Post on 18-Jan-2017
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN
AIR PADA ANAK KELOMPOK A DI BUSTANUL ATHFAL ‘AISYIYAH
KAUMAN CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini
Disusun oleh:
LANGGENG TUTI ALAWIYAH A 520 070 092
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
1
ABSTRAKSI
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN AIR PADA ANAK KELOMPOK A DI BUSTANUL ATHFAL ‘AISYIYAH KAUMAN
CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013
Langgeng Tuti Alawiyah. A 520 080 092. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. UMS. 2013 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kemampuan sains anak kelompok A dengan menggunakan metode bermain air di Bustanul Athfal Aisyiyah Kauman Cawas Klaten Tahun Ajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah anak kelompok A semester 2 di Bustanul Athfal Aisyiyah Kauman Cawas Klaten Tahun Ajaran 2012/2013. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, catatan lapangan dan dokumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis komparatif yaitu membandingkan rata-rata pencapaian sains persiklus dengan indikator sains setiap siklus. Berdasarkan data penelitian dapat diambil kesimpulan yaitu: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru kelas dan berdasarkan hasil untuk setiap siklus yang telah dilakukan menunjukkan adannya perkembangan kemampuan sains anak melalui metode bermain air. Dari penlitian dapat disimpulkan bahwa dengan metode bermain air dapat mengembangkan kemampuan sains anak kelompok A di Bustanul Athfal Aisyiyah Kauman Cawas. Hal ini dapat dilihat dari rata- rata prosentase setiap siklus yaitu pra siklus 40,15%, siklus I 52,19%, siklus II 72,03%, siklus III 82,68%. Sesuai dengan indikator keberhasilan yaitu 80% maka penelitian tindakan kelas ini dianggap berhasil mengembangkan kemampuan sains anak. Penerapan melalui metode bermain air ini bisa maksimal karena didukung dengan media yang nyata sehingga anak tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.
Kata kunci : kemampuan sains, metode bermain air
2
PENDAHULUAN
Pendidikan anak usia sangat diperlukan pemberian rangsangan atau stimulus
agar dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Proses
pembelajaran yang efektif, menyenangkan, menarik, dan bermakna bagi anak akan
sangat berpengaruh untuk mencapai tujuan pendidikan yang optimal.Dalam
pemberian pembelajaran bagi anak guru harus memahami secara utuh hakekat, sifat
dan karakteristik anak metode pembelajaran yang berpusat pada kegiatan anak,
sarana belajar anak yang memadai, tersedianya berbagai sumber belajar yang
menarik dan mendorong anak untuk belajar, dan lain-lain. Tersedianya berbagai
sumber belajar akan mendukung penciptaan kondisi belajar anak yang menarik.
Terdapat beberapa aspek yang dikembangkan bagi anak usia dini, yaitu
aspek fisik-motorik, kognitif, sosial-emosional, bahasa, serta moral dan agama.
Sekalipun aspek-aspek tersebut dibahas secara terpisah-pisah namun sebenarnya
saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Kesemua aspek
tersebut sama-sama bernilai dan sangat penting. Salah satu aspek penting yang perlu
dikembangkan adalah aspek kognitif. Perkembangan aspek kognitif ini meliputi:
pengetahuan umum dan sains, konsep bentuk warna ukuran dan pola, konsep
bilangan lambang bilangan dan huruf. Piaget dalam Hildayani (2007:3.3)
menyatakan bahwa “Perkembangan kognitif itu meliputi kemampuan seseorang
untuk merasakan dan mengingat, serta membuat alasan dan imajinasi”.
Kegiatan sains bagi anak dapat mendorong kemampuan kognitifnya.
Kegiatan sains yang dikemas dan dirancang dengan apik akan membuat anak
membangun pengetahuan yang lebih bermakna. Karena sains bagi anak adalah
sesuatu yang menakjubkan, sesuatu yang ditemukan dan dianggap menarik serta
memberikan pengetahuan atau merangsangnya untuk mengetahui dan
menyelidikinya (Nugraha, 2005:14). Menurut Nugraha (2005:3) dari sudut bahasa,
sains atau science (Bahasa Inggris), berasal dari bahasa latin yaitu Scientia yang
artinya pengetahuan yang tersusunatau terorganisasi secara sistematis.
Menurut Suyanto (2005:83) pengenalan sains untuk anak TK lebih ditekankan pada proses daripada produk. Proses sains dikenal dengan metode ilmiah, yang secara garis besar meliputi: 1) observasi, 2) menemukan masalah, 3) melakukan
3
percobaan, 4)menganalisis data, 5) mengambil kesimpulan. Untuk anak TK ketrampilan proses sains hendaknya dilakukan secara sederhana sambil bermain. Kegiatan sains memungkinkan anak untuk melakukan eksplorasi terhadap berbagai benda, baik benda hidup maupun benda yang tidak hidup yang ada disekitarnya.
Sebagaimana anak mendapatkan lebih bayak pengalaman dari dunia sekeliling mereka, mereka sering membutuhkan pertolongan dalam mengorganisasi hasil belajar yang spesifik (terarah pada suatu konsep). Beaty (Aisyah, 2011:5.33) telah mengorganisasi sejumlah pengembangan konsep yang muncul secara sistematis melalui beberapa program pengembangan kognitif pada anak usia dini yaitu antara lain: bentuk, warna, ukuran, pengelompokan dan pengurutan. Dari semua program pengembangan tersebut dapat diarahkan melalui kegiatan sains.
Pengembangan kemampuan sains bagi anak usia dini dapat dilakukan dengan berbagai metode atau cara yang tidak sulit bagi anak. Hal ini dapat diarahkan melalui proses atau aktivitas yang bermakna. Maka dari itu pembelajaran sains dapat dilakukan dengan metode bermain atau dengan suatu permainan. Kegiatan bermain dapat berisi beberapa mcam situasi, di mana anak dapat menemukan dan memecahkan masalah. Bermain menyediakan kesempatan untuk menjelajah dan mengalami sendiri berbagai macam solusi pada masalah yang sebenarnya. Beberapa contoh kegiatan dalam bermain antara lain: bermain balok, bermain pasir, permainan dengan kartu, bermain air, dan lain-lain. Dari salah satu contoh bermain bagi anak yang dapar mendorong perkembangan kognitif anak dan mengarah kepada perkembangan sains adalah dengan bermain air. Menurut Suyanto (2005:95) bermain dengan air merupakan salah satu kesenangan anak. Guru dapat mengarahkan permainan tersebut agar anak dapat memiliki berbagai pengalaman tentang air.
Bustanul Athfal Aisyiyah Kauman Cawas merupakan salah satu lembaga
PAUD yang juga mengajarkan kemampuan sains. Penyelenggaraan pembelajaran
setiap harinya berisikan pembiasaan islami yang bertujuan untuk membentuk
kepribadian anak sejak dini mungkin, sehingga terbentuklah manusia yang berakhlaq
mulia. Selain pembelajaran Islami, Bustanul Athfal ‘Aisyiyah Kauman Cawas juga
memberikan pembelajaran yang bertujuan mengembangkan segala aspek
perkembangan yang meliputi perkembangan afektif, psikomotorik, dan kognitif yang
termasuk didalamnya adalah tentang sains.
4
Namun demikian di Bustanul Athfal Aisyiyah Kauman Cawas khususnya
untuk kelompok A pembelajaran sainsnya belum berkembang dengan baik, hal ini
dapat dilihat dari 20 anak kelompok A di kegiatan sains hanya beberapa anak saja
yang dapat menceritakan kembali kegiatan sains yang dilakukan. Hal ini terjadi
karena beberapa faktor, diantaranya: terbatasnya alat peraga, metode pembelajaran
yang monoton pembelajaran yang terfokus pada lembar kerja anak sehingga anak
menjadi bosan dan pembelajaran menjadi kurang bermakna.
Sesuai dengan karakteristik anak usia dini, solusi yang ditawarkan melalui
permainan yaitu bermain air..
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas yaitu meningkatkan
tanggungjawab melalui metode bermain air, yang dilakukan dengan bekerja sama
dengan kepala sekolah, guru kelas dan peneliti. Menurut Kuswaya dan Igak (2008:
1.15) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
sehingga hasil belajar siswa berkembang. Sedangkan menurut Arikunto (2007: 58)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang
dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya.
Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan anak kelompok A
semester 2 di Bustanul Athfal Aisyiyah Kauman Cawas Klaten Tahun Ajaran
2012/2013. Dengan jumlah siswa 20 anak; 10 laki-laki dan 10 perempuan.
Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari:
a) perencanaan (planning), b) pelaksanaan (action), c) pengumpulan data
(observing), d) menganalisis data/informasi untuk memutuskan sejauh mana
kelebihan/kelemahan tindakan tersebut (reflecting).
Data yang harus ada dalam penelitian ini adalah segala sesuatu informasi tentang kemampuan sains pada anak kelompok A, serta metode bermain yang digunakan untuk menemukan konsep-konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari yang terdapat dilingkungannya sehingga kemampuan sains anak kelompok A bisa meningkat.
5
Data yang diperlukan dalam penelitian ini dapat diperoleh dengan beberapa cara,
diantaranya: observasi, catatan lapangan dan dokumen.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
komparatif yaitu membandingkan hasil amatan dengan indikator pencapaian setiap
siklus, dari kondisi pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III. Untuk proses
pembelajaran analisis yang digunakan dengan cara interaktif yakni dengna
mengkroscekkan hasil observasi pembelajaran dari setiap siklus. Hasil dari setiap
siklus dijadikan pedoman untuk melakukan refleksi sehingga kekurangan dalam
proses pembelajaran diperbaiki di siklus berikutnya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum dilaksanakan penelitian siklus I, peneliti telah melakukan survei
terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya dilapangan sebagai
pertimbangan dalam melakukan tindakan. Berdasarkan survei peneliti menemukan
bahwa proses pembelajaran kemampuan sains anak di Bustanul Athfal Kauman
Cawas masih belum berkembang. Peneliti kemudian berkolaborasi dengan guru kelas
untuk mengatasi masalah tersebut dengan metode bermain air untuk
mengembangkan:
1) Proses Pembelajaran
Untuk mengembangkan proses pembelajaran dilaksanakan melalui 4
tahapan yaitu berupa perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
refleksi yang sesuai dengan rancangan penelitian.
Perencanaan dilakukan oleh peneliti dengan mempersiapkan diri dalam
penguasaan materi, menyiapkan media yang akan digunakan dan
mengkondisikan anak dalam persiapan pembelajaran. Dalam pelaksanaan
kegiatan, peneliti terlebih dahulu menyampaikan tujuan dan gambaran umum
tentangkegiatan yang akan dilakukan. Setelah iti melaksanakan keiatan sesuai
dengan RBP yang telah dibuat, observasi dilakukan untuk melihat apakah
pelaksanaan tindakan sesuai dengan yang direncanakan. Observasi ini dilakukan
dengan melakukan evaluasi hal-hal yang telah diajarkan, menjelaskan hal- hal
yang belum jelas dan memberikan kesimpulan. Pada tahap refleksi ini peneliti
6
memberikan pemahaman kepada anak dalam kemampuan sains, untuk
menentukan tindak lanjut apa agar dapat mencapai tujuan maksimal.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pengembangan
pengembangan kemampuan sains anak kelompok A di Bustanul Athfal Kauman
Cawas mengalami perkembangan dari pra siklus 40,15%, siklus I 52,19%, siklus
II 72,03%, siklus III 82,68%. Hal ini berarti pengembangan kemampuan sains
anak melalui metode bermain air adalah berhasil. Adapun perbandingan
prosentase tiap siklusnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Perbandingan Hasil Pencapaian Prosentase Anak Tiap Siklus
No Nama Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
1. Naufal 34,38% 53,13% 68,75% 81,25% 2. Azizah 37,50% 56,25% 71,88% 81,25% 3. Kinanthi 37,50% 56,25% 71,88% 81,25% 4. Yasir 31,20% 43,75% 71,88% 84,38% 5. Kia 34,38% 43,75% 68,75% 84,38% 6. Intan A 43,75% 53,13% 68,75% 81,25% 7. Intan K 34,38% 43,75% 75,00% 84,38% 8. Brilli 31,20% 46,88% 71,88% 81,25% 9. Fadhil 31,20% 46,88% 75,00% 81,25% 10. Yoga 37,50% 46,88% 75,00% 81,25% 11. Seno 25,00% 46,88% 71,88% 84,38% 12. Laila 34,38% 43,75% 71,88% 84,38% 13. Fasrul 37,50% 56,25% 78,13% 87,50% 14. Rizal 40,62% 62,50% 78,13% 87,50% 15. Affan 25,00% 46,88% 62,50% 68,75% 16. Ipul 25,00% 46,88% 62,50% 71,88% 17. Syifa 34,38% 43,75% 71,88% 81,25% 18. Icha 37,50% 53,13% 75,00% 87,50% 19. Dila 37,50% 56,25% 75,00% 87,50% 20. Nindy 37,50% 56,25% 75,00% 87,50% Rata-rata prosentase 40,15% 52,19 % 72,03% 82.68%
Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat diketahui bawa kemampuan sains
anak tiap siklusnya mengalami perkembangan.
7
Dari hasil penelitian berdasarkan lembar perbandingan yang telah diuraikan
diatas bahwa kemampuan sains anak mengalami perkembangan dari siklus I sampai
siklus III dari 20 anak telah mencapai target dari hasil penelitian tersebut maka
membuktikan bahwa melalui metode bermain air maka akan mengembangkan
kemampuan sains anak di Bustanul Athfal Aisyiyah Kauman Cawas.
Hasil penelitian yang dahulu yang dianggap relevan adalah yang dilakukan
oleh Yeni Tri W (2011) yang menyatakan bahwa dengan metode bermain maka akan
mengembangkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep- konsep
sederhana.
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti, mengenai hubungan judul
dan kajian tersebut bahwa salah satuya dengan metode bermain air dapat membantu
anak dalam memahami proses pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran yang nyata dan bervariasi sehingga anak- anak menjadi antusias dan
bersemangat dalam bermain hingga selesai.
Teori ini mendukung dengan adanya bermain air sangat bermanfaat bagi
perkembangan kemampuan fisik, kognitif dan emosional anak. Hal ini sesuai dengan
teori Montalalu (2009:7.18) bermain air sangat bermanfaat bagi perkembangan
kemampuan fisik, kognitif dan emosional anak.
Tabel 4.2 Rincian Pelaksanaan Pengembangan Kemampuan Sains
Aspek Prasiklus Siklus I Siklus II Siklus III
Pelaksanaan Pelaksanaan pada hari Jum’at 24 Mei 2013. Kegiatan pembelajaran mengerjakan LKA
Pelaksanaan pada hari Selasa-Rabu, 28-29 Mei 2013. Kegiatan mengenal benda larut dalam air dengan membuat larutan gula, garam, lalu menceritakan yang telah
Pelaksanaan pada hari Jum’at-Sabtu, 31 Mei-1 Juni 2013. Kegiatan mengenal benda yang tidak larut dalam air dengan melarutkan
Pelaksanaan pada hari Selasa-Kamis, 4-6 Juni 2013. Kegiatan Membuat larutan dari sirup. Kemudian menceritakan
8
dilakukan. Kegiatan : mengisi botol-botol bekas dengan air dengan berbagai macam wadah (besar/kecil) dan dengan berbagai cara.
minyak dan oli, lalu menceritakan yang telah dilakukan. Kegiatan : mengisi botol / gelas bekas dengan air dengan gayung dan sendok
kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan : mengisi air ke dalam botol menggunakan spon.
Observasi Anak-anak terlihat bosan dan jenuh mengerjakan LKA terus
Anak-anak terlihat antusiat bermain air, anak keadaan ricuh karena saling siram. Saat anak diminta untuk bercerita masih bingung.
Anak-anak semua mau mencoba dan saat diminta menceritakan tentang kegiatan sudah mampu walaupun masih sedikit dibantu
Anak-anak mampu dan mau menceritakan kegiatan yang telah dilakukan, anak terlihat sangat senang dan enjoy.
Refleksi Guru anak mengajak bermain air, dengan berbagai media dan benda konkret
Peneliti memberikan perjanjian dan cara bermain agar teman yang lain tidak takut untuk mencoba.
Guru harus lebih memotivasi lagi agar anak mau menceritakan kembali pengalaman atas kegiatan yang telah dilakukan
Pada siklus III pelaksanaan pembelajaran sudah baik.
Rata-rata kemampuan sains anak
- 50% 70% 80%
Hasil penelitian 40,15% 52,19% 72,03% 82,68%
Penelitian yang dilakukan oleh Riyana Dwi Yuliastutik (2012) dengan judul
“Upaya Meningkatkan Kemampuan Sains Melalui Metode Pembelajaran Eksperimen
pada Kelompok B di TK Pertiwi Sidomulyo Kaliori Rembang Tahun Ajaran
2011/2012”, menyimpulkan bahwa adanya peningkatan dalam kemampuan sains
anak didik melalui penerapan metode eksperimen yakni sebelum tindakan sebesar
54,25%, siklus I sebesar 74,31% dan siklus II sebesar 88,75%.
Penelitian yang dilakukan oleh Eka Puji Hastutik (2012) dengan judul
“Peningkatan Kemampuan Sains Melalui Metode Bermain Warna pada Anak
Kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Jogonalan Klaten Tahun 2011/2012”,
9
menyimpulkan bahwa dengan metode bermain warna dapat meningkatkan
kemampuan sains terbukti pada siklus I sebesar 15%, siklus II 20% dan mencapai
peningkatan pada siklus III sebesar 25%.
Penelitian yang dilakukan oleh Yeni Tri Wulandari dengan judul “Upaya
Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Mengenal Konsep-konsep Sederhana
Melalui Bermain Tebak-Tebakkan (Penelitian Pada Kelompok B TK Pertiwi
Banyualeng Kabupaten Klaten Tahun 2011/2012)”, menyimpulkan bahwa
kemampuan kognitif dalam mengenal konsep-konsep sederhana dapat meningkat
dengan bermain tebak-tebakkan yang terbukti dari hasil pada siklus I sebesar
65,75%, siklus II sebesar 73,85% dan mencapai peningkatan pada siklus III sebesar
87,32%.
Dari beberapa penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan
dari setiap penelitian yaitu penelitian yang dilakukan oleh Yuliastutik kemampuan
sains dapat meningkatkan melalui metode eksperimen. Penelitian Hastuti bahwa
kemampuan sains dapat ditingkatkan melalui metode bermain warna. Penelitian
Wulandari mengkaji tentang kemampuan kognitif dalam mengenal konsep-konsep
sederhana melalui bermain tebak-tebakkan.
Berdasarkan dari penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan
metode pembelajaran mempunyai peranna yang sangat penting untuk meningkatkan
aspek perkembangan anak. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan metode
bermain air untuk pengembangan kemampuan sains anak.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti
dan guru kelas dan berdasarkan hasil untuk setiap siklus yang telah dilakukan
menunjukkan adannya perkembangan kemampuan sains anak melalui metode
bermain air. Dari penlitian dapat disimpulkan bahwa dengan bmetode bermain air
dapat mengembangkan kemampuan sains anak kelompok A di Bustanul Athfal
Aisyiyah Kauman Cawas. Hal ini dapat dilihat dari rata- rata prosentase setiap siklus
yaitu pra siklus 40,15%, siklus I 52,19%, siklus II 72,03%, siklus III 82,68%. Sesuai
10
dengan indikator keberhasilan yaitu 80% maka penelitian tindakan kelas ini dianggap
berhasil berkembang kemampuan sains anak.
Penerapan melalui metode bermain air ini bisa maksimal karena didukung
dengan media yang nyata sehingga anak tertarik dan antusias dalam mengikuti
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Walaupun masih ada 2 orang anak yang
kemampuan sainsnya belum berkembang, namun tidak menjadi masalah dengan
pertimbangan bahwa setiap anak mempunyai kemampun, kecerdasan dan daya pikir
yang berbeda- beda.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut. 1. Bagi Guru
a. Media yang disediakan guru sebaiknya merupakan benda yang nyata.
b. Guru harus bervariasi dalam memberikan atau menerapkan metode
pembelajaran sehingga anak tidak menjadi bosan dan jenuh agar dapat
menstimulus dan memotivasi anak dalam meningkatkan kemampuan
intelektualnya.
c. Hendaknya dapat menerapkan metode bermain air sebagai kegiatan
pembelajaran untuk membantu mengembangakan kemampuan sains anak.
2. Bagi Orang Tua
Orang tua merupakan pendidik yang paling utama bagi anak- anaknya,
sehingga orang tua memiliki pengaruh yang sangat besar dalam memberikan
dorongan dan motifasi bagi perkembangan dari segala kemamuan serta potensi
yang dimiliki anak. Sehingga anak akan merasa senang dan bersemangat dalam
mencapai apa yang diharapkannya.
3. Bagi Sekolah
Sekolah hendaknya memfasilitasi sarana dan prasarana dalam menunjang
pembelajarannya agar tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Hastutik, Eka Puji. 2012. “Peningkatan Kemampuan Sains Melalui Metode Bermain Warna pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal Jogonalan Klaten Tahun 2011/2012”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hidayani, Rini. 2007. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka.
12
Nugraha, Ali. 2005. Pengembangan Pembelajaran Sains pada Anak Usia Dini : Universitas Terbuka.
Suyanto, Slamet. 2005. Pembelajaran untuk Anak TK : Universitas Terbuka. Wardhani, Igak & Wihardit Kuswaya. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :
Universitas Terbuka. Wulandari, Yeni Tri. 2012. “Upaya Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak
Mengenal Konsep-konsep Sederhana Melalui Bermain Tebak-Tebakkan (Penelitian Pada Kelompok B TK Pertiwi Banyualeng Kabupaten Klaten Tahun 2011/2012)”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Yuliastutik, Riyana Dwi. 2012. “Upaya Meningkatkan Kemampuan Sains Melalui
Metode Pembelajaran Eksperimen pada Kelompok B di TK Pertiwi Sidomulyo Kaliori Rembang Tahun Ajaran 2011/2012”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN
AIR PADA ANAK KELOMPOK A DI BUSTANUL ATHFAL ‘AISYIYAH
KAUMAN CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
13
Pendidikan Anak Usia Dini
Di susun Oleh:
LANGGENG TUTI ALAWIYAH A 520 080 092
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax : 715448 Surakarta 57102
SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:
Nama : Aryati Prasetyarini, M.Pd. (Pembimbing I)
NIP/NIK : 725
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa :
Nama : Langgeng Tuti Alawiyah
NIM : A 520 080 092
Program Studi : Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
Judul Skripsi : PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS
MELALUI METODE BERMAIN AIR PADA ANAK
KELOMPOK A DI BUSTANUL ATHFAL ‘AISYIYAH
KAUMAN CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, Oktober 2013
Pembimbing I
Aryati Prasetyarini, M.Pd
NIK. 725
ii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax : 715448 Surakarta 57102
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirohmanirrohim
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : LANGGENG TUTI ALAWIYAH
NIM/NIK/NIP : A 520 080 092
Fakultas / Jurusan : FKIP / PAUD
Jenis : Skripsi
Judul : PENGEMBANGAN KEMAMPUAN SAINS
MELALUI METODE BERMAIN AIR PADA ANAK
KELOMPOK A DI BUSTANUL ATHFAL ‘AISYIYAH
KAUMAN CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :
1. Memberikan hak bebas royalti kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah
saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalihmediakan/ mengalihformatkan, mengelola
dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya serta menampilkannya
dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada Perpustakaan UMS, tanpa
perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan Pihak
Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran
hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Surakarta, Oktober 2013
Yang Menyerahkan
LANGGENG TUTI ALAWIYAH A 520 080 092