Pengelolaan risiko (1)

Post on 22-Jun-2015

2.084 views 0 download

Transcript of Pengelolaan risiko (1)

ANALISIS DAMPAK KESEHATAN LINGKUNGAN

Pengelolaan Risiko (1)

Oleh :Moh. Ichsan Sudjarno, SKM. M.Epid

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta IIJurusan Kesehatan Lingkungan

2012

Pengelolaan risiko adalah : upaya yang dilakukan untuk mengendalikan risiko.

Pengelolaan risiko adalah pengelolaan situasi dan atau peristiwa lingkungan yang mengandung risiko

Analisis risiko merupakan inti kegiatan ADKL yaitu memberikan gambaran sejauh mana suatu sumber pencemar menciptakan risiko pada kesehatan masayarakat

Acuan pengelolaan risiko

1. Tujuan pengelolaan risiko2. Faktor sosial politik3. Teknologi penegendalian yang

tersedia4. Manfaat biaya5. Risiko yang dapat diterima6. Jumlah kasus yang dapat diterima

Pengelolaan risiko1. Pengelolaan risiko melibatkan banyak

pihak2. Risiko berada pada setiap tingkat proses

mulai dari rencana s/d kegiatan tertentu diakhiri.

3. Pengelolaan risiko harus dilaksanakan melalui penetapan keputusan

4. Penetapan parameter lingkungan dan peraturan pendukunggnya

5. Risiko harus dikomunikasikan karena dengan demikian dapat menurunkan dampak yang ditimbulkannya.

Pihak-pihak yang terlibat dan peranannya

1. Pemerintah2. Universitas3. Profesi4. Pelayanan Masyarakat5. Sektor swasta6. Organisasi non pemerintah7. Media8. Individu

1. Pemerintah

Bertanggung jawab :a. Peraturan menegakkan basis hukum

dalam bentuk peraturan perundanganb. Merumuskan parameter kualitas

lingkungan (air, tanah, udara)c. Menyediakan dan mengoperasionalkan

prasarana (penyedeiaan air bersih, listrik, dll.

d. Menjamin bahwa kesemuanya direncanakan dengan baik.

2. Universitas

Melaksanakan riset mengenai metodologi analisis risiko dalam memberikan sumbangan disiplin dan proses pengelolaan

Melaksanakan pendidikan dan pelatihan

Memberikan saran dan pelayanan masyarakat

3. Profesi

A. Ahli teknik Desain Standar dan prosedur Program pemeliharaan Prosedur operasi

B. Ahli kesehatan Program pencegahan Pengembangan dan kinerja tindakan

medis dan pengobatan

4. Pelayanan masyarakat

Perlindungan polisi selama kejadian darurat

Pemadam kebakaran melakukan pengawasan dan menginformasikan bagaimana mencegah kebakaran

Pelayanan ambulans, menyediakan ambulan untuk mencegah terjadinya kematian

5. Sektor Swasta

Standar dan prosedur untuk desain pemeliharaan dan operasi

Pengolahan limbah Program K3 Informasi bahaya

6. Organisasi non pemerintah

Informasi tentang kondisi lokal Memberikan saran-saran dalam

pengelolaan risiko kepada masy. Menyuarakan nilai-nilai sosial yang

berkembang dalam masyarakat Partisipasi dalam program pelatihan

dan kampanye

7. Media masa

Media termasuk publikasi, radio, dan TV menciptakan kesadaran masyarakat tentang risiko

Mendidik masyarakat tentang bagaimana pengelolaan risiko dalam keadaan darurat

Menyediakan informasi selama keadaan darurat

8. Individu

Individu juga bisa bertanggung jawab terhadap pengelolaan risiko, seperti : PHBS (buang sampah pada tempatnya,

tidak merokok,) Perilaku berlalu lintas, (penggunaan

helm)

Pilihan pengelolaan

Pengelolaan risiko bersifat situasional, sehingga tidak dapat dibuat suatu daftar pilihan secara tepat

Perlu adanya kerangka kerja yang dapat dipakai sebagai alat dalam upaya mengembangkan pemikiran.

1. Kebutuhan Perkembangan ekonomi dapat

dicapai melalui pembangunan industri Mesin yang digunakan mengabaikan

risiko atau bahkan sengaja mengambil risiko, misalnya di negara maju mesin tersebut sudah ditolak tetapi di negara berkembang masih dipergunakan.

Di negara tropis bentuk ventilasi alam lebih baik tetapi justru menggunakan AC yang mempunyai risiko.

Hal di atas menunjukkan bahwa satu kebutuhan menjadi pemicu kebutuhan yang lain dan akhirnya membawa serentetan kebutuhan yang lain tanpa berujung

Pilihan pada tahap analisis kebutuhan meliputi berbagai alternatif modifikasi kebutuhan dan proses pemenuhannya.

2.Kegiatan Sitem apa (program. Proyek,

kegiatan) yang sebaiknya digunakan dan risiko apa yang diciptakannya.

Contoh : kebutuhan perbaikan pangan (penyediaan beras)- kegiatan alternatif adalah pembukaan lahan pertanian - masalahnya ekologi, ekonomi, dan sosial.

3.Pelepasan Setelah kegiatan dipilih

Pertimbangkan kemungkinan lepasnya energi, bahan, tekanan lingkungan atau tekanan sosial.

Bila sistem merupakan bentuk teknologi, maka harus dikaji: Desain Pengoperasian Pemeliharaan.

Contoh:

Pilihan pengelolaan risiko tentang pelepasan tekanan sosial : Menyediakan rumah Sarana kesehatan Sekolah Pelayanan lain

Pilihan pengelolaan risiko tentang pelepasan tekanan lingkungan : Pengenalan spesies predator Modifikasi habitat Pengendalian hama

4. Pemajanan Bila pelepasan telah terjadi, maka

pengelolaan risikonya adalah membatasi terjadinya pemajanan , al: Tindakan menghindar : Evakuasi dan

karantina Mengurung : membuat saluran dan

isolasi spesies terinfeksi Menyarungi : membuat pelapisan

pelindung

5. Dampak

Pada tahap dampak pilihan yang diambil adalah menetralisir bahaya dan menyediakan sesuatu untuk pemulihan.

Contoh : pengobatan terhadap yang sakit

Pilihan pengelolaan.

Kebutuhan :-Apa ?

-Risiko?-Pengelolaan?

Kegiatan :-program, proyek, -Risiko?-Pengelolaan?

Pelepasan :- apa ? -Risiko?-Pengelolaan?

- Pembukaan lahan- masalah ekologi, - Drainase yg baik

- Peningkatan ekonomii- akibat industri - penggunaan sarana yg baik

- Predator,hama- kerusakan tanaman - Pencegahan

Pemajanan :- KLB, penyakit

Dampak :-Pengobatan

KASUS (1)

Di Jalan raya telah terjadi kebakaran mobil tangki yang memuat bahan berbahaya.

Rencanakan siapa yang terlibat dan sebutkan peran masing-masing dalam pengelolaan risiko

Kasus (2) Rumah sakit X membutuhkan

instalasi pembakaran limbah (Insenerator)

Tentukana. Kegiatanb. Pelepasanc. Pemajanand. DampakDan bagaimana pengelolaan risikonya.