Post on 08-Feb-2021
PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DAN HARGA
TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN
MEMBELI TENUN SONGKET JAMBI
CIK MIA
SKRIPSI
OLEH :
FITRI AMALIA
EES 150654
PEMBIMBING :
Dr. ROFIQOH FERAWATI, M.EI
G.W.I. AWAL HABIBAH,M.E.Sy
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2019 M/1441 H
ii
iii
iv
v
PERSEMBAHAN
bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas taburan cinta dan kasih
sayang-nya yang telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu
pengetahuan serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia Allah SWT
akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.
Skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tua saya yang sangat saya
sayangi Ibu Yani dan Bapak Marhaji. Sebagai tanda bakti, hormat dan terimakasih
yang tiada terhingga karena telah membesarkan, mendidik, membimbing,
menjaga, dan mendoakan disetiap langkah saya serta memberikan motivasi,
dukungan secara moril maupun materil sehingga dapat menempuh sekaligus
menyelesaikan masa studi di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha
Saifuddin Jambi.
Terimakasih untuk kakak – kakak saya Santoso Adhi dan Satrio Arif yang telah
memberi semangat, dorongan, dan mendewasakan diri dalam kesulitan apapun
serta selalu mendoakan suatu kebaikan dalam menyusun skripsi ini hinggal
selesai.
Trimakasih saya ucapkan kepada Ketua Jurusan Prodi Ekonomi Syariah, pihak
bagian akademik yang telah membantu saya dalam hal perizinan penelitan serta
pengesahan penelitian, dan juga terimakasih kepada pembimbing saya Ibu Dr.
Rofiqoh Ferawati, SE.M.EI (pembimbing I), Ibu G.W.I. Awal Habibah, M.E.Sy.
(pembimbing II) yang selalu sabar dalam membimbing saya dan mengarahkan
saya dalam menyelesaikan skripsi ini dari awal hingga akhir.
Terimakasih untuk sahabat dekat saya Dian Hardianti, Risa Mawaristi, Dian
Oktaviani, dan teman–teman kelas G 2015 Prodi Ekonomi Syariah, yang telah
mensupport, mendoakan, serta memotivasi dalam pembuatan skripsi ini.
v
vi
MOTTO
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah
kamu membunuhdirimu. sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.1
1Q.S. An-Nisa (4):29
vi
vii
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh tingginya tingkat pembelian
konsumen dalam memutuskan pembelian tenun songket Jambi yang dapat
dikatakan suatu produk eksklusif, sehingga dapat menjadi peluang bagi pembisnis
bidang industri terlebih pada industri tenun songket. jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitan kuantitatifdengan populasi konsumen di toko tenun
songket Jambi Cik Mia, teknik pengambilan sampel dengan cara purpossive
sampling dimana sampel diambil dengan pertimbangan tertentu sebanyak 70
responden. Pengumpulan data dengan cara angket (kuesioner), wawancara, media
sosail yang dimiliki pemilik usaha, dan berita online. Alat analisis yang digunakan
adalah uji F, uji t, Regresi Linier Berganda dan analisis koefisien determinasi.
Secara simultan (uji F) promosi penjualan dan harga berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan pembelian yaitu 17,502>2,382 atau fhitung>ftabel.
Secara uji parsial (uji t) promosi penjualan terhadap keputusan pembelian dengan
nilai signifikan sebesar 0,000
viii
ABSTRACT
This research is motivated by the high level of consumer purchasing in deciding to
purchase Jambi songket weaving which can be said to be an exclusive product, so
that it can be an opportunity for industrial businesses especially in the songket
weaving industry. the type of research used is quantitative research with the
population of consumers in Jambi Cik Mia songket weaving shops, sampling
techniques by means of purposive sampling where samples were taken with
certain considerations of 70 respondents. Data collection by questionnaire
(questionnaire), interviews, social media owned by business owners, and online
news. The analytical tool used is the F test, t test, Multiple Linear Regression and
coefficient of determination analysis. Simultaneously (F test) sales promotion and
price significantly influence the purchase decision, namely 17,502> 2,382 or
fcount> ftabel. In the partial test (t test) sales promotion of the purchase decision
with a significant value of 0,000
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah atas berkat Rahmat Allah yang senantiasa memberikan
nikmat dan karunia-Nya serta Kekuatan Lahir batin kepada penulis.Sholawat
beserta salam selalu dan kita curahkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan umatnya yang selalu taat
dengan ajarannya. Semangat pejuang dan harapan untuk selalu berusaha dan
berupaya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan Judul
“Pengaruh Promosi Penjualan dan Harga Terhadap Keputusan Konsumen
Membeli Tenun Songket Jambi Cik Mia”. Ini dimaksudkan untuk memenuhi
sebagian dari persyaratan guna menyelesaikan program sarjana (S.1) pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi. Penyusun skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan saran
yang diberikan oleh Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE.ME.I selaku dosen
Pembimbing I dan Ibu G.W.I. Awal Habibah, M.E.Sy. selaku dosen
Pembimbing II dalam penulisan skripsi ini. Dan juga kepada Ibu Mania (Cik
Mia) yang telah memberikan izin melakukan penelitian dan membantu dalam
memberikan keterangan lisan maupun tulisan yaitu berupa data-data guna untuk
menyelesaikan skripsi ini. Dengan adanya kritik dan saran, maka skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini,
terutama kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof.Dr.Subhan, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan thaha Saifuddin Jambi.
ix
x
2. Ibu Rafidah, SE.M.EI, Bapak Dr.Novi Mubyanto, SE.ME, Ibu Dr.Halimah
Ja’far,M.Fil.I, Selaku Wakil Dekan I, II, dan III di lingkungan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan
ThahaSaifuddin Jambi.
3. Bapak Dr. Sucipto, S.Ag.MA sebagai Ketua Jurusan Ekonomi Syariah dan
Ibu GWI Awal Habibah, M.E.Sy sebagai Sekretaris Jurusan Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan bisnis Islam Universitas Islam
Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambiyang telah memberikan ilmu
pengetahuan kepada peneliti.
5. Bapak dan Ibu Staf TU dan Akademik di Lingkungan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Seluruh mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
yang telah memberikan semangat serta sumbangsihnya, baik berupa moril
maupun materil sejak penulis mengajukan judul, penelitian sampai pada
penyusunan skripsi ini selesai.
7. Teman-teman kelas Ekonomi Syariah G 2015 yang selalu menyemangati
dalam keadaan apapun.
8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung. Di samping itu, peneliti sadari juga bahwa skripsi
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, diharapkan kepada
semua pihak untuk dapat memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan
x
xi
skripsi ini. Hanya Allah SWT yang memiliki kesempurnaan sedangkan
kehilafan tak lepas dari pemikiran manusia. Oleh karena itu kita mohon
ampunan kepada-Nya dan kepada sesama manusia kita mohon
kemaafannya. Semoga amal kebajikan kita dibalas oleh Allah SWT.
Jambi, Oktober 2019
Peneliti
Fitri Amalia
EES 150654
xi
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... ii
NOTA DINAS ................................................................................................ iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN .............................................................. iv
PERSEMBAHAN...... ..................................................................................... v
MOTTO ......................................................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 8
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 8
E. Kerangka Teori .................................................................................... 9
1. Keputusan Pembelian ................................................................... 9
2. Promosi Penjualan ........................................................................ 16
3. Harga ............................................................................................ 22
F. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 29
G. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 32
H. Hipotesis .............................................................................................. 32
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ......................................................................... 34
B. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 34
1. Data Primer ...................................................................................... 34
2. Data Sekunder ................................................................................. 35
C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 34
1. Populasi Penelitian ........................................................................ 35
xii
xiii
2. Sampel Penelitian ........................................................................... 36
D. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................. 38
1. Wawancara .................................................................................... 38
2. Kuisioner ....................................................................................... 39
3. Dokumentasi .................................................................................. 40
E. Uji Coba Statistik ................................................................................ 40
1. Uji Validitas ................................................................................... 40
2. Uji Realibilitas .............................................................................. 41
F. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 41
1. Uji Normalitas ............................................................................... 41
2. Uji Multikolonieritas ..................................................................... 42
3. Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 43
G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 44
1. Uji Simultan (Uji F) ...................................................................... 44
2. Uji Parsial ( Uji t) .......................................................................... 45
3. Analisis Regresi Linier Berganda...................................................45
4. Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................................... 46
5. Uji Sumbangan Efektif (SE%)........................................................46
6. Operasional Variabel ......................................................................47
BAB III GAMBARAN UMUM TENUN SONGKET CIK MIA
A. Sejarah Usaha Tenun Songket Jambi Cik Mia .....................................50
B. Manajemen Promosi Penjualan dan Harga terhadap Keputusan
Pembelian Tenun Songket Cik Mia.......................................................53
1. Manajemen Promosi Penjualan Tenun Songket Cik Mia................53
2. Manajemen Harga Tenun Songket Cik Mia....................................55
3. Manajemen Keputusan Pembelian Tenun Songket Cik Mia yang
Dilakukan oleh konsumen................................................................57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 60
1. Karakteristik Responden ................................................................60
2. Jenis Kelamin Responden ..............................................................60
3. Usia Responden .............................................................................61
B. Hasil Analisis Data .............................................................................. 62
1. Uji Validitas .................................................................................. 62
2. Uji Realibilitas .............................................................................. 65
C. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 66
1. Uji Normalitas ............................................................................... 66
2. Uji Multikolonieritas ..................................................................... 68
xii
xiii
xiv
3. Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 70
D. Uji Hipotesis ........................................................................................ 71
1. Uji F .............................................................................................. 71
2. Uji t ................................................................................................ 72
3. Analisis Regresi Linier Berganda................................................... 73
4. Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................................... 74
5. Uji Variabel Sumbangan Efektif (SE%).........................................75
E. Pembahasan ......................................................................................... 77
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 82
B. Saran .................................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
xiv
xiii
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Data Penjualan Tenun Songket Jambi ........................................... 3
Tabel 2 : Data Penjualan Tenun Songket Palembang ................................... 4
Tabel 3 : Harga ............................................................................................. 6
Tabel 4 : Tinjauan Pustaka ............................................................................ 29
Tabel 5 : Operasional Variabel ..................................................................... 48
Tabel 6 : Pameran Yang diikuti Oleh Cik Mia ............................................. 52
Tabel 7 : pengahrgaan .................................................................................. 52
Tabel 8 : Jenis Kelamin Responden .............................................................. 60
Tabel 9 : Usia Responden ............................................................................. 61
Tabel 10 : Hasil Uji Validitas Variabel Promosi Penjualan ............................ 62
Tabel 11 : Hasil Uji Validitas Variabel Harga ................................................ 63
Tabel 12 : Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian ....................... 64
Tabel 13 : Hasil Pengujian Uji Reliabilitas Promosi Penjualan,
harga, keputusan pembelian ........................................................... 66
Tabel 14 : Hasil Uji K-S.................................................................................. 68
Tabel 15 : Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................ 69
Tabel 16 : Hasil Uji Glejser............................... ............................................. 71
Tabel 17 : Hasil Pengujian Uji F ..................................................................... 71
Tabel 18 : Hasil Pengujian Uji t ...................................................................... 72
Tabel 19 : Hasil Uji Regresi Linier Berganda ................................................. 73
Tabel 20 : Hasil Uji Rsquare ........................................................................... 75
Tabel 21 : Hasil Uji Regresi ............................................................................ 76
Tabel 22 : Hasil Uji SE% ................................................................................ 76
xv
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Proses Keputusan Pembelian ........................................................ 10
Gambar 2 : Kerangka Pikir Promosi Penjualan dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian .................................................... 32
Gambar 3 : Proses Keputusan Pembelian Konsumen ...................................... 57
Gambar 4 : Hasil Uji Normalitas................................................................. .... 67
Gambar 5 : Hasil Uji Heteroskedatisitas .......................................................... 70
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kain tenun merupakan salah satu warisan budaya masyarakat Indonesia
yang sangat berharga. Penggunaan kain tenun yang semakin berkembang dan
banyak diminati masyarakat menunjukkan bahwa kain tenun memiliki nilai
estetika, budaya, dan kualitas yang dapat diterima oleh masyarakat luas. Semakin
meluasnya penggunaan kain tenun sekaligus menawarkan peluang bisnis yang
sangat menjanjikan. Untuk itu, pemerintah dan instansi terkait terus mendorong
berkembangnya industri tenun di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan
adalah dengan lebih memperkenalkan dan mempromosikan Industri Kecil dan
Menengah (IKM) yang bergerak di bidang kerajinan tenun.2
Produk industri adalah komersialisasi berupa barang dan jasa kreatif,
sebagai segala aktivitas yang berfungsi memberi pengetahuan kepada pembeli
tentang produk barang dan jasa yang disediakan dan juga mempengaruhi
konsumen untuk membelinya, terdiri atas pemasaran, penjualan, dan promosi.3
Promosi yang dilakukan pada industri kecil saat ini sudah menuju kepada era
digital dengan memanfaatkan web, media sosial serta menjadikan suatu alat dalam
melakukan promosi penjualan.
2 Samuel Watimena, Mahakarya Kerajinan Tenun Indonesia, (Jakarta : Media Ekuitas
Indonesia, 2018), hlm. 3 3Siti Heidi, Cerminan Budaya Melayu Bagian Dari Ekonomi Dan Industri Kreatif Di
Kota Jambi. Universitas Batanghari Jambi, jurnal Vol.5 No.4, 2015. Hlm, 153. Di akses di ji.unbari.ac.id/index.php/ilmiah/article/view/138/133.di akses pada tanggal 20 April 2019
1
2
Seperti menurut Philip Kotler dan Garry Armstrong “promosi penjualan
adalah insentif–insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau
penjualan produk atau jasa”4. Menurut Levy dan Weitz promosi penjualan
memberikan nilai lebih dan insentif kepada pelanggan untuk mengunjungi toko
atau melakukan pembelian dalam periode waktu tertentu. Alat–alat promosi
penjualan berupa diskon, event khusus, demonstrasi dalam toko, kupon dan
kontes. Demonstrasi yang dilakukan pada event–event yaitu seperti fashion show,
yang dijadikan untuk mendorong pembelian ipulsif (impulsive buying).5 Ben M.
Enis menyatakan bahwa defines promotion as communication that inform
potential customers of the existence of products, and persuade them that those
products have want satisfying capabilities, yang artinya adalah promosi sebagai
komunikasi yang menginformasikan pelanggan potensial tentang keberadaan
produk, dan meyakinkan mereka bahwa produk tersebut menginginkan
kemampuan yang memuaskan.6
Promosi penjualan kain tenun sekarang mulai ramai di perbincangkan
masyarakat, baik masyarakat Jambi maupun luar Jambi. Maka seorang pemilik
usaha tenun songket harus gencar melakukan suatu promosi penjualan lewat
berbagai cara seperti brosur, peragaan busana serta media sosial yang saat ini
sudah banyak digunakan seluruh kalangan masyarakat, sehingga yang belum
mengenal kain tenun dapat mengetahui ciri khas daerah tersebut. Hampir
diseluruh daerah nusantara memiliki kain tenun dengan motif/corak tenun yang
4Philip Kotler Dan Garry Armstrong, Prinsip – Prinsip Pemasaran. (Jakarta : Erlangga,
2006), hlm. 20 5 Bob Foster, Manajemen Ritel, (Bandung : Alfabeta, 2008), hlm. 70 - 71 6 Buchari Alama, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa, (bandung : Alfabeta,
2014), hlm. 179
3
penuh kandungan makna budaya. Daerah–daerah yang memiliki kain tenun
sebagai bagian dari budayanya adalah Nangroe Aceh Darussalam (Ija Kasab),
Sumatra Utara (Ulos), Sumatra Barat, Riau, palembang, Jambi (Songket),
Bengkulu (Songket), dan lain-lain. Perkembangan kain tenun secara keseluruhan
beberapa tahun terakhir termasuk cepat, walaupun belum secepat perkembangan
batik yang sudah digunakan sehari–hari.7 Tenun songket merupakan jenis tenun
tradisional melayu Jambi, sehingga kain songket menjadi pakaian dalam kegiatan
adat seperti acara perkawinan atau acara kebangsawanan. Seiring dengan
perjalanan waktu, kain songket sudah menjadi bagian dalam kehidupan
bermasyarakat yang digunakan oleh semua lapisan masyarakat.
Tenun songket Jambi Cik Mia merupakan usaha Industri yang memiliki
unsur budaya didalamnya serta memiliki makna dalam setiap corak yang
menjadikan nilai suatu penjualan. Dilihat dari peningkatan penjualan serta minat
masyarakat terhadap kain tenun saat ini. Berikut tabel penjualan kain tenun
Songket Jambi Cik Mia di Kota Jambi :8
Tabel 1
Penjualan Tenun Songket Jambi Cik Mia tahun 2014 – 2018 di Kota Jambi
No. Tahun
Penjualan
Target Penjualan/
Tahun
Jumlah Penjualan/
Tahun
1. 2014 90 Setel 80 Setel
2. 2015 100 Setel 95 Setel
3. 2016 100 Setel 100 Setel
4. 2017 110 Setel 115 Setel
5 2018 120 Setel 150 Setel Sumber : Hasil wawancara pada pemilik songket Jambi
7Mery Maria, Analisis Karakteristik dan Perilaku Konsumen Tenun Songket Palembang.
Jurnal Universitas Khatolik Parahyangan, 2013. Hlm, 3. Di akses di
journal.unpar.ac.id/index.php/Sosial/article/view/754/738di akses pada tanggal 20 April 2019 8Wawancara kepada Mania selaku pemilik usaha tenun songket Jambi Cik Mia.
bertempat di jalan.Serunai Malam III, Kota Baru. Wawancara pada tanggal 9 Febuari 2019
4
Dari tabel 1 terlihat bahwa jumlah penjualan tenun songket Jambi dari
tahun ke tahun terus mengalami peningkatan penjualan mulai 2014-2018, dengan
penjualan yang selalu meningkat tetapi banyak masyarakat Jambi yang masih
kurang mengenal bahkan tidak mengenal tenun songket yang dimiliki daerahnya
sendiri sedangkan banyak masyarakat luar yang mengenal dan minat dengan
tenun songket Jambi buatan Cik Mia. Di kota Jambi tidak cuma songket Jambi
yang di jual, tetapi ada juga songket palembang yang juga menjadi minat
masyarakat jambi, tapi peminatnya tidak begitu banyak terhadap songket
palembang, hanya orang–orang yang memang awal mulanya berasal dari
palembang sehingga menginginkan corak mewah pada tenun yang digunakan
dalam suatu acara pernikahan. sehingga ada sedikit perbandingan penjualan antara
kedua songket tersebut dan menjadi salah satu pembanding terhadap konsumen
dalam melakukan suatu pembelian. Berikut tabel penjualan kain tenun Songket
Palembang di Kota jambi :9
Tabel 2
Penjualan Tenun Songket Palembang Cik Mia Tahun 2014 – 2018 Di Kota Jambi
No. Tahun
Penjualan
Target Penjualan/
Tahun
Jumlah Penjualan/
Tahun
1. 2014 50 Setel 36 Setel
2. 2015 55 Setel 48 Setel
3. 2016 60 Setel 60 Setel
4. 2017 75 Setel 72 Setel
5 2018 80 Setel 84 Setel Sumber : Hasil wawancara pada pemilik songket Jambi
Dari tabel 2 penjualan tenun songket palembang yang di jual di Kota
Jambi tidak begitu banyak terjual, berarti bisa dikatakan peminat tenun songket
palembang sangat sedikit, tetapi tidak menutup kemungkinan akan memiliki
9 Wawancara kepada Mania selaku pemilik usaha tenun songket Jambi Cik Mia, 9
Febuari 2019 pukul 16.00 WIB
5
banyak peminat dengan harga yang masih bisa dijangkau oleh kalangan
menengah. Dalam penjualan pastinya memiliki tingkat penetapan harga, guna
sebagai daya tarik suatu produk. Berbagai macam harga tenun yang di tetapkan
oleh Cik Mia mulai dari harga tertinggi hingga harga terendah, dalam penetapan
harga terdapat kualitas dan kuantitas suatu produk. Maka harga merupakan salah
satu faktor utama konsumen dalam mempertimbangkan keputusan belinya.
Konsep permintaan menjelaskan bahwa permintaan atas suatu produk di
pengaruhi oleh harga produk itu sendiri.10 Seperti dikemukakan oleh Adam Smith
dalam hukum permintaan yang berbunyi jika semakin turun harga maka semakin
banyak jumlah barang yang tersedia dan sebaliknya semakin tinggi harga maka
semakin sedikit jumlah barang yang tersedia.11 Menurut Ibnu Khaldun sebagai
tokoh ekonomi Islam mengatakan didalam bukunya Al-Muqaddimah menulis
secara khusus satu bab yang berjudul “harga-harga di kota” Ia membagi jenis
barang kepada dua macam, pertama, barang kebutuhan pokok, kedua barang
mewah. Menurutnya, bila suatu kota berkembang dan populasinya bertambah,
maka pengadaan barang-barang kebutuhan pokok mendapat prioritas, sehingga
penawaran meningkat dan akibatnya harga menjadi turun. Sedangkan untuk
barang-barang mewah, permintaannya akan meningkat, sejalan dengan
perkembangan kota dan berubahnya gaya hidup. Akibatnya, harga barang mewah
menjadi naik.12 Tetapi fakta yang sebenarnya tidak sama dengan yang
dikemukakan oleh Adam Smith, fakta sebenarnya semakin tinggi harga maka
10 Tedy Herlambang, Ekonomi Manajerial & Strategi Bersaing (Jakarta : Grafindo),
2002. Hlm 29 11 https://jojonomic.com/blog/penawaran-dan-permintaan/ diakses pada 3 Oktober 2019 12 https://www.academia.edu/11996444/teori_permintaan_dan_penawaran_ibnu_khaldun
diakses pada 3 Oktober 2019
https://jojonomic.com/blog/penawaran-dan-permintaan/https://www.academia.edu/11996444/teori_permintaan_dan_penawaran_ibnu_khaldun
6
semakin tinggi pula jumlah barang yang tersedia, konsumen tidak berpengaruh
atas tingginya harga suatu produk. Pada dasarnya konsumen tidak melihat dari
mahal atau tidaknya harga kain tenun tersebut, melainkan dari kualitas serta
kepuasan yang di dapat oleh konsumen untuk mengkonsumsi suatu produk yang
memiliki nilai jual bahkan nilai beli konsumen.
Maka konsumen akan melakukan pembelian sesuai dengan harga yang
telah ditentukan oleh si penjual. Berikut adalah tabel harga pada penjualan kain
tenun di Kota Jambi :13
Tabel 3.
Tabel Perbandingan Harga Penjualan Songket Jambi dan Palembang
No. Tipe dan Kualitas
Songket
Harga Songket Jambi Harga Songket
Palembang
1 Kualitas Tinggi Rp 10 Juta – 20 Juta/ Setel Rp 4.500.000,-/ Setel
2 Kualitas Sedang Rp 5 Juta – 10 Juta/ Setel Rp 3.000.000,-/Setel
3 Kualitas Rendah Rp 1,5 Juta – 5 Juta/ Setel Rp 1.600.000,-/ Setel
Sumber : pemilik Songket Jambi
Dari tabel di atas merupakan harga yang diterapkan pada masing –
masing kain tenun yang sesuai dengan kuantitas dan kualitas. Tertera jelas
perbedaan harga yang diterapkan. Lupiyoadi menyatakan dalam bambang
purwanto bahwa harga suatu produk sangat signifikan dalam pemberian value
kepada konsumen dan mempengaruhi image produk serta keputusan konsumen
untuk membeli suatu produk.14
Dalam membuat keputusan, konsumen tentunya mempertimbangkan
banyak faktor seperti faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor
13 Wawancara kepada pemilik songket, 9 Febuari 2019 pukul 16.00 WIB 14Bambang Purwanto, Pengaruh Periklanan, dan Promosi Penjualan Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen di Supermarket Hypermart Bengkulu. Skripsi Universitas Bengkulu, 2014.
Di akses di repository.unib.ac.id/8112/
7
psikologi yang mempengaruhi keputusan pembelian.15 Dengan adanya informasi
serta masukan dari konsumen mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi
keputusan konsumen dalam mengambil keputusan, maka informasi dan masukan
tersebut dapat dijadikan pertimbangan bagi pemilik usaha tenun. Setelah pemilik
usaha tenun mengetahui apa yang dipertimbangkan oleh konsumen maka, pemilik
usaha tenun dapat memperbarui strategi pemasaran yang diterapkan supaya
sasaran penjualan dapat dicapai.16
Berdasarkan uraian teori serta penjabaran di atas maka penelitian ini
bertujuan dalam rangka mengukur seberapa pengaruh yang diberikan oleh
konsumen dalam melakukan keputusan pembelian terhadap suatu produk.
Sehingga penelitian ini berjudul “Pengaruh Promosi Penjualan Dan Harga
Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Produk Songket Jambi Cik Mia”
B. Rumusan Masalah
1. Apakah promosi penjualan dan harga berpengaruh secara simultan terhadap
keputusan konsumen dalam membeli produk kain songket Jambi Cik Mia?
2. Apakah pengaruh promosi penjualan dan harga berpengaruh secara parsial
terhadap keputusan konsumen membeli produk kain songket Jambi Cik Mia?
3. Variabel mana yang paling dominan mempengaruhi keputusan konsumen
dalam membeli produk songket Jambi Cik Mia?
15 Febrina Risha Asmara, Faktor-Faktor Pertimbangan Konsumen Dalam Pembelian
Rumah Perumahan, Universitas Lampung, Fakultsa Ekonomi Dan Bisnis, 2019, Hal. 11. 16Jonson, Pengaruh Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian. Tugas Akhir,
Akademi Akuntansi Permata Harapan, 2017. Hlm, 3. Di akses di www.academia.edu/36931629.
8
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh promosi penjualan dan harga secara
simultan terhadap keputusan konsumen dalam memutuskan untuk membeli
produk kain songket Jambi Cik Mia.
2. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh promosi penjualan dan harga secara
parsial terhadap keputusan konsumen dalam memutuskan untuk membeli
produk kain songket Jambi Cik Mia
3. Untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan mempengaruhi
keputusan konsumen membeli produk songket Jambi Cik Mia.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
penelitian ini sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program
sarjana (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di Universitas Islam Negeri
(UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi dan menjadi wawasan bagi penulis
mengenai pengaruh promosi dan harga terhadap keputusan konsumen
membeli produk kain songket Jambi Cik Mia.
2. Bagi Pemilik Toko Songket Jambi Cik Mia
Hasil dalam penelitian ini guna sebagai evaluasi dalam mencapai peningkatan
promosi penjualan suatu produk dengan harga yang relatif sehingga
menjadikan konsumen untuk memutuskan membeli sesuai dengan fungsi
serta kebutuhan konsumen.
9
3. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan
ataupun referensi sekaligus bahan pertimbangan dan masukan untuk
penelitian sejenis dimasa yang akan datang.
E. Kerangka Teori
1. Keputusan Pembelian
a. Pengertian Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian konsumen merupakan sebuah tindakan
yang dilakukan konsumen dalam membeli suatu produk. Menurut Kotler
di dalam Ferdy Pratama, keputusan pembelian adalah tindakan dari
konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk.17
Pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang
mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih
perilaku alternatif, dan memilih salah satu di antaranya. Hasil dari proses
pengintegrasian ini ialah suatu pilihan (choice), yang disajikan secara
kognitif sebagai keinginan berprilaku.18
b. Proses Keputusan Pembelian
Proses keputusan pembelian dapat dikategorikan secara garis
besar ke dalam tiga tahap utama : prapembelian, konsumsi, dan evaluasi
purnabeli. Tahap prapembelian mencakup semua aktivitas konsumen
yang terjadi sebelum terjadinya transaksi pembelian dan pemakaian
produk. Tahap ini meliputi tiga proses, yakni indentifikasi kebutuhan,
17 Ferdy Pratama, Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan
Pembelian Online di Instagram, Skripsi UIN STS JAMBI, (2018). 18 Nugroho J.Setiadi, Perilaku Konsumen, (Jakarta : Kencana, 2003), hlm. 342.
10
pencarian informasi, dan evaluasi alternatif. Tahap konsumsi merupakan
tahap proses keputusan konsumen dimana konsumen membeli dan
menggunakan produk atau jasa, sedangkan tahap evaluasi purnabeli
adalah tahap proses pembuatan keputusan konsumen sewaktu konsumen
menentukan apakah ia telah membuat keputusan pembelian yang tepat.19
Konsumen melakukan pembelian berketerlibatan tinggi (high-
involvement purchases), yaitu situasi pembelian yang secara psikologis
penting bagi konsumen karena menyangkut kebutuhan sosial atau self-
esteem, serta memiliki persepsi risiko yang besar (risiko sosial, risiko
psoikolgis, dan risiko finansial). Sementara dalam situasi pembelian
berketerlibatan rendah, proses pencarian informasi dan evaluasi alternatif
biasanya minimum. Tak jarang bahkan keputusan pembelian dilakukan
secar impulsif (tanpa perencanaan). Hawkins dan Mothersbaugh
mengklarifikasi bahwa keterlibatan pembelian (purcase involvement)
tidak sama dengan keterlibatan produk (produk involment) dan enduring
involment.20
Proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut :21
Gambar 1
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
19 Fandy Tjiptono, Pemasaran Esensi Dan Aplikasi, (Yogyakarta : Andi Offset, 2016), hlm.
60. 20 Ibid 21Ibid
Evaluasi
Purnabeli Pembelian
dan
konsumsi
Evaluasi
alternatif
Pencarian
informasi
Identifikasi
kebutuhan
11
1) Identifikasi Kebutuhan
Proses pembelian diawali ketika seseorang mendapatkan stimulus
(pikiran, tindakan atau motivasi) yang mendorong dirinya untuk
mempertimbangkan pembelian barang atau jasa tertentu. Stimulus bisa
berupa :
a) Commercial cues, yaitu kejadian atau motivasi yang memberikan
stimulus bagi konsumen untuk melakukan pembelian, sebagai
hasil usaha promosi perusahaan.
b) Social cues, adalah stimulus yang didapatkan dari kelompok
referensi yang dijadikan panutan atau acuan oleh seseorang.
Kelompo referensi bisa berupa kelompok primer maupun
kelompok sekunder. Kelompok primer adalah orang–orang yang
sering kali berinteraksi (tidak harus tatap muka) dengan individu
tertentu dan pendapat atau normanya dipertimbangkan atau diikuti
oleh individu tersebut, seperti keluarga, organisasi kerja, dan lain–
lain.
c) Physical cues, yakni stimulus yang ditimbulkan karena rasa haus,
lapar, lelah, dan biological cues lainnya.22
2) Pencarian Informasi
Identifikasi masalah atau kebutuhan memerlukan solusi yang
biasanya berupa pembelian barang atau jasa spesifik. Sebelum
memutuskan tipe produk, merek spesifik, dan pemasok yang bakal
22 Ibid, hlm. 64
12
dipilih, konsumen biasanya mengumpulkan berbagai informasi
mengenai alternatif–alternatif yang ada. Akan tetapi, dalam semua
proses pembuatan keputusan konsumen, jarang sekali dijumpai ada
konsumen yang mempertimbangkan semua alternatif produk atau
merek yang ada di pasar.
Sejumlah riset berhasil mengidentifikasi faktor–faktor utama
yang mempengaruhi pencarian informasi oleh konsumen, diantaranya :
a) Karakteristi pasar, meliputi jumlah alternatif produk/jasa yang
tersedia, rentang harga, konsentrasi toko, dan ketersediaan
informasi (seperti iklan, komunikasi, kemasan, konsumen
berpengalaman, dan sumber–sumber independen). Pada umunya,
karakteristik pasar berhubungan positif dengan aktivitas pencarian
informasi oleh konsumen.
b) Karaktersitik produk, di antaranya harga dan diferensiasi. Faktor
ini juga berhubungan positif dengan pencarian informasi oleh
pelanggan.
c) Karaktersitik pelanggan, di antaranya pembelajaran dan
pengalaman pelanggan (orientasi berbelanja, status sosial, usia,
jenis kelamin dan siklus hidup rumah tangga. Status sosial dan
persepsi terhadap risiko berhubungan positif dengan pencarian
informasi, sedangkan pembelajaran dan pengalaman pelanggan
berhubungan negatif.
13
d) Karakteristik situasi, terdiri atas ketersediaan waktu, pembelian
untuk diri sendiri, suasana yang menyenangkan, suasana sosial dan
energi fisik/mental.23
3) Pengevaluasian Alternatif
Setelah terkumpul berbagai alternatif solusi, konsumen
kemudian mengevaluasi dan menyeleksi untuk menentukan pilihan
akhir. Proses evaluasi bisa sistematis (menggunakan serangkaian
langkah formal, seperti model multi–atribut), bisa pula nonsistematis
(memilih secara acak atau semata–mata mangandalkan ituisi).24
4) Pembelian dan konsumsi
Salah satu perbedaan fundamental antara pembelian barang dan
pembelian jasa adalah menyangkut proses produksi dan konsumsi. Pada
barang, tahap pembelian dan konsumsi biasanya terpisah. Meskipun
terdapat interaksi antara pemasar dan pelanggan selama tahap
pembelian aktual, tahap pemakaian barang biasanya terlepas dari
pengaruh langsung para pemasar.25
5) Evaluasi Purna Beli
Setelah pilihan dibuat dan produk dibeli serta dikonsumsi,
evaluasi purnabeli akan berlangsung. Dalam tahap ini, konsumen
mungkin mengalami disonasi kognitif (keraguan menyangkut ketepatan
keputusan pembelian). Kondisi semacam ini dipengaruhi sejumlah
faktor, seperti tingkat komitmen konsumen terhadap keputusan
23 Ibid, hlm. 65- 67 24 Ibid, hlm. 71 25 Ibid, hlm. 72
14
pembelian yang dibuat, tingkat kepentingan keputusan pembelian bagi
konsumen, tingkat kesulitan dalam memilih di antara berbagai
alternatif, dan kecenderungan individu untuk mengalami kecemasan.
Pemasar biasanya berusaha meminimumkan disonasi kognitif
pelanggan dengan berbagai strategi, di antaranya melakukan kontak
purnabeli dengan pelanggan, menyediakan reassuring letters di
kemasan produk, menyediakan garansi dan jaminan, dan memperkuat
keputusan pelanggan melaluin iklan suatu usaha.26
c. Indikator Proses Keputusan Pembelian
Menurut Kotler di dalam Agus Susanto penelitian ini
menggunakan empat indikator untuk menentukan keputusan pembelian,
yaitu :
1) Kemantapan pada sebuah produk
Dalam melakukan pembelian, konsumen akan memilih salah
satu dari beberapa alternatif yang ada. Pilihan tersebut didasarkan pada
kualitas, mutu, harga yang terjangkau, dan faktor-faktor lain yang
dapat memantapkan keinginan konsumen untuk membeli produk
apakah produk tersebut benar-benar ingin digunakan atau dibutuhkan.
2) Kebiasaan dalam membeli produk
Kebiasaan konsumen dalam membeli produk juga berpengaruh
terhadap keputusan pembelian. Konsumen merasa produk tersebut
sudah terlalu melekat di benak mereka karena mereka sudah
26 Ibid, hlm. 76
15
merasakan manfaat dari produk tersebut. Oleh karena itu, konsumen
akan merasa tidak nyaman jika mencoba produk baru dan harus
menyesuaikan diri lagi. Mereka cenderung memilih produk yang sudah
biasa digunakan.
3) Memberikan rekomendasi kepada orang lain
Dalam melakukan pembelian, jika konsumen mendapatkan
manfaat yang sesuai dengan sebuah produk, mereka pasti akan
merekomendasikan produk tersebut dengan orang lain. Mereka ingin
orang lain juga merasakan bahwa produk tersebut sangat bagus dan
lebih baik dari produk lain.
4) Melakukan pembelian ulang
Kepuasan konsumen dalam menggunakan sebuah produk akan
menyebabkan konsumen melakukan pembelian ulang produk tersebut.
Mereka merasa produk tersebut sudah cocok dan sesuai dengan apa
yang mereka inginkan dan harapkan.27
d. Keputusan Pembelian Dalam Islam
Dalam Islam proses pengambilan keputusan diterangkan dalam
segala aktifitas. Selain itu konsep pengambilan keputusan dalam islam
lebih ditekankan pada sifat adil dan berhati-hati dalam menerima
informasi seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an :28
27 Agus Susanto, Pengaruh Promosi, Harga Dan Inovasi Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Batik, Skripsi, (2013), hlm. 32-33. 28 Q.S. Al-Hujuraat (49):6
16
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang
fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti
agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu
kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan
kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
Dari ayat diatas dapat diketahui bahwa sebagai umat muslim
hendaknya berhati-hati dalam menerima suatu berita atau informasi.
Ketika kita tidak mempunyai pengetahuan tentang hal tersebut maka
sebaiknya periksa dan teliti terlebih dahulu. Ayat ini juga dapat
disandarkan dengan sikap hati-hati umat islam dalam membuat
keputusan untuk mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa terdapat tahap-tahap yang
dilalui seseorang dalam pengambilan keputusan konsumen. Dimulai
dari indetifikasi kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
pembelian dan konsumsi, evaluasi purnabeli.29
2. Promosi Penjualan
a. Pengertian Promosi Penjualan
Promosi adalah jenis komunikasi antara pembeli dan penjual.
Penjual mencoba membujuk pembeli untuk membeli barang atau jasa
mereka melalui promosi. Melalui promosi ini dapat membantu untuk
membuat orang sadar akan suatu produk dan layanan yang diberikan.
29 Ibnu Jauzi, Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Alat Musik
Perspektif Ekonomi Islam, skripsi UIN Raden Intan Lampung, 2017, hal 47-48.
17
Selain itu juga membantu meningkatkan citra publik terhadap usaha
tersebut. Metode pemasaran ini juga dapat menciptakan minat di benak
pembeli dan juga dapat menghasilkan pelanggan yang loyal. Promosi
adalah elemen kunci dalam memberikan manfaat produk atau layanan
kepada pelanggan. Strategi pemasaran dan promosi yang dirancang
dengan baik memastikan keberhasilan jangka panjang, mendatangkan
lebih banyak pelanggan, dan memastikan keuntungan bagi bisnis.30
Menurut Basu Swasta istilah penjualan sering digunakan secara
sinonim dengan istilah promosi meskipun yang dimaksud promosi.
Penjualan hanya meliputi kegiatan pemindahan barang/jasa atau
penggunaan penjual saja, dan tidak terdapat kegiatan periklanan atau
kegiatan lain yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Jadi,
penjualan hanya merupakan bagian dari kegiatan promosi. Kotler dan
Armstrong mendefinisikan promosi penjualan adalah aktivitas yang
mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan untuk
membeli produk tersebut.31
Promosi penjualan adalah semua cara yang digunakan oleh agen
pemasaran untuk menginformasikan, membujuk atau mempengaruhi
pengguna akhir produk, tidak termasuk iklan, penjualan pribadi, dan
publisitas. Promosi penjualan merupakan alat bantu penjualan termasuk
30https://www.academia.edu/38181613/pengertian_promosi_jenis_dan_manfaat_promosi.p
df diakses pada tanggal 10 November 2019 31Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip – Prinsip Pemasaran edisi ke-12. (Jakarta :
Erlangga, 2008), hlm. 79.
https://www.academia.edu/38181613/pengertian_promosi_jenis_dan_manfaat_promosi.pdfhttps://www.academia.edu/38181613/pengertian_promosi_jenis_dan_manfaat_promosi.pdf
18
pameran, bonus, kupon, dan hadiah.32 Menurut Agus Hermawan didalam
bukunya promosi penjualan (sales promotion) adalah bentuk persuasi
langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat di atur untuk
merangsang pembelian produk dengan segera, atau meningkatkan jumlah
barang yang di beli pelanggan.33 Maka kesimpulan dari masing–masing
definisi promosi penjualan yang telah di kemukakan yaitu promosi
penjualan merupakan aktivitas yang di lakukan konsumen dalam
pembelian suatu produk dengan segera.
a. Kelebihan dan Kekurangan Promosi Penjualan
Amstrong dan Kotler dalam Bambang Purwanto menyatakan
bahwa kelebihan promosi penjualan antara lain :
1) Langsung menarik.
2) Alat yang digunakan unik.
3) Membantu menarik calon pelanggan untuk bekunjung ke toko.
4) Dengan kontes, demonstrasi, atau lainnya mereka berkunjung ke
lokasi (gerai atau tempat umum seperti mall).
Sedangkah kekurangan promosi penjualan menurut Amstrong
dan Kotler sebagai berikut :
1) Lebih sukar untuk mengakhiri periode promosi tanpa akibat
penjualan.
32http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/promosi_penjualan.aspx di akses pada
tanggal 29 Juni 2019 33 Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta : Erlangga, 2012), hlm. 128.
http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/promosi_penjualan.aspx
19
2) Promosi yang mengambil lokasi di gerai dapat berakibat buruk jika
menggunakan cara dan barang – barang yang terkesan murahan dan
“norak”.
3) Hanya berguna untuk menunjang alat promosi lainnya : iklan,
personal selling dan public relation.
Kadang kala peritel hanyut dengat semangat mengiklankan, sehingga
lupa pada hal – hal yang lebih penting, misalnya produk yang bermutu,
pelayanan yang baik, harga yang wajar dan lain–lain.34
b. Tujuan Promosi Penjualan
Tujuan digunakan promosi penjualan ialah :
1) Menarik para pembeli baru
2) Memberi hadiah/penghargaan kepada konsumen/pelanggan lama
3) Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama
4) Menghindari konsumen lari ke merek lain
5) Mempopulerkan merek/meningkatkan loyalitas
6) Meningkakan volume penjualan jangka pendek dalam rangka
memperluas “market share” jangka panjang35
c. Indikator Promosi Penjualan
Suatu perusahaan atau pemilik usaha selain memperhatikan
kekurangan dan kelebihan promosi penjualan, seorang pemilik usaha
harus memilih indikator–indikator promosi penjualan yang tepat dalam
34Bambang Purwanto, Pengaruh Periklanan Dan Promosi Penjualan Terhadap Keputusan
Pembelian Di Supermarket. Skripsi, (2014), hlm, 17. 35 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa, (Bandung : Alfabeta,
2014), hlm, 188.
20
mempromosikan produk. Menurut Kotler dan Keller di dalam Andri
Hidayat, bahwa indikator promosi penjualan di antaranya adalah :
1) Frekuensi promosi adalah jumlah promosi penjualan yang dilakukan
dalam suatu waktu melalui media promosi penjualan.
2) Kualitas promosi adalah tolak ukur seberapa baik promosi penjualan
dilakukan.
3) Kuantitas promosi adalah nilai atau jumlah promosi penjualan yang
diberikan konsumen.
4) Waktu promosi adalah lamanya promosi yang dilakukan oleh
perusahaan.
5) Ketepatan atau kesesuaian sasaran promosi merupakan faktor yang
diperlukan untuk mencapai target yang diinginkan perusahaan atau
pemilik usaha.36
d. Promosi dalam Islam
Promotion juga merupakan elemen marketing mix. Bahari
mengatakan dalam islam semua usaha yang dilakukan pemasar untuk
menjadi kreatif dan inofatif dalam usaha demi menarik minat pelanggan
baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada diperbolehkan
termasuk melakukan kegiatan promosi. Abuznaid juga mengatakan
bahwa etika melakukan promosi dalam islam adalah tidak diperbolehkan
melakukan pelecehan terhadap suku, agama, ras, dan ekploitasi
36Andri Laksana Hidayat, Pengaruh Promosi Penjualan Produk Purence Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Di Bandung , Skripsi : Universitas Widyatama (2013), hlm. 11 –
12. Di akses https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/2720 di akes pada
tanggal 29 Juni 1997
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/2720
21
perempuan dalam iklan. Semua pedoman dalam Islam tentang promosi
ditujukan untuk menghilangkan praktik penipuan dan perlakuan tidak
adil yang menimpa konsumen.
Promosi merupakan upaya untuk memperkenalkan dan
menawarkan produk kepada konsumen. Dalam Islam melaksanakan
promosi dilarang memberikan informasi yang berlebihan. Rasulullah
SAW. Sendiri dalam melakukan promosi barang yang diperdagangkan
tidak pernah memberikan informasi yang berlebihan, justru beliau
memberikan informasi apa adanya sehingga pembeli akan memperoleh
informasi tentang produk secara jelas sebelum memutuskan untuk
membelinya. Pentingnya kejujuran dalam melakukan promosi dan
ketidakjujuran sebagai tindakan yang tercela disampaikan melalui hadis
Rasulullah SAW yaitu :37
“Dari Ibn Mas‟ud r.a dari Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya
kejujuran membawa pada kebajikan dan kebajikan membawa pada
surga dan sesungguhnya seseorang benar-benar jujur sehingga ditulis di
sisi Allah sebagai orang yang jujur. Sesungguhnya kebohongan
membawa pada keburukan dan keburukan itu membawa pada neraka
dan sesungguhnya seseorang benar-benar dusta sehingga dicatat oleh
Allah sebagai pendusta.(Riwayat Bukhari Muslim)
37 Nur Asnawi DKK, Pemasaran Syariah Teori, Filosofi, Dan Isu-Isu
Kontemporer,(Depok: Raja Grafindo Persada,2017), Hlm.168-169
22
Aturan promosi produk menurut Islam adalah tidak dibenarkan
melakukan penipuan, baik dalam bentuk perilaku maupun perkataan. Al-
Qur’an mengutuk segala bentuk pernyataan palsu, tuduhan tidak
mendasar, informasi dan kesaksian palsu, sebagaimana firmannya, Q.S
Az- Zukhruf (43):19 :38
Artinya : “Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah
hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang
perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaika-
malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka
akan dimintai pertanggung-jawaban.”
3. Harga
a. Pengertian Harga
Harga adalah atribut produk atau jasa yang paling sering
digunakan oleh sebagian besar konsumen untuk mengevaluasi produk.39
Dalam teori ekonomi, harga, nilai, dan faedah merupakan istilah – istilah
yang saling berhubungan. Jadi, harga adalah nilai yang dinyatakan dalam
rupiah.40 Di dalam ekonomi teori, pengertian, harga, nilai dan uitlity,
merupakan konsep yang saling berhubungan. Yang dimaksud dengan
utility ialah suatu atribut yang melekat pada suatu barang, yang
memungkinkan barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan (needs),
38 Q.S. Az-Zukhruf (43) : 19 39 Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori Dan Penerapannya Dalam Pemasaran,
(Jakarta : Ghalian Indonesia, 2011), hlm. 303 40Basu Swasta , Azas – Azas Marketing Edisi Ketiga, (Yogyakarta : Liberty, 1999), hlm.
147.
23
keinginan (wants), dan memuaskan konsumen (satisfaction).41 Maka
harga merupakan suatu nilai dalam suatu barang yang memiliki manfaat
terhadap konsumen yang memiliki kepuasan dalam mengkonsumsinya.
Menurut Ibnu Khaldun sebagai tokoh ekonomi Islam mengatakan
didalam bukunya Al-Muqaddimah menulis secara khusus satu bab yang
berjudul “harga-harga di kota” Ia membagi jenis barang kepada dua
macam, pertama, barang kebutuhan pokok, kedua barang mewah.
Menurutnya, bila suatu kota berkembang dan populasinya bertambah,
maka pengadaan barang-barang kebutuhan pokok mendapat prioritas,
sehingga penawaran meningkat dan akibatnya harga menjadi turun.
Sedangkan untuk barang-barang mewah, permintaannya akan
meningkat, sejalan dengan perkembangan kota dan berubahnya gaya
hidup. Akibatnya, harga barang mewah menjadi naik
b. Tujuan Penentuan Harga
Tujuan penetapan harga berada pada dua orientasi yaitu orientasi
laba dan orientasi penjualan :
1) Tujuan Berorientasi Laba
a) Mengharapkan return tertentu
Return adalah suatu tingkat “pengembalian” yang
diharapkan dari kegiatan yang dilakukan perusahaan. Biasanya
return ditetapkan sebagai target yang harus dicapai. Biasanya target
41 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa, hlm, 169.
24
return ini dikaitkan dengan berbagai biaya yang akan dikeularkan
perusahaan.
b) Mengharapkan Laba Maksimal
Tujuan ini banyak dikemukakan terutama oleh perusahaan
perusahaan kecil yang cenderung lebih berfikir jangka pendek.
Sebenarnya secara teoritis laba maksimum tidak hanya dicapai
melalui penetapan harga yang tinggi atau menaikkan harga jual
barang. Menetapkan harga barang yang tinggi akan membawa laba
total yang tinggi hanya apabila permintaan bersifat inelatis.
c) Mengharapkan Laba Tertentu
Beberapa perusahaan, memikirikan kelangsungan hidup
suatu usaha, yang lebih mengutamakan sifat sosial perusahaan atau
yang melihat bahwa daya beli masyarakat memang rendah,
menetapkan harga sedemikian rupa, hanya agar memperoleh laba
yang memadai saja.42
2) Tujuan Berorientasi Penjualan
a) Mengharapkan Pertumbuhan Penjualan
Pada perusahaan besar banyak tertarik dan lebih tertarik
pada peningkatan volume penjualan dari pada peningkatan laba.
Pihak–pihak perusahaan atau pihak penjualan beranggapan bahwa
peningkatan volume penjualan secara langsung akan diikuti oleh
peninkatan laba. Sebenarnya tidak semua pendapat benar, adanya
42Marwan Asri, Marketing, (Yogyakarta : UPP – AMP YKPN, 1991), hlm. 303- 304.
25
kasus yang menunjukkan penurunan laba meskipun volume
penjualan meningkat. Akibarnya perhatian pada laba lebih besar
bersama dengan perhatian terhadap volume penjualan.
b) Mengharapkan Pertumbuhan Market Share
Pertumbuhan market share adalah salah satu bentuk tujuan
yang didambakan oleh perusahaan. Mereka berpendapat bahwa
kenaikan volume penjualan akan mengikuti kenaikan market share,
meskipun tidak selamanya. Market share merupakan bagian pasar
yang berada di tangan perusahaan dengan menunjukkan kekuatan
bersaing perusahaan atau bahkan mampu meramalkan
kelangsungan hidup suatu perusahaan.
c) Mempertahankan Market Share
Sebagian pengusaha memandang market share tertentu
sebagai market share yang ideal. Mereka beranggapan menambah
market share justru akan mendatangkan masalah baru bagi
perusahaan. Hal ini sering ditemukan pada perusahaan menengah
kecil apalagi perusahaan keluarga.43
c. Indikator Harga
Menurut Kotler dan Amstrong menjelaskan ada empat ukuran
yang mencirikan harga, adalah: keterjangkauan harga, kesesuaian harga
dengan kualitas, kesesuaian harga dengan manfaat, dan harga sesuai
43 Ibid. Hlm, 304 - 305.
26
kemampuan atau daya beli. Di bawah ini penjelasan empat ukuran
harga, yaitu:
1) Keterjangkauan harga. Konsumen bisa menjangkau harga yang
telah ditetapkan oleh perusahaan. Produk biasanya ada beberapa
jenis dalam satu merek dan harganya juga berbeda dari termurah
sampai termahal.
2) Harga sesuai kemampuan atau daya saing harga. Konsumen sering
membandingkan harga suatu produk dengan produk lainnya.
Dalam hal ini mahal murahnya harga suatu produk sangat
dipertimbangkan oleh konsumen pada saat akan membeli produk
tersebut.
3) Kesesuaian harga dengan kualitas produk. Harga sering dijadikan
sebagai indikator kualitas bagi konsumen orang sering memilih
harga yang lebih tinggi diantara dua barang karena mereka melihat
adanya perbedaan kualitas. Apabila harga lebih tinggi orang
cenderung beranggapan bahwa kualitasnya juga lebih baik.
4) Kesesuaian harga dengan manfaat. Konsumen memutuskan
membeli suatu produk jika manfaat yang dirasakan lebih besar atau
sama dengan yang telah dikeluarkan untuk mendapatkannya. Jika
konsumen merasakan manfaat produk lebih kecil dari uang yang
dikelua rkan maka konsumen akan beranggapan bahwa produk
27
tersebut mahal dan konsumen akan berpikir dua kali untuk
melakukan pembelian ulang.44
d. Harga dalam Islam
Harga merupakan elemen marketing–mix dalam islam.
Abuznaid, Bahari, Ishak dan Abdullah mengemukakan, dalam Islam
tidak dibenarkan menetapkan harga murah di bawah pasar, melarang
praktik maisir atau menerima keuntungan tanpa bekerja, mengubah
harga tanpa diikuti perubahan kuantitas atau kualitas produk, dilarang
menipu pelanggan demi meraup keuntungan, diskriminasi harga
diantara pelaku bisnis, melarang propaganda palsu melalui media,
gambling (perjudian) penimbunan dan mengontrol harga yang berakibat
pada kelangkaan pasokan, menimbun produk apapun dilarang dalam
Islam. Islam menekankan praktik pricing policy secara sehat dan
mengikuti hukum demand dan supply yang terjadi secara alami
(mekanisme pasar).
Bentuk penentuan harga yang dilarang dalam Islam antar lain
menentukan harga yang berlebihan (predatory pricing), diskriminasi
penentuan harga yang berakibat pada ketidakadilan dan penipuan dalam
menentukan harga. Dalam Al-Qur’an secara jelas Allah SWT Melarang
praktik kecurangan dan timbangan sebagai bagian dari kebijakan
44Philip Kotler Dan Garry Armstrong, Prinsip – Prinsip Pemasaran Edisi Ke 13jilid 1,
(Jakarta : Erlangga, 2012).
28
penentuan harga sebagaimana firman-Nya dalam QS Al- Muthaffifin
(83) : 1-3 :45
Artinya : “kecelakaan besarlah bagi orang – orang yang curang (orang
yang curang dalam menakar dan menimbang), yaitu orang –
orang yang apabila menerima takaran dari orang lain
mereka minta dipenuhi. Dan apabia mereka menakar atau
menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi”.46
e. Hubungan Promosi Penjualan dan Harga terhadap Keputusan
Pembelian
Menurut Kotler dalam penelitian Meilina Clara bahwa
perusahaan–perusahaan menggunakan alat promosi penjualan untuk
memperoleh tanggapan pembeli yang lebih kuat dan lebih cepat. Untuk
memahami efektivitas dari pengguna alat promosi penjualan, para
pemasar baik itu peritel harus mengetahui Kegunaan, persepsi,
preferensi dan perilaku belanja pelanggan sasaran yang dituju. Seluruh
alat promosi penjualan sangat berpengaruh terhadap keputusan
pembelian konsumen karena promosi penjualan memberikan
rangsangan yang dapat menarik perharian konsumen.47
Fandy Tjiptono di dalam penelitan Serli Melinda, mengatakan
bahwa harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan
45 Nur Aswani DKK, Pemasaran Syariah Teori, Filosofi, Dan Isu-Isu Kontemporer,
hlm.154-165 46 Q.S Al-Muthaffifin (83) : 1-3. 47 Meilina Clara, Pengaruh Promosi Penjualan Terhdap Keputusan Pembelian Impulsif Ibu
Rumah Tangga, Skripsi : IPB, 2017 di akses https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90161 ,
akses pada tanggal 11 Juli 2019
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90161
29
keputusan para pembeli yaitu peranan alokasi dan peranan informasi.
Peranan alokasi dari harga yaitu fungsi harga dalam membantu para
pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau ulititas
tertinggi yang di harapkan berdasarkan daya beli. Sedangkan peranan
informasi dari harga yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen
mengenai faktor–faktor produk seperti kualitas. Ketika konsumen
cocok dengan harga yang ditawarkan karena telah sesuai dengan
kemampuan dan melebihi harapan awalnya, maka konsumen tidak
akan ragu untuk melakukan keputusan pembelian terhadap produk
tersebut.48
F. Tijauan Pustaka
Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan
oleh penulis telah relatif banyak dilakukan. Meski demikian, penelitian tersebut
memiliki variasi yang berbeda, seperti penggunaan variabel independen yang
berbeda, dan lokasi penelitian berbeda. Beberapa penelitian terdahulu yang
berhubungan dengan keputusan pembelian antara lain :
Tabel. 4
Tinjauan Pustaka Dari 5 Peneliti Terdahulu
No Nama
Peneliti
Variabel
Penelitian
Sampel
Penelitian
Metode
Penelitian
Hasil
Penelitian
1. Rima
Mardiana
2018
Universitas
Islam
Negeri
Citra merek
(X1),
kepuasan
konsumen
(X2),
keputusan
Konsumen
tupperware
yang
membeli
tupperware
di kantor
Analisis
deskriptif
kuantitatif
dengan uji
T dan uji F,
analisis
X1
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap Y
X2
48 Serli Melinda, Pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan konsumen
Untuk berbelanja di Taman Bunga Kota Gede Yogyakarta, Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga, (2016). Di akses di digilib.uin-suka.ac.id/22418/, akses pada tanggal 11 Juli 2019
http://digilib.uin-suka.ac.id/22418/
30
Sultan
Thaha
Saifuddin
pembelian
(Y)
simpang
mangga
jambi
sebanyak 100
responden.
regresi
linier
berganda
dan analisis
koefisien
determinasi
.
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
Y.49
2. Fadhli
Nurfakhrus
y, 2017
Universitas
Lampung
Periklanan
(X1),
promosi
penjualan
(X2),
penjualan
personal
(X3),
keputusan
pembelian
(Y).
Konsumen
PT. Lautan
teduh Bandar
Lampung
sebanyak 100
responden.
Deskriptif
verifikatif
dengan uji
T dan uji F,
analisis
regresi
linier
berganda.
X1
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap Y
X2
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap Y
X3
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
Y.50
3. Rizky
Fajar, 2017
Universitas
Sumatera
Utara
Harga (X1),
promosi
(X2),
kualitas
produk (X3),
keputusan
pembelian
(Y).
Seluruh
pelangan
yang
melakukan
pembelian lip
krim matte
wardah
sebanayak 92
responden.
Penelitian
asosiatif
yang
menghubun
gkan dua
variabel
dengan uji
F dan R2,
analisis
regresi
linier
berganda.
X1
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap Y
X2
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap Y
X3
berpengaruh
positif dan
signifikan
49Rima Mardiana, Pengaruh Citra Merek Dan Kepuasan Konsumen Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Tupperware Di Kota Jambi,. Skripsi Universitas Islam Negeri Sultan Thaha
Saifuddin Jambi, (2018). 50Fadhli Nurfakhrusy, Pengaruh periklanan, promosi penjualan, dan penjualan personal
terhadap keputusan pembelian Pada Motor Yamaha Fino PT. Lautan Teduh Bandar Lampung,
Skripsi Universitas Lampung, (2017). Diakses di digilib.unila.ac.id/id/eprint.
31
terhadap
Y.51
4. Serli
melida,
2016
Universitas
Islam
Negeri
Sunan
Kalijaga.
Harga (X1),
kualitas
produk (X2),
keputusan
konsumen
(Y).
Seluruh
konsumen
sebanyak 100
responden.
Penelitian
kuantitatif,
dengan uji t
uji F, R
square
Analisis
regresi
linier
berganda.
X1
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap Y
X2
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
Y.52
5. Agus
susanto,
2013
Universitas
Negeri
Semarang
Promosi
(X1), Harga
(X2),
Inovasi
Produk (X3),
Keputusan
Pembelian
(Y).
Konsumen
batik tulis
karang melati
sebanyak 113
responden.
penelitian
kuantitatif,
dengan uji
F uji t dan
(R2)
X1
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap Y
X2
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap Y
X3
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
Y.53
berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang telah dipaparkan di atas,
menunjukkan bahwa dalam penelitian ini dapat memberikan dampak positif bagi
konsumen baik dalam hal kepuasan konsumen yang membeli tenun songket Jambi
Cik Mia.
51Rizky Fajar, Pengaruh Harga, Promosi, Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Exlusive Lipstik Matte Lip Cream Pada Wardah Beauty House Medan, Skripsi
Universitas Sumatera Utara, (2017). Di akses di http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/1172 52Serli Melinda, Pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan konsumen Untuk
berbelanja di Taman Bunga Kota Gede Yogyakarta, Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga, (2016). Di akses di digilib.uin-suka.ac.id/22418/ 53Agus Susanto, Pengaruh Promosi, Harga dan Inovasi Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Pada Batik Tulis Karang Melati Demak, Skripsi Universitas Negeri Semarang, (2013).
Di akses di lib.unnes.ac.id/18429/
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/1172http://digilib.uin-suka.ac.id/22418/
32
G. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian latar belakang, kerangka teori, dan hasil penelitian
terdahulu yang telah dikemukakan sebelumnya, maka secara sederhana kerangka
berpikir dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2
Kerangka Pikir Promosi Penjualan dan Harga
terhadap Keputusan Pembelian
Hasil penggabungan indikator-indikator dari kerangka teori
H. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah dugaan sementara yang kebenarannya masih harus
dilakukan pengujian. Berikut kesimpulan sementara secara umumnya, yaitu:
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
HARGA
PROMOSI
PENJUALAN
- Frekuensi promosi - Kualitas promosi - Kuantitas promosi - Waktu promosi - Ketepatan
promosi
- Keterjangkauan Harga
- Harga sesuai kemampuan atau
daya saing
- Kesesuaian harga dengan kualitas
produk
- Kesesuaian harga dengan manfaat
- Kemantapan pada sebuah produk
- Kebiasaan dalam membeli produk
- Memberikan rekomendasi
kepada orang lain - Melakukan
pembelian ulang
33
Ho : Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap
variabel Y.
Ha : Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap
variabel Y.
Namun berdasarkan teori-teori yang dikemukakan dalam kerangka teori
dan merujuk pada bukti empiris riset-riset terdahulu yang sudah peneliti
kumpulkan maka berikut dugaan sementara peneliti yaitu :
Ha1 : Promosi dan harga diduga berpengaruh secara bersama-sama (simultan)
terhadap keputusan konsumen membeli songket Jambi Cik Mia.
Ha2 : Promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen
membeli songket Jambi Cik Mia.
Ha3 : Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen membeli
songket Jambi Cik Mia.
34
BAB II
METODE PENELITAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Pendekatan dengan model kuantitatif, merupakan model
keputusan yang mempergunakan angka. Angka mempunyai peranan penting
dalam pembuatan, penggunaan dan pemecahan model kuantitatif. Jenis penelitian
ini adalah penelitian Deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif
adalah metode yang menggambarkan suatu data yang akan dibuat baik oleh
peneliti sendiri maupun secara kelompok.54
Sedangkan metode kuantitatif adalah metode yang menggunakan alat
analisis bersifat kuantitatif, dimana hasil analisis disajikan dalam bentuk angka
yang kemudian dijelaskan dan diinterprestasikan dalam suatu uraian.55 Pendekatan
kuantitatif yang dilakukan peneliti yaitu dengan cara menjelaskan dan
menyandingkan data dalam bentuk angka berdasarkan fenomena yang terjadi.
B. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek
penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data
langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari.56 Menurut
Kuncoro, metode untuk pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan
54 Asep Suryana dan Ridwan, Statistik Bisnis. (Bandung: Alfabeta , 2010), hlm. 30 55 Iqbal Hasan, analisis data penelitian dengan statistik, (Jakarta : Bumi Aksara, 2004), hal.
30 56 Saifuddin Azwar, metode penelitian, (yogyakarta : pustaka belajar, 2012), hlm. 91.
34
35
cara pasif dan aktif. Cara pasif yaitu melakukan pengumpulan data dengan
mengobservasi karakter menggunakan alat mekanik atau manual sedangkan
cara aktif yaitu dilakukan dengan cara mewawancai atau menanyai
responden baik secar personal maupun tidak.57 Maka pada penelitian ini data
primer yang di dapatkan dari sumber asli yaitu menggunakan penyebaran
kuesioner/angket dan wawancara kepada responden yang membeli tenun
songket Jambi Cik Mia.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak
langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data sekunder
biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia.58
Data sekunder juga merupakan data pendukung guna melengkapi data
primer yang diperoleh dari buku–buku, literatur, artikel dan karya ilmiah
lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Pada penelitian ini
data sekunder didapat dari hasil data penjualan songket Jambi di Toko Cik
Mia dengan data berupa data penjualan, data konsumen yang membeli, serta
data harga dari masing–masing kualitas tenun songket Jambi.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi merujuk pada sekumpulan orang atau objek yang memiliki
kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang membentuk masalah pokok
dalam suatu penelitian. Populasi yang diteliti harus didefinisikan dengan
57Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuatitatif, (Jakarta :
Rajawali Pers, 2008), hlm. 103. 58 Saifuddin Azwar, metode penelitian, hlm. 91
36
jelas sebelum penelitian dilakukan.59 Populasi dalam penelitian ini adalah
semua konsumen yang membeli dan mengenal toko tenun songket Jambi
Cik Mia.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakeristik yang dimiliki
oleh populasi. Mengingat populasi tidak diketahui, maka prosedur pencarian
responden dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling,
dimana sampel yang diambil dengan pertimbangan tertentu yang sesuai
dengan tujuan peneliti. Mengingat populasi tidak dapat ditentukan secara
tepat maka untuk menentukan jumlah sampel di tentukan dengan rumus
Lemeshow, yaitu :60
n =(𝑍 ɑ 2⁄ )
2. P. Q
𝑒²
Dalam penggunaan rumus tersebut, tingkat kepercayaan yang
digunakan adalah 90% atau Z = 1,645 Proporsi = 0,5 dan margin error 10% (
0,1 ), maka cara kerjanya dilakukan sebagai berikut :
Keterangan :
n = Jumlah sampel
Z = Tingkat kepercayaan
ɑ = 1- 0,90 = 0,1
ɑ / 2 = 0,1 / 2 = 0,05
59Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuatitatif, Hlm, 161. 60 https://slideplayer.info/slide/2779649/ di akses pada tanggal 1Oktober 2019 pukul 20:33
37
Z1- 0,05 = Z 0,95 = 1,645
P = Proporsi populasi (0,5)
Q = 1- P
1- 0,5 = 0,5
e = Margin erroor (0,1)
Dimana :
n =(1,645)2. 0,5 . 0,5
0,1 ²= 67,650
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh data diatas, maka jumlah
sampel yang diteliti adalah sebesar 67,65 di bulatkan menjadi 68 responden.
Untuk memudah penelitian maka peneliti mengambil sampel sebesar 70
responden. Dari hasil tingkat kepercayaan 90% maka margin error sebesar
10% yang telah ditetapkan pada nilai confidance interval, fakta yang ada
dilapangan peneliti hanya mendapatkan sedikit responden dikarenakan
terbatasnya responden di dalam lingkup toko Cik Mia, dan juga Cik Mia
tidak mengizinkan adanya angket/kuesioner online untuk menjangkau
responden lain seperti responden yang sedang tidak datang ke toko Cik Mia
dan juga responden yang berada diluar Jambi tetapi mengenal songket Cik
Mia. Guna peneliti memilih error sebesar 10% maka dapat menyesuaikan
hasil penelitian serta meminimalisir tingkat signifikan hasil penelitian yang
sudah di uji kebenarannya.
Berkenaan dengan teknik penarikan sampel, maka penarikan sampel
dari populasi ini penulis menggunakan teknik Purposive Sampling.
38
Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih
representatif. Maka pengambilan sampel berada pada orang–orang yang
membeli tenun songket Jambi Cik Mia.61
metode yang digunakan untuk mengumpul data responden dalam
penelitian ini adalah menggunakan skala ordinal. Dalam skala ordinal, tidak
seperti skala nominal, ketika kita ingin mengganti angka- angkanya, harus
dilakukan secara berurut dari besar ke kecil atau dari kecil ke besar. Jadi,
tidak boleh kita buat 1 = sangat setuju , 2 = setuju, 3 = netral, 4 = tidak
setuju, 5 = sangat tidak setuju. Yang boleh adalah 1 = sangat tidak setuju, 2
= tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, 5 = sangat setuju. Selain itu, yang perlu
diperhatikan dari karakteristik skala ordinal adalah meskipun nilainya sudah
memiliki batas yang jelas tetapi belum memiliki jarak (selisih). Kita tidak
tahu berapa jarak kepuasan dari tidak puas ke kurang puas. Dengan kata lain
juga, walaupun sangat puas kita beri angka 5 dan sangat tidak puas kita beri
angka 1, kita tidak bisa mengatakan bahwa kepuasan yang sangat puas atau
sangat menyetujui lima kali lebih tinggi dibandingkan yang sangat tidak
puas.62
D. Instrumen Pengumpulan Data
1. Interview (Wawancara)
Wawancara atau interview dalam suatu penelitian yang bertujuan
mengumpulkan keterangan tentang suatu usaha yang sedang di geluti oleh
61 Sugiyono, Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2012, hal. 62 Junaidi, memahami skala – skala pengukuran, (Jurnal fakultas ekonomi : UNJA, 2015),
hlm 1 di akses pada : https://www.researchgate.net/publication/277340990
39
seseorang untuk menjadikan suatu data secara personal. Maka peneliti secara
langsung mewawancarai secara terbuka terhadap pemilik toko Songket Jambi
Cik Mia. Wawancara terbuka yaitu wawancara yang tidak terbatas dan
membuthkan penjelasan atau pendapat seseorang secara langsung.
2. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan suatu bentuk instrumen pengumpulan data yang
sangat fleksibel dan relatif mudah digunakan. Data yang diperoleh lewat
penggunaan koesioner adalah data yang kita kategorikan sebagai data faktual.
Oleh karena itu, reabilitas hasilnya sangat banyak tergantung pada subjek
penelitian sebagai responden, sedangkan pihak penelitian dapat
mengupayakan peningkatan reabilitas dengan cara penyajian kalimat–kalimat
yang jelas dan disampaikan dengan strategi yang tepat.63
Kuesioner yang diajukan kepada responden berupa daftar pertanyaan
tertutup dan terbuka. Daftar pertanyaan tertutup berisi pertanyaan–pertanyaan
yang jawabannya telah disediakan dengan menggunakan skor 1 (sangat tidak
setuju) sampai dengan skor 5 (sangat setuju). Selanjutnya hasil yang
diperoleh untuk masing–masing variabel akan dihitung dengan skala ordinal.
Untuk daftar pertanyaan terbuka berisi pertanyaan yang jawabannya berupa
pendapat yang disampaikan oleh responden.64
Skor 1 2 3 4 5
Keterangan STS TS N S SS
63 Saifuddin Azwar, metode penelitian, hlm. 101 64 Ela Ayuni, Pengaruh Harga, Kualitas Layanan Dan Proses Pengiriman Terhadap
Keputusan Konsumen menggunakan Jasa PT. Jalur Nugraha Ekakurir, Skripsi Universitas
IslamNegeri Sultan thaha Saifuddin Jambi, (2018).
40
Untuk menjamin kelayakan butir pertanyaan, peneliti secara bertahap
melakukan konsultasi kepada pembimbing I dan pembimbing II agar butir
pertanyaan bisa dikatakan benar-benar layak untuk diberikan kepada
responden dan mudah dipahami oleh responden untuk memberikan pendapat
sesuai skor yang telah di tentukan. Pada saat pra-survei peneliti menyebarkan
sebanyak 5-10 kuesioner/angket untuk melihat pemahaman responden dalam
menangkap pernyataan-pernyataan yang ada pada angket/kuesioner.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu kegiatan penelitian mencari data mengenai
hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, surat kabar online,
majalah, notulen dan sebagainya. Berdasarkan dokumentasi di sini, maka
peneliti melakukan pencatatan data-data tentang jumlah konsumen, dan
omset yang diraih setiap tahunnya. Sehingga dengan adanya dokumentasi
yang dilakukan oleh peneliti, maka terbukti bahwa peneliti menyelesaikan
tugas akhir ini dengan meneliti sendiri tanpa ada pemalsuan diri sendiri dan
campur tangan orang lain.
E. Uji Coba Statistik
1. Uji Validitas
Uji validitas merupakan suatu instrumen yang dinyatakan telah
memiliki validitas (kesahihan atau ketepatan) yang baik jika instrumen
tersebut benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Ukuran yang
menunjukkan tingkat keandalan atau keabsahan suatu ala ukur, validitas
digunakan untuk mengetahui butir–butir dalam suatu daftar pertanyaan
41
dalam mendefinisika suatu variabel.65 Setelah kuesioner disusun dan
dilakukan uji validitas untuk mengetahui kevalidan butir angket yang
disebarkan, apabila semua butir angket valid maka semua butir angket dapat
digunakan dan sebaliknya apabila terdapat butir angket yang tidak valid
maka butir angket yang tidak valid tersebut tidak dapat digunakan.
Uji validitas ini dilakukan dengan cara membandingkan angka rhitung
dan rtabel. Jika rhitung>rtabel maka item dikatakan valid dan sebaliknya jika
rhitung
42
nilai residual yang terdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan
pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Sering terjadi
kesalahan yang jamak yaitu bahwa uji normalitas dilakukan pada masing -
masing variabel. Hal ini tidak dilarang tetapi model regresi memerlukan
normalitas pada nilai residualnya bukan pada masing-masing variabel
penelitian.69
Cara menentukan uji normalitas dapat digunakan dengan dua cara
dalam SPSS yaitu menggunakan PP-Plot dan uji K-S (Kolmogorov-
Smirnov). Pada dasarnya normalitas pada sebuah data dapat dikenali atau
dideteksi dengan melihat persebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari
grafik histogram dari residualnya. Data dikatakan distribusi normal jika data
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau
grafik histogramnya. Dan sebaliknya, data dikatakan tidak berdistribusi
normal jika data menyebar jauh dari arah garis atau tidak mengikuti diagonal
atau grafik histogramnya.
Dalam uji K-S (Kolmogorov-Smirnov) data dikatakan normal jika
nilai (Sig.) lebih besar dari 0,5 maka data penelitian berdistribusi normal.
Sebaliknya, jika nilai (Sig.) lebih kecil dari 0,5 maka data penelitan tidak
berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas merupakan hubungan linier yang sempurna antara
beberapa atau semua variabel bebas. Pengujian multikolinieritas bertujuan
69 Nia Fitria, Uji Asumsi Klasik Di Akses Pada
www.Academia.Edu/30582124/Uji_Asumsi_Klasik. 16/05/19 . akses pda tanggal 1 Agustus 2019