PENGARUH HARGA DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME...

136
PENGARUH HARGA DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN EMAS (Studi Kasus pada Pegadaian Syariah Cabang Botanical Junction) Oleh : Anis Halimah Amalia NIM : 11140810000148 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2017 M

Transcript of PENGARUH HARGA DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME...

PENGARUH HARGA DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP

VOLUME PENJUALAN EMAS

(Studi Kasus pada Pegadaian Syariah Cabang Botanical Junction)

Oleh :

Anis Halimah Amalia

NIM : 11140810000148

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2017 M

ii

Rachmat Gunawan, SE.,M.Si

NUP : 0411077003

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2017 M

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini selasa, tanggal 24 Oktober 2017 telah dilakukan Ujian Skripsi atas

Mahasiswa :

1. Nama : Anis Halimah Amalia

2. NIM : 11140810000148

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Pengaruh Harga dan Biaya Promosi Terhadap

Volume Penjualan Emas (Studi Kasus pada

Pegadaian Syariah Cabang Botanical Junction)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut diatas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 24 Oktober 2017

1. Ela Patriana, Ir.,MM ( __________________ )

NIP.196905282008012010 Ketua

2. Rachmat Gunawan, SE., M.Si ( __________________ )

NUP.0411077003 Sekretaris

3. Rachmat Gunawan, SE., M.Si ( __________________ )

NUP.0411077003 Pembimbing 1

4. Leis Suzanawaty, SE.,M.Si ( __________________ )

NUP.197208092005012004 Penguji Ahli

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Anis Halimah Amalia

No. induk Mahasiswa : 1114081000148

Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mempu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkannya.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau

tanpa izin dari pemilik karya.

4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya

ini.

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat

dengan sesungguhnya.

Jakarta, 24 Oktober 2017

Yang menyatakan

( Anis Halimah Amalia )

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

INDENTITAS DIRI

Nama : Anis Halimah Amalia

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 30 April 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Prepedan Dalam Rt 012/009 no.4

Kamal-Kalideres, Jakarta Barat

Agama : Islam

Telepon : 081310134068

Email : [email protected]

PENDIDIKAN

1999 – 2001 : TK Muthmainah

2001 – 2007 : SDIT Al-Qomar

2007 – 2010 : MTs Darunnajah Jakarta

2010 – 2013 : SMA Darunnajah Jakarta

2013 – 2015 : CCIT-FTUI

2014 – 2017 : Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

PENGALAMAN ORGANISASI

2012 – 2013 : Ketua Bagian Sosial Organisasi Santri Darunnajah (OSDN)

2014 – 2015 : Anggota HMI (Himpunan Mahasiswa Islam FEB UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta)

vii

THE INFLUENCE OF PRICES AND PROMOTION COSTS TO THE SALES

VOLUME

(Case Studies On Pawnshops Sharia Branches Botanical Junction)

ABSTRACT

This research has objective to analyze influence prices and promotional costs in

partial and simultaneous to the sales volume gold pawnshops syariah the branch

Botanical Junction. Sample used in this study as many as 50 months from prices

reports , promotional costs and sales gold pawnshops syariah branch of Botanical

Junction . The method of analysis that is used is multiple regression analysis.

Data obtained is secondary data that price, promotional costs, and sales volume.

The result of this research shows that there is influence simultaneously on the

variabels of prices and promotional costs to the sales volume. The result of this

research also show that the partial prices are not have significant influence on

sales volumes gold and promotional costs significant influence to the sales

volumes gold. On the determination , there is the influence as big as 82,9 % of

prices and promotional costs to the sales volume .While , as many as 17,1% ( 100

- 82,9% ) influenced by other variabels not included into this research.

Keywords : Prices, Promotion Costs, Sales Volume

viii

PENGARUH HARGA DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME

PENJUALAN

(Studi Kasus pada Pegadaian Syariah cabang Botanical Junction)

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh harga dan biaya

promosi secara parsial dan simultan terhadap volume penjualan emas pegadaian

syariah cabang Botanical Junction. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

sebanyak 50 bulan dari laporan harga, biaya promosi dan volume penjualan emas

pegadaian syariah cabang Botanical Junction. Metode analisis yang digunakan

adalah analisa regresi linier berganda. Data yang diperoleh merupakan data

sekunder yang berupa data harga, biaya promosi, dan volume penjualan.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada

variabel harga dan biaya promosi terhadap volume penjualan. Hasil penelitian ini

juga menunukan bahwa secara parsial, harga tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap volume penjualan emas dan biaya promosi berpengaruh

signifikan terhadap volume penjualan emas. Pada koefisien determinasi, terdapat

pengaruh sebesar 82,9% dari harga dan biaya promosi terhadap volume penjualan.

Sedangkan, sebanyak 17,1% (100% - 82,9%) dipengaruhi oleh variabel lain yang

tidak termasuk ke dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Harga, Biaya Promosi, Volume Penjualan

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat

Allah SWT kerena atas berkat Rahmat dan Karunia-Nyalah skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik. Shalawat beserta salam tak lupa penulis haturkam

kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman

kemusyrikan ke zaman ketauhidan dan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.

Atas kehendak Allah SWT dan kerja keras akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Harga dan Biaya Promosi

Terhadap Volume Penjualan Emas Pegadaian Syariah Cabang Botanical

Junction”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk

memperoleh gelar sarjana ekonomi.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan

terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan, bimbingan, dan doa, baik

langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini, kepada :

1. Kedua orangtua, Bapak Ladjuma dan Ibu Holifah yang telah

membesarkan. Serta senantiasa selalu memberi semangat, dan doa disetiap

harinya. Kalian juga telah memberikan kasih sayang yang tak terhingga

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Semoga

Allah membalas semua kebaikan yang telah kalian berikan kepada penulis

selama ini. Aamiin Ya Rabbal’alamin.

x

2. Bapak Rachmat Gunawan selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bantuan baik waktu, doa, saran maupun ilmu yang

bermanfaat kepada penulis selama proses penulisan skripsi ini.

3. Bapak Faizul Mubarak selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan arahan dan masukan terkait dengan perkuliahan sehingga

penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dengan baik.

4. Terima Kasih sebanyak-banyaknya kepada Izza Halida Haqiqi dan Adenia

Mustika Fahmi karena telah memberikan dukungan, semangat, doa dan

bantuan bantuan sehingga penulis dapat menyelasaikan perkuliahan

dengan baik.

5. Terima Kasih kepada Ibu Titi dan Ibu Ela selaku kepala dan wakil kepala

jurusan karena telah memberikan ilmu dan saran yang sangat bermanfaat

selama penulis melaksanakan perkuliahan semoga selalu dalam lindungan

Allah SWT, Aamiin Ya Rabbal’alamin.

6. Terima Kasih kepada Bapak/Ibu Dosen tercinta. Ibu Murdiyah, Ibu

Yusnina, Ibu Yunia, Bapak Masrul Huda, Bapak Indo Yama, Ibu aini,

Bapak Bahrul, Bapak Faizul Mubarak, Bapak Kurniawan Gilang, Ibu Dwi

dan seluruh Dosen yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih

atas pembelajaran akan ilmu manajemen.

7. Terima kasih kepada Pegadaian Syariah cabang Botanical Junction yang

telah membantu penulis dalam mencari data dan memberikan pengetahuan

tentang investasi emas bapak markhun, ka esti, mas iwan dan mba diana.

xi

8. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

membantu selama perjalanan akademis ini, mudah-mudahan segala

kebaikan Bapak-Ibu dibalas oleh Allah SWT. Aamiin.

9. Terima Kasih kepada yunita teman sekosan karena telah memberikan

semangat dan saran, bang adi karena telah membantu membetulkan

printan, bang imam yang telah membantu menyelesaikan pekerjaan rumah,

dan mia karena selalu memberikan dorongan dan saran.

10. Terima kasih kepada teman-teman MIPS khususnya MIPS B dan semua

pihak yang belum disebut diatas, terima kasih atas segala bantuan selama

proses perkuliahan dan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

terdapat kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat

diharapkan untuk tercapainya penulisan skripsi yang lebih baik lagi.

Wassalammu’laikum Wr. Wb.

Jakarta, Oktober 2017

Anis Halimah Amalia

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ......................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vi

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................... 9

A. Pemasaran ................................................................................................... 9

1. Pengertian Pemasaran ............................................................................. 9

2. Konsep-konsep Pemasaran ..................................................................... 11

3. Saluran Pemasaran .................................................................................. 14

4. Bauran Pemasaran ................................................................................... 15

B. Harga (X1) .................................................................................................... 18

1. Pengertian Harga ..................................................................................... 18

2. Menetapkan Harga .................................................................................. 19

3. Metode Penetapan Harga ........................................................................ 21

C. Promosi (X2) ................................................................................................ 23

D. Volume Penjualan (Y) ................................................................................. 27

1. Pengertian Volume Penjualan ................................................................. 27

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Volume Penjualan ......................... 29

E. Keterkaitan Antar Variabel .......................................................................... 30

xiii

1. Pengaruh Harga dan Volume Penjualan ................................................. 30

2. Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan .......................... 30

F. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 31

G. Kerangka Pemikiran .................................................................................... 35

H. Perumusan Hipotesis ................................................................................... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 38

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 38

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel ..................................................... 38

1. Populasi ................................................................................................... 38

2. Sampel..................................................................................................... 39

C. Metode Pengumpulan Data.......................................................................... 41

D. Metode Analisis Data .................................................................................. 41

1. Statistik Deskriptif .................................................................................. 42

2. Analisis Regresi Berganda ...................................................................... 42

3. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 43

a. Uji Multikolinieritas ........................................................................... 43

b. Uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 44

c. Uji Normalitas .................................................................................... 44

4. Uji Hipotesis ........................................................................................... 45

a. Uji t ..................................................................................................... 45

b. Uji F.................................................................................................... 46

5. Koefisisen Determinasi (R2) .................................................................. 47

E. Operasional Variabel Data .......................................................................... 47

1. Variabel Bebas ........................................................................................ 48

2. Variabel Terikat ...................................................................................... 48

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 51

A. Sekilas Gambaran Umum tentang Objek Penelitian ................................... 51

1. Sejarah Singkat Pegadaian Syariah ......................................................... 51

2. Struktur Organisasi ................................................................................. 52

3. Produk Emas Pegadaian Syariah ........................................................... 54

xiv

a. Mulia Tunai ........................................................................................ 54

b. Mulia Personal.................................................................................... 54

c. Mulia Arisan ....................................................................................... 55

d. Mulia Kolektif .................................................................................... 56

e. Tabungan Emas Pegadaian................................................................. 56

f. EmasKu .............................................................................................. 57

g. Konsinyasi Emas ................................................................................ 58

4. Keuntungan Investasi Melalui Logam Mulia ......................................... 59

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian .................................................................... 59

1. Statistik Deskriptif .................................................................................. 59

2. Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 61

a. Hasil Uji Normalitas........................................................................... 62

b. Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................. 63

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 64

3. Hasil Uji Regresi Berganda .................................................................... 66

4. Hasil Uji Hipotesis .................................................................................. 67

a. Hasil Uji t .......................................................................................... 67

b. Hasil Uji F ......................................................................................... 70

5. Hasil Koefisien Determinasi (R2) ........................................................... 72

C. Interpretasi ................................................................................................... 73

1. Pengaruh Harga terhadap Volume Penjualan Emas ............................... 73

2. Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan Emas ................ 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 75

A. Kesimpulan .................................................................................................. 75

B. Saran ............................................................................................................ 76

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 77

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Nasabah ................................................................................... 5

Tabel 1.2 Jumlah Nasabah Tabungan Emas ......................................................... 5

Tabel 1.3 Jumlah Penjualan Emas ........................................................................ 5

Tabel 2.1 Pemasaran Adalah Segalanya ............................................................... 13

Tabel 2.2 Perbedaan ATL dan BTL ...................................................................... 25

Tabel 2.3 Kategori Promosi Online ...................................................................... 26

Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 31

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ..................................................................... 48

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif ................................................................................ 60

Tabel 4.2 Kolmogrov Smirnov .............................................................................. 63

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................... 64

Tabel 4.4 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ........................................................ 66

Tabel 4.5 Hasil Uji t .............................................................................................. 67

Tabel 4.6 Hasil Uji F ............................................................................................. 70

Tabel 4.7 Hasil Koefisien Determinasi (R2) ......................................................... 72

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 35

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ............................................................................ 53

Gambar 4.2 Normal Probability Plot .................................................................... 62

Gambar 4.3 Scatterplot ......................................................................................... 65

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ......................................................................................................... 80

Lampiran 2 .......................................................................................................... 82

Lampiran 3 .......................................................................................................... 84

Lampiran 4 ........................................................................................................111

Lampiran 5 ........................................................................................................116

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Para manajer terkadang menganggap pemasaran sebagai “seni menjual

produk”, namun banyak orang terkejut ketika mendengar bahwa menjual

bukanlah bagian terpenting dari pemasaran. Menjual hanyalah ujung dari gunung

es pemasaran. Peter Drucker, ahli teori manajemen terkemuka, menjelaskannya

sebagai berikut : “Selalu akan ada kebutuhan akan penjualan. Namun tujuan dari

pemasaran adalah membuat penjualan berlimpah. Tujuan pemasaran adalah

mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa bisa

sesuai dengan kebutuhannya sehingga terjual sendiri. Idealnya, pemasaran harus

menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli. Dengan demikian

yang dibutuhkan hanyalah memastikan produk dan jasa tersedia”.(Kotler,keller,

2009:5)

Perusahaan akan mengarahkan segala upaya untuk pertumbuhan dan

kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang. Untuk memperoleh laba yang

maksimal, maka volume penjualan perlu ditingkatkan. Volume penjualan

merupakan sumber hidup suatu perusahaan, dimana dengan volume penjualan

perusahaan dapat melihat naik turunnya pendapatan perusahaan. Semakin tinggi

volume penjualan yang diterima oleh perusahaan maka semakin besar pula

keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan.(Rangkuti, 2010 : 210)

2

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan menurut Kotler

(2000:55) antara lain adalah harga. Dalam ekonomi teori, pengertian harga, nilai

dan utility, merupakan konsep yang saling berhubungan. Yang dimaksud dengan

utility ialah suatu atribut yang melekat pada suatu atribut yang melekat pada suatu

barang, yang memungkinkan barang tersebut, dapat memenuhi kebutuhan (needs),

keinginan (wants) dan memuaskan konsumen (satisfaction).(Alma,2014:169)

Harga adalah perangkat independen dari sisa bauran pemasaran dan bukannya

sebagai unsur intrinsik dari strategi penentuan posisi pasar, dan harga tidak cukup

bervariasiuntuk butir-butir produk, segmen pasar, saluran distribusi, dan

kesempatan pembelian yang berbeda. Keputusan pembelian didasarkan pada

bagaimana konsumen memahami harga dan apa yang yang mereka anggap harga

actual sekarang-bukan harga yang ditetapkan pelangan. (Tjiptono, 2015:280)

Penetapan harga jual berasal dari harga pokok barang tersebut. Sedangkan

harga pokok barang ditentukan oleh berapa besar biaya yang dikorbankan untuk

memperoleh atau untuk membuat barang itu. Penetapan harga sangat penting

terutama untuk menjaga dan meningkatkan posisi perusahaan di pasar yang

tercemin untuk meningkatkan penjualan dan keunggulan perusahaan. (Tjiptono,

2015:290)

Faktor lain yang mempengaruhi volume penjualan menurut Kotler (2000:55)

adalah biaya promosi. Biaya promosi adalah aktivitas-aktivitas sebuah perusahaan

yang dirancang untuk memberikan informasi-informasi membujuk pihak lain

tentang perusahaan yang bersangkutan dan barang-barang serta jasa-jasa yang

ditawarkan.

3

Seperti yang diberitakan biaya promosi sangat penting dalam meningkatkan

volume penjualan, karena melalui biaya promosi perusahaan menempatkan

variabel-variabel promosi agar produk perusahaan dapat dikenal oleh masyarakat

dan bahkan menimbulkan permintaan. Semakin besar biaya promosi yang

dikeluarkan perusahaan, maka semakin besar pula volume penjualan yang dicapai

oleh perusahaan. (Firdaus, 2011)

Tujuan utama promosi ialah memberi informasi, menarik perhatian dan

selanjutnya memberi pengaruh meningkatnya penjualan. William Shoell

menyatakan promosi ialah usaha yang dilakukan oleh marketer, berkomunikasi

dengan calon audiens. Komunikasi adalah sebuah proses membagi ide, informasi,

atau perasaan audiens.(Alma, 2014 : 181)

Suatu kegiatan promosi jika dilaksanakan dengan baik dapat mempengaruhi

konsumen mengenai dimana dan bagaimana konsumen membelanjakan

pendapatannya. Promosi berusaha agar demand tidak elastis. Promosi dapat

membawa keuntungan baik bagi produsen maupun konsumen. Keuntungan bagi

konsumen ialah konsumen dapat mengatur pengeluarannya menjadi lebih baik,

misalnya konsumen yang membaca iklan, ia dapat membeli barang yang lebih

murah. Keuntungan bagi produsen ialah promosi dapat menghindarkan persaingan

berdasarkan harga, karena konsumen membeli barang karena tertarik akan

merknya. Ketika kegiatan promosi telah diakukan pada dasarnya dapat membuat

volume penjuaalan perusahaan menjadi meningkat. (Firdaus, 2011)

Menurut Rangkuti (2010:207) volume penjualan merupakan “Jumlah total

yang dihasilkan dari kegiatan penjualan barang, Semakin besar jumlah penjualan

4

yang dihasilkan perusahaan, semakin besar kemungkian laba yang akan dihasilkan

perusahaan”.

Pegadaian adalah sebuah BUMN sektor keuangan Indonesia yang bergerak

pada tiga lini bisnis perusahaan yaitu pembiayaan, emas dan aneka jasa.

Perusahaan umum pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia yang

secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan

berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar

hukum gadai seperti dimaksud dalam undang-undang hukum perdata pasal 1150

diatas.

Pegadaian juga merupakan salah satu lembaga keuangan syariah yang

menawarkan jasa investasi terutama investasi emas logam mulia adalah

(PERUM) Pegadaian Syariah, yang lebih mengedepankan akad murabahah (jual

beli) dalam prakteknya. Pegadaian Syariah mempunyai sebuah produk investasi

emas logam mulia yang bernama Mulia (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi

Abadi). Lewat produk ini, Pegadaian Syariah memfasilitasi kepemilikan emas,

khususnya emas batangan, secara tunai atau angsuran dengan proses cepat dalam

jangka waktu tertentu yang fleksibel.

Investasi merupakan salah satu pilihan langkah untuk memperoleh penghasilan

yang lebih besar di kemudian hari. Yang harus diperhatikan dalam melakukan

investasi adalah kita harus memiliki ketersediaan dana maupun aset, serta

komitmen mengikatkan aset tersebut pada saat sekarang.

PT Pegadaian (Persero) memiliki peningkatan jumlah nasabah dari tahun 2014-

2016 sekitar 20% setiap tahunnya, dapat dilihat dari tabel 1.1 di bawah ini :

5

Tabel 1.1 Jumlah Nasabah

2014 2015 2016

6.157.640 Nasabah 7.636.892 Nasabah 8.907.368 Nasabah

Sedangkan untuk jumlah nasabah tabungan emas tahun 2015 ke 2016

pegadaian mengalami peningkan jumlah rekening yang cukup tinggi, seperti

terlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.2 Jumlah Nasabah Tabungan Emas

2015 2016

Nasabah Kg Emas Nasabah Kg Emas

44.600 67 778.500 785

Terlihat dari tabel 1.2 diatas terlihat terdapat kenaikan jumlah nasabah tabungan

emas pegadaian yang amat drastis dari tahun 2015 ke tahun 2016.

Di lain hal, PT Pegadaian (Persero) pada semester I-2016 mengalami

penurunan dalam penjualan emas batangan. Terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.3 Jumlah Penjualan Emas

Penjualan emas batangan I-2015 Penjualan emas batangan I-2016

340,08 Miliar 320,79 Miliar

Terlihat dari tabel 1.3 diatas terdapat penurunan sekitar Rp 20 miliar yang terjadi

pada semester pertama di tahun 2016.

6

Hal tersebut bertolak belakang dengan tren gadai emas. Direktur PT Pegadaian

(Persero) Sri Mulyanto menyebutkan outstanding loan (OSL) atau penyaluran

pembiayaan kepada masyarakat mencapai Rp 35,5 Triliun, menjelang tutup tahun

2016. Omset penjualan emas secara konvensional dan syariah PT. Pegadaian

(Persero) terus meningkat pada tahun yang sama menyusul adanya program

cicilan emas dan tren menguatnya harga logam mulia itu.

Berdasarkan fenomena-fenomena masalah di atas, diduga ada pengaruh harga

dan biaya promosi terhadap volume penjualan emas.

Dengan adanaya dugaan diatas, maka tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Harga dan Biaya Promosi Terhadap Volume

Penjualan Emas (Studi Kasus Pada PT Pegadaian Syariah Persero Cabang

Botanical Junction)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka peneliti

merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh harga secara parsial terhadap volume penjualan

pada PT Pegadaian Syariah (Persero)?

2. Apakah terdapat pengaruh biaya promosi secara parsial terhadap volume

penjualan pada PT Pegadaian Syariah (Persero)?

3. Seberapa besar pengaruh harga dan biaya promosi secara simultan terhadap

volume penjualan emas pada PT Pegadaian Syariah (Persero)?

7

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh harga secara parsial terhadap

volume penjualan emas PT Pegadaian Syariah (persero)?

2. Untuk mengetahui terdapat pengaruh biaya promosi sacara parsial terhadap

volume penjualan emas PT Pegadaian Syariah (persero)?

3. Untuk menentukan besarnya pengaruh harga dan biaya promosi secara

simultan terhadap volume penjualan emas PT Pegadaian Syariah (Persero).

D. Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan kontribusi

sebagai berikut :

1. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi

masyarakat dan pelajar mengenai pengaruh harga dan biaya promosi

terhadap volume penjualan emas. Selain itu, semoga dapat digunakan

sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan bagi

perusahaan terutama sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan

keputusan yang terkait dengan tujuan jangka pendek ataupun jangka

panjang perusahaan khususnya dalam harga emas dan biaya promosi.

8

3. Bagi Universitas

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan ilmu dan

informasi serta referensi bagi penelitian selanjutnya di Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang membahas mengenai

pengaruh harga emas dan biaya promosi terhadap volume penjualan emas.

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman

yang lebih luas mengenaik produk emas (logam mulia) di Pegadaian

Syariah cabang Botanical Junction.

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Menurut Ridwansyah (2017:3), pemasaran adalah serangkaian institusi dan

proses menciptakan, mengkomunikasikan, melakukan pertukaran, serta

menyampaikan penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, partner, serta

masyarakat luas. Proses yang dilakukan dalam pemasaran :

1. Menciptakan (membuat produk, membangun merk, dan sebagainya.)

2. Mengkomunikasikan (melakukan promosi, penjualan, dan sebagainya.)

3. Melakukan pertukaran (menentukan harga, dan sebagainya.)

4. Menyampaikan (mendistribusikan ke yang membutuhkan)

Menurut Kotler dan Keller (2009:5) inti dari pemasaran (marketing) adalah

mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu

definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah “memenuhi kebutuhan

dengan cara yang menguntungkan”. American Marketing Association (AMA)

menawarkan definisi formal berikut: “pemasaran adalah suatu fungsi organisasi

dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan

memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan

dengan cara menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya”.

10

Menurut Alma (2014:1) istilah pemasaran dalam bahasa inggris dikenal

dengan nama marketing. Kata marketing ini boleh dikata sudah diserap ke

dalam bahasa kita, namun juga diterjemahkan dengan istilah pemasaran. Asal

kata pemasaran adalah pasar = market. Apa yang dipasarkan itu, ialah barang

dan jasa. Memasarkan barang tidak berarti hanya menawarkan barang atau

menjual tetapi lebih luas dari itu. Di dalamnya tercakup berbagai kegiatan

seperti membeli, menjual, dengan segala macam cara, mengangkut barang,

menyimpan, mensortir dan sebagainya.

Menurut Keegan (2007:4), pemasaran adalah proses mengkonsentrasikan

berbagai sumber daya dan sasaran dari sebuah organisasi pada kesempatan dan

kebutuhan lingkungan. Pemasaran adalah kumpulan konsep, sarana, teori,

kebiasaan dan prosedur, serta pengalaman.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:6) pemasaran adalah sebagai berikut :

“Suatu proses dimana menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun

hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai

dari pelanggan sebagai imbalannya”.

Dari berbagai definisi di atas, maka pemasaran merupakan suatu sistem

menyeluruh dari kegiatan usaha. Pemasaran mencakup keseluruhan aktivitas

yang dikelola perusahaan dalam rangka menciptakan produk yang tepat dan

kemudian memastikan produk tersebut sampai ke tangan konsumen dengan

urutan proses atau langkah-langkah yang telah dirancang agar memudahkan

perusahaan dalam pencapaian tujuan. Pemasaran juga memiliki beberapa

kegiatan seperti menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang

11

bermanfaat dengan pihak lain. Pemasaran yang baik bukan sebuah kebetulan,

melainkan dari hasil perencanaan dan pelaksanaan yang cermat.

Dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah penganalisa,

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program yang

bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan

maksud untuk mencapai tujuan perusahaan. Titik berat diletakkan pada

penawaran perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar

serta menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang

efektif untuk memberitahu, mendorong, serta melayani pasar.

2. Konsep-konsep Pemasaran

Theodore Levitt dari Harvard mejelaskan perbedaan antara konsep

penjualan dan konsep pemasaran adalah: “Penjualan berfokus pada kebutuhan

penjual, pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli. Pejualan didasari oleh

kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi uang, pemasaran

didasari oleh gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan melalui produk

dan hal-hal yang berhubungan dengan menciptakan, menghantarkan, dan

akhirnya mengkonsumsikan” (Kotler dan Keller, 2009:20).

Ada beberapa konsep yang menjadi perhatian atau fokus dari pemasaran,

yaitu (Kotler dan Keller, 2009:12):

a. Kebutuhan adalah suatu keadaan ketika dirasakannya ketidakpuasan dasar

tertentu yang sifatnya ada dan terletak dalam tubuh dan kondisi manusia.

Misalnya kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Kebutuhan ini ada

dalam susunan biologi dan kondisi manusia.

12

b. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap

kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam tadi. Misalnya, setiap orang

membutuhkan makan, tetapi dapat dipuaskan melalui jenis makanan yang

berbeda, seperti orang yang satu makan roti, yang lainnya makan soto.

Meskipun kebutuhan manusia sedikit namun keinginan mereka banyak.

Keinginan manusia terus menerus dibentuk dan dibentuk kembali oleh

kekuatan masyarakat dan institusi, termasuk tempat-tempat ibadah, sekolah-

sekolah, keluarga-keluarga dan korporasi bisnis.

c. Permintaan adalah keinginan terhadap produk-produk tertentu yang

didukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membelinya.

Keinginan akan menjadi permintaan, jika didukung oleh kekuatan membeli.

Contoh, banyak orang ingin membeli mobil Mercedes, namun hanya sedikit

orang yang mampu dan mau membelinya. Untuk itu, perusahaan harus

mengukur berapa yang akan secara aktual mau dan mampu membeli, bukan

hanya berapa banyak orang yang ingin produk mereka.

Menurut Keegan (2007:4), dalam tiga dekade terakhir konsep pemasaran

telah berubah secara dramatis. Konsep pemasaran telah berkembang dari

konsep semula, yang memfokuskan pada produk dan pada membuat produk

yang “lebih baik”, dengan “lebih baik” itu didasarkan pada standard an nilai

internal. Tujuannya adalah laba, dan cara mencapainya adalah menjual, atau

membujuk pelanggan potensial untuk mempertukarkan uangnya dengan

produk perusahaan.(lihat tabel 2.1)

13

Tabel 2.1 Pemasaran adalah segalanya

Konsep

Lama Baru Strategis

Era Pra-1960 1960-1990 1990-

Focus Produk Pelanggan Cara melakukan

bisnis

Cara Mengumumkan

dan menjual

Bauran

pemasaran

terpadu

Pengetahuan dan

pengalaman

Akhir Laba Nilai Hubungan saling

menguntungkan

Pemasaran adalah

...

Penjualan Suatu fungsi Segalanya

Warren Keegan Associates, Inc., 1994.

Di tahun 1990 jelas bahwa konsep “baru” dari pemasaran sudah ketinggalan

zaman dan zamannya menuntut konsep strategis. Konsep strategis pemasaran,

merupakan suatu perkembangan yang besar dalam sejarah pemikiran

pemasaran, mengubah focus pemasaran dari pelanggan atau produk ke

pelanggan dalam konteks lingkungan eksternal yang lebih luas. Mengetahui

segala sesuatu mengenai pelanggan saja sudah tidak memadai. Agar dapat

berhasil, pemasar harus mengetahu pelanggan dalam konteks termasuk

persaingan, kebijakan dan peraturan pemerintah serta kekuatan-kekuatan

14

makro, ekonomi, sosial, dan politik yang lebih luas, yang membentuk

perkembangan pasar. Dalam pemasaran global hal ini mungkin berarti bekerja

sama erat dengan perunding perdagangan pemerintah Negara sendiri dan

pejabat yang lain serta pesaing industry agar dapat mengakses pasar Negara

sasaran.

3. Saluran Pemasaran

Untuk mencapai pasar sasaran, pemasar menggunakan tiga jenis saluran

pemasaran sebagai berikut (Kotler Keller, 2009:14):

a. Saluran Komunikasi menyampaikan dan menerima pesan dari pembeli

sasaran. Saluran ini mencakup surat kabar, majalah, radio, televisi, surat,

telepon, papan iklan, poster, flier, CD, kaset rekaman, dan internet.

Selain itu, sama seperti kita menyampaikan pesan dengan ekspresi wajah

dan pakaian, perushaan berkomunikasi melalui tampilan toko eceran

mereka, tampilan situs internet mereka, dan banyak media lainnya.

Pemasar semakin banyak menggunakan saluran dua arah seperti email,

blog, dan nomor layanan bebas pulsa, dibandingkan saluran satu arah

seperti iklan

b. Saluran Distribusi digunakan untuk menggelar, menjual, atau

menyampaikan, produk fisik atau jasa kepada pelanggan atau pengguna.

Saluran distribusi mencakup distributor, pedagang grosir, pengecer dan

agen.

c. Saluran Layaan juga digunakan untuk melakukan transaksi dengan calon

pembeli. Saluran layanan mencakup gudang, perusahaan transportasi,

15

bank, dan perusahaan asuransi yang membantu transaksi. Pemasar

menghadapi tamtangan dalam memilih bauran terbaik antara saluran

komunikasi, distrbusi, dan layanan untuk penawaran mereka.

4. Bauran Pemasaran

Adapun pengertian bauran pemasaran menurtu Zeitmal dan Bitner yang

dikutip oleh Hurriyati (2010:48), yaitu: “Bauran pemasaran didefinisikan

sebagai unsur organisasi kontrol yang dapat digunakan untuk memenuhi atau

berkomunikasi dengan pelanggan. Unsur-unsur ini muncul sebagai inti

keputusan variabel dalam pemasaran teks atau pencana pemasaran”.

Menurut Rangkuti (2010:21) Bauran pemasaran pada dasarnya terdiri atas

empat bidang strategi pemasaran, yaitu:

a. Keputusan pemasaran yang akan mengubah ide dasar dari barang atau jasa

keseluruhan;

b. Keputusan promosi yang akan mengkomunikasikan informasi yang

berguna pada pasar tujuan;

c. Keputusan distribusi mengenai pengiriman produk kepada konsumen;

d. Keputusan harga yang menyatakan nilai pertukaran yang dapat diterima

pada barang atau jasa.

Menurut MC Carthy dalam Kotler dan Keller (2009:63) mengkalsifikasikan

“Marketing Mix” menjadi empat kelompok yang disebut 4P tentang pemasaran

yaitu Product (produk), Price (harga), Place (tempat), dan Promotion

(promosi).

16

a. Produk (product)

Produk merupakan alat bauran pemasaran yang paling mendasar yang

terdiri dari keanekaragaman produk, kualitas, desain, bentuk, merek,

kemasan, pelayanan, jaminan dan pengembalian atau juga merupakan

kebutuhan dan keinginan pembeli. Produk merupakan elemen penting dalam

sebuah program pemasaran. Strategi produk dapat mempengaruhi strategi

pemasaran lainnya. Pembelian sebuah produk bukan hanya sekedar untuk

memiliki produk tersebut tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen.

Produk menurut Kotler dan Armstrong (2008:62) ialah “kombinasi

barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran”.

Sedangkan menurut Tjiptono (2015:231) produk ialah “segala sesuatu yang

dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,

digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau

keinginan pasar yang bersangkutan”.

b. Harga (price)

Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan pada suatu produk

tertentu. Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel,

artinya dapat diubah dengan cepat. Harga bisa diungkapkan dengan berbagai

istilah, misalnya iuran, tarif, sewa, bunga, premium, komisi, gaji, upah,

honorarium, SPP, dan sebagainya. Dari sudut pandang pemasaran, harga

adalah satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa

lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau

17

penggunaan suatu barang atau jasa. Sementara itu, dari sudut pandang

konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indicator nilai bilamana

harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu

barang atau jasa. Penetapan harga merupakan tindakan penyeimbangan

karena harus mendukung biaya sekaligus menarik konsumen. Oleh karena

itu, penetapan harga yang berhasil berarti mencari harga yang

menguntungkan di antara kedua kebutuhan tersebut.

c. Tempat (Place)

Tempat merupakan suatu struktur yang menggambarkan alternatif

saluran yang dipilih dan menggambarkan situasi pemasaran yang berbeda

dari berbagai macam perusahaan.

Bauran tempat dalam pemasaran terkait dengan saluran distribusi atau

saluran pemasaran. Saluran pemasaran adalah beberapa organisasi yang

saling bergantung dan terlibat dalam proses mengupayakan agar produk atau

jasa tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi.

d. Promosi (Promotion)

Promosi adalah alat bauran pemasaran keempat merupakan komunikasi

yang meliputi kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran.

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program

pemasaran.

18

B. Harga (X1)

1. Pengertian Harga

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) harga adalah nilai barang

yang ditentukan atau dirupakan dengan uang. Wikipedia bahasa Indonesia

mendefinisikan harga adalah suatu nilai tukar yang disamakan dengan uang

atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi

seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu.

Alma (2014:169) menjelaskan di dalam ekonomi teori, pengertian harga,

nilai, dan utility merupakan konsep yang saling berhubugan. Yang dimaksud

dengan utility ialah suatu atribut yang melekat pada suatu barang, yang

memungkinkan barang tersebut, dapat memenuhi kebutuhan (needs), keinginan

(wants) dan memuaskan konsumen (satisfaction). Value adalah nilai suatu

produk untuk ditukarkan dengan produk lain. Nilai ini dapat dilihat dalam

situasi barter yaitu pertukaran antara barang dengan barang. Sekarang ini

ekonomi kita tidak melakukan barter tetapi sudah menggunakan uang sebagai

ukuran yang disebut harga. Jadi harga (Price) adalah nilai suatu barang yang

dinyatakan dengan uang.

Menurut Tjiptono (2015:289) harga memainkan peran strategic dalam

pemasaran. Bila harga terlalu mahal, maka produk bersangkutan bakal tidak

terjangkau oleh pasar sasaran tertentu atau bahkan customer value menjadi

rendah. Sebaliknya, jika harga terlampau murah, perusahaan sulit mendapatkan

laba atau sebagian konsumen mempersepsikan kualitasnya buruk. Penetapan

harga merupakan salah satu keputusan terpenting dalam pemasaran. Harga

19

merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang mendatangkan

pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya

(produk, distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran).

Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan

pemasaran. Harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga

sangat menentukan laku tidaknya suatu produk dan jasa perbankan. Salah

dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan

nantinya (Kasmir, 2004:151).

2. Menetapkan Harga

Perusahaan harus menetapkan harga pada saat pertama kali mereka

mengembangkan produk baru, ketika perusahaan memperkenalkan produk

regulernya ke saluran distribusi atau wilayah geografis baru, dan ketika

perusahaan memasukkan penawaran pekerjaan kontrak baru. Perusahaan harus

memutuskan di mana perusahaan akan memposisikan produknya berdasarkan

kualitas dan harga. Perusahaan harus mempertimbangkan banyak faktor dalam

menentukan kebijaakn penetapan harganya, berikut langkah-langkah

menetapkan harga, (Kotler dan Keller, 2013:76):

a. Langkah 1 : Memilih Tujuan Penetapan Harga

Mula-mula perusahaan memutuskan di mana perusahaan ingin

memposisikan penawaran pasarnya. Semakin jelas tujuan perusahaan,

semakin mudah perusahaan menetapkan harga.

20

b. Langkah 2 : Menentukan Permintaan

Setiap harga akan mengarah ke tingkat permintaan yang berbeda dan

karena itu akan memiliki berbagai dampak pada tujuan pemasaran

perusahaan.

c. Langkah 3 : Memperkirakan Biaya

Permintaan menetapkan batas atas harga yang dapat dikenakan

perusahaan untuk produknya. Biaya menetapkan batas bawah.

Perusahaan ingin mengenakan harga yang dapat menutupi biaya

memproduksi, mendistribusikan, dan menjual produk, termasuk tingkat

pengembalianyang wajar untuk usaha dan risikonya. Tetapi, ketika

perusahaan menetapkan harga produk yang dapat menutupi biaya penuh

mereka, profitabilitas tidak selalu menjadi hasil akhirnya.

d. Langkah 4 : Menganalisis Biaya, Harga, dan Penawaran Pesaing

Dalam kisaran kemungkinan harga yang ditentukan oleh permintaan

pasar dan biaya perusahaan, perusahaan harus memperhitungkan biaya,

harga, dan kemungkinan reaksi harga pesaing. Mula-mula perusahaan

harus mempertimbangkan harga pesaing terdekat. Jika penawaran

perusahaan mengandung fitur-fitur yang tidak ditawarkan oleh pesaing

terdekat, perusahaan harus mengevaluasi nilai mereka bagi pelanggan

dan menambahkan nilai itu ke harga pesaing. Jika penawaran pesaing

mengandung beberapa fitur yang tidak ditawarkan oleh perusahaan,

perusahaan harus mengurangkan nilai mereka dari harga perusahaan.

21

Sekarang perusahaan dapat memutuskan apakah perusahaan dapat

mengenakan lebih banyak, sama atau kurang dari pesaing.

e. Langkah 5 : Memilih Metode Penetapan Harga

3. Metode Penetapan Harga

Metode penetapan harga ada 6 yaitu, (Kasmir, 2004:161) :

a. Cost plus pricing yaitu penentuan harga yang didasarkan kepada harga

pokok, biaya tetap, biaya variabel.

b. Cost plus pricing dengan markup sama seperti halnya dengan cost plus

pricing, harga dalam hal ini ditambahkan laba yang diinginkan.

c. Marginal pricing yaitu penentuan harga dengan menghitung marginal

cost ditambah dengan laba yang diinginkan.

d. Break even pricing atau target pricing yaitu harga yang ditentukan

berdasarkan titik impas.

e. Perceived value pricing yaitu harga ditentukan oleh kesan pembeli

(persepsi) terhadap produk yang ditawarkan.

Menurut Kotler dan Keller (2013:83) metode penetapan harga ada 6 yaitu :

a. Penetapan Harga Markup

Metode penetapan harga paling mendasar adalah menambah markup

standar ke biaya produk. Perusahaan konstruksi memasukan

penawaran tender dengan memperkirakan total biaya proyek dan

menambahkan markup standar untuk laba. Pengacara dan akuntan

umumnya menetapkan harga dengan menambahkan markup standar

pada waktu dan biaya mereka.

22

b. Penetapan Harga Tingkat Pengembalian Sasaran

Dalam penetapan harga tingkat pengembalian sasaran (target return

pricing), perusahaan menentukan harga yang akan menghasilkan

tingkat pengembalian atas investasi sasaran (ROI). General Motors

menetapkan harga mobilnya agar mencapai 15% sampai 20% dari

ROI. Utilitas public, yang harus menghasilkan tingkat pengembalian

investasi atas investasi yang wajar, juga dapat menggunakan metode

ini.

c. Penetapan Harga Nilai Anggapan

Sekarang semakin banyak jumlah perusahaan yang mendasarkan

harga mereka pada nilai anggapan (perceived value) pelanggan. Nilai

anggapan terdiri dari beberapa elemen, seperti citra pembeli akan

kinerja produk, kemampuan penghantaran dari saluran, kualitas

jaminan, dukungan pelanggan, dan atribut yang kurang dominan

seperti reputasi pemasok, ketepercayaan, dan harga diri.

d. Penetapan Harga Nilai

Dalam tahun-tahun terakhir, beberapa perusahaan telah menerapkan

penetapan harga nilai (value pricing) : mereka memenangkan

pelanggan setia dengan mengenakan harga yang cukup rendah untuk

penawaran berkualitas tinggi,. Karena itu penetapan harga nilai bukan

masalah menetapkan harga murah saja, tetapi juga masalah

merekayasa ulang operasi perusahaan agar menjadi produsen biaya

23

murah tanpa mengorbankan kualitas, untuk menarik sejumlah besar

pelanggan yang sadar nilai.

e. Penetapan Harga Going Rate

Dalam penetapan harga going rate (going rate pricing), perusahaan

mendasarkan sebagian besar harganya pada harga pesaing,

mengenakan harga yang sam lebih mahal, atau lebih murah

dibandingkan harga pesaing utama.

f. Penetapan Harga Jenis Lelang

Penetapan harga jenis lelang tumbuh semakin popular, terutama

dengan pertumbuhan internet. “Terobosan Pemasaran: Ebay”

menggambarkan peningkatan perusahaan internet yang sangat

berhasil. Ada lebih dari 2.000 pasar elektronik yang menjual segala

hal dari ternak sampai kenaraan bekas serta kargo sampai zat kimia.

Salah satu tujuan lelang yang utama adalah membuang persediaan

berlebih atau barang bekas.

C. PROMOSI (X2)

1. Pengertian Promosi

Banyak pandangan telah diungkapkan dalam berbagai literature tetang

pengertian promosi, antara lain (Alma, 2014:179) :

- Ben M. Enis (1974:378), defines promotion as communication that inform

potential customers of the existence of products, and persuade them that

those products have want satisfying capabilities.

24

- William J. Stanton (1981:445) menyatakan “Basically, promotion is an

exercise in information, persuasion and conversely, a person who is

persuaded is also being informed”

Berdasarkan pengertian promosi di atas, dapat disimpulkan bahwa promosi

itu adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan

calon konsumen tentang barang dan jasa. Tujuan promosi ialah memperoleh

perhatian, mendidik, dna meyakinkan calon konsumen.

Menurut Kasmir (2004:175), Promosi merupakan kegiatan marketing mix

yang terakhir. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan

ketiga kegiatan marketing lainnya baik produk, harga dan lokasi. Dalam

kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan

jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.

Menurut Ridwansyah (2017:80), tantangan perusahaan dalam melakukan

promosi adalah menentukan kombinasi yang paling tepat dari berbagai alat

promosi. Promosi dibagi menjadi dua kegiatan yaitu dengan cara offline dan

online.

Promosi offline dibagi menjadi dua kategori utama yaitu, Above the line

(ATL) dan Below the line (BTL), perbedan ATL dan BTL dapat dilihat dari

tabel 2.2 dibawah ini :

25

Tabel 2.2 Perbedaan ATL dan BTL

ABOVE THE LINE (ATL) BELOW THE LINE (BTL)

Target audiens luas Target audiens terbatas

Tujuannya lebih untuk

memperkenalkan sebuah produk

Tidak ada interaksi langsung

dengan audiens

Media atau kegiatannya memberikan

audiens kesempatan untuk merasakan,

berinteraksi, dan bahkan langsung

melakukan pembelian

Bentuknya berupa iklan di :

Televisi

Radio

Majalah

Koran

Papan reklame

Transportasi

Bentuknya berupa media atau aktivitas :

Promosi penjualan

Aktivitas tim penjualan

Humas

Pemasaran langsung

Acara / pemberian sponsor

Promosi online terbagi menjadi tiga kelompok, berdasarkan siapa yang

mengelolanya dan dapat dilihat dari tabel 2.3 dibawah ini :

26

Tabel 2.3 kategori promosi online

Media Definisi Keunggulan Kelemahan

Owned

Media

Media-media

digital yang

dikelola sendiri

oleh perusahaan

Dikelola penuh

oleh perusahaan

Biaya lebih

efisien

Bisa dikelola

dalam jangka

panjang

Tidak ada

jaminan hasil

Pesan tidak

selalu dipercaya

Butuh waktu

untuk

membesarkanny

a

Paid Media Media-media

digital milik

pihak ketiga yang

bisa digunakan

perusahaan secara

berbayar

Pesan bisa

dikendalikan

Jangkauan luas

Bisa disesuaikan

dengan

kebutuhan

Earned

Media

Media yang

dikelola

pelanggan dan

pihak independen

lainnya

Paling dipercaya

Berperan penting

untuk

meningkatkan

penjualan

27

D. Volume Penjualan (Y)

1. Pengertian Volume Penjualan

Menurut Swastha (2007:403) penjualan adalah interaksi antara individu

saling bertemu muka yang ditunjukan untuk menciptakan, memperbaiki,

menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran sehingga

menguntungkan bagi pihak lain.

Penjualan merupakan kegiatan menyampaikan kebutuhan yang telah

dihasilkan pada mereka yang diperlukan dengan imbalan menurut harga yang

ditentukan atas persetujuan bersama. Menurut Swastha dan Irawan (2000:414),

volume penjualan adalah volume total yang akan dibeli oleh sekelompok

pembeli tertentu di daerah geografis dan program pemsaran tertentu.

Menurut Rangkuti (2010:206), volume penjualan juga merupakan jumlah

total yang dihasilkan dari kegiatan penjualan barang. Semakin besar jumlah

penjualan yang dihasilkan perusahaan, semakin besar kemungkinan laba yang

akan di hasilkan perusahaan. Oleh karena itu volume penjualan merupakan

salah satu hal penting yang harus dievaluasi untuk kemungkinan perusahaan

agar tidak rugi. Jadi volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi

tujuan utama perusahaan.

Ada beberapa usaha untuk meningkatkan volume penjualan diantaranya

adalah:

a. Menyusun produk dengan sedemikian rupa sehingga konsumen melihatnya;

b. Penempatan dan pengaturan yang teratur sehingga produk tersebut akan

menarik perhatian konsumen;

28

c. Mengadakan analisa pasar;

d. Menentukan calon pembeli atau konsumen yang potensial;

e. Mengadakan pameran;

f. Mengadakan discount atau potongan harga.

Volume penjualan penting bagi setiap perusahaan selain dijadikan pedoman

untuk membuat ramalan penjualan yang diperlukan dalam penyusunan rencana

produksi, pembelian bahan, dan pengendalian cadangan bahan. Bagi

perusahaan tertentu dicari juga sebab gejala turun dan naiknya volume

penjualan, untuk menhindari kemungkinan suatu saat akan mengalami

kesalahan dalam membuat ramalan penjualan. (Rangkuti, 2010:208).

Perusahaan perlu menetapkan target penjualan yang akan dicapai untuk

suatu periode tertentu, biasanya dalam waktu satu tahun. Target penjualan ini

sangat penting bagi kegiatan perencanaan keuangan dari manager pemasaran,

juga merupakan pedoman dalam menetapkan kegiatan promosi yang akan

dilakukan untuk mencapai volume penjualan yang akan ditargetkan.(Tjiptono,

2015 : 273)

Untuk mendapatkan target penjualan, perlu diperhatikan beberapa faktor

yang mempengaruhi volume penjualan, antara lain yaitu:

a. Faktor Intern

1) Kualitas produk;

2) Service yang diberikan;

3) Komisi penjualan yang diberikan.

29

b. Faktor Eksternal

1) Perubahan selera konsumen;

2) Munculnya pesaing baru;

3) Pengaruh faktor psikologis;

Dari beberapa pengertian volume penjualan diatas dapat diartikan bahwa

penjualan adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dari barang yang terjual

dan didapat dari penjualan bersih dari laporan laba perusahaan.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volume Penjualan

Faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan menurut Kotler

(2000:55) antara lain adalah :

a. Harga jual

b. Produk

c. Biaya promosi

d. Saluran distribusi

e. Mutu

Adapun rumus untuk menghitung volume penjualan yaitu adalah sebagai

berikut :

Sumber : Basu Swastha dan Irawan (2000)

Volume penjualan = jumlah unit produk yang terjual

30

E. Keterkaitan antar Variabel

1. Pengaruh Harga Terhadap Volume Penjualan

Harga jual produk atau jasa akan mempengaruhi besarnya volume penjualan

produk atau jasa yang bersangkutan. Volume penjualan berpengaruh terhadap

volume produksi produk atau jasa tersebut, selanjutnya volume produksi akan

mempengaruhi besar kecilnya biaya produksi (Mulyadi, 2001:513).

Untuk menghasilkan angka penjualan maka ada dua hal penting yang

menentukan yaitu volume penjualan dalam unit dan harga jual per unitnya.

Bilamana volume penjualan cukup besar dan harga jual juga cukup tinggi,

maka perusahaan dapat menghasilkan angka penjualan yang besar pula.

Adakalanya perusahaan karena suatu sebab, tidak bisa menjual cukup banyak

dengan harga yang telah direncanakan (Darmadji, 2006:24).

Menurut Jeffery, dkk (1997:850), hasil dari penelitian mereka, mengatakan

bahwa ketika harga dari produk makanan rendah kalori diturunkan penjualan

dari produk tersebut mengalami kenaikan secara signifikan.

2. Pengaruh Promosi Terhadap Volume Penjualan

Kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan, tentu saja

memerlukan anggaran yang cukup memadai agar tujuan yang ingin dicapai

yaitu meningkatkan penjualan dapat tercapai. Sasaran promosi dapat tercapai

apabila perusahaan menganggarkan biaya promosi yang memadai. Dengan

adanya biaya promosi yang memadai diharapkan dapat membantu perusahaan

dalam memasarkan produknya. Perusahaan yang berorientasi pada pasar selalu

bermotifkan pencapaian laba yang maksimal dengan mengutamakan kepuasan

31

konsumen, dalam mewujudkan tujuan tersebut diperlukan suatu cara yang

efisien. Kegiatan promosi sangat membantu dalam pencapaian tujuan tersebut

(Firdaus,2011).

Biaya promosi sangat berperan penting dalam meningkatkan volume

penjualan, hal ini diperkuat oleh pernyataan Alma (2014:157) bahwa pada

umumnya apabila dana bertambah untuk kegiatan marketing maka jumlah

penjualan meningkat. Dan menurut Kustiyah (2009) bahwa salah satu jalan

untuk menarik dan meningkatkan volume penjualan adalah promosi. Setelah

masyarakat mengenal, mengetahui barang yang dipromosikan, maka

diharapkan mereka mau mencoba membelinya. Dengan demikian tujuan

perusahaan untuk menaikkan jumlah penjualan kemungkinan besar akan

tercapai.

Cuellar dan Karnowsky mengatakan bahwa, dengan jelas promosi telah

menimbulkan dampak yang signifikan terhadap produk penjualan wine dengan

harga yang bisa berubah-ubah.

F. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Penelitian Model Analisis Hasil

Dewi

(2017)

Pengaruh Harga

Jual dan Biaya

Promosi Terhadap

Volume Penjualan

Kartu IM3 pada PT

Analisis regresi

dengan variabel

dummy

a. Harga memiliki

pengaruh

signifikan terhadap

volume penjualan

kartu IM3

32

Meliana Perkasa

Sejahtera di

Kabupaten Karang

Asem Tahun 2013-

2016

b. Biaya promosi

tidak memiliki

pengaruh

signifikan terhadap

volume penjualan

kartu IM3

Ardiansyah

(2012)

Pengaruh Harga,

Produk dan

Promosi terhadap

Volume Penjualan

oleh Perusahaan

Motor Honda

Analisa regresi

berganda

a. Variabel harga,

produk dan

promosi

penjualan secara

parsial

berpengaruh

terhadap variabel

volume penjualan

dan variabel

harga, produk,

dan promosi

penjualan

memiliki nilai

korelasi yang

positif dan

signifikan

Metode Analisis Hasil Judul Penelitian Peneliti

33

terhadap variabel

volume penjualan

Riyanto

(2014)

Pengaruh Harga

dan Promosi

Terhadap

Penjualan Tiket

pada CV Ana

Travel Banjarbaru

Metode Analisis

Berganda

a. Variabel harga

tidak berpengaruh

terhadap

penjualan tiket

yang dilakukan

oleh CV Ana

Travel Banjarbaru

b. Variabel promosi

tidak memiliki

pengaruh yang

signifikan

terhadap

penjualan tiket

yang dilakukan

oleh CV ANA

Travel

Banjarbaru.

Firdaus

(2011)

Peranan Biaya

Promosi dalam

Meningkatkan

Analisa

Kuantitatif dan

Analisa Kualitatif

a. Biaya promosi

dan volume

penjualan

Hasil Metode Analisis Judul Penelitian Peneliti

34

Volume Penjualan

(Studi Kasus Pada

Salah Satu

Perusahaan

Pembiayaan di

Palembang)

terdapat

hubungan yang

kuat sekali,

positf, dan

bersifat searah

dimana r =

0,907% artinya

bahwa kenaikan

biaya promosi

dapat

menyebabkan

kenaikan volume

penjualan

Pitaloka

(2015)

Pengaruh Kualitas

Pelayanan, Harga

dan Promosi

Terhadap Volume

Penjualan Online

Shop Busana

Muslim

Analisa Regresi

Berganda

a. Kualitas

pelayanan, harga

dan promosi

berpengaruh

signifikan dan

positif terhadap

penjualan online

shop

Hasil Metode Analisis Hasil Judul Penelitian Peneliti

35

G. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh harga dan

biaya promosi terhdap volume penjualan emas pegadaian syariah.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

(Sumber: konsep penelitian yang dikembangkan penulis)

Pengaruh Harga dan Biaya

Promosi Terhadap Volume

Penjualan Emas Pegadaian

Harga (X1 ) Biaya Promosi (X2 )

Volume Penjualna Emas

Pegadaian (Y)

Uji Regresi

Berganda

Uji Asumsi Klasik

Uji t

Uji F

Koefisien determinasi

(R2)

Kesimpulan dan saran

Pengujian Hipotesis

Uji

Nomalitas

Uji

Multikolinieritas

Uji

Heterokedastiditas

36

Dari proses kerangka pemikiran di atas menjelaskan bahwa terdapat dua

variabel bebas yaitu harga dengan X1, dan biaya promosi dengan X2. Di mana

variabel bebas ini terhubung dengan variabel terikat yaitu volume penjualan emas

dengan Y. Selanjutnya variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dilakukan uji

asumsi klasik yang diantaranya terdapat uji normalitas, uji multikolonieritas, dan

uji heteroskedastisitas. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji

multikolonieritas adalah bertujuan apakah model regresi memiliki korelasi

(hubungan) antar variabel bebas. Uji heteroskedastisitas adalah bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual

satu pengamatan dengan pengamatan yang lain (Ghozali, 2016: 103, 134, dan

154).

Setelah dilakukan uji asumsi klasik, selanjutnya dilakukan uji regresi linier

berganda. Regresi linier berganda adalah penerapan metode yang jumlah variabel

bebas yang digunakan lebih dari satu yang dipengaruhi satu variabel terikat

(Umar, 2010: 307).

Lalu selanjutnya dilakukan uji hipotesis yang terdiri dari uji F dan uji t. Uji F

adalah utuk mengetahui hubungan atara variabel bebas dengan variabel terikat

secara bersama-sama. Uji t adalah menunjukan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen. (Ghozali, 2016: 96).

Selanjutnya dilakukan perhitungan Koefisien Determinasi (Adjusted R2).

perhitungan koefisien determinasi adalah mengukur seberapa jauh kemampuan

37

model dalam menerangkan variasi variabel terikat (dependen) (Ghozali, 2016:

95). Selanjutnya pada tahap terakhir dilakukan kesimpulan dari hasil penelitian

dan penulisan saran.

H. Perumusan Hipotesis

Menurut Sugiyono (2010:39), hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian. Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis

tersebut, maka dapat diajukan hipotesis pengaruh harga jual dan biaya promosi

terhadap volume penjualan, sebagai berikut :

1. H01 = tidak terdapat pengaruh antara variabel harga terhadap volume

penjualan emas pegadaian

Ha1 = terdapat pengaruh antara variabel harga terhadap volume

penjualan emas pegadaian

2. H02 = tidak terdapat pengaruh antara variabel biaya promosi terhadap

volume penjualan emas pegadaian

Ha2 = terdapat pengaruh antara variabel biaya promosi terhadap

volume penjualan emas pegadaian

3. H03 = tidak terdapat pengaruh secara simultan antara variabel harga

dan biaya promosi terhadap volume penjualan emas pegadaian.

Ha3 = terdapat pengaruh secara simultan antara variabel harga dan

biaya promosi terhadap volume penjualan emas pegadaian.

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini hanya berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan judul

penelitian saja yaitu pengaruh harga dan biaya promosi terhadap volume

penjualan emas pegadaian syariah. Studi kasus pada cabang Botanical Junction

Jakarta Barat. Penulis memilih studi kasus pada cabang Botanical Junction

karena pada cabang tersebut di izinkan untuk melaksanakan kegiatan Galeri 24.

Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan variabel-variabel yang akan

diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya diantaranya

yaitu hubungan antara variabel bebas yang terdiri dari harga(X1), biaya

promosi(X2) dengan variabel terikat yaitu volume penjualan (Y). penelitian ini

dilakukan dalam jangka waktu 7 bulan terhitung dari 5 April 2017 dan di

harapkan selesai sampai jangka waktu Oktober 2017.

Adapun ruang lingkup penelitian ini yang dianggap dapat memberikan

pengaruh pada volume penjualan emas pegadaian, yaitu :

1. Harga

2. Biaya Promosi

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel

1. Populasi

Pengertian populasi menurut Sugiyono (2010 : 80) adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek / subjek, yang mempunyai kualitas dan

39

karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan pengertian diatas, populasi merupakan objek yang berada pada

suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan maasalah

dalam penelitian maka yang menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini

adalah laporan harga, biaya promosi dan volume penjualan emas PT.

Pegadaian Syariah cabang Botanical Junction (Persero) selama 14 tahun atau

selama 168 bulan.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2010:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Adapun pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Nonprobability Sampling. Menurut Sugiyono (2010:84) nonpronbability

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang /

kesempatan yang sama bagi setiap setiap unsur atau anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel. Teknik nonprobability sampling yang digunakan

penulis dalam penenlitian ini yaitu dengan menggunakan teknik purposive

sampling.

Menurut Sugiyono (2010:84) Purposive sampling adalah teknik penetuan

sampel dengan pertimbangan tertentu. Sedangkan menurut Wijaya (2013:28)

sampel bertujuan (purposive) yang bertujuan untuk memahami informasi

tertentu pada sumber tertentu. Sampel ini dapat dikelompokkan menjadi

sampel keputusan (judgment) yang memilih anggota-anggota sampel yang

40

sesuai dengan beberapa kriteria tertentu atas dasar catatan yang lalu atau tujuan

penelitian yang ingin dicapai.

Ukuran sampel atau jumlah sampel yang diambil menjadi persoalan yang

penting manakala jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian yang

menggunakan analisis kuantitatif. Pada penelitian yang menggunakan analisis

kualitatif, ukuran sampel bukan menjadi nomor satu, karena yang dipentingkan

ialah kekayaan informasi. Walau jumlahnya sedikit tetapi jika kaya akan

informasi, maka sampelnya lebih bermanfaat.

Dikaitkan dengan besarnya sampel, selain tingkat kesalahan, ada lagi

beberapa faktor lain yang perlu memperoleh pertimbangan yaitu, (1) derajat

keseragaman, (2) rencana analisis, (3) biaya, waktu, dan tenaga yang tersedia .

(Singarimbun dan Effendy, 1989). Makin tidak seragam sifat atau karakter

setiap elemen populasi, makin banyak sampel yang harus diambil. Jika

rencana analisisnya mendetail atau rinci maka jumlah sampelnya pun harus

banyak. Misalnya di samping ingin mengetahui sikap konsumen terhadap

kebijakan perusahaan, peneliti juga bermaksud mengetahui hubungan antara

sikap dengan tingkat pendidikan. Agar tujuan ini dapat tercapai maka

sampelnya harus terdiri atas berbagai jenjang pendidikan SD, SLTP. SMU, dan

seterusnya.. Makin sedikit waktu, biaya , dan tenaga yang dimiliki peneliti,

makin sedikit pula sampel yang bisa diperoleh. Perlu dipahami bahwa apapun

alasannya, penelitian haruslah dapat dikelola dengan baik (manageable).

Misalnya, jumlah bank yang dijadikan populasi penelitian ada 400 buah.

Pertanyaannya adalah, berapa bank yang harus diambil menjadi sampel agar

41

hasilnya mewakili populasi?. 30?, 50? 100? 250?. Jawabnya tidak mudah. Ada

yang mengatakan, jika ukuran populasinya di atas 1000, sampel sekitar 10%

sudah cukup, tetapi jika ukuran populasinya sekitar 100, sampelnya paling

sedikit 30%, dan kalau ukuran populasinya 30, maka sampelnya harus 100%.

Maka sampel dari penelitian ini adalah 30% dari populasi yaitu sejumlah

50.4 bulan dibulatkan menjadi 50 bulan.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ini, terdapat satu macam metode pengumpulan

data yaitu data sekunder.

Data sekunder menurut Istijanto (2009:38) adalah data yang telah

dikumpulkan oleh pihak lain. Ini mengandung arti bahwa periset hanya

mencatat, mengakses atau meminta data tersebut. Data sekunder dapat

diperoleh dari pihak lain yang biasanya berwujud dokumentasi atau laporan

yang sudah tersedia. Adapun data sekunder yang diperoleh oleh peneliti yaitu

dari buku, artikel, jurnal, pencarian dari Internet, dan dokumen laporan data

harga emas, biaya promosi dan volume penjualan emas pegadaian syariah

cabang Botanical Junction.

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan medote penelitian kuantitatif. Metode ini disebut

metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis

menggunakan statistik (Sugiyono, 2010:13).

Analisis data adalah suatu teknik dalam penelitian yang diarahkan unutk

menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam

42

penelitian. Pada penelitian ini proses analisis data menggunakan analisis data

statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, koefisien

determinasi dan uji hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Metode statistik deskriptif dipilih untuk menjelaskan demografi responden

dan deskripsi variabel penelitian. Statistik deskriptif memberikan gambaran

atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar

deviasi, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness

(kemencengan distribusi). Ghozali (2016:19)

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Menurut

Sugiyono regresi linear berganda adalah suatu teknik analisis yang digunakan

untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terkait.

Persamaan regresi linear berganda :

Y’= a + b1X1 +b2X2 +.....+bnXn

Keterangan :

Y’ = Volume Penjualan Emas Pegadaian Syariah

X1 = Harga

X2 = Biaya Promosi

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1,X2......Xn =0 )

b = Koifisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

43

3. Uji Asumsi Klasik

Model regresi linear disebut sebagai model yang baik jika memenuhi asumsi

klasik. Oleh karena itu, uji asumsi klasik sangat diperlukan sebelum melakukan

analisis regresi. Uji asumsi klasik dalam penellitian ini terdiri dari uji

multikorelasi, uji heterokadisitas dan uji normalitas.

a. Multikolienaritas

Multikoleniaritas adalah kondisi adanya hubungan linear antar variabel

independen. karena melibatkan beberapa variabel independen, maka

multikolienaritas tidak akan terjadi pada persamaan regresi sederhana (yang

terdiri atas satu variabel dependen dan satu variabel independen). (Winarno,

2007:5.1). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam

model regresi adalah sebagai berikut (Ghozali, 2016:103). Mutikolonieriitas

dilihat dari nilai tolerance dan lawannya, variance inflation factor (VIF).

Dalam pengertian sederhana setiap variabel bebas menjadi variabel terikat

dan diregresi terhadap variabel bebas lainnya. Nilai cutoff yang umum

dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance

< 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10.

Kondisi terjadinya multikolienaritas ditunjukan dengan berbagai

informasi berikut :

1. Nilai R2

, tetapi variabel independen banyak yang tidak signifikan.

2. Dengan menghitung koefisien korelasi antar variabel independen.

Apabila koefisiennya rendah, maka tidak terdapat multikolienaritas.

44

3. Dengan melakukan regresi auxilary. regresi jenis ini dapat dignakan

untuk mengetahui hubungan antara dua (atau lebih) variabel

independen yang secara bersama-sama (misalnya X2 dan X3)

mempengaruhi satu variabel independen yang lain (misalnya X1). Kita

harus menjalankan beberapa regresi, masing-masing dengan

memberlakukan suatu variabel independen (misalnya X1) sebagai

variabel dependen dan varibale independen lainnya tetap diberlakukan

sebagai variabel independen.

b. Uji Heteroskedastisitas

Tujuan uji ini adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi

terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas

adalah melihat grafif plot antara nilai prediksi variabel terikat (Zpred)

dengan residualnya (SRESID). Dapat kita lihat bahwa pada model bersifat

homoskedastik, tidak terdapat masalah heteroskedastisitas, dimana

peningkatan nilai variabel dependen pada sumbu X diikuti dengan

peningkatan residual. (Noor, 2015:64)

c. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan

untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau

variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah tidak.

Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan

berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Metode klasik

45

dalam pengujian normalitas suatu data tidak begitu rumit. Berdasarkan

pengalaman empiris beberapa pakar statistik, data yang banyaknya lebih

dari 30 angka (n > 30), maka sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal.

Biasa dikatakan sebagai sampel besar.

Namun untuk memberikan kepastian, data yang dimiliki berdistribusi

normal atau tidak, sebaiknya digunakan uji normalitas. Karena belum tentu

data yang lebih dari 30 bisa dipastikan berdistribusi normal, demikian

sebaliknya data yang banyaknya kurang dari 30 belum tentu tidak

berdistribusi normal, untuk itu perlu suatu pembuktian.

4. Pengujian Hipotesis

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen

secara individu dan bersama-sama mempengaruhi signifikansi terhadap

variabel dependen. Uji statistik meliputi Uji t, dan Uji F.

a. Uji t (Uji Koefisien Regresi Secara Parsial)

Uji parsial (uji t) dilakukan untuk menguji pengaruh semua variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji t pada penelitian

ini merupakan uji dua arah sehingga nilai kepercayaan 5% dibagi dua

menjadi 0.025.

Kriteria dalam uji parsial (Uji t) menurut Pratisto (2009:116):

1) Jika -t hitung < -t tabel atau jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan

Ha diterima, yang berarti variabel independen secara parsial

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

46

2) Jika -t hitung > -t tabel atau jika t hitung < t tabel maka Ho diterima

dan Ha ditolak, yang berarti variabel independen secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Kriteria dalam uji parsial (Uji t) juga dapat dilihat sebagai berikut:

1) Jika nilai signifikansi < 0,05, Ho ditolak, maka ada pengaruh yang

signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

2) Jika nilai signifikansi > 0,05, Ho diterima, maka tidak ada pengaruh

yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel

dependen.

b. Uji F (Uji Koefisien Regresi Secara Simultan)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

(X1,X2,...Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap

varible dependen (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak.

Kriteria pengujiannya yaitu apabila Fhitung > Ftabel maka Ha diterima dan

Ho ditolak yang berarti variabel independen secara simultan (bersama-sama)

mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen, begitu sebaliknya. Jika

probabilitas > 5% berarti Ho diterima dan Ha ditolak, begitu juga

sebaliknya.

47

5. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk

mengetahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1,X2,....Xn)

secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini menunjukan

seberapa besar presentase variasi variabel dependen. R2 = 0, maka tidak ada

sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel

independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel independen yang

digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi variabel

dependen. Sebaliknya R2 = 1, maka presentase sumbangan pengaruh yang

diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna,

atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan

100% variasi variabel dependen. Adjusted R Square adalah nilai R Square yang

telah disesuaikan, nilai ini selalu lebih kecil dari R Square dan angka ini bisa

memiliki harga negatif. Menurut Santoso (2001) bahwa untuk regresi dengan

lebih dari dua variabel bebas diigunakan Adjusted R2

sebagai koefisien

detreminasi. Standard Eror of the Estimate adalah suatu ukuran banyaknya

kesalahan model regresi dalam memprediksikan nilai Y.

E. Operasional Variabel Data

Operasionalisasi variabel menurut Sugiyono (2010:58) merupakan segala

sesuatu yang berbebntuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya. Berdasarkan metode penelitian yang digunakan, maka variabel

yang digunakan adalah :

48

1. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Menurut Sugiyono (2010:33) pengertian variabel bebas merupakan variabel

yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbul variabel

terikat.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent (X1) dan (X2)

adalah Harga dan Biaya Promosi.

a. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau

jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat

karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. (Kotler

dan Armstrong, 2008:439). Indikator yang digunakan untuk menghitung

harga adalah sejumlah uang yang dibebankan pada suatu produk tertentu.

(Kotler Keller, 2009:63)

b. Biaya promosi adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan

perusahaan untuk melakukan promosinya (Rangkuti , 2010:56). Indikator

yang digunakan dalam biaya promosi adalah biaya yang dikeluarkan

untuk kegiatan promosi perusahaan (Ridwansyah, 2017:80).

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Menurut Sugiyono (2010:33) variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Dalam penelitian ini yan menjadi variabel terikat (Y) adalah volume

penjualan. Volume penjualan adalah pencapaian yang dinyatakan secara

kuantitatif dari segi fisik atau volume atau unit suatu produk. Volume

penjualan merupakan sesuatu yang menandakan naik turunnya penjualan dan

49

dapat dinyatakan dalam bentuk unit, kilo, ton atau liter (Rangkuti,2010:239).

Indikator dalam volume penjualan adalah jumlah unit produk yang terjual

(Swastha dan Irawan, 2000).

Adapun tabel operasionalisasi sesuai dengan variabel tersebut adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran

Skala

Pengukuran

Data

Harga

(X1)

Harga adalah

sejumlah uang

yang dibebankan

atas suatu produk

atau jasa, atau

jumlah dari nilai

yang ditukar

konsumen atas

manfaat-manfaat,

karena memiliki

atau

menggunakan

produk atau jasa

tersebut (Philip

Kotler dan

Armstrong,

2008:439).

Harga =

jumlah uang

yang

dibebankan

pada suatu

produk

(Kotler

Keller,

2009:63)

Rupiah Rasio

Biaya

Promosi

(X2)

Biaya promosi

adalah

pengorbanan

ekonomis yang

dikeluarkan

perusahaan untuk

melakukan

promosinya

(Rangkuti,

2010:56).

Biaya

promosi =

Biaya yang

dikeluarkan

untuk

kegiatan

promosi

(Ridwansyah,

2017:80)

Rupiah Rasio

50

Volume

Penjualan

(Y)

Volume penjualan

adalah pencapaian

yang dinyatakan

secara kuantitatif

dari segi fisik atau

volume atau unit

suatu produk.

Volume penjualan

merupakan

sesuatu yang

menandakan naik

turunnya

penjualan dan

dapat dinyatakan

dalam bentuk

unit, kilo, ton atau

liter (Rangkuti,

2010:239).

Volume

penjualan =

Jumlah unit

produk yang

terjual

(Swastha dan

Irawan, 2000)

Jumlah unit

(gram)

Rasio

Variabel Indikator Skala Ukur

Data

Konsep Variabel Ukuran

51

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Tentang Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Pegadaian Syariah

Keberadaan pegadaian syariah pada awalnya didorong oleh perkembangan

dan keberhasilan lembaga-lembaga keuangan syariah. Di samping itu, juga

dilandasi oleh kebutuhan masyarakat indonesia terhadap hadirnya sebuah

pegadaian yang menerapkan prinsip-prinsip syariah. Pegadaian syariahyang

pertama kali beroperasi di Indonesia. Hadirnya pegadaian syariah sebagai

sebuah lembaga keuangan formal yang berbentuk unit dari perum pegadaian di

Indonesia merupakan hal yang menggembirakan. Pegadaian syariah bertugas

menyalurkan pembiayaan dalam bentuk pemberian uang pinjaman kepada

masyarakat yang membutuhkan berdasarkan hukum gadai syariah. Sampai saat

ini, baru ada lima lembaga keuangan yang tertarik untuk membuka pegadaian

syariah. Perum pegadaian adalah salah satu lembaga yang tertarik untuk

membuka produk berbasis syariah ini. Bekerja sama dengan Bank Muamalat,

pada awal September 2003 diluncurkan gadai berbasis syariah bernama

PegadaianSyariah. Karakteristik dari pegadaian syariah adalah tidak ada

pungutan berbentuk bunga. Dalam konteks ini, uang ditempatkan sebagai alat

tukar, bukan sebagai komoditi yang diperjualbelikan. Tetapi, mengambil

keuntungan dari hasil imbalan jasa yang ditawarkan. Sedangkan empat lainnya

adalah perbankan syariah yang membuka kantor pegadaian sendiri, yaitu Unit

52

Layanan Gadai Bank Syariah Mandiri, Bank Danamon, BNI Syariah, dan Bank

Jabar Syariah. Bank Muamalat Indonesia (BMI) bekerja sama dengan Perum

Pegadaian yang berbentuk aliansi (musyarakah). BMI sebagai penyandang

dana, sedangkan Perum Pegadaian sebagai pelaksana operasionalnya. Bank

Syariah Mandiri mengeluarkan jasa gadai dengan mendirikan Gadai Emas

Syariah Mandiri. Pada dasarnya jasa gadai emas Syariah dan konvensional

tidak berbeda jauh dalam bentuk pelayanannya, yang membedakan hanyalah

pada pengenaan biaya. Pada gadai emas konvensional, biaya adalah bunga

yang bersifat akumulatif. Sedangkan biaya gadai syariah hanya ditetapkan

sekali dan dibayar di muka.

2. Struktur Organisasi

Dalam menjalankan usaha gadai syariah, pegadaian syariah berpedoman

pada fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN), yang merupakan badan pengawas

lembaga keuangan syariah bank dan non bank yang dibentuk oleh Majelis

Ulama Indonesia (MUI). Tidak berbeda dengan bank yang menyelenggarakan

Unit Usaha Syariah (UUS), dalam di Kantor Perum Pegadaian ada Dewan

Pengawas Syariah (DPS). Fungsi dari DPS adalah sebagai berikut:

1. Mengawasi jalannya operasionalisasi pegadaian sehari-hari, agar sesuai

dengan ketentuan sya’riat.

2. Membuat pernyataan secara berkala (biasanya tiap tahun) bahwa bank

yang diawasinya telahberjalan sesuai dengan ketentuan syari’ah.

3. Meneliti dan rekomendasi produk baru berdasarkan fatwa dari DSN.

53

Dewan Syariah Nasional (DSN) dibentuk pada tahun 1997 dan merupakan

hasil rekomendasi Lokakarya Reksadana Syari’ah pada otonom dibawah MUI

dan dipimpin oleh Ketua Umum MUI dan Sekretaris. Fungsi DSN adalah:

1. Mengawasi produk-produk lembaga keuangan syariah agar sesuai dengan

syariah.

2. Meneliti dan memberi fatwa bagi produk-produk yang dikembangkan

oleh lembaga keuangan syari’ah.

3. Memberikan rekomendasi para ulama yang akan ditugaskan sebagai

Dewan Pengawas Syari’ah.

4. Memberi teguran kepada lembaga syariah jika lembaga yang

bersangkutan menyimpang dari garis panduan yang telah ditetapkan.

Struktur Organisasi Pegadaian Syariah Cabang Botanical Junction

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

(sumber : Pegadaian Syariah cabang Botanical Junction)

Manajer Cabang

(Marhum Ihsan)

Pengelola Barang

Jaminan

(Esti Woropalupi)

Penaksir Cabang

(Iwan Juniadi)

Kasir

(Diana Maharani)

54

3. Produk Emas Pgadaian Syariah

a. Mulia Tunai

Mulia tunai adalah pilihan layanan investasi emas batangan secara tunai

di outlet Pegadaian Galeri 24 dengan cara tepat dan emas langsung

diterima oleh pembeli.

Keunggulan :

- Pembelian tunai di lebih dari 629 outlet Galeri 24

- Pembelian kembali (bayback) yang kompetitif

- Peluang keuntungan investasi dengan konsinyasi

- Pembeli mendapatkan emas bersertifikat

- Pilihan investasi emas mulai dari 1gr s.d 1kg

Persyaratan :

- Memiliki kartu identitas yang berlaku (KTP/SIM/Paspor)

- Nasabah perorangan

b. Mulia Personal

Mulia personal adalah pilihan layanan investasi emas batangan secara

angsuran perorangan di outlet pegadaian dengan proses yang cepat dan

mudah.

Keunggulan :

- Pembayaran uang muka mulai dari 20%

- Buyback yang kompetitif

- Cicilan tetap tidak terpengaruh fluktuasi harga emas

- Pilihan investasi emas mulai dari 1gr s.d 1kg

55

- Pilihan waktu pembiayaan mulai dari 3, 6, 12, 18, 24 dan 36 bulan

- Pembiayaan tersedia di lebih dari 4400 outlet pegadaian

- Pembayaran angsuran diseluruh outlet pegadaian dan melalui ATM

Persyaratan :

- Memiliki kartu identitas yang berlaku (KTP/SIM/Paspor)

- Nasabah perorangan

c. Mulia Arisan

Mulia arisan adalah pilihan layanan investasi emas batangan secara

angsuran untuk kelompok arisan dengan harga yang pasti dan tidak

terpengaruh fluktuasi harga emas.

Keunggulan :

- Pembayaran uang muka mulai dari 10%

- Buyback yang kompetitif

- Pembayaran angsuran dapat dilakukan secara online

- Pilihan investasi emas mulai dari 1gr s.d 1kg

- Pilihan waktu pembiayaan hingga 36 bulan

- Penetapan harga dilakukan di awal arisan

- Pembiayaan tersedia di lebih dari 4400 outlet pegadaian

- Pembayaran angsuran di seluruh outlet pegadaian dan melalui ATM

Persayaratan :

- Memiliki KTP atau identitas yang berlaku untuk masing-masing

anggota

- Kelompok arisan beranggotakan minimal 6 (enam) orang.

56

d. Mulia Kolektif

Mulia kolektif adalah pilihan layanan investasi emas batangan secara

angsuran untuk komunitas dengan proses yang cepat dan mudah.

Keunggulan :

- Pembayaran uang muka mulai dari 10%

- Buyback yang kompetitif

- Pembayaran angsuran dapat dilakukan secara online

- Pilihan investasi emas mulai dari 1gr s.d 1kg

- Pilihan waktu pembiayaan hingga 36 bulan

- Pilihan keeping ditentukan masing-masing anggota

- Pembiayaan tersedia di lebih dari 4400 outlet pegadaian

- Pembayaran angsuran di seluruh outlet pegadaian dan melalui ATM

Persayaratan :

- Memiliki KTP atau identitas yang berlaku untuk masing-masing

anggota

- Komunitas beranggotakan minimal 6 (enam) orang.

- Akad pembiayaan di tanda tangani per orang

e. Tabungan Emas Pegadaian

Tabungan emas pegadaian adalah layanan penjualan dan pembelian emas

dengan fasilitas titipan

Keunggulan :

- Tersedia di lebih dari 4500 outlet pegadaian seluruh Indonesia

- Harga jual dan buyback kompetitif

57

- Biaya administrasi dan pengelolaan ringan

- Dikelola secara professional dan transparan

- Buyback dan transfer dapat dilakukan secara online dengan

menggunakan fasilitas OTP (One Time Password)

- Buyback dan transfer emas dilakukan mulai dari 1 gram

- Dapat melakukan pembelian tabungan emas melalui E-Channel

(ATM, Internet Banking dan Mobile Banking) pada bank yang telah

bekerja sama dengan Pegadaian

- Order cetak emas dapat dilakukan mulai dari kepingan 1 gram (mulai

April 2017)

Persyaratan :

- Fotokopi kartu identitas resmi yang masuh berlaku

(KTP/SIM/Paspor)

f. EmasKu

Kini logam mulia 24 karat bisa anda miliki dengan mudah, praktis, dan

ekonomis. Hanya dengan uang muka mulai dari Rp. 150.000,- anda dapat

berinvestasi di layanan EmasKu, dan mendapatkan keuntungan tamban

berupa perlindungan asuransi.

Keunggulan :

- Memperoleh emas murni 24 karat mulai dari berat 1 s.d 25 gram

bersertifikat

- Mendapatkan bebas biaya administrasi

- Masa angsuran sebanyak 12 (dua belas) kali

58

- Pembayaran angsuran bisa melalui Pegadaian atau Bank

- Mendapatkan perlindungan asuransi kecelakaan diri, meninggal dunia

dan cacat tetap karena kecelakaan

- Memperoleh biaya pertanggunagan sampai dengan Rp 30 juta

- Mendapatkan Polis berbentuk voucher dan dapat diaktivasi melalui

SMS

Persyaratan :

- Memiliki KTP atau identitas diri yang berlaku

- Membayar paket layanan

g. Konsinyasi Emas

Pegadaian konsinyasi adalah skema investasi yang memanfaatkan emas

yang anda miliki menjadi menghasilkan dengan cara titip jual. Dengan

pegadaian konsinyasi emas yang anda titipkan di pegadaian akan dijual

kembali lalu pegadaian akan memasan kembali emas pengganti dengan

kadar dan berat yang sama. Sehingga emas yang anda miliki tetap utuh.

Keunggulan :

- Dikelola secara professional dan transparan

- Aset emas anda aman dan diasuransikan

- Menghasilkan keuntungan yang kompetitif

- Dapat di cek sewaktu-waktu melalui website

Persyaratan :

- Menyerahkan foto copy KTP atau tanda pengenal lainnya

59

- Menyerahkan kwitansi pembelian emas atau berita acara serah terima

emas

- Membeli emas dari pegadaian

- Materai Rp. 6.000,- 2 lembar

4. Keuntungan Invetsasi Melalui Logam Mulia

Keuntungan berinvestasi melalui Logam Mulia :

a. Mewujudkan niat mulia guna :

- Menabung logam mulia untuk menunaikan Ibadah Haji

- Mempersiapkan biaya pendidikan anak di masa mendatang

- Memiliki tempat tinggal (rumah) dan kendaraan.

b. Alternative investasi yang aman untuk menjaga portofolio asset.

c. Merupakan asset yang sangat likuid dalam memenuhi kebutuhan dana

yang mendesak, memenuhi kebutuhan modal kerja untuk pengembangan

usaha, atau menyehatkan cashflow keuangan bisnis.

d. Tersedia pilihan logam mulia dengan berat 1 gram, 5 gram, 10 gram, 25

gram, 50 gram, 100 gram, dan 1000 gram.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menampilkan Mean adalah rata-rata

data, Median adalah nilai tengah (atau rata-rata dua nilai tengah bila datanya

genap), Mak dan Min adalah nilai paling besar dan nilai paling kecil dari

data, Std. Dev. (Standar Deviasi) adalah ukuran dispersi atau penyebaran

data. Analisis deskriptif merupakan analisis yang digunakan untuk

60

menganalisis data dengan mendeskripsikan/ menggambarkan data yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk membuat suatu

kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.(Sugiyono, 2010:76)

Varibel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi harga dan biaya

promosi sebagai variabel independen, dan volume penjualan emas

Pegadaian Syariah tahun 2013 sampai 2017 sebagai variabel dependen.

Variabel tersebut akan di tampilkan secara statistik deskriptif seperti yang

terlihat dalam tabel 4.1 dibawah ini:

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Harga 50 495000 615000 557920.00 32422.492

Biaya_Promosi 50 132000 15135000 3069920.00 2886723.231

Volume_Penjualan 50 10 3027 448.76 492.372

Valid N (listwise) 50

(Sumber : Data Sekunder yang diolah SPSS 20,2017)

a. Variabel Independen

1) Harga

Hasil dari statistik deskriptif pada tabel 4.1 bahwa harga minimum

sebesar Rp 495.000 dan harga maksimum sebesar Rp 615.000 dengan

harga rata-rata sebesar Rp 557.920, sedangkan untuk standar

deviasinya sebesar 32422,492.

61

2) Biaya Promosi

Hasil dari statistik deskriptif pada tabel 4.1 bahwa promosi

minimum sebesar Rp 132.000 dan biaya promosi maksimum sebesar

Rp 15.135.000 dengan biaya promosi rata-rata sebesar Rp 3.069.920,

sedangkan untuk standar deviasinya sebesar 2886723,231.

b. Variabel Dependen

1) Volume Penjualan

Hasil dari statistik deskriptif pada tabel 4.1 bahwa volume

penjualan minimum sebesar 10 gram dan volume penjualan

maksimum sebesar 3027 gram dengan volume penjualan rata-rata

sebesar 448,76 gram sedangkan untuk standar deviasinya sebesar

492,372.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan analisis regresi

terhadap variabel independen dan variabel dependen. Uji asumsi klasik pada

penelitian ini terdiri dari uji multikolienaritas, uji heteroskedastisitas, dan uji

normalitas.

Dalam Penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah harga

dan biaya promosi. Sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah

volume penjualan emas pegadaian syraiah cabang Botanical Junction. Agar

model regresi yang digunakan dapat sesuia, data yang diolah harus

memenuhi empat uji asumsi klasik. Berikut adalah tiga uji asumsi klasik

yang telah dilakukan beserta hasil yang diperoleh :

62

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

berdistribusi normal atau mendekati normal. Suatu data dikatakan

mengikuti distribusi normal dilihat dari penyebaran data pada sumbu

diagonal dari grafik (Ghozali, 2016).

Gambar 4.2 Normal P-P Plot

(Sumber : hasil olah data SPSS 20, 2017)

Pada gambar 4.2 terlihat bahwa titik pada grafik normal plot

menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah

garis diagonal. Grafik ini menunjukan bahwa model regresi layak dipakai

karena memiliki asumsi normalitas.

63

Dari hasil uji normalitas menggunakan metode kolmogrov smirnov

menunjukan bahwa data residual nilai Asymp.sig (2-tailed) sebesar

0,854. Karena signifikansi lebih dari 0,05 maka data dapat dinyatakan

residual berdistribusi normal. Dapat di lihat pada tabel 4.2 dibawah ini :

Tabel 4.2 kolmogrov smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 50

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation 203.38920377

Most Extreme Differences

Absolute .086

Positive .075

Negative -.086

Kolmogorov-Smirnov Z .607

Asymp. Sig. (2-tailed) .854

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

(Sumber : hasil olah data SPSS 20, 2017)

b. Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan problem multikol, model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas, untuk

mendeteksi adanya problem multikol, maka dapat dilakukan dengan

melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi

64

antara variabel independen. Suatu model regresi dapat dikatakan bebas

multikolinieritas jika mempunyai VIF tidak lebih dari angka 10.

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas

Dari hasil tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa nilai Tolerance harga

sebesar 0,894, biaya promosi sebesar 0,894. Model regresi yang baik

apabila tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Jika tidak terjadi

kolerasi apabila Tolrance > 0,10. Dari hasil di atas, maka dapat dikatakan

bahwa nilai Tolerance lebih dari dari 0,10 yang berarti tidak terjadi

multikolonieritas. Hasil perhitungan dari VIF pada variabel hargasebesar

1,118, biaya promosi sebesar 1.118, jika tida terjadi kolerasi apabila VIF

< 10. Dari hasil di atas, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen

yang memiliki nilai VIF kurang dari 10 yang berarti tidak terjadi

multikolonieritas.

c. Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat menggunakan

65

grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residu, jika grafik

plot menunjukan suatu pola titik yang bergelombang atau melebar

kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi

heteroskedastisitas, tetapi jika grafik plot tidak membentuk pola yang

jelas, maka tidak terjadi terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).

Gambar 4.3 Scatterplot

(Sumber : Hasil oleh data SPSS 20,2017)

Dari grafik scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar

secara acak dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada

sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak

dipakai untuk memprediksi volume penjualan berdasarkan variabel bebas

harga dan biaya promosi.

66

3. Hasil Uji Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan sebagai alat untuk mengukur

seberapa besar pengaruh antara variabel independen terhadap variabel

dependen.

Tabel 4.4 Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil pengujian di atas maka didapatkan persamaan

regeresinya yaitu sebagai berikut :

Y’ = a + b1X1 + b2X2

Y’ = 863,133 + (-0,002)X1 + 0,000X2

Keterangan :

Y’ = Volume Penjualan Emas

a = Konstanta

b1,b2 = Koefisien Regresi

X1 = Harga

X2 = Biaya Promosi

67

Berdasarkan tabel 4.4 hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi,

maka dapat dilihat bahwa nilai konstantanya yaitu 863,133 artinya jika

harga (X1) dan biaya promosi (X2) nilainya 0 maka volume penjualan

nilainya 863,133. Dan juga terjadi korelasi negatif antara variabel harga

dengan variabel volume penjualan.

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Hasil Uji t

Digunakan untuk mengetahuin seberapa jauh pengaruh suatu variabel-

variabel independent Harga (X1), dan Biaya Promosi (X2), secara parsial

terhadap variabel dependen yaitu Volume Penjualan (Y). Uji t dalam

penelitian ini merupakan uji 2 pihak sehingga nilai kepercayaan 5% diba

dua menjadi 0,025.

Tabel 4.5 hasil uji t

Hasil uji hipotesis adalah sebagai berikut :

1. Variabel Harga (X1)

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial

antara variabel harga terhadap volume penjualan

t

68

Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara

variabel harga terhadap volume penjualan.

Pada tabel 4.5 di atas, hasil uji t variabel Harga (X1) terhadap

Volume Penjualan (Y) menunjukan tingkat signifikansi 0,1 > 0,05.

Karena tingkat signifikansi > 0,05, dan juga berdasarkan tabel didapat

t hitung sebesar -1,679 dan di dapatkan t tabel sebesar

2,315(ms.excel(=tinv0.025,47), -1,679>-2,315 artinya –t thitung > -t

tabel, maka H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel harga terhadap volume

penjualan yang berarti Ha ditolak dan H0 diterima, artinya secara

parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel harga

terhadap variabel volume penjualan.

Jadi hasil analisis di atas menunjukan bahwa variabel harga tidak

berpengaruh terhadap volume penjualan emas pegadaian syariah. Hal

ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Agus

Riyanto pada tahun 2014 yang berjudul “Pengaruh Harga dan

Promosi Terhadap Penjualan Tiket pada CV Ana Travel Banjarbaru”,

dari hasil penelitiannya menunjukan bahwa harga dan promosi secara

parsial tidak berpengaruh terhadap volume penjualan tiket.

2. Variabel Promosi (X2)

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial

antara variabel harga terhadap volume penjualan

69

Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara

variabel harga terhadap volume penjualan.

Pada tabel 4.5 di atas, hasil uji t variabel Biaya Promosi (X2)

terhadap Volume Penjualan (Y) menunjukan nilai signifikansi 0,000 <

0,05. Karena nilai signifikansi < 0,05, dan juga berdasarkan tabel

didapat t hitung sebesar 14,759 dan di dapatkan t tabel sebesar 2,315

(ms.excel(=tinv0.025,47), 14,579>2,315 artinya t thitung > t tabel,

maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel biaya promosi terhadap volume penjualan

yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak, artinya secara parsial terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel biaya promosi terhadap

volume penjualan.

Jadi hasil analisis di atas menunjukan bahwa variabel biaya

promosi berpengaruh terhadap volume penjualan emas Pegaian

Syariah cabang Botanical Junction. Hal ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Rizky Ardiansyah pada tahun 2012 yang berjudul

“Pengaruh Harga, Produk dan Promosi Terhadap Volume Penjualan

oleh PerusahaanMotor Honda”, berdasarkan hasil penelitiannya

menunjukan bahwa variabel harga, produk dan promosi penjualan

secara parsial berpengaruh terhadap volume penjualan, variabel harga,

produk, dan promosi penjualan memiliki nilai korelasi yang positif

dan signifikan terhadap variabel volume penjualan.

70

b. Hasil Uji F

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah variabel-variabel

independent Harga (X1), dan Biaya Promosi (X2), secara simultan

terhadap variabel dependent yaitu Volume Penjualan (Y). mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Dasar

pengambilan keputusannya (Ghozali, 2016) adalah dengan menggunakan

angka probabilitas signifikansi, yaitu:

1. Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha

ditolak.

2. Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha

diterima.

Tabel 4.6 Hasil uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 9852075.878 2 4926037.939 114.220 .000b

Residual 2026991.242 47 43127.473

Total 11879067.120 49

a. Dependent Variabel: Volume_Penjualan

b. Predictors: (Constant), Biaya_Promosi, Harga

(Sumber : hasil olah data SPSS 20, 2017)

Pada tabel 4.6 di atas, nilai F hitung yang diperoleh adalah 114,220

dengan tingkat signifikansi 0,000, dimana tingkat signifikansi < 0,05.

Dikaitkan dengan hipotesis yang diajukan, yaitu:

71

H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan

antara variabel harga dan variabel biaya promosi terhadap volume

penjualan

Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara

variabel harga dan variabel biaya promosi terhadap volume

penjualan.

Menentukan F tabel :

Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, α = 5%, df 1

(jumlah variabel -1) = 2, dan df 2 (n-k-1) atau 50-2-1 = 47 (n

adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel independen),

hasil diperoleh untuk F tabel sebesar 3,195 (ms.

Excel(=finv0.05,2,47).

Kriteria pengujian :

H0 diterima bila F hitung < F table

H0 ditolak bila F hitung > F tabel

Dari hasil pengujian di atas, karena tingkat signifikansi < α dan di

dapatkan F hitung sebesar 114,220 > 3,195 dari F tabel maka dapat

disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan kata lain

dapat dikatakan bahwa variabel harga dan biaya promosi secara

bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap variabel

volume penjualan.

72

5. Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependennya. Koefisien determinasi

merupakan besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikatnya.

Semakin tinggi koefisien determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel

bebas dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel terikatnya

(Suliyanto: 2011).

Tabel 4.7 Hasil koefisien determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .911a .829 .822 207.672 .753

a. Predictors: (Constant), Biaya_Promosi, Harga

b. Dependent Variabel: Volume_Penjualan

(Sumber : hasil olah data SPSS 20, 2017)

Berdasarkan hasil uji di atas diperoleh angka R (koefisien korelasi)

sebesar 0,911. Hal ini menunjukan bahwa terjadi hubungan yang sangat

kuat antara Harga dan Biaya Promosi terhadap Volume Penjualan.

Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa besar R square adalah 0,829. Hal

ini menunjukan bahwa variabel independen harga dan biaya promosi dapat

menjelaskan sebesar 82,9% terhadap variabel dependen volume penjualan,

sedangkan sisanya yaitu 17,1% (100% - 82,9%) dijelaskan oleh variabel lain

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

73

C. Interpretasi

1. Pengaruh Harga Terhadap Volume Penjualan Emas

Dalam hasil penelitian uji t menunjukan bahwa variabel harga secara parsial

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan emas. Hal

tersebut dapat dibuktikan dengan hasil uji t variabel Harga (X1) terhadap

Volume Penjualan (Y) menunjukan tingkat signifikansi 0,1 > 0,05. Karena

tingkat signifikansi > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel harga terhadap volume penjualan

yang berarti Ha ditolak dan H0 diterima, artinya secara parsial tidak terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel harga terhadap variabel volume

penjualan.

Intan Septika (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh

Penetapan Harga Diskon Terhadap Volume Penjualan pada PT Serasi Auto

Raya (TRAC ASTRA) Bandung” menyatakan bahwa variabel penetapan harga

diskon tidak berpengaruh positif terhadap volume penjualan.

2. Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan Emas

Hasil penelitian penelitian menyatakan bahwa biaya promosi memiliki

pengaruh secara signifikan terhadap volume penjualan emas. Dengan

signifikansi < 0,05, maka terbukti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

antara variabel biaya promosi terhadap volume penjualan yang berarti Ha

diterima dan H0 ditolak, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel biaya promosi terhadap volume penjualan.

74

Yusnizal Firdaus (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Peranan Biaya

Promosi Dalam Meningkatkan Volume Penjualan” menyatakan hasil penelitian

menunjukkan bahwa variabel biaya promosi memiliki hubungan yang kuat

sekali, positif dan juga searah artinya bahwa kenaikan biaya promosi dapat

menyebabkan kenaikan volume penjualan.

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh harga dan biaya promosi

terhadap volume penjualan emas Pegadaian Syariah cabang Botanical Junction

pada tahun 2013-2017. Berdasarkan data yang telah diteliti maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Harga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan

emas Pegadaian Syariah cabang Botanical Junction.

Hal ini memperkuat penelitian yang dilakukan oleh Agus Riyanto (2014)

dimana dalam penelitian tersebut harga tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap penjualan tiket.

2. Biaya promosi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volume

penjualan emas Pegadaian Syariah cabang Botanical Junction.

Hal ini memperkuat penelitian yang dilakukan oleh Rizky Ardiansyah

(2012) dimana dalam penelitian tersebut menunjukan bahwa variabel

promosi penjualan secara parsial berpengaruh terhadap volume penjualan.

3. Hasil pengujian mengatakan bahwa variabel harga(X1) dan variabel biaya

promosi (X2) secara simultan memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap

volume penjualan emas.

76

B. Saran

Berdasasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas maka penulis menyarankan

beberapa hal sebagai berikut :

1. Kepada Pegadaian Syariah cabang Botanical Junction

Mengingat faktor biaya promosi merupakan faktor yang lebih besar

mempengaruhi volume penjualan emas maka pegadaian syariah perlu

memperhatikan kegiatan promosi yang akan dilaksanakan agar konsumen

dan calon konsumen mengetahui dan memahami produk jual beli emas

yang ada di pegadaian syariah sehingga meningkatkan volume penjualan

emas kedepannya. Dan juga karena kegiatan galeri 24 dilaksanakan hanya

dibeberapa cabang saja sehingga penyebaran brosur hanya disekitar

wilayah cabang yang melaksanakan kegiatan galeri 24, disarankan

perusahaan pegadaian memperluas wilayah penyebaran brosur tidak

hanya pada wilayah cabang pegadaian yang melaksanakan kegiatan galeri

24 saja.

2. Kepada Peneliti

Melihat dari hasil penelitian yang memiliki banyak keterbatasan ini,

peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan faktor-faktor lainnya

seperti produk, lokasi pegadaian dan kualitas emas yang kemungkinan

mempengaruhi volume penjualan selain harga dan biaya promosi dengan

referensi yang lebih banyak.

77

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. CV. Alfabeta,

Bandung. 2014.

Ardiansyah, Rizky. Pengaruh Harga, Produk, dan Promosi terhadap Volume

Penjualan Oleh Perusahaan Motor Honda. Jurnal Ilmu dan Riset

Manajemen Vol. 1 No. 12 (2012).

Cuellar, Steven S. and Karnowsky. “Price, Promotion and Profits” July 2008.

Darmadji, Tjiptono; Hedy M Fakhruddin. Pasar Modal di Indonesia, pendekatan

dan Tanya Jawab, Salemba Empat. 2006.

Dewi, Ni Putu Sukmantari. Pengaruh Harga Jual dan Promosi Terhadap Volume

PenjualanKartu IM3 Pada PT Meliana Perkasa Sejahtera Di Kabupaten

Karang Asem Tahun 2013-2016. E-Journal Jurusan Ekonomi Vol. 9 No. 1

2017.

Firdaus, Yusnizal. Peranan Biaya Promosi Dalam Meningkatkan Volume

penjualan (Studi Kasus Pada Salah Satu Perusahaan Pembiayaan di

Palembang). Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi (Jenius). Vol. 1 No.

2 Mei 2011.

Ghazali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program IBM SPSS

23”,Cetakan kedelapan, Universitas Diponegoro, Semarang. 2016.

Hurriyati, Ratih. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung:

ALFABETHA. 2010.

Istijanto. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

2009.

Jeffery, Robert W. Simone A. French, PhD, PhD, Mary Story, PhD,Peter Hannan,

MStat, M. Patricia Snyder, RD, MPH. “A Pricing Strategy to Promote Low-

Fat Snack Choices through Vending Machines”. 1997.

Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada. 2004.

Keegan, Wareen J. “Manajemen Pemasaran Global”. Edisi Revisi, Jilid 1. 2007.

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jakarta, Prehallindo.

2000.

78

Kotler, Philip & Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jakarta : Erlangga.

2008.

Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. Ahli bahasa Bob Sabran. Manajemen

Pemasaran . Jakarta : Erlangga. 2013.

Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. Ahli bahasa Bob Sabran. Manajemen

Pemasaran Edisi 13. Jilid 2, Jakarta : Erlangga. 2009.

Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. Ahli bahasa Bob Sabran. Manajemen

Pemasaran Edisi 13. Jilid 1, Jakarta : Erlangga. 2009.

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Analisis Perencanaan Implementasi dan

Kontrol. Jakarta : PT Prenhallindo. 2007.

Kustiyah, Eny. Pengaruh Promosi Terhadap Volume Penjualan Produk Baru

Produgen Pt. Tiga Raksa Satria. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Islam

Batik Surakarta. 2009.

Mulyadi. Sistem Akuntansi Edisi Tiga. Jakarta : Salemba Empat. 2001.

Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya

Ilmiah. Kencana. Jakarta. 2015.

Pitaloka, Ardanis Fitri. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, dan

PromosiTerhadap Penjualan Online Shop Busana Muslim. Jurnal Ilmu dan

Riset Manajemen vol.4 No. 7 juli 2015.

Pratisto, Arif. “Statistik Menjadi Mudah dengan SPSS 17”, PT Elex Media

Komputindo, Jakarta, 2009.

Rangkuti, Freddy. Measuring Costumer Satisfaction : Teknik Mengukur dan

Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan, Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama. 2010.

Ridwansyah, Ardhi. Instant Marketing For Busy People : Rangkuman Intisari

Pemasaran. Esensi. 2017.

Riyanto, Agus. “Pengaruh Harga Dan Promosi Terhadap Penjualan Tiket Pada

Cv Ana Travel Banjarbaru”, KINDAI Volume 10 Nomor 4, Oktober –

Desember 2014

Santoso, Singgih. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. PT.ELEK Media

Komputindo. Jakarta. 2001.

Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Deskripsi dan Ilustrasi),

Edisi 4 Cetakan Kedua, Oktober 2013, Ekonisia Yogyakarta

79

Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”, Bandung: CV. Alfabeta, 2010.

Suliyanto. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Andi.

Yogyakarta. 2011.

Swastha, Basu. Manajemen Pemasaran Modern, Liberty Offset, Yogyakarta.

2007.

Swastha, Basu dan Irawan. Manajemen Pemasaran Modern (Edisi II, Get. VHI).

Yogyakarta: Liberty. 2000.

Tjiptono, Fandy. ”Strategi Pemasaran” Bayu Media Publishing, Malang, 2015.

Umar, Husein. “Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen”, Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, 2010.

Wijaya, Tony. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan Praktek.

Graha Ilmu. Yogyakarta. 2013.

Winarno, Wing Wahyu. Analisis Ekonometrika Dan Statistika Dengan Eviews.

Yogyakarta: Unit Penerbit Dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen

YKPN, 2007.

Sumber Online :

http://duwiconsultant.blogspot.co.id/. “Analisis Regresi Linier Berganda”.

Diakses tanggal 14 september 2017.

Septika, Intan. 2010. Pengaruh Penetapan Harga Diskon Terhadap Volume

Penjualan Pada PT Serasi Auto Raya (TRAC ASTRA) Bandung.

http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2556/

Abstrak.pdf?sequence=2. 20 September 2017.

www.spssindonesia.com. “Makna Koefisien Determinasi dalam Analisis Regresi

Linier”. Diakses tanggal 1 Oktober 2017.

www.statistikian.com. Diakses tanggal 25 September 2017.

www.pegadaiansyariah.co.id. Diakses tanggal 13 September 2017

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

Uji normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 50

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation 203.38920377

Most Extreme Differences

Absolute .086

Positive .075

Negative -.086

Kolmogorov-Smirnov Z .607

Asymp. Sig. (2-tailed) .854

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

(Sumber : hasil olah data SPSS 20, 2017)

113

Uji multikolinieritas

Uji heterokedastisitas

114

Uji regresi berganda

Uji t

115

Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 9852075.878 2 4926037.939 114.220 .000b

Residual 2026991.242 47 43127.473

Total 11879067.120 49

a. Dependent Variabel: Volume_Penjualan

b. Predictors: (Constant), Biaya_Promosi, Harga

(Sumber : hasil olah data SPSS 20, 2017)

Koefisien determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .911a .829 .822 207.672 .753

a. Predictors: (Constant), Biaya_Promosi, Harga

b. Dependent Variabel: Volume_Penjualan

(Sumber : hasil olah data SPSS 20, 2017)

116

117

118

119