Post on 07-Mar-2019
i
PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA KOPERASI,
PERSEPSI ANGGOTA TENTANG PELAYANAN KOPERASI,
DAN MOTIVASI BERKOPERASI TERHADAP PARTISIPASI
BERKOPERASI SISWA SMA NEGERI 1 NGEMPLAK, SLEMAN,
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh:
DHARA RIMA PANGESTUTI
NIM 111324041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Karyaku Ini Untuk Yang Paling Istimewa
Yaitu:
ALLOH SWT yang Selalu Memberiku Petunjuk dan
Pertolongan
Kedua Orang Tuaku Bapak Sumanto dan Ibu Sri Sulastri untuk
Doa, Cinta, Kasih Sayang, dan Dukungannya
SuamiKu Tercinta Hendri Maryanto yang Selalu
Mendukungku dengan Cinta Kasih ,Doa, Kesabaran dan
Kesetiaanya
Putri Kecilku Anjani Maydhama Kanaya Putri yang Selalu
Memberi Semangat dengan Senyumannya
Kakakku Yogo Pangestu Timur Terima Kasih Atas Dukungan
dan Doanya
Sahabatku Afni Widia Astuti dan Diana Setiati Yang Selalu
Memberi Motivasi
Teman-Taman PE 2011 Terimaksih
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Motto
Berusahalah semaksimal mungkin untuk mewujudkan tujuan
hidupmu jangan hanya berdiam dan mencemaskan masa
depanmu.
Kesuksesan seseorang tidak diukur dari puncak yang dia raih
saat ini, tetapi dilihat dari bagaimana cara mengatasi setiap
rintangan yang ada di masa lalu.
Janganlah melupakan masa lalu, tetapi belajarlah dari masa
lalu untuk kehidupan di masa depan.
Jangan pernah menyerah, perbaiki kesalahan, dan teruslah
melangkah
Seberapa banyak pengorbanan dan kesabaran yang dilakukan
pasti akan mendapatkan hasil yang terbaik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 14 April 2016
Penulis
Dhara Rima Pangestuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Dhara Rima Pangestuti
NIM : 111324041
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA KOPERASI, PERSEPSI
ANGGOTA TENTANG PELAYANAN KOPERASI, DAN MOTIVASI
BERKOPERASI TERHADAP PARTISIPASI BERKOPERASI SISWA SMA
NEGERI 1 NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA.
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalih
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari sayamaupun
memberikkan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 14 April 2016
Yang menyatakan
Dhara Rima Pangestuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA KOPERASI, PERSEPSI
ANGGOTA TENTANG PELAYANAN KOPERASI, DAN MOTIVASI
BERKOPERASI TERHADAP PARTISIPASI BERKOPERASI SISWA SMA
NEGERI 1 NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA.
Dhara Rima Pangestuti
Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh pengetahuan
anggota koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi
berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif yang dilaksanakan di
SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Populasi data penelitian ini adalah
semua anggota koperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dan sampel yang
diambil sejumlah 79 responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang
telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data ini dianalisis menggunakan regresi
linear berganda dengan taraf kesalahan 5% serta pengolahannya menggunakan SPSS
versi 16 for windows.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) pengetahuan anggota koperasi,
persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi, serta
partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta dalam
kategori sedang; (2) ada pengaruh positif signifikan pengetahuan anggota koperasi
terhadap partisipasi berkoperasi; (3) ada pengaruh positif signifikan persepsi anggota
tentang pelayanan koperasi terhadap partisipasi berkoperasi; (4) ada pengaruh positif
signifikan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi; dan (5) pengetahuan
anggota koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi
berkoperasi mampu menjadi prediktor yang baik untuk partisipasi berkoperasi.
Kata kunci : pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan
koperasi, motivasi berkoperasi, partisipasi berkoperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE EFFECT OF MEMBERS COOPERATIVE KNOWLEDGE,
PERCEPTION OF SERVICE COOPERATIVE MEMBERS, AND
COOPERATIVE MOTIVATION TOWARDS STUDENT COOPERATIVE
PARTISIPATION OF SMA NEGERI 1 NGEMPLAK, SLEMAN,
YOGYAKARTA
Dhara Rima Pangestuti
Sanata Dharma University
2016
This study aims to determine the influence of the cooperative members
knowledge, perceptions of members of the cooperative services, and motivations of
cooperative towards the participation of student cooperatives of SMA Negeri 1
Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
This type of research is exsplanative which was carried out in SMA Negeri 1
Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. The population of this research were all the
members of the cooperatives of SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. The
sampling technique used accidental sampling. The samples were 79 respondents. Data
were collected by questionnaires of which validity and reliability were already tested.
Data were analyzed by using multiple linear regression with the error level of 5% and
analyzed by using SPSS version 16 for windows.
The result indicate that (1) knowledge of members of the cooperative,
members perceptions of the cooperative services, and motivations of cooperative, the
participation of cooperatives of SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta were
in the medium category; (2) There is positive and significant influence knowledge of
members of cooperative towards the participation of cooperatives; (3) There is
positive and significant influence perceptions of members of the cooperative services
towards the participation of cooperatives; (4) There is positive and significant
influence cooperatives motivation towards the participation of cooperatives; (5)
knowledge members of the cooperative, members perception of service cooperatives,
and motivations of cooperatives are able to be good predictors of participation in
cooperative.
Keywords: knowledge cooperative members, members services cooperative
perception, cooperative motivation, participation cooperative.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Alloh SWT atas segala limpahan rahmat,
kasih, dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi
dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Anggota Koperasi, Persepsi Anggota
Tentang Pelayanan Koperasi, dan Motivasi Berkoperasi Terhadap Partisipasi
Berkoperasi Siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta”.
Penelitian skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Ekonomi, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam proses penelitian skripsi ini dari awal penyusunan hingga akhir,
banyak pihak yang terlibat. Untuk itu perkenankan penulis dengan tulus
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk dukungan, bimbingan dan
bantuan yang tidak terhingga dari:
1. Alloh SWT yang selalu memberi kemudahan dan kelancaran langkah penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Dr.Yohanes Harsoyo selaku Dosen Pembimbing 1, atas bimbingan dan
pengarahan dari awal sampai selesai pembuatan skripsi.
4. Bapak Indra Darmawan S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing proposal atas
segala bimbingannya
5. Ibu Dra C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed., selaku Kepala Program Studi
Pendidikan Ekonomi dan Dosen Pembimbing 2 atas bimbingan dan pengarahan
dari awal sampai selesai pembuatan skripsi.
6. Segenap dosen dan karyawan Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
7. Bapak Basuki Joko Purnomo M. Pd. selaku Kepala Sekolah SMA N 1
Ngemplak, Sleman, Yogyakarta yang telah menerima penulis untuk melakukan
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
8. Bapak Nur Hidayat S.Pd. selaku guru Ekonomi sekaligus guru pembimbing
koperasi siswa SMA N 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta yang telah
memberikan informasi tentang koperasi kepada penulis.
9. Pengurus koperasi sekolah SMA N 1, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
10. Kedua orang tuaku Bapak Sumanto dan Ibu Sri Sulastri terima kasih atas kasih
sayang, doa, dan motivasi selama penulis menyelesaikan skripsi.
11. Suamiku Hendri Maryanto terima kasih atas doa, cinta serta kesabarannya yang
besar.
12. Putri kecilku Anjani Maydhama Kanaya Putri terima kasih selalu memberi
semangat dan senyumannya.
13. Kakakku Yogo Pangestu Timur terimakasih selalu memberi dukungan
14. Sahabatku BPM Afni, Diana, Frans, Cahyo, dan Gius yang sama-sama sedang
berjuang.
15. Teman-teman PE ’11 terimakasih atas kebersamanya selama ini. dan semua
pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penulis sadar masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.
Dengan rendah hati penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar
skripsi ini menjadi bermanfaat bagi penulis.
Yogyakarta, 14 April 2016
Dhara Rima Pangestuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................................iv
HALAMAN MOTTO ..........................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..............................................................vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..........................................vii
ABSTRAK ............................................................................................................viii
ABATRACT .........................................................................................................ix
KATA PENGANTAR ..........................................................................................x
DAFTAR ISI .........................................................................................................xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................1
B. Pembatasan Masalah ..................................................................................6
C. Perumusan Masalah ...................................................................................6
D. Tujuan Penelitian .......................................................................................7
E. Manfaat Penelitian .....................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Koperasi dan Koperasi Sekolah .................................................................9
B. Partisipasi Berkoperasi ...............................................................................28
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Berkoperasi .....................35
D. Pengetahuan Anggota Koperasi .................................................................35
E. Persepsi Anggota tentang Pelayanan Koperasi ..........................................37
F. Motivasi Berkoperasi .................................................................................38
G. Hasil Penelitian Terdahulu .........................................................................41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
H. Kerangka Berpikir ......................................................................................42
I. Hipotesis .....................................................................................................45
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ...........................................................................................46
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................................................46
C. Subjek dan Objek Penelitian .....................................................................47
D. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................47
E. Teknik Pengambilan Sampel .....................................................................49
F. Data yang Dicari ........................................................................................49
G. Variabel dan Definisi Operasional .............................................................50
H. Teknik Pengumpulan Data .........................................................................52
I. Instrumen Penelitian ..................................................................................53
J. Analisis Instrumen Penelitian ....................................................................56
K. Teknik Analisis Data ..................................................................................63
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Koperasi ........................................................................................72
B. Lokasi Koperasi .........................................................................................75
C. Kegiatan Usaha Koperasi ...........................................................................75
D. Struktur Organisasi Koperasi .....................................................................75
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ............................................................................................77
B. Uji Prasyarat ...............................................................................................82
C. Uji Asumsi Klasik ......................................................................................84
D. Pembahasan ................................................................................................92
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................97
B. Saran ..........................................................................................................98
C. Keterbatasan ...............................................................................................100
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................101
LAMPIRAN...........................................................................................................104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Populasi dan Sampel ..............................................................................49
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrument Pengetahuan Anggota tentang Koperasi ..............54
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrument Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi ..54
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrument Motivasi Berkoperasi ..........................................55
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrument Partisipasi Berkoperasi ........................................55
Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Validitas Pengetahuan Anggota Koperasi ................57
Tabel 3.7 Hasil Pengukuran Validitas Persepsi Anggota Tentang Pelayanan
Koperasi .................................................................................................59
Tabel 3.8 Hasil Pengukuran Validitas Motivasi Berkoperasi ................................60
Tabel 3.9 Hasil Pengukuran Validitas Partisipasi Berkoperasi .............................60
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................63
Tabel 5.1 Jenis Kelamin Responden ......................................................................77
Tabel 5.2 Tingkatan Kelas .....................................................................................78
Tabel 5.3 Interprestasi Penilaian Partisipasi Berkoperasi ......................................79
Tabel 5.4 Hasil Rangkuman Jawaban Item Pengetahuan Anggota Tentang
Koperasi .................................................................................................80
Tabel 5.5 Interprestasi Penilaian Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi 81
Tabel 5.6 Interprestasi Penilaian Motivasi Berkoperasi ........................................81
Tabel 5.7 Ringkasan Hasil Uji Normalitas ............................................................82
Tabel 5.8 Hasil Uji Linieritas .................................................................................83
Tabel 5.9 Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................................85
Tabel 5.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...............................................................86
Tabel 5.11 Hasil Analisis Regresi Berganda .........................................................87
Tabel 5.12 Hasil Uji F ............................................................................................90
Tabel 5.13 Hasil Uji R² ..........................................................................................91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Paradigma Penelitian……………………………………………… 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ...........................................................................104
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ...........................................................................109
Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas ....................................................................116
Lampiran 4 Hasil Uji Normalitas dan Linieritas ....................................................123
Lampiran 5 Hasil Uji Asumsi Klasik .....................................................................129
Lampiran 6 Hasil Uji Regresi Linier Berganda .....................................................131
Lampiran 7 Hasil Deskriptif ..................................................................................134
Lampiran 8 Tabulasi Data ......................................................................................138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 pada pasal 1,
dinyatakan bahwa: “Koperasi sebagai salah satu penggerak ekonomi rakyat
diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup para anggota khususnya dan
masyarakat pada umumnya”. Oleh karena itu, koperasi harus berperan
sebagai penggerak ekonomi masyarakat, terutama ekonomi masyarakat
lemah, sehingga koperasi dapat mengemban fungsi dan peranannya sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan kekeluargaan.
Koperasi sangat dibutuhkan untuk mewujudkan jiwa kewirausahaan,
kemandirian dan jiwa kekeluargaan, kebersamaan maupun kegotongroyongan
bagi pemuda Indonesia. Maka dari itu perlu pendidikan perkoperasian sejak
dini untuk membentuk jiwa koperasi bagi pemuda Indonesia. Oleh karena itu,
di setiap instansi pendidikan sekarang didirikan sebuah koperasi yang mampu
membelajarkan siswa-siswinya agar memiliki jiwa kemandirian,
kewirausahaan dan kegotongroyongan. Koperasi yang dimaksud adalah
koperasi sekolah. Koperasi sekolah adalah koperasi yang anggotanya terdiri
dari siswa-siswa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Tingkat Pertama,
Sekolah Menengah Tingkat Atas, Pondok Pesantren, dan Lembaga
Pendidikan lainnya yang setaraf (Suwandi, 1982: 2). Koperasi sekolah
sebagai penunjang program pembangunan pemerintah di sektor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
perekonomian, melalui program pendidikan koperasi di sekolah,
menumbuhkan koperasi sekolah dan kesadaran berkoperasi di kalangan
siswa, membina rasa tanggung jawab, disiplin serta setia kawan dan jiwa
demokrasi pada siswa-siswa sekolah yang sangat berguna bagi pembangunan
diri dan pembangunan karakter bangsa yang kaya akan nilai-nilai luhur dan
kemanusiaan, dan juga koperasi sekolah dijadikan sebagai sarana untuk
memenuhi kebutuhan siswa terutama kebutuhan peralatan sekolah.
Apabila melihat ke lapangan, kenyataan menunjukkan bahwa masih
sedikit sekali partisipasi siswa yang aktif dalam pelaksanaan kegiatan
koperasi sekolah. Padahal partisipasi aktif siswa sebagai anggota merupakan
syarat mutlak bagi kemajuan koperasi. Partisipasi adalah keterlibatan mental
dan emosional orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka
untuk memberikan kontribusi kepada tujuan kelompok dan ikut berbagi
tanggung jawab atas tercapainya tujuan tersebut. Dengan demikian,
partisipasi merupakan sebuah proses sosial di mana para anggota koperasi
terlibat langsung dalam organisasi dan ingin mewujudkan tujuan atau
kepentingan bersama.
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi partisipasi anggota dalam
berkoperasi yaitu faktor individu sebagai anggota koperasi, faktor dari dalam
koperasi, dan faktor dari luar koperasi. Faktor individu adalah faktor yang
berasal dari individu itu sendiri, seperti rasa kesadaran, tingkat pengetahuan,
tingkat pendapatan, dan besarnya SHU. Faktor dari dalam koperasi
memegang peranan penting dalam meningkatkan partisipasi anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Program-program, pelayanan koperasi yang cocok dan menarik anggota
koperasi akan meningkatkan partisipasi. Selain faktor dari dalam koperasi,
faktor individu pun sangat penting karena partisipasi itu datangnya dari
anggota seperti tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan (Anoraga &
Widiyanti, 1993:61-62).
Koperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta
sebagai salah satu pusat pelayanan kebutuhan para siswa. Hal ini karena
koperasi siswa yang menyediakan peralatan sekolah. Dari hasil observasi pra
penelitian ada indikasi bahwa koperasi di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta tidak mengalami rugi, tetapi peran serta atau partisipasi anggota
belum maksimal sesuai yang diharapkan. Masih banyak anggota yang belum
sepenuhnya menjadi pelanggan koperasi. Hal ini dapat dilihat dari sedikitnya
siswa yang berbelanja di koperasi. Siswa lebih tertarik untuk membeli
peralatan sekolah di luar koperasi. Mereka juga kurang berperan dalam
mengemban tanggung jawabnya sebagai pengurus koperasi. Terkadang
mereka lalai dalam melaksanakan tugas yang sudah menjadi tanggung jawab
mereka seperti jaga piket koperasi.
Pegurus koperasi juga menuturkan bahwa kurangnya peran serta
siswa dalam berkoperasi yang dilihat dari angka kunjungan yang kurang
diduga karena pengetahuan anggota tentang koperasi masih belum terasa
mendalam dan belum dijadikan dasar dalam berkoperasi oleh setiap
anggotanya. Hal serupa juga diungkapkan oleh beberapa pengurus koperasi.
Mereka mengungkapkan bahwa mereka belum memahami benar tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
koperasi. Mereka masih minim pengetahuannya tentang perkoperasian. Maka
dari itu, peneliti memilih variabel pengetahuan anggota tentang koperasi yang
diduga mempengaruhi partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1
Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
Berdasarkan observasi pra penelitian, siswa yang datang ke koperasi
untuk belanja masih sedikit tiap harinya dari total jumlah siswa SMA Negeri
1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Hal ini juga diperkuat oleh pendapat salah
satu pengurus koperasi. Hal tersebut berarti menggambarkan bahwa
partisipasi siswa sebagai pelanggan koperasi masih kurang. Seperti yang
dituturkan oleh pengurus koperasi siswa bahwa siswa kurang tertarik untuk
berbelanja di koperasi terutama untuk peralatan sekolah. Mereka lebih suka
belanja peralatan sekolah di luar koperasi. Kurangnya partisipasi siswa dalam
koperasi diduga karena pelayanan koperasi siswa di SMA Negeri 1
Ngemplak, Sleman, Yogyakarta dirasa masih kurang karena dilihat dari
peralatan sekolah yang disediakan oleh koperasi masih belum lengkap
sehingga siswa lebih tertarik membeli peralatan di luar koperasi. Selain itu,
pelayanan dalam bentuk fisik (sarana prasarana) seperti gedung dan peralatan
koperasi lainnya masih belum optimal. Seperti yang diungkapkan oleh
Pegurus Koperasi bahwa siswa kurang tertarik untuk berbelanja di koperasi
diduga karena ruangan koperasi yang sempit sehingga mereka enggan untuk
berbelanja di koperasi. Oleh karena itu, peneliti memilih variabel persepsi
siswa tentang pelayanan koperasi yang diduga mempengaruhi partisipasi
berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Berdasarkan informasi dari pengurus koperasi bahwa aktivitas usaha
koperasi masih kurang lancar. Koperasi sering tutup saat istirahat
dikarenakan tidak ada yang jaga. Kurangnya peran serta siswa dalam
koperasi tersebut diduga karena kurang antusiasnya siswa dalam berkoperasi
atau kurangnya motivasi mereka dalam berkoperasi. Seperti yang
diungkapkan oleh beberapa anggota koperasi dari kelas XI bahwa mereka
malas untuk berbelanja di koperasi dan mereka kurang tertarik untuk
berbelanja di koperasi. Mereka mengatakan bahwa mereka malas untuk
menjadi pengurus koperasi karena tidak mendapat nilai tambahan jika terlibat
dalam kegiatan koperasi. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi berkoperasi
mereka masih rendah. Maka, peneliti memilih variabel motivasi berkoperasi
yang diduga mempengaruhi partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1
Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul, “Pengaruh Pengetahuan Anggota Koperasi, Persepsi
Anggota Tentang Pelayanan Koperasi, Dan Motivasi Berkoperasi Terhadap
Partisipasi Berkoperasi Siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang masalah di
atas, maka dapat diketahui berbagai faktor yang dapat mempengaruhi
partisipasi berkoperasi. Oleh karena terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi partisipasi berkoperasi, maka penelitian ini hanya meneliti
tiga faktor yang diduga mempengaruhi partisipasi berkoperasi, yaitu,
pengetahuan anggota tentang koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan
koperasi, dan motivasi berkoperasi.
C. Rumusan Masalah
Dari uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah, maka dapat
dirumuskan beberapa permasalahan yaitu :
1. Bagaimana partisipasi anggota koperasi siswa di SMA Negeri 1
Ngemplak, Sleman, Yogyakarta?
2. Apakah pengetahuan anggota tentang koperasi berpengaruh terhadap
partisipasi berkoperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta?
3. Apakah persepsi siswa tentang pelayanan koperasi berpengaruh terhadap
partisipasi berkoperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta?
4. Apakah motivasi berkoperasi berpengaruh terhadap partisipasi berkoperasi
di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
5. Apakah pengetahuan anggota tentang koperasi, persepsi siswa tentang
pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi berpengaruh terhadap
partisipasi berkoperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui partisipasi anggota koperasi siswa di SMA Negeri 1
Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
2. Mengetahui pengaruh pengetahuan anggota tentang koperasi terhadap
partisipasi berkoperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta.
3. Mengetahui pengaruh persepsi anggota tentang pelayanan koperasi
terhadap partisipasi berkoperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak,
Sleman, Yogyakarta.
4. Mengetahui pengaruh motivasi berkoperasi terhadap partisipasi
berkoperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
5. Mengetahui pengaruh pengetahuan anggota tentang koperasi, persepsi
siswa tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi terhadap
partisipasi berkoperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Untuk latihan penelitian, menambah ilmu tentang perkoperasian, dan
melihat langsung kenyataan di lapangan bukan hanya sekedar teori yang
didapat dalam perkuliahan.
2. Bagi Universitas
Untuk menambah kepustakaan dan keilmuan khususnya pengaplikasian
ilmu ekonomi yang berkaitan dengan koperasi.
3. Bagi SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang positif bagi
instansi yang terkait yaitu di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta. Untuk dapat lebih memperhatikan perkembangan usaha
koperasi lewat peningkatan partisipasi berkoperasi. Sebagai bahan evaluasi
sekolah untuk mengetahui tingkat partisipasi siswa dalam berkoperasi dan
sebagai bahan informasi serta referensi tambahan dalam rangka
meningkatkan mutu atau kualitas berkoperasi siswa di SMA Negeri 1
Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Koperasi dan Koperasi Sekolah
1. Koperasi
a. Pengertian Koperasi
Dilihat dari asal katanya, istilah Koperasi berasal dari bahasa
Inggris co-operation yang berarti usaha bersama. Dengan arti seperti itu,
segala bentuk pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama
sebenarnya dapat disebut sebagai Koperasi, tetapi yang dimaksud
dengan koperasi dalam hal ini bukanlah segala bentuk pekerjaan yang
dilakukan secara bersama-sama dalam arti yang sangat umum tersebut.
Yang dimaksud dengan koperasi di sini adalah suatu bentuk perusahaan
yang didirikan oleh orang-orang tertentu, berdasarkan ketentuan dan
tujuan pula (Baswir, 2000: 1).
Banyak pendapat tentang pengertian koperasi. Berikut adalah
pengertian koperasi sebagai pegangan untuk mengenal Koperasi lebih
jauh :
Koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum yang lemah untuk
membela keperluan hidupnya. Mencapai keperluan hidupnya dengan
ongkos yang semurah-murahnya, itulah yang dituju. Pada Koperasi
didahulukan keperluan bersama, bukan keuntungan (Subandi, 2010: 18).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Suatu organisasi koperasi adalah suatu perkumpulan dari sejumlah
orang yang bergabung secara sukarela untuk mencapai suatu tujuan yang
sama melalui pembentukan suatu organisasi yang diawasi secara
demokratis, melaui penyetoran suatu kontribusi yang sama untuk modal
yang diperlukan dan melalui pembagian resiko serta manfaat yang wajar
dari usaha, dimana para anggotanya berperan aktif (ILO, 1966) (Partomo
& Soejoedono, 2002: 51).
Sekelompok yang bebas secara hukum atau unit-unit ekonomi
bekerja sama untuk memiliki dan bertanggung jawab atas manajemen
suatu badan usaha, dan bermaksud untuk menggunakan output-output
ekonomis dari badan usaha tersebut, maka kita namakan badan usaha
tersebut sebagai badan usaha koperasi (Ropke,2003: 12).
International Cooperative Alliance (ICA) mendefinisikan koperasi
sebagai kumpulan orang-orang atau badan hukum yang bertujuan untuk
perbaikan sosial ekonomi anggotanya dengan memenuhi kebutuhan
ekonomi anggotanya dengan jalan berusaha bersama dengan saling
membantu antara satu dengan lainnya dengan cara membatasi
keuntungan, usaha tersebut harus didasarkan prinsip-prinsip koperasi
(Hendar & Kusnadi, 2005: 18).
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasar
prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan (UU Nomor 25 tahun 1992, pasal 1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Bila dirinci lebih jauh, beberapa pokok pikiran yang dapat ditarik
dari uraian mengenai pengertian Koperasi tersebut adalah sebagai
berikut (Baswir, 2000: 3):
1) Koperasi adalah suatu perkumpulan yang didirikan oleh orang-orang
yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang bertujuan untuk
memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka.
2) Bentuk kerjasama dalam Koperasi bersifat sukarela.
3) Masing-masing anggota Koperasi berkewajiban untuk
mengembangkan serta mengawasi jalannya usaha Koperasi.
4) Risiko dan keuntungan usaha Koperasi ditanggung dan dibagi secara
adil.
b. Nilai-nilai Dasar Gerakan Koperasi
Nilai-nilai koperasi menurut ICA (1995) yang dikutip Hendar (2010: 10)
bisa dipandang sebagai nilai-nilai dasar (fundamental) dan nilai-nilai
etis. Penjelasan selengkapnya sebagai berikut:
1) Nilai-nilai Dasar
a) Menolong diri sendiri (self- help)
b) Tanggung jawab sendiri (self-responsibility)
c) Demokrasi (democracy)
d) Persamaan (equality)
e) Keadilan (equity)
f) Solidaritas (solidarity)
2) Nilai-nilai Etis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a) Kejujuran (honesty)
b) Keterbukaan (openess)
c) Tanggung jawab sosial (social responsibility)
d) Kepedulian terhadap orang lain (care for others)
c. Tujuan Koperasi
Pernyataan tujuan Koperasi dapat ditemukan dalam pasal 3 UU
No. 25/1992. Menurut pasal tujuan Koperasi Indonesia adalah sebagai
berikut (Baswir, 2000: 41) :
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
Berdasar bunyi pasal 3 UU No. 25/1992 itu, dapat diambil
kesimpulan bahwa tujuan Koperasi Indonesia dalam garis besarnya
meliputi tiga hal sebagai berikut (Baswir, 2000: 48):
1) Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya.
2) Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat.
3) Turut serta membangun tatanan perekonomian nasional.
d. Landasan Koperasi Indonesia
Landasan Koperasi Indonesia adalah pedoman dalam menentukan
arah, tujuan, peran, serta kedudukan Koperasi terhadap pelaku-pelaku
ekonomi lainnya. Sebagaimana dinyatakan dalam UU No. 25/1992
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
tentang pokok-pokok Perkoperasian, Koperasi di Indonesia mempunyai
landasan sebagai berikut (Baswir, 2000: 36):
1) Landasan Idiil
Sesuai dengan Bab II UU No. 25/1995, landasan idiil
Koperasi Indonesia adalah Pancasila. Penempatan Pancasila sebagai
landasan Koperasi Indonesia ini didasarkan atas pertimbangan bahwa
Pancasila adalah pandangan hidup dan ideology bangsa Indonesia. Ia
merupakan semangat bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, serta merupakan nilai-nilai luhur yang ingin
diwujudkan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-harinya.
2) Landasan Srukturil
Selain menempatkan Pancasila sebagai landasan idiil Koperasi
Indonesia, Bab II UU No.25/1992 menempatkan UUD 1945 sebagai
landasan strukturil Koperasi Indonesia.UUD 1945 merupakan aturan
pokok organisasi Negara Republik Indonesia yang berdasar Pancasila.
Sebagai salah satu bentuk organisasi ekonomi yang hidup di
Indonesia, maka penempatan UUD 1945 sebagai landasan strukturil
Koperasi Indonesia ini adalah sesuatu yang wajar. Sehubungan
dengan masalah perekonomian, ayat 1 pasal 33 UUD 1945 telah
dengan tegas menggariskan bahwa perekonomian yang hendak
disusun di Indonesia adalah suatu perekonomian sebagaimana telah
ditegaskan Bung Hatta, yang dimaksud dengan “usaha bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
berdasar atas asas kekeluargaan “ dalam ayat 1 pasal 33 UUD 1945
itu adalah Koperasi.
e. Asas dan Sendi Dasar Koperasi
Asas diartikan sebagai sesuatu yang menjadi tumpuan berfikir.
Dalam Pasal I UU 25/1992 ditegaskan bahwa asas koperasi adalah
kekeluargaan. Atau dengan kata lain segala pemikiran tentang koperasi
harus dalam tumpuan atau kerangka kekeluargaan. Asas kekeluargaan
ini di samping sesuai dengan Pasal I UUD 1945 : “Perekonomian
disusun berdasar atas asas kekeluargaan”, yang kemudian dijelaskan
dalam penjelasan pasal ini bahwa bangun usaha yang sesuai dengan asas
itu adalah koperasi. Asas kekeluargaan ini dicoba digali dari falsafah
hidup bangsa Indonesia yang tidak semata-mata memandang kebutuhan
materi sebagai tujuan aktivitas ekonominya. Lebih jauh dari itu
kebutuhan dan tujuan hidup manusia timur yang beragama adalah
kebersamaan (hablun minannas).
Dari asas kekeluargaan inilah kemudian Bung Hatta
menjelaskannya dalam dua sendi dasar koperasi selalu dipegang teguh
oleh setiap anggota. Sendi dasar koperasi tersebut ada dua macam
(Hudiyanto, 2002: 78) yaitu :
1) Individualitas
Sendi dasar individualitas (sadar diri) dalam koperasi
dijelaskan oleh Mohammad Hatta sebagai berikut:”Sadar diri ini
adalah suatu sifat, karakter kukuh yang tidak boleh dikacaukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
artinya dengan individualism dasar yang mendahulukan hak orang
seorang dari pada hak masyarakat”.
Individualisme menuntut kemerdekaan orang seorang,
bertindak untuk mencapai keperluan hidupnya. Ia tak mau orang-
orang diikat oleh masyarakat. Tetapi individualitas adalah sifat pada
orang seorang yang menandakan kehalusan budi beserta dengan
keteguhan wataknya, yang memaksa orang lain menghargai dan
memandang akan dia. Di dalam koperasi, individualism tidak
diartikan sebagai keegoisan semata. Namun, di dalam sifat
individualism atau individualitas tersebut terkandung makna bahwa
sebagai anggota koperasi harus selalu percaya pada kemampuan diri
sendiri dan berdiri di atas kaki sendiri.
2) Solidaritas
Untuk mengimbangi agar sifat individualitas tidak mengarah ke
pengertian sempit berupa klik dan kelompok dekatnya maka sendi
dasar koperasi yang kedua yaitu solidaritas harus selalu dipupuk.
Apabila salah satu dari dua sendi tersebut tidak ada, maka koperasi
sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial tidak akan bisa
tegak.
Bung Hatta yang dikutip dalam Hudiyanto (2002: 79) mengatakan
bahwa:
Selagi solidaritas mendorong senantiasa memeperhatikan keperluan
bersama individualitas mengisyaratkan harga diri sendiri dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
memperkuat semangat menunjukkan usaha bersama tadi. Pengurus
yang tidak mempunyai kedua-dua sifat itu padanya, tidak sanggup
memajukan koperasi dan lambat laun tidak akan dipakai.
Solidaritas sangat dibutuhkan guna memupuk rasa
kekeluargaan dan kegotongroyongan anggota koperasi. Dengan
timbulnya rasa solidaritas maka akan timbul rasa kasih sayang
diantara anggota sehingga asas kekeluargaan akan tetap terjaga dan
usaha koperasi akan semakin maju. Karena dengan rasa solidaritas
yang tinggi, antar anggota akan selalu bahu membahu dalam
memenuhi kebutuhan mereka.
f. Prinsip-Prinsip Koperasi Indonesia
Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 5 ayat 1 Undang-Undang No.
25/1992, koperasi Indonesia melaksanakan prinsip-prinsip koperasi
sebagai berikut (Baswir, 2000: 50-52) :
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan pasal 5 UU No.
25/1992, sifat kesukarelaan dalam keanggotaan Koperasi tidak boleh
dipaksakan oleh siapapun. Sifat kesukarelaan juga mengandung
makna bahwa seorang anggota dapat menyatakan masuk atau
mengundurkan diri dalam Koperasinya sesuai dengan syarat yang
ditentukan dalam Anggaran Dasar. Sedangkan sifat terbuka
mengandung arti bahwa dalam hal keanggotaan Koperasi tidak
dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Semua berhak menjadi anggota koperasi dari golongan apapun. Dari
golongan masyarakat menengah ke atas sampai pada golongan
masyarakat menengah ke bawah.
2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis
Prinsip demokrasi mengemukakan bahwa pengelolaan
Koperasi dilakukan atas kehendak dan keputusan para anggota. Para
anggotalah yang memegang dan melaksanakan kekuasaan tertinggi
dalam Koperasi.
3) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil dan sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota
Pembagian sisa hasil usaha Koperasi kepada para anggotanya
didasarkan atas perimbangan jasa masing-masing anggota dalam
usaha Koperasi, yaitu yang dihitung berdasarkan besarnya volume
transaksi anggota dalam keseluruhan volume usaha Koperasi. Hal ini
merupakan wujud dari nilai kekeluargaan dan keadilan.
4) Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal
Pembatasan bunga modal merupakan cerminan bahwa
Koperasi, selain menaruh perhatian terhadap pemberian imbalan
yang wajar terhadap partisipasi anggotanya, juga mendorong
tumbuhnya rasa kesetiakawanan antar sesama anggota Koperasi.
Selain itu, hal tersebut juga menunjukkan bahwa dalam jiwa tiap-tiap
anggota Koperasi tumbuh rasa solidaritas untuk saling tolong
menolong antara anggota yang kuat terhadap yang lemah. Terbatas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
di sini maksudnya adalah wajar, tidak melebihi suku bunga yang
berlaku di pasar.
5) Kemandirian
Untuk bisa mandiri Koperasi harus mempunyai organisasi dan
usaha yang berakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Agar
Koperasi dapat mengakar dalam kehidupan masyarakat maka
keberadaan Koperasi harus dapat diterima oleh masyarakat. Agar
bisa diterima oleh masyarakat maka Koperasi harus mampu
memperjuangkan kepentingan dan peningkatan kesejahteraan
ekonomi masyarakat.
g. Fungsi dan Peran Koperasi Indonesia
Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 3 UU No. 25/1995, tujuan
pendirian koperasi di Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Agar Koperasi Indonesia dapat mengemban tujuan tersebut, UU
No. 25/1995 kemudian menggariskan fungsi dan peran yang harus
diemban Koperasi dalam turut membangun perekonomian Indonesia.
Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25/1995 itu,
fungsi dan peran Koperasi Indonesia dalam garis besarnya adalah
sebagai berikut (Baswir, 2000: 71):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
1) Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial mereka.
2) Turut serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat.
3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan Koperasi sebagai soko
gurunya.
4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
h. Permodalan Koperasi
Menurut Hudiyanto (2002: 145) permodalan koperasi terdiri dari:
1) Modal sendiri, yaitu modal yang berasal dari pemiliknya secara
langsung akan menanggung resiko atau kerugian apabila terjadi
kondisi pailit. Modal sendiri terdiri dari :
a) Simpanan pokok, yaitu sejumlah uang yang dibayarkan oleh
setiap anggota koperasi pada saat masuk menjadi anggota.
b) Simpanan wajib, yaitu sejumlah uang yang diserahkan oleh
anggota dalam jumlah tertentu yang mungkin tidak sama antar
anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
c) Dana cadangan, yaitu bagian dari SHU yang tidak dibagikan
kepada anggota yang dimaksudkan untuk menambah modal
koperasi.
d) Hibah, merupakan transfer (pemberian) dana dari pihak lain
secara gratis, yaitu tidak ada kewajiban bagi koperasi untuk
membayar kembali baik berupa pokok pemberian maupun jasa.
2) Modal pinjaman
Sebagaimana disebutkan dalam UU No 25 pasal 2 tahun 1992
tentang Perkoperasian sumber modal pinjaman itu adalah :
a) Pinjaman dari anggota.
b) Pinjaman dari koperasi lainnya maupun anggota koperasi lainnya.
c) Pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya.
d) Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya.
i. Anggota Koperasi Sebagai Individu dan Usaha Ekonomi
Anggota Koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa
koperasi. Yang dapat menjadi anggota koperasi adalah setiap
orang/individu yang mampu melakukan tindakan hukum atau koperasi
yang memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam anggaran
dasar koperasi. Koperasi dapat memiliki anggota luar biasa yang
persyaratan, hak dan kewajiban keanggotaannya ditetapkan dalam
anggaran dasar.
Berpegang pada prinsip/pengertian koperasi, maka ada beberapa
prinsip, yaitu (Partomo & Soejoedono, 2002: 58):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
a. Keanggotaan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan
ekonomi dalam lingkup usaha koperasi.
b. Keanggotaan koperasi tidak dapat dipindahtangankan.
c. Setiap anggota mempunyai kewajiban dan hak yang sama terhadap
koperasi sebagaimana diatur dalam anggaran dasar.
Dengan mengacu pada UU No. 25 tahun 1992 pasal 20, terdapat
beberapa kewajiban dan hak anggota koperasi, yaitu (Hudiyanto, 2002:
137):
Kewajiban anggota koperasi yaitu mematuhi anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam
rapat anggota dan berpartisipasi dan memelihara kebersamaan berdasar
atas asas kekeluargaan.
Hak anggota koperasi yaitu menghadiri, menyatakan pendapat,
memberikan suara dalam rapat anggota, memilih atau dipilih menjadi
anggota pengurus atau pengawas, meminta diadakan rapat anggota
menurut ketentuan dalam anggaran dasar, mengemukakan pendapat atau
saran kepada pengurus di luar rapat anggota baik diminta maupun tidak
diminta, memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama
antara sesama anggota, dan mendapatkan keterangan mengenai
perkembangan koperasi menurut ketentuan dalam anggaran dasar.
2. Koperasi Sekolah
a. Latar belakang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Berlandaskan UUD pasal 33 ayat 1, mengandung cita-cita untuk
mengembangkan perekonomian yang berasaskan kekeluargaan. Dalam
UU Nomor 25 tahun 1992 berisi tentang pedoman bagi pemerintah dan
masyarakat mengenai cara-cara menjalankan koperasi, termasuk
koperasi sekolah. Koperasi sekolah sangat membantu bagi para siswa
untuk mengembangkan potensinya dalam bidang ekonomi dan sebagai
latihan bertanggung jawab dan kemandirian siswa.
Koperasi sekolah didirikan berdasarkan Surat Keputusan Bersama
tiga menteri, yaitu Menteri Koperasi Nomor 125/DK/KPTS/X/1984,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 04470/U/1984, Menteri
dalam Negeri Nomor 71 tahun 1984 tentang Pembinaan dan
Pengembangan Koperasi Sekolah. Surat keputusan ini menunjukkan
bahwa koperasi sekolah merupakan badan yang cukup penting didirikan
sebagai sarana siswa untuk belajar dan bekerja. Koperasi sekolah
dibentuk dengan persetujuan rapat yang dihadiri oleh para siswa, guru,
kepala sekolah, dan karyawan sekolah. Dalam rapat tersebut disusun
juga peraturan-peraturan yang berlaku dalam koperasi sekolah.
Koperasi sekolah diusahakan dan diurus oleh para siswa.
b. Pengertian Koperasi Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Menurut UU nomor 25 tahun 1992, pasal 1 koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasar prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Sedangkan sekolah merupakan lembaga untuk belajar
dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran.
Keberadaan koperasi sekolah merupakan wahana belajar bagi siswa,
melalui koperasi sekolah siswa akan mengetahui, memahami dan
kemudian mengimplementasikan koperasi dalam kehidupan di
masyarkat.
Menurut Suwandi (1982: 2) ”Koperasi sekolah adalah koperasi
yang anggotanya terdiri dari siswa-siswa Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Tingkat Pertama, Sekolah Menengah Tingkat Atas,
Pondok Pesantren, dan Lembaga Pendidikan lainnya yang setaraf”.
Jadi, Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan
sekolah yang anggota-anggotanya terdiri atas siswa sekolah dengan
bimbingan guru. Koperasi sekolah dapat didirikan pada berbagai
tingkatan sesuai jenjang pendidikan, misalnya koperasi sekolah dasar,
koperasi sekolah menengah pertama, dan seterusnya.
Keanggotaan, kepengurusan, penyelenggaraan rapat anggota,
lapangan usaha yang ditangani, permodalan, dan sebagainya
menggunakan pinsip-prinsip yang berlaku dalam koperasi. Hanya,
untuk kepentingan pembinaan, pengarahan, dan pengawasan, guru-guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dapat dilibatkan dalam kepengurusan dan anggota pengawas.
Disamping itu dapat juga diangkat penasihat yang berasal dari guru,
kepala sekolah, pejabat dari dinas koperasi dan pembinaan pengusaha
kecil setempat atau dari komite sekolah.
c. Tujuan Koperasi Sekolah
Tujuan koperasi sekolah (Suwandi,1982: 3) antara lain:
1) Untuk menunjang pendidikan yang dilakukan di dalam kelas dengan
berbagai tindakan praktik yang berhubungan dengan kegiatan
koperasi.
2) Dalam praktek Koperasi Sekolah ini diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan peralatan sekolah masing-masing siswa.
3) Dengan menugaskan para siswa praktik berkoperasi ini juga
bertujuan untuk menghindarkan terjadinya pertentangan
kepentingan di kalangan pembimbing yang ada diantara mereka
berusaha untuk mencari keuntungan dari kegiatan usaha koperasi.
4) Apabila praktik berkoperasi tersebut dijalankan dengan baik oleh
para siswa tentu akan memperoleh keuntungan atau Sisa Hasil
Usaha (SHU).
5) Untuk menanamkan rasa harga diri, untuk menanamkan kesamaan
derajat, dan untuk menumbuhkan ajaran demokrasi serta
membangkitkan sikap berani mengemukakan pendapat terhadap
siswa yang menjadi anggotanya atau dengan kata lain bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
koperasi sekolah dapat dijadikan ajang pembinaan mental yang
cukup baik.
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
maju, adil, dan makmur berlandaskan pancasila dan UUD 1945.
Menurut Subyakto & Bambang (1983: 100) ada keunikan
tersendiri dengan dilakukannya kegiatan koperasi pada suatu sekolah.
Kalau kegiatan-kegiatan yang lain mungkin hanya menyangkut
masalah sosial saja, atau ekonomi saja, maupun edukatif saja. Tetapi
dalam koperasi ketiga-tiganya aspek tersebut dapat diperoleh.
Dalam aspek sosial, dapat tercermin dari sistem kerja dalam
koperasi itu sendiri, di mana anggota-anggotanya mempunyai
kedudukan sama, begitu pula haknya. Tidak memandang siapa dia, apa
pekerjaan orang tuanya, kalau sekolah pakai apa, jumlah simpananya
berapa, dan hal-hal lain yang biasanya merupakan sebab timbulnya gap
antara golongan kaya dan miskin. Dari sini diharapkan timbul rasa
persamaan tanpa membedakan anak yang satu dengan anak yang lain,
dan jika ini berkembang akan menumbuhkan sikap gotong royong
terhadap sesama temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
d. Modal Koperasi Sekolah
Pada koperasi sekolah modal didapatkan dari berbagai sumber
(Suwandi, 1982 : 28) yaitu :
1) Simpanan pokok.
2) Simpnan wajib.
3) Simpanan sukarela.
Menurut Suwandi (1982 : 29) modal koperasi sekolah dapat
diperolehdari sumber lain yaitu :
1) Pinjaman dari bank dapat diperoleh bila ada yang menanggung dan
dipercaya oleh pihak bank sehingga dapat memperoleh kredit dari
bank.
2) Hibah dapat diperoleh dari sekolah dan dari pemerintah dapat
digunakan sebagai modal usaha koperasi sekolah dalam bentuk
modal kerja dan juga bias sebagai barang investasi.
3) Pinjaman dari pihak ketiga biasanya di dapat dari guru atau POM
(Persatuan Orang tua Murid) yang menaruh simpati pada koperasi
sekolah.
e. Ketatalaksanaan Koperasi Sekolah
Setiap organisasi memerlukan ketatalaksanan termasuk di dalam
koperasi sekolah (Suwandi, 1982 : 18) yaitu:
1) Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi yang memutuskan
kebijaksanaan utama untuk menjalankan usaha koperasi. Usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
koperasi sekolah pada dasarnya ada dua kelompok yaitu bidang
organisasi ideal yang berkaitan dengan peningkatan anggota dan
bidang ekonomi yang memperjualbelikan buku dan peralatan
sekolah lainya yang dibutuhkan siswa.
2) Pengurus
Pengurus koperasi sekolah berasal dari anggotanya yang dipilih oleh
anggotanya sendiri .
3) Pengawas
Peranan pengawas ini sangat penting sekali sebab merupakan mata
rantai penghubung teori dengan praktek koperasi sekolah sehari-
hari. Mengingat guru telah dewasa maka biasanya pengawas
koperasi sekolah ini diambil dari guru yang tugasnya mengawasi
jalanya koperasi sekolah.
4) Badan Pemeriksa
Badan pemeriksa koperasi sekolah sama halnya dengan koperasi
pada umumnya yang keanggotaanya terdiri dari dan dipilih dari
kalangan murid sekolah yang bersangkutan dengan rapat anggota.
Sebaiknya badan pemeriksa terdiri dari 3 orang dan dipimpin oleh
guru yang dipilih.
5) Penasihat
Penasihat perlu ada di dalam koperasi sekolah keanggotaan
penasihat pada koperasi sekolah terdiri dari para guru dan orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
murid. Penasihat ini bertugas memberikan bimbingan, dorongan,
dan memberikan penyuluhan pada pengurus koperasi sekolah.
6) Pelaksana
Pada koperasi sekolah mengingat tujuanya sebagai alat belajar,
manajer pelaksana usaha koperasi belum dibutuhkan .
B. Partisipasi Anggota dalam Koperasi (Partisipasi Berkoperasi)
1. Pengertian Partisipasi Berkoperasi
Secara harfiah partisipasi diambil dari bahasa asing
participation, yang artinya mengikutsertakan pihak lain dalam
mencapai tujuan (Hendar & Kusnadi, 2005: 91). Menurut jurnal yang
ditulis oleh Achmad Hendra Setiawan (2004:39), partisipasi adalah
keterlibatan mental dan emosional orang-orang dalam situasi kelompok
yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi kepada tujuan
kelompok dan ikut berbagi tanggung jawab atas tercapainya tujuan
tersebut. Istilah partisipasi dikembangkan untuk menyatakan atau
menunjukkan peran serta (keikutsertaan) seseorang atau sekelompok
orang dalam aktivitas tertentu. Partisipasi anggota dalam koperasi
berarti mengikut sertakan anggota koperasi itu dalam kegiatan
operasional dan pencapaian tujuan bersama.
Partisipasi anggota koperasi berarti anggota memiliki
keterlibatan mental dan emosional terhadap koperasi, memiliki motivasi
berkontribusi kepada koperasi, dan berbagai tanggung jawab atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
pencapaian tujuan organisasi maupun usaha koperasi. Partisipasi
anggota dalam koperasi dapat dirumuskan sebagai keterlibatan para
anggota secara aktif dan menyeluruh dalam pengambilan keputusan,
penetapan kebijakan, arah dan langkah usaha, pengawasan terhadap
jalannya usaha koperasi, penyertaan modal usaha, dalam pemanfaatan
usaha, serta dalam menikmati sisa hasil usaha.
Partisipasi anggota juga dapat diartikan sebagai keikutsertaan
anggota dalam berbagai bentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh
koperasi, baik kedudukan anggota sebagai pemilik maupun sebagai
pengguna atau pelanggan. Keikutsertaan anggota ini diwujudkan dalam
bentuk pencurahan pendapat dan pikiran dalam pengambilan keputusan,
dalam pengawasan, kehadiran dan keaktifan dalam rapat anggota,
pemberian kontirbusi modal keuangan, serta pemanfaatan pelayanan
yang diberikan oleh koperasi. Secara umum, partisipasi anggota
koperasi menyangkut partisipasi terhadap sumberdaya, pengambilan
keputusan, dan pemanfaatan, atau seringkali dibuat kategori partisipasi
kontributif, partisipasi insentif (Hendar&Kusnadi, 2005: 91).
Jadi, menurut penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
pengertian partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosional orang-
orang dalan kelompok tertentu yang mendorong mereka untuk
memberikan kontribusi keaktifan dalam kegiatan koperasi, berpendapat,
pemanfaatan pelayanan serta memberikan kritik dan saran dalam rangka
mencapai tujuan koperasi yang diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Dimensi Partisipasi
Hendar & Kusnadi (2005: 92-93) mengklasifikasikan partisipasi
berdasarkan 4 dimensi, yaitu dipandang dari sifatnya, bentuknya,
pelaksanaannya dan peran serta perorangan/sekelompok orang.
Dimensi-dimensi partisipasi dijelaskan sebagai berikut:
a. Dimensi partisipasi dimandang dari sifatnya
Dipandang dari sifatnya, partisipasi dapat berupa, partisipasi
yang dipaksakan (forced) dan partisipasi sukarela (foluntary). Jika
tidak dipaksa oleh situasi dan kondisi, partisipasi yang dipaksakan
(forced) tidak sesuai dengan prinsip koperasi keanggotaan terbuka
dan sukarela serta manajemen yang demokratis. Partisipasi yang
sesuai pada koperasi adalah partisipasi yang bersifat sukarela. Sifat
kesukarelaan ini menuntut kemampuan manajemen koperasi dalam
merangsang aktivitas partisipasi anggota. Tanpa rangsangan
partisipasi yang efektif, partisipasi dalam koperasi tidak akan
berjalan.
b. Dimensi partisipasi dipandang dari bentuknya
Dipandang dari sifat keformalannya, partisipasi dapat
bersifat formal (formal participation) dan dapat pula bersifat
informal (informal participation). Pada partisipasi yang bersifat
formal biasanya telah tercipta suatu mekanisme formal dalam
pengambilan keputusan dan dalam pelaksanaan setiap kegiatan
(misalnya serikat pekerja, dewan pengurus). Pada partisipasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
bersifat informal biasanya hanya terdapat persetujuan lisan antara
atasan dan bawahan dalam bidang-bidang partisipasi.
Pada koperasi, kedua bentuk partisipasi ini bisa
dilaksanakan secara bersama-sama. Manajemen partisipasi bisa
merangsang partisipasi anggota secara formal maupun informal,
tergantung situasi dan kondisi serta aturan-aturan partisipasi yang
diberlakukan.
c. Partisipasi dipandang dari pelaksanaannya
Dipandang dari pelaksanaannya, partisipasi dapat
dilaksanakan secara langsung maupun secara tidak langsung.
Partisipasi langsung terjadi apabila setiap orang dapat mengajukan
pandangan, menyampaikan ide-ide, informasi, keinginan, harapan,
saran, dan lain-lain kepada pihak yang menjadi pimpinannya tanpa
harus melalui dewan perwakilan. Sedangkan partisipasi tidak
langsung terjadi apabila ada wakil yang membawa aspirasi orang
lain, misalnya karyawan atau anggota.
Pada koperasi, partisipasi langsung dan partisipasi tidak
langsung dapat dilaksanakan secara bersama-sama tergantung pada
situasi dan kondisi serta aturan yang berlaku. Partisipasi langsung
dapat dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas koperasi (membeli
atau menjual kepada koperasi), memberikan saran-saran atau
informasi dalam rapat-rapat, memberikan kontribusi modal,
memilih pengurus, dan lain-lain. Partisipasi tidak langsung terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
apabila jumlah anggota terlalu banyak, anggota tersebar di wilayah
kerja koperasi yang begitu luas, atau koperasi yang terintegrasi,
sehingga diperlukan perwakilan-perwakilan untuk menyampaikan
aspirasinya.
d. Dimensi partisipasi dipandang dari segi kepentingannya
Dari segi kepentingannya, partisipasi dalam koperasi dapat
berupa partisipasi kontributif (contributif participation) dan
partisipasi intensif (incentif participation). Kedua jenis partisipasi
ini timbul sebagai akibat peran ganda anggota sebagai pemilik dan
sekaligus sebagai pelanggan.
Dalam kedudukannya sebagai pemilik, (a) para anggota
memberikan kontribusinya terhadap pembentukan dan pertumbuhan
perusahaan koperasi dalam bentuk kontribusi keuangan (penyerahan
simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, atau dana-
dana pribadi yang diinvestasikan pada koperasi), dan (b) mengambil
bagian dalam penetapan tujuan, pembuatan keputusan dan proses
pengawasan terhadap jalannya perusahaan koperasi. Partisipasi
semacam ini disebut partisipasi kontributif.
Dalam kedudukannya sebagai pelanggan atau pemakai, para
anggota memanfaatkan berbagai potensi pelayanan yang disediakan
oleh perusahaan koperasi dalam menunjang kepentingannya.
Partisipasi semacam ini disebut partisipasi insentif. Para anggota
akan terus mempertahankan keanggotaannya dan terus mengadakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
transasksi dengan perusahaan koperasi apabila mereka memperoleh
manfaat, artinya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya,
yaitu memperoleh barang dan jasa yang harganya, mutu, dan syarat-
syaratnya lebih menguntungkan daripada yang diperoleh dari pihak
lain yang bukan koperasi. Para anggota harus ikut serta membiayai
perusahaan koperasi yang diperlukan untuk menunjang usaha dan
rumah tangga para anggotanya secara efisien sesuai dengan
kebutuhan dan tujuannya. Di samping itu, mereka harus memiliki
hak, kemungkinan bertindak, motivasi dan kesanggupan
berpartisipasi dalam menentukan tujuan, mengambil keputusan, dan
pengawasan terhadap usaha-usaha koperasi.
3. Upaya Meningkatkan Partisipasi Anggota
Dalam buku saku Koperasi (2010) yang ditulis oleh Deputi
Pengembangan SDM terdapat berbagai cara untuk dapat meningkatkan
partisipasi anggota baik menggunakan pendekatan materi maupun non
materi. Pendekatan materi yang dimaksud adalah memberikan komisi
dan insentif, pemberian bonus, maupun pemberian tunjangan atas
aktivitas keterlibatan anggota berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan
organisasi maupun layanan barang/jasa yang disediakan koperasi.
Selanjutnya pendekatan non materi yaitu memberikan motivasi kepada
semua komponen, dengan jalan mengikutsertakan seluruh anggota
dalam proses pengambilan keputusan secara bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan tentang
indikator untuk mengukur partisipasi anggota, yaitu:
a. Partisipasi dalam pengambilan keputusan dalam rapat anggota
(kehadiran, keaktifan, dan penyampain atau mengemukakan
pendapat, saran, ide, gagasan, kritik bagi koperasi).
b. Partisipasi dalam kontribusi modal (dalam berbagai jenis
simpanan, simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan
sukarela/manasuka, jumlah dan frekuensi menyimpan simpanan,
penyertaan modal).
c. Partisipasi dalam pemanfaatan pelayanan (dalam berbagai jenis
unit usaha, jumlah dan frekuensi pemanfaatan layanan dari setiap
unit usaha koperasi, besaran transaksi berdasarkan waktu dan unit
usaha yang dimanfaatkan, besaran pembelian atau penjualan
barang maupu jasa yang dimanfaatkan, cara pembayaran atau cara
pengambilan, bentuk transaksi, waktu layanan).
d. Partisipasi dalam pengawasan koperasi (dalam menyampaikan
kritik, tata cara penyampaian kritik, ikut serta melakukan
pengawasan jalannya organisasi dan usaha koperasi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Anggota (Siswa) Dalam
Berkoperasi
1. Pengetahuan Anggota Tentang Koperasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 1121)
“Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan
hal (mata pelajaran)”. Dalam hal ini, segala sesuatu yang diketahui
oleh siswa adalah pengetahuan tentang koperasi.
Anggota yang memiliki pengetahuan cukup mengenai koperasi
dan gerak langkahnya, manfaat berkoperasi, tujuan koperasi sehingga
anggota ikhlas melaksanakan kewajiban serta haknya untuk melakukan
berbagai upaya untuk mengembangkan koperasi. Pemahaman anggota
tersebut diharapkan dapat meningkatkan keaktifan anggota, sehingga
anggota bersama-sama akan dapat memanfaatkan koperasi untuk
meningkatkan kesejahteraan bersama (Widiyanti, 1999: 53).
Widiyanti (1999: 72) juga menjelaskan bahwa Koperasi sering
diartikan sebagai perkumpulan orang-orang yang secara sukarela
mempersatukan diri untuk memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya
dengan menyelenggarakan usaha bersama melalui pembentukan suatu
perkumpulan yang diawasi secara demokratis.
Dari pengertian tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa
Koperasi itu mempunyai 2 (dua) aspek utama, aspek perkumpulan
orang-orang yang tergabung di dalam Koperasi adalah mereka yang
tentunya sudah memahami benar arti dan tujuan Koperasi serta asas
dan sendi dasarnya. Sebagai anggota Koperasi, harus memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
kesadaran bahwa bukan kepentingan diri pribadi yang diutamakan,
melainkan kepentingan bersama. Kemudian apabila dilihat dari aspek
usahanya, maka pengelolaan usaha Koperasi pada prinsipnya tidak
berbeda dengan usaha bukan koperasi, yaitu harus efisien dan lugas
serta dilandasi dengan hukum-hukum ekonomi. Dengan kata lain usaha
Koperasi harus dikelola secara professional.
Dari uraian tersebut di atas, maka tingkat partisipasi berkoperasi
dapat dipengaruhi oleh pengetahuan berkoperasi para anggotanya. Hal
ini hanya mungkin dicapai melalui pendidikan anggota. Pembinaan
pengetahuan koperasi dapat dilakukan dengan materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru dan program penyuluhan tentang koperasi yang
diadakan oleh sekolah. Sehingga tolak ukur untuk mengetahui seberapa
jauh pengetahuan siswa tentang koperasi yaitu sebagai anggota dan
pengurus harus mengetahui tentang koperasi. Antara lain, siswa harus
mengetahui tentang arti, tujuan dan asas koperasi, landasan dan tujuan
koperasi, fungsi dan peran serta prinsip koperasi, organisasi koperasi
(permodalan dan perangkat koperasi), hak dan kewajiban anggota, arti
dan fungsi koperasi sekolah, tujuan dan ciri koperasi sekolah, lapangan
usaha dan pelaksanan harian koperasi sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Persepsi Anggota Terhadap Pelayanan koperasi
a. Pengertian persepsi
Presepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami
oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkunganya,
baik lewat perasaan, penglihatan, dan penciuman
Pengertian tentang persepsi menurut Chaplin (2002) yang dikutip
oleh Desmita (2005: 108) yaitu : “Persepsi adalah proses
mengetahui objek dan kejadian objek dengan bantuan indera”.
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses
penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh
individu melalui alat indera atau disebut juga proses sensoris
(Walgito, 2004: 87).
Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah pandangan
seseorang tentang objek karena diterimanya stimulus melalui alat
inderanya. Oleh karena itu, pelayanan yang baik dari koperasi, akan
meningkatkan anggota untuk berpartisipasi secara aktif. Demikian
pula koperasi sekolah bisa diterima oleh anggota karena adanya
pelayanan yang diberikan sesuai dengan bentuk dan kebutuhan yang
diberikan oleh koperasi sehingga dapat meningkatkan partisipasi
anggota. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi persepsi anggota
tentang pelayanan, maka ditarik benang merah tentang tolak ukur
dalam mengukur persepsi anggota tentang pelayanan koperasi
adalah: kesesuaian pemenuhan kebutuhan anggota, sarana prasarana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
yang baik (keadaan fisik ruang dan gedung koperasi), harga dan
kualitas barang serta jasa yang diberikan, kemanfaatan pelayanan
usaha koperasi yang diterima, sikap pengurus (keramahan,
kesopanan, sikap adil tak tidak pilih kasih pada pelanggan) serta
sarana komunikasi yang dimiliki oleh penyedia layanan (informasi
promosi barang), pelayanan dengan segera, akurat, dan memuaskan.
3. Motivasi Berkoperasi
a. Pengertian Motivasi
Di kalangan para ahli muncul berbagai pendapat tentang
motivasi. Masing-masing ahli memberikan pengertian tentang
motivasi dengan titik berat yang berbeda-beda, sesuai dengan hasil
penelitian yang mereka peroleh.
Menurut Moenir (2010: 136) motivasi adalah rangsangan
dari luar dalam bentuk benda atau bukan benda yang dapat
menumbuhkan dorongan pada orang untuk memiliki, menikmati,
menguasai atau mencapai benda/bukan benda tersebut.
Menurut Robert L Mathis dan John H. Jackson (1979: 48),
motivasi asal kata motif adalah suatu kehendak atau keinginan yang
timbul dalam diri seseorang yang menyebabkan orang itu berbuat (
Moenir, 2010: 136).
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2005: 95) motivasi adalah
pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
seseorang, agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan
terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai
kepuasan.
Berkoperasi adalah bekerjasama untuk mewujudkan suatu
tujuan. Dengan demikian yang dimaksud dengan motivasi
berkoperasi adalah daya penggerak, pendorong, kekuatan atau
potensi yang ada dalam diri seseorang yang menyebabkan ia
mempunyai kecenderungan untuk bekerjasama dalam koperasi
dengan cara melibatkan dirinya masuk menjadi anggota koperasi
yang didasarkan pada kebutuhannya serta untuk mencapai tujuan
tertentu. Anggota dikatakan memiliki motivasi berkoperasi apabila
ada dorongan dan keinginan yang timbul dari dirinya untuk menjadi
anggota koperasi dalam upaya memenuhi kebutuhannya sesuai
tujuan yang ingin dicapai. Seseorang mempunyai kecenderungan
untuk berkoperasi dapat juga dilihat dari kesadaran dalam
berkoperasi, manfaat yang diperoleh dalam berkoperasi, sikap dan
usaha yang positif terhadap koperasi, dan kebutuhan dalam
berkoperasi dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.
Menurut Hendar (2010: 153) motivasi anggota merupakan
faktor yang sangat penting diperhatikan oleh manajemen koperasi,
karena keberhasilan motivasi akan dapat:
1) Meningkatkan moral dan kepuasan kerja anggota.
2) Meningkatkan produktivitas kerja anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3) Mempertahankan kestabilan jumlah anggota.
4) Meningkatkan kedisiplinan anggota.
5) Menciptakan suasana dan hubungan yang baik antara anggota dan
pihak manajemen koperasi.
6) Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi anggota.
7) Meningkatkan kesejahteraan anggota.
8) Meningkatkan tanggung jawab anggota atas kewajiban-
kewajibannya.
Motivasi adalah sebuah proses. Proses motivasi dimulai
dari pengenalan akan kebutuhan anggota yang tidak terpenuhi.
Kebutuhan yang belum terpenuhi membangkitkan seorang anggota
untuk mencari jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan
melakukan kegiatan yang berorientasi pada tujuan.
Dari uraian tersebut di atas, maka tingkat partisipasi
berkoperasi dapat dipengaruhi oleh motivasi penghayatan dan
kesadaran berkoperasi para anggotanya. Dan hal ini hanya mungkin
dicapai dengan tingkat motivasi yang tinggi anggota dalam
berkoperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
D. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian penulis yaitu :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Variabel Metode
dan Alat
Analisis
Kesimpulan
Sunarti
(2007)
Pengaruh Persepsi
Anggota Tentang
Pelayanan Koperasi dan
Pengetahuan
Perkoperasian Anggota
Terhadap Partisipasi
Anggota di KUD
Godean Kecamatan
Godean Kabupaten
Sleman
Partisipasi
anggota (Y)
Presepsi
anggota
tentang
pelayanan
koperasi (X1)
Pengetahuan
perkoperasian
anggota (X2)
Ex-post
facto
Regresi
Berdasarkan hasil
pengujian hipotesis
penyumbang terbesar
dalam partisipasi
anggota adalah Presepsi
anggota tentang
pelayanan koperasi
,memberikan
sumbangan efektif
sebesar 31%.
Berdasarkan pengujian
hipotesis bahwa
Pengetahuan
perkoperasian anggota
hanya memberikan
sumbangan efektif
sebesar 7,6% terhadap
partisipasi anggota.
Cholif
Hendratno
(2010)
Pengaruh Persepsi
Anggota Tentang
Pelayanan Koperasi dan
Motivasi Berkoperasi
Terhadap Partisipasi
Anggota di Primkoppol
Resor Klaten
Partisipasi
anggota (Y)
Presepsi
anggota
tentang
pelayanan
koperasi (X1)
Motivasi
berkoperasi
(X2)
Ex-post
facto
Regresi
Berdasarkan hasil
pengujian hipotesis
penyumbang terbesar
dalam partisipasi
anggota adalah ,
motivasi berkoperasi
memberikan
sumbangan efektif
sebesar 49,48%.
Berdasarkan pengujian
hipotesis bahwa
Presepsi anggota
tentang pelayanan
koperasi hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
E. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Pengetahuan Anggota Tentang Koperasi Terhadap
Partisipasi Berkoperasi
Pengetahuan tentang koperasi adalah segala sesuatu yang
diketahuai siswa tentang koperasi yang meliputi arti, tujuan dan asas
koperasi, landasan dan tujuan koperasi, fungsi dan peran serta prinsip
koperasi, organisasi koperasi (permodalan dan perangkat koperasi), hak
dan kewajiban anggota, arti dan fungsi koperasi sekolah, tujuan dan ciri
koperasi sekolah, lapangan usaha dan pelaksana harian koperasi sekolah.
memberikan
sumbangan efektif
sebesar 5,82% terhadap
partisipasi anggota.
Tutik
Widiastuti
(2013)
Kontribusi Status Sosial
Ekonomi Anggota,
Layanan Prima, dan
Lama Bergabung
Menjdi Anggota
Terhadap Partisipasi
Anggota di Koperasi
Sami Aji Kecamatan
Subah, Kabupaten
Batang, Jawa Tengah
Partisipasi
anggota (Y)
Status sosial
ekonomi
anggota (X1)
Layanan prima
(X2)
Lama
bergabung
menjadi
anggota (X3)
Ex-post
facto
Regresi
Berdasarkan hasil
pengujian hipotesis
penyumbang terbesar
dalam partisipasi
anggota adalah Status
sosial ekonomi anggota
memberikan kontribusi
sebesar 21,41%.
Berdasarkan pengujian
hipotesis bahwa
Layanan prima
memberikan
kontribusi sebesar
19,13% terhadap
partisipasi anggota.
Berdasarkan pengujian
hipotesis bahwa lama
bergabung menjadi
anggota tidak ada
kontribusi terhadap
partisipasi anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Pengetahuan siswa tentang koperasi dan koperasi sekolah tersebut
sangat menentukan besarnya partisipasi siswa untuk berkoperasi. Semakin
tinggi pengetahuan siswa tentang koperasi maka akan semakin tinggi pula
atau besar pula kontribusi atau partisipasi siswa dalam berkoperasi.
Seseorang akan semakin mau terlibat dalam koperasi jika ia mengetahui
seluk beluk koperasi itu seperti apa. Maka dari itu, pengetahuan tentang
koperasi sangat penting dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam
koperasi.
2. Pengaruh Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi Terhadap
Partisipasi Berkoperasi
Persepsi anggota tentang pelayanan koperasi dapat diartikan
sebagai informasi atau pandangan yang didapat oleh anggota dengan alat
inderanya tentang jasa yang diberikan oleh koperasi dalam memenuhi
kebutuhan anggotanya. Pelayanan koperasi yang sesuai dengan kebutuhan
anggota akan menumbuhkan persepsi yang positif dari anggota kepada
koperasi. Semakin positif persepsi anggota tentang koperasi, maka akan
semakin tinggi pula partisipasi anggota dalam koperasi. Faktor-faktor dari
kualitas pelayanan adalah kesesuaian pemenuhan kebutuhan anggota,
sarana prasarana yang baik, harga dan kualitas barang serta jasa yang
diberikan, kemanfaatan pelayanan usaha koperasi yang diterima,
kenyamanan, dan sikap pengurus (keramahan, kesopanan, sikap adil tak
tidak pilih kasih pada pelanggan) serta sarana komunikasi yang dimiliki
oleh penyedia layanan, pelayanan dengan segera, akurat, dan memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3. Pengaruh Motivasi Berkoperasi Terhadap Partisipasi Berkoperasi
Motivasi adalah suatu keadaan yang mendorong seseorang untuk
melakukan atau berbuat sesuatu dalam memenuhi kebutuhannya.
Sedangkan berkoperasi adalah berusaha atau bekerja sama dalam koperasi.
Jadi, motivasi berkoperasi dapat diartikan oleh peneliti adalah daya
penggerak, pendorong, kekuatan ataupun potensi yang ada dalam diri
seseorang yang menyebabkan ia mempunyai kecenderungan untuk
bekerjasama dalam usaha koperasi. Motivasi sangat penting dalam
menentukan tinggi rendahnya partisipasi siswa dalam berkoperasi.
Semakin tinggi motivasi siswa untuk ikut serta dalam koperasi maka
semakin tinggi pula partisipasi siswa dalam berkoperasi. Semakin
terdorong siswa untuk berkoperasi maka semakin tinggi tingkat
keikutsertaan dan kontribusi siswa dalam koperasi. Seperti kontribusi
sebagai pelanggan/pengguna jasa koperasi, sebagai anggota atau pengurus,
memberikan saran dan kritik pada koperasi, semakin tinggi penggunaan
jasa koperasi entah itu dalam membeli peralatan sekolah dan makanan
yang disediakan koperasi sekolah.
Gambar 1 : Paradigma Penelitian
X1
X2 Y
X3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Keterangan :
Y : Partisipasi berkoprasi
X1 : Pengetahuan anggota tentang koperasi
X2 : Presepsi anggota tentang pelayanan koperasi
X3 : Motivasi berkoperasi
F. Hipotesis Penelitian
1. Ada pengaruh positif signifikan pengetahuan anggota tentang koperasi
terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta.
2. Ada pengaruh positif signifikan persepsi anggota tentang pelayanan
koperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak,
Sleman, Yogyakarta.
3. Ada pengaruh positif signifikan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi
berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
4. Ada pengaruh positif signifikan pengetahuan anggota tentang koperasi,
persepsi siswa tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi
terhadap partisipasi berkoperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak,
Sleman, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Ex-post facto. Menurut
Arikunto (2010 : 17) “Penelitian ex-post facto adalah model penelitian tentang
variabel yang kejadiannya sudah terjadi sebelum penelitian dilaksanakan”.
Berdasarkan eksplanasinya (tingkat penjelasan kedudukan variabelnya).
Penelitian ini untuk mencari pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Pengetahuan Anggota
Tentang Koperasi, Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi dan
Motivasi Berkoperasi terhadap Partisipasi Berkoperasi Siswa SMA Negeri 1
Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Data yang terkumpul berupa angka-angka
maka analisis yang digunakan adalah analsis kuantitatif.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak,
Sleman, Yogyakarta. Alasan memilih lokasi ini di dasarkan pada
pertimbangan yaitu koperasi di SMA Negeri 1 Ngemplak pengurus
dikelola sendiri oleh siswa dan jumlah anggotanya cukup banyak telah
memenuhi syarat sebagai koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Waktu
Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2015
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah para anggota koperasi sekolah SMA Negeri 1
Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pengetahuan anggota tentang koperasi, presepsi
anggota terhadap pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh subjek penelitian (Arikunto, 2010:173). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh anggota kopersi sekolah di SMA
Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta yang terdiri dari Kelas X, XI dan
XII. Yang berjumlah 373 orang. Karena secara otomatis seluruh siswa
menjadi anggota koperasi sekolah.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2004:73). Penentuan ukuran sampel dalam
penelitian ini mengacu pada Pengambilan sampel berdasarkan pada rumus
Slovin yaitu dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel dari populasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dengan tingkat kesalahan sebesar 5% dan mempunyai tingkat kepercayaan
sebesar 95%.
Rumus Slovin:
1+Ne²
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
Ne2
= nilai kritis ( batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran
ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel).
Dalam penelitian ini nilai e adalah 10% dengan taraf kepercayaan
90%, Karena penelitian ini merupakan penelitian sosial, bukan penelitian
eksak jadi persen kelonggaran ketidakpercayaan 10% dan tingkat
kepercayaan 90% sesudah memenuhi dalam pengambilan sampel.
Sehingga dari populasi di atas dapat dihitung :
1+373.0,1²
n = 78,8583 dibulatkan menjadi 79
Dari perhitugan dengan menggunakan rumus Slovin, maka sampel dalam
penelitian ini sebanyak 79 anggota koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
E. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan accidental
sampling. Menurut Sutrisno Hadi (1992: 46) accidental sampling merupakan
teknik pengambilan samel yang dilakukan terhadap responden yang secara
kebetulan ditemui pada objek ketika observasi berlangsung.
Tabel 3.1
Populasi dan Sampel
Populasi 373
Sampel 79
F. Data yang Dicari
1. Data Primer
Dalam penelitian ini data primer yang digunakan meliputi data dari
responden dalam bentuk kuesioner yaitu mengenai :
1) Pengetahuan tentang koperasi
2) Presepsi terhadap pelayanan koperasi
3) Motivasi berkoperasi
4) Partisipasi berkoperasi
2. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data dari
pengurus koperasi mengenai profil koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
G. Variabel dan Definisi Operasional
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono,
2009: 38). Penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu:
1. Variabel (Y) adalah variabel endogen atau sering juga disebut variabel
terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
partisipasi berkoperasi (Y).
Partisipasi berkoperasi (Y) adalah keterlibatan anggota koperasi dalam
kegiatan-kegiatan koperasi dan dari partisipasi dalam pengambilan
keputusan dalam rapat anggota. Indikatornya yaitu :
a. (kehadiran, keaktifan, dan penyampaian/mengemukakan
pendapat/saran/ide/gagasan/kritik bagi koperasi).
b. partisipasi dalam kontribusi modal (kesediaan membayar simpanan
pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela).
c. partisipasi dalam pemanfaatan pelayanan (kesediaan menjadi
pelanggan koperasi).
d. partisipasi dalam pengawasan koperasi (memberikan kritik dan saran,
kesediaan mengawasi jalannya usaha koperasi).
2. Variabel (X) adalah variabel eksogen atau bebas yaitu variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependent (variabel terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
pengetahuan anggota tentang koperasi (X1), persepsi anggota tentang
pelayanan koperasi (X2), motivasi berkoperasi (X3).
a. Pengetahuan anggota tentang koperasi (X1) adalah segala sesuatu
yang diketahui anggota berkenaan dengan koperasi. Indikatornya
yaitu:
1) Arti, tujuan dan asas koperasi
2) Landasan dan tujuan koperasi
3) Fungsi dan peran serta prinsip koperasi
4) Organisasi koperasi (permodalan dan perangkat koperasi, shu)
5) Hak dan kewajiban anggota.
6) Arti dan fungsi koperasi sekolah, tujuan dan ciri koperasi sekolah
b. Persepsi anggota tentang pelayanan koperasi (X2) adalah penilaian
atau pandangan anggota terhadap koperasi. Indikatornya yaitu:
1) Kesesuaian pemenuhan kebutuhan anggota
2) Sarana prasarana yang baik (keadaan fisik ruang dan gedung
koperasi)
3) Harga dan kualitas barang serta jasa yang diberikan, manfaat
pelayanan usaha koperasi yang diterima
4) Sikap pengurus (keramahan, kesopanan, sikap adil tak tidak pilih
kasih pada pelanggan)
5) Sarana komunikasi yang dimiliki oleh penyedia layanan
(informasi promosi barang), pelayanan dengan segera, akurat, dan
memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
c. Motivasi berkoperasi (X3) adalah daya penggerak, pendorong,
kekuatan ataupun potensi yang ada dalam diri seseorang yang
menyebabkan ia mempunyai kecenderungan untuk bekerjasama
dalam usaha koperasi. Indikatornya yaitu:
1) Dilihat keinginan yang kuat untuk menjadi anggota atau pengurus
koperasi
2) Kesadaran dalam berkoperasi
3) Manfaat yang diperoleh dalam berkoperasi
4) Sikap dan usaha yang positif terhadap koperasi
5) Kebutuhan dalam berkoperasi dalam rangka mencapai tujuan yang
diharapkan.
H. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:194) “Kuesioner adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia
ketahui”. Kuesioner dipakai untuk menyebut metode maupun instrumen.
Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen yang
dipakai adalah angket atau kuesioner. Metode angket ini dipergunakan
untuk memperoleh data tentang persepsi anggota tentang pelayanan
koperasi, motivasi berkoperasi, dan partisipasi berkoperasi. instrumen
angket ,Pengukuran koesioner ini menggunakan skala likert alternatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
jawaban positif antara lain : SS = 5, S = 4, R= 3,TS = 2, STS = 1.
Sedangkan skor untuk jawaban negatif antara lain : SS = 1, S = 2, R= 3,TS
= 4, STS = 5 (Sugiyono,2004 : 87).
2. Tes
Tes ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa SMA
Negeri 1 Ngemplak menguasai pengetahuan tentang koperasi. Penyusunan
pengetahuan koperasi ini berbentuk test objektif tipe Benar-Salah dengan
menyediakan dua pilihan. Alasan hanya menyediakan dua pilihan yaitu
Benar atau Salah pada instrument ini didasarkan pada asumsi
bahwameskipun mudah untuk mendapatkan tentang pengetahuan koperasi
tetapi namun tidak banyak anggota koperasi yang tertarik untuk
membacanya. Pertanyaan yang disusun di mana jawaban yang benar diberi
nilai 1 dan yang salah akan diberi nilai 0.
I. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen yang dipergunakan
untuk mengungkapkan data dalam penelitian ini adalah angket dan tes.
Untuk mempermudah dan memperjelas penyusunan instrumen (angket dan
tes), maka terlebih dahulu peneliti menyusun kisi-kisi instrumen. Adapun kisi-
kisi instrumen yang akan disusun antara lain mengenai pengetahuan anggota
tentang koperasi, motivasi berkoperasi, persepsi anggota tentang pelayanan
koperasi, dan partisipasi berkoperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Pengetahuan Anggota
Tentang Koperasi
No. Variabel Indikator Jumlah
Butir No butir soal
1 Pengetahuan
anggota
tentang
koperasi
a. Arti, tujuan, dan asas
koperasi sekolah
b. Landasan koperasi sekolah
c. Fungsi dan peran serta
prinsip koperasi sekolah
d. Organisasi koperasi
(modal koperasi, alat
kelengkapan organisasi
koperasi, SHU)
e. Hak dan kewajiban
anggota
5
3
3
4
5
1,2,3,4,5
6,7,8
9,19,17
10,11,15,18
12,13,14,16,
20
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Persepsi Anggota
Tentang Pelayanan Koperasi
No. Variabel Indikator Jumlah
Butir
No butir
soal
2 Persepsi
anggota
tentang
pelayanan
koperasi
a. Kesesuaian penyediaan
pemenuhan barang
kebutuhan
b. Harga serta kualitas barang
serta jasa yang disediakan
koperasi
c. Keadaan fisik tata ruang dan
gedung koperasi
d. Pelayanan dengan akurat, dan
memuaskan
e. Manfaat pelayanan koperasi
yang dirasakan oleh anggota
f. Sikap pengurus terhadap
pelanggan atau anggota
(keramahan dan kesopanan)
serta perlakuan adil pengurus
saat melayani anggota)
g. Sarana komunikasi yang
dimiliki oleh penyedia
2
3
3
3
1
2
1
1,2
3,4,5
6,7,8
9,10,11
12
13,14
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
layanan (Informasi promosi
barang)
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Motivasi berkoperasi
No Variabel Indikator Jumlah
Butir
No butir
soal
3 Motivasi
berkoperasi
a. Kesadaran dalam
berkoperasi
b. Manfaat berkoperasi
c. Sikap dan usaha positif
terhadap koperasi
d. Tujuan yang diharapkan
dalam berkoperasi
e. Keinginan/dorongan yang
kuat dan kegairahan menjadi
anggota atau pengurus
3
3
1
3
1
1,2,5
3,4,6
7
8,9
10
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Partisipasi Berkoperasi
No Variabel Indikator
Jumlah
Butir
No butir
soal
4 Partisipasi
berkoperasi
a. Partisipasi dalam pengambilan
keputusan dalam rapat anggota
(kehadiran, keaktifan, dan
penyampain/mengemukakan
pendapat/saran/ide/gagasan/kri
tik bagi koperasi)
b. Partisipasi dalam kontribusi
modal (kesediaan membayar
simpanan: simpanan pokok,
simpanan wajib, simpanan
sukarela)
c. Partisipasi dalam pemanfaatan
pelayanan (kesediaan menjadi
pelanggan koperasi)
d. Partisipasi dalam pengawasan
koperasi (memberikan kritik
dan saran, kesediaan
mengawasi jalannya usaha
koperasi)
4
1
2
3
1,2,3,4
5
6,7
8,9,10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Agar data yang diperoleh berwujud kuantitatif maka jawaban setiap butir
soal diberi skor. Adapun skor untuk instrumen soal tes, jawaban benar diberi
skor 1 dan salah 0. Sedangakan untuk instrumen angket, alternatif jawaban
positif antara lain : SS = 5, S = 4, R= 3,TS = 2, STS = 1. Sedangkan skor
untuk jawaban negatif antara lain : SS = 1, S = 2, R= 3,TS = 4, STS = 5.
J. Analisis Instrumen Penelitian
Sebelum kuesioner ini digunakan dalam penelitian sesungguhnya,
kuesioner diujicobakan terlebih dahulu. Uji coba instrumen ini dimaksudkan
untuk mengetahui apakah instrumen yang disusun benar-benar merupakan
instrumen yang baik. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan
penting yaitu valid dan reliabel. Responden yang digunakan sebagai uji coba
diambil 30 orang dari populasi.
1. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2009:267) “Validitas adalah derajat ketepatan
antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat
dilaporkan oleh peneliti”. Dengan demikian data yang valid adalah daya
“yang tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data
yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Uji validitas instrumen
dengan rumus korelasi product moment dari Pearson yaitu (Suharsimi
Arikunto, 2010:213) :
Rxy =
( )( )
√* ( ) +* ( ) +
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara X dan Y
N = jumlah subjek/responden
∑X = jumlah skor X
∑X2 = jumlah kuadrat skor Y
∑Y = jumlah skor Y
∑Y2 = jumlah kuadrat skor Y
∑XY = jumlah perkalian X dan Y
Kemudian rxy dikonsultasikan dengan harga r pada tabel. Menurut
Masrun (1979) yang dikutip Sugiyono (2009: 133) jika harga rxy yang
diperoleh dari hasil perhitungan lebih tinggi atau sama dengan 0,3 pada
taraf signifikansi 5% maka butir item tersebut valid, sebaliknya jika r
hitung lebih kecil atau sama dengan 0,3 maka butir item tersebut tidak
valid. Untuk mempermudah peneliti dalam menghitung validitas, maka
peneliti menggunakan bantuan program SPSS.
Tabel 3.6
Hasil Pengukuran Validitas Pengetahuan Anggota Koperasi
No r hitung r tabel Keterangan
1 0,441
0,361 Valid
2 0,438
0,361 Valid
3 0,396 0,361 Valid
4 0,010 0,361 Tidak valid
5 0,476 0,361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
6 0,418 0,361 Valid
7 0,402 0,361 Valid
8 0,438 0,361 Valid
9 0,475 0,361 Valid
10 0,022 0,361 Tidak valid
11 0,397 0,361 Valid
12 0,441 0,361 Valid
13 0,389 0,361 Valid
14 0,084 0,361 Tidak valid
15 0,396 0,361 Valid
16 0,549 0,361 Valid
17 0,424 0,361 Valid
18 0,429 0,361 Valid
19 0,391 0,361 Valid
20 0,441 0,361 Valid
Sumber : Data Primer, diolah, 2015
Dari hasil pengujian validitas pengetahuan anggota koperasi diperoleh r
hitung > r tabel dari item no 1-20, dengan demikian terdapat 17 item yang dikatakan
valid dan 3 item yang tidak valid yaitu pada no 4, 10, dan 14. Dari 3 item yang
tidak valid tersebut dinyatakan gugur dan tidak digunakan dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Tabel 3.7
Hasil Pengukuran Validitas Persepsi Anggota tentang Pelayanan Koperasi
No r hitung r tabel Keterangan
1 0,475 0,361 Valid
2 0,584 0,361 Valid
3 0,027 0,361 Tidak valid
4 0,470 0,361 Valid
5 0,434 0,361 Valid
6 0,417 0,361 Valid
7 0,432 0,361 Valid
8 0,425 0,361 Valid
9 0,449 0,361 Valid
10 0,441 0,361 Valid
11 0,037 0,361 Tidak valid
12 0,455 0,361 Valid
13 0,431 0,361 Valid
14 0,529 0,361 Valid
15 0,406 0,361 Valid
Sumber : Data Primer, diolah, 2015
Dari hasil pengujian validitas presepsi anggota terhadap pelayanan
koperasi diperoleh r hitung > r tabel dari item no 1-15, dengan demikian terdapat 13
item dikatakan valid dan 2 item yang tidak valid yaitu pada no 3 dan 11. Dari 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
item yang tidak valid tersebut dinyatakan gugur dan tidak digunakan dalam
penelitian
Tabel 3.8
Hasil Pengukuran Validitas Motivasi Berkoperasi
No r hitung r tabel Keterangan
1 0,490 0,361 Valid
2 0,400 0,361 Valid
3 0,475 0,361 Valid
4 0,834 0,361 Valid
5 0,396 0,361 Valid
6 0,440 0,361 Valid
7 0,407 0,361 Valid
8 0,661 0,361 Valid
9 0,414 0,361 Valid
10 0,484 0,361 Valid
Sumber : Data Primer, diolah, 2015
Dari hasil pengujian validitas motivasi berkoperasi diperoleh r hitung > r tabel
dari item no 1-10, dengan demikian semua item dikatakan valid.
Tabel 3.9
Hasil Pengukuran Validitas Partisipasi Anggota Koperasi
No r hitung r tabel Keterangan
1 0,428 0,361 Valid
2 0,466 0,361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3 0,112 0,361 Tidak valid
4 0,802 0,361 Valid
5 0,404 0,361 Valid
6 0,455 0,361 Valid
7 0,404 0,361 Valid
8 0,631 0,361 Valid
9 0,385 0,361 Valid
10 0,402 0,361 Valid
Sumber : Data Primer, diolah, 2015
Dari hasil pengujian validitas partisipasi anggota koperasi diperoleh r hitung
> r tabel dari item no 1-10, dengan demikian terdapat 9 item dikatakan valid dan 1
item yang tidak valid yaitu pada no 3 . Dari 1 item yang tidak valid tersebut
dinyatakan gugur dan tidak digunakan dalam penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik. (Arikunto, 2010 : 221).
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bbila digunakan beberapa
kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.
a. Untuk menguji reliabilitas instrumen tes maka digunakan rumus
Spearman-Brown karena tes memiliki skor 1 dan 0, rumusnya yaitu:
r11 =
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
r1/21/2 = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua
belahan instrument
(Sumber: Arikunto, 2010 : 224)
b. Untuk menguji reliabilitas instrumen angket digunakan teknik Alpha
Cronbach karena rumus Alpha Cronbach ini digunakan untuk mencari
reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, yaitu:
r11 = [
( )] [
]
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
K = banyaknya butir pertanyaan atau soal
∑ b2 = jumlah varian butir
2
t = varian total
(Sumber: Arikunto, 2007:180)
Dalam pengujian reliabilitas peneliti menggunakan bantuan
program SPSS, setelah didapat r hitung kemudian hasilnya diinterpretasikan
berdasarkan pedoman yaitu : apabila r hitung lebih besar dari 0,60 maka
instrumen tersebut dikatakan reliabel. Namun sebaliknya, apabila r hitung
kurang dari 0,60 maka instrumen tersebut tidak reliabel. (Nurgiyantoro,
dkk, 2009:354).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Tabel 3.10
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Uji Reliabilitas Hasil Keterangan
Pengetahuan Anggota
Koperasi
Spearman-Brown 0,787 reliabel
Presepsi Anggota Terhadap
Pelayanan Koperasi
Cronbach Alpha 0,779 reliabel
Motivasi Berkoperasi Cronbach Alpha 0,811 reliabel
Partisipasi Berkoperasi Cronbach Alpha 0,769 reliabel
Sumber : Data Primer, diolah, 2015
Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas di atas, dapat dilihat bahwa
koefisien semua variabel diatas 0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
instrument yang digunakan dalam penelitian ini reliabel.
Dari hasil uji validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan , maka
dapat disimpulkan bahwa kuesioner sudah layak digunakan sebagai
instrument penelitian.
K. Tehnik Analisis Data
Pengujian persyaratan analisis sebelum analisis data . uji persyaratan analisis
meliputi uji normalitas, uji linearitas, dan uji asumsi klasik yaitu
multikolinearitas dan heterokedastisitas. Hal ini dilakukan untuk memenuhi
persyaratan data dengan menggunakan regresi berganda.
1. Uji Prasyarat Analisis Regresi
a) Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan dengan uji kolmogorov- smirnov yaitu
tingkat kesesuaian antara distribusi sampel (skor observasi) dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
distribusi teoritisnya. Uji ini menentukan apakah skor dalam sampel
berasal dari populasi yang memiliki distribusi teoritis. Secara singkat uji
kolgomorov-smirnov mencakup perhitungan distribusi frekuensi kumula
tif yang terjadi di bawah distribusi teoritisnya, serta membandingkanya
dengan distribusi frekuensi kumulatif hasil observasi.
Adapunrumus Uji Kolgomorov-Smirnov untuk uji normalitas sebagai
berikut (Ghozali, 2002 : 36)
D = Maximum F0 (Xi) – SN) Xi)
Keterangan:
D : Deviasi maximum
F0 : Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan
SN : Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
Pengujian ini dengan dua pihak dengan kesalahan α = 5% pedoman
pengambilan keputusan (Ghozali, 2002 : 37) adalah :
a. Nilai signifikan atau probabilita < 0,05, maka distribusi adalah tidak
normal.
b. Nilai signifikan atau probabilita > 0,05, maka distribusi adalah
normal.
b) Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat, uji linieritas dilakukan dengan
menggunakan garis regresi dengan menguji nilai F. adapun rumus yang
digunakan untuk mencari nilai F sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
F =
Keterangan :
F : Harga bilangan regresi
S²TC : Tuna corak dicari dengan cara ( )
S²G : Kekeliruan dicari dengan cara ( )
Setelah diperoleh f (F hitung) kemudian dikonsultasikan dengan taraf
signifikan 5% dengan dk pembilang = (1-α), (k-2), (2-k), hipotesis
model regresi linier ditolak. Apabila F hitung kurang f (1-α), (k-2), (2-
k), maka hipotesis variabel linier.
2.Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dengan model
regresi ditemukan adanya hubungan antar variabel bebas. Untuk
mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas maka dapat digunakan
ketentuan sebagai berikut (Ghozali,2001:91)
X² = [ n-1- -
(2k+5)In D
Keterangan :
n : Banyaknya prediktor
k : Banyak variabel bebas
D : Nilai determinan korelasi
X² : Perhitungan Multikolinearitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
In : Nilai linearitas
Selanjutnya dengan bantuan SPSS 16.0 diadakan pengujian
Colenearity Statistic, maka akan diperoleh VIF (Variance Inflation
Factor) untuk mengetahui terjadi tidaknya multikolinearitas,
digunakan ketentuan sebagai berikut:
Ho : tidak terdapat hubungan antar variabel independen
Ha : terdapat hubungan antar variabel independen
Keputusan ditentukan oleh nilai VIF. Apabila nilai VIF kurang dari 10,
maka Ho diterima yang artinya tidak terdapat hubungan
multikolinearitas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskedastisitas atau terjadi Heteroskedastisitas.
Pada pengujian ini dilakukan dengan uji korelasi Spearman’s Rank
Correlation Test (Firdaus, 2004:107).
r1 =
( )
Keterangan :
r1 : Uji heteroskedastisitas
t dan t-1 :Observasi terakhir dan sebelumnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
n : Variabel
d² : Nilai determinan
selanjutnya dengan program SPSS 16.0 Untuk mengetahui ada atau
tidak nya heteroskedasitas dapat digunakan ketentuan sebagai berikut :
a. Jika probabilitas hitung > 0,05 maka tidak terjadi gejala
hetroskedasitas.
b. Jika Probabilitas Hitung < 0,05 maka terjadi gejala
hetroskedasitas.
3. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda ini digunakan menjawab rumusan
masalah pertama, kedua, dan ketiga yaitu untuk mengetahui penaruh
variabel independen (pengetahuan anggota tentang koperasi, presepsi
anggota tentang pelayanan koperasi, motivasi berkoperasi) bderpengaruh
terhadap variabel dependen (partisipasi berkoperasi), maka rumus regresi
berganda yang digunakan:
Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3
Keterangan :
Y : Partisipasi berkoperasi
X1 : Pengetahuan anggota tentang koperasi
X2 : Presepsi anggota tentang pelayanan koperasi
X3 : Motivasi berkoperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
4. Uji Hipotesis
a. Uji t
Uji t digunakan mengetahui apakah variabel-variabel independen
secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen.
Drajat signifikansi yang digunakan 0,05 atau sebesar 5%. Dalam
penelitian ini uji t digunakan untuk pengujian hipotesis, tujunya untuk
mengetahui koefisienregresi secara individual. Berikut ini:
a. Merumuskan hipotesis
a) Pengaruh pengetahuan anggota koperasi terhadap partisipasi
berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta.
Ho : βi = 0, artinya pengetahuan anggota koperasi tidak
berpengaruh positif signifikan terhadap partisipasi berkoperasi
siswa.
Ha : βi ≠ 0, artinya pengetahuan anggota koperasi berpengaruh
positif signifikan terhadap partisipasi berkoperasi siswa.
b) Pengaruh persepsi anggota tentang pelayanan koperasi
terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1
Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
Ho : βi = 0, artinya presepsi anggota tentang pelayanan
koperasi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap
partisipasi berkoperasi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Ha : βi ≠ 0, artinya presepsi anggota tentang pelayanan
koperasi berpengaruh positif signifikan terhadap partisipasi
berkoperasi siswa.
c) Pengaruh motivasi berkoperasi terhadap partisipasi
berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta.
Ho : βi = 0, artinya motivasi berkoperasi tidak berpengaruh
positif signifikan terhadap partisipasi berkoperasi siswa.
Ha : βi ≠ 0, artinya motivasi berkoperasi berpengaruh positif
signifikan terhadap partisipasi berkoperasi siswa.
b. Menentukan daerah keputusan
Untuk mengetahui kebenaran hipotesis digunakan kriteria sebagai
berikutt:
Ho diterima apabila – t (α/2;n-k) ≤ t hitung ≤ t (α/2;n-k), artinya tidak
ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Ho ditolak apabila – t (α/2;n-k) > t hitung > t (α/2;n-k), artinya ada
pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan
konsekuensi penerimaan Ha.
c. Mengambil keputusan
Nilai t tabel yang diperoleh kemudian dibandingkan nilai t hitung, jika t
hitung lebih besar dari t tabel, maka Ho ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel independent berpengaruh pada variabel
dependen. Apabila t hitung lebih kecil dari t tabel, maka Ho diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independent tidak
berpengaruh pada variabel dependen.
b. Uji F
Uji F digunakan untuk pengujian variabel secara simultan.
Pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda dapat
menggunakan uji F dengan rumus (Sudjana, 2005):
F =
( )( )
Keterangan :
F : Koefisien korelasi ganda
K : Jumlah variabel independen
N : Banyaknya anggota sampel
1) Pembuktian hipotesis ini menggunakan teknik regresi dengan
bantuan SPSS 16.0
Pengaruh pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota tentang
pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi
berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
Ho : Tidak ada pengaruh positif signifikan pengetahuan anggota
koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan
motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA
Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
Ha : Ada pengaruh positif signifikan pengetahuan anggota koperasi,
persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1
Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
2) Menentukan level of signifikan (α) = 5% dengan level of confidance
sebesar 95% dengan degree of freedom (df) = n-k
3) Menentukan daerah penerimaan dan penolakan hipotesis dengan
kriteria sebagai berikut:
Ho ditolak jika = F hitung < F table a, n-k
Ha ditolak jika = F hitung > F table a, n-k
4) Menarik kesimpulan dengan membandingkan hasil dari, kemudian
tentukan daerah penerimaan dan penolakanya. Apabila Ho ditolak
dan Ha diterima maka pengetahuan anggota koperasi, presepsi
anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi
berpengaruh positif terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA
Negeri 1 Ngemplak , Sleman, Yogyakarta.
5. Koefisien Determinasi (R²)
Harga R² atau Koefisien Determinasi dipergunakan untuk
mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variasi model
variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah diantara 0 sampai
dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel bebas
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel terikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Koperasi Sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta
Koperasi Sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta
didirikan pada tanggal 12 Juni 2013. Koperasi Sekolah di SMA Negeri 1
Ngemplak, Sleman, Yogyakarta didirikan atas prakarsa dari Kepala
Sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman Yogyakarta yaitu Basuki Jaka
Purnama M. Pd. yang menunjuk Nur Hidayat S. Pd. selaku guru ekonomi
untuk mendirikan Koperasi Sekolah. Ide untuk mendirikan Koperasi
Sekolah tersebut didukung oleh para guru dan staf di setempat dengan
harapan untuk mengembangkan bakat berkoperasi siswa, agar di kemudian
hari dapat mengembangkan koperasi sebagai soko guru perekonomian.
Maksud dan tujuan didirikan Koperasi Sekolah adalah untuk
mendidik siswa-siswa berkoperasi agar memiliki jiwa koperasi dan untuk
membentuk jiwa kewirausahaan. Selain itu, koperasi didirikan dengan
maksud agar siswa belajar untuk mengatur keuangan dan belajar mandiri
dan bertanggung jawab. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut,
siswa terjun langsung menjadi pengurus. Siswa menjadi pelaksana harian
koperasi yaitu menjaga dan mengurus segala sesuatu yang berhubungan
dengan koperasi. Koperasi buka setiap istirahat dan pulang sekolah. Sistem
jaga koperasi bergantian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Untuk ketentuan keanggotaan Koperasi Sekolah SMA Negeri 1
Ngemplak, Sleman, Yogyakarta adalah selama siswa tersebut masih
sekolah atau belajar di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta dan
membayar simpanan pokok. Sedangkan untuk permodalan Koperasi
Sekolah di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta untuk pertama
kalinya berasal dari hibah dari SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta. Pada awalnya Koperasi Sekolah tidak ada pembagian SHU
hanya modal dari simpanan pokok siswa akan dikembalikan pada saat
kenaikan kelas. Kemudian seiring berjalannya waktu, permodalan tidak
hanya berasal dari hibah SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta,
tetapi juga berasal dari simpanan pokok dan juga cadangan dari
keuntungan yang dihasilkan koperasi.
Perangkat organisasi Koperasi Sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak,
Sleman, Yogyakarta seperti perangkat pada koperasi umumnya yaitu
Rapat Anggota (RA), Pengurus, dan Pengawas. Rapat Anggota
dilaksanakan tidak hanya setahun sekali tapi dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan koperasi. Ketika ada hal atau permasalahan yang harus segera
diselesaikan maka akan langsung diadakan rapat anggota. Rapat Anggota
hanya dihadiri oleh pengurus koperasi yang berasal dari perwakilan kelas.
Di sini anggota hanya diaktifkan sebagai pelanggan saja. Sedangkan untuk
pengurus koperasi dipilih berdasarkan asas demokrasi yaitu melalui
pemilihan dari kelas ke kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Calon pengurus berasal dari kemauan diri sendiri yaitu berdasarkan
atas sukarela. Kemudian setelah ada calon pengurus baru diadakan
pemillihan untuk menjadi Ketua, Wakil Ketua, Bendara, Sektretaris, dan
pengurus lainnya. Perangkat yang ketiga adalah pengawas koperasi.
Pengawas koperasi yaitu guru ekonomi SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman
Yogyakarta. Selain menjadi pengawas koperasi, guru ekonomi juga
berperan sebagai pembina koperasi. Bentuk pengawasannya berupa
melihat keadaan koperasi entah itu persediaan barang-barang yang masih
atau tidak, mengawasi keuangan koperasi dan juga pengelolaan koperasi.
Koperasi Sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta
selama berdiri hingga sekarang mengalami pasang surut. Banyak hal yang
menjadi kendala bagi berkembangnya koperasi sekolah SMA Negeri 1
Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Kendala yang pertama berasal dari siswa.
Terkadang siswa kurang termotivasi untuk memajukan koperasi. Koperasi
terkadang terlihat tutup karena tidak ada yang jaga. Hal tersebut akan
mempengaruhi kesehatan koperasi itu sendiri. Kendala yang kedua berasal
dari guru selaku pembina dan pengurus koperasi. Karena waktu guru yang
sedikit untuk membina dan mengawasi koperasi. Guru tersita oleh waktu
mengajar yang padat sehingga kurang dalam pembinaan dan pengawasan
koperasi. Akibatnya koperasi kurang lancar aktivitas usahanya. Namun
mulai tahun 2014 kemarin, koperasi mulai berkembang kembali. Hal ini
karena pengurus koperasi memiliki dedikasi dan tanggung jawab yang
tinggi untuk memajukan koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
B. Lokasi Koperasi
Lokasi koperasi terletak di SMA Negeri 1 Ngemplak Jl. Jangkang-
Manisrenggo Km 2, Bimomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta
C. Kegiatan Usaha Koperasi
Usaha yang dilakukan koperasi sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak,
Sleman, Yogyakarta adalah:
Toko Koperasi yang hanya menyediakan peralatan sekolah berupa :
a. Buku tulis
b. Pulpen, pensil, penghapus
c. Stopmap
d. Kertas HVS
e. Kertas warna
f. Buku gambar
g. Bed pramuka dan OSIS
h. Kerudung
i. Ikat pinggang
D. Struktur Organisasi Koperasi Sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak,
Sleman, Yogyakarta
Penasihat Koperasi : Basuki Jaka Purnama, M. Pd.
Pengawas Koperasi : Nur Hidayat, S. Pd.
Pembina Koperasi : Nur Hidayat, S. Pd.
Ketua I : Heti Nur Isnaini dari XI IPS 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Ketua II : Dimas Khairullah Asmara dari XA
Sekretaris I : Vidya Windy Nurfatiar dari XI IPS 2
Sekretaris II : Ariesta Nawangsari dari XD
Bendara I : Difa Ikrima Mudzalifa dari XI IPS 2
Bendahara II : Alma Halimah Sa’adah dari XC
Koord. Humas : Mutiara Clarasati dari XI IPS 1
Sie Humas : Novia Tensiani dari XI IPS 2
Koord. Belanja : Aida Rahma Savitri dari XI IPS 2
Sie Belanja : - Nurlaila Qodriwati dari XI IPA 1
- Avintya Iska Intansari dari XI IPA 1
- Hestina Wigati dari XI IPA 2
- Hasna Syifa Yuniva dari XI IPA 2
- Ulfi Miftahuljanah dari XA
- Yuni Kurniasari dari XC
- Fauzan Adina dari XB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
L. Deskripsi Data
1. Karakteristik Responden
Data yang telah berhasil dikumpulkan dari lapangan responden
sebanyak 79 orang yang kesemuanya merupakan anggota koperasi siswa
SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Deskripsi karakteristik
responden berikut digunakan untuk memberikan gambaran umum tentang
responden dari jenis kelamin dan tingkatan kelas.
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Adapun karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat
dilihat sebagai berikut :
Tabel 5.1.
Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
1 Laki-laki 31 39%
2 Perempuan 48 61%
Jumlah 79 100%
Sumber : Data Primer, diolah 2015.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini
lebih banyak berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 48 orang
(61%), sedangkan responden laki-laki sebanyak 31 orang (39%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkatan Kelas
Adapun karakteristik responden berdasarkan tingkatan kelas dapat
dilihat sebagai berikut :
Tabel 5.2.
Tingkatan Kelas
No Kelas Frekuensi Persentase
1 XII IPA 1 4 5,06%
2 XII IPA 2 9 11,39%
3 XII IPS 1 5 6,33%
4 XII IPS 2 4 5,06%
5 XI IPA 1 6 7,59%
6 XI IPA 2 5 6,33%
7 XI IPS 1 8 10,13%
8 XI IPS 2 8 10,13%
9 X A 7 8,87%
10 X B 9 11,39%
11 X C 8 10,13%
12 X D 6 7,59%
Jumlah 79 100%
Sumber : Data Primer, diolah 2015.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden penelitian
tersebar di antara kelas X, XI, dan XII dengan rincian persebaran di
antara kelas relatif merata yang berkisar antara 5,06% - 11,39%.
2. Deskripsi Variabel
Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang
pengetahuan anggota tentang koperasi (X1), persepsi anggota tentang
pelayanan koperasi (X2), motivasi berkoperasi (X3), dan partisipasi
berkoperasi (Y). Dalam pendeskripsian ini terdapat empat kriteria penilian
jawaban responden terhadap item pertanyaan dalam instrumen
pengetahuan anggota tentang koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
koperasi, motivasi berkoperasi, dan partisipasi berkoperasi. Jawaban pada
item pertanyaan terdapat kriteria penilaian terhadap poin-poin yang ada.
a. Deskripsi Variabel Partisipasi Berkoperasi
Deskripsi data untuk variabel partisipasi berkoperasi yang diukur
dengan 9 pertanyaan dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 5.3.
Interpretasi Penilaian Partisipasi Berkoperasi
Interval Frekuensi Persentase Interpretasi
Penilaian
37 - 45 2 2,53% Sangat tinggi
30 - 36 21 26,58% Tinggi
23 - 29 50 63,30% Sedang
16 - 22 6 7,59% Rendah
9 - 15 0 0% Sangat rendah
Total 79 100%
Sumber : Data Primer, diolah 2015.
Tabel tersebut menggambarkan skor responden untuk variabel
partisipasi berkoperasi. Sebagian besar responden memiliki jumlah skor
pada kelas interval 23 - 29, yaitu sebanyak 50 orang (63,30%). Diketahui
bahwa sebagian besar responden memiliki partisipasi berkoperasi dalam
kategori sedang.
b. Deskripsi Variabel Pengetahuan Anggota tentang Koperasi
Deskripsi data untuk variabel pengetahuan anggota tentang
koperasi yang diukur dengan 17 pertanyaan dapat dilihat sebagai
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 5.4.
Hasil Rangkuman Jawaban
Item Pengetahuan Anggota tentang Koperasi
No Nilai Test Pengetahuan
Anggota Koperasi Frekuensi Persentase
1 85 3 3,80%
2 80 8 10,13%
3 75 8 10,13%
4 70 11 13,92%
5 65 18 22,78%
6 60 17 21,52%
7 55 7 8,86%
8 50 5 6,33%
9 45 2 2,53%
Jumlah 79 100%
Sumber : Data Primer, diolah 2015.
Tabel tersebut menggambarkan nilai responden untuk variabel
pengetahuan anggota. Sebagian besar responden memiliki nilai 65 yaitu
sebanyak 18 orang (22,78%). Diketahui bahwa sebagian besar responden
memiliki pengetahuan anggota tentang koperasi dalam kategori cukup.
c. Deskripsi Variabel Persepsi Anggota tentang Pelayanan Koperasi
Deskripsi data untuk variabel persepsi anggota tentang pelayanan
koperasi yang diukur dengan 13 pertanyaan dapat dilihat sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 5.5.
Interpretasi Penilaian
Persepsi Anggota tentang Pelayanan Koperasi
Interval Frekuensi Persentase Interpretasi
Penilaian
53 - 65 0 0% Sangat positif
43 - 52 33 41,77% Positif
33 - 42 37 46,84% Cukup
23 - 32 9 11,39% Negatif
13 - 22 0 0% Sangat negatif
Total 79 100%
Sumber : Data Primer, diolah 2015.
Tabel tersebut menggambarkan skor responden untuk variabel
persepsi anggota tentang pelayanan koperasi. Sebagian besar responden
memiliki skor pada kelas interval 33 - 42, yaitu sebanyak 37 (46,84%).
Diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki presepsi anggota
tentang pelayanan koperasi dalam kategori cukup.
d. Deskripsi Variabel Motivasi Berkoperasi
Deskripsi data untuk variabel motivasi berkoperasi yang diukur
dengan 10 pertanyaan dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 5.6.
Interpretasi Penilaian Motivasi Berkoperasi
Interval Frekuensi Persentase Interpretasi
Penilaian
42 - 50 1 1,27% Sangat tinggi
34 - 41 7 8,86% Tinggi
26 - 33 60 75,95% Sedang
18 - 25 11 13,92% Rendah
10 - 17 0 0% Sangat rendah
Total 79 100%
Sumber : Data Primer, diolah 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel tersebut menggambarkan jumlah skor responden untuk
variabel motivasi berkoperasi. Sebagian besar responden memiliki skor
pada kelas interval 26 - 33, yaitu sebanyak 60 orang (75,95%). Diketahui
bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi berkoperasi dalam
kategori sedang.
M. Uji Prasyarat
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Rumus Kolgomorov-smirnov
menunjukan apakah data berdistribusi normal atau tidak penghitunganya
dibantu dengan menggunakan program SPSS for windows relase 16.0.
dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas Jika nilai signifikan
atau probabilitas < 0,05, maka distribusi adalah tidak normal dan nilai
signifikan atau probabilitas > 0,05, maka distribusi adalah normal.
Ringkasan uji normalitas sebaran dapat dilihat pada tabel di baawah ini.
Tabel 5.7.
Ringkasan Hasil Uji Normalitas
Kelas sig Keterangan
Pengetahuan Anggota
Koperasi (X1) 0,075 Normal
Presepsi Anggota Terhadap
Pelayanan Koperasi (X2) 0,088 Normal
Motivasi Berkoperasi (X3) 0,061 Normal
Partisipasi Berkoperasi (Y) 0,451 Normal
Sumber : Data Primer, diolah, 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Hasil uji normalitas pada tabel di atas menunjukkan bahwa
nilai Kolgomorov-smirnov untuk masing-masing variabel adalah
0,075; 0,088; 0;061; dan 0,45. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
signifikansi lebih besar daripada nilai tingkat kepercayaan (α =
0.05). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Ho diterima
sehingga data residual berdistribusi normal.
2. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat, uji linieritas dilakukan
dengan menggunakan garis regresi dengan menguji nilai F. untuk
mencari nilai F hitung menggunakan SPSS for windows relase 16.0.
Kriteria pengujian linieritas adalah sebagai berikut apabila
probabilitas < 0,05 maka adalah linier. Ringkasan uji linieritas
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.8.
Hasil Uji Linieritas
Variabel sig Keterangan
Pengetahuan anggota
koperasi terhadap
partisipasi berkoperasi
0,000 Linier
Persepsi anggota tentang
pelayanan koperasi terhadap
partisipasi berkoperasi
0,001 Linier
Motivasi berkoperasi
terhadap partisipasi
berkoperasi
0,000 Linier
Sumber : Data Primer, diolah 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
a. Hubungan variabel pengetahuan anggota koperasi dengan
partisipasi berkoperasi menunjukkan nilai sig 0,000 < dari α 0,05
maka dapat disimpulkan linier.
b. Hubungan variabel persepsi anggota terhadap pelayanan koperasi
dengan partisipasi berkoperasi menunjukkan nilai sig 0,001 <
dari α 0,05 maka dapat disimpulkan linier .
c. Hubungan variabel motivasi berkoperasi dengan partisipasi
berkoperasi menunjukkan nilai sig 0,000 < dari α 0,05 maka
dapat disimpulkan linier.
N. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolineritas
Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah dengan model
regresi ditemukan adanya hubungan antar variabel bebas. Untuk
mengetahui ada atau tidaknya multikolineritas maka selanjutnya dengan
SPSS 16.0 diadakan pengujian Colenearity Statistic, maka akan diperoleh
VIF (Variance Inflation Factor). Untuk mengetahui terjadi tidaknya
multikolineritas, digunakan ketentuan sebagai berikut: jika VIF di bawah
10 dan nilai tolerance diatas 0,1 maka tidak terjadi gejala multikolineritas
(Ghozali, 2001:91). Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tabel 5.9.
Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Colinearity Statistic
Tolerance VIF
Pengetahuan anggota
koperasi (X1) 0,819 1,221
Presepsi anggota
tentang pelayanan
koperasi (X2)
0,818 1,222
Motivasi berkoperasi
(X3) 0,999 1,001
Sumber : Data Primer, diolah 2015
Hasil uji multikolinearitas (VIF) pada tabel diatas menunjukkan
nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1 maka model
regresi tidak mengandung multikolinearitas.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual yang
diamati tidak memiliki varians yang konstan dari suatu observasi ke
observasi lainya, maka terjadi homoskedastisitas dan jika berbeda
terjadi heteroskedastisitas. Pengujian ini dilakukan dengan uji korelasi
Spearman’s Rank Correlation Test. Dasar pengambilan keputusan
adalah dengan membandingkan nilai signifikansi, yaitu jika
signifikansi > 0,05 maka tidak terjadi gejala heteroskedasitas dan jika
signifikansi < 0,05 maka terjadi gejala heteroskedasitas. Hasil uji
heteroskedastisitas (Spearman’s Rank Correlation) dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 5.10.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Heteroscedasticity
(Error Term)
Spearman's
rho
X1 Pengetahuan anggota
tentang koperasi
Correlation
Coefficient .021
Sig. (2-tailed) .855
N 79
X2 Persepsi anggota
tentang pelayanan koperasi
Correlation
Coefficient .075
Sig. (2-tailed) .511
N 79
X3 Motivasi berkoperasi Correlation
Coefficient -.064
Sig. (2-tailed) .572
N 79
Sumber : Data Primer, diolah 2015
Hasil uji heteroskedastisitas (Spearman’s Rank
Correlation) menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel
independen memiliki nilai signifikansi di bawah α = 0,05, maka dapat
disimpulkan model regresi dapat digunakan tidak terdapat gejala
heteroskedastisitas.
O. Analisis Data
Analisis data untuk menjawab rumusan masalah yang telah disebutkan di
awal dengan menggunakan uji regresi berganda. Analisis regresi berganda
meliputi uji t, uji F, dan uji Determinasi. Pengujian ini menggunakan bantuan
SPSS for windows relase 16.0 diperoleh hasil sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
1. Analisis Regresi Berganda
Hasil regresi berganda digunakan untuk menunjukan ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya.
Kriteria pengambilan keputusan yaitu apabila nilai p value (sig) < 0.05 atau t
hitung lebih besar dari t tabel, artinya variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil penghitungan
analisis regresi berganda menggunakan bantuan SPSS for windows relase 16.0
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 5.11.
Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .046 3.126 .015 .988
X1 Pengetahuan
anggota tentang
koperasi
.574 .165 .308 3.472 .001
X2 Persepsi anggota
tentang pelayanan
koperasi
.131 .052 .224 2.522 .014
X3 Motivasi
berkoperasi .560 .080 .559 6.968 .000
a. Dependent Variable: Y Partisipasi berkoperasi
Sumber : Data Primer, diolah, 2015
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier berganda, dengan
model persamaan regresi, sebagai beikut :
Y = 0,046 + 0,574 X1 + 0,131 X2 + 0,560 X3 + e
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Keterangan :
Y : Partisipasi berkoperasi
X1 : Pengetahuan anggota tentang koperasi
X2 : Persepsi anggota tentang pelayanan koperasi
X3 : Motivasi berkoperasi
e : Komponen kesalahan random (random error)
Dari tabel di atas akan dijelaskan bagaimana pengaruh masing-masing
variabel bebas terhadap variabel terikat, sebagai berikut:
a. Pengaruh pengetahuan anggota koperasi terhadap partisipasi berkoperasi
Ho : pengetahuan anggota koperasi tidak berpengaruh secara positif
signifikan terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1
Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
Ha : pengetahuan anggota koperasi berpengaruh secara positif signifikan
terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak,
Sleman, Yogyakarta.
Dari tabel di atas diperoleh t hitung = 3,472 dengan nilai
signifikansi = 0,001. Karena nilai signifikansi = 0,001 < α = 0,05, maka,
Ho ditolak dan Ha diterima artinya pengetahuan anggota koperasi
berpengaruh secara positif signifikan terhadap partisipasi berkoperasi
siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
b. Pengaruh persepsi anggota tentang pelayanan koperasi terhadap partisipasi
berkoperasi
Ho : persepsi anggota tentang pelayanan koperasi tidak berpengaruh
secara positif signifikan terhadap partisipasi berkoperasi siswa
SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
Ha : persepsi anggota tentang pelayanan koperasi berpengaruh secara
positif signifikan terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA
Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
Dari tabel di atas diperoleh t hitung = 2,522 dengan nilai
signifikansi = 0,014. Karena nilai signifikansi = 0,014 < α = 0,05, maka,
Ho ditolak dan Ha diterima artinya persepsi anggota tentang pelayanan
koperasi berpengaruh secara positif signifikan terhadap partisipasi
berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
c. Pengaruh motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi
Ho : motivasi berkoperasi tidak berpengaruh secara positif signifikan
terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak,
Sleman, Yogyakarta.
Ha : motivasi berkoperasi berpengaruh secara positif signifikan terhadap
partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta.
Dari tabel di atas diperoleh t hitung = 6,968 dengan nilai
signifikansi = 0,000. Karena nilai signifikansi = 0,000 < α = 0,05, maka,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Ho ditolak dan Ha diterima artinya motivasi berkoperasi berpengaruh
secara positif signifikan terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA
Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
2. Uji F
Uji F digunakan untuk membuktikan goodness of fit model (gm).
Kriteria pengambilan keputusan yaitu apabila nilai p value (sig) < 0,05,
maka dikatakan model tepat, yaitu bahwa pengetahuan anggota koperasi,
persepsi anggota terhadap pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi
dapat digunakan sebagai prediktor partisipasi berkoperasi.
Tabel 5.12.
Hasil Uji F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 511.982 3 170.661 26.854 .000a
Residual 476.626 75 6.355
Total 988.608 78
a. Predictors: (Constant), X3 Motivasi berkoperasi, X1 Pengetahuan anggota
tentang koperasi, X2 Persepsi anggota tentang pelayanan koperasi
b. Dependent Variable: Y Partisipasi berkoperasi
Sumber: Data Primer, diolah 2015
Berdasarkan hasil uji F, diketahui bahwa nilai sig = 0,000 < α = 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan anggota koperasi,
persepsi siswa terhadap pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi
dapat digunakan sebagai prediktor partisipasi berkoperasi. Artinya,
variansi di dalam pengetahuan anggota koperasi, persepsi siswa terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi mempengaruhi variansi di
dalam partisipasi berkoperasi.
3. Koefisien Determinasi (R²)
Harga R² atau Koefisien Determinasi dipergunakan untuk mengukur
seberapa kemampuan model dalam menerangkan variansi variabel terikat
yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
Tabel 5.13.
Hasil Uji R²
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .720a .518 .499 2.521
a. Predictors: (Constant), X3 Motivasi berkoperasi, X1 Pengetahuan
anggota tentang koperasi, X2 Persepsi anggota tentang pelayanan
koperasi
b. Dependent Variable: Y Partisipasi berkoperasi
Sumber: Data Primer, diolah 2015
Hasil uji R² diperoleh nilai R² sebesar 0,518. Hal ini berarti 51,8%
variansi tingkat partisipasi koperasi dijelaskan oleh variabel pengetahuan
anggota koperasi, persepsi anggota terhadap pelayanan koperasi, dan motivasi
berkoperasi. Sedangkan sisanya sebesar (100% - 51,8%) = 48,2 % dijelaskan
oleh variabel lain di luar model persamaan tersebut di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
P. Pembahasan
1. Pengaruh Pengetahuan Anggota Koperasi terhadap Partisipasi
Berkoperasi
Hasil pengujian hipotesis pertama menyatakan adanya pengaruh
positif signifikan pengetahuan anggota koperasi terhadap partisipasi
berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta ( r =
0,574; sig = 0,001).
Anggota yang memiliki pengetahuan baik mengenai koperasi dan
gerak langkahnya, manfaat berkoperasi, tujuan koperasi akan mendorong
anggota ikhlas melaksanakan kewajiban serta haknya untuk melakukan
berbagai upaya dalam mengembangkan koperasi. Dengan pemahaman
tersebut anggota akan berpartisipasi sehingga anggota bersama-sama akan
dapat memanfaatkan koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan bersama
(Widiyanti, 1999: 53). Hal ini berarti bahwa pengetahuan anggota koperasi
menjadi kunci seorang untuk tertarik atau tidaknya terhadap koperasi.
Dikatakan seseorang tertarik apabila dia memiliki keinginan untuk
bergabung dalam koperasi dengan mengikuti beragam kegiatan yang
diadakan oleh koperasi sedangkan seseorang dikatakan tidak tertarik
apabila dia tidak memiliki niat atau keinginan untuk bergabung dengan
koperasi.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa semakin tinggi pengetahuan
anggota koperasi maka semakin tinggi tingkat partisipasi anggota koperasi
terhadap kegiatan di koperasi sekolah SMA N 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta. Dengan demikian, berdasarkan hasil pengujian hipotesis di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
atas dikatakan ada pengaruh positif signifikan pengetahuan anggota
koperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak,
Sleman, Yogyakarta.
2. Pengaruh Persepsi Anggota tentang Pelayanan Koperasi terhadap
Partisipasi Berkoperasi
Hipotesis kedua menyatakan adanya pengaruh positif signifikan
persepsi anggota tentang pelayanan koperasi terhadap partisipasi
berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta ( r =
0,131; sig = 0,014).
Layanan dapat memuaskan orang atau sekelompok orang yang
dilayani. Pelayanan yang baik dari koperasi akan meningkatkan anggota
untuk berpartisipasi secara aktif (Moenir 2010: 197). Demikian pula
dengan koperasi sekolah. Koperasi sekolah bisa diterima dengan baik oleh
anggota apabila pelayanan yang diberikan sesuai dengan bentuk dan
kebutuhan anggota. Hal ini dapat meningkatkan partisipasi anggota.
Persepsi anggota tentang pelayanan dibentuk oleh: kesesuaian pemenuhan
kebutuhan anggota, sarana prasarana yang baik (keadaan fisik ruang dan
gedung koperasi), harga dan kualitas barang serta jasa yang diberikan,
kemanfaatan pelayanan usaha koperasi yang diterima, sikap pengurus
(keramahan, kesopanan, sikap adil tak tidak pilih kasih pada pelanggan)
serta sarana komunikasi yang dimiliki oleh penyedia layanan (informasi
promosi barang), pelayanan dengan segera, akurat, dan memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Penelitian ini mengungkapkan bahwa semakin positif persepsi
anggota tentang pelayanan koperasi maka semakin tinggi tingkat
partisipasi anggota koperasi terhadap kegiatan di koperasi sekolah SMA N
1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Dengan demikian, berdasarkan hasil
pengujian hipotesis di atas dikatakan ada pengaruh positif signifikan
persepsi anggota tentang pelayanan koperasi terhadap partisipasi
berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
3. Pengaruh Motivasi Berkoperasi Terhadap Partisipasi Berkoperasi
Hipotesis ketiga menyatakan adanya pengaruh positif signifikan
motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1
Ngemplak, Sleman, Yogyakarta ( r = 0,560; sig = 0,000).
Proses motivasi dimulai dari pengenalan akan kebutuhan
anggota yang tidak terpenuhi. Kebutuhan yang belum terpenuhi
membangkitkan seorang anggota untuk mencari jalan keluar untuk
memenuhi kebutuhan tersebut dan melakukan kegiatan yang berorientasi
pada tujuan. Jadi kebutuhan merupakan faktor penggerak yang akan
memotivasi anggota untuk berpartisipasi aktif dalam koperasi. Kebutuhan
anggota tersebut dipenuhi dalam koperasi sehingga semakin tinggi
motivasi untuk berkoperasi maka semakin tinggi pula partisipasi aktif
anggota. (Hendar & Kusnadi, 2010: 154).
Penelitian ini mengungkapkan bahwa semakin tinggi motivasi
berkoperasi maka semakin tinggi tingkat partisipasi anggota koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
terhadap kegiatan di koperasi sekolah SMA N 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta. Dengan demikinan, berdasarkan hasil pengujian hipotesis di
atas dikatakan adanya pengaruh positif signifikan motivasi berkoperasi
terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta.
4. Pengaruh pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota tentang
pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi
berkoperasi
Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung = 26,584 dengan sig =
0,000 < 0,05; sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan anggota
koperasi, persepsi siswa terhadap pelayanan koperasi, dan motivasi
berkoperasi dapat digunakan sebagai prediktor partisipasi berkoperasi.
Besarnya pengaruh yang diberikan variabel pengetahuan anggota koperasi,
persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi
terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta sebesar 51,8%, sedangkan 48,2 % dijelaskan oleh variabel lain
diluar model persamaan tersebut di atas. Variabel lain yang mempengaruhi
partisipasi berkoperasi yaitu:
a. Jenis usaha koperasi
Jenis usaha koperasi erat kaitanya dengan sesuatu yang dibutuhkan
dan diinginkan anggota koperasi. Banyak jenis usaha koperasi yang
bisa dipilih agar mampu menjawab kebutuhan anggota sehingga
kesejahteraan anggota dapat terwujud. Beberapa jenis usaha koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
yaitu: koperasi konsumsi, koperasi simpan pinjam, koperasi jasa,
koperasi serba usaha, koperasi produksi. Pemilihan jenis usaha
koperasi yang tepat diharapkan dapat meningkatkan partisipasi
anggota koperasi. Untuk dapat memilih jenis usaha koperasi yang
tepat, maka perlu tahu kebutuhan anggota berasal dan lingkungannya.
b. Lokasi atau letak koperasi
Lokasi koperasi erat hubunganya dengan kemudahan bagi para
anggota dan masyarakat untuk melakukan akses dan komunikasi
dengan koperasi. Lokasi koperasi yang tepat sehingga mudah dilihat,
dijangkau dan didatangi anggota jelas akan berpengaruh positif
terhadap partisipasi anggota.
c. Manajemen koperasi
Manajemen koperasi erat kaitanya dengan pengembangan potensi
yang semakin berkembang di dalam koperasi, baik dari anggota
maupun pengembangan usaha koperasi. Dengan manajemen yang
baik maka, akan meningkatkan partisipasi berkoperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan dengan
membagikan kuesioner kepada 79 orang responden yang merupakan anggota
koperasi SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta termasuk dalam kategori cukup sehingga masih perlu
ditingkatkan dengan cara meningkatkan pengetahuan anggota, pelayanan
koperasi dan motivasi anggota.
2. Ada pengaruh positif signifikan pengetahuan anggota tentang koperasi
terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta.
3. Ada pengaruh positif signifikan persepsi anggota tentang pelayanan
koperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak,
Sleman, Yogyakarta.
4. Ada pengaruh positif signifikan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi
berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
5. Pengetahuan anggota koperasi, persepsi siswa terhadap pelayanan
koperasi, dan motivasi berkoperasi dapat digunakan sebagai prediktor
partisipasi berkoperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
B. Saran
1. Bagi SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta
a. Pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta
perlu ditingkatkan karena berdasarkan hasil penelitian pengetahuan
anggota koperasi berpengaruh terhadap partisipasi berkoperasi SMA
Negeri 1 Ngemplak Sleman, Yogyakarta. Pengetahuan siswa SMA
Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta termasuk dalam kategori
cukup. Untuk terus meningkatkan pengetahuan siswa tentang koperasi
yang tinggi, butuh dukungan dari semua pihak termasuk kepala
sekolah dan guru khususnya guru ekonomi. Sekolah bisa mengadakan
seminar koperasi atau penyuluhan tentang koperasi agar siswa lebih
memahami tentang koperasi sehingga motivasi dan partisipasi siswa
akan semakin meningkat.
b. Pelayanan koperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman,
Yogyakarta perlu ditingkatkan karena berdasarkan hasil penelitian
persepsi anggota tentang pelayanan koperasi berpengaruh terhadap
partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman,
Yogyakarta. Pelayanan koperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak
Sleman, Yogyakarta persepsi siswa tentang pelayanan koperasi masih
dalam kategori cukup. Perlunya peningkatan pelayanan koperasi
kepada anggota karena tujuan utama koperasi adalah untuk melayani
anggotanya. Jadi agar siswa termotivasi untuk berpartisipasi dalam
koperasi maka koperasi siswa harus memberikan pelayanan yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
terhadap anggotanya seperti memperbaiki sarana prasarana praktek
koperasi (gedung koperasi, tata letak barang), menjaga kebersihan dan
kerapihan koperasi agar siswa tertarik berbelanja di koperasi. Hal ini
dibutuhkan peran dari sekolah dalam memperbaiki sarana prasarana
praktek koperasi mengingat bahwa gedung koperasi masih sempit
sehingga kurang menarik siswa berbelanja.
c. Motivasi berkoperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman,
Yogyakarta perlu ditingkatkan karena berdasarkan hasil penelitian
persepsi anggota tentang pelayanan koperasi berpengaruh terhadap
partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman,
Yogyakarta. Perlunya meningkatkan peran serta guru dan kepala
sekolah dalam meningkatkan motivasi berkoperasi siswa SMA Negeri
1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Melihat bahwa motivasi
berkoperasi siswa masih dalam kategori sedang. Agar koperasi siswa
tetap berjalan maka dibutuhkan motivasi tidak dari siswanya saja tetapi
dari pihak guru dan sekolah harus memiliki motivasi untuk memajukan
koperasi.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini hanya mencakup tiga
variabel yang meliputi pengetahuan anggota, persepsi anggota tentang
pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi sedangkan, pengaruh
sebesar 51,8 % maka, peneliti selanjutnya dapat menambah jumlah
variabel bebas atau mengubah variabel bebas menjadi faktor lain yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
mempengaruhi partisipasi berkoperasi misalnya, jenis koperasi, lokasi
koperasi, dan manajemen koperasi. Dengan demikian hasil penelitian
ini akan lebih memberikan sumbangan yang lebih lengkap dan baik
kepada responden.
b. Untuk peneliti selanjutnya baik bila pengukuran variabel partisipasi
berkoperasi dilakukan dengan sungguh-sungguh mengukur partisipasi
anggota, misalnya dari frekuensi bertransaksi dan kehadiran dalam
rapat anggota.
C. Keterbatasan
Penelitian ini masih mengandung beberapa kelemahan, yaitu:
1. Variabel partisipasi berkoperasi diukur dengan kuesioner yang
menanyakan partisipasi responden. Pengukuran tidak sungguh-sungguh
mengukur partisipasi anggota namun mengukur persepsi mereka atas
partisipasinya. Oleh karenanya terbuka terhadap penilaian diri yang
berlebih (overvalue) atau sebaliknya (undervalue).
2. Dalam penelitian ini penelitian ini hanya meneliti tiga faktor yang diduga
mempengaruhi partisipasi berkoperasi, yaitu, pengetahuan anggota
koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi
berkoperasi. Masih banyak faktor lain yang bisa mempengaruhi partisipasi
berkoperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Panji & Widiyanti, Ninik. 1993. Dinamika Koperasi. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Baswir, Revrisond. 2000. Koperasi Indonesia. Yogyakarta: BPFE.
Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil
Dan Menengah RI. 2010. Partisipasi Anggota Koperasi. Diambil pada
tanggal 3 September 2014 Pkl. 17.10 dari
http://www.smecda.com/Files/Dep_SDM/Buku_Saku_Koperasi/4_partisipas
i_anggota_koperasi.pdf
Firdaus, Muhamad. 2004. Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta :
PT Bumi Aksara
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Organisasi dan Motivasi. Bandung: Bumi Aksara
Hendar. 2010. Manajemen Perusahaan Koperasi. Erlangga: Jakarta.
Hendar & Kusnadi. 2005. Ekonomi Koperasi (untuk perguruan tinggi). Jakarta:
FEUI.
Hendratno, Cholif. 2010. Pengaruh Persepsi Anggota Tentang Pelayanan
Koperasi dan Motivasi Berkoperasi Terhadap Partisipasi Anggota di
Primkoppol Resor Klaten. Skripsi. UNY.
Hudiyanto. 2002. Sistem Koperasi, Ideologi dan Pengelolaan. Yogyakarta: UII
Press Yogyakarta (IKAPI).
Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Moenir, H.A.S. 2010. Manajemen Pelayanan Umum Indonesia. Bumi aksara:
Jakarta.
Nur, Andri & Sumiarti. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta : Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen Kosgoro.
Ropke, Jochen. 2003. Ekonomi Koperasi Teori dan Praktek (Alih Bahasa: Hj.
Sri Djatnika, S.E.,M.Si). Jakarta: Salemba Empat
Setiawan, Achmad Hendra. 2004. “Penigkatan Partisipasi Anggota Dalam
Rangka Menunjang Pengembangan Usaha Koperasi”. Jurnal FE (Vol. 1
Nomor 1). Hlm. 39-44. Diambil pada tanggal 13 September 2014 Pkl. 17.09
dari http://eprints.undip.ac.id/13970/1/Peningkaatan_Partisipasi_Anggota_Dalam_Rang
ka....by_Achmad_Hendra_Setiawan_%28OK%29.pdf
Subandi. 2010. Ekonomi Koperasi (Teori dan Praktek). Bandung: Alfabeta
Subyakto, Harsoyono & Cahyono, Bambang Tri. (1983). Ekonomi Koperasi.
Yogyakarta: Liberty
Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Sunarti. 2007. Pengaruh Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi dan
Pengetahuan Perkoperasian Anggota Terhadap Partisipasi Anggota di KUD
Godean Kecamatan Godean Kabupaten Sleman. Skripsi. UNY.
Suwandi, Ima. 1982. Seluk Liku Koperasi Sekolah. Jakarta: Bhratara Karya
Aksara.
Tim Penyusun Kamus. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Partomo, Tiktik S. & Soejoedono, Abd Rachman 2002. Ekonomi Skala
Kecil/Menengah dan Koperasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Widiastuti, Tutik. 2013. Kontribusi Status Sosial Ekonomi Anggota, Layanan
Prima, dan Lama Bergabung Menjadi Anggota Terhadap Partisipasi
Anggota di Koperasi Sami Aji Kecamatan Subah. Kabupaten Batang, Jawa
Tengah. Skripsi. USD.
Widiyanti, Ninik. 1999. Manajemen Koperasi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 2
Hal : Pengisian Kuesioner
KepadaYth.
Anggota Koperasi Sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak
Di Bimomartani,Ngemplak,Sleman,Yogyakarta
Dengan Hormat,
Saya Dhara Rima Pangestuti mahasiswa Pogram Studi Pendidikan
Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang sedang melakukan penelitian ilmiah untuk
penulisan skripsi, guna menyelesaikan studi saya. Untuk keperluan
tersebut, dengan rendah hati saya mohon kesediaan saudara untuk
terlibat dalam penelitian saya dengan mengisi kuesioner terlampir.
Kuesioner ini terdiri dari sejumlah pertanyaan tentang pengetahuan
koperasi, presepsi siswa tentang pelayanan koperasi, motivasi
berkoperasi, dan partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak,
Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini akan sangat terbantu apabila saudara
mengembalikan kuesioner ini yang telah terisi penuh.
Demi keberhasilan penelitian ini, saya mohon kesediaan saudara
untuk mengisi setiap pertanyaan yang ada sesuai dengan keadaan yang
saudara rasakan. Peneliti menjamin penuh kerahasiaan jawaban yang
saudara berikan. Jawaban tersebut hanya digunakan untuk penelitian.
Demikian permohonan saya, atas kesediaan dan partisipasi saudara
untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini, saya ucapkan banyak
terimakasih.
Yogyakarta, 28 Agustus 2015
Hormat Saya,
Dhara Rima Pangestuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
ANGKET PENELITIAN
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. NAMA :
2. KELAS :
II. DAFTAR PERTANYAAN
A. PENGETAHUAN ANGGOTA TENTANG KOPERASI
Petunjuk pengisian : Silahkan member tanda ( X ) pada pilihan jawaban
yang dianggap paling benar, dengan ketentuan sebagai berikut:
B = Benar
S = Salah
No Pertanyaan B S
1 Koperasi sekolah merupakan sarana atau alat untuk
mempertinggi kesejahteraan.
2 Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di
lingkungan sekolah yang anggota-anggotanya terdiri atas
siswa sekolah dengan bimbingan guru.
3 Tujuan koperasi sekolah adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota.
4 Syarat untuk menjadi pengurus koperasi tidak harus
memiliki modal yang besar.
5 Koperasi sekolah didirikan untuk melatih siswa dalam
kegiatan ekonomi mengembangkan rasa tanggung jawab,
disiplin, setia kawan, dan jiwa demokratis para siswa
yang sangat berguna bagi pembangunan bangsa dan
negara.
6 Koperasi sekolah didirikan berdasar azas kekeluargaan.
7 Koperasi sekolah didirikan berlandaskan untuk mencari
keuntungan
8 Koperasi sekolah bentuknya badan usaha tidak berbadan
hukum.
9 Fungsi koperasi sekolah salah satunya adalah menunjang
program pembangunan pemerintah melalui sektor
perkoperasian melalui pendidikan dan menumbuhkan
kesadaran berkoperasi di kalangan siswa.
10 Simpanan pokok, yaitu sejumlah uang yang dibayarkan
oleh setiap anggota koperasi pada saat masuk menjadi
anggota.
11 Simpanan wajib, yaitu sejumlah uang yang diserahkan
oleh anggota dalam jumlah tertentu yang mungkin tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
sama antar anggota.
12 Mematuhi Anggaran Dasar dan anggaran rumah tangga
serta keputusan yang telah disepakati dalam rapat
anggota dan berpartisipasi dan memelihara kebersamaan
berdasar atas asas kekeluargaan merupakan kewajiban
anggota koperasi.
13 Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan
suara dalam rapat anggota dan memilih atau dipilih
menjadi anggota pengurus atau pengawas merupakan
hak anggota koperasi.
14 Apabila tidak diperoleh keputusan dengan musyawarah
dan mufakat, maka pengambilan keputusan dilakukan
melalui rapat anggota.
15 Simpanan sukarela hendaknya ditetapkan berdasarkan
kemampuan para anggota.
16 Anggota koperasi mempunyai hak untuk memanfaatkan
koperasi dan mendapatkan pelayanan yang sama antar
sesama anggota koperasi.
17 Bidang usaha koperasi seharusnya dipilh atau ditentukan
pada bidang yang berkaitan langsung dengan
kepentingan anggota.
18 Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh koperasi
dibagikan kepada anggota.
19 Prinsip kegiatan koperasi sekolah menyangkut masalah
sosial, ekonomi, maupun edukatif.
20 Bila ada pengurus yang tidak jujur maka ,
anggotakoperasi mempunyai hak untuk menegur atau
mengingatkan.
B. PRESEPSI ANGGOTA TENTANG PELAYANAN KOPERASI
Petunjuk pengisian : Silahkan memberi tanda ( X ) pada pilihan jawaban
yang dianggap paling benar, dengan ketentuan sebagai berikut:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
R : Ragu
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
No Pertanyaan STS TS R S SS
1 Koperasi sekolah menyediakan
peralatan sekolah yang saya
butuhkan
2 Barang yang dijual di koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
sekolah sesuai dengan kebutuhan
saya
3 Barang dagangan yang disediakan
di koperasi sekolah lengkap
4 Harga barang di koperasi sekolah
lebih terjangkau
5 Kualitas barang yang dijual baik
6 Tata ruang koperasi sekolah baik
memudahkan untuk berbelanja
7 Gedung koperasi sekolah sempit
8 Gedung koperasi sekolah bersih
dan rapi
9 Saya merasa puas berbelanja di
koperasi sekolah
10 Petugas koperasi melayani dengan
baik
11 Koperasi sekolah sering tutup
karena tidak ada yang jaga
12 Dengan adanya koperasi sekolah
saya lebih mudah dalam memenuhi
kebutuhan peralatan sekolah
13 Pengurus koperasi adil dalam
melayani anggota
14 Petugas kopersi ramah dan sopan
saat melayani pembeli
15 Koperasi sekolah sering melakukan
promosi barang
C. MOTIVASI BERKOPERASI
Petunjuk pengisian : Silahkan memberi tanda ( X ) pada pilihan jawaban
yang dianggap paling benar, dengan ketentuan sebagai berikut:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
R : Ragu
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
No Pertanyaan STS TS R S SS
1 Saya tertarik menjadi anggota
koperasi karena motivasi saya
sendiri untuk berkopersi.
2 Saya tertarik menjadi anggota
koperasi karena hanya ikut-ikutan
teman saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
3 Saya tertarik menjadi anggota
koperasi karena saya merasa aman
ikut dalam koperasi.
4 Saya tertarik menjadi anggota
koperasi karena prosedurnya
mudah untuk menjadi anggota
koperasi sekolah
5 Saya tidak tertarik untuk menjadi
anggota dan pengurus koperasi
6 Dengan menjadi anggota koperasi
saya bias mendapatkan keuntungan
7 Saya menjadi pengurus koperasi
untuk memajukan koperasi dengan
memberikan gagasan yang
membangun
8 Saya ikut serta dalam kegiatan
koperasi ini menambah pengalaman
saya tentang kegiatan koperasi
9 Dengan ikut serta menjadi anggota
maupun pengurus koperasi saya
dapat berlatih bekerjasama dengan
teman dan tanggung jawab
10 Saya sangat senang berorganisasi
sehingga saya sangat berantusias
terlibat dalam kegiatan koperasi ini.
D. PARTISIPASI BERKOPERASI
Petunjuk pengisian : Silahkan memberi tanda ( X ) pada pilihan jawaban
yang dianggap paling benar, dengan ketentuan sebagai berikut:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
R : Ragu
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
N
o
Pertanyaan STS TS R S SS
1 Pada umumnya anggota koperasi
secara rutin mengikuti rapat anggota
2 Anggota koperasi sering memberi
gagasan penting dalam setiap rapat
anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
3 Saya aktif dalam kegiatan koperasi
sekolah
4 Saya selalu hadir saat ada kegitan di
koperasi sekolah
5 Sebagai anggota koperasi saya sering
menyetor simpanan pokok, simpanan
wajib dan simpanan sukarela
6 Para anggota koperasi menggunakan
fasilitas yang disediakan koperasi
dengan baik
7 Saya sering melakukan pembelian
barang di koperasi
8 Saya selalu memberikan kritik dan
saran kepada koperasi sekolah agar
lebih baik
9 Saya bersedia mengawasi koperasi
sekolah agar berjalan dengan baik
10 Saya selalu tertib saat mendapat
giliran jaga koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 3
1.VALIDITAS DAN RELIABILITAS X1
Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value .647
N of Items 10a
Part 2 Value .688
N of Items 10b
Total N of Items 20
Correlation Between Forms .649
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .787
Unequal Length .787
Guttman Split-Half
Coefficient .786
a. The items are: Pak1 Pengetahuan anggota tentang koperasi, Pak2, Pak3,
Pak4, Pak5, Pak6, Pak7, Pak8, Pak9, Pak10.
b. The items are: Pak11, Pak12, Pak13, Pak14, Pak15, Pak16, Pak17, Pak18,
Pak19, Pak20.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Pak1 Pengetahuan anggota
tentang koperasi 10.70 17.183 .441 .785
Pak2 10.63 17.275 .438 .786
Pak3 10.53 17.637 .396 .788
Pak4 10.60 19.076 -.010 .810
Pak5 10.70 17.045 .476 .783
Pak6 10.93 17.306 .418 .787
Pak7 10.63 17.413 .402 .788
Pak8 10.97 17.275 .438 .786
Pak9 10.63 17.137 .475 .783
Pak10 10.63 18.930 .022 .809
Pak11 10.83 17.316 .397 .788
Pak12 10.70 17.183 .441 .785
Pak13 11.00 17.517 .389 .788
Pak14 11.00 19.379 -.084 .814
Pak15 10.60 17.490 .396 .788
Pak16 10.57 17.013 .549 .780
Pak17 10.87 17.223 .424 .786
Pak18 10.67 17.264 .429 .786
Pak19 10.80 17.338 .391 .788
Pak20 10.70 17.183 .441 .785
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
2. VALIDITAS DAN RELIABILITAS X2
Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.779 15
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Ppk1 Perseps ianggota
tentang pelayanan koperasi 47.87 27.499 .475 .758
Ppk2 48.40 27.421 .584 .749
Ppk3 47.97 32.861 -.027 .796
Ppk4 48.57 30.323 .470 .765
Ppk5 47.70 30.838 .434 .768
Ppk6 48.13 29.361 .417 .764
Ppk7 48.07 30.064 .432 .765
Ppk8 48.43 28.944 .425 .763
Ppk9 49.03 29.757 .449 .763
Ppk10 48.97 28.378 .441 .762
Ppk11 49.50 31.914 .037 .799
Ppk12 48.43 26.875 .455 .761
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Ppk13 48.07 29.168 .431 .763
Ppk14 48.17 27.592 .529 .753
Ppk15 49.77 28.323 .406 .765
3. VALIDITAS DAN RELIABILITAS X3
Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.811 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
Mbk1 Motivasi berkoperasi 25.73 21.099 .490 .796
Mbk2 24.17 23.316 .400 .803
Mbk3 25.63 22.378 .475 .795
Mbk4 24.67 20.368 .834 .757
Mbk5 24.97 24.861 .396 .805
Mbk6 24.47 21.637 .440 .802
Mbk7 25.67 22.575 .407 .804
Mbk8 24.50 21.155 .661 .775
Mbk9 24.53 23.706 .414 .802
Mbk10 24.67 21.540 .484 .795
4.Validitas dan Reliabilitas Y
Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.769 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Pbk1 Partisipasi berkoperasi 24.83 22.557 .428 .757
Pbk2 25.63 19.206 .466 .747
Pbk3 25.53 23.085 .112 .789
Pbk4 24.53 18.602 .802 .704
Pbk5 24.20 21.269 .404 .754
Pbk6 24.33 19.471 .455 .748
Pbk7 25.53 20.326 .404 .755
Pbk8 24.37 19.344 .631 .724
Pbk9 24.30 21.114 .385 .756
Pbk10 24.53 19.982 .402 .756
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 4
1.UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1
Pengetahuan
anggota
tentang
koperasi
X2 Persepsi
anggota
tentang
pelayanan
koperasi
X3 Motivasi
berkoperasi
Y Partisipasi
berkoperasi
N 79 79 79 79
Normal Parametersa,,b
Mean 10.11 40.72 29.37 27.62
Std. Deviation 1.908 6.074 3.556 3.560
Most Extreme
Differences
Absolute .144 .140 .149 .097
Positive .144 .110 .149 .093
Negative -.102 -.140 -.122 -.097
Kolmogorov-Smirnov Z 1.280 1.249 1.322 .859
Asymp. Sig. (2-tailed) .075 .088 .061 .451
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
2. UJI LINIERITAS
Report
Y Partisipasi berkoperasi
X1 Pengetahuan
anggota tentang
koperasi Mean N Std. Deviation
6 21.00 2 .000
7 27.00 5 3.391
8 26.43 7 4.791
9 27.18 17 3.941
10 27.28 18 2.137
11 28.45 11 1.864
12 26.88 8 3.603
13 29.38 8 2.200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
14 34.67 3 3.786
Total 27.62 79 3.560
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Y Partisipasi
berkoperasi * X1
Pengetahuan
anggota tentang
koperasi
Between
Groups
(Combined) 290.668 8 36.333 3.644 .001
Linearity 155.914 1 155.914 15.637 .000
Deviation from
Linearity 134.754 7 19.251 1.931 .077
Within Groups 697.940 70 9.971
Total 988.608 78
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Y Partisipasi berkoperasi * X1
Pengetahuan anggota tentang
koperasi
.397 .158 .542 .294
Report
Y Partisipasi berkoperasi
X2 Persepsi anggota tentang
pelayanank operasi Mean N Std. Deviation
31 23.00 3 4.359
32 25.00 6 3.688
33 24.25 4 2.217
34 25.25 4 2.986
35 25.00 2 .000
36 30.00 3 2.646
37 28.13 8 4.121
38 31.25 4 4.573
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
39 27.00 3 4.583
40 28.00 2 1.414
41 29.00 5 2.915
42 25.00 2 1.414
43 27.50 2 2.121
44 28.00 4 2.309
45 27.00 1 .
46 30.00 3 2.646
47 27.17 6 1.329
48 27.75 8 1.581
49 30.44 9 4.035
Total 27.62 79 3.560
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Y Partisipasi
berkoperasi * X2
Persepsi
anggota tentang
pelayanan
koperasi
Between
Groups
(Combined) 374.427 18 20.802 2.032 .021
Linearity 133.418 1 133.418 1.303E1 .001
Deviation from
Linearity 241.009 17 14.177 1.385 .176
Within Groups 614.181 60 10.236
Total 988.608 78
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Y Partisipasi berkoperasi * X2
Persepsi anggota tentang
pelayanan koperasi
.367 .135 .615 .379
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Report
Y Partisipasi berkoperasi
X3 Motivasi
berkoperasi Mean N Std. Deviation
22 26.00 2 8.485
23 23.00 1 .
24 25.50 2 4.950
25 25.67 6 2.944
26 24.00 1 .
27 28.17 6 3.251
28 27.00 15 2.535
29 26.33 15 3.063
30 26.71 7 1.799
31 28.40 5 2.608
32 29.40 5 2.702
33 29.50 6 2.074
34 30.20 5 3.768
35 28.00 1 .
41 39.00 1 .
43 38.00 1 .
Total 27.62 79 3.560
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Y Partisipasi
berkoperasi * X3
Motivasi
berkoperasi
Between
Groups
(Combined) 420.479 15 28.032 3.108 .001
Linearity 311.176 1 311.176 34.506 .000
Deviation from Linearity 109.303 14 7.807 .866 .598
Within Groups 568.129 63 9.018
Total 988.608 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Y Partisipasi berkoperasi * X3
Motivasi berkoperasi .561 .315 .652 .425
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 5
1. UJI MULTIKOLINEARITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .046 3.126 .015 .988
X1 Pengetahuan
anggota tentang
koperasi
.574 .165 .308 3.472 .001 .819 1.221
X2 Persepsi
anggota tentang
pelayanan koperasi
.131 .052 .224 2.522 .014 .818 1.222
X3 Motivasi
berkoperasi .560 .080 .559 6.968 .000 .999 1.001
a. Dependent Variable: Y Partisipasi berkoperasi
2. UJI HETEROSKEDASTISITAS
Heteroscedasticity
(Error Term)
Spearman's rho X1 Pengetahuan anggota
tentang koperasi
Correlation Coefficient .021
Sig. (2-tailed) .855
N 79
X2 Persepsi anggota tentang
pelayanan koperasi
Correlation Coefficient .075
Sig. (2-tailed) .511
N 79
X3 Motivasi berkoperasi Correlation Coefficient -.064
Sig. (2-tailed) .572
N 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 6
Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Y Partisipasi berkoperasi 27.62 3.560 79
X1 Pengetahuan anggota tentang koperasi 10.11 1.908 79
X2 Persepsi anggota tentang pelayanan koperasi 40.72 6.074 79
X3 Motivasi berkoperasi 29.37 3.556 79
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 X3 Motivasi berkoperasi, X1
Pengetahuan anggota tentang
koperasi, X2 Persepsi anggota tentang
pelayanan koperasia
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .720a .518 .499 2.521
a. Predictors: (Constant), X3 Motivasiberkoperasi, X1 Pengetahuan
anggota tentang koperasi, X2 Persepsi anggota tentang pelayanan
koperasi
b. Dependent Variable: Y Partisipasi berkoperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 511.982 3 170.661 26.854 .000a
Residual 476.626 75 6.355
Total 988.608 78
a. Predictors: (Constant), X3 Motivasi berkoperasi, X1 Pengetahuan anggota tentang koperasi, X2
Persepsi anggota tentang pelayanan koperasi
b. Dependent Variable: Y Partisipasi berkoperasi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .046 3.126 .015 .988
X1 Pengetahuan
anggota tentang
koperasi
.574 .165 .308 3.472 .001 .819 1.221
X2 Persepsi
anggota tentang
pelayanan koperasi
.131 .052 .224 2.522 .014 .818 1.222
X3 Motivasi
berkoperasi .560 .080 .559 6.968 .000 .999 1.001
a. Dependent Variable: Y Partisipasi berkoperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Penghitungan pengkategorian skor
Penelitian ini terdiri dari partisipasi siswa berkoperasi dengan 9 item soal
dengan skor minimal peritem 1 dan skor maksimal per item 5. Sehingga
diperoleh skor maksimal setiap variabel sebesar untuk mengkategorikan setiap
skor perolehan besarnya dapat diketahui melalui perhitungan sebagai berikut:
Skor maksimal : 9 x 5 = 45
Skor minimal : 9 x 1 = 9
Range : 36
Kelas interval : 5
Interval kelas : 36 / 5 = 7,2 = 7
Dari interval diatas dapat dibuat batasan sebagai berikut:
Interval Kategori
Partisipasi Siswa
Berkoperasi
37-45
30-36
23-29
16-22
9-15
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat rendah
Penelitian ini terdiri dari pengetahuan anggota koperasi yang terdiri dari
17 item dengan jawaban benar mendapat skor 1 dan jawaban salah mendapat
skor 0. Sehingga diperoleh skor maksimal setiap variabel sebesar untuk
mengkategorikan setiap skor dapat diketahui melalui perhitungan sebagai berikut:
Nilai = jml skor benar+3 = hasil x10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Skor Test Pengetahuan
Anggota Koperasi
nilai
14 85
13 80
12 75
11 70
10 65
9 60
8 55
7 50
6 45
Penelitian ini terdiri dari presepsi anggota tentang pelayanan koperasi yang
terdiri dari 13 item dengan skor minimal peritem 1 dan skor maksimal per item 5.
Sehingga diperoleh skor maksimal setiap variabel sebesar untuk mengkategorikan
setiap skor dapat diketahui melalui perhitungan sebagai berikut:
Skor maksimal : 13 x 5 = 65
Skor minimal : 13 x 1 = 13
Range : 52
Kelas interval : 5
Interval kelas : 52 / 5 = 10,4 = 10
Dari interval diatas dapatdibuat batasan sebagai berikut:
Interval Kategori
Presepsi Siswa
Terhadap Pelayanan
Koperasi
53-65
43-52
33-42
23-32
13-22
Sangat positif
Positif
Cukup
Negatif
Sangat negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Penelitian ini terdiri dari motivasi berkoperasi dengan 10 item soal dengan
skor minimal peritem 1 dan skor maksimal per item 5. Sehingga diperoleh skor
maksimal setiap variabel sebesar untuk mengkategorikan setiap skor perolehan
besarnya dapat diketahui melalui perhitungan sebagai berikut:
Skor maksimal : 10 x 5 = 50
Skor minimal : 10 x 1 = 10
Range : 40
Kelas interval : 5
Interval kelas : 40 / 5 = 8
Dari interval diatas dapat dibuat batasan sebagai berikut:
Interval Kategori
Motivasi Berkoperasi
42-50
34-41
26-33
18-25
10-17
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Pengetahuan anggota tentang koperasi
No Pak1 Pak2 Pak3 Pak4 Pak5 Pak6 Pak7 Pak8 Pak9 Pak10 Pak11 Pak12 Pak13 Pak14 Pak15 Pak16 Pak17 jml
1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 7 2 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 8 3 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 10 4 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 8 5 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 11 6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 12 7 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 8 8 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 12 9 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 11 10 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 8 11 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 11 12 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 8 13 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 9 14 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 8 15 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 13 16 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 12 17 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 12 18 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 9 19 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 9 20 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 9 21 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 9 22 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 10 23 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 12 24 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
25 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 10 26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 14 27 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 7 28 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 11 29 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 10 30 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 7 31 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 10 32 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 10 33 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 9 34 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 10 35 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 10 36 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 9 37 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 13 38 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 13 39 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 11 40 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 11 41 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 13 42 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 13 43 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 7 44 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 12 45 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 12 46 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 6 47 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 10 48 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 9 49 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 9 50 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
51 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 10 52 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 13 53 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 11 54 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 6 55 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 10 56 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 9 57 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 9 58 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 13 59 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 11 60 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 8 61 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 10 62 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 9 63 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 10 64 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 10 65 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 11 66 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 9 67 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 13 68 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 9 69 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 14 70 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 10 71 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 9 72 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 12 73 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 10 74 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 9 75 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 7 76 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
77 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 11 78 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 14 79 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 9
Persepsi anggota tentang pelayanan
koperasi
No Ppk1 Ppk2 Ppk3 Ppk4 Ppk5 Ppk6 Ppk7 Ppk8 Ppk9 Ppk10 Ppk11 Ppk12 Ppk13 jml
1 4 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 36 2 3 3 4 4 2 3 2 3 2 3 3 3 2 37 3 5 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 48 4 5 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 48 5 4 4 4 4 4 4 2 3 4 5 4 4 2 48 6 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 33 7 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 37 8 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 33 9 4 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2 41 10 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 32 11 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 41 12 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 31 13 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 47 14 4 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 37 15 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 48 16 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 48 17 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 49 18 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 47 19 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
20 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 45 21 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 46 22 3 3 3 3 4 3 4 2 2 3 2 3 2 37 23 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 33 24 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 32 25 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 31 26 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 49 27 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 2 39 28 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 40 29 3 4 3 3 4 3 2 2 3 4 3 2 2 38 30 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 32 31 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 47 32 5 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 48 33 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 32 34 3 3 4 3 4 3 3 2 2 2 3 2 2 36 35 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 34 36 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 47 37 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 48 38 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 49 39 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 47 40 4 4 4 4 4 3 4 3 3 5 3 3 2 46 41 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 44 42 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 44 43 3 5 4 3 4 4 3 3 2 4 4 3 2 44 44 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 49 45 3 5 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
46 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 31 47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 37 48 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 32 49 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 47 50 3 5 3 4 3 4 4 3 2 3 4 3 2 43 51 4 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 2 42 52 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 48 53 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 41 54 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 34 55 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 34 56 4 3 2 4 3 3 4 2 3 3 3 3 2 39 57 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 32 58 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 49 59 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 38 60 4 3 2 4 2 3 2 2 3 3 3 2 2 35 61 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 35 62 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 49 63 4 3 4 3 4 3 4 2 2 3 3 3 2 40 64 3 4 4 3 3 2 2 3 2 4 2 2 2 36 65 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 2 49 66 4 3 4 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 33 67 3 4 4 3 3 4 4 2 2 3 3 4 2 41 68 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 37 69 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 46 70 4 3 3 2 4 3 2 2 2 3 2 2 2 34 71 3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4 2 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
72 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 2 41 73 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 38 74 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 2 37 75 3 5 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 44 76 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 42 77 3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 2 37 78 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 49 79 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 38
Motivasi
berkoperasi
No Mbk1 Mbk2 Mbk3 Mbk4 Mbk5 Mbk6 Mbk7 Mbk8 Mbk9 Mbk10 jml
1 3 4 2 4 2 4 1 4 4 4 32 2 3 4 2 4 2 4 2 4 4 4 33 3 2 4 3 4 2 4 1 4 2 4 30 4 2 2 3 4 2 4 1 4 2 4 28 5 2 2 3 4 2 1 4 4 2 4 28 6 2 2 2 4 2 1 1 4 2 4 24 7 2 4 1 4 2 1 4 4 2 4 28 8 2 4 1 4 2 4 1 4 2 4 28 9 2 4 4 4 2 4 3 4 2 4 33
10 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
11 1 2 1 3 2 3 3 3 4 3 25 12 1 2 2 2 2 2 3 2 4 2 22 13 1 4 3 3 3 3 3 3 4 3 30 14 1 4 3 2 3 2 2 2 4 2 25 15 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 29 16 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 29 17 1 4 3 3 3 1 3 3 5 3 29 18 2 3 3 3 3 1 3 4 3 3 28 19 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 33 20 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 29 21 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 32 22 3 4 3 3 3 3 3 4 5 3 34 23 3 4 3 3 3 2 2 3 3 1 27 24 3 5 3 3 3 3 2 3 3 1 29 25 3 3 3 3 3 3 2 3 5 3 31 26 3 4 2 2 2 2 2 2 1 2 22 27 3 5 2 2 2 1 2 2 2 2 23 28 2 1 2 3 2 3 3 1 4 3 24 29 2 2 2 2 2 2 2 2 4 5 25 30 2 4 1 2 2 3 2 2 2 5 25 31 3 5 1 3 2 3 1 2 2 3 25 32 2 3 3 3 3 3 1 1 3 3 25 33 4 3 2 4 2 2 1 2 2 4 26 34 3 3 3 3 3 1 3 1 3 4 27 35 3 4 2 3 2 3 3 2 2 3 27 36 3 2 2 3 2 3 3 1 5 3 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
37 2 4 2 3 2 3 3 2 2 4 27 38 3 5 1 3 2 2 3 3 2 3 27 39 2 5 2 3 2 3 3 3 2 3 28 40 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 28 41 3 4 3 3 3 2 1 3 3 3 28 42 1 2 2 4 2 5 1 4 5 2 28 43 1 2 2 4 2 3 4 4 2 4 28 44 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 28 45 2 5 2 3 2 3 3 3 2 3 28 46 2 4 3 3 3 2 3 1 3 4 28 47 1 3 3 4 3 4 1 1 4 4 28 48 4 1 2 4 2 4 2 3 2 4 28 49 2 3 3 4 3 4 1 2 3 4 29 50 3 5 2 3 2 3 3 3 2 3 29 51 3 5 2 3 2 3 3 4 2 2 29 52 4 2 2 4 2 2 4 3 2 4 29 53 4 1 2 4 2 4 4 2 2 4 29 54 4 3 2 4 2 4 1 3 2 4 29 55 2 2 2 4 2 4 4 3 2 4 29 56 4 2 2 4 2 3 2 1 5 4 29 57 3 3 1 3 3 4 3 2 4 3 29 58 4 2 2 4 2 4 1 4 2 4 29 59 3 5 3 3 3 3 3 1 3 3 30 60 3 3 2 3 2 5 3 2 4 3 30 61 4 2 2 4 2 4 4 2 2 4 30 62 2 4 3 3 3 3 3 1 3 5 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
63 3 5 1 3 3 3 3 3 3 3 30 64 4 3 2 4 2 4 4 4 2 2 31 65 4 2 2 4 2 4 4 2 4 3 31 66 2 2 2 4 2 4 4 2 5 4 31 67 3 5 2 3 2 3 3 3 4 3 31 68 4 2 2 4 2 4 2 4 4 4 32 69 4 2 2 4 2 4 4 3 5 2 32 70 4 4 2 4 2 4 1 4 4 3 32 71 3 4 3 3 3 3 3 3 5 3 33 72 2 5 2 4 2 4 4 4 2 4 33 73 4 3 3 4 3 4 4 1 3 4 33 74 4 2 2 4 2 4 4 3 4 5 34 75 3 5 3 3 3 3 3 3 5 3 34 76 3 5 2 4 2 4 4 2 4 4 34 77 4 5 2 4 2 4 2 4 4 4 35 78 5 4 3 4 3 4 4 4 5 5 41 79 5 5 3 4 3 5 4 4 5 5 43
Partisipasi berkoperasi
No Pbk1 Pbk2 Pbk3 Pbk4 Pbk5 Pbk6 Pbk7 Pbk8 Pbk9 jml
1 2 3 4 5 4 1 4 4 4 31 2 2 3 4 5 4 2 4 4 4 32 3 2 2 4 5 4 1 4 2 4 28 4 2 2 4 5 4 1 4 2 4 28 5 2 2 4 4 1 4 4 2 4 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
6 2 2 4 2 1 1 4 2 4 22 7 2 2 4 4 1 4 4 2 4 27 8 2 2 4 4 4 1 4 2 4 27 9 2 2 4 4 4 3 4 2 4 29
10 2 4 4 4 4 4 4 2 4 32 11 2 1 3 2 3 3 3 4 3 24 12 2 1 2 2 2 3 2 4 2 20 13 3 1 3 3 3 3 3 4 3 26 14 3 1 2 3 2 2 2 4 2 21 15 3 1 3 4 3 3 3 3 3 26 16 3 1 3 4 3 3 3 3 3 26 17 3 1 3 3 1 3 3 5 3 25 18 3 2 3 4 1 3 4 3 3 26 19 3 2 3 4 3 3 4 4 4 30 20 3 2 3 4 3 3 4 3 2 27 21 3 3 3 4 3 3 4 4 2 29 22 3 3 3 4 3 3 4 5 3 31 23 3 3 3 3 2 2 3 3 1 23 24 3 3 3 3 3 2 3 3 1 24 25 3 3 3 3 3 2 3 5 3 28 26 2 4 4 5 4 4 2 4 3 32 27 2 2 3 2 3 3 1 4 3 23 28 2 4 4 4 3 2 1 5 4 29 29 2 3 3 4 3 3 3 4 3 28 30 3 1 4 3 4 1 1 4 4 25 31 2 4 4 4 4 1 4 2 4 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
32 2 2 4 2 4 4 3 2 4 27 33 2 4 4 2 2 1 2 3 4 24 34 2 3 4 5 4 4 2 4 4 32 35 2 2 3 5 3 3 2 2 4 26 36 2 3 3 5 3 3 1 5 3 28 37 3 3 3 5 4 3 2 4 3 30 38 2 4 4 5 4 2 3 2 4 30 39 3 2 3 5 3 3 1 3 5 28 40 3 3 3 4 3 3 3 3 3 28 41 2 4 4 4 4 4 2 2 4 30 42 3 3 3 5 1 3 1 3 4 26 43 3 2 3 5 2 3 1 3 4 26 44 2 3 3 5 3 3 3 4 3 29 45 2 4 4 4 4 2 4 4 4 32 46 2 3 2 5 1 2 2 2 2 21 47 2 1 4 2 5 1 4 5 2 26 48 3 3 3 3 2 1 3 3 3 24 49 2 3 3 2 3 3 3 4 3 26 50 2 4 4 5 4 1 3 2 4 29 51 2 3 3 5 3 3 2 2 3 26 52 2 4 4 5 2 4 3 2 4 30 53 2 4 4 4 4 4 2 2 4 30 54 2 3 3 2 3 1 2 2 3 21 55 3 2 4 3 4 1 2 3 4 26 56 2 3 3 4 3 3 3 2 3 26 57 2 3 2 5 2 2 2 1 2 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
58 2 4 4 4 4 2 4 4 4 32 59 3 4 4 3 4 4 1 3 4 30 60 2 2 3 4 3 3 3 2 3 25 61 2 3 3 4 2 3 3 2 3 25 62 3 3 3 4 3 3 1 3 3 26 63 2 3 3 5 3 3 4 2 2 27 64 2 3 3 2 5 3 2 4 3 27 65 2 2 4 4 4 4 2 5 4 31 66 2 2 3 4 3 3 3 2 3 25 67 2 4 4 5 4 4 4 2 2 31 68 2 2 2 5 3 3 2 2 5 26 69 2 4 4 5 4 4 3 5 2 33 70 2 4 4 2 4 1 4 4 3 28 71 2 2 2 5 2 2 2 4 5 26 72 2 2 4 5 4 4 4 2 4 31 73 3 3 3 3 3 3 3 5 3 29 74 2 4 4 4 4 4 3 4 5 34 75 3 3 3 4 3 3 3 5 3 30 76 3 2 3 5 3 1 1 3 3 24 77 2 1 4 4 3 4 4 2 4 28 78 3 4 5 4 5 4 4 5 5 39 79 3 4 4 5 5 4 5 4 4 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI