Setelah proses persidangan akan terdapat putusan apakah terdakwa bebas atau
tidak. Jika tersangka dinyatakan bebas dan jaksa tidak terima terhadap keputusan bebas
itu maka jaksa bisa mengajukan kasasi, dan jika jaksa menerima putusan bebas itu maka
49
si terdakwa dapat secara langsung dinyatakan bebas. Jika terdakwa dinyatakan bersalah
maka dia bisa mengajukan banding ke pengadilan yang berada satu tingkat diatas dan
jika tidak maka terdakwa akan ditetapkan sebagai narapidana maka dari pengadilan
akan mengeluarkan surat putusan pengadilan, setelah selesai semua berkas ini akan
masuk ke bagian registrasi di lapas tersebut dan pegawai registrasi lapas akan
melakukan pendataan terhadap narapidana tersebut.
Di dalam proses selama penahanan di dalam penjara napi bisa mengajukan
pembebasan bersyarat dengan syarat narapidana sudah menjalani 2/3 masa tahanan, hal
ini dilakukan karena lapas yang ada di Indonesia selama ini sudah kelebihan kapasitas.
Di dalam proses pembebasan bersyarat disini narapidana harus melaporkan dirinya
setiap satu bulan sekali sampai dia benar-benar dinyatakan bebas.
50
KEJAKSAANPOLRI
Penangkapan
tersangka
START
Buat berkas
perkara
Berkas perkara
yang belum P21
Ajukan berkas
perkara untuk
SP21 ke
kejaksaan
Periksa berkas
Apakah berkas
sudah lengkap ?
Cek berkas
perkara untuk
SP21
Tidak
Terbitkan SP21
Ya
PENGADILAN NEGERI
Serahkan ke
pengadilan
Terima berkas
SP21
Sidang tersangka
Berkas perkara
yang sudah
dinyatakan
lengkap / SP21
Berkas tersangka
yang sudah SP21
Bersalah ?
Bebas
Banding ?
Ya
Penahanan
tersangka di
Lapas / Rutan
LAPAS / RUTANPENGADILAN TINGGI
Ajukan kasasi
?
Tidak
Tidak
Sidang tersangka
Bersalah ?
Ya
Ya
Ya
Catat data – data
napi
Ajukan pembebabasan
bersyarat setelah 2/3 masa
tahanan ?
Hukuman mati
?
Eksekusi
Tidak
Ya
Tidak
Bebas
Tidak
Hukuman mati
?
Tidak
EksekusiYa
Bebas bersyarat
Wajib lapor
NARAPIDANA
Jalani sisa masa
tahanan
Bebas
Tidak
Ya
Gambar 3.1. Sistem peradilan yang selama ini berjalan
51
3.2. Metode Penyusunan Sistem
Dalam penyusunan tesis berjudul Sistem Informasi Lapas Narkoba berbasis web
menggunakan Hypertext Preprocessor (PHP) ini penulis menggunakan metode
penulisan sebagai berikut :
Studi Pustaka
Mencari dan mengumpulkan data-data mengenai analisa sistem,
mengumpulkan informasi mengenai cara kerja UML (Unified Modeling
Language) dan software Rational Rose dalam melakukan analisa dan
membuat rancangan suatu sistem serta teori-teori tentang PHP. Studi
pustaka mengenai pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan
dalam penulisan tesis ini penulis dapatkan dari internet dan juga
literature buku-buku yang ada.
Studi Penelitian
Untuk mendapatkan rancangan gambaran dari sistem yang telah berjalan
dan juga untuk melihat kebutuhan dalam merancang sistem yang baru,
dilakukan observasi secara langsung ke Direktorat Jendral
Pemasyarakatan Direktorat Pembinaan Khusus Narkotika (Dirbinsustik),
Lapas Besi Nusakambangan, Lapas Narkotika Cipinang, Lapas Madiun
dan juga Lapas Batam. Hasil penelitian ini sebagai dasar acuan untuk
membuat rancangan sistem informasi narapidana narkoba pada
Puslitbang dan Info Badan Narkotika Nasional.
Wawancara
Melakukan wawancara dengan para staf Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan dan juga staf bagian registrasi dari tiap-tiap Lapas yang
52
dikunjungi serta para pejabat yang berwenang untuk memperoleh
informasi dari permasalahan yang sedang dibahas.
Waktu pelaksanaan pengambilan data yang digunakan dalam pengembangan
Sistem Informasi Lapas Narkoba Puslitbang dan Info Badan Narkotika Nasional
dilaksanakan pada bulan Oktober 2008 sampai Januari 2009.
3.3. Profil Organisasi
Puslitbang dan Info, Badan Narkotika Nasional, berada di bawah Badan
Narkotika Nasional dan berlokasi di daerah Cawang Jakarta Timur dan berdampingan
dengan kantor Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri yang mempunyai
alamat lengkap di jalan MT.Haryono No.11.
3.3.1. Struktur Organisasi
PUSAT PENELITIAN,
PENGEMBANGAN DAN
INFORMATIKA
SUBBAGIAN
TATA USAHA
BIDANG LITBANG
BIDANG TEKNOLOGI
INFORMASI
BIDANG DATA
DAN INFORMASI
SUBBIDANG
PENELITIAN
SUBBIDANG
PENGEMBANGAN
SUBBIDANG
PENGOLAHAN
DATA DAN
INFORMASI
SUBBIDANG
PENYAJIAN DATA
DAN INFORMASI
SUBBIDANG
JARINGAN
INFORMASI
SUBBIDANG
SISTEM
INFORMASI
POKOK JABATAN
FUNGSIONAL
Gambar 3.2. Struktur Organisasi
53
3.3.2. Tugas dan Fungsi Puslitbang dan Info Badan Narkotika Nasional
Puslitbang dan Info Badan Narkotika Nasional mempunyai kedudukan, tugas
dan fungsi menurut PER / 03 / IX / 2008 / BNN tentang organisasi dan tata kerja
Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional adalah :
Pasal 103
Pusat Penelitian, Pengembangan dan Informatika Pelaksana Harian
Badan Narkotika Nasional yang selanjutnya disebut Pus Litbang dan
Informatika Lakhar BNN dipimpin oleh Kepala Pusat Penelitian,
Pengembangan dan Informatika berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kalakhar BNN.
Pasal 104
Pus Litbang dan Informatika Lakhar BNN mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan, perumusan dan pengordinasian pelaksanaan
strategi dan program penelitian, pengembangan dan informatika di
bidang P4GN.
Pasal 105
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 104, Pus
Litbang dan Informatika Lakhar BNN menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan perumusan penyusunan kebijakan BNN di bidang
penelitian, pengembangan dan informatika.
b. Penyusunan petunjuk teknis dan pelaksanaan penelitian,
pengembangan dan informatika.
54
c. Pengkordinasian instansi pemerintah terkait dalam pelaksanaan
kebijakan operasional yang dituangkan dalam rencana kerja dan
program BNN di bidang penelitian, pengembangan dan informatika.
d. Penyusunan rencana kerja program Pus Litbang dan Informatika
Lakhar BNN.
e. Pelaksanaan program dan kegiatan Pus Litbang dan Informatika
Lakhar BNN.
f. Pelaksanaan kerjasama lintas sektoral di bidang penelitian,
pengembangan dan informatika.
g. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan BNN di bidang
penelitian, pengembangan dan informatika.
h. Penyiapan bahan laporan BNN.
i. Penyelenggaraan administrasi dan keuangan di lingkungan Pus
Litbang dan Informatika Lakhar BNN.
Pasal 106
Pus Litbang dan Informatika Lakhar BNN terdiri atas :
a. Bidang Penelitian dan Pengembangan ;
b. Bidang Data dan Informasi;
c. Bidang Teknologi Informasi;
d. Subbagian Tata Usaha;
e. Kelompok Jabatan Fungsional;
Pasal 107
Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan
penelitian dan pengembangan di bidang P4GN.
55
Pasal 108
Bidang Penelitian dan Pengembangan dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107, menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program penelitian dan pengembangan di
bidang P4GN;
b. Pelaksanaan program penelitian dan pengembangan di bidang P4GN;
c. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dalam program penelitian dan
pengembangan di bidang P4GN;
d. Pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan kegiatan penelitian
dan pengembangan di bidang P4GN.
Pasal 109
Bidang Penelitian dan Pengembangan terdiri atas :
a. Subbidang Penelitian;
b. Subbidang Pengembangan.
Pasal 110
(1) Subbidang Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan rencana dan program penelitian di bidang
P4GN.
(2) Subbidang Pengembangan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pengembangan hasil penelitian di bidang P4GN.
Pasal 111
Bidang Data dan Informasi mempunyai tugas mengumpulkan,
menyiapkan, mengolah, mengelola, menganalisa, menyajikan data dan
informasi di bidang P4GN.
56
Pasal 112
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111,
Bidang Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan penyusunan rencana program pengolahan, analisa dan
evaluasi data dan informasi di bidang P4GN;
b. Analisa, evaluasi, penyajian data dan informasi di bidang P4GN;
c. Pengelolaan dan mendokumentasikan data dan informasi;
d. Pelaksanaan kerjasama lintas sector dalam rangka pengolahan data
dan informasi di bidang P4GN;
e. Pengelola perangkat call center, sms center dan Website BNN;
f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan program di
bidang data dan informasi.
Pasal 113
Bidang Data dan Informasi terdiri atas :
a. Subbidang Pengolahan Data dan Informasi;
b. Subbidang Penyajian Data dan Informasi.
Pasal 114
(1) Subbidang pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas
penyiapan bahan analisa dan evaluasi; pelaporan data dan informasi,
kerjasama lintas sektor dalam rangka penyusunan dan pengumpulan
data di bidang P4GN.
(2) Subbidang Penyajian Data mempunyai tugas menyajikan, mengelola,
menyelenggarakan data dan informasi di bidang P4GN.
57
Pasal 115
Bidang Teknologi Informasi mempunyai tugas melaksanakan
pembangunan, pemeliharaan, pengelolaan jaringan dan sistem
informatika dibidang P4GN.
Pasal 116
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 115,
Bidang teknologi informasi menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program kegiatan pembangunan,
pemeliharaan, pengelolaan jaringan informatika dibidang P4GN;
b. Penyusunan rencana dan program kegiatan pembangunan,
pemeliharaan, pengelolaan sistem informatika di bidang P4GN;
c. Pelaksanaan program kegiatan pembangunan, pemeliharaan,
pengelolaan jaringan informatika di bidang P4GN;
d. Pelaksanaan program kegiatan pembangunan, pemeliharaan,
pengelolaan sistem informasi dalam rangka mendukung pemenuhan
data dibidang P4GN;
e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap operasionalisasi
sistem informatika BNN.
Pasal 117
Bidang Teknologi Informasi terdiri dari :
a. Subbidang Jaringan Informasi;
b. Subbidang Sistem Informasi.
58
Pasal 118
(1) Subbidang Jaringan Informasi mempunyai tugas penyiapan bahan
penyusunan rencana dan program kegiatan pembangunan,
pemeliharaan, pengelolaan serta memonitor dan mengevaluasi
operasionalisasi Jaringan informatika BNN.
(2) Subbidang Sistem Informasi mempunyai tugas penyiapan bahan
penyusunan rencana dan program kegiatan pembangunan,
pemeliharaan, pengelolaan serta memonitor dan mengevaluasi
operasionalisasi sistem informatika BNN.
Pasal 119
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan surat
menyurat, inventarisasi, kepegawaian dan pengelolaan data Pus Litbang
dan Informatika Lakhar BNN.
3.4. Tahapan Pengembangan Sistem
Di dalam tahapan pengembangan sistem, ada beberapa tahap yang harus dilalui
berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC), diantaranya yaitu :
a. Perencanaan
Langkah pertama di dalam melakukan tahapan pengembangan sistem adalah
melaksanakan identifikasi masalah yang sedang terjadi di dalam organisasi
tersebut terutama pada pada masalah registrasi narapidana. Setelah dilakukan
identifikasi masalah, langkah selanjutnya membuat estimasi kebutuhan-
kebutuhan di dalam mendukung pengembangan sistem serta pembuatan
59
aplikasinya dan juga digunakan untuk mendukung operasi setelah aplikasi
dijalankan.
b. Analisis
Setelah tahapan perencanaan, langkah selanjutnya melakukan analisa
permasalahan yang ada baik itu dari segi prosedur maupun datanya. Pada
tahapan ini akan disediakan informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna
informasi mengenai kegiatan atau informasi lainnya mengenai masalah registrasi
narapidana pada organisasi.
Pada tahap ini juga akan didefinisikan kriteria dari kinerja aplikasi lapas narkoba
berbasis web yang dibuat, apakah aplikasi yang dibuat justru akan menyulitkan
pengguna sistem tersebut dalam mengakses dan menggunakan aplikasinya.
c. Perancangan
Setelah diketahui prosedur atau alir aktifitas sistem juga data-data yang akan
diperlukan, setelah itu dilakukan perancangan sistem serta kegiatan-kegiatan
yang terjadi di dalam sistem tersebut dan juga alur data yang terbentuk selama
proses sistem berjalan.
Setelah dilakukan tahapan perancangan sistem dan juga perancangan database
selesai dibuat, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perancangan
aplikasi sistem informasi narapidana narkoba berbasis web, yaitu dengan
membuat alir aplikasi untuk supaya dapat memudahkan di dalam melakukan
perancangan dan membuat tampilan aplikasi web yang diinginkan.
Pembuatan sistem informasi lapas narkoba terlebih dahulu dibagi ke dalam sub
sistem – sub sistem.
60
SISTEM INFORMASI
LAPAS NARKOBA
Modul Data Napi
Modul Ciri Fisik
Modul Keluarga
Modul Registrasi
Modul Pengunjung Modul Remisi
Modul DokumenModul Catatan LP
Data Statistik
Administrasi
Pengguna
1 3 5 7 9
2 4 6 8 10
Gambar 3.3. Struktur Sistem
Modul Data Napi
Penambahan
Record
Perubahan
Record
Penghapusan
RecordMelihat Record
MODUL DATA NAPI
Gambar 3.4. Struktur Sistem Modul Data Napi
61
Modul Ciri Fisik
Penambahan
Record
Perubahan
Record
Penghapusan
RecordMelihat Record
MODUL CIRI FISIK
Gambar 3.5. Struktur Sistem Modul Ciri Fisik
Modul Keluarga
Penambahan
Record
Perubahan
Record
Penghapusan
RecordMelihat Record
MODUL KELUARGA
Gambar 3.6. Struktur Sistem Modul Keluarga
62
Modul Registrasi
Penambahan
Record
Perubahan
Record
Penghapusan
RecordMelihat Record
MODUL REGISTRASI
Gambar 3.7. Struktur Sistem Modul Registrasi
Modul Pengunjung
Penambahan
Record
Perubahan
Record
Penghapusan
RecordMelihat Record
MODUL
PENGUNJUNG
Gambar 3.8. Struktur Sistem Modul Pengunjung
63
Modul Catatan LP
Penambahan
Record
Perubahan
Record
Penghapusan
RecordMelihat Record
MODUL CATATAN LP
Gambar 3.9. Struktur Sistem Modul Catatan LP
Modul Remisi
Penambahan
Record
Perubahan
Record
Penghapusan
RecordMelihat Record
MODUL REMISI
Gambar 3.10. Struktur Sistem Modul Remisi
64
Modul Dokumen
Penambahan
Record
Perubahan
Record
Penghapusan
RecordMelihat Record
MODUL DOKUMEN
Gambar 3.11. Struktur Sistem Modul Dokumen
MODUL ADMINISTASI PENGGUNA
Modul User Admin
Tambah User Delete Data UserEdit Data User
Gambar 3.12. Struktur Sistem Modul Administrasi Pengguna
65
DATA STATISTIK NAPI
Tampilkan Jumlah
berdasarkan jenis
kelamin dari tiap
lapas per tahun
Tampilkan Jumlah
berdasarkan
kewarganegaraan
dari tiap lapas per
tahun
Tampilkan jumlah
berdasarkan
pendidikan dari
tiap lapas per
tahun
Data Statistik Napi
Tampilkan jumlah
berdasarkan usia
dari tiap lapas per
tahun
Tampilkan jumlah
berdasarkan
pekerjaan dari tiap
lapas per tahun
Tampilkan jumlah
kasus dari tiap
lapas per tahun
Tampilkan jumlah
berdasarkan jenis
napi dari tiap
lapas per tahun
Tampilkan jumlah
berdasarkan
jumlah napi masuk
dari tiap lapas per
tahun
Tampilkan jumlah
berdasarkan
jumlah napi dari
tiap lapas per
tahun
Gambar 3.13. Struktur Sistem Data Statistik Napi
d. Implementasi
Tahapan terakhir di dalam pengembangan sistem informasi lapas narkoba adalah
tahapan implementasi yang merupakan tahapan peletakan aplikasi supaya siap
untuk diimplementasikan.
Pada tahapan implementasi ini dilakukan kegiatan uji coba aplikasi tersebut
menggunakan Alpha Test dan juga Beta Test dan juga pemeriksaan kesalahan
atau error sebelum aplikasi digunakan.
3.5. Metodologi Pengembangan Sistem
Untuk melaksanakan pengembangan sebuah sistem informasi akan diperlukan
suatu metode dan metodologi. Metode merupakan sekumpulan teknik – teknik dan
66
notasi. Metodologi merupakan kesatuan dari metode – metode, prosedur – prosedur,
konsep – konsep pekerjaan dan juga aturan – aturan yang digunakan untuk
melaksanakan pengembangan sistem informasi. Dalam melakukan pengembangan suatu
sistem informasi maka perlu digunakan suatu metodologi yang dapat digunakan sebagai
pedoman dan yang harus dikerjakan selama melakukan pengembangan sistem.
Metodologi pengembangan sistem antara lain terdiri dari metodologi
berorientasi pada output, metodologi berorientasi pada proses, metodologi berorientasi
data dan metodologi berorientasi objek. Pengembangan yang akan dilakukan terhadap
sistem ini menggunakan metodologi berorientasi objek dengan UML sebagai bahasa
permodelannya dan Rational Rose sebagai tool dalam UML untuk melakukan
penggambaran objek-objek dalam sistem. Target utama dari metodologi ini adalah pada
objek, dengan melihat relasi atau hubungan antar objek-objek dalam pencapaian tujuan.
Diagram perancangan sistem yang dibuat berdasarkan metodologi berorientasi
objek adalah :
1. Use Case Diagram
Diagram yang menghubungkan antar pelaku dengan proses-proses yang berlaku
pada sistem tersebut.
2. Collaboration Diagram
Collaboration diagram menunjukkan tahapan proses apa saja yang dilakukan
oleh pelaku sistem.
3. Class Diagram
Class diagram adalah gambaran tentang perangkat lunak, dalam hal ini database,
serta relasi – relasi yang terdapat di dalam database tersebut.
67
4. Activity Diagram
Menggambarkan alir aktifitas dalam sistem, bagaimana masing – masing alir
berawal, keputusan – keputusan yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka
berakhir.
68
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Spesifikasi Kebutuhan Sistem
4.1.1. Pernyataan Permasalahan
Prosedur administrasi narapidana atau tahanan di Lembaga Pemasyarakatan saat
ini masih bersifat manual dan dikelola oleh bagian registrasi dengan menerima
dokumen dari pengadilan yang di dalamnya berisi dokumen SP21 dari kejaksaan dan
juga dokument putusan pengadilan. Data – data dimasukkan ke dalam buku laporan
bagian registrasi, setelah itu laporan dikirimkan ke Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Data yang dikirimkan bukan hanya narapidana yang masuk atau keluar saja, tetapi juga
narapidana yang mutasi ke Lembaga Pemasyarakatan lain.
Berikut ini flowchart administrasi data narapidana :
69
SP21
START
PENGADILAN
NEGERIKEJAKSAAN
1
1
SP21
Putusan
pengadilan
Terbukti
bersalah ?
ya
bebastidak
2
LEMBAGA
PEMASYARAKATAN
BAGIAN REGISTRASI
2
SP21
Putusan
pengadilan
Ambil data diri
narapidana
SP21
Putusan
pengadilan
Data narapidana
END
Gambar 4.1. Flowchart administrasi data narapidana
4.2. Analisis Sistem Berjalan
4.2.1. Analisis Prosedur
Berdasarkan hasil penelitian, prosedur administrasi data narapidana belum
berjalan dengan baik.
Pencatatan / pengarsipan data narapidana masih menggunakan sistem manual
dan tidak terintegrasi, sedangkan satu lapas rata – rata mempunyai narapidana
berjumlah lebih dari lima ratus orang yang sebagian besar dihuni oleh narapidana kasus
narkoba. Data yang dimasukkan selama ini hanyalah berupa data – data seperti nama,
alamat, foto, dan lain – lain, tetapi data – data yang krusial seperti rumus sidik jari tidak
ada, sidik jari hanya di cap saja tetapi tidak dirumuskan, bahkan beberapa lapas sama
70
sekali tidak memasukkan data sidik jari sama sekali baik itu foto sidik jari maupun
rumusnya.
Data – data yang selama ini ada sama sekali tidak mencatat pengunjung,
pengunjung hanya dicatat di dalam sebuah buku biasa dan data pengunjung ini tidak
diintegrasikan dengan data napi tersebut.
4.2.2. Analisis Basis Data
Sumber data narapidana dan juga data pengunjung serta data mengenai foto dan
sidik jari. Sumber data yang harus diperhatikan secara berkala adalah data pengunjung,
yang berada di bagian registrasi pengunjung narapidana dan diteruskan kepada bagian
registrasi dan akhirnya data menuju ke Kepala Lembaga Pemasyarakatan.
Beberapa field yang ada di data narapidana yang sering simpang-siur adalah
mengenai data alamat di KTP, dikarenakan sistem kependudukan di Indonesia yang
masih belum benar sehingga satu orang bisa mempunyai banyak KTP, selain itu juga
pengunjung dengan data – data yang diambil dari KTP pengunjung yang tidak
terintegrasi dengan data kependudukan di Indonesia yang bisa menyatakan bahwa
alamat pengunjung itu benar atau tidaknya.
4.3. Desain Sistem Rancangan
Berikut ini standard operating procedure dari hasil pengembangan sistem
untuk narapidana yang baru memasuki penjara.
71
Narapidana
Bagian Registrasi
Catat Data
Napi
Ambil foto sidik
jari dan
rumuskan sidik
jari
Data diri napi
dan sidik jari
Entri data
narapidana
dan rumus
sidik jari
Simpan
data
Apakah napi
terpidana kasus
narkoba
?
tidak
Masukkan ke
penjara
Buat berita
acara
penahanan
Ditbinsustik
Buat laporan
tertulis kepada
BNN
Data
Napi
Lapor kepada
binsustik
bahwa napi
sudah
dimasukkan
divonis dan
dimasukkan ke
dalam penjara
Ya
BNN
Buat Berita
Acara Napi
Narkoba dan
Lapas
Sinkronisasi
database
dengan Lapas
Kirimkan data
hubungan
internasional
Kirim
rekomendasi
berita acara
penahanan
Gambar 4.2 Standard Operating Procedure Narapidana Baru
4.3.1. Use-Case View
Diagram paling utama yang digunakan dalam use-case view adalah
business use-case model dan use-case model.
Bussiness use-case model adalah model dari pekerjaan atau bisnis yang
ditunjukkan dengan menggunakan beberapa fungsi. Business use-case model
72
digunakan untuk mengidentifikasi peranan dan layanan yang diberikan oleh
organisasi tersebut. Peranan paling penting dari business use-case model adalah
untuk menyamakan persepsi dari sistem antara analis pembuat sistem dengan si
pengguna sistem tersebut.
Use-case model ialah model dari sistem yang menggambarkan
layanan – layanan yang telah disediakan oleh software aplikasi. Use-case model
digunakan sebagai masukan pada tahapan perancangan dan digunakan sebagai
referensi pada tahapan pengujian.
business use
case model
use case model
Gambar 4.3. Diagram Utama dari Use-Case View
4.3.2. Business Use-Case Model
Fungsi utama business use-case model adalah untuk memahami struktur
dan dinamika organisasi serta untuk mengetahui kebutuhan utama software
aplikasi yang dibutuhkan dalam organisasi.
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, telah
jelas diketahui bahwa sistem informasi lapas narkoba di lembaga
pemasyarakatan untuk menunjang pengungkapan kasus narkoba sangat
dibutuhkan oleh Badan Narkotika Nasional.
73
4.3.3. Use-Case Model
Use-case model terdiri dari dua bagian paling utama yaitu : actors dan
use-cases. Actors merupakan pelaku atau pelaksana dalam sistem. Use-cases
adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh actor dalam sistem.
Actors Use Cases
Gambar 4.4. Bagian Utama dari Use-Case Model
4.3.3.1. Actor
Paket actor berisi orang-orang atau organisasi yang terlibat dalam sistem.
Pengguna sistem dibagi 3 yaitu admin, user dan petugas.
Admin disini adalah Puslitbang dan Info BNN yang bertugas
memasukkan data – data pengguna dan juga melakukan pengeditan data
pengguna serta menghapus data pengguna, admin juga dapat melakukan seluruh
aktifitas di dalam sistem.
Untuk user dalam hal ini adalah para petugas dari Lembaga
Pemasyarakatan yang bertugas mengentri, mengedit dan bahkan menghapus data
jika diperlukan. Selain fitur input, edit dan hapus user juga dapat memanfaatkan
fasilitas cari data dan data statistik. untuk user juga bisa memanfaatkan fitur cari
data dan data statistik yang ditujukan untuk direktorat jendral pemasyarakatan
kementerian hukum dan ham.
Terakhir adalah petugas, disini yang dimakud petugas adalah aparat
penegak hukum yang langsung turun dalam penyidikan dan penyelidikan kasus
narkoba. Penyidik disini adalah penyidik Polri dan PPNS (penyidik pegawai
74
negeri sipil) seperti Kejaksaan, Bea Cukai dan Imigrasi. Fitur yang bisa
digunakan juga hanya cari data napi dan data statistik karena para penyidik ini
akan dibantu sewaktu proses penyidikan dan penyelidikan. Untuk input data,
edit data dan juga hapus data pengguna petugas tidak diinjinkan untuk
melakukan terhadap data para narapidana narkoba.
75
admin
(from actor)
kapuslitbang dan info BNN(from actor)
user
(from actor)
kabid teknologi informasi
kanwil kemkumham
kepala lapaskasi registrasi lapas
ditbinsustik ditjen
pemasyarakatan(from actor)Kejaksaan tinggi / negeri
(from actor)
bareskrim polri
(from actor)
pengadilan tinggi / negeri
(from actor)
imigrasi
(from actor)
petugas
(from actor)
Gambar 4.5. Actor Dalam Sistem
76
4.3.3.2. Use-Case Sistem Informasi Lapas Narkoba
Terdapat beberapa kegiatan yang berkaitan di dalam sistem informasi
lapas narkoba adalah login, sistem admin, sistem user dan sistem petugas.
Sistem
Informasi
Lapas
Narkoba
Login
Sistem
adminSistem user
Sistem
petugas
Gambar 4.6. Paket Use-Case dalam sistem informasi lapas narkoba
4.3.3.2.1. Paket Sistem Login
Paket sistem login adalah untuk pengguna melakukan login ke dalam sistem,
proses ini untuk menentukan siapa yang berhak masuk ke dalam sistem, sehingga sistem
hanya bisa diakses oleh pihak – pihak yang berkepentingan saja.
Sistem
Login
Gambar 4.7. Paket Use-Case Login
4.3.3.2.2. Paket Sistem Admin
Pada paket sistem admin, admin bisa melakukan semua aktifitas yang ada di
dalam sistem. Semua aktifitas ini adalah user admin, input data napi, edit data napi,
hapus data napi, data statistik dan cari data.
77
Sistem
admin
Input data
napi
User admin
Edit data
napi
Cari dataData
statistik
Gambar 4.8. Paket Use-case sistem admin
4.3.3.2.2.1.Paket User Admin
Paket user admin digunakan untuk memasukkan, mengedit maupun
menghapus user serta mendefinisikan user apakah sebagai admin atau user maupun
pengguna.
User Admin
Gambar 4.9. paket use case sistem user admin
78
4.3.3.2.2.2.Paket Sistem Input Data
Paket sistem input data dibagi lagi menjadi sembilan bagian, yaitu data napi,
ciri fisik, keluarga, hubungan internasional, registrasi, pengunjung, remisi, dokumen
dan catatan LP.
Sistem
input data
Data napi Ciri fisik KeluargaHubungan
internasionalRegistrasi
Pengunjung Remisi Dokumen Catatan LP
Gambar 4.10. Paket use case sistem input data untuk admin
4.3.3.2.2.3.Paket Sistem Edit Data
Paket sistem edit data dibagi ke dalam dua bagian, yaitu edit dan hapus.
4.3.3.2.2.3.1. Edit Data
Paket edit data juga dibagi ke dalam sembilan bagian yaitu data napi, ciri
fisik, keluarga, hubungan internasional, registrasi, pengunjung, remisi, dokumen,
catatan LP.
79
Sistem edit
data
Data napi Ciri fisik KeluargaHubungan
internasionalRegistrasi
Pengunjung Remisi Dokumen Catatan LP
Gambar 4.11. paket use case sistem edit data untuk admin
4.3.3.2.2.3.2. Hapus Data Napi
Paket hapus data napi digunakan oleh admin dan user untuk menghapus data
dan hanya admin dan user yang diperbolehkan menghapus data napi.
Hapus data
napi
Gambar 4.12. Paket use case sistem hapus data napi untuk admin
4.3.3.2.2.4.Paket Sistem Cari Data
Paket sistem cari data adalah untuk melihat data – data napi. Fitur ini akan
digunakan untuk aparat penegak hukum untuk melihat data – data napi dalam
80
mengungkap suatu kasus. Data ini akan digunakan oleh Kepolisian dan Pusat
Penegakkan Hukum BNN.
Cari Data
Cari Data
Napi
Cari Data
Pengunjung
Mutasi
Gambar 4.13. Paket use-case cari data untuk admin
4.3.3.2.2.5.Paket Sistem Data Statistik.
Paket sistem data statistik digunakan untuk menampilkan data – data statistik
seperti berdasarkan jenis kelamin, kewarganegaraan, pendidikan dan lain – lain. Data
statistik ini berdasarkan dari tiap lapas dan tahun berapa.
Data
statistik
Gambar 4.14. Paket use-case data statistic untuk admin
4.3.3.2.3. Paket Sistem User
Pada paket ini user dapat melakukan beberapa aktifitas yaitu input data napi,
edit data napi, cari data dan data statistik. Untuk melakukan penghapusan user tidak
diperbolehkan untuk melakukan dan harus mengirim surat atau fax ditandatangani oleh
81
kalapas, sehingga data dapat dijaga. Selain itu user juga tidak diperbolehkan
menggunakan user admin, yang digunakan untuk mengelola user.
Sistem user
Input data
napi
Edit data
napi
Cari dataData
statistik
Gambar 4.15. paket use case sistem user
4.3.3.2.3.1.Paket Sistem Input Data
Sama dengan yang terdapat di sistem admin, sistem ini digunakan untuk
memasukkan data yang dibagi ke dalam sembilan bagian yaitu data napi, ciri fisik,
keluarga, hubungan internasional, registrasi, pengunjung, remisi, dokumen, catatan LP.
82
Sistem
input data
Data napi Ciri fisik KeluargaHubungan
internasionalRegistrasi
Pengunjung Remisi Dokumen Catatan LP
Gambar 4.16. Paket use case sistem input data untuk sistem user
4.3.3.2.3.2. Paket Sistem Edit Data
Pada paket system edit data dibagi kedalam dua bagian yaitu edit dan hapus.
4.3.3.2.3.2.1. Edit Data Napi
Pada paket edit data digunakan untuk melakukan perubahan data terhadap
sembilan data – data napi yaitu data napi, ciri fisik, keluarga, hubungan internasional,
registrasi, pengunjung, remisi, dokumen, catatan LP.
83
Sistem edit
data
Data napi Ciri fisik KeluargaHubungan
internasionalRegistrasi
Pengunjung Remisi Dokumen Catatan LP
Gambar 4.17. Paket use case sistem edit data napi untuk sistem user
4.3.3.2.3.2.2. Hapus Data Napi
Paket hapus data napi digunakan oleh admin dan user untuk menghapus data
dan hanya admin dan user yang diperbolehkan menghapus data napi.
Hapus data
napi
Gambar 4.18. Paket use case sistem hapus data napi untuk sistem user
84
4.3.3.2.3.3.Paket Data Statistik
Dalam paket data statistik digunakan untuk mencari data – data dalam
bentuk statistik yaitu berdasarkan jenis kelamin, kewarganegaraan, pendidikan dan lain
– lain. Data statistik ini berdasarkan dari tiap lapas dan tahun berapa.
Data
statistik
Gambar 4.19. paket use case data statistik untuk sistem user
4.3.3.2.3.4.Paket Cari Data
Di dalam paket cari data digunakan untuk mencari data – data mutasi napi
dari lapas ke lapas yang lain, mencari data pengunjung dan juga mencari data napi.
Cari Data
Cari Data
Napi
Cari Data
Pengunjung
Mutasi
Gambar 4.20. Paket use case cari data untuk sistem user
4.3.3.2.4. Paket Sistem Petugas
Di dalam sistem petugas, petugas hanya dapar menampilkan data – data saja.
Menampilkan data berarti hanya bisa melakukan cari data dan data statistik saja. System
petugas akan digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi, jaksa dan pengadilan
85
untuk menunjang proses penyidikan dan penyelidikan di dalam mengungkap suatu
kasus narkoba.
Sistem
petugas
Cari dataData
statistik
Gambar 4.21. Paket use case sistem petugas
4.3.3.2.4.1.Paket Data Statistik
Di dalam paket data statistik untuk sistem petugas, petugas dapat melihat
data – data statistik dari narapidana narkoba di seluruh Lapas yang ada di Indonesia.
Data – data yang bisa dilihat berdasarkan jenis kelamin, kewarganegaraan, pendidikan
dan lain – lain. Data statistik ini berdasarkan dari tiap lapas dan tahun berapa.
Data
statistik
Gambar 4.22. Paket use case data statistik untuk sistem petugas
4.3.3.2.4.2.Paket Cari Data
Dalam paket cari data, petugas bisa mencari data – data napi, pengunjung
dan juga mutasi napi dari Lapas ke Lapas lainnya.
86
Cari Data
Cari Data
Napi
Cari Data
Pengunjung
Mutasi
Gambar 4.23. Paket use case cari data untuk sistem petugas
4.3.3.3. Use Case Diagram
4.3.3.3.1. Use Case Paket Sistem Login
Use case dari paket sistem login menggambarkan kegiatan yang dilakukan
pada saat memasuki sistem yang merupakan proteksi sistem.
Login admin Memeriksa login adminadmin
(from actor)
Logout admin
Use case paket login admin
Gambar 4.24. Use case login admin
87
Login user Memeriksa login useruser
(from actor)
Logout user
Use case paket login user
Gambar 4.25. Use case login user
Login petugas Memeriksa login petugaspetugas
(from actor)
Logout petugas
use case paket login petugas
Gambar 4.26. Use case login petugas
4.3.3.3.2. Use Case Paket Sistem Admin
Di dalam paket system admin, admin dapat melakukan seluruh aktifitas yang
ada di dalam sistem yaitu input data, edit data, data statistik, cari data dan user admin.
88
4.3.3.3.2.1.Use Case Paket Input Data
Use case paket input data digunakan untuk memasukkan data – data napi
kedalam sistem.
pengadilan tinggi /
negeri(from actor)
menyerahkan berkas pengadilan
napi
admin
(from actor)
login aplikasi
input data remisi napi
input data registrasi napi
input keluarga napi
input data catatan LP napi
input data dokumen napi
input data hubungan internasional
napi
input data pengunjung napi
input data napi
menerima data napi
input data ciri fisik napi
Gambar 4.27. Use case input data untuk admin
4.3.3.3.2.2.Use Case Paket Edit Data
Pada use case paket edit data dibagi dua yaitu edit data dan hapus data napi.
4.3.3.3.2.2.1. Edit Data Napi
Use case paket edit data digunakan untuk melakukan pengeditan data – data
napi. Proses pengeditan hanya boleh dilakukan oleh admin dan user, sedangkan untuk
petugas hanya diperbolehkan untuk melihat data saja.
89
edit data napi
edit data ciri fisik
edit data hubungan internasional
edit data keluarga
edit data registrasi
edit data pengunjungedit data remisi
edit data catatan LP
edit data dokumen
menerima data napilogin aplikasiadmin
(from actor)
Gambar 4.28. Use case edit data napi untuk admin
4.3.3.3.2.2.2. Hapus Data Napi
Dalam paket hapus data ini digunakan untuk melakukan penghapusan data.
Proses ini hanya bisa dilakukan oleh admin dan user.
admin
(from actor)
login aplikasi cari data hapus data
Gambar 4.29. Use case hapus data untuk admin
4.3.3.3.2.3.Use Case Sistem Cari Data
Di dalam use case sistem cari data umumnya akan digunakan oleh Aparat
Penegak Hukum seperti Kepolisian dan Kejaksaan. Untuk Kepolisian dan Kejaksaan
90
tidak diperkenankan untuk merubah maupun menambah dan juga menghapus, tetapi
mereka dapat melihat dan menggunakan sebagai acuan penyidikan.
cari data pengunjung
mutasi
cari data napi
cari datalogin aplikasiadmin
(from actor)
Gambar 4.30. Use case cari data untuk admin
4.3.3.3.2.4.Use Case Data Statistik
Di dalam use case data statistik akan menampilkan data statistic berdasarkan
Lapas, tahun dan juga kategori.
lihat data statistikdata statistiklogin aplikasiadmin
(from actor)
Gambar 4.31. Use case data statistik untuk admin
4.3.3.3.2.5.Use Case User Admin
Untuk melakukan manajemen user menggunakan user admin, pengguna
disini dibagi kedalam 3 bagian yaitu admin, petugas dan user. Untuk admin bisa
melakukan segala aktifitas di dalam sistem sedangkan untuk user yang dalam hal ini
91
adalah petugas LP bisa melakukan penambahan, pengeditan, cari data dan cari data
statistik tetapi tidak diperbolehkan untuk menambah atau merubah user. Untuk petugas
hanya bisa melakukan cari data dan cari data statistik saja dan ini diperuntukkan untuk
Kepolisian, Kejaksaan dan Pusat Penegakkan Hukum BNN.
admin
(from actor)
login aplikasi
tambah user
edit user
hapus user
user admin
Gambar 4.32. Use case user admin untuk admin
4.3.3.3.3. Use Case Paket Sistem User
Dalam paket sistem user yang berperan sebagai user adalah pada bagian
registrasi Lembaga Pemasyarakatan. Pekerjaan dari sistem user adalah input data napi,
edit data napi, cari data dan data statistik.
4.3.3.3.3.1.Use Case Paket Input Data
Di dalam paket ini, sama sepert paket input data yang terdapat di sistem
admin melakukan Sembilan bagian data entri yaitu data napi, ciri fisik, keluarga,
hubungan internasional, registrasi, pengunjung, remisi, dokumen dan catatan LP.
92
user
(from actor)
input data ciri fisik napi
input data catatan LP napi
input data dokumen napi
input data hubungan internasional
napi
input data pengunjung napi
input data registrasi napi
input data remisi napi
input keluarga napi
login aplikasi
input data napi
pengadilan tinggi /
negeri(from actor)
menerima data napi
menyerahkan berkas pengadilan
napi
Gambar 4.33. Use case input data untuk user
4.3.3.3.3.2.Use Case Paket Edit Data
Paket edit data napi dibagi kedalam dua bagian yaitu edit dan hapus data
napi.
4.3.3.3.3.2.1. Edit Data Napi
Di paket ini diperkenankan untuk merubah data sesuai kebutuhannya.
93
user
(from actor)
login aplikasi
edit data napi
edit data pengunjung
edit data remisi
edit data hubungan internasional
edit data dokumen
edit data ciri fisik
edit data catatan LP
edit data keluarga
edit data registrasi
menerima data napi
Gambar 4.34. Use case edit data untuk user
4.3.3.3.3.2.2. Hapus Data Napi
Dalam paket hapus data ini digunakan untuk melakukan penghapusan data.
Proses ini hanya bisa dilakukan oleh admin dan user.
hapus datacari datalogin aplikasiuser
(from actor)
Gambar 4.35. Use case hapus data untuk user
4.3.3.3.3.3.Use Case Cari Data
Dalam use case cari data digunakan hanya untuk melihat data tersebut, baik
itu data napi, pengunjung maupun mutasi napi antar lapas.
94
user
(from actor)
login aplikasi
cari data napi
cari data pengunjung
mutasi
cari data
Gambar 4.36. Use case cari data untuk user
4.3.3.3.3.4.Use Case Data Statistik
Dalam use case data statistik akan menampilkan data – data statistik dari
penghuni lapas di seluruh Indonesia.
user
(from actor)
login aplikasi lihat data statistikdata statistik
Gambar 4.37. Use case data statistik untuk user
4.3.3.3.4. Use Case Paket Sistem Petugas
Dalam use case paket sistem petugas, petugas dalam hal ini adalah para
aparat penegak hukum seperti Kepolisian, Kejaksaan dan Hakim akan memerlukan data
pendukung untuk membantu proses penyidikan dan penyelidikan. Disini mereka hanya
bisa melihat data saja dan tidak bisa melakukan proses tambah, edit maupun delete.
95
4.3.3.3.4.1.Use Case Cari Data
Disini petugas dapat melakukan pencarian data terhadap para napi,
pengunjung atau mutasi napi untuk membantu proses penyidikan dan penyelidikan.
petugas
(from actor)
login aplikasi
cari data napi
cari data pengunjung
mutasi
cari data
Gambar 4.38. Use case cari data untuk petugas
4.3.3.3.4.2.Use Case Data Statistik
Dalam use case data statistic, petugas dapat melihat data – data statistik dari
napi yang berada di Lapas seluruh Indonesia.
petugas
(from actor)
login aplikasi lihat data statistikdata statistik
Gambar 4.39.Use case data statistik untuk petugas
4.4. Logical View
Di dalam logical view mengandung unsur – unsur identifikasi class entity dari
sistem jadwal dan sistem rekap.
96
Identifikasi
Class Entity
Gambar 4.40. Logical View
4.4.1. Paket Identifikasi Class Entity
Di dalam paket indentifikasi class entity menjelaskan tentang realisasi dari
sistem informasi lapas narkoba.
Sistem Informasi
Lapas Narkoba
<<Analysist Model>>
Gambar 4.41. Identifikasi Class Entity
4.4.2. Paket Realisasi Sistem Informasi Lapas Narkoba
Di dalam paket realisasi sistem informasi lapas narkoba, dibagi menjadi ke
dalam empat paket yaitu realisasi login, realisasi sistem admin, realisasi sistem user dan
realisasi sistem petugas.
Realisasi use
case login
Realisasi use case
sistem admin
Realisasi use case
sistem user
Realisasi use case
sistem petugas
Gambar 4.42. Paket Realisasi Sistem Informasi Lapas Narkoba
97
4.4.3. Collaboration Diagram
4.4.3.1.Realisasi Use Case Login
Pada realisasi use case login berfungsi sebagai alat untuk melakukan manajemen
terhadap para pengguna aplikasi. Use case ini digunakan untuk menyaring pihak –
pihak siapa saja yang berhak untuk mengakses sistem informasi lapas narkoba.
Realisasi use
case login
Gambar 4.43. Paket realisasi use case login
: admin
: user
: petugas
: Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama
1: buka layar login( )
2: buka layar login( )
3: buka layar login( )
4: login( ) 5: buka layar utama( )
Gambar 4.44. Paket Realisasi Login
98
4.4.3.2.Realisasi Use Case Sistem Admin
Dalam paket realisasi use case sistem admin, admin dapat melakukan semua
aktifitas yang ada di dalam sistem. Aktifitas yang dapat dilakukan admin adalah input
data napi, edit data napi, cari data, data statistik dan user admin.
Realisasi input
data napi
Realisasi edit
data napi
Realisasi cari
data
Realisasi data
statistik
Realisasi user
admin
Gambar 4.45. Paket realisasi use case sistem admin
99
4.4.3.2.1. Realisasi Input Data Napi
: admin : Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama
: Membuka layar input data
napi
: Layar input data napi : Input data napi
: Input data ciri fisik napi : Input data keluarga napi : Input data hubungan
internasional napi
: Input data registrasi napi : Input data pengunjung
napi
: Input data remisi napi
: Input data dokumen napi : Input data catatan LP napi
1: buka layar login( ) 2: login admin( ) 3: buka layar utama( )
4: membuka layar input data napi( )
5: buka layar input data napi( ) 6: input data napi( )
7: input data ciri fisik napi( )
8: input data keluarga napi( ) 9: input data hub. internasional napi( )
10: input data registrasi napi( )
11: input data pengunjung napi( ) 12: input data remisi napi( )
13: input data dokumen napi( )
14: input data catatan LP napi( )
: Data napi
15: simpan data napi( )
Gambar 4.46. Paket realisasi input data napi untuk admin
4.4.3.2.2. Realisasi Edit Data Napi
Paket realisasi edit data napi dibagi ke dalam dua bagian yaitu edit dan hapus.
100
4.4.3.2.2.1. Edit Data Napi
: admin : Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama
: Membuka layar edit data napi
: Layar edit data napi
: membuka layar edit data diri
napi
: membuka layar edit ciri fisik
: membuka layar edit keluarga
: membuka layar edit hubungan
internasional
: membuka layar edit registrasi
: membuka layar edit pengunjung
: membuka layar edit remisi
: membuka layar edit dokumen
: membuka layar edit catatan LP
: layar edit data diri napi
: layar edit ciri fisik
: layar edit keluarga
: layar edit hubungan internasional
: layar edit registrasi
: layar edit oengunjung
: layar edit remisi
: layar edit dokumen
: layar edit catatan LP
: Edit data diri napi
: Edit data ciri fisik napi
: Edit data keluarga napi
: Edit data hubungan
internasional napi
: Edit data registrasi napi
: Edit data pengunjung napi
: Edit data remisi napi
: Edit data dokumen napi
: Edit data catatan LP napi
: Data napi
1: buka layar login( ) 2: login admin( ) 3: buka layar utama( )
4: membuka layar edit data napi( )
5: buka layar edit data napi( )
6: membuka layar edit data diri napi( )
10: membuka layar edit ciri fisik( )
14: membuka layar edit keluarga( )
18: membuka layar edit hubungan internasional( )
22: membuka layar edit registrasi( )
26: membuka layar edit pengunjung( )
30: membuka layar edit remisi( )
34: membuka layar edit dokumen( )
38: membuka layar edit catatan LP( )
7: buka layar edit data diri napi( )
11: buka layar edit ciri fisik( )
15: buka layar edit keluarga( )
19: buka layar edit hubunga internasional( )
23: buka layar edit registrasi( )
27: buka layar edit pengunjung( )
31: buka layar edit remisi( )
35: buka layar edit dokumen( )
39: buka layar edit catatan LP( )
8: mengedit data diri napi( )
12: mengedit ciri fisik( )
16: mengedit keluarga( )
20: mengedit hubungan internasional( )
24: mengedit registrasi( )
28: mengedit pengunjung( )
32: mengedit remisi( )
36: mengedit dokumen( )
40: mengedit catatan LP( )
9: edit data diri napi( )
13: edit ciri fisik( )
17: edit keluarga( )
21: edit hubungan internasional( )
25: edit registrasi( )
29: edit pengunjung( )
33: edit remisi( )
37: edit dokumen( )
41: edit catatan LP( )
Gambar 4.47. Paket realisasi edit data napi untuk admin
101
4.4.3.2.2.2. Hapus Data Napi
: admin : Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama
: Membuka layar hapus
data napi
: Layar hapus data napi : Hapus data napi : Data napi
1: buka layar login( ) 2: login admin( ) 3: buka layar utama( )
4: membuka layar hapus data napi( )
5: buka layar hapus data napi( ) 6: menghapus data napi( ) 7: hapus data napi( )
Gambar 4.48. Paket realisasi hapus data napi untuk admin
102
4.4.3.2.3. Realisasi Cari Data
: admin : Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama
: membuka layar cari data
: layar cari data
: membuka layar cari data
napi
: membuka layar cari data
pengunjung
: membuka layar cari data
mutasi
: layar cari data napi
: layar cari data pengunjung
: layar cari data mutasi
: Cari data napi
: Cari data pengunjung
: Cari data mutasi
: Data napi
1: buka layar login( ) 2: login admin( ) 3: buka layar utama( )
4: membuka layar cari data( )
5: buka layar cari data( )
10: membuka layar cari data pengunjung( )
14: membuka layar cari data mutasi( )
6: membuka layar cari data napi( )
7: buka layar cari data napi( )
11: buka layar cari data pengunjung( )
15: buka layar cari data mutasi( )
8: mencari data napi( )
12: mencari data pengunjung( )
16: mencari data mutasi( )
9: cari data napi( )
13: cari data pengunjung( )
17: cari data mutasi( )
Gambar 4.49. Paket realisasi cari data untuk admin
103
4.4.3.2.4. Realisasi Data Statistik
: admin : Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama
: Membuka layar data
statistik
: Layar data statistik : proses data statistik : Data napi
1: buka layar login( ) 2: login admin( ) 3: buka layar utama( )
4: membuka layar data statistik( )
5: buka layar data statistik( ) 6: melakukan proses data statistik 7: proses data statistik( )
Gambar 4.50. Paket realisasi data statistik untuk admin
104
4.4.3.2.5. Realisasi User Admin
: admin : Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama
: Membuka layar user admin
: layar user admin
: membuka layar tambah user
admin
: membuka layar edit user
admin
: membuka layar hapus user
admin
: layar tambah user admin
: layar edit user admin
: layar hapus user admin
: tambah user admin
: edit user admin
: hapus user admin
: data user admin
1: buka layar login( ) 2: login admin( ) 3: buka layar utama( )
4: membuka layar user admin( )
5: buka layar user admin( )
6: membuka layar tambah user admin( )
10: membuka layar edit user admin( )
14: membuka layar hapus user admin( )
7: buka layar tambah user admin( )
11: buka layar edit user admin( )
15: buka layar hapus user admin( )
8: menginput user admin( )
12: mengedit user admin( )
16: menghapus user admin( )
9: tambah user admin( )
13: edit user admin( )
17: hapus user admin( )
Gambar 4.51. Paket realisasi user admin untuk admin
105
4.4.3.3.Realisasi Use Case User
Dalam realisasi use case user, user bisa melakukan input data napi, edit data
napi, cari data dan data statistik.
Realisasi input
data napi
Realisasi edit
data napi
Realisasi cari
data
Realisasi data
statistik
Gambar 4.52. Paket realisasi use case user
106
4.4.3.3.1. Input Data Napi
: user : Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama
: Membuka layar input data napi : Layar input data napi : Input data napi
: Input data ciri fisik napi : Input data keluarga napi : Input data hubungan internasional
napi
: Input data registrasi napi : Input data pengunjung napi : Input data remisi napi
: Input data dokumen napi : Input data catatan LP napi : Data napi
1: buka layar login( ) 2: login admin( ) 3: buka layar utama( )
4: membuka layar input data napi( )
5: buka layar input data napi( ) 6: input data napi( )
7: input data ciri fisik napi( )
8: input data keluarga napi( ) 9: input data hubungan internasional napi( )
10: input data registrasi napi( )
11: input data pengunjung napi( ) 12: input data remisi napi( )
13: input data dokumen napi( )
14: input data catatan LP napi( ) 15: simpan data napi( )
Gambar 4.53. Paket realisasi input data untuk user
107
4.4.3.3.2. Edit Data Napi
Untuk edit data napi dibagi kedalam dua bagian yaitu edit dan hapus.
4.4.3.3.2.1. Edit Data
: user : Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama
: Membuka layar edit data napi
: Layar edit data napi
: membuka layar edit data diri napi
: membuka layar edit ciri fisik
: membuka layar edit keluarga
: membuka layar edit hubungan
internasional
: membuka layar edit remisi
: membuka layar edit registrasi
: membuka layar edit pengunjung
: membuka layar edit dokumen
: membuka layar edit catatan LP
: layar edit data diri napi
: layar edit ciri fisik
: layar edit keluarga
: layar edit hubungan internasional
: layar edit registrasi
: layar edit pengunjung
: layar edit remisi
: layar edit dokumen
: layar edit catatan LP
: Edit data diri napi
: Edit data ciri fisik napi
: Edit data keluarga napi
: Edit data hubungan internasional napi
: Edit data registrasi napi
: Edit data pengunjung napi
: Edit data remisi napi
: Edit data dokumen napi
: Edit data catatan LP napi
: Data napi
1: buka layar login( ) 2: login admin( ) 3: buka layar utama( )
4: membuka layar edit data napi( )
5: buka layar edit data napi( )
22: membuka layar edit registrasi( )
6: membuka layar edit data diri( )
10: membuka layar edit ciri fisik( )
26: membuka layar edit pengunjung( )
30: membuka layar edit remisi( )
38: membuka layar edit catatan LP( )
7: buka layar edit data diri( )
11: buka layar edit ciri fisik( )
14: membuka layar edit keluarga( )
15: buka layar edit keluarga( )
18: membuka layar edit hub. internasional( )
19: buka layar edit hub. internasional( )
31: buka layar edit remisi( )
23: buka layar edit registrasi( )
27: buka layar edit pengunjung( )
34: membuka layar edit dokumen( )
35: buka layar edit dokumen( )
39: buka layar edit catatan LP( )
8: mengedit data diri napi( )
12: mengedit ciri fisik( )
16: mengedit keluarga( )
20: mengedit hub. internasional( )
24: mengedit registrasi( )
28: mengedit pengunjung( )
32: mengedit remisi( )
36: mengedit dokumen( )
40: mengedit catatan LP( )
9: edit data diri napi( )
13: edit ciri fisik( )
17: edit keluarga( )
21: edit hub. internasional( )
25: edit registrasi( )
29: edit pengunjung( )
33: edit remisi( )
37: edit dokumen( )
41: edit catatan LP( )
Gambar 4.54. Paket realisasi edit data untuk user
108
4.4.3.3.2.2. Hapus Data
: Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama
: Membuka layar hapus
data napi
: Layar hapus data napi : Hapus data napi : Data napi
: user
2: login user( ) 3: buka layar utama( )
4: membuka layar hapus data napi( )
5: buka layar hapus data napi( ) 6: menghapus data napi( ) 7: hapus data napi( )
1: buka layar login( )
Gambar 4.55. Paket realisasi hapus data napi untuk user
109
4.4.3.3.3. Realisasi Cari Data
: user : Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama
: membuka layar cari data
: layar cari data napi
: membuka layar cari data napi
: membuka layar cari data pengunjung
: membuka layar cari data mutasi
: layar cari data napi
: layar cari data pengunjung
: layar cari data mutasi
: Cari data napi
: Cari data mutasi
: Cari data napi
: Data napi
1: buka layar login( ) 2: login admin( ) 3: buka layar utama( )
4: membuka layar cari data( )
5: buka layar cari data napi( )
6: membuka layar cari data napi( )
10: membuka layar cari data pengunjung( )
14: membuka layar cari data mutasi( )
7: buka layar cari data napi( )
11: buka layar cari data pengunjung( )
15: buka layar cari data mutasi( )
8: mencari data napi( )
12: mencari data pengunjung( )
16: mencari data mutasi( )
13: cari data pengunjung( )
17: cari data mutasi( )
9: cari data napi( )
Gambar 4.56. Paket realisasi cari data untuk user
110
4.4.3.3.4. Realisasi Data Statistik
: user : Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama
: Membuka layar data statistik : Layar data statistik : proses data statistik : Data napi
1: buka layar login( ) 2: login admin( ) 3: buka layar utama( )
4: membuka layar data statistik( )
5: buka layar data statistik( ) 6: melakukan proses data statistik( ) 7: proses data statistik( )
Gambar 4.57. Paket realisasi data statistik untuk user
111
4.4.3.4.Realisasi Use Case Petugas
Di dalam paket realisasi use case petugas, petugas hanya dapat melihat isi data
saja dan tidak diperbolehkan untuk menambah, mengedit dan menghapus data. Aktifitas
petugas yang bisa dilakukan dalam sistem adalah cari data dan data statistik.
Realisasi cari
data
Realisasi data
statistik
Gambar 4.58. Paket realisasi use case petugas
112
4.4.3.4.1. Realisasi Cari Data
: petugas : Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama
: membuka layar cari data
: layar cari data
: membuka layar cari data napi
: membuka layar cari data pengunjung
: membuka layar cari data mutasi
: layar cari data napi : Cari data napi
: layar cari data pengunjung : Cari data pengunjung : Data napi
: layar cari data mutasi : Cari data mutasi
1: buka layar login( ) 2: login admin( ) 3: buka layar utama( )
4: membuka layar cari data( )
5: buka layar cari data( )
6: membuka layar cari data napi( )
10: membuka layar cari data pengunjung( )
14: membuka layar cari data mutasi( )
7: buka layar cari data napi( )
11: buka layar cari data pengunjung( )
15: buka layar cari data mutasi( )
8: mencari data napi( ) 9: cari data napi( )
12: mencari data pengunjung( ) 13: cari data pengunjung( )
16: mencari data mutasi( ) 17: cari data mutasi( )
Gambar 4.59. Paket realisasi cari data untuk petugas
113
4.4.3.4.2. Realisasi Data Statistik
: petugas : Layar Login : Verifikasi user ID : Layar Utama
: Membuka layar data statistik : Layar data statistik : proses data statistik : Data napi
1: buka layar login( ) 2: login admin( ) 3: buka layar utama( )
4: membuka layar data statistik( )
5: buka layar data statistik( ) 6: melakukan proses data statistik( ) 7: proses data statistik( )
Gambar 4.60. Paket realisasi data statistik untuk petugas
114
4.4.4. Sequence Diagram
4.4.4.1. Realisasi Sistem Login
: admin : admin : user : user : petugas : petugas : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama
buka layar login( )
buka layar login( )
buka layar login( )
login( )
buka layar utama( )
Gambar 4.61. Sequence Diagram Realisasi Sistem Login
115
4.4.4.2. Realisasi Sistem Admin
4.4.4.2.1. Input Data Napi
: admin : admin : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : Membuka layar input
data napi
: Membuka layar input
data napi
: Layar input data napi : Layar input data napi : Input data napi : Input data napi : Input data ciri fisik
napi
: Input data ciri fisik
napi
: Input data keluarga
napi
: Input data keluarga
napi
: Input data hubungan
internasional napi
: Input data hubungan
internasional napi
: Input data registrasi
napi
: Input data registrasi
napi
: Input data pengunjung
napi
: Input data pengunjung
napi
: Input data remisi napi : Input data remisi napi : Input data dokumen
napi
: Input data dokumen
napi
: Input data catatan LP
napi
: Input data catatan LP
napi
: Data napi : Data napi
buka layar login( )
login admin( )
layar utama( )
membuka layar input data napi( )
buka layar input data napi( )
input data napi( )
input data ciri fisik napi( )
input data keluarga napi( )
input data hub. internasional napi( )
input data registrasi napi( )
input data pengunjung napi( )
input data remisi napi( )
input data dokumen napi( )
input data catatan LP napi( )
simpan data napi( )
Gambar 4.62. Sequence Diagram dari Realisasi Use Case Input Data Napi untuk admin
116
4.4.4.2.2. Edit Data Napi
Edit data napi dibagi kedalam dua bagian yaitu edit dan hapus data napi.
4.4.4.2.2.1. Edit Data
: admin : admin : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : Membuka layar edit
data napi
: Membuka layar edit
data napi
: Layar edit data napi : Layar edit data napi : membuka layar edit
data diri napi
: membuka layar edit
data diri napi
: layar edit data diri napi : layar edit data diri napi : Edit data diri napi : Edit data diri napi : Data napi : Data napi : membuka layar edit
ciri fisik
: membuka layar edit
ciri fisik
: layar edit ciri fisik : layar edit ciri fisik : Edit data ciri fisik napi : Edit data ciri fisik napi : membuka layar edit
keluarga
: membuka layar edit
keluarga
: layar edit keluarga : layar edit keluarga : Edit data keluarga
napi
: Edit data keluarga
napi
: membuka layar edit
hubungan internasional
: membuka layar edit
hubungan internasional : layar edit hubungan internasional : layar edit hubungan internasional : Edit data hubungan
internasional napi
: Edit data hubungan
internasional napi
: membuka layar edit
registrasi
: membuka layar edit
registrasi
: layar edit registrasi : layar edit registrasi : Edit data registrasi
napi
: Edit data registrasi
napi
: membuka layar edit
pengunjung
: membuka layar edit
pengunjung
: layar edit pengunjung : layar edit pengunjung : Edit data pengunjung
napi
: Edit data pengunjung
napi
: membuka layar edit
remisi
: membuka layar edit
remisi
: layar edit remisi : layar edit remisi : Edit data remisi napi : Edit data remisi napi : membuka layar edit
dokumen
: membuka layar edit
dokumen
: layar edit dokumen : layar edit dokumen : Edit data dokumen
napi
: Edit data dokumen
napi
: membuka layar edit
catatan LP
: membuka layar edit
catatan LP
: layar edit catatan LP : layar edit catatan LP : Edit data catatan LP
napi
: Edit data catatan LP
napibuka layar login( )
login admin( )
buka layar utama( )
membuka layar edit data napi( )
buka layar edit data napi( )
membuka layar edit data diri napi( )
buka layar edit data diri napi( )
mengedit data diri napi( )
edit data diri napi( )
membuka layar edit ciri fisik( )
buka layar edit ciri fisik( )
mengedit ciri fisik( )
edit ciri fisik( )
membuka layar edit keluarga( )
buka layar edit keluarga( )
mengedit keluarga( )
edit keluarga( )
membuka layar edit hubungan internasional( )
buka layar edit hub. internasional( )
mengedit hub. internasional( )
edit hubungan internasional( )
membuka layar edit registrasi( )
buka layar edit registrasi( )
mengedit registrasi( )
edit registrasi( )
membuka layar edit pengunjung( )
buka layar edit pengunjung( )
mengedit pengunjung( )
edit pengunjung( )
membuka layar edit remisi( )
buka layar edit remisi( )
mengedit remisi( )
edit remisi( )
membuka layar edit dokumen( )
buka layar edit dokumen( )
mengedit dokumen( )
edit dokumen( )
membuka layar edit catatan LP( )
buka layar edit catatan LP( )
mengedit catatan LP( )
edit catatan LP( )
Gambar 4.63. Sequence Diagram dari Realisasi Use Case Edit Data Napi untuk admin
117
4.4.4.2.2.2. Hapus Data Napi
: admin : admin : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : Membuka layar hapus
data napi
: Membuka layar hapus
data napi
: Layar hapus data napi : Layar hapus data napi : Hapus data napi : Hapus data napi : Data napi : Data napi
buka layar login( )
login admin( )
buka layar utama( )
membuka layar hapus data napi( )
buka layar hapus data napi( )
menghapus data napi( )
hapus data napi( )
Gambar 4.64. Sequence Diagram dari Realisasi Hapus Data Napi untuk admin
118
4.4.4.2.3. Cari Data
: admin : admin : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : membuka layar cari
data
: membuka layar cari
data
: layar cari data : layar cari data : membuka layar cari
data napi
: membuka layar cari
data napi
: layar cari data napi : layar cari data napi : Cari data napi : Cari data napi : Data napi : Data napi : membuka layar cari
data pengunjung
: membuka layar cari
data pengunjung
: layar cari data pengunjung : layar cari data pengunjung : Cari data pengunjung : Cari data pengunjung : membuka layar cari
data mutasi
: membuka layar cari
data mutasi
: layar cari data mutasi : layar cari data mutasi : Cari data mutasi : Cari data mutasi
buka layar login( )
login admin( )
buka layar utama( )
membuka layar cari data( )
buka layar cari data( )
membuka layar cari data napi( )
buka layar cari data napi( )
mencari data napi( )
cari data napi( )
membuka layar cari data pengunjung( )
buka layar cari data pengunjung( )
mencari data pengunjung( )
cari data pengunjung( )
membuka layar cari data mutasi( )
buka layar cari data mutasi( )
mencari data mutasi( )
cari data mutasi( )
Gambar 4.65. Sequence Diagram dari Realisasi Cari Data untuk admin
119
4.4.4.2.4. Data Statistik
: admin : admin : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : Membuka layar data
statistik
: Membuka layar data
statistik
: Layar data statistik : Layar data statistik : proses data statistik : proses data statistik : Data napi : Data napi
buka layar login( )
login admin( )
buka layar utama( )
membuka layar data statistik( )
buka layar data statistik( )
melakukan proses data statistik( )
proses data statistik( )
Gambar 4.66. Sequence Diagram dari Realisasi Data Statistik untuk admin
120
4.4.4.2.5. User Admin
: admin : admin : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : Membuka layar user
admin
: Membuka layar user
admin
: layar user admin : layar user admin : membuka layar
tambah user admin
: membuka layar
tambah user admin
: layar tambah user admin : layar tambah user admin : tambah user admin : tambah user admin : data user admin : data user admin : membuka layar edit
user admin
: membuka layar edit
user admin
: layar edit user admin : layar edit user admin : edit user admin : edit user admin : membuka layar hapus
user admin
: membuka layar hapus
user admin
: layar hapus user admin : layar hapus user admin : hapus user admin : hapus user admin
buka layar login( )
login admin( )
buka layar utama( )
membuka layar user admin( )
buka layar user admin( )
membuka layar tambah user admin( )
buka layar tambah user admin( )
menginput user admin( )
tambah user admin( )
membuka layar edit user admin( )
buka layar edit user admin( )
mengedit user admin( )
edit user admin( )
membuka layar hapus user admin( )
buka layar hapus user admin( )
menghapus user admin( )
hapus user admin( )
Gambar 4.67. Sequence Diagram dari Realisasi User Admin untuk admin
121
4.4.4.3. Realisasi Sistem User
4.4.4.3.1. Input Data Napi
: user : user : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : Membuka layar input
data napi
: Membuka layar input
data napi
: Layar input data napi : Layar input data napi : Input data napi : Input data napi : Input data ciri fisik napi : Input data ciri fisik napi : Input data keluarga napi : Input data keluarga napi : Input data hubungan
internasional napi
: Input data hubungan
internasional napi
: Input data registrasi
napi
: Input data registrasi
napi
: Input data pengunjung
napi
: Input data pengunjung
napi
: Input data remisi napi : Input data remisi napi : Input data dokumen
napi
: Input data dokumen
napi
: Input data catatan LP
napi
: Input data catatan LP
napi
: Data napi : Data napi
login user( )
layar utama( )
membuka layar input data napi( )
buka layar input data napi( )
input data napi( )
input data ciri fisik napi( )
input data keluarga napi( )
input data hub. internasional napi( )
input data registrasi napi( )
input data pengunjung napi( )
input data remisi napi( )
input data dokumen napi( )
input data catatan LP napi( )
simpan data napi( )
buka layar login( )
Gambar 4.68. Sequence Diagram dari Realisasi Input Data Napi untuk user
122
4.4.4.3.2. Edit Data Napi
Pada paket edit data napi untuk user dibagi ke dalam dua bagian yaitu edit dan hapus data napi.
4.4.4.3.2.1. Edit Data
: user : user : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : Membuka layar edit
data napi
: Membuka layar edit
data napi
: Layar edit data napi : Layar edit data napi : membuka layar edit
data diri napi
: membuka layar edit
data diri napi
: layar edit data diri napi : layar edit data diri napi : Edit data diri napi : Edit data diri napi : Data napi : Data napi : membuka layar edit
ciri fisik
: membuka layar edit
ciri fisik
: layar edit ciri fisik : layar edit ciri fisik : Edit data ciri fisik napi : Edit data ciri fisik napi : membuka layar edit
keluarga
: membuka layar edit
keluarga
: layar edit keluarga : layar edit keluarga : Edit data keluarga
napi
: Edit data keluarga
napi
: membuka layar edit
hubungan internasional
: membuka layar edit
hubungan internasional : layar edit hubungan internasional : layar edit hubungan internasional : Edit data hubungan
internasional napi
: Edit data hubungan
internasional napi
: membuka layar edit
registrasi
: membuka layar edit
registrasi
: layar edit registrasi : layar edit registrasi : Edit data registrasi
napi
: Edit data registrasi
napi
: membuka layar edit
pengunjung
: membuka layar edit
pengunjung
: layar edit pengunjung : layar edit pengunjung : Edit data pengunjung
napi
: Edit data pengunjung
napi
: membuka layar edit
remisi
: membuka layar edit
remisi
: layar edit remisi : layar edit remisi : Edit data remisi napi : Edit data remisi napi : membuka layar edit
dokumen
: membuka layar edit
dokumen
: layar edit dokumen : layar edit dokumen : Edit data dokumen
napi
: Edit data dokumen
napi
: membuka layar edit
catatan LP
: membuka layar edit
catatan LP
: layar edit catatan LP : layar edit catatan LP : Edit data catatan LP
napi
: Edit data catatan LP
napi
login user( )
buka layar utama( )
membuka layar edit data napi( )
buka layar edit data napi( )
membuka layar edit data diri napi( )
buka layar edit data diri napi( )
mengedit data diri napi( )
edit data diri napi( )
membuka layar edit ciri fisik( )
buka layar edit ciri fisik( )
mengedit ciri fisik( )
edit ciri fisik( )
membuka layar edit keluarga( )
buka layar edit keluarga( )
mengedit keluarga( )
edit keluarga( )
membuka layar edit hubungan internasional( )
buka layar edit hub. internasional( )
mengedit hub. internasional( )
edit hubungan internasional( )
membuka layar edit registrasi( )
buka layar edit registrasi( )
mengedit registrasi( )
edit registrasi( )
membuka layar edit pengunjung( )
buka layar edit pengunjung( )
mengedit pengunjung( )
edit pengunjung( )
membuka layar edit remisi( )
buka layar edit remisi( )
mengedit remisi( )
edit remisi( )
membuka layar edit dokumen( )
buka layar edit dokumen( )
mengedit dokumen( )
edit dokumen( )
membuka layar edit catatan LP( )
buka layar edit catatan LP( )
mengedit catatan LP( )
edit catatan LP( )
buka layar login( )
Gambar 4.69. Sequence Diagram dari Realisasi Edit Data Napi untuk user
123
4.4.4.3.2.2. Hapus Data Napi
: user : user : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : Membuka layar hapus
data napi
: Membuka layar hapus
data napi
: Layar hapus data napi : Layar hapus data napi : Hapus data napi : Hapus data napi : Data napi : Data napi
login user( )
buka layar utama( )
membuka layar hapus data napi( )
buka layar hapus data napi( )
menghapus data napi( )
hapus data napi( )
buka layar login( )
Gambar 4.70. Sequence Diagram dari Realisasi Hapus Data Napi untuk user
124
4.4.4.3.3. Cari Data
: user : user : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : membuka layar cari
data
: membuka layar cari
data
: layar cari data : layar cari data : membuka layar cari
data napi
: membuka layar cari
data napi
: layar cari data napi : layar cari data napi : Cari data napi : Cari data napi : Data napi : Data napi : membuka layar cari
data pengunjung
: membuka layar cari
data pengunjung
: layar cari data pengunjung : layar cari data pengunjung : Cari data pengunjung : Cari data pengunjung : membuka layar cari
data mutasi
: membuka layar cari
data mutasi
: layar cari data mutasi : layar cari data mutasi : Cari data mutasi : Cari data mutasi
login user( )
buka layar utama( )
membuka layar cari data( )
buka layar cari data( )
membuka layar cari data napi( )
buka layar cari data napi( )
mencari data napi( )
cari data napi( )
membuka layar cari data pengunjung( )
buka layar cari data pengunjung( )
mencari data pengunjung( )
cari data pengunjung( )
membuka layar cari data mutasi( )
buka layar cari data mutasi( )
mencari data mutasi( )
cari data mutasi( )
buka layar login( )
Gambar 4.71. Sequence Diagram dari Realisasi Cari Data untuk user
125
4.4.4.3.4. Data Statistik
: user : user : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : Membuka layar data
statistik
: Membuka layar data
statistik
: Layar data statistik : Layar data statistik : proses data statistik : proses data statistik : Data napi : Data napi
login user( )
buka layar utama( )
membuka layar data statistik( )
buka layar data statistik( )
melakukan proses data statistik( )
proses data statistik( )
buka layar login( )
Gambar 4.72. Sequence Diagram dari Realisasi Data Statistik untuk user
126
4.4.4.4. Realisasi Sistem Petugas
4.4.4.4.1. Cari Data
: petugas : petugas : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : membuka layar cari
data
: membuka layar cari
data
: layar cari data : layar cari data : membuka layar cari
data napi
: membuka layar cari
data napi
: layar cari data napi : layar cari data napi : Cari data napi : Cari data napi : Data napi : Data napi : membuka layar cari
data pengunjung
: membuka layar cari
data pengunjung
: layar cari data pengunjung : layar cari data pengunjung : Cari data pengunjung : Cari data pengunjung : membuka layar cari
data mutasi
: membuka layar cari
data mutasi
: layar cari data mutasi : layar cari data mutasi : Cari data mutasi : Cari data mutasi
login petugas( )
buka layar utama( )
membuka layar cari data( )
buka layar cari data( )
membuka layar cari data napi( )
membuka layar cari data pengunjung( )
membuka layar cari data mutasi( )
buka layar cari data napi( )
mencari data napi( )
cari data napi( )
buka layar cari data pengunjung( )
mencari data pengunjung( )
cari data pengunjung( )
buka layar cari data mutasi( )
mencari data mutasi( )
cari data mutasi( )
buka layar login( )
Gambar 4.73. Sequence Diagram dari Realisasi Cari Data untuk petugas
127
4.4.4.4.2. Data Statistik
: petugas : petugas : Layar Login : Layar Login : Verifikasi user ID : Verifikasi user ID : Layar Utama : Layar Utama : Membuka layar data
statistik
: Membuka layar data
statistik
: Layar data statistik : Layar data statistik : proses data statistik : proses data statistik : Data napi : Data napi
login petugas( )
buka layar utama( )
membuka layar data statistik( )
buka layar data statistik( )
melakukan proses data statistik( )
proses data statistik( )
buka layar login( )
Gambar 4.74. Sequence Diagram dari Realisasi Data Statistik untuk petugas
128
4.4.5. Perancangan Class Diagram
Selama melakukan analisis, entity menggambarkan bagian unit-unit
informasi yang telah diolah. Di dalam model perancangan, kelas entity dibentuk
menjadi bagian yang menggambarkan field database.
Dalam class diagram menunjukkan beberapa diagram yang akan memberi
gambaran tentang sistem aplikasi dan juga relasi – relasi nya yang ada didalamnya.
Dalam setiap notasi kelas yang dibuat memiliki tiga bagian pokok yaitu nama kelas,
atribut yang ada di setiap kelas dan terakhir adalah metoda yang berisikan operasi –
operasi dari kelas tersebut.
4.4.5.1. Paket Sistem Login
Di dalam paket sistem login menggunakan notasi kelas login. Kelas login
memberi gambaran tentang pengguna yang berhak memperoleh akses ke dalam sistem
informasi lapas narkoba.
Gambar 4.75. Class Diagram Realisasi Sistem Login
129
4.4.5.2. Paket Sistem Admin
4.4.5.2.1. Input Data Napi
Gambar 4.76. Class Diagram Realisasi Input Data Untuk Admin
130
4.4.5.2.2. Edit Data Napi
Pada paket edit data napi dibagi ke dalam dua bagian yaitu edit dan hapus.
4.4.5.2.2.1. Edit Data
Gambar 4.77. Class Diagram Realisasi Edit Data Untuk Admin
133
4.4.5.3. Paket Sistem User
4.4.5.3.1. Input Data Napi
Gambar 4.80. Class Diagram Realisasi Input Data Napi Untuk User
134
4.4.5.3.2. Edit Data Napi
Pada paket edit data napi dibagi dua yaitu edit dan hapus data napi.
4.4.5.3.2.1. Edit Data
Gambar 4.81. Class Diagram Realisasi Edit Data Napi Untuk User
137
4.4.5.4. Paket Sistem Petugas
4.4.5.4.1. Cari Data Napi
Gambar 4.84. Class Diagram Realisasi Cari Data Napi Untuk Petugas
138
4.4.6. Activity Diagram
Activity Diagram adalah diagram yang menjelaskan tentang alir aktifitas di
dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana alir berawal, bagaimana keputusan –
keputusan dapat terjadi dan terakhir bagaimana sistem berakhir.
4.4.6.1. Activity Diagram Login
Mulai
Admin, user dan petugas
Memasukkan UserName
ID dan Password
Memeriksa UserID
& Password
Benar
T
Y
Admin T User
Menampilkan layar
aplikasi petugas
T
Menampilkan Layar
Aplikasi User
Y
Menampilkan Layar
Aplikasi Admin
Y
Logout
Selesai
Gambar 4.85. Activity Diagram User Admin
139
4.4.6.2. Activity Diagram Sistem Admin
4.4.6.2.1. Input Data Napi
Mulai
Admin
Memeriksa UserID
& Password
Memasukkan UserName
ID dan Password
Benar
T
Membuka layar
input data napi Y
Menampilkan layar
input data napi
Menginput
data napi
Menginput ciri
fisik
Menginput
keluarga
Menginput hubungan
internasional
Menginput
registrasi
Menginput
pengunjung
Menginput
remisi
Menginput
dokumen
Menginput
catatan LP
Menyimpan
data napi
Menutup layar
data napi
Selesai
Logout
Gambar 4.86. Activity Diagram Input Data Napi Untuk Admin
140
4.4.6.2.2. Edit Data Napi
Pada paket edit data napi dibagi ke dalam dua bagian yaitu edit dan hapus.
4.4.6.2.2.1. Edit Data
Mulai
Admin
Memasukkan UserName
ID dan Password
Memeriksa UserID
& Password
Benar
T
Membuka layar
edit data napi Y
Menampilkan layar
edit data napi
cari nama napi
menampilkan data napi
berdasarkan nama Y
menampilkan data napi
berdasarkan nomer registrasi
T
menampilkan data
yang akan di edit
edit data napi edit ciri fisik
T
edit keluarga
T
edit hub. internasional
T
edit registrasi edit pengunjung
T
edit remisi
T
edit dokumen
T
menampilkan layar
edit data napi
Y
menampilkan layar
edit ciri fisik
Y
menampilkan
layar edit keluarga
Y
menampilkan layar edit
hub. internasional
menampilkan layar
edit registrasi
Y
menampilkan layar
edit pengunjung
Y
menampilkan
layar edit remisi
Y
menampilkan layar
edit dokumen
Y
menampilkan layar
edit catatan LP
T
mengedit data
napi
mengedit ciri
fisik
mengedit
keluarga
mengedit hub.
internasional
mengedit
registrasi
mengedit
pengunjung
mengedit
remisi
mengedit
dokumen
mengedit
catatan LP
menyimpan
data napi
Menutup layar
data napi
Selesai
Logout
Y
T
Gambar 4.87. Activity Diagram Edit Data Napi Untuk Admin
141
4.4.6.2.2.2. Hapus Data Napi
Mulai
Admin
Memasukkan UserName
ID dan Password
Memeriksa UserID
& Password
Benar
T
membuka layar
hapus data napi Y
menampilkan layar
hapus data napi
cari nama napi
menampilkan data napi
berdasarkan nama Y
menampilkan data napi
berdasarkan nomer registrasi
T
menampilkan data
yang akan dihapus
hapus data
napi
Logout
Selesai
Gambar 4.88. Activity Diagram Hapus Data Napi Untuk Admin
142
4.4.6.2.3. Cari Data Napi
Mulai
Admin
Memasukkan UserName
ID dan Password
Memeriksa UserID
& Password
Benar
T
membuka layar
cari data napi Y
menampilkan layar
cari data napi
Cari data napi
Cari data pengunjung
T
menampilkan
cari data napi
Y
menampilkan cari
data pengunjung
Y
Menampilkan cari
data mutasi
T
data berdasarkan
nama napi
menampilkan napi
berdasarkan nama napi
Y
menampilkan napi
berdasarkan nomor registrasi
Menampilkan napi
berdasarkan alias
data berdasarkan
nomor registrasi
Y
T
T
data berdasarkan
nama pengunjungdata berdasarkan
nama napi
T
Data berdasarkan
nomor registrasi
T
Data berdasarkan
alamat
Data berdasarkan
no. telfon
menampilkan pengunjung
berdasarkan nama pengunjung
Y
menampilkan pengunjung
berdasarkan nama napi
Y
menampilkan pengunjung
berdasarkan nomor registrasi
menampilkan pengunjung
berdasarkan alamat
menampilkan pengunjung
berdasarkan telfon
menampilkan pengunjung
berdasarkan no. identitas
data berdasarkan
nama napi
data berdasarkan
nomor registrasi
T
data berdasarkan alias
T
menampilkan mutasi
berdasarkan nama napi
Y
menampilkan mutasi
berdasarkan nomor registrasi
Y
menampilkan mutasi
berdasarkan alias
Y
menampilkan mutasi
berdasarkan telah dimutasi
T
Logout
Selesai
T
Y Y
T
T
Y
Gambar 4.89. Activity Diagram Cari Data Napi Untuk Admin
143
4.4.6.2.4. Data Statistik
Mulai
Admin
Memasukkan UserName
ID dan Password
Memeriksa UserID
& Password
Benar
T
membuka layar
data statistik Y
menampilkan layar
data statistik
tentukan nama
lapas
tentukan tahun tentukan
kategori
submit data
statistik
menampilkan
data statistik
Logout
Gambar 4.90. Activity Diagram Data Statistik Untuk Admin
144
4.4.6.2.5. User Admin
Mulai
Admin
Memasukkan UserName
ID dan Password
Memeriksa UserID
& Password
Benar
T
membuka layar
user admin
menampilkan
layar user admin
Tambah user admin Edit user admin
T
menampilkan layar
tambah user admin
Y
menampilkan layar
edit user admin
Y
menampilkan layar
hapus user admin
Hapus user admin
TY
menambah
user admin
mengedit user
admin
menghapus
user admin
Logout
T
Selesai
Gambar 4.91. Activity Diagram User Admin Untuk Admin
145
4.4.6.3. Activity Diagram Sistem User
4.4.6.3.1. Input Data Napi
Mulai
Memeriksa UserID
& Password
Memasukkan UserName
ID dan Password
Benar
T
Membuka layar
input data napi Y
Menampilkan layar
input data napi
Menginput
data napi
Menginput ciri
fisik
Menginput
keluarga
Menginput hubungan
internasional
Menginput
registrasi
Menginput
pengunjung
Menginput
remisi
Menginput
dokumen
Menginput
catatan LP
Menyimpan
data napi
Menutup layar
data napi
Selesai
Logout
User
Gambar 4.92. Activity Diagram Input Data Napi Untuk User
146
4.4.6.3.2. Edit Data Napi
Paket edit data napi dibagi ke dalam dua bagian yaitu edit dan hapus.
4.4.6.3.2.1. Edit Data
Mulai
Memasukkan UserName
ID dan Password
Memeriksa UserID
& Password
Benar
T
Membuka layar
edit data napi Y
Menampilkan layar
edit data napi
cari nama napi
menampilkan data napi
berdasarkan nama Y
menampilkan data napi
berdasarkan nomer registrasi
T
menampilkan data
yang akan di edit
edit data napi edit ciri fisik
T
edit keluarga
T
edit hub.
internasionalT
edit registrasi
T
edit pengunjung
T
edit remisi
T
edit dokumen
T
menampilkan layar
edit data napi
Y
menampilkan layar
edit ciri fisik
Y
menampilkan
layar edit keluarga
Y
menampilkan layar edit
hub. internasional
Y
menampilkan layar
edit registrasi
Y
menampilkan layar
edit pengunjung
Y
menampilkan
layar edit remisi
Y
menampilkan layar
edit dokumen
Y
menampilkan layar
edit catatan LP
T
mengedit data
napi
mengedit ciri
fisik
mengedit
keluarga
mengedit hub.
internasional
mengedit
registrasi
mengedit
pengunjung
mengedit
remisi
mengedit
dokumen
mengedit
catatan LP
menyimpan
data napi
Menutup layar
data napi
Selesai
Logout
User
Gambar 4.93. Activity Diagram Edit Data Napi Untuk User
147
4.4.6.3.2.2. Hapus Data
Mulai
Memasukkan UserName
ID dan Password
Memeriksa UserID
& Password
Benar
T
membuka layar
hapus data napi Y
menampilkan layar
hapus data napi
cari nama napi
menampilkan data napi
berdasarkan nama Y
menampilkan data napi
berdasarkan nomer registrasi
T
menampilkan data
yang akan dihapus
hapus data
napi
Logout
Selesai
User
Gambar 4.94. Activity Diagram Hapus Data Napi Untuk User
148
4.4.6.3.3. Cari Data Napi
Mulai
Memasukkan UserName
ID dan Password
Memeriksa UserID
& Password
Benar
T
membuka layar
cari data napi Y
menampilkan layar
cari data napi
Cari data napi
Cari data
pengunjung
T
menampilkan
cari data napi
Y
menampilkan cari
data pengunjung
Y
Menampilkan cari
data mutasi
T
data berdasarkan
nama napi
menampilkan napi
berdasarkan nama napi
Y
menampilkan napi
berdasarkan nomor registrasi
Menampilkan napi
berdasarkan alias
data berdasarkan
nomor registrasi
Y
T
T
data berdasarkan
nama pengunjungdata berdasarkan
nama napi
T
Data berdasarkan
nomor registrasi
T
Data berdasarkan
alamat
T
Data berdasarkan
no. telfon
T
menampilkan pengunjung
berdasarkan nama pengunjung
Y
menampilkan pengunjung
berdasarkan nama napi
Y
menampilkan pengunjung
berdasarkan nomor registrasi
Y
menampilkan pengunjung
berdasarkan alamat
Y
menampilkan pengunjung
berdasarkan telfon
Y
menampilkan pengunjung
berdasarkan no. identitas
T
data berdasarkan
nama napi
data berdasarkan
nomor registrasi
T
data berdasarkan
alias
T
menampilkan mutasi
berdasarkan nama napi
Y
menampilkan mutasi
berdasarkan nomor registrasi
Y
menampilkan mutasi
berdasarkan alias
Y
menampilkan mutasi
berdasarkan telah dimutasi
T
Logout
Selesai
User
Gambar 4.95. Activity Diagram Cari Data Napi Untuk User
149
4.4.6.3.4. Data Statistik
Mulai
Memasukkan UserName
ID dan Password
Memeriksa UserID
& Password
Benar
T
membuka layar
data statistik Y
menampilkan layar
data statistik
tentukan nama
lapas
tentukan tahun tentukan
kategori
submit data
statistik
menampilkan
data statistik
Logout
User
Gambar 4.96. Activity Diagram Data Statistik Untuk User
150
4.4.6.4. Activity Diagram Sistem Petugas
4.4.6.4.1. Cari Data Napi
Mulai
Memasukkan UserName
ID dan Password
Memeriksa UserID
& Password
Benar
T
membuka layar
cari data napi Y
menampilkan layar
cari data napi
Cari data napi
Cari data
pengunjung
T
menampilkan
cari data napi
Y
menampilkan cari
data pengunjung
Y
Menampilkan cari
data mutasi
T
data berdasarkan
nama napi
menampilkan napi
berdasarkan nama napi
Y
menampilkan napi
berdasarkan nomor registrasi
Menampilkan napi
berdasarkan alias
data berdasarkan
nomor registrasi
Y
T
T
data berdasarkan
nama pengunjungdata berdasarkan
nama napi
T
Data berdasarkan
nomor registrasi
T
Data berdasarkan
alamat
T
Data berdasarkan
no. telfon
T
menampilkan pengunjung
berdasarkan nama pengunjung
Y
menampilkan pengunjung
berdasarkan nama napi
Y
menampilkan pengunjung
berdasarkan nomor registrasi
Y
menampilkan pengunjung
berdasarkan alamat
Y
menampilkan pengunjung
berdasarkan telfon
Y
menampilkan pengunjung
berdasarkan no. identitas
T
data berdasarkan
nama napi
data berdasarkan
nomor registrasi
T
data berdasarkan
alias
T
menampilkan mutasi
berdasarkan nama napi
Y
menampilkan mutasi
berdasarkan nomor registrasi
Y
menampilkan mutasi
berdasarkan alias
Y
menampilkan mutasi
berdasarkan telah dimutasi
T
Logout
Selesai
Petugas
Gambar 4.97. Activity Diagram Cari Data Napi Untuk Petugas
151
4.4.6.4.2. Data Statistik
Mulai
Memasukkan UserName
ID dan Password
Memeriksa UserID
& Password
Benar
T
membuka layar
data statistik Y
menampilkan layar
data statistik
tentukan nama
lapas
tentukan tahun tentukan
kategori
submit data
statistik
menampilkan
data statistik
Logout
Petugas
Gambar 4.98. Activity Diagram Data Statistik Untuk Petugas
152
4.5. Rancangan Database
Untuk menampilkan hasil yang diinginkan di dalam format basis data maka
harus dibuat rancangan database untuk memudahkan proses pembuatan sistem
informasi lapas narkoba. Database akan terdiri dari :
1. Data Napi :
Digunakan untuk menampung data – data diri napi, yang terdiri dari :
Tabel 4.1. Struktur Data Tabel Napi
Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan
IdNapi Varchar 50 Primary key, Nomor
ID napi
NmNapi Varchar 100 Nama napi
Alias Varchar 100 Nama alias napi
JenKelNapi Enum („Pria‟,‟Wanita‟) Jenis Kelamin
TmpLahirNapi Varchar 50 Tempal lahir napi
TglLahirNapi Date - Tanggal lahir napi
AlmtNapi1 Varchar 255 Alamat Napi 1
AlmtNapi2 Varchar 255 Alamat Napi 2
SttsAlmtNapi1 Enum („Tetap‟,‟Kontrak‟,‟
Kost‟) Status Alamat Napi 1
SttsAlmtNapi2 Enum („Tetap‟,‟Kontrak‟,‟
Kost‟) Status Alamat Napi 2
TlpNapi Varchar 255 Telfon Napi
AgamaNapi Varchar 100 Agama Napi
KebangsaanNapi Enum („WNI‟,‟WNA‟) Kebangsaan Napi
NegaraNapi Varchar 255 Kewarganegaraan
Napi
Nikah Enum („Cerai‟,‟Nikah‟,
‟Single‟)
Status Perkawinan
Napi
153
PekerjaanNapi Varchar 255 Pekerjaan Napi
Pendidikan Napi Enum
(„Tidak diisi‟,‟Buta
Huruf‟,
‟SD‟,‟SLTP‟,‟SMU‟,
‟Akademi‟,‟PT‟)
Pendidikan Napi
BakatNapi Varchar 255 Bakat Napi
Umur Integer 11 Umur Napi
2. Data Ciri Fisik Napi
Di dalam data ciri fisik napi menjelaskan tentang ciri – ciri fisik dari napi
tersebut, dijelaskan dengan field – field sebagai berikut :
Tabel 4.2. Struktur Data Tabel Fisik Napi
Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan
IdNapi Varchar 50 Primary key,
Nomor ID Napi
Berat Integer 11 Berat badan napi
Tinggi Integer 11 Tinggi badan napi
Bibir Enum („sumbing‟,‟tipis‟,‟tebal‟) Bentuk bibir napi
Hidung Enum („pesek‟,‟mancung‟) Bentuk hidung napi
Kaki Enum („panjang‟,‟pendek‟,
‟lurus‟,‟x‟,‟o‟)
Kulit Enum („sawo matang‟,
‟hitam‟,‟kuning‟,‟putih) Warna kulit napi
Langkah Enum („lenting‟,‟tenang‟,
‟panjang‟,‟pendek‟)
Bentuk langkah
napi
Lengan Enum („panjang‟,‟pendek‟) Bentuk lengan napi
Mata Enum („coklat muda‟,‟coklat
tua‟,‟hitam‟,‟biru‟) Bentuk mata napi
Muka Enum („bulat‟,‟oval‟,‟lonjong‟) Bentuk muka napi
154
Kepala Enum („peang‟,‟panjul‟,
‟besar‟,‟bulat‟,‟normal‟) Bentuk kepala napi
Mulut Enum („normal‟,‟cacat‟) Bentuk mulut napi
Postur Enum („kuat‟,‟tegak‟,
‟lampai‟,‟lemah) Bentuk postur
badan napi
Rambut Enum („lebat‟,‟jarang‟,
‟berombak‟,‟keriting‟) Bentuk rambut napi
Sikap Enum („tegak‟,‟gagah‟,
‟kaku‟,‟kepala tunduk‟) Bentuk sikap napi
Tanda Varchar 255 Tanda – tanda yang
ada di badan
Tangan Enum („normal‟,‟cacat‟) Bentuk tangan napi
Logat Varchar 50 Logat bicara napi
GayaBicara Enum („cepat‟,‟lambat‟,
‟gagap‟,‟normal‟) Gaya bicara napi
Artikulasi Enum („cadel‟,‟gagu‟,‟normal‟) Bentuk artikulasi
bicara napi
NadaBicara Enum („cempreng‟,‟bass‟,
‟serak‟,‟normal‟) Bentuk nada bicara
napi
SidikFile Varchar 255 Rumus sidik jari
napi
FotoSeluruh Varchar 255 Foto seluruh badan
FotoDepan Varchar 255 Foto depan muka
napi
FotoKanan Varchar 255 Foto bagian kanan
napi
FotoKiri Varchar 255 Foto bagian kiri
napi
155
3. Data Keluarga Napi
Berisikan tentang informasi keluarga dari napi tersebut, field – field yang
ada adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3. Struktur Data Tabel Keluarga Napi
Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan
IdKel Varchar 50 Primary key, Nomor
ID Keluarga
IdNapi Varchar 50 Nomor ID Napi
NmKel Varchar 255 Nama keluarga
HubKel Varchar 255 Hubungan Keluarga
AlmtKel Varchar 255 Alamat Keluarga
SttsAlmtKel Enum („Tetap‟,‟Kontrak‟,
‟Kost‟)
Status Alamat
Keluarga
NoIdentKel Varchar 50
Nomor Identitas
Keluarga, untuk
kunjungan napi
JenIdentKel Enum („KTP‟,‟SIM‟,
‟PASPOR‟)
Jenis Identitas
Keluarga, untuk
menentukan jenis
kunjungan yang
dilakukan
TlpKel Varchar 50 Telephone Keluarga
4. Data Hubungan Internasional Napi
Data ini untuk mendatakan hubungan internasional yang ada selama
melakukan kejahatan narkoba. Berhubung narkoba adalah transnational
crime atau kejahatan yang berhubungan antara satu Negara dengan Negara
lain maka data – data seperti ini sangat dibutuhkan sekali :\
156
Tabel 4.4. Struktur Data Tabel Hubungan Internasional Napi
Nama Field Tipe Data Lebar Keterangan
IdInternasional Varchar 50
Primary key, Adalah
ID dari Negara
tersebut, contoh
Indonesia adalah ID
IdNapi Varchar 50 Nomor ID Napi
IdNegara Integer 11 Nama Negara
Dari Date / Time - Dari mana asal
narkoba dikirim
Sampai Date / Time - Negara tujuan narkoba
dikirim
Keterangan Text -
5. Data Registrasi Napi
Data registrasi napi adalah data – data yang ada di bagian registrasi lembaga
pemasyarakatan. Data – data ini sebagian besar diambil dari berkas putusan
pengadilan. Registrasi dimasukkan ke dalam table pidana. Di dalam data
registrasi terdapat beberapa field yaitu :
Tabel 4.5. Struktur Data Tabel Pidana
Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan
IdPidana Varchar 50 Primary key, Nomor
berkas pidana
IdNapi Varchar 50 Nomor ID Napi
DataEntryPid Varchar 255 Id data entry
TglInputPid Date - Id tanggal input
NoReg Varchar 100 Nomor registrasi di
LP
157
IdUsers Varchar 100 Id User
TglRegistrasi Date - Tanggal registrasi di
LP
TglTerima Date - Tanggal napi
diterima di LP
TglPutus Date -
TempPutus Varchar 255
TglTahan Date -
LPT Integer 11
LPB Integer 11
LPH Integer 11
Denda Integer 11
Subsider Integer 11
Dibayar Enum („tidak bayar‟,
‟bayar‟)
Expirasi Date -
Kategori Enum
(„pengedar‟,‟pemakai‟,
‟pabrikan‟,‟produsen‟,
‟penanam‟)
Kategori kejahatan
napi tersebut
Bukti Varchar 255
Lapas Varchar 255
Dipidana Enum („Tidak‟,‟Ya‟)
IdLapas Varchar 255
TglMutasi Date -
ThnDipidana Integer 11
BlnDipidana Integer 11
HariDipidana Integer 11
158
TotalHari Integer 11
TglBebas Date -
MutasiKe Integer 11
TglMutasiKe Date
DokMutasi Varchar 50
Petugas Varchar 50 Petugas di bagian
registrasi
6. Data Remisi Napi
Data remisi napi adalah berisikan tentang data – data mengenai remisi yang
diterima oleh napi ketika terdapat hari – hari besar kenegaraan ataupun
agama.
Tabel 4.6. Struktur Data Tabel Remisi Napi
Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan
IdRemisi Varchar 50 Primary key,
Nomor Id Remisi
IdNapi Varchar 50 Nomor Id Napi
RemTahun Integer 11 Remisi tahunan
RemBulan Integer 11 Remisi bulanan
RemHari Integer 11 Remisi harian
RemFile Varchar 255 File remisi
RemNama Varchar 255 Nama remisi
RemTgl data - Tanggal remisi
RemNo Varchar 255 Nomor Remisi
159
7. Data Pengunjung Napi
Data pengunjung napi adalah data – data yang mencatat tentang kunjungan
yang dilakukan baik oleh saudara maupun teman dari napi tersebut. Adapun
field – field nya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7. Struktur Data Tabel Pengunjung Napi
Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan
IdPengunjung Varchar 50
Primary key,
Nomor Id
pengunjung
IdNapi Varchar 50 Nomor Id napi
NmPengunjung Varchar 255 Nama pengunjung
HubPengunjung Varchar 50 Hubungan
pengunjung
TglKunjung Date - Tanggal
kunjungan
AlmtPengunjung Varchar 255 Alamat
pengunjung
SttsAlmtPeng Enum („tetap‟,‟kontrak‟,
‟kost‟)
Status alamat
pengunjung
TlpPengunjung Varchar 255 Telfon
pengunjung
BarangBawaan Varchar 255
NoIdentPengunjung Varchar
20
Nomor
identifikasi
pengunjung
JenIdentPengunjung Enum („KTP‟,‟SIM‟,‟Pa
spor‟)
Jenis identitas
pengunjung
160
8. Data Dokumen Napi
Data dokumen napi berfungsi hanya untuk menyimpan dokumen berkas –
berkas napi secara elektronik, adapun field – field nya adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.8. Struktur Data Tabel Dokumen Napi
Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan
IdDok Varchar 50 Primary key, Id
dokumen napi
IdNapi Varchar 50 Nomor id napi
NmDok Varchar 255 Nama dokumen
NoDok Varchar 100 Nomor dokumen
TglDok Date - Tanggal dokumen
FileDok Varchar 255 File dokumen
Lembaga Varchar 255
TipePengadilan Varchar 255
9. Catatan LP Napi
Data Catatan LP Napi adalah untuk mencatat perbuatan napi apakah selama
di penjara melakukan perbuatan baik atau tidak. Catatan ini berguna ketika
napi ingin diajukan untuk mendapat remisi :
Tabel 4.9. Struktur Data Tabel Catatan Napi
Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan
IdCatatanNapi Varchar 50 Primary key, Nomor
id catatan LP
IdNapi Varchar 50 Nomor id napi
161
Dari Date / Time - Tanggal mulai
aktifitas
Sampai Date / Time - Tanggal akhir
aktifitas
Keterangan Text -
Aktifitas yang
dilakukan. Contoh :
berkelahi
Petugas Varchar 50 Nama kepala
pengamanan lapas
10. Agama
Tabel agama untuk menentukan agama – agama yang akan di list.
Berhubung narkoba adalah kejahatan internasional, maka agama tidak hanya
5 agama yang diakui di Indonesia saja. Banyak narapidana kasus narkoba
adalah warga Negara asing.
Tabel 4.10. Struktur Data Tabel Agama
Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan
IdAgama Integer 11 Primary key
Agama Varchar 50 Nama agama
11. Data Pidana
Tabel data pidana digunakan untuk menyimpan data tanggal masuk, tanggal
keluar, kasus dan tempat ditahan napi narkoba tersebut.
162
Tabel 4.11. Struktur Data Tabel Data Pidana
Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan
IdDataPidana Varchar 50 Primary key
IdNapi Varchar 50
Tahun Integer 11 Berapa tahun
hukuman
Bulan Integer 11 Berapa bulan
hukuman
Hari Integer 11 Berapa hari
hukuman
TanggalMasuk Date/time Tanggal masuk
lapas
TanggalBebas Date/time Tanggal keluar
dari lapas
Kasus Varchar 255 Narkotika atau
psikotropika
TempatDitahan Varchar 255 Tempat lapas napi
ditahan
12. Kota
Tabel untuk menampung nama – nama kota.
Tabel 4.12. Struktur Data Tabel Kota
Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan
IdKota integer 11 Primary key
Kota varchar 100 Nama kota
163
13. Lapas
Tabel untuk menampung nama – nama lapas narkoba.
Tabel 4.13. Struktur Data Tabel Lapas
Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan
IdLapas Integer 11
Primary key,
nomor id lapas
KdLapas Char 3 Kode lapas
Kota Varchar 100 Kota tempat lapas
NamaLP Varchar 255 Nama lapas
AlmtLapas Text Alamat lapas
14. Login
Table untuk menampung data – data pengguna dalam sistem login.
Tabel 4.14. Struktur Data Tabel Login
Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan
IdUser Varchar 50 Primary key
Nip Varchar 20 Nomor induk
pegawai negeri
NmLog Varchar 100 Nama pengguna
AlmtLog Varchar 255 Alamat pengguna
TlpLog Varchar 20 Telpon pengguna
JenKel Enum „Pria‟,‟Wanita‟ Jenis kelamin
PassLog Varchar 50 Password pengguna
StatusLog Enum „Admin‟,‟User‟,
‟Petugas‟ Status pengguna
164
KdLapas Char 3 Kode lapas
Nama Varchar 100 Nama lapas
LastLogin Datetime Login terakhir
15. Negara
Tabel ini digunakan untuk menyimpan nama negara.
Tabel 4.15. Struktur Data Tabel Negara
Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan
IdNegara Integer 11 Primary key, id negara
Negara Varchar 100 Nama negara
KdNegara Char 3 Kode negara
16. Pasal
Table ini berisikan pasal – pasal dalam undang – undang narkotika dan
psikotropika.
Tabel 4.16. Struktur Data Tabel Pasal
Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan
IdPasal Integer 11 Primary key, id
pasal
NamaPasal Varchar 255 Nama pasal kasus
Kasus Enum „Narkotika‟,‟Psikotrop
ika‟,‟ADT‟
ADT = zat adiktiv
lainnya.
165
17. Pasal User
Tabel pasal user adalah tabel query antara tabel napi dan pasal.
Tabel 4.17. Struktur Data Tabel Pasal User
Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan
IdUsrPas Varchar 50 Primary key
IdNapi Varchar 30
IdPasal Integer 11
18. Pekerjaan
Tabel berisikan daftar pekerjaan.
Tabel 4.18. Struktur Data Tabel Pekerjaan
Nama Field Tipe Data Lebar / Nilai Keterangan
IdPekerjaan Integer 11 Primary key
Pekerjaan Varchar 255 Nama pekerjaan
166
4.6. Rancangan Tampilan Aplikasi Sistem Informasi Lapas Narkoba
Rancangan tampilan adalah untuk menunjukkan secara langsung apa yang
terjadi di dalam sistem dan dimulai dengan menunjukkan tampilan sistem login, karena
sistem login adalah langkah awal dalam memasuki sistem.
Gambar 4.99. Tampilan Login
Setelah masuk tampilan login selanjutnya adalah masuk ke dalam menu layar
utama. Di dalam menu layar utama terdapat lima kegiatan yang bisa dilakukan, yaitu :
input data napi, edit data napi, cari data, data statistik dan user admin.
Kelima fasilitas tersebut dibagi ke dalam tiga kategori berdasarkan sifat
pengguna, yaitu admin, user dan petugas.
Untuk admin dapat melakukan semua lima kegiatan tersebut dan dioperasikan
oleh puslitbang dan info BNN, sedangkan untuk user yang dalam hal ini adalah petugas
registrasi lapas dapat melakukan empat kegiatan saja yaitu : input data napi, edit data
napi, cari data dan data statistik. Untuk petugas yang dalam hal ini adalah aparat
167
penegak hokum yang langsung turun ke lapangan yaitu polisi dan kejaksaan hanya
dapat membuka menu cari data dan data statistik.
Pertama yang akan ditampilkan adalah menu admin.
Gambar 4.100. Tampilan Layar Utama Admin
Untuk user tampilan layar utama adalah sebagai berikut.
Gambar 4.101. Tampilan Layar Utama User
168
Sedangkan tampilan untuk petugas adalah sebagai berikut
Gambar 4.102. Tampilan Layar Utama Petugas
Tampilan diatas adalah tampilan berdasarkan pengguna aplikasi, sedangkan
untuk isi dari aplikasi dibagi menjadi lima kegiatan, pertama adalah input data napi
yang dibagi menjadi beberapa form.
171
Gambar 4.104. Tampilan Input Data Untuk Ciri Fisik
Untuk data anggota keluarga adalah sebagai berikut :
172
Gambar 4.105. Tampilan Input Data Untuk Keluarga
Untuk hubungan internasional tampilan layar adalah sebagai berikut :
173
Gambar 4.106. Tampilan Input Data Untuk Hubungan Internasional
Untuk tampilan layar registrasi adalah sebagai berikut :
175
Sedangkan untuk memasukkan data – data pengunjung, tampilan layarnya adalah
sebagai berikut :
4.108. Tampilan Input Data Untuk Pengunjung
176
Untuk tampilan layar input data remisi adalah sebagai berikut :
Gambar 4.109. Tampilan Input Data Untuk Remisi
177
Untuk tampilan layar input data untuk bagian dokumen adalah sebagai berikut :
Gambar 4.110. Tampilan Input Data Untuk Dokumen
178
Terakhir adalah tampilan data untuk catatan LP adalah :
Gambar 4.111. Tampilan Input Data Untuk Catatan LP
179
Setelah bagian input data, selanjutnya bagian edit data yang dibagi ke dalam dua bagian
yaitu edit dan delete.
Gambar 4.112. Tampilan Edit Data
Untuk edit kita tinggal mengklik tombol √ berwarna hijau dan ketika kita ingin
mendelete tinggal hanya mengklik tombol X berwarna merah.
Tahap selanjutnya adalah cari data yang dibagi tiga yaitu cari data napi, cari data
pengunjung dan mutasi.
Gambar 4.113. Tampilan Cari Data Untuk Cari Data Napi
180
Gambar 4.114. Tampilan Cari Data Pengunjung Untuk Cari Data Napi
Gambar 4.115. Tampilan Mutasi Untuk Cari Data Napi
184
Sedangkan tampilan untuk data statistic adalah sebagai berikut :
Gambar 4.119. Tampilan Data Statistik
Terakhir adalah tampilan untuk user admin, disini kita melakukan penambahan,
pengeditan dan penghapusan pengguna aplikasi sistem informasi lapas narkoba.
186
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Sistem informasi Lapas narkoba yang dikembangkan berbasis web dapat
digunakan oleh Badan Narkotika Nasional untuk mengungkap lebih banyak kasus –
kasus narkoba dan juga institusi – institusi lainnya yang juga berkepentingan dalam
pengungkapan kasus – kasus narkoba.
Beberapa keuntungan dengan adanya sistem informasi lapas narkoba ini adalah :
Diharapkan akan lebih banyak mengungkap kejahatan – kejahatan narkoba,
terutama yang dikendalikan dari dalam penjara.
Diharapkan juga dapat membantu mengungkap kejahatan – kejahatan lainnya
seperti terorisme yang dananya berasal dari perdagangan narkoba dan juga
money laundering yang dananya berasal dari kejahatan narkoba.
Diharapkan dapat mempermudah para penyidik Polri atau PPNS (Penyidik
Pegawai Negeri Sipil) dalam mengungkap kasus narkoba.
Dapat dengan mudah memberikan laporan tahunan kepada PBB yang rutin harus
dibuat kepada UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime) tentang
kejahatan – kejahatan narkoba di Indonesia.
187
Laporan tahunan kepada presiden dari BNN maupun institusi lainnya tentang
kejahatan narkoba yang dikemas dalam bentuk LAKIP (Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah) bisa langsung dibuat dengan cepat dan mudah.
Diharapkan sistem informasi lapas narkoba ini dapat dikelola dengan optimal
dan bisa meningkatkan produktifitas dan efisiensi di lingkungan Badan
Narkotika Nasional.
5.2. Saran
Dalam menerapkan sistem informasi Lapas narkoba ini juga harus diimbangi
dengan kualitas sumber daya manusia, baik itu di lingkungan Badan Narkotika Nasional
maupun institusi lainnya sehingga penerapan aplikasi sistem informasi lapas narkoba
dapat berjalan dengan baik.
Selain sumber daya manusia, penerapan sistem informasi lapas narkoba juga
harus diikuti dengan SOP (Standard Operating Procedure) yang baik sehingga sistem
secara keseluruhan dapat terintegrasi dengan baik.
Sistem ini dapat dikembangkan dengan data – data narapidana di seluruh dunia,
dikarenakan beberapa kejahatan narkoba dikendalikan oleh sindikat internasional.
Sistem ini juga dapat diintegrasikan dengan data ekportir maupun importir
prekursor yang berada di database National Single Window (NSW).
188
DAFTAR PUSTAKA
Ali Bahrami., 1999, “Object Oriented Systems Development : Using The Unified
Modelling Language”, Mc Graw-Hill International Edition 1999.
Basori, Ahmad Hoirul 2003, “Tutorial Rational Rose”, Kuliah Umum
Ilmukomputer.com.
Bennett, Simon 2000, Steve Mc Robb and Ray Farmer, “Object Oriented Systems
Analysis and Design Using UML”, Mc Graw-Hill International Editions,
Computer Science Series.
Boggs, Wendy & Michael Boggs, 2002, “Mastering UML with Rational Rose 2002”,
SYBEX Inc.,California.
Graves, Kimberly 2007, “CEH Official Certified Ethical Hacker Review Guide Exam
312-50”, Wiley Publishing.
Hamilton, Kim & Russel Miles, 2006, “Learning UML 2.0”, O‟Reilly Media.
Jogiyanto H. M., 1999, “Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis”, Edisi kedua, cetakan pertama,
Penerbit Andi Offset Yogyakarta.
Miller, Randy 2003, “Practical UML : A Hands-On Introduction for Developers”,
tersedia di : bdn.borland.com\article\31863.html
Nugroho, Adi 2005, “Rational Rose Untuk Permodelan Berorientasi Objek”,
Informatika Bandung.
Sutabri, SKom., MM,, Tata 2004 “Analisa Sistem Informasi”, Penerbit Andi
Yogyakarta.
Welling, Luke & Laura Thomson, 2005, “PHP And MySQL Web Development”, Sams
Publishing.
Wendy Boggs & Michael Boggs, 2002, “Mastering UML with Rational Rose
2002”,SYBEX Inc.,California.