Post on 25-Jun-2015
PENGEMBANGAN KURIKULUM EKONOMI ISLAM DI PERGURUAN TINGGI DI
INDONESIA
Presented By
H.Setiawan Bin Lahuri, MA
Malaysia, 12 Desember 2012
Pendahuluan Ekonomi Islam menjamin sisi
akuntabilitasnya, menjunjung tinggi kejujuran, amanah dan transparansi, serta dikelola secara profesional
nilai-nilai moralitas Islam dalam sistem ekonomi Islam merupakan syarat mutlak untuk membangun sistem ekonomi yang lebih kuat dan berkah, dan Inilah yg di adopsi oleh ekonom Non Muslim.
Keberadaan ekonomi Islam memberikan pengaruh dan faedah yang besar bagi umat Islam
Realitas Kajian Ekonomi Islam di Indonesia
• Ideal, membangun sistem ekonomi Islam yang lebih komprehensif dan holistik sebagai agenda jangka panjang dan hal yang diupayakan secara terus-menerus
• pragmatis, yakni mengembangkan sistem yang bersifat parsial dan satu aspek saja, dalam hal ini aspek lembaga keuangan syariah
2 Pola Kegiatan
Pemikiran Ekonomi
Islam
Pola Manakah yang diambil di Indonesia?
Pola Kedua, yaitu Pragmatis.
Dampaknya? Pengembangan industri keuangan syariah
tumbuh lebih cepat daripada pengkajian teoritis dan koseptual dalam pembentukan sistem yang lebih komprehensif
Annual Report IDB 2009
tumbuh lebih dari 15%/tahu
n
jumlah institusi
keuangan syariah lebih
dari 300
tersebar di 75 negara
lebih
perkiraan total aset 500 miliar dollar, atau sekitar Rp.
4.600 triliun
pasar yang sekarang
sudah dicapai baru sekitar 10 %
Tantangan Ekonomi Islam
keterbatasan kompetensi sumber daya insani (man power)
keterbatasan Rasio Kecukupan Modal (CAR)
persaingan pricing yang semakin tajam
risiko usaha sektor riil masih tinggi, kesulitan mencari debitur yang bankable
kesulitan memperoleh debitur yang baik
cakupan wilayah/network dan tehnologi informasi masih terbatas
customers,’yakni perubahan konsumen dari ‘religion oriented’ ke ‘return oriented
Masalah Sumber Daya Insani
Riset di Univ. Indonesia 2003
90 % SDM bank syariah saat ini tidak memiliki latar belakang pendidikan ekonomi syariah
Outlook Perbankan Syari’ah 2007
kendala percepatan market share (5%) perbankan syariah adalah faktor SDM, baik di sisi minimnya jumlah SDM perbankan syariah maupun dari segi kualitasnya yang masih rendah.
SDM yang bekerja di industri keuangan syariah
latar belakang ekonomi syariah
10%
latar belakang ilmu ekonomi konvensional
90%
Latar Belakang SDM
Tabel Latar Belakang Pendidikan Para Pegawai Bank Syariah
Tahun SLTA D3 S1
Ekonomi
S1
Hukum
S1
Fisip
S1
Pertanian
S1
Tehnik
S1
Syariah
S2
2009 6,2% 18,7& 38,0% 6,2% 5,2% 4,9% 7,6% 9,1% 4,1%
2008 5,3% 12,1% 39,1% 7,2% 6,8% 6,3% 9,2% 8,6% 5,3%
Diagram dalam %
SLTA D3
S1 E
kono
mi
S1 H
ukum
S1 F
isip
S1 P
erta
nian
S1 T
ekni
k
S1 S
yari'
ah
S205
1015202530354045
2008 2009
Pola Pendidikan Ekonomi Islam di PTAI dan PTU
Model Kurikulum Pendidikan Ekonomi Islam di PTAI
Pertama, pembentukan jurusan/program studi/konsentrasi yang mengusung secara spesifik nomenklatur ekonomi Islam atau ekonomi syariah
Kedua, pembetukan perguruan tinggi yang mengkhususkan diri pada studi ekonomi Islam atau ekonomi syariah.
variasi nomenklatur fakultas yang menaungi program studi Ekonomi Islam
Fakultas Syariah
Fakultas Syariah dan Hukum atau Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum
Fakultas Ekonomi atau Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
varian nomenklatur
a. Muamalat
b. Muamalat (Ekonomi Islam)
c. Muamalat (Hukum Ekonomi Islam)
d. Ekonomi Islam
e. Ekonomi Syariah
f. Keuangan Islam
g. Manajemen Keuangan Syariah
h. Hukum Bisnis Syariah
i. Muamalah Ekonomi dan Perbankan Islam.
varian nomenklatur
• Muamalah (Ekonomi Islam)
• Muamalat (Hukum Ekonomi Islam)
• Ekonomi Islam
PTAI yang menggunakan nomenklatur
Fakultas Syariah dan Hukum
• Keuangan Islam• Perbankan Syariah
PTAI yang menggunakan nomenklatur
Fakultas Ekonomi,
Standar SKS (Sistem Kredit Semester)
Fakultas Syariah jumlah beban SKS berkisar 146-156
SKS
Fakultas Syariah dan Hukum, jumlah beban SKS antara
152-157 SKS
Fakultas Ekonomi atau Ekonomi dan
Bisnis, jumlah beban SKS
mencapai 145-157 SKS
Standar Kurikulum Ekonomi Islam
SDM Islami yang terpenuhi danterimbangi dengan supply yang memadai
banyaknya pakar ilmu ekonomi Islam yang sekaligus mendalami ilmu Fiqh dan Ushul Fiqh, Fiqh Muamalah, dll.
perguruan tinggi harus mempersiapkan output lulusan memiliki kualitas dan memenuhi kualifikasi kebutuhan dan perkembangan industri keuangan Islam
“kesamaan kurikulum dan silabus program studi ekonomi Islam mutlak diperlukan, sehingga
minimal akan diperoleh adanya standar kompetensi dan mutu
lulusan”
Bisnis Islami Tidak hanya di bidang ekonomi, namun
meluas ke berbagai bidang, yang mampu menghiasi kurikulum ekonomi Islam.
Pembagiannya: 1. Bidang usaha bank dan keuangan;
meliputi, bank, leasing, anjak piutang, danareksa, dll.
2. Bidang usaha Non keuangan; meliputi, lembaga pendiidan, rumah sakit, konsultan.
Potret dan Tantangan
Terbatasnya literatur berupa text books tentang ekonomi Islam
Terbatasnya pakar ekonomi dan intelektual
yang memahami ilmu ekonomi
Islam
Kesenjangan ekonomi (wealth and
income disparity)
Unemployment Rate yang belum mencapai target
Lack of implementation of ethics and moral in economic activities
Lack of knowledge based
management
Optimizing natural resources
Optimizing domestic market
potential
Adanya standar mutu (modul/materi, pengajar, lembaga
pendidikan/training provider, lembaga
sertifikasi).
Potret dan Tantangan
Berbagai jenis bank syariah memunculkan kebutuhan kualifikasi SDM yang beragam
Investor, pengembangan
lembaga pendidikan dan penambahan
lembaga pendidikan yang memenuhi kebutuhan bisnis
Islam
Perbedaan kurikulum standar yang
menggabungkan pembelajaran operational
financial/business skill dan Islamic skill
Sosialisasi kepada masyarakat akan pilihan alternatif
program pendidikan/karir di bidang bisnis Islam
Jumlah dosen/pengajar yang kompeten dalam
bidang ekonomi/keuangan/perb
ankan/bisnis Islam masih terbatas
Terbatasnya pakar ekonomi Islam yang menulis tentang ilmu
ekonomi Islam
Kurangnya pemahaman pakar ekonomi pada nilai-
nilai aqidah dan akhlak serta hukum
Islam,
Terbatasnya perguruan tinggi yang menawarkan
program studi ekonomi/keuangan/perbankan/bisnis Islam pada semua strata S1/S2/S3
Terbaginya institusi induk dalam sistem
pendidikan di Indonesia menjadi
Departemen Pendidikan Nasional dan Kebudayaan dan Kementerian Agama,
Harapan Terlahir manusia yang beretika, moral yang
luhur dan amanah Tercipta good corporate governance Adanya transparansi Terarah kepada real sector development Tahun 2020 pangsa pasar ekonomi Islam
mencapai 20% Terbentuk undang-undang dual economic system Bersatunya semua potensi ekonomi Islam dalam
satu wadah
Problematika yang dihadapi pencari kerja
Program studi ekonomi Syariah (Kementerian Agama)
Kalah berkompetisi dalam mengikuti seleksi di lingkungan bank
Unggul dari segi Fiqh Muamalat Belum tersedianya konsentrasi
sesuai kebutuhan dunia kerja/bisnis
Program studi Ekonomi KKonvensional
Unggul dalam muatan keilmuan Sangat lemah dalam muatan
bisnis Islam, akan tetapi dengan sedikit upaya masih bisa unggul dalam kompetisi seleksi di lingkungan dunia kerja
Program Studi Ekonomi Islam (Kementerian Pendidikan Nasional)
Lebih percaya diri dalam berkompetisi
Memiliki kedalaman dalam muatan ilmu ekonomi dan Fiqh Muamalat
Kontroversi seputar kurikulum
Ekonomi Syariah
Program Studi Ekonomi Syariah (Kementerian Agama)
Kurikulum dengan penekanan lebih kepada Fiqh Muamalat
Kedalaman materi yang belum setara dengan program studi ekonomi Islam
Kurikulum lebih bersifat umum dan relatif belum tersedianya konsentrasi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja/bisnis
Program Studi Ekonomi Konvensional
Kurikulum tidak mendukung kemajuan ekonomi/bisnis Islam
Kurikulum dan silabus banyak menyesatkan
Program Studi Ekonomi Islam (Kementerian Pendidikan Nasional)
Kurikulum dan silabus dibangun sebagai perpaduan dari program studi ekonomi pembangunan dan program studi manajemen
Kurikulum dan silabus telah dikaji dalam berbagai seminar dan lokakarya.
Penguatan Pengembangan Pendidikan Ekonomi Islam di Indonesia
Lan
gkah
Str
ate
gis
Tenaga Pengajar
Kurikulum dan kompetensi inti.
Struktur Akademik Posisi Kajian Ekonomi
Islam
Sarana Praktikum, Sistem Informasi dan
Akses Referensi
Kebijakan Pimpinan dan Kultur Akademik
Tawaran dan Solusi
Single kurikulum untuk program studi ekonomi Islam (Kementerian Pendidikan Nasional)
Single kurikulum
Cukup satu kurikulum dan
silabus
Membuka berbagai konsentrasi sesuai dengan permintaan
pasar
Tawaran dan Solusi
Kurikulum program studi ekonomi syariah (Kementerian Agama)
Penekanan kurikulum yang lebih spesifik Kurikulum dibuat lebih spesifik dengan
konsetrasi yang spesifik pula untuk memenuhi permintaan pasar.
Pembukaan program studi baru di lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional sudah merupakan langkah yang baru, akan tetapi masih sangat kental dengan sistem birokrasi yang sulit ditembus
Perlu diberlakukan dengan kebijakan khusus untuk mempercepat pendirian program studi yang baru.
Tawaran dan Solusi
Perlu keadilan dalam pemberian kemudahan membuka kelas pararel sebagaimana yang telah dinikmati oleh beberapa perguruan tinggi negeri
Memperbanyak riset dan penelitian tentang ekonomi Islam
Mengembangkan networking yang lebih luas dengan berbagai institusi pendidikan ekonomi Islam lainnya, lembaga keuangan dan non-keuangan
Perlu motivasi untuk akademisi dan praktisi dalam menulis buku teks dengan subsidi khusus.